Istilah ubiquitous sendiri memiliki arti muncul atau terjadi dimana-mana. Ubiquitous computing dipelopori oleh Mark Weiser, seorang peneliti di Xerox !"C. Menurut Weiser, ubiquitous computing memungkinkan pemakaian beratus-ratus de#ice $alat% komputasi &ireless per orang per kantor dalam semua skala. Ubiquitous computing bertujuan men'ediakan serangkaian komputer bagi lingkungan (isik pemakain'a dengan tingkat e(ekti(itas 'ang tinggi namun dengan tingkat #isibilitas serendah mungkin. )adi ubiquitous computing itu tidak terbatas han'a pada sebuah C, notebook, ataupun *!, melainkan berbagai macam alat 'ang memiliki si(at demikian natural, sehingga orang-orang 'ang sedang menggunakan n'a (ubicomp device) tidak merasakan bah&a mereka tengah menggunakan+mengakses sebuah computer. 2. Tujuan Ubiquitous Computing 3. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Ubiquitous Computing a. Natural Interfaces, enggunaan aspek-aspek alami sebagai cara untuk memanipulasi data, contohn'a teknologi semacam voice recognizer ataupun pen computing b. Context Aware Computing Memandang suatu proses komputasi tidak han'a menitikberatkan perhatian pada satu buah ob'ek 'ang menjadi (okus utama dari proses tersebut tetapi juga pada aspek di sekitar ob'ek tersebut, contohn'a komputasi kon#ensional. c. icro!Nano "ec#nolog$ -eknologi 'ang meman(aatkan berbagai microc#ip dalam ukuran luar biasa kecil semacam --.ngine ataupun %adio &requenc$ Identification $"/I*% diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk smart card atau tag. Contohn'a, seseorang 'ang mempun'ai karcis bis berlangganan dalam bentuk kartu cukup mele&atkan kartun'a tersebut di atas sensor saat masuk dan keluar dari bis setelah itu saldon'a akan langsung didebet sesuai jarak 'ang dia tempuh.