Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN


PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK
DI RUANG PARU LK RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA
PERIODE TANGGAL 25 S/D 29 AGUSTUS 2003
DI SUSUN
OLEH :
IMANUDDIN
NIM 010030189 B
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNI!ERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM STUDI S.1 ILMU KEPERAWATAN
SURABAYA
2003
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kasus Asuhan Keperawatan Klien dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Di Ruang Paru LK RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Surabaya !" Agustus !##$
%ahasiswa
I"#$%&&'$
NIM. 010030189B
%engetahui
Kepala Ruang Paru
H(. S%)'$'* S. W.* SKM.
NIP. 1+0 0,, 020
Pembimbing Akademik
T'$-'$ S%.#/-'$'
NIP. 132 255 158
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK
&. Pengertian
a. PPOK %eru'uk pada se'umlah gangguan yang mempengaruhi
pergerakan udara dari dan keluar Paru. (angguan yang penting adalah
)ronkhitis Obstruktif *mphysema dan Asthma )ronkiale. +)la,k. -. %.
. %atassarin.*. -. &""$/.
b. Suatu kondisi dimana aliran udara pada paru tersumbat se,ara terus
menerus. Proses penyakit ini adalah seringkali kombinasi dari ! atau $
kondisi berikut ini +)ronkhitis Obstruktif Kronis *mphysema dan
Asthma )ronkiale/ dengan suatu penyebab primer dan yang lain adalah
komplikasi dari penyakit primer.+*nggram ). &""0/.
B/0$.1'-'2 K/0$'2
(angguan klinis yang ditandai dengan pembentukan mu,us yang berlebihan
dalam bronkus dan termanifestasikan dalam bentuk batuk kronis dan
pembentuk sputum selama $ bulan dalam setahun paling sedikit ! tahun
berturut 1 turut.
E")1324"#
Perubahan anatomis parenkim paru yang ditandai pelebaran dinding al2eolus
duktus al2eolaris dan destruksi dinding al2eolar
A2-1"# B/0$.'#54
Suatu penyakit yang ditandai dengan tanggap reaksi yang meningkat dari
tra,hea dan bronkus terhadap berbagai ma,am rangsangan dengan manifestasi
berupa kesukaran bernafas yang disebabkan oleh peyempitan yang
menyeluruh dari saluran nafas.
Asthma dibedakan men'adi ! 3
&. Asthma )ronkiale Alergenik
!. Asthma )ronkiale 4on Alergenik
Asthma tidak dibahas disini karena ge'ala dan tanda lebih spesifik dan ada
pembahasan khusus mengenai penyakit asma
1
2. PATOGENESIS PPOK
P#-06'2'0507' B/0$.1'-'2 K/0$'2 &#$ E")1324"#
%*ROKOK PR*D5SPOS5S5 (*4*65K 7AK6OR
POLUS5 UDARA + K*KURA4(A4 & 1 A465 6R5PS54 / 65DAK D5K*6A8U5
(A4((UA4 S*KA6 DA4 -AR54(A4 S*U%UR 85DUP
P*%)*RS58A4 PARU P*49OKO4( 85LA4(
P*RADA4(A4
)RO4KUS
. AL:*OLUS
SAA6 *KSP5RAS5 SAL.
UDARA 9( K*;5L KOLAPS
P*RADA4(A4
-ALA4 UDARA
D54D54( )RO4K5AL*
89PO:*465LAS5 L*%A8 . AL:*OLAR
P*;A8
SAA6 *KSP5RAS5 SALURA4
UDARA 9A4( K*;5L KOLAPS
S*R54( ;L* PL* PADA
)RO4K5OL565S 6*R-AD5 ;L* DA4 LA4S5A
KRO45S PL* 65DAK
65%)UL
(*-ALA
;L* )RO4K*OL565K KRO45K S*R54(
6*R-AD5
PL*
2
$. Penyebab PPOK
a. )ronkitis Kronis
&/ 7aktor tak diketahui
!/ %erokok
$/ Polusi Udara
</ 5klim
b. *mphysema
&/ 7aktor tak diketahui
!/ Predisposisi geneti,
$/ %erokok
</ Polusi udara
,. Asthma )ronkiale
7aktor Prediasposisi nya adalah 3
&. Alergen +debu bulu binatang kulit dll/
!. 5nfeksi saluran nafas
$. Stress
<. Olahraga +kegiatan 'asmani berat /
=. obat>obatan
0. Polusi udara
?. lingkungan ker'a
@. Lain>lain +iklim bumbu masak bahan pengawet dll/
<. (ambaran Klinis
a. Asthma )ronkiale
Selama serangan klien mengalami dispnea dan tanda kesulitan bernafas.
Permulaan tanda serangan terdapat sensasi kontriksi dada +dada terasa berat/
AheBing batuk non produktif takhi kardi dan takipnea.
3
b. %anifestasi klinis *mphysema dan bronkhitis kronis
GAMBARAN EMPHYSEMA BRONKHITIS
%ulai timbul Usia $# 1 <# tahun !# 1 $# tahun batuk akibat
merokok +,a,at pada usia
pertengahan/
Sputum %inimal )anyak sekali
Dispne Dispnea relatif dini Lambat
Rasio :CD Ketidakseimbangan minimal Ketidakseimbangan nyata
)netuk 6ubuh Kurus dan ramping (iBi ,ukup
Diameter AP dada Dada seperti tong 6idak membesar
(ambaran respirasi 8yper2entilasi hypo2entilasi
:olume Paru 7*: & rendah
6L; dan R: meningkat
7*: & rendah
6L; normal R: meningkat
moderat
Pa O!
Sa O !
4ormlCrendah
normal
%eningkat
Desaturasi
Polisitemia normal 8b dan 8ematokrit
meningkat
Sianosis -arang sering
MANAGEMEN MEDIS
5nter2ensi medis bertu'uan untuk 3
&/ %emelihara kepatenan 'alan nafas dengan menurunkan spasme bronkus dan
membersihkan se,ret yang berlebihan
!/ %emelihara keefektifan pertukaran gas
$/ %en,egah dan mengobati infeksi saluran pernafasan
</ %eningkatkan toleransi latihan.
=/ %en,egah adanya komplikasi +gagal nafas akut dan status asmatikus/
0/ %en,egah allergenCiritasi 'alan nafas
?/ %embebaskan adanya ansietas dan mengobati depresi yang sering menyertai
adanya obstruksi 'alan nafas kronis.
%anagemen medis yang diberikan berupa
&/ Pharma,ologi, management
a/ Anti inflamasi + kortikosteroid sodium kromolin dll/
b/ )ronkodilator
Adrenergik 3 efedrin epineprin beta adrenergik agonis selektif
4on adrenergik 3 aminophilin tefilin
,/ Antihistamin
d/ Steroid
e/ Antibioti,
4
f/ *kspektoran
Oksigen digunakan $ lCm dengan ,annula nasal.
!/ 8ygiene Paru.
)ertu'uan untuk membersihkan sekret dari paru>paru dan kemudian
meningkatkan ker'a silia dan menurunkan resiko infeksi.
Dilaksanakan dengan nebuliBer fisioterapi dada postural drainase
$/ *Eer,ise
)ertu'uan untuk mempertinggi kebugaran dan melatih fungsi otot skeletal agar
lebih efektif.
Dilaksanakan dengan 'alan sehat.
</ %enghindari bahan iritans
Penyebab iritans 'alan nafas harus dihindari seperti asap rokok dan perlu 'uga
men,egah adanya alergen yang masuk tubuh.
=/ Diet
Klien sering mengalami kesulitan makan karena adanya dipsnea. Pemberian
porsi yang ke,il namun sering lebih baik daripada makan langsung banyak.
MANAGEMENT KEPERAWATAN
P4$7.#('#$ :
&. Riwayat atau faktor penun'ang 3
> %erokok merupakan faktor penyebab utama.
> 6inggal atau beker'a di area dengan polusi udara berat.
> Riwayat alergi pada keluarga
> Riwayat Asthma pada anak>anak.
!. Riwayat atau adanya faktor pen,etus eksaserbasi 3
> Alergen.
> Stress emosional.
> Akti2itas fisik yang berlebihan.
> Polusi udara.
> 5nfeksi saluran nafas.
$. Pemeriksaan fisik 3
a. %anifestasi klinik Penyakit Paru Obstruktif Kronik 3
Peningkatan dispnea.
Penggunaan otot>otot aksesori pernafasan +retraksi otot>otot abdominal
mengangkat bahu saat inspirasi nafas ,uping hidung/.
5
Penurunan bunyi nafas.
6akipnea.
b. (e'ala yang menetap pada penyakit dasar
Asthma
)atuk +mungkin produktif atau non produktif/ dan perasaan dada
seperti terikat.
%engi saat inspirasi maupun ekspirasi yang dapat terdengar tanpa
stetoskop.
Pernafasan ,uping hidung.
Ketakutan dan diaforesis.
)ronkhitis
)atuk produktif dengan sputum berwarna putih keabu>abuan yang
biasanya ter'adi pada pagi hari.
5nspirasi ronkhi kasar dan wheBBing.
Sesak nafas
)ronkhitis +tahap lan'ut/
Penampilan sianosis
Pembengkakan umum atau Fblue bloatersG +disebabkan oleh edema
asistemik yang ter'adi sebagai akibat dari kor pulmunal/.
*mphysema
Penampilan fisik kurus dengan dada Fbarrel ,hestG +diameter
thoraks anterior posterior meningkat sebagai akibat hiperinflasi
paru>paru/.
7ase ekspirasi meman'ang.
*mphysema +tahap lan'ut/
8ipoksemia dan hiperkapnia.
Penampilan sebagai Fpink puffersG
-ari>'ari tabuh.
<. Pemeriksaan diagnostik
6est faal paru
6
&/ Kapasitas inspirasi menurun
!/ :olume residu 3 meningkat pada emphysema bronkhitis dan asthma
$/ 7*:& selalu menurun H dera'at obstruksi progresif Penyakit Paru Obstruktif
Kronik
</ 7:; awal normal menurun pada bron,hitis dan astma.
=/ 6L; normal sampai meningkat sedang +predominan pada emphysema/.
6ransfer gas +kapasitas difusi/.
Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik 6ransfer gas relatif baik.
Pada emphysema 3 area permukaan gas menurun.

6ransfer gas +kapasitas difusi/.menurun


Darah 3
8b dan 8ematokrit meningkat pada polisitemia sekunder.
-umlah darah merah meningkat
*o dan total 5g* serum meningkat.
Analisa (as Darah gagal nafas kronis.
Pulse oksimetri SaO! oksigenasi menurun.
*lektrolit menurun oleh karena pemakaian deuritika pada ,or pulmunale.
Analisa (as Darah
PaO! menurun P;O! meningkat sering menurun pada astma. P8 normal
asidosis alkalosis respiratorik ringan sekunder.
Sputum 3
Pemeriksaan gram kumanCkultur adanya infeksi ,ampuran.
Kuman patogen II 3
Strepto,o,,us pneumoniae.
8emophylus influenBae.
%oraEella ,atarrhalis.
Radiologi 3
6horaE foto +AP dan lateral/.
8iperinflasi paru>paru pembesaran 'antung dan bendungan area paru>paru.
7
Pada emphysema paru 3
Distensi I
Diafragma letak rendah dan mendatar.
Ruang udara retrosternal I +foto lateral/.
-antung tampak meman'ang dan menyempit.
)ronkogram 3 menun'ukkan dilatasi bronkus kolap bronkhiale pada ekspirasi
kuat.
*K(.
Kelainan *K( yang paling dini adalah rotasi ,lo,k wise 'antung. )ila sudah
terdapat Kor Pulmonal terdapat de2iasi aksis ke kanan dan P> pulmonal pada
hantaran 55 555 dan a:7. :oltase DRS rendah. Di :& rasio RCS lebih dari & dan
di :0 :& rasio RCS kurang dari &. Sering terdapat R))) inkomplet.
=. Lain>lain perlu dika'i )erat badan rata>rata intake ,airan dan diet harian.
A.-'8'-#2 &#$
I2-'/#1#-
(e'ala Keletihan kelelahan malaise
Ketidakmampuan melakukan akti2itas sehari>hari karena sulit
bernafas. Perlu tidur dalam posisi duduk ,ukup tingi. Dispnea
pada saat istirahat atau respon terhadap akti2itas atau latihan
6anda Kelelahan gelisah insomnia kelemahan umumCkehilangan masa
otot
S'/.%5#2'
(e'ala Pembengkakan pada ekstremitas bawah
6anda Peningkatan tekanan darah. Peningkatan frekuensi 'antung
Distensi 2ena leher sianosis perifer
I$-47/'-#2 470
(e'alaCtanda Ansietas ketakutan dan peka rangsang
M#.#$#$/9#'/#$
(e'ala %ualCmuntah 4afsu makan menurun ketidakmampuan makan
karena distress pernafasan
Penurunanan )) menetap +empisema/ dan peningkatan ))
karena edema +)ronkitis/
6anda 6urgor kulit buruk edema berkeringat penurunan ))
penurunan massa otot
H37'4$4
(e'ala Penurunan KemampuanCpeningkatan kebutuhan bantuan
melakukan akti2itas tubuh
6anda Kebersihan buruk bau badan
8
P4/$#6#2#$
(e'ala 4afas pendek khususnya pada saat ker'a ,ua,a atau episode
serangan asthma rasa dada tertekanCketidakmampuan untuk
bernafas. )atuk menetap dengan produksi sputum setiap hari
selama $ bulan berturut>turut selam $ tahun sedikitnya ! tahun.
Sputum hi'au putih kuning dengan 'umlah banyak +bron,hitis/
*pisode batuk hilang timbul dan tidak produktif +empisema/
Riwayat Pneumonia riwayat keluarga defisiensi alfa antitripsin
6anda Respirasi ,epat dangkal biasa melambat fas ekspirasi
meman'ang dengan mendengkur nafas bibir +empisema/
Pengguanaan otot )antu pernafasan Dada barell ,hest gerakan
diafragma minimal. )unyi nafas Ronki wheeBing redup
Perkusi hypersonor pada area paru +udara ter'ebak dan dapat
'uga redupCpekak karena adanya ,airan/.
Kesulitan bi,ara "< 1 = kalimat #
Sianosis bibir dan dasar kuku 'ari tabuh.
S4.2%#5'-#2 Libido menurun
I$-4/#.2' 202'#5
(e'ala 8ubungan ketergantungan kurang sisitem pendukung
6anda Keterbatasan mobilitas fisik
Kelalaian hubungan antar keluarga
9
D'#7$02# .4)4/#:#-#$
&. (angguan pertukaran gas berhubungan dengan pembatasan 'alan nafas
kelelahan otot pernafasan peningkatan produksi mukus atau spasme bronkus.
!. )ersihan 'alan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan batuk
peningkatan produksi mukusCpeningkatan sekresi lendir
$. (angguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakadekuatan intake nutrisi sekunder terhadap peningkatan ker'a pernafasan
atau kesulitan masukan oral sekunder dari anoreksia.
<. ;emas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.
=. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adeJuatnya immunitas
tubuh
0. Kurang pengetahuan berhu bungan dengankurang informasi
P4/4$9#$##$
Peren,anaan meliputi penyusunan prioritas tu'uan dan kriteria hasil dari
masing>masing masalah yang ditemukan.
6u'uan Penatalaksanaan
%engurangi ge'ala dan meningkatkan kualitas hidup.
Pemeliharaan fungsi paru yang optimal dalam waktu singkat dan pan'ang.
Pen,egahan dan penanganan eksaserbasi.
%engurangi perburukan fungsi paru setiap tahunnya.
Kriteria Keberhasilan 3
)erkurangnya ge'ala sesak nafas.
)erkurangnya frekuensi dan lamanya eksaserbasi.
%embaiknya faal paru.
%enurunnya ge'ala psikologik +depresi ke,emasan/.
%emperbaiki kualitas hidup.
Dapat melakukan aktifitas sehari>hari.
10
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TU;UAN REN<ANA TINDAKAN RASIONAL
&. (angguan pertukaran
gas berhubungan dengan
pembatasan 'alan nafas
kelelahan otot
pernafasan peningkatan
produksi mukus atau
spasme bronkus.
Klien mampu menun'ukkan
perbaikan oksigenasi.
Kriteria hasil
&. (as arteri dalam batas
normal
!. Aarna kulit perifer
membaik +tidak ,ianosis/
$. RR 3 &! 1 !< E Cmenit
<. )unyi nafas bersih
=. )atuk +>/
0. Ketidaknyamanan dada
+1/
?. 4adi 0# 1 &## ECmenit
@. Dyspnea +1/
&. Obser2asi status pernafasan hasil gas darah
arteri nadi dan nilai oksimetri
!. Awasi perkembangan membran mukosa C kulit
+warna/
$. Obser2asi tanda 2ital dan status kesdaran.
<. *2aluasi toleransi akti2itas dan batasi akti2itas
klien
=. )erikan oksigenasi yang telah dilembabkan
0. Pertahankan posisi fowler dengan tangan
abduksi dan disokong dengan bantal atau
duduk ,ondong ke depan dengan ditahan me'a.
?. Kolaborasi untuk
a. )erikan obat yang telah diresepkan
b. )erikan obat depresan saraf dengan hati>
hati +sedatifCnarkotik/.
&. %emantau perkembangan
kegawatan pernafasan
!. (angguan Oksigenasi perifer
tampak ,ianosis
$. %enentukan status pernafasan
dan kesadaran
<. %engurangi penggunaan energi
berlebihan yang membutuhkan
banyak Okigen
=. %emenuhi kebutuhan oksiegen
0. %eningkatkan kebebasan suplay
oksiegn
?. Obat depresan akan mendepresi
system pernafasan dan
menyebabkan gagal nafas
!. )ersihan 'alan nafas Klien dapat mening>katkan &. Ka'i kemampuan klien untuk memobilisasi &. %emantau tingkat kepatenan
11
tidak efektif
berhubungan dengan
ketidakadekuatan batuk
peningkatan produksi
mukusCpeningkatan
sekresi lendir
bersihan 'alan nafas
Kriteria hasil
&. %ampu
mendemonstrasikan batuk
terkontrol
!. 5ntake ,airan adekuat
sekresi 'ika tidak mampu 3
a. A'arkan metode batuk terkontrol
b. (unakan su,tion +'ika perlu untuk
mengeluarkan sekret/
,. Lakukan fisioterapi dada
!. Se,ara rutin tiap @ 'am lakukan auskultasi dada
untuk mengetahui kualitas suara nafas dan
kema'uannya.
$. )erikan obat sesuai dengan resepK mukolitik
ekspektorans
<. An'urkan minum kurang lebih ! liter per hari
bila tidak ada kontra indikasi
=. An'urkan klien men,egah infeksi C stressor
a. ;egah ruangan yang ramai pengun'ung
atau kontak dengan indi2idu yang
menderita influenBa
b. %en,egah iritasi 3 asap rokok
,. 5munisasi 3 2aksinasi 5nfluensa.
'alan nafas dan meningkatkan
kemampuan klien merawat diri C
membersihkanCmembebaskan
'alan nafas
!. %emantau kema'uan bersihan
'alan nafas
$. %engen,erkan se,ret agar
mudah dikeluarkan
<. mengen,erkan sekert
=. %enghindarkan bahan iritan
yang menyebabkan kerusakan
'alan nafas
$. (angguan kebutuhan Klien akan menun'ukkan &. Ka'i kebiasaan diit. ;atat dera'at kesulitan &. Pasien distress pernafasan sering
12
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
ketidakadekuatan intake
nutrisi sekunder terhadap
peningkatan ker'a
pernafasan kesulitan
masukan oral sekunder
dari anoreksia
kema'uanCpeningkatan status
nutrisi
Kriteria hasil
a. Klien tidak mengalami
kehilangan )) lebih
lan'ut
b. %asukan makanan dan
,airan meningkat
,. Urine tidak pekat
d. Output urine meningkat.
e. %embran mukosa lembab
f. Kulit tidak kering
g. 6onus otot membaik
makanCmasukan. *2aluasi ))
!. )erikan perawaatan oral
$. 8indari makanan penghasil gas dan minuman
karbont
<. Sa'ikan menu dalam keadaan hangat
=. An'urkan makan sedikit tapi sering
0. Kolaborasi tim nutrisi untuk menentukan diit
anoreksia. Dan 'uga sering
mempunyai pola makan yang
buruk. Sehingga ,enderung )b
menurun
!. kebersihan oral menhilangkan
bakteri penumbuh bau mulut
dan eningkatkan rangsangan
Cnafsu makan
$. menimbulkan distensi abdomen
dan meningkatkan dispnea
<. %enu hangat mempenga>ruhi
relaksasi spingkter C saluran
pen,rnaan shg respon
mualCmuntah berkurang
=. menegah perut penuh dan
menurunkan resiko mual
0. %enentukan diit yang tepat
sesuai perhitungan ahli giBi
<. ;emas berhubungan
dengan kurangnya
6u'uan 3 rasa ,emas
berkurangChilang.
&. Ka'i tingkat ke,emasan yang dialami oleh
pasien.
&. Untuk menentukan tingkat
ke,emasan yang dialami pasien
13
pengetahuan tentang
penyakitnya.
Kriteria 8asil 3
&. Klien mengungkapkan
bahwa ia tidak ,emas.
!. *kspresi wa'ah rileks.
$. RR 3 &! 1 !< L C menit.
<. 4 3 0# > &## L C menit
!. )eri kesempatan pada pasien untuk
mengungkapkan rasa ,emasnya.
$. Lakukan pendekatan kepada klien dengan
tenang dan meyakinkan dan hindari pemberian
informasi atau instruksi yang bertele>tele dan
terus menerus.
<. )erikan pen'elasan yang sederhana dan singkat
tentang tu'uan inter2ensi dan pemeriksaan
diagnostik serta an'urkan kepada klien untuk
ikut serta dalam tindakan keperawatan.
=. )erikan keyakinan pada pasien bahwa perawat
dokter dan tim kesehatan lain selalu berusaha
memberikan pertolongan yang terbaik dan
seoptimal mungkin.
0. )erikan kesempatan pada keluarga untuk
mendampingi pasien se,ara bergantian.
?. ;iptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
sehingga perawat bisa
memberikan inter2ensi yang
,epat dan tepat.
!. Dapat meringankan beban
pikiran pasien.
$. Agar terbina rasa saling per,aya
antar perawat>pasien sehingga
pasien kooperatif dalam
tindakan keperawatan.
<. Pen'elasan yang sederhana dan
singkat tentang tu'uan inter2ensi
dan pemeriksaan diagnostik
serta an'urkan kepada klien
untuk ikut serta dalam tindakan
keperawatan dapat mengurangi
beban pikiran pasien.
=. Sikap positif dari tim kesehatan
akan membantu menurunkan
ke,emasan yang dirasakan
pasien.
0. Pasien akan merasa lebih tenang
bila ada anggota keluarga yang
menunggu.
?. Lingkung yang tenang dan
nyaman dapat membantu
mengurangi rasa ,emas pasien.
14
DAFTAR PUSTAKA
Alsagaff 8ood Abdul %ukty +&""=/. Dasar 1 Dasar 5lmu Penyakit Paru. Airlangga
Uni2ersity Press. Surabaya.
Amin muhammad 8ood Alsagaff. +&"@"/. Pengantar 5lmu Penyakit Paru. Airlangga
Uni2ersity Press. Surabaya.
)la,%- -a,ob. +&""$/. l.u,kman . SorensenMs %edi,al surgi,al 4ursing A
Phsy,opsi,ology, Approa,h. A.). Saunders ;ompany. Philapidelpia.
)arbara *ngram. +&"""/. Ren,ana Asuhan Keperawatan %edikal )edah. :ol. &.
Penerbit *(;. -akarta.
%arylin * doengoes. +!###/. Ren,ana Asuhan keperawatan Pedoman untuk
Peren,naan Cpendokumentasian Perawatan Pasien. *(;.-akarta.
Soeparman Sarwono Aaspad'i. +&""#/. 5lmu Penyakit Dalam -ilid 55. )alai Penerbit
7KU5. -akarta.
Syl2ia Anderson Pri,e Lorraine %,;arty Ailson. +&""=/. Patofisiologi Konsep
Klinis Proses > Proses Penyakit. *(;. -akarta.
9unus 7aisal. +&""!/. Pulmonologi Klinik. )agian Pulmonologi 7KU5. -akarta.
15
LAPORAN KASUS =PROSES KEPERAWATAN>
4ama %ahasiswa 3 5manuddin
4 5 % 3 #&##$#&@"> )
Ruang 3 Paru Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo.
Pengka'ian diambil tanggal 3 != Agustus !##$. -am #@.## A5)
1. IDENTITAS PASIEN
4ama 3 6n A 4o. Regester 3 ...................................
Umur 3 =0 6ahun.
-enis Kelamin 3 Laki>laki.
SukuC)angsa 3 -awaC5ndonesia
Agama 3 5slam
Status %arietal 3 Kawin
Peker'aan 3 P4S
Pendidikan 3 SL6A
)ahasa yang digunakan 3 5ndonesia
Alamat 3 Ampel %adrasah &@ Surabaya.
6anggal %RS 3 != Agustus !##$ -amNNNN..N. A5).
;ara %asuk 3 Lewat 5nstalasi Rawat Darurat RSUD Dr. Soetomo
Surabaya
Diagnosa %edis 3 PPOK
Alasan Dirawat 3 %endapatkan pertolongan pemberian Oksigen
Keluhan Utama 3 Sesak nafas.
2. RIWAYAT KEPERAWATAN =NURSING HISTORY>
1> R':#3#- P4$3#.'- D#1%5%
Sesak nafas kumat>kumatan se'ak = tahun yang lalu. Klien pernah %RS dengan
penyakit yang sama selama @ kali. %empunyai riwayat Asthma )ronkiale se'ak
ke,il. Klien merokok selama $# tahun sebanyak ! pakChari.
2> R':#3#- P4$3#.'- S4.#/#$7
Sesak nafas kumat>kumatan se'ak = tahun yang lalu = hari ini sesak bertambah
berat sudah minum obat O aerosol tetapi tetap sesak. Sesak nafas pada waktu
berbaring duduk berdiri maupun ber'alan. Sebelumnya batuk berdahak +O/
warna putihkekuningan
3> R':#3#- K4241#-#$ K45%#/7#
16
Orang tua dan anak dari klien ada 'uga yang menderita penyakit seperti yang
diderita klien saat ini.
+> K4#&##$ K4241#-#$ L'$7.%$7#$
Klien mengatakan bahwa Lingkungan rumah tempat tinggal ,ukup bersih.
5> R':#3#- K4241#-#$ L#'$$3#
Alat bantu yang dipakai 3 NNNNNNNNNNNNNNNNNN..
3. OBSER!ASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1> K4#&##$ U"%" : ?#'.
2> T#$&#-#$&# 8'-#5
Suhu 3 $0@
#
;
4adi 3 &## LCmenit. Kuat dan teratur
6ekanan darah 3 &##C0# mm8g.
Respirasi 3 $! ECmenit
3> B0&3 S32-4"2
=1> P4/$#6#2#$ =B 1 : B/4#-1'$7>
Pernafasan melalui hidung. 7rekuensi $! ECmenit. 4afas pendek khususnya
pada saat ker'a ,ua,a atau episode serangan asthma rasa dada
tertekanCketidakmampuan untuk bernafas. )atuk menetap dengan produksi
sputum setiap hari selama $ bulan berturut>turut selama $ tahun sedikitnya !
tahun. Sputum putihkekuningan dengan 'umlah banyak. Pengguanaan otot
bantu pernafasan Dada barell ,hest gerakan diafragma minimal. )unyi
nafas Ronki wheeBing redup. Perkusi hypersonor pada area paru. Sianosis
bibir dan dasar kuku 'ari tabuh.
8asil foto 6horaE PA tanggal != Agustus !##$.
;or 3 bentuk 6ear Drops
Pulmo 3 6ampak bron,hopulmonary Pattern sedikit meningkat hipera,rated
kedua paru.
Kedua sinus Phreni,o,ostalis tumpul +tampak tenting pada kedua
hemidiafragma/.
6ampak perselubungan homogen pada hemithoraE kanan bawah lateral.
6ampak ,allus formation pada ,osta = 0 ? dan @ kanan belakang.
Kesimpulan 3 *mphysematous Lung *fusi Pleura bilateral yang telah
17
mengalami organisasi bekas fraktur ;osta = 0 ? dan @ kanan belakang.
=2> <#/&'08#29%5#/ =B 2 : B544&'$7>
4adi &## LCmenit kuat dan teratur tekanan darah &##C0# mm8g Suhu $0@
#
; Pembengkakan pada ekstremitas bawah. Distensi 2ena leher sianosis
perifer.
8asil *K( tanggal !! Agustus !##$
Sinus takikardi disertai PA; dan P:; oleh karena pemberian Aminophyllin
+*fek Aritmogenik/.
=3> P4/23#/#6#$ =B 3 : B/#'$>
6ingkat kesadaran +(;S/ %embuka mata 3 Spontan +</
:erbal 3 Orientasi baik +=/
%otorik 3 %enurut perintah +0/
;ompos %entis 3 Pasien sadar baik.
Persepsi Sensori 3 6idak ada kelainanC Dalam batas normal.
Pendengaran 3 6idak ada kelainanC Dalam batas normal.
Pen,iuman 3 6idak ada kelainanC Dalam batas normal.
Penge,apan 3 6idak ada kelainanC Dalam batas normal.
Penglihatan 3 6idak ada kelainanC Dalam batas normal.
Perabaan 3 6idak ada kelainanC Dalam batas normal.
=+> P4/.4"'1#$E5'"'$#2' U/' =B.+ : B5#&&4/>
-umlah urine &!## ,,C!< 'am warna urine kuning muda.
=5> P4$94/$##$E5'"'$#2' A58' =B 5 : B0:45>
%ulut dan tenggorokan normal Abdomen normal Peristaltik normal tidak
kembung tidak terdapat obstipasi maupun diare Re,tum normal klien
buang air besar & LChari.
=,> T%5#$7O-0-I$-47%"4$ =B , : B0$4>
Kemampuan pergerakan sendi bebasCterbatas
Parese adaCtidak Paralise adaCtidak 8emiparese adaCtidak
*kstrimitas 3 6idak ada kelainanC Dalam batas normal.
Atas 3 6idak ada kelainanC Dalam batas normal.
)awah 3 6idak ada kelainanC Dalam batas normal.
6ulang )elakang 3 6idak ada kelainanC Dalam batas normal.
18
Aarna kulit 3 6idak ada kelainanC Dalam batas normal.
Akral 3 6idak ada kelainanC Dalam batas normal.
6urgor 3 6idak ada kelainanC Dalam batas normal.
6idak terdapat kontraktur maupun dikubitus.
=@> S'2-4" E$&0./'$
6erapi hormon 3 +>/
Karakteristik seE sekunder 3 6idak ada kelainanC Dalam batas normal.
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan fisik 3 6idak ada kelainanC Dalam
batas normal.
Postural hipotensi 3 +>/.
P05# #.-'8'-#2 241#/'1#/'
=1> P05# P4/24)2' D#$ T#-# L#.2#$# H'&%) S41#-#$
Pada klien dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik ter'adi perubahan persepsi
dan tata laksana hidup sehat karena kurangnya pengetahuan tentang dampak
Penyakit Paru Obstruktif Kronik sehingga menimbulkan persepsi yang negatif
terhadap dirinya dan ke,enderungan untuk tidak mematuhi prosedur pengobatan
dan perawatan yang lama oleh karena itu perlu adanya pen'elasan yang benar
dan mudah dimengerti pasien.
=2> P05# N%-/'2' &#$ M4-#?05'2"4
Akibat mualCmuntah nafsu makan menurun ketidakmampuan makan karena
distress pernafasan maka berat badan menurun dan mudah lelah. Keadaan
tersebut dapat mengakibatkan ter'adinya gangguan nutrisi dan metabolisme
yang dapat mempengaruhi status kesehatan penderita.
6) H &0! ,m. )) H $$ kg. )) *dial H +&0! 1 &##/ 1 &#P H =0 kg.
=3> P05# E5'"'$#2'
-umlah urine &!## ,,C!< 'am warna urine kuning muda.
Pada eliminasi al2i relatif tidak ada gangguan. Klien buang air besar & LChari.
=+> P05# -'&%/ &#$ I2-'/#1#-
Perlu tidur dalam posisi duduk ,ukup tingi. Dispnea pada saat istirahat atau
respon terhadap akti2itas atau latihan.
6anda 3 gelisah insomnia.
=5> P05# A.-'8'-#2 &#$ 5#-'1#$
19
Keletihan kelelahan malaise. Ketidakmampuan melakukan akti2itas sehari>hari
karena sulit bernafas. Kelelahan kelemahan umumCkehilangan masa otot.
=,> P05# H%?%$7#$ &#$ P4/#$
8ubungan ketergantungan kurang sisitem pendukung.
Keterbatasan mobilitas fisik.
Kelalaian hubungan antar keluarga.
=@> P05# S4$20/' &#$ K07$'-'6
Klien mampu melihat dan mendengar dengan baik klien tidak mengalami
disorientasi.
=8> P05# P4/24)2' D#$ K0$24) D'/'
Adanya perubahan fungsi dan struktur tubuh akan menyebabkan penderita
mengalami gangguan pada gambaran diri. Lamanya perawatan banyaknya
biaya perawatan dan pengobatan menyebabkan pasien mengalami ke,emasan
dan gangguan peran pada keluarga +self esteem/. Klien mengalami ,emas
karena Kurangnya pengetahuan tentang sifat penyakit pemeriksaan diagnostik
dan tu'uan tindakan yang diprogramkan.
=9> P05# S4.2%#5 &#$ R4)/0&%.2'
Libido menurun gangguan potensi seksual gangguan kualitas maupun ereksi
serta memberi dampak pada proses e'akulasi serta orgasme. Selama dirawat di
rumah sakir klien tidak dapat melakukan hubungan seksual seperti biasanya.
=10> P05# "4.#$'2"4/P4$#$77%5#$7#$ S-/422 &#$ .0)'$7
Lamanya waktu perawatan per'alanan penyakit yang kronik perasaan tidak
berdaya karena ketergantungan menyebabkan reaksi psikologis yang negatif
berupa ke,emasan +Ansietas/ ketakutan dan peka rangsang mudah tersinggung
dan marah dapat menyebabkan penderita tidak mampu menggunakan
mekanisme koping yang konstruktif C adaptif.
=11> P05# T#-# N'5#' &#$ K4)4/9#3##$
Adanya perubahan status kesehatan dan penurunan fungsi tubuh berupa PPO%
tidak menghambat klien dalam melaksanakan ibadah tetapi mempengaruhi pola
ibadah klien.
P4/20$#5 H'7'4$4
20
Penurunan KemampuanCpeningkatan kebutuhan bantuan melakukan akti2itas
tubuh Kebersihan buruk bau badan.
K4-4/7#$-%$7#$
Klien tidak mempunyai kebiasaan minum>minuman yang mengandung alkohol.
Klien mempunyai kebiasaan merokok se'ak $# tahun yang lalu dan mampu
menghabiskan ! pak C hari.
A2)4. P2'.0507'2
Klien terkesan takut akan penyakitnya merasa terasing dan sedikit stress
menghadapi tindakan yang diprogramkan.
A2)4. S02'#5/I$-4/#.2'
8ubungan ketergantungan kurang sisitem pendukung.
Keterbatasan mobilitas fisik. Kelalaian hubungan antar keluarga.
A2)4. S)'/'-%#5
Klien dan keluarganya se'ak ke,il memeluk agama 5slam a'aran agama
di'alankan setiap saat. Klien sangat aktif men'alankan ibadah dan aktif
mengikuti kegiatan agama yang diselenggarakan oleh mes'id di sekitar rumah
tempat tinggalnya maupun oleh masyarakat setempat.
Saat ini klien merasa tergangguan pemenuhan kebutuhan spiritualnya
DIAGNOSTI< TEST/PEMERIKSAAN PENUN;ANG
H#2'5 )4"4/'.2##$ L#?0/#-0/'%".
Darah lengkap tanggal 3 !$ Agustus !##$
> 8b 3 &#? grP mgCdl +L &$= 1 &@# 1 P &&= 1 &0# mgCdl/
> Leukosit 3 &@.0## +<### 1 &&.###/.
> 6rombosit 3 $@& +&=# 1 $=#/.
> P;: 3 #$$
7aal 8ati tanggal 3 !$ Agustus !##$
> S(O6 3 !# +L Q $? P Q $&/ UCL
7aal (in'al tanggal 3 !$ Agustus !##$
21
UreumC)U4 3 &! mgCdl +&# 1 <=/
> Serum ;reatinin 3 #"$ mgCdl +L 3 #" 1 &= P 3 #? 1 &$/
Darah lengkap tanggal 3 !$ Agustus !##$
> 8b 3 &#0 grP mgCdl +L &$= 1 &@# 1 P &&= 1 &0# mgCdl/
> L*D 3 &## +L # 1 &=C'am P # 1 !#C'am
> Leukosit 3 &?.0## +<### 1 &&.###/.
> 8ematokrit 3 $&& +L #<# 1 #<?P #$@ 1 #<!/
> 6rombosit 3 <!& +&=# 1 $=#/
> P;: 3 #$$
(ula darah tanggal 3 !$ Agustus !##$
> (lukosa Puasa 3 =# mgCdl +< &!0 mgCdl/
Lemak tanggal 3 !$ Agustus !##$
> ;holesterol 6otal 3 !&? +&## > !<#/
7aal 8ati tanggal 3 !$ Agustus !##$
> Alkali Phospatase 3 !0&
> S(O6 3 !"! +L Q $? P Q $&/ UCL
> S(P6 3 &0&& +L Q <# P Q $&/ UCL
> Albumin 3 $@& grCdl +$! 1 $= grCdl/
7aal (in'al tanggal 3 !$ Agustus !##$
> Uri, A,id 3 <&$ mgCdl +L 3 $< 1 ?# P !< 1 =?/
*lektrolit tanggal 3 !$ Agustus !##$
> 4atrium 3 &$0 mmolCl +&$= 1 &<= mmolCl/
> Kalium 3 !! mmolCl +$= 1 == mmolCl/
(as Darah Analisa 3
> P8 3 +?$= 1 ?<=/
> PO! 3 +@# 1 &##/ mm8g
> P;O! 3 +$= 1 <=/ mm8g
> 8;O$ 3 +!! 1 !0/ mmolCL
> )* 3 +> != > O !=/ mmolCL
22
TERAPI :
> Oksigen ! LtCmt
> 5n' ;epotaEime $ L & gr.
> 6ab ;efrofloEa,in ! L =## mg
> Atro2en 4ebuliBer < E C hr.
> )ri,asma 4ebuliBer < E C hr.
> Syr Anta,id $ L & ;&
> 6ab Ranitidin ! L &
> 6ab ;odein $ L &# mg
> 5nfus RL drip K;l != mgC!< 'am
T#$&# -#$7#$ "#1#2'2:#
I"#$%&&'$
23
ANALISA DAN SINTESA DATA
NO D A T A ETIOLOGI MASALAH
&. S 3
Klien mengatalakn sesak
nafas. rasa dada
tertekanCketidakmampuan
untuk bernafas.
O 3
&. Aarna kulit perifer
,ianosis.
!. RR 3 $! E Cmenit.
$. 4afas pendek.
<. Pengguanaan otot
bantu pernafasan
=. Sianosis bibir dan
dasar kuku 'ari
tabuh.
peningkatan produksi
mukus.
(angguan pertukaran
gas
!. S 3
Klien mengatakan selalu
ingin batuk.
Klien mengatakan
mempunyai kebiasaan
merokok se'ak $# tahun
yang lalu dan mampu
menghabiskan ! pak C
hari.
O 3
&. )unyi nafas 3 Ronki
wheeBing redup.
!. Perkusi hypersonor
pada area paru.
$. )atuk menetap
dengan produksi
sputum +O/
peningkatan produksi
mukusCpeningkatan
sekresi lendir
)ersihan 'alan nafas
tidak efektif
$. O 3
Klien hanya makan
beberapa sendok dari
makanan yang disa'ikan.
S 3
Klien mengeluh sesak
nafas pada waktu makan
5ntake makanan yang
kurang.
(angguan pemenuhan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
<. O 3
S 3
Klien mengatalakn ,emas
karena Kurangnya
pengetahuan tentang sifat
penyakit pemeriksaan
diagnostik dan tu'uan
tindakan yang
diprogramkan.
Lamanya perawatan
Kurangnya pengetahuan
tentang penyakitnya.
;emas
24
banyaknya biaya
perawatan dan
pengobatan dan gangguan
peran pada keluarga +self
esteem/.
=. O 3
S 3
Klien mengatakan kurang
mengetahui tentang
proses penyakit
perawatan maupun
pengobatan serta
kurangnya pengetahuan
tentang diet.
Kurangnya informasi. Kurangnya
pengetahuan tentang
proses penyakit diet
perawatan dan
pengobatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
&. (angguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan produksi mukus.
!. )ersihan 'alan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi
mukusCpeningkatan sekresi lendir
$. (angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
5ntake makanan yang kurang.
<. ;emas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.
=. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit diet perawatan dan pengobatan
berhubungan dengan kurangnya informasi.
25
REN<ANA TINDAKAN
NO
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TU;UAN REN<ANA TINDAKAN RASIONAL
&. (angguan pertukaran gas
berhubungan dengan
peningkatan produksi mukus.
Klien mampu menun'ukkan
perbaikan oksigenasi.
Kriteria hasil
&. Aarna kulit perifer
membaik +tidak ,ianosis/
!. RR 3 &! 1 !< E Cmenit
$. 4afas pan'ang
<. 6idak menggunakan otot
bantu pernafasan.
=. Ketidaknyamanan dada
+1/
0. 4adi 0# 1 &## ECmenit.
?. Dyspnea +1/
&. Obser2asi status pernafasan hasil
gas darah arteri nadi dan nilai
oksimetri.
!. Awasi perkembangan membran
mukosa C kulit +warna/.
$. Obser2asi tanda 2ital dan status
kesadaran.
<. *2aluasi toleransi akti2itas dan
batasi akti2itas klien.
=. )erikan oksigenasi yang telah
dilembabkan.
0. Pertahankan posisi fowler
dengan tangan abduksi dan
disokong dengan bantal atau
duduk ,ondong ke depan dengan
ditahan me'a.
?. Kolaborasi untuk pemberian obat
yang telah diresepkan.
&. %emantau perkembangan kegawatan
pernafasan.
!. (angguan Oksigenasi perifer tampak
,ianosis.
$. %enentukan status pernafasan dan
kesadaran.
<. %engurangi penggunaan energi
berlebihan yang membutuhkan
banyak Okigen.
=. %emenuhi kebutuhan oksiegen.
0. %eningkatkan kebebasan suplay
oksiegn.
?. Obat mukolitik dan ekspektoransia
akan mengen,erkan produksi mukus
yang mengental.
!. )ersihan 'alan nafas tidak Klien dapat meningkatkan &. Ka'i kemampuan klien untuk &. %emantau tingkat kepatenan 'alan
26
efektif berhubungan dengan
peningkatan produksi
mukusCpeningkatan sekresi
lendir
bersihan 'alan nafas
Kriteria hasil
&. )unyi nafas
bersihC:esikuler
!. )atuk +>/
$. %ampu
mendemonstrasikan batuk
terkontrol.
<. 5ntake ,airan adekuat
memobilisasi sekresi 'ika tidak
mampu 3
a. A'arkan metode batuk
terkontrol
b. (unakan su,tion +'ika perlu
untuk mengeluarkan sekret/
,. Lakukan fisioterapi dada
!. Se,ara rutin tiap @ 'am lakukan
auskultasi dada untuk
mengetahui kualitas suara nafas
dan kema'uannya.
$. )erikan obat sesuai dengan
resepK mukolitik ekspektorans
<. An'urkan minum kurang lebih !
liter per hari bila tidak ada kontra
indikasi
=. An'urkan klien men,egah infeksi
C stressor
a. ;egah ruangan yang ramai
pengun'ung atau kontak
dengan indi2idu yang
menderita influenBa
b. %en,egah iritasi 3 asap
rokok
,. 5munisasi 3 2aksinasi
5nfluensa.
nafas dan meningkatkan kemampuan
klien merawat diri C
membersihkanCmembebaskan 'alan
nafas.
!. %emantau kema'uan bersihan 'alan
nafas.
$. %engen,erkan se,ret agar mudah
dikeluarkan.
<. mengen,erkan sekert.
=. %enghindarkan bahan iritan yang
menyebabkan kerusakan 'alan nafas
$. (angguan pemenuhan nutrisi 6u'uan 3 Kebutuhan nutrisi &. Ka'i status nutrisi dan kebiasaan &. Untuk mengetahui tentang keadaan
27
kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan 5ntake
makanan yang kurang.
dapat terpenuhi
Kriteria hasil 3
&. )erat badan dan tinggi
badan ideal.
!. Pasien mematuhi dietnya.
makan.
!. An'urkan pasien untuk mematuhi
diet yang telah diprogramkan.
$. 6imbang berat badan setiap
seminggu sekali.
<. 5dentifikasi perubahan pola
makan.
=. Ker'a sama dengan tim kesehatan
lain untuk pemberian diet 6inggi
Kalori dan 6inggi Protein.
dan kebutuhan nutrisi pasien
sehingga dapat diberikan tindakan
dan pengaturan diet yang adekuat.
!. Kepatuhan terhadap diet dapat
men,egah komplikasi ter'adinya
hipoglikemiaChiperglikemia.
$. %engetahui perkembangan berat
badan pasien +berat badan merupakan
salah satu indikasi untuk menentukan
diet/.
<. %engetahui apakah pasien telah
melaksanakan program diet yang
ditetapkan.
=. Pemberian diet yang sesuai dapat
memper,epat proses penyembuhan
dan men,egah komplikasi.
<. ;emas berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang
penyakitnya.
6u'uan 3 rasa ,emas
berkurangChilang.
Kriteria 8asil 3
&. Pasien dapat
mengidentifikasikan sebab
ke,emasan.
!. *mosi stabil. pasien tenang.
$. 5stirahat ,ukup.
&. Ka'i tingkat ke,emasan yang
dialami oleh pasien.
!. )eri kesempatan pada pasien
untuk mengungkapkan rasa
,emasnya.
$. (unakan komunikasi terapeutik.
<. )eri informasi yang akurat
tentang proses penyakit dan
an'urkan pasien untuk ikut serta
dalam tindakan keperawatan.
&. Untuk menentukan tingkat
ke,emasan yang dialami pasien
sehingga perawat bisa memberikan
inter2ensi yang ,epat dan tepat.
& Dapat meringankan beban pikiran
pasien.
! Agar terbina rasa saling per,aya antar
perawat>pasien sehingga pasien
kooperatif dalam tindakan
keperawatan.
$ 5nformasi yang akurat tentang
penyakitnya dan keikutsertaan pasien
dalam melakukan tindakan dapat
mengurangi beban pikiran pasien.
28
=. )erikan keyakinan pada pasien
bahwa perawat dokter dan tim
kesehatan lain selalu berusaha
memberikan pertolongan yang
terbaik dan seoptimal mungkin.
0. )erikan kesempatan pada
keluarga untuk mendampingi
pasien se,ara bergantian.
?. ;iptakan lingkungan yang tenang
dan nyaman.
< Sikap positif dari timkesehatan akan
membantu menurunkan ke,emasan
yang dirasakan pasien.
= Pasien akan merasa lebih tenang bila
ada anggota keluarga yang
menunggu.
0 Lingkung yang tenang dan nyaman
dapat membantu mengurangi rasa
,emas pasien.
=. Kurangnya pengetahuan
tentang proses penyakit diet
perawatan dan pengobatan
berhubungan dengan
kurangnya informasi.
6u'uan 3 Pasien memperoleh
informasi yang 'elas dan benar
tentang penyakitnya.
Kriteria 8asil 3
&. Pasien mengetahui tentang
proses penyakit diet
perawatan dan
pengobatannya dan dapat
men'elaskan kembali bila
ditanya.
!. Pasien dapat melakukan
perawatan diri sendiri
berdasarkan pengetahuan
yang diperoleh.
&. Ka'i tingkat pengetahuan
pasienCkeluarga tentang penyakit
paru obstruktif kronik.
!. Ka'i latar belakang pendidikan
pasien.
$. -elaskan tentang proses penyakit
diet perawatan dan pengobatan
pada pasien dengan bahasa dan
kata>kata yang mudah
dimengerti.
<. -elasakan prosedur yang kan
dilakukan manfaatnya bagi
pasien dan libatkan pasien
didalamnya.
&. Untuk memberikan informasi pada
pasienCkeluarga perawat perlu
mengetahui se'auh mana informasi
atau pengetahuan yang diketahui
pasienCkeluarga.
!. Agar perawat dapat memberikan
pen'elasan dengan menggunakan
kata>kata dan kalimat yang dapat
dimengerti pasien sesuai tingkat
pendidikan pasien.
$. Agar informasi dapat diterima
dengan mudah dan tepat sehingga
tidak menimbulkan kesalahpahaman.
<. Dengan pen'elasdan yang ada dan
ikut se,ra langsung dalam tindakan
yang dilakukan pasien akan lebih
kooperatif dan ,emasnya berkurang.
29
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN E!ALUASI =SOAP>
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TINDAKAN KEPERAWATAN E!ALUASI =SOAP>
&. (angguan pertukaran
gas berhubungan
dengan peningkatan
produksi mukus.
&. %engobser2asi status pernafasan nadi dan tekanan darah.
!. %engawasi perkembangan membran mukosa C kulit +warna/.
$. %engobser2asi tanda 2ital dan status kesadaran.
<. %enge2aluasi toleransi akti2itas dan batasi akti2itas klien.
=. %emberikan oksigenasi yang telah dilembabkan.
0. %empertahankan posisi fowler dengan tangan abduksi dan disokong
dengan bantal atau duduk ,ondong ke depan dengan ditahan me'a.
?. %engkolaborasikan untuk pemberian obat yang telah diresepkan.
S 3
O 3
&. Aarna kulit perifer membaik +tidak ,ianosis/
!. RR 3 &! 1 !< E Cmenit
$. Ketidaknyamanan dada +1/
<. 4adi 0# 1 &## ECmenit.
=. Dyspnea +1/
A 3 6u'uan )erhasil
P 3 5nter2ensi dihentikan
!. )ersihan 'alan nafas
tidak efektif
berhubungan dengan
peningkatan produksi
mukusCpeningkatan
sekresi lendir
&. %engka'i kemampuan klien untuk memobilisasi sekresi 'ika tidak
mampu 3
a. %enga'arkan metode batuk terkontrol
b. %enggunakan su,tion +'ika perlu untuk mengeluarkan sekret/
,. %elakukan fisioterapi dada
!. Se,ara rutin tiap @ 'am melakukan auskultasi dada untuk mengetahui
kualitas suara nafas dan kema'uannya.
$. %emberikan obat sesuai dengan resepK mukolitik ekspektorans
<. %engan'urkan minum kurang lebih ! liter per hari bila tidak ada
kontra indikasi
=. %engan'urkan klien men,egah infeksi C stressor
a. %en,egah ruangan yang ramai pengun'ung atau kontak dengan
indi2idu yang menderita influenBa
b. %en,egah iritasi 3 asap rokok.
S 3
O 3
&. )unyi nafas bersih
!. )atuk +>/
$. %ampu mendemonstrasikan batuk terkontrol.
<. 5ntake ,airan adekuat
A 3 6u'uan )erhasil
P 3 5nter2ensi dihentikan
$. (angguan pemenuhan &. %engka'i status nutrisi dan kebiasaan makan. S 3
30
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
intake makanan yang
kurang.
!. %engan'urkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.
$. %enimbang berat badan setiap seminggu sekali.
<. %engidentifikasi perubahan pola makan.
=. Ker'a sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian diet 6inggi
Kalori 6inggi Protein.
O 3
&. Pasien mematuhi dietnya.
A 3 6u'uan ter,apai sebagian
P 3 5nter2ensi terus dilakukan.
<. ;emas berhubungan
dengan kurangnya
pengetahuan tentang
penyakitnya.
&. %engka'i tingkat ke,emasan yang dialami oleh pasien.
!. %emberi kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa
,emasnya.
$. %enggunakan komunikasi terapeutik.
<. %emberi informasi yang akurat tentang proses penyakit dan
mengan'urkan pasien untuk ikut serta dalam tindakan keperawatan.
=. %emberikan keyakinan pada pasien bahwa perawat dokter dan tim
kesehatan lain selalu berusaha memberikan pertolongan yang terbaik
dan seoptimal mungkin.
0. %emberikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi pasien
se,ara bergantian.
?. %en,iptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
S 3
O 3
&. Pasien dapat mengidentifikasikan sebab
ke,emasan.
!. *mosi stabil. pasien tenang.
$. 5stirahat ,ukup.
A 3 6u'uan )erhasil
P 3 5nter2ensi dihentikan
=. Kurangnya
pengetahuan tentang
proses penyakit diet
perawatan dan
pengobatan
berhubungan dengan
kurangnya informasi.
&. %engka'i tingkat pengetahuan pasienCkeluarga tentang penyakit
PPO%.
!. %engka'i latar belakang pendidikan pasien.
$. %en'elaskan tentang proses penyakit diet perawatan dan
pengobatan pada pasien dengan bahasa dan kata>kata yang mudah
dimengerti.
<. %en'elasakan prosedur yang akan dilakukan manfaatnya bagi klien
dan libatkan klien didalamnya.
S 3
O 3
&. Pasien mengetahui tentang proses penyakit
diet perawatan dan pengobatannya dan dapat
men'elaskan kembali bila ditanya.
!. Pasien dapat melakukan perawatan diri sendiri
berdasarkan pengetahuan yang diperoleh.
A 3 6u'uan )erhasil
P 3 5nter2ensi dihentikan
31

Anda mungkin juga menyukai