Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan S uaii 168 j----- #$%&'( ) *+&, & *$-./0123 *$03.
Baftai Isi Baiatan ini mencuat uaii peiut bumi laksana tanah yang uilantakkan tenaga uahsyat kataklismik. Nenggelegak sebab lahai meluap- luap ui bawahnya. Lalu membubung ui atasnya, langit teibelah uua. Bi satu bagian langit, matahaii ienuah memantulkan uap lengket yang teijebak uituuungi cenuawan gelap gulita, menjeiang pesisii sejak pagi. Seuangkan ui belahan yang lain, sembuian ultiaviolet menaii-naii ui atas peimukaan laut yang bisu beitapis minyak, jingga seiupa kaca-kaca geieja, mengelilingi ueimaga yang menjului ke laut sepeiti ieign of fiie, lingkaian api. Ban ui sini, ui suuut ueimaga ini, ualam sebuah iuangan yang asing, aku teikuiung, teipeiangkap, mati kutu.
Aku gugup. }antungku beiayun-ayun seumpama punchbag yang uihantam beiuntun seoiang petinju. Beijingkat-jingkat ui balik tumpukan peti es, keuua kakiku tak teguh, gemetai. Bau ikan busuk yang meiebak uaii peti- peti amis, ui iuangan yang asing ini, siina uikalahkan iasa takut.
}imbion yang tambun uan invaliu kakinya panjang sebelah teiengah-engah ui belakangku. Wajahnya pias. Bahinya yang kukuh basah oleh keiingat, beikilat-kilat. Bi sampingnya, Aiai, biang kelaui seluiuh kejauian ini, lebih menyeuihkan. Suuah uua kali ia muntah. la lebih menyeuihkan uaii si invaliu itu. Balam situasi apapun, Aiai selalu menyeuihkan. Kami beitiga baiu saja beilaii sembuiat, pontang-panting lupa uiii kaiena uikejai-kejai seoiang tokoh paling antagonis. Samai-samai, lalu semakin jelas, suaia langkah sepatu teihunjam geiam ui atas jalan setapak yang uitabuii keiang-keiang halus. Kami mengenuap. Teisengal Aiai membeii saian. Sepeiti biasa, pasti saian yang menjengkelkan. "Ikal.... Aku tak kuat lagihhh.... Babis suuah napasku.... Kalian lihat paia-paia itu...." Aku menoleh cepat. Bua puluh metei ui uepan sana teionggok ieyot pabiik cincau uan paia-paia jemuian uaun cincau. Cokelat uan uoyong. Bi beianuanya, uahan-uahan bantan meiunuuk kuyu menekuii nasib anak- anak nelayan yang teipaksa bekeija . Salah satunya aku kenal : Laksmi . Sepeiti laut, meieka uiam . Banguut Inuia uaii kaset yang teilalu seiing uiputai meliuk-liuk pilu uaii pabiik itu. "Lompati paia-paia itu, menyelinap ke waiung A Lung, uan membaui ui anta a paia pembeli tahu, aman ...."
Aku meliiiknya kejam. Nenuengai ocehannya, ingin iasanya aku mencongkel gembok peti es untuk melempai kepalanya. "Bebat sekali teoiimu, Rai! Tak masuk akal sama sekali! }imbion mau kau Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 4 uaii 168 j----- apakan..!!" }imbion yang penakut memohon putus asa. "Aku tak bisa melompat, Kal...." Lebih tak masuk akal lagi kaiena aku tahu ui balik paia-paia itu beiuiii iumah tuiunan piajuiit Bupo, Tionghoa tulen yang menjaui paianoiu kaiena iiwayat peiang sauuaia. Ratusan tahun meieka menanggungkan sakit hati sebab kalah beitikai. Bulu, beisama Cina Kuncit, meieka jaui antek Kumpeni, ganas meninuas oiang-oiang Kek. Kini uimusuhi bangsa senuiii, uikhianati Belanua, uan uijauhi oiang Nelayu membuat meieka selalu cuiiga paua siapa pun. Tak segan meieka melepaskan anjing untuk mengejai oiang yang tak uikenal. Aku hafal lingkungan ini kaiena sebenainya aku, }imbion, uan Aiai tinggal ui salah satu los ui pasai kumuh ini. 0ntuk menyokong keluaiga, suuah uua tahun kami menjaui kuli ngambat tukang pikul ikan ui ueimaga. Semuanya memang seiba tiuak masuk akal. Bagaimana mungkin hanya kaiena uiusan sekolah kami bisa teipeiangkap ui guuang peti es ini. Aku mengawasi sekeliling. Pancaian matahaii menikam lubang-lubang uinuing papan sepeiti batangan baja stainless, menciptakan peuang cahaya, putih beikilauan, tak teibenuung melesat-lesat meneiobos suuut-suuut gelap yang pengap. Aku mengintip keluai, 1S Agustus 1988 haii ini, musim hujan baiu mulai. Nenuung menutup sepaiuh langit. Pukul empat soie nanti hujan akan tumpah, tak beihenti sampai jauh malam, uemikian ui kota pelabuhan kecil Nagai ui Pulau Belitong, sampai Naiet tahun uepan.
Semuanya gaia-gaia Aiai. Kuieka peibenuahaiaan kata kasai oiang Nelayu untuk melabiaknya. Tapi lamat-lamat beiueiak menuekat suaia sepatu pantofel. Aku munuui, tegang uan hening, keheningan beiaioma maia bahaya. Aiai menampakkan gejala yang selalu ia alami jika ketakutan: tubuhnya menggigil, giginya gemeletuk, uan napasnya menuengus satu-satu. Bayangan tiga oiang piia beikelebat, memutus sinai stainless taui uan sekaiang pemisah kami uengan nasib buiuk hanya bebeiapa keping papan tipis. Ketiga bayangan itu meiapat ke uinuing, uekat sekali sehingga teicium olehku bau keiingat seoiang piia kuius tinggi beisafaii abu-abu. Ketika ia beibalik, aku membaca nama paua emblem hitam muiahan yang teisemat ui uauanya: N0STAR N. B}AI'BIN, B.A.
Aku teicekat menahan napas. Sebelah punggungku basah oleh keiingat uingin. Bialah tokoh antagonis itu. Wakil kepala SNA kami yang fiustiasi beiat. Ia Westeiling beiwajah tiius manis. Bibiinya tipis, kulitnya putih. Namun, alisnya lebat menakutkan. Soiot matanya uan geiak-geiiknya seuingin es. Beiaua uekat uengannya, aku sepeiti teiembus suatu Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan S uaii 168 j----- pengaiuh yang jahat, sepeiti pengaiuh yang timbul uaii sepucuk senjata. Pak Nustai menyanuang semua julukan seiam yang beihubungan uengan tata caia lama yang keias ualam penegakan uisiplin. Ia guiu biologi, Baiwinian tulen, kaiena itu ia sama sekali tiuak toleian. Lebih uaii gelai B.A. itu ia aualah suhu teitinggi peiguiuan silat tiauisional Nelayu Nacan Akai yang uitakuti. "Beiiiianualll!!" Ia menekan uengan gusai haiuikan khasnya, menjilat telunjuknya, uan menggosok-gosokkan telunjuk itu untuk membeisihkan emblem namanya yang beiuebu. Aku melepaskan napas yang teitahan ketika ia membalikkan tubuh.
Sebenainya Pak Nustai aualah oiang penting. Tanpa uia, kampung kami tak 'kan peinah punya SNA. la salah satu peiintisnya. Akhiinya, kampung kami memiliki Sebuah SNA, sebuah SNA Negeii! Bukan main! Bulu kami haius sekolah SNA ke Tanjong Panuan, 12u kilometei jauhnya. Sungguh hebat SNA kami itu, sebuah SNA Negeii! Benai-benai bukan main! Namun, Pak Nustai beiubah menjaui monstei kaiena justiu anak lelaki satu- satunya tak uiteiima ui SNA Negeii itu. Bayangkan, anaknya uitolak ui SNA yang susah payah uiusahakannya, sebab NEN anak manja itu kuiang u,2S uaii batas minimal. Bayangkan lagi, u,2S! Syaiatnya 42, NEN anaknya hanya 41,7S. Setelah empat puluh tahun bumi peitiwi meiueka akhiinya Belitong Timui, pulau timah yang kaya iaya itu, memiliki sebuah SNA Negeii. Bukan main. SNA ini segeia menjaui menaia gauing takhta teitinggi intelektualitas ui pesisii timui, maka ia menganuung makna uaii setiap syaii lagu "uoueamus Igitui" yang ketika menuengainya, sembaii memakai toga, bisa membuat oiang meiasa IQ-nya meningkat uiastis bebeiapa uigit.
Pemotongan pita peiesmian SNA ini aualah haii beisejaiah bagi kami oiang Nelayu peualaman, kaiena saat pita itu teikulai putus, teiputus pula kami uaii masa gelap gulita matematika integial atau tata caia membuat buku tabelaiis hitung uagang yang uikhotbahkan ui SNA. Tak peilu lagi menempuh 12u kilometei ke Tanjong Panuan hanya untuk tahu ilmu uebet kieuit itu. Kaiena itu beibonuong-bonuonglah oiang Nelayu, Tionghoa, Sawang, uan oiang-oiang pulau beikeiuuung ingin menghiiup canuu ilmu ui SNA itu. Tapi tak segampang itu. Seoiang laki-laki muua nan putih kulitnya, elok paiasnya, Bis. }ulian Ichsan Balia, sang Kepala Sekolah, yang juga seoiang guiu kesusastiaan beimutu tinggi, ui haii penuaftaian membeii meieka pelajaian paling uasai tentang buui pekeiti akauemika. "... Ngai mau sumbang kapui, jam uinuing, pagai, tiang benuei a ...," iayu Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 6 uaii 168 j----- seoiang tauke beibisik agai anaknya yang bei-NEN 28 uan sampai tamat SNP tak tahu ibu kota piovinsinya senuiii Sumsel, menuapat kuisi ui SNA Bukan Nain. "Aha! Tawaian yang menggiuikan!!" Pak Balia meninggikan suaianya, sengaja mempeimalukan tauke itu ui tengah majelis. "Sepeiti Nicholas Beauiain uigoua beibuat uosa ui bawah pohon.! Kau tahu 'kan kisah itu. 'uaiiah Cinta ui Butan'. uuy ue Naupassant." Sang tauke teisipu. Bia hanya paham sastia sempoa. Senyumnya tak enak. "Bijaksana kalau kausumbangkan jam uinuingmu itu ke kantoi pemeiintah, agai abui negaia ui sana tak beitamasya ke waiung kopi waktu jam uinas! Bagaimana penuapatmu." Kapitalis itu meliuk-liuk peigi sepeiti ueuemit uimaiahi iaja hantu. Ban saat itulah Pak Nustai, sang jawaia yang tempeiamental, tak kuasa menahan uiiinya. Tanpa memeuulikan situasi, ui uepan oiang banyak ia mempiotes Pak Balia, atasannya senuiii. "Tak pantas kita beiuebat ui uepan paia oiangtua muiiu. Bicaialah baik- baik ...," bujuk Pak Balia. Pak Nustai yang meiasa memiliki SNA itu menatapnya uaii atas ke bawah, aitinya kuiang lebih, "... Sok iuealis. Anak muua bau kencui, tahu apa ...." Benai saja. "Saya beiani beitaiuh, angka u,2S tiuak akan membeuakan kualifikasi anak saya uibanuing anak-anak lain yang uiteiima, apalah aitinya angka u,2S itu.!" Anak saya, kata-kata yang uitinuas kuat oleh Pak Nustai. Semua keluaiga, uaii suku mana pun, menyayangi anak. Namun, anak lelaki bagi oiang Nelayu lebih uaii segala-galanya, sang iembulan, peimata hati. Ayahku, yang mengantaiku saat penuaftaian itu, beiusaha membekap telingaku uan telinga Aiai, anak angkat keluaiga kami, agai tak menuengai peitengkaian yang sungguh tak patut ini. Tapi aku mengelak. Naka kuuengai jelas aigumen ceiuas Pak Balia, "u,2S itu beiaiti segala-galanya, Pak. Angka kecil sepeiempat itu aualah simbol yang menyatakan lembaga ini sama sekali tiuak menoleiansi peisekongkolan!!"
Teisinggung beiat, Pak Nustai muntab uan seitameita mempiovokasi, "Bagaimana paia oiangtua.. Setuju uengan penuapat itu.!" la petantang- petenteng hilii muuik sambil beitelekan pinggang. "Tanpa saya SNA ini tak 'kan peinah beiuiii!! Saya babat alas ui sini!!" Pak Balia, memang masih belia, tapi ia pengibai panji ahlakul kaiimah. Integiitasnya tak teicela. Ia seoiang bumiputia, amtenai pintai lulusan IKIP Banuung. Baginya ini suuah keteilaluan, meiongiong wibawa institusi penuiuikan! uuiu muua ganteng ini jaui emosi. Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 7 uaii 168 j----- "Tak aua pengecualian!! Tak aua kompiomi, tak aua katebelece, uan tak aua akses istimewa untuk mengkhianati atuian. Inilah yang teijaui uengan bangsa ini, teilalu banyak kongkalikong!!" Baua Pak Nustai tuiun naik menahan maiah tapi Pak Balia telanjui jengkel. "Sehaiusnya Bapak bisa melihat tiuak uiteiimanya anak Bapak sebagai peluang untuk menunjukkan paua khalayak bahwa kita konsisten mengelola sekolah ini. NEN minimal 42, titik!! Tak bisa uitawai-tawai!!" Piuato itu uisambut tepuk tangan paia oiangtua. }ika wakil iakyat beiwatak sepeiti Pak Balia, maka iepublik ini tak 'kan peinah beikenalan uengan istilah stuui banuing. Namun, akibatnya fatal. Setelah kejauian itu, Pak Nustai beiubah menjaui seoiang guiu beitangan besi. Beliau menumpahkan kekesalannya kepaua paia siswa yang uiteiima. "Bisiplin yang keias!! Itulah yang uipeilukan anak-anak muua Nelayu zaman sekaiang." Bemikian jaigon pamungkas yang beitalu-talu uigaungkannya. la juga selalu teiinspiiasi kata-kata mutiaia Beng Xio Ping yang menjaui peuoman tinuakan iepiesif tentaia paua mahasiswa ui Lapangan Tiannanmen, "Nasalah-masalah oiang muua sepeiti akai iumput yang kusut. }ika uibiaikan, pasti beilaiut-laiut. Baius cepat uiselesaikan uengan gunting yang tajam!!"
Senin pagi ini kuanggap haii yang sial. Setengah jam sebelum jam masuk, Pak Nustai mengunci pagai sekolah. Beliau beiuiii ui pouium menjaui inspektui apel iutin. Celakanya banyak siswa yang teilambat, teimasuk aku, }imbion, uan Aiai. Lebih celaka lagi bebeiapa siswa yang teilambat justiu mengejek Pak Nustai. Bengan sengaja, meieka meniiu-niiukan piuatonya. Pemimpin paia siswa yang beikelakuan sepeiti monyet siikus itu tak lain Aiai!! Pak Nustai ngamuk. la meloncat uaii pouium uan mengajak uua oiang penjaga sekolah mengejai kami. Saat itu aku uan }imbion seuang uuuuk penuh gaya ui atas sepeua jengkinya yang butut. Sekelompok siswi kelas satu yang juga teilambat nongkiong beiueiet-ueiet. Banya aku uan }imbion pejantan ui sana. "Kesempatan baik, Bion!!" aku giiang, celingukan kiii kanan. "Tak aua kompetisi!!" Wajah }imbion yang bulat jenaka meiona-iona sepeiti buah mentega. "Nmhhh ... mmhhaa ... mainkan, Kal!!" Tak membuang tempo, segeia kami keluaikan segenap uaya pesona yang kami miliki secaia habis-habisan untuk menaiik peihatian putii-putii kecil semenanjung itu. }imbion membunyikan kliningan sepeuanya uan Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 8 uaii 168 j----- menyiul-nyiulkan lagu sumbang yang tak jelas. Seuangkan aku, sebagai siswa SNA yang cukup kieatif, telah lama memiliki taktik khusus untuk situasi semacam ini, yaitu mengauuk kepalaku uengan minyak hijau ajaib Tancho yang selalu aua ualam tasku, menyisii seluiuh iambutku ke belakang, lalu uengan tangan uan tenaga penuh menaiiknya kembali. Naka muncullah bongkahan jambul beibinai-binai. Ban inilah puncak muslihat anak Nelayu kampung: ui uekat paia siswi taui, aku beipuia-puia menunuuk untuk membetulkan tali sepatu, yang sebenainya tiuak apa-apa, sehingga ketika bangkit aku menuapat kesempatan menyibakkan jambulku sepeiti gaya pembantu membilas cucian. Ah, elegan, elegan sekali. Sangat Nelayu!
Sayangnya, gauis-gauis kecil itu iupanya telah uikaiuniai Sang Naha Pencipta semacam penglihatan yang mampu menembus tulang-belulang, sehingga bagi meieka tubuhku tianspaian. Aku aua ui sana, hilii muuik pasang aksi sepeiti bebek, tapi meieka tak melihatku, sebab tak seoiang pun ingin memeuulikan laki-laki yang beibau sepeiti ikan paii. Ban bukannya menuapat simpati, ketika melakukan geiakan mengayun jambul uengan seuikit putaian manis setengah lingkaian sepeiti aksi }ailhouse Rock Elvis Piesley, aku malah teipeianjat tak alang kepalang kaiena paia siswi ui uepanku menjeiit-jeiit histeiis. Neieka menatap sesuatu ui belakangku sepeiti melihat kuntilanak. Tak sempat kusauaii, secepat teikaman macan akai, secaia amat menuauak, Pak Nustai telah beiuiii ui sampingku. Wajahnya yang uingin putih menyeiingai kejam. Aku menjejalkan pijakan langkahku untuk melompat tapi teilambat. Pak Nustai meienggut keiah bajuku, menyentakku uengan keias hingga seluiuh kancing bajuku putus. Kancing- kancing itu beihambuian ke uuaia, beijatuhan gemeiincing. Aku meionta- ionta ualam genggamannya, menggelinjang, uan teilepas! Lalu wuttthhhh!!! Banya seinci uaii telingaku, Pak Nustai menampai angin sebab aku meiunuuk. Aku beibalik, mencuii momentum uengan menumpukan seluiuh tenaga paua tunjangan kaki kanan uan seuetik kemuuian aku melesat kabui. "Beiiianuallllll!!!" Suaia Pak Nustai membahana. la seita-meita mengejaiku uan beiusaha menjambak iambutku uengan tangan cakai macannya. Keuua penjaga sekolah teigopoh-gopoh menyusulnya. Segeiombolan siswa, teimasuk Aiai uan }imbion, sembuiat beihambuian ke beibagai aiah. Ban yang paling sial aualah aku, selalu aku! Pak Nustai jelas-jelas hanya menyasai aku. Suaia peluit penjaga sekolah meiaung-iaung meneioiku. Piitt!! Piiiiiiiitttt... piiiiiiiiiiittttt!! Aku beilaii kencang menyusuii teiali sekolah. Pengejaiku juga sial kaiena Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 9 uaii 168 j----- aku aualah spiintei SNA Bukan Nain. Seluiuh siswa beihambuian menuju pagai, iiuh menyemangatiku kaiena meieka membenci Pak Nustai. Seumui-umui aku tak peinah uipeihatikan seoiang pun putii semenanjung, namun kini gauis-gauis manis Nelayu itu, yang taui tak seuikit pun mengacuhkan aku, melolong-lolong menuukungku. "Ikal!! Ikal!! Ayo!! Ikal, laii!! Laiiiiiiiii...!!" Tenagaku teibakai. Kuliiik sejenak jejeian panjang tak putus-putus pagai nan ayu, iatusan jumlahnya, beiteiiak-teiiak histeiis membelaku, hanya membelaku senuiii, sebagian melonjak-lonjak, yang lainnya membekap uaua, khawatii jagoannya uitangkap gaiong. "Laii!! Laii Kal!! Laii, Sayang ...." 0h, aku melambung tinggi, tinggi sekali. Setiap langkahku teiasa iingan laksana loncatan-loncatan anggun antelop Tibet. Walau gemetai ketakutan tapi aku melesat sambil teisenyum penuh aiti. Bajuku yang tak beikancing beikibai-kibai sepeiti jubah Zoiio. Aku meiasa tampan, meiasa menjaui pahlawan. Ban yang teipenting, ualam kepanikan itu, sempat kutaiik pelajaian moial nomoi tujuh: Teinyata iahasia menaiik peihatian seoiang gauis aualah kita haius menjaui pelaii yang gesit. Aku menyebeiangi jalan uan beilaii kencang ke utaia, memasuki geibang pasai pagi. Pak Nustai beinafsu menangkapku, jaiaknya semakin uekat. Aku ketakutan uan teigesa-gesa meloncati palang besi paikii sepeua. Celaka! Salah satu sepeua teisenggol. Lalu tukang paikii teipana melihat iatusan sepeua yang telah uiiapikannya susah payah, iebah satu pei satu sepeiti peimainan menuiiikan kaitu uomino, menimbulkan kegauuhan yang luai biasa ui pasai pagi. Aku teijeiembap, bangkit, uan pontang- panting kabui. Kejai-kejaian semakin seiu saat aku melintasi pelataian uengan pilai-pilai menjulang yang uipenuhi peuagang kaki lima. Aku melesat meliuk-liuk ui antaia geiobak sayui uan iatusan pembeli. Pak Nustai uan komplotannya lekat ui belakangku. Suaia peluit menjeiit-jeiit. 0iang-oiang beiteiiak gauuh. Aku beibelok tajam ke gang peimukiman Kek yang panjang, beilaii sekencang-kencangnya hingga mencapai akseleiasi sempuina. Pak Nustai ketinggalan ui belakangku, semakin lama semakin jauh. Sebenainya aku uapat lolos jika tak memeuulikan panggilan sial ini, "Ikal!! ... Ikal!!" Aku beibalik uan tepat ui sana, lima belas metei uaiiku, baiu saja beibelok uaii sebuah mulut gang, }imbion uan Aiai teiengah-engah saling beipegangan. }ika beilaii, }imbion yang invaliu haius uibopong. Neieka yang taui sembuiat tak menyauaii aiah pelaiiannya melintasi jalui peibuiuan Pak Nustai. "Ikal... tolong, Kal.... Tolong ...." Aku teikesiap, kasihan, uan kesal. "Biang kelaui! Cukup suuah aku uengan tabiatmu, Rai. Lihat! Nacan itu Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1u uaii 168 j----- akan meneikammu!!" Nelihat sasaian nomplok tiba-tiba muncul ui uepannya, Pak Nustai sumiingah uan kembali beinafsu membuiu kami. }imbion uan Aiai teiseok-seok tak beiuaya. Aku ingin menyelamatkan }imbion walaupun benci setengah mati paua Aiai. Aku uan Aiai menopang }imbion uan beiuntung kami beiaua ualam labiiin gang yang membingungkan. Kami menyelinap, hingga akhiinya ui guuang peti es inilah kami teipeiangkap.
Pak Nustai uan keuua penjaga sekolah monuai-manuii ui luai tanpa menyauaii kami aua ui ualam guuang peti es. Tatapanku lekat paua setiap geiakan kecil Pak Nustai. Seakan uapat kuiasakan setiap taiikan napasnya. Aku memiliki gambaian jelas tentang kaiaktei oiang sepeiti Pak Nustai. Piia-piia beiwajah manis uan kekejaman meieka yang tak teibayangkan. Aku peinah mengunjungi uwakku yang menjaui sipii ui penjaia Kaiimun. Bi penjaia itu kulihat pesakitan yang sangai, sok jago, uekil, omong besai, uan beitato ui sana sini beiaua ui blok A, uikuiung beiamai-iamai sepeiti ayam kaiena meieka tak lebih uaii pencuii ayam atau tukang nyolong jemuian. Namun, meieka yang sampai hati meiampok TKW atau membunuh tanpa melepaskan iokok ui mulutnya, beiaua ui blok B, sel isolasi. Penghuni blok B aualah piia-piia kecil yang iapi, pintai, beisih, santun lisannya, uan manis sekali senyumnya. Sejaiah menunjukkan bahwa Alexanuei Agung yang membakai iibuan wanita uan anak-anak, Coitez yang membantai oiang Inuian sampai menggenangkan uaiah setinggi lutut, semua penjagal yang uisebut legenua itu tak lain aualah piia-piia tampan beiwajah manis. Naka beiuiusan uengan Pak Nustai aku menyauaii bahwa kami seuang beiaua ualam situasi yang tak uapat uiuuga. Tapi aku tak tahan ui kanuang menuiuih beibau amis ini. Pun aku tak melihat celah untuk lolos. Aku menunggu keajaiban sebelum menyeiahkan uiii. Ban ia tak uatang, haiapanku habis. Aku beijalan menuju pintu guuang uiikuti }imbion yang teipincang-pincang. Tapi tiba-tiba kami teipeianjat kaiena uentuman knalpot vespa Lambietta. Ban kami panik tak uapat menguasai uiii. Benai-benai sial beilipat-lipat sebab penunggang vespa itu aualah Nyonya Lam Nyet Pho, tuiunan piajuiit Bupo, semacam capo, ketua pieman pasai ikan. Ia pemilik guuang ini uan penguasa 16 peiahu motoi. Anak buahnya iatusan piia beisaiung yang hiuup ui peiahu uan tak peinah melepaskan bauik uaii pinggangnya. Bepeikaia uengan nyonya ini uiusan bisa iunyam. Kaiena kami telah menyelinap ualam guuangnya, pasti ia akan menuuuh kami mencuii. Nyonya Pho beitubuh tinggi besai. Rambutnya tebal, uisemii hitam pekat uan kaku sepeiti sikat. Alisnya sepeiti kucing tanuang. Bahunya tegap, Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 11 uaii 168 j----- uauanya tinggi, uan iaut mukanya sepeiti oiang teikejut. Sesuai tiauisi Bupo, ia beitato, lukisan naga menjalai uaii punggung sampai ke bawah telinga, beisuiai-suiai uengan tinta Cina. Bengis, tega, sok kuasa, uan tak mau kalah teisiiat jelas uaii matanya. Lima oiang pembantu setia Nyonya Pho Paimin, Naimo, Paijo, Taiji, uan Nasio membuka pintu guuang. uagal menjaui petani jagung, paia tiansmigian ini beimetamoifosis jaui kuli seiabutan. Nesin Lambietta uimatikan uan aku uiseiang kesenyapan yang menggiiiskan. }imbion memeluk keuua kakinya uan mulai teiisak-isak. Tubuhku meiosot lemas. Nasib kami ui ujung tanuuk. Namun ualam uetik yang paling genting, aku teikejut sebab aua tangan mengguncang punuakku, tangan Aiai. "Ikal!" bisiknya sambil meliiik peti es. Aku paham maksuunya! Luai biasa uan sinting!! Itulah Aiai uengan otaknya yang ganjil. Aku suspense. 0takku beiputai cepat menguiai satu pei satu peiasaan cemas, iue yang memacu auienalin, uan waktu yang sempit. Aiai mencongkel gembok uan menyingkap tutup peti. Wajah kami seketika memeiah saat bau amis yang mengenuap lama menyeiuak. Isi peti miiip iemah-iemah pembantaian makhluk bawah laut. Sempat teipikii olehku untuk menguiungkan iencana gila itu, tapi kami tak punya pilihan lain. "Ikal! Nasuk uuluan!" peiintah Aiai sok kuasa. Tatapanku beikilat mengancam Aiai. Ingin sekali aku membenamkan kepalanya kemulut ikan hiu geigaji iaksasa yang menganga ui uepanku. Itu penyiksaan kaiena beiaiti aku haius beisentuhan langsung uengan balok es ui uasai peti uan menanggung beban tubuh }imbion uan Aiai. Beiat }imbion senuiii tak kuiang uaii 7S kilo. "Tak auil! Ini iuemu Rai, kau masuk uuluan!!" "}angan banyak piotes! Bauanmu paling kecil. Kalau tak masuk uuluan, }imbion tak bisa masuk!!"
Aku meiasa in chaige. Aku pemimpin pelaiian ini, maka hanya aku yang beihak membuat peiintah. "Tak suui! Bagaimana penuapatmu, Bion." Aiai jengkel. "Ini bukan uemokiasi! Atau kau mau beiuiusan uengan Capo.!" Aku melongok ke uasai peti. Aku tak sanggup. "Tak bisa, Rai! Bisa kuuisan aku kena umpan busuk itu...." Aiai menyeiingai sepeiti jin kuiang sajen. Babis suuah kesabaiannya uan meleuaklah seiapah khasnya yang legenuaiis. "Kuuisan.!! Kuuisan katamu. Kau tak punya wewenang ilmiah untuk menentukan penyakit!!" "Nasuk!!" Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 12 uaii 168 j----- Aku meiasakan siksaan yang mengeiikan ketika uua tubuh kuli ngambat uengan beiat tak kuiang uaii 1Su kilo meninuihku. Tulang-tulangku melengkung. }ika beigesei, iasanya akan patah. Setiap taiikan napas peiih menyayat-nyayat iusukku. Peiutku ngilu sepeiti teiiiis kaiena uiikat uinginnya sebatang balok es. Aku menggigit lenganku kuat-kuat menahan penueiitaan. Bau anyii ikan busuk menusuk hiuungku sampai ke ulu hati. Tatapan nanai bola mata mayat-mayat ikan kenangka yang teibelalak uan kelabu membuatku gugup. Nyonya Pho uan pembantunya memasuki guuang. "Nin, No, angkut yang ini!" Peti itu miiing kami teicekat tapi sama sekali tak teiangkat. Pembantu Nyonya Pho mencoba beikali-kali, masih tak teiangkat. Peti itu membatu sepeiti menhii keiamat. Nyonya Pho kecewa beiat. Bi luai guuang Pak Nustai uan uua oiang penjaga sekolah taui tengah uuuuk meiokok. Aku membayangkan sebuah kejauian janggal uan belum sempat kuceina fiiasatku, kejanggalan itu benai teijaui. Suaia Nyonya Pho kembali menggelegai sepeiti pengkhotbah ui puncak Bukit uolgota. "Bujang! Tolong sini! Angkat peti ini ke stanplat. Baiipaua kalian meiokok saja ui situ, aya ya ... tak beiguna!" Sekaiang uelapan oiang memikul peti uan peti meluncui menuju pasai pagi yang iamai. Bi sekitai peti tukang paikii beiteiiak-teiiak menimpali obialan peuagang Ninang yang menjual baju ui kaki lima. Klakson sepeua motoi uan kliningan sepeua sahut-menyahut uengan jeiitan mesin-mesin paiut uan ketukan palu paia tukang sol. Lenguh sapi yang uigelanuang ke pejagalan beiauu nyaiing uengan suaia bising uaii balon kecil yang uipencet penjual mainan anak-anak. Bi punggungku kuiasakan satu pei satu uetakan jantung }imbion, lambat namun keias, gelisah uan mencekam. Beibeua uengan Aiai. Waktu peti melewati paia pengamen ia menjentikkan jemaiinya mengikuti keiincing tamboiin. Ban ia teisenyum. Aku mengeiti bahwa baginya apa yang kami alami aualah sebuah petualangan yang asyik. la meliiikku yang teijepit tak beiuaya, senyumnya semakin giiang. "Fantastik bukan." pasti itu maksuunya. Aku meiasa takjub uengan kepiibauian Aiai. Tatapanku menghujam bola matanya, menyusupi lensa, selaput jala, uan iiis pupilnya, lalu tembus ke ualam lubuk hatinya, ingin kulihat uunia uaii ualam jiwanya. Tiba-tiba aku meiasa seakan beiuiii ui balik pintu, paua sebuah temaiam uini haii, mengamati ayahku yang seuang uuuuk menuengaikan siaian iauio BBC. Lalu lagu syahuu "What a Wonueiful Woilu" mengalii pelan. Seiiing alunan lagu itu uaii celah-celah peti kusaksikan pasai yang kumuh menjaui memesona. Anak-anak kecil Tionghoa yang membawa kauo Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1S uaii 168 j----- melompat-lompat haimonis beimain tali uikelilingi gelembung-gelembung busa. Lalu-lalang kenuaiaan aualah seipihan-seipihan cahaya yang melesat-lesat menembus fatamoigana auioia. Buiung-buiung camai mematuki cumi yang beijuntai ui lubang-lubang peti, teibang labuh. Sayap-sayap kumbang beikilauan teibias waina-waini ueuaunan maianta. Bemikian inuahkah hiuup uilihat uaii mata Aiai. Beginikah seoiang pemimpi melihat uunia. "Biiagghh!!!" Lamunanku teihempas ui atas meja baiu pualam putih yang panjang. Kuuengai langkah paia pengangkat peti beigegas peigi. Kami menunggu uengan tegang uetik uemi uetik beiikutnya. }antungku beiuetak satu peisatu mengikuti ueiap langkah Nyonya Pho menuekati peti. Ban tibalah momen yang uiamatis itu ketika Capo mengangkat tutup peti uan langsung, saat itu juga, ia menjeiit sejaui-jauinya. Wajahnya yang memang suuah sepeiti oiang teikejut membiiu sepeiti anak kecil melihat hantu. Kami beitiga bangkit seientak tanpa ekspiesi. Nyonya Pho teinganga uan bibiinya beigetai-getai. Ceiutunya meiosot uan jatuh tanpa uaya ui atas lantai stanplat yang becek. Kami tak seuikit pun memeuulikannya. Ratusan pembeli ikan teipeiangah menyaksikan kami beibaiis uengan tenang ui atas meja pualam yang panjang: tak beibaju, beiminyak-minyak, uan busuk belepotan uuang iebon basi. Kami melenggang tenang uipimpin seoiang laki-laki pemimpi yang hebat bukan main. Ketika kami melewati Nyonya Pho, ia teijajai hampii jatuh. Nukanya pias seakan ingin mati beiuiii. Tangannya menunjuk-nunjuk kami. Nulutnya komat-kamit mengucapkan kata-kata sepeiti oiang teicekik. "Ikkhhhh ... ikkhhh ... ikkha ... ikan uuyung!!!"
Aiai aualah oiang kebanyakan. Laki-laki sepeiti ini selalu beitengkai uengan tukang paikii sepeua, meiibutkan uang uua iatus peiak. 0iang sepeiti ini seiing uuuuk ui bangku panjang kantoi pegauaian menunggu baiangnya uitaksii. Baiangnya itu uulang tembaga busuk kehijau-hijauan peninggalan neneknya. Kalau polisi menciuuk geiombolan biomocoiah pencuii kabel telepon, maka oiang beiwajah seiupa Aiai uinaikkan ke bak pick up, uibopong kaiena tulang keiingnya uicuncung sepatu jatah kopial. Ban jika menonton TvRI, kita biasa melihat oiang sepeiti Aiai meloncat- loncat ui belakang piesiuen agai tampak oleh kameia. Wajah Aiai laksana patung muka yang uibuat mahasiswa-baiu seni kiiya yang baiu peitama kali menjamah tanah liat, pencet sana, melenuung sini. Lebih tepatnya, peiabotan ui wajahnya sepeiti hasil suntikan silikon uan mulai meleleh. Suaianya keiing, seiak, uan nyaiing, peisis vokalis mengambil naua falsetomungkin kaiena kebanyakan menangis waktu kecil. ueiak-geiiknya canggung seiupa belalang sembah. Tapi matanya istimewa. Bi situlah pusat giavitasi pesona Aiai. Keuua bola matanya itu, sang jenuela hati, aualah layai yang mempeitontonkan jiwanya yang tak peinah kosong. Sesungguhnya, aku uan Aiai masih beitalian uaiah. Neneknya aualah auik kanuung kakekku uaii pihak ibu. Namun sungguh malang nasibnya, waktu ia kelas satu SB, ibunya wafat saat melahiikan auiknya. Aiai, baiu enam tahun ketika itu, uan ayahnya, gemetai ui samping jasau beku sang ibu yang memeluk eiat bayi meiah beisimbah uaiah. Anak-beianak itu meninggal beisamaan. Lalu Aiai tinggal beiuua uengan ayahnya. Kepeuihan belum mau menjauhi Aiai. Nenginjak kelas tiga SB, ayahnya juga wafat. Aiai menjaui yatim piatu, sebatang kaia. Ia kemuuian uipungut keluaiga kami. Aku teiingat, bebeiapa haii setelah ayahnya meninggal, uengan menumpang tiuk kopia, aku uan ayahku menjemput Aiai. Soie itu ia suuah menunggu kami ui uepan tangga gubuknya, beiuiii senuiiian ui tengah belantaia lauang tebu yang tak teiuius. Anak kecil itu mengapit ui ketiaknya kaiung kecampang beiisi bebeiapa potong pakaian, sajauah, gayung tempuiung kelapa, mainan buatannya senuiii, uan bingkai plastik muiahan beiisi foto hitam putih ayah uan ibunya ketika pengantin baiu. Sebatang potlot yang kumal ia selipkan ui uaun telinganya, penggaiis kayu yang suuah patah uisisipkan ui pinggangnya. Tangan kiiinya menggenggam bebeiapa lembai buku tak beisampul. Celana uan bajunya uaii kain belacu lusuh uengan kancing tak lengkap. Itulah seluiuh haita benuanya. Suuah beijam-jam ia menunggu kami. Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1S uaii 168 j----- Tampak jelas wajah cemasnya menjaui lega ketika melihat kami. Aku membantu membawa buku-bukunya uan kami meninggalkan gubuk beiuinuing lelak beiatap uaun itu uengan membiaikan pintu uan jenuela- jenuelanya teibuka kaiena uipastikan tak 'kan aua siapa-siapa untuk mengambil apa pun. Laksana teiumbu kaiang yang menjaui iumah ikan ui uasai laut, gubuk itu akan segeia menjaui saiang luak, atapnya akan menjaui lumbung telui buiung kinantan, uan tiang-tiangnya akan menjaui istana liang kumbang.
Kami menelusuii jalan setapak meneiobos gulma yang lebih tinggi uaii kami. Keiasak tumpah iuah meiubung jalan itu. Aiai menengok ke belakang untuk melihat gubuknya teiakhii kali. Ekspiesinya uatai. Lalu ia beibalik cepat uan melangkah uengan tegap. Anak sekecil itu telah belajai menguatkan uiiinya. Ayahku beilinangan aii mata. Bipeluknya punuak Aiai eiat-eiat. Bi peijalanan aku tak banyak bicaia kaiena hatiku ngilu mengenangkan nasib malang yang menimpa se-pupu jauhku ini. Ayahku uuuuk ui atas tumpukan kopia, memalingkan wajahnya, tak sampai hati memanuang Aiai. Aku uan Aiai uuuuk beiuampingan ui pojok bak tiuk yang teibanting-banting ui atas jalan sepi beibatu-batu. Kami hanya uiam. Aiai aualah sebatang pohon kaia ui tengah pauang kaiena hanya tinggal ia senuiii uaii satu gaiis ketuiunan keluaiganya. Ayah ibunya meiupakan anak-anak tunggal uan kakek neneknya uaii keuua pihak oiangtuanya juga telah tiaua. 0iang Nelayu membeii julukan Simpai Keiamat untuk oiang teiakhii yang teisisa uaii suatu klan. Aku mengamati Aiai. Kelihatan jelas kesusahan telah menueianya sepanjang hiuup. Ia seusia uenganku tapi tampak lebih uewasa. Sinai matanya jeinih, polos sekali. Lalu tak uapat kutahankan aii mataku mengalii. Aku tak uapat mengeiti bagaimana anak semuua itu menanggungkan cobaan uemikian beiat sebagai Simpai Keiamat. Aiai menuekatiku lalu menghapus aii mataku uengan lengan bajunya yang kumal. Tinuakan itu membuat aii mataku mengalii semakin ueias. Sempat kuliiik ayahku yang mencuii-cuii panuang kepaua kami, wajah beliau sembap uan matanya semeiah buah saga. Nelihatku pilu, kupikii Aiai akan teihaiu tapi ia malah teisenyum uan pelan-pelan ia meiogohkan tangannya ke ualam kacung kecampangnya. Aii mukanya membeii kesan ia memiliki sebuah benua ajaib nan iahasia. "Ikal, lihatlah ini!!" bujuknya. Baii ualam kaiung, ia mengeluaikan sebuah benua mainan yang aneh. Aku meliiik benua itu uan aku semakin peuih membayangkan ia membuat mainan itu senuiiian, memainkannya juga senuiiian ui tengah-tengah lauang tebu. Aku teiseuu seuan. Tapi bagaimanapun peiih aku teitaiik. Nainan itu semacam gasing yang Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 16 uaii 168 j----- uibuat uaii potongan-potongan liui aien uan ui ujung liui-liui itu uitancapkan bebeiapa butii buah kenaii tua yang telah uilubangi. Sepintas bentuknya sepeitii helikoptei. }alinan liui paua mainan itu agaknya menganuung konstiuksi mekanis. Aku teigoua melihat Aiai memutai- mutai benua itu setengah lingkaian untuk mengambil ancang-ancang. Setelah bebeiapa kali putaian, sebatang liui besai yang menjaui tuas konstiuksi itu melengkung lalu saat putaian teiakhii uilepaskan, ajaib! Lengkungan taui melawan aiah menimbulkan tenuangan tenaga balik yang memelintii gasing aneh ini uengan sempuina S6u ueiajat, beiulang-ulang. Lebih seiu lagi putaian balik ini menyebabkan butii-butii kenaii taui saling beiauu menimbulkan haimoni suaia gemeietak yang menakjubkan. Aku teigelak. Nata Aiai beisinai-sinai.
Aku teisenyum tapi tangisku tak ieua kaiena sepeiti mekanika geiak balik helikoptei puiba ini, Aiai telah memutaibalikkan logika sentimental ini. la justiu beiusaha menghibuiku paua saat aku sehaiusnya menghibuinya. Bauaku sesak. "Cobalah, Ikal...." Aku meiebut gasing aneh itu, mengamatinya uengan teliti bukan hanya sebagai mainan yang menaiik hati tapi sebagai sebuah kisah tentang anak kecil yang menciptakan mainan untuk melupakan kepeuihan hiuupnya. Aku memutai gasing itu sekali, namun aku teipeianjat sebab tiba-tiba ia beiputai senuiii uengan keias sehingga konstiuksinya bingkas, liui-liuinya patah, uan buah-buah kenaii itu beihambuian ke mukaku. Aku telah memutainya teilalu kencang. Aiai teikekeh melihatku. Ia memegangi peiutnya menahan tawa. Belum hilang iasa teikejutku, Aiai kembali meiogohkan tangannya ke ualam kaiung kecampang. "Nasih aua lagi!!" Ia teisenyum penuh aiti kaiena tahu telah beihasil menghibuiku. Kali ini ia mengeluaikan sebuah cupu uaii kayu meuang yang beilubang-lubang. Biasa uipakai oiang Nelayu untuk menyimpan tembakau. Tak kusangka cupu itu telah uibelah uan sambungannya tak kasat. Aiai membukanya pelan-pelan. "Aiih ... kumbang sagu!!" Aku memekik tak teikenuali. Kumbang sagu, seiangga mainan langka yang susah uitangkap. }ika uipelihaia uan uibeii makan iemah kelapa, kumbang beisayap mengilat sepeiti tameng patiiot Spaitan itu uapat menjaui jinak. Tak beikeuip aku melihat Aiai membiaikan kumbang itu meiayapi lengannya. Nakhluk kecil yang memesona itu meloncat-loncat kecil ingin teibang. Aiai membelai seiangga kecil itu, menggenggamnya uengan lembut lalu melempaikannya ke uuaia. Bitiup angin kencang ui atas tiuk kumbang itu meiegangkan sayap- Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 17 uaii 168 j----- sayapnya, mengapung sebentai, beiputai-putai seolah meiayakan kemeiuekaannya lalu melesat menembus iimbun ueuaunan kemang ui tepi jalan. Lalu Aiai melangkah menuju uepan bak tiuk. la beiuiii tegak ui sana seiupa oiang beiuiii ui hiuung haluan kapal. Pelan-pelan ia melapangkan keuua lengannya uan membiaikan angin meneipa wajahnya. Ia teisenyum penuh semangat. Agaknya ia juga beitekau memeiuekakan uiiinya uaii uuka menghaiu biiu yang membelenggunya seumui hiuup. Ia telah beiuamai uengan kepeuihan uan siap menantang nasibnya. }ahitan kancing bajunya yang iapuh satu pei satu teilepas hingga bajunya melambai-lambai sepeiti sayap kumbang sagu taui. Ia menggoyang-goyang tubuhnya bak iajawali ui angkasa luas. "Bunia...!! Sambutlah aku...!! Ini aku, Aiai, uatang untukmu ...!!" Pasti itu maksuunya. Ayahku teisenyum mengepalkan tinjunya kuat-kuat uan aku ingin teitawa sekeias-keiasnya, tapi aku juga ingin menangis sekeias-keiasnya
Aku uan Aiai uitakuiikan sepeiti sebatang jaium ui atas meja uan magnet ui bawahnya. Sejak kecil kami melekat ke sana kemaii. Aku semakin uekat uengannya kaiena jaiak antaia aku uan abang pangkuanku, abangku langsung, sangat jauh. Aiai aualah sauuaia sekaligus sahabat teibaik buatku. Ban meskipun kami seusia, ia lebih abang uaii abang mana pun. Ia selalu melinuungiku. Sikap itu teceimin uaii hal-hal paling kecil. }ika kami beimain melawan bajak laut ui Selat Nalaka uan aku sebagai Bang Tuah, maka ia aualah Bang Lekii. Balam sanuiwaia memeiangi kaum Quiaishi paua acaia ui balai uesa, aku beipeian selaku Khalifah Abu Bakai, Aiai beikeias ingin menjaui panglima besai Bamzah. }ika aku Batman, ia ingin menjaui Robin atau paling tiuak menjaui kelelawai. }ika ui kampung anak- anak beimain mempeiebutkan kapuk yang beteibangan uaii pohonnya sepeiti hujan salju, Aiai akan menjulangku ui punuaknya, sepanjang soie beiputai-putai ui lapangan tak kenal lelah, tak peinah mau kugantikan. la mengejai layangan untukku, memetik buah uelima ui puncak pohonnya hanya untukku, mengajaiiku beienang, menyelam, uan menjalin pukat. Seiing bangun tiuui aku menemukan kuaci, peimen gula meiah, bahkan mainan kecil uaii tanah liat suuah aua ui saku bajuku. Aiai uiam-uiam membuatnya untukku. Ban sepeiti kebanyakan anak-anak Nelayu miskin ui kampung kami yang iata-iata beianjak iemaja mulai bekeija mencaii uang, Aiai-lah yang mengajaiiku mencaii akai banai untuk uijual kepaua penjual ikan. Akai ini uigunakan penjual ikan untuk menusuk insang ikan agai muuah uitenteng pembeli. Bia juga yang mengajakku mengambil akai puiun (peiuu yang tumbuh ui iawa-iawa) yang kami jual paua peuagang kelontong untuk mengikat bungkus teiasi. Waktu itu kami ingin sekali menjaui cauuy ui pauang golf PN Timah tapi belum cukup umui. Kami masih SNP. 0ntuk jaui cauuy, paling tiuak haius SNA. Sejak melihat aksi Aiai ui bak tiuk kopia tempo haii, aku mengeiti bahwa ia aualah piibaui yang istimewa. Neskipun peiasaannya telah luluh lantak paua usia sangat muua tapi ia selalu positif uan beijiwa seluas langit. Nengingat masa lalunya yang pilu, aku kagum paua kepiibauian uan uaya hiuupnya. Keseuihan hanya tampak pauanya ketika ia mengaji Al-Qui'an. Bi hauapan kitab suci itu ia sepeiti oiang mengauu, sepeiti oiang yang takluk, sepeiti oiang yang kelelahan beijuang melawan iasa kehilangan seluiuh oiang yang uicintainya. Setiap habis magiib Aiai melantunkan ayat-ayat suci Al-Qui'an ui bawah temaiam lampu minyak uan saat itu seisi iumah kami teiuiam. Suaianya sekeiing ianggas yang menusuk-nusuk malam. Ratap liiihnya mengiiisku, menyeietku ke sebuah gubuk ui tengah lauang tebu. Setiap lekukan tajwiu Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 19 uaii 168 j----- yang uilantunkan hati muua itu aualah sayat keiinuuan yang tak teitanggungkan paua ayah-ibunya. }ika Aiai mengaji, pikiianku lekat paua anak kecil yang mengapit kaiung kecampang, beibaju sepeiti peica uengan kancing tak lengkap, beiuiii senuiiian ui muka tangga gubuknya, cemas menunggu haiapan menjemputnya. }ika Aiai mengaji, aku beigegas menuiuni tangga iumah panggung kami, kemuuian beilaii sekuat tenaga meneiabas ilalang menuju lapangan ui tepi kampung. Bi tengah lapangan itu aku beiteiiak sejaui- jauinya.
Kaiena beikepiibauian teibuka, memiliki mentalitas selalu ingin tahu uan teius beitanya, Aiai beikembang menjaui anak yang pintai. la selalu ingin mencoba sesuatu yang baiu. "0h, amboi, Ikal... tengoklah ini! Nouel iambut paling mutakhii! Aiiihhh.... Toni Koeswoyo, iambut belah tengahnya itu! Elok bukan buatan! Lihatlah, Kal, semua pemain Koes Plus iambutnya belah tengah!" Bemikian hasutan Aiai sambil mengagumi foto Koes Plus ui sampul buku PKK-nya. la telah meneiapkan belah tengah seminggu sebelumnya uan tak seuikit pun kulihat nilai tambah paua wajahnya. Tapi kaiena Aiai memang uibeikahi uengan bakat menghasut, maka aku teimakan juga. Ketika beceimin, aku sempat tak kenal paua uiiiku senuiii. Aku gugup bukan main saat peitama kali keluai kamai uengan gaya iambut Toni Koeswoyo itu. Aku beiuiii mematung ui ambang pintu kaiena abang-abangku meneitawakan aku sampai beiguling-guling. "Ba ha ha! Lihatlah oiang-oiangan lauang!!" ejek meieka beisahut-sahutan sepeiti segeiombolan lutung beiebut ketela iambat. Rasanya aku ingin kabui masuk kembali ke kamai. Aku tak menyalahkan meieka kaiena aku memang miiip oiang-oiangan lauang. Rambutku yang ikal, panjang, uan tipis ketika uibelah tengah lepek ui atasnya namun ujung-ujungnya jatuh melengkung lentik ui atas punuakku. Peisis ekoi angsa. Aku menyesal telah mengubah sisiianku uan ui ambang pintu kamai itu aku uemam panggung sebelum mempeilihatkan penampilan baiuku paua uunia. Tapi paua saat aku akan melangkah munuui, Aiai seita-meita menghampiiiku. "}angan takut, Tonto ...," ia menguatkan aku uengan gaya Lone Rangei. Aiai menggenggam tanganku eiat-eiat uan menuntunku uengan gagah beiani melewati iuang tengah iumah. Balam uukungan Aiai, aku tak seuikit pun gentai menghauapi bauai cemoohan. Papan-papan panjang lantai iumah beiueiak-ueiak ketika kami beiuua melangkah penuh gaya. Bemikianlah, aiti Aiai bagiku. Naka sejak Aiai tinggal ui iumah kami, tak kepalang senang hatiku. Aku semakin gembiia kaiena kami uipeibolehkan menempati kamai hanya untuk kami beiuua. Walaupun kamai kami hanyalah guuang peiegasan, jauh lebih baik uaiipaua tiuui ui tengah Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 2u uaii 168 j----- iumah, beitumpuk-tumpuk sepeiti pinuang beisama abang-abangku yang kuli, bau keiingat, uan menuengkui. Peiegasan aualah peti papan besai tempat menyimpan paui. 0iangtuaku uan sebagian besai oiang Nelayu seangkatan meieka uemikian tiauma paua penuuuukan }epang maka ui setiap iumah pasti aua peiegasan. Paui ui ualam peiegasan sebenainya suuah tak bisa lagi uimakan kaiena suuah uisimpan puluhan tahun. Saat ini peiegasan tak lebih uaii suiga uunia bagi beimacam-macam kutu uan keluaiga tikus beibulu kelabu yang tuiun- temuiun beianak pinak ui situ. Namun, jangan sekali-sekali membicaiakan soal peiegasan. Ini peikaia sensitif. }ika seuikit saja kami menyinggung soal peiegasan, misalnya kenapa paui lapuk itu tak uibakai saja, maka ibuku, sambil beisungut-sungut, akan melantunkan sabua iutinnya yang membuat kami bungkam. Pieambul: "Kalian tak tahu apa-apa soal kesulitan hiuup kecuali kalian hiuup ui zaman }epang." Latai belakang masalah: "Peinahkah kalian melihat kaum piia beicelana kaiung goni sehingga kulitnya keias sepeiti kulit beuuk. Aiii...." Kesimpulan: "Paui itu akan tetap ui situ. Nelihat keauaan negaia sekaiang, bisa-bisa }epang uatang lagi!!" Rekomenuasi: "Naka Bujang-bujangku, uaiipaua kaupusingkan soal paui itu, lebih beiguna hiuupmu jika kaupetikkan aku uaun siiih!!" Paia oiangtua Nelayu tahu peisis bahwa paui ui ualam peiegasan suuah tak bisa uimakan. Namun, bagi meieka peiegasan aualah metafoia, buuaya, uan peilambang yang mewakili peiioue gelap selama tiga setengah tahun }epang meninuas meieka. Ajaibnya sang waktu, masa lalu yang menyakitkan lambat laun bisa menjelma menjaui nostalgia iomantik yang tak ingin uilupakan.
Soie yang inuah. Peikebunan kepala sawit ui kaki gunung sebelah timui kampung kami sepeiti gaiis panjang yang membelah matahaii. Bagian bawahnya menyingsingkan fajai ui negeii-negeii oiang beikulit pucat uan sisa setengah ui atasnya menyembuikan lazuaiui meiah menyala-nyala. Ban paua momen yang spektakulei itu aku tengah membicaiakan peisoalan yang sangat seiius uengan Aiai melalui telepon. Kami membahas keiusakan lingkungan kaiena ulah PN Timah uan jumlah ganti iugi yang akan kami tuntut kaiena tanah ulayat kami iusak beiantakan. "Tiga miliai untuk aii minum yang teicemai phyiite, empat miliai untuk iisiko kontaminasi iauio aktif, tujuh miliai kompensasi beban psikologis kaiena kesenjangan sosial, uan uua miliai untuk hancuinya habitat pelanuuk," usul Aiai beiapi-api. Aku uuuuk santai ui atas talang menuengaikan usulannya melalui pesawat telepon kaleng susu Benueia yang uihubungkan uengan kawat nyamuk. Aiai meneleponku melalui kaleng Botan, posisinya ui kanuang ayam. Saat itulah seoiang wanita gemuk beijilbab yang matanya bengkak memasuki pekaiangan. Wanita malang setengah baya itu Nak Cik Naiyamah, uatang beisama putiinya uan sepeiti ibunya, mata meieka bengkak, semuanya habis menangis. Aku uan Aiai beilaii menuju Nak Cik tapi ibuku lebih uulu menghampiii meieka. "Kakak ...," Nak Cik memelas. "Kalau masih aua beias, tolonglah pinjami kami ...." Aii mata Nak Cik meleleh. Kesusahan seakan teicetak ui keningnya. Lahii untuk susah, uemikian stempelnya. Putiinya yang teikecil teitiuui pulas ualam uekapannya. Yang teitua, Nuimi yang kuius tinggi kuiang gizi itu, baiu kelas uua SNP, sama uenganku uan Aiai, tampak teitekan batinnya. la memeluk eiat sebuah kopei hitam lusuh beiisi biola. Bia seoiang pemain biola beibakat. Ingin menjaui musisi, itulah impian teibesainya. Bakat uan biola itu uiwaiisinya uaii kakeknya, ketua gambus kampung kami.
Suuah tiga kali Ninggu ini Nak Cik uatang meminjam beias. Keluaiga kami memang miskin tapi Nak Cik lebih tak beiuntung. la tak beiuaya kaiena tak lagi uipeuulikan suaminya, antaia lain kaiena ia hanya bisa melahiikan anak-anak peiempuan itu. Ibuku membeii isyaiat uan Aiai melesat ke guuang peiegasan. Ia memasukkan bebeiapa takai beias ke ualam kaiung, kembali ke pekaiangan, membeiikan kaiung beias itu kepaua ibuku yang kemuuian melungsuikannya kepaua Nak Cik. Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 22 uaii 168 j----- "Ambillah...." Nak Cik meneiimanya uengan canggung uan beiat hati. Aku tak sampai hati melihatnya. Ia beikata teibata-bata, "Tak 'kan mampu kami menggantinya, Kak...." Lalu Nak Cik menatap Nuimi. Wajahnya menanggungkan peiasaan tak sampai hati namun beliau benai-benai tak punya pilihan lain. "Banya biola ini milik kami yang masih beihaiga," ucapnya peuih. Nuimi memeluk biolanya kuat-kuat. Aii matanya mengalii. Ia tak iela melepaskan biola itu. "Nuimi...," panggil ibunya. Nuimi beiupaya keias menguat-nguatkan uiiinya. Ia menuekati ibuku. Langkahnya teiseiet-seiet untuk menyeiahkan kopei biolanya. Aii matanya beiuiai-uiai. Ibuku teisenyum memanuangi Nuimi. "}angan sekali-kali kaupisahkan Nuimi uaii biola ini, Naiyamah. Kalau beiasmu habis, uatang lagi ke sini." Nuimi cepat-cepat menaiik tangannya uan kembali memeluk biolanya kuat-kuat. la teiseuu seuan. Kami mengiiingi Nak Cik keluai pekaiangan uan memanuangi anak-beianak itu beijalan menjauh. Nuimi melangkah paling cepat menuahului ibu uan auik-auiknya seakan ia ingin segeia pulang menyelamatkan biolanya. Nata Aiai beikaca-kaca melihat Nak Cik beiganuengan tangan uengan anak-anaknya sambil menenteng setengah kaiung beias. Lalu aku heian melihat ekspiesi Aiai. Sulit kuaitikan makna aii mukanya: uingin, uatai, uan gunuah. Kulihat ketiuakpuasan, aua juga kilatan kemaiahan. Lebih uaii itu, kulihat sebuah iencana yang aneh. Instingku mengabaii bahwa sesuatu yang uiamatis pasti seuang beikecamuk ualam kepala manusia nyentiik ini. Benai saja, tiba-tiba Aiai membanting telepon kaleng botan uan menyeietku ke guuang peiegasan. Aku teibengong-bengong melihat tingkah Aiai. Ibuku sibuk menggulung kabel telepon yang kami campakkan. Aku semakin tak mengeiti waktu Aiai beigegas membuka tutup peiegasan, mengambil celengan ayam jagonya, uan tanpa iagu menghempaskannya. 0ang logam beiseiakan ui lantai. Napasnya membuiu uan matanya nanai menatapku saat ia mengumpulkan uang koin. Ia tak mengucapkan sepatah kata pun uan paua uetik itu aku langsung teipeiangkap ualam unuangan ganjil uaii soiot matanya. Sepeiti teisihii aku teigoua paua beibagai kemungkinan yang uitawaikan kelakuan sintingnya. Tanpa beipikii panjang aku menjangkau celenganku ui uasai peiegasan uan melempaikannya ke uinuing. Aku teipana melihat koin-koin tabunganku beihambuian, baiu kali ini aku memecahkan ayam jago uaii tanah Bat itu. Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 2S uaii 168 j----- Aiai teikekeh. Aku tak tahu apa yang telah meiasukiku. Aku juga tak secuil pun tahu apa iencana Aiai. Yang kutahu aualah Allah telah menghauiahkan kaiisma yang begitu kuat paua sang Simpai Keiamat ini mungkin sebagai kompensasi kepeuihan masa kecilnya. Banya uengan menatap, ia mampu menguasaiku. Atau mungkin juga aku beitinuak tolol kaiena peisekongkolan kami suuah menuaiah uaging. "Kumpulkan semua, Ikal!!" peiintahnya beisemangat. "Nasukkan ke ualam kaiung ganuum." Koin-koin itu hampii sepeiempat kaiung ganuum. 'Ayo ikut aku, cepat!! Pakai uua sepeua!!" Kami beilaii menuju sepeua sambil menenteng kaiung ganuum yang beiat gemeiincing. Kelakuan kami peisis peiampok telepon koin. Aiai mengayuh sepeua sepeiti oiang menyelamatkan uiii uaii letusan gunung beiapi. Bi luai pekaiangan ia menikung tajam ualam kecepatan tinggi. Aku pontang-panting mengikutinya uengan hati penasaian. Yang teipikii olehku kami akan menghibahkan tabungan kami untuk Nak Cik. Nengingat kesulitan Nak Cik, aku tak kebeiatan. Tapi ketika sepeua melewati peiempatan, Aiai beibelok ke kiii. Aku teisengal-sengal memanggilnya. "Rai!! Nau ke mana..!!" }ika ingin ke iumah Nak Cik, sehaiusnya ia belok kanan. "Aku tahu, Kal. Ikut saja!!" Naka layai pun uigulung uan uiama uimulai. Aiai ngebut, sepeuanya teipantul-pantul ui atas jalan pasii meluapkan uebu beiwaina kuning. Aku zigzag ui belakangnya untuk menghinuaii uebu. Aku teiheian-heian paua kelakuan Aiai tapi menikmati ketegangan pengalaman hebat ini. Bua oiang beisepeua beiiiingan kejai-mengejai uengan kecepatan tinggi sambil membawa kaiung uang. Bukankah kami sepeiti buionan ui film-film. Aiai jelas seuang menuju ke pasai. Tak uapat kuuuga apa maksuunya. Begitulah Aiai, isi kepalanya tak'kan peinah uapat uitebak. Bi uepan toko A Siong ia beihenti. Bia tuiun uaii sepeua uan menghampiiiku yang kehabisan napas. la mengambil kaiung uang yang seuang kusanuang. Sambil mengumbai senyum tengiknya uia mengeuipkan sebelah mata sembaii mengeluaikan suaia "khekkh!!" peisis tekukui uilinuas tiuk. Langkahnya pasti memasuki toko A Siong. Aku was was mengantisipasi tinuakannya. Aku tak iela uang jeiih payah beijualan tali puiun itu uihambuikannya untuk hal yang konyol. Peilu uiketahui, untuk menebas puiun haius beienuam ualam iawa setinggi uaua uengan iisiko uitelan buaya mentah-mentah. Tapi sepeiti biasanya Aiai selalu meyakinkan. Lihatlah ekspiesi uan gayanya beijalan. Aku teihipnotis oleh kekuatan kepeicayaan uiiinya. Aku sepeiti keibau uicucuk hiuung, uigiiing kepejagalan pun manut saja. Bahkan hanya untuk beitanya mulutku telanjui kelu. Kami memasuki toko yang sesak. Baiang-baiang kelontong beijejal-jejal ui iak-iak yang tinggi. Aiai beihenti sebentai ui tengah toko Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 24 uaii 168 j----- peisis ui bawah sebuah fan besai beiuiametei hampii uua metei uan beiputai sangat kencang: wuttth ... wuttth ... wutttthh. Istii A Siong besai ui Bongkong. Banya fan untuk pabiik itu yang membuatnya betah tinggal ui Belitong yang panas. Aiai membuka kancing atas bajunya, menengauahkan wajahnya, uan ketika angin fan membasuh wajahnya yang beisimbah peluh ia teipejam syahuu, sebuah gaya yang sangat mengesankan.
Lalu ia menghampiii istii A Siong. Nyonya ini seuang mengepang iambut putiinya, Nei Nei. Siapa pun yang melihat gauis kecil ini akan segeia teiingat paua tofu. Neieka beiuua genuut-genuut tapi cantik. "Piianggggg!!!" Aiai menumpahkan isi kaiung ganuum taui ui atas meja kaca. Nyonya Tionghoa yang punya nama sangat bagus itu: Beboiah Wong melompat teikejut melihat uang logam membukit sepeiti tumpeng. "Ayya ... ya ... ya ... Lui...!!" Ibu meitua Nyonya Beboiah yang beiumui hampii seiatus tahun uan seuang uuuuk juga teikejut. Nenek ini tak peinah teisenyum. Bajunya, kulitnya, iambutnya, alisnya, gusinya yang suuah tak uitenggeii sebijipun gigi, uan kucingnya, semuanya beiwaina kelabu. Nuiung. Itulah kesan keseluiuhan uiiinya. Agaknya, ia melalui haii uemi haii uipenuhi peiasaan muak. Wajahnya selalu kesal mengapa malaikat maut tak kunjung menjemputnya. Ia tak teitaiik lagi uengan kehiuupan. Nenuengai gemeiincing koin yang iibut, ia meiasa teiganggu, mukanya menyeiingai maiah. "Nyah ...," seiu Aiai paua Nyonya Beboiah. Santun uan beiwibawa, seolah ia akan memboiong seluiuh isi toko uengan koin-koin itu. "Teiigu 1u kilo, ganuum 1u kilo, gula ...." Aku teikejut tak kepalang. "Rai! Apa-apaan ini.!" "0ntuk apa segala teiigu ...." Tangkas, Aiai menekan jaiinya ui atas mulutku. "Sstttt!!Biam,Kal." "Nyah, jangan lupa minyak ...." Kutepis tangannya uengan maiah, Aiai teisentak. "Biamlah, Ikal. Lihat saja ...." Langsung kupotong, "Ke mana pikiianmu, Rail! Suuah setahun lebih kita menabung!!" "Tong! Tong! Tong!! Tong! Tong!!" Sang ibu meitua Nyonya Beboiah menampai-nampaikan piiing kaleng tempat makanan kucing, menyuiuh kami uiam. "Sabai, Kal. Nan ...." "Tak aua sabai!!" "Ini penting, Kal. Bahan-bahan ini akan ...." "Tak aua penting!! Lupakah kau untuk apa kita susah payah menabung..!!" Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 2S uaii 168 j----- Aiai maiah kaiena alasannya kupotong teius. Bia geiam kaiena aku tak mau menuengai penjelasannya. "Ya Tuhan, jangan lagi aku uipeitemukan uengan oiang ini!!!" Aku melompat menuju tumpukan koin, membuka kaiung ganuum uan meiaup peimukaan meja untuk melungsuikan koin-koin itu kembali ke ualam kaiung. Aiai tak tinggal uiam. Bisambainya tanganku uan uikekangnya tubuhku uaii belakang sepeiti pegulat tiauisional Iian. Teijaui taiik-menaiik yang seiu mempeiebutkan gunungan uang koin. Neja kaca beigoyang-goyang hebat. Nyonya Beboiah teipeianjat melihat peigumulan gaya koboi ui tokonya. "Tagem!!! Taggeeeeeem!!" Nyonya Beboiah menjeiit ketakutan memanggil-manggil Tagem, kulinya. Kuli Sawang itu tengah beisanuai kelelahan mengipasi uauanya uengan sobekan kaiuus ui pokok pohon seii ui muka toko. Lalu-lalang kenuaiaan menelan teiiakan Nyonya Beboiah. Anehnya putii kecil Nei Nei justiu senang bukan main melihat kami beiauu otot. la cekikikan, beitepuk tangan, uan ia jelas memihakku. Tanpa peuuli uuuuk peikaianya, anak kecil pasti akan memihak oiang yang beipenampilan lebih apik. Bagi anak TK itu, aku yang beikulit lebih teiang uan keiiting aualah jagoannya, pangeian penumpas kejahatan. Bentuk iahang Aiai yang aneh pasti telah membuatnya menuuga kalau Aiai penjahat. "Ayo, Abang Keliting, sepak!! Sepak!! Kik ... kik ... kik ... hi... hi... sepak!! Tenuang pelutnya!!" Auu tenaga semakin uahsyat kaiena Aiai beihasil mengekang keuua tanganku. Ia unggul kaiena bauannya lebih besai. Ia memitingku uaii belakang uan memepetkan tubuhku ke lemaii uagangan tembakau. Aku menguik ketika teijajai menghantam lemaii itu.
Nei Nei semakin giiang. uauis cilik yang tak kenal takut itu naik ke atas meja. Ibunya hilii muuik ketakutan. "Ayo, tinju, Bang. Talik lambutnya ...." Aku uan Aiai beiusaha sekuat tenaga saling mengalahkan. Nei Nei yang genuut beilaii-laii ui atas meja sepeiti wasit tinju. Nulutnya beikicau- kicau tak keiuan. " Sauuala-sauuala, uatanglah belamai-lamai!! Inilah peltanuingan antala penuekal keliting melawan ...." Nei Nei teiuiam menatap Aiai. Kami juga teiuiam, seientak menoleh pauanya. Bengan ekspiesi lugunya, putii kecil itu mengamati wajah Aiai lalu ia beiteiiak ngeii, "Blakulaaaaaaa ...!!!" Aiai teisinggung beiat uan menumpahkan kekesalannya pauaku. Ia menjepit leheiku uengan tekukan sikunya. Tapi sepeiti kucing yang uimasukkan ke ualam kaiung, aku membeiontak sejaui-jauinya. Ibu Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 26 uaii 168 j----- meitua Nyonya Beboiah memaki-maki namun anehnya kemuuian ia teitawa. Pek!! Pek!! Pek!! Pek!! Pek!! Ia beitepuk tangan uengan pinggan kaleng taui sepeiti oiang main tamboiin. Ia menunjuk-nunjuk aku sambil mengepalkan tinjunya, kakinya menyepak-nyepak. Beliau jelas memihak Aiai. Kaiena menuapat uukungan, Aiai semakin beiingas. Ia menuoiongku ke lemaii tembakau. Sebaliknya, aku semakin liai melawannya. Rak tembakau yang teibuat uaii batangan besi setinggi tiga metei uengan beiat iatusan kilo mulai beigoyang. }ika iak ini tumbang, seisi toko bisa celaka. "Tageeeeeeeeemmm!! Puik Tageeeeeemmmmm!!!" Nyonya Beboiah beiteiiak histeiis. Kaiena panik, Nyonya Beboiah teipaksa memakai kata puik, sebuah makian ualam bahasa Sawang. Tagem masih tenang-tenang saja. la malah melambai-lambai, menggoua iiingan wanita penjaga toko. Sebaliknya, melihat peitaiungan semakin uahsyat, Nei Nei giiang tak kepalang. la menjeiit-jeiit sepeiti buiung piigantil yang uicabuti bulunya. "Ayo, Abang Keliting, sepak!! Tinju!!" Semangatku teipompa. Aku meiasa memiliki tenaga ekstia sebab aku yakin seuang membela kebenaian. Aku meionta sejaui-jauinya uaii kuncian Aiai, menggelinjang sepeiti belut sehingga lemaii iaksasa itu limbung uan tiba-tiba .... Shiiiookkkk... biaggghhh... biiuukkkk!!! Biiuuk-kkk!!!Biiuukkkk!!! Tiga kaiung keitas yang beiisi kapuk beijatuhan uaii iak lemaii tembakau. Kaiung-kaiung itu pecah beiantakan uan gumpalan-gumpalan kapuk yang beibentuk sepeiti awan teihambui memenuhi lantai. Lalu tampak olehku pemanuangan yang menakjubkan kaiena fan besai ui tengah iuangan mengisap kapuk ui atas lantai uan iibuan awan-awan putih kecil beiuesingan melingkai naik ke atas, inuah uan haimonis membentuk spiial sepeiti angin toinauo. Nei Nei teipana melihat pemanuangan ajaib itu. Nulut mungilnya yang uaii taui beikicau kini teikunci lalu pelan-pelan menganga sepeiti ikan mas koki. la teitegun saat pusaian kapas itu maju munuui menuekatinya. Nata bulat buah hamlam-nya beisinai-sinai seakan ia melihat sesosok malaikat yang besai, tampan, uan beisayap melayang-layang ingin memeluknya. Nei Nei pucat pasi kaiena teipukau ualam ketakutan yang inuah. Pinggan kaleng yang tengah uigenggam ibu meitua Nyonya A Siong teijatuh tanpa uisauaiinya lalu beiguling-guling ke tengah iuangan toko. Nyonya Beboiah senuiii beihenti beiteiiak. Wutthh ... wutthh ... wutthhhh suaia fan besai menggulung setiap gumpalan kapuk sepeiti jutaan kunang- kunang yang seientak beianjak. Aiai melepaskan kunciannya uaii tubuhku. Ia menengauah. Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 27 uaii 168 j----- "Subhanallah ...." "Subhanallah Ikal, lihatlah itu ...." Kepalaku beiputai-putai mengikuti kisaian angin toinauo awan-awan kapuk yang teikumpul ke atas uan teiapung-apung memenuhi plafon sehingga toko kelontong itu sepeiti beiaua ui atas awan, sepeiti hanyut ui langit. Semua oiang yang aua ui ualam toko bungkam kaiena teipeiangah. Kami memanuangi langit-langit toko yang uipenuhi kapuk sepeiti awan yang ienuah. Pemanuangan semakin sensasional ketika Nyonya Beboiah mematikan fan uan saat itu pula awan-awan kecil itu beijatuhan, melayang-layang uengan lembut tanpa bobot. Nei Nei beiteiiak-teiiak giiang sambil melompat-lompat, "Bujan saljuuuuuuu...." Nei Nei menangkap awan-awan kecil yang beijatuhan. Ibunya menghampiii anaknya, memeluknya. Neieka menaii beiputai-putai ui bawah hujan salju. Aku uan Aiai beisanuai kelelahan. Bi bawah hujan salju yang memesona peitikaian kami telah beiakhii uengan uamai. "Aiai, kita memeilukan tabungan itu." "Aku tak punya banyak waktu, Kal...." "Nanti kujelaskan. Ikuti saja iencanaku, peicayalah...." Aku menatap mata Aiai ualam-ualam. Bia memang aneh tapi aku tahu tak aua bibit culas ualam uiiinya. Bi luai kami lihat Tagem beijalan gontai memasuki toko. Bi ambang pintu ia beiteiiak, "Puik Tagem!!" la teikejut melihat toko telah kacau-balau uan menjaui putih, sementaia juiagannya beisukaiia beimain-main ui bawah hujan kapuk uan meitua Nyonya Beboiah beitepuk tangan uengan piiing kaleng.
Kami kembali beisepeua uengan teigesa-gesa, meliuk-liuk membawa kaiung ganuum uan teiigu. Bi peiempatan Aiai belok kiii. Aku masih tak mengeiti maksuu Aiai waktu ia memasuki pekaiangan iumah Nak Cik Naiyamah. Kami masuk ke ualam iumah yang senyap. Baii ualam kamai, sayup teiuengai Nuimi seuang menggesek biola. Aiai menyeiahkan kaiung-kaiung taui paua Nak Cik. Beliau teikaget-kaget. Lalu aku teitegun menuengai iencana Aiai: uengan bahan-bahan itu uimintanya Nak Cik membuat kue uan kami yang akan menjualnya. "Nulai sekaiang, Nak Cik akan punya penghasilan!" seia Aiai beisemangat. Nata Nak Cik baikaca-kaca. Seiibu teiima kasih seolah tak'kan cukup baginya. Tubuhku yang uaii taui kaku kaiena tegang mengantisipasi iencana Aiai kini pelan-pelan meiosot sehingga aku teiuuuuk ui balik uaun pintu. Aku menunuuk uan memeluk lututku yang teitekuk. Aku meiasa sangat malu paua uiiiku senuiii. Bibiiku beigetai menahan iasa haiu paua putihnya Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 28 uaii 168 j----- hati Aiai. Aii mataku mengalii pelan. Sungguh tak seuikit pun kuuuga Aiai meiencanakan sesuatu yang sangat mulia untuk Nak Cik. Sebuah iencana yang akan kuuukung habis-habisan. Sejak itu, aku mengenal bagian paling menaiik uaii Aiai, yaitu ia mampu melihat keinuahan ui balik sesuatu, keinuahan yang hanya biasa oiang temui ui ualam mimpi-mimpi. Naka Aiai aualah seoiang pemimpi yang sesungguhnya, seoiang pemimpi sejati. Ban sejak itu, kami naik pangkat uaii penebas akai banai uan pencabut iumpun puiun menjaui penjual kue basah. Kaiena sasaian pasai kami aualah oiang-oiang beisaiung, maka kami beijualan uaii peiahu ke peiahu. }ika aua peitanuingan sepak bola, kami beijualan ui pinggii lapangan bola. Penghasilan sebagai penjual kue iupanya jauh lebih baik uaii penjual akai banai. Yang paling menggembiiakan, Nak Cik tak peilu lagi meminjam beias ke mana-mana. Beitahun-tahun beiikutnya kami beiganti uaii satu piofesi ke piofesi lain untuk membantu nafkah oiangtua. Ketika keluai uaii kamainya, Nuimi teikejut melihat kaiung-kaiung ganuum uan tepung teiigu. Ban ia teihenyak menuengai iencana Aiai. Wajahnya sembap, namun Aiai seita-meita menghibuinya. "Auinua, suuikah membawakan sebuah lagu untuk Abang." Nuimi teisenyum. "'}uwita Nalam'. Abang ingin lagu '}uwita Nalam'." Kami mengambil tempat uuuuk ui uapui yang kumal itu, siap menyimak Nuimi. Ban soie yang sangat inuah itu semakin memesona kaiena gesekan syahuu biola Nuimi. Neiinuing aku menuengai jeiitan panjang biola yang meliuk-liuk pilu, jauh, ualam, uan tegai. Nuimi membawakannya uengan sepenuh jiwa seakan Aiai aualah pahlawan keluaiganya yang baiu tuiun uaii bulan.
Aku uan Aiai beiuntung sempat melihat aksinya. Ketika itu kami masih kelas empat sekolah uasai. la sungguh-sungguh piia tua jempolan. A Put namanya, teipesona aku uibuatnya. Waktu itu aku menganggapnya manusia paling hebat ketiga ui uunia ini setelah ayahku uan seoiang laki- laki beijanggut lebat, senang memakai jubah, beimata syahuu meiauang yang tinggal ui }akaita uan menciptakan lagu meiuu beijuuul "Begauang". Kami meiasa beiuntung sempat menyaksikan kepiawaian A Put sebab ketika ia wafat ilmunya teikubui beisama uiiinya. Tak aua yang mewaiisinya. Anak cucunya malah malu membicaiakan ilmu unik A Put yang mungkin hanya uikuasainya senuiii sejagat iaya ini. Siang itu A Put uuuuk santai mengisap cangklong. Saiung bawahannya, kaus kutang bajunya, sanual jepit alas kakinya, tujuh puluh tahun usianya. Pasiennya nongkiong meiingis-iingis peisis anak-anak kucing teicebui ke kolam kangkung. A Put aualah uoktei gigi kampung kami, uukun gigi lebih tepatnya. Nengaku menuapat ilmunya uaii peii tempayan, laki-laki Bokian itu sungguh sakti manuiaguna. Namanya konuang sampai ke Tanjong Panuan. Bagaimana tiuak, ia mampu menyembuhkan sakit gigi tanpa menyentuh gigi busuk itu. Bahkan tanpa melihatnya. Alat uiagnosisnya hanya sepotong balok, sebilah palu, uan sebatang paku. Ruang piaktiknya aualah lingkai teuuh uaun pohon nangka uan ia hanya beipiaktik beiuasaikan suasana hati. uigi-giginya senuiii tonggos hitam-hitam. "Ini. Ini katamu! Aya, ya... tolol sekali! Yang betul! Ini. Bi sini. Yakin." Begitu peitanyaan A Put paua pasiennya. Ia menggeius-geius peimukaan balok uengan ujung paku, mencaii-caii satu titik posisi gigi yang sakit. Naka balok itu aualah iepiesentasi gusi oiang. Bebat luai biasa. Sang pasien meiasa seakan sebuah benua beigeiak-geiak ualam mulutnya, meiaba setiap giginya. Ini aualah komunikasi telepatik antaia sepotong balok, sebatang paku, seoiang uukun nyentiik, uan sebuah tekak busuk. }ika benua imajinei itu teiasa mengenai gigi yang sakit, sang pasien beiteiiak, "Yah ... hooh, hooh!! Bi situ!!" A Put seita-meita memukul kepala paku uengan keias, menghunjamkannya ke ualam balok uan uetik itu pula byaiii! Abiakauabia! Sim salabim! Tak tahu kaiena campui tangan jin, ilmu hitam, beikah sajen paua iaja setan, atau sugesti, iasa sakit paua gigi itu uijamin lenyap saat itu juga, menguap sepeiti uompet ketinggalan ui stasiun, aneh binti ajaib!! Tak aua sebiji pun obat, bahkan tak peilu membuka mulut! Suatu ketika antiean pasien A Put telah melampaui pagai kanuang babinya. Paia tetua Nelayu kasak-kusuk uan pagi-pagi sekali esoknya Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan Su uaii 168 j----- meieka mengantai senampan pulut panggang. "Selamat, Boktei A Put. Pimpinlah kampung ini, semoga sejahteia, Kawan...." }ika A Put memakan pulut panggang itu, maka saat itu pula ia uilantik jaui kepala kampung. Bemikianlah piosesi ui kampung kami, sangat fungsional. }ika hujan beikepanjangan, pawang hujan akan menuapat kiiiman pulut panggang. }ika buaya mulai nakal, maka uukun buaya uinobatkan jaui kepala kampung. }ika anak-anak Nelayu banyak lahii, sang paiaji, penguasa tali pusai itu, uipastikan jaui ketua auat. A Put menuapat kehoimatan jaui piesiuen kampung kami kaiena tahun itu kasus boiok gigi melonjak tajam. Kepemimpinan beiuasaikan peiintah alam itu beiakhii sampai oiang- oiang Pasai membawa Islam ke suku-suku Nelayu peualaman. Paia uukun uan pawang bangkiut pamoinya uigantikan oleh penggawa masjiu. Belakangan kami uikenalkan paua mouel uemokiasi aneh yang mungkin ui uunia hanya aua ui iepublik ini. Petinggi ui }akaita menyebutnya Bemokiasi Teipimpin! Nengaua-aua tentu saja. Sejak itu kampung-kampung oiang Nelayu uiseibu manusia- manusia kiiiman uaii Palembang. Neieka tak kami kenal, iata-iata beigelai B.A. Neieka menjaui camat, bupati, sampai ketua K0A. Tapi itu pun tak lama. Segeia setelah mahasiswa mengobiak-abiik kejahiliahan penyelenggaiaan negaia, kami uipimpin oleh bumiputia yang ualam pemilihan uiwakili gambai jagung, pisang, uan kacang keuelai. Paia mahasiswa yang hebat itu telah menebaikan kenikmatan uemokiasi sampai jauh ke pulau-pulau teipencil. Saat ini Kacang Keuelai memimpin kampung kami. la uicintai uan beikuasa kaiena legitimasinya penuh, ue juie hanya ue juie, sebab kenyataannya penguasa teitinggi kampung kami, tak lain tak bukan, ue facto, tak uapat uiganggu gugat, tetaplah penggawa masjiu. Paia penggawa masjiu sangat uisegani. Neieka sepeiti tiias politika: Taikong Bamim sang eksekutif atau pelaksana pemeiintahan masjiu sehaii-haii, Baji Satai pembuat atuian sehingga sepeiti lembaga legislatif, uan Baji Bazani selaku yuuikatif. Namun, ualam piaktik meieka aualah iobot-iobot buui pekeiti yang menganggap besi panas meiupakan alat yang setimpal untuk meluiuskan tabiat anak-anak Nelayu yang telah teikoiupsi akhlaknya. Neieka keias sepeiti tembaga. Setelah pulang sekolah, jangan haiap kami bisa beikeliaian. Nengaji uan mengaji Al-Qui'an sampai khatam beikali-kali. Ban jika sampai tamat SB belum hafal }uz Amma, siap-siap saja uimasukkan ke ualam beuuk uan beuuknya uipukul keias-keias sehingga ketika keluai beijalan zig-zag sepeiti ayam keiacunan kepiting batu. Neieka lebih kejam uaii oiangtua kami sebab meiekalah yang mengajaii oiangtua kami mengaji. Bahkan Pak Ketua Kacang Keuelai tak beikutik Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan S1 uaii 168 j----- paua tiias politika kaiena yang menyunat bapaknya, uengan kulit bambu, aualah Taikong Bamim. Balam buuaya oiang Nelayu peualaman, siapa yang mengajaiimu mengaji uan menyunat peikakasmu aualah pemilik kebijakan hiuupmu. Aku uan Aiai seiing uihukum Taikong Bamim. Kaiena napasku tak panjang kalau mengaji paua suatu subuh yang uingin, aku uisuiuh menimba aii uan mengisi tong sampai penuh, lalu aku uipaksa menyelam ke ualam tong itu membawa jeiiken lima litei. Lehei jeiiken itu kecil sekali uan aku tak boleh timbul sebelum jeiiken itu penuh. Aku megap-megap uengan bibii membiiu uan mata mau meloncat. Aiai lebih paiah. Kaiena teilambat salat subuh, ia uisuiuh beilaii mengelilingi masjiu sambil memikul gulungan kasui. Kami teipingkal-pingkal melihatnya beilaii sepeiti oiang kebakaian iumah.
Balam kancah kawah canuiauimuka masjiu, ui bawah pemeiintahan tiias politika itulah, kami mengenal }imbion. }imbion tak lancai beibicaia. la gagap, tapi tak selalu gagap. }ika ia panik atau seuang beisemangat maka ia gagap. }ika suasana hatinya seuang nyaman, ia beibicaia senoimal oiang biasa. }imbion beitubuh tambun. Secaia umum ia sepeiti bonsai kamboja }epang: bahu lanuai, lebai, uan lungsui, gemuk beikumpul ui uaeiah tengah. Wajahnya sepeiti bayi, bayi yang muiung, sepeiti bayi yang ingin menangisjika melihatnya langsung timbul peiasaan ingin melinuunginya. }imbion aualah seseoiang yang membuat kami takjub uengan tiga macam keheianan. Peitama, kami heian kaiena kalau mengaji, ia selalu uiantai seoiang penueta. Sebetulnya, beliau aualah seoiang pastoi kaiena beliau seoiang Katolik, tapi kami memanggilnya Penueta ueovanny. Rupanya setelah sebatang kaia sepeiti Aiai, ia menjaui anak asuh sang penueta. Namun, penueta beiuaiah Italia itu tak seuikit pun beimaksuu mengonveisi keyakinan }imbion. Beliau malah tak peinah telat jika mengantaikan }imbion mengaji ke masjiu. Nasib }imbion tak kalah menggiiiskan uengan Aiai. Ban gagapnya itu beihubungan uengan sebuah ceiita yang memilukan. Bulu bicaianya noimal sepeiti anak-anak lainnya. }imbion aualah anak teitua uaii tiga beisauuaia. la memiliki uua auik kembai peiempuan. Ibunya wafat ketika }imbion kelas empat SB. }imbion sangat uekat uan sangat teigantung paua ayahnya. Ayahnya aualah oiientasi hiuupnya. Suatu haii, belum empat puluh haii ibunya wafat, }imbion bepeigian naik sepeua uibonceng ayahnya, masih beikenuaia ayahnya teikena seiangan jantung. Konon }imbion pontang- panting uengan sepeua itu membawa ayahnya ke Puskesmas. la beiusaha sekuat tenaga, panik, uan jatuh bangun teiseok-seok membonceng ayahnya yang sesak napas sambil kesusahan memeganginya. Sampai ui Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan S2 uaii 168 j----- Puskesmas }imbion, anak kelas empat SB itu, kehabisan napas uan pucat pasi ketakutan. la kalut, tak sanggup menjelaskan situasinya paua oiang- oiang. Lagi pula suuah teilambat. Bebeiapa menit ui Puskesmas ayahnya meninggal. Sejak itu }imbion gagap. Penueta ueovanny, sahabat keluaiga itu, lalu mengasuh }imbion. Keuua auik kembai peiempuannya mengikuti bibinya ke Pangkal Pinang, Pulau Bangka.
Keheianan kami yang keuua aualah }imbion sangat menyukai kuua. Kata oiang-oiang, ini beihubungan uengan sebuah film ui televisi balai uesa yang uitonton }imbion seminggu sebelum ayahnya wafat. Balam film koboi itu tampak seseoiang membawa oiang sakit untuk uiobati uengan mengenuaiai kuua secepat angin sehingga oiang itu uapat uiselamatkan. Baiangkali }imbion menganggap nyawa ayahnya uapat teitolong jika ia membawa ayahnya ke Puskesmas uengan mengenuaiai kuua. Bi kampung kami tak aua seekoi pun kuua tapi }imbion mengenal kuua sepeiti ia peinah melihatnya langsung. }imbion aualah pemuua yang muuah mengantuk tapi jika seuikit saja ia menuengai tentang kuua, maka telinga layunya sontak beiuiii. }imbion segeia menjaui pencinta kuua yang fanatik. Ia tahu teknik mengenuaiai kuua, asal muasal kuua, uan mengeiti makna iingkikan kuua. Ia hafal nama kuua Abiaham Lincoln, nama kuua Napoleon, bahkan nama kuua Syaiuina 0mai bin Khatab. Bengan melihat gambai wajah kuua, ia langsung tahu jenis kelamiimya. Tak aua satu pun hal lain yang menaiik ui uunia ini bagi }imbion selain kuua. }ika kami menonton film Zoiio ui Tv balai uesa, maka jangan tanyakan paua }imbion jalan ceiitanya. Ia tak tahu. Tapi tanyakan jumlah kuua yang teilihat, beiapa kuua hitam uan putih, bahkan beiapa kali teiuengai suaia kuua meiingkik, ia ingat betul. }imbion teiobsesi paua kuua, penyakit gila nomoi 14. "Kuu.... Kuuuuaa aauu... auuaalah... kenuaiiiaan peiiianggg, Kal!! "Be... he ... hewan yang... mm... mmemenangkan ... pph ... ppe ... ppeiiiang Bauaiiiiii...." Ia ingin melanjutkan ceiitanya tapi kelelahan oleh gagapnya. Semakin ia exciteu, semakin paiah gagapnya. Aku piihatin melihat mukanya. Sebuah wajah yang menimbulkan peiasaan ingin selalu melinuunginya. Polos, beisih sepeiti bayi. Kuuuga }imbion tak 'kan peinah tampak tua walaupun nanti usianya tujuh puluh tahun. "Binatang yang gagah beiani Bion, hebat sekali, aku setuju," kuiingankan beban hiuupnya uengan mengakui bahwa kuua memang hebat. Ia sumiingah. Tak peilu lagi meyakinkan aku meskipun sesungguhnya aku suuah sangat bosan. }ika beijumpa uengannya, tak aua ceiita selain kuua, uaii pagi sampai soie. Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan SS uaii 168 j----- "Kita tak bisa sembaiangan uengan kuua, bisa-bisa kualat. Begitu kan maksuumu, Bion." Ah, }imbion mengangguk-angguk, teisenyum lebai sambil teisengal menahan kata yang teipeiangkap ualam keiongkongannya, teikunci ualam gagapnya. Ia menatapku saiat aiti: aku sayang pauamu, Sahabatku. Sungguh penuh pengeitian! Ban suatu haii Taikong Bamim maiah besai sebab ui meja }imbion beiseiakan gambai kuua uan tak aua lembai kosong ui buku TPA-nya selain lukisan kuua. }imbion uisuiuh maju ke tengah mauiasah, uipeitontonkan paua iatusan santii uan uipaksa meiingkik. Natanya yang lugu, tubuhnya yang gemuk uan bahunya yang lungsui tampak lucu ketika tangannya menekuk ui uauanya sepeiti bajing. Ban kami uilanua keheianan ketiga: }imbion senang bukan main uengan hukuman itu. Neskipun }imbion gembiia uengan hukuman apapun yang beihubungan uengan kuua, bagi kami Taikong Bamim tetap antagonis. Beliau selalu meneijemahkan atuian Baji Satai secaia kaku tanpa peiasaan. Naka uengan segala caia, kami beiusaha membalas Taikong. 0tak pembalasan ini tentu saja Aiai. Caia yang paling aman, sehingga paling seiing uipiaktikkan Aiai aualah mengucapkan amin uengan sangat tiuak tuma'ninah. Caia ini sebenainya sangat keteilaluan, tapi maklum waktu itu kami masih SB uan Aiai memang memiliki bakat teipenuam ui biuang nakal. Setiap Taikong Bamim menjaui imam salat jamaah uan tiba paua bacaan akhii Al-Fatihah: "Whalau uholiiiiiin ...." Naka Aiai langsung menyambut uengan lolongan sepeiti seiigala mengunuang kawin. "Aaammmiiinnn ... mmiiinn ... mmiiiiiiiinnnnn ...."
Aiai meliuk-liukkan suaianya uan teiang-teiangan meiobek-iobek wibawa Taikong. Suaianya yang nyaiing uan paiau beikumanuang uengan lucu membuyaikan kekhusyukan umat. Kami tak bisa menahan cekikikan sampai peiut kaku. Kejahatan ini aman menuiut Aiai sebab Taikong tak bisa menentukan siapa pelakunya ui antaia iatusan anak-anak ui saf belakang. Ban kami selalu kompak melinuungi Aiai. Nenuiut kami, caia ini aualah pembalasan setimpal untuk Taikong. Namun lihat saja, kejahatan ini, belasan tahun kemuuian akan uiganjai Tuhan uengan tunai melalui caia yang secuil pun tak teipikiikan oleh Aiai. Taikong Bamim memang tak tahu tapi Tuhan mencatat uan Tuhan akan membalas. Sepeiti kata Anton Chekov: Tuhan tahu, tapi menunggu.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan S4 uaii 168 j----- #$%&'( C D(2 E&-F& G-='- #/6H2&,-F& :/0I/-F26
Kaiena ui kampung oiangtuaku tak aua SNA, setelah tamat SNP aku, Aiai, uan }imbion meiantau ke Nagai untuk sekolah ui SNA Bukan Nain. Paua saat itulah PN Timah Belitong, peiusahaan ui mana sebagian besai oiang Nelayu menggantungkan peiiuk belanganya, teimasuk ayahku, teiancam kolaps. uelombang besai kaiyawan ui-PBK. Leuakan PBK itu memunculkan gelombang besai anak-anak yang teipaksa beihenti sekolah uan tak punya pilihan selain bekeija untuk membantu oiangtua. Anak-anak yang kuat tenaganya menjaui penuulang timah. Sehaiian beienuam ui ualam lumpui, mengauuk-auuk aluvial, meiaba-iaba uiat timah ui bawah tanah, mempeitaiuhkan kelangsungan hiuup paua kemampuan menuuga-uuga. Neieka yang kuat nyalinya bekeija ui bagian tengah laut. Pekeijaan beibahaya yang beibulan-bulan baiu bisa beitemu keluaiga. Neieka yang kuat tenaga uan kuat nyalinya siang malam menceuok pasii gelas untuk mengisi tongkang, makan sepeiti jembel uan tiuui ui bawah gaiuan tiuk, melingkai sepeiti biawak. Anak-anak Nelayu ini paling miiis nasibnya. Kaiena sesungguhnya setiap butii pasii itu aualah milik ulayatnya, setiap bongkah kuaisa, topas, uan galena itu aualah haikat uiiinya sebagai oiang Nelayu asli, tapi semuanya meieka muat senuiii ke atas tongkang untuk menggenuutkan peiut paia cukong ui }akaita atau pejabat yang kongkalikong. Nenjaui penuulang, nelayan bagan, uan kuli pasii, beiaiti mengucapkan selamat tinggal paua Tut Wuii Banuayani. Neieka yang masih beisemangat sekolah umumnya bekeija ui waiung mi iebus. Nencuci piiing uan setiap malam pulang keija haius menggeius tangan tujuh kali uengan tanah kaiena teikena minyak babi. Atau menjaui buiuh pabiik kepiting. Beiuiii sepanjang malam menyiangi kepiting untuk uipaketkan ke }akaita uengan iisiko uijepiti hewan nakal itu. Atau, sepeiti aku, Aiai, uan }imbion, menjaui kuli ngambat. Sebelum menjaui kuli ngambat kami peinah memiliki pekeijaan lain yang juga memungkinkan untuk tetap sekolah, yaitu sebagai penyelam ui pauang golf. Tentu susah uipahami kalau kampung kami yang miskin sempat punya bebeiapa pauang golf bahkan sampai 24 hole. Ban tentu aneh ui pauang golf aua pekeijaan menyelam. 0iang-oiang kaya baiu uaii PN Timah yang tak beibakat uan uatang hanya untuk menegaskan statusnya tak peinah mampu melewatkan bola golf melampaui sebuah uanau bekas galian kapal keiuk ui tengah pauang golf itu. Penjaga pauang golf akan membayai untuk setiap bola golf yang uapat uiambil paua keualaman hampii tujuh metei ui uasai uanau. Bola golf ui uasai uanau uengan muuah uapat Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan SS uaii 168 j----- uitemukan kaiena inuah beikilauan, peisoalannya, uanau itu aualah tempat buaya-buaya sebesai tong beiumah tangga. Lalu kami beialih menjaui pait time office boy ui kompleks kantoi pemeiintah. Nantap sekali juuul jabatan kami itu uan hebat sekali job uesciiption-nya: masuk keija subuh-subuh uan menyiapkan iatusan gelas teh uan kopi untuk paia abui negaia. Peisoalannya, lebih sauis uaii ancaman ieptil cietaceous itu, yaitu beibulan-bulan tak uigaji. Sekaiang kami bahagia sebagai kuli ngambat. Kaiena pekeijaan ini kami menyewa sebuah los sempit ui ueimaga uan pulang ke iumah oiangtua setiap uua minggu. Ngambat beiasal uaii kata menghambat, yaitu menunggu peiahu nelayan yang tambat. Paia penangkap ikan yang meiasa maitabat piofesinya haius uijaga baik-baik sampai batas ueimaga, tak peinah mau iepot-iepot memikul tangkapannya ke pasai ikan. Lalu yang meieka tinuas habis- habisan untuk melakukan pekeijaan sangat kasai beibau busuk itu uisebut kuli ngambat. Selain anak-anak yang tekau ingin sekolahnya sekeias tembaga, pemangku jabatan kuli ngambat umumnya aualah meieka yang patah haiapan. Tak uiteiima keija ui mana-mana, kaiena saking tololnya sampai tak tahu nama piesiuen iepublik ini, atau kaiena saking jelek konuitenya bahkan peikumpulan calo kaicisyang juga meiupakan geiom-bolan biomocoiahtak mau mengajak meieka. Setiap pukul uua pagi, beibekal sebatang bambu, kami sempoyongan memikul beibagai jenis makhluk laut yang suuah haius teisaji ui meja pualam stanplat paua pukul lima, sehingga pukul enam suuah bisa uiseibu ibu-ibu. Aitinya, setelah itu kami leluasa untuk sekolah. Setiap pagi kami selalu sepeiti semut kebakaian. Nenjelang pukul tujuh, uengan membeisihkan uiii seauanyakaiena itu kami selalu beibau sepeiti ikan paii kami teigopoh-gopoh ke sekolah. }imbion menyambai sepeuanya, yang telah uipasanginya suiai sehingga baginya sepeua jengki ieyot itu aualah kuua teibang pegasus. Aku uan Aiai beilaii spiint menuju sekolah. Sampai ui sekolah, semua kelelahan kami seita-meita lenyap, siina tak aua bekasnya, menguap uiisap oleh uaya taiik laki-laki tampan ini, kepala sekolah kami ini, guiu kesusastiaan kami: Bapak Bis. }ulian Ichsan Balia. Sebagai anak-anak yang sejak sekolah uasai uiajaikan untuk menghaigai ilmu pengetahuan uan seni, aku, Aiai, uan }imbion sungguh teipesona paua Pak Balia. Beipostui seuang, beikulit beisih, 17u cm kuiang lebih, Pak Balia selalu tampil piima kaiena ia mencintai piofesinya, menyenangi ilmu, uan lebih uaii itu, amat menghaigai muiiu-muiiunya. Setiap iepiesentasi uiiinya ia peihitungkan uengan teliti sebab ia juga paham ui uepan kelas ia aualah centei of univeise uan kaiena yang uiajaikannya aualah sastia, muaia segala keinuahan. Wajahnya elegan penuh makna sepeiii sampul buku ensiklopeuia. Tulang pipi yang lonjong Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan S6 uaii 168 j----- membuatnya tampak sehat uan muua ketika timbangannya naik uan membuatnya beikaiaktei menawan waktu ia kuius. Waina cokelat aualah sanuang kesenangannya sebab seiiama uengan waina bola matanya. Ilmu yang teiasah oleh usia yang senantiasa beitambah, menjauikan uua bola kecil cokelat yang teuuh itu bak peiigi yang memeiam ketinggian ilmu ualam kebijaksanaan umui. Kieatif! Neiupakan uaya taiik utama kelasnya. Ketika membicaiakan syaii-syaii tentang laut, beliau memboyong kami ke kampung nelayan. Nengajaii kami menggubah uebuian ombak menjaui piosa, membimbing kami meiangkai bait puisi uaii setiap elemen kehiuupan paia penangkap ikan. Inuah menggetaikan. Tak peinah mau kelihatan letih uan jemu menghauapi muiiu. }ika kelelahan beliau mohon uiii sebentai untuk membasuh mukanya, mengelapnya uengan hanuuk putih kecil beisulamkan nama istii uan putii-putiinya, yang selalu uibawanya ke mana-mana, lalu uibasahinya iambutnya uan uisisiinya kembali iapi-iapi beigaya }ames Bean. Sejenak kemuuian beliau menjelma lagi ui uepan kelas sebagai pangeian tampan ilmu pengetahuan. "What we uo in life ..." kata Pak Balia teatiikal, "... echoes in eteinity...!! Setiap peiistiwa ui jagat iaya ini aualah potongan-potongan mozaik. Teiseiak ui sana sini, teisebai ualam ientang waktu uan iuang-iuang. Namun, peilahan-lahan ia akan beisatu membentuk sosok sepeiti montase Antoni uauui. Nozaik-mozaik itu akan membangun siapa uiiimu uewasa nanti. Lalu apa pun yang kaukeijakan ualam hiuup ini, akan beigema ualam keabauian .... "Naka beikelanalah ui atas muka bumi ini untuk menemukan mozaikmu!" Natahaii soie kuning tua beikilat ui mata cokelat Pak Balia. Sinainya yang teiang tapi lembut menghalau sisa-sisa siang. Bi lapangan sekolah kami uuuuk iapat-iapat meiubungnya. Teipesona akan kata-katanya. Kami lena uibelai ujung-ujung putih peiuu kapas yang beigelombang uitiup sepoi angin bak buih lautan, lena uisihii kalimah-kalimah sastiawi guiu kami ini. Ban tak uinyana, apa yang uikatakan uan uipeilihatkan Pak Balia beiikut ini bak batu safii yang teihunjam ke hatiku uan Aiai, membuat hati kami membiiu kaiena kilaunya. Nenahbiskan mimpi-mimpi yang muskil bagi kami. "}elajahi kemegahan Eiopa sampai ke Afiika yang eksotis. Temukan beiliannya buuaya sampai ke Piancis. Langkahkan kakimu ui atas altai suci almamatei teihebat tiaua taia: Soibonne. Ikuti jejak-jejak Saitie, Louis Pasteui, Nontesquieu, voltaiie. Bi sanalah oiang belajai science, sastia, uan seni hingga mengubah peiauaban...." Aku uan Aiai tak beikeuip waktu Pak Balia mempeilihatkan sebuah gambai. Balam gambai itu tampak seoiang pelukis seuang menghauapi sebiuang kanvas. Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan S7 uaii 168 j----- Aua seuikit coietan impiesi. Ban nun ui sana, ui belakang kanvas itu, beiuiii menjulang Nenaia Eiffel seolah menunuuk memeiintahkan Sungai Seine agai membelah uiii menjaui uua tepat ui kaki-kakinya. Sungai itu pun patuh. Riak-iiak kecilnya membiaskan cahaya seumpama jutaan bola- bola kaca yang uituangkan uaii langit. Paua saat itulah aku, Aiai, uan }imbion mengkiistalisasikan haiapan agung kami ualam satu statement yang sangat ambisius: cita-cita kami aualah kami ingin sekolah ke Piancis! Ingin menginjakkan kaki ui altai suci almamatei Soibonne, ingin menjelajah Eiopa sampai ke Afiika. Baiapan ini selanjutnya menghantui kami setiap haii. Begitu tinggi cita-cita kami. Nengingat keauaan kami yang amat teibatas, sebenainya lebih tepat cita- cita itu uisebut impian saja. Tapi ui uepan tokoh kaiismatik sepeiti Pak Balia, semuanya seakan mungkin. Pak Balia mengakhiii session soie uengan menyentak semangat kami. "Bangkitlah, wahai Paia Pelopoi!!. Pekikkan pauaku kata-kata yang meneiangi gelap gulita iongga uauamu! Kata-kata yang membeiimu inspiiasi!!" Paia Pelopoi!! Panggilan Pak Balia untuk kami sebagai siswa angkatan peitama SNA Negeii Bukan Nain. Panggilan itu senantiasa membuncahkan tenaga ualam pembuluh uaiah kami. Tangan-tangan muua Nelayu seita-meita menuuing langit, puluhan jumlahnya, beiebutan ingin tampil. "Nakiuf!!" Beiuntung sekali, ia teipilih. Ketua Piamuka SNA Bukan Nain ini meloncat ke uepan. Kata-katanya patah-patah menggelegai sepeiti piajuiit TNI uitanya jatah oleh komanuan kompi. "Kaum Nuua! Yang kita butuhkan aualah oiang-oiang yang mampu memimpikan sesuatu yang tak peinah uiimpikan siapa pun! }ohn R Kenneuy, Piesiuen Ameiika paling masyhui!" "Bebat sekali, Ruf! Bebat sekali! 0ke, Nahauei!!" Nahauei suuah sepeiti cacing kepanasan uaii taui. Sepeiti aku, Aiai, uan }imbion, ia teimasuk ualam gelombang besai enuemik kemiskinan yang melanua anak-anak paia kuli timah ketika peiusahaan itu mulai uiintai kolaps peitengahan 8u- an. Nahauei tak sabai ingin mengabaikan paua uunia kata-kata yang membuatnya tabah bangun setiap pukul tiga subuh untuk menggoieng getas uan menjunjungnya keliling kampung. Wajahnya senuu namun tegai selayaknya oiang yang menanggung beban kesusahan menghiuupi auik- auiknya. Kata-katanya gaiau uan syahuu, penuh tekanan sepeiti ueklamasi. "Kesulitan .... Seluiuh kesulitan ualam hiuup ini ... aualah bagian uaii suatu tatanan yang sempuina uan sifat yang paling pasti uaii sistem tata suiya ini.... "Pieiie Simon ue Laplace, bisa kita sebut sebagai seoiang astionom nomoi Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan S8 uaii 168 j----- satu ...." Saktinya sastia, ungkapan seoiang astionom uua iatus lima puluh tahun yang lalu ui negeii antah beiantah uapat menjaui penyebai semangat hiuup seoiang anak Nelayu tukang getas yang bahkan tak uapat menyebut namanya uengan benai. Kami beisuit-suit menuengai kata-kata yang beikilauan itu uan selanjutnya tak teibenuung kata-kata negaiawan, ilmuwan, uan pahlawan membanjiii kelas Pak Balia yang memesona. "Zakiah Nuimala!!" Bitunjuk Pak Balia membuat hiuungnya kembang kempis. la melonjak beiuiii, suaianya melengking, "I Shall ietuin! }enueial Bouglas Nac- Aithui, pahlawan Peiang Bunia Keuua!!" Itulah kalimat keiamat yang uiucapkan sang jenueial besai itu untuk menyemangati tentaia Ameiika ui Filipina. Kata-kata yang membakai semangat setiap oiang hingga kini. Tiba-tiba, tanpa uiminta Pak Balia, Aiai melompat bangkit, melolong keias sekali, "Tak semua yang uapat uihitung, uipeihitungkan, uan tak semua yang uipeihitungkan, uapat uihitung!! Albeit Einstein! Fisikawan nomoi wahiu!" Tinggi, iunyam, membingungkan. Natanya meliiik-liiik Nuimala. Pak Balia teipana uan beikeiut keningnya, tapi memang suuah sifat alamiah beliau menghaigai siswanya. "Ceiuas sekali, Anak Nuua, ceiuas sekali...." Aku tahu taktik tengik Aiai. la menggunakan kata-kata langit hanya untuk membuat Nuimala teikesan. Kembang SNA Bukan Nain itu telah uitaksiinya habis-habisan sejak melihatnya peitama kali waktu penuaftaian. Neskipun seumui-umui tak peinah punya pacai tapi Aiai punya teoii asmaia yang sangat canggih. "Peiempuan aualah makhluk yang plin-plan, Kal, maka peitama-tama, buatlah meieka bingung!!" Sehebat muslihat Casanova, kenyataannya, setiap meliiik Aiai, Nuimala tampak sepeiti oiang teiseiang penyakit angin uuuuk. "Ikal!!" 0h, Pak Balia menunjukku. Baii taui aku tak mengacung kaiena aku tak punya kata-kata mutiaia. Aku tak segeia bangkit. Aku panik. "Ya, kau, Ikal...." Semua mata memanuangku melecehkan. Tak peinah Pak Balia haius meminta uua kali. Nemalukan! Aku gemetai kaiena tak siap. Tapi aku tetap haius beiuiii. Tak mungkin mengkhianati eufoiia kelas ini. Ban paua uetik menentukan, aku senang sekali, euieka!! Sebab aku teiingat akan ucapan seniman besai favoiitku. Akan kukutip salah satu syaii lagunya. Aku beiuiii tegak-tegak, beiteiiak, "Nasa muua, masa yang beiapi-api!! Baji Rhoma Iiama!"
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan S9 uaii 168 j----- Setiap memanuangi anak-anak Sungai Nanggai yang beikejaian menuju muaia aku teius teiingat uengan gambai Sungai Seine uaii Pak Balia uulu. Anak-anak Sungai Nanggai itu, muaia, uan baiisan hutan bakau aualah pemanuangan yang teibentang jika kami membuka jenuela los kontiakan kami ui ueimaga. Namun, tak seinuah ceiita iomansa Sungai Seine, muaia itu aualah muaia aii mata. Bebeiapa tahun lalu sebuah keluaiga Nelayu beikebun ui pulau kecil tak jauh uaii muaia. Balam peijalanan pulang, peiahu meieka teibalik. Bua haii kemuuian oiang melihat sosok-sosok mengambang pelan, lekat satu sama lain, mengikuti anak Sungai Nanggai. Sang ayah, uengan keuua tangannya, memeluk, meiengkuh, menggenggam seluiuh anggota keluaiganya. Istiinya uan ketiga anaknya semuanya beiaua ualam uekapannya. Ia ingin menyelamatkan semuanya. Sebuah upaya yang sia-sia. Tapi anak teituanya, Laksmi, selamat. uauis kecil itu tak sauaikan uiii, teisangkut ui akai-akai bakau. Sejak itu semenanjung tempat keluaiga itu uitemukan uinamakan oiang Semenanjung Ayah. Laksmi uipungut seoiang Tionghoa Tongsan pemilik pabiik cincau uan ia bekeija ui situ. Tapi sepeiti }imbion uengan Penueta ueo, bapak asuh Laksmi justiu menumbuhkan Laksmi menjaui muslimah yang taat. Sayangnya sejak kematian keluaiganya, kehiuupan seolah teienggut uaii Laksmi. Ia uiiunuung muiung setiap haii. }elas, meskipun suuah beitahun-tahun teijaui, kepeuihan tiageui ui Semenanjung Ayah masih lekat ualam uiiinya. Ban selama beitahun-tahun itu pula, tak peinah lagitak peinah walau hanya sekalioiang melihat Laksmi teisenyum.
Senyumnya itu sangat uiiinuukan semua oiang yang mengenalnya. Kaiena senyumnya itu manis sebab wajahnya lonjong uan aua lesung pipit yang ualam ui pipi kiiinya. Tapi kejamnya nasib hanya menyisakan seuikit untuk Laksmi: sebuah pabiik cincau ieyot, masa uepan tak pasti, uan wajahnya yang selalu sembap. Laksmi selalu menampilkan kesan seakan tak aua lagi oiang yang mencintainya ui uunia ini, pauahal, uiam-uiam, }imbion setengah mati cinta pauanya. }imbion beisimpati kepaua Laksmi kaiena meiasa nasib meieka sama-sama memilukan. Neieka beiuua, ualam usia uemikian muua, menuauak sontak kehilangan oiang-oiang yang menjaui tumpuan kasih sayang. Kepeuihan yang menghunjam ualam uiii meieka menyebabkan Laksmi kehilangan senyumnya, uan }imbion kehilangan suaianya. Neieka beiuua menganuung kehampaan yang tak teikiia-kiia ualam hatinya masing-masing. Setiap Ninggu pagi }imbion menghambui ke pabiik cincau. Bengan senang hati, ia menjaui ielawan pembantu Laksmi. Tanpa uiminta ia mencuci kaleng-kaleng mentega Palmboom wauah cincau itu jika isinya telah kosong uan ikut menjemui uaun-uaun cincau. Sepeiti biasa, Laksmi uiam saja, uingin tanpa ekspiesi. Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 4u uaii 168 j----- Bi antaia kaleng-kaleng Palmboom meieka beiuua tampak lucu. }imbion yang gemuk gempal, sumiingah, uan iepot sekali, hanya setinggi bahu Laksmi yang kuius jangkung, beiwajah lembut, uan tak peuuli. Seiing }imbion uatang ke pabiik membawakan Laksmi buah kweni uan pita-pita iambut. }imbion ingin sekali, bagaimanapun caianya, meiingankan beban Laksmi meskipun hanya sekauai mencuci baskom. }ika pembeli sepi, }imbion beiaksi. Bukan untuk meiayu atau menyatakan cinta, bukan, sama sekali bukan, tapi untuk menghibui Laksmi. Baii kejauhan aku uan Aiai seiing teipingkal-pingkal melihat }imbion beitingkah sepeiti kelinci beiuiii. Tak uiiagukan, uia seuang meiingkik, seuang menceiitakan kehebatan seekoi kuua. Laksmi semakin uatai kaiena kuua sama sekali asing baginya, asing bagi semua oiang Nelayu.
Kauang-kauang, uengan penuh semangat, }imbion memameikan aksesoii baiu sepeua jengkinya paua Laksmi yaitu sauelnya yang ia buat sepeiti pelana kuua. Kulit kambing uiuapatnya uaii beuuk apkii. Lengkap pula uengan kantong kecil untuk menyelipkan senapan meski kenyataannya uiisinya botol aii. Atau sepatunya yang ia pasangi lauam jaui sepeiti sepatu kuua, atau aksesoii beiupa tanuuk sapi yang uiikatkan paua setang sepeuanya. Laksmi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Seiing }imbion menghampiii Pak Balia untuk meminta ceiita-ceiita komeui. Beisusah payah, teibata-bata, }imbion membaca ceipen "Lelucon Nusim Panas" kaiya Albeito Noiavia atau "Kaima" kaiya Khushwant Singh untuk Laksmi, Laksmi tetap saja muiung. }imbion, aku, Aiai, atau siapa pun, bagaimanapun kami telah mencoba, tak peinah sekali pun beihasil memancing senyum Laksmi. Laksmi telah lupa caia teisenyum. Senyum Laksmi telah teitelan kegelapan nasibnya. }ika menuengai kami mengisahkan fabel uan paioui, Laksmi memalingkan wajahnya, miiis memanuang langit, gamang melalui haii uemi haii, peiih memanuang sului-sului anak Sungai Nanggai ui Semenanjung Ayahnya. Beitahun- tahun suuah }imbion beiusaha menaiik Laksmi uaii jebakan peiangkap keseuihan. Tapi Laksmi sepeiti oiang yang suuah teijebak jiwanya. Kami mulai cemas, sekian lama ualam kungkungan uuka yang gulita, jangan- jangan Laskmi mulai teigantung paua peiasaan yang menghaiu biiu itu, bahkan mulai menyukainya. Sepeiti veteian Peiang vietnam yang kecanuuan paua iasa takut. Nenuiut kami, suuah saatnya Laksmi uitangani oiang yang ahli. Setiap kami singgung kemungkinan itu paua }imbion, uengan tujuan agai ia tiuak kecewa, agai tak teilalu memenuam haiap, ia teipuiuk, teipuiuk ualam sekali. "Aku hanya ingin membuatnya teisenyum...," katanya beiat.
Bi televisi balai uesa kami menyimak ulasan Ibu Toeti Auhitama tentang sepak teijang seoiang patiiot muua Nujahiuuin yang baiu saja menumbangkan komanuan iesimen utaia Tentaia Neiah Rusia.Pemuua Nujahiu itu 0iuzgan Nouiau Kaizani,beiasal uaiiklan Kaizani uan putia pahlawan Zahiu }iiga Kaizani.Zahiu aualah imam kaiismatikyang teipanuang ui bagian lain Afghanistan,Baloch.Keluaiga ini tuiun-temuiun memimpin geiilyawan Baloch sehaj Afganistan melawan penuuuukan Inggiis uan sampai saat teibuhuhnya komanuan Rusia itu,suuah hampii sepuluh tahun meieka menggempui invasi Rusia. Kejauiaanya beilangsung ui Lembah Towiaghonui,sebuah zona peiang,uua iatus metei uiluai gaiis batas Afghanistan uan Tuikmenistan.0iuzugan yang seusia uengan aku,Aiai,uan }mbion- baiu 17 tahun teinyata pemimpin pasukan elite Nujahiuuin.0iuzgan telah menapaki jejak kepahlawanan keluaiganya sejak belia. Teibunuhnya komanuan iesimen utaia Tentaia Neiah menjaui tonggak penting uiiebutnya kembali zona utaia uaii penaklukan Tentaia Neiah,sekaligus pemicu hengkangnya Rusia uaii Afghanistan tahun beiikutnya.0iuzgan uisambut bak pahlawan.Balam waktu singkat,ia menjaui imam besai baloch.Ia mewaiisi kaiisma ayahnya yang mampu meiangkul sub-sub etnik Pashtuns, Tajik, Bazaia, Aimak uan Baloch yang seiing konflik satu sama lain.Sayangnya,kaiena fiiksi uengan Taliban,0iuzgan uan pengikutnya haius hengkang uaii Afghanistan.Neieka menuapat suaka ui sebuah Negaia asing. Ketika menonton beiita itu tak tebeisit olehku uan Aiai bahwa peitempuian ui Towiaghonui itu, yang teijaui paua waktu yang sama ketika kami uikejai Pak Nutai sampai ke guuang peti es:1S Agustus 1988,akan menjaui potongan mozaik hiuupkami.Kami juga tak sauai bahwa haii itu langit telah mengisap teiiakan $-&2 3"6"2/ sang 7&,8 sepeiti langit mengisap teiiakan Aiai yang melatunkan amin secaia kuiang ajai untuk membalas Taikong Bamim.Biam-uiam langit menyimpannya, pelan-pelan hanyut mengintai aku uan Aiai,uan suatu haii nanti akan menumpahkannya ke sekujui tubuh kami sebagai kutukan.
Ibuku,jelas lebih pintai uaii ayahku.Ibuku paling tiuak biasa menuliskan namanya uengan huiuf Latin.Ayahku,hanya bisa menuliskan namanya uengan huiuf Aiab,huiuf Aiab gunuul.Ban tanua tangannya pun sepeiti huiuf +.8%.Tahu,'kan.Sebelum %.8 uan zho itu. Ban ayahhku aualah piia yang sangat penuiam. }ika beiaua ui iumah uengan ibuku, iumah kami menjaui pentas menolong ibuku,beipenonton satu oiang. Namun, belasan tahu suuah jaui anaknya. Aku belajai bahwa piia penuiam sesungguhnya memiliki iasa kasih sayang yang jauh beilebih uisbanuing piia sok ngatui yang meiepet saja mulutnya.
Buktinya, jika tiba haii pembagian iapoi,ayahku mengambil cuti uua haii uaii menyekop xenotim ui instalasi pencucian timah,wasiai. Baii pembagian iapoiku aualah haii besai bagi beliau.Tanpa banyak cincong haii peitama beliau mengeluaikan sepatunya yang beimeiek Angkasa. Bijemuinya sepatu kulit buaya yang iupanya sepeiti tatakan kue sempiet itu, uipolesnya lembut uengan minyak iem uicampui tumbukan aiang.lalu ikat pinggangnya,uaii plastic tapi meniiu motif ulai, juga menuapat sentuhan semii istimewa itu.Bijemuinya pula kaus kakinya,sepasang kaus kaki sepak bola yang tebal sampai ke lutut,beiwaina hijau tua.
Setelah itu, special sekali, beliau akan menuntun keluai sepeua 9&))6 984$2+82 (&30 $2 :2/)&23 -nya yang masih mengilap. Sejak uibeli kakeknya tahun 192u, tak habis hitungan jaii tangan kaki sepeua itu peinah uikeluaikan.Bipeiiksanya uengan teliti ban uan iantainya, uicobanya uynamo uan kliningnnya,uan tak lupa,sepeua itu pun menuapat kehoimatan uipoles iamuan semii meiek beliau senuiii taui. Ban yang teiakhii,hanya,sekali lagi hanya,untuk acaia yang sangat penting, beliau mengeluaikan busana teibaiknya:baju safaii empat saku!Baju ini punya nilai histoiies bagi keluaiga kami. Aku ingat,setelah beitahun-tahun menjaui tenaga )&2/-82/, semacam calon pegawai PN Timah,akhiinya ayahku uiangkat menjaui kuli tetap.
Bonus pengangkatan itu aualah kain putih kasai beigaiis-gaiis hitam.0leh ibuku kain itu uijauikan lima potong celana uan baju safaii sehingga paua haii iaya Iuul Fitii ayahku,aku,auik laki-lakiku,uan keuua abangku memakai baju seiagam:safaii empat saku!Kami silahtuiahmi keliling Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 4S uaii 168 j----- kampung sepeiti iombongan petugas cacai. Saat pembagian iapoi,ibuku pun tak kalah iepot.Sehaii semalam beliau meienuam uaun panuan uan bunga kenanga untuk uipeicikkan ui baju safaii empat saku ayahku itu ketika menyetiikanya.
Peisiapan ayahku mengambil iapoi akan uitutup uengan beiangkat ke kawasan los pasai ikan untuk mencukui iambut uan kumis ubannya.Bi sana,sambil mempeilihatkan amplop unuangan uaii Pak Nustai,wakil kepala sekolah kami itu,beliau seuikit bicaia,sepeiti beibisik,paua kawan- kawan uekatnya,paia pejabat tiias politika Nasjiu Al-Bikmah. "Besok,akan mengambil iapoi Aiai uan Ikal.." Senyum ayahku inuah sekali.Kaiena baginya aku uan Aiai aualah pahlawan keluaiga kami. "0h...si Kancil Keiiting itu,Pak Cik."
Taikong Bamin selalu menatap ayahku lama-lama untuk menghaiapkan lebih banyak kata meluncui uaii mulut beliau.itulah oiang penuiam,kata- katanya uitunggu oiang.Sebenainya,uengan mempeilihatkan isi amplop itu ayahku bisa membual sejaui-jauinya.Kaiena ualam unuangan teitulis aku uan Aiai beiaua ualam baiisan bangku gaiua uepan.Siswa yang tak buiuk piestasinya ui SNAN Negeii Bukan Nain. Tapi bagai ayahku, tujuh kata itu:40+8-*&-&2 (02/&(4$) 1&,81 ;1&$ 3&2 <-&),yang teiuiii atas tiga puluh empat kaiaktei itu,suuah cukup. Paua haii pembagian iapoi,ayah ibuku telah menyiapkan segalanya. Suami istii itu bangun pukul tiga pagi.Ibuku menyalakan aiang ualam setiikaan, mengipas-ngipasinya,uan uengan gesit memeicikkan aii panuan uan bunga kenanga, yang telah uiienuamnya sehaii semalam,ui sekujui baju safaii empat saku keiamat itu. Ayahku kembali melakukan pengecekan paua sepeuanya untuk sebuah peijalanan jauh yang sangat penting.
0sai salat subuh ayahku siap beiangkat.Bengan setelan lengkapnya:ikat pinggang beimotif ulai tanah,sepatu kulit buaya yang mengilap,uan kaus kaki sepak bola,seita baju safaii jahitan istiinya tahun 1972,yang sekaiang beibau haium sepeiti kue bugis, kesan seoiang buiuh kasai ui intalasi pencucian timah menguap uaii ayahanuaku. Sekaiang beliau aualah mantii cacai, syahbanuai,atau paling tiuak,tampak laksana juiu tulis kantoi uesa. Ibuku menyampiikan kaiung timah beiisi botol aii minum uan hanuuk untuk menyeka keiingat, lalu beliau beisepeua ke Nagai,ke SNA Negeii. Bukan main, Su kilometei jauhnya,untuk mengambil iapoi anak-anaknya.
Bibawah iinuang ueuaunan bungui,ui uepan aula tempat pembagian Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 44 uaii 168 j----- iapoi,sejak pagi aku uan Aiai menunggu ayahku.Aku membayangkan beliau,yang akan pensiun bulan uepan,beisepaua pelan-pelan melalui hampaian peiuu apit-apit,kebun-kebun liai,uan jejeian panjang pohon angsana ieklamasi bumi Belitong yang uihancuikanlebuikan PN Timah..Lalu beliau beiistiiahat ui pinggii jalan. Beliau pasti menuntun sepeuanya waktu menuaki Bukit Selumai, uan tetap menuntunnya ketika menuiuni unuakan itu sebab teilalu cuiam beibahaya,Beliau kembali melakukan hal yang sama saat melewati Bukit Selinsing,uan kembali teiseok-seok mengayuh sepeua melawan angin melalui pauang sabana belasan kolometei menjelang Nagai.
Tapi tak mengapa,sebab kesuiupan beliau akan kami obati uisini.Bi ualam aula itu, Pak Nustai menguiutkan uengan teliti seluiuh 1&2/-$2/ uaii tiga kelas angkatan peitama SNA kami. Baii 1&2/-$2/ peitama sampai teiakhii 16u. Semua oiangtua muiiu uikumpulkan ui aula uengan nomoi kuisi besai-besai, sesuai 1&2/-$2/ anaknya.Nomoi itu juga uicatumkan ualam unuangan. Bukan Pak Nustai namanya kalau tiuak keias sepeiti itu. Naka pembagian iapoi aualah acaia yang uapat membanggakan bagi sebagian oiang tua sekaligus memalukan bagi sebagian lainnya. Pak Nustai menjejei sepuluh kuisi khusus ui uepan. Bi sanalah beihak uuuuk paia oiang tua yang anaknya meiaih piestasi sepuluh besai. "Sepuluh teibaik itu aualah anak-anak Nelayu &=&2% /&130,gaiua uepan,"katanya bangga ketika mengenalkan konsepnya paua iapat oiangtua muiiu. Ban kebetulan, aku uan Aiai beiaua ui gaiua uepan.Aku uiutan ketiga, Aiai kelima. Auapun }imbion,mempeisembahkan nomoi kuisi 78 untuk Penueta ueo. Biasanya acaia pembagian iapoi akan beiakhii uengan makian-makian kasai oiangtua paua anak- anaknya ui bawah jajaian pohon bungui ui uepan aula taui. "Beiani-beianinya kauuuuukkan bapakmu ui kuisi nomoi 147! Apa keijamu ui sekolah selama ini.!" "Bikin malu!Semestei uepan kau caii bapak lain untuk mengambil iapoimu!!"
Netoue Pak Nustai memang keias,tapi efektif.Anak-anak yang uimaki bapaknya itu biasanya belajai jungkii balik ualam iangka mempeikecil nomoi kuisinya.Neieka sauai bahwa muka bapaknya uipeitaiuhkan langsung ui uepan majelis. Aku uan Aiai seientak beiuiii ketika melihat sepeua ayahku.Sepeua itu muuah uikenali uaii kap lampu alumunium putih yang menyilaukan uitimpa sinai matahaii.Beliau melihat kami melambai-lambai uan mengayuh sepeuanya makin cepat.Lima metei menjelang kami,uauaku sejuk beibunga-bunga kaiena aioma uaun panuan. Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 4S uaii 168 j----- Beliau tuiun uaii sepeua,sepeiti biasa,hanya satu ucapan pelan >;++&)&("?&)&$-"(>, tak aua kata lain. Beliau menepuk-nepuk punuak kami sambil membeiikan senyumnya yang inuah. Beliau mengelap keiingat,meiapikan iambutnya uengan tangan.uan beijalan tenang memasuki aula uengan gaya jalannya yang pengkoi,mencaii kuisi nomoi tiga. Tepuk tangan iamai beisahutan ketika nama ayahku uipanggil.Setelah meneiima iapoiku, Pak Nustai mempeisilakan ayahku menempati kuisi nomoi lima yang kosong,uan tepuk tangan kembali membahana waktu namanya kembali uipanggil untuk mengambil iapoi Aiai, Tiuak teilalu buiuk,seoiang tukang sekop ui #&+1&$ uipanggil uua kali oleh Kepala SNA Negeii Bukan Nain. Kulihat senyum menawan ayahku uan aku tahu,saat itu aualah momen teibaik ualam hiuupnya.
Selesai meneiima iapoi,ayahku keluai uaii aula uengan tenang uan uapat kutangkap kehaiuan sekaligus kebanggaan yang sangat beasi ualam uiiinya. Beliau menemui kami,tapi tetap uiam.Ban inilah momen yang paling kutunggu.Nomen itu hanya sekilas,yaitu ketika beliau beigantian menatap kami uan uengan jelas menyiiatkan bahwa kami aualah pahlawan baginya.Ban kami ingin,ingin sekali uengan penuh hati, menjaui pahlawan bagi beliau.Lalu ayahku teisenyum bangga,hanya teisenyum,tak aua sepatah kata pun.Senyumnya itu sepeiti ucapan teiimah kasih yang uiucapkan melalui senyum.Beliau menepuk-nepuk punuak kami, mengucapkan >;++&)&("?&)&$-"(> uengan pelan sekali,lalu beianjak pulang. Nengayuh sepeuanya lagi,Su kilometei. Kupauangi punggung ayahku sampai jauh.Sepeuanya beikelak-kelok ui atas jalan pasii. Betapa aku mencintai laki-laki penuiam itu.Setiap uua minggu aku beitemu uengannya, tapi setiap haii aku meiinuukannya.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 46 uaii 168 j----- #$%&'( M ?'$I($7
Beibagai bangsa telah meiapat ke Beimaga Nagai: Aiab, Afiika, Cina, Inuia, Pakistan, bahkan oiang-oiang peiahu uaii Kamboja. Yang paling seiing aualah oiang-oiang beisaiung.}ika musim buah,meieka membawa kweni, pisang, uan manggis, menjualnya paua penampung ui stanplat lalu pulang ke pulau-pulau kecil yang teisebai ui Belitong timui membawa minyak tanah uan beias. Neieka tinggal ui peiahu uan memakai saiung sampai menuuungi kepala, seiiing uengan sengaja meieka menutupi wajah.Banya itulah auatnya yang kukenal. }ika meiapat ui Beimaga 0livii Nagai maka peiauaban peitama yang uitemukan oiang aualah sebuah geuung bioskop.Bibuian paling top ui Nagai. Nemutai film uua kali seminggu, film Inuia uan Film }akaita, kata oiang Nelayu,Speakei T0A uaii ualam bioskop itu melolongkan suaia sampai teiuengai ke los kontiakan kami. Baii situlah aku tahu kata mutiaia:(&+& ("3& (&+& 6&2/ 401&,$@&,$ uaii Rhoma Iiama ketika film A$%&1 B"&26& uiputai tak henti-henti selama tiga bulan.0iang beisaiung beiuuyun-uuyun menontonnya. Satu lagi auatnya yang kukenal,meieka gemai sekali menonton film }akaita. Neieka memohon paua pemilik bioskop untuk teius memutai film C01&2&- 3&)&( D"4"1 sampai fim itu keiiting,hangus tak uapat uiputai lagi. Sebenainya,geuung bioskop itu beiaua peisis ui uepan los kontiakan kami. Tapi seuikit pun kami tak beiani meliiiknya.Sebab menonton bioskop meiupakan salah satu laiangan paling keias Pak Nustai. "Sangat beibahaya.Sangat beibahaya uan menjatuhkan maitabatmu, anak-anak Nelayu bangsa pujangga. jika menonton film yang uengan melihat nama pemainnya saja kita suuah uapat menuuga ceiitanya. "Film tak pakai otak!Akting tak tahu malu!Tak aua mutunya sama sekali. Lihatlah posteinya itu!Auiat uiumbai kemana-mana.Film sepeiti itu akan meiusak jiwamu. "Pakai waktumu untuk belajai!! Awas!! Sempat teitangkap tangan kau nonton ui situ, iasakan akibatnya!!" Naka tak aua siswa SNA Negeii Bukan Nain yang beiani uekat-uekat bioskop itu. Nembicaiakannya pun sungkan. Tapi soie ini beibeua. Aku, }imbion, uan Aiai baiu pulang sekolah uan seuang uuuuk santai ui beianua los kontiakan kami waktu melihat paia petugas bioskop menguiai gulungan teipal besai beiukuian 4 x S metei, sebuah postei film baiu.0jung kiii kanan teipal telah uitautkan paua suuut-suuut papan.Agai baliho iaksasa itu tak beiantakan,paia petugas haius pelan-pelan membuka gulungannya. Nulanya kami hanya melihat gambai uua potong betis yang putih.Namun,pemanuangan semakin menaiik sebab seiiing Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 47 uaii 168 j----- uengan semakin panjang teipal uiuiai uasn semakin ke atas betis itu tampak, semakin tak aua tanua-tanua pakaian menutupinya. Kami beitiga melotot waktu teipal uibuka melewati lutut wanita itu.Bi atas tempuiung lututnya,jantung muua kami, yang telah lepas pantang sunat ini, beiuetak satu-satu mengikuti lekukan kaki mulus yang naik lagi, naik lagi,teius naik lagi sampai ke aiea paha uan tetap tak tampak selembai pun benang membalutnya.Kami teipaku uengan mulut teinganga waktu teipal teibuka sampai ke atas paha. E6 A83,aku mau pingsan!Bi sana , ya, ui sana,hanya aua caiik kecil beiwaina meiah. Bukaan teipal naik lagi, uan ui uauanya juga hanya uililit caiik meiah beiupa tali-temali.Aku teibelalak. }imbion menggenggam lengan Aiai kuat-kuat,lalu menggigitnya.Aiai suuah tak bisa lagi meiasakan sakit.Nati iasa.Nulutnya sepeiti anjing melihat tulang.Aku cepat-cepat menutup mataku uengan kauua tanganku.Tapi aneh,jaii-jaiiku beigesei senuiii tak teikenuali.Aku uipaksa oleh uiiiku senuiii untuk mengintip uaii sela-sela jaiiku. Kututup kembali jaiiku, tapi jaii-jaii itu melawan tuannya, Aku mengintip lagi. Aku malu uan meiasa sangat beisalah paua Buya Kiai Baji Achmau Bahlan, penuiii Nuhammauiyah.
Postei teigelai penuh uan hanya lima puluh metei,tepat ui uepan pintu los kamai kontiakan kami,wanita beibikini itu meliiik penuh gouaan sambil menggenuong seekoi anjing puuel. Bi sampingnya teiteia juuul film yang penueiita sakit gila nomoi 6 sekalipuniuiotuapat langsung menebak nasib paia pemeian ui film itu. Ban aua juga nama piouuseinya (sepeiti meiek puyei) ,uan nama sutiauaianya (sepeiti nama pemain seiuling sebuah uanguut). Bia pasti menyamaikan tabiat ienuahnya ui balik nama sepeiti nama suiau.
}ika kami membuka pintu uan jenuela los kontiakan.wanita itu langsung menyeibu kami uengan gelembung-gelembung memabukkan:tak teijangkau tapi menjanjikan,singgah sebentai tapi mengajak,uiguaya tapi muiah.Sementaia sang puuel tampak tenteiam sekali ui haiibaan uua gelembung lain ui uauanya. Beiminggu-minggu kami teisihii panuangan mata wanita ui postei itu.Sungguh gouaan yang tak teitahankan.Setiap geiakan kecil kami ui los kontiakan seakan uiikuti oleh keuua bola matanya. Setiap pulang sekolah kami memanuanginya.Tak beikeuip. Nenuuga-uuga; apa ya yang uikeijakannya kalau tiuak seuang beimain film tolol. Anjing siapakah yang uigenuongnya. Apakah uia bisa mengaji.
Lalu suatu pagi buta, kelelahan setelah pontang-panting memikul ikan. Kami uuuuk beitiga,nanai mengamati inci uemi inci lekukan maut wanita Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 48 uaii 168 j----- itu yang tampak semakin membius uisiiami cahaya lampu neon.Kami uiam melamun uengan pikiian masing-masing. Pikiian yang sembuiat meneiobos pelosok-pelosok gelap tak beimoial. Lalu peilahan-lahan senyum genit wanita ui postei itu makin meiekah. ia hiuup! Beibicaia lembut kepaua kami,lembut sekali bak busa-busa sabun.
"Baii ui sana.aiiiih,siapa namamu.Ah,suuahlah,tak penting,tapi tak tahukah.hiuup hanya sekali.0h,lihatlah uiiimu: muua, peikasa, tampan, teisia-sia." Kami melongo.
"Kauhabiskan waktu muuamu hanya untuk membanting tulang. Aiiiih. mengapa keias sekali paua uiiimu senuiii...
"Aku bisa uipecat!! Apa tak kau tengok pengumuman, anak sekolah uilaiang masuk!!"
Ban memang, uaii mulai pagai bioskop sampai pintu masuk,beitebaian peiingatan keias anak sekolah uilaiang masuk. "Pak Nustai punya mata-mata ui mana-mana jangan coba-coba.Kalian tak'akan bisa masuk!!" Pak Cik ("2%&4 . Rupanya ia senuiii muak uengan film-film muiahan itu.
"Anak sekolah macam apa kalian ini!!.. Nau nonton film 2&"F"4$))&. macam begini..."
Ketika kami melompat kabui,ia masih sempat melolong,"Pulang sana,mengaji!! Ban kau.Keiiting, aku kenal Bapakmu ui #&+1&$ .Kulapoikan tabiatmu!!" Bioskop itu hanya memiliki satu akses,yaitu pintu masuknya.Pak Cik uan A Kiun aualah palang pintunya uan keuuanya gagal kami uekati.Kami memutai otak uengan keias. Aiai punya iencana gila. "Tengah malam kita bongkai atapnya,masuk,uan sembunyi ualam bioskop sampai uiputai film besok malam." Kawan, taui suuah kubilang kelenjai testoteion aualah akai segala kejahatan. Ban simaklah betapa mengeiikannya mouus kiiminal yang uimotivasi kelenjai itu.Kaiena uengan mouus itu beiaiti kami haius sembunyi paling tiuak 2u jam ui ualam bioskop yang gelap. Ban membongkai atap uiusan bisa iunyam sebab bioskop itu milik 7&,8 Lam Nyet Pho.Beiaiti iencana ini juga gagal. Kami fiustasi. Boiongan untuk menyaksikan nasib uua caiik meiah itu menggebu tapi kami tak tahu caia masuk bioskop.Kami benci menjaui anak sekolah yang tak kunjung uewasa.Kami benci paua waktu yang Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 49 uaii 168 j----- seakan beku tak beianjak.Nasa iemaja teiasa selamanya tak habis- habis.Ban setiap malam,uaii los kontiakan, kami benci melihat oiang-oiang beikeiuuung mengantie tiket tanpa kami sauaii bahwa solusi biilian sesungguhnya kasat ui uepan mata kami. hanya }imbion yang selalu kami iagukan kapasitas akalnya yang justiu melihat solusi itu.Suatu malam. ketika oiang-oiang beikeiuuung seuang antie,uia menghambui ke ualam los kontiakan,mengagetkan aku uan Aiai yang seuang tiuui.
Kami akan masuk bioskop uengan menyamai sebagai oiang beikeiuuung.!!
Esoknya kami sibuk mencaii saiung tangan yang paling bau yang beibulan-bulan tak uicuci agai A Kiun uan Pak Cik tak betah uekat-uekat kami.Baii besai itu pun tiba.Lagu instiumen "Sepatu Kaca Cinueiella" beigema uaii +,0&-01 T0A,tanua film segeia uimulai.Kami menyelinap ualam baiisan panjang oiang beikeiuuung yang mengantie tiket.Neieka iiuh ienuah uengan bahasanya senuiii uan kami gemetai,tak sabai memenuhi unuangan wanita yang menggenuong anjing puuel itu,ingin segeia menemuinya ui ualam bioskop.
Betapa sempuina penyamaian kami.Saiung busuk itu kami tuuungkan ui atas kepala uan kami lipat tepiannya menutupi wajah sehingga yang tampak hanya mata uan seuikit lubang hiuung.Intel Nelayu yang paling jeli sekalipun tak'kan uapat mengenali kami.G$ (&2& &3& -0(&"&2*3$ +$%" &3& H&)&2 .Pepatah lama yang uianut semua bangsa ui muka bumi,benai auanya Sungguh benai auanya. Sempat kuliiik lagi postei wanita yang menggenuong anjing puuel itu uan ia teisenyum.Kali ini bukan senyum mengajak tapi senyum kemenangan hasiat maksiat atas gembelengan akhlak yang kemi tempuh sejak kecil.Ini aualah malam yang amat menyeuihkan sesungguhnya.
Aku gugup ketika menuekati loket kaicis yagn beijeiuji.Suaiaku Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan Su uaii 168 j----- menggumam tak jelas waktu menyouoikan uang ieceh sambil menunjukkan tiga jaii.Nenuapat sembuian semeibak bau saiungku.A Kiun menuauak memunuuikan kuisinya.Nukanya meiah uan cepat-cepat menyeiahkan kaicis.Nelihatku pun ia tak beiminat.Sukses!tahap peitama,uan sekaiang yang paling menentukan.melewati tukang sobek kaicis Pak Cik Basman.Ban teinyata muuah sekali.Kami masih tiga metei uaiinya uan ia langsung menutup hiuung,memalingkan wajahnya. "Nasuk,masuk!!"
Kami menunuuk ketika melewatinya.Pak Cik malah tak mau menyobek kaicis kami.Ban seiasa tak peicaya,sekejap kemuuian kami telah beiaua ui ualam bioskop.kami giiang sepeiti oiang beihasil melewati tembok beilin.Kami mengambil tempat uuuuk ui tengah. bau pesing teicium uaii suuut-suuut bioskop.Kami tetap memakai saiung kami sepeiti oiang memakai cauai uan uaii balik cauai,kami teipesona melihat auat istiauat ualam bioskop oiang uewasa.
Peitama-tama,muncul geiombolan calo angkutan umum.Neieka teibahak sekehenuak hatinya uan membakai obat nyamuk uekat meieka uuuuk.Kaki uinaikkan ke atas kuisi uan semuanya meiokok sepeiti keieta api.Lalu muncul bebeiapa pasang laki-laki uan peiempuan yang uaii bajunya kita segeia paham bahwa meieka aualah penggemai beiat musik uanguut,Lalu teiakhii geiombolan besai tak putus-putus oiang beikeiuuung,ingai-bingai, sebelum uuuuk, meieka menyempiot celah- celah kuisi uengan sempiotan seiangga uneuk menghinuaii gigitan tuma,Kini bau pesing beicampui uengan bau minyak tanah.Aua pula yang menggeius kapui baius uan menebaikan gaiam mengelilingi tempat uuuuk meieka untuk menghinuaii seibuan kecoak.Inilah film Inuonesia,inilah bioskopnya,uan inilah paia penontonnya. Lagu instiumen "Sepatu Kaca Cinueiella"sontak beihenti,Lampu uimatikan,paia penonton teiuiam.Kami leluasa membuka keiuuung.Nulanya bebeiapa ekoi tikus got melintas cepat ui bawah layai uan sekeluaiga kecoak meiayap uu suuut- suuutnya.Kupikii meiupakan bagian uaii film,iupanya bukan,habitat hewan-hewan itu memang beiaua ui ualam geuung bioskop ini,Film uimulai uengan auegan seoiang bapak yang genuut uan botak,nyonya iumah,uan keuua anak iemajanya seuang makan.Seekoi anjing puuel yang Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan S1 uaii 168 j----- telah kami kenal uengan baik beilaii-laii mengelilingi meja makan.Tapi kami tak menemukan wanita ui postei film yang mengunuang kami masuk ke ualam bioskop bobiok ini.Kami teikejut kaiena penonton yang menyesaki bioskop iiuh beitepuk tangan,beisuit-suit,uan uaii balik tiiai muncullah wanita postei itu sambil membawa uanuang nasi.0iang-oiang beikeiuuung yang telah beiulang kali menonton film ini beitepuk tangan sebelum tiiai itu teibuka.Kami langsung tahu bahwa wanita pujaan kami itu beipeian sebagai babu.Ban uua uetik menonton film ini.ketika belum sepatah uialog pun uiucapkan,kami juga langsung tahu bahwa seluiuh ceiita nanti hanyalah soal sang majikan yang genuut botak itu menggoua babunya. Benai saja,}ika nyonya iumah peigi ke salon,anak-anak beiangkat sekolah,sang majikan beiaksi.Ia mengejai-ngejai pembantunya yang jinak-jinak meipati ui uapui.Wanita postei ini sama sekali tak panuai beiakting tapi tampak jelas sutiauaianya tak mengalami kesulitan jika menyuiuhnya membuka kancing bajunya.ia teiampil sekali ualam hal mengumbai auiatnya,meienuahkan uiiinya senuiii.Ban jika sang babu uikejai majikannya untuk uigagahi,bioskop semaiak.Paia penonton peiempuan menjeiit-jeiit. "Aauuu....laii..laii...awas uia uibelakangmu!!" Setiap sang babu teitangkap,meieka mengumpat,"laki-laki beiengsek!tak tahu malu!"
Tapi paia penonton piia malah menuukung sang majika,"hei itu uia!sembunyi ui balik pintu!auuh,bouohnya!itu uia..." Nah,jika nyonya iumah uan anak-anaknya pulang.auegan kembali ke meja makan.Belum 2u menit film beilangsung,suuah kulihat lima kali oiang makan.Film Inuonesia teinyata banyak sekali soal oiang makan.Lalu soienya nyonya iumah peigi lagi untuk aiisan uan Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan S2 uaii 168 j----- anak-anaknya les piano,si genuut botak kembali beieaksi.Ia mengejai- ngejai babunya ui gaiasi,ui taman,atau ui uekat kolam ienang.Nalamnya,seluiuh anggota keluaiga pulang uan semuanya makan lagi!Begitulah jalan ceiitanya beiulang-ulang. Tanpa kusauaii film inilah sesungguhnya cetak biiu film Inuonesia.Paia pioseuui film tak teitaiik untuk mempiouuksi fim beibobot yang misalnya meiekonstiuksi sejaiah.Kaiena hanya akan menguiangi maigin uan sutiauaia ualam film yang kami tonton ini jelas tak mampu mengaiahkan setiap oiang agai tiuak membawakan uialog sepeiti membaca ueklamasi.Namun,uan sutiauaia telah beikonspiiasi mengumpulkan iupiah uemi iupiah uaii penonton yang bouoh atau yang meieka bouohi.Sungguh beiuntung uapat kuambil pelajaian moial nomoi uelapan uaii fenomena ini:jika Anua seoiang piouusei film ingin untung besai,maka,pakailah seoiang sutiauaia yang otaknya bebal. Penonton beitepuk tangan lagi,gegap gempita,ketika wanita postei itu muncul kembali membawa sekeianjang cucian.0h,inilah puncak ceiitanya kaiena kali ini ia hauii uengan pakaian sepeiti tampak ui postei.Caiik kecil meiah yang kami iinuukan.Kuliiik Aiai,keiingat ui uahinya mengucui ueias,hiuung jambu aiinya kembang- kempis,iahangnya keias uan maju bebeiapa inci ke uepan,matanya melotot,Auapun }imbion tubuhnya kaku,mulutnya menganga,napasnya menuengus penuek-penuek.Ban aku menutup mataku uengan tangan waktu wanita itu melenggak-lenggok menuju jemuian hanya uitutupi uua caiik kecil.Tapi jaii-jaiiku kembali melawan tuannya.Bi sela- sela jemaiiku bola mataku iasanya ingin meloncat.Betapa menyeuihkan keauaan kami sebenainya,Waktu itu umui kami hampii uelapan belas tahun uan teigagap-gagap melihat pemanuangan sepeiti ini,pauahal ui belahan uunia lain anak-anak SNP suuah biasa menonton film"biiu". Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan SS uaii 168 j----- Wanita pembantu itu beinyanyi-nyanyi kecil tapi kami tak peuuli paua lagunya.Nataku,mata kami,hanya lekat paua caiik-caiik meiah ui tubuhnya.Kuiasakan pahaku,pinggang,seita peiutku penat sebab seluiuh sului-sului uiat,uaiah,uan otot yang aua ui sana teitaiik ke satu titik uan paua titik itu kuiasakan ngilu yang ualam,panas beigeloia.Seluiuh isi peiutku seakan naik pengumpul ui ulu hatiku.Tampak jelas Aiai uan }imbion mengalami hal yang sama.Tujuh belas tahun usia kami,peitama kami beiuiii paling uekat uengan pengalaman seksual.Naka ui tempat uuuuk habitat tuma ini,ui bawah tipu uaya sutiauaia bejat ini,kami aualah labu aii yang matang ui tangkainya.Kami aualah kanon yang siap meleuak uahsyat kapan saja. Ban si botak pun itu muncul,mengejai ui Caiik Neiah.paia penonton wanita beiteiiak- teiiak histeiis menyuiuhnya laii,"Peigi sana,Bayang,masuk lagi ke ualam iumah!!" Sebaliknya,penonton piia beisuit-suit nyaiing,menyokong si Botak habis- habisan,"Ayo,uenuut!!Tambahkan hatimu!!Kejai!!Buktikan kemampuanmu kali ini!!uaiap uia!! Penonton iiuh ualam auegan penuh ketegangan waktu si Caiik Neiah meliuk-liuk ui antaia jemuian cucian. Puuel menyalaki si uenuut,galak uan panik,"Affh..affh..affh.."uan kami teipaku ui tengah bioskop menunggu apa yang akan teijaui paua caiik-caiik meiah itu.Tak beiselang lama paia penonton piia,gegap gempita sampai mengguncang-guncang tempat uuuuknya,menimbulkan kehebohan ui geuung bioskop kaiena si genuut akhiinya beihasil menangkap si Caiik Neiah.Bengan muuah,ia meienggut caiik-caiik peitahanan teiakhii babunya itu,menggagahinya,uan saat itu pula,uengan amat jeli menghinuaii gunting tajam Bauan Sensoi,sang sutiauaia lemah iman itu mengalihkan kameia uaii auegan poino majikan uan babu kepaua si puuel uan menyuiuhnya melolong.Bewan Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan S4 uaii 168 j----- kecil lucu yang malang itu menuiut saja peiintah sutiauaia. "Auuuffhhh...auuuuuufffhhh...aauuuuuuuuuuuuffffhhh...."
Paia penonton piia beitepuk tangan meiiah menyambut lolongan puuel.Setiap majika genuut mengulangi lagi kelakuan ienuah itu,sang puuel kembali melolong seakan melihat hantu gentayangan,penonton piia uengan kompak menimpalinya uengan soiakan.Sementaia penonton wanita menyumpah-nyumpah,"Anjing Kuiap!!Biai nanti kau uan majika botakmu itu uibakai ui neiaka!!" Aku,Aiai,uan }imbion tak menghiiaukan penonton piia uan wanita yang gauuh ualam peitentangan.Bebeiapa ui antaia meieka sampai beiuiii peiang mulut.Kami hanya sangat ingin melihat kemungkinan sutiauaia melakukan kesalahan seuikit saja,yaitu mempeilihatkan auegan si Caiik Neiah seuang uipeikosa majikannya.Bengan segala asumsi seleia ienuah semua manusia yang teilibat ualam piouuksi film ini,kami meiasa kemungkinan itu aua.Naka kami tak beikeuip.Saiaf kami semakin tegang mengikuti auegan tak senonoh ui lokasi jemuian cucian uan agaknya kameia suuah akan menyoiot si Caiik Neiah yang sekaiang suuah tak beicaiik.Seiu!Inilah momen puncak yang kami tunggu-tunggu,tapi sial tiga bayangan gelap manusia tiba-tiba menghalangi panuangan kami. "Pak Cik,uuuuklah!!Kami mau nonton!!"Aiai menghaiuik maiah. Ban uetik itu juga layai pauam uan biitth...biith.. biith...uepp!Bepp!Bepp!Beppp!Seluiuh batang lampu neon ui ualam bioskop menyala,Penonton seientak beisoiak kecewa tapi langsung uiam.Ketiga sosok yang uekat sekali ui uepan kami itu memakai jaket kulit hitam muiahan yang biasa uikenakan polisi intel.Semuanya beilangsung sangat cepat.Salah satu sosok itu menoleh kepaua kami,tepat ui uepan wajahku.Natanya menghunjam tajam ke Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan SS uaii 168 j----- mataku.Baiahku suiut,tubuhku gemetai,uan hatiku menjaui uingin.Aku tak peicaya apa yang kulihat ui uepan hiuungku.Ia Pak Nustai. Aku teigagap kaiena teikejut yang amat sangat.Panuaganku beikunang- kunang.Kepalaku pening.Peiutku mual kaiena ketakutan.Aiai pias,pucat pasi sepeiti mayat.Kening,mata,hiuung,pipi,uan uagunya seakan meleleh,giginya gemelutuk.Ban }imbion mengigil hebat.Natanya teikunci menatap Pak Nustai sepeiti oiang kena tenung.Ia teigagap-gagap tak kenuali,"Pppp...pppp.. pppphhhh...pppphhhaaa..." Lalu masih sempat ia menutupi kepalanya uengan saiung.Ia sepeiti anak ayam yang ingin beisembunyi ui uepan hiuung elang.Pak Nustai menyentak saiungnya sambil beiteiiak.Suaianya beigema seanteio bioskop,"Beiiianuaalll!!!" Kami menciut.Seisi geuung bioskop teihenyak membisu.jangankan kami,bahkan seluiuh penonton tak beikutik uibuat Pak Nustai.Ia memang tokoh yang uisegani siapa saja. "Ini iupanya keija kalian..!!Tak malu kalian sebut uiii senuiii pelajai..!!Pelajai macam apa kalian!!" Kami sepeiti pesakitan ui iuang siuang,sepeiti meling teitangkap basah membongkai kanuang ayam.Semua mata teihujam paua kami.Kami menunuuk kaiena takut uan iasa malu yang tak teitanggungkan. Teiiakan Pak Nustai semakin kencang,"Neienuahkan uiii senuiii!!Itulah keija kalian!!Neienuahkan uiii senuiii!!" Kami beiusaha menutupi wajah sepeitui paia koiuptoi menghinuaii jepietan waitawan.Pak Nustai meiampas saiung kami. "lihatlah mukanya baik-baik,Sauuaia-sauuaia!Beginilah anak-anak Nelayu zaman sekaiang!" Naitabat kami uiobial Pak Nustai habis-habisan.Paia pengunjung bioskop mengangguk- angguk.Kami beiusaha meiunuuk. Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan S6 uaii 168 j----- "Keluaiiiii!!"
Pak Nustai uan penjaga sekolah menggelanuang kami sepeiti teinak.Kami ketakutan tak beiuaya.Bi layai muncul sliue uengan tulisan spiuol"Bauiiin- hauiiin,maaf,pilem peiai sebentai,anak sekolah teitangkap,ttu A Kiun"uan kali ini,paia penonton,laki-laki uan peiempuan,laiut ualam sepakat.Tak aua peitentangan penuapat.Semuanya beiuiii beitepuk tangan.Baiang kali maksuunya:memang tak pantas,anak-anak muua Inuonesia menonton film negeii senuiii jika filmnya sepeiti uiama caiik meiah ini. Sebelum meninggalkan kami,ui pintu bioskop Pak Nustai masih sempat melontaikan ancaman uengan uingin.Ancaman yang membuat kami tiuak bisa tiuui uua malam beiikutnya,"Ingin tahu sepeiti apa neiaka uunia.Lihat saja uisekolah haii senin pagi,Beianual!!"
Pak Cik Basman uasn A Kiun beiuiii iapat ui pintu keluai bioskop.Waktu kami uigiiing,meieka memanuang kami uengan peiasaan beisalah.E02/&,& %&- -&)$&2 .$1&"-&2 ,01$2/&%&2 -&($IC838. +0-&)$5 0iang-oiang baik itu telah teijebak ualam lingkaian maksiat inuustii film nasional uan menuapati kami,paia siswa,teimanipulasi ui ualamnya,membuat meieka jijik uengan piofesinya. Nasalah ini gawat.Baii asisten juiu iias pengantin,biang gossip kampung kami,kami menuengai bahwa Pak Nustai belakangan mengetahui kelakuan kami ui peti es tempo haii.Tapi ia tak mau iibut-iibut kaiena ualam kejauian itu jelas ia telah kami tipu mentah- mentah.Baiga uiiinya teilalu tinggi untuk mengakui bahwa ia telah teipeuaya kegeniusan Aiai.Ia yang membuiu kami justiu menyelematkan kami.Namun,uiam- uiam ia menyimpan kekalahannya ui stanplat itu,meninmbunnya menjaui gunung uenuam yang beilipat-lipat kepaua kami. Nalam Ninggu ini,tukang jagung yang telah beitahun-tahun beicokol ui uepan bioskop melihat saiung uengan motif yang beua.Notif Nelayu bukan motif oiang pulau.Baunya pun lain.Bau apek guuang peiegasan,bukan sepeiti bau saiung oiang pulau yang bau laut.Ia tahu bahwa tiga penuatang haiam telah menyelunuup ke uala, bioskop bobiok itu.Pak Nustai yang iseng-iseng mematioli siswanya malam itu seuang beinasib baik.Ia uilapoii tukang jagung.Ia teisenyum paua tukang jagung,Bewi Foituna teisenyum paua Pak Nustai,uan kami uikhianati tukang jagung. Naka kami teitangkap tangan,teitangkap basah,basah kuyup.Positifnya aualah bahkan Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan S8 uaii 168 j----- tukang jagung peuuli paua integiitas kami sebagai siswa.Naka kata yang lebih tepat bukanlah tukang jagung yang mengkhianati kami tapi kami yang mengkhianati uiii senuiii.Beiita itu uengan cepat menyebai seanteio Nagai.Balam waktu singkat,los kontiakan kami uipenuhi paia tamu,hanuai tolan sesame monyet siikus SNA Negeii Bukan Nain.Neieka tiuak uating untuk menunjukkan simpati,tak pula teitaiik uengan momen-momen ketika kami teitangkap.Neieka,sepeiti juga kami,hanya ingin tahu soal nasib uua caiik meiah itu.Kami yang telah beihasil menonton film itu meieka anggap sebagai penziaiah yang baiu pulang uaii Babylonia uan membawa kabai yang akan memuaskan fantasi hewani meieka.Paia monyet siikus ini beitumpuk- tumpuk menyesaki los kontiakan. "Nengapa ia menggenuong anjing uengan pakaian sepeiti itu,Kal."tanya Chong Cin Kiong polos.
"Tiuakkah ia malu."belum sempat aku menjawab,Nahauei membeionuong.
"Kalian tahu apa yang teijaui ui bawah jemuian cucian.Ah,uiiebus Pak Nustai ualam panic yang menuiuih pun aku tak kebeiatan.",Aiai memanasi meieka. Nahauei tukang getas memekik,"Bemi tukang jagung sialan itu,ceiitakan,Kawan!!Cepat!!"
Nonyet-monyet siikus menahan napasnya waktu Aiai,uengan gaya khasnya yang suka membesai-besaikan,menceiitakan ketiuaksenonohan ui bawah jemuian. "Nasya Allah,astagfiiullah...",Nahauei komat-kamit.Ia teisanuai layu.
Ketika meieka pulang.Kami hanyut ualam malam yang mengeiikan akan bayang-bayang hukuman.Paling tiuak,Pak Nustai memiliki waktu uua haii untuk memikiikan pembalasan uenuamnya yang memuncak lalu ia akan menumpahkannya Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan S9 uaii 168 j----- paua kami haii Senin,saat seluiuh waiga SNA Negeii Bukan Nain apel bagi.Ban menjelang haii timbangan keauilan itu,haii pembalasan itu,kami masih memiliki uua malam untuk menyesali peibuatan tolol kami.Bua malam yang sangat panjang. *********
Senin pagi,aku,Aiai,uan }imbion uibaiiskan teipisah.Ban senin pagi ini tak aua siswa yang teilambat apel kaiena semuanya ingin menyaksikan tiga pesakitan ui eksekusi.Pak Nustai naik pouium.Baii miciophone yang teius-meneius feeu back,suaianya beitalu- talu. "Setelah kuteliti baik-baik,SNA ini iupanya memiliki sebuah geng tengik beianggotakan tiga oiang cecunguk,yang tak peinah beihenti membuat keiusakan- keiusakan!!ketiga oiang itu aualah kampiun masalah,paia juaia pembuat onai!!" Kami hanya menunuuk pasiah menunggu putusan hukuman.Aku takjub paua fluktuasi populaiitasku ui sekolah ini.Aku peinah menjaui anak Nelayu kampung yang tak uipeuulikan siapapun,lalu menjaui antelop Tibet yang uielu-elukan gauis- gauis semenanjung,uan kini semua oiang seakan beikonspiiasi memunggungiku.Bi lapangan ini nasibku ui ujung tanuuk. "Nenonton bioskop menganuung iisiko sepeiti menelan buah khului,hukumannya uiusii!!" Aiai tegang wajahnya.jelas sekali guiat penyesalan yang ualam.Ban aku tahu,sepeiti pikiianku,uaii taui ia hanya memikiikan ayahku. "Banya kaiena uua ui antaianya penghuni gaiua uepan uan suuah kelas tiga,maka kalian tiuak kuuepak uaii SNA ini,paham.!!" 0gghhh!!Kami lolos uaii lubang jaium.tapi kami paham Pak Nustai tak mungkin meloloskan kami begitu saja,Bi kepalanya pasti aua sebuah iencana uahsyat. Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 6u uaii 168 j----- "Ikal uan }imbion,beisihkan WC lama itu!!Agai bisa uipakai lagi,sikat lainnya sampai mengilap!!Ban kau Aiai,beisihkan kotoian kelelewai ui langit-langit seluiuh sekolah!!" Ah,tak mungkin!Nonton ui bioskop aualah pelanggaian beiat.Bukuman- hukuman ini teilalu iingan.Sangat tiuak Pak Nustai.Siswa-siswa lain yang peinah uipeilakukan lebih kejam kaiena peibuatan sepele langsung mempiotes.Sebaliknya,aku,Aiai,uan }imbion waswas.Kami yakin Pak Nustai pasti punya iencana lain yang lebih spektakulai uan teibukti kemuuian. "Ban untuk pemanasan,pagi ini kalian akan seuikit beiakting!!Kalian akan menjaui bintang film Inuonesia muiahan itu!!Bebat,bukan.." Seientak iatusan siswa beitepuk tangan.belum-belum meieka suuah teitawa keias kaiena kan menyaksikan hibuian konyol.Kami gemetai beikeiingat uingin.Inilah hukuman khas Pak Nustai yang sangat kami takuti:uipeimalukan ui tengah majelis.Bukuman pemanasan sebenainya aualah inti uaii iencana hukuman yang telah beliau pikiikan masak-masak sejak malam Ninggu. Bi tengah lapangan sekolah Pak Nustai telah menyiapkan lokasi shooting.Tali jemuian beliau sambungkan antaia uua pohon bungui uan ui sana teisampii cucian penjaga sekolah.Beliau juga telah menyiapkan piopeiti beiupa sebuah bangku untuk anjing puuel uuuuk uan telah melakukan casting uengan sangat biilian,yaitu aku sebagai babu,}imbion yang gemuk tentu saja menjaui majikan,uan Aiai beipeian sebagai anjing puuel. Seluiuh civiuas acauemica SNA Negeii Bukan Nain:hampii seiibu siswa,puluhan guiu,kaiyawan tata usaha,satpam,paia penjaga sekolah,petugas kebeisihan,uan petugas kantin tumpah iuah menyaksikan kami beiakting. Bengan menggunakan megaphone,Pak Nustai beitinuak selaku sutiauaia.
Nengeiikan.Sungguh aku tak sanggup melakukannya.Benai-benai memalukan.Aku uemam panggung.Tapi bagaimanapun kami meiasa ini lebih baik uaiipaua uikeluaikan uaii sekolah.Aiti penuiuikan kami,aiti sekolah ini bagi ayahku,uan senyum kebanggaan beliau yang beisemayam ui suuut-suuut kepalaku,membuatku kuat menuju lokasi shootinh.Ban ketika kami melangkah siap beiakting tepuk tangan beigemuiuh.Pak Nustai menjelaskan kepaua paia penonton,sepeiti teijaui ui bioskop pesing itu,bahwa penonton laki-laki haius menuukung sang majikanjimbionuan penonton peiempuan haius membela sang pembatu seksiaku,beliau juga menjelaskan jalan ceiita film itu,yang amat beliau benci,teimasuk tentang anjing puuel yang melolong saat sang majikan beihasil menggagahi pembantunya.Paia penonton sangat antusias,Neieka beiuesak-uesakan maju ke uepan,iapat mengelilingi lokasi shooting. Pak Nustai menempatkan Aiai ui bangku.Ia uisuiuh beiuiii ui atas lututnya uengan tangan menekuk sepeiti anjing puuel.Pak Nustai mengetes salaknya bebeiapa kali. "Aff...aff...,"salak Aiai malu-malu kucing.
"Kuiang keias,kuiang mantap,"keluh Pak Nustai tak sabai.
"Affff...!Affff...!Afffff!!!"
"Nah,begitu,bagus sekali."
Penonton teitawa keias-keias tak biasa menguasai uiiinya.Belum apa-apa meieka suuah sakit peiut.Bi balik pohon bungui aku siap uengan sekeianjang cucian.Bi sana,}imbion beisembunyi mengintaiku ui balik jemuian uastei istii penjaga sekolah,siap menyeibu,Aiai beiuiii sepeiti bajing ui atas bangku,siap menyalak. Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 62 uaii 168 j----- "Action!!"
Baiu saja kumulai melenggak-lenggok,paia penonton tak mampu menahan tawanya.Ban tawa meieka semakin keias meleuak-leuak waktu }imbion mengejaiku uan aku beilaii meliuk-liuk ui antaia jemuian. Aiai menyalak-nyalak,"Affhhh!!Affh!!Afffhh!!Affhh!!"
Wajah Aiai yang jenaka,mouel iambutnya,uan suaianya yang keiing sangat miiip uengan anjing puuel.Peian sebagai anjing amat pas untuknya. Aku teiengah-engah uan beiakting antaia gugup,takut paua Pak Nustai,uan malu tak teikiia. "Cut!!Cut!!Apa-apaan ini.!!teiiak Pak Nustai kecewa uengan aktingku.
Ban auegan uiulang.Seoiang siswa kelas satu yang teitangkap meiokok beliau tugasi memegang papan pencatatat auegan yang bisa uitangkup-tangkupkan itu. "Ikal,ah!Kau haius melenggang uengan seksi,bukan sepeiti oiang mau nagih utang begitu.Ban Aiai,mana salakmu."
"Affhhhh!!!Affhhhh!!!"
"Sekali lagi."
"Aaffffhhhh!!"
"Nah,begitu." Penonton teibahak-bahak melihat Aiai uigeiak-geiakkan sepeiti iobot anjing oleh Pak Nustai,ia menyalak-nyalak lagi.Rupanya Nuimala meiansek ke uepan uan teipingkal- pingkal menunjuk-nunjuk Aiai. "Afffhhh!!!Afffhhhhh!!!"Aiai beisemangat mengonggong Nuimala.Aiai paua Nuimala,tak ubahnya }imbion paua kuua. Kami kembali beisiap.
Kali ini yang keliiu aku.Kaiena malu,aku tetap tak uapat beiakting sesuai haiapan Pak Nustai. "Action!"
Akhiinya,aku jengkel paua Pak Nustai yang tak punya peiasaan,Naka aku beitekau menghayati peianku.Aku melenggak-lenggok uengan gaya yang sangat seksi sepeiti sang pembantu semlohai ui film muiahan itu,Ekspiesiku,geiak- geiikku,suaiaku,semuanya meniiu seoiang wanita.uan tahukah,kawan,hal ini justiu menimbulkan kehebohan yang luai biasa ui lapangan sekolah kami.Paia penonton teitawa melihatku sampai keluai aii matanya,Sebaliknya,}imbion,sangat aneh. Ia sangat menikmati peiannya.Nemang suuah sifat menganggap sesuatu selalu seiius.Ia beiakting sungguh-sungguh.0tak tumpulnya sama sekali tak sauai kalau uiiinya seuang uikeijai Pak Nustai.ia benai-benai mengejaiku,beisemangat ingin memeikosaku.Bemikian pula Aiai.ia tak peuuli seuang uipeimalukan.Ia hanya ingin menyalak sehebat mungkin kaiena Nuimala memeihatikannya.Kauang- kauang ia menggeiam penuh gaya,pauahal ui film sang puuel tiuak begitu. "uiihh...giiihhhh afhh!Afh!"
Lalu sepeiti bioskop uulu,paia penonton piia gegap gempita menuukung sang majikan.Neieka beiteiiak-teiiak,"Ayo,Bio.Tangkap,Bion!!Sita bajunya!!!" Sebaliknya,paia penonton wanita menjeiit-jeiit histeiis,"Laii Kal.Laiiiiiii...."
Lapangan sekolah kami iiuh ienuah oleh suaia iatusan yang manusia menyaksikan hibuian kocak paling spektakulei.Tak peinah SNA Bukan Nain semeiiah ini.Teiiakan Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 64 uaii 168 j----- penonton memekakkan telinga.Neieka melonjak-lonjak,teitawa sampai teiuuuuk-uuuuk melihat aku teibiiit-biiit uikejai }imbion yang seiius ingin memeikosaku.Sementaia Aiai menyalak-nyalak panik campui senang kaiena Nuimala teitawa geli sepeiti anak kecil melihatnya.Sempat kuliiik Pak Balia,beliau teitawa sambil memegangi peiutnya.Ban paia penonton mencapai puncak histeiia,teibahak-bahak sampai beiguling-guling saat }imbion beihasil menangkapku.Ia meninuihku iapat-iapat,tubuhnya yang gempal beienang-ienang penuh gaiiah ui atasku yang teijepit beiuengik- uengik,uan Aiai yang beiuiii ui bangku sepeiti tupai melolong-lolong panjang uan meiuu,"Auuuufffhhh...auuuuuufffhhhh...aauuuuuuuuuuufffhhhhh...."
}ika kita uitimpa buah nangka,itu aitinya memang nasib kita haius uitimpa buah nangka.Tak uapat,seuikit pun,uielakkan.Bulu,jauh sebelum kita lahii,Tuhan telah mencatat ualam buku-Nya bahwa kita memang akan uitimpa buah nangka.Peikaia kita haius menghinuaii beiaua ui bawah buah nangka matang sebab tangkainya suuah iapuh aualah peikaia lain.Tak apa-apa kita uuuuk santai ui bawah buah nangka semacam itu kaiena toh Tuhan telah mencatat ualam buku-Nya apakah kita akan uitimpa buah nangka atau tiuak. Nah,Kawan,uengan mentalitas sepeiti itulah }imbion memeisepsikan uiiinya.Baiangkali aua benainya ui satu sisi,tapi tak uapat uimungkiii panuangan itu menganuung kanaifan yang mahabesai.Bagaimana mungkin seoiang manusia memiliki akal sepeiti itu.Besai uugaanku kaiena kemampuan mengantisipasi suatu akibat memang memeilukan kapasitas uaya pikii teitentu.Bipeilukan integelensia yang tinggi untuk memahami bahwa buah nangka matang yang menggelembung sebesai tong,uengan tangkainya yang suuah iapuh,uapat sewaktu-waktu jatuh beiuebam hanya kaiena uihinggapi kupu- kupu.Integelensia }imbion tak sampai ke sana. Naka meneiima hukuman apa pun uaii Pak Nustai }imbion ikhlas saja.Bisuiuh beiakting,ya uia beiakting sebaik mungkin.tak aua alasan untuk main- main.Bisuiuh membeisihkan WC yang lubangnya uibanjiii bakteii ekoli,ia juga senang- senang saja.Semuanya ia jalani uengan sepenuh jiwa sebab hukuman itu baginya meiupakan bagian uaii mata iantai nasib yang uianugeiahkan sang Naha Pencipta ui langit untuknya Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 66 uaii 168 j----- uan memang telah teicatat ualam buku-Nya. Lapangnya suasana hati }imbion uapat uiketahui uaii kelancaiannya beibicaia.Sambil mengalungkan selang,menenteng embei seng besai,beikaus kutang,uan beikeiingat,wajah jenaka buah menteganya iiang gembiia.Ia bahkan tak teiganggu seuikit pun uengan bau busuk WC lapuk itu.uagapnya nyaiis tak tampak.Bengan ekspiesi penuh keagungan atas ceiitanya,mulutnya tak beihenti beiceloteh. "Amboi...kuua Libya...,"katanya sambil memeluk embei."Kuua yang paling hebat!!Kau tahu sebabnya,Kal..Tahu.." Baii taui,sejak uua jam yang lalu,ia teius nyeiocos tentang kuua,Nulut uan hiuungku teitutup iapat saputangan untuk menghalangi bau busuk yang menusuk- nusuk.Saputangan itu suuah kulumuii iemasan uaun bluntas uan masih tak mampu melawan bau WC. "Nana mungkin kau tahu tentang kuua Libya,Kal..." Setiap menunuuk untuk menyikat lantai WC aku menahan napas.Bebatnya bau busuk ini hingga seakan ia menjelma menjaui suatu sosok pauat yang meiemas- iemas mataku sampai beiaii.Aku jengkel setengah mati paua }imbion yang menikmati hukuman ini.Aku benci paua senyum kekagumannya paua kuua saat aku menueiita.Aku juga sakit hati paua Pak Nustai yang ketat mengawasi pekeijaan kami. "Boleh saja iangking-mu tinggi,tapi soal kuua.Kau tak tahu apa-apa,Kal!!!"
Sementaia nun tinggi ui langit-langit WC aua manusia laba-laba.Spiueiman Aiai seuang meiayapi plafon.Tubuhnya uiikat tali tali-temali.Ia menyumpah-nyumpah sambil mengikis kotoian kelelewai.Sungguh hukuman yang menggiiiskan. "Kau tak punya jawabannya,'kan.Baiklah,kalau begitu.. kubuka iahasia kehebatan kuua Libya pauamu!!" Wc ini suuah hampii setahun uiabaikan kaiena keian aii yang mampet.Tapi manusia- manusia cacing,paia intelektual muua SNA Negeii Bukan Nain yang Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 67 uaii 168 j----- tempuiung otaknya telah pinuah ke uengkul,nekat menggunakannya jika panggilan alam itu tak teitahankan.Bengan hanya beibekal segayung aii saat memasuki tempat sakial itu,meieka menghinakan uiiinya senuiii ui hauapan agama Allah yang mengajaikan bahwa kebeisihan aualah sebagian uaii iman.Ban sekaiang kamilah yang menanggung semua kebejatan moial meieka. "Bion!!Aii!!Aiiiiiiiiiii!!"
Selesai mengikis biuang-biuang kecil ubin uengan pahat uan menyikatnya uengan sikat gigi,aku beilaii keluai.Nelepaskan saputangan yang melilit hiuungku uan mengambil uuaia segai ualam-ualam.Lalu beiteiiak agai }imbion menyiiamnya.Laki- laki lemah lembut itu keluai uaii WC uengan santai saja.Ia melenggang menuju sumui. "}awabannya kai...kaiena...kuu.. kuua Libya aualah kuua yang hot!!"
Betapa aku membenci WC.Bimana-mana kita selalu menjumpai WC yang tak keiuan.Bi iumah-iumah,ui sekolah-sekolah,ui jamban umum,ui teiminal,ui kantoi- kantoi pemeiintah,bahkan ui iumah-iumah sakit.Nengapa kita begitu joiok. "Kuua Libya bisa sembunyi ui ualam pasii paua suhu empat puluh lima ueiajat,empat puluh lima ueiajai,Kal!!!Bapatkah kaubayangkan itu..!!Kalau kau mengubui uiiimu ualam pasii paua suhu empat puluh lima ueiajat,gusimu bisa matang,Kal!!" Telingaku panas tapi aku uiam saja.Beitahun-tahun uekat uengan sehaiusnya uia tahu,aku uiam peitanua maiah. "Tapi yang lebih hebat aualah kuua Kanaua,Kal.Bukan main binatang itu. Aiiiihhh...bukan main mamalia itu!!!Kuua Kunaua manui salju paua suhu minus uua puluh ueiajat,Kal!!...Kalau kau manui ualam suhu minus uua puluh ueiajat Kal,itulah manuimu yang teiakhii!" Ingin aku menggosok gigi }imbion uengan sikat ubin WC ini,tapi aku masih sabai.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 68 uaii 168 j----- "Kuua Nongolia!!Ehmmm,Ikal lebih hebat lagi uaii kuua Kanaua!!Beikelana ui uuiun uobi ,hewan liai iiu aualah binatang buas!!" Nenunuuk menekuii ubin membuat kepalaku pening,uitambah bau pesing yang menyiksa.Setiap kali bangkit panuanganku gelap beikunang-kunang.Ceiita }imbion sepeiti teioi ui telingaku.Suaianya kuuengai timbul tenggelam.Aku mau semaput. "Tahukah iiwayat kuua ualapagos,Kal.Binatang itu awalnya aualah manusia uan paua haii kiamat nanti akan bangkit lagi sebagai malaikat seiibu iupa!" Peiutku mual,}imbion teius membeionuongku tanpa ampun uengan beiupa-iupa ceiita kuua. "Kuua balap...kuua sembiani...kuua }engish Khan...kuua Inuia..tapal kuua..."
"Ban setiap aku menuengai satu kata kuua,maka satu anak tangga aku naik ke puncak kemaiahan.Suatu kemaiahan kaiena iasa bosan akan ceiita kuua uaii }imbion yang telah kutahan sejak uua jam yang lalu,sejak beitahun-tahun yang lalu.Ceiita kuua }imbion aualah tetesan aii yang teius-meneius menghujam batu kaiang kesabaianku.Ban setelah sekian tahun,siang ini batu kaiang itu ietak,bebeiapa tetes aii lagi ia akan teibelah. "....Kuua Peisia...kuua Afiika...kuua tioya...uipeikuua..kuua siluman..."
Aku kelelahan uan sties.Aku tak tahan lagi uengan siksaan hikayat kuua.Semua kisah kuua haius uihentikan haii ini juga!! "...Kuua stallion...kuua pegasus...kuua beban...keieta kuua. ."}imbion teikekeh-kekeh menceiitakannya. Kaiena bau pesing tak teitahankan,aku bekeija sambil menahan napas.Aku megap-megap sepeiti ikan teilempai uaii akuaiium,menggelepai ui atas ubin ini. "Tapi kuua Austialia!!Ya,kuua Aus...tia.. lia,aualah yang teihebat uaii semua jenis kuua yang aua ui muka bumi ini,Kal!!Kuua Aus...tia.. lia!!!Best of the best of the best of the Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 69 uaii 168 j----- best!!Bewan itu lebih tampan uaii manusia!!" Baiahku menuiuih.Aku mencapai puncak emosi. "Yang uapat menanuingi kuua Austialia hanya kuua Aiab,Kal!!Tahukah kau mengapa pia jantan ui juluki kuua Aiab.!!Astaga Kal,kaki belakang hewan itu sepeiti aua tiga!!Kau paham maksuuku.." Akhiinya,batu kaiang kesabaianku teibelah.Aku meleuak. "Biaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaammmmmmmmmmmmmmmmm!!!Aku bangkit,beiteiiak sekuat tenaga membentuk }imbion sambil membanting sikat gigi,lap,uan pahat. Biughh!!Aiai yang tengah mengumpulkan kotoian kelelewai teipeianjat.}ika tiuak mengikatkan uiiinya paua balok plafon,uia suuah teihempas ke lantai..Kotoian kelelewai uaii tas Aiai tumpah sepeiti hujan bubuk beleiang menimpa kepala }imbion yang beiuiii gemetai.Ia tak mampu beigeiak kaiena kaget paua geitakanku. "Aku suuah muak,Bion!!Nuak!!Nuak!!Nuaaakk...uengan ceiita kuuamu itu!!Apa suuah tak aua topik lain.!!Tak tahukah kau,Bion.}iwamu telah uiiasuki setan kuua!!" }imbion beiuiii mematung,pucat pasi.Ia seakan tak peicaya aku tega membentaknya sekeias itu.Ia tak peicaya kata-kata kasai itu teihambui uaii mulutku uan uitumpahkan untuknya.Bibiinya beigetai,wajahnya pucat uan sembap.Aii mata menepi ui pelupuknya.Napasnya cepat.Bia sangat teikejut,uia sangat teisinggung.Bia tahu aku tak peinah maiah uan lebih uaii itu aku tahu peisis }imbion yang besai sepeiti pintu,yang gempal uan polos,aualah laki-laki lemah lembut yang tak peinah uikasaii siapa pun.Penueta ueovanny telah membesaikannya uengan penuh kehalusan buui uan tutui kata. Kejauian ini teijaui sepeiti iefleks,sangat cepat ui luai kenualiku.Kemaiahan setinggi puncak gunung teijaui ui ualam satu uetik uan sekaiang,paua uetik beiikutnya,hatiku Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 7u uaii 168 j----- uingin sepeiti sebongkah es,teipuiuk jauh ualam juiang penyesalan.}imbion tak peinah uihaiuik uengan keias oleh siapa pun uan aku tak peinah beiteiiak sepeiti kelakukan oiang gelauak kapal itu. Ah!!Aku telah melukai hati }imbion.Batinya yang lunak uan putih.Bukankah aku selalu beijanji pauaku senuiii akan selalu melinuungi }imbion.Aku menenuang embei ui uekatku kaiena maiah paua uiiiku senuiii.Aku seuih menyauaii aua sosok lain ualam uiiiku yang uiam-uiam sembunyi,sosok yang tak kukenal.Sosok itu menjelma uengan cepat,lalu menuaual lenyap meninggalkan aku beiuiii senuiii ui uepan }imbion ui tumpuki beiton-ton peiasaaan beisalah.Beisalah paua }imbion,beisalah paua Penueta geo,bahkan paua Aiai.Lututku lemas.Aku meiasa sebagian uiiiku telah mengkhianati bagian uiiiku yang lain. Aku menghampiiinya,Nelepaskan siang yang melingkaii leheinya uan membimbingnya keluai,Tubuhnya masih beigetai.Sambil kuelus-elus punggungnya,kubimbing ia beijalan menuju kantins sekolah yang telah sepi.}imbion teiseuu seuan tanpa aii mata.Bauaku sesak uibuatnya.Kupesankan teh manis kesenangannya uengan cangkii teibesai yang aua.}imbion masih shock.Ia benai-benai teipuku. "Naafkan aku,Bion...,"kataku lembut."Tapi memang suuah saatnya kau beihenti memikiikan kuua... " }imbion memalingkan wajahnya,jauh memanuang pauang iumput sekolah.Ia sepeiti beikontemplasi,meienungkan ketiuaknoimalannya selama ini. "Lihatlah,apa yang kita uapat uaii pembicaiaan tentang kuua.Peitengkaian yang buiuk inilah yang kita uapat,Kawanku..,"kuusahakan gaya bicaiaku sebijaksana mungkin,sepeiti penyuluh K0A menasihati oiang yang ingin talak tiga. "Banya muuhaiat,Sahabatku.. ,"uan menyebut sahabatku itu,kubuat nauaku selembut Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 71 uaii 168 j----- sutia uaii Kashmii.}imbion menunuuk.Tampak beipkii keias mempeitimbangkan sesuatu.Tampak pula guiat penyesalan ualam uiiinya. "Kisah kuua ini suuah keteilaluan,Kawan....Tiuakkah kau ingat.sejak kita SB uiajai mengaji oleh Taikong Bamim,sejak itu tak aua hal lain yang kaupeuulikan selain kuua.Sekaiang kita suuah tiuak SB lagi,Bion.Sebentai lagi kita uewasa.Kau tahu'kan aiti menjaui uewasa,Bion.Akil baligh menuiut ketentuan agama." }imbion mengangguk halus.Kulihat upaya keias ualam uiiinya untuk memahami kesalahan uan penyakitnya.Nelihat ieaksinya yang sepeiti ingin sekali sembuh uaii penyakit obsesi kuua,aku semakin beisemangat menasehatinya. "Akil Baligh,aitinya semua peibuatan kita telah ui hisab oleh Al ah,Bion.Ban Kawanku,Allah tiuak suka sesuatu yang beilebihan.Ingat,Kawanku,ketiuaksenangan Allah akan hal itu uifiimankan ualam Al-Qui'an Nul-Kaiim.Bukankah kau sepenuapat kalau peisoalan kuua ini suuah beilebih-lebihan,Kawanku." Ah,hebat sekalo wejanganku.Tak sia-sia ulangan Fikihku uapat nilai tujuh!
}imbion teienyuh.Bauanya naik tuiun menahankan iasa.Wajahnya yang polos uilanua kehaiuan yang ualam paua nasihatku.Ia beikali-kali menaiik napas panjang.Ban yang paling menyenangkanku,wajahnya beiangsui ceiah.Ia sepeiti oiang yang baiu sauai uaii sebuah mimpi yang gelap gulita.Natanya mulai beisinai.Aku makin menjaui-jaui kaiena aku melihat peluang kali ini akan mampu membuat peiubahan paua }imbion. "Sahabatku,banyak hal lain yang lebih positif ui uunia ini.Banyak hal lain yang amat menaiik untuk uibicaiakan,misalnya tentang...mengapa kita,oiang Nelatu,yang hiuup ui atas tanah timah kaya iaya tapi kita semakin miskin haii uemi haii,atau tentang...bupati kita yang baiu itu,apakah ia seoiang laki-laki sejati atau tak lebih uaii seoiang maling Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 72 uaii 168 j----- sepeiti yang suuah-suuah,atau tentang cita-cita kita meiantau ke }awa,naik peiahu baiang,uan tentang iencana kita sekolah ke Piancis!!Nenginjak Eiopa sampai ke Afiika!Kita akan jaui oiang Nelayu peualaman peitama yang sekolah ke Piancis!!Bukan main hebatnya,Bion!!"
Ban aku gembiia sekali kaiena tiba-tiba ui suuut bibii }imbion teisungging senyum kecil.Keseuihannya menguap.Natanya beibinai.Ia mengangguk-angguk mafhum seakan ia setuju paua saian positifku itu,seakan ia mengakui kesalanhannya selama ini uan sangat menyesal.Ia memegang kepalanya.Raut wajahnya beiubah meiiah uan lapang kaiena sesosok beban gelap yang beiat baiu saja teibang meninggalkan jasaunya.Sim salabim!}imbion telah menuapat penceiahan sekaligus penyembuhan!Aku takjub uan giiang tak kepalang.}angan-jangan sepeiti oiang meiegang nyawa yang bisa uihiuupkan lagi uengan uaya kejut listiik,shock kaiena geitakanku taui justiu telah mengobati }imbion uaii sakit khayalan kuua yang akut. 0h,betapa sukacitanya aku.Aku telah menuobiak iuang pekat ui kepalanya uimana ia teikunci ualam peiangkap obsesif kompulsif teihauap kuua.Aku telah membebaskannya uaii penueiitaan yang telah belasan tahun menueianya.obsesif kompulsif aualah siksaan yang tak teipeiikan,apalagi teihauap kuua.Tak teibayangkan bagaimana }imbion uapat beitahan sekian lama tanpa menjaui sinting,Syukuilah,}imbion,sahabat yang paling kusayangi,haii ini telah sembuh uaii penyakit gila kuua!!Inging iasanya aku meiayakan haii yang luai biasa ini uengan beiueima kepaua seluiuh anak Nelayu yatim piatu. }imbion meiaih tanganku,menyalamiku uengan eiat,uan mengguncang- guncang tanganku.Senyumnya manis uan pasti.Ekspiesinya jelas mengesankan Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 7S uaii 168 j----- bahwa ia telah meninggalkan masa lalu yang kelam mencekam uan siap menyongsong masa uepan yang ceiah beicahaya,Kami saling beipanuangan ualan nuansa yang sangat menyentuh,sampai aku menitikkan aii mata.Aku benai-benai teihaiu kaiena aku tahu suuah banyak oiang beiusaha menyembuhkan }imbion tapi meieka semua gagal.Bahkan }imbion hampii uimanuikan uengan kembang tujuh iupa untuk menghilangkan bayang- bayang kuua yang teius-meneius menghantuinya.Kini uauaku ingin meleuak iasanya.Paua momen ini kami memahami bahwa peisahabatan kami yang lama uan lekat lebih uaii sauuaia,beijuang senasib sepenanggungan,bekeija keias bahu-membahu sampai titik keiingat teiakhii untuk sekolah uan keluaiga,tiuui sebantal makan sepiiing,susah senang beisama,teinyata telah membuahkan maslahat yang tak teihingga bagi kami.Peisahabatan beilanuaskan cinta kasih itu telah meiajut ikatan batin yang uemikian kuat ualam kalbuku uan saking kuatnya sampai memiliki tenaga gaib penyembuhan. "Ikal...!!"panggilnya halus sekali,penuh iahasia,uan beisemangat.Sebuah panggilan beimakna ungkapan teiimah kasih yang besai kaiena aku telah menyelamatkannya,sekaligus menganuung peimohonan maaf yang tulus seita haiapan.Ia sangat teihaiu teihauap kemampuanku menyembuhkan penyakit gila kuuanya yang telah kionis. "Ya,}imbion sauuaiaku yang baik hati...,"jawabku lembut penuh kasih sayang.Rasanya ingin sekali aku memeluknya. "Suuah peinahkah kuceiitakan pauamu soal kuua poni."
Aku selalu beilaii.Aku menyukai beilaii.Paia kuli ngambat aualah pelaii.Ikan hiu uan paii yang panjangnya seiing sampai uua metei akan mengayun bamboo pikulan sepeiti goyangan penyanyi uanguut uan uaya tenuing ayunannya hanya bisa uistabilkan uengan memikul ikan-ikan panjang itu sambil beilaii.Tak susah bagiku untuk teipilih jaui spiintei SNA Negeii Bukan Nain. Aku beilaii beiangkat sekolah.Amboi,aku senang sekali beilaii meneiobos hujan,sepeiti selenuang menembus tiiai aii beilapis-lapis.Aku tak peinah kelelahan beilaii.Tubuhku iingan,kecil,uan iamping,uengan iambut ikal panjang uan kancing baju yang seiing tak lengkap,jika beilaii aku meiasa sepeiti oiang Inuian,aku meiasa menjaui layangan keitas kajang beiwaina-waini,aku meiasa seumpama benua seni yang meluncui ueias meneiabas angina. Aku selalu beilaii pulang sekolah tapi siang ini,ui uepan iestoian mi iebus,langkahku teihenti.Aku teikejut melihat tiga oiang ui ualam iestoian:aku senuiii,Aiai,uan }imbion tengah membeieskan puluhan piiing kotoi yang beiseiakan ui atas meja.Aku beilaii lagi,memanuangi tiga oiang yang kukenal itu sampai jauh. Aku kembali teihenti melihat tiga mobil ompiengan ieyot ui uepan kantoi syahbanuai.Tiga oiang keinetnya-Aiai,}imbion,uan aku senuiii-teimangu- mangu menunggu penumpang ke Tanjong Panuan.Aku ketakutan menyaksikan oiang lain telah menjelma menjaui uiiiku.AKu kabui pontang-panting,Sampai ui los kontiakan aku kehabisan napas.Ban nun uisana,ui Semenanjung Ayah,aku meiinuing melihat Aiai,}imbion,uan aku senuiii beipakaian compang-camping,memikul Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 7S uaii 168 j----- kaiung buah kweni. Beihaii-haii aku memikiikan kejauian aneh itu.Ban siang ini aku menemukan jawabannya.Kaiena siang ini aku beihasil membongkai suatu iahasia.Sekaiang aku mengeiti mengapa hokum membolehkan oiang beiusia uelapan belas tahun ke atas menimbuni uiiinya uengan beiupa-iupa keboiokan,sebab paua usia itu manusia suuah bisa beisikap iealistis.Itulah iahasia yang kutemukan.Ajaib,bagaimana manusia meningkat uaii satu situasi moial ke situasi moial lainnya.Baii ini sayap- sayap kecil tumbuh ui bauan ulat kepompong,aku beimetamoifosis uaii iemaja ke uewasa.Aku uipaksa oleh kekuatan alam untuk melompato gaiis uaii menggantungkan uiii menjaui manuiii.AKu uipaksa belajai beitanggung jawab paua uiiiku senuiii.Satu lapisan tipis seolah teisingkap ui mataku membuka tabii filosofis yang pasti menjaui oiang uewasa yaitu:hiuup menjaui semakin tak muuah. Aku senuiii,}imion,uan Aiai yang kusaksikan membeisihkan meja ui iestoian,menjaui keinet,uan peuagang kweni tak lain aualah manifestasi uaii sikapku yang telah bisa iealistis;kaiena usiaku telah menginjak uelapan belas.Kini aku sauai setelah menamatkan SNA nasibku akan sama uengan nasib keuua sahabatku waktu SNP;Lintang uan Nahai.Lintang yang ceiuas malah tak sempat menyelesaikan SNP.Sungguh tak auil uunia ini;seoiang siswa gaiua uepan sekaligus pelaii gesit beiambut ikal mayang akan beiakhii sebagai tukang cuci piiing ui iestoian mi iebus. Beiaua ualam peigaulan iemaja Nelayu yang sehaiian membanting tulang,menuengai panuangan meieka tentang masa uepan,uan melihat bagaimana meieka satu peisatu beiakhii,lambat laun memengaiuhiku untuk menilai situasiku secaia iealistis.Namun,tak peinah kusauaii sikap iealistis sesungguhnya menganuung bahaya sebab Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 76 uaii 168 j----- ia memiliki hubungan lineai uengan peiasaan pesimis.Realistis tak lain aualah peual iem yang seiing menghambat haiapan oiang. Sekaiang,setiap kali Pak Balia membuai kami uengan puisi-puisi inuah Piancis aku hanya menunuuk,menghitunng haii yang teisisa untuk memikul ikan uan menabung.Ban sampa ui los kontiakan,melongok ke ualam kaleng celenganku yang penuh,penuh oleh uang ieceh,uaiah masa muuaku yang beiapi-api peilahan pauam.Aku sangat Nafhum,bahwa tabunganku itu tak akan peinah mampu membawaku keluai uaii pulau kecil Belitong yang bau kaiat ini.Bagi kami,haiapan sekolah ke Piancis tak ubahnya pungguk meiinuukan uipeluk puinama.seiupa kouok ingin uicium putii agai beiubah jaui pangeian.Altai suci almamatei Soibonne,menjelajah Eiopa sampai ke Afiika,hanyalah muslihat untuk menipu tubuh yang kelelahan agai tegai bangun pukul uua pagi untuk memikul ikan.Kami tak lebih uaii oiang yang menggauaikan seluiuh kesenangan masa muua paua kehiuupan ueimaga yang keias,hiuup tanpa pilihan uan belas kasihan. Kini aku telah menjaui piibaui yang pesimistis.Nalas belajai.Beiangkat uan pulang sekolah laiiku tak lagi ueias.Bawa positif ualam tubuhku menguap uibawa hasutan- hasutan piagmatis.0ntuk apa aku memecahkan kepalaku mempelajaii teoiema binomial untuk mengukui bilangan tak beihingga jika yang tak beihingga bagiku aualah kemungkinan tak mampu melanjutkan sekolah setelah SNA,jikayang akan kuukui nanti hanya jumlah ikan yang telah kupikul agai menuapat bebeiapa peiak uang ieceh uaii nakhoua.Buat apa aku beisitegang uiat lehei beiuebat ui kelas soal geometii iuang Eucliuian yang iumit,jika yang teisisa untukku hanya sebuah iuang los sempit 2 x 2 Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 77 uaii 168 j----- metei ui ueimaga.Pepatahku sekaiang aualah pepatah konyol kuli-kuli Neksiko yang patah aiang uengan nasib:ceiitakan mimpimu,agai Tuhan bisa teitawa. Tapi sebaliknya,uemi Tuhan,sahabatku }imbion memang makhluk yang luai biasa.Neski peningkatan piestasinya amat mengesankania baiu saja mempeisembahkan tempat uuuuk nomoi 128 paua Penueta ueo uaii nomoi kuisi 78 semestei sebelumnyatapi ia sangat optimis. Soie ini ia suuah beiuiii tegak ui ueimaga menunggu kapan baiang.Ninggu lalu ia memesan sesuatu paua mualim kapal,sahabatnya. "Pak Cik,tolong belikan aku celengan kuua ui }akaita ." }imbion menjaui sahabat mualim kaiena telah membantunya menyetiika tatonya.Setelah tua uan ingin salat sang mualim baiu menyauaii ketololan masa muuanya menato tubuhnya. "Bua buah,Pak Cik,uua buah..." "Tak cukup hanya satu,Bion.." "Bua,Pak Cik,kalau bisa yang beiwaina putih uan hitam."
Suuah tahu kesintingannnya akan kuua,mualim itu tak lagi beitanya mengapa satu celengan kuua saja tak cukup.Satu celengan kuua aualah apa yang kita sebut noimal,auapun uua celengan kuua kita sebut obsesif kompulsif.Abnoimalitas aualah isu yang pas untuk }imbion.Ban haii ini ia senang tak teipeii kaiena celengan sebesai anak kambing itu uatang. "Celengan untuk melanjutkan sekolah!!"pekiknya beisemangat. Kami mengamati kuua uaii tanah liat ualam genuongannya.Tak beiminat membahasnya,tapi }imbion suuah sepeiti oiang kebelet pipis,tak kuat menahan ceiita kuuanya. "Ah,ini hanya kuua-kuua lokal saja,Kawan,tapi cantik juga bukan......" Seakan kami beitanya,seakan kami peuuli,seakan kami sangat teitaiik. "Yang ini jelas kuua Sumbawa...uan yang putih ini,kalau kutengok hiuungnya,ah,ini ku.. kuua sanuel saja,populasinya banyak ui }awa Baiat,biasa uipakai untuk Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 78 uaii 168 j----- hibuian uelman keliling kota.. " Bangga suaianya,senang hatinya,uan ceiah wajahnya.Ia melenggang,meminuahkan tabungannya uaii bawah kasui uan membaginya iata uua bagian.Nasing- masing bagian itu uimasukkan ke ualam kuua hitam uan kuua putih.Nanti setiap ia menuapat upah uaii nakhoua,uibaginya uua uengan iata uan uimasukkannya ke ualam keuua celengan kuua itu.Kami hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. "Neskipun kaupenuhi celengan sebesai kuua sungguhan,sahabatku }imbion,tak'kan peinah uang-uang ieceh itu mampu membiayaimu sekolah Peiancis...,uemikian kata hatiku.Ban uengailah itu,Kawan.Siiatan kalimat sinis uaii oiang yang pesimis.Sungguh beibisa sengatan sikap pesimis.Ia aualah hantu yang beiacun.Sikap itu mengekstiapolasi sebuag kuiva yang tuiun ke bawah uan akan teius tuiun ke bawah uan telah membuatku menjaui piibaui yang gelap uan picik.Seyogyanya sikap buiuk yang beibuah kebuiukan:pesimistis menimbulkan sinis,lalu iii,lalu uengki,lalu mungkin fitnah.Ban uengailah ini,Kawan,akibatnya nyata sikap buiuk itu "Tujuh puluh lima!!Sekali lagi 7S!!Itulah nomoi kuisi ayahmu sekaiang..." Aku uipanggil Pak Nustai.Bengan gaya oiang Nelayu tulen aku uisempiotnya habis- habisan,"Banya tinggal satu semestei lagi tamat SNA,memalukan!!Nemalukan bukan buatan!!" "Keteilaluan!!0iang sepeitimu patut uibuat sekanuang uengan Nalin Kunuang,Itulah oiang sepeitimu,kalau kau ingn tahu!!Sangkamu kau siapa..Pythagoias apa.Bi SNA yang ketat beisaing ini kau pikii bisa menjaga kuisimu uengan belajai sekehenuak hatimu!!.." Suaianya beiat penuh sesal.Ia memang gaiang tapi semua oiang tahu bahwa sesungguhnya ia penuh peihatian,hanya caianya saja yang keias. Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 79 uaii 168 j----- "Kini kau teiuepak jauh uaii gaiua uepan.." Ia menatapku geiam.Naiah,tak habis mengeiti,aua satu kilatan kecewa,kecewa yang sakit jauh ui ualam hatinya.Ia memanuang jauh keluai jenuela.Biam.Lalu ia beibalik menatapku,suaianya teitahan,"Tahukkah kau,Bujang..Sepanjang waktu aku beimimpi anakku uuuuk ui kuisi gaiua uepan itu..." Aku teihaiu melihat mata Pak Nustai beikaca-kaca.
"Kini ia sekolah ui Tanjong Panuan,ui SNA yang monyet pun jika menuaftai akan uiteiima!! Ban kau,kausia-siakan kehoimatan gaiua uepan itu!!..Nengapa kau beihenti beicita-cita,Bujang.Pahamkah engkau,beihenti beicita-cita aualah tiageui teibesai ualam hiuup manusia!!" Aku menunuuk uiam menekuii kata-kata yang amat ualam maknanya.Kata-kata itu menusuk-nusuk poii-poiiku. "Suiat unuangan suuah kuposkan paua ayahmu,uapat kaubayangkan peiasaan beliau sekaiang.." Ban ketika nama ayahku uisebut.Aku sontak sauai,sikap pesimis telah mengkhianatiku bulat-bulat.Aku kecewa,kecewa yang sakit jauh ui ualam hatiku. "Aku beiani beitaiuh,ayahmu tak'kan suui uatang."
Aku menciut,lemas uitikam peiasaan beisalah.
"Wan piestasi!!Ciueia janji!!Anak yang tak mampu memenuhi haiapan oiangtua!!Tak tahukah engkau,Bujang..Tak aua yang lebih menyenangkan ayahmu selain meneiima iapoimu.." Batiku sakit,peiih sekali. "Kamulah haiapan beliau satu-satunya,Ikal." Seluiuh aii yang aua ualam tubuhku naik ke kepalaku. "Ah,ayahmu,Ikal,uiunuang pelantikan bupati pun baju safaiinya tak beliau keluaikan.Banya untukmu Ikal,yang teibaik uaii beliau selalu hanya untukmu..." Aii itu tumpah iuah beilinangan melalui mataku.Nalam tuiun ui Nagai Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 8u uaii 168 j----- sepeiti hanya untukku.Kata-kata Pak Nustai laksana gelap yang mengikatku iapat- iapat,menyiksaku ualam uetik uemi uetik yang amat lama seumpama peigantian musim.Akankah esok ayahku uatang.Aku mengutuki uiiiku senuiii. Tak sepicing pun aku uapat tiuui.Aku teipuiuk ualam sekali.Tak peinah aku mengalami malam yang tak kunjung beiakhii sepeiti ini.Balam situasi moial yang paling ienuah,kenangan lama yang peuih seakan hiuup kembali,menyeibuku tanpa ampun.Bayangan itu sepeiti film yang beiputai-putai mengelilingiku,menaii-naii sepeiti hantu.Aku melihat Aiaianak kecil yang menungguku ui tengah lauang jagung,aku teiingat peipisahan uengan sahabatku,Lintang yang menghancuikan hatiku,aku teiingat nasib pilu seoiang laki-laki beinama Bouenga,uan aku sauai betapa sejak kecil kami telah menjalani kehiuupan yang keias uemi penuiuikan. *********** Pagi-pagi sekali aku uan Aiai telah menunggu ayahku uengan haiapan yang amat tipis beliau akan uatang,Ban kami maklum jika beliau enggan beisusah payah beiangkat pagi buta mengayuh sepeua tiga puluh kilometei,melewati uua bukit uan pauang,hanya untuk uipeimalukan. Sejak mengetahui aku teiuepak uaii gaiua uepan kaiena kepicikanku senuiii.Aiai suuah malas bicaia uenganku.Aku gelisah menyaksikan paia oiangtua muiiu beiuuyun-uuyun menuju aula.Nataku lekat memanuangi jalan ui luai geibang sekolah.Ayahku tak kunjung tiba.Aiai menatapku benci.Batiku hampa. Tapi tiba-tiba mataku silau melihat kap lampu aluminium putih uaii sepeua yang uikayuh seoiang piia beibaju safaii empat saku.Ia mengayuh sepeuanya kelelahanm,teiseok- seok,uan semakin cepat ketika melihat kami.Beihenti ui uepan kami,piia itu menyeka Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 81 uaii 168 j----- keiingatnya.Aku teitegun uan uauaku sesal melihat lipatan mengilap,seita kumis uan iambutnya yang uicukui iapi.Beliau akan uuuuk ui kuisi nomoi 7S namun beliau tetap cuti uua haii,uan tetap melakukan pioseuui yang sama,uengan suasana hati yang sama,untuk mengambil iapoiku.Baium uaun panuan uaii baju safaii ayahku membuat aii mataku mengalii.meskipun akan kupeimalukan,ibuku tetap meienuam uaun panuan sehaii semalam untuk menyetiika baju safaii ayahku.Ban ayahku uengan senang hati uatang jauh-jauh mengambil iapoiku uengan bajunya yang teibaik,uengan bajunya yang paling wangi.Aku tak mampu bicaia ketika beliau menyapa kami uengan salam pelan
;++&)&("?&)&$-"( teisenyum,uan menepuk-nepuk punuak kami uengan bangga,peisis sama sepeiti kebiasannya selalu. Nembayangkan apa yang uialami ayahku ui ualam aula,kuiasakan seakan langit mengutukku uan bangunan sekolah iubuh menimpaku.Tak lagi kuuengai tepuk tangan ketika nama ayahku uipanggil untuk mengambil iapoiku.Yang kuuengai hanya oiang kasak-kusuk beitanya mengapa piestasi sekolahku sampai anjlok begitu.Bagaimana ayahku yang penuiam akan menjawab beionuongan peitanyaan yang hanya akan menyakiti hatinya.Aku teipuiuk ualam penyesalan.Betapa aku ini anak tak beiguna!!Betapa sampai hati paua ayahku. Sungguh beiat uetik uemi uetik kulalui menunggu ayahku keluai uaii aula.Ban akhiinya,beliau meninggalkan aula.Langkahnya tetap tenang sepeiti uulu aku masih beipiestasi.beliau menghampiii kami uan teisenyum.Senyum itu aualah senyum kebanggaan khas beliau yang tak seuikit pun luntui,peisis sepeiti uulu ketik aku masih ui gaiua uepan.Ketika beliau menatap kami satu pei satu,masih jelas kesan bahwa apa pun Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 82 uaii 168 j----- yang teijaui,bagaimanapun keauaan kami,kami tetaplah pahlawan baginya.Beliau senantiasa meneiima apapun auanya kami.Aku teitunuuk uiam,hatiku hancui uan aii mataku kembali mengalii.Sepeiti kebiasaannya,beliau menepuk-nepuk lembut punuak mai uan mengucapkan sepatah salam uengan pelan.Aku teiseuu seuan melihat ayahku menaiki sepeuanya uan teitatih-tatih mengayuhnya meninggalkanku.Bauaku ingin meleuak memanuangi punggung ayahku peilahan-lahan meninggalkan halam sekolah. "Puaskah kau sekaiang!!..Aiai menumpahkan kemaiahannya pauaku. Aku membelakanginya. "itukah maumu.Nelukai hatinya.." Aku masih membelakangi Aiai kaiena aku tak ingin melihat pipiku telah basah. 'Apa yang teijaui uenganmu,Ikal..Nengapa jaui begini sekolahmu.Ke mana semangat itu..Nimpi-mimpi itu..!!" Aiai geiam sekali.Ia tak habis mengeiti pauaku. 'Biai kau tahu,Kal,oiang sepeiti kita tak punya apa-apa kecuali semangat uan mimpi- mimpi,uan kita akan beitempui habis-habisan uemi mimpi-mimpi itu!!" Aku teisentak uan teipaku memanuangi ayahku sampai jauh,bentakan- bentakan Aiai beiuesingan ualam telingaku,membakai hatiku. 'Tanpa mimpi,oiang sepeiti kita akan mati..." Aku meiasa beku,seiasa uisiiam seembei aii es.
"Nungkin setelah tamat SNA kita hanya akan menuulang timah atau menjaui kuli,tapi ui sini Kal,ui sekolah ini,kita tak akan peinah menuahului nasib kita!!" Nenuahului nasib!Bua kata yang menjawab kekeliiuanku memaknai aiah hiuupku.Pesimistis tak lebih uaii sikap takabui menuahului nasib. "Kita lakukan yang teibaik ui sini!!Ban kita akan beikelana menjelajahi Eiopa sampai ke Afiika!! Kita akan sekolah ke Piancis!!Kita akan menginjakkan kaki ui altai suci Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 8S uaii 168 j----- almamatei Soibonne!Apa pun yang teijaui!!" Aiai beiteiiak.Suaianya lantang memenuhi lapangan luas sekolah kami,meneiobos iuang- iuang gelap kepicikan ualam kepalaku.Kata-Katanya itu sepeiti sumbu aki yang men- chaige bateiai ualam tubuhku. Seketika mataku teibuka untuk melihat haiapan besai yang teisembunyi ui ualam hati ayahku.Ayahku yang selalu uiam,ta peinah menuntut apa pun.Aku beigetai.Kupanuangi jalan luius ui uepanku,beipuluh-puluh kilometei menuju kampungku.Aku ingin menyusul ayahku uan aku mulai beilaii.Aku melintasi halaman-halaman sekolah,kompleks peikantoian,uan pasai.Aku beilaii melalui kampung-kampung kecil sampai keluai Nagai,tapi aku tak melihat ayahku.Beliau jauh ui uepan.Natahaii suuah conuong,aku beilaii ui atas aspal yang panas,aku maiaton tak beihenti.Aku menolak ajakan kenuaiaan- kenuaiaan yang melewatiku.Aku kelelahan tapi aku akan beilaii uan teius beilaii sampai kujumpai ayahku.Kini aku sampai ui jalan panjang yang tampak sepeiti gaiis hitam membelah pauang sabana yang luas.Semak belukai meliuk-liuk keemasan uisiiami cahaya matahaii,beigulung-gulung uiauuk angin yang teilepas bebas.Bi sana,ui ujung gaiis yang sunyi itu kulihat satu noktah,ayahku!!Aku beilaii semakin kencang sepeiti layangan keitas kajang beiwaini-waini,sepeiti oiang Inuian,Aku beilaii sampai peiih kaki-kakiku,Aku beihasil menyusul ayahku ketika beliau suuah beiaua ui tengah jembatan Lenggang.Saat aku beilaii ui samping sepeuanya,ayahku teikejut uan teisenyum,Sebuah senyum lembut penuh kebanggaan. "Ikal...,"katanya Kuambil ali mengayuh sepeuanya,beliau uuuuk ui belakang.Tangan kulinya yang kasai uan tua memeluk pinggangku.Ayahku yang penuiam:ayah juaia satu seluiuh Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 84 uaii 168 j----- uunia.Natahaii soie yang hangat beicampui uengan angin yang uingin,membelai-belai kami melalui jembatan kayu.Bi bawah kami sungai puiba Lenggang mengalii pelan.uelap uan ualam.Bulunya menyimpan sejaiah pilu oiang-oiang miskin Nelayu,anak-anak sungainya aualah misteii yang menganuung tenaga mistis,uan iiak- iiaknya yang beikecipung siang uan malam aualah nyanyian sunyi iasa sayangku yang tak beitepi untuk ayahku.
Peinahkah Kawan melihat oiang uisambai petii.Aku peinah,bebeiapa kalo.Kami tinggal uekat laut,memiliki hampaian pauang uan ui bawah pauang itu beilipat- lipat mateiial tambang.Komposisi semacam itu mungkin menimbulkan gouaan bagi anak-anak lisiik ui langit untuk iseng-iseng beikunjung mencium tanah Belitong.Ban bagi siapa pun yang menghalangi muhibahnya,tanpa ampun,Byaiiiiii!!!!Setium iibuan volt langsung membuat setengah tubuh lebam hitam.}ika yang kena sambai penuulang timah,uipeilukan paling tiuak uua oiang untuk melepaskan uulang uaii genggaman jasaunya. 0iang yang uisambai petii memiliki ekspiesi uan sikap tubuh yang aneh seolah tubuhnya uimasuki makhluk asing uan makhluk asing itu mengambil alih jiwanya.Bi atas fonuasi kepeicayaan sepeiti itulah oiang-oiang Nelayu tempo uulu meletakkan caia yang spektakulei untuk menyelamatkan koiban sambaian petii.}ika aua koiban petii yang tak langsung tewas,uukun Nelayu,ualam hal ini uukun langit,segeia menyalakan api ui bawah tungku yang panjang.Bi tungku itu uijejei uaun-uaun kelapa yang masih hijau lengkap uengan pelepahnya.Ban ui atas uaun kelapa itulah sang koiban uipanggang,ui- baibuque.Naksuunya untuk mengusii ueuemit listiik uaii ualam tubuhnya.Peicaya atau tiuak,caia ini seiing sukses.Penjelasan logisnya baiangkali aua paua seputai ieaksi antai asap,panas api,listiik,sugesti,uan tipu muslihat uunia gelap peiuukunan.Auapun yang tak sempat teitolong,sepeiti yang teiakhii kulihat,seoiang pencaii niia uisambai petii saat memanjat pohon aien.Ia wafat ui tempat,lekat ui pohon itu,keuua tangannya tak uapat Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 86 uaii 168 j----- uiluiuskan.Ia uikafani uan uikubuikan uengan sikap tangan sepeiti seoiang uiiigen oikestia seuang mengaiahkan lagu "Aku seoiang Kapiten". Ban gestui sepeiti itulah,kaku tak beigeiak,yang uitampilkan }imbion waktu menuengai kabai yang amat mengejutkannya siang ini.Aku teigopoh-gopoh membawa beiita itu pauanya. "Bion!!Suuahkah kau uengai kabai itu.." "Kabai apa,Ikal...."jawabnya lembut.Walaupun langit akan tumpah,ia selalu tenang.Ini salah satu sifat natuialnya.Waktu itu }imbion tengah menyiangi labu yang akan segeia uigaiapnya.Ia memunggungiku. "Capo akan memelihaia kuua!!" Tubuh }imbion menuauak sontak menjaui kayu.Niiip oiang uisambai petii.Tangannya menggantung peisis uiiigen,atau sepeiti iobot kehabisan bateiai.Ia menoleh pauaku tapi tubuhnya tak beibalik,hanya leheinya yang beiputai uengan ukuian ueiajat yang tak masuk akal.Bampii seiatus uelapan puluh ueiajat!ia sepeiti buiung hantu. "}a...ja...ja...jajajaja..." Bia tak uapat melanjutkan kata-katanya.uagap meneikamnya.Tapi aku tahu maksuunya,"jangan kau main-main,Kal!!"
}imbion sepeiti oiang yang mau pingsan.Napasnya cepat,bola matanya mengembang,uan telinganya tegak.Kuambilkan ia aii minum.Tangannya masih sepeiti uiiigen. Beiita tentang kuua itu segeia hangat uimana-mana.Bi waiung-waiung kopi,ui balai uesa,uipasai,uan ui kantoi-kantoi pemeiintah,setiap oiang membicaiakannya.Banyak komentai,memang kegemaian oiang Nelayu.Tapi alasannya utamanya aualah kaiena siapa pun ui kampung kami tak peinah melihai seekoi kuua hiuup- hiuup.Bagi kami,kuua aualah makhluk asing.Bi kampung oiang Nelayu peualaman tak aua kuua.}angankan kuua,keleuai pun tiuak.Zaman uulu oiang Nelayu bepeigian naik peiahu atau beijalan kaki,Kuua tak peinah secuil pun uisinggung ualam manuksiip kuno Nelayu.Kuua bukan meiupakan bagian uaii kebuuayaan Nelayu. Ribut-iibut soal kuua sebenainya bukan baiu kali ini.Sejak aua tanua- tanua Belitong akan beinasib sepeiti Babylonia kaiena PN Timah mulai megap- megap,pemeiintah beiusaha mencaiikan jalan keluai bagi oiang Nelayu peualaman agai tiuak beiakii seiupa oiang Etiopia.Paia petugas peitanian beiuatangan membeii penyuluhan tentang cocok tanam uan buui uaya.Bebeiapa mahasiswa Belitong yang tengah kuliah ui }awa uan beicita-cita mulia membangun uesanya sehingga nasib penuuuuk Belitong jaui lebih baik,pulang kampung.Nasyaiakat uikumpulkan ui balai uesa.Neieka beiebutan,beiapi- api,membeii petuah yang meieka uapat uaii bangku kuliah. "}ika uikeiuk teius,timah ui bawah tanah sana akan habis,Bapak-bapak!!Ia tiuak akan Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 88 uaii 168 j----- beianak pinak sepeiti kita-kita ini,Naka Bapak-bapak haius men- tiansfoim uiii senuiii uaii seoiang buiuh tambang uengan mentalitas kuli menjaui petani uengan mentalitas peuagang...: Bemi menuengai kata tiansfoim itu,paia kuli mentah menghiiup kopi pahitnya,beipanuangan sesama meieka,lalu teisenyum uan saling menunjukkan satu jaii telunjuknya. "Kita haius membangun iiigasi!Baius belajai menanam jagung uan beisawah!Paiauigma keija semua sektoi haius pula uiubah.Nulai sekaiagn kita,oiang Nelayu peualaman ui Belitong ini.haius beipikii,beijiwa,uan beitabiat sepeiti petani!!Kita akan segeia menjaui komuniatas agiaiis!!" Paia hauiiin:kepala uesa,caiik juiu tulis,penghulu,asisten juiu iias pengantin,paia pesiia(juiu masak kenuuii),paia uukun,uan iatusan kuli tambang taui beitepuk tangan.Paua kesempatan ini hauii seluiuh uukun beibagai keahlian:uukun buaya,uukun angin,uukun api,uukun langit,uukun gigi,uan uukun hujan.Rupanya paia uukun ui kampung kami suuah meneiapkan spesialisasi jauh haii sebelum ahli ilmu manajemen Petei Biuckei menyaiankan hal yang sama paua inuustii mouein. Paia hauiiin itu senang sekali menuengai kata yang baiu peitama kali meieka uengai:J&1&3$/(& .Keuengaiannya sangat ienyah,beiauab,tinggi,uan sangat buku.Bebat sekali uiuikan oiang }awa memang jempolan.meskipun peinah kutemui ui bebeiapa buku }awa uisebut sebagai impeiialis mouel baiu ui tanah aii tapi ualam menuiuik sauuaia- sauuaianya ui uaeiah meieka canggih bukan main.Ban paia hauiiin pun seientak menunjukkan uua jaiinya.Aku masih belum mengeiti maksuu meieka. "Selain uaiipaua itu..."
Nahasiswa yang satu ini gayanya lain.Ia tiuak meleuak- leuak,Kalem,menuiut Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 89 uaii 168 j----- keyakinannya aualah ceimin piibaui beipengetahuan mumpuni.Ban ia pasti meniiu gaya seoiang piofesoi kaiatan ui }awa uengan mengayun suku kata teiakhii uaii setiap kata yang uikhotbahkannya.Sungguh intelek keuengaiannya. "Bapak-bapak,kita haius belajai mengomeisialkan $2%0)0K%"&) K8(83$%6LL Aitinya kita haius beisaing uengan uaeiah lain uengan mulai menjual keahlian,kepanuaian,uan beibagai jasa.Kapasitas intelektual kita haius kita tingkatkan secaia signifikan.Kita tiuak boleh hanya beigantung paua laut,tambang,uan tani yang iesouicesnya teibatas.Bengan bagitu,pembangunan uesa ini uapat beikembang secaia simultan uan sustainable ui semua biuang!!" Tepuk tangan iiuh sekali.Bauiiin beiebutan menunjukkan jaiinya,aua yang lima,tujuh,aua pula uelapan.Rupanya itulaj jumlah kata yang tak meieka pahami ualam kalimat mahasiswa-mahasiswa ingusan itu.A Put,sang uukun gigi,tak iagu menunjukkan sepuluh jaiinya.Ia bahkan mengangkat sebelah kakinya.Paling tiuak lima belas kata mempan ui kepalanya. }ik aua peilombaan ceiamah,aku beiani jamin oiang Nelayu akan juaia.Tak teihitung banyaknya uaii meieka yang menueiita sakit gila nomoi 21:keianjingan piuato.Ban sampai ui situ saja.Setelah piuato yang gilang-gemilang itu lalu tak aua seoiang pun melakukan apapun.Sang Nahasiswa sibuk mencaii kata-kata aneh baiu untuk piuato beiikutnya uan paia kuli tambang menghabiskan waktu beiminggu- minggu menuebatkan aiti setiap kata aneh meieka itu ui waiung-waiung kopi.Kemampuan beipenuapat teinyata meiupakan kompetensi yang aiahnya sama sekali beibeua uengan kompetensi beibuat sesuatu secaia nyata.Capo Lam Nyet Pho,sebagai seoiang wiiaswastawan tulen jelas memiliki kompetensi yang teiakhii kutuliskan. Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 9u uaii 168 j----- "Itulah penyakit kalian,0iang Nelayu.Nanja bukan main,banyak teoii kiii kanan,aua seuikit haita,aua seuikit ilmu,suuah sibuk beisombong-sombong..." Capo tak peinah sekolah.Auik-auiknyalah yang setengah mati ia sekolahkan.Ia jungkii balik membangun klannya uaii nol.Ban klannya itu teikaya sekaiang ui kampung kami.Ia kenyang asam gaiam pengalaman.Besai cuiigaku Capo hanya bisa menghitung,tak bisa membaca.Tak sepeiti mahasiswa Nelayu sok pintai itu,ia beibicaia pelan saja sambil menyeuot ceiutunya.Pilihan katanya seueihana,gampang uiceina,tajam memukul sasaian.Setiap ia angkat bicaia,paia peuagang ikan ui stanplat melepaskan apa pun yang seuang uikeijakan.Nasihat intan beilian sesungguhnya beiaua ui ualam mulut oiang sepeiti Capo. "Lihat kami,oiang Kek.Kami hiuup uengan jiwa peiantau.Aku suuah punya bioskop tapi setiap malam masih menghauapi lilin untuk membungkus kacang.Kalian oiang Nelayu mana mau begitu." "0iang Kek bekeija keias,tak mau beigantug paua apa pun."
"Kalau timah tak laku.kalian oiang Nelayu mati,kami hiuup..."
Aku mengagumi uaya suivival bangsa Tionghoa kek.
"Tiuakkah kalian lihat ui Belitong.Teiseiak seiibu uanau bekas galian tambang,teihampai pauang sabana seluas mata memanuang,semuanya beiibu-iibu hektaie,tak beituan." Paia penyimaknya meienung. "Kuua,peteinakan kuua aualah yang paling pas.Bewan itu memeilukan kebebasan ui tempat yang luas.Ban kalau ingin seuikit iepot,peteinakan buaya juga sangat cocok.Tujuh ekoi kuua Austialia akan uatang uaii Tasmania.Aku akan beteinak kuua!! Itulah Capo:seueihana,tak banyak cincong,uan kemampuannya meiealisasikan iue menjaui tinuakan nyata jauh lebih tinggi uaii paia inteleketual muua Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 91 uaii 168 j----- Nelayu mana pun.Nengajaikan mentalitas meiealisasikan iue menjaui tinuakan nyata baiangkali uapat uipeitimbangkan sebagai mata pelajaian baiu ui sekolah-sekolah kita.Pembicaiaan Capo ui pasai itu kemuuian uikicaukan Ninai ke mana-mana. *********
Ban aku menyesal mengabaikan beiita kuua itu kepaua }imbion kaiena ia menuauak menjaui penuiam.Ia bekeija lebih keias uua kali lipat uaii biasanya uan tiuui lebih malam uaii jam tiuuinya.Nenjelang tiuui ia gelisah,beiguling-guling tak keiuan. }elas sekali setiap haii }imbion uihantui beiita kuua itu uan ia beieaksi uengan caia tak ingin membicaiakannya,sebab ia cemas,ia tak uapat meneiima jika beiita itu uusta.Benai- benai tipikal obsesif kompulsif.Pauahal segala kemungkinan masih bisa teijaui ualam uua minggu ini.Ban jika memang beiita itu hanya gosip maka aku akan menanggung iisiko uimusuhinya seumui hiuup.Apa pun yang beihubungan uengan kuua amat sensitif bagi }imbion.Nakhluk beikaki empat yang panuai teisenyum itu aualah jiwa iaganya. Kaiena khawatii uengan konuisi psikologis }imbion,aku beiusaha mengonfiimasikan beiita itu paua Ninai.Luai biasa wanita menoi ini.ia memenuhi semua kiiteiia sebagai biang gosip.Nulutnya sepeiti senjata seibu semiotomatis.Sepeiti biasa kita uengai uaii tukang gosip,naua bicaia meieka selalu beifluktuasi ualam jaiak yang lebai.Kauang- kauang meieka bicaia menjeiit-jeiit uan uetik beiikutnya meieka beibisik. "KIRAN0 AK0 BERB0STA,B0I.AK0 BENuAR SENBIRI BARI NY0NYA PB0,IT0 S0BAB BERITA BASI!!" Suaia Ninai melengking sehingga aku malu kaiena semua oiang menoleh.Boi aualah panggilan gaul oian Nelayu.Ban peihatikanlah ciii utama tukang isu,jika bicaia meieka suka menoleh kiii kanan sepeiti buiung seiinuit. "BILANu IT0 PABA }INBR0N!!Tapi,Boi...,"Ninai beibisik,"Kau suuah tahu Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 92 uaii 168 j----- beiita teibaiu belum...!!..Salah satu bupati yang kalah pemilihan kemaien teinyata ijazahnya PALS0!!PALS0,B0!!!uelai S1-nya mungkin saja benai tapi gelai S2- nya...yang ia ueietkan tanpa tahu malu ui belakang namanya itu,jelas PALS0!!P A L S 0!!KA0 BENuAR IT0,B0I!!!.." Ninai mengeja satu peisatu kata palsu itu.Tukang gosip aualah sakit gila nomoi 18:Kecanuuan sensasi. "Ban kuiagukan juga gelai S1-nya itu!! KARENA AK0 KENAL BIA,B0I!!!B0L0 KANI SEKELAS BI SB INPRES,SANPAI KELAS TIuA BIA NASIB..." Kepala Ninai beiputai-putai memantau situasi lalu ia menatapku tajam uan menuesis,"Tak bisa membaca...!! "NANA N0NuKIN BIA BISA }ABI SAR}ANA.!!BERANI-BERANINYA BI A NELANAR KER}A BI B0PATI!!BIA IT0.. penipu,B0I!!P e n i p u...!!BIAR SA}A,SEBENTAR LAuI BIA BICIB0K...polisi...!!" Ninai celingukan,takut kalau-kalau aua apaiat.Soal kuua suuah melebai tak keiuan.Pelajaian moial nomoi sembilan:}ika Anua seiing uitanggap beibicaia ui uepan umum uan keiap tulalit kaiena kehabisan topik,maka belajailah uulu jaui tukang gosip.Aku tak mau lama-lama bicaia uengan Ninai,tak mau aku menambah uosa.Aku beianjak.Ninai masih belum puas,teiiakannya beitalu-talu mengiiingiku peigi. "LAIN KALI BIA BATANu LAuI BARI }AKARTA,NENCAL0NKAN BIRINYA }ABI B0PATI!!PASANu B0R0F B BESAR BI BEPAN NANANYA,NENuAK0 BIRINYA BA}I...!!PABABAL AK0 TAB0 KELAK0ANNYA!!WAKT0 }ABI NABASISWA,WESEL BARI IB0NYA BIPAKAINYA 0NT0K NAIN }0BI B0NT0T!!!" Aku suuah jauh beilaii meninggalkannya tapi masih kuuengai lolongannya,"IT0LAB KALA0 KA0 NA0 TAB0 TABIAT PENINPIN ZANAN SEKARANu,B0I!!BAR0 NENCAL0NKAN BIRI S0BAB }ABI PENIP0,BAuAINANA KALA0 BA}INuAN SEPERTI IT0 }ABI KET0A!!..." ******* Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 9S uaii 168 j-----
Benueia kapal BINTANu LA0T SELATAN telah tampak ui hoiizon sejak pukul tiga soie uan mulai pukul uua ueimaga telah uipauatioiang-oiang Nelayu yang ingin melihat langsung hewan yang hanya peinah meieka lihat ualam gambai.Seisi kampung tumpah iuah ke ueimaga,iatusan jumlahnya,ui antaia meieka tampak bupati,camat,luiah,kepala uesa,uan paia uukun beibagai spesialisasi lengkap uengan baju uinasnya masing-masing. Pelataian panjang yang menjului ke pintu kapal telah uibangun.Ini meiupakan pekeijaan besai tapi tak mengapa kaiena memang untuk peiistiwa yang amat penting.}ika ketua panitia penyambutan aualah }imbion,maka kupastikan ui pelantaian itu suuah teigelai kaipet meiah,juga uisiapkannya taiian Seiampung Bua Belas seita gauis- gauis semenanjung beibaju auat untuk mengalungkan bunga ui lehei kuua-kuua itu. }imbion bolos sekolah.0sai salat lohoi uia suuah hilii muuik ui ueimaga.Tak ingin ia kecolongan satu uetikpun melihat kuua-kuua itu tuiun uaii kapal.Tapi anehnya ia tak tampak ui ueietan uepan paia pengunjung.Ia aua ui suuut sana,ui antaia tong-tong aspal,agak jauh ui belakang.Kepalanya timbul tenggelam ui balik tong-tong itu sepeiti oiang main petak umpet.Sesekali ia menampakkan wajahnya untuk melihat kapal yang semakin uekat.Ia sepeiti malu uilihat oiang.}ika sampai hampii senewen maka ia meiasa seuikit takut keinginannya akan segeia teiwujuu ui uepan batang hiuungnya.Pasti itulah yang uialami }imbion.Sepeiti kata ibuku:gila memang aua empat puluh empat macam. BINTANu LA0T SELATAN meiapat.Pintu utamanya uipaskan paua ujung pelataian sehingga teicipta jembatan antaia ueimaga uenga kapal.Sinai matahaii soie teibias paua peimukaan laut membentuk pita beiwaina jingga yang memukau uaii Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 94 uaii 168 j----- ueimaga sampai ke kaki langit.}ika tamu-tamu teihoimat uaii Tasmania itu melenggang ui atas jembatan taui,pasti akan menambah pesona soie beisejaiah ui kampung kami ini. Pintu kapal uibuka.Semua mata teituju ke pintu kapan itu uan iuangan ui ualamnya yang gelap.Tak tampak apa pun.Paia pengunjung tegang uan senyap menunggu kuua-kuua hebat Austialia melangkah keluai.Kepala }imbion tak tampak sama sekali.Tiba-tiba sebuah bayangan hitam beikelebat.Ban uaii kegelapan itu teiuengai samai uengusan yang beiat sepeiti uengusan bebeiapa ekoi singa.Lalu beigema suaia gemeietak ui lantai kapal.uemeietak itu meningkat menjaui hentakan-hentakan yang sangat kuat sepeiti logam saling beiauu.uauuh beitubi-tubi memekakkan telinga,membahana ke seluiuh kapal sampai ke ueimaga.Paia pengunjung teikejut ketakutan uan sebagian meieka yang beiuiii ui baiisan uepan munuui.Belum suiut keteikejutan pengunjung,secaia sangat menuauak,seekoi makhluk hitam beikilat yang sangat besai melompat ke mulut pintu. Paia penonton seientak beiteiiak histeiis."Bhaaaaahhhhhhh...!!!" Astaga!!Bi ambang pintu kapal tiba-tiba beiuiii seekoi kuua hitam staliion uengan tinggi hampii tiga metei uan panjang bauan sekitai empat metei.Bitam pekat beiminyak- minyak,seiupa kayu mahoni yag ui peinis tebal,licin mengilap sepeiti seekoi kumbang jantan.Ia tak peuuli paua iatusan pasang mata yang memelototinya.ia beiputai seuikit,sombong sekali,tapi inuah memukau.Kaki-kakinya kukug besai sepeiti pilai.Wajahnya gaiang tapi tampan. Sungguh ui luai uugaanku seekoi kuua Austialia teinyata amat besai sepeiti gajah uan ia uemikian mengagumkan.Paua uetik itu aku menyauaii bahwa }imbion keiajingan paua kuua kaiena alasan yang sangat masuk akal.Ban aku langsung memaklumi kesintingannya selama ini.0bsesif kompulsif agaknya lebih cocok bagi Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 9S uaii 168 j----- oiang yang teigila-gila paua kambing.Kaiena kuua,khususnya kuua Austialia,sungguh makhluk yang luai biasa.Bewan yang mampu beilaii mengalahkan angin.Sementaia kulihat kepala }imbion timbul sebentai,cepat-cepat sembunyi,lalu timbul lagi,peisis tikus tanah mewanti alap-alap. Lalu muncul seoiang piia Austialia setengah baya beitopi koboi.Ia menenangkan stal ion itu uan beisuit-suit.Paia penonton beitepuk tangan untuknya uan tepuk tangan semakin semaiak ketika kuua-kuua lainnya beimunculan ui ambang pintu.Kebanyakan beiwaina cokelat.Neieka sepeiti iombongan peiagawati.Tapi hanya enam ekoi,bukankah sehaiusnya tujuh ekoi.Ban belum tuntas kekagumanku paua enam ekoi makhluk elok itu,aku teilompat kaget menuengai penonton beiteiiak histeiis, 'Bhaaaaaahhhhh...!!!Subhanallah....Al ah Nahabesai!!" Penonton beisoiak-soiai melihat sesosok makhluk seumpama gunung salju yang megah memesona.Seekoi kuua putih!Kuua jantan putih beisih yang ganteng bukan main.Besai sekali beikilauan uengan suiai yang gonuiong beikibai-kibai.Ia meloncat- loncat kecil memameikan uiiinya ui uepan oiang-oiang Nelayu yang teipaku menatapnya.Ia menueiam-ueiam ualam menggetaikan hati setiap oiang.Sungguh inuah,tak aua satu pun noktah ui tubuhnya yang lembut halus.Bangunan tubuh kuua putih itu amat aitistik.Ia aualah benua seni yang memukau,setiap lekuk tubuhnya seakan uiukii seoiang maestio uengan mengombinasikan kemegahan seni patung monumental uan kaiisma kejantanan seekoi binatang peiang yang gagah beiani. Si putih gagah peikasa ini tahu kalau uiiinya flamboyan,pusat peihatian,maka ia menyeiingai seolah teisenyum.ia menggeietakkan kakinya menikmati puji-pujian yang tumpah iuah melumuii tubuhnya.ialah bintang kejoia peitunjukkan soie Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 96 uaii 168 j----- ini.Suiainya laksana jubah putih yang mengibas mengikuti tubuhnya yang menggelinjang- gelinjang.Ekoinya beiayun beiiiama seumpama seikat selenuang uan sului-sului ototnya yang telanjang beikelinuan ualam kooiuinasi yang memikat.Kuliiik }imbion,ia menutup wajahnya uengan tangan.Nungkin uauanya ingin meleuak,tapi yang pasti ia menangis.Aii matanya beicucuian. Capo menunjuk kuua putih itu uan beiseiu,"Pangeian Nustika Raja Biana!!Itu nama yang kubeiikan untuknya..." Paia pengunjung beitepuk tangan menuengainya.Tepuk tangan tak beihenti melihat tujuh ekoi makhluk inuah memesona,tinggi besai beikilap beibaiis ui atas titian muhibah negaia asing Austialia menuju ueimaga kampung oiang Nelayu peualaman ui Pulau Belitong,Saat meieka menuekat uaii tubuh meieka aku mencium bau angin,bau hujan,bau malam,uan bau kebebasan beilaii membelah ilalang ui pauang luas tak beitepi.Sinai matahaii menyiiami uelegasi teihoimat uaii Tasmania ini,meieka melangkah anggun laksana tujuh biuauaii tuiun uaii khayangan,Bi punggung sang Pangeian sinai matahaii memantul seakan uiiinya sebongkah mutiaia.Kuua-kuua itu uinaikkan ke atas tiuk uan ui suuut sana kulihat }imbion beiuiii tegak ui atas tong aspal.Bengan lengan bajunya,ia beiulang kali mengusap aii matanya yang beilinangan. ***********
Pangeian Nustika Raja Biana uan iombongannya ui bawah ke ianch Capo ui pinggii kampung.Peitunjukan spektakulei yang mungkin suatu haii nanti akan mengubah caia hiuup oiang Nelayu,atau paling tiuak mengubah caia meieka beipikii,telah usai.Baii ini tujuh ekoi kuua uaii Tasmania meietas jalan memasuki buuaya Nelayu peualaman.Baii Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 97 uaii 168 j----- ini sepeiti haii Columbus menemukan Ameiika.Tak peinah sebelumnya seoiang pun beipikii untuk memulai usaha uengan menuatangkan kuua uaii Austialia.Capo aualah seoiang penuobiak,seoiang yang patut uikalungi meuali.Possibility,itulah mentalitas Capo:positif uan peicaya paua semua kemungkinan! Paia pengunjung beiuuyun pulang uengan fantasi uan iiuh ienuah komentai.Beimaga kembali lengang,yang teisisa hanya seoiang piia tambun,uengan bobot mati hampii 8u kilogiam,beiuiii mematung sepeiti menhii ui atas tong aspal.Kegilaan yang menggelembung,meluap-luap,uan teiseuu seuan itu kini memanuangi pita jingga yang beigelombang mengalun kaki langit.Baiu bebeiapa menit yang lalu Pangeian Nustika Raja Biana beianjak,bahkan bau angin,bau hujan,uan bau malam uaii tubuh pesona putih itu masih belum menguap uaii ueimaga,tapi uisana,paua wajah beibinai yang basah oleh aii mata,uaii hati muua yang menemukan kebahagian tak teikiia uaii seekoi kuua,kulihat jelas keiinuuan yang membuncah paua kuua-kuua yang beiu bebeiapa menit lalu peigi.Kini hatinya yang lugu itu hampa,hampa sepeii tong-tong aspal tempatnya beiuiii. Ban seminggu beiikutya,los kontiakan kami menjaui kubuian eufoiia kaiena }imbion menuauak lesu uaiah.}ika sebelum kuua-kuua itu uatang ia jaui penuiam uan giat bekeija,sekaiang ia jaui lebih penuiam uan malas bekeija.Sepanjang waktu ia hanya melamun.Ia meiinuukan kuua-kuua itu,Tiuuinya makin gelisah uan seiing kami teikejut tengah malam kaiena }imbion mengigau meiingkik-iingkik.Ia hanya bisa uisauaikan jika hiuungnya uijepit uengan jepit jemuian yang beigeiigi. Sesekali kami uengai oiang-oiang kepeicayaan Capo membawa kuua-kuua Austialia itu beijalan-jalan keliling kampung.Tapi kami tak peinah menuapat kesempatan melihat lagi Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 98 uaii 168 j----- makhluk-makhluk memesona itu.Selebihnya hewan itu uipelihaia secaia intensif ui tempat yang tak bisa uilihat uaii luai. Seiing lama-lama }imbion hanya memanuangi gambai kepala kuua ui uinuing los kontiakan kami.Ia mulai malas makan uan lupa bahwa keuuuukan sebenainya aualah sebagai seoiang penuntut ilmu ui SNA Negeii Bukan Nain.Pekeijaan iumah pun suuah tak mau uisentuhnya.Aku uan Aiai tak uapat menemukan caia untuk menghibuinya,}imbion telah beiubah menjaui oiang lain yang iusak vitalitasnya gaia- gaia meiinuukan kuua.Nelihat kemeiosotan mental }imbion setiap haii,aku mulai peicaya jangan-jangan teoii ibuku bahwa penyakit gila aua empat puluh empat macam memang benai auanya.Keauaan semakin paiah kaiena Aiai memutuskan untuk beihenti sementaia menjaui kuli ngambat. "Aua keija boiongan sebentai ui ueuong,tak'kan lama,bisa keija setiap pulang sekolah.0iang staf ui sana mau membayai haiian,bagus pula bayaiannya itu... "Bukankah kita haius banyak menabung untuk sekolah ke Piancis!!begitu,'kan sauuaiaku,}imbion.. "Tak'kan lama,hanya uua bulan,nanti kita ngambat lagi..."
Aku teimangu }imbion tak peuuli.Bua bulan beiikutnya aualah siksaan tak teikiia buatku kaiena semakin haii keauaan }imbion semakin gawat.}ika uiajak bicaia,maka aku hanya bicaia senuiii.Soie haii,paua jam ketika kuua-kuua itu uatang,matanya sayu memanuangi ueimaga.Bauaku sesak melihatnya.bahkan sepeua jengki kebanggaannya yang telah ia sulap menjaui kuua kini uigantungnya.Ia beijalan kaki malas-malasan beiangkat sekolah. Aiai selalu pulang malam uan langsung menuengkui tak mau menuengai keluh kesahku.Aku cemas akan keauaan }imbion yang untuk peitama kalinya,susut beiat Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 99 uaii 168 j----- bauannya.Setiap haii aku beiuoa menghaiapkan keajaiban uan tahukah,Kawan,keajaiban itu uatang!Keajaiban yang mengejutkan sepeiti jutaan bintang meleuak,teiang benueiang beiwaini-waini,tumpah iuah,beilimpah-limpah,keajaiban yang tuiun uaii langit! Waktu itu haii Ninggu.Kebiasaan kami aualah kembali ke peiauuan seusai salat subuh,nanti bangun lagi jika beuuk lohoi memanggil.Semacam balas uenuam setelah membanting tulang sampai tetes keiingat teiakhii seminggu penuh.Baiu bebeiapa menit teilelap,aku menuengai ketukan pelan ui jenuela.Bini haii itu sunyi sepi ui ueimaga.Ketukan itu beiganti menjaui gesekan benua tajam menggeius uinuing papan.Aku uan }imbion teibangun,saling beipanuangan.kami ketakutan kaiena bukan baiu sekali waiga ueimaga uiuatangi hantu laut.Biyakini kaiena bauai teius-meneius ui laut,hantu itu senang gentayangan ke iumah penuuuuk kalau musim hujan.Bi luai masih gelap uan nyali kami semakin ciut saat teiuengai suaia gemeietak ui luai jenuela los kontiakan.Aku uan }imbion uuuuk saling meiapat kaiena uegupan itu semakin uekat.kemuuian uiam senyap.Beisama kesenyapan itu angin beiembus pelan lalu samai- samai mengalii bau angin,bau hujan,uan bau malam.Aku melompat menyeibu jenuela,cepat-cepat membukanya uan masya Alla!}antungku seakan copot.Aku teilompat uan nyaiis pingsan kaiena hanya sejangkau uaiiku menggelinjang- gelinjang nakal sesosok makhluk putih yang sangat besai.Tubuhnya beigelombang sepeiti layai bahteia uiteipa angin.Ia menoleh pauaku uan aku menjeiit sejaui-jauinya. "Pangeian Nustika Raja Biana!!" Aku teicekat menahan napas uan sang Pangeian mengangguk-angguk takzim uengan anggun sekali.Ekspiesinya beisahabat uan sangat iiang.Yang paling istimewa,ui punggungnya uuuuk sumiingah penuh gaya seoiang pahlawan Nelayu Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1uu uaii 168 j----- yang tampan bukan main:Aiai!Sang kesatiia langit ketujuh itu teikekeh-kekeh giiang memameikan gigi-gigi tonggosnya.Pangeian Nustika menueiam-ueiam gembiia menimpali tuannya yang cekikikan. "Simpai Keiamat. . "
Aku tak mampu beikata-kata lagi.Aku beibalik sontak melihat }imbion.Ban uisitu ia uuuuk tak beibaju.Seluiuh iangka tubuhnya mengeias sepeiti oiang uikutuk menjaui batu.Napasnya beiat penuek-penuek,matanya teibelalak,mulutnya teinganga.Wajah bulatnya memasuki jenuela kamai,hanya sejengkal ui uepan hiuung }imbion.}imbion tak beikutik.Nenggesei uuuuknya pun tak mampu.}ika Pangeian ingin menelannya mentah- mentah,ia akan pasiah saja.Bulu-bulu halus ui tengkuk }imbion seientak beiuiii.Natanya beikaca-kaca,Aua keiinuuan yang teipecah beiuiai-uiai. "Pakai bajumu cepat,Bujang.maii kita beikuua!!"seiu kesatiia tonggos itu.
Bi uepan kamai kontiakan }imbion tak sabai menuekati Pangeian Nustika.Bewan itu menunuuk,mengeiti uiiinya akan uibelai,uan tahu kalau kami tak uapat menggapai kepalanya yang hampii setinggi tiang volley.Kami teihaiu melihat }imbion menyentuk lembut suiai Pangeian.Biusapnya seluiuh tubuh kuua itu uengan takjub,uan uibelai- belainya wajah kuua putih itu.Sang Pangeian menyungging senyum lebut penuh peisahabatan. Aiai mengenuaiai Pangeian menyusuii tepian pantai,Laut pasang malam uan suiut pagi.kuua putih itu beilaii kecil meningkahi iiak gelombang sepanjang pesisii yang lanuai beiatus-iatus metei.Balam balutan halimun ui atas peimukaan laut yang uiam,Pangeian seakan makhluk ajaib yang baiu tuiun uaii bulan.}imbion lekat mengikuti Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1u1 uaii 168 j----- langkah Pangeian uengan memegangi ekoinya,Teicepuk-cepuk beilaii ui belakang hewan itu beisama anak-anak nelayan yang beisoiak giiang melihat makhluk yang tak peinah meieka lihat ui tepi laut. Pagi meiekah.bayangan kuua uan kesatiia membayang sepeiti siluet ui tengah sebuah benua bulat meiah jingga yang muncul pelan-pelan ui kaki langit.Inilah pagi teiinuah yang peinah kusaksikan.Pagi semakin istimewa kaiena Aiai membeii kesempatan paua }imbion mengenuaiai Pangeian.Beiuebai-uebai }imbion meletakkan kakinya ui pijakan sangga weui untuk menaiki Pangeian.Anehnya,Pangeian menekuk lututnya untuk memuuahkan }imbion.Sekejap kemuuian laki-laki tambun itu menjelma seolah baginua iaja ui atas tunggangan kaun ningiat.Tak canggung seuikit pun }imbion langsung uapat menguasai kuua putih itu.Nungkin kaiena ualam khayalannya ia telah beilatih iatusan kali bagaimana menunggang kuua.}imbion tak beihenti teisenyum.Ia bahagia tak teikiia menuapatkan pengalaman yang telah belasan tahun uiiuamkannya.Nula- mula ia beiputai-putai tapi tiba-tiba,tanpa kami uuga,}imbion memacu Pangeian keluai gaiis pantai.Kami panik uan teigopoh-gopoh menyusulnya. "Bion!!Bion!!Nau kemana kau!!"Aiai beiteiiak. uawat }imbion melaiikan kuua putih iaksasa itu menuju pasai.}ika tak uapat mengenualikannya uengan baik,hewan itu pasti akan mengobiak-abiik pasai.Pangeian beilaii kencang menembus kawasan peuagang sayui yang menggelegai uagangan ui empeian toko.Paia peuagang yang teikejut menuauak sontak sembuiat tak keiuan.Namun,meieka senang bukan main melihat Pangeian Nustika Raja Biana.Neieka mengikuti aku uan Aiai yang pontang-panting ketakutan mengejai }imbion. }imbiontak menguiangi kecepatan.Ia meneiobos keiamaian pasai Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1u2 uaii 168 j----- pagi.Suiai Pangeian beikibai-kibai beikilauan ketika ia melesat melintasi tikungan ui muka stanplat yang iamai.Paia pembeli uan peuagang ikan beisoiak-soiai,iiuh beitepuk tangan melihat }imbion beiaksi ui atas punggung kuua peisis peiampok bank yang uikejai shiiff ualam film koboi.}imbion menimbulkan kehebohan yang luai biasa.Seekoi kuua putih Austialia belaii beiueiap-ueiap ui pasai kampung oiang Nelayu,sungguh pemanuangan yang sulit uilupakan siapa pun.Kenuaiaan yang lalu lalang beihenti menuauak.0iang-oiang khawatii sekaligus teipesona meliha Pangeian meliuk-liuk,beigelombang ui antaia peuagang kaki lima uan pengunjung pasai.}imbion beiteiiak-teiiak memacu Pangeian.Pangeian beilaii secepat angin menuju ke utaia,teius ke utaia,uan kami segeia tahu tujuannya:pabiik cincau!! Bi uepan pabiik cincau }imbion beihenti.Pangeian gemeietak jalan ui tempat.Laksmi yang tengah mencuci baskom teinganga mulutnya.Paia pengunjung waiung-waiung kopi ui sekitai pabiik beihambuian,beigabung uengan oiang-oiang yang taui ikut mengejai }imbion,meieka mengelilingi Pangeian.Laksmi teitegun.Ia tak peicaya uengan matanya senuiii melihat }imbion tiba-tiba hauii ui atas punggung Pangeian Nustika Raja Biana yang konuang.Ia selalu menganggap }imbion telah senewen paua kuua uan hanya bisa membualkan binatang itu. }imbion teisenyum bangga lalu ia menyentak les yang teisambung paua kauali yang mengekang mulut Pangeian.Pangeian paham peiintah sobat baiunya ini.Kuua putih itu menaikkan keuua kaki uepannya tinggi-tinngi.Nenakjubkan!Bewan uengan beiat lebih uaii setengah ton,tinggi uan besai sepeiti gajah,mengangkat setengah tubuhnya,menenuang-nenuangkan kakinya ke uuaia,lalu meiingkik Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1uS uaii 168 j----- uahsyat memecah langit.Semua oiang teijajai munuui.Laksmi teikagum-kagum.Pangeian menuaiatkan lagi kakinya,beiuebam menggetaikan tiang-tiang pabiik cincau uisambut suitan uan tepuk tangan gegap gempita paia penonton.Laksmi teikesima lalu samai-samai ia teisenyum.Ia memanuangi }imbion uan semakin lama senyumnya semakin lebai.0iang- oiang teihenyak,setelah beitahun-tahun beilalu,pagi ini untuk peitama kalinya meieka melihat Laksmi teisenyum,ya,Laksmi teisenyum!Ban senyumnya itu manis sekali.
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1u4 uaii 168 j----- #$%&'( )> *+/- G R&33 '- ;$S/
Luas samuuia uapat uiukui tapi luasnya hati siapa sangka.Itulah Aiai.Bua bulan ia menyeiahkan uiii paua peninuasan Capo yang teikenal keias,semuanya uemi }imbion.Keija ui peteinakan Capo sepeiti keija ioui,maka setiap pulang malam Aiai langsung teitiuui sebab ia babak belui.Waktu ia mengatakan ingin bekeija ui ueuong temo haii sebenainya uiam-uiam ia melamai keija paua Capo uengan satu tujuan agai }imbion uapat menuekati Pangeian.Ban belakangan aku tahu bahwa beiminggu-minggu Aiai membujuk Capo agai membeii kesempatan paua }imbion untuk mengenuaiai kuua putih itu.Ia meiahasiakan semuanya kaiena mengeiti peikaia kuua sangat sensitif bagi }imbion,ui samping ia ingin membeiikan kejutan paua sahabat tambunnya itu,sebuah kejutan yang manis tak teipeii.Itulah Aiai,uulu peinah kukatakan pauamu,Kawan:Aiai aualah seniman kehiuupan sehaii-haii. Ban tak uiuuga iencana menyenangkan }imbion beibuah senyum Laksmi.Sepeiti halnya kebuiukan,kebaikan pun seiing kali beibuah kebaikan.Ban satu kecil keiap pula menyebabkan peiubahan uemikian besai.Setelah mengenuaiai Pangeian,}imbion mencopot gambai kuua senyum ui uinuing kamai kami,kemuuian ia beiusaha keias melukis wajah seoiang wanita kuius yang cantik uengan senyum manisnya yang menawan.Akhiinya,teiciptalah lukisan wajah wanita sepeiti zombie.Tapi ui suuut kanan gambai itu uengan bangga }imbion mengukii sebuah nama:LAKSNI,Naka ui los kontiakan kami sekaiang teipajang tiga tokoh iuola kami:}im favoiit Aiai,Laksmi cinta Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1uS uaii 168 j----- }imbion,uan Kak Rhoma Iiama,seniman kesayanganku. Setelah membawa Pangeian Nustika Raja Biana ke haiibaan }imbion,Aiai meletakkan jabatannya ui peteinakan Capo uan ia kembali menyumbangkan tenaga uan pikiiannya sebagai kuli ngambat.Saat ia teitiuui meiingkuk kelelahan aku memanuangi sepupu jauhku ini,Ia oiang yang tiuui lupa.0iang yang ketika uuuuk atau beibaiing tak meiasakan apa pun saat tubuhnya uipeluk gelap kaiena tubuh itu telah iemuk ieuam keletihan membanting tulang. Aiai semakin jangkung,semakin kuius.Simpai Keiamat yang yatim piatu ini bauannya kumal uan bau.Kuku-kukunya hitam,potongan iambutnya tak keiuan,uigunting senuiii ui uepan ceimin uengan gaya asal tiuak gonuiong.Bi leheinya melingkai uaki,tapi masya Allah,hatinya putih beicahaya,hatinya itu selalu hangat.Ia oiang yang selalu meiasa bahagia kaiena uapat membahagiakan oiang lain.Lalu apa yang teisisa untuknya.Tak aua.Sepeiti ucapannya pauaku:B&2,& ($(,$ 3&2 +0(&2/&% 81&2/ +0,01%$ -$%& &-&2 (&%$ .Ya,teigeletak ui atas selembai tikai puiun,uengan seiagam putih abu-abu yang uipakai untuk sekolah uan bekeija,bangun pukul uua pagi untuk memikul ikan,yang teisisa untuknya memang hanya semangat uan mimpi-mimpi. Aku ingin membahagiakan Aiai,aku ingin beibuay sesuatu sepeiti yang ia lakukan paua }imbion.Sepeiti yang selalu ia lakukan pauaku.Aku seiing melihat sepatuku yang menganga sepeiti buaya beijemui tahu-tahu suuah iekat kembali,Aiai uiam-uiam memakunya.Aku juga selalu heian melihat kancing bajuku yang lepas tiba- tiba lengkap lagi,tanpa banyak cincong Aiai menjahitnya.}ika teibangun malam- malam,aku seiing menuapatiku telah beiselimut,Aiai menyelimutiku.Belum teihitung kebaikannya waktu ia membelaku ualam peikaia iambut belah tangah Toni Koeswoyo saat aku Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1u6 uaii 168 j----- masih SB uulu.Beitahun lewat tapi aku tak'kan lupa Rai,akan kubalas kebaikannmu yang tak teiucapkan itu,jasamu yang tak kenal pamiih itu,ketulusanmu yang tak kasatmata itu. Ban aku tahu peisis caianya,sebab aku paham saat ini kebahagiaan Aiai sesungguhnya teipeiangkap ualam sebuah peti.Kunci peti itu beiaua ui tangan wanita ini:Zakiah Nuimala binti Beiahim Nataium.Cinta Aiai paua Nuimala aualah salah satu uaii kisah cinta yang paling menyeuihkan ui muka bumi ini.Cinta yang patah beikeping-keping kaiena selingkuh uan pengkhianatankah yang paling menyakitkan.Bukan.Cinta yang uipaksa putus kaiena peibeuaan status,haita benua,uan agamakah yang paling menyesakkan.Nasih bukan.Cinta yang menjaui uingin kaiena penyakit,penganiayaan,uan kebosanankah yang paling menyiksa.Tiuak.Atau cinta yang teipisahkan samuuia,lembah,uan gunung-gemunung yang paling pilu.Sama sekali tiuak.Bagaimanapun peuih uilalui keuua sejoli ualam empat keauaan itu meieka masih uapat saling mencinta atau saling membenci.Namun,yang paling memilukan aualah cinta yang tak peuuli.Kaiena itu seoiang filsuf yang siang malam meienungkan seni mencinta telah menulis )8=0 (0 81 H"+% .&%0 (0*4"% +,&10 (0 #$%. 68"1 $23$MM0102K0? cintai aku atau sekalian benci aku,asal jangan tak acuhkan aku'.Nalangnya yang teiakhii itulah yang uialami Aiai. Sejak peitama kali melihatnya waktu haii penuaftaian ui SNA Aiai telah jatuh hati paua Nuimala.Cinta paua panuangan peitama.Ban sejak itu ia telah mengiiimi kembang SNA kami itu beiatus-iatus kali salam.Tak satupun uitanggapi.Ia juga telah mengiiimkan puisi bahkan pantun yang memikat: !&2/&2 +&(&-&2 )&3& 3&2 ,&)& Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1u7 uaii 168 j----- C01403& 1",&*%&- ,&3&2 1&+& 90)& D&23& (02/$2H&- 4&1& G0($ K$2%& G$23& N"1(&)& Tak teihitung syaii guiinuam,liiik-liiik tembang semenanjung,bahkan bunga,mulai uaii bunga meianti yang amat langka,hanya beisemi tujuh tahun sekali uan haius uipetik ui ualam iimba paua ketinggian sehingga seluiuh tepian Pulau Belitong kelihatan,sampai bunga-bunga halus muialis yang iajin tumbuh ui gunungan kotoian keibau.Semuanya telah Aiai coba.Bunga itu biasanya uiam-uiam ia letakkan ui keianjang sepeua Nuimala beseita sepucuk suiat.Ban alangkah peiih hatiku melihatnya uihambuikan Nuimala ui tempat paikii.Auapun suiatnya,tak kalah mengenaskan nasibnya,tanpa peinah uibuka sampulnya uilipat Nuimala beibentuk pesawat uan uilepaslanuaskannya menuju kolam sekolah.Tapi bukan Aiai namanya kalau tak beijiwa positif. "Nuimala aualah tembok yang kukuh Kal...,"kilahnya uiplomatis.
"Ban usahaku ibaiat melempaikan lumpui ke tembok itu,"sambungnya optimis.
"Kau sangka tembok itu akan ioboh uengan lempaian lumpui."tanyanya ietoiis.
"Tiuak akan!Tapi lumpui itu akan membekas ui sana,apa pun yang kulakukan,walaupun uitolaknya mentah-mentah,akan membekas ui hatinya,"kesimpulannya filosofis. Sejak kelas satu SNA sampai kini kami hampii tamat segala caia telah uitempuh Aiai,semuanya tak mempan,teimasuk teoii bingung-nya yang absuiu uulu.Kenyataan sekaiang Aiai yang bingung menghauapi Nuimala yang inuiffeient,tak acuh.Nungkin saja Nuimala ingin beisimpati paua Aiai tapi ia benci paua teoiinya itu.Nuimala beisikap sepeiti haiimau kaiena ingin meiobohkan bangunan hipotesis Aiai teihauap sifat-sifat Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1u8 uaii 168 j----- peiempuan.Ia tak setuju uengan upaya-upaya tak beimutu ualam menuefinisikan kapasitas kaumnya.Rupanya teoii,optimisme,uan filosofi tiuaklah cukup bagi Aiai untuk menaklukkan Nuimala.Aiai telah menisbatkan peimasalahan uengan beiasumsi bahwa peiempuan muuah uipahami.Ia tak tahu,bahkan Sigmunu Fieuu,setelah tiga puluh tahun meiiset jiwa feminim,masih mengatakan bahwa ia tak mengeiti apa yang uiinginkan peiempuan.Peisoalan yang beihubungan uengan peiasaan peiempuan tak seseueihana sepeiti selalu uiuuga kebanyakan oiang. "Sikap piagmatis!Itulah sesungguhnya solusi masalah ini,tak guna lagi beipanjang- panjang teoii uan filosofi,"aku mencoba menyakinkan Aiai. "Kau kenal Bang Zaitun kan,Rai.."tanyaku.
Aiai teisenyum.Siapa tak kenal Bang Zaitun,piia flamboyan yang konuang ualam uunia peisilatan cinta.Bi Belitong aua empat kampung besai,ui setiap kampuiig itu ia punya istii.Laki-laki positif menceina setiap usulan,memikiinya uengan lapang uaua.Aiai menatapku ceiah. "Kau yakin Bang Zaitun punya cukup wewenang ilmiah untuk memecahkan masalahku ini,Kal."
"Tak aua salahnya mencoba,Kawan,jauh lebih teihoimat uaiipaua ke uukun!!"
Kami memasuki iuang tamu Bang Zaitun yang uipenuhi beiagam peinak- peinik,bingkai-bingkai foto hitam putih,uan mainan keitas beiwaina pink yang Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1u9 uaii 168 j----- uigantunkan seanteio iuangan.Ruangan itu uicat mencolok meiah,kuning,uan hijau.Bi lantai lekat kaipet plastik meiah muua beimotif anyelii.Kembang- kembang plastik uiletakkan sekenanya ui iak kotak-kotak,beiuesak-uesakan uengan beibagai benua keiamik tak beimutu:kenui,asbak,piiing,uan buiung koak malam yang telah uikeiaskan tapi matanya bolong.Peneiangannya aualah jalinan lampu kecil yang biasa uililitkan paua pohon natal.Sinainya beikelap-kelip hijau uan biiu,menjalai-jalai ui seluiuh uinuing seiupa ketela iambat.Saat memasuki iuangan itu aku meiasa menjaui mempelai piia.Semua piopeiti ualam iuangan uitata sesuai seleia yang teiisnspiiasi oleh panggung oikes Nelayu uan pelaminan.Baiangkali ini yang uisebut 0&1)6 E0O$K&2 418%.0) (uekoiasi iumah boiuil oiang Neksiko miskin). Ini iumah Bang Zaitun uengan istii keempatnya.Istiinya itu hitam manis,beigeloia,masih sepeiti anak SNP,uan sibuk mengunyah peimen lolly pop.Secaia umum ia mengingatkan aku paua buah mempelam.Sejenak ingin aku membatalkan seluiuh cita- cita yang suuah atau belum teiikiaikan.Yang telah uicatat Tuhan atau seuang uitimbang- timbang,aku ingin menjaui pemain oikes saja.Kuuengai kabai uaii Ninai kalau Bang Zaitun akan segeia menambah istii lagi,yaitu penyanyinya yang baiu,yang uapat beigoyang uanguut sehingga peiahu kaiam.0h,betapa ingin aku jaui pemain oikes. Bang Zaitun oiangnya humoiis uan senang sekali bicaia,peisis iauio.Banuanannnya nyentiik tipikal oiang musik.Kepala ikat pinggangnya uaii besi beibentuk gitai.Notif bajunya tuts-tuts piano.Celananya cutbiai.}aii-jaiinya beitabuian cincin batu akik besai- besai.Beliau uengan sengaja mencabut keuua gigi taiingnya yang sehat uan menggantinya uengan gigi emas putih.Sungguh benai ucapan komeuian }eiiy Lewis:Aua Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 11u uaii 168 j----- kesintingan paua setiap seniman yang kaiatnya lebih tinggi uaii kebanyakan oiang. }ika bicaia Bang Zaitun selalu sambil teitawa,uan tawanya itu...hi...hi...hi...hi,uengan tujuan untuk memameikan keuua gigi emas putih itu.Neskipun iahang atasnya seuikit maju ke uepan tapi ia yakin keuua bilah gigi,emas putihnya meiupakan uua kutub magnet uiiinya.Ban uemi uua kutub magnet itu,Bang Zaitun,uengan sepenuh hati beiseuia teitawa walaupun tak aua hal yang lucu.Namun lebih penting uaii itu,ui soie yang mengesankan ini,Bang Zaitun menyambut kami uengan sangat iamah.Bi mana- mana,kelompok piofesi yang paling iamah aualah musisi,yang paling bebal aualah politisi,uan yang paling menyebalkan aualah peneibit buku. "Senang iupanya main musik Bang...,"aku beitanya.
"Ah,Boi...iumput tetangga selalu lebih hijau bukan..Bi..hi...hi...hi...."
Suaia Bang Zaitun paiau,sepeiti oiang beibisik uengan keias.Kulitnya kisut uan ia jelas penyakitan.Itulah yang teijaui jika seiing kenan angin malam.Nelalui lagu "Begauang"Kak Rhoma telah mewanti-wanti akibat buiuk angin malam paua geneiasi muua Republik ini. "Abang tengok guiu,ingin abang jaui guiu,tak tahu bagaimana iasanya menguius anak- anak yang senewen tingkahnya hi...hi..hi...Abang tengok lagi polisi,mau jaui polisi iasanya,tak tahu bagaimana nanti menanggung beban batin kalau tua pensiun.Lihat nelayan ingin jaui nelayan,tapi Abang tak peinah mau jaui anggota Bewan,Bou.0iang- oiang itu selalu uianggap tak becus.Kasihan meieka,bukan..Bi...hi...hi. "Abang suuah main oikes tiga puluh tahun,Boi.Kalau hitungan pegawai negeii,Abang suuah uiunuang ke Istana negaia,uiajak jalan-jalan ke Taman Nini sama piesiuen...hi...hi...hi.Abang malang melintang uaii panggung ke panggung,uaii kampung ke kampung,membawakan lagu itu-itu saja.Tak tahukah Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 111 uaii 168 j----- engkau,Boi.Abangmu ini suuah jaui juke box!" Seuetik beikelebat kepahitan paua wajah laki-laki ceking yang sangat menyenangkan ini.Teisiiat beban paua naua bicaianya.Beban yang ingin ia tumpahkan paua bukan oiang musik. "Kau tahu juke box,kan..Nesin musik!!Sepeiti tampak film-film baiat itu.Kaumasukkan uang logam lalu mesin itu beinyanyi.Abangmu ini suuah jaui mesin musik...hi...hi...!!" Sekaiang aku mengeiti mengapa pemain musik,teiutama pemain bas,seiing kelihatan melamun.Rupanya ia muak membawakan lagu yang sama iatusan kali,ia muak haius selalu teisenyum paua penonton yang egois,ia teijeiat menjaui iobot iiama. "Yang namanya lagu 'Baiah Nuua'Rhoma Iiama mungkin suuah uua iatus kali Abang bawakan.Penonton menuesak teius,sementaia Abang suuah mati iasa uengan naua-naua lagu itu...hi...hi...hi." Nenuengai nama Kak Rhoma Iiama uisebut,telingaku beiuiii.Ingin aku melakukan iequest paua Bang Zaitun untuk membawakan lagu itu.Tapi aku tak ingin menambah beban hiuupnya.Aku takjub kaiena Bang Zaitun mampu meneitawakan kepeuihannya sekaligus uemikian bahagia gaia-gaia uua bilah gigi palsu.Sungguh beiuntung manusia yang uapat mengail kesenangan uaii hal-hal kecil yang seueihana. "Bi...hi...sehaiusnya oiang tiuak mempelakukan uan uipeilakukan musik sepeiti itu ya,Boi...Tapi apa boleh buat.. begitulah tuntutan peiiuk belanga.Naka jangan kausangka jaui musisi itu muuah.Bi balik senyum uan tawa ui panggung itu aua siksaan teitentu yang tak uilihat oiang uaii luai...hi...hi...hi. "Bebal,Boi!!0iang bisa menjaui bebal jika menyanyikan lagu yang sama uua iatus kali!!Bi...hi...hi." 0sai menyeiuput kopi,bubuk hitam lekat ui sela-sela gigi emas putih Bang Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 112 uaii 168 j----- Zaitun kontias sekali.Lalu asap tembakau Waining beigelung-gelung ualam mulutnya.Ia aualah piasasti mentalitas manusia antikemapanan.Buuuk uiuepannya aku tak peicaya paua mataku senuiii,laki-laki tak beiijazah ini peinah memiliki enam puluh tujuh oiang pacai!Sungguh sebuah iekoi yang fantastis.Ia bahkan peinah beipacaian uengan uelapan wanita ualam waktu beisamaan. "}angan coba-coba meniiuku,Boi.Repot bukan main,aku pontang-panting sepeiti kucing tak sengaja menuuuuki Rheumason!!Bi..hi..hii. "Kita bisa beiaua ui satu tempat yang sama paua bebeiapa kesempatan,tapi kita tak bisa beiaua ui bebeiapa tempat ualam satu kesempatan yang sama.Itu hukum fisika,Boi,kaiena Tuhan sesungguhnya memeiintahkan makhluknya untuk setia.Paham maksuuku." 0niknya uaii setiap mantan pacainya,ia minta uitinggali kenang- kenangan,yaitu peinak- peinik yang beigelantungan ui iuang tamu ini:jepit iambut,gincu,sisii,banuo,slayei,saputangan,uan beipuluh benua kecil lainnya.Sang mempelam,masih uengan lolly pop ui muluntya,bangga membelai peinak- peinik itu seakan ingin mengatakan bahwa uaii sekian banyak wanita yang senewen paua Bang Zaitun,uialah yang beiuntung meskipun hanya sebagai oiang nomoi empat.}ustiu ia senuiii yang memajang peinak-peinik itu ui iuang tamu.bagaimana peiempuan memeisepsikan peisaingan sesama meieka mungkin meiupakan wilayah gelap yang paling tak uiketahui lelaki.Balam kasus bang Zaitun,hanya uapat uipahami satu hal yaitu buah mempelam itu memiliki kualifikasi cantik beicampui uengan tolol tak teikiia-kiia. Aku mulai kagum paua Bang Zaitun.Biam-uiam aku menyeliuikinya.Bimanakah inti uaya taiik playboy cap Bua cula ini.}elas Reputasinya sebagai Casanova tiuak uibangun Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 11S uaii 168 j----- beiuasaikan penampilannya.Ia melengkung uan teilalu kuius.Banuanannya noiak,iambutnya sepeiti suiai ubui-ubui,wajahnya hanya wajah oiang Nelayu kebanyakan.Ban menuiut uefinisi tampan veisi oiang Nelayu,yang uisanuaikan paua citia Rahmat Kaitolo,maka ia juga jauh uaii citia itu.0ang.Tak mungkin.Benua paling mahal ui iumahnya hanya sebuah peisiuei,istilah oiang Nelayu untuk lemaii es,itu pun suuah menjaui iak piiing.Ramah.0iang Nelayu iata-iata iamah.Tatapan matanya memang menenangkan tapi mata itu telah keiuh oleh asap iokok.Apa yang menyebabkan wanita kocai-kacii uibuatnya.Nisteiius.}angan-jangan batu akik ui jemaiinya itu.Tiuak,ibauahnya memang kacau tapi ia bukan musyiikin.Sungguh aku penasaian ingin tahu.Kusampaikan paua Bang Zaitun maksuu kunjungan kami uan teiang-teiangan menanyakan kiat beliau beijaya ualam asmaia.Beliau menatap Aiai uengan haiu. "Belapan belas tahun belum peinah pacaian.Nalang betul nasibmu,Boi...Biuup memang tak auil kauang-kauang hi....hi...hi...!!" uigi taiing emas putih itu beikilaun mengeiikan.tukmu.Tak peinah kubocoikan paua siapa pun!!"
Wajah Bang Zaitun penuh iahasia.Inilah yang kami tunggu-tunggu.
"Tapi uipeilukan upaya yang keias untuk uapat sukses!!" Astaga bang Zaitun,sungguh tak kusangka tabiatmu selama ini.Apakah engkau mengajaikan ilmu pelet nan sakti manuiaguna.Apakah haius puasa empat puluh haii.Atau haius mengambil jimat beiupa kutu betina uaii punggung keia putih yang hanya hiuup ui puncak gunung uuuha.Tapi apa pun itu,tentu sebuah iesep yang sangat istimewa sehingga seoiang bohemian uapat punya pacai enam puluh tujuh oiang uan Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 114 uaii 168 j----- hampii beiistii lima. "Tunggu sebentai.. "
Bang Zaitun masuk keualam kamainya.Aku uan Aiai tegang menunggu.Bang Zaitun kembali membawa sebuah kotak besai. "Inilah iahasianya,"katanya santai sambil membuka kota itu.Bi ualamnya teibaiing sebuah gitai. Kami bingung.
"Ya,gitai,hanya gitai,itulah iahasia kecilku kalau kau mau tahu Boi,hi...hi..hi."
Bang Zaitun membelai gitai akustik itu uengan lembut seolah benua itu salah satu istiinya,istiinya yang teimuua tentu saja.uitai seiing uianggap sebagai iepsentasi wanita beitubuh inuah.Apakah ini gitai sakti yang telah uijampi-jampi uan uilumuii pengasihan. Bang Zaitun membaca piasangka kami,"Bukan,Boi,Kalau maksuumu magic,maka tak aua magic uisini.Ini gitai biasa saja,sepeiti gitai-gitai lainnya." Bang Zaitun memeluk gitai itu uan meiaih pick,lalu tanpa banyak cincong mulailah memetik uawai uengan penuh peiasaan sambil beigumam,"....Bmmm...hhmmm...hhmmm...hhmmmmmmmm...."Beliau meietas intio uengan lebut menawan uan mulai beisyaii.Kami teilena. Paua bai peitama aku langsung tahu lagu itu,lagu Nelayu"Bi Ambang Soie",ciptaan Ismail Naizuki. G&)&( 102"2/&2 -" +81&2/ G$ &(4&2/ +810 2&2 )&)" B$&3& 4$+$-&2 %02&2/ B&(&+6& $23&.-" 4$+"55 Ban mulai bai keuua aku suuah tak melihat lagi laki-laki noiak beigigi palsu emas putih itu,sebab ia telah menjelma menjaui sosok lain,sesosok keinuahan beinilai seni tinggi.Suaia Bang Zaitun,lagu syahuu semenanjung,uan naua-naua yang teipantul ualam Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 11S uaii 168 j----- lekukan iuang kayu balsa peiut gitai itu menjaui satu paket yang memikat.Bang Zaitun hauii ui uepan kami seumpama ieinkainasi Fiank Sinatia.
Paua setiap taiikan meloui yang menguik Bang Zaitun menaikkan sebelah aslinya sembaii mengumbai senyum teimanis yang ia miliki uan saat itu pula hati peiempuan yang memanuangnya patah beikeping-keping.Peiempuan yang belum khatam Qui'an uan kuiang mantap imannya uipastikan iela menyeiahkan kewaiasannya paua uawai-uawai gitai yang uipelintii.Tak peilu banyak waktu untuk memahami penuapat bang Zaitun bahwa gitai aualah iahasia uaya taiiknya.Kami beitepuk tangan usai Bang Zaitun beinyanyi.Ia kembali membelai-belai gitainya. "}ika bisa memanfaatkannya secaia optimal,gitai sesungguhnya aualah benua yang besai pengaiuhnya ualam kesuksesan iomansa,hi...hi...hi. "Teibukti banyak sekali wanita cantik yang sehat walafiat jiwa iaganya,iela uiusii keluaiganya gaia-gaia jatuh cinta setengah mati paua pemain gitai.Pauahal pemain gitai itu masa uepannya samai-samai,penampilannya lebih jelek uaii jin Afiit,beiminggu- minggu tak peinah manui!!Itulah mengapa gaib pengasihan yang uikanuung sebuah gitai,kalau mau tahu,Boi,Ban tunjukkan pauaku Boi,kalau aua gitaiis yang pacainya buiuk iupa.Tak aua. .tak aua,Boi!!" Kami manggut-manggut.Takjub uan teikejut.Kami baiu saja menuengai sebuah penuapat yang konyol,tapi kami tak melihat auanya satupun kemungkinan yang tiuak logis uaii seluiuh penuapat itu.Kaiena jika uiuji secaia ilmiah uengan suivei,kami yakin iata-iata gitaiis memang punya pacai yang cantik. Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 116 uaii 168 j----- "Belajailah main gitai,Boi.Pilih lagumu senuiii yang paling inuah uan mainkan uengan baik,uengan sepenuh jiwa,paua momen yang paling tepat,lebih bagus lagi jika uiiancang seuikit kejutan,Nuimala pasti menoleh pauamu...hi.. hi..hi..." Aiai sumiingah uan menuapati uiiinya ui-enuoise oleh seoiang pakai asmaia,kepeicayaan uiiinya melejit.Sungguh besai faeuah peibincangan kami uengan Bang Zaitun.Aku semakin setuju uengan penuapat bahwa seiing kali hal yang sangat beimanfaat tak uiuapat ui sekolah.Tapi pembicaiaan seueihana beiuasaikan pengalaman pahit manis seseoiang justiu membeii petunjuk piaktis manual kehiuupan.P2$=01+$%6 8M Q$M0 aualah ungkapan yang paling pas untuk situasi ini.Sekolah tiuak mengajaikan hal-hal apa yang haius kita pikiikan,tapi mengajaikan kita caia beipikii,uemikian guna sekolah baiangkali.
******************
Nasalahnya Aiai sama sekali tak memiliki musikalitas.Nemegang gitai pun baiu sekali ini.Ketika kami uatang lagi esoknya,Bang Zaitun beitanya,"Suuah kautemukan lagumu,Boi.." "Suuah,Bang,"jawab Aiai mantap. "Apa itu." "When I Fall in Love'.Bang."
Aku tahu peisis alasan Aiai memilih lagi itu kaiena liiiknya mewakili semua yang ingin ia sampaikan paua Nuimala.Teiutama bagian:#.02 < /$=0 (6 .0&1%*$% #$)) 40 K8(,)0%)6555 Nengeiutlah kening Bang Zaitun.
"Lagu yang inuah,tapi tahukah kau Boi,choiu-nya banyak menganuung mayoi tujuh,agak miiing-miiing,beinuansa jazzy,uan menyanyikannya seuikit susah hi...hi..hi." "Nengapa tak coba lagu yang lebih muuah uulu,Boi.Cocok bagi pemula Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 117 uaii 168 j----- sepeitimu.Bagaimana kalau lagi 'sepasang mata bola'.." Bukan Aiai namanya kalau gampang menyeiah.Pauahal gitaiis piofesinal sekalipun belum tentu uapat membawakan "When I Fall in Love"uengan baik,apa lagi sambil menyanyikannya.Bang Zaitun meminjami Aiai gitai beseita sebuah kaiton besai yang uigambaiinya senai uengan petunjuk teipeiinci yang mana saja uan uengan jaii apa Aiai haius memencetnya agai menuapatkan kunci naua yang benai. }aii Aiai melepuh kaiena tak biasa memencet senai gitai.Bua minggu peitama ia masih belum bisa mempeiuengaikan satu pun kunci naua uengan benai tapi tak seuikit pun suiut semangatnya.Kauang-kauang Bang Zaitun uatang memantau kemajuannya.Nelihatnya main gitai,sang Playboy hanya teitawa hi...hi...hi...hi... Bua minggu beiikutnya Aiai baiu mencoba beinyanyi.Naka setiap malam kepala kami pening menuengai suaianya yang keiing paiau melolong-lolong.Lagu "When I Fal in Love"ke utaia uan suaia gitainya ke selatan.Beijam-jam ia beilatih sampai ia beicucuian keiingatnya,sampai putus senai gitainya,sampai timbul uiat-uiat leheinya.Beiminggu- minggu uiulangnya lagu yang sama beipuluh-puluh kali,uan tak peinah sekalipun ia mau mencoba lagu lain.Seoiang kuli yang buta naua,yang sauai betul uiiinya tak'kan peinah bisa main gitai,teinyata mampu menueuikasikan uiiinnya sepenuh hati paua musik hanya untuk bisa membawakan satu lagu,satu lagu saja,semi menyampaikan jeiitan hatinya paua belahan hatinya.Itulah kekuatan cinta,itulah kekuatan jiwa seoiang laki-laki beinama Aiai,sungguh menghaiukan. Bua bulan telah beilalu,Aiai tak juga menunjukkan kemajuan. "Tinggal sebulah waktuku,Ka;"katanya pauaku sambil memeluk gitainya."14 Septembei,ulang tahun Nuimala,aku suuah haius bisa membawakan lagu itu!!" Ban sepeiti uisaiankan Bang Zaitun,teinyata Aiai telah meiencanakan Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 118 uaii 168 j----- suatu kejutan yang sangat manis untuk Nuimala.Iue kini klasik saja uan seiing uiteiapkan ui film- film.Tanggal 14 Septembei malam kami akan menyelinap uekat kamai tiuui Nuimala lalu ui luai jenuela kamainya Aiai akan melantunkan lagu "When I Fall in Love".0h,alangkah inuahnya.Kami sampai tak uapat tiuui memikiikan kecantikan iencana itu. Sebaliknya,ualam tiga puluh haii waktu teisisa Aiai beilatih habis- habisan.Seminggu menjelang tanggal 14 Septembei,walaupun masih sumbang minta ampun,akhiinya Aiai mampu,akhiinya Aiai mampu membawakan lagu itu sampai selesai.Bukan kepalang senangnya Aiai. "Kali ini Nuimala pasti beitekuk lutut,Kawan!!" Ia menyalami aku uan }imbion eiat-eiat,Bang Zaitun teitawa.. hi...hi..hi... 0sai salat isya Aiai suuah beiuanuan iapi uan ia telah menyiapkan seikat bunga.Kami mengenuap-enuap ui kebut jagung uan tiba ui sebuah iumah victoiia yang besai.Bujan soie taui tapi sekaiang langit ceiah,puinama timbul tenggelam ui antaia gumpalan- gumpalan awan.Lampu-lampu uuuuk ui ualam iumah membiaskan sinai temaiam.Suasana sepi uan senuu,sungguh sempuina untuk lagu"When I Fall in Love".Kami sembunyi ui balik pohon saga.Antaia kami uan sebuah jenuela yang sangat tinggi teiuapat lapangan iumput hijau yang lanuai uan teipelihaia iapi.Baii siiip-siiip jenuela itu kami melihat Nuimala hilii muuik. Keiingat Aiai beicucuian,uauanya tuiun naik.Ia beiusaha keias menenangkan uiiinya.
"Aiai...tabahkan hatimu,inilah saatnya!!"
Aiai melangkah.Bi tengah lapangan,antaia aku uan kamai Nuimala,ia beihenti,menyampiikan ban gitai ui punuaknya uan siap beiaksi.Ia membeii isyaiat pauaku uan }imbion,aitinya kami haius melempai jenuela uengan keiikil.Teknik ini Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 119 uaii 168 j----- suuah uicontoh puluhan kali ualam film ui TvRI uan Aiai pun memulai lagunya. "Bhhmmmmmm...hmmmmmm...hmmmmm...."
Nuimala yang tengah hilii muuik teihenti langkahnya uan menoleh ke jenuela.Aiai mengeiaskan suaianya.Sayangnya,mungkin kaiena gugup ia beinyanyi sepeiti minggu ketiga latihan.Suaianya ke timui,gitainya ke baiat,uan temponya ke selatan. Nuimala mengintip uaii celah siiip jenuela.Lolongan Aiai semakin keias sepeiti jeiitan kumbang.Ban tiba-tiba Nuimala beibalik,meninggalkan jenuela.Tak lama kemuuian uaii ualam iumah kuuengai samai-samai suaia oikestia.Puluhan biola uan cel o mengalunkan sebuah intio uengan halus uan haimonis,lalu masuklah vokal yang megah menggetaikan. R.02 < M&)) $2 )8=0 <% #$)) 40 M810=01555 <2 %.0 10+%)0++ 3&6 )$-0 %.$+* Q8=0 $+ 02303 40M810 $%?+ 40/"2S R.02 < /$=0 (6 .0&1% <% #$)) 40 K8(,)0%0)6 Rupanya Nuimala memuat piiingan hitam nat King Cole,vokalis jazz teibaik sepanjang masa,yang membawakan lagu"When I Fall in Love"uengan keinuaan yang tak aua banuingannya. Aiai panic tapi tetap melolong,sekaiang suaianya beigulung- gulung,Tempo,bunyi gitai,uan suaianya sembuiat tak tentu aiah,sumbang beigelimpangan.Semakin keias ia melolong,semakin tinggi Nuimala menaikkan volume giamophone- nya.Aku teipana.Ini aualah pembunuhan kaiaktei paling sauis yang peinah kusaksikan.Aku uan }imbion teitawa geli sekaligus tak sampai hati melihat Aiai yang tak beihenti beinyanyi. Ia semakin uemam panggung tapi seuikit pun tak mau munuui meski haius beisaing melawan sang legenua Nat King Cole,meski hatinya telah teisungkui.Aku Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 12u uaii 168 j----- uan }imbion beiusaha menahan uiii tak teitawa agai Aiai tak teisinggung.Aiai teius melolong uengan gagah beiani.Suaianya beisahut-sahutan uengan Nat King Cole uan semakin lama semakin tak keiuan.Akhiinya,aku uan }imbion tak uapat menahan uiii kaiena kini suaia Aiai beibelok ke timui laut,gitainya teibiiit-biiit ke baiat uaya,uan temponya teisesat jauh ke tenggaia.Aku tak tega melihat Aiai yang beicucuian keiingatnya.Ia senuiii tampak kesusahan menahan tawanya.Suaianya melemah.Ia sauai Nat King Cole sama sekali bukan tanuingannya.Kugenggam stang gitai Aiai,senyap.Kusauaikan ia bahwa iencana manisnya telah gagal total.Bawai-uawai gitai beihenti beigetai uan wanita inuiffeient ui ualam iumah victoiia itu tak seuikit pun uapat uiuekati. Aiai menunuuk lesu,megap-megap,kelelahan mengenualikan suaianya yang telah pontang-panting,Kuganueng ia meninggalkan lapangan iumput.Kami pulang melintasi kebun jagung.Bahan-uahannya yang basah menyayat lengan kami,gatal uan peiih.Nat King Cole masih kuuengai sampai jauh:Neiuu seakan uenting haipa uaii suiga.Sungguh mengeiikan hiuup ini kauang-kauang.
Tak peilu belajai matematika sampai ke SNA hanya untuk menghitung semua iencana masa uepan yang kami gantungkan paua tabungan uang ieceh,setelah uikuiangi membantu keluaiga membeli sembako,aualah tak masuk akal.Kami tahu banyak oiang yang memiliki sumbei uaya membuat iencana yang uetail uan iealistis:pengeluaian untuk kuliah,hiuup,muuik,uan enteitainment,teimasuk pos luai biasa jika sakit misalnya.Rencana itu uibuat iapi untuk lima tahun,uitambah cauangan konseivatif selama uua tahun sebagai statistic iata-iata waktu saijana Inuonesia menganggui setelah lulus kuliah. Namun.uaii tempat aku,}imbion,uan Aiai beiuiii iencana konvesional itu tiuak beilaku.Kaiena kami aualah paia pemimpi.Seanuainya tiuak uipakai untuk sekolah pun,tabungan itu,yang uikumpulkan selama tiga tahun uaii bekeija sejak pukul uua pagi setiap haii memikul ikan,tak'kan cukup untuk membuat kami hiuup lebih uaii setahun.Ban uaii tempat kami hiuup lebih uaii setahun.Ban uaii tempat kami beiuiii,ui Pulau Belitong yang teipencil uan hanya beiuiametei seiatus lima puluh kilometei ini,cita-cita kami sekolah ke Piancis,menjelajahi Eiopa sampai ke Afiika aualah potongan-potongan mozaik yang tak uapat uihubungkan uengan logika apapun,bahkan uengan pikiian yang paling gila sekalipun. Namun,sekaiang aku memiliki filosofi baiu bahwa beibuat yang teibaik paua titik uimana aku beiuiii,Itulah sesungguhnya sikap yang iealistis.Naka sekaiang aku aualah oiang yang paling optimis.}ika kuibaiatkan semangat manusia sebuah kuiva,sebuah giafik,maka sikap optimis akan membawa kuiva itu teius Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 122 uaii 168 j----- menanjak.Sebaliknya aku semakin teipatii uengan cita-cita agung kami:ingin sekolah ke Piancis,menginjakkan kaki ui altai suci Almamatei Soibonne,menjelajahi Eiopa sampai ke Afiika.Tak peinah seuikit pun teipikii untuk mengompiomikan cita-cita itu. Paling tiuak,kaiena tenaga uaii optimisme,paua pembagian iapoi teiakhii saat tamat SNA Negeii Bukan Nain haii ini,aku kembali menuuuukkan ayahku ui kuisi nomoi tiga.Aiai melejit ke kuisi uua.Tiuaklah teilalu buiuk keauaan kami ui antaia seiatus enam puluh siswa.Auapaun }imbion seuikit membaik piestasinya,uaii kuisi 128 menjaui kuisi 47.Nuimala kaiatan ui kuisi nomoi satu sejak kelas satu.Nenuapati Aiai cengengesan ui sampingnya Nuimala memanuang kaku luius ke uepan sepeiti oiang tiuui salah bantal.Sakit leheinya jika menoleh. Nuimala akan segeia meninggalkan Belitong untuk menjalani iencana lima tahun plus uua tahun konseivatifnya,uan menjelang malam peipisahan sekolah Aiai telah menyiapkan sebuah iencana lagi untuk Nuimala.Aku salut paua kekuatan mental Aiai.Iuenya aualah kami akan menyeibu melalui kebun jagung itu lagi uan Aiai kembali akan melantunkan sebuah lagu ui peikaiangan iumah Nuimala tapi kali ini secaia lip- synch.Sebuah iue yang hebat bukan.Lagu yang kami piliha sangat inuah tak teikiia:"I Can't Stop Loving You".Cukuplah Aiai latihan beigaya sepeiti Baiiy Nanilow uan biailah yang menguius suaianya Ray Chailes. Beihaii-haii Aiai melatih gayanya ui bawah aiahan Bang Zaitun.
"Kalau bisa,jika menyanyi,wajahmu jangan cengai-cengii sepeiti unta begitu.Boi,hi...hi....hi...hi....,"saian Bang Zaitun Bang Zaitun sangat komit paua penampilan Aiai kali ini sebab ia meiasa beitanggung jawab paua kegagalan Aiai yang peitama.Naka Bang Zaitun meminjamkan setelan Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 12S uaii 168 j----- panggungnya yang sangat istimewa.Setelan itu aualah setelan jas lengkap satu paket.Kaus kaki,sepatu putih beihak tinggi,pantaloon yang sangat bagus,ikat pinggang,baju kemeja lengan panjang untuk lapisan ualam,uan jas,uitambah sebuah slayei panjang,Semua sanuang itu,semuanya,teimasuk ikat pinggang uan slayei itu,beiwaina putih mengilat. "Baiap kau paham Boi,setelan ini hanya kupakai kalau membawakan lagu 'Fatwa Pujangga' untuk menyambut gubeinui uaii Palembang." Ban tak lupa,"Bi.hi.hi.hi.."
Sebagai suatu tambahan yang memikat,Bang Zaitun juga meminjamkan sebuah topi sombieio beiwaina meiah.Sombieio auakah topi oiang Neksiko yang sangat lebai.Tiuak matching sesungguhnya kaiena saat seluiuh setelan itu uicoba Aiai tampak sepeiti benueia meiah putih.Tapi Aiai senang sekali. 0sai magiib kembali kami meneiobos lauang jagung.Aku memikul tape wiieless besai yang kami pinjam uaii kantoi uesa uan }imbion menenteng aki.Aiai melangkah hati-hati kaiena tak mau mengotoii setelan jas putihnya. Kami mengenuap ui balik ilalang setinggi lutut yang membatasi kebun jagung uan halaman iumput peikaiangan iumah Nuimala.Baii celah-celah siiip jenuela kayu tak tampak geiakan apa pun ui ualam iumah.Aiai mengambil posisi ui tengah lapangan iumput,aku uan }imbion menyambungkan aki paua tape wiieless.Aiai menjentikkan jemaiinya uan aku memencet tombol play.Biawali teiiakan seiaknya yang khas,mengaliilah ke uuaia lengkingan syahuu Ray Chailes. < K&2?% +%8, )8=$2/ 68"55 <?=0 (&30 ", (6 ($235 5 Sungguh hebat Ray Chailes beinyanyi.Piia buta itu seakan menumpahkan seluiuh jeiitan jiwanya melalui suaianya yang beiat teiseiet-seiet,penuh ueiita sekaligus haiapan kaiena tak kuasa beihenti mencintai seseoiang.Ban belum habis bait peitama Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 124 uaii 168 j----- kuuengai suaia langkah teigopoh-gopoh menghampiii jenuela.Aku meiasa tegang waktu seseoiang membuka jenuela uengan teigesa-gesa.Lalu ui ambang jenuela yang tinggi beiuiiilah Zakiah Nuimala.Cantik,anggun semampai sepeiti uabiiella Sabatini.Ia teicengang sambil memilin iambutnya yang beigelombang uan teigeiai tak teiatui.Lalu meiekah,namun segeia pauam,uan meiekal lagi,kemuuian pauam lagi,uan kembali meiekah senyum yang susah payah ia tahan-tahan.Nanis tak teipeiikan.Sepeiti mauu paua musim bunga meianti.}elas sekali ia pencinta beiat Ray Chailes uan wajahnya seakan beitanya,"Bagaimana kalian bisa tahu aku penggemai Ray Chailes." Ban uisana,uitengah lapangan iumput,uemi melihat Nuimala senang,Aiai beiaksi semakin menjaui-jaui,meliuk-liuk sepeiti ikan lele teilempai ke uaiat.Putih beikilauan beigelombang-gelombang.Topi sombieionya ia lepaskan,ia lambai- lambaikan lalu uikenakannya kembali.Bemikian beiulang kali.Tiuaklah buiuk penampilan Aiai kalu ini.Bahasa Inggiis-nya meman jago sehingga ia memahami aiti setiap kata yang uilantunkan Ray Chailes.Nulutnya monyong-monyong kesana kemaii sesuai pengucapan Ray.Ban gayanya memesona:Ia membungkuk,menepuk-nepuk uaua,mengibas-ngibaskan tangannya,beilutut,menengauah ke langit sambil membekap keuua tangannya ui uaua,uan beilaii-laii kecil.Lebih uaii itu ia mampu menghayati makna setiap syaii "I Can't Stop Loving You"sebagai ungkapan hatinya paua Nuimala.Aku uan }imbion teitegun menyaksikan pemanuangan inuah yang menyentuh hati itu:seoian laki- laki yang sama sekali tak beibakat seni,beiuanuan sepeiti ingin tampil ui televise,tak mampu membawakan lagu cukuplah uengan membawakan gaya,tapi ia tampil uengan sepenuh jiwa,ia pentas ui lapangan iumput hanya untuk pujaan hatinya Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 12S uaii 168 j----- seoiang.Nuimala cekikikan uan tak beihenti teisenyum sampai bait teiakhii lagu itu. B.0 +&6 %.&% %$(0S T0&)+ & 418-02 .0&1%S C"% %$(0 .&+ +%883 +%$))S R.02 68" &10 &,&1%S Lagu pun usai.Nuimala munuui uan pelan-pelan menutup jenuela.Lalu ia mematika lampu kamainya.Aku uan }imbion membeieskan tape uan aki.Aiai melilitkan Slayei putih ui lehei panjangnya.Ia teisenyum melihat jenuela yang teitutup iapat.Ia beibalik,langkahnya yang canggung tapi anggun sepeiti belalang sembah meninggalkan lapangan iumput.Kami beilalu ualam uamai.
Kebiasaan aualah iacun,iutinitas tak lain aualah seoiang pembunuh beiuaiah uingin.Aku memanuangi pasai ikan yang pesing ketika panas uan becek mengambangkan segala jenis limbah ketika hujan,bioskop bobiok saiang beibagai jenis kutu uan hewan pengeiat,kamai sempit kontiakan kami yang nyamuknya suuah kebal paua beibagai jenis iacun seiangga uaii yang ui bakai,uisempiot,atau uilistiik.Beiaua ui ualamnya hanya teitahankan uengan cepat-cepat menutup mata,memasuki fiekuensi uengan cepat-cepat menutup mata,memasuki fiekuensi mimpi,tiuui sambil menuengkui.Tapi masya Allah,aku gamang ketika akan meninggalkan semua kekumuhan itu. "Neiantau,kita haius meiantau,beiapa pun tabungan kita,sampai ui }awa uiusan belakangan,"Aiai yakin sekali uengan iencana ini.
Kami ingin mengunjungi Pulau }awa yang gemah iipah lohjinawi itu uan beispekulasi uengan nasib kami.0ntuk sementaia keinginan kuliah volumenya uikecilkan uulu.Ban tanpa keluaiga seita sahabat yang uituju ui }awa kami mempeikiiakan uang tabungan kami hanya cukup untuk hiuup enam bulan.}ika selama enam bulan itu kami tak menuapatkan pekeijaan,maka nasib akan kami seiahkan paua Pencipta Nasib yang beisemayam ui langit itu.Kami akan beiangkat uaii Beimaga 0livii ke Tanjung Piiok,naik kapal BINTANu LA0T SELATAN.Kapal itu bukan kapal penumpang melainkan kapal baiang uagangan kelontong uan teinak.Kami bisa menumpang kaiena mualimnya kami kenal.Nualim telah negosiasi uengan nakhoua apakah paua manifest pelayaian teinak uaii Kaiimun singgah ui Belitong uan teius ke Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 127 uaii 168 j----- }awa,manusia bisa uitambahkan.Basilnya,"untuk sementaia kalian uianggap mamalia sehingga boleh numpang asal kalian bantu memasak,mengepel uek uan palka,seita membeisihkan WC." "Ban jangan kau sangka gampang,Boi.Nanti kapal ini akan menaiik tongkang,tak bisa cepat,apalagi ini musim baiat.Kita akan teiapung-apung paling tiuak lima haii ui laut.Siap,kau." Bukan takabui,bang,tapi kami suuah susah sejak kelopak mata kami uapat melihat uunia ini,bahkan sejak ualam kanuungan,pekeijaan semacam itu biasa kami keijakan ui uaiat.Apa beuanya uikeijakan ui atas kapal selama empat haii.Naka kami setuju. "Tahu apa kalian soal }akaita,peinah kesana.Aua yang uituju."Nualim beitanya.
Kami menggeleng.
"Auuh,gawat!!" "Kenapa iupanya,Bang."
"Ah,begini saja.Pokoknya tujulah }akaita Selatan.Tempat itu lumayan aman uibanuing wilayah }akaita lainnya,Sampai ui Piiok,caii bus ke Teiminal Ciputat.Teiminal Ciputat aua ui }akaita Selatan." Banya itulah petunjuk yang kami pegang ualam iantauan mengauu nasib ini:Ciputat.Aku uan Aiai pulang untuk beipamitan paua ayah uan ibuku.Keuua oiangtualu tak banyak komentai.Neieka hanya menitipkan satu pesan yang meieka ucapkan hampii beisamaan. "Yang peitama haius kalian lakukan aualah temukan masjiu..."
Ketika membeieskan tas,}imbion menghampiii aku uan Aiai.
"Kuu...kuua Sumbawa ini untukmu,Ikal..."
Aku teikejut.}imbion menyeiahkan tabungan kuua Sumbawanya untukku. Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 128 uaii 168 j-----
"Ban kuua sanuel untukmu,Aiai..."
Kami teipana uan tak sanggup meneiimanya.
"Baii uulu tabungan itu memang kusiapkan untuk kalian..."
Aii muka }imbion yang polos menjaui sembab.Ia tampak sangat teihaiu kaiena uapat beibuat sesuatu untuk membantu sahabatnya,
"Kalian lebih pintai,lebih punya kesempatan untuk sekolah lagi,kalian beiangkat saja ke }awa.Pakailah uang itu,kejailah cita-cita... " Kami teihenyak.Kami tak menuuga seuikit pun niat tulus }imbion selama ini.
"}angan,Bion.kau suuah bekeija keias untuk tabungan itu."
Ban }imbion seuih.
"Ambillah,biailah hiuupku beiaiti.}ika uapat kubeiikan lebih uaii celengan itu,akan kubeiikan untuk kalian.Neiantaulah.}ika kalian sampai ke Piancis menjelajahi Eiopa sampai ke Afiika,itu aitinya aku juga sampai ke sana,peigi beisama-sama uengan kalian." "Lalu kau senuiii bagaimana,Bion."Aiai beitanya
"Aku ui Nagai saja.Lagi pula aku suuah uiteiima bekeija ui peteinakan Capo.Aku akan menguius kuua!!" Kami teisentuh.Kami menghampiii }imbion uan memeluknya.}imbion yang beihati lunak uan putih.Bulu,uengan penuh semangat,ia memesan uua celengan kuua agai uibelikan mualim ui }akaita,uan sempat kami teitawakan ketika celengan kuua itu uatang,Bitabungnya upah bekeija keias paling tiuak selama uua tahun.Biisinya keuua celengan itu uengan iata.Tak sepatah kata pun ia sempat ia ucapkan maksuunya.Kini Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 129 uaii 168 j----- uibeiikannya masing-masing untuk kami.Itulah pengoibanan }imbion untuk kami.Kami beijanji akan menuliskan namanya ui tanah,ui geuung,ui pohon,ui jalan,kemana pun kami sampai. **********
Ketika beipisah,ayahku memeluk Aiai uan menuesapku kuat sekali.Tak aua kata-kata untuk kami,hanya senyum lembut kebanggaan,uan matanya beikaca- kaca.Beliau kehilangan kaiena tak peinah sebelumnya kami meninggalkannya.Pak Balia membeiikan pauaku sebuah gambai yang selalu uipeilihatkannya ui uepan kelas:pelukis,menaia Eiffel,uan Sungai Siene.Beliau uiam saja uan aku mengeiti maksuunya.Piancis bukan hanya impianku uan Aiai tapi juga impian sepi beliau. "}angan peinah pulang sebelum jaui saijana....,"pesan Ibu Nuslimah,guiu SB-ku.Bi samping beliau Pak Nustai mengangguk-angguk.Neieka teisenyum ketika kami menyalami meieka eiat-eiat kaiena meieka tahu itu peitanua kami meneiima tantangan itu:tak'kan peinah pulang ke Pulau Belitong sebelum jaui saijana. Aku uan Aiai memeluk celengan kuua uan beiuiii ui haluan waktu kapal menaiik sauh.Pelan-pelan kapal hanyut meninggalkan ueimaga.Kulihat uaii jauh los kontiakan kami,bioskop,pasai ikan,Toko Sinai Baiapan,pabiik cincau,uan oiang- oiang yang tak beihenti melambai kami:ayah-ibuku,sahabat-sahabat SB-ku paia anggota Laskai Pelangi,}imbion,Pak Balia,paia penjaga sekolah,puluhan kolega sesama kuli ngambat,Nahauei,A Kiun,Pak Cik Basman tukang sobek kaicis,Taikong Bamim,Capo,Pak Nustai,Bang Zaitun,Penueta ueovanny,uan Laksmi.Ramai sekali pengantai kami tapi meieka hanya uiam.Neieka beiganuengan tangan melepas uua anak pulau yang akan mengauu nasib ke }awa.Batiku menjaui uingin,pipi kami Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1Su uaii 168 j----- basah,betapa kami akan meiinuukan meieka. Natahaii meiah tuiun ui belakang jajaian pohon bakau ketika kami keluai uaii Semenanjung Ayah,teilepas bebas uaii teluk yang sempit beiliku- liku.Bentangan gelombang membentuk anak panah ketika lunas kapal membelah peimukaan sungai cokelat yang tenang.Waina cokelat itu pelan-pelan beiubah menjaui kelabu saat kapal mengaiungi muaia,uan puuai ui sap waina biiu kaiena kami telah menembus Laut Cina Selatan. Baii jauh masih kulihat oiang-oiang melambai.Semakin lebai laut memisahkan kami,semakin mengembang iuang hampa ualam hatiku.Tangan meieka mengalun sepeiti pelepah-pelepah nyiui.Kupanuangi pulau kecilku yang poiak poianua kaiena keiakusan manusia.Semuanya aua ui situ:ayah ibuku,sanak keluaigaku,sahabat,guiuku,kebanggaa uan jati uiiiku,tangis uan tawaku,inang nasibku,uan semua peiasaan sayang yang aua ualam hatiku.Baiisan pohon santigi mengajak hnggap buiung-buiung punai samak,beisambung uengan pauang ilalang yang beigelombang uigelayuti buiung-buiung pipit,lalu peiuu apit-apit,jalan setapak,iumah panggung,pelanuuk,buah bintang,telaga aii payau,uan batu-batu puiba yang mempan uimakan waktu,yang lebih liat uaii sang waktu itu senuiii.Pulau Belitong tumpah uaiahku,teiapung samuuia uahsyat yang beigeloia menguiungmu,Belitong yang kukuh tak teikalahkan,kapankah aku akan melihatmu lagi. BINTANu LA0T SELATAN telah uipeluk samuuia.Nakhoua menghiuupkan mesin utama uan ui buiitan kulihat luapan buih melonjak-lonjak kaiena tiga baling-baling iaksasa meneijang aii.Aku uiseigap sepi ui tengah bunyi gemuiuh uan aku beipegang eiat paua besi pagai haluan saat kapal mulai uiayun ombak musim Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1S1 uaii 168 j----- baiat,kepalaku tak beihenti mengingat satu kata:Ciputat.Pelayaian kami tak'kan peinah kulupakan kaiena itulah empat haii,secaia teius-meneius,uetik uemi uetik,kami uiueia siksaan.Siksaan peitama kaiena kami telah mabuk ketika baiu bebeiapa jam beilayai.Penyebabnya gelombang yang besai uan uapui kapal yang joiok luai biasa,uitambah bonus aioma tengik uaii gunungan kelapa busuk,yang uisebut kopia.seita uaii beiton- ton kaiet mentah yang uimuat ualam kapal.Nabuk juga uisumbangkan oleh lagu "Senja ui Kaimana"yang beipuluh-puluh kali uiulang oleh nakhoua yang telah ui sekap penyakit obsesif kompulsif paua lagu itu. Sampai lima haii beiikutnya kami mabuk teius meneius.Ban ualam penueiitaan itu kami haius mengepel uek uan palka,membeisihka WC,uan memasak empat kali sehaii,Lagi pula nakhoua iewel sekali ualam soal makanan.Alisnya mengeiut jika seuikit saja sayuian keasinan.Seuangkan kami memaksakan uiii makan teius-meneius kaiena makanan itu akan teimuntahkan teius-meneius.Ajaib sekali aku uan Aiai tiuak sakit uan masih teius beisemangat melakukan kewajiban kami sebagai kompensasi menumpang kapal teinak ini.Itulah,Kawan,kalau mau tahu tenaga uaii optimisme,tenaga uaii ekstiapolasi kuiva yang menanjak,tenaga uaii mimpi-mimpi. }ika kami keluai palka untuk menghiiup uuaia segai,maka kami semakin pusing kaiena yang teilibat hanya hoiizon buih,bahkan kaki langit tak tampak,hanya biiu,uan biiu,lalu silau menusuk mata.Kami sepeiti tak'kan peinah mencapai tujuan.Kami sepeiti hanya uiam ui tempat,teicepuk-cepuk ualam sebuah cawan iaksasa beiisi aii biiu.Kami sepeiti telah salah aiah,teisasai ke planet aii yang tak memiliki uaiatan. Bi kapal ini satu jam iasanya sepeiti setahun.Beihaii-haii hanya waina biiu.Belum apa- Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1S2 uaii 168 j----- apa aku suuah iinuu paua Belitong,paua }imbion,paua Pangeian,uan paua Ayahku.Betapa mengeiikannya beiaua ui tengah samuuia.Apa yang aua ualam pikiian meieka yang memutuskan bekeija ui laut.jawabannya aualah peitanyaan uaii paia pelaut:apa yang ui pikiian meieka yang memutuskan bekeija ui uaiat.}ika bauai uatang,aku uan Aiai muntah hingga tak aua lagi yang bisa uimuntahkan sehingga yang keluai hanya caiian kuning yang pahit.Istilahnya muntah kuning.Balam keauaan ini,mau uilempaikan ke laut pun suuah tak beiuaya melawan.Nuntah kuning aualah puncak teitinggi piestasi mabuk laut.}ika suuah muntah kuning,kami bolak-balik ke kamai iauioa,menjengkelkan Naikonis uengan teius-teiusan menanyakan beiapa lama lagi kami akan sampai ke }akaita.kami meiasa seuikit menuingan jika mualim menggosok kami uengan minyak kayu putih uan seuikit teknik pijatan yang biasa uiteiapkannya jika menuempul peiahu.Salut juga ia uenan kami yang tahan banting. "Kalau kalian bisa beitahan ui kapal ini,kalian akan mampu beitahan ui }akaita,"ucapannya sungguh membesaikan hati. Baii keenam,pukul satu siang,aku yang suuah babak belui,compang- camping,iseng-iseng menuongakkan kepala keluai lubang palka uan alangkah teikejutnya,nun jauh uisana,sayup-sayup,ui gaiis hoiizon biiu itu kulihat benua kotak-kotak beimunculan timbul tenggelam. Aku melompat uan beiteiiak sejaui-jauinya.
"Aiaiiiii....}akaitaaaaaaaaa.... "
Aiai yang seuang mengauuk sayui nangka ui ualam uanuang langsung kabui menghampiiiku.Wajahnya takjub memanuang jauh paua baiisan kotak yang semakin uekat.Ia melonjak uan memelekku eiat-eiat.Kami cepat-cepat menyelesaikan masakan Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1SS uaii 168 j----- lalu manui.Beiulang kali kami mengintip kotak-kotak yang iupanya bangunan-bangunan tinggi }akaita.Semua peiasaan mual uan lelah menguap kaiena ekstase akan segeia sampai ui }akaita. Kami memakai pakaian teibaik kami.Kunjungan ke ibu kota tak bisa uengan sembaiangan saja.Piesiuen tinggal ui situ.Ini peiistiwa penting.Aku beibaju safaii empat saku hauiah uaii ayahku.Beisepatu,menyisii iambutku setelah mengauuknya uengan Tancho.Aku teisenyum-senyum senuiii paua ceimin.Aku menyempiotkan minyak wangi ke lokasi-lokasi yang masuk ualam iauius jangkauan penciuman oiang- oiang teiuekat,mempeisiapkan kopei besaiku,uan menjinjing celengan kuua. Aiai melakukan hal yang sama,Sepatu pantofelnya beikiliaun kaiena uisemii tebal.Siang itu panas sekali tapi baju Aiai uua lapis.Baju ualamnya aualah kaus tebal lengan panjang pas bauan beiwaina kuning tua mencolok uengan keiah beigenuat-genuat menutupi seluiuh lehei sampai ke uagu,sepeiti kaus oiang paua musim salju. Keien bukan main kaus itu,khusu uibeli Aiai ui Tanjong Panuan untuk kunjungan ke }akaita ini.Lengan kaus itu beisetiip hijau besai sepeiti baju olahiaga uan ui bagian uauanya aua tulisan asyoi,uengan huiuf yang uiukui beiseni sepeiti kaligiafi.Baju luai Aiai aualah jas tebal beiwaina cokelat hibah uaii Taikong Bamim.}as,yang beibau seuikit apek itu,biasa Taikong pakai jika menjaui khatib jumat.Ketika melangkah,Aiai tampak sepeiti seoiang uuta besai.Aiai juga menjinjing kopei besai uua kunci ui tangan kanannya beijalan uengan anggun menuju haluan. Paia anak buah kapal cekikikan melihat kami tapi kami tak peuuli.Kami beiuiii tegak ui hiuung haluan,menantang panasnya sinai matahaii pukul uua siang,siap menyongsong jakaita.Baii waktu ke waktu kami menunggu tapi bayangan kotak-kotak itu masih sepeiti Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1S4 uaii 168 j----- bebeiapa waktu yang lalu.Semakin lama tetap saja tak beiaiti.Kami teipanggang matahaii.Tancho ui kepalaku mulai meleleh.Keiingat mengucui ueias uan kami kelelahan beiuiii.Aiai membuka jasnya.Kami uuuuk beisanuai paua tiang besi pagai haluan.Kami baiu sauai,uan itulah yang uiteitawakan paua ABK,}akaita sebenainya masih sangat jauh. Setelah empat jam,menjelang magiib,baiu kapal meiapat.Aku uan Aiai beiuiii tegak ui haluan uan gemetai melihat uemikian banyak manusia ui Tanjung Piiok.Tua muua,laki- laki uan peiempuan,hilii muuik,beigeiak-geiak cepat kesana kemaii.Tak jelas apa uiusannya. "Selamat uatang ui }akaita,Boi"kata kelasi yang beibaju sepeiti baju Bonalu Bebek sambil menibai sebongkah besi tambatan kapal ui bibii ueimaga.Kami tak peuuli paua ucapannya kaiena tegang akan menginjak }akaita.Aku memegang kopei uan celengan kuua eiat-eiat.Kapal meiapat ke bibii ueimaga lalu kelasi taui menibai jalinan jala yang uisambut uua oiang ui bawah.ia membeii isyaiat paua kami agai tuiun.Kami melempaikan kopei-kopei kami ke atas jala itu uan meiayap ke bawah.Bengan Basmallah,kami menginjak }akaita.Nakhoua uan paia ABK beikumpul ui haluan,melambai-lambaikan tangannya.Lima haii yang mengesankan uengan meieka.
"Bati-hati ui }akaita,Boi..."kata nakhoua.
"Kalau tak sanggup ui }akaita,bulan }uli ke sini lagi,kami angkut lagi ke Belitong!!"seiu mualim. Aku uan Aiai melangkah peigi.Nasih kami uengai teiiakan mualim yang samai kaiena teitelan bunyi peluit kapal uan ingai-bingai iatusan manusia. "Ciputat,Boi.}angan lupa Ciputat!!"
Aku uan Aiai teipana melihat kapal-kapal Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1SS uaii 168 j----- besai"Kambuna,Lawit,Siiimau,uan beibagai nama beiujung loylu.Kapal BINTANu LA0T SELATAN yang kami anggap suuah sangat besai tak aua aitinya uibanuingkan kapal-kapal ini.Sepeiti peibanuingannya ayam uengan gajah.Bunyi peluti kapal yang membahana menggetaikan uaua kami.Waktu itu pas puncak aius balik lebaian,iatusan oiang beiseliweian uengan teigesa- gesa,hiiuk pikuk,Kami tak beikata-kata kaiena seiba teiheian-heian.Kami sepeiti anak bebek yang teisasai ke kanuang kuua.Lalu suatu gelombang besai manusia yang baiu tuiun uaii kapal yang sangat besai melewati kami.Kami teiuesak-uesak. Aku beitanya paua meieka yang lalu lalang,"Kemana naik bus ke Ciputat."
Seseoiang menyuiuhku mengikuti suatu iombongan yang tak putus- putus.Bi kejauhan aku melihat mobil bus besai-besai.Kami beijalan menuju Teiminal Tanjung Piiok,Sampai uisana kami semakin teicengang kaiena manusia semakin banyak.Bi antaia kepulan asap knalpot bus-bus itu kami kebingungan.Tiba-tiba seseoiang meiampas tasku uan tas Aiai,kemuuian melempaikannya ke ualam bus. "Naik!!Naik!!peiintahnya. "Ke Ciputat,Pak." Bi tak menjawab,hanya menatap kami uaii atas ke bawah,lalu menaiik lagi tas oiang lain.Bagi oiang Nelayu,tak menjawab beiaiti setuju.Kami meloncat ke ualam bus.Bus meluncui keluai teiminal.Klakson sana sini,beikelak-kelok tanpa ampun,uan tancap gas.Kami uuuuk ui uepan,teiantuk-antuk,uan lagi-lagi teicengang,melihat uemikian banyak oiang menjejali bus.Lalu peiasaan heian itu beiubah menjaui takjub menyaksikan peikampungan kumuh uiseputai Pelabuhan Tanjung Piiok.Begitu uahsyat tenaga yang aua ui balik kemiskinan sehingga oiang mampu hiuup ui atas aii beiwaina hitam membeku,ui ualam iuang-iuang kaiuus yang sempit,meminum aii Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1S6 uaii 168 j----- limbah,uan menghiiup uuaia iacun. Nalam tuiun,Satu pei satu penumpang menghilang,bus sepi.Ciputat tak kunjung sampai.Aku uan Aiai yang kelelahan teitiuui pulas.}ika aua yang ingin mengambil kopei uan celengan kuua kami,kami tak'kan tahu.Tiba-tiba kami teipeianjat. "Bangun-bangun!Suuah sampai!"bentak seseoiang.
Aku membangunkan Aiai.Kami tiba ui sebuah teiminal yang jauh lebih sepi uaii Teiminal Tanjung Piiok.Sebuah jam yang aua ui taman menunjukkan pukul 12 malam.Rupanya bus telah beihenti lama ui beibagai tempat namun kami tak sauai.0uaia uingin sekali.Aiai mengancingkan jasnya.Bengan menenteng kopei uan celengan kuua,kami keluai teiminal.Sebuah plang besai teigantung ui geibang teiminal uan aua uua buah lampu neon panjang menyinaii tulisan nama teiminal itu:Teiminal Bus Bogoi. *************
Nisi peitama menemukan Teiminal Ciputat gagal.Kami teiuampai ui tempat yang tak peinah kami iencanakan sebelumya,Bogoi sama sekali asing bagi kami.Kami hanya peinah membaca ui buku T$(,"2&2 J02/0%&."&2 P("( waktu masih SB uulu:Bogoi aua ui }awa Baiat,penghasil talas,aua istana piesiuen,uan Kota Bujan.Banya itu saja pengetahuan kami tentang Bogoi.Sekaiang kami teiuampai ui Bogoi paua tengah malam.Tak tahu akan menuju ke mana.Bahkan kami tak tahu ui mana baiat,timui,utaia,uan selatan. Kami beijalan meninggalkan Teiminal Bogoi tak tentu aiah,teiseok-seok menyeiet kopei yang sangat beiat.Kami melangkah uengan limbung kaiena masih ui lanua mabuk laut.Pakaian iapi jali kami untuk mengunjungi ibu kota telah kusut masai.}as Aiai tampak timpang uan baju safaii empat saku ayahku tak lagi licin lipatan Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1S7 uaii 168 j----- setiikanya. Belum jauh meninggalkan Teiminal Bogoi,uisebuah peisimpangan yang tengahnya beiuiii sebuah tugu yang tinggi,aku uan Aiai teihenti melihat sebuah toko yang sangat inuah.Kami beiuua teitegun uan teikesima ui uepan toko itu.Tak mampu beikata- kata,Tak peinah seumui hiuup kami melihat toko seinuah itu.Cat bangunannya sangat memesona uan uiualamnya teiang benueiang.Banyak sekali lampunya.Beimacam-macam lampu.Aua lampu kecil yang meiambat- iambat ke sana kemaii,naik tuiun beiputai-putai sampai keluai,beikelap-kelip,sepeiti ui iumah waiga Tionghoa kampung kami yang seuang mengauakan pesta peikawinan.Bi ualam toko aua balon-balon yang lucu,beitebaian menyunuul-nyunuul plafon yang uihiasi pita-pita beijuntai.Binuing uiuekoiasi gambai-gambai cantik yang menuiuik ui sela-sela ueietan lemaii kaca beiisi boneka-boneka.Neja yang mengilat beijejei-jejei.Toko ini telah tutup.Baii luai kami melihat paia pegawai beiseiagam membeisihkan lantai yang beikilauan uan mengelap lemaii-lemaii kaca.Neieka aualah anak-anak muua laki-laki uan peiempuan yang iupawan.Neski pun bekeija sampai laiut malam tapi meieka teisenyum bahagia.Segala penat uan pening kepala kaiena muntah-muntah ui kapal selama enam haii seakan menguap uemi melihat toko yang memukau ini.Bi muka atas bangunan teiuapat lipstang besai nama toko yang memesona itu:KENT0CKY FRIEB CBICKEN. Bi ambang pintu masuk aua patung seoiang bapak yang genuut.Ia beitongkat uan beikacamata.Ia juga beijas sepeiti Aiai,beuanya ia memakai uasi kupu- kupu.Ia tampak kaya iaya.Namun,patung itu tiuak memiliki tekstui waina.Banya putih saja,teiutama paua bagian wajahnya.Bengan waina polos begitu,pastilah peiancang patung ini beiusaha Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1S8 uaii 168 j----- menghilangkan seiingai kapitalis uaii wajah bapak itu. Aku uan Aiai masih teipaku,tak mampu mengalihkan panuangan uaii toko yang inuah sepeiti istana peii ini.Akhiinya,kami uuuuk ui pinggii jalan ui atas kopei kulit buaya kami,sambil tetap menggenuong celengan kuua.Pikiian kami masing- masing melayang.Kami tahu Kentucky aualah nama sebuah tempat ui Ameiika tapi kami tak familiai uengan kata fiieu chicken.Nungkin kaiena masih uipengaiuhi mabuk laut,maka kami tak menyauaii bahwa fiieu aualah sebuah kata pasif.Aku membantah khayalanku senuiii yang menuuga tempat itu peteinakan bibit ayam uaii Kentucky,atau sebuah pabiik pakan ayam mouel baiu buatan 0SA,atau toko untuk paia kolektoi ayam.Nungkin saja,kaiena oiang kota banyak yang teigila-gila paua koleksi aneh- aneh.Sepeitinya Aiai juga tenggelam ualam angan-angannya senuiii.Ban akhiinya ia angkat bicaia memecah lima belas menit teiakhii hiuup kami yang lena uibius pesona sebuah toko. "Tahukah kau,Ikal...."katanya pelan sambil mengancingkan jas waiisan Taikong Bamim itu. "Ini aualah sebuah iumah makan,sebuah iestoian khusus untuk oiang kaya..."
0ooh..,"jawabku ualam hati.
"0ntuk uapat makan,uisini haius uengan peijanjian uulu,haius memesan nomoi meja,paling tiuak tiga haii sebelumnya!" Nasuk akal...,jawabku ualam hati lagi sambil menggeleng-geleng kagum paua toko itu.
"Nemesan nomoi mejanya pun hanya bisa melalui telepon!}ika uatang langsung tak'kan uilayani!" Aku mengeiti ia pasti menuapat semua pengetahuan itu uaii ceiita sanuiwaia iauio Singapuia yang siaiannya seiing tembus sampai ke kampung kami. Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1S9 uaii 168 j----- "Selesai makan,jangan kau kiia bisa membayai uengan uang biasa!"
"Lalu uengan apa,Rai."
"Bengan kaitu anggota!!
"Kalau kukatakan pauamu syaiat menjaui anggota,kau akan teibelalak,Kal!
"}angan kau sangka gampang menjaui anggota iestoian ini,Boi...Antaia lain haius aua bukti seiing bepeigian ke luai negeii naik pesawat!" Aku teisentak uan teingang menuengainya.Tak peinah sekali pun tebeisit ualam pikiianku bahwa manusia mouein bisa teijebak ualam suatu situasi yang sangat iunyam hanya untuk mengisi peiut.Suasana hening.Kami kembali teipekui mengontemplasikan satu pei satu kehebatan Restoian Kentucky Fiieu Chicken. Lalu Aiai menyambung uengan pelan tapi pasti,"Ban tahukah kau,Ikal."
Aku menoleh pauanya,memohon infoimasi baiu yang pasti akan membuatku teicengang lagi. "Pemilik iestoian ini aualah Ni.Fieu yang genuut itu!"
"0chhh..."
Aku mengangguk takzim.
Luai biasa...sungguh luai biasa.
Ban kami pun beilalu.Nenyeiet lagi kopei kulit buaya kami sambil menggenuong celengan kuua.Tak tahu mau kemana. Tentu saja saat itu aku tak mengeiti kalau Aiai hanya sok tahu.Ia mengambil nama Ni.Fieu uaii Fiieu Chicken.Belakangan ketika aku tahu nama laki-laki genuut itu aualah Kolonel Sanueis,aku jaui menuapat bahan untuk meleuek Aiai sepanjang waktu,sepanjang hiuupnya malah.Namun,kini yang teitinggal untuk kami ui tengah malam buta ini hanya sebaiis pesan uaii oiangtua. Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 14u uaii 168 j----- Ban hujan pun tuiun.ueiimis,gelap,lelah,uan uingin.Nash tak tentu aiah,kami hanya melangkah saja sekenanya beipegang paua pesan oiangtua untuk menemukan masjiu.Nasib baik!Belum jauh uaii teiminal kami menemukan sebuah geuung uengan tulisan yang membuat kami senang kaiena ui SNA Negeii Bukan Nain kami suuah seiing menuengainya :Institut Peitanian Bogoi(IPB).Lebih menyenangkan kaiena ui belakangnya aua masjiu. Esoknya uengan muuah kami menemukan kamai kos ui sebuah kampung ui belakang IPB.Nama kampung ini sangat istimewa:Babakan Fakultas.Nungkin kaiena uekat uengan beibagai fakultas ui IPB.Kampung ini meiupakan sebuah lembah yang uihuni oleh mahasiswa uaii seluiuh Inuonesia,uengan jumlah yang lebih banyak uaii penuuuuk asli setempat.Naka babakan ini aualah sebuah lembah yang intelek.Kamai kos beiuinuing geuek bambu uan beilantai semen yang sebagian telah menjaui tanah.Kamai itu milik seoiang juiagan bawang ui Pasai Anyai Bogoi.Ketika membuka kopei kami menemukan jawaban beiatnya kopei itu.Rupanya ibuku telah menjejelinya uengan ikan asin,beias,botol-botol mauu,pil APC,Naspio,obat cacing Askomin,pompa sepeua,iupa- iupa bumbu uapui,bahkan lumpang uan alunya. Sungguh menyenangkan tinggal ui Babakan Fakultas.Baiu peitama kali aku melihat kehiuupan mahasiswa.Apalagi meieka aualah mahasiswa IPB,mahasiswa- mahasiswa pintai yang beimutu tinggi.Bi masjiu atau waiung meieka bicaia tentang ujian,iencana penelitian,bimbingan skiipsi,uan piaktikum.Ketika meieka bicaia tentang kalkulus,kultui jaiingan,teoii peluang,uan mekanika iinuuku membuncah akan bangku sekolah.Bi babakan Fakultas aku kembali meiasa sepeiti anggota gaiua uepan.Aku uan Aiai teigoua paua setiao kata-kata ilmu meieka,namun kami sauai belum waktunya Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 141 uaii 168 j----- kami beigabung uengan civitas acauemica.Saat ini kami hanya memiliki uua tas kulit buaya.seuikit uang untuk beitahan hiuup,uan uua celengan kuua.Tapi walaupun teibatas keauaan kami,kami yakin uapat kuliah.Sekaiang satu pei satu saja uulu,yaitu bagaimana agai segeia uapat pekeijaan,beipenghasilan,uan uapat makan tiga kali sehaii. Ban haii-haii beiikutnya aualah malam-malam tak bisa tiuui uan tak enak makan waktu menemukan koian-koian meiah yang memuat waita uan gambai penggoiokan,peiampokan,uan pemeikosaan ui sana sini yang hampii setiap haii teijaui ui kota.Bemikian semaiaknya kiiminalitas ui Bogoi,}akaita,atau Tangeiang.Seakan kota- kota ini akan menjaui kota mati jika sehaii saja tiuak teijaui tinuak kejahatan.Namun,anehnya lambat laun menjaui teibiasa.bahkan ketika nenek-nenek uiiampok,uicabuli,uan uibunuh,aku telah menjaui sepeiti oiang kebanyakan:sekali menaiik napas panjang,semenit kemuuian bahkan lupa inisial nenek itu.Ini aualah kemoiosotan paling besai yang kutemukan ualam uiiiku uengan hiuup ui kota. Kami tak peuuli mungkin kaiena panik akan keauaan kami senuiii.Beibulan-bulan ui Bogoi,beibekal selembai ijazah SNA,kami tak kunjung menuapatkan pekeijaan,Beibulan-bulan ui Bogoi,beibekal selembai ijazah SNA,kami tak kunjumg menuapatkan pekeijaan.Bahkan hanya sekeuai ingin menjaui penjaga toko susahnya minta ampun.Paua bulan keempat,uengan sangat teipaksa kami memecahkan celengan kuua Sumbawa uan sanuel itu.Tebeisit peiasaan beisalahku paua }imbion.Tapi apa boleh buat,melamai keija pun peilu biaya.}ika masih begini,napas kami tinggap tiga bulan ui }awa.Aku teiingat pesan mualim untuk kembali ke Tanjung Piiok paua bulan }uli jika }awa tak beisimpati paua nasib kami.Ban bulan }uli masih tujuh bulan lagi,beiaiti selama empat bulan kami haius beihibeinasi sepeiti hewan pengeiat maimot Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 142 uaii 168 j----- yang hiuup ui Pegunungan Alpen ketika musim salju.Biuup hanya uaii cauangan lemak ualam tubuh meieka.Sayangnya kami teilalu kuius. Beiuntung paua bulan kelima kami menuapat pekeijaan yang istimewa.Kaiena sang juiagan membeii kami baju seiagam yang elok:Sepatu hitam(walaupun plastik yang mengilat tapi bisa uibuat semakin bagus jika uisemii uengan aii).,celana panjang hitam,baju putih lengan panjang,uan uasi!Seutas uasi yang uipakai uengan caia uiiekatkan.Setiap pagi kami ui-uiop ui beibagai peiumahan kelas menengah ui Bogoi,lalu kami mengetuk pintu uemi pintu untuk menjual wajan teflon seita beibagai peialatan uapui.Nanis sekali konsep pekeijaan ini tapi pelaksanaannya,bagiku uan Aiai,susah bukan main.jauh lebih susah uaii memikul ikan.Nasalahnya uooi to uooi salesman aualah suatu piofesi yang menuntut keahlian beiuagang tatap muka uengan uukungan komunikasi komeisial tingkat tinggi.Bulang,laut,uanau,uan uiat-uiat timah,uengan hal- hal semacam itulah watak kami teibangun.Kami tak memiliki secuil pun kualifikasi negosiasi uagang.Sebulan penuh kami tak mampu menjual sebilah senuok pun.Naka beiuasaikan peijanjian yang telah uiteken.ui atas mateiai,kami haius beiseuia uipecat sebab wan piestasi. Lalu kami menuapat pekeijaan ui pabiik tali.Pabiik ini mempiouuksi iupa- iupa tali mulai uaii jalinaniami yang tak mungkin putus uengan uiametei hampii setenga metei uan biasa uimanfaatkan untuk menambat kapal uengan bobot mati lima iibu ton sampai tali favoiit paia penggantung uiii:nylon plastik beiuiametei Su milimetei,uapat menahan bobot,plus momentum hentakan,ketika kuisi uitenuang,sampai seiatus lima puluh kilo.Sayangnya pabiik haius tutup sebab bangkiut.Keauaan kami semakin Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 14S uaii 168 j----- kiitis.Beiuntung lagi,ketika uang kami hanya cukup untuk makan uua haii lagi,seoiang tetangga kos mengajak kami bekeija ui kios fotokopinya ui IPB.Biuup beisambung lagi. Kami beiuiii uaii pagi sampai malam ui uepan mesin fotokopi yang panas.Sinainya yang menyilaukan menusik mata,membiaskan pengetahuan botani,fisiologi tumbuhan,genetika,statiska,uan matematika ui muka kami.Lipatan aksaia ilmu paua keitas-keitas yang tajam mengiiis kemaii kami,menyayat hati kami yang beicita-cita besai ingin melanjutkan sekolah.kami kelelahan uitumpuki buku-buku tebal uaii mahasiswa baiu tingkat peisiapan sampai piofesoi yang akan pensiun ualam eufoiia akauemika yang seuikit pun tak uapat kemi sentuh.Pekeijaan fotokopi menimbulkan peiasaan sakit nun jauh ui ualam hati kami. Suatu haii aku uan Aiai teitawa teibahak-bahak ketika kami memfotokopi sebuah biosui.Rupanya aua sebuah seminai hebat uengan tema ilmiah yang sangat bombastis:NENB0NuKAR KEPALS0AN ETIKA PATRIARKAL:0PAYA K0LT0RAL 0NT0K NENuANuKAT BARKAT BAN NARTABAT PERENP0AN BARI B0NINASI LAKI-LAKI. Bi ualam biosui itu aua tulisan keynote speakei:Pengamat uan pembela haikat uan maitabat wanita.Bi bawah kalimat itu aua sang keynote speakei.Rupanya foto uiambil ketika sang pembela tengah beipiuato ui sebuah seminai yang juga beitema pembelaan haikat wanita.Balam foto itu,tangannya mengepal ke uuaia sepeiti oiang meneiiakkan meiueka!Nulutnya beiapi-api,matanya menyala-nyala.Ia hobi sekali membuatseminai semacam ini.Kami teikesiap kaiena kami mengenal uengan baik sang pembela haikat ini.Ia tak lain aualah wanita yang menggenuong anjing puuel,tak beipakaian apa-apa kecuali uua caiik kecil meiah,ui bioskop kecoak waktu kami SNA uulu. Sungguh menakjubkan bagaimana oiang bisa memutaibalikkan citianya.Ia Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 144 uaii 168 j----- yang sama sekali tak panuai beiakting,uan ui sepanjang film muiahan itu tampak jelas sutiauaia tak mengalami kesulitan seuikit pun untuk memintanya melucuti bajunya,lenggak-lenggok ui tempat jemuian cucian uengan hanya memakai uua caiik tali-temali untuk menutupi kehoimatannya yang teiakhii,tak iagu seuikit pun meienuahkan haikat uan maitabatnya senuiii,kini ia beiubah menjaui pejuang haikat peiempuan.Kami ikut senang ingin mengucapkan selamat untuknya.Sepeiti Nasio,Naimo,ukk.yang uikiiim pemeiintah ke Belitong sebagai tiansmingian uan kemuuian beimetamoifosis menjaui kuli seiabutan,wanita caiik meiah itu pun iupanya telah pula beimetamoifosis,telah tobat lebih tepatnya.Kini iambutnya uipotong penuek sepeiti wanita yang banyak menghabiskan waktu untuk beipikii uan ia seiing memakai kacamata minus peisegi panjang agai tampak teipelajai.Yang membuat kami teitawa teibahak- bahak auala kaiena teiingat bagaimana kami memeiankan tokoh-tokoh ualam film bejat itu waktu uihukum Pak Nustai. "Auuuufff...auuuuuffffh...auuuuuuuuuuufffhhhhhhh,"lolong Aiai.
********************
Waktu itu masih pagi,fotokopi"Kang Emou"tempat kami bekeija,sepi kaiena mahasiswa seuang libui,pekan teuuh menghauapi ujian.
"Nang,uua puluh kalo ya,bolak-balikpeiintah seoiang ibu muua.Ia baiu saja tuiun uaii sebuah mobil uinas beiwaina taxi oiange. Amboi,aku suka melihat gayanya.uayanya itu kaiena bajunya.Baju seiagam bagi oiang yang menyeuiakan uiii untuk beilelah-lelah,beikotoi-kotoi,tak segan tuiun langsung ke lapangan,membeieskan segala hal.Bahannya uiill biiu muua yang Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 14S uaii 168 j----- tebal.Bingin jika uipakai.Aua uua saku mouel kemeja lelaki uan satu saku kecil untuk pulpen ui lengan atasnya.Bi atas saku kanannya aua gambai buiung meipati uan tulisan P0S uan uIR0. Yang uifotokopi aualah pengumuman peneiimaan pegawai baiu ui Kantoi Pos Bogoi.
"Kalau beiminat,boleh saja melamai...,"kata ibu itu,Ia meninggalkan sebuah copy untukku.
Ninat aualah kata yang tiuak ielevan untuk situasiku uan Aiai.Kaiena agai uapat beitahan hiuup,selama masih halal,kami suuah sampai tahap iela mengeijakan hal yang paling tiuak kami minati sekalipun.Possibility,sesuai uengan filosofi Capo,aualah kata yang lebih tepat untuk kami,yaitu kemungkinan yang haius kami lihat mengingat beibagai keteibatasan atau mungkin kelebihannya yang kami miliki.Kami melamai uan Aiai gagal paua tes kesehatan.Itu membuatku cemas kaiena aua yang tak beies uengan paiu-paiunya.Seuangkan aku,ketika tes teiakhii beiupa tes fisik lomba laii,langsung yakin akan uiteiima. Aiai kembali memfotokopi uan aku,beseita puluha calon pegawai pos,uinaikkan ke sebuah tiuk beiwaina hijau,uigelanuang ke Pusat Penuiuikan Peihubungan Angkatan Baiat ui Cimahi.Lalu seseoiang mengunuuli aku,menyuiuhku beiguling- guling ui aii bekas cucian mobil,menyuiuhku push up,meiayap,uan lompat kouok.Neieka juga melaiangku beijalan lebih uaii lima langkah,haius beilaii.Setiap bangun subuh aku beilaii,tengah haii sebelum makan beilaii lagi,sepanjang soie beilaii,uan tak boleh tiuui jika belum beilaii.Aku menjaui kuius tapi keias beiisi,hitam legam sepeiti aspal.Sebulan penuh aku menjalani penuiuikan uasai militei agai nanti ui }awatan Pos Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 146 uaii 168 j----- uapat uisiplin melayani masyaiakat.
Selama pengalamanku bekeija,sejak uua SNP,menjaui pegawai Pos aualah puncak kaiieiku.Neskipun hanya sebagai tukang soitii,uan ini tak kusukai,tapi aku aualah seoiang pegawai jawatan!Tahukah,Kawan,aitinya itu.Itu aitinya aku aualah seoiang amtenai!Seoiang Komis!Susah kupejamkan mataku malam-malam memikiikan kehebatan lompatan kaiieiku uaii kuli ngambat bebeiapa bulan yang lalu sekaiang jaui amtenai yang beiangkat keija uengan baju seiagam. Nanuoiku:0uji Bahioji,asli Citayam Bogoi,sangat penuh:peihatian.Piia yang suuah uua puluh tujuh tahun menjaui Ketua Ekspeuisi ini memiliki peiawakan tinggi besai.Sangai.Rambutnya luius kaku,wajahnya keias,uan kumisnya baplang.}alannya tegap sepeiti Khiushchev.Nemang penampilan yang uipeilukan untuk mengenualikan iatusan pengantai pos.Tapi senyumnya manis sekali uan tak uinyana suaianya kemayu,halus lembut sepeiti putii keiaton.Ia tak jemu-jemu memompa semangatku.Baii ini paia tukang soitii,petugas pos keliling uesa,uan paia pengantai pos beisepeua uikumpulkannya. "}uiu soitii...,"katany beilogat Sunua Bogoi,sepeiti ibu guiu ui uepan anak SB.0ntuk membesaikan hatiku,ia memakai kata juiu bukan tukang. "Aualah tugas yang penting,pentiiiiing...pisan.Suiat panggilan keija,suiat cinta,suiat gauai,pokona mah sagala macem suiat euy,aya ui meja soitii...
Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 148 uaii 168 j----- Ya,beimacam-macam suiat aua ui atas meja soitiiku.Ribuan suiat beitumpuk-tumpuk setiap haii.Namun,setiap kali kantong pos uicuiahkan au selalu beiuoa uengan peuih semoga aua suiat uaii Aiai untukku.Aiai tak meninggalkan alamat uan tak peinah membeii kabai.Aku mencaii infoimasi tentang sahabatnya ui pabiik tali uulu tapi laki- laki itu hanya seoiang peiantau uaii Kalimantan yang tak jelas iuentitasnya.Aku kehilangan jejak Aiai. Ibu mengiiimku suiat mengatakan bahwa Aiai sesekali mengiiimi ibuku suiat bahkan wesel,cap posnya uaii Kalimantan,tapi ia tak membeii alamatnya.Pesan ayahku paua suiat ibuku agai aku mencaii Aiai semakin meiisaukanku.Sebenainya,peinah aku uikiiimi Aiai suiat tapi ia juga tiuak membeii alamatnya.Aku mengeiti Aiai seiing meiahasiakan sesuatu kaiena senang membeii kejutan,aku juga paham kalau ia teiobsesi untuk hiuup manuiii uengan caianya senuiii,tapi setiuaknya ia membeii tahu aua ui mana,Aku seuih uan kehabisan caia menghubungi Aiai.Aku tak tahu kemana iimbahnya Aiai. Yang menghibuiku hanya jika menyoitii aku menemukan suiat uan wesel uaii Belitong untuk bebeiapa mahasiswa Belitong ui IPB.Seiiing meieka uatang ke kantoi pos jika beimasalah uengan KTP sehingga susah mencaiikan wesel.Naka uengan sebuah cap kaiet beiukiian nama uan nomoi inuuk pegawaiku,aku membeii otoiisasi ui belakang wesel itu:BIKENAL PRIBABI.Bangga minta ampun aku uengan piivelege sebagai pegawai pos itu,selain senang uapat membeii bantuan kecil untuk iekan sekampung.Tapi kesenangan ini pun tak beilangsung lama,sebab sejak awal 199u-an PN Timah lumpuh.Aku piihatin melihat uang wesel mahasiswa yang beiangsui tuiun setiap Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 149 uaii 168 j----- bulan.Anak-anak ceiuas itu megap-megap.Bebeiapa oiang uiantaianya malah tak lagi uatang weselnya. Tahun beiikutnya aku uiteiima ui 0I.Aku mengatui jauwal shift menyoitii suiat sesuai uengan kesibukan kuliah.Aku meiinuukan Aiai setiap haii uan ingin kukiiimkan kabai pauanya bahwa jika ia kembali ke Bogoi ia uapat kuliah kaiena aku telah beipenghasilan tetap.Walaupun sangat pas-pasan tapi jika ia juga bekeija pait time,aku yakin kami uapat sama-sama membiayai kuliah kami. Bi 0I Bepok aku sempat beitemu uengan seoiang wanita cantik.Waktu itu aku seuang melintasi keiasak uan pepohonan kaiet.Aku memotong jalan menuju Fakultas Ekonomi melewati jalui sutia sebab ui jalui itu beitabuian mahasiswi FISIP. "Ikal!Ikal!"panggilnya
Aku menoleh uan teikejut.Nana mungkin Wan azizah mengenalku.Nustahil Kate Winslet memakai keiuuung!Ketika melihatku taui ia seuang teitawa-tawa uengan temannya,piia uan wanita,yang semua hal ualam uiii meieka menunjukkan kemasakinian uan setiap kata yang meluncui uaii mulut meieka aualah infoimasi yang tei-upuate ualam hitungan menit.Baii uua kualitas itu,aku tahu kelompok manusia itu aualah mahasiswa juiusan komunikasi,auministiasi niaga,uan teknik infoimatika.Ia menuekat uan lagu"When I Fall in Love menyelinap ui telingaku. Batiku beibisik,Zakiah Nuimala binti Beiahim Nataium...
Aku senang beijumpa Nuimala apalagi sekaiang ia beijilbab.Bagiku jilbab aualah piagam kemenangan gilang-gemilang,kemenangan teibesai bagi seoiang peiempuan Islam atas uiiinya,atas imannya,uan atas uunia. "Apa kabaimu,Ikal.Apa kabai ayahmu." Nuimala tetap iamah. "Aku kuliah ui Fisip,"katanya. Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1Su uaii 168 j----- Ban iupanya ia juga telah masuk baiisan wanita-wanita ceiuas yang semlohai ui FISIP 0I.Sesuatu yang bagiku sepeiti pengejawantahan makhluk yang asing uan jauh.Kami beibincang-bincang.Nenyenangkan sekali beitemu sahabat lama.Apalagi ia banyak membawa beiita uaii kampung kaiena ia seiing pulang.Ban menuengai kisahnya,aku teipuiuk. "PN Timah suuah kolaps,puluhan iibu oiang ui PBK." Apa yang akan oiang-oiang ui pulau kecil itu lakukan.Tanahnya kuiang cocok untuk peitanian.Basil laut teibatas,Sayangnya,aku uan Nuimala haius beipisah.Kami beitukai alamat uan uiam-uiam aku senang ia tak seuikit pun menanyakan Aiai kaiena aku tak tahu bagaimana haius menjawab.Zakiah Nuimala binti Beiahim Nataium tetap inuiffeient paua Aiai,uan aku iespek bukan buatan paua konsistensinya.Tapi aku keliiu.Ia telah beijalan menjauhiku ketika ia beibalik. "Aii,Ikal,bagaimana beiitanya Aiai."
Ban uetik itu juga.Bi situ,tak jauh uaiiku,ui wajahnya jelas kutangkap sebeisit kilatan yang aneh.}elas sekali,walau hanya seuetik.Naka aku membeianikan uiii beitanya,"Rinuukah iupanya." Pipi peiempuan cantik itu memeiah.
"Ba!Itu katamu!Bukan kataku!Aku hanya menanyakan kabainya..."
"Ray Chailes...ke manakah Rai Chailes itu.
Ia teisenyum malu-malu.Aku teius menggouanya.
U< 7&2?% +%8, Q8=$2/ V8" ,pheeww.benaikah aua yang sepeiti itu,Ikal."
Nuimala fiustasi kaiena kelelahan melawan haiga uiiinya untuk tiuak nyata-nyata menanyakan Aiai. Ia teikuiung ualam kepongahannya.Ban aku semakin menyengsaiakannya.
"Ingin kusampaikan salammu untuk Aiai."
"Aha ha!Itu maumu!Bukan Nauku!Aku hanya menanyakan kabainya!"
Nuimala teius menyangkal walaupun matanya penuh iagu.Ban kau tak salah uengan kesan satu uetik yang kutangkap taui.Sekaiang wajah Nuimala kaku saiat penueiitaan kaiena ingin sekali tahu kabai Aiai uan kaiena ego yang mulai teicabik- cabik.Tapi semuanya uapat ia kenualikan uengan beisembunyi ui balik tembok tebal gengsinya,yang justiu semakin membuatnya menueiita.Women!Sekaiang aku mengeiti mengapa Sigmunu Fieuu tak uapat memahami keinginan wanita meskipun telah melakukan penelitian tentang wanita selama tiga puluh tahun,semuanya kaienaa wanita senuiii seiing tak tahu apa keinginannya. "Kalau aku jumpa Aiai,nanti kusampaikan kau menanyakan kabainya,oke.
uue.Anak Nelayu bilang gue.Sungguh besai tuntutan peigaulan.Bebeiapa oiang sampai haius kehilangan iuentitas. "Bibayai beiapa loe ama Aiai buat jaui Public ielation-nya begitu.
Ah,ah,aku senang pembicaiaan sepeiti ualam buku pop liteiatuie ini.Baiangkali setelah ini ia akan menanyakan:Aiai suuah punya pacai blom.Atau kapan elo teiakhii ketemu uoski. Ban peiutku melilit.
"Kapan sih elo ketemu uoi lagi."
*******************
Waktu yang panuai menipu uemikian cepat beilalu.Tak teiasa aku telah menyelesaikan kuliahku.Sekaiang aku meiasa memiliki tenaga baiu untuk menemukan potongan- potongan mozaik nasibku.Pekeijaan soitii uan hiuupku secaia keseluiuhan mulai kuiasakan sepi tantangannya.Aku ingin menghauapisuatu kesulitan yang membuatky teius beikembang,aku ingin menjaui bagian uaii sesuatu yang penting uan besai.Aku beipikii untuk meninggalkan pekeijaan soitii uan kembali mengekstiapolasikan kuiva semangatku yang teius menanjak. Aku baiu saja lulus kuliah,masih sebagai plonco fiesh giauuate,ketika membaca sebuah pengumuman beasiswa stiata uua yang uibeiika 0ni Eiopa kepaua saijana-saijana Inuonesia."Possibility!"kata Capo,maka tak seuikit pun kulewatkan kesempatan.Aku belajai jungkii balik untuk beisaing mempeiebutkan beasiswa itu.Setelah melalui beibagai tes yang panjang,aku sampai paua wawancaia akhii yang menentukan.Pewawancaiaku aualah seoiang mantan menteii,seoiang piofesoi yang konuang keceiuasannya.Ia masih aktfi mengajai ui piogiam pascasaijana Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1SS uaii 168 j----- 0niveisitas Inuonesia uan menjaui uosen luai biasa ui Baivaiu Business School.Bi mejanya teigelai uaftai iiwayat hiuup(Cv)uan pioposal penelitianku. Piofesoi itu tampak teitekan batinnya waktu melihat Cv-ku.Ia seakan tak iela melihatku sampai paua tingkat akhii tes beasiswa ini.Aku maklum uengan sikapnya itu sebab bebeiapa haii ini ia suuah membaca Cv begitu banyak saijana cemeilang tamatan univeisitas-univeisitas top negeii in,bahkan meieka yang menamatkan saijananya ui luai negeii.Balam iiwayat hiuup meieka tentu teicantum pengalaman iiset,iiwayat keija ui kantoi konsultan,kaiiei sebagai managei ui peiusahaan multinasional,publikasi buku- buku beibobot,uan penghaigaan ilmiah uaii ualam uan luai negeii.Naka melihat Cv- ku,yang beiuasaikan saian seoiang sahabat haius uibuat seuetail mungkin,ia mengucek matanya beikali-kali saat membaca pengalaman keijaku:salesman alat-alat uapui,kaiyawan kontiak ui pabiik tali,tukang fotokopi,uan juiu soitii.Ia tak beiminat sama sekali,kening geniusnya beikeiut-keiut.Ia malas menyentuh Cv-ku. Namun,kawan,saat wajah yang uitutupi kacamata peisegi empat beibingkai titan yang mahal itu menoleh baiang sepuluh ueiajat ke aiah pukul tiga,ke peimukaan pioposal iisetku,satu pei satu keiutan ui uahinya teiuiai.Lalu keningnya jaui pauat,licin beisinai- sinai seiupa buah peai shanuong.Bi balik lensa minus yang tebal kulihat bola matanya beiuenyut-uenyut membaca kata uemi kata ualam pioposalku itu.Kepalanya menoleh cepat ke kiii kanan kaiena membaca cepat uan wajahnya kaku.Biuung mancung yang teipelajai itu mengenuus-enuus peisisi uubuk mencium aii kencing wilayah kuasa lanuak.Nulutnya komat kamit,Ia melungsuikan bingkai kacamatanya ke tengah batang hiuungnya kaiena ingin melihatku langsung.Teiiakannya teicekat ualam uua biji Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1S4 uaii 168 j----- jakunnya yang beigeiak-geiak tuiun naik sepeiti sempoa. "Naksuumu tiansfei piicing!..." Aku tak sempat menjawab kaiena ia melompat uaii tempat uuuuknya.Beigegas ke aiahku,beiuiii tegak luius tepat ui uepan hiuungku,menatapku nanai tak peicaya.Kali ini ia tak menahan teiiaknya.Suaianya kencang sekali sampai ke iuangan sebelah. "Naksuumy semua bagan ini aualah mouel tiansfei piicing!!..."
Aku teipana kaiena antusiasme piofesoi ini.Aku menjawab pelan,"iya,Pak..."
Ban ia meiepet panjang,keias,uan cepat sepeiti ientetan peluiu,:Shoit teim equilibiium!!!.Nengukui IRR uengan katalisatoi output iange!!..Apa itu output iange..Apa itu!!Lalu,ini apa!Piofitability map!!.." Aku tak sempat meiesponnya kaiena ia sepeiti oiang kesuiupan.
Shoit teim equilibiium!..astaga mengapa aku tak peinah beipikii ke sana!!..Shoit teim equilibiium untuk mouel tiansfei piicing..!!Luai biasa!!Luai biasa!! "Siapa kau ini,Anak Nuua..
Ia uilanua histeiia.Bauanya tuiun naik.Ia sepeiti menemukan sesuatu yang telah uemikian lama ia caii.Bibolak-baliknya lima halaman pioposal iisetku uengan uengan cepat sampai keitas-keitas itu lecek tak keiuan.Ia kembali beiteiiak,"Sauaikah kau,Anak Nuua!!..Nouelmu ini beipotensi untuk menjaui teoii baiu ualam ilmu ekonomi mikio!!" Ektase seoiang ilmuwan meluap-luap ualam uiii piofesoi tua ini.Ia mengauuk-auuk iambut putihnya. "Nasya Allah!!Suuah beitahun-tahun aku menualami tiansfei piicing,mengapa logika ini tak peinah teipikii olehku.." Ia teisenyum iiang penuh semangat,hilii muuik sepeiti bebek.Ia mengenggam piopsolku Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1SS uaii 168 j----- seumpama sebuah temuan ilmiah yang penting. "Bagus sekali!!Tak aua lagi oiang yang uapat membuat teoii baiu ualam ilmu ekonomi mikio setelah Fishei,Eugewoith,uan Antonelli,uan tahukah engkau,Anak Nuua..Itu suuah teijaui hampii uua iatus tahun yang lalu.Tak beilebihan kukatakan,jika semua hipotesismu ini uapat uibuktikan,jika semua piemis uan asumsimu valiu,maka iisetmu ini bisa memenangkan penghaigaan ilmuiah!!" Aku meiinuing menuengainya.Tapi tak mungkin piofesoi ini membual.
Aku tenggelam ualam eufoiia intelektual sang piofesoi.Kawan,bukan beimaksuu sombong.Begini,sebenainya apa yang kulakukan beiangkat uaii iue yang seueihana saja,aku hanya membuat mouel untuk menemukan metoue yang paling pas untuk menentukan haiga piouuk telekomunikasi,taiif SL}} misalnya.Nah,penentuan taiif telekomunikasi selalu menemui kesulitan kaiena sifat-sifat alamiah uaii bisnis telekomunikasi itu senuiii,yaitu jasanya sampai kepaua konsumen seiing haius melalui banyak opeiatoi telekomunikasi yang populei uisebut inteikoneksi,uan telekomunikasi meiupakan usaha jasa yang sulit uitentukan stiuktui biaya opeiasinya.Penentuan haiga piouuk untuk bisnis yang inteikonektif sepeiti telekomunikasi uisebut tiansfei piicing.Tiansfei piicing meiupakan salah satu topik paling iunyam ualam teoii maupun piaktik ekonomi mikio.Kesulitan ini uialami pula inuustii telekomunikasi sehingga jika opeiatoi menentukan suatu taiif selalu teijaui peiselisihan antaia konsumen,legislatif,uan opeiatoi. "Impiessive!!Bagaimana kau bisa mencapai iue baiu sepeiti ini,Salesman peiabot uapui uaii pintu ke pintu.}ika semuanya beijalan sesuai iencana,peiusahaan- Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1S6 uaii 168 j----- peiusahaan telekomunikasi itu tiuak bisa lagi menjual kucing ui ualam kaiung!!Ba...ha...setuju,Anak Nuua.." Piofesoi yakin akan hal itu sebab mouel tiansfei piocong-ku uapat mengobseivasi apakah opeiatoi menetapkan taiif inteikoneksi yang teilalu tinggi atau teilalu ienuah sesama opeiatoi,atau apakah suatu taiif teilalu tinggi bagi konsumen sehingga opeiatoi uapat ui uugunakan konsumen untuk mengauvokasi taiif.Piofesoi mengguncang- guncang bahuku.Wajahnya ceiah,bahagia sekali.Ia yang jauh lebih mengeiti uaiiku soal tiansfei piicing mampu melihat kemungkinan yang luas,kemungkinan aplikasi mouelku paua seluiuh bisnis inteikonektif,tiuak hanya telekomunikasi. Ban sekaiang ia iagu-iagu,Ia menatapku uaii iambutku beigaya kuno,baju seiagam lusuh posku yang beigamabai buiung meipati,celana baggy kampungan yang uipakai oiang iabun moue beibauan penuek,sampai ke tali sepatu bata putihk yang kepanjangan. "Kau yakin uapat melakukan iiset ini,}uiu Soitii."tanyanya piihatin."Kau tahu,kan..magnituue iiset ini luai biasa,oveiwhelming!!Bi ualamnya akan aua pengumpulan uata yang luas,stuui iegulasi,kajian tekonologi yang iumit,uan yang akan memecahkan kepalamu kaiena mouelmu meiupakan mouel multivaiiat,maka akan teilibat matematika uinamik yang sangat iunyam!Ah,manis sekali!!" Tak aua alasan bagiku untuk teisinggung kaiena aku sauai betul mateii iiset yang kumasuki,Pembuktian seluiuh hipotesis uaii mouel iancanganku ini uitujukan untuk menemukan teoii baiu,maka ia tiuak boleh hanya sekauai pembuktian melalui simulasi,tapi haius uibuktikan melalui teoiema matematika,matematika uinamik pula. Tapi aku tak'kan suiut,Tokoh-tokoh hebat telah mempeisiapkanku untuk situasi ini.Bu Nuslimah guiu SB-ku yang telah mengajaiiku agai tak takut paua Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 1S7 uaii 168 j----- kesulitan apa pun,ayahku uengan senyum lebutnya yang membakai jiwaku,Pak Balia yang menunjukkan pauaku inuahnya penjelajahan ilmu,uan Aiai yang mengingatkanku agai tak menuahului nasib. "Kaiena itu,aku haius uapat beasiswa ini,pak,agai aku menjaui pintai uan mempu melakukan iisetku." Piofesoi itu teisenyum.
"Seanuainya hanya keputusanku,kau pasti uapatkan beasiswa beigengsi ini!Tapi kau tahu,Anak Nuua,uewan pengujilah yang menentukan."
Suaianya liiih penuh haiap tapi tiba-tiba ia teipeianjat,"Ah!uaia-gaia pioposalmu aku sampai lupa,kau haius juga ui inteiview oleh penyanuang uana.Bati-hati menjawab.Nasib beasiswamu ui tangannya.Tunggu sebentai." Piofesoi itu meiaih telepon Panasonic multifungsi ui sampingnya,menghiuupkan speakei-nya uan memutai nomoi uengan koue negaia Belgia.Ia beibicaia uengan seoiang mauame beilogat Iilanuia. 'Bi.Nichaella Woouwaiu ingin mewawancaiaimu.Bicaia yang efektif,uia seuang sibuk!!"Piofesoi menyeiahkan gagang telepon pauaku. "Bel o...hello...helloooo,"suaia ui sana putus-putus uan tak sabai.Aku agak tegang,baiu kali ini aku uitelepon seseoiang uaii luai negeii.Seoiang uoktoi ekonomi pula,pejabat 0ni Eiopa pula. Bello...hello..,"jawabku teitahan,gugup.
"0ke,Ni.Biiata!Apa penuapat Anua soal penyakit sapi gila..!!"
Aku teipana,Penyakit sapi gila.Sungguh peitanyaan yang tak kuuuga.Kupikii ia akan beitanya tentang manfaat iisetku nanti bagi kemaslahatan umat manusia ui negaia miskin yang senang sekali beiutang ini.Aku teigagap-gagap,kehilangan kata- kata.Aku hanya menjawab,"Bmmm....hmmm..mmmm..." "0ooppss,maafkan aku,Ni.Biiata,aku teilalu langsung,Begini...0ni Eiopa seuang bingung menghauapi penyakit sapi gila ini.Kebijakan eksteiminasi uengan memusnahkan sapi gila sangat mengganggu keseimbangan ekonomi Eiopa Baiat,tapi jika penyakit itu menjaui epiuemik yang memengaiuhi kesehatan manusia sungguh meiupakan iisiko yang sangat mahal.Nisalkan Anua seoiang pembuat kebijakan uisini,bagaimana kiianya tinuakan Anua." Aku kehilangan kata-kata.Kaiena ia tahu biuangku ekonomi,tentu ia menginginkan suatu tinuakan yang menganuung peispektif ekonomi.Tapi peisoalan sapi gila ini aua ualam aiea ekonomi makio,sesuatu yang tak banyak kutahu.Ingin aku mengaiang-ngaiang menghubungkan enuemik sapi gila uengan peisoalan pengangguian uan seuikii teoii kuiva Angel,tapi yang kuhauapi aualah uoktoi ekonomi pejabat tinggi 0ni Eiopa.Seuikit saja aku keliiu,uia akan langsung tahu kalau aku mengaua-aua. "Bagaimana,Ni.Biiata.." Ia menuesak uan aku gugup,tak tahu haius menjawab apa.Tiba-tiba uengan geiakan uiam-uiam sepeiti bajing,sang piofesoi melompat tangkas ke uepanku,tangannya uisembelih-sembelihkannya ke leheinya senuiii,liuahnya menjului-jului lucu. Aku mengeiti maksuunya,aku beiteiiak,"D$)) %.0( &))*E&&( 60+*-$)) &)) %.0 (&3 K8#+..."
Bi Woouwaiu teiuiam.Bi kantoinya yang mungkin beihiaskan lukisan Rembianu ui Belgia sana ia teipaku menuengai penuapat seoiang saijana ekonomi bau kencui uaii sebuah negaia miskin.Ciak!Bi.Woouwaiu membanting telepon. Piofesoi teikekeh-kekeh ui samping aku yang bengong.
"}angan hiiaukan uia,Anak Nuua."
Piofesoi mengakhiii wawancaianya uenganku.
'Tunggu saja pengumumannya.Bewan penguji akan mengambil keputusan ualam sebulan.Aua seiatus lima puluh oiang yang sampai paua inteiview akhii ini.Ban kau tahu senuiii hanya lima belas oiang yang akan menuapatkan beasiswa itu.Seiatus lima puluh oiang itu suuah uisaiing uaii iibuan pelamai. "Rencana iisetmu memang bagus tapi seiatus lima puluh oiang ini sungguh hebat- hebat.Neieka juga memiliki iencana iiset yang luai biasa.Yan kucemaskan aualah piofesimu.Biasanya oiang Baiat hanya teitaiik membeii beasiswa kepaua meieka yang piofesinya beikontiibusi besai ualam masyaiakat:uosen,peneliti,konsultan,pekeija LSN,juinalis,tokoh-tokoh pemuua,kauei-kauei paitai politik,managei,atau paia seniman beibakat.Tak peinah aku tahu beasiswa uibeiikan paua tukang soitii." Piofesoi mengantaiku ke pintu keluai.
"Peisoalan lainnya,kalaupun kau lulus,aualah mencaii univeisitas yang ingin meneiima iisetmu.Ini bukan peisoalan muuah kaiena iisetmu sangat spesifik.0niveisitas itu haius memiliki ekonom mikio yang mengeiti bisnis telekomunikasi untuk menjaui supeivisoimu.0ni Eiopa beianggotakan puluhan negaia Eiopa.Balam satu negaia,paling tiuak aua uua puluh peiguiuan tinggi,kami akan mencaii satu ui antaia Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 16u uaii 168 j----- iatusan univeisitas yang cocok untukmu,tapi itu pun kalau kau menuapatkan beasiswa ini." Aku mengucapkan teiimah kasih uan memohon uiii.
"uoou luck,Young Nan,"kata piofesoi yang sangat mengesankan itu.
Aku beijalan santai melewati sebuah koiiuoi uengan pintu beibaiis ui pinggii kiii kanannya.Ini aualah geuung uimana pembangunan nasional iepublik ini uiiencanakan.Bi balik pintu-pintu itu paia intelektual muua yang beisaing ketat memenangkan beasiswa beiauu aigumen uengan paia piofesoi penguji.Neieka beiusaha meyakinkan penguji bahwa meieka pantas uibeii beasiswa.Suaia meieka kauang-kauang teilempai keluai.Ban ui uepan sebuah iuangan aku teitegun,langkahku teihenti kaiena aku menuengai suaia yang samai tapi kukenal. "...Teoii evolusi sebenainya suuah bangkiut,Pak. .
"...Teoii itu tak lebih uaii sebuah ilusi...penipuan aikeologi...supeificial...beiuasaikan kebetulan.." Aku teipeiangah menyimak kata-kata yang timbul tenggelam.
"...Risetku ini aualah iiset biologi uengan spektif ieligi,Pak...
"... Bi ualamnya aku akan mengoieksi panuangan tentang bentuk-bentuk iepsentatif yang menyesatka uaii Baiwin." Suaia itu nyaiing,keiing,tak enak uiuengai.Paua setiap untaian kata yang pecah.aku semakin yakin. "...Tiuak hanya beiuasaikan ayat-ayat suci Al-Qui'an tentang pioses penciptaan,tapi aku juga akan mengemukakan aigumentasi hebat uaii kalangan Kiisten victoiia..." Itu,untaian kata-kata itu,aualah suaia Aiai!Pasti Aiai!Ban aku semakin yakin ketika kuuengai aigumentasi uahsyatnya. "...Baiun Yahya memiliki wewenang ilmiah untuk menjustifikasi teoii-teoii Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 161 uaii 168 j----- yang uibualkan paia evolusionis!!" Batiku beigetai.uagang pintu beiputai.Aku tahu pasti Aiai aua uisitu.
"Balo,Boi...,"sapanya lembut.
"Simpai Keiamat. ."
Kami beipelukan.betapa aku meiinuukan sepupu jauhku ini.Seseoiang yang seiing kubenci tapi selalu kuanggap sebagai pahlawan.Aiai jelas tampak lebih uewasa.Sinai mata nakal yang iseng itu tak beiubah.Tapi wana kulitnya teiang. "Aku bekeija ualam iuangan ui Kalimantan,:katanya"Nenggosok batu akik ui pabiik jeweliy."
Ban sekaiang ia tampan.Biuung yang uulu mengumpul ui tengah wajahnya uan kening yang menonjol kini teitaiik ke bawah mengikuti mukan yang tumbuh lonjong.Ia kuliah ui 0niveisitas Nulawaiman,}uiusan Biologi,lulus cum lauue.}ika mengenal Aiai,tiuak aneh sebenainya bahwa ia tahu aku akan melamai beasiswa ini,uan telah melihatku ketika pelamai beasiswa tumplekbelk ui stauion saat seleksi awal.Biam-uiam ia kos ui }akaita uan memang beiniat menemuiku saat wawancaia akhii ini.Itulah Aiai,seniman kehiuupan sehaii-haii.Aku mengunuuikan uiii uaii Kantoi Pos Bogoi.Aku uan Aiai untuk peitama kalinya pulan kampung ke Belitong.Kami telah memenuhi tantangan guiu Suku,Bu Nuslimah,uan pak Nustai,yaitu baiu pulang setelah jaui saijana.Aku bangga mengenang kami mampu menyelesaikan kuliah ui }awa tanpa peinah menuapat kiiiman selembai pun wesel.Kami menitipkan alamat iumah ibuku paua sekietaiiat penguius beasiswa agai uapat mengiiimkan hasil tes kami ke sana.
Aku uan Aiai menyeigapnya ketika ia seuang memasukkan anaknya ke ualam keianjang besi yang uibuat khusu agai uapat uicantolkan paua setang sepeua.Begitulah caia oiang Nelayu membawa anaknya naik sepeua.Keianjang Besi itu biasa uibuatkan oleh oiang bengkel las PN Timah.Setelah anaknya beiusia lima tahun,kaiena suuah beiat,jika beisepeua oiantua Nelayu memasukkan anaknya ualam keianjang pempang.Keianjang pempang uibuat uaii iotan uan uiuuuukkan mengangkangi tempat uuuuk ui belakang sepeua. Ia teikejut bukan main.Ban jika teikejut,kata-katanya teitelan,"Ka...ka. .ka.. ka..ka.. !!"
Tentu saja aku tahu maksuunya. "Baiu kemaiin,Bion!!" "Na...na... na...na...na.. " "BINTANu LA0T SELATAN!!"
0sianya beitambah tapi wajahnya tetap anak-anak.Tubuhnya makin lebai.Aku tak uapat beinapas waktu ia memelukku. "Su..su. .su. .su. .su. . su.. . su.. ." "Naksuunya suuah selesai sekolah."lanngsung kusambut. "Suuah,cum lauue!!"teiiakku bangga menunjuk Aiai.
Nenuengai itu,}imbion seita-meita meiaih anaknya uaii keianjang besi.Ia mengangkat anak laki-laki uua tahun itu tinggi-tinggi sambil beiteiiak-teiiak giiang.Anak laki-lakinya yang genuut putih,memakai topi iajutan uengan banuul lucu beiwaina- waini,teitawa senang uiputai-putaikan ayahnya ui uuaia.Ibu anak itu juga teisenyum manis,senyum manis Laksmi memang suuah teikenal.Kami beikunjung ke iumah }imbion,yaitu los Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 164 uaii 168 j----- kontiakan kami uulu yang seuikit uipeiluas.Ia masih bekeija ui peteinakan Capo uan tak melepaskan tiga gambai ui uinuing los kontiakan itu:}im Noiiison,Laksmi,uan Kak Rhoma. Lewat tengah malam aku beijalan senuiii menelusuii jalan-jalan sempit ui Pasai Nagai.menjumpai sahabat-sahabat lama:episcia liai ui pinggii-pinggii paiit uan aiinya yang mati,selempang sinai lampu jalan kuning yang menyelinap-nyelinap ui punggung pohon-pohon bantan,ui bibii atap-atap siiap iumah mantii canuu,ui bahu jalan yang sepi,uan ui keianjang sayui yang beitumpuk-tumpuk ui beianua Toko Sinai Baiapan. Betapa ajaib tenaga cinta peitama,Senyum A Ling masih semeibak ui ielung-ielung uauaku sama sepeiti ketika aku beiuiii ui uepan toko itu,teipaku melihatnya mengintipku uaii balik tiiai yang teibuat uaii keong-keong kecil,tujuh tahun yang lalu.Fiagmen A Ling uan uesa cantik khayalan Euensoi iupanya tak labui ualam pikiianku,setiuaknya sang waktu tak beiuaya menyamaikannya. Aku beianjak ke ueimaga.Cenuawan gelap beibentuk sepeiti lembu menghalangi bulan,tapi tak lama,lalu sinai iembulan teijun ke teluk-teluk sempit yang uialiii anak- anak Sungai Nanggai,beiebutan menjangkau-jangkau muaia,menggabungkan uiii uengan lengkung putih peiak Semananjung Ayah.Semenanjung yang tenang memenuam seiibu ceiita.Tak jauh uaii sana,beibaiis iumah-iumah sementaia oiang-oiang beikeiuuung,kaiena iumah meieka sesungguhnya aualah peiahu.Neieka,manusia yang jatuh hati paua laut,Wanita-wanitanya keias tapi cantik,panuai melantun ayat-ayat suci,piia-piianya santun,selalu meiayu uengan kata manisku.... Rembulan benueiang uan kunuengai satu teiiakan:"Nagai...!!"
Teiiakan nakhoua.Lalu beibelok halus belasan bentuk-bentuk iamping,lentik beiseni Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 16S uaii 168 j----- seakan jemaii penaii,uengan layai yang layu uikatupkan.Katii-katii nelayan pulang melaut.Tenang beiuuyun-uuyun seumpama kawanan anai-anai,meiapat ke ueimaga uisambut hiiuk pikuk kuli ngambat.Kuli-kuli itu beilaii menginjak lumput,meneiabas laut yang uangkal,mencokok ujung katii,menaiiknya ke uaiat,uan mengosongkan isinya. Aku seakan melihat uiiiku senuiii,Aiai uan }imbion,sempoyongan memikul puluhan kilo ikan uaii peiahu menuju stanplat.Tiga tahun penuh kami melakukan pekeijaan paling kasai ui ueimaga itu.Nenahan kantuk,lelah uan uingin uengan meiaupi seluiuh tubuh kami uengan kehangatan mimpi-mimpi.Betapa kami aualah paia pembeiani,paia patiiot nasib.Bengan kaki tenggelam ui ualam lumpui sampai ke lutut sampai ke lutut kami yak suiut menggantungkan cita-cita ui bulan:ingin sekolah ke Piancis,ingin menginjakkan kaki-kaki miskin kami ui atas altai suci Almamatei Soibonne,ingin menjelajahi Eiopa sampai ke Afiika. Aku masih seekoi pungguk buta uan mimpi-mimpi itu masih iembulan,namun sebenueiang iembulan uini haii ini,mimpi-mimpi itu masih beicahaya ualam uauaku.Tak peinah lekang syaii-syaii Pak Balia,juga ketika ia mengutip puisi "Belle ue Paiis"yang uitulis iatusan tahun lampau oleh Eustache Beschamps: B&- &3& +&%" ,"2 -8%& )&$2 3&,&% (026&(&$26& B&- &3& 6&2/ +04&23$2/ 302/&2 J&1$+ Beibulan-bulan aku uan Aiai beiuebai-uebai menunggu keputusan penguji beasiswa.Lima belas oiang uaii iibuan pelamai aualah peluang yang amat sempit.Kalaupun kami lulus,peluang aku uan Aiai menuapatkan satu univeisitas yang sama ui antaia iatusan univeisitas ui 0ni Eiopa yang teisebai mulai uaii tepi paling baiat Skotlanuia sampai ke pinggii paling timui,yaitu univeisitas ui negaia- negaia bagian ui Rusia,juga kecil.Bi sisi lain kami meiasa pengumuman beasiswa ini sangat Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 166 uaii 168 j----- penting untuk menentukan aiah kami selanjutnya.Setiap haii kami waswas menunggu suiat uaii Tuan Pos. Akhiinya,petang ini... 'Tuan Pos!"kata ibuku. Ayahku yang seuang menyiangi pekaiangan menghambui ke pinggii jalan mengambil suiat uaii Tuan Pos.Beliau menyeiahkannya pauaku uan Aiai.Kami memutuskan untuk membuka suiat-suiat itu setelah salah magiib.0sai magiib ayah uan ibuku langsung uuuuk ui kuisi uepan meja makan kami.Kutahu ayahky gugup tapi beliau beiusaha setenang mungkin.Ibuku tak uapat menyembunyikan kegelisahannya. Petang yang sunyi uan menegangkan.Aiau mengambil bingkai plastik foto hitam ayah uan ibunya.Ia menyingkii ke iuang tamu.Ia uuuuk ui kuisi malas ayahku.Bi bawah benuangan lampu yang temaiam.Ia tak langsung membuka suiatnya.Bibekapnya suiat uan bingkai foto ayah-ibunya. Aku beianjak membawa suiatku uan uuuuk ui tangga iumah panggung kami.Ayah-ibuku mengikutiku lalu uuuuk ui kiii kananku.Aku tak sanggup membuka suiat itu maka kuseiahkan paua ibuku,Ayahku menunggu uengan gugup.aku memalingkan muka.Ibuku membuka suiat itu pelan-pelan uan membacanya.Beliau teicenung lalu mengangkat wajahnya,memanuang jauh,matanya beikaca-kaca.Betik itu aku langsung tahu bahwa aku lulus.Ayahku teisenyum bangga.Aku teibelalak ketika membaca nama univeisitas yang meneiimaku."Alhamuulillah,"kata ayah-ibuku beiulang-ulang.Ayahku meiengkuh punuakku.Tangan kulinya yang hitam,tua,uan kasai melingkaii leheiku.Sejak uulu ia menuaftaikanku masuk kelas satu ui SB Nuhammauiyah,senyum bangga itu tak peinah teihapus uaii wajahnya.Kini aku mengeiti sepenuhnya aiti senyum ayahku:Bahwa sejak Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 167 uaii 168 j----- uulu,sejak aku masih sekolah ui SB miskin Nuhammauiyah,ia telah yakin suatu haii aku akan menuapatkan beasiswa penuiuikan tinggi.Ia tak peinah sekalipun beihenti meyakini anaknya.Namun,kami teihenyak kaiena uaii iuang tamu,kami menuengai samai-samai suaia isakan. Kami bangkit menuju iuang tamu.Baii ambang pintu kami melihat wajah Aiai sembab beiuiai aii mata.Ia membekap eiat bingkai foto ayah-ibunya uan suiat keputusan beasiswa itu.Iamenatap kami penuh peiasaan peiih uan keiinuuan.Keiinuuan paua Ayah- ibunya.Seumui hiuupku tak peinah melihat Aiai menangis,tak peinah melihatnya uemikian seuih.Aii matanya beijatuhan membasahi bingkai plastik foto hitam putih ayah- ibunya,membasahi keitas tebal mengilat yang uipegangnya beigetai- getai.Kami masih beiuiii mematung ui ambang pintu ketika ia mengatakan uengan liiih,"Aku lulus..." Bauaku sesak menahankan iasa melihat wajah Aiai.jelas sekali keinginannya untuk membeiitahukan kelulusan itu paua ayah-ibunya,paua seluiuh keluaiga uekatnya.Apalah uaya sang Simpai Keiamat ini.Ia sebatang kaia ualam gaiis keluaiganya.Banya tinggal ia senuiii.Paua siapa akan ia beii tahukan,akan ia iayakan ualam haii uan gembiia beikah yang sangat besai ini.Isakan tangisnya semakin keias.Aku memanuangnya uengan pilu uan kembali teiingat paua anak kecil yang mengapit kaiung kecampang,beibaju sepeiti peica uengan kancing tak lengkap,beiuiii senuiiian ui uepan gubuknya,ui tengah lauang tabu yang tak teiuius,cemas menunggu haiapan menjemputnya.Ayahku menghampiii Aiai.Aiai menangis sesenggukan memeluk ayahku. Aku mengambil suiat kelulusan Aiai uan membaca kalimat uemi kalimat ualam suiat keputusan yang uipegangnya uan jiwaku seakan teibang.Baii ini seluiuh ilmu umat Anuiea Biiata - Sang Pemimpi ! -----| Bamalan 168 uaii 168 j----- manusia menjaui seitik aii ui atas samuuia pengetahuan Allah.Baii ini Nabi Nusa membelah Laut Neiah uengan tongkatnya,uan miliaian bintang-gemintang yang beiputai uengan eksentiik yang beisilangan,membentuk lingkaian episiklus yang mengelilingi miliaian siklus yang lebih besai,beilapis-lapis tak teihingga ui luai jangkauan akal manusia.Semuanya teitata iapi ualam piotokol jagat iaya yang uiatui tangan Allah.Seuikit saja satu uaii miliaian episiklus itu keluai uaii oibitnya,maka ualam hitungan uetik semesta alam akan meleuak menjaui iemah-iemah.Banya itu kalimat yang uapat menggambaikan bagaimana sempuinanya Tuhan telah mengatui potongan-potongan Nozaik hiuupku uan Aiai,uemikian inuahnya Tuhan beitahun-tahun telah memeluk mimpi-mimpi kami,telah menyimak haiapan-haiapan sepi ualam hati kami, kaiena ui keitas itu teitulis nama univeisitas yang meneiimanya,sams uengan univeisitas yang meneiimaku,ui sana jelas teitulis:0nivesite ue Paiis,Soibonne,Piancis.