Sesosok mayat bayi ditemukan di suatu tempat sampah. Masyarakat melaporkannya kepada polisi. Mereka juga melaporkan bahwa semalam mereka melihat seorang perempuan yang menghentikan mobilnya di dekat tempat sampah dan berada di sana cukup lama. Seorang dari anggota masyarakat setempat mencatat nomor mobil perempuan tersebut. Sesosok mayat bayi ditemukan di suatu tempat sampah. Masyarakat melaporkannya kepada polisi. Mereka juga melaporkan bahwa semalam mereka melihat seorang perempuan yang menghentikan mobilnya di dekat tempat sampah dan berada di sana cukup lama. Seorang dari anggota masyarakat setempat mencatat nomor mobil perempuan tersebut.
Pada pemeriksaan luar jenazah, dapat dipastikan jenazah adalah bayi perempuan dengan adanya alat kelamin perempuan. Pada saat ditemukan, polisi melaporkan bayi dibungkus kain yang dimasukkan kedalam kardus, bayi masih penuh dengan darah dan terdapat mekonium dengan tali pusat masih melekat pada plasenta. Selain itu, bayi terlihat kekuningan pada kulit serta sianosis diujung jari, kuku dan mulut. Terdapat juga Tardieus spot pada konjungtiva bulbi, palpebra dan kulit wajah. Pada permukaan dalam bibir ditemukan luka memar. Selain itu, ditemukan bekas jeratan dengan tepi rata pada leher bayi.
Pada pemeriksaan luar bayi setelah diukur berat badan dan panjang badannya. Didapatkan hasil : BB = 2000 gr, PB = 50 cm, batas tumbuh rambut depan dan belakang bayi sudah terbentuk, rawan telinga sudah terbentuk, rambut kepala relatif kasar, puting susu sudah berbatas tegas, alis mata sudah lengkap, kuku jari tangan melewati ujung jari dan labium sudah terbentuk sempurna.
Pada hasil pembedahan didapatkan paru sudah mengisi rongga dada dan menutupi sebagian kandung jantung. Paru berwarna merah muda tidak merata dengan pleura tegang (taut pleura), dan menunjukkan gambaran mozaik dan konsistensi paru seperti spons. Pada pemeriksaan mikroskopik paru menunjukkan alveoli paru yang mengembang sempurna. Pada jaringan paru ditemukan edema yang luas, membrana duktus alveolaris yang tersebar dalam jaringan paru.
Seorang siswi kelas 3 SMU yang masih berusia 17 tahun, setelah diperiksa polisi, tersangka mengaku tega membunuh bayinya karena malu melahirkan bayi diluar nikah.
Polisi mengamankan tersangka yang tega membunuh dan membuang bayi darah dagingnya sendiri di tempat sampah. Tersangka berinisial IK, tercatat sebagai siswi kelas 3 SMA yang masih berusia 17 tahun. Tertangkapnya tersangka yang tinggal bersama ibunya didaerah Grogol, Jakarta Barat ini, berawal dari warga yang semalam melihat seorang perempuan yang menghentikan mobilnya didekat tempat sampah tersebut berada cukup lama, dan ada seorang warga yang mencatat nomor mobil tersebut.
Polisi mengatakan, tersangka melahirkan bayinya seorang diri pada hari Senin, tanggal 2 April 2013 sekitar pukul 11 malam. Ketika itu, seisi rumah dan orangtuanya tidak mengetahui. Karena takut kepergok, tersangka membekap mulut bayi dengan bantal. Tak sampai disitu, tersangka juga menjerat leher bayi tersebut dengan kabel. Kemudian tersangka membungkus bayi yang dilahirkannya dengan kain dan memasukkannya kedalam kardus kemudian dibuang ke tempat sampah pada dini hari, yaitu pada hari Selasa, 3 April 2013, sekitar pukul 1 pagi.
Polisi mengamankan barang bukti seperti bantal, kain dan kardus milik tersangka pada tanggal 3 April 2013 di sore hari. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh polisi, tersangka mengaku bahwa ia dihamili oleh pacarnya tidak mau bertanggung jawab.
1. Organ genetalia eksterna yang ditemukan pada bayi ini - Menunjukkan bayi ini seorang perempuan
2. Bayi masih penuh darah dan terdapat mekonium Menunjukkan bahwa bayi belum dirawat dan mekonium yang ada menunjukkan bahwa usia hidup bayi kurang dari dua hari.
3. Tali pusat masih melekat pada plasenta. ini menunjukkan bahwa bayi ini tidak pernah dirawat
4. Tanda kekuningan pada kulit bayi Menunjukkan bahwa bayi mengalami ikterik. Ikterik terjadi pada bayi normal yang lahir, dan hidup sampai sebelum hari keempat.
INTERPRETASI TEMUAN MAYAT BAYI Tanda sianosis di ujung jari, kuku dan mulut tanda sianosis yang didapatkan pada korban menujukkan ia mengalami kematian disebabkan oleh asfiksia
Lebam mayat didaerah punggung dan bokong yang tidak hilang pada penekanan Menandakan bahwa bayi telah mati lebih dari 12 jam dalam posisi terlentang.
Tardieus spot pada konjungtiva bulbi,palpebra dan kulit wajah ini adalah tanda khas pada kasus asfiksia bintik-bintik kemerahan ini disebabkan oleh pecahnya dinding pembuluh darah kapiler karena hipoksia
Permukaan dalam bibir ditemukan luka memar luka memar ini menujukkan adanya kekerasan tumpul atau terjadi pembekapan
Ditemukan bekas jeratan dengan tepi rata pada leher bayi. Menunjukkan bahwa bayi dijerat oleh benda dengan tepi rata, contohnya kabel, tali tambang plastik, dan lain-lain Didapatkan hasil : BB = 2000 gr Menunjukkan bahwa bayi sudah viabel. Bayi yang dikatakan viabel berarti ia telah dikandung ibunya selama paling tidak 28 minggu dan bayi tersebut tidak memiliki cacat berat. Bayi yang viabel artinya bayi memiliki kemampuan untuk dapat mempertahankan hidupnya diluar kandungan tanpa peralatan khusus atau canggih.
PB = 50 cm Panjang badan bayi diukur untuk memperkirakan usia bayi dalam kandungan. menggunakan rumus de haase. Pada kasus ini PB bayi 50 cm, berarti usia bayi = PB/5 x 4minggu = 50cm/5 x 4 minggu = 40 minggu.
Batas tumbuh rambut depan dan belakang bayi sudah terbentuk, rawan telinga sudah terbentuk, rambut kepala relatif kasar, puting susu sudah berbatas tegas, alis mata sudah lengkap, kuku jari tangan melewati ujung jari dan labium sudah terbentuk sempurna Ini semua adalah ciri-ciri eksternal pada bayi yang sudah cukup bulan.
Paru sudah mengisi rongga dada dan menutupi sebagian kandung jantung, paru berwarna merah muda tidak merata dengan pleura tegang (taut pleura), konsistensi paru seperti spons Ini merupakan tanda makroskopik paru yang menunjukkan bahwa bayi lahir hidup.
Gambaran mozaik pada paru hal ini juga merupakan tanda makroskopik paru yang menunjukkan bahwa alveoli sudah terisi udara
Alveoli paru yang mengembang sempurna Ini merupakan tanda mikroskopik paru yang menunjukkan bahwa bayi lahir hidup
Edema yang luas pada jaringan paru, membrana duktus alveolaris yang tersebar dalam jaringan paru. Hal ini merupakan tanda mikroskopik paru yang mungkin berasal dari lemak vernis (membran hialin, yang akan terlihat pada bayi yang telah hidup lebih dari 1 jam)