Anda di halaman 1dari 13

030.09.

185 Prasada Wedatama


030.09.251 Tasya Rahmani
030.09.280 Yulius Nugroho
030.09.282 Yuti Purnamasari
030.10.002 Ade Laksono
030.10.003 Adelita Yuli hapsari
030.10.006 Adisti Zakyatunnisa
030.10.008 Adji Indra Pramono
030.10.009 Adrian Pradipta
030.10.011 Agnes Yuarni
030.10.012 Agrietia
030.10.014 Ahmad Rudiansah
030.10.015 Akbar Fadheli

Sesosok mayat bayi ditemukan di suatu tempat
sampah. Masyarakat melaporkannya kepada polisi.
Mereka juga melaporkan bahwa semalam mereka
melihat seorang perempuan yang menghentikan
mobilnya di dekat tempat sampah dan berada di sana
cukup lama. Seorang dari anggota masyarakat
setempat mencatat nomor mobil perempuan tersebut.
Sesosok mayat bayi ditemukan di suatu tempat sampah.
Masyarakat melaporkannya kepada polisi. Mereka juga
melaporkan bahwa semalam mereka melihat seorang
perempuan yang menghentikan mobilnya di dekat tempat
sampah dan berada di sana cukup lama. Seorang dari
anggota masyarakat setempat mencatat nomor mobil
perempuan tersebut.


Pada pemeriksaan luar jenazah, dapat dipastikan jenazah adalah
bayi perempuan dengan adanya alat kelamin perempuan. Pada
saat ditemukan, polisi melaporkan bayi dibungkus kain yang
dimasukkan kedalam kardus, bayi masih penuh dengan darah
dan terdapat mekonium dengan tali pusat masih melekat pada
plasenta. Selain itu, bayi terlihat kekuningan pada kulit serta
sianosis diujung jari, kuku dan mulut. Terdapat juga Tardieus
spot pada konjungtiva bulbi, palpebra dan kulit wajah. Pada
permukaan dalam bibir ditemukan luka memar. Selain itu,
ditemukan bekas jeratan dengan tepi rata pada leher bayi.

Pada pemeriksaan luar bayi setelah diukur berat badan dan
panjang badannya. Didapatkan hasil : BB = 2000 gr, PB = 50 cm,
batas tumbuh rambut depan dan belakang bayi sudah terbentuk,
rawan telinga sudah terbentuk, rambut kepala relatif kasar, puting
susu sudah berbatas tegas, alis mata sudah lengkap, kuku jari
tangan melewati ujung jari dan labium sudah terbentuk
sempurna.

Pada hasil pembedahan didapatkan paru sudah mengisi rongga
dada dan menutupi sebagian kandung jantung. Paru berwarna
merah muda tidak merata dengan pleura tegang (taut pleura), dan
menunjukkan gambaran mozaik dan konsistensi paru seperti
spons. Pada pemeriksaan mikroskopik paru menunjukkan alveoli
paru yang mengembang sempurna. Pada jaringan paru ditemukan
edema yang luas, membrana duktus alveolaris yang tersebar
dalam jaringan paru.

Seorang siswi kelas 3 SMU yang masih berusia 17 tahun, setelah
diperiksa polisi, tersangka mengaku tega membunuh bayinya
karena malu melahirkan bayi diluar nikah.

Polisi mengamankan tersangka yang tega membunuh dan
membuang bayi darah dagingnya sendiri di tempat sampah.
Tersangka berinisial IK, tercatat sebagai siswi kelas 3 SMA yang
masih berusia 17 tahun. Tertangkapnya tersangka yang tinggal
bersama ibunya didaerah Grogol, Jakarta Barat ini, berawal dari
warga yang semalam melihat seorang perempuan yang
menghentikan mobilnya didekat tempat sampah tersebut berada
cukup lama, dan ada seorang warga yang mencatat nomor mobil
tersebut.

Polisi mengatakan, tersangka melahirkan bayinya seorang
diri pada hari Senin, tanggal 2 April 2013 sekitar pukul 11
malam. Ketika itu, seisi rumah dan orangtuanya tidak
mengetahui. Karena takut kepergok, tersangka membekap
mulut bayi dengan bantal. Tak sampai disitu, tersangka juga
menjerat leher bayi tersebut dengan kabel. Kemudian
tersangka membungkus bayi yang dilahirkannya dengan
kain dan memasukkannya kedalam kardus kemudian
dibuang ke tempat sampah pada dini hari, yaitu pada hari
Selasa, 3 April 2013, sekitar pukul 1 pagi.

Polisi mengamankan barang bukti seperti bantal, kain dan
kardus milik tersangka pada tanggal 3 April 2013 di sore
hari. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh polisi, tersangka
mengaku bahwa ia dihamili oleh pacarnya tidak mau
bertanggung jawab.

1. Organ genetalia eksterna yang ditemukan pada bayi ini
- Menunjukkan bayi ini seorang perempuan

2. Bayi masih penuh darah dan terdapat mekonium
Menunjukkan bahwa bayi belum dirawat dan mekonium yang ada
menunjukkan bahwa usia hidup bayi kurang dari dua hari.

3. Tali pusat masih melekat pada plasenta.
ini menunjukkan bahwa bayi ini tidak pernah dirawat

4. Tanda kekuningan pada kulit bayi
Menunjukkan bahwa bayi mengalami ikterik. Ikterik terjadi pada
bayi normal yang lahir, dan hidup sampai sebelum hari keempat.

INTERPRETASI TEMUAN MAYAT BAYI
Tanda sianosis di ujung jari, kuku dan mulut
tanda sianosis yang didapatkan pada korban menujukkan ia mengalami
kematian disebabkan oleh asfiksia

Lebam mayat didaerah punggung dan bokong yang tidak hilang
pada penekanan
Menandakan bahwa bayi telah mati lebih dari 12 jam dalam posisi
terlentang.

Tardieus spot pada konjungtiva bulbi,palpebra dan kulit wajah
ini adalah tanda khas pada kasus asfiksia
bintik-bintik kemerahan ini disebabkan oleh pecahnya dinding pembuluh
darah kapiler karena hipoksia

Permukaan dalam bibir ditemukan luka memar
luka memar ini menujukkan adanya kekerasan tumpul atau terjadi
pembekapan

Ditemukan bekas jeratan dengan tepi rata pada leher bayi.
Menunjukkan bahwa bayi dijerat oleh benda dengan tepi rata, contohnya
kabel, tali tambang plastik, dan lain-lain
Didapatkan hasil : BB = 2000 gr
Menunjukkan bahwa bayi sudah viabel. Bayi yang dikatakan viabel berarti
ia telah dikandung ibunya selama paling tidak 28 minggu dan bayi
tersebut tidak memiliki cacat berat. Bayi yang viabel artinya bayi memiliki
kemampuan untuk dapat mempertahankan hidupnya diluar kandungan
tanpa peralatan khusus atau canggih.

PB = 50 cm
Panjang badan bayi diukur untuk memperkirakan usia bayi dalam
kandungan. menggunakan rumus de haase. Pada kasus ini PB bayi 50 cm,
berarti usia bayi = PB/5 x 4minggu = 50cm/5 x 4 minggu = 40 minggu.

Batas tumbuh rambut depan dan belakang bayi sudah terbentuk,
rawan telinga sudah terbentuk, rambut kepala relatif kasar, puting
susu sudah berbatas tegas, alis mata sudah lengkap, kuku jari
tangan melewati ujung jari dan labium sudah terbentuk sempurna
Ini semua adalah ciri-ciri eksternal pada bayi yang sudah cukup bulan.

Paru sudah mengisi rongga dada dan menutupi sebagian
kandung jantung, paru berwarna merah muda tidak merata
dengan pleura tegang (taut pleura), konsistensi paru seperti spons
Ini merupakan tanda makroskopik paru yang menunjukkan bahwa bayi
lahir hidup.

Gambaran mozaik pada paru
hal ini juga merupakan tanda makroskopik paru yang menunjukkan
bahwa alveoli sudah terisi udara

Alveoli paru yang mengembang sempurna
Ini merupakan tanda mikroskopik paru yang menunjukkan bahwa bayi
lahir hidup

Edema yang luas pada jaringan paru, membrana duktus alveolaris
yang tersebar dalam jaringan paru.
Hal ini merupakan tanda mikroskopik paru yang mungkin berasal dari
lemak vernis (membran hialin, yang akan terlihat pada bayi yang telah
hidup lebih dari 1 jam)


Visum et Repertum

Anda mungkin juga menyukai