Anda di halaman 1dari 13

TATA CARA / PROSEDUR PENDAFTARAN HAJI DI KABUPATEN BOGOR ===TAHAP AWAL=== Pembaca, saya coba cari di Google dengan

kata kunci sebagaimana judul tulisan ini, hasilnya nihil. Saya coba juga membuka laman Departemen Agama Republik Indonesia hasilnya sama. Singgah di laman Kabupaten Bogor sama juga. Apatah lagi Kantor Departemen Agama Kabupaten Bogor juga tak punya laman sama sekali di internet. Akhirnya saya tahu secara langsung prosedur pendaftaran haji itu dengan melakukannya sendiri berbekal sedikit informasi dari bank tempat saya menabung haji. Saya ingin membagi pengalaman ini kepada pembaca agar ketika ingin mendaftar haji sudah tahu apa yang harus dipersiapkan. Entah persiapan dokumen yang harus dibawa, jumlah biaya yang harus dikeluarkan, dan mental tentunya karena kita akan berhadapan dengan gunung rintangan yang bernama birokrasi. Semoga ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya dari Kabupaten Bogor yang ingin menunaikan haji ke tanah suci. Bisa jadi prosedur pendaftaran haji di setiap daerah berbedabeda. Saya mendengarnya demikian dari berbagai orang yang sudah pernah mengalaminya. Kata mereka prsoedurnya tidaklah serumit di Kabupaten Bogor. Wallahualam bishshowab. Yang harus dipersiapkan oleh Pembaca ketika ingin mendaftar haji dan pergi haji tentunya adalah niat yang lurus bahwa saya ini pergi haji adalah semata-mata hanya karena Allah. Bukan untuk piknik, berdagang, mencari gelar haji, penaikan status, dipandang masyarakat, dan lainlainnya. Niat yang lurus ini akan membuat kita pasrah pada-Nya. Ketika ada niat-niat yang sudah mulai melenceng segera luruskan saja dan minta ampun pada Allah. Yang kedua adalah perbanyak doa dan shalawat. Loh kok prosedur kayak ginian aja butuh ini sih? Tentu sangat dibutuhkan, karena seperti yang sudah saya bilang di awal kita akan menghadapi gunungan birokrasi yang akan menguji kesabaran kita. Dengan perbanyak doa dan sholawat kita berharap pada Allah agar IA memudahkan semuanya. Yang ketiga persiapkan waktu dengan secermat mungkin. Karena tidak bisa sehari atau dua hari untuk menuntaskan semua ini. Karena banyak dokumen yang harus dipersiapkan. Bagi yang berkantor kalau bisa coba minta cuti atau izin kerja setengah hari untuk mengurus pendaftaran ini. Yang keempat selalu berangkat lebih pagi untuk mendapatkan pelayanan yang lebih awal di kantor apapun. Entah di Kantor Kepala Desa, Puskesmas, ataupun di Kantor Departemen Agama (selanjutnya disingkat Kandepag) Kabupatan Bogor. Karena kalau Anda datangnya sudah terlalu siangyang sebenarnya menurut kita masih waktunya jam kerjasiap-siap saja Anda akan disuruh pulang dan datang kembali keesokan harinya. Pembaca, setahu saya kalau kita ingin mendaftar haji harus sudah ada tabungan Rp20 juta dulu di bank lalu datang ke Kandepag dengan cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Ternyata masih banyak yang harus kita bawa.

Baik dokumen apa saja yang harus dipersiapkan dan ktia bawa untuk pendaftaran Haji di Kandepag Kabupaten Bogor? Ada dua tahap. Tahap awal dan tahap kedua. Tahap awal adalah tahap pendaftaran setelah kita sudah punya tabungan sebesar Rp20 juta di bank. Tahap kedua adalah tahap pendaftaran setelah kita mendapatkan nomor porsi dari bank. Dokumen tahap awal sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Fotokopi buku tabungan; Fotokopi KTP; Fotokopi KK; Fotokopi Surat/Akta Nikah; Fotokopi Akta Kelahiran/Surat Kenal Lahir/Ijazah; Fotokopi Surat Pernyataan Bermeterai dari Kepala Desa/Lurah yang diketahui oleh Kecamatan (asli dibawa); 7. Fotokopi Surat Keterangan Sehat (asli dibawa). Masing-masing rangkap satu. Saya akan jelaskan yang memang perlu untuk diberikan penjelasan. Untuk memudahkan kita dalam masalah tabungan haji ini, saya sarankan untuk membuka di bank yang cabangnya berdomisili satu propinsi dengan Kandepag Kabupaten Bogor artinya masih di Jawa Barat. Tetapi saya lebih sarankan lagi Anda buka tabungan hajinya di bank yang satu kabupaten/kota saja. Jangan mengulangi apa yang pernah saya alami. Saya membuka tabungan haji di Bank Muamalat Kantor Kas Cawang Jakarta ternyata untuk mendaftar haji saya harus menutup dulu tabungan itu dan membuka tabungan baru di Bank Mualamat Kantor Kas Cibinong. Ribet, dipotong biaya penutupan, dan menyita waktu banyak. Akibatnya saya tidak bisa mengejar kesempatan untuk mendaftar di Kandepag Kabupaten Bogor, mengurus surat kesehatan di Puskesmas dan Kantor Kepala Desa. Pastikan bahwa yang difotokopi adalah halaman sampul buku tabungan, halaman pertama yang memuat nama dan keterangan kita, serta halaman yang menerangkan saldo terakhir kita. Walaupun di prosedurnya tidak diterangkan halaman berapa yang harus kita fotokopi tapi kita fotokopi saja yang saya terangkan di atas tadi. Untuk apa? Supaya lengkap dan tidak memberikan kesempatan petugas peneliti di Kandepag Kabupaten Bogor untuk menyuruh kita pulang. Oh ya, dokumen yang harus saya bawa untuk membuka tabungan haji adalah cukup fotokopi KTP saja.

Akta Kelahiran/Surat Kenal Lahir/Ijazah masing-masing saya fotokopi. Walaupun di prosedurnya tandanya adalah garis miring yang berarti cukup salah satu saja namun saya fotokopi juga semuanya. Agar, lagi-lagi, supaya berkas kita tidak dianggap tidak lengkap. Untuk Surat Pernyataan Bermeterai dari Kepala Desa/Lurah yang diketahui oleh Kecamatan maka terlebih dahulu Anda datang ke Kantor Kepala Desa sambil membawa meterai Rp6000, fotokopi KTP, fotokopi KK, serta surat keterangan atau pengantar dari RT dan RW. Untuk yang terakhir ini Anda bisa urus sendiri malam sebelumnya. Jalan pintas langsung datang ke Kantor Kepala Desa tanpa surat pengantar memang bisa tetapi itu tidak mendidik. Untuk ke Kecamatannya Anda bisa uruskan ke petugas desa. Tetapi karena saya ingin cepat selesai saya sendiri yang akan datang ke Kantor Kecamatan. Biaya administrasi di Kantor Desa Rp20.000,00. Saya datang ke Kantor Kecamatan dengan membawa fotokopi KTP, KK dan surat pernyataan tersebut. Langsung ditandatangani oleh salah satu Kepala Seksi yang ada di sana. Cepat dan tidak berbelit-belit. Biaya administrasinya sebesar Rp20.000,00 juga. Jangan lupa setelah itu fotokopi surat pernyataan bermeterai tersebut sebelum kita serahkan ke Kandepag Kabupaten Bogor. Oh ya, karena Puskesmas itu jam tutupnya adalah jam setengah 12 siang, maka sebelum ke kantor Kecamatan saya terlebih dahulu ke Puskesmas untuk meminta surat kesehatan. Cukup bayar Rp5000, antri sebentar, dan diperiksa ala kadarnya, taltul, taltul stetoskop, surat keterangan sehat sudah didapat. Ada pengecualian tentang datang lebih pagi ke Puskesmas. Mungkin karena datangnya siang malah antrian sudah pendek dan tidak banyak orang. Kalau pagi wuihjangan dikira panjang antriannya. Setelahnya segera fotokopi saja surat kesehatan tersebut. Kini tiba saatnya datang ke Kandepag Bogor. Siapkan mental karena di sana akan dilayani oleh sedikit petugas di sebuah ruangan yang sempit di Kandepag Kabupaten Bogor, tepatnya di ruangan Seksi Pelayanan Haji dan Umroh (kalau tidak salah karena saya sudah tidak ingat lagi). Jangan membayangkan ruangan pendaftaran haji ini senyaman ruangan pelayanan di bank-bank atau Tempat Pelayanan Terpadu Kantor Pelayanan Pajak yang pernah Anda kunjungi. Ruangannya cuma 12 meter persegi yang penuh berkas tanpa petunjuk harus menghadap ke mana dan siapa terlebih dahulu. Saya harapkan Anda datang ke sana pada pukul 09.00 sampai pukul 10.00 pagi. Lebih dari itu siap-siap saja berkas Anda akan ditolak dan disuruh datang lagi keesokan harinya. Karena petugas disana membatasi jumlah orang yang mendaftarkan haji cukup 35 pendaftar saja. Masalahnya ini berkaitan dengan proses pengambilan foto dan sidik jari yang memakan waktu bisa sampai lima jam lamanya.

Alhamdulillah berkas saya diterima walaupun saya datangnya pukul 12.30 WIB. Ini dikarenakan sedikit kengototan saya karena sudah disuruh pulang di hari kemarinnya. Ditambah sedikit kebaikan yang diberikan petugas di sana kepada saya. Setelah mengisi formulir pendaftaran yang diberikan petugasitupun sambil berdiri karena bangkunya sedikit dan ruangan sudah penuh orangserta memeriksa kelengkapan berkas saya dan istri, saya disuruh petugas pergi ke koperasi untuk membayar biaya foto sebesar Rp60.000,00 dan setelahnya pergi ke ruangan pemotretan. Nah di sini kesabaran diuji lagi karena petugas yang melayani kami pada sesi ini cuma satu orang. Kami menyerahkan kuitansi pembayaran dan berkas pendaftaran pada pukul 12.30 WIB, pemotretannya baru dilakukan pada pukul 15.15 WIB. Pengambilan sidik jari tiga perempat jam kemudian. Lalu kami menerima banyak lembaran foto berbagai ukuran dan CD-nya serta berkas pendaftaran ditambah dengan Surat Pendaftaran Pergi haji (SPPH) tiga rangkap pada pukul 16.15 WIB dari petugas pemotretan. Dan kemudian balik lagi ke petugas yang memeriksa berkas kita di awal tadi. Berkas kita akan dicek kembali oleh petugas dan kita disuruh menyerahkan foto ukuran 11 yang tadi kita terima. Lalu mengembalikan dua rangkap SPPH kepada kita untuk diserahkan kepada bank dan satunya untuk kita arsipkan sendiri. Saya baru pergi dari Kandepag Kabupaten Bogor jam setengah lima sore. TATA CARA / PROSEDUR PENDAFTARAN HAJI DI KABUPATEN BOGOR (2) ===TAHAP KEDUA=== Selesai? Ya, pendaftaran tahap awal sudah selesai. Kita akan melangkah ke pendaftaran tahap kedua. Sebelumnya kita harus ke bank terlebih dahulu untuk mendapatkan nomor porsi. Tentunya saya pergi keesokan harinya. Apa yang perlu dipersiapkan untuk mendapatkan nomor porsi itu? Bank Muamalat Indonesia Cabang Bogor mensyaratkan dokumen yang harus dibawa, yakni: 1. 2. 3. 4. Fotokopi Buku tabungan dengan asli yang akan kita perlihatkan; SPPH asli untuk Bank; Fotokopi KTP 1 lembar; Fotokopi KK.

Saya akui pelayanannya untuk tahun ini bagus. Dibandingkan dengan pelayanan yang didapat oleh teman saya setahun lalu dikarekan petugasnya masih gatek dengan aplikasi SISKOHATnya. Alhamdulillah, tak lama kemudian saya sudah mendapatkan nomor porsi yang tertera di formulir Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebanyak empat rangkap itu. Ini berarti uang pendaftaran awal sudah ditransfer ke rekening Menteri Agama. Tentunya petugasnya belum tahu kami berangkat untuk tahun kapan. Ternyata yang tahu dan menentukan keberangkatan itu dari Kandepag Kabupaten Bogor.

Segera setelah dari bank saya pergi ke Kandepag Kabupaten Bogor. Sampai di sana pukul setengah satu siang. Saya sudah mempersiapkan semua dokumen yang harus saya bawa untuk pendaftaran tahap kedua ini. Apa saja? Ini dia: Dokumen tahap kedua sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. BPIH asli tiga lembar, satunya milik kita sebagai arsip yang tak boleh hilang; Fotokopi SPPH; Fotokopi KTP; Fotokopi KK; Fotokopi Surat/Akta Nikah; Fotokopi Akta Kelahiran/Surat Kenal Lahir/Ijazah; Fotokopi Surat Pernyataan Bermeterai dari Kepala Desa/Lurah yang diketahui oleh Kecamatan (asli diserahkan juga ke petugas); 8. Fotokopi Surat Keterangan Sehat (asli diserahkan juga ke petugas). Fotokopi tersebut masing-masing sebanyak empat lembar. Tetapi malang tak tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Saya disuruh pulang saja oleh petugasnya untuk kembali hari jumat, senin, atau selasa. Karena hari rabu dan kamis diperuntukkan khusus untuk mengurus dokumen jamaah haji yang akan berangkat tahun ini. Mengapa baru diberitahu sekarang? Seharusnya kemarin pada saat penyelesaian foto diberitahu agar kami tak bolak-balik ke kantor ini. Yahsedikit kecewa dengan birokrasi saya terpaksa pulang padahal cuma untuk mengecek lengkap atau tidak berkas kami ini. Saya yakin tidak makan waktu lima belas menit. Oke saya akan datang hari jumatnya. Pada hari jumatnya, ruangan di seksi tersebut sedikit lengang tetapi di pintunya sudah dipasang pemberitahuan bahwa pelayanan pendaftaran tidak bisa dilayani karena Siskohatnya lagi bermasalah. Tetapi nyatanya saya lihat ada beberapa tamu yang sedang dilayani. Tanpa banyak bicara saya menyerahkan dokumen itu yang saya yakini lengkap sekali. Dan betul petugasnya tanpa banyak bicara menelitinya dan menyatakan berkas saya sudah lengkap. Sama petugasnya diberitahu kita akan berangkat tahun kapan. Dokumen tiga rangkap diserahkan kepada petugasnya. Satur angkap lagi untuk saya sebagai arsip. Yang terpenting ada dua dokumen asli ada pada kita yaitu SPPH dan BPIH lembar calon jemaah haji. Jangan sampai hilang. Simpan yang baik. Kalau bisa Anda pindai dengan mesin scanner sebagai dokumen softcopy. Lalu apa lagi yang harus kita perbuat? Tidak ada, terkecuali berdoa dan menunggu. Dan tentunya yang ini: 1. Menabung lagi supaya bisa melunasi ongkos naik haji (ONH) yang telah ditetapkan;

2. Pada bulan Mei tahun pemberangkatan misalnya tahun 2011 kita harus pergi ke Kandepag Kabupaten Bogor karena biasanya pengumuman calon jamaah haji yang berangkat sudah keluar. 3. Bulan Juni tahun 2011 biasanya kita ditelepon untuk melunasi BPIH; 4. Setelah lunas biasanya pula kita akan dipanggil untuk melakukan sesi pengurusan passport hijau khusus haji ke kantor imigrasi. Tak ada biaya dalam pengurusan ini karena sudah ada dalam komponen biaya yang telah kita bayarkan. Bagi yang sudah punya passport tak perlu ikut sesi ini cukup lampirkan dan menyerahkan fotokopi passport-nya kepada Kandepag kabupaten Bogor. 5. Belajar fikih haji dan ikut manasiknya. Itu saja. Wuihcapek deh. Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat buat Anda semua. MISSING LINK DAN MANASIK HAJI MASSAL

Ada sesuatu yang hilang dari sistem pengurusan haji yang dilakukan oleh Kementerian Agama, dalam hal ini Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat. Sampai detik ini saya tidak pernah diberitahu secara tertulis tentang tahun pemberangkatan ibadah haji kami. Seharusnya, sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat tentu tidaklah sulit untuk mengirimkan pemberitahuan tertulis. Bahkan lebih gampang daripada menelepon satu-persatu kepada lebih dari 3000 calon jamaah haji Kabupaten Bogor. Atau sebenarnya saya sudah ditelepon melalui handphone atau telepon rumah tetapi tidak tahu dan pas kebetulan tidak ada di rumah. Yang pasti pada bulan Januari 2011 itu ada selebaran dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) tentang penawaran untuk mengikuti bimbingan mereka. Tidak kami ambil karena kami memang berniat untuk menjadi jamaah haji perseorangan atau mandiri. Berarti kalau sudah ada penawaran maka seharusnya sudah ada daftar siapa-siapa yang akan berangkat haji tahun 2011 ini. Pun, sebenarnya waktu proses pendaftaran awal, kami sudah diberitahu oleh petugas Bank Muamalat dan petugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor bahwa untuk nomor porsi yang kami miliki akan diberangkatkan tahun 2011. Namun itukan secara lisan dan tidak bisa dipegang. Sebenarnya cukup dengan mengirimkan surat pemberitahuan kepada para calon jamaah haji maka tidak ada lagi missing link dari sistem pengurusan haji di Kabupaten Bogor. Ditambah dengan menyediakan nomor hotline yang bisa dihubungi oleh para calon jamaah haji jika mereka ingin menanyakan informasi haji. Mungkin hal ini tidak akan terjadi kalau ikut KBIH karena KBIH sering mendapatkan informasi lebih cepat dan awal dari petugas Kantor Kementerian Agama tentang segala pernak-pernik haji.

Memang merepotkan untuk memberitahu satu persatu. Makanya petugas Kantor Kementerian Agama cukup dengan memberitahu KBIH. Tetapi ya itu tadi, yang ikut KBIH ataupun tidak mempunyai hak yang sama dalam pelayanan haji. Perlu dipikirkan cara efektif dan efisien agar semua informasi bisa tersalurkan kepada seluruh calon jamaah haji. Dan saya tahu bahwa kami menjadi peserta haji di tahun ini karena saya mempunyai teman di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bojonggede. KUA adalah ujung terdepan Pemerintah dalam pengurusan haji karena merekalah yang akan memberikan bimbingan manasik haji. Dari teman saya itulah saya diberitahu bahwa kami akan menjadi calon jamaah haji untuk pemberangkatan tahun 2011. Sekalian juga diberitahu informasi akan adanya manasik haji massal se-Kabupaten Bogor. Nah, urgensinya mengikuti manasik haji massal adalah karena di sana tempat segala informasi penting bagi jamaah haji perseorangan. Karena lagi-lagi kalau yang mengikuti KBIH tentu semuanya sudah diinformasikan dan akan diurus oleh KBIH. Manasik haji massal diselenggerakan empat kali. Dua kali sudah terlaksana di hari sabtu akhir bulan Mei 2011 lalu dan di awal Juni 2011. Dua kali lagi nanti pada saat praktik manasik massal di alun-alun depan Gedung Tegar Beriman Komplek Pemda Cibinong. Di manasik haji massal diberitahu informasi berupa apa-apa yang perlu dipersiapkan oleh calon jamaah haji, tata cara pembuatan passport, jadwal manasik haji, informasi kesehatan, dan jadwal pemeriksaan kesehatan. Akan saya tulis di tulisan yang lain tentang tata cara pembuatan passport, Insya Allah bila ada kesempatan. Ini saja yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat buat para calon jamaah haji Kabupaten Bogor terutama jamaah mandirinya. Beberapa kata kunci buat para jamaah haji perseorangan atau mandiri: aktiflah bertanya. *** TATA CARA PEMBUATAN PASPOR JAMAAH HAJI TAHAP 1

Kini saatnya menjelaskan tata cara pembuatan paspor jamaah haji. Sejak tahun 2009 jamaah haji Indonesia tidak lagi menggunakan paspor coklat tetapi paspor internasional atau ordinary passport, yaitu paspor yang memenuhi standar dan memenuhi ketetetapan International Civil Aviation Organization (ICAO) atau biasa disebut paspor hijau. Bagi yang sudah memiliki paspor hijau tak perlu buat lagi. Untuk calon jamaah haji Kabupaten Bogor yang belum memiliki paspor akan dikoordinir pembuatannya oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor dan tentunya gratis.

Pada saat manasik haji massal di Gedung Tegar Beriman Kabupaten Bogor dikemukakan syaratsyarat pembuatan paspor tersebut. Tetapi sayangnya berbeda pada praktiknya ketika sudah berhadapan dengan petugas haji di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor. Yaitu berkenaan dengan dokumen-dokumen yang harus dilengkapi. Apa saja? 1. 2. 3. 4. Fotokopi KTP : 1 kali Fotokopi Kartu Keluarga : 1 kali Fotokopi Akta Nikah : 1 kali Fotokopi Akta Kelahiran, jika tidak ada fotokopi Ijazah. Usahakan ijazah yang memuat nama orang tua di dalamnya, seperti ijazah SMA, SMP, atau SD. Karena ijazah universitas tidak ada nama orang tuanya : 1 kali 5. Asli Surat Keterangan/Rekomendasi dari Atasan jika yang mengajukan permohonan pembuatan paspor adalah Pegawai Negeri Sipil. Usahakan difotokopi juga sebagai arsip kita. 6. Fotokopi bukti pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dan Surat Pendaftaran Pergi haji (SPPH) : masing-masing 1 kali. Agar dokumen-dokumen tersebut difotokopi dengan menggunakan kertas A4. Jangan memakai kertas kwarto atau folio. Usahakan fotokopinya juga bolakbalik. Jangan satu lembar-satu lembar. Selesai? Belum, nanti akan dicek terlebih dahulu oleh petugas di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor kelengkapannya. Ketika Anda merasa sudah memenuhi dokumen tersebut di atas dan ternyata masih belum lengkap. Karena apa? Karena ada dua formulir yang harus Anda isi. Apa? formulir Perdim. Perdim ini dibeli di Koperasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor. Harganya satu set sebesar Rp18.000,00 termasuk map khusus imigrasi dan 1 lembar meterai. Jadi kalau ditambahkan, syarat tambahan tersebut adalah: 1. Formulir Perdim yang telah diisi; 2. Formulir Surat Pernyataan yang telah diisi dan bermeterai; 3. Map Folio Khusus Imigrasi warna Hijau. Supaya jangan bolak-balik, datang pagi-pagi dan isi langsung di tempat. Agar kalau ada yang kurang jelas bisa meminta keterangan cara mengisinya kepada petugas. Kalau tidak salah sebenarnya formulir Perdim ini gratis. Enggak tahu mengapa jadinya diperjualbelikan. Itu saja dulu informasi tata cara pembuatan paspor haji 2011 tahap pertama di Kabupaten Bogor. Tahap selanjutnya akan ditulis menyusul. Insya Allah. Semoga bermanfaat. TATA CARA PEMBUATAN PASPOR JAMAAH HAJI TAHAP 2

Setelah kita mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan untuk membuat paspor dan menyerahkannya ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor sebagaimana telah dijelaskan dalam tulisan terdahulu di sana, maka tahap selanjutnya adalah tahap pengambilan foto, sidik jari, dan wawancara. Sebelumnya Anda akan mendapatkan SMS yang dikirimkan oleh petugas Kantor Imigrasi Kelas II Bogor yang beralamatkan di Jalan Jenderal Ahmad Yani No.65 Bogor, yang meminta Anda untuk datang di hari dan waktu yang telah ditentukan. Jarak antara hari pengumpulan dokumen di Kantor Kementerian Agama sampai mendapat undangan dari Kantor Imigrasi Kelas II Bogor sepertinya kurang dari tiga minggu. Sayangnya huruf yang terkirim dalam sms itu adalah huruf besar semua, sehingga saya menyangka sms itu adalah sms iklan yang sering sekali mampir ke handphone. Kalau sudah tahu itu biasanya langsung delete. Tetapi kebetulan Teh Bairanti mengingatkan saya tentang adanya undangan itu. Maka saya cek kembali hp dan benar ternyata memang ada undangan untuk datang ke Kantor Imigrasi Kelas II Bogor pada hari sabtu pukul 13.00. Maka, kalau sudah dapat undangan itu siapkan dokumen asli dari dokumen-dokumen yang telah dikumpulkan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. KTP; Kartu Keluarga; Akta Nikah; Akta Kelahiran/Ijazah; Bukti pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH); Surat Pendaftaran Pergi haji (SPPH).

Setelah sampai di Kantor Imigrasi Kelas II Bogor maka segeralah temui petugas yang mengirimkan sms kepada Anda supaya dia tahu bahwa Anda telah datang dan dia akan menyiapkan berkas Anda untuk masuk antrian pemanggilan pengambilan sidik jari dan foto. Tunggu dan duduklah di ruang tunggu yang telah disediakan. Lama juga, lebih dari satu jam. Ketika dipanggil, Anda akan diambil sidik jarinya dan dilakukan pemotretan wajah Anda secara elektronik. Setelah itu Anda disuruh keluar untuk menunggu kembali adanya panggilan wawancara. Menunggu panggilan wawancara ini juga lama. Lebih dari satu jam juga. Jika ada panggilan, maka Anda akan dilakukan wawancara sambil membawa dokumen Asli tersebut walau tidak dibuka-buka sama sekali oleh petugas imigrasi. Cuma ditanya kebenaran nama, tempat tanggal lahir, nama orang tua dan data terkait lainnya. Setelah itu Anda diminta untuk membubuhkan tanda tangan pada blanko kosong paspor hijau. Kemudian? Pulang dah. Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore ketika saya keluar dari Kantor Imigrasi kelas II Bogor.

Kapan Anda akan menerima paspor itu? Menurut kabar yang saya dapatkan, paspornya akan dibagikan di embarkasi. Satu hal untuk perbaikan pelayanan imigrasi di Kantor Imigrasi Kelas II Bogor adalah seringkali urutan antrian direcoki oleh orang-orang yang bukan petugas Imigrasi dan bisa masuk ke dalam ruangan pengambilan sidik jari dan foto. Tentunya yang datang terlebih dahulu dilayani lebih awal daripada yang datang belakangan. Entah dia masuk ke dalam KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) ataupun tidak. Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi. Itu saja. Semoga informasi ini bermanfaat bagi calon jamaah haji Kabupaten dan Kota Bogor khususnya, atau jamaah haji dan masyarakat lainnya secara keseluruhan. Ilal liqa. PENGURUSAN VISA HAJI

Sebenarnya tahap ini adalah tahap setelah pemeriksaan kesehatan pertama, cuma saya lagi malas menuliskan yang tahap itu maka saya langsung shortcut ke tahap pengurusan visa haji ini. Saya tidak tahu kenapa kok kita diikut-ikutkan dalam pengurusan visa ini. Bukankah semuanya diurus oleh Kantor Kementerian Agama? Yang pasti dalam setiap manasik dari awal sampai akhir hal ini tidak pernah disebut oleh pihak Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor padahal biasanya kalau ada tahapan penting yang harus dilalui oleh calon jamaah haji pasti diberitahukan dengan jelas dan berulang-ulang. Contohnya masalah pembuatan passport dan pemeriksaan kesehatan. Tahap pengurusan visa ini pun saya tahunya dari teman sayalagi-lagi Teteh Bairanti Asriandhini, terima kasih Teh atas informasinyavia gtalk. Itupun karena saya tak sengaja menyapanya dan tahu-tahu diberitahu tentang info itu. Waktu itu pas bulan puasa tepatnya dua minggu menjelang lebaran. Pada dasarnya tahap pengurusan visa ini hanyalah sekadar mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor dan membayar macammacam iuran atau infak. Dokumen apa yang harus dipersiapkan? 1. 2. 3. 4. Foto 46 sebanyak 4 lembar; Foto 34 sebanyak 16 lembar; Fotokopi Setoran BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) sebanyak 1 lembar; Fotokopi SPPH (Surat Pendaftaran Pergi haji) sebanyak 1 lembar.

Serahkan semua dokumen itu ke petugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor. Petugas di sana akan mencari passport kita dan diberi label merahini info dari Teh Bairanti. Ternyata pada saat saya ke sana passport saya katanya sedang diurus visanya. Nah lohbingung bukan? Tidak ada pemberian label-label merahan segala. Lalu kita diminta oleh petugas di sana untuk pergi ke koperasi untuk membayar sejumlah uang. Tepatnya sebesar Rp275.000,00. Uang itu untuk apa? Ternyata untuk beberapa hal ini: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bahan pakaian seragam nasional dan logo; Iuran F-K3CH (saya tak tahu kepanjangannya apa); Iuran IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Kabupatan Bogor; Iuran PMI (Palang Merah Indonesia); Infak Bazis (Badan Amil Zakat Infak Shadaqah) Kabupaten Bogor; Infak MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Bogor.

Besaran masing-masingnya saya tidak tahu. Gelondongan semua dalam satu kuitansi seperti foto di bawah ini dan ada cetakan tanda tangan dari Bendahara IPHI, MUI, BAZ, dan FKBIH Kabupaten Bogor.

Setelah mendapatkan kuitansi itu maka jangan lupa untuk difotokopi terlebih dahulu kuitansinya. Fotokopi itu lalu diserahkan kepada petugas untuk ditukarkan dengan buku paket bimbingan manasik haji yang terdiri dari dua buku: buku Tuntunan Praktis Manasik Haji dan

Umrah serta buku Doa, Dzikir, dan Tanya Jawab Manasik Haji dan Umrah. Lalu kita dimintai tanda tangan sebagai bukti penerimaan paket buku itu. Selesai.

Ohya jangan lupa kuitansi aslinya disimpan dengan baik dan jangan sampai hilang karena kata petugasnya, asli kuitansi itu sebagai syarat pengambilan kopor haji. Sebenarnya sudah menjadi hak kita untuk mendapatkan kopor haji itu dengan atau tanpa kuitansi infak. Sedikit tentang batik nasional itu. Ada cerita dari calon jamaah haji lain kalau harga batik di koperasi itu lebih mahal dibandingkan di luaran. Makanya ada yang beli satu saja di koperasi sedangkan yang lainnya beli di tempat lain. Kalau saya karena tidak ada waktu untuk membeli di tempat lain biarlah saya beli di koperasi. Itung-itung juga menyejahterakan pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor yang telah membantu banyak calon jamaah haji Kabupaten Bogor. Asalkan jelas kepentingan dan peruntukkannya untuk apa saja saya bersedia. Semoga informasi ini bermanfaat buat calon jamaah haji Kabupaten Bogor dan daerah lain. Sekadar untuk mempersiapkan diri agar tidak buta sama sekali. Tentu info akuratnya dapat diperoleh dari petugas yang ada di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor. Tulisan selanjutnya adalah tentang pelunasan biaya haji. Insya allah dalam waktu dekat jika Allah masih memberikan nafas pada saya. Kurang lebihnya mohon maaf. Wassalam. ***

Anda mungkin juga menyukai