Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR ...................................................................................................

DAFTAR ISI . .................................................................................................................


BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................................
A. Latar Belakang ...............................................................................................
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................
C. Tujuan Masalah ..............................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN ..............................................................................................
A. Pencemaran Lingkungan ................................................................................
B. Pengetahuan yang Salah terkait Radiasi Radioaktif .......................................
C. Deterjen ..........................................................................................................
BAB III : KESIMPULAN .............................................................................................

Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah swt. yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah Filsafat IPA dengan judul Sorcerers
apprentice dapat terselesaikan demi memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Filsafat.
Dengan makalah ini, penyusun mengharapkan agar pembaca dapat memahami secara
mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi yang dikaji dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik agar kami dapat memberikan yang lebih
baik di kemudian hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan para pembaca. Amin.

Surabaya, Mei 2013


Penyusun










BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita dikelilingi oleh keberhasilan teknologi ilmu pengetahuan: kendaraan ruang
angkasa, tenaga nuklir, bahan kimia sintetik baru, kemajuan medis yang meningkat dan
manfaat bagi kehidupan manusia. Tapi kita juga melihat beberapa kontras tajam. Sementara
satu kelompok studi ilmuwan cara menyediakan udara untuk yang pertama pengunjung
manusia ke bulan, yang lain mencoba untuk mempelajari mengapa kita fouling udara bahwa
sisa dari kita harus bernapas di bumi. Kita mendengar skema ahli untuk menggunakan
ledakan nuklir untuk mengekstrak air murni dari bulan, tetapi di beberapa kota Amerika air
yang mengalir dari keran transporting dan penghuni rumah harus membeli air minum dalam
botol. Sains adalah kemenangan dengan keberhasilan yang jauh-mulai, tetapi kemenangan
yang entah bagaimana ditutupi oleh yang berkembang kesulitan dalam menyediakan untuk
kebutuhan sederhana kehidupan manusia di bumi.
Dewasa ini, bersamaan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin
global, kondisi lingkungan hidup juga semakin berubah. Lingkungan hidup sebagai tempat
melaksanakan segala aktifitas kehidupan, kini menunjukan perkembangan menuju ke arah
yang memprihatinkan. Semakin maraknya kebutuhan manusia yang harus mutlak dipenuhi
tanpa memandang dampak terhadap kondisi lingkungan hidup hayati itulah salah satu
penyebab semakin kritisnya kondisi lingkungan hidup tersebut.
Khususnya di Negara Indonesia ini, padahal Negara Indonesia adalah negara agraris.
Sebuah kebanggaan bagi yang merasa sebagai warga negara Indonesia karena mempunyai
kekayaan baik Sumber Daya Alam maupun Sumber Daya Manusia begitu melimpah dari
tanah Indonesia ini. Dan juga semakin dibanggakan karena kekayaan Indonesia bukan hanya
dapat digunakan sebagai mata pencaharian atau sumber kehidupan dan penghasilan, namun
juga menjadi tempat tinggal yang nyaman dan aman secara ekologis.Namun belakangan
ini,hal ini harus rusak karena banyaknya polusi yang timbul akibat kegiatan- kegiatan
perekonomian yang tidak bertanggung jawab.
Suatu lingkungan hidup dikatakan tercemar jika telah terjadi perubahan-perubahan
dalam tatanan lingkungan, sehingga bentuk asalnya berubah sebagai akibat masuk atau
dimasukkannya suatu zat ke dalam lingkungan (Hariono,1998). Salah satu contoh bentuk
pencemaran adalah masuknya limbah organik seperti pestisida ke dalam lingkungan perairan
atau tanah secara berlebih yang mengakibatkan berubahnya tatanan lingkungan dan bahkan
memusnahkan satu atau lebih organisme yang ada di dalam lingkungan tersebut.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya
pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh
sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat
radioaktif, dan sebagainya.
Senjata nuklir telah digunakan hanya dua kali dalam pertempuran. Semasa Perang
Dunia II oleh Amerika Serikat terhadap kota-kota Jepang, Hiroshima dan Nagasaki dengan
korban sebanyak 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada akhir tahun 1945.
Pada masa itu daya ledak bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki sebesar 20
ribuan ton. Sedangkan bom atom sekarang ini berdaya ledak lebih dari 70 jutaan ton. Masa
fissile material (uranium yang diperkaya atau plutonium) dirancang mencapai supercritical
mass.
Untuk membentuk reaksi berantai adalah dengan menabrakkan sebutir bahan sub-
critical terhadap butiran lainnya (the gun method), atau dengan memampatkan bulatan
bahan sub-critical menggunakan bahan peledak kimia sehingga mencapai tingkat kepadatan
beberapa kali lipat dari nilai semula. (the implosion method). Reaksi nuklir yang didapat
digunakan untuk membangkitkan energi ada dua jenis yaitu reaksi nuklir fisi (pembelahan)
dan reaksi nuklir fusi (penggabungan). Dalam reaksi nuklir fisi, atom-atom berat yang dapat
belah (fisionable) terbelah oleh neutron, sedangkan reaksi fusi merupakan penggabungan inti-
inti isotop hidrogen.
Pencemaran air juga tidak kalah berbahaya bagi kehidupan manusia. Pencemaran air
terjadi akibat limbah-limbah yang dibuang langsung di perairan tanpa diproses terlebih
dahulu. Limbah-limbah yang tidak dapat terurai itulah yang menimbulkan pencemaran air,
termasuk limbah rumah tangga. Deterjen merupakan produk kemajuan teknologi yang sangat
menguntungkan bagi kehidupan rumah tangga. Namun, deterjen ternyata sangat merugikan
bagi keseimbangan lingkungan, dalam hal ini, keseimbangan daur air.
Deterjen merupakan salah satu produk industri yang sangat berguna bagi masyarakat,
dapat digunakan untuk melindungi kebersihan dan kesehatan tubuh manusia. Namun, jika
deterjen tidak dikelola dengan baik dan benar akan mempengaruhi kualitas air limbah
domestik dan industri. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan penambahan beban
lingkungan dari pencemaran akibat limbah yang masuk langsung ke sumber air dan
berlangsung secara terus-menerus.
Dampak negatif lingkungan dari air limbah yang mengandung deterjen terkait dengan
komposisi bahan kimia di dalamnya dan tingkat penggunaan deterjen. Menurut Budiawan
(2001), air yang tercemar oleh deterjen dalam jumlah banyak ternyata tidak mudah terurai
dengan sistem instalasi yang ada, sehingga diduga kuat senyawa tersebut masih terkandung
dalam air bersih yang disalurkan ke rumahrumah penduduk. Hal ini mengkhawatirkan,
karena senyawa tersebut dapat bersifat karsinogenik apabila terakumulasi dalam jangka
waktu lama dalam tubuh. Karsinogenik merupakan pemicu penyakit kanker.
Deterjen terdiri dari beberapa komponen utama yaitu surfaktan (agen aktif permukaan),
seperti Linear Alkyl Benzene Sulfonate (LAS) dan Alkyl Benzene Sulfonate (ABS). LAS
termasuk dalam kategori surfaktan anionik yang lebih mudah didegradasi secara biologi
daripada ABS. Akan tetapi menurut Sarialam (2009), LAS hanya terdegradasi sampai 50%,
dan membutuhkan waktu sembilan hari. Builders, seperti trinatrium polifosfat (TSPP),
trinatriumfosfat terklorinasi, DEA (dietanolamina), dan senyawa fosfat kompleks yang dapat
menyebabkan eutrofikasi (pengkayaan unsur hara yang berlebihan). Selain komponen utama
yang telah disebutkan sebelumnya, deterjen juga mengandung bahan aditif lainnya seperti
alkali, bahan pengawet, bahan pemutih, dan bahan pewarna, bahan anti korosif dan enzim.
Oleh karena itu diperlukan kontrol terhadap komponen utama dari deterjen yang memiliki
potensi menyebabkan polusi lingkungan dengan tujuan pengurangan resiko pada lingkungan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang menjadi dasar penulisan makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?
2. Apa dampak dari pencemaran lingkungan?
3. Apa efek dari terjatuhnya nuklir?
4. Apa definisi dari deterjen?

C. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui apa itu pencemaran lingkungan
2. Dapat menejelaskan dampak pencemaran lingkungan
3. Mengetahui efekdari terjatuhnya nuklir
4. Dapat mengetahui definisi dari deterjen
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pencemaran Lingkungan
Sekitar satu juta tahun manusia telah bertahan dan berkembang biak di bumi dengan
kenyamanan dalam mempertahankan hidup dalam lingkungan, bergabung dengan komunitas
yang luas di mana hewan, tumbuhan, mikroorganisme, tanah, air, dan udara yang bergabung
dalam kerjasama yang melibatkan hubungan timbal balik. Di dunia praindustri lingkungan
seperti sebuah toko yang tak terbatas akan udara bersih dan air. Tampak masuk akal, sesuai
dengan kebutuhan yang meningkat, untuk melepaskan asap ke langit dan limbah ke sungai
dengan harapan bahwa cadangan besar udara dan air yang tidak terkontaminasi akan secara
efektif mengencerkan dan menurunkan polutan-polutan yang mungkin dalam semangat
optimisme yang sama menuntun kita untuk menanamkan kotak di dinding kamar mandi
untuk menerima pisau cukur. Tapi tidak cukup udara dan air di bumi untuk menyerap limbah
buatan manusia yang tanpa efek atau dampak. Kita harus mulai untuk mendapat keluhan
terhadap karya paleface yang disuarakan oleh Chief Satinpenny di Nathaneal west's a cool
million :"Bahkan sekarang grand canyon tidak akan lagi menahan pisau cukur."
Kebakaran, seorang teman lama, telah menjadi ancaman buatan manusia terhadap
lingkungan melalui kuantitas semata-mata sampah yang dihasilkannya. Setiap ton kayu,
batubara, minyak bumi, atau gas alam dibakar menyumbangkan beberapa ton karbon
dioksida ke atmosfer bumi. Antara 1860 dan 1960 pembakaran bahan bakar menambahkan
hampir 14 persen kandungan karbon-dioksida dari udara, yang sampai saat itu tetap konstan
selama berabad-abad. Karbon dioksida memberikan peran penting adalah mengatur suhu
bumi karena "efek rumah kaca". Baik kaca dan karbon dioksida cenderung melewati cahaya
tampak, tetapi menyerap sinar infra merah. Ini menjelaskan mengapa matahari
menghangatkan begitu mudah rumah kaca pada hari musim dingin. Cahaya dari matahari
masuk melalui kaca rumah kaca. Dalam kurun waktu, itu diserap oleh tanah dan tanaman dan
diubah menjadi energi panas inframerah yang tetap terperangkap di dalam rumah kaca karena
tidak dapat keluar lagi melalui kaca. Karbon dioksida membuat rumah kaca yang besar di
bumi, menyebabkan sinar matahari mencapai permukaan bumi namun membatasi reradiation
dari panas yang dihasilkan ke ruang angkasa. Suhu bumi yang sangat mempengaruhi
kesesuaian lingkungan untuk hidup karena itu pasti akan meningkat karena jumlah karbon
dioksida di udara meningkat.
Sebuah berita dari ilmu pengetahuan komite penasihat presiden menemukan bahwa
panas yang berlebihan diakibatkan oleh bahan bakar yang menghasilkan karbon dioksida
akan terakumulasi di udara pada 2000 tahun yang mungkin cukup untuk melelehkan es
Antartika pada 4000 tahun mendatang menurut salah satu perhitungan, atau 400 tahun. dan
laporan itu menyatakan bahwa "mencairnya tudung es Antartika akan menaikkan volume
permukaan laut hingga 400 meter. jika 1000 tahun dibutuhkan untuk mencairkan tudung es,
volume permukaan laut akan naik sekitar 4 meter setiap 10 tahun, artinya bahwa 40 meter per
abad ". ini akan berakibat pada sebagian besar lahan yang dihuni di dunia dan lahan dari
banyak kota-kota utama.
Sumber energi yang lebih baru - pembakaran dari dalam mesin jauh lebih cepat
mencemari lingkungan daripada pembakaran api. kendaraan ini hanya sekitar tujuh puluh
tahun, tetapi dalam kurun waktu, ini menyebabkan kerusakan pada udara. udara di kota-kota
besar membawa beban besar dari pembuangan bahan bakar kendaraan. adanya cahaya sinar
matahari ini membentuk asap yang mengandung bahan berbahaya, yang secara signifikan
meningkatkan penyakit pernapasan. sejak tetraetil timbal diperkenalkan pada tahun 1923
sebagai bahan bakar buatan kendaraan, timbal telah mengotori sebagian besar permukaan
bumi. meningkatnya jumlah logam yang ditemukan di perairan permukaan laut, pada
tanaman, dan dalam darah manusia pada beberapa bagian jumlahnya mungkin mendekati
tingkat beracun.
Sebagai besar daerah perairan seperti Danau Erie telah tercemari oleh polutan dan
kehidupan di dalam air banyak yang telah mati. Dalam keadaan alami, Danau Erie adalah
sistem yang seimbang di mana tanaman air, mikroorganisme, dan berbagai macam makhluk
berenang hidup bersama dalam harmoni yang indah. Tapi hari ini sebagian dari Danau Erie
sudah mati. Limbah, limbah industri, dan limpasan/empsnya dari lahan pertanian yang telah
panen mencemari perairan danau dengan memberikan begitu banyak kelebihan fosfat dan
nitrat untuk jaringan biologi yang menyebabkan keadaan danau tidak seimbang. Ikan yang
ada telah pergi. Menurut laporan terbaru oleh sebuah komite dari National Academy of
Sciences, dalam waktu sekitar dua puluh tahun limbah kota telah mencemari perairan Negara
sehingga sistem biologi diperairan menjadi rusak.
Beberapa nitrat telah mencemari perairan, dan makhluk hidup dapat mentolerir karena
seringkali memerlukan nitrat pada tingkat rendah. Sekarang, bagaimanapun, nitrat berasal
dari tanah yang dimana produksi pupuk buatan nitrat telah mencemari perairan dalam tiga
puluh eightregions dari Amerika Serikat, menurut laporan Survei Geologi terbaru. Kelebihan
nitrat beracun bagi manusia dan hewan. Sekitar 8 sampai 9 bagian per juta nitrat dalam air
minum menyebabkan kesulitan pernapasan yang serius pada bayi yang didiagnosis dapat
mengganggu fungsi hemoglobin. Untuk hewan domestik 5 bagian per juta dianggap tidak
aman. Beberapa sumur di Amerika Serikat sudah memiliki lebih dari 3 bagian per juta nitrat,
dan tingkat kontaminasi akan naik dengan peningkatan penggunaan pupuk dan kepadatan
pertumbuhan penduduk.
Yang ditambah dengan pertumbuhan volume limbah yang lebih dikenal dengan polutan
baru, yang dihasilkan melalui kecerdikan fisika modern dan kimia : elemen radio aktif,
deterjen, pestisida, pembunuh gulma dan berbagai limbah industri. Salah satu sumber terbesar
dari pencemaran di planet ini sekarang berupa radioaktif dari uji ledakan senjata nuklir di
atmosfer. Strontium-90, adalah salah satu unsur radioaktif dari jatuhnya (radioaktif), yang
dibangun dalam tulang setiap orang hidup dan akan dibawah sampai ke generasi yang akan
datang. Masalah jatuhnya (radioaktif) dapat memberitahu kita tentang hubungan antara
pengetahuan modern dan bahaya kehidupan dibumi.
Pencemaran di permukaan bumi dengan jatuhnya (radioaktif) berasal dari revolusi ilmiah
jauh lima puluh tahun yang lalu oleh penemuan dalam fisika atom. Pada 1940 itu jelas bahwa
pengetahuan baru tentang struktur atom dapat menyebabkan kekuasaan proses teknologi yang
luas. Kemampuan ini dengan cepat menyadari tuntutan militer. Dihadapkan dengan bahaya
perang nazy jerman, pemerintah negara bersatu dan great britain melakukan tugas
monumental mengartikan laboratorium apa yang sampai saat ini hanya diketahui dan
dipahami beberapa orang saja-fisi nuklir- kedalam kenyataan yang mengagumkan tentang
bom nuklir. Bom ini diciptakan oleh wawasan baru yang mengagumkan dari fisika nuklir,
didorong untuk sukses dengan tekad untuk menerapkan kekuatan penuh ilmu pengetahuan
modern untuk kemenangan dalam perang.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan selanjutnya, pengembangan senjata nuklir untuk
meningkatkan daya ledak menjadi mungkin. Didorong oleh ketakutan dan ketegangan perang
dingin, kemungkinan ini sepenuhnya dieksploitasi oleh negara-negara yang mampu
membuat, dengan diperlukannya ekonomi dan teknologi usaha-Amerika Serikat, Uni Soviet,
Inggris, dan pada tingkat lebih rendah, Prancis dan China. Sebagai akibatnya, pada tahun
1948 ada yang memulai serangkaian percepatan ledakan nuklir, yang dirancang untuk
mengembangkan senjata dengan peningkatan destruktif dan fleksibilitas. Total daya ledak
dilepaskan oleh tes senjata nuklir antara tahun 1948 dan 1962 itu setara dengan sekitar 500
juta ton TNT-hampir dua ratus kali kekuatan total semua bom yang dijatuhkan di Jerman
pada Perang Dunia II. Jumlahnya hanya satu yang kejatuhan komponen-strontium90-
dilepaskan oleh pengenalan uji coba nuklir ke radioaktivitas lingkungan yang setara dengan
sekitar 1 miliar gram radium. Pentingnya ini, gangguan radioaktif tiba-tiba dapat
divisualisasikan dengan membandingkannya dengan pasokan radium dunia sebelum Perang
Dunia II-sekitar 10 gram. sampai munculnya fisi nuklir ini beberapa gram radium mewakili
total pengalaman manusia dalam menangani senyawa radioaktif.
Ekspansi yang cepat dan terkendali persenjataan nuklir, yang kini mendominasi program
militer utama dunia, membuktikan keberhasilan besar fisik nuklir dan rekayasa. Belum ada
keluhan tentang keandalan kekuatan senjata nuklir. Tapi penilain resmi konsekuensi biologis
dari ledakan nuklir telah mengalami perubahan drastis. Berkebalikan dengan perkataan yang
hanya delapan tahun terpisah oleh dua presiden Amerika,:
Presiden Eisenhower, Oktober 1956: "Kelanjutan tingkat sekarang pf pengujian H-bom,
dengan putusan ilmiah yang paling sadar dan bertanggung jawab tidak membahayakan
kesehatan manusia."
Presiden Johnson, Oktober 1964: "Perjanjian ini (perjanjian uji larangan nuklir) telah
terus memberhentikan peningkatan ancaman radioaktif. produk yang mematikan dari
ledakan atom akan meracuni tanah dan makanan dan susu anak-anak kita minum dan udara
yang kita semua napas. Radioaktif yang tersimpan sedang dibentuk dalam peningkatan
kuantitas pada gigi dan tulang orang-orang muda Amerika. Racun radioaktif mulai
mengancam keselamatan orang di seluruh dunia. Racun tersebut merupakan ancaman yang
berkembang pada kesehatan tiap-tiap anak yang belum lahir. "
Tentu saja, beberapa alasan politik untuk pembalikan dramatis ini dalam kebijakan
pemerintah bahkan presiden eisenhower melemahkan penolakannya terhadap larangan uji
coba nuklir sebelum ia meninggalkan kantor. tapi sekarang cukup jelas dari dokumen yang
tersedia bahwa antara tahun 1956 dan 1963, ketika uji perjanjian larangan nuklir AS-Soviet
ditandatangani, terdapat revisi yang tajam dalam penilaian kita tentang bahaya kejatuhan.
Kesimpulan dari permasalahan ini yaitu untuk menganalisis rinci dari perjalanan
radioaktif isotop, misalnya, strontium-90 dari penciptaan mereka dalam bola api nuklir untuk
mereka masukkan ke dalam tubuh manusia. Bila terbentuk, unsur radioaktif strontium-90 dan
lainnya menjadi melekat pada partikel dustlike kecil. Ini ditembak tinggi ke stratosfer oleh
ledakan dan kembali ke bumi pada tingkat yang tergantung pada ukuran partikel dan pada
cuaca. Akhirnya jatuh ke bumi dalam bentuk hujan atau salju. Sejak saat itu nasibnya
ditentukan oleh biologi kompleks tanah, tanaman, hewan domestik, dan akhirnya manusia.
Sebagai contoh, karena strontium-90 adalah relatif kimia kalsium, dibutuhkan program
biologis yang sama. Seiring dengan kalsium dan mineral lainnya, strontium-90 memasuki
rumput dan tanaman tanaman melalui akar mereka dan dari hujan maka strontium-90 dapat
terkandung pada daun tanaman tersebut. Ketika sapi makan rumput yang terkontaminasi
strontium-90 berkonsentrasi dalam susu mereka, yang kaya akan kalsium. Orang menyerap
strontium-90 dari susu yang terkontaminasi dan makanan lainnya. Setelah jumlah kejatuhan
diserap dalam tubuh dikenal, keluaran radiasi dapat dihitung dan risiko kesehatan yang
dihasilkan kanker akibat radiasi atau perubahan genetik dapat diperkirakan.
B. Pengetahuan yang Salah terkait Radiasi Radioaktif
Untuk mengetahui efek biologis yang ditimbulkan oleh jatuhnya radioaktif, kita harus
mengetahui apa yang terjadi pada masing-masing langkah dari rangkaian peristiwa dari
rekaman kejadian yang diungkapkan, serta mengetahui point mana yang memiliki kesalahan
penting. Dalam masalah ini poin yang tidak diperbaiki masih diuji dengan senjata nuklir di
atmosfer yang diluncurkan kemudian dijatuhkan secara besar-besaran dan bertebaran di
lingkungan.
Pada tahun 1953, penerbitan AEC menyatakan bahwa jatuhnya nuklir secara lurus
dengan bumi, sehingga wilayah yang terpapar merata. Pada tahun 1958, distribusi penjatuhan
radioaktif sebenarnya adalah ide yang salah. Level jatuhnya radioaktif pada North
Temperature Zone ditemukan lebih banyak 10x lebih besar dari equator, dan panjangnya 5x
lebih besar dari Sount Temperature Zone. Karena populasi manusia yang terbesar hidup di
North temperature zone, total manusia yang kedapatan kejatuhan radiaktif lebih banyak dari
pada secara teori yang diungkapkan oleh AEC semula.
Belakangan pada tahun 1957di kantor pemerintahan, buku yang berjudul The effect of
Nuclear Weapons, diterbitkan oleh kerjasama antara AEC dan departemen pertahanan , dan
mengklaim jatuhnya radioaktif menurun dari stratosfer secara berangsur-angsur. Setengah
dari jumlah itu akan bereaksi dengan bumi sampai 7 tahun setelah nuklir itu diproduksi.
Radioaktif yang jatuh secara lamban ( berangsur-angsur) tersebut dipercaya akan membawa
efek kerusakan yang sangat luas .
Pada tahun 1962, edisi kedua dari buku yang sama menyatakan bahwa penafsiran
tersebut adalah salah, sebab paling banyak turunnya radioktif di stratosfer kemudian ke bumi
menjadi zat-zat yang berbulan-bulan, bergantung dari lokasi geografi dan waktu ledakan yang
jatuh serta waktu untuk bereaksi dengan bumi. Sisa radioaktif yang jatuh dan masih bersisa
sangat bahaya sekali apabila bereaksi dengan bumi.
Kesalahan juga dilakukan dalam mengevaluasi area yang terpapar radioisotop dan akan
berpengaruh terhadap rantai makanan manusia. Pada tahun 1953 AEC menyatakan bahwa
satu-satunya kemungkinan bahaya bagi manusia dari strontium-90 akan timbul dari "menelan
serpihan tulang yang mungkin bercampur dengan jaringan otot selama menyembelih dan
memotong daging." Namun tidak di sebutkan fakta biologis yang menyebutkan bahwa
meminum susu dari binatang juga mengandung strontium-90. Pada tahun 1956 AEC telah
mengakui bahwa susu mewakili sumber yang paling penting dari strontium-90 dalam
makanan manusia.
Kesalahan penting juga dilakukan dalam menilai bahaya medis dari jatuhan radioaktif.
Sebagai contoh, risiko kerusakan genetik dari kejatuhan pada awalnya diberhentikan oleh
laporan 1953 AEC dengan pernyataan bahwa: "Paparan radioaktivitas jauh di bawah tingkat
yang dapat menyebabkan meningkatkan terdeteksi mutasi, atau variasi diwariskan pada
keturunan.
Pada tahun 1957 sebuah laporan dari AEC biological and Medical Advisory Committee
menyimpulkan bahwa jatuhya radioaktif dari pengujian secara menyeluruh menyatakan
bahwa mungkin akibatnya sebanyak 2.500 sampai 13.000 kasus sepanjang tahun yang umum
dan menyebabkan kerusakan yang serius pada populasi manusia di dunia.
Salah satu kesalahan besar yang dibuat dalam mengevaluasi dampak bahaya adalah
bergantung pada nilai rata-rata dampak paparan ,untuk rata-rata seperti itu dapatdirahasiakan
di wilayah di mana keadaan khusus tersebut diintensivkan. Sebagai contoh, di Arktik hanya
sedikit paparan radiasi yang terjadi, karena jumlah yang terpapar radiasi tpada tanah kutub
jauh lebih sedikit daripada di daerah beriklim sedang dari Amerika Serikat. Namun, orang
Eskimo di kutub sekarang ditemukan memiliki jumlah imbas radioaktivitas dalam tubuh
mereka yang jauh lebih tinggi dari yang ditemukan di penduduk daerah beriklim sedang.
Petunjuk teka-teki ini akhirnya ditemukan dalam nutrisi khusus lechens-kelompok organisme
komposit, yang masing-masing terdiri dari alga dan jamur yang hidup bersama-sama. Lumut,
yang tidak memiliki akar fungsional dan sering tumbuh di bebatuan daripada tanah,
menyerap nutrisi mineral dalam bentuk debu yang diambil langsung dari udara. Dengan
demikian alam "berimbas" adalah sumber utama lichen tentang mineral. Dampak radioaktif
juga ditemukan pada lumut dari udara, dan tanaman ini tidak dilindungi oleh pengenceran
dan proses diskriminasi yang beroperasi saat dampak yang terserap melalui akar. Karibu
memakan jumlah besar dari lumut oleh karena itu dia memiliki dampak paparan yang besar.
Pada akhir rantai makanan, daging karibu membentuk bagian besar dari pola makan orang
Eskimo, memproduksi jumlah dampak radiasi dalam tubuh mereka Penyelenggaraan rantai
makanan khusus di Arktik kecewa berdasarkan rantai makanan beriklim zona tentang jumlah
paparan yang ditemukan pada rantai pola makanan.
Di satu sisi, program uji coba nuklir harus dianggap sebagai kemenangan ilmiah yang
luar biasa, untuk itu dipecahkan sangat sulit dan rekayasa masalah.Tapi konsekuensi
hayatinya dari tes program intrusi luas nuklir radioaktif ke hewan, tumbuhan, dan manusia-
harus dianggap sebagai kesalahan teknologi yang sangat besar. ada kelalaian serius dan salah
perhitungan. sekarang jelas bahwa lembaga-lembaga pemerintah yang bertanggung jawab
untuk pengembangan senjata nuklir memulai program ini secara besar-besaran sebelum
mereka memahami efek biologis penuh apa yang mereka diusulkan untuk dilakukan. jumlah
besar kejatuhan disebarkan risiko medis yang dihasilkan begitu besar untuk mengharuskan
pengujian nuklir dihentikan. Pemberlakuan tes-bantreaty pada tahun 1963 adalah, dalam
bagian, pengakuan kegagalan ini ilmu pengetahuan modern dan teknologi.
C. Deterjen
Deterjen adalah bahan kimia, disintesis dari bahan baku yang ditemukan dalam minyak
bumi, yang sebagian besar telah menggantikan sabun di banyak rumah tangga dan industri.
Sabun itu sendiri salah satu bahan kimia yang paling awal dikenal berguna. Dulu, ditemukan
bahwa lemak dan minyak diekstraksi dari hewan atau ditekan dari biji, dan dimasak dengan
alkali, bereaksi secara kimia untuk membentuk sabun. Sabun adalah molekul berkepala
ganda. Bagian lemaknya mudah menggabungkan dengan tetesan kotoran berminyak,
membentuk lapisan film di sekitar mereka. Ujung molekul membentuk lapisan luar partikel
kotoran sabun berlapis dan memiliki afinitas yang kuat untuk air. Akibatnya, seluruh
kompleks dapat dibersihkan.
Tapi sabun memiliki kelemahan teknis dan ekonomi tertentu. Dalam air yang keras
memiliki kandungan mineral yang tinggi. sabun membentuk deposit yang tidak akan mudah
membersihkan, di samping itu, bahan baku, lemak, tergantung pada pertanian, maka variabel
ada dalam kualitas, ketersediaan, dan harga.
Dalam teknologi kimia 193os mulai memproduksi sintesis senyawa organik yang sangat
mirip produk alami: sintesis serat, plastik, dan karet .kekurangan sabun merupakan tantangan
bagi ahli kimia mulai untuk membuat sintesis bahan pencuci yang dapat menghindari
masalah air sadah dan tidak bergantung pada kondisi pertanian.
Penelitian deterjen dimulai dengan mencampurkan molekul lemak (hidrokarbon) yang
ada dalam petrolium.ilmu kimia menemukan cara untuk menghubungkan hidrokarbon dengan
golongan molekul yang larut dalam air yang mengandung sulfur.hasilnya adalah sebuah
rumpun zat seperti sabun membentuk lapisan yang larut dalam air yang ada disekitar molekul
lemak.Tetapi deterjen terbaru lebih baik dari sabun,karena memiliki keefektifan yang sama
baik pada air sadah atau air murni.Penelitian yang intensif menghasilkan deterjen dengan
kegunaan yang lain misalnya:daya simpanya lama,nyaman disentuh,enak dipandang,berbau
harum,lembut di tangan ,harganya ekonomis. Keberhasilan ini menggambarkan efektivitas
penelitian kimia modern.
Dalam beberapa tahun setelah deterjen baru ditempatkan pada penjualan, deterjen telah
mendapatkan porsi yang sangat besar dari pasar. Pada tahun 1960 deterjen telah
menggantikan sabun sebagai pembersih terutama pada rumah tangga dan industri pembersih.
Satu miliar dolar Industri baru telah diciptakan. Namun, salah satu aspek dari kemenangan
ini, teknologi tidak menerima perhatian dalam penelitian laboratorium-efek dumping
sejumlah besar zat sintetik baru (sekitar 3,5 miliar pound per tahun di negara bersatu pada
tahun 1960) turun mengalir ke sistem pembuangan limbah. Kurangnya minat itu mungkin
wajar, karena pembelian deterjen-dan akibatnya keuntungan-hasil dari efektifitas mereka
sebagai pembersih dan bukan dari perilaku mereka dalam sistem limbah. akhirnya menjadi
sulit untuk mengabaikan aspek ini. Gundukan busa deterjen muncul di aliran sungai, di
beberapa tempat segelas air yang diambil dari kran atas yang berbusa akan membuat pembuat
bir iri. Kemudian ia menemukan bahwa, meskipun kesamaan itu berguna untuk sabun,
deterjen baru itu berbeda dari produk alami dalam satu cara penting. Ketika sabun memasuki
sistem pembuangan limbah, itu mudah dipecah oleh bakteri, tetapi deterjen tidak. mereka
melewati perubahan sistem limbah, muncul di air limpasan yang tersalur ke sungai, aliran,
dan air tanah. pasokan air yang diambil dari sumber-sumber karena mengandung deterjen.
Sekarang, untuk pertama kalinya, ahli kimia industri dipaksa untuk menyelidiki aspek
lain dari kimia deterjen: mengapa deterjen menahan degradasi alami? Kesulitan itu
ditemukan muncul dari struktur kerangka hidrokarbon molekul mereka. molekul hidrokarbon
terdiri dari rantai atom karbon. Deterjen yang bermasalah memiliki bercabang rantai,dan
ditemukan bahwa enzim bakteri yang mudah memecah hidrokarbon tak bercabang alami
pada tanaman limbah yang tidak dapat menurunkan hidrokarbon bercabang sintetis.
Pada tahun1960-an, pencemaran air telah menjadi cukup buruk untuk merangsang
tindakan legislasi-dan, secara bersamaan, penelitian yang diperlukan. Sehingga pengetahuan
tentang penyebab dasar dari kesulitan yang disarankan obat yang memungkinkan. Metode
yang dikembangkan untuk memproduksi deterjen yang terdegradasi dari molekul
hidrokarbon tak bercabang yang juga ditemukan pada minyak bumi. Industri setuju untuk
mengganti molekul deterjen bercabang dengan yang memiliki cabang sedikit oleh1 Juli 1965.
Salah satu pemecahan masalah dalm system pembuangan limbah deterjen dalam
masyarakat perkotaan ialah mnggunakan bakteri. Namun deterjen tidak mudah diidentifikasi
dalam system pembuangan bawah tanah seperti septic tank. Sekitar 34 persen dari rumah-
rumah di amerika serikat dilengkapi dengan system septic tank . setengahnya juga
mendapatkan air dari sumur mereka sendiri. Bahkan degradasi deterjen terbaru
menyebabkan masalah baru apalagi ketika mendegradasi deterjen sintetik baru mungkin
terdapat kelebihan air permukaan dengan fosfat. Menyebabkan ganguan serius dalam
keseimbangan biologis, seperti bencana yang telah terjadi dengan Danau Eric.
Dengan demikian, setelah deterjen sintetik telah biasa menjadi salah satu barang rumah
tangga. Mereka menyebabkan ganguan tertahannya persediaan air. Hal ini merupakan
kegagalan dari bagian teknologi kimia modern untuk memprediksi konsekuensi penting
terhadap alam.

BAB III
KESIMPULAN

Pada makalah ini, dapat kita simpulkan beberapa poin penting, antara lain :
1) Pencemaran lingkungan yang ada tidak lebih merupakan akibat dari kemajuan teknologi
dan aktivitas manusia.
2) Karbon dioksida merupakan komponen utama yang terdapat dalam pencemaran
lingkungan, yang juga mengakibatkan efek rumah kaca.
3) Pencemaran lingkungan meliputi pencemaran udara, air, dan radioaktif. Ketiganya
memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan manusia, terutama untuk kesehatan
manusia.
4) Pentingnya mempelajari sejarah terkait kasus radiasi radioaktif agar kita tidak langsung
menyimpulkan dampak buruk yang diberikan bagi kesehatan manusia.
5) Pencemaran air dapat terjadi akibat limbah rumah tangga, salah satunya adalah deterjen.
Deterjen tidak dapat terurai dalam air, sehingga mengakibatkan pencemaran air.
6) Deterjen merupakan bahan kimia yang sangat menguntungkan bagi manusia,
menunjukkan keberhasilan kemajuan teknologi.
7) Sebaliknya, deterjen berdampak buruk bagi lingkungan. Hal tersebut menunjukkan
resiko dari kemajuan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai