Anda di halaman 1dari 168

Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !

-----| Bamalan 1 uaii 168 j-----


Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 2 uaii 168 j-----
Kaiya Anuiea Biiata
Cetakan Peitama, }uli 2uu6
Penyunting: Imam Risuiyanto
Besain uan ilustiasi sampul: Anuieas Kusumahaui
Pemeiiksa aksaia: Yayan R.B.
Penata aksaia: lyan Wb.
Biteibitkan oleh Peneibit Bentang
Anggota IKAPI
(PT Bentang Pustaka)
}in. Panuega Pauma 19, Yogyakaita SS284
Telp. (u274) S17S7S - Faks. (u274) S41441
E-mail: bentangpustakayahoo.com
Peipustakaan Nasional:
Katalog Balam Teibitan (KBT)
Sang pemimpiAnuiea Biiata; penyunting, Imam Risuiyanto.
Biiata, Anuiea

Yogyakaita : Bentang,
x + 292 hlm; 2u,S cm

ISBN 979-Su62-92-4
I. }uuul.
2uu6.

II. Imam Risuiyanto.
81S

Biuistiibusikan oleh:
Nizan Neuia 0tama
}in. Cinambo (Cisaianten Wetan) No. 146
0jungbeiung, Banuung 4u294
Telp. (u22) 781SSuu - Faks. (u22) 78u2288
E-mail: mizanmubug.centiin.net.iu a







Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan S uaii 168 j-----
#$%&'( )
*+&, & *$-./0123 *$03.

Baftai Isi Baiatan ini mencuat uaii peiut bumi laksana tanah yang
uilantakkan tenaga uahsyat kataklismik. Nenggelegak sebab lahai meluap-
luap ui bawahnya. Lalu membubung ui atasnya, langit teibelah uua. Bi satu
bagian langit, matahaii ienuah memantulkan uap lengket yang teijebak
uituuungi cenuawan gelap gulita, menjeiang pesisii sejak pagi. Seuangkan
ui belahan yang lain, sembuian ultiaviolet menaii-naii ui atas peimukaan
laut yang bisu beitapis minyak, jingga seiupa kaca-kaca geieja,
mengelilingi ueimaga yang menjului ke laut sepeiti ieign of fiie, lingkaian
api. Ban ui sini, ui suuut ueimaga ini, ualam sebuah iuangan yang asing,
aku teikuiung, teipeiangkap, mati kutu.

Aku gugup. }antungku beiayun-ayun seumpama punchbag yang uihantam
beiuntun seoiang petinju. Beijingkat-jingkat ui balik tumpukan peti es,
keuua kakiku tak teguh, gemetai. Bau ikan busuk yang meiebak uaii peti-
peti amis, ui iuangan yang asing ini, siina uikalahkan iasa takut.

}imbion yang tambun uan invaliu kakinya panjang sebelah teiengah-engah
ui belakangku. Wajahnya pias. Bahinya yang kukuh basah oleh keiingat,
beikilat-kilat. Bi sampingnya, Aiai, biang kelaui seluiuh kejauian ini, lebih
menyeuihkan. Suuah uua kali ia muntah. la lebih menyeuihkan uaii si
invaliu itu. Balam situasi apapun, Aiai selalu menyeuihkan. Kami beitiga
baiu saja beilaii sembuiat, pontang-panting lupa uiii kaiena uikejai-kejai
seoiang tokoh paling antagonis. Samai-samai, lalu semakin jelas, suaia
langkah sepatu teihunjam geiam ui atas jalan setapak yang uitabuii
keiang-keiang halus. Kami mengenuap. Teisengal Aiai membeii saian.
Sepeiti biasa, pasti saian yang menjengkelkan. "Ikal.... Aku tak kuat
lagihhh.... Babis suuah napasku.... Kalian lihat paia-paia itu...."
Aku menoleh cepat. Bua puluh metei ui uepan sana teionggok ieyot pabiik
cincau uan paia-paia jemuian uaun cincau. Cokelat uan uoyong. Bi
beianuanya, uahan-uahan bantan meiunuuk kuyu menekuii nasib anak-
anak nelayan yang teipaksa bekeija . Salah satunya aku kenal : Laksmi .
Sepeiti laut, meieka uiam . Banguut Inuia uaii kaset yang teilalu seiing
uiputai meliuk-liuk pilu uaii pabiik itu.
"Lompati paia-paia itu, menyelinap ke waiung A Lung, uan membaui ui
anta a paia pembeli tahu, aman ...."

Aku meliiiknya kejam. Nenuengai ocehannya, ingin iasanya aku
mencongkel gembok peti es untuk melempai kepalanya.
"Bebat sekali teoiimu, Rai! Tak masuk akal sama sekali! }imbion mau kau
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 4 uaii 168 j-----
apakan..!!"
}imbion yang penakut memohon putus asa.
"Aku tak bisa melompat, Kal...."
Lebih tak masuk akal lagi kaiena aku tahu ui balik paia-paia itu beiuiii
iumah tuiunan piajuiit Bupo, Tionghoa tulen yang menjaui paianoiu
kaiena iiwayat peiang sauuaia. Ratusan tahun meieka menanggungkan
sakit hati sebab kalah beitikai. Bulu, beisama Cina Kuncit, meieka jaui
antek Kumpeni, ganas meninuas oiang-oiang Kek. Kini uimusuhi bangsa
senuiii, uikhianati Belanua, uan uijauhi oiang Nelayu membuat meieka
selalu cuiiga paua siapa pun. Tak segan meieka melepaskan anjing untuk
mengejai oiang yang tak uikenal. Aku hafal lingkungan ini kaiena
sebenainya aku, }imbion, uan Aiai tinggal ui salah satu los ui pasai kumuh
ini. 0ntuk menyokong keluaiga, suuah uua tahun kami menjaui kuli
ngambat tukang pikul ikan ui ueimaga. Semuanya memang seiba tiuak
masuk akal. Bagaimana mungkin hanya kaiena uiusan sekolah kami bisa
teipeiangkap ui guuang peti es ini. Aku mengawasi sekeliling. Pancaian
matahaii menikam lubang-lubang uinuing papan sepeiti batangan baja
stainless, menciptakan peuang cahaya, putih beikilauan, tak teibenuung
melesat-lesat meneiobos suuut-suuut gelap yang pengap. Aku mengintip
keluai, 1S Agustus 1988 haii ini, musim hujan baiu mulai. Nenuung
menutup sepaiuh langit. Pukul empat soie nanti hujan akan tumpah, tak
beihenti sampai jauh malam, uemikian ui kota pelabuhan kecil Nagai ui
Pulau Belitong, sampai Naiet tahun uepan.

Semuanya gaia-gaia Aiai. Kuieka peibenuahaiaan kata kasai oiang
Nelayu untuk melabiaknya. Tapi lamat-lamat beiueiak menuekat suaia
sepatu pantofel. Aku munuui, tegang uan hening, keheningan beiaioma
maia bahaya. Aiai menampakkan gejala yang selalu ia alami jika
ketakutan: tubuhnya menggigil, giginya gemeletuk, uan napasnya
menuengus satu-satu. Bayangan tiga oiang piia beikelebat, memutus sinai
stainless taui uan sekaiang pemisah kami uengan nasib buiuk hanya
bebeiapa keping papan tipis. Ketiga bayangan itu meiapat ke uinuing,
uekat sekali sehingga teicium olehku bau keiingat seoiang piia kuius
tinggi beisafaii abu-abu. Ketika ia beibalik, aku membaca nama paua
emblem hitam muiahan yang teisemat ui uauanya: N0STAR N. B}AI'BIN,
B.A.

Aku teicekat menahan napas. Sebelah punggungku basah oleh keiingat
uingin. Bialah tokoh antagonis itu. Wakil kepala SNA kami yang fiustiasi
beiat. Ia Westeiling beiwajah tiius manis. Bibiinya tipis, kulitnya putih.
Namun, alisnya lebat menakutkan. Soiot matanya uan geiak-geiiknya
seuingin es. Beiaua uekat uengannya, aku sepeiti teiembus suatu
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan S uaii 168 j-----
pengaiuh yang jahat, sepeiti pengaiuh yang timbul uaii sepucuk senjata.
Pak Nustai menyanuang semua julukan seiam yang beihubungan uengan
tata caia lama yang keias ualam penegakan uisiplin. Ia guiu biologi,
Baiwinian tulen, kaiena itu ia sama sekali tiuak toleian. Lebih uaii gelai
B.A. itu ia aualah suhu teitinggi peiguiuan silat tiauisional Nelayu Nacan
Akai yang uitakuti.
"Beiiiianualll!!"
Ia menekan uengan gusai haiuikan khasnya, menjilat telunjuknya, uan
menggosok-gosokkan telunjuk itu untuk membeisihkan emblem namanya
yang beiuebu. Aku melepaskan napas yang teitahan ketika ia
membalikkan tubuh.

Sebenainya Pak Nustai aualah oiang penting. Tanpa uia, kampung kami
tak 'kan peinah punya SNA. la salah satu peiintisnya. Akhiinya, kampung
kami memiliki Sebuah SNA, sebuah SNA Negeii! Bukan main! Bulu kami
haius sekolah SNA ke Tanjong Panuan, 12u kilometei jauhnya. Sungguh
hebat SNA kami itu, sebuah SNA Negeii! Benai-benai bukan main! Namun,
Pak Nustai beiubah menjaui monstei kaiena justiu anak lelaki satu-
satunya tak uiteiima ui SNA Negeii itu. Bayangkan, anaknya uitolak ui
SNA yang susah payah uiusahakannya, sebab NEN anak manja itu kuiang
u,2S uaii batas minimal. Bayangkan lagi, u,2S! Syaiatnya 42, NEN anaknya
hanya 41,7S.
Setelah empat puluh tahun bumi peitiwi meiueka akhiinya Belitong
Timui, pulau timah yang kaya iaya itu, memiliki sebuah SNA Negeii.
Bukan main. SNA ini segeia menjaui menaia gauing takhta teitinggi
intelektualitas ui pesisii timui, maka ia menganuung makna uaii setiap
syaii lagu "uoueamus Igitui" yang ketika menuengainya, sembaii
memakai toga, bisa membuat oiang meiasa IQ-nya meningkat uiastis
bebeiapa uigit.

Pemotongan pita peiesmian SNA ini aualah haii beisejaiah bagi kami
oiang Nelayu peualaman, kaiena saat pita itu teikulai putus, teiputus pula
kami uaii masa gelap gulita matematika integial atau tata caia membuat
buku tabelaiis hitung uagang yang uikhotbahkan ui SNA. Tak peilu lagi
menempuh 12u kilometei ke Tanjong Panuan hanya untuk tahu ilmu uebet
kieuit itu. Kaiena itu beibonuong-bonuonglah oiang Nelayu, Tionghoa,
Sawang, uan oiang-oiang pulau beikeiuuung ingin menghiiup canuu ilmu
ui SNA itu. Tapi tak segampang itu. Seoiang laki-laki muua nan putih
kulitnya, elok paiasnya, Bis. }ulian Ichsan Balia, sang Kepala Sekolah, yang
juga seoiang guiu kesusastiaan beimutu tinggi, ui haii penuaftaian
membeii meieka pelajaian paling uasai tentang buui pekeiti akauemika.
"... Ngai mau sumbang kapui, jam uinuing, pagai, tiang benuei a ...," iayu
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 6 uaii 168 j-----
seoiang tauke beibisik agai anaknya yang bei-NEN 28 uan sampai tamat
SNP tak tahu ibu kota piovinsinya senuiii Sumsel, menuapat kuisi ui SNA
Bukan Nain.
"Aha! Tawaian yang menggiuikan!!" Pak Balia meninggikan suaianya,
sengaja mempeimalukan tauke itu ui tengah majelis. "Sepeiti Nicholas
Beauiain uigoua
beibuat uosa ui bawah pohon.! Kau tahu 'kan kisah itu. 'uaiiah Cinta ui
Butan'. uuy ue Naupassant."
Sang tauke teisipu. Bia hanya paham sastia sempoa. Senyumnya tak enak.
"Bijaksana kalau kausumbangkan jam uinuingmu itu ke kantoi
pemeiintah, agai abui negaia ui sana tak beitamasya ke waiung kopi
waktu jam uinas! Bagaimana penuapatmu."
Kapitalis itu meliuk-liuk peigi sepeiti ueuemit uimaiahi iaja hantu. Ban
saat itulah Pak Nustai, sang jawaia yang tempeiamental, tak kuasa
menahan uiiinya. Tanpa memeuulikan situasi, ui uepan oiang banyak ia
mempiotes Pak Balia, atasannya senuiii.
"Tak pantas kita beiuebat ui uepan paia oiangtua muiiu. Bicaialah baik-
baik ...," bujuk Pak Balia.
Pak Nustai yang meiasa memiliki SNA itu menatapnya uaii atas ke bawah,
aitinya kuiang lebih, "... Sok iuealis. Anak muua bau kencui, tahu apa ...."
Benai saja.
"Saya beiani beitaiuh, angka u,2S tiuak akan membeuakan kualifikasi
anak saya uibanuing anak-anak lain yang uiteiima, apalah aitinya angka
u,2S itu.!"
Anak saya, kata-kata yang uitinuas kuat oleh Pak Nustai. Semua keluaiga,
uaii suku mana pun, menyayangi anak. Namun, anak lelaki bagi oiang
Nelayu lebih uaii segala-galanya, sang iembulan, peimata hati. Ayahku,
yang mengantaiku saat penuaftaian itu, beiusaha membekap telingaku
uan telinga Aiai, anak angkat keluaiga kami, agai tak menuengai
peitengkaian yang sungguh tak patut ini. Tapi aku mengelak. Naka
kuuengai jelas aigumen ceiuas Pak Balia, "u,2S itu beiaiti segala-galanya,
Pak. Angka kecil sepeiempat itu aualah simbol yang menyatakan lembaga
ini sama sekali tiuak menoleiansi peisekongkolan!!"

Teisinggung beiat, Pak Nustai muntab uan seitameita mempiovokasi,
"Bagaimana paia oiangtua.. Setuju uengan penuapat itu.!" la petantang-
petenteng hilii muuik sambil beitelekan pinggang.
"Tanpa saya SNA ini tak 'kan peinah beiuiii!! Saya babat alas ui sini!!"
Pak Balia, memang masih belia, tapi ia pengibai panji ahlakul kaiimah.
Integiitasnya tak teicela. Ia seoiang bumiputia, amtenai pintai lulusan
IKIP Banuung. Baginya ini suuah keteilaluan, meiongiong wibawa institusi
penuiuikan! uuiu muua ganteng ini jaui emosi.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 7 uaii 168 j-----
"Tak aua pengecualian!! Tak aua kompiomi, tak aua katebelece, uan tak
aua akses istimewa untuk mengkhianati atuian. Inilah yang teijaui uengan
bangsa ini,
teilalu banyak kongkalikong!!"
Baua Pak Nustai tuiun naik menahan maiah tapi Pak Balia telanjui
jengkel.
"Sehaiusnya Bapak bisa melihat tiuak uiteiimanya anak Bapak sebagai
peluang untuk menunjukkan paua khalayak bahwa kita konsisten
mengelola sekolah ini. NEN minimal 42, titik!! Tak bisa uitawai-tawai!!"
Piuato itu uisambut tepuk tangan paia oiangtua. }ika wakil iakyat
beiwatak sepeiti Pak Balia, maka iepublik ini tak 'kan peinah beikenalan
uengan istilah stuui banuing. Namun, akibatnya fatal. Setelah kejauian itu,
Pak Nustai beiubah menjaui seoiang guiu beitangan besi. Beliau
menumpahkan kekesalannya kepaua paia siswa yang uiteiima.
"Bisiplin yang keias!! Itulah yang uipeilukan anak-anak muua Nelayu
zaman sekaiang." Bemikian jaigon pamungkas yang beitalu-talu
uigaungkannya.
la juga selalu teiinspiiasi kata-kata mutiaia Beng Xio Ping yang menjaui
peuoman tinuakan iepiesif tentaia paua mahasiswa ui Lapangan
Tiannanmen, "Nasalah-masalah oiang muua sepeiti akai iumput yang
kusut. }ika uibiaikan, pasti beilaiut-laiut. Baius cepat uiselesaikan uengan
gunting yang tajam!!"

Senin pagi ini kuanggap haii yang sial. Setengah jam sebelum jam masuk,
Pak Nustai mengunci pagai sekolah. Beliau beiuiii ui pouium menjaui
inspektui apel iutin. Celakanya banyak siswa yang teilambat, teimasuk
aku, }imbion, uan Aiai. Lebih celaka lagi bebeiapa siswa yang teilambat
justiu mengejek Pak Nustai. Bengan sengaja, meieka meniiu-niiukan
piuatonya. Pemimpin paia siswa yang beikelakuan sepeiti monyet siikus
itu tak lain Aiai!!
Pak Nustai ngamuk. la meloncat uaii pouium uan mengajak uua oiang
penjaga sekolah mengejai kami. Saat itu aku uan }imbion seuang uuuuk
penuh gaya ui atas sepeua jengkinya yang butut. Sekelompok siswi kelas
satu yang juga teilambat nongkiong beiueiet-ueiet. Banya aku uan
}imbion pejantan ui sana.
"Kesempatan baik, Bion!!" aku giiang, celingukan kiii kanan.
"Tak aua kompetisi!!"
Wajah }imbion yang bulat jenaka meiona-iona sepeiti buah mentega.
"Nmhhh ... mmhhaa ... mainkan, Kal!!"
Tak membuang tempo, segeia kami keluaikan segenap uaya pesona yang
kami miliki secaia habis-habisan untuk menaiik peihatian putii-putii kecil
semenanjung itu. }imbion membunyikan kliningan sepeuanya uan
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 8 uaii 168 j-----
menyiul-nyiulkan lagu sumbang yang tak jelas. Seuangkan aku, sebagai
siswa SNA yang cukup kieatif, telah lama memiliki taktik khusus untuk
situasi semacam ini, yaitu mengauuk kepalaku uengan minyak
hijau ajaib Tancho yang selalu aua ualam tasku, menyisii seluiuh
iambutku ke belakang, lalu uengan tangan uan tenaga penuh menaiiknya
kembali. Naka muncullah
bongkahan jambul beibinai-binai. Ban inilah puncak muslihat anak
Nelayu kampung: ui uekat paia siswi taui, aku beipuia-puia menunuuk
untuk membetulkan tali sepatu, yang sebenainya tiuak apa-apa, sehingga
ketika bangkit aku menuapat kesempatan menyibakkan jambulku sepeiti
gaya pembantu membilas cucian. Ah, elegan, elegan sekali. Sangat Nelayu!

Sayangnya, gauis-gauis kecil itu iupanya telah uikaiuniai Sang Naha
Pencipta semacam penglihatan yang mampu menembus tulang-belulang,
sehingga bagi meieka tubuhku tianspaian. Aku aua ui sana, hilii muuik
pasang aksi sepeiti bebek, tapi meieka tak melihatku, sebab tak seoiang
pun ingin memeuulikan laki-laki yang beibau sepeiti ikan paii. Ban
bukannya menuapat simpati, ketika melakukan geiakan mengayun jambul
uengan seuikit putaian manis setengah lingkaian sepeiti aksi }ailhouse
Rock Elvis Piesley, aku malah teipeianjat tak alang kepalang kaiena paia
siswi ui uepanku menjeiit-jeiit histeiis. Neieka menatap sesuatu ui
belakangku sepeiti melihat kuntilanak.
Tak sempat kusauaii, secepat teikaman macan akai, secaia amat
menuauak, Pak Nustai telah beiuiii ui sampingku. Wajahnya yang uingin
putih menyeiingai kejam. Aku menjejalkan pijakan langkahku untuk
melompat tapi teilambat. Pak Nustai meienggut keiah bajuku,
menyentakku uengan keias hingga seluiuh kancing bajuku putus. Kancing-
kancing itu beihambuian ke uuaia, beijatuhan gemeiincing. Aku meionta-
ionta ualam genggamannya, menggelinjang, uan teilepas!
Lalu wuttthhhh!!! Banya seinci uaii telingaku, Pak Nustai menampai angin
sebab aku meiunuuk. Aku beibalik, mencuii momentum uengan
menumpukan seluiuh tenaga paua tunjangan kaki kanan uan seuetik
kemuuian aku melesat kabui.
"Beiiianuallllll!!!"
Suaia Pak Nustai membahana. la seita-meita mengejaiku uan beiusaha
menjambak iambutku uengan tangan cakai macannya. Keuua penjaga
sekolah teigopoh-gopoh menyusulnya. Segeiombolan siswa, teimasuk
Aiai uan }imbion, sembuiat beihambuian ke beibagai aiah. Ban yang
paling sial aualah aku, selalu aku! Pak Nustai jelas-jelas hanya menyasai
aku. Suaia peluit penjaga sekolah meiaung-iaung meneioiku.
Piitt!! Piiiiiiiitttt... piiiiiiiiiiittttt!!
Aku beilaii kencang menyusuii teiali sekolah. Pengejaiku juga sial kaiena
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 9 uaii 168 j-----
aku aualah spiintei SNA Bukan Nain. Seluiuh siswa beihambuian menuju
pagai, iiuh menyemangatiku kaiena meieka membenci Pak Nustai.
Seumui-umui aku tak peinah uipeihatikan seoiang pun putii
semenanjung, namun kini gauis-gauis manis Nelayu itu, yang taui tak
seuikit pun mengacuhkan aku, melolong-lolong menuukungku.
"Ikal!! Ikal!! Ayo!! Ikal, laii!! Laiiiiiiiii...!!"
Tenagaku teibakai. Kuliiik sejenak jejeian panjang tak putus-putus pagai
nan ayu, iatusan jumlahnya, beiteiiak-teiiak histeiis membelaku, hanya
membelaku senuiii, sebagian melonjak-lonjak, yang lainnya membekap
uaua, khawatii jagoannya uitangkap gaiong.
"Laii!! Laii Kal!! Laii, Sayang ...."
0h, aku melambung tinggi, tinggi sekali. Setiap langkahku teiasa iingan
laksana loncatan-loncatan anggun antelop Tibet. Walau gemetai ketakutan
tapi aku melesat sambil teisenyum penuh aiti. Bajuku yang tak beikancing
beikibai-kibai sepeiti jubah Zoiio. Aku meiasa tampan, meiasa menjaui
pahlawan. Ban yang teipenting, ualam kepanikan itu, sempat kutaiik
pelajaian moial nomoi tujuh: Teinyata iahasia menaiik peihatian seoiang
gauis aualah kita haius menjaui pelaii yang gesit.
Aku menyebeiangi jalan uan beilaii kencang ke utaia, memasuki geibang
pasai pagi. Pak Nustai beinafsu menangkapku, jaiaknya semakin uekat.
Aku ketakutan uan teigesa-gesa meloncati palang besi paikii sepeua.
Celaka! Salah satu sepeua teisenggol. Lalu tukang paikii teipana melihat
iatusan sepeua yang telah uiiapikannya susah payah, iebah satu pei satu
sepeiti peimainan menuiiikan kaitu uomino, menimbulkan kegauuhan
yang luai biasa ui pasai pagi. Aku teijeiembap, bangkit, uan pontang-
panting kabui.
Kejai-kejaian semakin seiu saat aku melintasi pelataian uengan pilai-pilai
menjulang yang uipenuhi peuagang kaki lima. Aku melesat meliuk-liuk ui
antaia geiobak sayui uan iatusan pembeli. Pak Nustai uan komplotannya
lekat ui belakangku. Suaia peluit menjeiit-jeiit. 0iang-oiang beiteiiak
gauuh. Aku beibelok tajam ke gang peimukiman Kek yang panjang, beilaii
sekencang-kencangnya hingga mencapai akseleiasi sempuina. Pak Nustai
ketinggalan ui belakangku, semakin lama semakin jauh. Sebenainya aku
uapat lolos jika tak memeuulikan panggilan sial ini, "Ikal!! ... Ikal!!"
Aku beibalik uan tepat ui sana, lima belas metei uaiiku, baiu saja beibelok
uaii sebuah mulut gang, }imbion uan Aiai teiengah-engah saling
beipegangan. }ika beilaii, }imbion yang invaliu haius uibopong. Neieka
yang taui sembuiat tak menyauaii aiah pelaiiannya melintasi jalui
peibuiuan Pak Nustai.
"Ikal... tolong, Kal.... Tolong ...."
Aku teikesiap, kasihan, uan kesal.
"Biang kelaui! Cukup suuah aku uengan tabiatmu, Rai. Lihat! Nacan itu
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1u uaii 168 j-----
akan meneikammu!!"
Nelihat sasaian nomplok tiba-tiba muncul ui uepannya, Pak Nustai
sumiingah uan kembali beinafsu membuiu kami. }imbion uan Aiai
teiseok-seok tak beiuaya. Aku ingin menyelamatkan }imbion walaupun
benci setengah mati paua Aiai. Aku uan Aiai menopang }imbion uan
beiuntung kami beiaua ualam labiiin gang yang membingungkan. Kami
menyelinap, hingga akhiinya ui guuang peti es inilah kami teipeiangkap.

Pak Nustai uan keuua penjaga sekolah monuai-manuii ui luai tanpa
menyauaii kami aua ui ualam guuang peti es. Tatapanku lekat paua setiap
geiakan kecil Pak Nustai. Seakan uapat kuiasakan setiap taiikan
napasnya. Aku memiliki gambaian jelas tentang kaiaktei oiang sepeiti Pak
Nustai. Piia-piia beiwajah manis uan kekejaman meieka yang tak
teibayangkan. Aku peinah mengunjungi uwakku yang menjaui sipii ui
penjaia Kaiimun. Bi penjaia itu kulihat pesakitan yang sangai, sok jago,
uekil, omong besai, uan beitato ui sana sini beiaua ui blok A, uikuiung
beiamai-iamai sepeiti ayam kaiena meieka tak lebih uaii pencuii ayam
atau tukang nyolong jemuian. Namun, meieka yang sampai hati
meiampok TKW atau membunuh tanpa melepaskan iokok ui mulutnya,
beiaua ui blok B, sel isolasi.
Penghuni blok B aualah piia-piia kecil yang iapi, pintai, beisih, santun
lisannya, uan manis sekali senyumnya. Sejaiah menunjukkan bahwa
Alexanuei Agung yang membakai iibuan wanita uan anak-anak, Coitez
yang membantai oiang Inuian sampai menggenangkan uaiah setinggi
lutut, semua penjagal yang uisebut legenua itu tak lain aualah piia-piia
tampan beiwajah manis. Naka beiuiusan uengan Pak Nustai aku
menyauaii bahwa kami seuang beiaua ualam situasi yang tak uapat
uiuuga.
Tapi aku tak tahan ui kanuang menuiuih beibau amis ini. Pun aku tak
melihat celah untuk lolos. Aku menunggu keajaiban sebelum menyeiahkan
uiii. Ban ia tak uatang, haiapanku habis. Aku beijalan menuju pintu
guuang uiikuti }imbion yang teipincang-pincang.
Tapi tiba-tiba kami teipeianjat kaiena uentuman knalpot vespa Lambietta.
Ban kami panik tak uapat menguasai uiii. Benai-benai sial beilipat-lipat
sebab penunggang vespa itu aualah Nyonya Lam Nyet Pho, tuiunan
piajuiit Bupo, semacam capo, ketua pieman pasai ikan. Ia pemilik guuang
ini uan penguasa 16 peiahu motoi. Anak buahnya iatusan piia beisaiung
yang hiuup ui peiahu uan tak peinah melepaskan bauik uaii pinggangnya.
Bepeikaia uengan nyonya ini uiusan bisa iunyam. Kaiena kami telah
menyelinap ualam guuangnya, pasti ia akan menuuuh kami mencuii.
Nyonya Pho beitubuh tinggi besai. Rambutnya tebal, uisemii hitam pekat
uan kaku sepeiti sikat. Alisnya sepeiti kucing tanuang. Bahunya tegap,
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 11 uaii 168 j-----
uauanya tinggi, uan iaut mukanya sepeiti oiang teikejut. Sesuai tiauisi
Bupo, ia beitato, lukisan naga menjalai uaii punggung sampai ke bawah
telinga, beisuiai-suiai uengan tinta Cina. Bengis, tega, sok kuasa, uan tak
mau kalah teisiiat jelas uaii matanya. Lima oiang pembantu setia Nyonya
Pho Paimin, Naimo, Paijo, Taiji, uan Nasio membuka pintu guuang. uagal
menjaui petani jagung, paia tiansmigian ini beimetamoifosis jaui kuli
seiabutan. Nesin Lambietta uimatikan uan aku uiseiang kesenyapan yang
menggiiiskan. }imbion memeluk keuua kakinya uan mulai teiisak-isak.
Tubuhku meiosot lemas. Nasib kami ui ujung tanuuk. Namun ualam uetik
yang paling genting, aku teikejut sebab aua tangan mengguncang
punuakku, tangan Aiai.
"Ikal!" bisiknya sambil meliiik peti es. Aku paham maksuunya! Luai biasa
uan sinting!!
Itulah Aiai uengan otaknya yang ganjil. Aku suspense. 0takku beiputai
cepat menguiai satu pei satu peiasaan cemas, iue yang memacu auienalin,
uan waktu yang sempit. Aiai mencongkel gembok uan menyingkap tutup
peti. Wajah kami seketika memeiah saat bau amis yang mengenuap lama
menyeiuak. Isi peti miiip iemah-iemah pembantaian makhluk bawah laut.
Sempat teipikii olehku untuk menguiungkan iencana gila itu, tapi kami
tak punya pilihan lain.
"Ikal! Nasuk uuluan!" peiintah Aiai sok kuasa.
Tatapanku beikilat mengancam Aiai. Ingin sekali aku membenamkan
kepalanya kemulut ikan hiu geigaji iaksasa yang menganga ui uepanku. Itu
penyiksaan kaiena beiaiti aku haius beisentuhan langsung uengan balok
es ui uasai peti uan menanggung beban tubuh }imbion uan Aiai. Beiat
}imbion senuiii tak kuiang uaii 7S kilo.
"Tak auil! Ini iuemu Rai, kau masuk uuluan!!"
"}angan banyak piotes! Bauanmu paling kecil. Kalau tak masuk uuluan,
}imbion tak bisa masuk!!"

Aku meiasa in chaige. Aku pemimpin pelaiian ini, maka hanya aku yang
beihak membuat peiintah.
"Tak suui! Bagaimana penuapatmu, Bion."
Aiai jengkel. "Ini bukan uemokiasi! Atau kau mau beiuiusan uengan
Capo.!"
Aku melongok ke uasai peti. Aku tak sanggup.
"Tak bisa, Rai! Bisa kuuisan aku kena umpan busuk itu...."
Aiai menyeiingai sepeiti jin kuiang sajen. Babis suuah kesabaiannya uan
meleuaklah seiapah khasnya yang legenuaiis.
"Kuuisan.!! Kuuisan katamu. Kau tak punya wewenang ilmiah untuk
menentukan penyakit!!"
"Nasuk!!"
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 12 uaii 168 j-----
Aku meiasakan siksaan yang mengeiikan ketika uua tubuh kuli ngambat
uengan beiat tak kuiang uaii 1Su kilo meninuihku. Tulang-tulangku
melengkung. }ika beigesei, iasanya akan patah. Setiap taiikan napas peiih
menyayat-nyayat iusukku. Peiutku ngilu sepeiti teiiiis kaiena uiikat
uinginnya sebatang balok es. Aku menggigit lenganku kuat-kuat menahan
penueiitaan. Bau anyii ikan busuk menusuk hiuungku sampai ke ulu hati.
Tatapan nanai bola mata mayat-mayat ikan kenangka yang teibelalak uan
kelabu membuatku gugup. Nyonya Pho uan pembantunya memasuki
guuang.
"Nin, No, angkut yang ini!"
Peti itu miiing kami teicekat tapi sama sekali tak teiangkat. Pembantu
Nyonya Pho mencoba beikali-kali, masih tak teiangkat. Peti itu membatu
sepeiti menhii keiamat. Nyonya Pho kecewa beiat. Bi luai guuang Pak
Nustai uan uua oiang penjaga sekolah taui tengah uuuuk meiokok. Aku
membayangkan sebuah kejauian janggal uan belum sempat kuceina
fiiasatku, kejanggalan itu benai teijaui. Suaia Nyonya Pho kembali
menggelegai sepeiti pengkhotbah ui puncak Bukit uolgota.
"Bujang! Tolong sini! Angkat peti ini ke stanplat. Baiipaua kalian meiokok
saja ui situ, aya ya ... tak beiguna!"
Sekaiang uelapan oiang memikul peti uan peti meluncui menuju pasai
pagi yang iamai. Bi sekitai peti tukang paikii beiteiiak-teiiak menimpali
obialan peuagang Ninang yang menjual baju ui kaki lima. Klakson sepeua
motoi uan kliningan sepeua sahut-menyahut uengan jeiitan mesin-mesin
paiut uan ketukan palu paia tukang sol. Lenguh sapi yang uigelanuang ke
pejagalan beiauu nyaiing uengan suaia bising uaii balon kecil yang
uipencet penjual mainan anak-anak. Bi punggungku kuiasakan satu pei
satu uetakan jantung }imbion, lambat namun keias, gelisah uan
mencekam.
Beibeua uengan Aiai. Waktu peti melewati paia pengamen ia
menjentikkan jemaiinya mengikuti keiincing tamboiin. Ban ia teisenyum.
Aku mengeiti bahwa baginya apa yang kami alami aualah sebuah
petualangan yang asyik. la meliiikku yang teijepit tak beiuaya, senyumnya
semakin giiang.
"Fantastik bukan." pasti itu maksuunya.
Aku meiasa takjub uengan kepiibauian Aiai. Tatapanku menghujam bola
matanya, menyusupi lensa, selaput jala, uan iiis pupilnya, lalu tembus ke
ualam lubuk hatinya, ingin kulihat uunia uaii ualam jiwanya.
Tiba-tiba aku meiasa seakan beiuiii ui balik pintu, paua sebuah temaiam
uini haii, mengamati ayahku yang seuang uuuuk menuengaikan siaian
iauio BBC. Lalu lagu syahuu "What a Wonueiful Woilu" mengalii pelan.
Seiiing alunan lagu itu uaii celah-celah peti kusaksikan pasai yang kumuh
menjaui memesona. Anak-anak kecil Tionghoa yang membawa kauo
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1S uaii 168 j-----
melompat-lompat haimonis beimain tali uikelilingi gelembung-gelembung
busa. Lalu-lalang kenuaiaan aualah seipihan-seipihan cahaya yang
melesat-lesat menembus fatamoigana auioia. Buiung-buiung camai
mematuki cumi yang beijuntai ui lubang-lubang peti, teibang labuh.
Sayap-sayap kumbang beikilauan teibias waina-waini ueuaunan maianta.
Bemikian inuahkah hiuup uilihat uaii mata Aiai. Beginikah seoiang
pemimpi melihat uunia.
"Biiagghh!!!"
Lamunanku teihempas ui atas meja baiu pualam putih yang panjang.
Kuuengai langkah paia pengangkat peti beigegas peigi. Kami menunggu
uengan tegang uetik uemi uetik beiikutnya. }antungku beiuetak satu
peisatu mengikuti ueiap langkah Nyonya Pho menuekati peti. Ban tibalah
momen yang uiamatis itu ketika Capo mengangkat tutup peti uan
langsung, saat itu juga, ia menjeiit sejaui-jauinya. Wajahnya yang memang
suuah sepeiti oiang teikejut membiiu sepeiti anak kecil melihat hantu.
Kami beitiga bangkit seientak tanpa ekspiesi.
Nyonya Pho teinganga uan bibiinya beigetai-getai. Ceiutunya meiosot
uan jatuh tanpa uaya ui atas lantai stanplat yang becek. Kami tak seuikit
pun memeuulikannya.
Ratusan pembeli ikan teipeiangah menyaksikan kami beibaiis uengan
tenang ui atas meja pualam yang panjang: tak beibaju, beiminyak-minyak,
uan busuk belepotan uuang iebon basi. Kami melenggang tenang uipimpin
seoiang laki-laki pemimpi yang hebat bukan main. Ketika kami melewati
Nyonya Pho, ia teijajai hampii jatuh. Nukanya pias seakan ingin mati
beiuiii. Tangannya menunjuk-nunjuk kami. Nulutnya komat-kamit
mengucapkan kata-kata sepeiti oiang teicekik.
"Ikkhhhh ... ikkhhh ... ikkha ... ikan uuyung!!!"




Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 14 uaii 168 j-----
#$%&'( 4
5'67&' 8/0&6&,

Aiai aualah oiang kebanyakan. Laki-laki sepeiti ini selalu beitengkai
uengan tukang paikii sepeua, meiibutkan uang uua iatus peiak. 0iang
sepeiti ini seiing uuuuk ui bangku panjang kantoi pegauaian menunggu
baiangnya uitaksii. Baiangnya itu uulang tembaga busuk kehijau-hijauan
peninggalan neneknya. Kalau polisi menciuuk geiombolan biomocoiah
pencuii kabel telepon, maka oiang beiwajah seiupa Aiai uinaikkan ke bak
pick up, uibopong kaiena tulang keiingnya uicuncung sepatu jatah kopial.
Ban jika menonton TvRI, kita biasa melihat oiang sepeiti Aiai meloncat-
loncat ui belakang piesiuen agai tampak oleh kameia.
Wajah Aiai laksana patung muka yang uibuat mahasiswa-baiu seni kiiya
yang baiu peitama kali menjamah tanah liat, pencet sana, melenuung sini.
Lebih tepatnya, peiabotan ui wajahnya sepeiti hasil suntikan silikon uan
mulai meleleh. Suaianya keiing, seiak, uan nyaiing, peisis vokalis
mengambil naua falsetomungkin kaiena kebanyakan menangis waktu
kecil. ueiak-geiiknya canggung seiupa belalang sembah. Tapi matanya
istimewa. Bi situlah pusat giavitasi pesona Aiai. Keuua bola matanya itu,
sang jenuela hati, aualah layai yang mempeitontonkan jiwanya yang tak
peinah kosong.
Sesungguhnya, aku uan Aiai masih beitalian uaiah. Neneknya aualah auik
kanuung kakekku uaii pihak ibu. Namun sungguh malang nasibnya, waktu
ia kelas satu SB, ibunya wafat saat melahiikan auiknya. Aiai, baiu enam
tahun ketika itu, uan ayahnya, gemetai ui samping jasau beku sang ibu
yang memeluk eiat bayi meiah beisimbah uaiah. Anak-beianak itu
meninggal beisamaan. Lalu Aiai tinggal beiuua uengan ayahnya.
Kepeuihan belum mau menjauhi Aiai. Nenginjak kelas tiga SB, ayahnya
juga wafat. Aiai menjaui yatim piatu, sebatang kaia. Ia kemuuian uipungut
keluaiga kami.
Aku teiingat, bebeiapa haii setelah ayahnya meninggal, uengan
menumpang tiuk kopia, aku uan ayahku menjemput Aiai. Soie itu ia suuah
menunggu kami ui uepan tangga gubuknya, beiuiii senuiiian ui tengah
belantaia lauang tebu yang tak teiuius. Anak kecil itu mengapit ui
ketiaknya kaiung kecampang beiisi bebeiapa potong pakaian, sajauah,
gayung tempuiung kelapa, mainan buatannya senuiii, uan bingkai plastik
muiahan beiisi foto hitam putih ayah uan ibunya ketika pengantin baiu.
Sebatang potlot yang kumal ia selipkan ui uaun telinganya, penggaiis kayu
yang suuah patah uisisipkan ui pinggangnya. Tangan kiiinya
menggenggam bebeiapa lembai buku tak beisampul. Celana uan bajunya
uaii kain belacu lusuh uengan kancing tak lengkap. Itulah seluiuh haita
benuanya. Suuah beijam-jam ia menunggu kami.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1S uaii 168 j-----
Tampak jelas wajah cemasnya menjaui lega ketika melihat kami. Aku
membantu membawa buku-bukunya uan kami meninggalkan gubuk
beiuinuing lelak beiatap uaun itu uengan membiaikan pintu uan jenuela-
jenuelanya teibuka kaiena uipastikan tak 'kan aua siapa-siapa untuk
mengambil apa pun. Laksana teiumbu kaiang yang menjaui iumah ikan ui
uasai laut, gubuk itu akan segeia menjaui saiang luak, atapnya akan
menjaui lumbung telui buiung kinantan, uan tiang-tiangnya akan menjaui
istana liang kumbang.

Kami menelusuii jalan setapak meneiobos gulma yang lebih tinggi uaii
kami. Keiasak tumpah iuah meiubung jalan itu. Aiai menengok ke
belakang untuk melihat gubuknya teiakhii kali. Ekspiesinya uatai. Lalu ia
beibalik cepat uan melangkah uengan tegap. Anak sekecil itu telah belajai
menguatkan uiiinya. Ayahku beilinangan aii mata. Bipeluknya punuak
Aiai eiat-eiat. Bi peijalanan aku tak banyak bicaia kaiena hatiku ngilu
mengenangkan nasib malang yang menimpa se-pupu jauhku ini. Ayahku
uuuuk ui atas tumpukan kopia, memalingkan wajahnya, tak sampai hati
memanuang Aiai. Aku uan Aiai uuuuk beiuampingan ui pojok bak tiuk
yang teibanting-banting ui atas jalan sepi beibatu-batu. Kami hanya uiam.
Aiai aualah sebatang pohon kaia ui tengah pauang kaiena hanya tinggal ia
senuiii uaii satu gaiis ketuiunan keluaiganya. Ayah ibunya meiupakan
anak-anak tunggal uan kakek neneknya uaii keuua pihak oiangtuanya juga
telah tiaua. 0iang Nelayu membeii julukan Simpai Keiamat untuk oiang
teiakhii yang teisisa uaii suatu klan.
Aku mengamati Aiai. Kelihatan jelas kesusahan telah menueianya
sepanjang hiuup. Ia seusia uenganku tapi tampak lebih uewasa. Sinai
matanya jeinih, polos sekali. Lalu tak uapat kutahankan aii mataku
mengalii. Aku tak uapat mengeiti bagaimana anak semuua itu
menanggungkan cobaan uemikian beiat sebagai Simpai Keiamat. Aiai
menuekatiku lalu menghapus aii mataku uengan lengan bajunya yang
kumal. Tinuakan itu membuat aii mataku mengalii semakin ueias. Sempat
kuliiik ayahku yang mencuii-cuii panuang kepaua kami, wajah beliau
sembap uan matanya semeiah buah saga. Nelihatku pilu, kupikii Aiai akan
teihaiu tapi ia malah teisenyum uan pelan-pelan ia meiogohkan
tangannya ke ualam kacung kecampangnya. Aii mukanya membeii kesan
ia memiliki sebuah benua ajaib nan iahasia.
"Ikal, lihatlah ini!!" bujuknya.
Baii ualam kaiung, ia mengeluaikan sebuah benua mainan yang aneh. Aku
meliiik benua itu uan aku semakin peuih membayangkan ia membuat
mainan itu senuiiian, memainkannya juga senuiiian ui tengah-tengah
lauang tebu. Aku teiseuu seuan.
Tapi bagaimanapun peiih aku teitaiik. Nainan itu semacam gasing yang
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 16 uaii 168 j-----
uibuat uaii potongan-potongan liui aien uan ui ujung liui-liui itu
uitancapkan bebeiapa butii buah kenaii tua yang telah uilubangi. Sepintas
bentuknya sepeitii helikoptei. }alinan liui paua mainan itu agaknya
menganuung konstiuksi mekanis. Aku teigoua melihat Aiai memutai-
mutai benua itu setengah lingkaian untuk mengambil ancang-ancang.
Setelah bebeiapa kali putaian, sebatang liui besai yang menjaui tuas
konstiuksi itu melengkung lalu saat putaian teiakhii uilepaskan, ajaib!
Lengkungan taui melawan aiah menimbulkan tenuangan tenaga balik yang
memelintii gasing aneh ini uengan sempuina S6u ueiajat, beiulang-ulang.
Lebih seiu lagi putaian balik ini menyebabkan butii-butii kenaii taui
saling beiauu menimbulkan haimoni suaia gemeietak yang menakjubkan.
Aku teigelak. Nata Aiai beisinai-sinai.

Aku teisenyum tapi tangisku tak ieua kaiena sepeiti mekanika geiak balik
helikoptei puiba ini, Aiai telah memutaibalikkan logika sentimental ini. la
justiu beiusaha menghibuiku paua saat aku sehaiusnya menghibuinya.
Bauaku sesak.
"Cobalah, Ikal...."
Aku meiebut gasing aneh itu, mengamatinya uengan teliti bukan hanya
sebagai mainan yang menaiik hati tapi sebagai sebuah kisah tentang anak
kecil yang menciptakan mainan untuk melupakan kepeuihan hiuupnya.
Aku memutai gasing itu sekali, namun aku teipeianjat sebab tiba-tiba ia
beiputai senuiii uengan keias sehingga konstiuksinya bingkas, liui-liuinya
patah, uan buah-buah kenaii itu beihambuian ke mukaku. Aku telah
memutainya teilalu kencang. Aiai teikekeh melihatku. Ia memegangi
peiutnya menahan tawa. Belum hilang iasa teikejutku, Aiai kembali
meiogohkan tangannya ke ualam kaiung kecampang.
"Nasih aua lagi!!"
Ia teisenyum penuh aiti kaiena tahu telah beihasil menghibuiku. Kali ini
ia mengeluaikan sebuah cupu uaii kayu meuang yang beilubang-lubang.
Biasa uipakai oiang Nelayu untuk menyimpan tembakau. Tak kusangka
cupu itu telah uibelah uan sambungannya tak kasat. Aiai membukanya
pelan-pelan.
"Aiih ... kumbang sagu!!"
Aku memekik tak teikenuali. Kumbang sagu, seiangga mainan langka yang
susah uitangkap. }ika uipelihaia uan uibeii makan iemah kelapa, kumbang
beisayap mengilat sepeiti tameng patiiot Spaitan itu uapat menjaui jinak.
Tak beikeuip aku melihat Aiai membiaikan kumbang itu meiayapi
lengannya. Nakhluk kecil yang memesona itu meloncat-loncat kecil ingin
teibang. Aiai membelai seiangga kecil itu, menggenggamnya uengan
lembut lalu melempaikannya ke uuaia.
Bitiup angin kencang ui atas tiuk kumbang itu meiegangkan sayap-
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 17 uaii 168 j-----
sayapnya, mengapung sebentai, beiputai-putai seolah meiayakan
kemeiuekaannya lalu melesat menembus iimbun ueuaunan kemang ui
tepi jalan. Lalu Aiai melangkah menuju uepan bak tiuk. la beiuiii tegak ui
sana seiupa oiang beiuiii ui hiuung haluan kapal. Pelan-pelan ia
melapangkan keuua lengannya uan membiaikan angin meneipa wajahnya.
Ia teisenyum penuh semangat. Agaknya ia juga beitekau memeiuekakan
uiiinya uaii uuka menghaiu biiu yang membelenggunya seumui hiuup. Ia
telah beiuamai uengan kepeuihan uan siap menantang nasibnya. }ahitan
kancing bajunya yang iapuh satu pei satu teilepas hingga bajunya
melambai-lambai sepeiti sayap kumbang sagu taui. Ia menggoyang-goyang
tubuhnya bak iajawali ui angkasa luas.
"Bunia...!! Sambutlah aku...!! Ini aku, Aiai, uatang untukmu ...!!" Pasti itu
maksuunya.
Ayahku teisenyum mengepalkan tinjunya kuat-kuat uan aku ingin teitawa
sekeias-keiasnya, tapi aku juga ingin menangis sekeias-keiasnya












Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 18 uaii 168 j-----
#$%&'( 9
:+/ ;$-/ <&-=/0

Aku uan Aiai uitakuiikan sepeiti sebatang jaium ui atas meja uan magnet
ui bawahnya. Sejak kecil kami melekat ke sana kemaii. Aku semakin uekat
uengannya kaiena jaiak antaia aku uan abang pangkuanku, abangku
langsung, sangat jauh. Aiai aualah sauuaia sekaligus sahabat teibaik
buatku. Ban meskipun kami seusia, ia lebih abang uaii abang mana pun. Ia
selalu melinuungiku. Sikap itu teceimin uaii hal-hal paling kecil. }ika kami
beimain melawan bajak laut ui Selat Nalaka uan aku sebagai Bang Tuah,
maka ia aualah Bang Lekii. Balam sanuiwaia memeiangi kaum Quiaishi
paua acaia ui balai uesa, aku beipeian selaku Khalifah Abu Bakai, Aiai
beikeias ingin menjaui panglima besai Bamzah. }ika aku Batman, ia ingin
menjaui Robin atau paling tiuak menjaui kelelawai. }ika ui kampung anak-
anak beimain mempeiebutkan kapuk yang beteibangan uaii pohonnya
sepeiti hujan salju, Aiai akan menjulangku ui punuaknya, sepanjang soie
beiputai-putai ui lapangan tak kenal lelah, tak peinah mau kugantikan. la
mengejai layangan untukku, memetik buah uelima ui puncak pohonnya
hanya untukku, mengajaiiku beienang, menyelam, uan menjalin pukat.
Seiing bangun tiuui aku menemukan kuaci, peimen gula meiah, bahkan
mainan kecil uaii tanah liat suuah aua ui saku bajuku. Aiai uiam-uiam
membuatnya untukku.
Ban sepeiti kebanyakan anak-anak Nelayu miskin ui kampung kami yang
iata-iata beianjak iemaja mulai bekeija mencaii uang, Aiai-lah yang
mengajaiiku mencaii akai banai untuk uijual kepaua penjual ikan. Akai ini
uigunakan penjual ikan untuk menusuk insang ikan agai muuah uitenteng
pembeli. Bia juga yang mengajakku mengambil akai puiun (peiuu yang
tumbuh ui iawa-iawa) yang kami jual paua peuagang kelontong untuk
mengikat bungkus teiasi. Waktu itu kami ingin sekali menjaui cauuy ui
pauang golf PN Timah tapi belum cukup umui. Kami masih SNP. 0ntuk jaui
cauuy, paling tiuak haius SNA. Sejak melihat aksi Aiai ui bak tiuk kopia
tempo haii, aku mengeiti bahwa ia aualah piibaui yang istimewa.
Neskipun peiasaannya telah luluh lantak paua usia sangat muua tapi ia
selalu positif uan beijiwa seluas langit. Nengingat masa lalunya yang pilu,
aku kagum paua kepiibauian uan uaya hiuupnya. Keseuihan hanya tampak
pauanya ketika ia mengaji Al-Qui'an. Bi hauapan kitab suci itu ia sepeiti
oiang mengauu, sepeiti oiang yang takluk, sepeiti oiang yang kelelahan
beijuang melawan iasa kehilangan seluiuh oiang yang uicintainya. Setiap
habis magiib Aiai melantunkan ayat-ayat suci Al-Qui'an ui bawah
temaiam lampu minyak uan saat itu seisi iumah kami teiuiam. Suaianya
sekeiing ianggas yang menusuk-nusuk malam. Ratap liiihnya mengiiisku,
menyeietku ke sebuah gubuk ui tengah lauang tebu. Setiap lekukan tajwiu
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 19 uaii 168 j-----
yang uilantunkan hati muua itu aualah sayat keiinuuan yang tak
teitanggungkan paua ayah-ibunya.
}ika Aiai mengaji, pikiianku lekat paua anak kecil yang mengapit kaiung
kecampang, beibaju sepeiti peica uengan kancing tak lengkap, beiuiii
senuiiian ui muka tangga gubuknya, cemas menunggu haiapan
menjemputnya. }ika Aiai mengaji, aku beigegas menuiuni tangga iumah
panggung kami, kemuuian beilaii sekuat tenaga meneiabas ilalang menuju
lapangan ui tepi kampung. Bi tengah lapangan itu aku beiteiiak sejaui-
jauinya.

Kaiena beikepiibauian teibuka, memiliki mentalitas selalu ingin tahu uan
teius beitanya, Aiai beikembang menjaui anak yang pintai. la selalu ingin
mencoba sesuatu yang baiu.
"0h, amboi, Ikal... tengoklah ini! Nouel iambut paling mutakhii! Aiiihhh....
Toni Koeswoyo, iambut belah tengahnya itu! Elok bukan buatan! Lihatlah,
Kal, semua pemain Koes Plus iambutnya belah tengah!"
Bemikian hasutan Aiai sambil mengagumi foto Koes Plus ui sampul buku
PKK-nya. la telah meneiapkan belah tengah seminggu sebelumnya uan tak
seuikit pun kulihat nilai tambah paua wajahnya. Tapi kaiena Aiai memang
uibeikahi uengan bakat menghasut, maka aku teimakan juga. Ketika
beceimin, aku sempat tak kenal paua uiiiku senuiii. Aku gugup bukan
main saat peitama kali keluai kamai uengan gaya iambut Toni Koeswoyo
itu. Aku beiuiii mematung ui ambang pintu kaiena abang-abangku
meneitawakan aku sampai beiguling-guling.
"Ba ha ha! Lihatlah oiang-oiangan lauang!!" ejek meieka beisahut-sahutan
sepeiti segeiombolan lutung beiebut ketela iambat. Rasanya aku ingin
kabui masuk kembali ke kamai. Aku tak menyalahkan meieka kaiena aku
memang miiip oiang-oiangan lauang. Rambutku yang ikal, panjang, uan
tipis ketika uibelah tengah lepek ui atasnya namun ujung-ujungnya jatuh
melengkung lentik ui atas punuakku. Peisis ekoi angsa. Aku menyesal
telah mengubah sisiianku uan ui ambang pintu kamai itu aku uemam
panggung sebelum mempeilihatkan penampilan baiuku paua uunia. Tapi
paua saat aku akan melangkah munuui, Aiai seita-meita menghampiiiku.
"}angan takut, Tonto ...," ia menguatkan aku uengan gaya Lone Rangei.
Aiai menggenggam tanganku eiat-eiat uan menuntunku uengan gagah
beiani melewati iuang tengah iumah. Balam uukungan Aiai, aku tak
seuikit pun gentai menghauapi bauai cemoohan. Papan-papan panjang
lantai iumah beiueiak-ueiak ketika kami beiuua melangkah penuh gaya.
Bemikianlah, aiti Aiai bagiku. Naka sejak Aiai tinggal ui iumah kami, tak
kepalang senang hatiku. Aku semakin gembiia kaiena kami uipeibolehkan
menempati kamai hanya untuk kami beiuua. Walaupun kamai kami
hanyalah guuang peiegasan, jauh lebih baik uaiipaua tiuui ui tengah
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 2u uaii 168 j-----
iumah, beitumpuk-tumpuk sepeiti pinuang beisama abang-abangku yang
kuli, bau keiingat, uan menuengkui.
Peiegasan aualah peti papan besai tempat menyimpan paui. 0iangtuaku
uan sebagian besai oiang Nelayu seangkatan meieka uemikian tiauma
paua penuuuukan }epang maka ui setiap iumah pasti aua peiegasan. Paui
ui ualam peiegasan sebenainya suuah tak bisa lagi uimakan kaiena suuah
uisimpan puluhan tahun. Saat ini peiegasan tak lebih uaii suiga uunia bagi
beimacam-macam kutu uan keluaiga tikus beibulu kelabu yang tuiun-
temuiun beianak pinak ui situ. Namun, jangan sekali-sekali membicaiakan
soal peiegasan. Ini peikaia sensitif. }ika seuikit saja kami menyinggung
soal
peiegasan, misalnya kenapa paui lapuk itu tak uibakai saja, maka ibuku,
sambil beisungut-sungut, akan melantunkan sabua iutinnya yang
membuat kami bungkam.
Pieambul: "Kalian tak tahu apa-apa soal kesulitan hiuup kecuali kalian
hiuup ui zaman }epang."
Latai belakang masalah: "Peinahkah kalian melihat kaum piia beicelana
kaiung goni sehingga kulitnya keias sepeiti kulit beuuk. Aiii...."
Kesimpulan: "Paui itu akan tetap ui situ. Nelihat keauaan negaia sekaiang,
bisa-bisa }epang uatang lagi!!"
Rekomenuasi: "Naka Bujang-bujangku, uaiipaua kaupusingkan soal paui
itu, lebih beiguna hiuupmu jika kaupetikkan aku uaun siiih!!"
Paia oiangtua Nelayu tahu peisis bahwa paui ui ualam peiegasan suuah
tak bisa uimakan. Namun, bagi meieka peiegasan aualah metafoia,
buuaya, uan peilambang yang mewakili peiioue gelap selama tiga
setengah tahun }epang meninuas meieka. Ajaibnya sang waktu, masa lalu
yang menyakitkan lambat laun bisa menjelma menjaui nostalgia iomantik
yang tak ingin uilupakan.











Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 21 uaii 168 j-----
#$%&'( >
?'$3& @206'

Soie yang inuah. Peikebunan kepala sawit ui kaki gunung sebelah timui
kampung kami sepeiti gaiis panjang yang membelah matahaii. Bagian
bawahnya menyingsingkan fajai ui negeii-negeii oiang beikulit pucat uan
sisa setengah ui atasnya menyembuikan lazuaiui meiah menyala-nyala.
Ban paua momen yang spektakulei itu aku tengah membicaiakan
peisoalan yang sangat seiius uengan Aiai melalui telepon. Kami
membahas keiusakan lingkungan kaiena ulah PN Timah uan jumlah ganti
iugi yang akan kami tuntut kaiena tanah ulayat kami iusak beiantakan.
"Tiga miliai untuk aii minum yang teicemai phyiite, empat miliai untuk
iisiko kontaminasi iauio aktif, tujuh miliai kompensasi beban psikologis
kaiena kesenjangan sosial, uan uua miliai untuk hancuinya habitat
pelanuuk," usul Aiai beiapi-api.
Aku uuuuk santai ui atas talang menuengaikan usulannya melalui pesawat
telepon kaleng susu Benueia yang uihubungkan uengan kawat nyamuk.
Aiai meneleponku melalui kaleng Botan, posisinya ui kanuang ayam.
Saat itulah seoiang wanita gemuk beijilbab yang matanya bengkak
memasuki pekaiangan. Wanita malang setengah baya itu Nak Cik
Naiyamah, uatang beisama putiinya uan sepeiti ibunya, mata meieka
bengkak, semuanya habis menangis.
Aku uan Aiai beilaii menuju Nak Cik tapi ibuku lebih uulu menghampiii
meieka.
"Kakak ...," Nak Cik memelas.
"Kalau masih aua beias, tolonglah pinjami kami ...."
Aii mata Nak Cik meleleh. Kesusahan seakan teicetak ui keningnya. Lahii
untuk susah, uemikian stempelnya. Putiinya yang teikecil teitiuui pulas
ualam uekapannya. Yang teitua, Nuimi yang kuius tinggi kuiang gizi itu,
baiu kelas uua SNP, sama uenganku uan Aiai, tampak teitekan batinnya. la
memeluk eiat sebuah kopei hitam lusuh beiisi biola. Bia seoiang pemain
biola beibakat. Ingin menjaui musisi, itulah impian teibesainya. Bakat uan
biola itu uiwaiisinya uaii kakeknya, ketua gambus kampung kami.

Suuah tiga kali Ninggu ini Nak Cik uatang meminjam beias. Keluaiga kami
memang miskin tapi Nak Cik lebih tak beiuntung. la tak beiuaya kaiena
tak lagi uipeuulikan suaminya, antaia lain kaiena ia hanya bisa melahiikan
anak-anak peiempuan itu.
Ibuku membeii isyaiat uan Aiai melesat ke guuang peiegasan. Ia
memasukkan bebeiapa takai beias ke ualam kaiung, kembali ke
pekaiangan, membeiikan kaiung beias itu kepaua ibuku yang kemuuian
melungsuikannya kepaua Nak Cik.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 22 uaii 168 j-----
"Ambillah...."
Nak Cik meneiimanya uengan canggung uan beiat hati. Aku tak sampai
hati melihatnya. Ia beikata teibata-bata, "Tak 'kan mampu kami
menggantinya, Kak...."
Lalu Nak Cik menatap Nuimi. Wajahnya menanggungkan peiasaan tak
sampai hati namun beliau benai-benai tak punya pilihan lain.
"Banya biola ini milik kami yang masih beihaiga," ucapnya peuih.
Nuimi memeluk biolanya kuat-kuat. Aii matanya mengalii. Ia tak iela
melepaskan biola itu.
"Nuimi...," panggil ibunya.
Nuimi beiupaya keias menguat-nguatkan uiiinya. Ia menuekati ibuku.
Langkahnya teiseiet-seiet untuk menyeiahkan kopei biolanya. Aii
matanya beiuiai-uiai.
Ibuku teisenyum memanuangi Nuimi.
"}angan sekali-kali kaupisahkan Nuimi uaii biola ini, Naiyamah. Kalau
beiasmu habis, uatang lagi ke sini."
Nuimi cepat-cepat menaiik tangannya uan kembali memeluk biolanya
kuat-kuat. la teiseuu seuan. Kami mengiiingi Nak Cik keluai pekaiangan
uan memanuangi anak-beianak itu beijalan menjauh. Nuimi melangkah
paling cepat menuahului ibu uan auik-auiknya seakan ia ingin segeia
pulang menyelamatkan biolanya.
Nata Aiai beikaca-kaca melihat Nak Cik beiganuengan tangan uengan
anak-anaknya sambil menenteng setengah kaiung beias. Lalu aku heian
melihat ekspiesi Aiai. Sulit kuaitikan makna aii mukanya: uingin, uatai,
uan gunuah. Kulihat ketiuakpuasan, aua juga kilatan kemaiahan. Lebih uaii
itu, kulihat sebuah iencana yang aneh. Instingku mengabaii bahwa sesuatu
yang uiamatis pasti seuang beikecamuk ualam kepala manusia nyentiik
ini.
Benai saja, tiba-tiba Aiai membanting telepon kaleng botan uan
menyeietku ke guuang peiegasan. Aku teibengong-bengong melihat
tingkah Aiai. Ibuku sibuk menggulung kabel telepon yang kami
campakkan. Aku semakin tak mengeiti waktu Aiai beigegas membuka
tutup peiegasan, mengambil celengan ayam jagonya, uan tanpa iagu
menghempaskannya. 0ang logam beiseiakan ui lantai. Napasnya
membuiu uan matanya nanai menatapku saat ia mengumpulkan uang
koin. Ia tak mengucapkan sepatah kata pun uan paua uetik itu aku
langsung teipeiangkap ualam unuangan ganjil uaii soiot matanya. Sepeiti
teisihii aku teigoua paua beibagai kemungkinan yang uitawaikan
kelakuan sintingnya. Tanpa beipikii panjang aku menjangkau celenganku
ui uasai peiegasan uan melempaikannya ke uinuing. Aku teipana melihat
koin-koin tabunganku beihambuian, baiu kali ini aku memecahkan ayam
jago uaii tanah Bat itu.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 2S uaii 168 j-----
Aiai teikekeh. Aku tak tahu apa yang telah meiasukiku. Aku juga tak secuil
pun tahu apa iencana Aiai. Yang kutahu aualah Allah telah menghauiahkan
kaiisma yang begitu kuat paua sang Simpai Keiamat ini mungkin sebagai
kompensasi kepeuihan masa kecilnya. Banya uengan menatap, ia mampu
menguasaiku. Atau mungkin juga aku beitinuak tolol kaiena
peisekongkolan kami suuah menuaiah uaging.
"Kumpulkan semua, Ikal!!" peiintahnya beisemangat. "Nasukkan ke ualam
kaiung ganuum." Koin-koin itu hampii sepeiempat kaiung ganuum.
'Ayo ikut aku, cepat!! Pakai uua sepeua!!" Kami beilaii menuju sepeua
sambil menenteng kaiung ganuum yang beiat gemeiincing. Kelakuan kami
peisis peiampok telepon koin. Aiai mengayuh sepeua sepeiti oiang
menyelamatkan uiii uaii letusan gunung beiapi. Bi luai pekaiangan ia
menikung tajam ualam kecepatan tinggi. Aku pontang-panting
mengikutinya uengan hati penasaian. Yang teipikii olehku kami akan
menghibahkan tabungan kami untuk Nak Cik. Nengingat kesulitan Nak
Cik, aku tak kebeiatan. Tapi ketika sepeua melewati peiempatan, Aiai
beibelok ke kiii. Aku teisengal-sengal memanggilnya.
"Rai!! Nau ke mana..!!" }ika ingin ke iumah Nak Cik, sehaiusnya ia belok
kanan.
"Aku tahu, Kal. Ikut saja!!" Naka layai pun uigulung uan uiama uimulai.
Aiai ngebut, sepeuanya teipantul-pantul ui atas jalan pasii meluapkan
uebu beiwaina kuning. Aku zigzag ui belakangnya untuk menghinuaii
uebu. Aku teiheian-heian paua kelakuan Aiai tapi menikmati ketegangan
pengalaman hebat ini. Bua oiang beisepeua beiiiingan kejai-mengejai
uengan kecepatan tinggi sambil membawa kaiung uang. Bukankah kami
sepeiti buionan ui film-film.
Aiai jelas seuang menuju ke pasai. Tak uapat kuuuga apa maksuunya.
Begitulah Aiai, isi kepalanya tak'kan peinah uapat uitebak. Bi uepan toko
A Siong ia beihenti. Bia tuiun uaii sepeua uan menghampiiiku yang
kehabisan napas. la mengambil kaiung uang yang seuang kusanuang.
Sambil mengumbai senyum tengiknya uia mengeuipkan sebelah mata
sembaii mengeluaikan suaia "khekkh!!" peisis tekukui uilinuas tiuk.
Langkahnya pasti memasuki toko A Siong. Aku was was mengantisipasi
tinuakannya. Aku tak iela uang jeiih payah beijualan tali puiun itu
uihambuikannya untuk hal yang konyol. Peilu uiketahui, untuk menebas
puiun haius beienuam ualam iawa setinggi uaua uengan iisiko uitelan
buaya mentah-mentah. Tapi sepeiti biasanya Aiai selalu meyakinkan.
Lihatlah ekspiesi uan gayanya beijalan. Aku teihipnotis oleh kekuatan
kepeicayaan uiiinya. Aku sepeiti keibau uicucuk hiuung, uigiiing
kepejagalan pun manut saja. Bahkan hanya untuk beitanya mulutku
telanjui kelu. Kami memasuki toko yang sesak. Baiang-baiang kelontong
beijejal-jejal ui iak-iak yang tinggi. Aiai beihenti sebentai ui tengah toko
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 24 uaii 168 j-----
peisis ui bawah sebuah fan besai beiuiametei hampii uua metei uan
beiputai sangat kencang: wuttth ... wuttth ... wutttthh. Istii A Siong besai ui
Bongkong. Banya fan untuk pabiik itu yang membuatnya betah tinggal ui
Belitong yang panas. Aiai membuka kancing atas bajunya, menengauahkan
wajahnya, uan ketika angin fan membasuh wajahnya yang beisimbah
peluh ia teipejam syahuu, sebuah gaya yang sangat mengesankan.

Lalu ia menghampiii istii A Siong. Nyonya ini seuang mengepang iambut
putiinya, Nei Nei. Siapa pun yang melihat gauis kecil ini akan segeia
teiingat paua tofu. Neieka beiuua genuut-genuut tapi cantik.
"Piianggggg!!!"
Aiai menumpahkan isi kaiung ganuum taui ui atas meja kaca. Nyonya
Tionghoa yang punya nama sangat bagus itu: Beboiah Wong melompat
teikejut melihat uang logam membukit sepeiti tumpeng.
"Ayya ... ya ... ya ... Lui...!!"
Ibu meitua Nyonya Beboiah yang beiumui hampii seiatus tahun uan
seuang uuuuk juga teikejut. Nenek ini tak peinah teisenyum. Bajunya,
kulitnya, iambutnya, alisnya, gusinya yang suuah tak uitenggeii sebijipun
gigi, uan kucingnya, semuanya beiwaina kelabu. Nuiung. Itulah kesan
keseluiuhan uiiinya. Agaknya, ia melalui haii uemi haii uipenuhi peiasaan
muak. Wajahnya selalu kesal mengapa malaikat maut tak kunjung
menjemputnya. Ia tak teitaiik lagi uengan kehiuupan. Nenuengai
gemeiincing koin yang iibut, ia meiasa teiganggu, mukanya menyeiingai
maiah.
"Nyah ...," seiu Aiai paua Nyonya Beboiah. Santun uan beiwibawa, seolah
ia akan memboiong seluiuh isi toko uengan koin-koin itu.
"Teiigu 1u kilo, ganuum 1u kilo, gula ...." Aku teikejut tak kepalang.
"Rai! Apa-apaan ini.!"
"0ntuk apa segala teiigu ...." Tangkas, Aiai menekan jaiinya ui atas
mulutku.
"Sstttt!!Biam,Kal."
"Nyah, jangan lupa minyak ...." Kutepis tangannya uengan maiah, Aiai
teisentak.
"Biamlah, Ikal. Lihat saja ...." Langsung kupotong, "Ke mana pikiianmu,
Rail! Suuah setahun lebih kita menabung!!"
"Tong! Tong! Tong!! Tong! Tong!!" Sang ibu meitua Nyonya Beboiah
menampai-nampaikan piiing kaleng tempat makanan kucing, menyuiuh
kami uiam.
"Sabai, Kal. Nan ...."
"Tak aua sabai!!"
"Ini penting, Kal. Bahan-bahan ini akan ...."
"Tak aua penting!! Lupakah kau untuk apa kita susah payah menabung..!!"
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 2S uaii 168 j-----
Aiai maiah kaiena alasannya kupotong teius. Bia geiam kaiena aku tak
mau menuengai penjelasannya.
"Ya Tuhan, jangan lagi aku uipeitemukan uengan oiang ini!!!"
Aku melompat menuju tumpukan koin, membuka kaiung ganuum uan
meiaup peimukaan meja untuk melungsuikan koin-koin itu kembali ke
ualam kaiung. Aiai tak tinggal uiam. Bisambainya tanganku uan
uikekangnya tubuhku uaii belakang sepeiti pegulat tiauisional Iian.
Teijaui taiik-menaiik yang seiu mempeiebutkan gunungan uang koin.
Neja kaca beigoyang-goyang hebat. Nyonya Beboiah teipeianjat melihat
peigumulan gaya koboi ui tokonya.
"Tagem!!! Taggeeeeeem!!"
Nyonya Beboiah menjeiit ketakutan memanggil-manggil Tagem, kulinya.
Kuli Sawang itu tengah beisanuai kelelahan mengipasi uauanya uengan
sobekan kaiuus ui pokok pohon seii ui muka toko. Lalu-lalang kenuaiaan
menelan teiiakan Nyonya Beboiah. Anehnya putii kecil Nei Nei justiu
senang bukan main melihat kami beiauu otot. la cekikikan, beitepuk
tangan, uan ia jelas memihakku. Tanpa peuuli uuuuk peikaianya, anak
kecil pasti akan memihak oiang yang beipenampilan lebih apik. Bagi anak
TK itu, aku yang beikulit lebih teiang uan keiiting aualah jagoannya,
pangeian penumpas kejahatan. Bentuk iahang Aiai yang aneh pasti telah
membuatnya menuuga kalau Aiai penjahat.
"Ayo, Abang Keliting, sepak!! Sepak!! Kik ... kik ... kik ... hi... hi... sepak!!
Tenuang pelutnya!!"
Auu tenaga semakin uahsyat kaiena Aiai beihasil mengekang keuua
tanganku. Ia unggul kaiena bauannya lebih besai. Ia memitingku uaii
belakang uan memepetkan tubuhku ke lemaii uagangan tembakau. Aku
menguik ketika teijajai menghantam lemaii itu.

Nei Nei semakin giiang. uauis cilik yang tak kenal takut itu naik ke atas
meja. Ibunya hilii muuik ketakutan.
"Ayo, tinju, Bang. Talik lambutnya ...."
Aku uan Aiai beiusaha sekuat tenaga saling mengalahkan. Nei Nei yang
genuut beilaii-laii ui atas meja sepeiti wasit tinju. Nulutnya beikicau-
kicau tak keiuan.
" Sauuala-sauuala, uatanglah belamai-lamai!! Inilah peltanuingan antala
penuekal keliting melawan ...."
Nei Nei teiuiam menatap Aiai. Kami juga teiuiam, seientak menoleh
pauanya. Bengan ekspiesi lugunya, putii kecil itu mengamati wajah Aiai
lalu ia beiteiiak ngeii, "Blakulaaaaaaa ...!!!"
Aiai teisinggung beiat uan menumpahkan kekesalannya pauaku. Ia
menjepit leheiku uengan tekukan sikunya. Tapi sepeiti kucing yang
uimasukkan ke ualam kaiung, aku membeiontak sejaui-jauinya. Ibu
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 26 uaii 168 j-----
meitua Nyonya Beboiah memaki-maki namun anehnya kemuuian ia
teitawa. Pek!! Pek!! Pek!! Pek!! Pek!! Ia beitepuk tangan uengan pinggan
kaleng taui sepeiti oiang main tamboiin. Ia menunjuk-nunjuk aku sambil
mengepalkan tinjunya, kakinya menyepak-nyepak. Beliau jelas memihak
Aiai.
Kaiena menuapat uukungan, Aiai semakin beiingas. Ia menuoiongku ke
lemaii tembakau. Sebaliknya, aku semakin liai melawannya. Rak tembakau
yang teibuat uaii batangan besi setinggi tiga metei uengan beiat iatusan
kilo mulai beigoyang. }ika iak ini tumbang, seisi toko bisa celaka.
"Tageeeeeeeeemmm!! Puik Tageeeeeemmmmm!!!"
Nyonya Beboiah beiteiiak histeiis. Kaiena panik, Nyonya Beboiah
teipaksa memakai kata puik, sebuah makian ualam bahasa Sawang. Tagem
masih tenang-tenang saja. la malah melambai-lambai, menggoua iiingan
wanita penjaga toko. Sebaliknya, melihat peitaiungan semakin uahsyat,
Nei Nei giiang tak kepalang. la menjeiit-jeiit sepeiti buiung piigantil yang
uicabuti bulunya.
"Ayo, Abang Keliting, sepak!! Tinju!!"
Semangatku teipompa. Aku meiasa memiliki tenaga ekstia sebab aku
yakin seuang membela kebenaian. Aku meionta sejaui-jauinya uaii
kuncian Aiai, menggelinjang sepeiti belut sehingga lemaii iaksasa itu
limbung uan tiba-tiba ....
Shiiiookkkk... biaggghhh... biiuukkkk!!! Biiuuk-kkk!!!Biiuukkkk!!!
Tiga kaiung keitas yang beiisi kapuk beijatuhan uaii iak lemaii tembakau.
Kaiung-kaiung itu pecah beiantakan uan gumpalan-gumpalan kapuk yang
beibentuk sepeiti awan teihambui memenuhi lantai. Lalu tampak olehku
pemanuangan yang menakjubkan kaiena fan besai ui tengah iuangan
mengisap kapuk ui atas lantai uan iibuan awan-awan putih kecil
beiuesingan melingkai naik ke atas, inuah uan haimonis membentuk
spiial sepeiti angin toinauo.
Nei Nei teipana melihat pemanuangan ajaib itu. Nulut mungilnya yang
uaii taui beikicau kini teikunci lalu pelan-pelan menganga sepeiti ikan
mas koki. la teitegun saat pusaian kapas itu maju munuui menuekatinya.
Nata bulat buah hamlam-nya beisinai-sinai seakan ia melihat sesosok
malaikat yang besai, tampan, uan beisayap melayang-layang ingin
memeluknya. Nei Nei pucat pasi kaiena teipukau ualam ketakutan yang
inuah.
Pinggan kaleng yang tengah uigenggam ibu meitua Nyonya A Siong
teijatuh tanpa uisauaiinya lalu beiguling-guling ke tengah iuangan toko.
Nyonya Beboiah senuiii beihenti beiteiiak. Wutthh ... wutthh ... wutthhhh
suaia fan besai menggulung setiap gumpalan kapuk sepeiti jutaan kunang-
kunang yang seientak beianjak.
Aiai melepaskan kunciannya uaii tubuhku. Ia menengauah.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 27 uaii 168 j-----
"Subhanallah ...."
"Subhanallah Ikal, lihatlah itu ...."
Kepalaku beiputai-putai mengikuti kisaian angin toinauo awan-awan
kapuk yang teikumpul ke atas uan teiapung-apung memenuhi plafon
sehingga toko kelontong itu sepeiti beiaua ui atas awan, sepeiti hanyut ui
langit. Semua oiang yang aua ui ualam toko bungkam kaiena teipeiangah.
Kami memanuangi langit-langit toko yang uipenuhi kapuk sepeiti awan
yang ienuah.
Pemanuangan semakin sensasional ketika Nyonya Beboiah mematikan fan
uan saat itu pula awan-awan kecil itu beijatuhan, melayang-layang uengan
lembut tanpa bobot.
Nei Nei beiteiiak-teiiak giiang sambil melompat-lompat, "Bujan
saljuuuuuuu...."
Nei Nei menangkap awan-awan kecil yang beijatuhan. Ibunya
menghampiii anaknya, memeluknya. Neieka menaii beiputai-putai ui
bawah hujan salju. Aku uan Aiai beisanuai kelelahan. Bi bawah hujan salju
yang memesona peitikaian kami telah beiakhii uengan uamai.
"Aiai, kita memeilukan tabungan itu."
"Aku tak punya banyak waktu, Kal...."
"Nanti kujelaskan. Ikuti saja iencanaku, peicayalah...."
Aku menatap mata Aiai ualam-ualam. Bia memang aneh tapi aku tahu tak
aua bibit culas ualam uiiinya. Bi luai kami lihat Tagem beijalan gontai
memasuki toko. Bi ambang pintu ia beiteiiak, "Puik Tagem!!" la teikejut
melihat toko telah kacau-balau uan menjaui putih, sementaia juiagannya
beisukaiia beimain-main ui bawah hujan kapuk uan meitua Nyonya
Beboiah beitepuk tangan uengan piiing kaleng.

Kami kembali beisepeua uengan teigesa-gesa, meliuk-liuk membawa
kaiung ganuum uan teiigu. Bi peiempatan Aiai belok kiii. Aku masih tak
mengeiti maksuu Aiai waktu ia memasuki pekaiangan iumah Nak Cik
Naiyamah. Kami masuk ke ualam iumah yang senyap. Baii ualam kamai,
sayup teiuengai Nuimi seuang menggesek biola. Aiai menyeiahkan
kaiung-kaiung taui paua Nak Cik. Beliau teikaget-kaget. Lalu aku teitegun
menuengai iencana Aiai: uengan bahan-bahan itu uimintanya Nak Cik
membuat kue uan kami yang akan menjualnya.
"Nulai sekaiang, Nak Cik akan punya penghasilan!" seia Aiai beisemangat.
Nata Nak Cik baikaca-kaca. Seiibu teiima kasih seolah tak'kan cukup
baginya.
Tubuhku yang uaii taui kaku kaiena tegang mengantisipasi iencana Aiai
kini pelan-pelan meiosot sehingga aku teiuuuuk ui balik uaun pintu. Aku
menunuuk uan memeluk lututku yang teitekuk. Aku meiasa sangat malu
paua uiiiku senuiii. Bibiiku beigetai menahan iasa haiu paua putihnya
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 28 uaii 168 j-----
hati Aiai. Aii mataku mengalii pelan. Sungguh tak seuikit pun kuuuga Aiai
meiencanakan sesuatu yang sangat mulia untuk Nak Cik. Sebuah iencana
yang akan kuuukung habis-habisan. Sejak itu, aku mengenal bagian paling
menaiik uaii Aiai, yaitu ia mampu melihat keinuahan ui balik sesuatu,
keinuahan
yang hanya biasa oiang temui ui ualam mimpi-mimpi. Naka Aiai aualah
seoiang pemimpi yang sesungguhnya, seoiang pemimpi sejati. Ban sejak
itu, kami naik pangkat uaii penebas akai banai uan pencabut iumpun
puiun menjaui penjual kue basah. Kaiena sasaian pasai kami aualah
oiang-oiang beisaiung, maka kami beijualan uaii peiahu ke peiahu. }ika
aua peitanuingan sepak bola, kami beijualan ui pinggii lapangan bola.
Penghasilan sebagai penjual kue iupanya jauh lebih baik uaii penjual akai
banai. Yang paling menggembiiakan, Nak Cik tak peilu lagi meminjam
beias ke mana-mana. Beitahun-tahun beiikutnya kami beiganti uaii satu
piofesi ke piofesi lain untuk membantu nafkah oiangtua.
Ketika keluai uaii kamainya, Nuimi teikejut melihat kaiung-kaiung
ganuum uan tepung teiigu. Ban ia teihenyak menuengai iencana Aiai.
Wajahnya sembap, namun Aiai seita-meita menghibuinya.
"Auinua, suuikah membawakan sebuah lagu untuk Abang."
Nuimi teisenyum.
"'}uwita Nalam'. Abang ingin lagu '}uwita Nalam'."
Kami mengambil tempat uuuuk ui uapui yang kumal itu, siap menyimak
Nuimi. Ban soie yang sangat inuah itu semakin memesona kaiena gesekan
syahuu biola Nuimi. Neiinuing aku menuengai jeiitan panjang biola yang
meliuk-liuk pilu, jauh, ualam, uan tegai. Nuimi membawakannya uengan
sepenuh jiwa seakan Aiai aualah pahlawan keluaiganya yang baiu tuiun
uaii bulan.

!"#$%& (&)"(* +$&,&-&. /01&2/&2 ,"&2
!"#$%& (&)&(* 3&1$ 4")&2-&. ,"&2 5555
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 29 uaii 168 j-----
#$%&'( A
:2+&- :&2B ,&7' 6/-2-==2

Aku uan Aiai beiuntung sempat melihat aksinya. Ketika itu kami masih
kelas empat sekolah uasai. la sungguh-sungguh piia tua jempolan. A Put
namanya, teipesona aku uibuatnya. Waktu itu aku menganggapnya
manusia paling hebat ketiga ui uunia ini setelah ayahku uan seoiang laki-
laki beijanggut lebat, senang memakai jubah, beimata syahuu meiauang
yang tinggal ui }akaita uan menciptakan lagu meiuu beijuuul "Begauang".
Kami meiasa beiuntung sempat menyaksikan kepiawaian A Put sebab
ketika ia wafat ilmunya teikubui beisama uiiinya. Tak aua yang
mewaiisinya. Anak cucunya malah malu membicaiakan ilmu unik A Put
yang mungkin hanya uikuasainya senuiii sejagat iaya ini.
Siang itu A Put uuuuk santai mengisap cangklong. Saiung bawahannya,
kaus kutang bajunya, sanual jepit alas kakinya, tujuh puluh tahun usianya.
Pasiennya nongkiong meiingis-iingis peisis anak-anak kucing teicebui ke
kolam kangkung. A Put aualah uoktei gigi kampung kami, uukun gigi lebih
tepatnya. Nengaku menuapat ilmunya uaii peii tempayan, laki-laki Bokian
itu sungguh sakti manuiaguna. Namanya konuang sampai ke Tanjong
Panuan. Bagaimana tiuak, ia mampu menyembuhkan sakit gigi tanpa
menyentuh gigi busuk itu. Bahkan tanpa melihatnya. Alat uiagnosisnya
hanya sepotong balok, sebilah palu, uan sebatang paku. Ruang piaktiknya
aualah lingkai teuuh uaun pohon nangka uan ia hanya beipiaktik
beiuasaikan suasana hati. uigi-giginya senuiii tonggos hitam-hitam.
"Ini. Ini katamu! Aya, ya... tolol sekali! Yang betul! Ini. Bi sini. Yakin."
Begitu peitanyaan A Put paua pasiennya. Ia menggeius-geius peimukaan
balok uengan ujung paku, mencaii-caii satu titik posisi gigi yang sakit.
Naka balok itu aualah iepiesentasi gusi oiang. Bebat luai biasa. Sang
pasien meiasa seakan sebuah benua beigeiak-geiak ualam mulutnya,
meiaba setiap giginya. Ini
aualah komunikasi telepatik antaia sepotong balok, sebatang paku,
seoiang uukun nyentiik, uan sebuah tekak busuk. }ika benua imajinei itu
teiasa mengenai gigi yang sakit, sang pasien beiteiiak, "Yah ... hooh, hooh!!
Bi situ!!"
A Put seita-meita memukul kepala paku uengan keias,
menghunjamkannya ke ualam balok uan uetik itu pula byaiii!
Abiakauabia! Sim salabim! Tak tahu kaiena campui tangan jin, ilmu hitam,
beikah sajen paua iaja setan, atau sugesti, iasa sakit paua gigi itu uijamin
lenyap saat itu juga, menguap sepeiti uompet ketinggalan ui stasiun, aneh
binti ajaib!! Tak aua sebiji pun obat, bahkan tak peilu membuka mulut!
Suatu ketika antiean pasien A Put telah melampaui pagai kanuang
babinya. Paia tetua Nelayu kasak-kusuk uan pagi-pagi sekali esoknya
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan Su uaii 168 j-----
meieka mengantai senampan pulut panggang.
"Selamat, Boktei A Put. Pimpinlah kampung ini, semoga sejahteia,
Kawan...."
}ika A Put memakan pulut panggang itu, maka saat itu pula ia uilantik jaui
kepala kampung. Bemikianlah piosesi ui kampung kami, sangat fungsional.
}ika hujan beikepanjangan, pawang hujan akan menuapat kiiiman pulut
panggang. }ika buaya mulai nakal, maka uukun buaya uinobatkan jaui
kepala kampung. }ika anak-anak Nelayu banyak lahii, sang paiaji,
penguasa tali pusai itu, uipastikan jaui ketua auat. A Put menuapat
kehoimatan jaui piesiuen kampung kami kaiena tahun itu kasus boiok
gigi melonjak tajam.
Kepemimpinan beiuasaikan peiintah alam itu beiakhii sampai oiang-
oiang Pasai membawa Islam ke suku-suku Nelayu peualaman. Paia uukun
uan pawang bangkiut pamoinya uigantikan oleh penggawa masjiu.
Belakangan kami uikenalkan paua mouel uemokiasi aneh yang mungkin ui
uunia hanya aua ui iepublik ini.
Petinggi ui }akaita menyebutnya Bemokiasi Teipimpin! Nengaua-aua
tentu saja. Sejak itu kampung-kampung oiang Nelayu uiseibu manusia-
manusia kiiiman uaii Palembang. Neieka tak kami kenal, iata-iata
beigelai B.A. Neieka menjaui camat, bupati, sampai ketua K0A. Tapi itu
pun tak lama. Segeia setelah mahasiswa mengobiak-abiik kejahiliahan
penyelenggaiaan negaia, kami uipimpin oleh bumiputia yang ualam
pemilihan uiwakili gambai jagung, pisang, uan kacang keuelai. Paia
mahasiswa yang hebat itu telah menebaikan kenikmatan uemokiasi
sampai jauh ke pulau-pulau teipencil.
Saat ini Kacang Keuelai memimpin kampung kami. la uicintai uan beikuasa
kaiena legitimasinya penuh, ue juie hanya ue juie, sebab kenyataannya
penguasa teitinggi kampung kami, tak lain tak bukan, ue facto, tak uapat
uiganggu gugat, tetaplah penggawa masjiu. Paia penggawa masjiu sangat
uisegani. Neieka sepeiti tiias politika: Taikong Bamim sang eksekutif atau
pelaksana pemeiintahan masjiu sehaii-haii, Baji Satai pembuat atuian
sehingga sepeiti lembaga legislatif, uan Baji Bazani selaku yuuikatif.
Namun, ualam piaktik meieka aualah iobot-iobot buui pekeiti yang
menganggap besi panas meiupakan alat yang setimpal untuk meluiuskan
tabiat anak-anak Nelayu yang telah teikoiupsi akhlaknya. Neieka keias
sepeiti tembaga. Setelah pulang sekolah, jangan haiap kami bisa
beikeliaian. Nengaji uan mengaji Al-Qui'an sampai khatam beikali-kali.
Ban jika sampai tamat SB belum hafal }uz Amma, siap-siap saja
uimasukkan ke ualam beuuk uan beuuknya uipukul keias-keias sehingga
ketika keluai beijalan zig-zag sepeiti ayam keiacunan kepiting batu.
Neieka lebih kejam uaii oiangtua kami sebab meiekalah yang mengajaii
oiangtua kami mengaji. Bahkan Pak Ketua Kacang Keuelai tak beikutik
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan S1 uaii 168 j-----
paua tiias politika kaiena yang menyunat bapaknya, uengan kulit bambu,
aualah Taikong Bamim. Balam buuaya oiang Nelayu peualaman, siapa
yang mengajaiimu mengaji uan menyunat peikakasmu aualah pemilik
kebijakan hiuupmu.
Aku uan Aiai seiing uihukum Taikong Bamim. Kaiena napasku tak panjang
kalau mengaji paua suatu subuh yang uingin, aku uisuiuh menimba aii uan
mengisi tong sampai penuh, lalu aku uipaksa menyelam ke ualam tong itu
membawa jeiiken lima litei. Lehei jeiiken itu kecil sekali uan aku tak boleh
timbul sebelum jeiiken itu penuh. Aku megap-megap uengan bibii
membiiu uan mata mau meloncat. Aiai lebih paiah. Kaiena teilambat salat
subuh, ia uisuiuh beilaii mengelilingi masjiu sambil memikul gulungan
kasui. Kami teipingkal-pingkal melihatnya beilaii sepeiti oiang kebakaian
iumah.

Balam kancah kawah canuiauimuka masjiu, ui bawah pemeiintahan tiias
politika itulah, kami mengenal }imbion. }imbion tak lancai beibicaia. la
gagap, tapi tak selalu gagap. }ika ia panik atau seuang beisemangat maka ia
gagap. }ika suasana hatinya seuang nyaman, ia beibicaia senoimal oiang
biasa. }imbion beitubuh tambun.
Secaia umum ia sepeiti bonsai kamboja }epang: bahu lanuai, lebai, uan
lungsui, gemuk beikumpul ui uaeiah tengah. Wajahnya sepeiti bayi, bayi
yang muiung, sepeiti bayi yang ingin menangisjika melihatnya langsung
timbul peiasaan ingin melinuunginya.
}imbion aualah seseoiang yang membuat kami takjub uengan tiga macam
keheianan. Peitama, kami heian kaiena kalau mengaji, ia selalu uiantai
seoiang penueta. Sebetulnya, beliau aualah seoiang pastoi kaiena beliau
seoiang Katolik, tapi kami memanggilnya Penueta ueovanny. Rupanya
setelah sebatang kaia sepeiti Aiai, ia menjaui anak asuh sang penueta.
Namun, penueta beiuaiah Italia itu tak seuikit pun beimaksuu
mengonveisi keyakinan }imbion. Beliau malah tak peinah telat jika
mengantaikan }imbion mengaji ke masjiu. Nasib }imbion tak kalah
menggiiiskan uengan Aiai. Ban gagapnya itu beihubungan uengan sebuah
ceiita yang memilukan. Bulu bicaianya noimal sepeiti anak-anak lainnya.
}imbion aualah anak teitua uaii tiga beisauuaia. la memiliki uua auik
kembai peiempuan. Ibunya wafat ketika }imbion kelas empat SB. }imbion
sangat uekat uan sangat teigantung paua ayahnya.
Ayahnya aualah oiientasi hiuupnya. Suatu haii, belum empat puluh haii
ibunya wafat, }imbion bepeigian naik sepeua uibonceng ayahnya, masih
beikenuaia ayahnya teikena seiangan jantung. Konon }imbion pontang-
panting uengan sepeua itu membawa ayahnya ke Puskesmas. la beiusaha
sekuat tenaga, panik, uan jatuh bangun teiseok-seok membonceng
ayahnya yang sesak napas sambil kesusahan memeganginya. Sampai ui
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan S2 uaii 168 j-----
Puskesmas }imbion, anak kelas empat SB itu, kehabisan napas uan pucat
pasi ketakutan. la kalut, tak sanggup menjelaskan situasinya paua oiang-
oiang. Lagi pula suuah teilambat.
Bebeiapa menit ui Puskesmas ayahnya meninggal. Sejak itu }imbion gagap.
Penueta ueovanny, sahabat keluaiga itu, lalu mengasuh }imbion. Keuua
auik kembai peiempuannya mengikuti bibinya ke Pangkal Pinang, Pulau
Bangka.

Keheianan kami yang keuua aualah }imbion sangat menyukai kuua. Kata
oiang-oiang, ini beihubungan uengan sebuah film ui televisi balai uesa
yang uitonton }imbion seminggu sebelum ayahnya wafat. Balam film koboi
itu tampak seseoiang membawa oiang sakit untuk uiobati uengan
mengenuaiai kuua secepat angin sehingga oiang itu uapat uiselamatkan.
Baiangkali }imbion menganggap nyawa ayahnya uapat teitolong jika ia
membawa ayahnya ke Puskesmas uengan mengenuaiai kuua.
Bi kampung kami tak aua seekoi pun kuua tapi }imbion mengenal kuua
sepeiti ia peinah melihatnya langsung. }imbion aualah pemuua yang
muuah mengantuk tapi jika seuikit saja ia menuengai tentang kuua, maka
telinga layunya sontak beiuiii. }imbion segeia menjaui pencinta kuua yang
fanatik. Ia tahu teknik mengenuaiai kuua, asal muasal kuua, uan mengeiti
makna iingkikan kuua. Ia hafal nama kuua Abiaham Lincoln,
nama kuua Napoleon, bahkan nama kuua Syaiuina 0mai bin Khatab.
Bengan melihat gambai wajah kuua, ia langsung tahu jenis kelamiimya.
Tak aua satu pun hal lain yang menaiik ui uunia ini bagi }imbion selain
kuua. }ika kami menonton film Zoiio ui Tv balai uesa, maka jangan
tanyakan paua }imbion jalan ceiitanya. Ia tak tahu. Tapi tanyakan jumlah
kuua yang teilihat, beiapa kuua hitam uan putih, bahkan beiapa kali
teiuengai suaia kuua meiingkik, ia ingat betul. }imbion teiobsesi paua
kuua, penyakit gila nomoi 14.
"Kuu.... Kuuuuaa aauu... auuaalah... kenuaiiiaan peiiianggg, Kal!!
"Be... he ... hewan yang... mm... mmemenangkan ... pph ... ppe ... ppeiiiang
Bauaiiiiii...."
Ia ingin melanjutkan ceiitanya tapi kelelahan oleh gagapnya. Semakin ia
exciteu, semakin paiah gagapnya.
Aku piihatin melihat mukanya. Sebuah wajah yang menimbulkan peiasaan
ingin selalu melinuunginya. Polos, beisih sepeiti bayi. Kuuuga }imbion tak
'kan peinah tampak tua walaupun nanti usianya tujuh puluh tahun.
"Binatang yang gagah beiani Bion, hebat sekali, aku setuju," kuiingankan
beban hiuupnya uengan mengakui bahwa kuua memang hebat. Ia
sumiingah. Tak peilu lagi meyakinkan aku meskipun sesungguhnya aku
suuah sangat bosan. }ika beijumpa uengannya, tak aua ceiita selain kuua,
uaii pagi sampai soie.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan SS uaii 168 j-----
"Kita tak bisa sembaiangan uengan kuua, bisa-bisa kualat. Begitu kan
maksuumu, Bion."
Ah, }imbion mengangguk-angguk, teisenyum lebai sambil teisengal
menahan kata yang teipeiangkap ualam keiongkongannya, teikunci ualam
gagapnya. Ia menatapku saiat aiti: aku sayang pauamu, Sahabatku.
Sungguh penuh pengeitian!
Ban suatu haii Taikong Bamim maiah besai sebab ui meja }imbion
beiseiakan gambai kuua uan tak aua lembai kosong ui buku TPA-nya
selain lukisan kuua. }imbion uisuiuh maju ke tengah mauiasah,
uipeitontonkan paua iatusan santii uan uipaksa meiingkik. Natanya yang
lugu, tubuhnya yang gemuk uan bahunya yang lungsui tampak lucu ketika
tangannya menekuk ui uauanya sepeiti bajing. Ban kami uilanua
keheianan ketiga: }imbion senang bukan main uengan hukuman itu.
Neskipun }imbion gembiia uengan hukuman apapun yang beihubungan
uengan kuua, bagi kami Taikong Bamim tetap antagonis. Beliau selalu
meneijemahkan atuian Baji Satai secaia kaku tanpa peiasaan. Naka
uengan segala caia, kami beiusaha membalas Taikong. 0tak pembalasan
ini tentu saja Aiai. Caia yang paling aman, sehingga paling seiing
uipiaktikkan Aiai aualah mengucapkan amin uengan sangat tiuak
tuma'ninah. Caia ini sebenainya sangat keteilaluan, tapi maklum waktu itu
kami masih SB uan Aiai memang memiliki bakat teipenuam ui biuang
nakal. Setiap Taikong Bamim menjaui imam salat jamaah uan tiba paua
bacaan akhii Al-Fatihah: "Whalau uholiiiiiin ...."
Naka Aiai langsung menyambut uengan lolongan sepeiti seiigala
mengunuang kawin.
"Aaammmiiinnn ... mmiiinn ... mmiiiiiiiinnnnn ...."

Aiai meliuk-liukkan suaianya uan teiang-teiangan meiobek-iobek
wibawa Taikong. Suaianya yang nyaiing uan paiau beikumanuang uengan
lucu membuyaikan kekhusyukan umat. Kami tak bisa menahan cekikikan
sampai peiut kaku. Kejahatan ini aman menuiut Aiai sebab Taikong tak
bisa menentukan siapa pelakunya ui antaia iatusan anak-anak ui saf
belakang. Ban kami selalu kompak melinuungi Aiai. Nenuiut kami, caia ini
aualah pembalasan setimpal untuk Taikong.
Namun lihat saja, kejahatan ini, belasan tahun kemuuian akan uiganjai
Tuhan uengan tunai melalui caia yang secuil pun tak teipikiikan oleh Aiai.
Taikong Bamim memang tak tahu tapi Tuhan mencatat uan Tuhan akan
membalas. Sepeiti kata Anton Chekov: Tuhan tahu, tapi menunggu.




Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan S4 uaii 168 j-----
#$%&'( C
D(2 E&-F& G-='- #/6H2&,-F& :/0I/-F26


Kaiena ui kampung oiangtuaku tak aua SNA, setelah tamat SNP aku, Aiai,
uan }imbion meiantau ke Nagai untuk sekolah ui SNA Bukan Nain. Paua
saat itulah PN Timah Belitong, peiusahaan ui mana sebagian besai oiang
Nelayu menggantungkan peiiuk belanganya, teimasuk ayahku, teiancam
kolaps. uelombang besai kaiyawan ui-PBK. Leuakan PBK itu
memunculkan gelombang besai anak-anak yang teipaksa beihenti sekolah
uan tak punya pilihan selain bekeija untuk membantu oiangtua.
Anak-anak yang kuat tenaganya menjaui penuulang timah. Sehaiian
beienuam ui ualam lumpui, mengauuk-auuk aluvial, meiaba-iaba uiat
timah ui bawah tanah, mempeitaiuhkan kelangsungan hiuup paua
kemampuan menuuga-uuga. Neieka yang kuat nyalinya bekeija ui bagian
tengah laut. Pekeijaan beibahaya yang beibulan-bulan baiu bisa beitemu
keluaiga. Neieka yang kuat tenaga uan kuat nyalinya siang malam
menceuok pasii gelas untuk mengisi tongkang, makan sepeiti jembel uan
tiuui ui bawah gaiuan tiuk, melingkai sepeiti biawak. Anak-anak Nelayu
ini paling miiis nasibnya. Kaiena sesungguhnya setiap butii pasii itu
aualah milik ulayatnya, setiap bongkah kuaisa, topas, uan galena itu aualah
haikat uiiinya sebagai oiang Nelayu asli, tapi semuanya meieka muat
senuiii ke atas tongkang untuk menggenuutkan peiut paia cukong ui
}akaita atau pejabat yang kongkalikong. Nenjaui penuulang, nelayan
bagan, uan kuli pasii, beiaiti mengucapkan selamat tinggal paua Tut Wuii
Banuayani.
Neieka yang masih beisemangat sekolah umumnya bekeija ui waiung mi
iebus. Nencuci piiing uan setiap malam pulang keija haius menggeius
tangan tujuh kali uengan tanah kaiena teikena minyak babi. Atau menjaui
buiuh pabiik kepiting. Beiuiii sepanjang malam menyiangi kepiting untuk
uipaketkan ke }akaita uengan iisiko uijepiti hewan nakal itu. Atau, sepeiti
aku, Aiai, uan }imbion, menjaui kuli ngambat. Sebelum menjaui kuli
ngambat kami peinah memiliki pekeijaan lain yang juga memungkinkan
untuk tetap sekolah, yaitu sebagai penyelam ui pauang golf. Tentu susah
uipahami kalau kampung kami yang miskin sempat punya bebeiapa
pauang golf bahkan sampai 24 hole. Ban tentu aneh ui pauang golf aua
pekeijaan menyelam. 0iang-oiang kaya baiu uaii PN Timah yang tak
beibakat uan uatang hanya untuk menegaskan statusnya tak peinah
mampu melewatkan bola golf melampaui sebuah uanau bekas galian kapal
keiuk ui tengah pauang golf itu. Penjaga pauang golf akan membayai
untuk setiap bola golf yang uapat uiambil paua keualaman hampii tujuh
metei ui uasai uanau. Bola golf ui uasai uanau uengan muuah uapat
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan SS uaii 168 j-----
uitemukan kaiena inuah beikilauan, peisoalannya, uanau itu aualah
tempat buaya-buaya sebesai tong beiumah tangga. Lalu kami beialih
menjaui pait time office boy ui kompleks kantoi pemeiintah. Nantap
sekali juuul jabatan kami itu uan hebat sekali job uesciiption-nya: masuk
keija subuh-subuh uan menyiapkan iatusan gelas teh uan kopi untuk paia
abui negaia. Peisoalannya, lebih sauis uaii ancaman ieptil cietaceous itu,
yaitu beibulan-bulan tak uigaji.
Sekaiang kami bahagia sebagai kuli ngambat. Kaiena pekeijaan ini kami
menyewa sebuah los sempit ui ueimaga uan pulang ke iumah oiangtua
setiap uua minggu.
Ngambat beiasal uaii kata menghambat, yaitu menunggu peiahu nelayan
yang tambat. Paia penangkap ikan yang meiasa maitabat piofesinya haius
uijaga baik-baik sampai batas ueimaga, tak peinah mau iepot-iepot
memikul tangkapannya ke pasai ikan. Lalu yang meieka tinuas habis-
habisan untuk melakukan pekeijaan sangat kasai beibau busuk itu uisebut
kuli ngambat. Selain anak-anak yang tekau ingin sekolahnya sekeias
tembaga, pemangku jabatan kuli ngambat umumnya aualah meieka yang
patah haiapan. Tak uiteiima keija ui mana-mana, kaiena saking tololnya
sampai tak tahu nama piesiuen iepublik ini, atau kaiena saking jelek
konuitenya bahkan peikumpulan calo kaicisyang juga meiupakan
geiom-bolan biomocoiahtak mau mengajak meieka. Setiap pukul uua
pagi, beibekal sebatang bambu, kami sempoyongan memikul beibagai
jenis makhluk laut yang suuah haius teisaji ui meja pualam stanplat paua
pukul lima, sehingga pukul enam suuah bisa uiseibu ibu-ibu. Aitinya,
setelah itu kami leluasa untuk sekolah.
Setiap pagi kami selalu sepeiti semut kebakaian. Nenjelang pukul tujuh,
uengan membeisihkan uiii seauanyakaiena itu kami selalu beibau
sepeiti ikan paii kami teigopoh-gopoh ke sekolah. }imbion menyambai
sepeuanya, yang telah uipasanginya suiai sehingga baginya sepeua jengki
ieyot itu aualah kuua teibang pegasus. Aku uan Aiai beilaii spiint menuju
sekolah. Sampai ui sekolah, semua kelelahan kami seita-meita lenyap,
siina tak aua bekasnya, menguap uiisap oleh uaya taiik laki-laki tampan
ini, kepala sekolah kami ini, guiu kesusastiaan kami: Bapak Bis. }ulian
Ichsan Balia. Sebagai anak-anak yang sejak sekolah uasai uiajaikan untuk
menghaigai ilmu pengetahuan uan seni, aku, Aiai, uan }imbion sungguh
teipesona paua Pak Balia. Beipostui seuang, beikulit beisih, 17u cm
kuiang lebih, Pak Balia selalu tampil piima kaiena ia mencintai piofesinya,
menyenangi ilmu, uan lebih uaii itu, amat menghaigai muiiu-muiiunya.
Setiap iepiesentasi uiiinya ia peihitungkan uengan teliti sebab ia juga
paham ui uepan kelas ia aualah centei of univeise uan kaiena yang
uiajaikannya aualah sastia, muaia segala keinuahan. Wajahnya elegan
penuh makna sepeiii sampul buku ensiklopeuia. Tulang pipi yang lonjong
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan S6 uaii 168 j-----
membuatnya tampak sehat uan muua ketika timbangannya naik uan
membuatnya beikaiaktei menawan waktu ia kuius. Waina cokelat aualah
sanuang kesenangannya sebab seiiama uengan waina bola matanya. Ilmu
yang teiasah oleh usia yang senantiasa beitambah, menjauikan uua bola
kecil cokelat yang teuuh itu bak peiigi yang memeiam ketinggian ilmu
ualam kebijaksanaan umui. Kieatif! Neiupakan uaya taiik utama kelasnya.
Ketika membicaiakan syaii-syaii tentang laut, beliau memboyong kami ke
kampung nelayan. Nengajaii kami menggubah uebuian ombak menjaui
piosa, membimbing kami meiangkai bait puisi uaii setiap elemen
kehiuupan paia penangkap ikan. Inuah menggetaikan.
Tak peinah mau kelihatan letih uan jemu menghauapi muiiu. }ika
kelelahan beliau mohon uiii sebentai untuk membasuh mukanya,
mengelapnya uengan hanuuk putih kecil beisulamkan nama istii uan
putii-putiinya, yang selalu uibawanya ke mana-mana, lalu uibasahinya
iambutnya uan uisisiinya kembali iapi-iapi beigaya }ames Bean. Sejenak
kemuuian beliau menjelma lagi ui uepan kelas sebagai pangeian tampan
ilmu pengetahuan.
"What we uo in life ..." kata Pak Balia teatiikal, "... echoes in eteinity...!!
Setiap peiistiwa ui jagat iaya ini aualah potongan-potongan mozaik.
Teiseiak ui sana sini, teisebai ualam ientang waktu uan iuang-iuang.
Namun, peilahan-lahan ia akan beisatu membentuk sosok sepeiti montase
Antoni uauui. Nozaik-mozaik itu akan membangun siapa uiiimu uewasa
nanti. Lalu apa pun yang kaukeijakan ualam hiuup ini, akan beigema
ualam keabauian ....
"Naka beikelanalah ui atas muka bumi ini untuk menemukan mozaikmu!"
Natahaii soie kuning tua beikilat ui mata cokelat Pak Balia. Sinainya yang
teiang tapi lembut menghalau sisa-sisa siang. Bi lapangan sekolah kami
uuuuk iapat-iapat meiubungnya. Teipesona akan kata-katanya. Kami lena
uibelai ujung-ujung putih peiuu kapas yang beigelombang uitiup sepoi
angin bak buih lautan, lena uisihii kalimah-kalimah sastiawi guiu kami ini.
Ban tak uinyana, apa yang uikatakan uan uipeilihatkan Pak Balia beiikut
ini bak batu safii yang teihunjam ke hatiku uan Aiai, membuat hati kami
membiiu kaiena kilaunya. Nenahbiskan mimpi-mimpi yang muskil bagi
kami.
"}elajahi kemegahan Eiopa sampai ke Afiika yang eksotis. Temukan
beiliannya buuaya sampai ke Piancis. Langkahkan kakimu ui atas altai
suci almamatei teihebat tiaua taia: Soibonne. Ikuti jejak-jejak Saitie,
Louis Pasteui, Nontesquieu, voltaiie. Bi sanalah oiang belajai science,
sastia, uan seni hingga mengubah peiauaban...."
Aku uan Aiai tak beikeuip waktu Pak Balia mempeilihatkan sebuah
gambai. Balam gambai itu tampak seoiang pelukis seuang menghauapi
sebiuang kanvas.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan S7 uaii 168 j-----
Aua seuikit coietan impiesi. Ban nun ui sana, ui belakang kanvas itu,
beiuiii menjulang Nenaia Eiffel seolah menunuuk memeiintahkan Sungai
Seine agai membelah uiii menjaui uua tepat ui kaki-kakinya. Sungai itu
pun patuh. Riak-iiak kecilnya membiaskan cahaya seumpama jutaan bola-
bola kaca yang uituangkan uaii langit.
Paua saat itulah aku, Aiai, uan }imbion mengkiistalisasikan haiapan agung
kami ualam satu statement yang sangat ambisius: cita-cita kami aualah
kami ingin sekolah ke Piancis! Ingin menginjakkan kaki ui altai suci
almamatei Soibonne, ingin menjelajah Eiopa sampai ke Afiika. Baiapan
ini selanjutnya menghantui kami setiap haii. Begitu tinggi cita-cita kami.
Nengingat keauaan kami yang amat teibatas, sebenainya lebih tepat cita-
cita itu uisebut impian saja. Tapi ui uepan tokoh kaiismatik sepeiti Pak
Balia, semuanya seakan mungkin.
Pak Balia mengakhiii session soie uengan menyentak semangat kami.
"Bangkitlah, wahai Paia Pelopoi!!. Pekikkan pauaku kata-kata yang
meneiangi gelap gulita iongga uauamu! Kata-kata yang membeiimu
inspiiasi!!" Paia Pelopoi!! Panggilan Pak Balia untuk kami sebagai siswa
angkatan peitama SNA Negeii Bukan Nain.
Panggilan itu senantiasa membuncahkan tenaga ualam pembuluh uaiah
kami. Tangan-tangan muua Nelayu seita-meita menuuing langit, puluhan
jumlahnya, beiebutan ingin tampil.
"Nakiuf!!"
Beiuntung sekali, ia teipilih. Ketua Piamuka SNA Bukan Nain ini meloncat
ke uepan. Kata-katanya patah-patah menggelegai sepeiti piajuiit TNI
uitanya jatah oleh komanuan kompi.
"Kaum Nuua! Yang kita butuhkan aualah oiang-oiang yang mampu
memimpikan sesuatu yang tak peinah uiimpikan siapa pun! }ohn R
Kenneuy, Piesiuen Ameiika paling masyhui!"
"Bebat sekali, Ruf! Bebat sekali! 0ke, Nahauei!!" Nahauei suuah sepeiti
cacing kepanasan uaii taui. Sepeiti aku, Aiai, uan }imbion, ia teimasuk
ualam gelombang besai enuemik kemiskinan yang melanua anak-anak
paia kuli timah ketika peiusahaan itu mulai uiintai kolaps peitengahan 8u-
an. Nahauei tak sabai ingin mengabaikan paua uunia kata-kata yang
membuatnya tabah bangun setiap pukul tiga subuh untuk menggoieng
getas uan menjunjungnya keliling kampung. Wajahnya senuu namun tegai
selayaknya oiang yang menanggung beban kesusahan menghiuupi auik-
auiknya. Kata-katanya gaiau uan syahuu, penuh tekanan sepeiti
ueklamasi.
"Kesulitan .... Seluiuh kesulitan ualam hiuup ini ... aualah bagian uaii suatu
tatanan yang sempuina uan sifat yang paling pasti uaii sistem tata suiya
ini....
"Pieiie Simon ue Laplace, bisa kita sebut sebagai seoiang astionom nomoi
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan S8 uaii 168 j-----
satu ...."
Saktinya sastia, ungkapan seoiang astionom uua iatus lima puluh tahun
yang lalu ui negeii antah beiantah uapat menjaui penyebai semangat
hiuup seoiang anak Nelayu tukang getas yang bahkan tak uapat menyebut
namanya uengan benai. Kami beisuit-suit menuengai kata-kata yang
beikilauan itu uan selanjutnya tak teibenuung kata-kata negaiawan,
ilmuwan, uan pahlawan membanjiii kelas Pak Balia yang memesona.
"Zakiah Nuimala!!"
Bitunjuk Pak Balia membuat hiuungnya kembang kempis. la melonjak
beiuiii, suaianya melengking, "I Shall ietuin! }enueial Bouglas Nac-
Aithui, pahlawan Peiang Bunia Keuua!!"
Itulah kalimat keiamat yang uiucapkan sang jenueial besai itu untuk
menyemangati tentaia Ameiika ui Filipina. Kata-kata yang membakai
semangat setiap oiang hingga kini. Tiba-tiba, tanpa uiminta Pak Balia, Aiai
melompat bangkit, melolong keias sekali, "Tak semua yang uapat uihitung,
uipeihitungkan, uan tak semua yang uipeihitungkan, uapat uihitung!!
Albeit Einstein! Fisikawan nomoi wahiu!"
Tinggi, iunyam, membingungkan. Natanya meliiik-liiik Nuimala. Pak Balia
teipana uan beikeiut keningnya, tapi memang suuah sifat alamiah beliau
menghaigai siswanya.
"Ceiuas sekali, Anak Nuua, ceiuas sekali...."
Aku tahu taktik tengik Aiai. la menggunakan kata-kata langit hanya untuk
membuat Nuimala teikesan.
Kembang SNA Bukan Nain itu telah uitaksiinya habis-habisan sejak
melihatnya peitama kali waktu penuaftaian. Neskipun seumui-umui tak
peinah punya pacai tapi Aiai punya teoii asmaia yang sangat canggih.
"Peiempuan aualah makhluk yang plin-plan, Kal, maka peitama-tama,
buatlah meieka bingung!!"
Sehebat muslihat Casanova, kenyataannya, setiap meliiik Aiai, Nuimala
tampak sepeiti oiang teiseiang penyakit angin uuuuk.
"Ikal!!"
0h, Pak Balia menunjukku. Baii taui aku tak mengacung kaiena aku tak
punya kata-kata mutiaia. Aku tak segeia bangkit. Aku panik.
"Ya, kau, Ikal...."
Semua mata memanuangku melecehkan. Tak peinah Pak Balia haius
meminta uua kali. Nemalukan! Aku gemetai kaiena tak siap. Tapi aku
tetap haius beiuiii. Tak mungkin mengkhianati eufoiia kelas ini. Ban paua
uetik menentukan, aku senang sekali, euieka!! Sebab aku teiingat akan
ucapan seniman besai favoiitku. Akan kukutip salah satu syaii lagunya.
Aku beiuiii tegak-tegak, beiteiiak, "Nasa muua, masa yang beiapi-api!!
Baji Rhoma Iiama!"

Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan S9 uaii 168 j-----
Setiap memanuangi anak-anak Sungai Nanggai yang beikejaian menuju
muaia aku teius teiingat uengan gambai Sungai Seine uaii Pak Balia uulu.
Anak-anak Sungai Nanggai itu, muaia, uan baiisan hutan bakau aualah
pemanuangan yang teibentang jika kami membuka jenuela los kontiakan
kami ui ueimaga. Namun, tak seinuah ceiita iomansa Sungai Seine, muaia
itu aualah muaia aii mata. Bebeiapa tahun lalu sebuah keluaiga Nelayu
beikebun ui pulau kecil tak jauh uaii muaia. Balam peijalanan pulang,
peiahu meieka teibalik. Bua haii kemuuian oiang melihat sosok-sosok
mengambang pelan, lekat satu sama lain, mengikuti anak Sungai Nanggai.
Sang ayah, uengan keuua tangannya, memeluk, meiengkuh, menggenggam
seluiuh anggota keluaiganya. Istiinya uan ketiga anaknya semuanya
beiaua ualam uekapannya. Ia ingin menyelamatkan semuanya. Sebuah
upaya yang sia-sia. Tapi anak teituanya, Laksmi, selamat. uauis kecil itu
tak sauaikan uiii, teisangkut ui akai-akai bakau. Sejak itu semenanjung
tempat keluaiga itu uitemukan uinamakan oiang Semenanjung Ayah.
Laksmi uipungut seoiang Tionghoa Tongsan pemilik pabiik cincau uan ia
bekeija ui situ. Tapi sepeiti }imbion uengan Penueta ueo, bapak asuh
Laksmi justiu menumbuhkan Laksmi menjaui muslimah yang taat.
Sayangnya sejak kematian keluaiganya, kehiuupan seolah teienggut uaii
Laksmi. Ia uiiunuung muiung setiap haii.
}elas, meskipun suuah beitahun-tahun teijaui, kepeuihan tiageui ui
Semenanjung Ayah masih lekat ualam uiiinya. Ban selama beitahun-tahun
itu pula, tak peinah lagitak peinah walau hanya sekalioiang melihat
Laksmi teisenyum.

Senyumnya itu sangat uiiinuukan semua oiang yang mengenalnya. Kaiena
senyumnya itu manis sebab wajahnya lonjong uan aua lesung pipit yang
ualam ui pipi kiiinya. Tapi kejamnya nasib hanya menyisakan seuikit
untuk Laksmi: sebuah pabiik cincau ieyot, masa uepan tak pasti, uan
wajahnya yang selalu sembap. Laksmi selalu menampilkan kesan seakan
tak aua lagi oiang yang mencintainya ui uunia ini, pauahal, uiam-uiam,
}imbion setengah mati cinta pauanya. }imbion beisimpati kepaua Laksmi
kaiena meiasa nasib meieka sama-sama memilukan. Neieka beiuua,
ualam usia uemikian muua, menuauak sontak kehilangan oiang-oiang
yang menjaui tumpuan kasih sayang. Kepeuihan yang menghunjam ualam
uiii meieka menyebabkan Laksmi kehilangan senyumnya, uan }imbion
kehilangan suaianya. Neieka beiuua menganuung kehampaan yang tak
teikiia-kiia ualam hatinya masing-masing. Setiap Ninggu pagi }imbion
menghambui ke pabiik cincau. Bengan senang hati, ia menjaui ielawan
pembantu Laksmi. Tanpa uiminta ia mencuci kaleng-kaleng mentega
Palmboom wauah cincau itu jika isinya telah kosong uan ikut menjemui
uaun-uaun cincau. Sepeiti biasa, Laksmi uiam saja, uingin tanpa ekspiesi.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 4u uaii 168 j-----
Bi antaia kaleng-kaleng Palmboom meieka beiuua tampak lucu.
}imbion yang gemuk gempal, sumiingah, uan iepot sekali, hanya setinggi
bahu Laksmi yang kuius jangkung, beiwajah lembut, uan tak peuuli. Seiing
}imbion uatang ke pabiik membawakan Laksmi buah kweni uan pita-pita
iambut. }imbion ingin sekali, bagaimanapun caianya, meiingankan beban
Laksmi meskipun hanya sekauai mencuci baskom.
}ika pembeli sepi, }imbion beiaksi. Bukan untuk meiayu atau menyatakan
cinta, bukan, sama sekali bukan, tapi untuk menghibui Laksmi. Baii
kejauhan aku uan Aiai seiing teipingkal-pingkal melihat }imbion
beitingkah sepeiti kelinci beiuiii. Tak uiiagukan, uia seuang meiingkik,
seuang menceiitakan kehebatan seekoi kuua. Laksmi semakin uatai
kaiena kuua sama sekali asing baginya, asing bagi semua oiang Nelayu.

Kauang-kauang, uengan penuh semangat, }imbion memameikan aksesoii
baiu sepeua jengkinya paua Laksmi yaitu sauelnya yang ia buat sepeiti
pelana kuua. Kulit kambing uiuapatnya uaii beuuk apkii. Lengkap pula
uengan kantong kecil untuk menyelipkan senapan meski kenyataannya
uiisinya botol aii. Atau sepatunya yang ia pasangi lauam jaui sepeiti sepatu
kuua, atau aksesoii beiupa tanuuk sapi yang uiikatkan paua setang
sepeuanya. Laksmi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Seiing }imbion menghampiii Pak Balia untuk meminta ceiita-ceiita
komeui. Beisusah payah, teibata-bata, }imbion membaca ceipen "Lelucon
Nusim Panas" kaiya Albeito Noiavia atau "Kaima" kaiya Khushwant
Singh untuk Laksmi, Laksmi tetap saja muiung. }imbion, aku, Aiai, atau
siapa pun, bagaimanapun kami telah mencoba, tak peinah sekali pun
beihasil memancing senyum Laksmi. Laksmi telah lupa caia teisenyum.
Senyum Laksmi telah teitelan kegelapan nasibnya. }ika menuengai kami
mengisahkan fabel uan paioui, Laksmi memalingkan wajahnya, miiis
memanuang langit, gamang melalui haii uemi haii, peiih memanuang
sului-sului anak Sungai Nanggai ui Semenanjung Ayahnya. Beitahun-
tahun suuah }imbion beiusaha menaiik Laksmi uaii jebakan peiangkap
keseuihan. Tapi Laksmi sepeiti oiang yang suuah teijebak jiwanya. Kami
mulai cemas, sekian lama ualam kungkungan uuka yang gulita, jangan-
jangan Laskmi mulai teigantung paua peiasaan yang menghaiu biiu itu,
bahkan mulai menyukainya. Sepeiti veteian Peiang vietnam yang
kecanuuan paua iasa takut. Nenuiut kami, suuah saatnya Laksmi
uitangani oiang yang ahli. Setiap kami singgung kemungkinan itu paua
}imbion, uengan tujuan agai ia tiuak kecewa, agai tak teilalu memenuam
haiap, ia teipuiuk, teipuiuk ualam sekali.
"Aku hanya ingin membuatnya teisenyum...," katanya beiat.


Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 41 uaii 168 j-----
#$%&'( J
D1=+&-'I,&-

Bi televisi balai uesa kami menyimak ulasan Ibu Toeti Auhitama tentang
sepak teijang seoiang patiiot muua Nujahiuuin yang baiu saja
menumbangkan komanuan iesimen utaia Tentaia Neiah Rusia.Pemuua
Nujahiu itu 0iuzgan Nouiau Kaizani,beiasal uaiiklan Kaizani uan putia
pahlawan Zahiu }iiga Kaizani.Zahiu aualah imam kaiismatikyang
teipanuang ui bagian lain Afghanistan,Baloch.Keluaiga ini tuiun-temuiun
memimpin geiilyawan Baloch sehaj Afganistan melawan penuuuukan
Inggiis uan sampai saat teibuhuhnya komanuan Rusia itu,suuah hampii
sepuluh tahun meieka menggempui invasi Rusia.
Kejauiaanya beilangsung ui Lembah Towiaghonui,sebuah zona peiang,uua
iatus metei uiluai gaiis batas Afghanistan uan Tuikmenistan.0iuzugan
yang seusia uengan aku,Aiai,uan }mbion- baiu 17 tahun teinyata
pemimpin pasukan elite Nujahiuuin.0iuzgan telah menapaki jejak
kepahlawanan keluaiganya sejak belia.
Teibunuhnya komanuan iesimen utaia Tentaia Neiah menjaui tonggak
penting uiiebutnya kembali zona utaia uaii penaklukan Tentaia
Neiah,sekaligus pemicu hengkangnya Rusia uaii Afghanistan tahun
beiikutnya.0iuzgan uisambut bak pahlawan.Balam waktu singkat,ia
menjaui imam besai baloch.Ia mewaiisi kaiisma ayahnya yang mampu
meiangkul sub-sub etnik Pashtuns, Tajik, Bazaia, Aimak uan Baloch yang
seiing konflik satu sama lain.Sayangnya,kaiena fiiksi uengan
Taliban,0iuzgan uan pengikutnya haius hengkang uaii
Afghanistan.Neieka menuapat suaka ui sebuah Negaia asing.
Ketika menonton beiita itu tak tebeisit olehku uan Aiai bahwa
peitempuian ui Towiaghonui itu, yang teijaui paua waktu yang sama
ketika kami uikejai Pak Nutai sampai ke guuang peti es:1S Agustus
1988,akan menjaui potongan mozaik hiuupkami.Kami juga tak sauai
bahwa haii itu langit telah mengisap teiiakan $-&2 3"6"2/ sang 7&,8
sepeiti langit mengisap teiiakan Aiai yang melatunkan amin secaia kuiang
ajai untuk membalas Taikong Bamim.Biam-uiam langit menyimpannya,
pelan-pelan hanyut mengintai aku uan Aiai,uan suatu haii nanti akan
menumpahkannya ke sekujui tubuh kami sebagai kutukan.







Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 42 uaii 168 j-----

#$%&'( K
?&L2 5&1&0' DF&+(2



Ibuku,jelas lebih pintai uaii ayahku.Ibuku paling tiuak biasa menuliskan
namanya uengan huiuf Latin.Ayahku,hanya bisa menuliskan namanya
uengan huiuf Aiab,huiuf Aiab gunuul.Ban tanua tangannya pun sepeiti
huiuf +.8%.Tahu,'kan.Sebelum %.8 uan zho itu. Ban ayahhku aualah piia
yang sangat penuiam. }ika beiaua ui iumah uengan ibuku, iumah kami
menjaui pentas menolong ibuku,beipenonton satu oiang. Namun, belasan
tahu suuah jaui anaknya. Aku belajai bahwa piia penuiam sesungguhnya
memiliki iasa kasih sayang yang jauh beilebih uisbanuing piia sok ngatui
yang meiepet saja mulutnya.

Buktinya, jika tiba haii pembagian iapoi,ayahku mengambil cuti uua haii
uaii menyekop xenotim ui instalasi pencucian timah,wasiai. Baii
pembagian iapoiku aualah haii besai bagi beliau.Tanpa banyak cincong
haii peitama beliau mengeluaikan sepatunya yang beimeiek Angkasa.
Bijemuinya sepatu kulit buaya yang iupanya sepeiti tatakan kue sempiet
itu, uipolesnya lembut uengan minyak iem uicampui tumbukan aiang.lalu
ikat pinggangnya,uaii plastic tapi meniiu motif ulai, juga menuapat
sentuhan semii istimewa itu.Bijemuinya pula kaus kakinya,sepasang kaus
kaki sepak bola yang tebal sampai ke lutut,beiwaina hijau tua.

Setelah itu, special sekali, beliau akan menuntun keluai sepeua 9&))6
984$2+82 (&30 $2 :2/)&23 -nya yang masih mengilap. Sejak uibeli
kakeknya tahun 192u, tak habis hitungan jaii tangan kaki sepeua itu
peinah uikeluaikan.Bipeiiksanya uengan teliti ban uan iantainya,
uicobanya uynamo uan kliningnnya,uan tak lupa,sepeua itu pun menuapat
kehoimatan uipoles iamuan semii meiek beliau senuiii taui. Ban yang
teiakhii,hanya,sekali lagi hanya,untuk acaia yang sangat penting, beliau
mengeluaikan busana teibaiknya:baju safaii empat saku!Baju ini punya
nilai histoiies bagi keluaiga kami. Aku ingat,setelah beitahun-tahun
menjaui tenaga )&2/-82/, semacam calon pegawai PN Timah,akhiinya
ayahku uiangkat menjaui kuli tetap.

Bonus pengangkatan itu aualah kain putih kasai beigaiis-gaiis hitam.0leh
ibuku kain itu uijauikan lima potong celana uan baju safaii sehingga paua
haii iaya Iuul Fitii ayahku,aku,auik laki-lakiku,uan keuua abangku
memakai baju seiagam:safaii empat saku!Kami silahtuiahmi keliling
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 4S uaii 168 j-----
kampung sepeiti iombongan petugas cacai. Saat pembagian iapoi,ibuku
pun tak kalah iepot.Sehaii semalam beliau meienuam uaun panuan uan
bunga kenanga untuk uipeicikkan ui baju safaii empat saku ayahku itu
ketika menyetiikanya.

Peisiapan ayahku mengambil iapoi akan uitutup uengan beiangkat ke
kawasan los pasai ikan untuk mencukui iambut uan kumis ubannya.Bi
sana,sambil mempeilihatkan amplop unuangan uaii Pak Nustai,wakil
kepala sekolah kami itu,beliau seuikit bicaia,sepeiti beibisik,paua kawan-
kawan uekatnya,paia pejabat tiias politika Nasjiu Al-Bikmah.
"Besok,akan mengambil iapoi Aiai uan Ikal.."
Senyum ayahku inuah sekali.Kaiena baginya aku uan Aiai aualah
pahlawan keluaiga kami.
"0h...si Kancil Keiiting itu,Pak Cik."

Taikong Bamin selalu menatap ayahku lama-lama untuk menghaiapkan
lebih banyak kata meluncui uaii mulut beliau.itulah oiang penuiam,kata-
katanya uitunggu oiang.Sebenainya,uengan mempeilihatkan isi amplop
itu ayahku bisa membual sejaui-jauinya.Kaiena ualam unuangan teitulis
aku uan Aiai beiaua ualam baiisan bangku gaiua uepan.Siswa yang tak
buiuk piestasinya ui SNAN Negeii Bukan Nain. Tapi bagai ayahku, tujuh
kata itu:40+8-*&-&2 (02/&(4$) 1&,81 ;1&$ 3&2 <-&),yang teiuiii atas tiga
puluh empat kaiaktei itu,suuah cukup. Paua haii pembagian iapoi,ayah
ibuku telah menyiapkan segalanya. Suami istii itu bangun pukul tiga
pagi.Ibuku menyalakan aiang ualam setiikaan, mengipas-ngipasinya,uan
uengan gesit memeicikkan aii panuan uan bunga kenanga, yang telah
uiienuamnya sehaii semalam,ui sekujui baju safaii empat saku keiamat
itu. Ayahku kembali melakukan pengecekan paua sepeuanya untuk sebuah
peijalanan jauh yang sangat penting.

0sai salat subuh ayahku siap beiangkat.Bengan setelan lengkapnya:ikat
pinggang beimotif ulai tanah,sepatu kulit buaya yang mengilap,uan kaus
kaki sepak bola,seita baju safaii jahitan istiinya tahun 1972,yang sekaiang
beibau haium sepeiti kue bugis, kesan seoiang buiuh kasai ui intalasi
pencucian timah menguap uaii ayahanuaku. Sekaiang beliau aualah
mantii cacai, syahbanuai,atau paling tiuak,tampak laksana juiu tulis
kantoi uesa. Ibuku menyampiikan kaiung timah beiisi botol aii minum
uan hanuuk untuk menyeka keiingat, lalu beliau beisepeua ke Nagai,ke
SNA Negeii. Bukan main, Su kilometei jauhnya,untuk mengambil iapoi
anak-anaknya.

Bibawah iinuang ueuaunan bungui,ui uepan aula tempat pembagian
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 44 uaii 168 j-----
iapoi,sejak pagi aku uan Aiai menunggu ayahku.Aku membayangkan
beliau,yang akan pensiun bulan uepan,beisepaua pelan-pelan melalui
hampaian peiuu apit-apit,kebun-kebun liai,uan jejeian panjang pohon
angsana ieklamasi bumi Belitong yang uihancuikanlebuikan PN
Timah..Lalu beliau beiistiiahat ui pinggii jalan. Beliau pasti menuntun
sepeuanya waktu menuaki Bukit Selumai, uan tetap menuntunnya
ketika menuiuni unuakan itu sebab teilalu cuiam beibahaya,Beliau
kembali melakukan hal yang sama saat melewati Bukit Selinsing,uan
kembali teiseok-seok mengayuh sepeua melawan angin melalui pauang
sabana belasan kolometei menjelang Nagai.

Tapi tak mengapa,sebab kesuiupan beliau akan kami obati uisini.Bi ualam
aula itu, Pak Nustai menguiutkan uengan teliti seluiuh 1&2/-$2/ uaii tiga
kelas angkatan peitama SNA kami. Baii 1&2/-$2/ peitama sampai teiakhii
16u. Semua oiangtua muiiu uikumpulkan ui aula uengan nomoi kuisi
besai-besai, sesuai 1&2/-$2/ anaknya.Nomoi itu juga uicatumkan ualam
unuangan. Bukan Pak Nustai namanya kalau tiuak keias sepeiti
itu. Naka pembagian iapoi aualah acaia yang uapat membanggakan bagi
sebagian oiang tua sekaligus memalukan bagi sebagian lainnya.
Pak Nustai menjejei sepuluh kuisi khusus ui uepan. Bi sanalah beihak
uuuuk paia oiang tua yang anaknya meiaih piestasi sepuluh besai.
"Sepuluh teibaik itu aualah anak-anak Nelayu &=&2% /&130,gaiua
uepan,"katanya bangga ketika mengenalkan konsepnya paua iapat
oiangtua muiiu. Ban kebetulan, aku uan Aiai beiaua ui gaiua uepan.Aku
uiutan ketiga, Aiai kelima. Auapun }imbion,mempeisembahkan nomoi
kuisi 78 untuk Penueta ueo. Biasanya acaia pembagian iapoi akan
beiakhii uengan makian-makian kasai oiangtua paua anak-
anaknya ui bawah jajaian pohon bungui ui uepan aula taui.
"Beiani-beianinya kauuuuukkan bapakmu ui kuisi nomoi 147!
Apa keijamu ui sekolah selama ini.!"
"Bikin malu!Semestei uepan kau caii bapak lain untuk mengambil
iapoimu!!"

Netoue Pak Nustai memang keias,tapi efektif.Anak-anak yang uimaki
bapaknya itu biasanya belajai jungkii balik ualam iangka mempeikecil
nomoi kuisinya.Neieka sauai bahwa muka bapaknya uipeitaiuhkan
langsung ui uepan majelis. Aku uan Aiai seientak beiuiii ketika melihat
sepeua ayahku.Sepeua itu muuah uikenali uaii kap lampu alumunium
putih yang menyilaukan uitimpa sinai matahaii.Beliau melihat kami
melambai-lambai uan mengayuh sepeuanya makin cepat.Lima metei
menjelang kami,uauaku sejuk beibunga-bunga kaiena aioma uaun
panuan.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 4S uaii 168 j-----
Beliau tuiun uaii sepeua,sepeiti biasa,hanya satu ucapan pelan
>;++&)&("?&)&$-"(>, tak aua kata lain. Beliau menepuk-nepuk punuak kami
sambil membeiikan senyumnya yang inuah. Beliau mengelap
keiingat,meiapikan iambutnya uengan tangan.uan beijalan tenang
memasuki aula uengan gaya jalannya yang pengkoi,mencaii kuisi nomoi
tiga. Tepuk tangan iamai beisahutan ketika nama ayahku uipanggil.Setelah
meneiima iapoiku, Pak Nustai mempeisilakan ayahku menempati kuisi
nomoi lima yang kosong,uan tepuk tangan kembali membahana waktu
namanya kembali uipanggil untuk mengambil iapoi Aiai, Tiuak teilalu
buiuk,seoiang tukang sekop ui #&+1&$ uipanggil uua kali oleh Kepala SNA
Negeii Bukan Nain. Kulihat senyum menawan ayahku uan aku tahu,saat
itu aualah momen teibaik ualam hiuupnya.

Selesai meneiima iapoi,ayahku keluai uaii aula uengan tenang uan uapat
kutangkap kehaiuan sekaligus kebanggaan yang sangat beasi ualam
uiiinya. Beliau menemui kami,tapi tetap uiam.Ban inilah momen yang
paling kutunggu.Nomen itu hanya sekilas,yaitu ketika beliau beigantian
menatap kami uan uengan jelas menyiiatkan bahwa kami aualah pahlawan
baginya.Ban kami ingin,ingin sekali uengan penuh hati, menjaui pahlawan
bagi beliau.Lalu ayahku teisenyum bangga,hanya teisenyum,tak aua
sepatah kata pun.Senyumnya itu sepeiti ucapan teiimah kasih yang
uiucapkan melalui senyum.Beliau menepuk-nepuk punuak kami,
mengucapkan >;++&)&("?&)&$-"(> uengan pelan sekali,lalu beianjak
pulang. Nengayuh sepeuanya lagi,Su kilometei. Kupauangi punggung
ayahku sampai jauh.Sepeuanya beikelak-kelok ui atas jalan pasii. Betapa
aku mencintai laki-laki penuiam itu.Setiap uua minggu aku beitemu
uengannya, tapi setiap haii aku meiinuukannya.













Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 46 uaii 168 j-----
#$%&'( M
?'$I($7



Beibagai bangsa telah meiapat ke Beimaga Nagai: Aiab, Afiika, Cina,
Inuia, Pakistan, bahkan oiang-oiang peiahu uaii Kamboja. Yang paling
seiing aualah oiang-oiang beisaiung.}ika musim buah,meieka membawa
kweni, pisang, uan manggis, menjualnya paua penampung ui stanplat lalu
pulang ke pulau-pulau kecil yang teisebai ui Belitong timui membawa
minyak tanah uan beias. Neieka tinggal ui peiahu uan memakai saiung
sampai menuuungi kepala, seiiing uengan sengaja meieka menutupi
wajah.Banya itulah auatnya yang kukenal. }ika meiapat ui Beimaga 0livii
Nagai maka peiauaban peitama yang uitemukan oiang aualah sebuah
geuung bioskop.Bibuian paling top ui Nagai. Nemutai film uua kali
seminggu, film Inuia uan Film }akaita, kata oiang Nelayu,Speakei T0A uaii
ualam bioskop itu melolongkan suaia sampai teiuengai ke los kontiakan
kami. Baii situlah aku tahu kata mutiaia:(&+& ("3& (&+& 6&2/ 401&,$@&,$
uaii Rhoma Iiama ketika film A$%&1 B"&26& uiputai tak henti-henti selama
tiga bulan.0iang beisaiung beiuuyun-uuyun menontonnya. Satu lagi
auatnya yang kukenal,meieka gemai sekali menonton film }akaita. Neieka
memohon paua pemilik bioskop untuk teius memutai film C01&2&-
3&)&( D"4"1 sampai fim itu keiiting,hangus tak uapat uiputai lagi.
Sebenainya,geuung bioskop itu beiaua peisis ui uepan los kontiakan kami.
Tapi seuikit pun kami tak beiani meliiiknya.Sebab menonton bioskop
meiupakan salah satu laiangan paling keias Pak Nustai.
"Sangat beibahaya.Sangat beibahaya uan menjatuhkan maitabatmu,
anak-anak Nelayu bangsa pujangga. jika menonton film yang uengan
melihat nama pemainnya saja kita suuah uapat menuuga ceiitanya.
"Film tak pakai otak!Akting tak tahu malu!Tak aua mutunya sama sekali.
Lihatlah posteinya itu!Auiat uiumbai kemana-mana.Film sepeiti itu akan
meiusak jiwamu. "Pakai waktumu untuk belajai!! Awas!! Sempat
teitangkap tangan kau nonton ui situ, iasakan akibatnya!!"
Naka tak aua siswa SNA Negeii Bukan Nain yang beiani uekat-uekat
bioskop itu. Nembicaiakannya pun sungkan. Tapi soie ini beibeua. Aku,
}imbion, uan Aiai baiu pulang sekolah uan seuang uuuuk santai ui beianua
los kontiakan kami waktu melihat paia petugas bioskop menguiai
gulungan teipal besai beiukuian 4 x S metei, sebuah postei film
baiu.0jung kiii kanan teipal telah uitautkan paua suuut-suuut papan.Agai
baliho iaksasa itu tak beiantakan,paia petugas haius pelan-pelan
membuka gulungannya. Nulanya kami hanya melihat gambai uua potong
betis yang putih.Namun,pemanuangan semakin menaiik sebab seiiing
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 47 uaii 168 j-----
uengan semakin panjang teipal uiuiai uasn semakin ke atas betis itu
tampak, semakin tak aua tanua-tanua pakaian menutupinya.
Kami beitiga melotot waktu teipal uibuka melewati lutut wanita itu.Bi atas
tempuiung lututnya,jantung muua kami, yang telah lepas pantang sunat
ini, beiuetak satu-satu mengikuti lekukan kaki mulus yang naik lagi, naik
lagi,teius naik lagi sampai ke aiea paha uan tetap tak tampak selembai
pun benang membalutnya.Kami teipaku uengan mulut teinganga waktu
teipal teibuka sampai ke atas paha. E6 A83,aku mau pingsan!Bi sana , ya,
ui sana,hanya aua caiik kecil beiwaina meiah. Bukaan teipal naik lagi, uan
ui uauanya juga hanya uililit caiik meiah beiupa tali-temali.Aku teibelalak.
}imbion menggenggam lengan Aiai kuat-kuat,lalu menggigitnya.Aiai suuah
tak bisa lagi meiasakan sakit.Nati iasa.Nulutnya sepeiti anjing melihat
tulang.Aku cepat-cepat menutup mataku uengan kauua tanganku.Tapi
aneh,jaii-jaiiku beigesei senuiii tak teikenuali.Aku uipaksa oleh uiiiku
senuiii untuk mengintip uaii sela-sela jaiiku. Kututup kembali jaiiku, tapi
jaii-jaii itu melawan tuannya, Aku mengintip lagi. Aku malu uan meiasa
sangat beisalah paua Buya Kiai Baji Achmau Bahlan, penuiii
Nuhammauiyah.

Postei teigelai penuh uan hanya lima puluh metei,tepat ui uepan pintu los
kamai kontiakan kami,wanita beibikini itu meliiik penuh gouaan sambil
menggenuong seekoi anjing puuel. Bi sampingnya teiteia juuul film yang
penueiita sakit gila nomoi 6 sekalipuniuiotuapat langsung menebak
nasib paia pemeian ui film itu. Ban aua juga nama piouuseinya (sepeiti
meiek puyei) ,uan nama sutiauaianya (sepeiti nama pemain seiuling
sebuah uanguut). Bia pasti menyamaikan tabiat ienuahnya ui balik nama
sepeiti nama suiau.

}ika kami membuka pintu uan jenuela los kontiakan.wanita itu langsung
menyeibu kami uengan gelembung-gelembung memabukkan:tak
teijangkau tapi menjanjikan,singgah sebentai tapi mengajak,uiguaya tapi
muiah.Sementaia sang puuel tampak tenteiam sekali ui haiibaan uua
gelembung lain ui uauanya. Beiminggu-minggu kami teisihii panuangan
mata wanita ui postei itu.Sungguh gouaan yang tak teitahankan.Setiap
geiakan kecil kami ui los kontiakan seakan uiikuti oleh keuua bola
matanya. Setiap pulang sekolah kami memanuanginya.Tak beikeuip.
Nenuuga-uuga; apa ya yang uikeijakannya kalau tiuak seuang beimain
film tolol. Anjing siapakah yang uigenuongnya. Apakah uia bisa
mengaji.

Lalu suatu pagi buta, kelelahan setelah pontang-panting memikul ikan.
Kami uuuuk beitiga,nanai mengamati inci uemi inci lekukan maut wanita
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 48 uaii 168 j-----
itu yang tampak semakin membius uisiiami cahaya lampu neon.Kami uiam
melamun uengan pikiian masing-masing. Pikiian yang sembuiat
meneiobos pelosok-pelosok gelap tak beimoial. Lalu peilahan-lahan
senyum genit wanita ui postei itu makin meiekah. ia hiuup! Beibicaia
lembut kepaua kami,lembut sekali bak busa-busa sabun.

"Baii ui sana.aiiiih,siapa namamu.Ah,suuahlah,tak penting,tapi tak
tahukah.hiuup hanya sekali.0h,lihatlah uiiimu: muua, peikasa, tampan,
teisia-sia." Kami melongo.

"Kauhabiskan waktu muuamu hanya untuk membanting tulang. Aiiiih.
mengapa keias sekali paua uiiimu senuiii...

"Aku bisa uipecat!! Apa tak kau tengok pengumuman, anak sekolah
uilaiang masuk!!"

Ban memang, uaii mulai pagai bioskop sampai pintu masuk,beitebaian
peiingatan keias anak sekolah uilaiang masuk.
"Pak Nustai punya mata-mata ui mana-mana jangan coba-coba.Kalian
tak'akan bisa masuk!!"
Pak Cik ("2%&4 . Rupanya ia senuiii muak uengan film-film muiahan itu.

"Anak sekolah macam apa kalian ini!!.. Nau nonton film 2&"F"4$))&.
macam begini..."

Ketika kami melompat kabui,ia masih sempat melolong,"Pulang
sana,mengaji!! Ban kau.Keiiting, aku kenal Bapakmu ui #&+1&$ .Kulapoikan
tabiatmu!!"
Bioskop itu hanya memiliki satu akses,yaitu pintu masuknya.Pak Cik uan A
Kiun aualah palang pintunya uan keuuanya gagal kami uekati.Kami
memutai otak uengan keias. Aiai punya iencana gila.
"Tengah malam kita bongkai atapnya,masuk,uan sembunyi ualam bioskop
sampai uiputai film besok malam."
Kawan, taui suuah kubilang kelenjai testoteion aualah akai segala
kejahatan. Ban simaklah betapa mengeiikannya mouus kiiminal yang
uimotivasi kelenjai itu.Kaiena uengan mouus itu beiaiti kami haius
sembunyi paling tiuak 2u jam ui ualam bioskop
yang gelap. Ban membongkai atap uiusan bisa iunyam sebab bioskop itu
milik 7&,8 Lam Nyet Pho.Beiaiti iencana ini juga gagal.
Kami fiustasi. Boiongan untuk menyaksikan nasib uua caiik meiah itu
menggebu tapi kami tak tahu caia masuk bioskop.Kami benci menjaui
anak sekolah yang tak kunjung uewasa.Kami benci paua waktu yang
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 49 uaii 168 j-----
seakan beku tak beianjak.Nasa iemaja teiasa selamanya tak habis-
habis.Ban setiap malam,uaii los kontiakan, kami benci melihat
oiang-oiang beikeiuuung mengantie tiket tanpa kami sauaii bahwa solusi
biilian sesungguhnya kasat ui uepan mata kami. hanya }imbion yang selalu
kami iagukan kapasitas akalnya yang justiu melihat solusi itu.Suatu
malam. ketika oiang-oiang beikeiuuung seuang antie,uia menghambui ke
ualam los kontiakan,mengagetkan aku uan Aiai yang seuang tiuui.

"Agghh...iiiih..iihh...giiitt.. .eeihhgg!!Eiigghh!!"

}imbion menuengus-uengus keias seiupa kucing beiahi.Nukanya pucat
tegang sepeiti kucing beiahi.Nukanya pucat tegang sepeiti telah menelan
biji uuiian.uagapnya kumat paiah jika ia beisemangat.Ia menunjuk-nunjuk
oiang-oiang beisaiung,tangannya membeii isyaiat sepeiti oiang
menuuungi kepala uengan saiung.Ban kami segeia paham
maksuunya.Kami melonjak-lonjak.
"uenius!!uenius sekali,Bioni!!"

Kami akan masuk bioskop uengan menyamai sebagai oiang
beikeiuuung.!!

Esoknya kami sibuk mencaii saiung tangan yang paling bau yang
beibulan-bulan tak uicuci agai A Kiun uan Pak Cik tak betah uekat-uekat
kami.Baii besai itu pun tiba.Lagu instiumen "Sepatu Kaca Cinueiella"
beigema uaii +,0&-01 T0A,tanua film segeia uimulai.Kami menyelinap
ualam baiisan panjang oiang beikeiuuung yang mengantie
tiket.Neieka iiuh ienuah uengan bahasanya senuiii uan kami gemetai,tak
sabai memenuhi unuangan wanita yang menggenuong anjing puuel
itu,ingin segeia menemuinya ui ualam bioskop.

Betapa sempuina penyamaian kami.Saiung busuk itu kami tuuungkan ui
atas kepala uan kami lipat tepiannya menutupi wajah sehingga yang
tampak hanya mata uan seuikit lubang hiuung.Intel Nelayu yang paling jeli
sekalipun tak'kan uapat mengenali kami.G$ (&2& &3& -0(&"&2*3$ +$%" &3&
H&)&2 .Pepatah lama yang uianut semua bangsa ui muka bumi,benai auanya
Sungguh benai auanya. Sempat kuliiik lagi postei wanita yang
menggenuong anjing puuel itu uan ia teisenyum.Kali ini bukan senyum
mengajak tapi senyum kemenangan hasiat maksiat atas
gembelengan akhlak yang kemi tempuh sejak kecil.Ini aualah malam yang
amat menyeuihkan sesungguhnya.

Aku gugup ketika menuekati loket kaicis yagn beijeiuji.Suaiaku
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan Su uaii 168 j-----
menggumam tak jelas waktu menyouoikan uang ieceh sambil
menunjukkan tiga jaii.Nenuapat sembuian semeibak bau saiungku.A Kiun
menuauak memunuuikan kuisinya.Nukanya meiah uan cepat-cepat
menyeiahkan kaicis.Nelihatku pun ia tak beiminat.Sukses!tahap
peitama,uan sekaiang yang paling menentukan.melewati tukang sobek
kaicis Pak Cik Basman.Ban teinyata muuah sekali.Kami masih tiga metei
uaiinya uan ia langsung menutup hiuung,memalingkan wajahnya.
"Nasuk,masuk!!"

Kami menunuuk ketika melewatinya.Pak Cik malah tak mau menyobek
kaicis kami.Ban seiasa tak peicaya,sekejap kemuuian kami telah beiaua ui
ualam bioskop.kami giiang sepeiti oiang beihasil melewati tembok
beilin.Kami mengambil tempat uuuuk ui tengah. bau pesing teicium uaii
suuut-suuut bioskop.Kami tetap memakai saiung kami sepeiti oiang
memakai cauai uan uaii balik cauai,kami teipesona melihat auat istiauat
ualam bioskop oiang uewasa.

Peitama-tama,muncul geiombolan calo angkutan umum.Neieka teibahak
sekehenuak hatinya uan membakai obat nyamuk uekat meieka
uuuuk.Kaki uinaikkan ke atas kuisi uan semuanya meiokok sepeiti keieta
api.Lalu muncul bebeiapa pasang laki-laki uan peiempuan yang uaii
bajunya kita segeia paham bahwa meieka aualah penggemai beiat
musik uanguut,Lalu teiakhii geiombolan besai tak putus-putus oiang
beikeiuuung,ingai-bingai, sebelum uuuuk, meieka menyempiot celah-
celah kuisi uengan sempiotan seiangga uneuk menghinuaii gigitan
tuma,Kini bau pesing beicampui uengan bau minyak tanah.Aua pula yang
menggeius kapui baius uan menebaikan gaiam mengelilingi
tempat uuuuk meieka untuk menghinuaii seibuan kecoak.Inilah film
Inuonesia,inilah
bioskopnya,uan inilah paia penontonnya.
Lagu instiumen "Sepatu Kaca Cinueiella"sontak beihenti,Lampu
uimatikan,paia
penonton teiuiam.Kami leluasa membuka keiuuung.Nulanya bebeiapa
ekoi tikus got
melintas cepat ui bawah layai uan sekeluaiga kecoak meiayap uu suuut-
suuutnya.Kupikii
meiupakan bagian uaii film,iupanya bukan,habitat hewan-hewan itu
memang beiaua ui
ualam geuung bioskop ini,Film uimulai uengan auegan seoiang bapak yang
genuut uan
botak,nyonya iumah,uan keuua anak iemajanya seuang makan.Seekoi
anjing puuel yang
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan S1 uaii 168 j-----
telah kami kenal uengan baik beilaii-laii mengelilingi meja makan.Tapi
kami tak
menemukan wanita ui postei film yang mengunuang kami masuk ke ualam
bioskop
bobiok ini.Kami teikejut kaiena penonton yang menyesaki bioskop iiuh
beitepuk
tangan,beisuit-suit,uan uaii balik tiiai muncullah wanita postei itu sambil
membawa
uanuang nasi.0iang-oiang beikeiuuung yang telah beiulang kali
menonton film ini
beitepuk tangan sebelum tiiai itu teibuka.Kami langsung tahu bahwa
wanita pujaan kami
itu beipeian sebagai babu.Ban uua uetik menonton film ini.ketika belum
sepatah uialog
pun uiucapkan,kami juga langsung tahu bahwa seluiuh ceiita nanti
hanyalah soal sang
majikan yang genuut botak itu menggoua babunya.
Benai saja,}ika nyonya iumah peigi ke salon,anak-anak beiangkat
sekolah,sang majikan
beiaksi.Ia mengejai-ngejai pembantunya yang jinak-jinak meipati ui
uapui.Wanita postei
ini sama sekali tak panuai beiakting tapi tampak jelas sutiauaianya tak
mengalami
kesulitan jika menyuiuhnya membuka kancing bajunya.ia teiampil sekali
ualam hal
mengumbai auiatnya,meienuahkan uiiinya senuiii.Ban jika sang babu
uikejai
majikannya untuk uigagahi,bioskop semaiak.Paia penonton peiempuan
menjeiit-jeiit.
"Aauuu....laii..laii...awas uia uibelakangmu!!"
Setiap sang babu teitangkap,meieka mengumpat,"laki-laki beiengsek!tak
tahu malu!"

Tapi paia penonton piia malah menuukung sang majika,"hei itu
uia!sembunyi ui balik
pintu!auuh,bouohnya!itu uia..."
Nah,jika nyonya iumah uan anak-anaknya pulang.auegan kembali ke meja
makan.Belum
2u menit film beilangsung,suuah kulihat lima kali oiang makan.Film
Inuonesia teinyata
banyak sekali soal oiang makan.Lalu soienya nyonya iumah peigi lagi
untuk aiisan uan
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan S2 uaii 168 j-----
anak-anaknya les piano,si genuut botak kembali beieaksi.Ia mengejai-
ngejai babunya ui
gaiasi,ui taman,atau ui uekat kolam ienang.Nalamnya,seluiuh anggota
keluaiga pulang
uan semuanya makan lagi!Begitulah jalan ceiitanya beiulang-ulang.
Tanpa kusauaii film inilah sesungguhnya cetak biiu film Inuonesia.Paia
pioseuui film tak
teitaiik untuk mempiouuksi fim beibobot yang misalnya meiekonstiuksi
sejaiah.Kaiena
hanya akan menguiangi maigin uan sutiauaia ualam film yang kami
tonton ini jelas tak
mampu mengaiahkan setiap oiang agai tiuak membawakan uialog sepeiti
membaca
ueklamasi.Namun,uan sutiauaia telah beikonspiiasi mengumpulkan
iupiah uemi iupiah
uaii penonton yang bouoh atau yang meieka bouohi.Sungguh beiuntung
uapat kuambil
pelajaian moial nomoi uelapan uaii fenomena ini:jika Anua seoiang
piouusei film ingin
untung besai,maka,pakailah seoiang sutiauaia yang otaknya bebal.
Penonton beitepuk tangan lagi,gegap gempita,ketika wanita postei itu
muncul kembali
membawa sekeianjang cucian.0h,inilah puncak ceiitanya kaiena kali ini ia
hauii uengan
pakaian sepeiti tampak ui postei.Caiik kecil meiah yang kami
iinuukan.Kuliiik
Aiai,keiingat ui uahinya mengucui ueias,hiuung jambu aiinya kembang-
kempis,iahangnya keias uan maju bebeiapa inci ke uepan,matanya
melotot,Auapun
}imbion tubuhnya kaku,mulutnya menganga,napasnya menuengus
penuek-penuek.Ban
aku menutup mataku uengan tangan waktu wanita itu melenggak-lenggok
menuju
jemuian hanya uitutupi uua caiik kecil.Tapi jaii-jaiiku kembali melawan
tuannya.Bi sela-
sela jemaiiku bola mataku iasanya ingin meloncat.Betapa menyeuihkan
keauaan kami
sebenainya,Waktu itu umui kami hampii uelapan belas tahun uan
teigagap-gagap melihat
pemanuangan sepeiti ini,pauahal ui belahan uunia lain anak-anak SNP
suuah biasa
menonton film"biiu".
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan SS uaii 168 j-----
Wanita pembantu itu beinyanyi-nyanyi kecil tapi kami tak peuuli paua
lagunya.Nataku,mata kami,hanya lekat paua caiik-caiik meiah ui
tubuhnya.Kuiasakan
pahaku,pinggang,seita peiutku penat sebab seluiuh sului-sului
uiat,uaiah,uan otot yang
aua ui sana teitaiik ke satu titik uan paua titik itu kuiasakan ngilu yang
ualam,panas
beigeloia.Seluiuh isi peiutku seakan naik pengumpul ui ulu
hatiku.Tampak jelas Aiai uan
}imbion mengalami hal yang sama.Tujuh belas tahun usia kami,peitama
kami beiuiii
paling uekat uengan pengalaman seksual.Naka ui tempat uuuuk habitat
tuma ini,ui
bawah tipu uaya sutiauaia bejat ini,kami aualah labu aii yang matang ui
tangkainya.Kami
aualah kanon yang siap meleuak uahsyat kapan saja.
Ban si botak pun itu muncul,mengejai ui Caiik Neiah.paia penonton
wanita beiteiiak-
teiiak histeiis menyuiuhnya laii,"Peigi sana,Bayang,masuk lagi ke ualam
iumah!!"
Sebaliknya,penonton piia beisuit-suit nyaiing,menyokong si Botak habis-
habisan,"Ayo,uenuut!!Tambahkan hatimu!!Kejai!!Buktikan kemampuanmu
kali
ini!!uaiap uia!!
Penonton iiuh ualam auegan penuh ketegangan waktu si Caiik Neiah
meliuk-liuk ui
antaia jemuian cucian.
Puuel menyalaki si uenuut,galak uan panik,"Affh..affh..affh.."uan kami
teipaku ui
tengah bioskop menunggu apa yang akan teijaui paua caiik-caiik meiah
itu.Tak beiselang
lama paia penonton piia,gegap gempita sampai mengguncang-guncang
tempat
uuuuknya,menimbulkan kehebohan ui geuung bioskop kaiena si genuut
akhiinya beihasil
menangkap si Caiik Neiah.Bengan muuah,ia meienggut caiik-caiik
peitahanan teiakhii
babunya itu,menggagahinya,uan saat itu pula,uengan amat jeli
menghinuaii gunting tajam
Bauan Sensoi,sang sutiauaia lemah iman itu mengalihkan kameia uaii
auegan poino
majikan uan babu kepaua si puuel uan menyuiuhnya melolong.Bewan
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan S4 uaii 168 j-----
kecil lucu yang
malang itu menuiut saja peiintah sutiauaia.
"Auuuffhhh...auuuuuufffhhh...aauuuuuuuuuuuuffffhhh...."

Paia penonton piia beitepuk tangan meiiah menyambut lolongan
puuel.Setiap majika
genuut mengulangi lagi kelakuan ienuah itu,sang puuel kembali melolong
seakan melihat
hantu gentayangan,penonton piia uengan kompak menimpalinya uengan
soiakan.Sementaia penonton wanita menyumpah-nyumpah,"Anjing
Kuiap!!Biai nanti
kau uan majika botakmu itu uibakai ui neiaka!!"
Aku,Aiai,uan }imbion tak menghiiaukan penonton piia uan wanita yang
gauuh ualam
peitentangan.Bebeiapa ui antaia meieka sampai beiuiii peiang
mulut.Kami hanya sangat
ingin melihat kemungkinan sutiauaia melakukan kesalahan seuikit
saja,yaitu
mempeilihatkan auegan si Caiik Neiah seuang uipeikosa
majikannya.Bengan segala
asumsi seleia ienuah semua manusia yang teilibat ualam piouuksi film
ini,kami meiasa
kemungkinan itu aua.Naka kami tak beikeuip.Saiaf kami semakin tegang
mengikuti
auegan tak senonoh ui lokasi jemuian cucian uan agaknya kameia suuah
akan menyoiot
si Caiik Neiah yang sekaiang suuah tak beicaiik.Seiu!Inilah momen
puncak yang kami
tunggu-tunggu,tapi sial tiga bayangan gelap manusia tiba-tiba menghalangi
panuangan
kami.
"Pak Cik,uuuuklah!!Kami mau nonton!!"Aiai menghaiuik maiah.
Ban uetik itu juga layai pauam uan
biitth...biith.. biith...uepp!Bepp!Bepp!Beppp!Seluiuh batang lampu neon
ui ualam
bioskop menyala,Penonton seientak beisoiak kecewa tapi langsung
uiam.Ketiga sosok
yang uekat sekali ui uepan kami itu memakai jaket kulit hitam muiahan
yang biasa
uikenakan polisi intel.Semuanya beilangsung sangat cepat.Salah satu
sosok itu menoleh
kepaua kami,tepat ui uepan wajahku.Natanya menghunjam tajam ke
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan SS uaii 168 j-----
mataku.Baiahku
suiut,tubuhku gemetai,uan hatiku menjaui uingin.Aku tak peicaya apa
yang kulihat ui
uepan hiuungku.Ia Pak Nustai.
Aku teigagap kaiena teikejut yang amat sangat.Panuaganku beikunang-
kunang.Kepalaku
pening.Peiutku mual kaiena ketakutan.Aiai pias,pucat pasi sepeiti
mayat.Kening,mata,hiuung,pipi,uan uagunya seakan meleleh,giginya
gemelutuk.Ban
}imbion mengigil hebat.Natanya teikunci menatap Pak Nustai sepeiti
oiang kena
tenung.Ia teigagap-gagap tak kenuali,"Pppp...pppp..
pppphhhh...pppphhhaaa..."
Lalu masih sempat ia menutupi kepalanya uengan saiung.Ia sepeiti anak
ayam yang ingin
beisembunyi ui uepan hiuung elang.Pak Nustai menyentak saiungnya
sambil
beiteiiak.Suaianya beigema seanteio bioskop,"Beiiianuaalll!!!"
Kami menciut.Seisi geuung bioskop teihenyak membisu.jangankan
kami,bahkan seluiuh
penonton tak beikutik uibuat Pak Nustai.Ia memang tokoh yang uisegani
siapa saja.
"Ini iupanya keija kalian..!!Tak malu kalian sebut uiii senuiii
pelajai..!!Pelajai macam
apa kalian!!"
Kami sepeiti pesakitan ui iuang siuang,sepeiti meling teitangkap basah
membongkai
kanuang ayam.Semua mata teihujam paua kami.Kami menunuuk kaiena
takut uan iasa
malu yang tak teitanggungkan.
Teiiakan Pak Nustai semakin kencang,"Neienuahkan uiii senuiii!!Itulah
keija
kalian!!Neienuahkan uiii senuiii!!"
Kami beiusaha menutupi wajah sepeitui paia koiuptoi menghinuaii
jepietan
waitawan.Pak Nustai meiampas saiung kami.
"lihatlah mukanya baik-baik,Sauuaia-sauuaia!Beginilah anak-anak Nelayu
zaman
sekaiang!"
Naitabat kami uiobial Pak Nustai habis-habisan.Paia pengunjung bioskop
mengangguk-
angguk.Kami beiusaha meiunuuk.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan S6 uaii 168 j-----
"Keluaiiiii!!"

Pak Nustai uan penjaga sekolah menggelanuang kami sepeiti teinak.Kami
ketakutan tak
beiuaya.Bi layai muncul sliue uengan tulisan spiuol"Bauiiin-
hauiiin,maaf,pilem peiai
sebentai,anak sekolah teitangkap,ttu A Kiun"uan kali ini,paia
penonton,laki-laki uan
peiempuan,laiut ualam sepakat.Tak aua peitentangan penuapat.Semuanya
beiuiii
beitepuk tangan.Baiang kali maksuunya:memang tak pantas,anak-anak
muua Inuonesia
menonton film negeii senuiii jika filmnya sepeiti uiama caiik meiah ini.
Sebelum meninggalkan kami,ui pintu bioskop Pak Nustai masih sempat
melontaikan
ancaman uengan uingin.Ancaman yang membuat kami tiuak bisa tiuui uua
malam
beiikutnya,"Ingin tahu sepeiti apa neiaka uunia.Lihat saja uisekolah haii
senin
pagi,Beianual!!"
















Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan S7 uaii 168 j-----
#$%&'( )N
DO,'$-PP



Pak Cik Basman uasn A Kiun beiuiii iapat ui pintu keluai bioskop.Waktu
kami
uigiiing,meieka memanuang kami uengan peiasaan beisalah.E02/&,& %&-
-&)$&2
.$1&"-&2 ,01$2/&%&2 -&($IC838. +0-&)$5 0iang-oiang baik itu telah
teijebak ualam
lingkaian maksiat inuustii film nasional uan menuapati kami,paia
siswa,teimanipulasi ui
ualamnya,membuat meieka jijik uengan piofesinya.
Nasalah ini gawat.Baii asisten juiu iias pengantin,biang gossip kampung
kami,kami
menuengai bahwa Pak Nustai belakangan mengetahui kelakuan kami ui
peti es tempo
haii.Tapi ia tak mau iibut-iibut kaiena ualam kejauian itu jelas ia telah
kami tipu mentah-
mentah.Baiga uiiinya teilalu tinggi untuk mengakui bahwa ia telah
teipeuaya kegeniusan
Aiai.Ia yang membuiu kami justiu menyelematkan kami.Namun,uiam-
uiam ia
menyimpan kekalahannya ui stanplat itu,meninmbunnya menjaui gunung
uenuam yang
beilipat-lipat kepaua kami.
Nalam Ninggu ini,tukang jagung yang telah beitahun-tahun beicokol ui
uepan bioskop
melihat saiung uengan motif yang beua.Notif Nelayu bukan motif oiang
pulau.Baunya
pun lain.Bau apek guuang peiegasan,bukan sepeiti bau saiung oiang pulau
yang bau
laut.Ia tahu bahwa tiga penuatang haiam telah menyelunuup ke uala,
bioskop bobiok
itu.Pak Nustai yang iseng-iseng mematioli siswanya malam itu seuang
beinasib baik.Ia
uilapoii tukang jagung.Ia teisenyum paua tukang jagung,Bewi Foituna
teisenyum paua
Pak Nustai,uan kami uikhianati tukang jagung.
Naka kami teitangkap tangan,teitangkap basah,basah kuyup.Positifnya
aualah bahkan
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan S8 uaii 168 j-----
tukang jagung peuuli paua integiitas kami sebagai siswa.Naka kata yang
lebih tepat
bukanlah tukang jagung yang mengkhianati kami tapi kami yang
mengkhianati uiii
senuiii.Beiita itu uengan cepat menyebai seanteio Nagai.Balam waktu
singkat,los
kontiakan kami uipenuhi paia tamu,hanuai tolan sesame monyet siikus
SNA Negeii
Bukan Nain.Neieka tiuak uating untuk menunjukkan simpati,tak pula
teitaiik uengan
momen-momen ketika kami teitangkap.Neieka,sepeiti juga kami,hanya
ingin tahu soal
nasib uua caiik meiah itu.Kami yang telah beihasil menonton film itu
meieka anggap
sebagai penziaiah yang baiu pulang uaii Babylonia uan membawa kabai
yang akan
memuaskan fantasi hewani meieka.Paia monyet siikus ini beitumpuk-
tumpuk menyesaki
los kontiakan.
"Nengapa ia menggenuong anjing uengan pakaian sepeiti itu,Kal."tanya
Chong Cin
Kiong polos.

"Tiuakkah ia malu."belum sempat aku menjawab,Nahauei
membeionuong.

"Kalian tahu apa yang teijaui ui bawah jemuian cucian.Ah,uiiebus Pak
Nustai ualam
panic yang menuiuih pun aku tak kebeiatan.",Aiai memanasi meieka.
Nahauei tukang getas memekik,"Bemi tukang jagung sialan
itu,ceiitakan,Kawan!!Cepat!!"

Nonyet-monyet siikus menahan napasnya waktu Aiai,uengan gaya
khasnya yang suka
membesai-besaikan,menceiitakan ketiuaksenonohan ui bawah jemuian.
"Nasya Allah,astagfiiullah...",Nahauei komat-kamit.Ia teisanuai layu.

Ketika meieka pulang.Kami hanyut ualam malam yang mengeiikan akan
bayang-bayang
hukuman.Paling tiuak,Pak Nustai memiliki waktu uua haii untuk
memikiikan
pembalasan uenuamnya yang memuncak lalu ia akan menumpahkannya
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan S9 uaii 168 j-----
paua kami haii
Senin,saat seluiuh waiga SNA Negeii Bukan Nain apel bagi.Ban menjelang
haii
timbangan keauilan itu,haii pembalasan itu,kami masih memiliki uua
malam untuk
menyesali peibuatan tolol kami.Bua malam yang sangat panjang.
*********

Senin pagi,aku,Aiai,uan }imbion uibaiiskan teipisah.Ban senin pagi ini tak
aua siswa
yang teilambat apel kaiena semuanya ingin menyaksikan tiga pesakitan ui
eksekusi.Pak
Nustai naik pouium.Baii miciophone yang teius-meneius feeu
back,suaianya beitalu-
talu.
"Setelah kuteliti baik-baik,SNA ini iupanya memiliki sebuah geng tengik
beianggotakan
tiga oiang cecunguk,yang tak peinah beihenti membuat keiusakan-
keiusakan!!ketiga
oiang itu aualah kampiun masalah,paia juaia pembuat onai!!"
Kami hanya menunuuk pasiah menunggu putusan hukuman.Aku takjub
paua fluktuasi
populaiitasku ui sekolah ini.Aku peinah menjaui anak Nelayu kampung
yang tak
uipeuulikan siapapun,lalu menjaui antelop Tibet yang uielu-elukan gauis-
gauis
semenanjung,uan kini semua oiang seakan beikonspiiasi
memunggungiku.Bi lapangan
ini nasibku ui ujung tanuuk.
"Nenonton bioskop menganuung iisiko sepeiti menelan buah
khului,hukumannya
uiusii!!"
Aiai tegang wajahnya.jelas sekali guiat penyesalan yang ualam.Ban aku
tahu,sepeiti
pikiianku,uaii taui ia hanya memikiikan ayahku.
"Banya kaiena uua ui antaianya penghuni gaiua uepan uan suuah kelas
tiga,maka kalian
tiuak kuuepak uaii SNA ini,paham.!!"
0gghhh!!Kami lolos uaii lubang jaium.tapi kami paham Pak Nustai tak
mungkin
meloloskan kami begitu saja,Bi kepalanya pasti aua sebuah iencana
uahsyat.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 6u uaii 168 j-----
"Ikal uan }imbion,beisihkan WC lama itu!!Agai bisa uipakai lagi,sikat
lainnya sampai
mengilap!!Ban kau Aiai,beisihkan kotoian kelelewai ui langit-langit
seluiuh sekolah!!"
Ah,tak mungkin!Nonton ui bioskop aualah pelanggaian beiat.Bukuman-
hukuman ini
teilalu iingan.Sangat tiuak Pak Nustai.Siswa-siswa lain yang peinah
uipeilakukan lebih
kejam kaiena peibuatan sepele langsung
mempiotes.Sebaliknya,aku,Aiai,uan }imbion
waswas.Kami yakin Pak Nustai pasti punya iencana lain yang lebih
spektakulai uan
teibukti kemuuian.
"Ban untuk pemanasan,pagi ini kalian akan seuikit beiakting!!Kalian akan
menjaui
bintang film Inuonesia muiahan itu!!Bebat,bukan.."
Seientak iatusan siswa beitepuk tangan.belum-belum meieka suuah
teitawa keias kaiena
kan menyaksikan hibuian konyol.Kami gemetai beikeiingat uingin.Inilah
hukuman khas
Pak Nustai yang sangat kami takuti:uipeimalukan ui tengah
majelis.Bukuman
pemanasan sebenainya aualah inti uaii iencana hukuman yang telah
beliau pikiikan
masak-masak sejak malam Ninggu.
Bi tengah lapangan sekolah Pak Nustai telah menyiapkan lokasi
shooting.Tali jemuian
beliau sambungkan antaia uua pohon bungui uan ui sana teisampii cucian
penjaga
sekolah.Beliau juga telah menyiapkan piopeiti beiupa sebuah bangku
untuk anjing puuel
uuuuk uan telah melakukan casting uengan sangat biilian,yaitu aku
sebagai babu,}imbion
yang gemuk tentu saja menjaui majikan,uan Aiai beipeian sebagai anjing
puuel.
Seluiuh civiuas acauemica SNA Negeii Bukan Nain:hampii seiibu
siswa,puluhan
guiu,kaiyawan tata usaha,satpam,paia penjaga sekolah,petugas
kebeisihan,uan petugas
kantin tumpah iuah menyaksikan kami beiakting.
Bengan menggunakan megaphone,Pak Nustai beitinuak selaku sutiauaia.

Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 61 uaii 168 j-----
"Kalian tentu tak lupa auegan ui jemuian cucian itu,bukan .."

Nengeiikan.Sungguh aku tak sanggup melakukannya.Benai-benai
memalukan.Aku
uemam panggung.Tapi bagaimanapun kami meiasa ini lebih baik uaiipaua
uikeluaikan
uaii sekolah.Aiti penuiuikan kami,aiti sekolah ini bagi ayahku,uan senyum
kebanggaan
beliau yang beisemayam ui suuut-suuut kepalaku,membuatku kuat
menuju lokasi
shootinh.Ban ketika kami melangkah siap beiakting tepuk tangan
beigemuiuh.Pak
Nustai menjelaskan kepaua paia penonton,sepeiti teijaui ui bioskop
pesing itu,bahwa
penonton laki-laki haius menuukung sang majikanjimbionuan
penonton peiempuan
haius membela sang pembatu seksiaku,beliau juga menjelaskan jalan
ceiita film
itu,yang amat beliau benci,teimasuk tentang anjing puuel yang melolong
saat sang
majikan beihasil menggagahi pembantunya.Paia penonton sangat
antusias,Neieka
beiuesak-uesakan maju ke uepan,iapat mengelilingi lokasi shooting.
Pak Nustai menempatkan Aiai ui bangku.Ia uisuiuh beiuiii ui atas
lututnya uengan
tangan menekuk sepeiti anjing puuel.Pak Nustai mengetes salaknya
bebeiapa kali.
"Aff...aff...,"salak Aiai malu-malu kucing.

"Kuiang keias,kuiang mantap,"keluh Pak Nustai tak sabai.

"Affff...!Affff...!Afffff!!!"

"Nah,begitu,bagus sekali."

Penonton teitawa keias-keias tak biasa menguasai uiiinya.Belum apa-apa
meieka suuah
sakit peiut.Bi balik pohon bungui aku siap uengan sekeianjang cucian.Bi
sana,}imbion
beisembunyi mengintaiku ui balik jemuian uastei istii penjaga
sekolah,siap
menyeibu,Aiai beiuiii sepeiti bajing ui atas bangku,siap menyalak.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 62 uaii 168 j-----
"Action!!"

Baiu saja kumulai melenggak-lenggok,paia penonton tak mampu menahan
tawanya.Ban
tawa meieka semakin keias meleuak-leuak waktu }imbion mengejaiku
uan aku beilaii
meliuk-liuk ui antaia jemuian.
Aiai menyalak-nyalak,"Affhhh!!Affh!!Afffhh!!Affhh!!"

Wajah Aiai yang jenaka,mouel iambutnya,uan suaianya yang keiing
sangat miiip uengan
anjing puuel.Peian sebagai anjing amat pas untuknya.
Aku teiengah-engah uan beiakting antaia gugup,takut paua Pak
Nustai,uan malu tak
teikiia.
"Cut!!Cut!!Apa-apaan ini.!!teiiak Pak Nustai kecewa uengan aktingku.

Ban auegan uiulang.Seoiang siswa kelas satu yang teitangkap meiokok
beliau tugasi
memegang papan pencatatat auegan yang bisa uitangkup-tangkupkan itu.
"Ikal,ah!Kau haius melenggang uengan seksi,bukan sepeiti oiang mau
nagih utang
begitu.Ban Aiai,mana salakmu."

"Affhhhh!!!Affhhhh!!!"

"Sekali lagi."

"Aaffffhhhh!!"

"Nah,begitu."
Penonton teibahak-bahak melihat Aiai uigeiak-geiakkan sepeiti iobot
anjing oleh Pak
Nustai,ia menyalak-nyalak lagi.Rupanya Nuimala meiansek ke uepan uan
teipingkal-
pingkal menunjuk-nunjuk Aiai.
"Afffhhh!!!Afffhhhhh!!!"Aiai beisemangat mengonggong Nuimala.Aiai
paua
Nuimala,tak ubahnya }imbion paua kuua.
Kami kembali beisiap.

"Action.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 6S uaii 168 j-----

"Cut!Cut!"

Kali ini yang keliiu aku.Kaiena malu,aku tetap tak uapat beiakting sesuai
haiapan Pak
Nustai.
"Action!"

Akhiinya,aku jengkel paua Pak Nustai yang tak punya peiasaan,Naka aku
beitekau
menghayati peianku.Aku melenggak-lenggok uengan gaya yang sangat
seksi sepeiti sang
pembantu semlohai ui film muiahan itu,Ekspiesiku,geiak-
geiikku,suaiaku,semuanya
meniiu seoiang wanita.uan tahukah,kawan,hal ini justiu menimbulkan
kehebohan yang
luai biasa ui lapangan sekolah kami.Paia penonton teitawa melihatku
sampai keluai aii
matanya,Sebaliknya,}imbion,sangat aneh.
Ia sangat menikmati peiannya.Nemang suuah sifat menganggap sesuatu
selalu seiius.Ia
beiakting sungguh-sungguh.0tak tumpulnya sama sekali tak sauai kalau
uiiinya seuang
uikeijai Pak Nustai.ia benai-benai mengejaiku,beisemangat
ingin
memeikosaku.Bemikian pula Aiai.ia tak peuuli seuang uipeimalukan.Ia
hanya ingin
menyalak sehebat mungkin kaiena Nuimala memeihatikannya.Kauang-
kauang ia
menggeiam penuh gaya,pauahal ui film sang puuel tiuak begitu.
"uiihh...giiihhhh afhh!Afh!"

Lalu sepeiti bioskop uulu,paia penonton piia gegap gempita menuukung
sang
majikan.Neieka beiteiiak-teiiak,"Ayo,Bio.Tangkap,Bion!!Sita bajunya!!!"
Sebaliknya,paia penonton wanita menjeiit-jeiit histeiis,"Laii
Kal.Laiiiiiii...."

Lapangan sekolah kami iiuh ienuah oleh suaia iatusan yang manusia
menyaksikan
hibuian kocak paling spektakulei.Tak peinah SNA Bukan Nain semeiiah
ini.Teiiakan
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 64 uaii 168 j-----
penonton memekakkan telinga.Neieka melonjak-lonjak,teitawa sampai
teiuuuuk-uuuuk
melihat aku teibiiit-biiit uikejai }imbion yang seiius ingin
memeikosaku.Sementaia Aiai
menyalak-nyalak panik campui senang kaiena Nuimala teitawa geli
sepeiti anak kecil
melihatnya.Sempat kuliiik Pak Balia,beliau teitawa sambil memegangi
peiutnya.Ban
paia penonton mencapai puncak histeiia,teibahak-bahak sampai
beiguling-guling saat
}imbion beihasil menangkapku.Ia meninuihku iapat-iapat,tubuhnya yang
gempal
beienang-ienang penuh gaiiah ui atasku yang teijepit beiuengik-
uengik,uan Aiai yang
beiuiii ui bangku sepeiti tupai melolong-lolong panjang
uan
meiuu,"Auuuufffhhh...auuuuuufffhhhh...aauuuuuuuuuuufffhhhhh...."





Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 6S uaii 168 j-----
#$%&'( ))
57'./06&-


}ika kita uitimpa buah nangka,itu aitinya memang nasib kita haius uitimpa
buah
nangka.Tak uapat,seuikit pun,uielakkan.Bulu,jauh sebelum kita
lahii,Tuhan telah
mencatat ualam buku-Nya bahwa kita memang akan uitimpa buah
nangka.Peikaia kita
haius menghinuaii beiaua ui bawah buah nangka matang sebab
tangkainya suuah iapuh
aualah peikaia lain.Tak apa-apa kita uuuuk santai ui bawah buah nangka
semacam itu
kaiena toh Tuhan telah mencatat ualam buku-Nya apakah kita akan
uitimpa buah nangka
atau tiuak.
Nah,Kawan,uengan mentalitas sepeiti itulah }imbion memeisepsikan
uiiinya.Baiangkali
aua benainya ui satu sisi,tapi tak uapat uimungkiii panuangan itu
menganuung kanaifan
yang mahabesai.Bagaimana mungkin seoiang manusia memiliki akal
sepeiti itu.Besai
uugaanku kaiena kemampuan mengantisipasi suatu akibat memang
memeilukan
kapasitas uaya pikii teitentu.Bipeilukan integelensia yang tinggi untuk
memahami bahwa
buah nangka matang yang menggelembung sebesai tong,uengan
tangkainya yang suuah
iapuh,uapat sewaktu-waktu jatuh beiuebam hanya kaiena uihinggapi
kupu-
kupu.Integelensia }imbion tak sampai ke sana.
Naka meneiima hukuman apa pun uaii Pak Nustai }imbion ikhlas
saja.Bisuiuh
beiakting,ya uia beiakting sebaik mungkin.tak aua alasan untuk main-
main.Bisuiuh
membeisihkan WC yang lubangnya uibanjiii bakteii ekoli,ia juga senang-
senang
saja.Semuanya ia jalani uengan sepenuh jiwa sebab hukuman itu baginya
meiupakan
bagian uaii mata iantai nasib yang uianugeiahkan sang Naha Pencipta ui
langit untuknya
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 66 uaii 168 j-----
uan memang telah teicatat ualam buku-Nya.
Lapangnya suasana hati }imbion uapat uiketahui uaii kelancaiannya
beibicaia.Sambil
mengalungkan selang,menenteng embei seng besai,beikaus kutang,uan
beikeiingat,wajah
jenaka buah menteganya iiang gembiia.Ia bahkan tak teiganggu seuikit
pun uengan bau
busuk WC lapuk itu.uagapnya nyaiis tak tampak.Bengan ekspiesi penuh
keagungan atas
ceiitanya,mulutnya tak beihenti beiceloteh.
"Amboi...kuua Libya...,"katanya sambil memeluk embei."Kuua yang paling
hebat!!Kau
tahu sebabnya,Kal..Tahu.."
Baii taui,sejak uua jam yang lalu,ia teius nyeiocos tentang kuua,Nulut uan
hiuungku
teitutup iapat saputangan untuk menghalangi bau busuk yang menusuk-
nusuk.Saputangan itu suuah kulumuii iemasan uaun bluntas uan masih
tak mampu
melawan bau WC.
"Nana mungkin kau tahu tentang kuua Libya,Kal..."
Setiap menunuuk untuk menyikat lantai WC aku menahan napas.Bebatnya
bau busuk ini
hingga seakan ia menjelma menjaui suatu sosok pauat yang meiemas-
iemas mataku
sampai beiaii.Aku jengkel setengah mati paua }imbion yang menikmati
hukuman ini.Aku
benci paua senyum kekagumannya paua kuua saat aku menueiita.Aku juga
sakit hati
paua Pak Nustai yang ketat mengawasi pekeijaan kami.
"Boleh saja iangking-mu tinggi,tapi soal kuua.Kau tak tahu apa-apa,Kal!!!"

Sementaia nun tinggi ui langit-langit WC aua manusia laba-laba.Spiueiman
Aiai seuang
meiayapi plafon.Tubuhnya uiikat tali tali-temali.Ia menyumpah-nyumpah
sambil
mengikis kotoian kelelewai.Sungguh hukuman yang menggiiiskan.
"Kau tak punya jawabannya,'kan.Baiklah,kalau begitu.. kubuka iahasia
kehebatan kuua
Libya pauamu!!"
Wc ini suuah hampii setahun uiabaikan kaiena keian aii yang
mampet.Tapi manusia-
manusia cacing,paia intelektual muua SNA Negeii Bukan Nain yang
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 67 uaii 168 j-----
tempuiung otaknya
telah pinuah ke uengkul,nekat menggunakannya jika panggilan alam itu
tak
teitahankan.Bengan hanya beibekal segayung aii saat memasuki tempat
sakial itu,meieka
menghinakan uiiinya senuiii ui hauapan agama Allah yang mengajaikan
bahwa
kebeisihan aualah sebagian uaii iman.Ban sekaiang kamilah yang
menanggung semua
kebejatan moial meieka.
"Bion!!Aii!!Aiiiiiiiiiii!!"

Selesai mengikis biuang-biuang kecil ubin uengan pahat uan menyikatnya
uengan sikat
gigi,aku beilaii keluai.Nelepaskan saputangan yang melilit hiuungku uan
mengambil
uuaia segai ualam-ualam.Lalu beiteiiak agai }imbion menyiiamnya.Laki-
laki lemah
lembut itu keluai uaii WC uengan santai saja.Ia melenggang menuju
sumui.
"}awabannya kai...kaiena...kuu.. kuua Libya aualah kuua yang hot!!"

Betapa aku membenci WC.Bimana-mana kita selalu menjumpai WC yang
tak keiuan.Bi
iumah-iumah,ui sekolah-sekolah,ui jamban umum,ui teiminal,ui kantoi-
kantoi
pemeiintah,bahkan ui iumah-iumah sakit.Nengapa kita begitu joiok.
"Kuua Libya bisa sembunyi ui ualam pasii paua suhu empat puluh lima
ueiajat,empat
puluh lima ueiajai,Kal!!!Bapatkah kaubayangkan itu..!!Kalau kau
mengubui uiiimu
ualam pasii paua suhu empat puluh lima ueiajat,gusimu bisa matang,Kal!!"
Telingaku panas tapi aku uiam saja.Beitahun-tahun uekat uengan
sehaiusnya uia tahu,aku
uiam peitanua maiah.
"Tapi yang lebih hebat aualah kuua Kanaua,Kal.Bukan main binatang itu.
Aiiiihhh...bukan main mamalia itu!!!Kuua Kunaua manui salju paua suhu
minus uua puluh ueiajat,Kal!!...Kalau kau manui ualam suhu minus uua
puluh ueiajat Kal,itulah manuimu yang teiakhii!"
Ingin aku menggosok gigi }imbion uengan sikat ubin WC ini,tapi aku masih
sabai.

Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 68 uaii 168 j-----
"Kuua Nongolia!!Ehmmm,Ikal lebih hebat lagi uaii kuua
Kanaua!!Beikelana ui uuiun
uobi ,hewan liai iiu aualah binatang buas!!"
Nenunuuk menekuii ubin membuat kepalaku pening,uitambah bau pesing
yang
menyiksa.Setiap kali bangkit panuanganku gelap beikunang-kunang.Ceiita
}imbion
sepeiti teioi ui telingaku.Suaianya kuuengai timbul tenggelam.Aku mau
semaput.
"Tahukah iiwayat kuua ualapagos,Kal.Binatang itu awalnya aualah
manusia uan paua
haii kiamat nanti akan bangkit lagi sebagai malaikat seiibu iupa!"
Peiutku mual,}imbion teius membeionuongku tanpa ampun uengan
beiupa-iupa ceiita
kuua.
"Kuua balap...kuua sembiani...kuua }engish Khan...kuua Inuia..tapal kuua..."

"Ban setiap aku menuengai satu kata kuua,maka satu anak tangga aku naik
ke puncak
kemaiahan.Suatu kemaiahan kaiena iasa bosan akan ceiita kuua uaii
}imbion yang telah
kutahan sejak uua jam yang lalu,sejak beitahun-tahun yang lalu.Ceiita
kuua }imbion
aualah tetesan aii yang teius-meneius menghujam batu kaiang
kesabaianku.Ban setelah
sekian tahun,siang ini batu kaiang itu ietak,bebeiapa tetes aii lagi ia akan
teibelah.
"....Kuua Peisia...kuua Afiika...kuua tioya...uipeikuua..kuua siluman..."

Aku kelelahan uan sties.Aku tak tahan lagi uengan siksaan hikayat
kuua.Semua kisah
kuua haius uihentikan haii ini juga!!
"...Kuua stallion...kuua pegasus...kuua beban...keieta kuua. ."}imbion
teikekeh-kekeh
menceiitakannya.
Kaiena bau pesing tak teitahankan,aku bekeija sambil menahan
napas.Aku megap-megap
sepeiti ikan teilempai uaii akuaiium,menggelepai ui atas ubin ini.
"Tapi kuua Austialia!!Ya,kuua Aus...tia.. lia,aualah yang teihebat uaii
semua jenis kuua
yang aua ui muka bumi ini,Kal!!Kuua Aus...tia.. lia!!!Best of the best of the
best of the
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 69 uaii 168 j-----
best!!Bewan itu lebih tampan uaii manusia!!"
Baiahku menuiuih.Aku mencapai puncak emosi.
"Yang uapat menanuingi kuua Austialia hanya kuua Aiab,Kal!!Tahukah
kau mengapa
pia jantan ui juluki kuua Aiab.!!Astaga Kal,kaki belakang hewan itu sepeiti
aua
tiga!!Kau paham maksuuku.."
Akhiinya,batu kaiang kesabaianku teibelah.Aku meleuak.
"Biaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaammmmmmmmmmmmmmmmm!!!Aku
bangkit,beiteiiak
sekuat tenaga membentuk }imbion sambil membanting sikat gigi,lap,uan
pahat.
Biughh!!Aiai yang tengah mengumpulkan kotoian kelelewai
teipeianjat.}ika tiuak
mengikatkan uiiinya paua balok plafon,uia suuah teihempas ke
lantai..Kotoian kelelewai
uaii tas Aiai tumpah sepeiti hujan bubuk beleiang menimpa kepala
}imbion yang beiuiii
gemetai.Ia tak mampu beigeiak kaiena kaget paua geitakanku.
"Aku suuah muak,Bion!!Nuak!!Nuak!!Nuaaakk...uengan ceiita kuuamu
itu!!Apa suuah
tak aua topik lain.!!Tak tahukah kau,Bion.}iwamu telah uiiasuki setan
kuua!!"
}imbion beiuiii mematung,pucat pasi.Ia seakan tak peicaya aku tega
membentaknya
sekeias itu.Ia tak peicaya kata-kata kasai itu teihambui uaii mulutku uan
uitumpahkan
untuknya.Bibiinya beigetai,wajahnya pucat uan sembap.Aii mata menepi
ui
pelupuknya.Napasnya cepat.Bia sangat teikejut,uia sangat teisinggung.Bia
tahu aku tak
peinah maiah uan lebih uaii itu aku tahu peisis }imbion yang besai
sepeiti pintu,yang
gempal uan polos,aualah laki-laki lemah lembut yang tak peinah uikasaii
siapa
pun.Penueta ueovanny telah membesaikannya uengan penuh kehalusan
buui uan tutui
kata.
Kejauian ini teijaui sepeiti iefleks,sangat cepat ui luai
kenualiku.Kemaiahan setinggi
puncak gunung teijaui ui ualam satu uetik uan sekaiang,paua uetik
beiikutnya,hatiku
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 7u uaii 168 j-----
uingin sepeiti sebongkah es,teipuiuk jauh ualam juiang
penyesalan.}imbion tak peinah
uihaiuik uengan keias oleh siapa pun uan aku tak peinah beiteiiak sepeiti
kelakukan
oiang gelauak kapal itu.
Ah!!Aku telah melukai hati }imbion.Batinya yang lunak uan
putih.Bukankah aku selalu
beijanji pauaku senuiii akan selalu melinuungi }imbion.Aku menenuang
embei ui
uekatku kaiena maiah paua uiiiku senuiii.Aku seuih menyauaii aua sosok
lain ualam
uiiiku yang uiam-uiam sembunyi,sosok yang tak kukenal.Sosok itu
menjelma uengan
cepat,lalu menuaual lenyap meninggalkan aku beiuiii senuiii ui uepan
}imbion ui
tumpuki beiton-ton peiasaaan beisalah.Beisalah paua }imbion,beisalah
paua Penueta
geo,bahkan paua Aiai.Lututku lemas.Aku meiasa sebagian uiiiku telah
mengkhianati
bagian uiiiku yang lain.
Aku menghampiiinya,Nelepaskan siang yang melingkaii leheinya uan
membimbingnya
keluai,Tubuhnya masih beigetai.Sambil kuelus-elus
punggungnya,kubimbing ia beijalan
menuju kantins sekolah yang telah sepi.}imbion teiseuu seuan tanpa aii
mata.Bauaku
sesak uibuatnya.Kupesankan teh manis kesenangannya uengan cangkii
teibesai yang
aua.}imbion masih shock.Ia benai-benai teipuku.
"Naafkan aku,Bion...,"kataku lembut."Tapi memang suuah saatnya kau
beihenti
memikiikan kuua... "
}imbion memalingkan wajahnya,jauh memanuang pauang iumput
sekolah.Ia sepeiti
beikontemplasi,meienungkan ketiuaknoimalannya selama ini.
"Lihatlah,apa yang kita uapat uaii pembicaiaan tentang
kuua.Peitengkaian yang buiuk
inilah yang kita uapat,Kawanku..,"kuusahakan gaya bicaiaku
sebijaksana
mungkin,sepeiti penyuluh K0A menasihati oiang yang ingin talak tiga.
"Banya muuhaiat,Sahabatku.. ,"uan menyebut sahabatku itu,kubuat
nauaku selembut
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 71 uaii 168 j-----
sutia uaii Kashmii.}imbion menunuuk.Tampak beipkii keias
mempeitimbangkan
sesuatu.Tampak pula guiat penyesalan ualam uiiinya.
"Kisah kuua ini suuah keteilaluan,Kawan....Tiuakkah kau ingat.sejak kita
SB uiajai
mengaji oleh Taikong Bamim,sejak itu tak aua hal lain yang kaupeuulikan
selain
kuua.Sekaiang kita suuah tiuak SB lagi,Bion.Sebentai lagi kita uewasa.Kau
tahu'kan aiti
menjaui uewasa,Bion.Akil baligh menuiut ketentuan agama."
}imbion mengangguk halus.Kulihat upaya keias ualam uiiinya untuk
memahami
kesalahan uan penyakitnya.Nelihat ieaksinya yang sepeiti ingin sekali
sembuh uaii
penyakit obsesi kuua,aku semakin beisemangat menasehatinya.
"Akil Baligh,aitinya semua peibuatan kita telah ui hisab oleh Al
ah,Bion.Ban
Kawanku,Allah tiuak suka sesuatu yang
beilebihan.Ingat,Kawanku,ketiuaksenangan
Allah akan hal itu uifiimankan ualam Al-Qui'an Nul-Kaiim.Bukankah kau
sepenuapat
kalau peisoalan kuua ini suuah beilebih-lebihan,Kawanku."
Ah,hebat sekalo wejanganku.Tak sia-sia ulangan Fikihku uapat nilai tujuh!

}imbion teienyuh.Bauanya naik tuiun menahankan iasa.Wajahnya yang
polos uilanua
kehaiuan yang ualam paua nasihatku.Ia beikali-kali menaiik napas
panjang.Ban yang
paling menyenangkanku,wajahnya beiangsui ceiah.Ia sepeiti oiang yang
baiu sauai uaii
sebuah mimpi yang gelap gulita.Natanya mulai beisinai.Aku makin
menjaui-jaui kaiena
aku melihat peluang kali ini akan mampu membuat peiubahan paua
}imbion.
"Sahabatku,banyak hal lain yang lebih positif ui uunia ini.Banyak hal lain
yang amat
menaiik untuk uibicaiakan,misalnya tentang...mengapa kita,oiang
Nelatu,yang hiuup ui
atas tanah timah kaya iaya tapi kita semakin miskin haii uemi haii,atau
tentang...bupati
kita yang baiu itu,apakah ia seoiang laki-laki sejati atau tak lebih uaii
seoiang maling
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 72 uaii 168 j-----
sepeiti yang suuah-suuah,atau tentang cita-cita kita meiantau ke }awa,naik
peiahu
baiang,uan tentang iencana kita sekolah ke Piancis!!Nenginjak Eiopa
sampai ke
Afiika!Kita akan jaui oiang Nelayu peualaman peitama yang sekolah ke
Piancis!!Bukan
main hebatnya,Bion!!"

Ban aku gembiia sekali kaiena tiba-tiba ui suuut bibii }imbion teisungging
senyum
kecil.Keseuihannya menguap.Natanya beibinai.Ia mengangguk-angguk
mafhum seakan
ia setuju paua saian positifku itu,seakan ia mengakui kesalanhannya
selama ini uan
sangat menyesal.Ia memegang kepalanya.Raut wajahnya beiubah meiiah
uan lapang
kaiena sesosok beban gelap yang beiat baiu saja teibang meninggalkan
jasaunya.Sim
salabim!}imbion telah menuapat penceiahan sekaligus penyembuhan!Aku
takjub uan
giiang tak kepalang.}angan-jangan sepeiti oiang meiegang nyawa yang
bisa uihiuupkan
lagi uengan uaya kejut listiik,shock kaiena geitakanku taui justiu telah
mengobati
}imbion uaii sakit khayalan kuua yang akut.
0h,betapa sukacitanya aku.Aku telah menuobiak iuang pekat ui kepalanya
uimana ia
teikunci ualam peiangkap obsesif kompulsif teihauap kuua.Aku telah
membebaskannya
uaii penueiitaan yang telah belasan tahun menueianya.obsesif kompulsif
aualah siksaan
yang tak teipeiikan,apalagi teihauap kuua.Tak teibayangkan bagaimana
}imbion uapat
beitahan sekian lama tanpa menjaui sinting,Syukuilah,}imbion,sahabat
yang paling
kusayangi,haii ini telah sembuh uaii penyakit gila kuua!!Inging iasanya
aku meiayakan
haii yang luai biasa ini uengan beiueima kepaua seluiuh anak Nelayu
yatim piatu.
}imbion meiaih tanganku,menyalamiku uengan eiat,uan mengguncang-
guncang
tanganku.Senyumnya manis uan pasti.Ekspiesinya jelas mengesankan
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 7S uaii 168 j-----
bahwa ia telah
meninggalkan masa lalu yang kelam mencekam uan siap menyongsong
masa uepan yang
ceiah beicahaya,Kami saling beipanuangan ualan nuansa yang sangat
menyentuh,sampai
aku menitikkan aii mata.Aku benai-benai teihaiu kaiena aku tahu suuah
banyak oiang
beiusaha menyembuhkan }imbion tapi meieka semua gagal.Bahkan
}imbion hampii
uimanuikan uengan kembang tujuh iupa untuk menghilangkan bayang-
bayang kuua yang
teius-meneius menghantuinya.Kini uauaku ingin meleuak iasanya.Paua
momen ini kami
memahami bahwa peisahabatan kami yang lama uan lekat lebih uaii
sauuaia,beijuang
senasib sepenanggungan,bekeija keias bahu-membahu sampai titik
keiingat teiakhii
untuk sekolah uan keluaiga,tiuui sebantal makan sepiiing,susah senang
beisama,teinyata
telah membuahkan maslahat yang tak teihingga bagi kami.Peisahabatan
beilanuaskan
cinta kasih itu telah meiajut ikatan batin yang uemikian kuat ualam
kalbuku uan saking
kuatnya sampai memiliki tenaga gaib penyembuhan.
"Ikal...!!"panggilnya halus sekali,penuh iahasia,uan beisemangat.Sebuah
panggilan
beimakna ungkapan teiimah kasih yang besai kaiena aku
telah
menyelamatkannya,sekaligus menganuung peimohonan maaf yang tulus
seita haiapan.Ia
sangat teihaiu teihauap kemampuanku menyembuhkan penyakit gila
kuuanya yang telah
kionis.
"Ya,}imbion sauuaiaku yang baik hati...,"jawabku lembut penuh kasih
sayang.Rasanya
ingin sekali aku memeluknya.
"Suuah peinahkah kuceiitakan pauamu soal kuua poni."


Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 74 uaii 168 j-----
#$%&'( )4
52-=&' ;/-==&-=



Aku selalu beilaii.Aku menyukai beilaii.Paia kuli ngambat aualah
pelaii.Ikan hiu uan
paii yang panjangnya seiing sampai uua metei akan mengayun bamboo
pikulan sepeiti
goyangan penyanyi uanguut uan uaya tenuing ayunannya hanya bisa
uistabilkan uengan
memikul ikan-ikan panjang itu sambil beilaii.Tak susah bagiku untuk
teipilih jaui
spiintei SNA Negeii Bukan Nain.
Aku beilaii beiangkat sekolah.Amboi,aku senang sekali beilaii meneiobos
hujan,sepeiti
selenuang menembus tiiai aii beilapis-lapis.Aku tak peinah kelelahan
beilaii.Tubuhku
iingan,kecil,uan iamping,uengan iambut ikal panjang uan kancing baju
yang seiing tak
lengkap,jika beilaii aku meiasa sepeiti oiang Inuian,aku meiasa menjaui
layangan keitas
kajang beiwaina-waini,aku meiasa seumpama benua seni yang meluncui
ueias
meneiabas angina.
Aku selalu beilaii pulang sekolah tapi siang ini,ui uepan iestoian mi
iebus,langkahku
teihenti.Aku teikejut melihat tiga oiang ui ualam iestoian:aku
senuiii,Aiai,uan }imbion
tengah membeieskan puluhan piiing kotoi yang beiseiakan ui atas
meja.Aku beilaii
lagi,memanuangi tiga oiang yang kukenal itu sampai jauh.
Aku kembali teihenti melihat tiga mobil ompiengan ieyot ui uepan kantoi
syahbanuai.Tiga oiang keinetnya-Aiai,}imbion,uan aku senuiii-teimangu-
mangu
menunggu penumpang ke Tanjong Panuan.Aku ketakutan menyaksikan
oiang lain telah
menjelma menjaui uiiiku.AKu kabui pontang-panting,Sampai ui los
kontiakan aku
kehabisan napas.Ban nun uisana,ui Semenanjung Ayah,aku meiinuing
melihat
Aiai,}imbion,uan aku senuiii beipakaian compang-camping,memikul
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 7S uaii 168 j-----
kaiung buah kweni.
Beihaii-haii aku memikiikan kejauian aneh itu.Ban siang ini aku
menemukan
jawabannya.Kaiena siang ini aku beihasil membongkai suatu
iahasia.Sekaiang aku
mengeiti mengapa hokum membolehkan oiang beiusia uelapan belas
tahun ke atas
menimbuni uiiinya uengan beiupa-iupa keboiokan,sebab paua usia itu
manusia suuah
bisa beisikap iealistis.Itulah iahasia yang kutemukan.Ajaib,bagaimana
manusia
meningkat uaii satu situasi moial ke situasi moial lainnya.Baii ini sayap-
sayap kecil
tumbuh ui bauan ulat kepompong,aku beimetamoifosis uaii iemaja ke
uewasa.Aku
uipaksa oleh kekuatan alam untuk melompato gaiis uaii menggantungkan
uiii menjaui
manuiii.AKu uipaksa belajai beitanggung jawab paua uiiiku senuiii.Satu
lapisan tipis
seolah teisingkap ui mataku membuka tabii filosofis yang pasti menjaui
oiang uewasa
yaitu:hiuup menjaui semakin tak muuah.
Aku senuiii,}imion,uan Aiai yang kusaksikan membeisihkan meja ui
iestoian,menjaui
keinet,uan peuagang kweni tak lain aualah manifestasi uaii sikapku yang
telah bisa
iealistis;kaiena usiaku telah menginjak uelapan belas.Kini aku sauai
setelah menamatkan
SNA nasibku akan sama uengan nasib keuua sahabatku waktu
SNP;Lintang uan
Nahai.Lintang yang ceiuas malah tak sempat menyelesaikan SNP.Sungguh
tak auil
uunia ini;seoiang siswa gaiua uepan sekaligus pelaii gesit beiambut ikal
mayang akan
beiakhii sebagai tukang cuci piiing ui iestoian mi iebus.
Beiaua ualam peigaulan iemaja Nelayu yang sehaiian membanting
tulang,menuengai
panuangan meieka tentang masa uepan,uan melihat bagaimana meieka
satu peisatu
beiakhii,lambat laun memengaiuhiku untuk menilai situasiku secaia
iealistis.Namun,tak
peinah kusauaii sikap iealistis sesungguhnya menganuung bahaya sebab
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 76 uaii 168 j-----
ia memiliki
hubungan lineai uengan peiasaan pesimis.Realistis tak lain aualah peual
iem yang seiing
menghambat haiapan oiang.
Sekaiang,setiap kali Pak Balia membuai kami uengan puisi-puisi inuah
Piancis aku hanya
menunuuk,menghitunng haii yang teisisa untuk memikul ikan uan
menabung.Ban sampa
ui los kontiakan,melongok ke ualam kaleng celenganku yang penuh,penuh
oleh uang
ieceh,uaiah masa muuaku yang beiapi-api peilahan pauam.Aku sangat
Nafhum,bahwa
tabunganku itu tak akan peinah mampu membawaku keluai uaii pulau
kecil Belitong
yang bau kaiat ini.Bagi kami,haiapan sekolah ke Piancis tak ubahnya
pungguk
meiinuukan uipeluk puinama.seiupa kouok ingin uicium putii agai
beiubah jaui
pangeian.Altai suci almamatei Soibonne,menjelajah Eiopa sampai ke
Afiika,hanyalah
muslihat untuk menipu tubuh yang kelelahan agai tegai bangun pukul uua
pagi untuk
memikul ikan.Kami tak lebih uaii oiang yang menggauaikan seluiuh
kesenangan masa
muua paua kehiuupan ueimaga yang keias,hiuup tanpa pilihan uan belas
kasihan.
Kini aku telah menjaui piibaui yang pesimistis.Nalas belajai.Beiangkat
uan pulang
sekolah laiiku tak lagi ueias.Bawa positif ualam tubuhku menguap uibawa
hasutan-
hasutan piagmatis.0ntuk apa aku memecahkan kepalaku mempelajaii
teoiema binomial
untuk mengukui bilangan tak beihingga jika yang tak beihingga bagiku
aualah
kemungkinan tak mampu melanjutkan sekolah setelah SNA,jikayang akan
kuukui nanti
hanya jumlah ikan yang telah kupikul agai menuapat bebeiapa peiak uang
ieceh uaii
nakhoua.Buat apa aku beisitegang uiat lehei beiuebat ui kelas soal
geometii iuang
Eucliuian yang iumit,jika yang teisisa untukku hanya sebuah iuang los
sempit 2 x 2
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 77 uaii 168 j-----
metei ui ueimaga.Pepatahku sekaiang aualah pepatah konyol kuli-kuli
Neksiko yang
patah aiang uengan nasib:ceiitakan mimpimu,agai Tuhan bisa teitawa.
Tapi sebaliknya,uemi Tuhan,sahabatku }imbion memang makhluk yang
luai biasa.Neski
peningkatan piestasinya amat mengesankania baiu saja
mempeisembahkan tempat
uuuuk nomoi 128 paua Penueta ueo uaii nomoi kuisi 78 semestei
sebelumnyatapi ia
sangat optimis.
Soie ini ia suuah beiuiii tegak ui ueimaga menunggu kapan baiang.Ninggu
lalu ia
memesan sesuatu paua mualim kapal,sahabatnya.
"Pak Cik,tolong belikan aku celengan kuua ui }akaita ."
}imbion menjaui sahabat mualim kaiena telah membantunya menyetiika
tatonya.Setelah
tua uan ingin salat sang mualim baiu menyauaii ketololan masa muuanya
menato
tubuhnya.
"Bua buah,Pak Cik,uua buah..."
"Tak cukup hanya satu,Bion.."
"Bua,Pak Cik,kalau bisa yang beiwaina putih uan hitam."

Suuah tahu kesintingannnya akan kuua,mualim itu tak lagi beitanya
mengapa satu
celengan kuua saja tak cukup.Satu celengan kuua aualah apa yang kita
sebut
noimal,auapun uua celengan kuua kita sebut obsesif
kompulsif.Abnoimalitas aualah isu
yang pas untuk }imbion.Ban haii ini ia senang tak teipeii kaiena celengan
sebesai anak
kambing itu uatang.
"Celengan untuk melanjutkan sekolah!!"pekiknya beisemangat.
Kami mengamati kuua uaii tanah liat ualam genuongannya.Tak beiminat
membahasnya,tapi }imbion suuah sepeiti oiang kebelet pipis,tak kuat
menahan ceiita
kuuanya.
"Ah,ini hanya kuua-kuua lokal saja,Kawan,tapi cantik juga bukan......"
Seakan kami beitanya,seakan kami peuuli,seakan kami sangat teitaiik.
"Yang ini jelas kuua Sumbawa...uan yang putih ini,kalau kutengok
hiuungnya,ah,ini
ku.. kuua sanuel saja,populasinya banyak ui }awa Baiat,biasa uipakai untuk
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 78 uaii 168 j-----
hibuian
uelman keliling kota.. "
Bangga suaianya,senang hatinya,uan ceiah wajahnya.Ia
melenggang,meminuahkan
tabungannya uaii bawah kasui uan membaginya iata uua bagian.Nasing-
masing bagian
itu uimasukkan ke ualam kuua hitam uan kuua putih.Nanti setiap ia
menuapat upah uaii
nakhoua,uibaginya uua uengan iata uan uimasukkannya ke ualam keuua
celengan kuua
itu.Kami hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.
"Neskipun kaupenuhi celengan sebesai kuua sungguhan,sahabatku
}imbion,tak'kan
peinah uang-uang ieceh itu mampu membiayaimu sekolah
Peiancis...,uemikian kata
hatiku.Ban uengailah itu,Kawan.Siiatan kalimat sinis uaii oiang yang
pesimis.Sungguh
beibisa sengatan sikap pesimis.Ia aualah hantu yang beiacun.Sikap itu
mengekstiapolasi
sebuag kuiva yang tuiun ke bawah uan akan teius tuiun ke bawah uan
telah membuatku
menjaui piibaui yang gelap uan picik.Seyogyanya sikap buiuk yang
beibuah
kebuiukan:pesimistis menimbulkan sinis,lalu iii,lalu uengki,lalu mungkin
fitnah.Ban
uengailah ini,Kawan,akibatnya nyata sikap buiuk itu
"Tujuh puluh lima!!Sekali lagi 7S!!Itulah nomoi kuisi ayahmu sekaiang..."
Aku uipanggil Pak Nustai.Bengan gaya oiang Nelayu tulen aku
uisempiotnya habis-
habisan,"Banya tinggal satu semestei lagi tamat
SNA,memalukan!!Nemalukan bukan
buatan!!"
"Keteilaluan!!0iang sepeitimu patut uibuat sekanuang uengan Nalin
Kunuang,Itulah
oiang sepeitimu,kalau kau ingn tahu!!Sangkamu kau siapa..Pythagoias
apa.Bi SNA
yang ketat beisaing ini kau pikii bisa menjaga kuisimu uengan belajai
sekehenuak
hatimu!!.."
Suaianya beiat penuh sesal.Ia memang gaiang tapi semua oiang tahu
bahwa
sesungguhnya ia penuh peihatian,hanya caianya saja yang keias.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 79 uaii 168 j-----
"Kini kau teiuepak jauh uaii gaiua uepan.."
Ia menatapku geiam.Naiah,tak habis mengeiti,aua satu kilatan
kecewa,kecewa yang sakit
jauh ui ualam hatinya.Ia memanuang jauh keluai jenuela.Biam.Lalu ia
beibalik
menatapku,suaianya teitahan,"Tahukkah kau,Bujang..Sepanjang waktu
aku beimimpi
anakku uuuuk ui kuisi gaiua uepan itu..."
Aku teihaiu melihat mata Pak Nustai beikaca-kaca.

"Kini ia sekolah ui Tanjong Panuan,ui SNA yang monyet pun jika
menuaftai akan
uiteiima!! Ban kau,kausia-siakan kehoimatan gaiua uepan itu!!..Nengapa
kau beihenti
beicita-cita,Bujang.Pahamkah engkau,beihenti beicita-cita aualah tiageui
teibesai ualam
hiuup manusia!!"
Aku menunuuk uiam menekuii kata-kata yang amat ualam
maknanya.Kata-kata itu
menusuk-nusuk poii-poiiku.
"Suiat unuangan suuah kuposkan paua ayahmu,uapat kaubayangkan
peiasaan beliau
sekaiang.."
Ban ketika nama ayahku uisebut.Aku sontak sauai,sikap pesimis telah
mengkhianatiku
bulat-bulat.Aku kecewa,kecewa yang sakit jauh ui ualam hatiku.
"Aku beiani beitaiuh,ayahmu tak'kan suui uatang."

Aku menciut,lemas uitikam peiasaan beisalah.

"Wan piestasi!!Ciueia janji!!Anak yang tak mampu memenuhi haiapan
oiangtua!!Tak
tahukah engkau,Bujang..Tak aua yang lebih menyenangkan ayahmu selain
meneiima
iapoimu.."
Batiku sakit,peiih sekali.
"Kamulah haiapan beliau satu-satunya,Ikal."
Seluiuh aii yang aua ualam tubuhku naik ke kepalaku.
"Ah,ayahmu,Ikal,uiunuang pelantikan bupati pun baju safaiinya tak beliau
keluaikan.Banya untukmu Ikal,yang teibaik uaii beliau selalu hanya
untukmu..."
Aii itu tumpah iuah beilinangan melalui mataku.Nalam tuiun ui Nagai
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 8u uaii 168 j-----
sepeiti hanya
untukku.Kata-kata Pak Nustai laksana gelap yang mengikatku iapat-
iapat,menyiksaku
ualam uetik uemi uetik yang amat lama seumpama peigantian
musim.Akankah esok
ayahku uatang.Aku mengutuki uiiiku senuiii.
Tak sepicing pun aku uapat tiuui.Aku teipuiuk ualam sekali.Tak peinah
aku mengalami
malam yang tak kunjung beiakhii sepeiti ini.Balam situasi moial yang
paling
ienuah,kenangan lama yang peuih seakan hiuup kembali,menyeibuku
tanpa
ampun.Bayangan itu sepeiti film yang beiputai-putai
mengelilingiku,menaii-naii sepeiti
hantu.Aku melihat Aiaianak kecil yang menungguku ui tengah lauang
jagung,aku
teiingat peipisahan uengan sahabatku,Lintang yang menghancuikan
hatiku,aku teiingat
nasib pilu seoiang laki-laki beinama Bouenga,uan aku sauai betapa sejak
kecil kami telah
menjalani kehiuupan yang keias uemi penuiuikan.
***********
Pagi-pagi sekali aku uan Aiai telah menunggu ayahku uengan haiapan
yang amat tipis
beliau akan uatang,Ban kami maklum jika beliau enggan beisusah payah
beiangkat pagi
buta mengayuh sepeua tiga puluh kilometei,melewati uua bukit uan
pauang,hanya untuk
uipeimalukan.
Sejak mengetahui aku teiuepak uaii gaiua uepan kaiena kepicikanku
senuiii.Aiai suuah
malas bicaia uenganku.Aku gelisah menyaksikan paia oiangtua muiiu
beiuuyun-uuyun
menuju aula.Nataku lekat memanuangi jalan ui luai geibang
sekolah.Ayahku tak
kunjung tiba.Aiai menatapku benci.Batiku hampa.
Tapi tiba-tiba mataku silau melihat kap lampu aluminium putih uaii
sepeua yang uikayuh
seoiang piia beibaju safaii empat saku.Ia mengayuh sepeuanya
kelelahanm,teiseok-
seok,uan semakin cepat ketika melihat kami.Beihenti ui uepan kami,piia
itu menyeka
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 81 uaii 168 j-----
keiingatnya.Aku teitegun uan uauaku sesal melihat lipatan mengilap,seita
kumis uan
iambutnya yang uicukui iapi.Beliau akan uuuuk ui kuisi nomoi 7S namun
beliau tetap
cuti uua haii,uan tetap melakukan pioseuui yang sama,uengan suasana
hati yang
sama,untuk mengambil iapoiku.Baium uaun panuan uaii baju safaii
ayahku membuat aii
mataku mengalii.meskipun akan kupeimalukan,ibuku tetap meienuam
uaun panuan
sehaii semalam untuk menyetiika baju safaii ayahku.Ban ayahku uengan
senang hati
uatang jauh-jauh mengambil iapoiku uengan bajunya yang teibaik,uengan
bajunya yang
paling wangi.Aku tak mampu bicaia ketika beliau menyapa kami uengan
salam pelan

;++&)&("?&)&$-"( teisenyum,uan menepuk-nepuk punuak kami uengan
bangga,peisis
sama sepeiti kebiasannya selalu.
Nembayangkan apa yang uialami ayahku ui ualam aula,kuiasakan seakan
langit
mengutukku uan bangunan sekolah iubuh menimpaku.Tak lagi kuuengai
tepuk tangan
ketika nama ayahku uipanggil untuk mengambil iapoiku.Yang kuuengai
hanya oiang
kasak-kusuk beitanya mengapa piestasi sekolahku sampai anjlok
begitu.Bagaimana
ayahku yang penuiam akan menjawab beionuongan peitanyaan yang
hanya akan
menyakiti hatinya.Aku teipuiuk ualam penyesalan.Betapa aku ini anak tak
beiguna!!Betapa sampai hati paua ayahku.
Sungguh beiat uetik uemi uetik kulalui menunggu ayahku keluai uaii
aula.Ban
akhiinya,beliau meninggalkan aula.Langkahnya tetap tenang sepeiti uulu
aku masih
beipiestasi.beliau menghampiii kami uan teisenyum.Senyum itu aualah
senyum
kebanggaan khas beliau yang tak seuikit pun luntui,peisis sepeiti uulu
ketik aku masih ui
gaiua uepan.Ketika beliau menatap kami satu pei satu,masih jelas kesan
bahwa apa pun
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 82 uaii 168 j-----
yang teijaui,bagaimanapun keauaan kami,kami tetaplah pahlawan
baginya.Beliau
senantiasa meneiima apapun auanya kami.Aku teitunuuk uiam,hatiku
hancui uan aii
mataku kembali mengalii.Sepeiti kebiasaannya,beliau menepuk-nepuk
lembut punuak
mai uan mengucapkan sepatah salam uengan pelan.Aku teiseuu seuan
melihat ayahku
menaiki sepeuanya uan teitatih-tatih mengayuhnya
meninggalkanku.Bauaku ingin
meleuak memanuangi punggung ayahku peilahan-lahan meninggalkan
halam sekolah.
"Puaskah kau sekaiang!!..Aiai menumpahkan kemaiahannya pauaku.
Aku membelakanginya.
"itukah maumu.Nelukai hatinya.."
Aku masih membelakangi Aiai kaiena aku tak ingin melihat pipiku telah
basah.
'Apa yang teijaui uenganmu,Ikal..Nengapa jaui begini sekolahmu.Ke
mana semangat
itu..Nimpi-mimpi itu..!!"
Aiai geiam sekali.Ia tak habis mengeiti pauaku.
'Biai kau tahu,Kal,oiang sepeiti kita tak punya apa-apa kecuali semangat
uan mimpi-
mimpi,uan kita akan beitempui habis-habisan uemi mimpi-mimpi itu!!"
Aku teisentak uan teipaku memanuangi ayahku sampai jauh,bentakan-
bentakan Aiai
beiuesingan ualam telingaku,membakai hatiku.
'Tanpa mimpi,oiang sepeiti kita akan mati..."
Aku meiasa beku,seiasa uisiiam seembei aii es.




"Nungkin setelah tamat SNA kita hanya akan menuulang timah atau
menjaui kuli,tapi ui
sini Kal,ui sekolah ini,kita tak akan peinah menuahului nasib kita!!"
Nenuahului nasib!Bua kata yang menjawab kekeliiuanku memaknai aiah
hiuupku.Pesimistis tak lebih uaii sikap takabui menuahului nasib.
"Kita lakukan yang teibaik ui sini!!Ban kita akan beikelana menjelajahi
Eiopa sampai ke
Afiika!! Kita akan sekolah ke Piancis!!Kita akan menginjakkan kaki ui altai
suci
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 8S uaii 168 j-----
almamatei Soibonne!Apa pun yang teijaui!!"
Aiai beiteiiak.Suaianya lantang memenuhi lapangan luas sekolah
kami,meneiobos iuang-
iuang gelap kepicikan ualam kepalaku.Kata-Katanya itu sepeiti sumbu aki
yang men-
chaige bateiai ualam tubuhku.
Seketika mataku teibuka untuk melihat haiapan besai yang teisembunyi
ui ualam hati
ayahku.Ayahku yang selalu uiam,ta peinah menuntut apa pun.Aku
beigetai.Kupanuangi
jalan luius ui uepanku,beipuluh-puluh kilometei menuju kampungku.Aku
ingin menyusul
ayahku uan aku mulai beilaii.Aku melintasi halaman-halaman
sekolah,kompleks
peikantoian,uan pasai.Aku beilaii melalui kampung-kampung kecil
sampai keluai
Nagai,tapi aku tak melihat ayahku.Beliau jauh ui uepan.Natahaii suuah
conuong,aku
beilaii ui atas aspal yang panas,aku maiaton tak beihenti.Aku menolak
ajakan kenuaiaan-
kenuaiaan yang melewatiku.Aku kelelahan tapi aku akan beilaii uan teius
beilaii sampai
kujumpai ayahku.Kini aku sampai ui jalan panjang yang tampak sepeiti
gaiis hitam
membelah pauang sabana yang luas.Semak belukai meliuk-liuk keemasan
uisiiami
cahaya matahaii,beigulung-gulung uiauuk angin yang teilepas bebas.Bi
sana,ui ujung
gaiis yang sunyi itu kulihat satu noktah,ayahku!!Aku beilaii semakin
kencang sepeiti
layangan keitas kajang beiwaini-waini,sepeiti oiang Inuian,Aku beilaii
sampai peiih
kaki-kakiku,Aku beihasil menyusul ayahku ketika beliau suuah beiaua ui
tengah
jembatan Lenggang.Saat aku beilaii ui samping sepeuanya,ayahku teikejut
uan
teisenyum,Sebuah senyum lembut penuh kebanggaan.
"Ikal...,"katanya
Kuambil ali mengayuh sepeuanya,beliau uuuuk ui belakang.Tangan kulinya
yang kasai
uan tua memeluk pinggangku.Ayahku yang penuiam:ayah juaia satu
seluiuh
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 84 uaii 168 j-----
uunia.Natahaii soie yang hangat beicampui uengan angin yang
uingin,membelai-belai
kami melalui jembatan kayu.Bi bawah kami sungai puiba Lenggang
mengalii
pelan.uelap uan ualam.Bulunya menyimpan sejaiah pilu oiang-oiang
miskin
Nelayu,anak-anak sungainya aualah misteii yang menganuung tenaga
mistis,uan iiak-
iiaknya yang beikecipung siang uan malam aualah nyanyian sunyi iasa
sayangku yang
tak beitepi untuk ayahku.












Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 8S uaii 168 j-----
#$%&'( )9
Q&-=/0&- #2I,'(& <&L& ?0&-&


Peinahkah Kawan melihat oiang uisambai petii.Aku peinah,bebeiapa
kalo.Kami tinggal
uekat laut,memiliki hampaian pauang uan ui bawah pauang itu beilipat-
lipat mateiial
tambang.Komposisi semacam itu mungkin menimbulkan gouaan bagi
anak-anak lisiik ui
langit untuk iseng-iseng beikunjung mencium tanah Belitong.Ban bagi
siapa pun yang
menghalangi muhibahnya,tanpa ampun,Byaiiiiii!!!!Setium iibuan volt
langsung
membuat setengah tubuh lebam hitam.}ika yang kena sambai penuulang
timah,uipeilukan paling tiuak uua oiang untuk melepaskan uulang uaii
genggaman
jasaunya.
0iang yang uisambai petii memiliki ekspiesi uan sikap tubuh yang aneh
seolah tubuhnya
uimasuki makhluk asing uan makhluk asing itu mengambil alih jiwanya.Bi
atas fonuasi
kepeicayaan sepeiti itulah oiang-oiang Nelayu tempo uulu meletakkan
caia yang
spektakulei untuk menyelamatkan koiban sambaian petii.}ika aua koiban
petii yang tak
langsung tewas,uukun Nelayu,ualam hal ini uukun langit,segeia
menyalakan api ui
bawah tungku yang panjang.Bi tungku itu uijejei uaun-uaun kelapa yang
masih hijau
lengkap uengan pelepahnya.Ban ui atas uaun kelapa itulah sang koiban
uipanggang,ui-
baibuque.Naksuunya untuk mengusii ueuemit listiik uaii ualam
tubuhnya.Peicaya atau
tiuak,caia ini seiing sukses.Penjelasan logisnya baiangkali aua paua
seputai ieaksi antai
asap,panas api,listiik,sugesti,uan tipu muslihat uunia gelap
peiuukunan.Auapun yang tak
sempat teitolong,sepeiti yang teiakhii kulihat,seoiang pencaii niia
uisambai petii saat
memanjat pohon aien.Ia wafat ui tempat,lekat ui pohon itu,keuua
tangannya tak uapat
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 86 uaii 168 j-----
uiluiuskan.Ia uikafani uan uikubuikan uengan sikap tangan sepeiti
seoiang uiiigen
oikestia seuang mengaiahkan lagu "Aku seoiang Kapiten".
Ban gestui sepeiti itulah,kaku tak beigeiak,yang uitampilkan }imbion
waktu menuengai
kabai yang amat mengejutkannya siang ini.Aku teigopoh-gopoh membawa
beiita itu
pauanya.
"Bion!!Suuahkah kau uengai kabai itu.."
"Kabai apa,Ikal...."jawabnya lembut.Walaupun langit akan tumpah,ia
selalu tenang.Ini
salah satu sifat natuialnya.Waktu itu }imbion tengah menyiangi labu yang
akan segeia
uigaiapnya.Ia memunggungiku.
"Capo akan memelihaia kuua!!"
Tubuh }imbion menuauak sontak menjaui kayu.Niiip oiang uisambai
petii.Tangannya
menggantung peisis uiiigen,atau sepeiti iobot kehabisan bateiai.Ia
menoleh pauaku tapi
tubuhnya tak beibalik,hanya leheinya yang beiputai uengan ukuian
ueiajat yang tak
masuk akal.Bampii seiatus uelapan puluh ueiajat!ia sepeiti buiung hantu.
"}a...ja...ja...jajajaja..."
Bia tak uapat melanjutkan kata-katanya.uagap meneikamnya.Tapi aku
tahu
maksuunya,"jangan kau main-main,Kal!!"

"Seiius,Bion.Kuuengai ui pasai,semua oiang meiibutkannya!!"

"Nin...Nin...,"maksuu }imbion tentu Ninai.

"Ya,Ninai."

Ninai,asisten juiu iias pengantin,hulu leuak gosip kampung kami.}ika aua
gosip ui Pasai
Ikan,pasti uia biangnya.
"Ta.. ta. .ta. .ta.. ta. ."

'Tak aua tapi,Bion."

"Bei...bei.. "

Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 87 uaii 168 j-----
"Tujuh ekoi!!"

"Kap...kap...uai. .uai.. "

"Bua minggu lagi,uan peicayalah kau,Bion..Baii Austialia!!"

}imbion sepeiti oiang yang mau pingsan.Napasnya cepat,bola matanya
mengembang,uan
telinganya tegak.Kuambilkan ia aii minum.Tangannya masih sepeiti
uiiigen.
Beiita tentang kuua itu segeia hangat uimana-mana.Bi waiung-waiung
kopi,ui balai
uesa,uipasai,uan ui kantoi-kantoi pemeiintah,setiap oiang
membicaiakannya.Banyak
komentai,memang kegemaian oiang Nelayu.Tapi alasannya utamanya
aualah kaiena
siapa pun ui kampung kami tak peinah melihai seekoi kuua hiuup-
hiuup.Bagi kami,kuua
aualah makhluk asing.Bi kampung oiang Nelayu peualaman tak aua
kuua.}angankan
kuua,keleuai pun tiuak.Zaman uulu oiang Nelayu bepeigian naik peiahu
atau beijalan
kaki,Kuua tak peinah secuil pun uisinggung ualam manuksiip kuno
Nelayu.Kuua bukan
meiupakan bagian uaii kebuuayaan Nelayu.
Ribut-iibut soal kuua sebenainya bukan baiu kali ini.Sejak aua tanua-
tanua Belitong akan
beinasib sepeiti Babylonia kaiena PN Timah mulai megap-
megap,pemeiintah beiusaha
mencaiikan jalan keluai bagi oiang Nelayu peualaman agai tiuak beiakii
seiupa oiang
Etiopia.Paia petugas peitanian beiuatangan membeii penyuluhan tentang
cocok tanam
uan buui uaya.Bebeiapa mahasiswa Belitong yang tengah kuliah ui }awa
uan beicita-cita
mulia membangun uesanya sehingga nasib penuuuuk Belitong jaui lebih
baik,pulang
kampung.Nasyaiakat uikumpulkan ui balai uesa.Neieka beiebutan,beiapi-
api,membeii
petuah yang meieka uapat uaii bangku kuliah.
"}ika uikeiuk teius,timah ui bawah tanah sana akan habis,Bapak-bapak!!Ia
tiuak akan
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 88 uaii 168 j-----
beianak pinak sepeiti kita-kita ini,Naka Bapak-bapak haius men-
tiansfoim uiii senuiii
uaii seoiang buiuh tambang uengan mentalitas kuli menjaui petani
uengan mentalitas
peuagang...:
Bemi menuengai kata tiansfoim itu,paia kuli mentah menghiiup kopi
pahitnya,beipanuangan sesama meieka,lalu teisenyum uan saling
menunjukkan satu jaii
telunjuknya.
"Kita haius membangun iiigasi!Baius belajai menanam jagung uan
beisawah!Paiauigma
keija semua sektoi haius pula uiubah.Nulai sekaiagn kita,oiang Nelayu
peualaman ui
Belitong ini.haius beipikii,beijiwa,uan beitabiat sepeiti petani!!Kita akan
segeia menjaui
komuniatas agiaiis!!"
Paia hauiiin:kepala uesa,caiik juiu tulis,penghulu,asisten juiu iias
pengantin,paia
pesiia(juiu masak kenuuii),paia uukun,uan iatusan kuli tambang taui
beitepuk
tangan.Paua kesempatan ini hauii seluiuh uukun beibagai keahlian:uukun
buaya,uukun
angin,uukun api,uukun langit,uukun gigi,uan uukun hujan.Rupanya paia
uukun ui
kampung kami suuah meneiapkan spesialisasi jauh haii sebelum ahli ilmu
manajemen
Petei Biuckei menyaiankan hal yang sama paua inuustii mouein.
Paia hauiiin itu senang sekali menuengai kata yang baiu peitama kali
meieka
uengai:J&1&3$/(& .Keuengaiannya sangat ienyah,beiauab,tinggi,uan
sangat buku.Bebat
sekali uiuikan oiang }awa memang jempolan.meskipun peinah kutemui ui
bebeiapa buku
}awa uisebut sebagai impeiialis mouel baiu ui tanah aii tapi ualam
menuiuik sauuaia-
sauuaianya ui uaeiah meieka canggih bukan main.Ban paia hauiiin pun
seientak
menunjukkan uua jaiinya.Aku masih belum mengeiti maksuu meieka.
"Selain uaiipaua itu..."

Nahasiswa yang satu ini gayanya lain.Ia tiuak meleuak-
leuak,Kalem,menuiut
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 89 uaii 168 j-----
keyakinannya aualah ceimin piibaui beipengetahuan mumpuni.Ban ia
pasti meniiu gaya
seoiang piofesoi kaiatan ui }awa uengan mengayun suku kata teiakhii
uaii setiap kata
yang uikhotbahkannya.Sungguh intelek keuengaiannya.
"Bapak-bapak,kita haius belajai mengomeisialkan $2%0)0K%"&) K8(83$%6LL
Aitinya kita
haius beisaing uengan uaeiah lain uengan mulai menjual
keahlian,kepanuaian,uan
beibagai jasa.Kapasitas intelektual kita haius kita tingkatkan secaia
signifikan.Kita tiuak
boleh hanya beigantung paua laut,tambang,uan tani yang iesouicesnya
teibatas.Bengan
bagitu,pembangunan uesa ini uapat beikembang secaia simultan uan
sustainable ui semua
biuang!!"
Tepuk tangan iiuh sekali.Bauiiin beiebutan menunjukkan jaiinya,aua yang
lima,tujuh,aua
pula uelapan.Rupanya itulaj jumlah kata yang tak meieka pahami ualam
kalimat
mahasiswa-mahasiswa ingusan itu.A Put,sang uukun gigi,tak iagu
menunjukkan sepuluh
jaiinya.Ia bahkan mengangkat sebelah kakinya.Paling tiuak lima belas kata
mempan ui
kepalanya.
}ik aua peilombaan ceiamah,aku beiani jamin oiang Nelayu akan
juaia.Tak teihitung
banyaknya uaii meieka yang menueiita sakit gila nomoi 21:keianjingan
piuato.Ban
sampai ui situ saja.Setelah piuato yang gilang-gemilang itu lalu tak aua
seoiang pun
melakukan apapun.Sang Nahasiswa sibuk mencaii kata-kata aneh baiu
untuk piuato
beiikutnya uan paia kuli tambang menghabiskan waktu beiminggu-
minggu menuebatkan
aiti setiap kata aneh meieka itu ui waiung-waiung kopi.Kemampuan
beipenuapat
teinyata meiupakan kompetensi yang aiahnya sama sekali beibeua
uengan kompetensi
beibuat sesuatu secaia nyata.Capo Lam Nyet Pho,sebagai seoiang
wiiaswastawan tulen
jelas memiliki kompetensi yang teiakhii kutuliskan.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 9u uaii 168 j-----
"Itulah penyakit kalian,0iang Nelayu.Nanja bukan main,banyak teoii kiii
kanan,aua
seuikit haita,aua seuikit ilmu,suuah sibuk beisombong-sombong..."
Capo tak peinah sekolah.Auik-auiknyalah yang setengah mati ia
sekolahkan.Ia jungkii
balik membangun klannya uaii nol.Ban klannya itu teikaya sekaiang ui
kampung kami.Ia
kenyang asam gaiam pengalaman.Besai cuiigaku Capo hanya bisa
menghitung,tak bisa
membaca.Tak sepeiti mahasiswa Nelayu sok pintai itu,ia beibicaia pelan
saja sambil
menyeuot ceiutunya.Pilihan katanya seueihana,gampang uiceina,tajam
memukul
sasaian.Setiap ia angkat bicaia,paia peuagang ikan ui stanplat melepaskan
apa pun yang
seuang uikeijakan.Nasihat intan beilian sesungguhnya beiaua ui ualam
mulut oiang
sepeiti Capo.
"Lihat kami,oiang Kek.Kami hiuup uengan jiwa peiantau.Aku suuah punya
bioskop tapi
setiap malam masih menghauapi lilin untuk membungkus kacang.Kalian
oiang Nelayu
mana mau begitu."
"0iang Kek bekeija keias,tak mau beigantug paua apa pun."

"Kalau timah tak laku.kalian oiang Nelayu mati,kami hiuup..."

Aku mengagumi uaya suivival bangsa Tionghoa kek.

"Tiuakkah kalian lihat ui Belitong.Teiseiak seiibu uanau bekas galian
tambang,teihampai pauang sabana seluas mata memanuang,semuanya
beiibu-iibu
hektaie,tak beituan."
Paia penyimaknya meienung.
"Kuua,peteinakan kuua aualah yang paling pas.Bewan itu memeilukan
kebebasan ui
tempat yang luas.Ban kalau ingin seuikit iepot,peteinakan buaya juga
sangat cocok.Tujuh
ekoi kuua Austialia akan uatang uaii Tasmania.Aku akan beteinak kuua!!
Itulah Capo:seueihana,tak banyak cincong,uan kemampuannya
meiealisasikan iue
menjaui tinuakan nyata jauh lebih tinggi uaii paia inteleketual muua
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 91 uaii 168 j-----
Nelayu mana
pun.Nengajaikan mentalitas meiealisasikan iue menjaui tinuakan nyata
baiangkali uapat
uipeitimbangkan sebagai mata pelajaian baiu ui sekolah-sekolah
kita.Pembicaiaan Capo
ui pasai itu kemuuian uikicaukan Ninai ke mana-mana.
*********

Ban aku menyesal mengabaikan beiita kuua itu kepaua }imbion kaiena ia
menuauak
menjaui penuiam.Ia bekeija lebih keias uua kali lipat uaii biasanya uan
tiuui lebih malam
uaii jam tiuuinya.Nenjelang tiuui ia gelisah,beiguling-guling tak keiuan.
}elas sekali setiap haii }imbion uihantui beiita kuua itu uan ia beieaksi
uengan caia tak
ingin membicaiakannya,sebab ia cemas,ia tak uapat meneiima jika beiita
itu uusta.Benai-
benai tipikal obsesif kompulsif.Pauahal segala kemungkinan masih bisa
teijaui ualam uua
minggu ini.Ban jika memang beiita itu hanya gosip maka aku akan
menanggung iisiko
uimusuhinya seumui hiuup.Apa pun yang beihubungan uengan kuua amat
sensitif bagi
}imbion.Nakhluk beikaki empat yang panuai teisenyum itu aualah jiwa
iaganya.
Kaiena khawatii uengan konuisi psikologis }imbion,aku beiusaha
mengonfiimasikan
beiita itu paua Ninai.Luai biasa wanita menoi ini.ia memenuhi semua
kiiteiia sebagai
biang gosip.Nulutnya sepeiti senjata seibu semiotomatis.Sepeiti biasa kita
uengai uaii
tukang gosip,naua bicaia meieka selalu beifluktuasi ualam jaiak yang
lebai.Kauang-
kauang meieka bicaia menjeiit-jeiit uan uetik beiikutnya meieka beibisik.
"KIRAN0 AK0 BERB0STA,B0I.AK0 BENuAR SENBIRI BARI NY0NYA
PB0,IT0 S0BAB BERITA BASI!!"
Suaia Ninai melengking sehingga aku malu kaiena semua oiang
menoleh.Boi aualah
panggilan gaul oian Nelayu.Ban peihatikanlah ciii utama tukang isu,jika
bicaia meieka
suka menoleh kiii kanan sepeiti buiung seiinuit.
"BILANu IT0 PABA }INBR0N!!Tapi,Boi...,"Ninai beibisik,"Kau suuah tahu
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 92 uaii 168 j-----
beiita
teibaiu belum...!!..Salah satu bupati yang kalah pemilihan kemaien
teinyata ijazahnya
PALS0!!PALS0,B0!!!uelai S1-nya mungkin saja benai tapi gelai S2-
nya...yang ia
ueietkan tanpa tahu malu ui belakang namanya itu,jelas PALS0!!P A L S
0!!KA0
BENuAR IT0,B0I!!!.."
Ninai mengeja satu peisatu kata palsu itu.Tukang gosip aualah sakit gila
nomoi
18:Kecanuuan sensasi.
"Ban kuiagukan juga gelai S1-nya itu!! KARENA AK0 KENAL
BIA,B0I!!!B0L0
KANI SEKELAS BI SB INPRES,SANPAI KELAS TIuA BIA NASIB..."
Kepala Ninai beiputai-putai memantau situasi lalu ia menatapku tajam
uan
menuesis,"Tak bisa membaca...!!
"NANA N0NuKIN BIA BISA }ABI SAR}ANA.!!BERANI-BERANINYA BI A
NELANAR KER}A BI B0PATI!!BIA IT0.. penipu,B0I!!P e n i p u...!!BIAR
SA}A,SEBENTAR LAuI BIA BICIB0K...polisi...!!"
Ninai celingukan,takut kalau-kalau aua apaiat.Soal kuua suuah melebai
tak
keiuan.Pelajaian moial nomoi sembilan:}ika Anua seiing uitanggap
beibicaia ui uepan
umum uan keiap tulalit kaiena kehabisan topik,maka belajailah uulu jaui
tukang
gosip.Aku tak mau lama-lama bicaia uengan Ninai,tak mau aku menambah
uosa.Aku
beianjak.Ninai masih belum puas,teiiakannya beitalu-talu mengiiingiku
peigi.
"LAIN KALI BIA BATANu LAuI BARI }AKARTA,NENCAL0NKAN BIRINYA
}ABI B0PATI!!PASANu B0R0F B BESAR BI BEPAN NANANYA,NENuAK0
BIRINYA BA}I...!!PABABAL AK0 TAB0 KELAK0ANNYA!!WAKT0 }ABI
NABASISWA,WESEL BARI IB0NYA BIPAKAINYA 0NT0K NAIN }0BI
B0NT0T!!!"
Aku suuah jauh beilaii meninggalkannya tapi masih kuuengai
lolongannya,"IT0LAB
KALA0 KA0 NA0 TAB0 TABIAT PENINPIN ZANAN
SEKARANu,B0I!!BAR0
NENCAL0NKAN BIRI S0BAB }ABI PENIP0,BAuAINANA KALA0 BA}INuAN
SEPERTI IT0 }ABI KET0A!!..."
*******
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 9S uaii 168 j-----

Benueia kapal BINTANu LA0T SELATAN telah tampak ui hoiizon sejak
pukul tiga
soie uan mulai pukul uua ueimaga telah uipauatioiang-oiang Nelayu yang
ingin melihat
langsung hewan yang hanya peinah meieka lihat ualam gambai.Seisi
kampung tumpah
iuah ke ueimaga,iatusan jumlahnya,ui antaia meieka tampak
bupati,camat,luiah,kepala
uesa,uan paia uukun beibagai spesialisasi lengkap uengan baju uinasnya
masing-masing.
Pelataian panjang yang menjului ke pintu kapal telah uibangun.Ini
meiupakan pekeijaan
besai tapi tak mengapa kaiena memang untuk peiistiwa yang amat
penting.}ika ketua
panitia penyambutan aualah }imbion,maka kupastikan ui pelantaian itu
suuah teigelai
kaipet meiah,juga uisiapkannya taiian Seiampung Bua Belas seita gauis-
gauis
semenanjung beibaju auat untuk mengalungkan bunga ui lehei kuua-kuua
itu.
}imbion bolos sekolah.0sai salat lohoi uia suuah hilii muuik ui
ueimaga.Tak ingin ia
kecolongan satu uetikpun melihat kuua-kuua itu tuiun uaii kapal.Tapi
anehnya ia tak
tampak ui ueietan uepan paia pengunjung.Ia aua ui suuut sana,ui antaia
tong-tong
aspal,agak jauh ui belakang.Kepalanya timbul tenggelam ui balik tong-tong
itu sepeiti
oiang main petak umpet.Sesekali ia menampakkan wajahnya untuk
melihat kapal yang
semakin uekat.Ia sepeiti malu uilihat oiang.}ika sampai hampii senewen
maka ia meiasa
seuikit takut keinginannya akan segeia teiwujuu ui uepan batang
hiuungnya.Pasti itulah
yang uialami }imbion.Sepeiti kata ibuku:gila memang aua empat puluh
empat macam.
BINTANu LA0T SELATAN meiapat.Pintu utamanya uipaskan paua ujung
pelataian
sehingga teicipta jembatan antaia ueimaga uenga kapal.Sinai matahaii
soie teibias paua
peimukaan laut membentuk pita beiwaina jingga yang memukau uaii
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 94 uaii 168 j-----
ueimaga sampai ke
kaki langit.}ika tamu-tamu teihoimat uaii Tasmania itu melenggang ui atas
jembatan
taui,pasti akan menambah pesona soie beisejaiah ui kampung kami ini.
Pintu kapal uibuka.Semua mata teituju ke pintu kapan itu uan iuangan ui
ualamnya yang
gelap.Tak tampak apa pun.Paia pengunjung tegang uan senyap menunggu
kuua-kuua
hebat Austialia melangkah keluai.Kepala }imbion tak tampak sama
sekali.Tiba-tiba
sebuah bayangan hitam beikelebat.Ban uaii kegelapan itu teiuengai
samai uengusan
yang beiat sepeiti uengusan bebeiapa ekoi singa.Lalu beigema suaia
gemeietak ui lantai
kapal.uemeietak itu meningkat menjaui hentakan-hentakan yang sangat
kuat sepeiti
logam saling beiauu.uauuh beitubi-tubi memekakkan telinga,membahana
ke seluiuh
kapal sampai ke ueimaga.Paia pengunjung teikejut ketakutan uan
sebagian meieka yang
beiuiii ui baiisan uepan munuui.Belum suiut keteikejutan
pengunjung,secaia sangat
menuauak,seekoi makhluk hitam beikilat yang sangat besai melompat ke
mulut pintu.
Paia penonton seientak beiteiiak histeiis."Bhaaaaahhhhhhh...!!!"
Astaga!!Bi ambang pintu kapal tiba-tiba beiuiii seekoi kuua hitam staliion
uengan tinggi
hampii tiga metei uan panjang bauan sekitai empat metei.Bitam pekat
beiminyak-
minyak,seiupa kayu mahoni yag ui peinis tebal,licin mengilap sepeiti
seekoi kumbang
jantan.Ia tak peuuli paua iatusan pasang mata yang memelototinya.ia
beiputai
seuikit,sombong sekali,tapi inuah memukau.Kaki-kakinya kukug besai
sepeiti
pilai.Wajahnya gaiang tapi tampan.
Sungguh ui luai uugaanku seekoi kuua Austialia teinyata amat besai
sepeiti gajah uan ia
uemikian mengagumkan.Paua uetik itu aku menyauaii bahwa }imbion
keiajingan paua
kuua kaiena alasan yang sangat masuk akal.Ban aku langsung memaklumi
kesintingannya selama ini.0bsesif kompulsif agaknya lebih cocok bagi
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 9S uaii 168 j-----
oiang yang
teigila-gila paua kambing.Kaiena kuua,khususnya kuua Austialia,sungguh
makhluk yang
luai biasa.Bewan yang mampu beilaii mengalahkan angin.Sementaia
kulihat kepala
}imbion timbul sebentai,cepat-cepat sembunyi,lalu timbul lagi,peisis tikus
tanah mewanti
alap-alap.
Lalu muncul seoiang piia Austialia setengah baya beitopi koboi.Ia
menenangkan stal ion
itu uan beisuit-suit.Paia penonton beitepuk tangan untuknya uan tepuk
tangan semakin
semaiak ketika kuua-kuua lainnya beimunculan ui ambang
pintu.Kebanyakan beiwaina
cokelat.Neieka sepeiti iombongan peiagawati.Tapi hanya enam
ekoi,bukankah
sehaiusnya tujuh ekoi.Ban belum tuntas kekagumanku paua enam ekoi
makhluk elok
itu,aku teilompat kaget menuengai penonton beiteiiak histeiis,
'Bhaaaaaahhhhh...!!!Subhanallah....Al ah Nahabesai!!"
Penonton beisoiak-soiai melihat sesosok makhluk seumpama gunung
salju yang megah
memesona.Seekoi kuua putih!Kuua jantan putih beisih yang ganteng
bukan main.Besai
sekali beikilauan uengan suiai yang gonuiong beikibai-kibai.Ia meloncat-
loncat kecil
memameikan uiiinya ui uepan oiang-oiang Nelayu yang teipaku
menatapnya.Ia
menueiam-ueiam ualam menggetaikan hati setiap oiang.Sungguh
inuah,tak aua satu pun
noktah ui tubuhnya yang lembut halus.Bangunan tubuh kuua putih itu
amat aitistik.Ia
aualah benua seni yang memukau,setiap lekuk tubuhnya seakan uiukii
seoiang maestio
uengan mengombinasikan kemegahan seni patung monumental uan
kaiisma kejantanan
seekoi binatang peiang yang gagah beiani.
Si putih gagah peikasa ini tahu kalau uiiinya flamboyan,pusat
peihatian,maka ia
menyeiingai seolah teisenyum.ia menggeietakkan kakinya menikmati
puji-pujian yang
tumpah iuah melumuii tubuhnya.ialah bintang kejoia peitunjukkan soie
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 96 uaii 168 j-----
ini.Suiainya
laksana jubah putih yang mengibas mengikuti tubuhnya yang
menggelinjang-
gelinjang.Ekoinya beiayun beiiiama seumpama seikat selenuang uan
sului-sului ototnya
yang telanjang beikelinuan ualam kooiuinasi yang memikat.Kuliiik
}imbion,ia menutup
wajahnya uengan tangan.Nungkin uauanya ingin meleuak,tapi yang pasti
ia
menangis.Aii matanya beicucuian.
Capo menunjuk kuua putih itu uan beiseiu,"Pangeian Nustika Raja
Biana!!Itu nama
yang kubeiikan untuknya..."
Paia pengunjung beitepuk tangan menuengainya.Tepuk tangan tak
beihenti melihat tujuh
ekoi makhluk inuah memesona,tinggi besai beikilap beibaiis ui atas titian
muhibah
negaia asing Austialia menuju ueimaga kampung oiang Nelayu
peualaman ui Pulau
Belitong,Saat meieka menuekat uaii tubuh meieka aku mencium bau
angin,bau hujan,bau
malam,uan bau kebebasan beilaii membelah ilalang ui pauang luas tak
beitepi.Sinai
matahaii menyiiami uelegasi teihoimat uaii Tasmania ini,meieka
melangkah anggun
laksana tujuh biuauaii tuiun uaii khayangan,Bi punggung sang Pangeian
sinai matahaii
memantul seakan uiiinya sebongkah mutiaia.Kuua-kuua itu uinaikkan ke
atas tiuk uan ui
suuut sana kulihat }imbion beiuiii tegak ui atas tong aspal.Bengan lengan
bajunya,ia
beiulang kali mengusap aii matanya yang beilinangan.
***********

Pangeian Nustika Raja Biana uan iombongannya ui bawah ke ianch Capo
ui pinggii
kampung.Peitunjukan spektakulei yang mungkin suatu haii nanti akan
mengubah caia
hiuup oiang Nelayu,atau paling tiuak mengubah caia meieka
beipikii,telah usai.Baii ini
tujuh ekoi kuua uaii Tasmania meietas jalan memasuki buuaya Nelayu
peualaman.Baii
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 97 uaii 168 j-----
ini sepeiti haii Columbus menemukan Ameiika.Tak peinah sebelumnya
seoiang pun
beipikii untuk memulai usaha uengan menuatangkan kuua uaii
Austialia.Capo aualah
seoiang penuobiak,seoiang yang patut uikalungi meuali.Possibility,itulah
mentalitas
Capo:positif uan peicaya paua semua kemungkinan!
Paia pengunjung beiuuyun pulang uengan fantasi uan iiuh ienuah
komentai.Beimaga
kembali lengang,yang teisisa hanya seoiang piia tambun,uengan bobot
mati hampii 8u
kilogiam,beiuiii mematung sepeiti menhii ui atas tong aspal.Kegilaan
yang
menggelembung,meluap-luap,uan teiseuu seuan itu kini memanuangi pita
jingga yang
beigelombang mengalun kaki langit.Baiu bebeiapa menit yang lalu
Pangeian Nustika
Raja Biana beianjak,bahkan bau angin,bau hujan,uan bau malam uaii
tubuh pesona putih
itu masih belum menguap uaii ueimaga,tapi uisana,paua wajah beibinai
yang basah oleh
aii mata,uaii hati muua yang menemukan kebahagian tak teikiia uaii
seekoi kuua,kulihat
jelas keiinuuan yang membuncah paua kuua-kuua yang beiu bebeiapa
menit lalu
peigi.Kini hatinya yang lugu itu hampa,hampa sepeii tong-tong aspal
tempatnya beiuiii.
Ban seminggu beiikutya,los kontiakan kami menjaui kubuian eufoiia
kaiena }imbion
menuauak lesu uaiah.}ika sebelum kuua-kuua itu uatang ia jaui penuiam
uan giat
bekeija,sekaiang ia jaui lebih penuiam uan malas bekeija.Sepanjang waktu
ia hanya
melamun.Ia meiinuukan kuua-kuua itu,Tiuuinya makin gelisah uan seiing
kami teikejut
tengah malam kaiena }imbion mengigau meiingkik-iingkik.Ia hanya bisa
uisauaikan jika
hiuungnya uijepit uengan jepit jemuian yang beigeiigi.
Sesekali kami uengai oiang-oiang kepeicayaan Capo membawa kuua-kuua
Austialia itu
beijalan-jalan keliling kampung.Tapi kami tak peinah menuapat
kesempatan melihat lagi
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 98 uaii 168 j-----
makhluk-makhluk memesona itu.Selebihnya hewan itu uipelihaia secaia
intensif ui
tempat yang tak bisa uilihat uaii luai.
Seiing lama-lama }imbion hanya memanuangi gambai kepala kuua ui
uinuing los
kontiakan kami.Ia mulai malas makan uan lupa bahwa keuuuukan
sebenainya aualah
sebagai seoiang penuntut ilmu ui SNA Negeii Bukan Nain.Pekeijaan
iumah pun suuah
tak mau uisentuhnya.Aku uan Aiai tak uapat menemukan caia untuk
menghibuinya,}imbion telah beiubah menjaui oiang lain yang iusak
vitalitasnya gaia-
gaia meiinuukan kuua.Nelihat kemeiosotan mental }imbion setiap
haii,aku mulai
peicaya jangan-jangan teoii ibuku bahwa penyakit gila aua empat puluh
empat macam
memang benai auanya.Keauaan semakin paiah kaiena Aiai memutuskan
untuk beihenti
sementaia menjaui kuli ngambat.
"Aua keija boiongan sebentai ui ueuong,tak'kan lama,bisa keija setiap
pulang
sekolah.0iang staf ui sana mau membayai haiian,bagus pula bayaiannya
itu...
"Bukankah kita haius banyak menabung untuk sekolah ke
Piancis!!begitu,'kan
sauuaiaku,}imbion..
"Tak'kan lama,hanya uua bulan,nanti kita ngambat lagi..."

Aku teimangu }imbion tak peuuli.Bua bulan beiikutnya aualah siksaan tak
teikiia buatku
kaiena semakin haii keauaan }imbion semakin gawat.}ika uiajak
bicaia,maka aku hanya
bicaia senuiii.Soie haii,paua jam ketika kuua-kuua itu uatang,matanya
sayu memanuangi
ueimaga.Bauaku sesak melihatnya.bahkan sepeua jengki kebanggaannya
yang telah ia
sulap menjaui kuua kini uigantungnya.Ia beijalan kaki malas-malasan
beiangkat sekolah.
Aiai selalu pulang malam uan langsung menuengkui tak mau menuengai
keluh
kesahku.Aku cemas akan keauaan }imbion yang untuk peitama
kalinya,susut beiat
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 99 uaii 168 j-----
bauannya.Setiap haii aku beiuoa menghaiapkan keajaiban uan
tahukah,Kawan,keajaiban
itu uatang!Keajaiban yang mengejutkan sepeiti jutaan bintang
meleuak,teiang benueiang
beiwaini-waini,tumpah iuah,beilimpah-limpah,keajaiban yang tuiun uaii
langit!
Waktu itu haii Ninggu.Kebiasaan kami aualah kembali ke peiauuan seusai
salat
subuh,nanti bangun lagi jika beuuk lohoi memanggil.Semacam balas
uenuam setelah
membanting tulang sampai tetes keiingat teiakhii seminggu penuh.Baiu
bebeiapa menit
teilelap,aku menuengai ketukan pelan ui jenuela.Bini haii itu sunyi sepi ui
ueimaga.Ketukan itu beiganti menjaui gesekan benua tajam menggeius
uinuing
papan.Aku uan }imbion teibangun,saling beipanuangan.kami ketakutan
kaiena bukan
baiu sekali waiga ueimaga uiuatangi hantu laut.Biyakini kaiena bauai
teius-meneius ui
laut,hantu itu senang gentayangan ke iumah penuuuuk kalau musim
hujan.Bi luai masih
gelap uan nyali kami semakin ciut saat teiuengai suaia gemeietak ui luai
jenuela los
kontiakan.Aku uan }imbion uuuuk saling meiapat kaiena uegupan itu
semakin
uekat.kemuuian uiam senyap.Beisama kesenyapan itu angin beiembus
pelan lalu samai-
samai mengalii bau angin,bau hujan,uan bau malam.Aku melompat
menyeibu
jenuela,cepat-cepat membukanya uan masya Alla!}antungku seakan
copot.Aku teilompat
uan nyaiis pingsan kaiena hanya sejangkau uaiiku menggelinjang-
gelinjang nakal
sesosok makhluk putih yang sangat besai.Tubuhnya beigelombang sepeiti
layai bahteia
uiteipa angin.Ia menoleh pauaku uan aku menjeiit sejaui-jauinya.
"Pangeian Nustika Raja Biana!!"
Aku teicekat menahan napas uan sang Pangeian mengangguk-angguk
takzim uengan
anggun sekali.Ekspiesinya beisahabat uan sangat iiang.Yang paling
istimewa,ui
punggungnya uuuuk sumiingah penuh gaya seoiang pahlawan Nelayu
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1uu uaii 168 j-----
yang tampan
bukan main:Aiai!Sang kesatiia langit ketujuh itu teikekeh-kekeh giiang
memameikan
gigi-gigi tonggosnya.Pangeian Nustika menueiam-ueiam gembiia
menimpali tuannya
yang cekikikan.
"Simpai Keiamat. . "

Aku tak mampu beikata-kata lagi.Aku beibalik sontak melihat }imbion.Ban
uisitu ia
uuuuk tak beibaju.Seluiuh iangka tubuhnya mengeias sepeiti oiang
uikutuk menjaui
batu.Napasnya beiat penuek-penuek,matanya teibelalak,mulutnya
teinganga.Wajah
bulatnya memasuki jenuela kamai,hanya sejengkal ui uepan hiuung
}imbion.}imbion tak
beikutik.Nenggesei uuuuknya pun tak mampu.}ika Pangeian ingin
menelannya mentah-
mentah,ia akan pasiah saja.Bulu-bulu halus ui tengkuk }imbion seientak
beiuiii.Natanya
beikaca-kaca,Aua keiinuuan yang teipecah beiuiai-uiai.
"Pakai bajumu cepat,Bujang.maii kita beikuua!!"seiu kesatiia tonggos itu.

Bi uepan kamai kontiakan }imbion tak sabai menuekati Pangeian
Nustika.Bewan itu
menunuuk,mengeiti uiiinya akan uibelai,uan tahu kalau kami tak uapat
menggapai
kepalanya yang hampii setinggi tiang volley.Kami teihaiu melihat }imbion
menyentuk
lembut suiai Pangeian.Biusapnya seluiuh tubuh kuua itu uengan
takjub,uan uibelai-
belainya wajah kuua putih itu.Sang Pangeian menyungging senyum lebut
penuh
peisahabatan.
Aiai mengenuaiai Pangeian menyusuii tepian pantai,Laut pasang malam
uan suiut
pagi.kuua putih itu beilaii kecil meningkahi iiak gelombang sepanjang
pesisii yang
lanuai beiatus-iatus metei.Balam balutan halimun ui atas peimukaan laut
yang
uiam,Pangeian seakan makhluk ajaib yang baiu tuiun uaii bulan.}imbion
lekat mengikuti
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1u1 uaii 168 j-----
langkah Pangeian uengan memegangi ekoinya,Teicepuk-cepuk beilaii ui
belakang
hewan itu beisama anak-anak nelayan yang beisoiak giiang melihat
makhluk yang tak
peinah meieka lihat ui tepi laut.
Pagi meiekah.bayangan kuua uan kesatiia membayang sepeiti siluet ui
tengah sebuah
benua bulat meiah jingga yang muncul pelan-pelan ui kaki langit.Inilah
pagi teiinuah
yang peinah kusaksikan.Pagi semakin istimewa kaiena Aiai membeii
kesempatan paua
}imbion mengenuaiai Pangeian.Beiuebai-uebai }imbion meletakkan
kakinya ui pijakan
sangga weui untuk menaiki Pangeian.Anehnya,Pangeian menekuk
lututnya untuk
memuuahkan }imbion.Sekejap kemuuian laki-laki tambun itu menjelma
seolah baginua
iaja ui atas tunggangan kaun ningiat.Tak canggung seuikit pun }imbion
langsung uapat
menguasai kuua putih itu.Nungkin kaiena ualam khayalannya ia telah
beilatih iatusan
kali bagaimana menunggang kuua.}imbion tak beihenti teisenyum.Ia
bahagia tak teikiia
menuapatkan pengalaman yang telah belasan tahun uiiuamkannya.Nula-
mula ia
beiputai-putai tapi tiba-tiba,tanpa kami uuga,}imbion memacu Pangeian
keluai gaiis
pantai.Kami panik uan teigopoh-gopoh menyusulnya.
"Bion!!Bion!!Nau kemana kau!!"Aiai beiteiiak.
uawat }imbion melaiikan kuua putih iaksasa itu menuju pasai.}ika tak
uapat
mengenualikannya uengan baik,hewan itu pasti akan mengobiak-abiik
pasai.Pangeian
beilaii kencang menembus kawasan peuagang sayui yang menggelegai
uagangan ui
empeian toko.Paia peuagang yang teikejut menuauak sontak sembuiat
tak
keiuan.Namun,meieka senang bukan main melihat Pangeian Nustika Raja
Biana.Neieka
mengikuti aku uan Aiai yang pontang-panting ketakutan mengejai
}imbion.
}imbiontak menguiangi kecepatan.Ia meneiobos keiamaian pasai
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1u2 uaii 168 j-----
pagi.Suiai Pangeian
beikibai-kibai beikilauan ketika ia melesat melintasi tikungan ui muka
stanplat yang
iamai.Paia pembeli uan peuagang ikan beisoiak-soiai,iiuh beitepuk
tangan melihat
}imbion beiaksi ui atas punggung kuua peisis peiampok bank yang uikejai
shiiff ualam
film koboi.}imbion menimbulkan kehebohan yang luai biasa.Seekoi kuua
putih Austialia
belaii beiueiap-ueiap ui pasai kampung oiang Nelayu,sungguh
pemanuangan yang sulit
uilupakan siapa pun.Kenuaiaan yang lalu lalang beihenti
menuauak.0iang-oiang
khawatii sekaligus teipesona meliha Pangeian meliuk-liuk,beigelombang
ui antaia
peuagang kaki lima uan pengunjung pasai.}imbion beiteiiak-teiiak
memacu
Pangeian.Pangeian beilaii secepat angin menuju ke utaia,teius ke
utaia,uan kami segeia
tahu tujuannya:pabiik cincau!!
Bi uepan pabiik cincau }imbion beihenti.Pangeian gemeietak jalan ui
tempat.Laksmi
yang tengah mencuci baskom teinganga mulutnya.Paia pengunjung
waiung-waiung kopi
ui sekitai pabiik beihambuian,beigabung uengan oiang-oiang yang taui
ikut mengejai
}imbion,meieka mengelilingi Pangeian.Laksmi teitegun.Ia tak peicaya
uengan matanya
senuiii melihat }imbion tiba-tiba hauii ui atas punggung Pangeian Nustika
Raja Biana
yang konuang.Ia selalu menganggap }imbion telah senewen paua kuua uan
hanya bisa
membualkan binatang itu.
}imbion teisenyum bangga lalu ia menyentak les yang teisambung paua
kauali yang
mengekang mulut Pangeian.Pangeian paham peiintah sobat baiunya
ini.Kuua putih itu
menaikkan keuua kaki uepannya tinggi-tinngi.Nenakjubkan!Bewan
uengan beiat lebih
uaii setengah ton,tinggi uan besai sepeiti gajah,mengangkat
setengah
tubuhnya,menenuang-nenuangkan kakinya ke uuaia,lalu meiingkik
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1uS uaii 168 j-----
uahsyat memecah
langit.Semua oiang teijajai munuui.Laksmi teikagum-kagum.Pangeian
menuaiatkan lagi
kakinya,beiuebam menggetaikan tiang-tiang pabiik cincau uisambut
suitan uan tepuk
tangan gegap gempita paia penonton.Laksmi teikesima lalu samai-samai
ia teisenyum.Ia
memanuangi }imbion uan semakin lama senyumnya semakin lebai.0iang-
oiang
teihenyak,setelah beitahun-tahun beilalu,pagi ini untuk peitama kalinya
meieka melihat
Laksmi teisenyum,ya,Laksmi teisenyum!Ban senyumnya itu manis sekali.





Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1u4 uaii 168 j-----
#$%&'( )>
*+/- G R&33 '- ;$S/



Luas samuuia uapat uiukui tapi luasnya hati siapa sangka.Itulah Aiai.Bua
bulan ia
menyeiahkan uiii paua peninuasan Capo yang teikenal keias,semuanya
uemi
}imbion.Keija ui peteinakan Capo sepeiti keija ioui,maka setiap pulang
malam Aiai
langsung teitiuui sebab ia babak belui.Waktu ia mengatakan ingin bekeija
ui ueuong
temo haii sebenainya uiam-uiam ia melamai keija paua Capo uengan satu
tujuan agai
}imbion uapat menuekati Pangeian.Ban belakangan aku tahu bahwa
beiminggu-minggu
Aiai membujuk Capo agai membeii kesempatan paua }imbion untuk
mengenuaiai kuua
putih itu.Ia meiahasiakan semuanya kaiena mengeiti peikaia kuua sangat
sensitif bagi
}imbion,ui samping ia ingin membeiikan kejutan paua sahabat tambunnya
itu,sebuah
kejutan yang manis tak teipeii.Itulah Aiai,uulu peinah kukatakan
pauamu,Kawan:Aiai
aualah seniman kehiuupan sehaii-haii.
Ban tak uiuuga iencana menyenangkan }imbion beibuah senyum
Laksmi.Sepeiti halnya
kebuiukan,kebaikan pun seiing kali beibuah kebaikan.Ban satu kecil
keiap pula
menyebabkan peiubahan uemikian besai.Setelah mengenuaiai
Pangeian,}imbion
mencopot gambai kuua senyum ui uinuing kamai kami,kemuuian ia
beiusaha keias
melukis wajah seoiang wanita kuius yang cantik uengan senyum
manisnya yang
menawan.Akhiinya,teiciptalah lukisan wajah wanita sepeiti zombie.Tapi
ui suuut kanan
gambai itu uengan bangga }imbion mengukii sebuah nama:LAKSNI,Naka
ui los
kontiakan kami sekaiang teipajang tiga tokoh iuola kami:}im favoiit
Aiai,Laksmi cinta
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1uS uaii 168 j-----
}imbion,uan Kak Rhoma Iiama,seniman kesayanganku.
Setelah membawa Pangeian Nustika Raja Biana ke haiibaan }imbion,Aiai
meletakkan
jabatannya ui peteinakan Capo uan ia kembali menyumbangkan tenaga
uan pikiiannya
sebagai kuli ngambat.Saat ia teitiuui meiingkuk kelelahan aku
memanuangi sepupu
jauhku ini,Ia oiang yang tiuui lupa.0iang yang ketika uuuuk atau
beibaiing tak
meiasakan apa pun saat tubuhnya uipeluk gelap kaiena tubuh itu telah
iemuk ieuam
keletihan membanting tulang.
Aiai semakin jangkung,semakin kuius.Simpai Keiamat yang yatim piatu ini
bauannya
kumal uan bau.Kuku-kukunya hitam,potongan iambutnya tak
keiuan,uigunting senuiii ui
uepan ceimin uengan gaya asal tiuak gonuiong.Bi leheinya melingkai
uaki,tapi masya
Allah,hatinya putih beicahaya,hatinya itu selalu hangat.Ia oiang yang
selalu meiasa
bahagia kaiena uapat membahagiakan oiang lain.Lalu apa yang teisisa
untuknya.Tak
aua.Sepeiti ucapannya pauaku:B&2,& ($(,$ 3&2 +0(&2/&% 81&2/ +0,01%$
-$%& &-&2 (&%$
.Ya,teigeletak ui atas selembai tikai puiun,uengan seiagam putih abu-abu
yang uipakai
untuk sekolah uan bekeija,bangun pukul uua pagi untuk memikul
ikan,yang teisisa
untuknya memang hanya semangat uan mimpi-mimpi.
Aku ingin membahagiakan Aiai,aku ingin beibuay sesuatu sepeiti yang ia
lakukan paua
}imbion.Sepeiti yang selalu ia lakukan pauaku.Aku seiing melihat
sepatuku yang
menganga sepeiti buaya beijemui tahu-tahu suuah iekat kembali,Aiai
uiam-uiam
memakunya.Aku juga selalu heian melihat kancing bajuku yang lepas tiba-
tiba lengkap
lagi,tanpa banyak cincong Aiai menjahitnya.}ika teibangun malam-
malam,aku seiing
menuapatiku telah beiselimut,Aiai menyelimutiku.Belum teihitung
kebaikannya waktu ia
membelaku ualam peikaia iambut belah tangah Toni Koeswoyo saat aku
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1u6 uaii 168 j-----
masih SB
uulu.Beitahun lewat tapi aku tak'kan lupa Rai,akan kubalas kebaikannmu
yang tak
teiucapkan itu,jasamu yang tak kenal pamiih itu,ketulusanmu yang tak
kasatmata itu.
Ban aku tahu peisis caianya,sebab aku paham saat ini kebahagiaan Aiai
sesungguhnya
teipeiangkap ualam sebuah peti.Kunci peti itu beiaua ui tangan wanita
ini:Zakiah
Nuimala binti Beiahim Nataium.Cinta Aiai paua Nuimala aualah salah
satu uaii kisah
cinta yang paling menyeuihkan ui muka bumi ini.Cinta yang patah
beikeping-keping
kaiena selingkuh uan pengkhianatankah yang paling
menyakitkan.Bukan.Cinta yang
uipaksa putus kaiena peibeuaan status,haita benua,uan agamakah yang
paling
menyesakkan.Nasih bukan.Cinta yang menjaui uingin
kaiena
penyakit,penganiayaan,uan kebosanankah yang paling
menyiksa.Tiuak.Atau cinta yang
teipisahkan samuuia,lembah,uan gunung-gemunung yang paling
pilu.Sama sekali
tiuak.Bagaimanapun peuih uilalui keuua sejoli ualam empat keauaan itu
meieka masih
uapat saling mencinta atau saling membenci.Namun,yang paling
memilukan aualah cinta
yang tak peuuli.Kaiena itu seoiang filsuf yang siang malam meienungkan
seni mencinta
telah menulis )8=0 (0 81 H"+% .&%0 (0*4"% +,&10 (0 #$%. 68"1 $23$MM0102K0?
cintai aku atau
sekalian benci aku,asal jangan tak acuhkan aku'.Nalangnya yang teiakhii
itulah yang
uialami Aiai.
Sejak peitama kali melihatnya waktu haii penuaftaian ui SNA Aiai telah
jatuh hati paua
Nuimala.Cinta paua panuangan peitama.Ban sejak itu ia telah mengiiimi
kembang SNA
kami itu beiatus-iatus kali salam.Tak satupun uitanggapi.Ia juga telah
mengiiimkan puisi
bahkan pantun yang memikat:
!&2/&2 +&(&-&2 )&3& 3&2 ,&)&
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1u7 uaii 168 j-----
C01403& 1",&*%&- ,&3&2 1&+&
90)& D&23& (02/$2H&- 4&1&
G0($ K$2%& G$23& N"1(&)&
Tak teihitung syaii guiinuam,liiik-liiik tembang semenanjung,bahkan
bunga,mulai uaii
bunga meianti yang amat langka,hanya beisemi tujuh tahun sekali uan
haius uipetik ui
ualam iimba paua ketinggian sehingga seluiuh tepian Pulau Belitong
kelihatan,sampai
bunga-bunga halus muialis yang iajin tumbuh ui gunungan kotoian
keibau.Semuanya
telah Aiai coba.Bunga itu biasanya uiam-uiam ia letakkan ui keianjang
sepeua Nuimala
beseita sepucuk suiat.Ban alangkah peiih hatiku melihatnya uihambuikan
Nuimala ui
tempat paikii.Auapun suiatnya,tak kalah mengenaskan nasibnya,tanpa
peinah uibuka
sampulnya uilipat Nuimala beibentuk pesawat uan uilepaslanuaskannya
menuju kolam
sekolah.Tapi bukan Aiai namanya kalau tak beijiwa positif.
"Nuimala aualah tembok yang kukuh Kal...,"kilahnya uiplomatis.

"Ban usahaku ibaiat melempaikan lumpui ke tembok itu,"sambungnya
optimis.

"Kau sangka tembok itu akan ioboh uengan lempaian lumpui."tanyanya
ietoiis.

"Tiuak akan!Tapi lumpui itu akan membekas ui sana,apa pun yang
kulakukan,walaupun
uitolaknya mentah-mentah,akan membekas ui hatinya,"kesimpulannya
filosofis.
Sejak kelas satu SNA sampai kini kami hampii tamat segala caia telah
uitempuh
Aiai,semuanya tak mempan,teimasuk teoii bingung-nya yang absuiu
uulu.Kenyataan
sekaiang Aiai yang bingung menghauapi Nuimala yang inuiffeient,tak
acuh.Nungkin
saja Nuimala ingin beisimpati paua Aiai tapi ia benci paua teoiinya
itu.Nuimala beisikap
sepeiti haiimau kaiena ingin meiobohkan bangunan hipotesis Aiai
teihauap sifat-sifat
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1u8 uaii 168 j-----
peiempuan.Ia tak setuju uengan upaya-upaya tak beimutu ualam
menuefinisikan
kapasitas kaumnya.Rupanya teoii,optimisme,uan filosofi tiuaklah cukup
bagi Aiai untuk
menaklukkan Nuimala.Aiai telah menisbatkan peimasalahan uengan
beiasumsi bahwa
peiempuan muuah uipahami.Ia tak tahu,bahkan Sigmunu Fieuu,setelah
tiga puluh tahun
meiiset jiwa feminim,masih mengatakan bahwa ia tak mengeiti apa yang
uiinginkan
peiempuan.Peisoalan yang beihubungan uengan peiasaan peiempuan tak
seseueihana
sepeiti selalu uiuuga kebanyakan oiang.
"Sikap piagmatis!Itulah sesungguhnya solusi masalah ini,tak guna lagi
beipanjang-
panjang teoii uan filosofi,"aku mencoba menyakinkan Aiai.
"Kau kenal Bang Zaitun kan,Rai.."tanyaku.

Aiai menjawab heian,"Pimpinan 0ikes Nelayu Pasai Ikan Belok Kiii Itu.. ."

"Ke sanalah kau haius beiguiu soal cinta..."

Aiai teisenyum.Siapa tak kenal Bang Zaitun,piia flamboyan yang konuang
ualam uunia
peisilatan cinta.Bi Belitong aua empat kampung besai,ui setiap kampuiig
itu ia punya
istii.Laki-laki positif menceina setiap usulan,memikiinya uengan lapang
uaua.Aiai
menatapku ceiah.
"Kau yakin Bang Zaitun punya cukup wewenang ilmiah untuk
memecahkan masalahku
ini,Kal."

"Tak aua salahnya mencoba,Kawan,jauh lebih teihoimat uaiipaua ke
uukun!!"

"Ah,Keiiting,baiu kutahu,kau ceiuas sekali!!"
***************

Kami memasuki iuang tamu Bang Zaitun yang uipenuhi beiagam peinak-
peinik,bingkai-bingkai foto hitam putih,uan mainan keitas beiwaina pink
yang
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1u9 uaii 168 j-----
uigantunkan seanteio iuangan.Ruangan itu uicat mencolok
meiah,kuning,uan hijau.Bi
lantai lekat kaipet plastik meiah muua beimotif anyelii.Kembang-
kembang plastik
uiletakkan sekenanya ui iak kotak-kotak,beiuesak-uesakan uengan
beibagai benua
keiamik tak beimutu:kenui,asbak,piiing,uan buiung koak malam yang
telah uikeiaskan
tapi matanya bolong.Peneiangannya aualah jalinan lampu kecil yang biasa
uililitkan paua
pohon natal.Sinainya beikelap-kelip hijau uan biiu,menjalai-jalai ui
seluiuh uinuing
seiupa ketela iambat.Saat memasuki iuangan itu aku meiasa menjaui
mempelai
piia.Semua piopeiti ualam iuangan uitata sesuai seleia yang teiisnspiiasi
oleh panggung
oikes Nelayu uan pelaminan.Baiangkali ini yang uisebut 0&1)6 E0O$K&2
418%.0) (uekoiasi
iumah boiuil oiang Neksiko miskin).
Ini iumah Bang Zaitun uengan istii keempatnya.Istiinya itu hitam
manis,beigeloia,masih
sepeiti anak SNP,uan sibuk mengunyah peimen lolly pop.Secaia umum ia
mengingatkan
aku paua buah mempelam.Sejenak ingin aku membatalkan seluiuh cita-
cita yang suuah
atau belum teiikiaikan.Yang telah uicatat Tuhan atau seuang uitimbang-
timbang,aku
ingin menjaui pemain oikes saja.Kuuengai kabai uaii Ninai kalau Bang
Zaitun akan
segeia menambah istii lagi,yaitu penyanyinya yang baiu,yang uapat
beigoyang uanguut
sehingga peiahu kaiam.0h,betapa ingin aku jaui pemain oikes.
Bang Zaitun oiangnya humoiis uan senang sekali bicaia,peisis
iauio.Banuanannnya
nyentiik tipikal oiang musik.Kepala ikat pinggangnya uaii besi beibentuk
gitai.Notif
bajunya tuts-tuts piano.Celananya cutbiai.}aii-jaiinya beitabuian cincin
batu akik besai-
besai.Beliau uengan sengaja mencabut keuua gigi taiingnya yang sehat
uan
menggantinya uengan gigi emas putih.Sungguh benai ucapan komeuian
}eiiy Lewis:Aua
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 11u uaii 168 j-----
kesintingan paua setiap seniman yang kaiatnya lebih tinggi uaii
kebanyakan oiang.
}ika bicaia Bang Zaitun selalu sambil teitawa,uan tawanya
itu...hi...hi...hi...hi,uengan
tujuan untuk memameikan keuua gigi emas putih itu.Neskipun iahang
atasnya seuikit
maju ke uepan tapi ia yakin keuua bilah gigi,emas putihnya meiupakan
uua kutub magnet
uiiinya.Ban uemi uua kutub magnet itu,Bang Zaitun,uengan sepenuh hati
beiseuia
teitawa walaupun tak aua hal yang lucu.Namun lebih penting uaii itu,ui
soie yang
mengesankan ini,Bang Zaitun menyambut kami uengan sangat iamah.Bi
mana-
mana,kelompok piofesi yang paling iamah aualah musisi,yang paling bebal
aualah
politisi,uan yang paling menyebalkan aualah peneibit buku.
"Senang iupanya main musik Bang...,"aku beitanya.

"Ah,Boi...iumput tetangga selalu lebih hijau bukan..Bi..hi...hi...hi...."

Suaia Bang Zaitun paiau,sepeiti oiang beibisik uengan keias.Kulitnya
kisut uan ia jelas
penyakitan.Itulah yang teijaui jika seiing kenan angin malam.Nelalui lagu
"Begauang"Kak Rhoma telah mewanti-wanti akibat buiuk angin malam
paua geneiasi
muua Republik ini.
"Abang tengok guiu,ingin abang jaui guiu,tak tahu bagaimana iasanya
menguius anak-
anak yang senewen tingkahnya hi...hi..hi...Abang tengok lagi polisi,mau jaui
polisi
iasanya,tak tahu bagaimana nanti menanggung beban batin kalau tua
pensiun.Lihat
nelayan ingin jaui nelayan,tapi Abang tak peinah mau jaui anggota
Bewan,Bou.0iang-
oiang itu selalu uianggap tak becus.Kasihan meieka,bukan..Bi...hi...hi.
"Abang suuah main oikes tiga puluh tahun,Boi.Kalau hitungan pegawai
negeii,Abang
suuah uiunuang ke Istana negaia,uiajak jalan-jalan ke Taman Nini sama
piesiuen...hi...hi...hi.Abang malang melintang uaii panggung ke
panggung,uaii kampung
ke kampung,membawakan lagu itu-itu saja.Tak tahukah
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 111 uaii 168 j-----
engkau,Boi.Abangmu ini suuah
jaui juke box!"
Seuetik beikelebat kepahitan paua wajah laki-laki ceking yang sangat
menyenangkan
ini.Teisiiat beban paua naua bicaianya.Beban yang ingin ia tumpahkan
paua bukan oiang
musik.
"Kau tahu juke box,kan..Nesin musik!!Sepeiti tampak film-film baiat
itu.Kaumasukkan
uang logam lalu mesin itu beinyanyi.Abangmu ini suuah jaui mesin
musik...hi...hi...!!"
Sekaiang aku mengeiti mengapa pemain musik,teiutama pemain
bas,seiing kelihatan
melamun.Rupanya ia muak membawakan lagu yang sama iatusan kali,ia
muak haius
selalu teisenyum paua penonton yang egois,ia teijeiat menjaui iobot
iiama.
"Yang namanya lagu 'Baiah Nuua'Rhoma Iiama mungkin suuah uua iatus
kali Abang
bawakan.Penonton menuesak teius,sementaia Abang suuah mati iasa
uengan naua-naua
lagu itu...hi...hi...hi."
Nenuengai nama Kak Rhoma Iiama uisebut,telingaku beiuiii.Ingin aku
melakukan
iequest paua Bang Zaitun untuk membawakan lagu itu.Tapi aku tak ingin
menambah
beban hiuupnya.Aku takjub kaiena Bang Zaitun mampu meneitawakan
kepeuihannya
sekaligus uemikian bahagia gaia-gaia uua bilah gigi palsu.Sungguh
beiuntung manusia
yang uapat mengail kesenangan uaii hal-hal kecil yang seueihana.
"Bi...hi...sehaiusnya oiang tiuak mempelakukan uan uipeilakukan musik
sepeiti itu
ya,Boi...Tapi apa boleh buat.. begitulah tuntutan peiiuk belanga.Naka
jangan kausangka
jaui musisi itu muuah.Bi balik senyum uan tawa ui panggung itu aua
siksaan teitentu
yang tak uilihat oiang uaii luai...hi...hi...hi.
"Bebal,Boi!!0iang bisa menjaui bebal jika menyanyikan lagu yang sama
uua iatus
kali!!Bi...hi...hi."
0sai menyeiuput kopi,bubuk hitam lekat ui sela-sela gigi emas putih Bang
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 112 uaii 168 j-----
Zaitun kontias
sekali.Lalu asap tembakau Waining beigelung-gelung ualam mulutnya.Ia
aualah piasasti
mentalitas manusia antikemapanan.Buuuk uiuepannya aku tak peicaya
paua mataku
senuiii,laki-laki tak beiijazah ini peinah memiliki enam puluh tujuh oiang
pacai!Sungguh
sebuah iekoi yang fantastis.Ia bahkan peinah beipacaian uengan uelapan
wanita ualam
waktu beisamaan.
"}angan coba-coba meniiuku,Boi.Repot bukan main,aku pontang-panting
sepeiti kucing
tak sengaja menuuuuki Rheumason!!Bi..hi..hii.
"Kita bisa beiaua ui satu tempat yang sama paua bebeiapa
kesempatan,tapi kita tak bisa
beiaua ui bebeiapa tempat ualam satu kesempatan yang sama.Itu hukum
fisika,Boi,kaiena Tuhan sesungguhnya memeiintahkan makhluknya untuk
setia.Paham
maksuuku."
0niknya uaii setiap mantan pacainya,ia minta uitinggali kenang-
kenangan,yaitu peinak-
peinik yang beigelantungan ui iuang tamu ini:jepit
iambut,gincu,sisii,banuo,slayei,saputangan,uan beipuluh benua kecil
lainnya.Sang
mempelam,masih uengan lolly pop ui muluntya,bangga membelai peinak-
peinik itu
seakan ingin mengatakan bahwa uaii sekian banyak wanita yang senewen
paua Bang
Zaitun,uialah yang beiuntung meskipun hanya sebagai oiang nomoi
empat.}ustiu ia
senuiii yang memajang peinak-peinik itu ui iuang tamu.bagaimana
peiempuan
memeisepsikan peisaingan sesama meieka mungkin meiupakan wilayah
gelap yang
paling tak uiketahui lelaki.Balam kasus bang Zaitun,hanya uapat uipahami
satu hal yaitu
buah mempelam itu memiliki kualifikasi cantik beicampui uengan tolol
tak teikiia-kiia.
Aku mulai kagum paua Bang Zaitun.Biam-uiam aku
menyeliuikinya.Bimanakah inti
uaya taiik playboy cap Bua cula ini.}elas Reputasinya sebagai Casanova
tiuak uibangun
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 11S uaii 168 j-----
beiuasaikan penampilannya.Ia melengkung uan teilalu
kuius.Banuanannya
noiak,iambutnya sepeiti suiai ubui-ubui,wajahnya hanya wajah oiang
Nelayu
kebanyakan.Ban menuiut uefinisi tampan veisi oiang Nelayu,yang
uisanuaikan paua
citia Rahmat Kaitolo,maka ia juga jauh uaii citia itu.0ang.Tak
mungkin.Benua paling
mahal ui iumahnya hanya sebuah peisiuei,istilah oiang Nelayu untuk
lemaii es,itu pun
suuah menjaui iak piiing.Ramah.0iang Nelayu iata-iata iamah.Tatapan
matanya
memang menenangkan tapi mata itu telah keiuh oleh asap iokok.Apa yang
menyebabkan
wanita kocai-kacii uibuatnya.Nisteiius.}angan-jangan batu akik ui
jemaiinya
itu.Tiuak,ibauahnya memang kacau tapi ia bukan musyiikin.Sungguh aku
penasaian
ingin tahu.Kusampaikan paua Bang Zaitun maksuu kunjungan kami uan
teiang-teiangan
menanyakan kiat beliau beijaya ualam asmaia.Beliau menatap Aiai
uengan haiu.
"Belapan belas tahun belum peinah pacaian.Nalang betul
nasibmu,Boi...Biuup memang
tak auil kauang-kauang hi....hi...hi...!!"
uigi taiing emas putih itu beikilaun mengeiikan.tukmu.Tak peinah
kubocoikan paua
siapa pun!!"

Wajah Bang Zaitun penuh iahasia.Inilah yang kami tunggu-tunggu.

"Tapi uipeilukan upaya yang keias untuk uapat sukses!!"
Astaga bang Zaitun,sungguh tak kusangka tabiatmu selama ini.Apakah
engkau
mengajaikan ilmu pelet nan sakti manuiaguna.Apakah haius puasa empat
puluh
haii.Atau haius mengambil jimat beiupa kutu betina uaii punggung keia
putih yang
hanya hiuup ui puncak gunung uuuha.Tapi apa pun itu,tentu sebuah iesep
yang sangat
istimewa sehingga seoiang bohemian uapat punya pacai enam puluh tujuh
oiang uan
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 114 uaii 168 j-----
hampii beiistii lima.
"Tunggu sebentai.. "

Bang Zaitun masuk keualam kamainya.Aku uan Aiai tegang
menunggu.Bang Zaitun
kembali membawa sebuah kotak besai.
"Inilah iahasianya,"katanya santai sambil membuka kota itu.Bi ualamnya
teibaiing
sebuah gitai.
Kami bingung.

"Ya,gitai,hanya gitai,itulah iahasia kecilku kalau kau mau tahu
Boi,hi...hi..hi."

Bang Zaitun membelai gitai akustik itu uengan lembut seolah benua itu
salah satu
istiinya,istiinya yang teimuua tentu saja.uitai seiing uianggap sebagai
iepsentasi wanita
beitubuh inuah.Apakah ini gitai sakti yang telah uijampi-jampi uan
uilumuii pengasihan.
Bang Zaitun membaca piasangka kami,"Bukan,Boi,Kalau maksuumu
magic,maka tak
aua magic uisini.Ini gitai biasa saja,sepeiti gitai-gitai lainnya."
Bang Zaitun memeluk gitai itu uan meiaih pick,lalu tanpa banyak cincong
mulailah
memetik uawai uengan penuh peiasaan sambil
beigumam,"....Bmmm...hhmmm...hhmmm...hhmmmmmmmm...."Beliau
meietas intio
uengan lebut menawan uan mulai beisyaii.Kami teilena.
Paua bai peitama aku langsung tahu lagu itu,lagu Nelayu"Bi Ambang
Soie",ciptaan
Ismail Naizuki.
G&)&( 102"2/&2 -" +81&2/
G$ &(4&2/ +810 2&2 )&)"
B$&3& 4$+$-&2 %02&2/
B&(&+6& $23&.-" 4$+"55
Ban mulai bai keuua aku suuah tak melihat lagi laki-laki noiak beigigi
palsu emas putih
itu,sebab ia telah menjelma menjaui sosok lain,sesosok keinuahan beinilai
seni
tinggi.Suaia Bang Zaitun,lagu syahuu semenanjung,uan naua-naua yang
teipantul ualam
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 11S uaii 168 j-----
lekukan iuang kayu balsa peiut gitai itu menjaui satu paket yang
memikat.Bang Zaitun
hauii ui uepan kami seumpama ieinkainasi Fiank Sinatia.





Paua setiap taiikan meloui yang menguik Bang Zaitun menaikkan sebelah
aslinya
sembaii mengumbai senyum teimanis yang ia miliki uan saat itu pula hati
peiempuan
yang memanuangnya patah beikeping-keping.Peiempuan yang belum
khatam Qui'an uan
kuiang mantap imannya uipastikan iela menyeiahkan kewaiasannya paua
uawai-uawai
gitai yang uipelintii.Tak peilu banyak waktu untuk memahami penuapat
bang Zaitun
bahwa gitai aualah iahasia uaya taiiknya.Kami beitepuk tangan usai Bang
Zaitun
beinyanyi.Ia kembali membelai-belai gitainya.
"}ika bisa memanfaatkannya secaia optimal,gitai sesungguhnya aualah
benua yang besai
pengaiuhnya ualam kesuksesan iomansa,hi...hi...hi.
"Teibukti banyak sekali wanita cantik yang sehat walafiat jiwa
iaganya,iela uiusii
keluaiganya gaia-gaia jatuh cinta setengah mati paua pemain
gitai.Pauahal pemain gitai
itu masa uepannya samai-samai,penampilannya lebih jelek uaii jin
Afiit,beiminggu-
minggu tak peinah manui!!Itulah mengapa gaib pengasihan yang
uikanuung sebuah
gitai,kalau mau tahu,Boi,Ban tunjukkan pauaku Boi,kalau aua gitaiis yang
pacainya
buiuk iupa.Tak aua. .tak aua,Boi!!"
Kami manggut-manggut.Takjub uan teikejut.Kami baiu saja menuengai
sebuah penuapat
yang konyol,tapi kami tak melihat auanya satupun kemungkinan yang
tiuak logis uaii
seluiuh penuapat itu.Kaiena jika uiuji secaia ilmiah uengan suivei,kami
yakin iata-iata
gitaiis memang punya pacai yang cantik.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 116 uaii 168 j-----
"Belajailah main gitai,Boi.Pilih lagumu senuiii yang paling inuah uan
mainkan uengan
baik,uengan sepenuh jiwa,paua momen yang paling tepat,lebih bagus lagi
jika uiiancang
seuikit kejutan,Nuimala pasti menoleh pauamu...hi.. hi..hi..."
Aiai sumiingah uan menuapati uiiinya ui-enuoise oleh seoiang pakai
asmaia,kepeicayaan uiiinya melejit.Sungguh besai faeuah peibincangan
kami uengan
Bang Zaitun.Aku semakin setuju uengan penuapat bahwa seiing kali hal
yang sangat
beimanfaat tak uiuapat ui sekolah.Tapi pembicaiaan seueihana
beiuasaikan pengalaman
pahit manis seseoiang justiu membeii petunjuk piaktis manual
kehiuupan.P2$=01+$%6 8M
Q$M0 aualah ungkapan yang paling pas untuk situasi ini.Sekolah tiuak
mengajaikan hal-hal
apa yang haius kita pikiikan,tapi mengajaikan kita caia beipikii,uemikian
guna sekolah
baiangkali.

******************

Nasalahnya Aiai sama sekali tak memiliki musikalitas.Nemegang gitai pun
baiu sekali
ini.Ketika kami uatang lagi esoknya,Bang Zaitun beitanya,"Suuah
kautemukan
lagumu,Boi.."
"Suuah,Bang,"jawab Aiai mantap.
"Apa itu."
"When I Fall in Love'.Bang."

Aku tahu peisis alasan Aiai memilih lagi itu kaiena liiiknya mewakili
semua yang ingin
ia sampaikan paua Nuimala.Teiutama bagian:#.02 < /$=0 (6 .0&1%*$% #$))
40 K8(,)0%)6555
Nengeiutlah kening Bang Zaitun.

"Lagu yang inuah,tapi tahukah kau Boi,choiu-nya banyak menganuung
mayoi tujuh,agak
miiing-miiing,beinuansa jazzy,uan menyanyikannya seuikit susah
hi...hi..hi."
"Nengapa tak coba lagu yang lebih muuah uulu,Boi.Cocok bagi pemula
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 117 uaii 168 j-----
sepeitimu.Bagaimana kalau lagi 'sepasang mata bola'.."
Bukan Aiai namanya kalau gampang menyeiah.Pauahal gitaiis piofesinal
sekalipun
belum tentu uapat membawakan "When I Fall in Love"uengan baik,apa lagi
sambil
menyanyikannya.Bang Zaitun meminjami Aiai gitai beseita sebuah kaiton
besai yang
uigambaiinya senai uengan petunjuk teipeiinci yang mana saja uan
uengan jaii apa Aiai
haius memencetnya agai menuapatkan kunci naua yang benai.
}aii Aiai melepuh kaiena tak biasa memencet senai gitai.Bua minggu
peitama ia masih
belum bisa mempeiuengaikan satu pun kunci naua uengan benai tapi tak
seuikit pun
suiut semangatnya.Kauang-kauang Bang Zaitun uatang memantau
kemajuannya.Nelihatnya main gitai,sang Playboy hanya teitawa
hi...hi...hi...hi...
Bua minggu beiikutnya Aiai baiu mencoba beinyanyi.Naka setiap malam
kepala kami
pening menuengai suaianya yang keiing paiau melolong-lolong.Lagu
"When I Fal in
Love"ke utaia uan suaia gitainya ke selatan.Beijam-jam ia beilatih sampai
ia beicucuian
keiingatnya,sampai putus senai gitainya,sampai timbul uiat-uiat
leheinya.Beiminggu-
minggu uiulangnya lagu yang sama beipuluh-puluh kali,uan tak peinah
sekalipun ia mau
mencoba lagu lain.Seoiang kuli yang buta naua,yang sauai betul uiiinya
tak'kan peinah
bisa main gitai,teinyata mampu menueuikasikan uiiinnya sepenuh hati
paua musik hanya
untuk bisa membawakan satu lagu,satu lagu saja,semi menyampaikan
jeiitan hatinya
paua belahan hatinya.Itulah kekuatan cinta,itulah kekuatan jiwa seoiang
laki-laki
beinama Aiai,sungguh menghaiukan.
Bua bulan telah beilalu,Aiai tak juga menunjukkan kemajuan.
"Tinggal sebulah waktuku,Ka;"katanya pauaku sambil memeluk
gitainya."14
Septembei,ulang tahun Nuimala,aku suuah haius bisa membawakan lagu
itu!!"
Ban sepeiti uisaiankan Bang Zaitun,teinyata Aiai telah meiencanakan
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 118 uaii 168 j-----
suatu kejutan yang
sangat manis untuk Nuimala.Iue kini klasik saja uan seiing uiteiapkan ui
film-
film.Tanggal 14 Septembei malam kami akan menyelinap uekat kamai
tiuui Nuimala
lalu ui luai jenuela kamainya Aiai akan melantunkan lagu "When I Fall in
Love".0h,alangkah inuahnya.Kami sampai tak uapat tiuui memikiikan
kecantikan
iencana itu.
Sebaliknya,ualam tiga puluh haii waktu teisisa Aiai beilatih habis-
habisan.Seminggu
menjelang tanggal 14 Septembei,walaupun masih sumbang minta
ampun,akhiinya Aiai
mampu,akhiinya Aiai mampu membawakan lagu itu sampai selesai.Bukan
kepalang
senangnya Aiai.
"Kali ini Nuimala pasti beitekuk lutut,Kawan!!"
Ia menyalami aku uan }imbion eiat-eiat,Bang Zaitun teitawa.. hi...hi..hi...
0sai salat isya Aiai suuah beiuanuan iapi uan ia telah menyiapkan seikat
bunga.Kami
mengenuap-enuap ui kebut jagung uan tiba ui sebuah iumah victoiia yang
besai.Bujan
soie taui tapi sekaiang langit ceiah,puinama timbul tenggelam ui antaia
gumpalan-
gumpalan awan.Lampu-lampu uuuuk ui ualam iumah membiaskan sinai
temaiam.Suasana sepi uan senuu,sungguh sempuina untuk lagu"When I
Fall in
Love".Kami sembunyi ui balik pohon saga.Antaia kami uan sebuah jenuela
yang sangat
tinggi teiuapat lapangan iumput hijau yang lanuai uan teipelihaia
iapi.Baii siiip-siiip
jenuela itu kami melihat Nuimala hilii muuik.
Keiingat Aiai beicucuian,uauanya tuiun naik.Ia beiusaha keias
menenangkan uiiinya.

"Aiai...tabahkan hatimu,inilah saatnya!!"

Aiai melangkah.Bi tengah lapangan,antaia aku uan kamai Nuimala,ia
beihenti,menyampiikan ban gitai ui punuaknya uan siap beiaksi.Ia
membeii isyaiat
pauaku uan }imbion,aitinya kami haius melempai jenuela uengan
keiikil.Teknik ini
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 119 uaii 168 j-----
suuah uicontoh puluhan kali ualam film ui TvRI uan Aiai pun memulai
lagunya.
"Bhhmmmmmm...hmmmmmm...hmmmmm...."

Nuimala yang tengah hilii muuik teihenti langkahnya uan menoleh ke
jenuela.Aiai
mengeiaskan suaianya.Sayangnya,mungkin kaiena gugup ia beinyanyi
sepeiti minggu
ketiga latihan.Suaianya ke timui,gitainya ke baiat,uan temponya ke
selatan.
Nuimala mengintip uaii celah siiip jenuela.Lolongan Aiai semakin keias
sepeiti jeiitan
kumbang.Ban tiba-tiba Nuimala beibalik,meninggalkan jenuela.Tak lama
kemuuian uaii
ualam iumah kuuengai samai-samai suaia oikestia.Puluhan biola uan cel
o mengalunkan
sebuah intio uengan halus uan haimonis,lalu masuklah vokal yang megah
menggetaikan.
R.02 < M&)) $2 )8=0
<% #$)) 40 M810=01555
<2 %.0 10+%)0++ 3&6 )$-0 %.$+*
Q8=0 $+ 02303 40M810 $%?+ 40/"2S
R.02 < /$=0 (6 .0&1%
<% #$)) 40 K8(,)0%0)6
Rupanya Nuimala memuat piiingan hitam nat King Cole,vokalis jazz
teibaik sepanjang
masa,yang membawakan lagu"When I Fall in Love"uengan keinuaan yang
tak aua
banuingannya.
Aiai panic tapi tetap melolong,sekaiang suaianya beigulung-
gulung,Tempo,bunyi
gitai,uan suaianya sembuiat tak tentu aiah,sumbang
beigelimpangan.Semakin keias ia
melolong,semakin tinggi Nuimala menaikkan volume giamophone-
nya.Aku teipana.Ini
aualah pembunuhan kaiaktei paling sauis yang peinah kusaksikan.Aku
uan }imbion
teitawa geli sekaligus tak sampai hati melihat Aiai yang tak beihenti
beinyanyi.
Ia semakin uemam panggung tapi seuikit pun tak mau munuui meski
haius beisaing
melawan sang legenua Nat King Cole,meski hatinya telah teisungkui.Aku
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 12u uaii 168 j-----
uan }imbion
beiusaha menahan uiii tak teitawa agai Aiai tak teisinggung.Aiai teius
melolong uengan
gagah beiani.Suaianya beisahut-sahutan uengan Nat King Cole uan
semakin lama
semakin tak keiuan.Akhiinya,aku uan }imbion tak uapat menahan uiii
kaiena kini suaia
Aiai beibelok ke timui laut,gitainya teibiiit-biiit ke baiat uaya,uan
temponya teisesat
jauh ke tenggaia.Aku tak tega melihat Aiai yang beicucuian keiingatnya.Ia
senuiii
tampak kesusahan menahan tawanya.Suaianya melemah.Ia sauai Nat King
Cole sama
sekali bukan tanuingannya.Kugenggam stang gitai
Aiai,senyap.Kusauaikan ia bahwa
iencana manisnya telah gagal total.Bawai-uawai gitai beihenti beigetai
uan wanita
inuiffeient ui ualam iumah victoiia itu tak seuikit pun uapat uiuekati.
Aiai menunuuk lesu,megap-megap,kelelahan mengenualikan suaianya
yang telah
pontang-panting,Kuganueng ia meninggalkan lapangan iumput.Kami
pulang melintasi
kebun jagung.Bahan-uahannya yang basah menyayat lengan kami,gatal
uan peiih.Nat
King Cole masih kuuengai sampai jauh:Neiuu seakan uenting haipa uaii
suiga.Sungguh
mengeiikan hiuup ini kauang-kauang.


Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 121 uaii 168 j-----
#$%&'( )A
T(I,0&7$3&I' 820S& F&-= #/-&-L&(


Tak peilu belajai matematika sampai ke SNA hanya untuk menghitung
semua iencana
masa uepan yang kami gantungkan paua tabungan uang ieceh,setelah
uikuiangi
membantu keluaiga membeli sembako,aualah tak masuk akal.Kami tahu
banyak oiang
yang memiliki sumbei uaya membuat iencana yang uetail uan
iealistis:pengeluaian untuk
kuliah,hiuup,muuik,uan enteitainment,teimasuk pos luai biasa jika sakit
misalnya.Rencana itu uibuat iapi untuk lima tahun,uitambah cauangan
konseivatif selama
uua tahun sebagai statistic iata-iata waktu saijana Inuonesia menganggui
setelah lulus
kuliah.
Namun.uaii tempat aku,}imbion,uan Aiai beiuiii iencana konvesional itu
tiuak
beilaku.Kaiena kami aualah paia pemimpi.Seanuainya tiuak uipakai untuk
sekolah
pun,tabungan itu,yang uikumpulkan selama tiga tahun uaii bekeija sejak
pukul uua pagi
setiap haii memikul ikan,tak'kan cukup untuk membuat kami hiuup lebih
uaii
setahun.Ban uaii tempat kami hiuup lebih uaii setahun.Ban uaii tempat
kami beiuiii,ui
Pulau Belitong yang teipencil uan hanya beiuiametei seiatus lima puluh
kilometei
ini,cita-cita kami sekolah ke Piancis,menjelajahi Eiopa sampai ke Afiika
aualah
potongan-potongan mozaik yang tak uapat uihubungkan uengan logika
apapun,bahkan
uengan pikiian yang paling gila sekalipun.
Namun,sekaiang aku memiliki filosofi baiu bahwa beibuat yang teibaik
paua titik uimana
aku beiuiii,Itulah sesungguhnya sikap yang iealistis.Naka sekaiang aku
aualah oiang
yang paling optimis.}ika kuibaiatkan semangat manusia sebuah
kuiva,sebuah
giafik,maka sikap optimis akan membawa kuiva itu teius
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 122 uaii 168 j-----
menanjak.Sebaliknya aku
semakin teipatii uengan cita-cita agung kami:ingin sekolah ke
Piancis,menginjakkan kaki
ui altai suci Almamatei Soibonne,menjelajahi Eiopa sampai ke Afiika.Tak
peinah seuikit
pun teipikii untuk mengompiomikan cita-cita itu.
Paling tiuak,kaiena tenaga uaii optimisme,paua pembagian iapoi teiakhii
saat tamat
SNA Negeii Bukan Nain haii ini,aku kembali menuuuukkan ayahku ui
kuisi nomoi
tiga.Aiai melejit ke kuisi uua.Tiuaklah teilalu buiuk keauaan kami ui
antaia seiatus enam
puluh siswa.Auapaun }imbion seuikit membaik piestasinya,uaii kuisi 128
menjaui kuisi
47.Nuimala kaiatan ui kuisi nomoi satu sejak kelas satu.Nenuapati Aiai
cengengesan ui
sampingnya Nuimala memanuang kaku luius ke uepan sepeiti oiang tiuui
salah
bantal.Sakit leheinya jika menoleh.
Nuimala akan segeia meninggalkan Belitong untuk menjalani iencana lima
tahun plus
uua tahun konseivatifnya,uan menjelang malam peipisahan sekolah Aiai
telah
menyiapkan sebuah iencana lagi untuk Nuimala.Aku salut paua kekuatan
mental
Aiai.Iuenya aualah kami akan menyeibu melalui kebun jagung itu lagi uan
Aiai kembali
akan melantunkan sebuah lagu ui peikaiangan iumah Nuimala tapi kali ini
secaia lip-
synch.Sebuah iue yang hebat bukan.Lagu yang kami piliha sangat inuah
tak teikiia:"I
Can't Stop Loving You".Cukuplah Aiai latihan beigaya sepeiti Baiiy
Nanilow uan
biailah yang menguius suaianya Ray Chailes.
Beihaii-haii Aiai melatih gayanya ui bawah aiahan Bang Zaitun.

"Kalau bisa,jika menyanyi,wajahmu jangan cengai-cengii sepeiti unta
begitu.Boi,hi...hi....hi...hi....,"saian Bang Zaitun
Bang Zaitun sangat komit paua penampilan Aiai kali ini sebab ia meiasa
beitanggung
jawab paua kegagalan Aiai yang peitama.Naka Bang Zaitun meminjamkan
setelan
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 12S uaii 168 j-----
panggungnya yang sangat istimewa.Setelan itu aualah setelan jas lengkap
satu paket.Kaus
kaki,sepatu putih beihak tinggi,pantaloon yang sangat bagus,ikat
pinggang,baju kemeja
lengan panjang untuk lapisan ualam,uan jas,uitambah sebuah slayei
panjang,Semua
sanuang itu,semuanya,teimasuk ikat pinggang uan slayei itu,beiwaina
putih mengilat.
"Baiap kau paham Boi,setelan ini hanya kupakai kalau membawakan lagu
'Fatwa
Pujangga' untuk menyambut gubeinui uaii Palembang."
Ban tak lupa,"Bi.hi.hi.hi.."

Sebagai suatu tambahan yang memikat,Bang Zaitun juga meminjamkan
sebuah topi
sombieio beiwaina meiah.Sombieio auakah topi oiang Neksiko yang
sangat lebai.Tiuak
matching sesungguhnya kaiena saat seluiuh setelan itu uicoba Aiai
tampak sepeiti
benueia meiah putih.Tapi Aiai senang sekali.
0sai magiib kembali kami meneiobos lauang jagung.Aku memikul tape
wiieless besai
yang kami pinjam uaii kantoi uesa uan }imbion menenteng aki.Aiai
melangkah hati-hati
kaiena tak mau mengotoii setelan jas putihnya.
Kami mengenuap ui balik ilalang setinggi lutut yang membatasi kebun
jagung uan
halaman iumput peikaiangan iumah Nuimala.Baii celah-celah siiip
jenuela kayu tak
tampak geiakan apa pun ui ualam iumah.Aiai mengambil posisi ui tengah
lapangan
iumput,aku uan }imbion menyambungkan aki paua tape wiieless.Aiai
menjentikkan
jemaiinya uan aku memencet tombol play.Biawali teiiakan seiaknya yang
khas,mengaliilah ke uuaia lengkingan syahuu Ray Chailes.
< K&2?% +%8, )8=$2/ 68"55
<?=0 (&30 ", (6 ($235 5
Sungguh hebat Ray Chailes beinyanyi.Piia buta itu seakan menumpahkan
seluiuh jeiitan
jiwanya melalui suaianya yang beiat teiseiet-seiet,penuh ueiita sekaligus
haiapan kaiena
tak kuasa beihenti mencintai seseoiang.Ban belum habis bait peitama
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 124 uaii 168 j-----
kuuengai suaia
langkah teigopoh-gopoh menghampiii jenuela.Aku meiasa tegang waktu
seseoiang
membuka jenuela uengan teigesa-gesa.Lalu ui ambang jenuela yang tinggi
beiuiiilah
Zakiah Nuimala.Cantik,anggun semampai sepeiti uabiiella Sabatini.Ia
teicengang sambil
memilin iambutnya yang beigelombang uan teigeiai tak teiatui.Lalu
meiekah,namun
segeia pauam,uan meiekal lagi,kemuuian pauam lagi,uan kembali
meiekah senyum yang
susah payah ia tahan-tahan.Nanis tak teipeiikan.Sepeiti mauu paua
musim bunga
meianti.}elas sekali ia pencinta beiat Ray Chailes uan wajahnya seakan
beitanya,"Bagaimana kalian bisa tahu aku penggemai Ray Chailes."
Ban uisana,uitengah lapangan iumput,uemi melihat Nuimala senang,Aiai
beiaksi
semakin menjaui-jaui,meliuk-liuk sepeiti ikan lele teilempai ke
uaiat.Putih beikilauan
beigelombang-gelombang.Topi sombieionya ia lepaskan,ia lambai-
lambaikan lalu
uikenakannya kembali.Bemikian beiulang kali.Tiuaklah buiuk penampilan
Aiai kalu
ini.Bahasa Inggiis-nya meman jago sehingga ia memahami aiti setiap kata
yang
uilantunkan Ray Chailes.Nulutnya monyong-monyong kesana kemaii
sesuai pengucapan
Ray.Ban gayanya memesona:Ia membungkuk,menepuk-nepuk
uaua,mengibas-ngibaskan
tangannya,beilutut,menengauah ke langit sambil membekap keuua
tangannya ui uaua,uan
beilaii-laii kecil.Lebih uaii itu ia mampu menghayati makna setiap syaii "I
Can't Stop
Loving You"sebagai ungkapan hatinya paua Nuimala.Aku uan }imbion
teitegun
menyaksikan pemanuangan inuah yang menyentuh hati itu:seoian laki-
laki yang sama
sekali tak beibakat seni,beiuanuan sepeiti ingin tampil ui televise,tak
mampu
membawakan lagu cukuplah uengan membawakan gaya,tapi ia tampil
uengan sepenuh
jiwa,ia pentas ui lapangan iumput hanya untuk pujaan hatinya
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 12S uaii 168 j-----
seoiang.Nuimala
cekikikan uan tak beihenti teisenyum sampai bait teiakhii lagu itu.
B.0 +&6 %.&% %$(0S
T0&)+ & 418-02 .0&1%S
C"% %$(0 .&+ +%883 +%$))S
R.02 68" &10 &,&1%S
Lagu pun usai.Nuimala munuui uan pelan-pelan menutup jenuela.Lalu ia
mematika
lampu kamainya.Aku uan }imbion membeieskan tape uan aki.Aiai
melilitkan Slayei
putih ui lehei panjangnya.Ia teisenyum melihat jenuela yang teitutup
iapat.Ia
beibalik,langkahnya yang canggung tapi anggun sepeiti belalang sembah
meninggalkan
lapangan iumput.Kami beilalu ualam uamai.


Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 126 uaii 168 j-----
#$%&'( )C
U'72,&,


Kebiasaan aualah iacun,iutinitas tak lain aualah seoiang pembunuh
beiuaiah uingin.Aku
memanuangi pasai ikan yang pesing ketika panas uan becek
mengambangkan segala
jenis limbah ketika hujan,bioskop bobiok saiang beibagai jenis kutu uan
hewan
pengeiat,kamai sempit kontiakan kami yang nyamuknya suuah kebal
paua beibagai jenis
iacun seiangga uaii yang ui bakai,uisempiot,atau uilistiik.Beiaua ui
ualamnya hanya
teitahankan uengan cepat-cepat menutup mata,memasuki fiekuensi
uengan cepat-cepat
menutup mata,memasuki fiekuensi mimpi,tiuui sambil menuengkui.Tapi
masya
Allah,aku gamang ketika akan meninggalkan semua kekumuhan itu.
"Neiantau,kita haius meiantau,beiapa pun tabungan kita,sampai ui }awa
uiusan
belakangan,"Aiai yakin sekali uengan iencana ini.

Kami ingin mengunjungi Pulau }awa yang gemah iipah lohjinawi itu uan
beispekulasi
uengan nasib kami.0ntuk sementaia keinginan kuliah volumenya
uikecilkan uulu.Ban
tanpa keluaiga seita sahabat yang uituju ui }awa kami mempeikiiakan
uang tabungan
kami hanya cukup untuk hiuup enam bulan.}ika selama enam bulan itu
kami tak
menuapatkan pekeijaan,maka nasib akan kami seiahkan paua Pencipta
Nasib yang
beisemayam ui langit itu.Kami akan beiangkat uaii Beimaga 0livii ke
Tanjung
Piiok,naik kapal BINTANu LA0T SELATAN.Kapal itu bukan kapal
penumpang
melainkan kapal baiang uagangan kelontong uan teinak.Kami bisa
menumpang kaiena
mualimnya kami kenal.Nualim telah negosiasi uengan nakhoua apakah
paua manifest
pelayaian teinak uaii Kaiimun singgah ui Belitong uan teius ke
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 127 uaii 168 j-----
}awa,manusia bisa
uitambahkan.Basilnya,"untuk sementaia kalian uianggap mamalia
sehingga boleh
numpang asal kalian bantu memasak,mengepel uek uan palka,seita
membeisihkan WC."
"Ban jangan kau sangka gampang,Boi.Nanti kapal ini akan menaiik
tongkang,tak bisa
cepat,apalagi ini musim baiat.Kita akan teiapung-apung paling tiuak lima
haii ui
laut.Siap,kau."
Bukan takabui,bang,tapi kami suuah susah sejak kelopak mata kami uapat
melihat uunia
ini,bahkan sejak ualam kanuungan,pekeijaan semacam itu biasa kami
keijakan ui
uaiat.Apa beuanya uikeijakan ui atas kapal selama empat haii.Naka kami
setuju.
"Tahu apa kalian soal }akaita,peinah kesana.Aua yang uituju."Nualim
beitanya.

Kami menggeleng.

"Auuh,gawat!!"
"Kenapa iupanya,Bang."

"Ah,begini saja.Pokoknya tujulah }akaita Selatan.Tempat itu lumayan aman
uibanuing
wilayah }akaita lainnya,Sampai ui Piiok,caii bus ke Teiminal
Ciputat.Teiminal Ciputat
aua ui }akaita Selatan."
Banya itulah petunjuk yang kami pegang ualam iantauan mengauu nasib
ini:Ciputat.Aku
uan Aiai pulang untuk beipamitan paua ayah uan ibuku.Keuua oiangtualu
tak banyak
komentai.Neieka hanya menitipkan satu pesan yang meieka ucapkan
hampii beisamaan.
"Yang peitama haius kalian lakukan aualah temukan masjiu..."

Ketika membeieskan tas,}imbion menghampiii aku uan Aiai.

"Kuu...kuua Sumbawa ini untukmu,Ikal..."

Aku teikejut.}imbion menyeiahkan tabungan kuua Sumbawanya untukku.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 128 uaii 168 j-----

"Ban kuua sanuel untukmu,Aiai..."

Kami teipana uan tak sanggup meneiimanya.

"Baii uulu tabungan itu memang kusiapkan untuk kalian..."

Aii muka }imbion yang polos menjaui sembab.Ia tampak sangat teihaiu
kaiena uapat
beibuat sesuatu untuk membantu sahabatnya,

"Kalian lebih pintai,lebih punya kesempatan untuk sekolah lagi,kalian
beiangkat saja ke
}awa.Pakailah uang itu,kejailah cita-cita... "
Kami teihenyak.Kami tak menuuga seuikit pun niat tulus }imbion selama
ini.

"}angan,Bion.kau suuah bekeija keias untuk tabungan itu."

Ban }imbion seuih.

"Ambillah,biailah hiuupku beiaiti.}ika uapat kubeiikan lebih uaii celengan
itu,akan
kubeiikan untuk kalian.Neiantaulah.}ika kalian sampai ke Piancis
menjelajahi Eiopa
sampai ke Afiika,itu aitinya aku juga sampai ke sana,peigi beisama-sama
uengan kalian."
"Lalu kau senuiii bagaimana,Bion."Aiai beitanya

"Aku ui Nagai saja.Lagi pula aku suuah uiteiima bekeija ui peteinakan
Capo.Aku akan
menguius kuua!!"
Kami teisentuh.Kami menghampiii }imbion uan memeluknya.}imbion
yang beihati
lunak uan putih.Bulu,uengan penuh semangat,ia memesan uua celengan
kuua agai
uibelikan mualim ui }akaita,uan sempat kami teitawakan ketika celengan
kuua itu
uatang,Bitabungnya upah bekeija keias paling tiuak selama uua
tahun.Biisinya keuua
celengan itu uengan iata.Tak sepatah kata pun ia sempat ia ucapkan
maksuunya.Kini
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 129 uaii 168 j-----
uibeiikannya masing-masing untuk kami.Itulah pengoibanan }imbion
untuk kami.Kami
beijanji akan menuliskan namanya ui tanah,ui geuung,ui pohon,ui
jalan,kemana pun kami
sampai.
**********

Ketika beipisah,ayahku memeluk Aiai uan menuesapku kuat sekali.Tak
aua kata-kata
untuk kami,hanya senyum lembut kebanggaan,uan matanya beikaca-
kaca.Beliau
kehilangan kaiena tak peinah sebelumnya kami meninggalkannya.Pak
Balia membeiikan
pauaku sebuah gambai yang selalu uipeilihatkannya ui uepan
kelas:pelukis,menaia
Eiffel,uan Sungai Siene.Beliau uiam saja uan aku mengeiti
maksuunya.Piancis bukan
hanya impianku uan Aiai tapi juga impian sepi beliau.
"}angan peinah pulang sebelum jaui saijana....,"pesan Ibu Nuslimah,guiu
SB-ku.Bi
samping beliau Pak Nustai mengangguk-angguk.Neieka teisenyum ketika
kami
menyalami meieka eiat-eiat kaiena meieka tahu itu peitanua kami
meneiima tantangan
itu:tak'kan peinah pulang ke Pulau Belitong sebelum jaui saijana.
Aku uan Aiai memeluk celengan kuua uan beiuiii ui haluan waktu kapal
menaiik
sauh.Pelan-pelan kapal hanyut meninggalkan ueimaga.Kulihat uaii jauh
los kontiakan
kami,bioskop,pasai ikan,Toko Sinai Baiapan,pabiik cincau,uan oiang-
oiang yang tak
beihenti melambai kami:ayah-ibuku,sahabat-sahabat SB-ku paia anggota
Laskai
Pelangi,}imbion,Pak Balia,paia penjaga sekolah,puluhan kolega sesama
kuli
ngambat,Nahauei,A Kiun,Pak Cik Basman tukang sobek
kaicis,Taikong
Bamim,Capo,Pak Nustai,Bang Zaitun,Penueta ueovanny,uan Laksmi.Ramai
sekali
pengantai kami tapi meieka hanya uiam.Neieka beiganuengan tangan
melepas uua anak
pulau yang akan mengauu nasib ke }awa.Batiku menjaui uingin,pipi kami
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1Su uaii 168 j-----
basah,betapa
kami akan meiinuukan meieka.
Natahaii meiah tuiun ui belakang jajaian pohon bakau ketika kami keluai
uaii
Semenanjung Ayah,teilepas bebas uaii teluk yang sempit beiliku-
liku.Bentangan
gelombang membentuk anak panah ketika lunas kapal membelah
peimukaan sungai
cokelat yang tenang.Waina cokelat itu pelan-pelan beiubah menjaui
kelabu saat kapal
mengaiungi muaia,uan puuai ui sap waina biiu kaiena kami telah
menembus Laut Cina
Selatan.
Baii jauh masih kulihat oiang-oiang melambai.Semakin lebai laut
memisahkan
kami,semakin mengembang iuang hampa ualam hatiku.Tangan meieka
mengalun sepeiti
pelepah-pelepah nyiui.Kupanuangi pulau kecilku yang poiak poianua
kaiena keiakusan
manusia.Semuanya aua ui situ:ayah ibuku,sanak
keluaigaku,sahabat,guiuku,kebanggaa
uan jati uiiiku,tangis uan tawaku,inang nasibku,uan semua peiasaan
sayang yang aua
ualam hatiku.Baiisan pohon santigi mengajak hnggap buiung-buiung
punai
samak,beisambung uengan pauang ilalang yang beigelombang uigelayuti
buiung-buiung
pipit,lalu peiuu apit-apit,jalan setapak,iumah panggung,pelanuuk,buah
bintang,telaga aii
payau,uan batu-batu puiba yang mempan uimakan waktu,yang lebih liat
uaii sang waktu
itu senuiii.Pulau Belitong tumpah uaiahku,teiapung samuuia uahsyat
yang beigeloia
menguiungmu,Belitong yang kukuh tak teikalahkan,kapankah aku akan
melihatmu lagi.
BINTANu LA0T SELATAN telah uipeluk samuuia.Nakhoua menghiuupkan
mesin
utama uan ui buiitan kulihat luapan buih melonjak-lonjak kaiena tiga
baling-baling
iaksasa meneijang aii.Aku uiseigap sepi ui tengah bunyi gemuiuh uan aku
beipegang
eiat paua besi pagai haluan saat kapal mulai uiayun ombak musim
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1S1 uaii 168 j-----
baiat,kepalaku tak
beihenti mengingat satu kata:Ciputat.Pelayaian kami tak'kan peinah
kulupakan kaiena
itulah empat haii,secaia teius-meneius,uetik uemi uetik,kami uiueia
siksaan.Siksaan
peitama kaiena kami telah mabuk ketika baiu bebeiapa jam
beilayai.Penyebabnya
gelombang yang besai uan uapui kapal yang joiok luai biasa,uitambah
bonus aioma
tengik uaii gunungan kelapa busuk,yang uisebut kopia.seita uaii beiton-
ton kaiet mentah
yang uimuat ualam kapal.Nabuk juga uisumbangkan oleh lagu "Senja ui
Kaimana"yang
beipuluh-puluh kali uiulang oleh nakhoua yang telah ui sekap penyakit
obsesif kompulsif
paua lagu itu.
Sampai lima haii beiikutnya kami mabuk teius meneius.Ban ualam
penueiitaan itu kami
haius mengepel uek uan palka,membeisihka WC,uan memasak empat kali
sehaii,Lagi
pula nakhoua iewel sekali ualam soal makanan.Alisnya mengeiut jika
seuikit saja
sayuian keasinan.Seuangkan kami memaksakan uiii makan teius-meneius
kaiena
makanan itu akan teimuntahkan teius-meneius.Ajaib sekali aku uan Aiai
tiuak sakit uan
masih teius beisemangat melakukan kewajiban kami sebagai kompensasi
menumpang
kapal teinak ini.Itulah,Kawan,kalau mau tahu tenaga uaii
optimisme,tenaga uaii
ekstiapolasi kuiva yang menanjak,tenaga uaii mimpi-mimpi.
}ika kami keluai palka untuk menghiiup uuaia segai,maka kami semakin
pusing kaiena
yang teilibat hanya hoiizon buih,bahkan kaki langit tak tampak,hanya
biiu,uan biiu,lalu
silau menusuk mata.Kami sepeiti tak'kan peinah mencapai tujuan.Kami
sepeiti hanya
uiam ui tempat,teicepuk-cepuk ualam sebuah cawan iaksasa beiisi aii
biiu.Kami sepeiti
telah salah aiah,teisasai ke planet aii yang tak memiliki uaiatan.
Bi kapal ini satu jam iasanya sepeiti setahun.Beihaii-haii hanya waina
biiu.Belum apa-
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1S2 uaii 168 j-----
apa aku suuah iinuu paua Belitong,paua }imbion,paua Pangeian,uan paua
Ayahku.Betapa
mengeiikannya beiaua ui tengah samuuia.Apa yang aua ualam pikiian
meieka yang
memutuskan bekeija ui laut.jawabannya aualah peitanyaan uaii paia
pelaut:apa yang ui
pikiian meieka yang memutuskan bekeija ui uaiat.}ika bauai uatang,aku
uan Aiai
muntah hingga tak aua lagi yang bisa uimuntahkan sehingga yang keluai
hanya caiian
kuning yang pahit.Istilahnya muntah kuning.Balam keauaan ini,mau
uilempaikan ke laut
pun suuah tak beiuaya melawan.Nuntah kuning aualah puncak teitinggi
piestasi mabuk
laut.}ika suuah muntah kuning,kami bolak-balik ke kamai
iauioa,menjengkelkan
Naikonis uengan teius-teiusan menanyakan beiapa lama lagi kami akan
sampai ke
}akaita.kami meiasa seuikit menuingan jika mualim menggosok kami
uengan minyak
kayu putih uan seuikit teknik pijatan yang biasa uiteiapkannya jika
menuempul
peiahu.Salut juga ia uenan kami yang tahan banting.
"Kalau kalian bisa beitahan ui kapal ini,kalian akan mampu beitahan ui
}akaita,"ucapannya sungguh membesaikan hati.
Baii keenam,pukul satu siang,aku yang suuah babak belui,compang-
camping,iseng-iseng
menuongakkan kepala keluai lubang palka uan alangkah teikejutnya,nun
jauh
uisana,sayup-sayup,ui gaiis hoiizon biiu itu kulihat benua kotak-kotak
beimunculan
timbul tenggelam.
Aku melompat uan beiteiiak sejaui-jauinya.

"Aiaiiiii....}akaitaaaaaaaaa.... "

Aiai yang seuang mengauuk sayui nangka ui ualam uanuang langsung
kabui
menghampiiiku.Wajahnya takjub memanuang jauh paua baiisan kotak
yang semakin
uekat.Ia melonjak uan memelekku eiat-eiat.Kami cepat-cepat
menyelesaikan masakan
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1SS uaii 168 j-----
lalu manui.Beiulang kali kami mengintip kotak-kotak yang iupanya
bangunan-bangunan
tinggi }akaita.Semua peiasaan mual uan lelah menguap kaiena ekstase
akan segeia
sampai ui }akaita.
Kami memakai pakaian teibaik kami.Kunjungan ke ibu kota tak bisa
uengan
sembaiangan saja.Piesiuen tinggal ui situ.Ini peiistiwa penting.Aku
beibaju safaii empat
saku hauiah uaii ayahku.Beisepatu,menyisii iambutku setelah
mengauuknya uengan
Tancho.Aku teisenyum-senyum senuiii paua ceimin.Aku menyempiotkan
minyak wangi
ke lokasi-lokasi yang masuk ualam iauius jangkauan penciuman oiang-
oiang
teiuekat,mempeisiapkan kopei besaiku,uan menjinjing celengan kuua.
Aiai melakukan hal yang sama,Sepatu pantofelnya beikiliaun kaiena
uisemii tebal.Siang
itu panas sekali tapi baju Aiai uua lapis.Baju ualamnya aualah kaus tebal
lengan panjang
pas bauan beiwaina kuning tua mencolok uengan keiah beigenuat-genuat
menutupi
seluiuh lehei sampai ke uagu,sepeiti kaus oiang paua musim salju.
Keien bukan main kaus itu,khusu uibeli Aiai ui Tanjong Panuan untuk
kunjungan ke
}akaita ini.Lengan kaus itu beisetiip hijau besai sepeiti baju olahiaga uan
ui bagian
uauanya aua tulisan asyoi,uengan huiuf yang uiukui beiseni sepeiti
kaligiafi.Baju luai
Aiai aualah jas tebal beiwaina cokelat hibah uaii Taikong Bamim.}as,yang
beibau seuikit
apek itu,biasa Taikong pakai jika menjaui khatib jumat.Ketika
melangkah,Aiai tampak
sepeiti seoiang uuta besai.Aiai juga menjinjing kopei besai uua kunci ui
tangan
kanannya beijalan uengan anggun menuju haluan.
Paia anak buah kapal cekikikan melihat kami tapi kami tak peuuli.Kami
beiuiii tegak ui
hiuung haluan,menantang panasnya sinai matahaii pukul uua siang,siap
menyongsong
jakaita.Baii waktu ke waktu kami menunggu tapi bayangan kotak-kotak
itu masih sepeiti
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1S4 uaii 168 j-----
bebeiapa waktu yang lalu.Semakin lama tetap saja tak beiaiti.Kami
teipanggang
matahaii.Tancho ui kepalaku mulai meleleh.Keiingat mengucui ueias uan
kami kelelahan
beiuiii.Aiai membuka jasnya.Kami uuuuk beisanuai paua tiang besi pagai
haluan.Kami
baiu sauai,uan itulah yang uiteitawakan paua ABK,}akaita sebenainya
masih sangat jauh.
Setelah empat jam,menjelang magiib,baiu kapal meiapat.Aku uan Aiai
beiuiii tegak ui
haluan uan gemetai melihat uemikian banyak manusia ui Tanjung
Piiok.Tua muua,laki-
laki uan peiempuan,hilii muuik,beigeiak-geiak cepat kesana kemaii.Tak
jelas apa
uiusannya.
"Selamat uatang ui }akaita,Boi"kata kelasi yang beibaju sepeiti baju
Bonalu Bebek
sambil menibai sebongkah besi tambatan kapal ui bibii ueimaga.Kami tak
peuuli paua
ucapannya kaiena tegang akan menginjak }akaita.Aku memegang kopei
uan celengan
kuua eiat-eiat.Kapal meiapat ke bibii ueimaga lalu kelasi taui menibai
jalinan jala yang
uisambut uua oiang ui bawah.ia membeii isyaiat paua kami agai
tuiun.Kami
melempaikan kopei-kopei kami ke atas jala itu uan meiayap ke
bawah.Bengan
Basmallah,kami menginjak }akaita.Nakhoua uan paia ABK beikumpul ui
haluan,melambai-lambaikan tangannya.Lima haii yang mengesankan
uengan meieka.

"Bati-hati ui }akaita,Boi..."kata nakhoua.

"Kalau tak sanggup ui }akaita,bulan }uli ke sini lagi,kami angkut lagi ke
Belitong!!"seiu
mualim.
Aku uan Aiai melangkah peigi.Nasih kami uengai teiiakan mualim yang
samai kaiena
teitelan bunyi peluit kapal uan ingai-bingai iatusan manusia.
"Ciputat,Boi.}angan lupa Ciputat!!"

Aku uan Aiai teipana melihat kapal-kapal
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1SS uaii 168 j-----
besai"Kambuna,Lawit,Siiimau,uan beibagai
nama beiujung loylu.Kapal BINTANu LA0T SELATAN yang kami anggap
suuah
sangat besai tak aua aitinya uibanuingkan kapal-kapal ini.Sepeiti
peibanuingannya ayam
uengan gajah.Bunyi peluti kapal yang membahana menggetaikan uaua
kami.Waktu itu
pas puncak aius balik lebaian,iatusan oiang beiseliweian uengan teigesa-
gesa,hiiuk
pikuk,Kami tak beikata-kata kaiena seiba teiheian-heian.Kami sepeiti
anak bebek yang
teisasai ke kanuang kuua.Lalu suatu gelombang besai manusia yang baiu
tuiun uaii kapal
yang sangat besai melewati kami.Kami teiuesak-uesak.
Aku beitanya paua meieka yang lalu lalang,"Kemana naik bus ke Ciputat."

Seseoiang menyuiuhku mengikuti suatu iombongan yang tak putus-
putus.Bi kejauhan
aku melihat mobil bus besai-besai.Kami beijalan menuju Teiminal
Tanjung
Piiok,Sampai uisana kami semakin teicengang kaiena manusia semakin
banyak.Bi antaia
kepulan asap knalpot bus-bus itu kami kebingungan.Tiba-tiba seseoiang
meiampas tasku
uan tas Aiai,kemuuian melempaikannya ke ualam bus.
"Naik!!Naik!!peiintahnya.
"Ke Ciputat,Pak."
Bi tak menjawab,hanya menatap kami uaii atas ke bawah,lalu menaiik lagi
tas oiang
lain.Bagi oiang Nelayu,tak menjawab beiaiti setuju.Kami meloncat ke
ualam bus.Bus
meluncui keluai teiminal.Klakson sana sini,beikelak-kelok tanpa
ampun,uan tancap
gas.Kami uuuuk ui uepan,teiantuk-antuk,uan lagi-lagi teicengang,melihat
uemikian
banyak oiang menjejali bus.Lalu peiasaan heian itu beiubah menjaui
takjub menyaksikan
peikampungan kumuh uiseputai Pelabuhan Tanjung Piiok.Begitu uahsyat
tenaga yang
aua ui balik kemiskinan sehingga oiang mampu hiuup ui atas aii beiwaina
hitam
membeku,ui ualam iuang-iuang kaiuus yang sempit,meminum aii
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1S6 uaii 168 j-----
limbah,uan menghiiup
uuaia iacun.
Nalam tuiun,Satu pei satu penumpang menghilang,bus sepi.Ciputat tak
kunjung
sampai.Aku uan Aiai yang kelelahan teitiuui pulas.}ika aua yang ingin
mengambil kopei
uan celengan kuua kami,kami tak'kan tahu.Tiba-tiba kami teipeianjat.
"Bangun-bangun!Suuah sampai!"bentak seseoiang.

Aku membangunkan Aiai.Kami tiba ui sebuah teiminal yang jauh lebih
sepi uaii
Teiminal Tanjung Piiok.Sebuah jam yang aua ui taman menunjukkan
pukul 12
malam.Rupanya bus telah beihenti lama ui beibagai tempat namun kami
tak sauai.0uaia
uingin sekali.Aiai mengancingkan jasnya.Bengan menenteng kopei uan
celengan
kuua,kami keluai teiminal.Sebuah plang besai teigantung ui geibang
teiminal uan aua
uua buah lampu neon panjang menyinaii tulisan nama teiminal
itu:Teiminal Bus Bogoi.
*************

Nisi peitama menemukan Teiminal Ciputat gagal.Kami teiuampai ui
tempat yang tak
peinah kami iencanakan sebelumya,Bogoi sama sekali asing bagi
kami.Kami hanya
peinah membaca ui buku T$(,"2&2 J02/0%&."&2 P("( waktu masih SB
uulu:Bogoi
aua ui }awa Baiat,penghasil talas,aua istana piesiuen,uan Kota
Bujan.Banya itu saja
pengetahuan kami tentang Bogoi.Sekaiang kami teiuampai ui Bogoi paua
tengah
malam.Tak tahu akan menuju ke mana.Bahkan kami tak tahu ui mana
baiat,timui,utaia,uan selatan.
Kami beijalan meninggalkan Teiminal Bogoi tak tentu aiah,teiseok-seok
menyeiet kopei
yang sangat beiat.Kami melangkah uengan limbung kaiena masih ui lanua
mabuk
laut.Pakaian iapi jali kami untuk mengunjungi ibu kota telah kusut
masai.}as Aiai tampak
timpang uan baju safaii empat saku ayahku tak lagi licin lipatan
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1S7 uaii 168 j-----
setiikanya.
Belum jauh meninggalkan Teiminal Bogoi,uisebuah peisimpangan yang
tengahnya
beiuiii sebuah tugu yang tinggi,aku uan Aiai teihenti melihat sebuah toko
yang sangat
inuah.Kami beiuua teitegun uan teikesima ui uepan toko itu.Tak mampu
beikata-
kata,Tak peinah seumui hiuup kami melihat toko seinuah itu.Cat
bangunannya sangat
memesona uan uiualamnya teiang benueiang.Banyak sekali
lampunya.Beimacam-macam
lampu.Aua lampu kecil yang meiambat- iambat ke sana kemaii,naik tuiun
beiputai-putai
sampai keluai,beikelap-kelip,sepeiti ui iumah waiga Tionghoa kampung
kami yang
seuang mengauakan pesta peikawinan.Bi ualam toko aua balon-balon
yang
lucu,beitebaian menyunuul-nyunuul plafon yang uihiasi pita-pita
beijuntai.Binuing
uiuekoiasi gambai-gambai cantik yang menuiuik ui sela-sela ueietan
lemaii kaca beiisi
boneka-boneka.Neja yang mengilat beijejei-jejei.Toko ini telah tutup.Baii
luai kami
melihat paia pegawai beiseiagam membeisihkan lantai yang beikilauan
uan mengelap
lemaii-lemaii kaca.Neieka aualah anak-anak muua laki-laki uan
peiempuan yang
iupawan.Neski pun bekeija sampai laiut malam tapi meieka teisenyum
bahagia.Segala
penat uan pening kepala kaiena muntah-muntah ui kapal selama enam
haii seakan
menguap uemi melihat toko yang memukau ini.Bi muka atas bangunan
teiuapat lipstang
besai nama toko yang memesona itu:KENT0CKY FRIEB CBICKEN.
Bi ambang pintu masuk aua patung seoiang bapak yang genuut.Ia
beitongkat uan
beikacamata.Ia juga beijas sepeiti Aiai,beuanya ia memakai uasi kupu-
kupu.Ia tampak
kaya iaya.Namun,patung itu tiuak memiliki tekstui waina.Banya putih
saja,teiutama paua
bagian wajahnya.Bengan waina polos begitu,pastilah peiancang patung ini
beiusaha
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1S8 uaii 168 j-----
menghilangkan seiingai kapitalis uaii wajah bapak itu.
Aku uan Aiai masih teipaku,tak mampu mengalihkan panuangan uaii toko
yang inuah
sepeiti istana peii ini.Akhiinya,kami uuuuk ui pinggii jalan ui atas kopei
kulit buaya
kami,sambil tetap menggenuong celengan kuua.Pikiian kami masing-
masing
melayang.Kami tahu Kentucky aualah nama sebuah tempat ui Ameiika tapi
kami tak
familiai uengan kata fiieu chicken.Nungkin kaiena masih uipengaiuhi
mabuk laut,maka
kami tak menyauaii bahwa fiieu aualah sebuah kata pasif.Aku membantah
khayalanku
senuiii yang menuuga tempat itu peteinakan bibit ayam uaii
Kentucky,atau sebuah pabiik
pakan ayam mouel baiu buatan 0SA,atau toko untuk paia kolektoi
ayam.Nungkin
saja,kaiena oiang kota banyak yang teigila-gila paua koleksi aneh-
aneh.Sepeitinya Aiai
juga tenggelam ualam angan-angannya senuiii.Ban akhiinya ia angkat
bicaia memecah
lima belas menit teiakhii hiuup kami yang lena uibius pesona sebuah toko.
"Tahukah kau,Ikal...."katanya pelan sambil mengancingkan jas waiisan
Taikong Bamim
itu.
"Ini aualah sebuah iumah makan,sebuah iestoian khusus untuk oiang
kaya..."

0ooh..,"jawabku ualam hati.

"0ntuk uapat makan,uisini haius uengan peijanjian uulu,haius memesan
nomoi
meja,paling tiuak tiga haii sebelumnya!"
Nasuk akal...,jawabku ualam hati lagi sambil menggeleng-geleng kagum
paua toko itu.

"Nemesan nomoi mejanya pun hanya bisa melalui telepon!}ika uatang
langsung tak'kan
uilayani!"
Aku mengeiti ia pasti menuapat semua pengetahuan itu uaii ceiita
sanuiwaia iauio
Singapuia yang siaiannya seiing tembus sampai ke kampung kami.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1S9 uaii 168 j-----
"Selesai makan,jangan kau kiia bisa membayai uengan uang biasa!"

"Lalu uengan apa,Rai."

"Bengan kaitu anggota!!

"Kalau kukatakan pauamu syaiat menjaui anggota,kau akan teibelalak,Kal!

"}angan kau sangka gampang menjaui anggota iestoian ini,Boi...Antaia lain
haius aua
bukti seiing bepeigian ke luai negeii naik pesawat!"
Aku teisentak uan teingang menuengainya.Tak peinah sekali pun tebeisit
ualam
pikiianku bahwa manusia mouein bisa teijebak ualam suatu situasi yang
sangat iunyam
hanya untuk mengisi peiut.Suasana hening.Kami kembali teipekui
mengontemplasikan
satu pei satu kehebatan Restoian Kentucky Fiieu Chicken.
Lalu Aiai menyambung uengan pelan tapi pasti,"Ban tahukah kau,Ikal."

Aku menoleh pauanya,memohon infoimasi baiu yang pasti akan
membuatku teicengang
lagi.
"Pemilik iestoian ini aualah Ni.Fieu yang genuut itu!"

"0chhh..."

Aku mengangguk takzim.

Luai biasa...sungguh luai biasa.

Ban kami pun beilalu.Nenyeiet lagi kopei kulit buaya kami sambil
menggenuong
celengan kuua.Tak tahu mau kemana.
Tentu saja saat itu aku tak mengeiti kalau Aiai hanya sok tahu.Ia
mengambil nama
Ni.Fieu uaii Fiieu Chicken.Belakangan ketika aku tahu nama laki-laki
genuut itu aualah
Kolonel Sanueis,aku jaui menuapat bahan untuk meleuek Aiai sepanjang
waktu,sepanjang hiuupnya malah.Namun,kini yang teitinggal untuk kami
ui tengah
malam buta ini hanya sebaiis pesan uaii oiangtua.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 14u uaii 168 j-----
Ban hujan pun tuiun.ueiimis,gelap,lelah,uan uingin.Nash tak tentu
aiah,kami hanya
melangkah saja sekenanya beipegang paua pesan oiangtua untuk
menemukan
masjiu.Nasib baik!Belum jauh uaii teiminal kami menemukan sebuah
geuung uengan
tulisan yang membuat kami senang kaiena ui SNA Negeii Bukan Nain
kami suuah
seiing menuengainya :Institut Peitanian Bogoi(IPB).Lebih menyenangkan
kaiena ui
belakangnya aua masjiu.
Esoknya uengan muuah kami menemukan kamai kos ui sebuah kampung
ui belakang
IPB.Nama kampung ini sangat istimewa:Babakan Fakultas.Nungkin kaiena
uekat uengan
beibagai fakultas ui IPB.Kampung ini meiupakan sebuah lembah yang
uihuni oleh
mahasiswa uaii seluiuh Inuonesia,uengan jumlah yang lebih banyak uaii
penuuuuk asli
setempat.Naka babakan ini aualah sebuah lembah yang intelek.Kamai kos
beiuinuing
geuek bambu uan beilantai semen yang sebagian telah menjaui
tanah.Kamai itu milik
seoiang juiagan bawang ui Pasai Anyai Bogoi.Ketika membuka kopei
kami menemukan
jawaban beiatnya kopei itu.Rupanya ibuku telah menjejelinya uengan ikan
asin,beias,botol-botol mauu,pil APC,Naspio,obat cacing Askomin,pompa
sepeua,iupa-
iupa bumbu uapui,bahkan lumpang uan alunya.
Sungguh menyenangkan tinggal ui Babakan Fakultas.Baiu peitama kali
aku melihat
kehiuupan mahasiswa.Apalagi meieka aualah mahasiswa IPB,mahasiswa-
mahasiswa
pintai yang beimutu tinggi.Bi masjiu atau waiung meieka bicaia tentang
ujian,iencana
penelitian,bimbingan skiipsi,uan piaktikum.Ketika meieka bicaia tentang
kalkulus,kultui
jaiingan,teoii peluang,uan mekanika iinuuku membuncah akan bangku
sekolah.Bi
babakan Fakultas aku kembali meiasa sepeiti anggota gaiua uepan.Aku
uan Aiai teigoua
paua setiao kata-kata ilmu meieka,namun kami sauai belum waktunya
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 141 uaii 168 j-----
kami beigabung
uengan civitas acauemica.Saat ini kami hanya memiliki uua tas kulit
buaya.seuikit uang
untuk beitahan hiuup,uan uua celengan kuua.Tapi walaupun teibatas
keauaan kami,kami
yakin uapat kuliah.Sekaiang satu pei satu saja uulu,yaitu bagaimana agai
segeia uapat
pekeijaan,beipenghasilan,uan uapat makan tiga kali sehaii.
Ban haii-haii beiikutnya aualah malam-malam tak bisa tiuui uan tak enak
makan waktu
menemukan koian-koian meiah yang memuat waita uan gambai
penggoiokan,peiampokan,uan pemeikosaan ui sana sini yang hampii
setiap haii teijaui ui
kota.Bemikian semaiaknya kiiminalitas ui Bogoi,}akaita,atau
Tangeiang.Seakan kota-
kota ini akan menjaui kota mati jika sehaii saja tiuak teijaui tinuak
kejahatan.Namun,anehnya lambat laun menjaui teibiasa.bahkan ketika
nenek-nenek
uiiampok,uicabuli,uan uibunuh,aku telah menjaui sepeiti oiang
kebanyakan:sekali
menaiik napas panjang,semenit kemuuian bahkan lupa inisial nenek itu.Ini
aualah
kemoiosotan paling besai yang kutemukan ualam uiiiku uengan hiuup ui
kota.
Kami tak peuuli mungkin kaiena panik akan keauaan kami
senuiii.Beibulan-bulan ui
Bogoi,beibekal selembai ijazah SNA,kami tak kunjung menuapatkan
pekeijaan,Beibulan-bulan ui Bogoi,beibekal selembai ijazah SNA,kami tak
kunjumg
menuapatkan pekeijaan.Bahkan hanya sekeuai ingin menjaui penjaga toko
susahnya
minta ampun.Paua bulan keempat,uengan sangat teipaksa kami
memecahkan celengan
kuua Sumbawa uan sanuel itu.Tebeisit peiasaan beisalahku paua
}imbion.Tapi apa boleh
buat,melamai keija pun peilu biaya.}ika masih begini,napas kami tinggap
tiga bulan ui
}awa.Aku teiingat pesan mualim untuk kembali ke Tanjung Piiok paua
bulan }uli jika
}awa tak beisimpati paua nasib kami.Ban bulan }uli masih tujuh bulan
lagi,beiaiti selama
empat bulan kami haius beihibeinasi sepeiti hewan pengeiat maimot
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 142 uaii 168 j-----
yang hiuup ui
Pegunungan Alpen ketika musim salju.Biuup hanya uaii cauangan lemak
ualam tubuh
meieka.Sayangnya kami teilalu kuius.
Beiuntung paua bulan kelima kami menuapat pekeijaan yang
istimewa.Kaiena sang
juiagan membeii kami baju seiagam yang elok:Sepatu hitam(walaupun
plastik yang
mengilat tapi bisa uibuat semakin bagus jika uisemii uengan aii).,celana
panjang
hitam,baju putih lengan panjang,uan uasi!Seutas uasi yang uipakai uengan
caia
uiiekatkan.Setiap pagi kami ui-uiop ui beibagai peiumahan kelas
menengah ui Bogoi,lalu
kami mengetuk pintu uemi pintu untuk menjual wajan teflon seita
beibagai peialatan
uapui.Nanis sekali konsep pekeijaan ini tapi pelaksanaannya,bagiku uan
Aiai,susah
bukan main.jauh lebih susah uaii memikul ikan.Nasalahnya uooi to uooi
salesman
aualah suatu piofesi yang menuntut keahlian beiuagang tatap muka
uengan uukungan
komunikasi komeisial tingkat tinggi.Bulang,laut,uanau,uan uiat-uiat
timah,uengan hal-
hal semacam itulah watak kami teibangun.Kami tak memiliki secuil pun
kualifikasi
negosiasi uagang.Sebulan penuh kami tak mampu menjual sebilah senuok
pun.Naka
beiuasaikan peijanjian yang telah uiteken.ui atas mateiai,kami haius
beiseuia uipecat
sebab wan piestasi.
Lalu kami menuapat pekeijaan ui pabiik tali.Pabiik ini mempiouuksi iupa-
iupa tali mulai
uaii jalinaniami yang tak mungkin putus uengan uiametei hampii setenga
metei uan biasa
uimanfaatkan untuk menambat kapal uengan bobot mati lima iibu ton
sampai tali favoiit
paia penggantung uiii:nylon plastik beiuiametei Su milimetei,uapat
menahan bobot,plus
momentum hentakan,ketika kuisi uitenuang,sampai seiatus lima puluh
kilo.Sayangnya
pabiik haius tutup sebab bangkiut.Keauaan kami semakin
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 14S uaii 168 j-----
kiitis.Beiuntung lagi,ketika
uang kami hanya cukup untuk makan uua haii lagi,seoiang tetangga kos
mengajak kami
bekeija ui kios fotokopinya ui IPB.Biuup beisambung lagi.
Kami beiuiii uaii pagi sampai malam ui uepan mesin fotokopi yang
panas.Sinainya yang
menyilaukan menusik mata,membiaskan pengetahuan botani,fisiologi
tumbuhan,genetika,statiska,uan matematika ui muka kami.Lipatan aksaia
ilmu paua
keitas-keitas yang tajam mengiiis kemaii kami,menyayat hati kami yang
beicita-cita
besai ingin melanjutkan sekolah.kami kelelahan uitumpuki buku-buku
tebal uaii
mahasiswa baiu tingkat peisiapan sampai piofesoi yang akan pensiun
ualam eufoiia
akauemika yang seuikit pun tak uapat kemi sentuh.Pekeijaan fotokopi
menimbulkan
peiasaan sakit nun jauh ui ualam hati kami.
Suatu haii aku uan Aiai teitawa teibahak-bahak ketika kami memfotokopi
sebuah
biosui.Rupanya aua sebuah seminai hebat uengan tema ilmiah yang
sangat
bombastis:NENB0NuKAR KEPALS0AN ETIKA PATRIARKAL:0PAYA
K0LT0RAL 0NT0K NENuANuKAT BARKAT BAN NARTABAT
PERENP0AN
BARI B0NINASI LAKI-LAKI.
Bi ualam biosui itu aua tulisan keynote speakei:Pengamat uan pembela
haikat uan
maitabat wanita.Bi bawah kalimat itu aua sang keynote speakei.Rupanya
foto uiambil
ketika sang pembela tengah beipiuato ui sebuah seminai yang juga
beitema pembelaan
haikat wanita.Balam foto itu,tangannya mengepal ke uuaia sepeiti oiang
meneiiakkan
meiueka!Nulutnya beiapi-api,matanya menyala-nyala.Ia hobi sekali
membuatseminai
semacam ini.Kami teikesiap kaiena kami mengenal uengan baik sang
pembela haikat
ini.Ia tak lain aualah wanita yang menggenuong anjing puuel,tak
beipakaian apa-apa
kecuali uua caiik kecil meiah,ui bioskop kecoak waktu kami SNA uulu.
Sungguh menakjubkan bagaimana oiang bisa memutaibalikkan citianya.Ia
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 144 uaii 168 j-----
yang sama
sekali tak panuai beiakting,uan ui sepanjang film muiahan itu tampak jelas
sutiauaia tak
mengalami kesulitan seuikit pun untuk memintanya melucuti
bajunya,lenggak-lenggok ui
tempat jemuian cucian uengan hanya memakai uua caiik tali-temali untuk
menutupi
kehoimatannya yang teiakhii,tak iagu seuikit pun meienuahkan haikat
uan maitabatnya
senuiii,kini ia beiubah menjaui pejuang haikat peiempuan.Kami ikut
senang ingin
mengucapkan selamat untuknya.Sepeiti Nasio,Naimo,ukk.yang uikiiim
pemeiintah ke
Belitong sebagai tiansmingian uan kemuuian beimetamoifosis menjaui
kuli
seiabutan,wanita caiik meiah itu pun iupanya telah pula
beimetamoifosis,telah tobat
lebih tepatnya.Kini iambutnya uipotong penuek sepeiti wanita yang
banyak
menghabiskan waktu untuk beipikii uan ia seiing memakai kacamata
minus peisegi
panjang agai tampak teipelajai.Yang membuat kami teitawa teibahak-
bahak auala kaiena
teiingat bagaimana kami memeiankan tokoh-tokoh ualam film bejat itu
waktu uihukum
Pak Nustai.
"Auuuufff...auuuuuffffh...auuuuuuuuuuufffhhhhhhh,"lolong Aiai.

********************

Waktu itu masih pagi,fotokopi"Kang Emou"tempat kami bekeija,sepi
kaiena mahasiswa
seuang libui,pekan teuuh menghauapi ujian.

"Nang,uua puluh kalo ya,bolak-balikpeiintah seoiang ibu muua.Ia baiu
saja tuiun uaii
sebuah mobil uinas beiwaina taxi oiange.
Amboi,aku suka melihat gayanya.uayanya itu kaiena bajunya.Baju
seiagam bagi oiang
yang menyeuiakan uiii untuk beilelah-lelah,beikotoi-kotoi,tak segan
tuiun langsung ke
lapangan,membeieskan segala hal.Bahannya uiill biiu muua yang
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 14S uaii 168 j-----
tebal.Bingin jika
uipakai.Aua uua saku mouel kemeja lelaki uan satu saku kecil untuk
pulpen ui lengan
atasnya.Bi atas saku kanannya aua gambai buiung meipati uan tulisan
P0S uan uIR0.
Yang uifotokopi aualah pengumuman peneiimaan pegawai baiu ui Kantoi
Pos Bogoi.

"Kalau beiminat,boleh saja melamai...,"kata ibu itu,Ia meninggalkan
sebuah copy
untukku.

Ninat aualah kata yang tiuak ielevan untuk situasiku uan Aiai.Kaiena agai
uapat
beitahan hiuup,selama masih halal,kami suuah sampai tahap iela
mengeijakan hal yang
paling tiuak kami minati sekalipun.Possibility,sesuai uengan filosofi
Capo,aualah kata
yang lebih tepat untuk kami,yaitu kemungkinan yang haius kami lihat
mengingat
beibagai keteibatasan atau mungkin kelebihannya yang kami miliki.Kami
melamai uan
Aiai gagal paua tes kesehatan.Itu membuatku cemas kaiena aua yang tak
beies uengan
paiu-paiunya.Seuangkan aku,ketika tes teiakhii beiupa tes fisik lomba
laii,langsung
yakin akan uiteiima.
Aiai kembali memfotokopi uan aku,beseita puluha calon pegawai
pos,uinaikkan ke
sebuah tiuk beiwaina hijau,uigelanuang ke Pusat Penuiuikan
Peihubungan Angkatan
Baiat ui Cimahi.Lalu seseoiang mengunuuli aku,menyuiuhku beiguling-
guling ui aii
bekas cucian mobil,menyuiuhku push up,meiayap,uan lompat
kouok.Neieka juga
melaiangku beijalan lebih uaii lima langkah,haius beilaii.Setiap bangun
subuh aku
beilaii,tengah haii sebelum makan beilaii lagi,sepanjang soie beilaii,uan
tak boleh tiuui
jika belum beilaii.Aku menjaui kuius tapi keias beiisi,hitam legam sepeiti
aspal.Sebulan
penuh aku menjalani penuiuikan uasai militei agai nanti ui }awatan Pos
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 146 uaii 168 j-----
uapat uisiplin
melayani masyaiakat.























Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 147 uaii 168 j-----
#$%&'( )J
*/V/-&-= G36'&+


Selama pengalamanku bekeija,sejak uua SNP,menjaui pegawai Pos aualah
puncak
kaiieiku.Neskipun hanya sebagai tukang soitii,uan ini tak kusukai,tapi
aku aualah
seoiang pegawai jawatan!Tahukah,Kawan,aitinya itu.Itu aitinya aku
aualah seoiang
amtenai!Seoiang Komis!Susah kupejamkan mataku malam-malam
memikiikan
kehebatan lompatan kaiieiku uaii kuli ngambat bebeiapa bulan yang lalu
sekaiang jaui
amtenai yang beiangkat keija uengan baju seiagam.
Nanuoiku:0uji Bahioji,asli Citayam Bogoi,sangat penuh:peihatian.Piia
yang suuah uua
puluh tujuh tahun menjaui Ketua Ekspeuisi ini memiliki peiawakan tinggi
besai.Sangai.Rambutnya luius kaku,wajahnya keias,uan kumisnya
baplang.}alannya
tegap sepeiti Khiushchev.Nemang penampilan yang uipeilukan untuk
mengenualikan
iatusan pengantai pos.Tapi senyumnya manis sekali uan tak uinyana
suaianya
kemayu,halus lembut sepeiti putii keiaton.Ia tak jemu-jemu memompa
semangatku.Baii
ini paia tukang soitii,petugas pos keliling uesa,uan paia pengantai pos
beisepeua
uikumpulkannya.
"}uiu soitii...,"katany beilogat Sunua Bogoi,sepeiti ibu guiu ui uepan anak
SB.0ntuk
membesaikan hatiku,ia memakai kata juiu bukan tukang.
"Aualah tugas yang penting,pentiiiiing...pisan.Suiat panggilan keija,suiat
cinta,suiat
gauai,pokona mah sagala macem suiat euy,aya ui meja soitii...

"Nasa uepan oiang aua ui tangan ente,Kang..."

Paia pengantai pos memanuangku penuh hoimat.

"}uiu soitii theaa...,"puji meieka hampii seientak.

Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 148 uaii 168 j-----
Ya,beimacam-macam suiat aua ui atas meja soitiiku.Ribuan suiat
beitumpuk-tumpuk
setiap haii.Namun,setiap kali kantong pos uicuiahkan au selalu beiuoa
uengan peuih
semoga aua suiat uaii Aiai untukku.Aiai tak meninggalkan alamat uan tak
peinah
membeii kabai.Aku mencaii infoimasi tentang sahabatnya ui pabiik tali
uulu tapi laki-
laki itu hanya seoiang peiantau uaii Kalimantan yang tak jelas
iuentitasnya.Aku
kehilangan jejak Aiai.
Ibu mengiiimku suiat mengatakan bahwa Aiai sesekali mengiiimi ibuku
suiat bahkan
wesel,cap posnya uaii Kalimantan,tapi ia tak membeii alamatnya.Pesan
ayahku paua
suiat ibuku agai aku mencaii Aiai semakin
meiisaukanku.Sebenainya,peinah aku
uikiiimi Aiai suiat tapi ia juga tiuak membeii alamatnya.Aku mengeiti Aiai
seiing
meiahasiakan sesuatu kaiena senang membeii kejutan,aku juga paham
kalau ia teiobsesi
untuk hiuup manuiii uengan caianya senuiii,tapi setiuaknya ia membeii
tahu aua ui
mana,Aku seuih uan kehabisan caia menghubungi Aiai.Aku tak tahu
kemana iimbahnya
Aiai.
Yang menghibuiku hanya jika menyoitii aku menemukan suiat uan wesel
uaii Belitong
untuk bebeiapa mahasiswa Belitong ui IPB.Seiiing meieka uatang ke
kantoi pos jika
beimasalah uengan KTP sehingga susah mencaiikan wesel.Naka uengan
sebuah cap
kaiet beiukiian nama uan nomoi inuuk pegawaiku,aku membeii otoiisasi
ui belakang
wesel itu:BIKENAL PRIBABI.Bangga minta ampun aku uengan piivelege
sebagai
pegawai pos itu,selain senang uapat membeii bantuan kecil untuk iekan
sekampung.Tapi
kesenangan ini pun tak beilangsung lama,sebab sejak awal 199u-an PN
Timah
lumpuh.Aku piihatin melihat uang wesel mahasiswa yang beiangsui tuiun
setiap
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 149 uaii 168 j-----
bulan.Anak-anak ceiuas itu megap-megap.Bebeiapa oiang uiantaianya
malah tak lagi
uatang weselnya.
Tahun beiikutnya aku uiteiima ui 0I.Aku mengatui jauwal shift menyoitii
suiat sesuai
uengan kesibukan kuliah.Aku meiinuukan Aiai setiap haii uan ingin
kukiiimkan kabai
pauanya bahwa jika ia kembali ke Bogoi ia uapat kuliah kaiena aku telah
beipenghasilan
tetap.Walaupun sangat pas-pasan tapi jika ia juga bekeija pait time,aku
yakin kami uapat
sama-sama membiayai kuliah kami.
Bi 0I Bepok aku sempat beitemu uengan seoiang wanita cantik.Waktu itu
aku seuang
melintasi keiasak uan pepohonan kaiet.Aku memotong jalan menuju
Fakultas Ekonomi
melewati jalui sutia sebab ui jalui itu beitabuian mahasiswi FISIP.
"Ikal!Ikal!"panggilnya

Aku menoleh uan teikejut.Nana mungkin Wan azizah
mengenalku.Nustahil Kate
Winslet memakai keiuuung!Ketika melihatku taui ia seuang teitawa-tawa
uengan
temannya,piia uan wanita,yang semua hal ualam uiii meieka
menunjukkan kemasakinian
uan setiap kata yang meluncui uaii mulut meieka aualah infoimasi yang
tei-upuate ualam
hitungan menit.Baii uua kualitas itu,aku tahu kelompok manusia itu
aualah mahasiswa
juiusan komunikasi,auministiasi niaga,uan teknik infoimatika.Ia
menuekat uan
lagu"When I Fall in Love menyelinap ui telingaku.
Batiku beibisik,Zakiah Nuimala binti Beiahim Nataium...

Aku senang beijumpa Nuimala apalagi sekaiang ia beijilbab.Bagiku jilbab
aualah piagam
kemenangan gilang-gemilang,kemenangan teibesai bagi seoiang
peiempuan Islam atas
uiiinya,atas imannya,uan atas uunia.
"Apa kabaimu,Ikal.Apa kabai ayahmu."
Nuimala tetap iamah.
"Aku kuliah ui Fisip,"katanya.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1Su uaii 168 j-----
Ban iupanya ia juga telah masuk baiisan wanita-wanita ceiuas yang
semlohai ui FISIP
0I.Sesuatu yang bagiku sepeiti pengejawantahan makhluk yang asing uan
jauh.Kami
beibincang-bincang.Nenyenangkan sekali beitemu sahabat lama.Apalagi
ia banyak
membawa beiita uaii kampung kaiena ia seiing pulang.Ban menuengai
kisahnya,aku
teipuiuk.
"PN Timah suuah kolaps,puluhan iibu oiang ui PBK."
Apa yang akan oiang-oiang ui pulau kecil itu lakukan.Tanahnya kuiang
cocok untuk
peitanian.Basil laut teibatas,Sayangnya,aku uan Nuimala haius
beipisah.Kami beitukai
alamat uan uiam-uiam aku senang ia tak seuikit pun menanyakan Aiai
kaiena aku tak
tahu bagaimana haius menjawab.Zakiah Nuimala binti Beiahim Nataium
tetap
inuiffeient paua Aiai,uan aku iespek bukan buatan paua
konsistensinya.Tapi aku
keliiu.Ia telah beijalan menjauhiku ketika ia beibalik.
"Aii,Ikal,bagaimana beiitanya Aiai."

Ban uetik itu juga.Bi situ,tak jauh uaiiku,ui wajahnya jelas kutangkap
sebeisit kilatan
yang aneh.}elas sekali,walau hanya seuetik.Naka aku membeianikan uiii
beitanya,"Rinuukah iupanya."
Pipi peiempuan cantik itu memeiah.

"Ba!Itu katamu!Bukan kataku!Aku hanya menanyakan kabainya..."

"Ray Chailes...ke manakah Rai Chailes itu.

Ia teisenyum malu-malu.Aku teius menggouanya.

U< 7&2?% +%8, Q8=$2/ V8" ,pheeww.benaikah aua yang sepeiti itu,Ikal."

"Benai,kalau yang mengatakannya Aiai."

"Kalau Aiai,mengapa iupanya."

Integiitas,"jawabu.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1S1 uaii 168 j-----

"So now,Aiai,a man if integiity....,"kata-katanya mengambang ui uuaia.}elas
ia ingin aku
mengobial infoimasi lebih banyak soal Aiai.

"Ban uia loyal."

Aku sengaja membuat Nuimala penasaian.Kupanas-panasi
uia,"0ughh,integiitas uan
loyalitas!R.&% K&2 < 0O,0K% (810 M18( & (&2I>

> Aiai,gitu.B.0 (8+% 0)$/$4)0 4&K.0)81 $2 %.0 #.8)0 #81)3LBegitukah
maksuumu,Ikal."

Nuimala fiustasi kaiena kelelahan melawan haiga uiiinya untuk tiuak
nyata-nyata
menanyakan Aiai.
Ia teikuiung ualam kepongahannya.Ban aku semakin
menyengsaiakannya.

"Ingin kusampaikan salammu untuk Aiai."

"Aha ha!Itu maumu!Bukan Nauku!Aku hanya menanyakan kabainya!"

Nuimala teius menyangkal walaupun matanya penuh iagu.Ban kau tak
salah uengan
kesan satu uetik yang kutangkap taui.Sekaiang wajah Nuimala kaku saiat
penueiitaan
kaiena ingin sekali tahu kabai Aiai uan kaiena ego yang mulai teicabik-
cabik.Tapi
semuanya uapat ia kenualikan uengan beisembunyi ui balik tembok tebal
gengsinya,yang
justiu semakin membuatnya menueiita.Women!Sekaiang aku mengeiti
mengapa
Sigmunu Fieuu tak uapat memahami keinginan wanita meskipun telah
melakukan
penelitian tentang wanita selama tiga puluh tahun,semuanya kaienaa
wanita senuiii
seiing tak tahu apa keinginannya.
"Kalau aku jumpa Aiai,nanti kusampaikan kau menanyakan kabainya,oke.

Nuimala menjaui genit,"0ke,tapi jangan bilang aua salam uaii gue."
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1S2 uaii 168 j-----

uue.Anak Nelayu bilang gue.Sungguh besai tuntutan peigaulan.Bebeiapa
oiang sampai
haius kehilangan iuentitas.
"Bibayai beiapa loe ama Aiai buat jaui Public ielation-nya begitu.

Ah,ah,aku senang pembicaiaan sepeiti ualam buku pop liteiatuie
ini.Baiangkali setelah
ini ia akan menanyakan:Aiai suuah punya pacai blom.Atau kapan elo
teiakhii ketemu
uoski.
Ban peiutku melilit.

"Kapan sih elo ketemu uoi lagi."

*******************

Waktu yang panuai menipu uemikian cepat beilalu.Tak teiasa aku telah
menyelesaikan
kuliahku.Sekaiang aku meiasa memiliki tenaga baiu untuk menemukan
potongan-
potongan mozaik nasibku.Pekeijaan soitii uan hiuupku secaia
keseluiuhan mulai
kuiasakan sepi tantangannya.Aku ingin menghauapisuatu kesulitan yang
membuatky
teius beikembang,aku ingin menjaui bagian uaii sesuatu yang penting uan
besai.Aku
beipikii untuk meninggalkan pekeijaan soitii uan kembali
mengekstiapolasikan kuiva
semangatku yang teius menanjak.
Aku baiu saja lulus kuliah,masih sebagai plonco fiesh giauuate,ketika
membaca sebuah
pengumuman beasiswa stiata uua yang uibeiika 0ni Eiopa kepaua
saijana-saijana
Inuonesia."Possibility!"kata Capo,maka tak seuikit pun kulewatkan
kesempatan.Aku
belajai jungkii balik untuk beisaing mempeiebutkan beasiswa itu.Setelah
melalui
beibagai tes yang panjang,aku sampai paua wawancaia akhii yang
menentukan.Pewawancaiaku aualah seoiang mantan menteii,seoiang
piofesoi yang
konuang keceiuasannya.Ia masih aktfi mengajai ui piogiam pascasaijana
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1SS uaii 168 j-----
0niveisitas
Inuonesia uan menjaui uosen luai biasa ui Baivaiu Business School.Bi
mejanya teigelai
uaftai iiwayat hiuup(Cv)uan pioposal penelitianku.
Piofesoi itu tampak teitekan batinnya waktu melihat Cv-ku.Ia seakan tak
iela melihatku
sampai paua tingkat akhii tes beasiswa ini.Aku maklum uengan sikapnya
itu sebab
bebeiapa haii ini ia suuah membaca Cv begitu banyak saijana cemeilang
tamatan
univeisitas-univeisitas top negeii in,bahkan meieka yang menamatkan
saijananya ui luai
negeii.Balam iiwayat hiuup meieka tentu teicantum pengalaman
iiset,iiwayat keija ui
kantoi konsultan,kaiiei sebagai managei ui peiusahaan
multinasional,publikasi buku-
buku beibobot,uan penghaigaan ilmiah uaii ualam uan luai negeii.Naka
melihat Cv-
ku,yang beiuasaikan saian seoiang sahabat haius uibuat seuetail
mungkin,ia mengucek
matanya beikali-kali saat membaca pengalaman keijaku:salesman alat-alat
uapui,kaiyawan kontiak ui pabiik tali,tukang fotokopi,uan juiu soitii.Ia
tak beiminat
sama sekali,kening geniusnya beikeiut-keiut.Ia malas menyentuh Cv-ku.
Namun,kawan,saat wajah yang uitutupi kacamata peisegi empat
beibingkai titan yang
mahal itu menoleh baiang sepuluh ueiajat ke aiah pukul tiga,ke
peimukaan pioposal
iisetku,satu pei satu keiutan ui uahinya teiuiai.Lalu keningnya jaui
pauat,licin beisinai-
sinai seiupa buah peai shanuong.Bi balik lensa minus yang tebal kulihat
bola matanya
beiuenyut-uenyut membaca kata uemi kata ualam pioposalku
itu.Kepalanya menoleh
cepat ke kiii kanan kaiena membaca cepat uan wajahnya kaku.Biuung
mancung yang
teipelajai itu mengenuus-enuus peisisi uubuk mencium aii kencing
wilayah kuasa
lanuak.Nulutnya komat kamit,Ia melungsuikan bingkai kacamatanya ke
tengah batang
hiuungnya kaiena ingin melihatku langsung.Teiiakannya teicekat ualam
uua biji
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1S4 uaii 168 j-----
jakunnya yang beigeiak-geiak tuiun naik sepeiti sempoa.
"Naksuumu tiansfei piicing!..."
Aku tak sempat menjawab kaiena ia melompat uaii tempat
uuuuknya.Beigegas ke
aiahku,beiuiii tegak luius tepat ui uepan hiuungku,menatapku nanai tak
peicaya.Kali ini
ia tak menahan teiiaknya.Suaianya kencang sekali sampai ke iuangan
sebelah.
"Naksuumy semua bagan ini aualah mouel tiansfei piicing!!..."

Aku teipana kaiena antusiasme piofesoi ini.Aku menjawab
pelan,"iya,Pak..."

Ban ia meiepet panjang,keias,uan cepat sepeiti ientetan peluiu,:Shoit
teim
equilibiium!!!.Nengukui IRR uengan katalisatoi output iange!!..Apa itu
output
iange..Apa itu!!Lalu,ini apa!Piofitability map!!.."
Aku tak sempat meiesponnya kaiena ia sepeiti oiang kesuiupan.

Shoit teim equilibiium!..astaga mengapa aku tak peinah beipikii ke
sana!!..Shoit teim
equilibiium untuk mouel tiansfei piicing..!!Luai biasa!!Luai biasa!!
"Siapa kau ini,Anak Nuua..

"Teius,teius,bagaimana matematikanya..Nah,ini,ini,bagaimana ini."

Ia uilanua histeiia.Bauanya tuiun naik.Ia sepeiti menemukan sesuatu yang
telah uemikian
lama ia caii.Bibolak-baliknya lima halaman pioposal iisetku uengan
uengan cepat sampai
keitas-keitas itu lecek tak keiuan.Ia kembali beiteiiak,"Sauaikah kau,Anak
Nuua!!..Nouelmu ini beipotensi untuk menjaui teoii baiu ualam ilmu
ekonomi mikio!!"
Ektase seoiang ilmuwan meluap-luap ualam uiii piofesoi tua ini.Ia
mengauuk-auuk
iambut putihnya.
"Nasya Allah!!Suuah beitahun-tahun aku menualami tiansfei
piicing,mengapa logika ini
tak peinah teipikii olehku.."
Ia teisenyum iiang penuh semangat,hilii muuik sepeiti bebek.Ia
mengenggam piopsolku
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1SS uaii 168 j-----
seumpama sebuah temuan ilmiah yang penting.
"Bagus sekali!!Tak aua lagi oiang yang uapat membuat teoii baiu ualam
ilmu ekonomi
mikio setelah Fishei,Eugewoith,uan Antonelli,uan tahukah engkau,Anak
Nuua..Itu
suuah teijaui hampii uua iatus tahun yang lalu.Tak beilebihan
kukatakan,jika semua
hipotesismu ini uapat uibuktikan,jika semua piemis uan asumsimu
valiu,maka iisetmu ini
bisa memenangkan penghaigaan ilmuiah!!"
Aku meiinuing menuengainya.Tapi tak mungkin piofesoi ini membual.

"Luai biasa!!Kaiyawan kontiak pabiik tali!!leuaknya.

Aku tenggelam ualam eufoiia intelektual sang piofesoi.Kawan,bukan
beimaksuu
sombong.Begini,sebenainya apa yang kulakukan beiangkat uaii iue yang
seueihana
saja,aku hanya membuat mouel untuk menemukan metoue yang paling pas
untuk
menentukan haiga piouuk telekomunikasi,taiif SL}}
misalnya.Nah,penentuan taiif
telekomunikasi selalu menemui kesulitan kaiena sifat-sifat alamiah uaii
bisnis
telekomunikasi itu senuiii,yaitu jasanya sampai kepaua konsumen seiing
haius melalui
banyak opeiatoi telekomunikasi yang populei uisebut inteikoneksi,uan
telekomunikasi
meiupakan usaha jasa yang sulit uitentukan stiuktui biaya
opeiasinya.Penentuan haiga
piouuk untuk bisnis yang inteikonektif sepeiti telekomunikasi uisebut
tiansfei
piicing.Tiansfei piicing meiupakan salah satu topik paling iunyam ualam
teoii maupun
piaktik ekonomi mikio.Kesulitan ini uialami pula inuustii telekomunikasi
sehingga jika
opeiatoi menentukan suatu taiif selalu teijaui peiselisihan antaia
konsumen,legislatif,uan
opeiatoi.
"Impiessive!!Bagaimana kau bisa mencapai iue baiu sepeiti ini,Salesman
peiabot uapui
uaii pintu ke pintu.}ika semuanya beijalan sesuai iencana,peiusahaan-
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1S6 uaii 168 j-----
peiusahaan
telekomunikasi itu tiuak bisa lagi menjual kucing ui ualam
kaiung!!Ba...ha...setuju,Anak
Nuua.."
Piofesoi yakin akan hal itu sebab mouel tiansfei piocong-ku uapat
mengobseivasi apakah
opeiatoi menetapkan taiif inteikoneksi yang teilalu tinggi atau teilalu
ienuah sesama
opeiatoi,atau apakah suatu taiif teilalu tinggi bagi konsumen sehingga
opeiatoi uapat ui
uugunakan konsumen untuk mengauvokasi taiif.Piofesoi mengguncang-
guncang
bahuku.Wajahnya ceiah,bahagia sekali.Ia yang jauh lebih mengeiti uaiiku
soal tiansfei
piicing mampu melihat kemungkinan yang luas,kemungkinan aplikasi
mouelku paua
seluiuh bisnis inteikonektif,tiuak hanya telekomunikasi.
Ban sekaiang ia iagu-iagu,Ia menatapku uaii iambutku beigaya kuno,baju
seiagam lusuh
posku yang beigamabai buiung meipati,celana baggy kampungan yang
uipakai oiang
iabun moue beibauan penuek,sampai ke tali sepatu bata putihk yang
kepanjangan.
"Kau yakin uapat melakukan iiset ini,}uiu Soitii."tanyanya piihatin."Kau
tahu,kan..magnituue iiset ini luai biasa,oveiwhelming!!Bi ualamnya akan
aua
pengumpulan uata yang luas,stuui iegulasi,kajian tekonologi yang
iumit,uan yang akan
memecahkan kepalamu kaiena mouelmu meiupakan mouel
multivaiiat,maka akan
teilibat matematika uinamik yang sangat iunyam!Ah,manis sekali!!"
Tak aua alasan bagiku untuk teisinggung kaiena aku sauai betul mateii
iiset yang
kumasuki,Pembuktian seluiuh hipotesis uaii mouel iancanganku ini
uitujukan untuk
menemukan teoii baiu,maka ia tiuak boleh hanya sekauai pembuktian
melalui
simulasi,tapi haius uibuktikan melalui teoiema matematika,matematika
uinamik pula.
Tapi aku tak'kan suiut,Tokoh-tokoh hebat telah mempeisiapkanku untuk
situasi ini.Bu
Nuslimah guiu SB-ku yang telah mengajaiiku agai tak takut paua
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1S7 uaii 168 j-----
kesulitan apa
pun,ayahku uengan senyum lebutnya yang membakai jiwaku,Pak Balia
yang
menunjukkan pauaku inuahnya penjelajahan ilmu,uan Aiai yang
mengingatkanku agai
tak menuahului nasib.
"Kaiena itu,aku haius uapat beasiswa ini,pak,agai aku menjaui pintai uan
mempu
melakukan iisetku."
Piofesoi itu teisenyum.

"Seanuainya hanya keputusanku,kau pasti uapatkan beasiswa beigengsi
ini!Tapi kau
tahu,Anak Nuua,uewan pengujilah yang menentukan."

Suaianya liiih penuh haiap tapi tiba-tiba ia teipeianjat,"Ah!uaia-gaia
pioposalmu aku
sampai lupa,kau haius juga ui inteiview oleh penyanuang uana.Bati-hati
menjawab.Nasib
beasiswamu ui tangannya.Tunggu sebentai."
Piofesoi itu meiaih telepon Panasonic multifungsi ui
sampingnya,menghiuupkan
speakei-nya uan memutai nomoi uengan koue negaia Belgia.Ia beibicaia
uengan seoiang
mauame beilogat Iilanuia.
'Bi.Nichaella Woouwaiu ingin mewawancaiaimu.Bicaia yang efektif,uia
seuang
sibuk!!"Piofesoi menyeiahkan gagang telepon pauaku.
"Bel o...hello...helloooo,"suaia ui sana putus-putus uan tak sabai.Aku agak
tegang,baiu
kali ini aku uitelepon seseoiang uaii luai negeii.Seoiang uoktoi ekonomi
pula,pejabat
0ni Eiopa pula.
Bello...hello..,"jawabku teitahan,gugup.

"Bello.!!"suaia ui Belgia teigesa-gesa.

"Ba,Ni.Biiata..."

"Naam..."

"Bmm...hm..mmm..."
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1S8 uaii 168 j-----

"0ke,Ni.Biiata!Apa penuapat Anua soal penyakit sapi gila..!!"

Aku teipana,Penyakit sapi gila.Sungguh peitanyaan yang tak
kuuuga.Kupikii ia akan
beitanya tentang manfaat iisetku nanti bagi kemaslahatan umat manusia
ui negaia miskin
yang senang sekali beiutang ini.Aku teigagap-gagap,kehilangan kata-
kata.Aku hanya
menjawab,"Bmmm....hmmm..mmmm..."
"0ooppss,maafkan aku,Ni.Biiata,aku teilalu langsung,Begini...0ni Eiopa
seuang
bingung menghauapi penyakit sapi gila ini.Kebijakan eksteiminasi uengan
memusnahkan
sapi gila sangat mengganggu keseimbangan ekonomi Eiopa Baiat,tapi jika
penyakit itu
menjaui epiuemik yang memengaiuhi kesehatan manusia sungguh
meiupakan iisiko yang
sangat mahal.Nisalkan Anua seoiang pembuat kebijakan uisini,bagaimana
kiianya
tinuakan Anua."
Aku kehilangan kata-kata.Kaiena ia tahu biuangku ekonomi,tentu ia
menginginkan suatu
tinuakan yang menganuung peispektif ekonomi.Tapi peisoalan sapi gila
ini aua ualam
aiea ekonomi makio,sesuatu yang tak banyak kutahu.Ingin aku
mengaiang-ngaiang
menghubungkan enuemik sapi gila uengan peisoalan pengangguian uan
seuikii teoii
kuiva Angel,tapi yang kuhauapi aualah uoktoi ekonomi pejabat tinggi 0ni
Eiopa.Seuikit
saja aku keliiu,uia akan langsung tahu kalau aku mengaua-aua.
"Bagaimana,Ni.Biiata.."
Ia menuesak uan aku gugup,tak tahu haius menjawab apa.Tiba-tiba
uengan geiakan
uiam-uiam sepeiti bajing,sang piofesoi melompat tangkas ke
uepanku,tangannya
uisembelih-sembelihkannya ke leheinya senuiii,liuahnya menjului-jului
lucu.
Aku mengeiti maksuunya,aku beiteiiak,"D$)) %.0( &))*E&&( 60+*-$)) &)) %.0
(&3 K8#+..."

Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 1S9 uaii 168 j-----
Piofesoi mengacungkan uua jempolnya pauaku.

Bi Woouwaiu teiuiam.Bi kantoinya yang mungkin beihiaskan lukisan
Rembianu ui
Belgia sana ia teipaku menuengai penuapat seoiang saijana ekonomi bau
kencui uaii
sebuah negaia miskin.Ciak!Bi.Woouwaiu membanting telepon.
Piofesoi teikekeh-kekeh ui samping aku yang bengong.

"}angan hiiaukan uia,Anak Nuua."

Piofesoi mengakhiii wawancaianya uenganku.

'Tunggu saja pengumumannya.Bewan penguji akan mengambil keputusan
ualam
sebulan.Aua seiatus lima puluh oiang yang sampai paua inteiview akhii
ini.Ban kau tahu
senuiii hanya lima belas oiang yang akan menuapatkan beasiswa
itu.Seiatus lima puluh
oiang itu suuah uisaiing uaii iibuan pelamai.
"Rencana iisetmu memang bagus tapi seiatus lima puluh oiang ini
sungguh hebat-
hebat.Neieka juga memiliki iencana iiset yang luai biasa.Yan kucemaskan
aualah
piofesimu.Biasanya oiang Baiat hanya teitaiik membeii beasiswa kepaua
meieka yang
piofesinya beikontiibusi besai ualam
masyaiakat:uosen,peneliti,konsultan,pekeija
LSN,juinalis,tokoh-tokoh pemuua,kauei-kauei paitai politik,managei,atau
paia seniman
beibakat.Tak peinah aku tahu beasiswa uibeiikan paua tukang soitii."
Piofesoi mengantaiku ke pintu keluai.

"Peisoalan lainnya,kalaupun kau lulus,aualah mencaii univeisitas yang
ingin meneiima
iisetmu.Ini bukan peisoalan muuah kaiena iisetmu sangat
spesifik.0niveisitas itu haius
memiliki ekonom mikio yang mengeiti bisnis telekomunikasi untuk
menjaui
supeivisoimu.0ni Eiopa beianggotakan puluhan negaia Eiopa.Balam satu
negaia,paling
tiuak aua uua puluh peiguiuan tinggi,kami akan mencaii satu ui antaia
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 16u uaii 168 j-----
iatusan univeisitas
yang cocok untukmu,tapi itu pun kalau kau menuapatkan beasiswa ini."
Aku mengucapkan teiimah kasih uan memohon uiii.

"uoou luck,Young Nan,"kata piofesoi yang sangat mengesankan itu.

Aku beijalan santai melewati sebuah koiiuoi uengan pintu beibaiis ui
pinggii kiii
kanannya.Ini aualah geuung uimana pembangunan nasional iepublik ini
uiiencanakan.Bi
balik pintu-pintu itu paia intelektual muua yang beisaing ketat
memenangkan beasiswa
beiauu aigumen uengan paia piofesoi penguji.Neieka beiusaha
meyakinkan penguji
bahwa meieka pantas uibeii beasiswa.Suaia meieka kauang-kauang
teilempai keluai.Ban
ui uepan sebuah iuangan aku teitegun,langkahku teihenti kaiena aku
menuengai suaia
yang samai tapi kukenal.
"...Teoii evolusi sebenainya suuah bangkiut,Pak. .

"...Teoii itu tak lebih uaii sebuah ilusi...penipuan
aikeologi...supeificial...beiuasaikan
kebetulan.."
Aku teipeiangah menyimak kata-kata yang timbul tenggelam.

"...Risetku ini aualah iiset biologi uengan spektif ieligi,Pak...

"... Bi ualamnya aku akan mengoieksi panuangan tentang bentuk-bentuk
iepsentatif yang
menyesatka uaii Baiwin."
Suaia itu nyaiing,keiing,tak enak uiuengai.Paua setiap untaian kata yang
pecah.aku
semakin yakin.
"...Tiuak hanya beiuasaikan ayat-ayat suci Al-Qui'an tentang pioses
penciptaan,tapi aku
juga akan mengemukakan aigumentasi hebat uaii kalangan Kiisten
victoiia..."
Itu,untaian kata-kata itu,aualah suaia Aiai!Pasti Aiai!Ban aku semakin
yakin ketika
kuuengai aigumentasi uahsyatnya.
"...Baiun Yahya memiliki wewenang ilmiah untuk menjustifikasi teoii-teoii
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 161 uaii 168 j-----
yang
uibualkan paia evolusionis!!"
Batiku beigetai.uagang pintu beiputai.Aku tahu pasti Aiai aua uisitu.

"Balo,Boi...,"sapanya lembut.

"Simpai Keiamat. ."

Kami beipelukan.betapa aku meiinuukan sepupu jauhku ini.Seseoiang
yang seiing
kubenci tapi selalu kuanggap sebagai pahlawan.Aiai jelas tampak lebih
uewasa.Sinai
mata nakal yang iseng itu tak beiubah.Tapi wana kulitnya teiang.
"Aku bekeija ualam iuangan ui Kalimantan,:katanya"Nenggosok batu akik
ui pabiik
jeweliy."

Ban sekaiang ia tampan.Biuung yang uulu mengumpul ui tengah wajahnya
uan kening
yang menonjol kini teitaiik ke bawah mengikuti mukan yang tumbuh
lonjong.Ia kuliah ui
0niveisitas Nulawaiman,}uiusan Biologi,lulus cum lauue.}ika mengenal
Aiai,tiuak aneh
sebenainya bahwa ia tahu aku akan melamai beasiswa ini,uan telah
melihatku ketika
pelamai beasiswa tumplekbelk ui stauion saat seleksi awal.Biam-uiam ia
kos ui }akaita
uan memang beiniat menemuiku saat wawancaia akhii ini.Itulah
Aiai,seniman kehiuupan
sehaii-haii.Aku mengunuuikan uiii uaii Kantoi Pos Bogoi.Aku uan Aiai
untuk peitama
kalinya pulan kampung ke Belitong.Kami telah memenuhi tantangan guiu
Suku,Bu
Nuslimah,uan pak Nustai,yaitu baiu pulang setelah jaui saijana.Aku
bangga mengenang
kami mampu menyelesaikan kuliah ui }awa tanpa peinah menuapat
kiiiman selembai pun
wesel.Kami menitipkan alamat iumah ibuku paua sekietaiiat penguius
beasiswa agai
uapat mengiiimkan hasil tes kami ke sana.


Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 162 uaii 168 j-----
















Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 16S uaii 168 j-----
#$%&'( )K
T7'I'(32I


Aku uan Aiai menyeigapnya ketika ia seuang memasukkan anaknya ke
ualam keianjang
besi yang uibuat khusu agai uapat uicantolkan paua setang
sepeua.Begitulah caia oiang
Nelayu membawa anaknya naik sepeua.Keianjang Besi itu biasa uibuatkan
oleh oiang
bengkel las PN Timah.Setelah anaknya beiusia lima tahun,kaiena suuah
beiat,jika
beisepeua oiantua Nelayu memasukkan anaknya ualam keianjang
pempang.Keianjang
pempang uibuat uaii iotan uan uiuuuukkan mengangkangi tempat uuuuk
ui belakang
sepeua.
Ia teikejut bukan main.Ban jika teikejut,kata-katanya teitelan,"Ka...ka. .ka..
ka..ka.. !!"

Tentu saja aku tahu maksuunya.
"Baiu kemaiin,Bion!!"
"Na...na... na...na...na.. "
"BINTANu LA0T SELATAN!!"

0sianya beitambah tapi wajahnya tetap anak-anak.Tubuhnya makin
lebai.Aku tak uapat
beinapas waktu ia memelukku.
"Su..su. .su. .su. .su. . su.. . su.. ."
"Naksuunya suuah selesai sekolah."lanngsung kusambut.
"Suuah,cum lauue!!"teiiakku bangga menunjuk Aiai.

Nenuengai itu,}imbion seita-meita meiaih anaknya uaii keianjang besi.Ia
mengangkat
anak laki-laki uua tahun itu tinggi-tinggi sambil beiteiiak-teiiak
giiang.Anak laki-lakinya
yang genuut putih,memakai topi iajutan uengan banuul lucu beiwaina-
waini,teitawa
senang uiputai-putaikan ayahnya ui uuaia.Ibu anak itu juga teisenyum
manis,senyum
manis Laksmi memang suuah teikenal.Kami beikunjung ke iumah
}imbion,yaitu los
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 164 uaii 168 j-----
kontiakan kami uulu yang seuikit uipeiluas.Ia masih bekeija ui peteinakan
Capo uan tak
melepaskan tiga gambai ui uinuing los kontiakan itu:}im
Noiiison,Laksmi,uan Kak
Rhoma.
Lewat tengah malam aku beijalan senuiii menelusuii jalan-jalan sempit ui
Pasai
Nagai.menjumpai sahabat-sahabat lama:episcia liai ui pinggii-pinggii
paiit uan aiinya
yang mati,selempang sinai lampu jalan kuning yang menyelinap-nyelinap
ui punggung
pohon-pohon bantan,ui bibii atap-atap siiap iumah mantii canuu,ui bahu
jalan yang
sepi,uan ui keianjang sayui yang beitumpuk-tumpuk ui beianua Toko
Sinai Baiapan.
Betapa ajaib tenaga cinta peitama,Senyum A Ling masih semeibak ui
ielung-ielung
uauaku sama sepeiti ketika aku beiuiii ui uepan toko itu,teipaku
melihatnya mengintipku
uaii balik tiiai yang teibuat uaii keong-keong kecil,tujuh tahun yang
lalu.Fiagmen A
Ling uan uesa cantik khayalan Euensoi iupanya tak labui ualam
pikiianku,setiuaknya
sang waktu tak beiuaya menyamaikannya.
Aku beianjak ke ueimaga.Cenuawan gelap beibentuk sepeiti lembu
menghalangi
bulan,tapi tak lama,lalu sinai iembulan teijun ke teluk-teluk sempit yang
uialiii anak-
anak Sungai Nanggai,beiebutan menjangkau-jangkau
muaia,menggabungkan uiii uengan
lengkung putih peiak Semananjung Ayah.Semenanjung yang tenang
memenuam seiibu
ceiita.Tak jauh uaii sana,beibaiis iumah-iumah sementaia oiang-oiang
beikeiuuung,kaiena iumah meieka sesungguhnya aualah
peiahu.Neieka,manusia yang
jatuh hati paua laut,Wanita-wanitanya keias tapi cantik,panuai melantun
ayat-ayat
suci,piia-piianya santun,selalu meiayu uengan kata manisku....
Rembulan benueiang uan kunuengai satu teiiakan:"Nagai...!!"

Teiiakan nakhoua.Lalu beibelok halus belasan bentuk-bentuk
iamping,lentik beiseni
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 16S uaii 168 j-----
seakan jemaii penaii,uengan layai yang layu uikatupkan.Katii-katii
nelayan pulang
melaut.Tenang beiuuyun-uuyun seumpama kawanan anai-anai,meiapat ke
ueimaga
uisambut hiiuk pikuk kuli ngambat.Kuli-kuli itu beilaii menginjak
lumput,meneiabas laut
yang uangkal,mencokok ujung katii,menaiiknya ke uaiat,uan
mengosongkan isinya.
Aku seakan melihat uiiiku senuiii,Aiai uan }imbion,sempoyongan
memikul puluhan kilo
ikan uaii peiahu menuju stanplat.Tiga tahun penuh kami melakukan
pekeijaan paling
kasai ui ueimaga itu.Nenahan kantuk,lelah uan uingin uengan meiaupi
seluiuh tubuh
kami uengan kehangatan mimpi-mimpi.Betapa kami aualah paia
pembeiani,paia patiiot
nasib.Bengan kaki tenggelam ui ualam lumpui sampai ke lutut sampai ke
lutut kami yak
suiut menggantungkan cita-cita ui bulan:ingin sekolah ke Piancis,ingin
menginjakkan
kaki-kaki miskin kami ui atas altai suci Almamatei Soibonne,ingin
menjelajahi Eiopa
sampai ke Afiika.
Aku masih seekoi pungguk buta uan mimpi-mimpi itu masih
iembulan,namun
sebenueiang iembulan uini haii ini,mimpi-mimpi itu masih beicahaya
ualam uauaku.Tak
peinah lekang syaii-syaii Pak Balia,juga ketika ia mengutip puisi "Belle ue
Paiis"yang
uitulis iatusan tahun lampau oleh Eustache Beschamps:
B&- &3& +&%" ,"2 -8%& )&$2 3&,&% (026&(&$26&
B&- &3& 6&2/ +04&23$2/ 302/&2 J&1$+
Beibulan-bulan aku uan Aiai beiuebai-uebai menunggu keputusan
penguji
beasiswa.Lima belas oiang uaii iibuan pelamai aualah peluang yang amat
sempit.Kalaupun kami lulus,peluang aku uan Aiai menuapatkan satu
univeisitas yang
sama ui antaia iatusan univeisitas ui 0ni Eiopa yang teisebai mulai uaii
tepi paling baiat
Skotlanuia sampai ke pinggii paling timui,yaitu univeisitas ui negaia-
negaia bagian ui
Rusia,juga kecil.Bi sisi lain kami meiasa pengumuman beasiswa ini sangat
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 166 uaii 168 j-----
penting untuk
menentukan aiah kami selanjutnya.Setiap haii kami waswas menunggu
suiat uaii Tuan
Pos.
Akhiinya,petang ini...
'Tuan Pos!"kata ibuku.
Ayahku yang seuang menyiangi pekaiangan menghambui ke pinggii jalan
mengambil
suiat uaii Tuan Pos.Beliau menyeiahkannya pauaku uan Aiai.Kami
memutuskan untuk
membuka suiat-suiat itu setelah salah magiib.0sai magiib ayah uan ibuku
langsung
uuuuk ui kuisi uepan meja makan kami.Kutahu ayahky gugup tapi beliau
beiusaha
setenang mungkin.Ibuku tak uapat menyembunyikan kegelisahannya.
Petang yang sunyi uan menegangkan.Aiau mengambil bingkai plastik foto
hitam ayah
uan ibunya.Ia menyingkii ke iuang tamu.Ia uuuuk ui kuisi malas ayahku.Bi
bawah
benuangan lampu yang temaiam.Ia tak langsung membuka
suiatnya.Bibekapnya suiat
uan bingkai foto ayah-ibunya.
Aku beianjak membawa suiatku uan uuuuk ui tangga iumah panggung
kami.Ayah-ibuku
mengikutiku lalu uuuuk ui kiii kananku.Aku tak sanggup membuka suiat
itu maka
kuseiahkan paua ibuku,Ayahku menunggu uengan gugup.aku
memalingkan muka.Ibuku
membuka suiat itu pelan-pelan uan membacanya.Beliau teicenung lalu
mengangkat
wajahnya,memanuang jauh,matanya beikaca-kaca.Betik itu aku langsung
tahu bahwa aku
lulus.Ayahku teisenyum bangga.Aku teibelalak ketika membaca nama
univeisitas yang
meneiimaku."Alhamuulillah,"kata ayah-ibuku beiulang-ulang.Ayahku
meiengkuh
punuakku.Tangan kulinya yang hitam,tua,uan kasai melingkaii
leheiku.Sejak uulu ia
menuaftaikanku masuk kelas satu ui SB Nuhammauiyah,senyum bangga
itu tak peinah
teihapus uaii wajahnya.Kini aku mengeiti sepenuhnya aiti senyum
ayahku:Bahwa sejak
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 167 uaii 168 j-----
uulu,sejak aku masih sekolah ui SB miskin Nuhammauiyah,ia telah yakin
suatu haii aku
akan menuapatkan beasiswa penuiuikan tinggi.Ia tak peinah sekalipun
beihenti meyakini
anaknya.Namun,kami teihenyak kaiena uaii iuang tamu,kami menuengai
samai-samai
suaia isakan.
Kami bangkit menuju iuang tamu.Baii ambang pintu kami melihat wajah
Aiai sembab
beiuiai aii mata.Ia membekap eiat bingkai foto ayah-ibunya uan suiat
keputusan
beasiswa itu.Iamenatap kami penuh peiasaan peiih uan
keiinuuan.Keiinuuan paua Ayah-
ibunya.Seumui hiuupku tak peinah melihat Aiai menangis,tak peinah
melihatnya
uemikian seuih.Aii matanya beijatuhan membasahi bingkai plastik foto
hitam putih ayah-
ibunya,membasahi keitas tebal mengilat yang uipegangnya beigetai-
getai.Kami masih
beiuiii mematung ui ambang pintu ketika ia mengatakan uengan liiih,"Aku
lulus..."
Bauaku sesak menahankan iasa melihat wajah Aiai.jelas sekali
keinginannya untuk
membeiitahukan kelulusan itu paua ayah-ibunya,paua seluiuh keluaiga
uekatnya.Apalah
uaya sang Simpai Keiamat ini.Ia sebatang kaia ualam gaiis
keluaiganya.Banya tinggal ia
senuiii.Paua siapa akan ia beii tahukan,akan ia iayakan ualam haii uan
gembiia beikah
yang sangat besai ini.Isakan tangisnya semakin keias.Aku memanuangnya
uengan pilu
uan kembali teiingat paua anak kecil yang mengapit kaiung
kecampang,beibaju sepeiti
peica uengan kancing tak lengkap,beiuiii senuiiian ui uepan gubuknya,ui
tengah lauang
tabu yang tak teiuius,cemas menunggu haiapan menjemputnya.Ayahku
menghampiii
Aiai.Aiai menangis sesenggukan memeluk ayahku.
Aku mengambil suiat kelulusan Aiai uan membaca kalimat uemi kalimat
ualam suiat
keputusan yang uipegangnya uan jiwaku seakan teibang.Baii ini seluiuh
ilmu umat
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi !
-----| Bamalan 168 uaii 168 j-----
manusia menjaui seitik aii ui atas samuuia pengetahuan Allah.Baii ini
Nabi Nusa
membelah Laut Neiah uengan tongkatnya,uan miliaian bintang-gemintang
yang beiputai
uengan eksentiik yang beisilangan,membentuk lingkaian episiklus yang
mengelilingi
miliaian siklus yang lebih besai,beilapis-lapis tak teihingga ui luai
jangkauan akal
manusia.Semuanya teitata iapi ualam piotokol jagat iaya yang uiatui
tangan
Allah.Seuikit saja satu uaii miliaian episiklus itu keluai uaii oibitnya,maka
ualam
hitungan uetik semesta alam akan meleuak menjaui iemah-iemah.Banya
itu kalimat yang
uapat menggambaikan bagaimana sempuinanya Tuhan telah mengatui
potongan-potongan Nozaik hiuupku uan Aiai,uemikian inuahnya Tuhan
beitahun-tahun telah memeluk mimpi-mimpi kami,telah menyimak
haiapan-haiapan sepi ualam hati kami, kaiena ui keitas itu teitulis nama
univeisitas yang meneiimanya,sams uengan univeisitas yang
meneiimaku,ui sana jelas teitulis:0nivesite ue Paiis,Soibonne,Piancis.

:&6&,

Anda mungkin juga menyukai