0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan2 halaman
1. Penulis menulis pengalamannya mengikuti program pensiun Simponi saat masih bekerja dan mencairkannya setelah berhenti bekerja.
2. Penulis mengira dana hanya bisa dicairkan pada usia pensiun tetapi ternyata bisa dicairkan lebih awal dengan syarat berhenti bekerja.
3. Jumlah dana yang dicairkan lebih kecil dari yang diharapkan karena tidak termasuk bagian pengembangan dana.
1. Penulis menulis pengalamannya mengikuti program pensiun Simponi saat masih bekerja dan mencairkannya setelah berhenti bekerja.
2. Penulis mengira dana hanya bisa dicairkan pada usia pensiun tetapi ternyata bisa dicairkan lebih awal dengan syarat berhenti bekerja.
3. Jumlah dana yang dicairkan lebih kecil dari yang diharapkan karena tidak termasuk bagian pengembangan dana.
1. Penulis menulis pengalamannya mengikuti program pensiun Simponi saat masih bekerja dan mencairkannya setelah berhenti bekerja.
2. Penulis mengira dana hanya bisa dicairkan pada usia pensiun tetapi ternyata bisa dicairkan lebih awal dengan syarat berhenti bekerja.
3. Jumlah dana yang dicairkan lebih kecil dari yang diharapkan karena tidak termasuk bagian pengembangan dana.
Sudah cukup lama ingin menuliskan ini, tetapi baru sekarang terlaksana.
Semasa masih bekerja formal,
saya mengikuti program dana pensiun BNI (Simponi) yang pendaftarannya dilakukan secara kolektif oleh perusahaan. Ketika saya resign pada tahun !!", buku tabungan dana pensiun ini diserahkan perusahaan pada saya. Saya ingat betul penjelasan staf bagian S#$ saat menyerahkan buku itu, yakni %dana baru bisa dicairkan pada usia pension, yakni && tahun, atau bila dipercepat &! tahun.' (enjelasan yang saya terima begitu saja, tanpa saya terusik untuk bertanya, %apakah bisa dicairkan lebih cepat lagi)'. (ikir saya, biarlah meski saya tidak punya gaji lagi (karena resign untuk bekerja di rumah *baca + ibu rumah tangga), akan saya usahakan untuk tetap membayar premi *meski jumlahnya tidak sebesar ketika masih bekerja. ,oh, kata $bak # dari (S#$, premi bisa dibayar minimal -p &!.!!!. ,api, pada praktiknya, saya tidak pernah menambah preminya +#. Sebab, selain ikut Simponi (yang dulu %serasa' dibayar perusahaan *karena langsung dipotong dari gaji), saya juga ikut program pengelolaan keuangan lainnya. Setelah saya resign, otomatis semua premi harus dibayar dari gaji suami. .ohoho..kalau semua diikuti bisa/bisa harus mengencangkan ikat pinggang sampai langsiiiiing. Kebetulan pula, tetangga sebelah kontrakan adalah karya0ati BNI. #an ketika saya menanyakan tentang dana Simponi, tetangga saya juga mengatakan baru bisa dicairkan paling cepat usia &! tahun. .ingga kemudian saya pindah kota, kemudian memulai usaha toko online di rumah, saya tetap belum berpegang pada informasi bah0a dana Simponi baru bisa dicairkan pada usia &! tahun. 1adi, untuk modal usaha, saya mencairkan dana 1., jamsostek. Namun, sedikit/sedikit, sekarang saya belajar tentang jenis/jenis in2estasi (meski baru tahap belajar karena untuk praktik dana masih terbatas +#). Sesuatu yang tidak saya lakukan ketika masih ber/ gaji..maklum, ketika single gaji terasa lebih dari cukup..jadi terlena, tidak mau belajar tentang in2estasi. Sedikit pengetahuan tentang in2estasi membuat saya jadi berpikir tentang dana di BNI. 3edeuu0, dananya tidak seberapa, kalau dibiarkan saja, bisa/bisa nanti nilainya makin tidak seberapa ketika dicairkan (pada saat saya berusia &! tahun). 4ntuk in2estasi jangka panjang, bentuk uang tidak disarankan oleh para ahli (hadeh,..serasa uangnya miliaran sajah +#). (ikir/pikir, saya jadi googling, baca sana/sini hingga akhirnya menemukan (#( #(5K BNI di 0eb BNI. 3euu..ternyata program keuangan ini juga kurang kompetitif (tapi lo0 risk) karena hanya mena0arkan paket in2estasi pada deposito, pasar uang, dan obligasi dengan beberapa pilihan komposisi persentase. $emang ada pilihan saham, tapi persentase/nya rendah. Bahkan, saya pun tidak tahu, tabungan saya masuk komposisi yang mana. (ikir saya, daripada tergerus inflansi, mending saya alihkan ke bentuk in2estasi yang lain. Kabar baiknya, dana bisa dicairkan sebelum 0aktu pensiun dengan beberapa syarat, di antaranya sudah berhenti bekerja. 1adilah, beberapa hari kemudian, saya pergi ke BNI. Berdasarkan pengalaman mencairkan dana 1amsostek, saya memba0a persyaratan berikut ini + K,( Kartu keluarga Surat keterangan berhenti kerja Buku tabungan Simponi Buku tabungan BNI 6oto dan materai (jaga/jaga kalau diperlukan) Berkas 7/8 saya ba0a asli dan fotokopi). Bahkan saya juga memba0a print out aturan pencairan * antisipasi kalau customer ser2ice9:S BNI mengatakan dana baru bisa dicairkan paling cepat usia &! tahun +#. ,api ternyata antisipasi saya berlebihan, si embak :S melayani dengan ramah dan langsung memproses permohonan pencairan dana tanpa banyak pertanyaan (sudah capek kali ya +#). Se0aktu saya berangkat ke bank, jumlah uang di buku sebut saja tertera -p ;. Setelah dicetak (untuk terakhir kalinya) oleh mbak :S tertera angka -p < (yang sudah lebih banyak dari -p ;). ,api ketika saya tanya kira/kira berapa jumlah yang akan saya terima, si $bak nggak bisa menja0ab. $enurutnya, jumlah yang dicairkan merupakan ke0enangan dari #(5K *yang mana si $bak tidak tahu seperti apa kebijakannya. Saya hanya diminta menunggu karena uang akan langsung ditransfer ke rekening BNI saya. =o..baiklah (sambil berharap akan mendapat transfer sejumlah < dan kalau kena potongan, jumlah potongannya tidak menyesakkan hehehe). .arapan yang beraroma %semoga saja' karena dalam aturan sudah dijelaskan bah0a jumlah yang bisa ditarik tidak termasuk dana pengembangan. Kurang lebih tiga minggu kemudian, dana pension tersebut masuk ke rekening BNI saya. #an harapan %semoga saja' memang tidak terpenuhi , di buku tertera angka sekitar -p ;, bukannya sejumlah -p < hehehe. ,api tak apalah, sudah mending daripada tersimpan di sana, tidak pernah saya tambah, dan akhirnya tergerus inflansi. Setidaknya, proses pencairannya tidak ribet.