Budi Iman Santoso Outline Pendahuluan Skrining secara umum Peran Obgin umum di bidang uroginekologi Skrining dalam uroginekologi Anamnesis & Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Khusus
Pendahuluan Pendahuluan Disfungsi dasar panggul terjadi akibat interaksi multifaktor selama kehidupan seorang wanita. Berinteraksi Anatomi Fisiologi Genetik Gaya hidup Faktor reproduksi Lahir Remaja Melahirkan Menopouse Tua K. Doumouchtsis, E.L. Chrysanthopoulou / Best Practice & Research Clinical Obstetrics and Gynaecology xxx (2013) 116 Uroginekologi di masa mendatang Kebutuhan konsultasi meningkat 30 % pada 2030 Operasi inkontinensia mencapai 47,2% Operasi POP meningkat dari 166.000(thn 2010) 245.970 (tahun 2050) Prediksi Uroginekologi & penyakit lainnya Apakah data ini benar? Inkontinensa Urin lebih tinggi dibandingkan hipertensi, DM, dan depresi. Apakah kita sadar? Dr. Mollinath Mukherjees survey in Calcutta, India Prevalensi Amerika Serikat: 11% butuh koreksi pembedahan 52% - POP pasca melahirkan anak pertama 26% - IU tipe stress 4-25% - Inkontinensia alvi Negara berkembang POP 19.7% (3,4% 56,4%) IU 28.7% (5.2% 70,8%) IA 7% (5,3%- 41%) Hal yang harus diketahui tenaga kesehatan terkait disfungsi dasar panggul
Pengetahuan, keterampilan, dan attitude tenaga kesehatan menentukan kualitas pertolongan persalinan Kualitas pertolongan persalinan mempengaruhi kejadian disfungsi dasar panggul Ruang Lingkup Disfungsi Dasar Panggul Disfungsi dasar panggul : Kerusakan otot levator ani Nervus pudendus Sfingter ani eksterna Gejala yang ditimbulkan: Inkontinensia urin Inkontinensia fekal Prolaps organ panggul Disfungsi seksual
The Silent Pain Pemahaman mengenai skrining Definisi Skrining Identifikasi penyakit/defek yang belum diketahui dengan melakukan pemeriksaan, uji atau prosedur lain yang dapat dilakukan dengan cepat The CC1 Conference on Preventive Aspects of Chronic Disease,(1951) Konsep Skrining Pasien Sehat Skrining Temuan positif/curiga Rujukan Diagnosis & tatalaksana Kuesioner Pemeriksaan Fisik Uji lainnya Prinsip Skrining Cepat Sederhana Bukan diagnostik Peran SpOG Kemampuan uroginekologi yang harus dimiliki seorang SpOG Bukan hanya skrining Diagnosis kasus uroginekologi Level 3 Tatalaksana konservatif POP Level 4 Tatalaksana Inkontinensia urin Tatalaksana Inkontinensia fekal Level 4 ISK komplikata (kecuali ISK berulang) Kelainan bawaan & didapat yang sederhana Konseling & rujukan disfungsi seksual Apa yang terjadi pada pasien? 75,5% pasien mencari pertolongan karena keluhan semakin parah
Siapa yang memberikan informasi baru ttg uroginekologi? Ginekolog (76,4%) Dokter keluarga (2,3%) Media (15,5%) European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology 161 (2012) 102104 seharusnya pasien datang karena memahami penyakit SpOG memegang peranan besar Siapa yang bertanggung jawab terhadap terlambatnya diagnostik pasien POP? Pasien Sendiri : 65,9% Ginekolog : 25,5% Dokter Keluarga: 5,8% Urologi: 0,6% Sistem Kesehatan: 2,29% Edukasi Peningkatan Peran dalam Diagnosis & Tatalaksana Pengetahuan Keterampilan Perilaku Deteksi dini Sistem skoring Penyebab terlambatnya diagnostik Solusi masalah European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology 161 (2012) 102104 Skrining kasus uroginekologi Dalam praktik sehari-hari Skrining Gangguan Dasar Panggul Gangguan Dasar Panggul POP Inkontinensia urin Inkontinensia fekal Disfungsi Seksual Evaluasi Anamnesis Pemeriksaan Fisik Uji Spesifik Prolaps Organ Pelvis Definisi Rektokel, Enterokel Sistokel Prolaps uteri Kuesioner yang direkomendasikan
CLINICAL OBSTETRICS AND GYNECOLOGY Volume 48, Number 3, 648661 Beberap Kuesioner POP dan QoL PFDI PFIQ ePAQ-PF P-QoL POP-SS OBSTETRICS, GYNAECOLOGY AND REPRODUCTIVE MEDICINE 21:7 PFDI 20 Gejala Berkemih Gejala BAB Gejala POP Pelvic Floor Distress Inventory-Short Form (PFDI-20)
Apakah anda .? Tidak Ya Jika ya, seberapa mengganggu kondisi tersebut? 1 = tidak sama sekali 2 = terkadang 3 = sedang 4 = mengganggu Anamnesis lainnya Faktori risiko Riwayat medis (DM, neurologis) Persalinan Per vaginam Menopause Operasi sebelumnya dll Faktor pencetus Keparahan Pemeriksaan fisik Abdomen, Punggung/Tulang belakang, Neurologis Pemeriksaan pelvis Inspeksi, inspekulo Kekuatan otot pelvis Bimanual Spekulum Sistematis (anterior vagina, apex, posterior) Minta pasien melakukan valsava Tentukan stage dengan POP-Q Kunci Apeks Graves Spekulum/ Baden retractor Anterior & Posterior Sims' speculum Rectovaginal Anterior lateral detachment defect Baden retractor Kompartemen Sims Graves Mengapa Pemeriksaan Fisik penting? Skrining POP (mengunakan PFDI) tanpa melakukan Pemeriksaan fisik menyebabkan terjadinya bias Pada grup risiko tinggi POP kuesioner tanpa PF : akurat Pada grup risiko rendah POP kuesioner saja : tidak sensitif American Journal of Obstetrics and Gynecology (2006) 195, 9428 Pelvic Organ Prolapse Quantitation System
Pemeriksaan POP-Q
Pelvic Organ Prolapse Quantitation System Pelvic Organ Prolapse Quantitation System Primary Care 2008 Turunnya kandung kemih/uretra/Sistokel +/- Q-tip test Inkontinensia (jumlah dipengaruhi oleh valsava) Defek lateral dan defek sentral Kompartemen Anterior Defek Lateral Terkoreksi bila Forniks lateral dinding lateral Menggunakan ring forceps Defek Sentral Herniasi permukaan yg halus (tanpa ruggae) tidak terkoreksi dengan lateral replacement Q Tip Test Masukkan kapas lidi steril, terlubrikasi ke dalam uretra Minta pasien untuk mengedan/Valsava Pergerakan Q-Tip > 30 0
dari bidang horizontal hipermobilitas uretra / urethrovcesical junction Posisi serviks Penurunan serviks saat mengedan Tampak mukosa serviks Puncak vagina dan kompartemen posterior Rektokel/Enterokel Lakukan rectal touche/rektovaginal bidigital Pemeriksaan rektovaginal dengan posisi berdiri
Palpasi enterokel di antara ibu jari & telunjuk Primary Care 2008 Catatan berkemih Pad weight test Laboratorium Sistoskopi Urodinamik Data Objektif Primary Care 2008 Tanggal, jam, dan volume tiap berkemih Catat tiap episode inkontinensia waktu jumlah Faktor pencetus Catatan Berkemih (3-5 hari) Ingatan pasien mengenai volume/frekuensi berkemih tidak berkorelasi dengan catatan berkemih, sehingga diary harus diisi langsung, tidak mengandalkan ingatan Contoh Catatan Berkemih
Primary Care 2008 Pengukuran inkontinensia yang paling objektif 1ml urin setara dengan 1 gram (kasar) Berat pampers basah berat pampers kering Tes 24 jam: baik utk tipe urgensi & stres Tes 1 jam : tipe stres (menurut ICS) Pad Weight Test Primary Care 2008 Urinalisis skrining Ureum, kreatinin Hematuria Sitologi IVP/CT scan Sistoskopi Pemeriksaan Laboratorium Primary Care 2008 Tes awal inkonklusif Gejala OAB konkomitan Operasi/tindakan sblmnya Neurogenik bladder Urin residu eksesif Prolaps gr 3/lebih Abnormal urinalysis/ Hematuria 3RBC/HPF/ pyuria Negative stress tests AUA Guidelines 2009 Sistoskopi pada pasien non-komplikata Tidak dibutuhkan Tes awal inkonklusif Sebelum pembedahan inkontinensia Sebelum operasi pelvis radikal/radiasi Hangguan neurologis Tipe campuran atau tidak jelas Indikasi Urodinamik Indikasi * Iselin and Webster, Urol Clin N Amer 1998 Radiologi (USG 3D/4D & MRI) The problem is not poor treatmentit is poor diagnostics Hans Peter Dietz, MD, PhD Indikasi USG Dasar Panggul