Pengurusan:
Uang untuk pelunasan, lebih enak uang udah disetor dulu di BTN mana saja,
sehingga sampai di Cabang Utama, tinggal auto debet aza dari rekening kita.
Proses:
Proses berlangsung selama 2 Jam dan langsung dapat sertifikat yang dijaminkan
(cukup gampang). Cuma gue ada sedikit masalah aza karena tandatangan gue waktu
kredit
tidak
sama
dengan
tandatangan
di
KTP
saat
ini.
Jangan
Lupa:
Waktu kita akad kredit kan ada uang jaminan yang diendapkan. Saat itu juga uang tsb
akan
dikredit
langsung
ke
rekening
tabungan
kita.
Saran gue: sebaiknya anda cari informasi terlebih dulu di BTN cabang mana anda
harus mengurus pelunasan tsb, sehingga bisa lebih lancar prosesnya dan tidak seperti
yang
gue
alami
dan
harus
bolak-balik...capek
dec...!
Semoga bermanfaat.
Pengajuan Kredit
Cicilan Tetap Bulanan
Total Cicilan
Total Bunga
Dari ilustrasi diatas dapat kita lihat, pada tahun pertama saja bank telah mengambil bunga
15.58% dari yang seharusnya dia dapatkan. Dan jangan kaget, pokok utang baru berkurang
7.778.400 saja, sangat-sangat kecil dari total cicilan setahun yang 24.158.400 atau hanya setara
32.19% dari uang yang telah Anda bayarkan ke bank.
Anda merasa tidak adil? Wajar, tapi inilah konsekuensi dari menyepakati perjanjian kredit
dengan sistem anuitas. Bandingkan dengan metode KPR Syariah dibawah ini yang punya
perbedaan metode penghitungan:
Pengajuan Kredit
Keuntungan Bank
Total Pembiayaan
Cicilan Bulanan
Catatan : Skema di atas berdasarkan margin Griya iB Hasanah Pembiayaan Rumah yang
berlaku di BNI Syariah terhitung Maret 2011, yaitu:
15 tahun
10 tahun
: 8.91%
: 7.57%
5 tahun
: 6.24%
3 tahun
: 6.10%
Kerugian dari KPR Syariah adalah, pelunasan dipercepat atau angsuran ekstra tidak akan
mengurangi nominal dari Total Pembiayaan. Jadi seberapa cepat pun anda membayar dan
seberapa banyak pun anda melakukan angsuran ekstra, tetap saja anda akan membayarkan
sebanyak total 239.830.500 kepada bank.
Mengakali Porsi Bunga
Berikut adalah beberapa alternatif yang bisa anda coba untuk mengakali hal diatas. Tujuan kita
kali ini adalah berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi keuntungan bank entah itu
dalam bentuk bunga maupun margin (untuk bank syariah).
Kembali kepada poin pertama yang sudah ditegaskan di muka, kita saat ini akan mengandalkan
Tabungan Tetap. Pada dasarnya di luar angsuran KPR, jika kita sedikit disiplin, kita bisa
mengalokasikan sekian persen penghasilan kita untuk menabung. Dalam masalah KPR ini
biasanya bank hanya membolehkan cicilan bulanan sebesar maksimum 40% dari penghasilan
tetap. Secara teori, kita masih bisa mengalokasikan 10% 15% dari penghasilan untuk
menabung. Nah akumulasi tabungan inilah yang akan kita gunakan untuk mengubah perhitungan
KPR.
Nah sekarang coba simak ilustrasi berikut. Bayangkan anda punya penghasilan 10.000.000
sebulan. Jika anda peserta KPR anda bisa mencicil sampai maksimum 4.000.000 per bulan. Atau
setahunnya adalah 48.000.000. Dari paparan sebelumnya kita tahu bahwa pada tahun pertama,
hanya 32.19% dari total cicilan yang mengurangi pokok utang, sisanya yang 67.81% adalah
bunga. Sekarang bayangkan jika dana yang 4.000.000 perbulan itu anda bagi dua, 2.000.000
untuk cicilan KPR, 2.000.000 nya lagi anda alokasikan kepada Tabungan Tetap. Secara teori
pada tahun pertama ini saja posisi keuangan anda menjadi:
Artinya anda baru saja membalikkan keadaan! Sekarang porsi bunga yang anda bayar telah
berubah menjadi hanya 33.90% dari uang yang anda keluarkan setahun. Penghematan yang luar
biasa!
Menggunakan Tabungan Tetap
Sekarang anda telah punya tabungan tetap (plus keuntungan bagi hasilnya). Bagaimana cara
menggunakan dana ini secara efektif? Berikut beberapa alternatif:
1. Jika akumulasi tabungan tetap anda ini cukup banyak dan ada tambahan penghasilan
lain, anda bisa melunasi sebagian pokok kredit di Bank Konvensional, kemudian sisanya
anda take over ke Bank Syariah dengan jangka waktu yang pendek dan margin yang
rendah. Contoh: jika setelah melunasi sebagian pokok kredit, masih tersisa sebanyak
80.000.000 anda bisa take over ke BNI Syariah. Dengan jangka waktu 30 bulan dan
margin 6.10%, BNI Syariah hanya mengambil keuntungan 12.200.000 saja. Lumayan
hemat. Catatan : anda harus mencicil sejumlah 3.073.333 per bulan selama 30 bulan
kedepan, kemudian LUNAS! Jangan lupa ada biaya-biaya yang muncul dalam proses
take over ini seperti biaya notaris, asuransi, administrasi dll.
2. Jika akumulasi tabungan tetap dan tambahan penghasilan lain cukup untuk melunasi
pokok kredit anda di BTN, anda bisa melunasi sekalian pada saat ini. Catatan : anda akan
dikenakan biaya penalti sebesar 1% dari sisa pokok kredit.
3. Lakukan Angsuran Ekstra secara berkala. Angsuran Ekstra adalah fasilitas yang
disediakan BTN menyimpang dari skema pembayaran cicilan biasa. Angsuran Ekstra ini
dapat digunakan untuk mengurangi pokok kredit dengan syarat :
Supaya efektif, lakukan pembayaran angsuran ekstra ini setelah membayar kewajiban cicilan
KPR anda pada bulan yang bersangkutan, sehingga nominal ini tidak digunakan bank untuk
membayar bunga bulan tersebut.
Studi Kasus
Pengajuan KPR
: 140.000.000
Periode
Suku Bunga
: 12.5% pa
Cicilan KPR
: 2.049.266
Keuntungan Bank
Kita akan mengubah skema awal ini dengan menerapkan tips pada poin #3. Asumsi nasabah
KPR ini memiliki penghasilan tetap 10.000.000 per bulan dan sanggup menabung 2.000.000 per
bulan di luar angsuran KPR:
Bulan ke- 12, sisa pokok kredit = 140.000.000 ((12 x 2.049.266) 17.500.000) =
132.908.808. Lakukan angsuran ekstra saat ini sebanyak 22.908.808 sehingga sisa pokok
kredit tinggal 110.000.000 saja
Bulan ke- 24, sisa pokok kredit = 110.000.000 ((12 x 2.049.266) 13.750.000) =
99.158.808. Lakukan angsuran ekstra saat ini sebanyak 24.158.808 sehingga sisa pokok
kredit tinggal 75.000.000 saja
Bulan ke- 36, sisa pokok kredit = 75.000.000 ((12 x 2.049.266) 9.375.000) =
59.783.808. Lakukan angsuran ekstra saat ini sebanyak 24.783.808 sehingga sisa pokok
kredit tinggal 35.000.000 saja
Bulan ke- 48, sisa pokok kredit = 35.000.000 ((12 x 2.049.266) 4.375.000) =
14.783.808. Lakukan pelunasan dipercepat saat ini sebanyak 14.783.808 anda akan
dikenakan biaya penalti sebesar 147.838 pada saat ini. Selesai.
Lihat perbedaannya:
Skema diatas masih bisa anda buat lebih menguntungkan lagi dengan cara:
zulfadli, http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2011/08/12/cara-cepat-melunasi-kpr-btn/
Cara Perhitungan di Excel.
Contoh perhitungan ini sudah dibuat siap pakai dalam bentuk spreadsheet Excel. Seperti yang
sudah kita ketahui bersama bahwa sistem Anuitas hampir digunakan oleh setiap sistem kredit
konvensional, karena perhitungannya jauh lebih menguntungkan pihak Bank, serta seolaholah nasabah dengan suka-rela membayar porsi bunga lebih besar dari pada pokok hutangnya,
hal ini sengaja dilakukan oleh Perbankan konvensional mengingat Bank adalah institusi
komersial yang tentunya memiliki prioritas ambisius untuk mendapatkan untung lebih
cepat (bahkan ada Bank atau perusahaan financing yang meminta melunasi bunga dahulu
daripada pokok pinjaman).
Berikut ini adalah ilustrasi tentang model cicilan Anuitas, untuk pinjaman pokok sebesar Rp. 85
juta selama 10 tahun (120 bulan) dan suku bunga 12% (1% tiap bulan):
(gambar-1)
perhatikan gambar tabel tersebut, walaupun setiap bulannya besar cicilan tetap sama (yaitu
angsuran pokok + angsuran bunga = Rp. 1,219,503), namun di bulan-bulan awal porsi
pelunasan bunga selalu lebih besar dari pada hutang pokok, sehingga porsi pelunasan
hutang menjadi lebih lama dan lebih cepat menghasilkan keuntungan bunga bagi Bank.
Angsuran bunga bulanan untuk sistem Anuitas ini membentuk piramida terbalik, sedangkan porsi
angsuran bulanan untuk pelunasan pokok membentuk piramida tegak.
Cicilan model Anuitas ini bisa demikian karena rumus perhitungannya yang menjadikan sisa
pokok hutang sebagai acuan perhitungan bunga. Berikut adalah rumus untuk mendapatkan
angsuran bulanan:
Baiklah,
anda bisa mencoba-coba rumus tersebut jika ingin menghayati perhitungannya dan ingin
mengasah pola pikir metode cicilan kredit.
Namun jika anda tidak ingin terlalu pusing dengan perhitungannya, anda bisa langsung
menerapkannya ke kalkulator KPR (bisa di download DI SINI), mari perhatikan entri sheet excel
berikut:
(gambar-2)
Pada gambar-2, warna kuning adalah nilai parameter yang harus anda isi, karena sisanya akan
otomatis menyesuaikan dengan sendirinya. Penjelasan masing-masing cell yang berwarna-warni
itu adalah sebagai berikut:
periode setiap; periode rutin pelunasan sebagian, isi dengan selain 0 jika tidak
ingin menggunakan metode pelunasan sebagian
Plafond KPR; adalah besar uang yang dipinjam (Pokok Hutang) ke Bank
Angsuran; adalah besar cicilan yang harus dibayar ke Bank setiap bulan selama
masa KPR
Total per periode; besar jumlah uang yang harus disiapkan setiap periode cicilan
extra yang anda tentukan untuk dibuat sebagai pelunasan sebagian ke pokok
hutang KPR
Total Bunga; total jumlah bunga yang dibayarkan ke Bank selama masa KPR
Rasio bunga; perbandingan prosentase total jumlah bunga terhadap pokok hutang
Total Pokok; total pokok hutang yang dikalkulasi dari perhitungan pelunasan
bulanan
Total KPR; total jumlah nilai KPR, yaitu pokok hutang di tambah dengan total
jumlah bunga selama masa KPR
Lunas setelah; periode pelunasan dalam satuan tahun dan bulan, yang otomatis
berubah sesuai dengan besar nilai pelunasan sebagian yang anda tentukan
Berikut adalah ilustrasi tabel pelunasan bulanan setelah menggunakan pelunasan sebagian pada
gambar-2 di atas:
(gambar-3)
Coba perhatikan gambar-3, dengan periode Cicilan Cxtra setiap 6 bulan yang dibayarkan 12
bulan sekaligus, maka di setiap kelipatan 6 bulan, Angsuran Pokok adalah sebesar Total per
periode yang ada di gambar-2. Sehingga dengan cara pelunasan sebagian didapatkan percepatan
masa pelunasan KPR dari sebelumnya 10 tahun (seperti yang di gambar-2) menjadi hanya 2.5
tahun.
Sebagai perbandingan, di kalkulator KPR juga di sediakan perhitungan jika menggunakan Bank
Syariah, oleh karena sistem perhitungannya yang berbeda (margin/nisbah) berakibat metode
pelunasan sebagian tidak bisa dilakukan di KPR Bank Syariah:
(gambar-4)
Selamat mencoba! http://luxmile.wordpress.com/2011/11/03/tips-cara-cepat-melunasi-kpr-btn/