Saia jg sdh 2-3 thn ini menggunakan jasa gestun buat menambah modal usaha
Kalo awalnya sih sembarang pake cc apa aja, yg penting disesuaikan dgn tanggal
cetak. Lama kelamaan setelah cc dan limit bertambah, jadi bisa milih" cc mana yg
ngasih benefit lebih
Akhir" ini sih lebih banyak memanfaatkan dana tunai dr limit cc. Niaga bisa ngasih
80-90% dana tunai dr limit dgn bunga 0% 3 bln. Cuma kena admin 1% atau max
100rb rupiah. Bisa juga ambil dari dana tunai SCB yg kena bunga 0,9% selama 3 bln
tapi penagihan pertamanya mundur 1 bln .
Ada lagi smart spending pendidikan BNI yg bisa 0% 3 bln pertama dan 1,7% di 9 bln
berikutnya tapi kita bisa akalin dgn melunasi di bln ke 4, cuma kena pinalty 200rb.
Kalo seandainya gestun, saia demen pake permata Hero. Gestun kena 2,1% tapi
sama permata Hero dpt cashback 1,5% berupa point reward yg bisa dipake belanja
di Giant. Selain itu bisa diubah pula menjadi cicilan 0% 3 bln.
Tapi yg paling mantabz tentu saja citibank cashback krn setiap transaksi diatas 12jt
maka kita mendapatkan cashback 3%. Jadi tiap gestun malah untung 0.9% . Sayang
dibatesin cashback max per bln 500rb, tapi gak masalah krn tiap bln bisa diakalin
gestun pake citi cashback cukup 16,6 jt saja
Quote:
Original Posted By Yso
ane adalah salah satu yang menggunakan kartu kredit sebagai modal usaha gan,
udah sekitar setaun. minimal agan harus memiliki 3 kartu kredit untuk lebih
amannya.
tarik tunai KARTU KREDIT A sebesar 2 juta (biasanya langsung dipotong 3%, jadi
agan gak menerima tunai sebesar 2juta, tapi sudah dikurangi sebesar 3% dari 2juta
tersebut).
ketika Kartu KARTU KREDIT A sudah waktunya dibayar (jatuh tempo) maka anda
tinggal ambil uang di KARTU KREDIT B untuk membayar tagihan KARTU KREDIT A,
begitu seterusnya
jadi anda hanya diharuskan membayar bunga sebesar 3% dari 2juta rupiah atau
sekitar 60ribu tiap bulan
Dengan modal sekitar 2juta rupiah APAKAH ANDA TIDAK BISA MENGHASILKAN
UNTUNG SEBESAR 60RIBU/BULAN ????
memakai kartu kredit sebagai modal harus bener2 dihitung antara jatuh tempo,
tanggal cetak dll
sekali lagi, JANGAN GUNAKAN KARTU KREDIT ANDA UNTUK KEPERLUAN KOMSUMTIF..
Quote:
Original Posted By satnugroz
Tp kembali lagi harus bijaksana penggunaannya, karena jika usaha yang ingin kita
jalankan belum matang yang ada kita terjerat ma utang deh.
Mau tambahin juga sedikit ilmu yang saya juga lakukan,yaitu dgn menggunakan
separo dari limit kartu kredit. Sehingga kita tidak perlu menggunakan teknik buka
tutup lubang cukup dengan kartu yang sama.
Ilustrasinya sbb :
Kartu kredit kita limit 5 jt yang kita gunakan maks. hanya 2.5jt,katakan tanggal
cetak setiap tgl 15. Kita tarik tunai lagi jumlah yang sama setelah tanggal cetak,
sehinga kita tidak perlu menggunkan dua kartu kredit untuk menyelesaikan hutang
kita cukup satu saja.
Quote:
Original Posted By cinongku
Saya mau sharing kegunaan CC Ma*di*ri
Dari dulu saya sangat anti dengan CC, tapi setelah liat banyak barang2 yg bisa
dicicil lewat cc dengan bunga 0% maka saya coba ajukan cc di mall... awalnya saya
minta cc clasic tapi pas disetujui ternyata dapatnya gold limit 10juta..
trus oleh customer service sy ditlp apa mau ikut program powercash dengan bunga
0,5% dan kebetulan wktu itu sya lagi butuh duit untuk nikah, jdi sy ambillah dana
cash 6 juta (maksimal 60% dari limit) n dicicil 12 bulan dngan bunga prbulan hanya
30rb.. trus gratis iuran selama setahun lagi
manfaat lainnya saya bisa belikan istri jam tangan, dengan cicilan 6 bulan 0%, ya
itung2 tidak membebani pengeluaran sebulan jika mau bayar cash...
nah untuk menghindari kena bunga, saya psti bayar kartu kredit saya maksimal 5
hari setelah cetak tagihan. Tagihan dicetak setiap tgl 22, jdi saya bayar setiap pas
terima gaji setiap tgl 26 or 27, jdi ga kena bunga..
Trus mau share juga cerita teman yg pake cc untuk modal usaha...
Teman saya pnya CC bank B*A yg kerjsama dengan Care****, jdi teman itu buka
toko di rumahnya dan barang2nya di beli di Care**** itu.. selain dapat diskon, juga
dapat fasilitas antar gratis barang2 yg dibeli kerumahnya.. sebelum jatuh tempo,
teman itu sdh bayar tagihan kartu kreditnya dari hasil penjualan toko dirumahnya..
dia juga pnya CC bank Man**** yg kerjasama dengan Hyp******, dengan
memanfaatkan diskon2 jika beli barang menggunakan CC...
jdi sebenarnya jika kita bijak menggunakan kartu kredit, maka sangat besar
manfaatnya...
Quote:
Original Posted By abahkupengusaha
Maaf sebelumnya agan-agan dan sesepuh spesial agan TS....newbie izin sharing
pengalaman.
ane adalah salah satu yang menggunakan kartu kredit sebagai modal usaha gan,
udah sekitar setaun. minimal agan harus memiliki 3 kartu kredit untuk lebih
amannya.
tarik tunai KARTU KREDIT A sebesar 2 juta (biasanya langsung dipotong 3%, jadi
agan gak menerima tunai sebesar 2juta, tapi sudah dikurangi sebesar 3% dari 2juta
tersebut).
ketika Kartu KARTU KREDIT A sudah waktunya dibayar (jatuh tempo) maka anda
tinggal ambil uang di KARTU KREDIT B untuk membayar tagihan KARTU KREDIT A,
begitu seterusnya
jadi anda hanya diharuskan membayar bunga sebesar 3% dari 2juta rupiah atau
sekitar 60ribu tiap bulan
Dengan modal sekitar 2juta rupiah APAKAH ANDA TIDAK BISA MENGHASILKAN
UNTUNG SEBESAR 60RIBU/BULAN ????
memakai kartu kredit sebagai modal harus bener2 dihitung antara jatuh tempo,
tanggal cetak dll
sekali lagi, JANGAN GUNAKAN KARTU KREDIT ANDA UNTUK KEPERLUAN KOMSUMTIF..
Quote
profile picture
cancer47
Kaskus Addict 07-01-2012 18:19 #3
Mungkin yang ingin saya sharingkan ini adalah fenomena praktek yang umum
banyak entrepreneur sudah melakukannya dalam waktu yang lama (termasuk yang
selama ini juga telah saya lakukan untuk menunjang bisnis saya).
Namun untuk beberapa entreprenuer yang konservatif ataupun yang baru terjun ke
dunia usaha mungkin hal ini kedengaran "miring" karena dibiaskan dengan
pengertian "kalo bukan sama lembaga ya berarti pinjam renternir"??!
Bukan. Yang saya akan saya sharingkan bukan solusi yang begitu.
Hal tersebut berbeda dengan kredit lainnya yang mana disediakan bank/lembaga
keuangan lainnya untuk modal/kredit produktif seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA)
dan kredit dengan agunan/jaminan, yang tentu saja menawarkan bunga lebih
rendah dari bunga Kartu Kredit. Dikatakan "produktif" karena dana yang didapat
bukan untuk dibelanjakan tetapi untuk menambah modal usaha Anda.
Lalu apa yang bisa Anda lakukan dengan Kartu Kredit Anda?
Caranya ialah mengubah Kartu Kredit konsumtif Anda menjadi Kartu Kredit yang
produktif, yaitu dengan menarik dana yang ada di kartu kredit Anda dan
memutarkannya di usaha Anda, yang tentu saja harus memiliki nilai pengembalian
atau tingkat keuntungan di atas biaya% yang dibebankan atas pemakaian kartu
kredit tersebut.
Keunggulan Kartu Kredit adalah Anda tidak akan dikenakan bunga bila Anda
membayar tepat waktu sebelum tanggal jatuh tempo lewat. Namun Anda harus
tetap membayar biaya pemakaian kartu Anda di mesin gesek EDC.
Biaya mesin EDC tersebut dikeluarkan oleh pihak bank yang mana biayanya %
dibebankan ke merchant toko/resto/kantor yang menerimanya.
Ketika kita misalkan berbelanja dengan kartu kredit, kadang kita di'charge rata-rata
3% dan kadang tidak (0%). Bila di-charge maka merchant memberikan kewajiban
itu kepada Anda yang menggunakan kartu kredit. Bila tidak, maka merchant
tersebut memotong keuntungan mereka dari pembelian Anda. Jadi sadar atau tidak
sadar, sebenarnya Anda tetap membayar "biaya gesek di EDC" atas pembelanjaan
Anda.
Jadi dana yang Anda dapatkan bukan dari renternir, melainkan murni dari dana
pinjaman belanja kartu kredit bank Anda, tanpa jaminan, tanpa bunga, melainkan
dengan biaya yang lebih rendah dari bunga KTA.
Ilustrasi:
Misalkan Anda memiliki dana dari kartu kredit yang bisa Anda dipakai sebesar 10
juta, maka Anda bisa menariknya tunai di merchant2 tertentu yang melayani
dengan membayar biaya EDC sebesar misalkan 3%, lalu diinvestasikan ke dalam
usaha Anda yang memberikan keuntungan sebesar 30% dalam waktu 1 bulan. Maka
keuntungan Anda masih berkisar 27% atau hampir Rp 3 juta dengan menggunakan
uangnya bank tanpa bunga dalam tempo lebih dari sebulan!
Dengan memakai Kartu Kredit, kita bisa menjalankan bisnis dengan lebih benar.
Mindset kita benar, yaitu bagaimana membesarkan usaha, dana yang dipakai betulbetul pada nominal yang dibutuhkan saja, tidak berlebihan. Memang kita mesti
membesarkan bisnis, bukan ngegedein utang.
KTA (Kartu Tanpa Anggunan) jangan dipakai untuk buka bisnis, tapi kalau untuk
pengembangan bisnis yang sudah ada, dikembangkan dengan KTA nggak masalah.
Asalkan memang bisnisnya sudah jalan, sudah menghasilkan arus kas positif. Jadi
business owner tetap bisa fokus pada bagaimana cara memperbanyak konsumen,
bagaimana strategi menghadapi persaingan dan seterusnya.
Misalnya anda dapat KTA 50 juta dengan waktu 3 tahun. Dari awal sudah di setting
Anda bayar 2,5 juta dari bulan ke 1 sampai bulan ke 36 bayarnya segitu terus,
padahal mungkin saja di tengah jalan Anda memerlukan dana ekstra untuk
pengembangan usaha.
Kalau Kartu Kredit, misalnya sudah kita buat model cicilan, kalau angsuran sudah
sampai tengah-tengah, diambil lagi kan juga bisa. Di kartu kredit kita bisa bayar
penuh, bayar cicilan, bayar minimal atau hanya bayar bungannya saja.
________________________________________________
Bank Sentral akan melarang penerbit kartu kredit mengenakan bunga berbunga,
alias bunga majemuk. Aturan akan ditetapkan belajar dari korban yang tagihannya
terus membengkak akibat penambahan bunga tiada henti. Karenanya, Bank
Indonesia akan merevisi peraturan terkait. Bagaimana prinsip bunga yang berlaku
sekarang?
Pada praktek yang berlaku saat ini, nilai pokok utang terus-menerus ditambahkan
dengan bunga dari sisa tunggakan. Hitungannya adalah harian, yang menggunakan
patokan 360 hari dalam setahun. Kemudian, hasil penambahan itu menjadi beban
tagihan berikutnya.Untuk selanjutnya, mulai 1 Januari 2013, Bank Indonesia berjanji
menerapkan kebijakan baru: yang berhak dikenakan bunga adalah nilai pokok yang
belum dibayar.
Misalnya, pada 1 Maret Anda berbelanja dengan kartu kredit sebesar Rp 1.000.000.
Suku bunga kartu Anda adalah 3,5 persen per bulan atau 42 persen dalam setahun.
Tanggal cetak kartu tagihan adalah 14 Maret dan jatuh temponya dua minggu
kemudian, yaitu tanggal 28 di bulan yang sama.
Anda membayar tagihan pada tanggal 17 Maret. Namun tidak penuh, melainkan
hanya 10 persen atau Rp 100.000, sesuai batas minimun pembayaran.
Pertanyaannya, berapa yang harus Anda bayar, ketika tagihan kedua datang pada
14 April?
Mengingat masih ada sisa pokok yang belum dilunasi, maka sebenarnya
pembayaran melalui kartu plastik tersebut terhitung sebagai pinjaman yang harus
dikenakan bunga. Pada tagihan bulan berikutnya akan tampak. Berapa yang
ditagihkan?
Perhitungan pertama:
Selisih antara transaksi dengan datangnya tagihan adalah 14 hari. Kalikan jumlah
hari ini dengan suku bunga setahun (42 persen atau 0,42). Hasilnya kalikan kembali
nilai transaksi yang Rp 1.000.000 dan dibagi jumlah hari dalam setahun (360). Maka
didapat Rp 16.333. Ini namanya perhitungan bunga pertama.
Perhitungan kedua:
Untuk bunga kedua, jumlah hari yang dihitung adalah periode 15-17 Maret (hingga
Anda bayar tagihan pertama) atau tiga hari. Dengan model menghitung yang
pertama: jumlah hari dikalikan bunga setahun, kemudian dikalikan lagi jumlah
tagihan. Hasilnya dibagi 360 hari. Maka hasilnya adalah Rp 3.500. Selesai? Belum!
Hitungan ketiga:
Masih ada beban bunga ketiga yang tetap memasukan sisa hari yang belum
dikenakan bunga hingga tanggal tagihan kedua datang. Jadi, 18 Maret hingga 14
April atau 27 hari. Namun, pengalinya adalah sisa pokok tagihan yaitu Rp 900.000
lantaran Anda sudah sempat membayarnya 10 persen tadi. Dan hasilnya: Rp
28.350.
Jadi, berapa nilai yang tercetak di kertas tagihan periode kedua yang datang pada
14 April itu?
Jumlahkan bunga pertama hingga ketiga plus sisa pokok pinjaman yang Rp 900.000.
Totalnya sebesar Rp 948.183. Inilah yang harus Anda bayar.
Jika yang diinginkan oleh Bank Indonesia sebatas tagihan pokok yang harus dibayar,
maka sesuai peraturan baru, yang dikenakan bunga adalah Rp 900.000. Alias
jumlah yang belum ditambah dengan bunga-bungaan tadi serta tambahantambahan lain.
Sebagai antisipasi, sebaiknya lebih cermat menggunakan kartu kredit. Cara paling
jitu mencegah cekikan bunga berbunga adalah membayar penuh di saat tagihan
pertama. Sebab, masa berbunga belum tiba. Iuran yang dibayar setiap tahun pun
menjadi bermanfaat dengan hadirnya jasa tanpa bunga.
Sebaliknya kalau tidak dilunasi, maka kartu kredit tidak lagi sekadar fasilitas
pembayaran. Kartu kredit akan menjadi tiket untuk mendapatkan utang yang
bunganya terus berbunga hingga mencekik. Kalau sudah begini, berlarilah sebelum
penagih utang datang.
Quote
profile picture
Yso
Kaskuser 07-01-2012 18:27 #4
Quote:
Original Posted By cancer47
nice share om,,, klo ane analisa key nya ada di tanggal cetak dan tanggal jatuh
tempo ya,,,
yang paling parah yaitu saat semua perhitungan sudah sangat matang ternyata
usaha tersebut tidak berjalan sesuai rencana..
Quote
profile picture
cancer47
Kaskus Addict 07-01-2012 18:56 #5
Tambahan dari trit sebelah
Quote:
Original Posted By m0nster c00kie
Dari hasil investigasi pengalaman di perbankkan dan pencarian informasi yang saya
lakukan selama ini, maka didapat kesimpulan bahwa :
1. Hutang kartu kredit dan KTA bersifat tidak mengikat para pemegangnya dan tidak
ada Undang-undangnya, tidak diwariskan, tidak dapat dipindahtangankan (artinya
tidak bisa ditagihkan kepada orang lain) ,tidak boleh menyita barang apapun dari
anda,surat hutang tidak boleh diserahkan kepada pihak lain atau diperjualbelikan,
dsb.
2. Ada klausul yang disembunyikan oleh pihak penerbit kartu kredit bahwa jika
pemegang kartu kredit sudah tidak mampu membayar maka hutang akan
ditanggung penuh oleh pihak asuransi kartu kredit visa master. bahkan untuk
beberapa bank asing tanggungan penuh asuransi itu mencapai limit 500 juta.
3. Adalah oknum bank bagian kartu kredit yang menyerahkan atau bahkan
melelang tagihan hutang kartu kredit macet itu ke pihak ketiga atau debt collector
untuk ditagihkan kepada pemegang kartu kredit yang macet. dari informasi yang
didapat dari para mantan orang kartu kredit bank swasta dan asing, maka
sebenarnya uang itu tidaklah disetorkan ke bank karena memang hutang itu sudah
dianggap lunas oleh asuransi tadi. Jadi uang yang ditarik dari klien pemegang kartu
kredit yang macet itu dibagi dua oleh para oknum bank dan debt collector. Jadi
selama ini rakyat dihisap oleh praktek bisnis ilegal seperti ini yang memanfaatkan
ketidaktahuan nasabah dan penyembunyian klausul penggantian asuransi hutang
kartu kredit.
4. Surat kwitansi cicilan hutang dari klien ke pihak debt col pun banyak yang
bodong alias buatan sndiri dan bahkan surat lunas pun dibuat sendiri dengan
mengatasnamakan bank.
5. Bahkan dijakarta dan cimahi, saya menemukan kasus dimana ada 1 orang
(cimahi) telah melunasi hutangnya 5 tahun lalu sebesar 10 juta kepada pihak kartu
kredit BNI 46. Namun bulan agustus 2009, dia didatangi oleh debt coll dan
memaksa meminta surat lunas dari bank tersebut. Kemudian bulan september
2009, dia didatangi lagi oleh pihak debt col yang membawa surat tagihan sebesar
10 juta! Dua kali lipatnya. Akhrnya dia terpaksa membayar karena mengalami
kekerasan dan tindak pidana serta ketakutan. Dari info yang saya dpt, kemungkinan
ada permainan antara orang IT bank penerbit kartu kredit dan pihak debt coll untuk
memanfaatkan kebodohan masyarakat. Kasus kedua dialami oleh teman saya
sendiri dijakarta. Pada tahun 2005 dia sudah melunasi hutang sebesar 3 juta ke
kartu kredit mandiri di tahun 2007. Lalu dia tidak memperpanjang kartunya lagi
alias berhenti menggunakan kartu tersebut. Sehingga otomtatis dia tidak menerima
kartu perpanjangan dan surat tagihan lagi. Namun tahun 2009 dia menerima
tagihan lagi dan didatangi oleh debt collector mandiri dengan tagihan sebesar 6
juta! Dua kali lipat. Padahal tahun 2007 sudah dilunasi. Aneh memang. Apakah
trend semacam ini sudah menjadi cara yang biasa dipakai oleh oknum bank kartu
kredit dengan para debt collector di Indonesia? Membuat rakyat jadi miskin,
padahal hutang kartu kredit sudah ditanggung penuh oleh asuransi visa master.
6. Dari informasi yang saya dapat dari mantan orang kartu kredit standard
chartered bank , bahwa perusahaan2 debt collector itu tidak ada yang memiliki
izin/legalitas sama sekali. Alamat kantor dan nmr telponnya pun tidak pernah jelas,
apalagi struktur organisasinya. Karena dinegara manapun didunia, tidak boleh ada
perusahaan yang diberi ijin untuk menagih hutang. Jadi jika kita atau polisi mau
mendatangi perusahaan2 debt coll ini berdasarkan info dari masyarakat, maka
tentu orang-orang debt col itu akan lari dan akan pindah alamat dan kantornya.
7. Dari sudut pandang hukum , kartu kredit adalah lemah karena tidak ada undangundangnya dimanapun karena sifatnya yang konsumtif dan bunga tinggi serta
banyak klausul-klausul yang disembunyikan dari para pemegangnya yang justru
bisa melindungi para kliennya. namun tidak dikatakan secara jujur jadi klien banyak
dibodohi.
9. dari semua ini, maka dapat disimpulkan bahwa yang membuat macet hutang
kartu kredit adalah pihak bank sendiri. Dan kenyataan yang didapat dilapangan,
kasus premanisme yang dilakukan oleh para debt coll terhadap klien2 kartu kredit
yang macet sudah tidak manusiawi lagi. Disini rakyat tambah menjadi miskin, dan
menderita. serta ketakutan. Dan banyak pelanggaran hukum yang berada pada sisi
debt col bila kita mau mencermati, mulai dari soal ijin perusahaan, legalitas, alamat
perusahaan, nmr telpon, dan sebagainya. Dan debt col ini sebenarnya menagih
hutang yang sudah dilunasi oleh asuransi visa master. Jadi uang yang didapat dari
masyarakat dipakai sendiri oleh oknum bank dan debt col dengan
mengatasnamakan pihak bank. Perlu diketahui bahwa hutang kartu kredit dan
KTA /kredit tanpa agunan memiliki sifat berbeda dengan hutang-hutang lainnya.
Pertama karena sifatnya tanpa jaminan maka tidak ada ikatan pada nasabah untuk
melunasi jika tidak mampu membayar bahkan ada didalam klausulnya. Kedua,
hutang kartu kredit tidak diwariskan , alias tidak dapat ditagihkan kepada anggota
keluarga yang lain. Yang justru dalam kenyataan, para debt col memintanya pada
anggota keluarga yang lain. Ketiga, saya berharap bahwa POLRI akan menindak
tegas premanisme semacam ini secara proaktif dan bukan berdasarkan
laporan/delik aduan saja. karena bila kita lihat , sudah sejak dulu masyarakat
diperlakukan seperti ini dan kita bisa bayangkan sudah berapa biliun uang rakyat
diambil oleh debt col yang notabene adalah premanisme dan oknum bank.,
sehingga rakyatlah yang memperkaya debt col dan oknum bank itu. Mungkin ada
beberapa kekurangan dari hasil investigasi saya ini, namun inilah semua yang saya
dapatkan dari investigasi dilapangan selama 1 tahun. SEmoga bermanfaat buat
POLRI dan dapat melindungi rakyat yang sudah susah hidupnya sehingga tidak
diperas dan ditindas oleh para debt col dan oknum bank. Padahal uang itu tidak
disetor ke bank , melainkan kepada oknum bank yang bisa mengeluarkan kwitansi
resmi dari bank. dan surat lunas dari bank. Bahkan ada yang mengeluarkan
kwitansi bodong alias palsu serta surat lunas buatan sendiri yang seolah2
dikeluarkan oleh bank. Sekian dan terima kasih. Dan semoga tidak ada pejabat
yang membekingi para debt collector kartu kredit dan KTA. Demi menumpas
penghisapan terhadap rakyat yang sudah tidak mampu.
(Menurut informasi dari seorang teman yang telah meneliti juga masalah debt
collector dan pelanggaran undang-undang perbankan oleh bank-bank di Indonesia
dan BI itu sendiri, jumlah perputaran uang kartu kredit adalah sebesar Rp. 162
triliun, dan yang macet tahun ini adalah 8% nya atau sekitar 15 triliun rupiah, yang
ditagihkan melalui debt collector namun tidak disetorkan kepada bank namun ke
kantung2 pribadi pejabat bank dan pejabat2 lain serta para debt collector itu
sendiri. Bayangkan mereka ambil uang rakyat segitu banyak tuk mereka nikmatin
dan sebenarnya mereka tidak berhak menerima uang itu) Kasus century belum ada
apa2nya, makanya banyak pejabat yang jadi pembeking debt collector kartu kredit
Pecat saja tuh pejabat. Sudah bukan zamannya cari uang dengan memeras rakyat
dan membodohi rakyat . Kapan rakyat bisa makmur kalo begini, orang diperas
teruskayak zaman penjajahan aja
SUMBER :
_________________________________________________________________________
Quote:
Original Posted By Yso
yang paling parah yaitu saat semua perhitungan sudah sangat matang ternyata
usaha tersebut tidak berjalan sesuai rencana..
Wah jangan sampe dah,,, itu mah alamat bencana om,,, klo udah begitu solusinya
apa,,, apply kartu kredit baru lagi buat tutupin yg lama atau gimana?
Quote
profile picture
Yso
Kaskuser 08-01-2012 14:00 #6
Quote:
Original Posted By cancer47
Wah jangan sampe dah,,, itu mah alamat bencana om,,, klo udah begitu solusinya
apa,,, apply kartu kredit baru lagi buat tutupin yg lama atau gimana?
Quote
profile picture
BERANICOBACOBA
Auto Banned 08-01-2012 14:57 #7
Quote:
Original Posted By Yso
klo sampe itu terjadi, gunakan KARTU KREDIT C..
hahaha,
profile picture
bikumiku
Kaskus Holic 08-01-2012 18:18 #8
boleh jg ni tipsnya gan....
klo lg kepepet boljug ni
Quote
profile picture
readystock.
Kaskuser 09-01-2012 03:07 #9
Bener banget gan
Pengen dapet modal cepat ya pake/manfaatin CC agan
Ane selalu pake CC untuk tambahan modal ane
Ya kalo cuma butuh 5 - 6 Jeti aja cukup pake CC
Biasanya CC baru Limitnya mulai 3/4/5 Juta
Tapi kalo jalan udah 6 bulan keatas dan record pembayaran ok, bisa koq tinggal
request bank bersangkutan untuk up limit
Cara cepat dapet uang cash nya ya GesTun (Gesek Tunai) - udah rahasia umum
Banyak koq merchan2 yang bisa buat GesTun, rajin2 tanya / share sesama user aja
Quote
profile picture
basoekii
Kaskus Addict 09-01-2012 13:12 #11
mw apply kartu kreditnya bingung persyaratannya
Quote
profile picture
Mas Picol
Kaskus Addict 09-01-2012 13:21 #12
iya gan.. asal cc nya dipakai buat modal usaha
dan tidak diporsir untuk komsumsi sepertinya cc salah satu alternatif
pemodalan yg recomended
Quote
profile picture
Mas Picol
Kaskus Addict 09-01-2012 13:23 #13
sorry dopost
Quote
profile picture
AFGS
Kaskus Holic 09-01-2012 14:28 #14
late chargenya beban gan cc..
uardani
Kaskuser 09-01-2012 14:37 #15
Quote:
Original Posted By Mas Picol
iya gan.. asal cc nya dipakai buat modal usaha
dan tidak diporsir untuk komsumsi sepertinya cc salah satu alternatif
pemodalan yg recomended
hehhe..gali lobang tutup lobang gan, asal jangan terlalu dalem gan lobangnya......
Quote
profile picture
uardani
Kaskuser 09-01-2012 14:40 #16
Quote:
Original Posted By AFGS
late chargenya beban gan cc..
Bener gan.....
Quote
profile picture
cancer47
Kaskus Addict 10-01-2012 14:45 #17
Quote:
Original Posted By Yso
klo sampe itu terjadi, gunakan KARTU KREDIT C..
hahaha,
wah harus cepet bikin kartu kredit D,E,F,G,H,I dst,,,, buat jaga2
Quote:
Original Posted By readystock.
Bener banget gan
Pengen dapet modal cepat ya pake/manfaatin CC agan
Ane selalu pake CC untuk tambahan modal ane
Ya kalo cuma butuh 5 - 6 Jeti aja cukup pake CC
Biasanya CC baru Limitnya mulai 3/4/5 Juta
Tapi kalo jalan udah 6 bulan keatas dan record pembayaran ok, bisa koq tinggal
request bank bersangkutan untuk up limit
Cara cepat dapet uang cash nya ya GesTun (Gesek Tunai) - udah rahasia umum
Banyak koq merchan2 yang bisa buat GesTun, rajin2 tanya / share sesama user aja
Quote:
Original Posted By Mas Picol
iya gan.. asal cc nya dipakai buat modal usaha
dan tidak diporsir untuk komsumsi sepertinya cc salah satu alternatif
pemodalan yg recomended
Setuju gan,,,
Quote:
Original Posted By AFGS
late chargenya beban gan cc..
Quote:
Original Posted By uardani
Bener gan.....
yandhi.gila
Kaskus Geek 10-01-2012 15:20 #18
terlalu beresiko pake CC ..
Quote
profile picture
cancer47
Kaskus Addict 10-01-2012 15:48 #19
Syarat - Syarat Untuk Mendapatkan Kartu Kredit
=============================================
Sekarang kami berikan beberapa poin syarat-syarat yang harus dipenuhi jika
seseorang ingin memiliki kartu kredit. Kalau Anda tidak memenuhi syarat ini maka
jangan berharap atau bermimpi bisa memiliki atau menggunakan kartu kredit:
Syarat Usia
Syarat Pekerjaan
Syarat Penghasilan
Syarat Dokumen
Syarat Administrasi
Syarat Domisili
Apakah Anda sudah siap untuk memiliki kartu kredit? Tidakkah Anda ingin
mendapatkan dan merasakan semua manfaat dan kehebatan kartu kredit? Jika
Anda sudah siap, maka saran kami segera mendapatkan tawaran kepemilikan kartu
kredit. Ada banyak cara yang bisa Anda tempuh dan sudah kami jelaskan secara
gamblang satu per satu. Pokoknya untuk memiliki kartu kredit ada banyak caranya.
Jika Anda sudah siap, maka langkah selanjutnya adalah memenuhi semua
persyaratan perbankan mengenai kepemilikan kartu kredit. Dan syarat pertama
yang harus Anda penuhi berkaitan dengan masalah usia atau umur.
Kartu kredit tidak diterbitkan buat semua orang. Kartu kredit hanya diberikan
kepada orang-orang dianggap cukup layak dalam arti sudah dewasa dan bisa
bertanggung jawab atas semua keputusan yang sudah diambilnya. Lalu berapa usia
minimum seseorang untuk mendapatkan persetujuan kartu kredit? Jawaban dari
kami sesuai dengan aturan regulasi Bank Indonesia yang terbaru adalah:
Kartu Utama: Usia minimal 21 tahun atau 18 tahun jika sudah menikah.
Kartu Tambahan: Usia minimal 17 tahun atau sebelum 17 tahun tapi sudah
menikah.
Aturan ini berlaku 2013 untuk semua bank penerbit kartu kredit di Indonesia. Jadi
tidak ada lagi istilah bank yang satunya mengambil celah di sana sini untuk
memenangkan persaingan industri kartu kredit. Tetapi namanya juga aturan yang
kadang dibuat hanya untuk dilanggar. Bahkan aturan ini terlihat aneh di mana
mendorong orang untuk kimpoi muda. Kalau mau tegas ya diberlakukan semua 21
tahun baik itu untuk kartu utama atau kartu tambahan. Masa pakai acara sudah
menikah, bla..bla..bla. Kenapa tidak sekalian minimal punya 1 anak, dsb? Ada
berapa banyak aturan yang dibuat di Indonesia? Buktinya? Kacau balau bukan?
Kalaupun bank melanggar aturan ini apakah orang BI bisa mengetahuinya?
Biasanya pengusaha lebih cerdik dari pejabat. Tetapi harapan kita di masa depan
Indonesia bisa lebih baik dari sekarang ini. Masa bankir boleh membunuh nasabah
hanya karena orang menunggak hutang kartu kredit?
Kesimpulannya: jika ingin memiliki kartu kredit maka minimal usia Anda haruslah 21
tahun atau 18 tahun sudah menikah. Dari mana bank bisa tahu usia kita? Ya jelas
dari dokumen-dokumen yang Anda sertakan seperti fotokopi KTP, SIM atau Passport.
Bagi yang masih ABG (Anak Baru Gede) juga harus berusia 17 tahun untuk memiliki
kartu kredit tambahan dari orang tua. Kecuali Anda ingin cepat-cepat menikah.
Masa gara-gara kartu kredit ingin cepat-cepat menikah? Menikah gak gampang loh?
Kalau kimpoi yang gampang. Tinggal croott...croott...! Enak gila!
Dengan demikian kesimpulannya adalah jika ingin memiliki kartu kredit, Anda harus
memiliki pekerjaan yang memberikan penghasilan tetap. Bank membutuhkan
pengisian data pekerjaan berikut alamat kantor atau tempat usaha Anda. Dari
sinilah bank bisa menilai dan memutuskan apakah pekerjaan Anda cocok dan layak
untuk diterbitkan kartu kredit. Sebab tidak semua pekerjaan akan diterima proses
pengajuan kartu kredit mereka. Pekerjaan sebagai pemulung, petani, nelayan,
koruptor, tukang ojek, supir taksi, tukang kebun, pelacur, gigolo, dsb... dsb... sudah
pasti ditolak permohonan kartu kredit Anda. Cuma apakah pekerjaan debt collector
termasuk yang ditolak permohonan kartu kredit mereka? Meski bisa saja
penghasilan Anda cukup besar atau seperti gigolo yang memiliki kantor lengkap
untuk operasional. Andaikata Anda tetap ingin mengajukan permohonan kartu
kredit, maka saran kami ganti dengan istilah atau profesi yang tidak berkonotasi
negatif. Orang bank memang suka dibohong-bohongin kok. Nanti akan kami kupas
lebih jelas di Rahasia Ebook Mafia Kartu Kredit.
Kerja...kerja..dan bekerja! Itulah yang dituntut bank agar bisa menerbitkan kartu
kredit buat Anda! Tidak bekerja tetapi mau hidup dan makan enak? Nyebur saja ke
laut buat dimangsa ikan hiu!
Quote
profile picture
cancer47
Kaskus Addict 10-01-2012 15:52 #20
persyaratan penghasilan kartu kredit (www.mafiakartukredit.com)
Usia dah dewasa, tampang oke, wajah cantik, tubuh seksi, kerjaan tetap tetapi
penghasilan (gaji) per bulan di bawah Rp 3 juta. Buang jauh impian Anda untuk
mendapatkan kartu kredit di tahun 2013! Bank bukan saja mensyaratkan pekerjaan
tetap namun pekerjaan tersebut juga harus memberikan Anda penghasilan minimal
Rp 3 juta per bulan. Jadi ada batas minimum penghasilan untuk mendapatkan
persetujuan kepemilikan kartu kredit. Semakin mematahkan anggapan orang yang
mengatakan bahwa kartu kredit adalah hutang.
Aturan gaji minimal Rp 3 juta per bulan ini adalah aturan baru dari Bank Indonesia
dan itu untuk kartu kredit jenis silver (regular card). Sedangkan untuk pengajuan
kartu kredit jenis lainnya tentu ditentukan oleh bank itu sendiri. Pokoknya kalau
Anda memiliki gaji minimal per bulan Rp 3 juta, sudah pasti akan di-approved kartu
kredit Anda. Berdoa saja siapa tahu gaji Rp 3 juta diberikan kartu kredit gold seperti
trik Bank UOB Buana. Kalau sebelumnya setiap bank memiliki kriteria minimum
penghasilan yang berbeda-beda buat calon nasabah kartu kredit mereka, namun
semuanya diseragamkan di tahun 2013. Tetapi sekali lagi ini hanya aturan dan
dalam praktek nyatanya bisa sangat berbeda. Aturan dibuat untuk dilanggar! Bankir
itu orang yang lihai dan mereka pasti memiliki celah-celah untuk berkelit. Di
samping itu toh sebagai calon pemohon kartu kredit, Anda juga bisa melebihlebihkan soal minimal gaji seperti ini. Orang bank mana tahu? Gampang kok. Orang
bank kan emang mau dibohong-bohongin.
Jadi kesimpulannya secara teoritis: untuk memiliki kartu kredit, Anda wajib memiliki
penghasilan minimal Rp 3 juta per bulan. Belum berpenghasilan seperti itu? Ya terus
berusaha Kawan! Emangnya duit bisa jatuh dari langit? Wajah cantik dan tampang
keren ternyata bukan lagi modal untuk survive di masa depan. Makan tuh cinta!
Dokumen Identitas
Dokumen Administrasi
Dokumen Pendukung
Jika Anda seorang pengusaha maka dokumen yang Anda lampirkan adalah SIUP dan
atau akte keterangan pendirian perusahaan (TDP), serta rekening koran atau
rekening tabungan 3 bulan terakhir. Semuanya cukup fotokopinya saja. Sedangkan
jika Anda seorang profesional seperti pengacara, dokter, akuntan publik, dsb.. maka
cukup sertakan rekening tabungan atau rekening koran 3 bulan terakhir dan surat
izin praktek. Juga cukup fotokopinya saja. Untuk pegawai negeri sipil (PNS) atau
TNI/POLRI lain lagi ceritanya. Dokumen yang diminta oleh bank biasanya adalah SK
pangkat terakhir atau surat pengangkatan. Ya cukup fotokopinya saja. Kartu kredit
bukan milik negara loh dan tidak bisa dipergunakan secara gratis seperti naik bus
kota atau kereta api.
Lain lagi ceritanya jika Anda sudah memiliki kartu kredit. Maka syarat
administrasinya Anda cukup menyertakan fotokopi kartu kredit bolak balik serta
billing tagihan terakhir kartu kredit yang sudah Anda miliki. Biasanya minimal 3
bulan terakhir. Untuk billing tagihan fotokopi atau asli juga tidak menjadi masalah.
Namun biasanya sih diminta yang asli. Siapa sih yang tidak mau yang virgin atau ori
(asli = original)?
Anda ditambahkan perlahan-lahan oleh bank. Tentu bank tidak mewajibkan Anda
memiliki NPWP. Yang kita bicarakan ini adalah limit kartu kredit yang pertama kali
akan diberikan pada saat disetujui.
Syarat yang satu ini juga tidak pernah diberitatahukan oleh bankir apalagi sales
kartu kredit. Setiap kali kita menjumpai sales kartu kredit di mal-mal atau di mana
saja, mereka selalu berkata begini, "Cukup fotokopi KTP saja Bu!" atau "Cukup copy
KTP dan copy kartu kredit kok Pak," dsb..dsb. Apa yang dikatakan oleh sales kartu
kredit tersebut adalah benar. Namun itu syarat dokumen seperti yang sudah kami
jelaskan. Bank tidak pernah mau membuka jelas teknik pemrosesan kartu kredit
calon nasabah mereka. Lalu apakah kalau Anda menyerahkan fotokopi KTP atau
fotokopi kartu kredit, secara otomatis permohonan kartu kredit Anda disetujui?
Sudah pasti tidak! Bank mensyaratkan apa yang disebut dengan syarat
administrasi.
kredit otomatis kalau pun Anda diberikan kartu kredit, mau gesek di mana tuh kartu
kredit? Emangnya mau digesek di batang pohon atau pantat babi? Jadi be rasional
sedikit gitu loh.