TERTIMBUN UTANG
RP 2.000 TRILIUN
WAWANCARA
HERCULES
DILARANG SEKSI
DI SENAYAN
K
O
M
I
K
P
O
L
I
S
I
D
I
B
A
K
A
R
PETUNJUK PENGGUNAAN
Halaman
geser halaman
keatas atau
kebawah untuk
membaca
halaman
selanjutnya
Slide Show
geser gambar untuk
melihat galeri foto
& sentuh foto untuk
melihat diukuran yang
lebih besar
Video, Musik,
Suara & Teks
sentuh layar untuk
melihat video,
mendengarkan
musik atau suara dan
membaca teks
Teks Scroll
Geser teks keatas
dan kebawah untuk
membaca teks
Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Deden
Gunawan, M Rizal, Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano, Bahtiar Rifai, Evi
Tresnawati, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra,
Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono
Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum Kontak
Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Wishnutama Kusubandio, Andry S. Huzain, Warnedy Kritik dan
Saran: appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan,
12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra
Siberkom, Grup Trans Corp.
FOKUS
Musang Merunduk Memburu Kill Bill
Polisi memakai jurus Musang Merunduk untuk mengejar
kelompok Edo dan Reni Kill Bill. Setelah dua minggu, Reni
ditangkap di rumah Hercules di Indramayu.
Cover: Kiagus Aulianshah
NASIONAL
Menantang Perang sang Jenderal
Ramadhan Pohan kembali
melempar tuduhan. Setelah
kepada Ical, kini serangannya
mengarah ke Jenderal
purnawirawan Wiranto. Akrobat
politik yang tak ada habisnya.
HUKUM
Skandal Anas, Seribu Serangan
Seribu Sangkalan
ALBUM
Penghargaan Garuda
INTERNASIONAL
Serangan Empat Penjuru Untuk Ahmadinejad
EKONOMI
Siap-Siap Tertimbun Utang Rp. 2.000 Triliun
PEOPLE
Slank, Maudy Ayunda, Villas-Boas
INTERVIEW
Direktur Pengejaran dan Pengedaran BNN
SENI DAN HIBURAN
Adu Taktik di Pucuk
Perang Dingin
MOMEN SEPEKAN
Malinda Dee Divonis 8 Tahun
GAYA HIDUP
Aman dan Nyaman Ber-Matic Ria
WKWKWK
Nilai Jeblok, Dosen Ditonjok
K
O
M
I
K
P
O
L
I
S
I
D
I
B
A
K
A
R
Belum habis serangan
kubu M. Nazaruddin untuk
Anas. Selain urusan duit,
Anas disebut mengawasi
penggeledahan Permai
Group.
EDISI 15 12-18 MARET 2012
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
ALBUM
B
EGAWAN Ekonomi Widjojo Nitisas-
tro, Jumat 9 Maret 2012 dini hari
berpulang di usia 84 tahun. Sebelum
dimakamkan di TMP Kalibata, jenazah Wi-
djojo disemayamkan di Gedung Bappenas,
Jakarta Pusat.
Widjojo, merupakan peletak dasar
pembangunan di masa Orde Baru. Pan-
dangannya menjadi kebijakan pemban-
gunan Indonesia di masa Orde Baru. Al-
marhum juga dikenal dengan kebijakan
ekonomi yang mengacu pada pertumbu-
han, serta perencanaan dan pemerataan.
Berkat strategi Widjojo, ekonomi Indo-
nesia yang pernah mengalami masalah di
tahun 60-70an, akhirnya kembali tumbuh.
Bahkan mengalami masa keemasan ber-
kat harga minyak. Terakhir pria kelahiran
23 September 1927 ini menjabat sebagai
penasehat ahli bidang perencanaan pem-
bangunan nasional.
(Monique)
WIDJOJO NITISASTRO WAFAT
Buku Tanri Abeng Penghargaan Garuda
FIKRI/DETIKFOTO
C
ARRIER Flag nasional, Garuda Indone-
sia dinobatkan sebagai The Best In-
ternational Airline oleh Roy Morgan,
lembaga riset internasional independen yang
berkedudukan di Australia.
Vice President Corporate Communications
PT Garuda Indonesia Tbk, Pujobroto, dalam
siaran persnya mengatakan, penetapan ini di-
dasarkan pada riset dari Februari 2011 hingga
Januari 2012. Sebanyak 91 persen responden
menyatakan sangat puas terhadap layanan Ga-
ruda Indonesia.
Penilaian terhadap Garuda melebihi pe-
nilaian terhadap maskapai penerbangan dunia
lain, semacam Singapore Airlines, Air New Zea-
land, Emirates, dan Cathay Pacific. (Monique)
D
I hari ulang tahunnya yang ke-70,
mantan Menteri BUMN Tanri Abeng
meluncurkan buku yang berjudul No
Regrets: Rekam Jejak Sang Profesional,
Teknokrat, dan Guru Manajemen di The Hotel
Ritz Carlton, Jakarta pada hari Rabu, 7 Maret
2012.
Buku ini mengulas perjalanan hidup Tanri,
mulai dari kesuksesan, pengelolaan bisnis,
manajemen hingga kehidupan kesehariannya.
No Regrets dengan setengah Begawan,
setengah entrepreneur, dan setengah-
setengah lainnya. Tapi pada titik ini, saya
menentukan pilihan hidup dengan tidak
setengah-setengah, kata Tanri.
Hadir dalam acara itu antara lain mantan
Presiden BJ Habibie dan Mantan Wapres
Jusuf Kalla. (Monique)
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
POLISI MEMAKAI JURUS MUSANG
MERUNDUK UNTUK MENGEJAR KELOMPOK
EDO DAN RENI KILL BILL. SETELAH DUA
MINGGU, RENI DITANGKAP DI RUMAH
HERCULES DI INDRAMAYU.
MUSANG
MERUNDUK
MEMBURU
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
D
ATANG ke rumah duka RSPAD Gatot Su-
broto menjadi keputusan yang disesali Irene
Sophia Tupessy alias Reni Kill Bill seumur
hidup. Seandainya bisa mengubahnya, Reni
tidak akan pernah mau menuruti perintah yang
datang dari kakaknya, Edward Tupessy alias Edo.
Semua bermula dari sebuah telepon pada Rabu,
22 Februari 2012 sore. Telepon berasal dari Edo.
Isinya, Reni diminta datang ke RSPAD karena ke-
nalan mereka, Bob Sahusilawane, meninggal di sana.
Saat itu suami Reni,
Heryanto, sedang sakit
sehingga perempuan
berusia 44 tahun itu pun
berniat tidak datang.
Namun pada malam-
nya, Reni kembali ditele-
pon Rein, tangan kanan
Edo, dengan pesan yang
sama. Hanya saja ada
pesan tambahan, yakni
Reni harus membawa
serta anak-anak yaitu
Rein, Ian, Apek, dan Bob.
Keempat orang itu merupakan orang yang menjaga
kediaman orang tua Reni dan Edo.
Perintah dari Edo ialah untuk pergi ke RSPAD dan
mengecek keberadaan Edoe Kacily alias Edoy serta
mencegah Edoy keluar dari lingkungan RSPAD,
cerita AKBP Hengky Haryadi, Kasat Reskrim Polres
Jakarta Pusat kepada majalah detik.
Edoe Kacily memiliki urusan dengan Edo Tupessy
terkait utang narkoba senilai Rp 270 juta. Kakak Reni
itu bertugas menagih utang pada Edoe. Malam itu,
Tap untuk melihat video
penangkapan Reni Kill Bill
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
Jeffry yang menjadi mediator utang, juga diketahui
berada di RSPAD.
Maka tengah malam itu dengan terpaksa, Reni
datang menjemput empat anak buahnya. Dengan
disopiri Heryanto, mereka meluncur ke RSPAD.
Di tengah perjalanan, Reni menelepon Berry,
keponakannya agar menyusul ke RSPAD.
Sampai di komplek RS tentara itu, Reni dan ke-
lompoknya tidak langsung turun karena melihat
Jeffry. Mereka tetap di mobil meski memarkir mobil
di dekat gerbang Rumah Duka RSPAD.
Beberapa saat kemudian mobil Ford Everest B 113
LSA yang membawa Edo pun tiba di RSPAD. Orang
Edo Tupessy Heryanto Robert Paliyama alias
Oncu
Reni
Edoe Kacily
Gheteres Tomatala alias Heri Tony Pocerau alias Ongen
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
paling kejam dan berpengaruh di keluarga Tupessy
itu lantas memberi perintah agar kelompoknya tetap
standby. Dalam masa menunggu ini, Reni menelepon
John Robert Paliyama alias Oncu. Beritahu anak-
anak komplek agar merapat ke RSPAD, ditunggu Om
Edo. Jangan lupa bawa parang, kata Reni seperti
dikutip Hengky.
Menuruti perintah Reni, kelompok Edo datang
dalam empat mobil pribadi (satu Kijang hitam, dua
Honda Jazz, sedan Cina berstiker BMW) dan 15 taksi.
Parang dan samurai diangkut dalam Kijang hitam
yang disopiri Berry.
Setelah sebagian kelompoknya datang, Kamis,
23 Februari dini hari, Edo, Reni, dan Heri masuk ke
rumah duka untuk melayat Bob. Usai melayat, Reni
pergi ke parkiran yang letaknya tidak jauh dari Ruang
A tempat persemayaman Bob, sementara Edo duduk
di depan ngobrol dengan Edoe.
Reni sengaja ke tempat parkir menunggu taksi
yang membawa rombongan yang menyusul datang
dari Kampung Ambon. Begitu mereka turun, Reni
langsung membayar taksi.
Reni yang membayar taksi itu, kata Jeffry.
Pengacara Reni, Charles Carlo pun membenarkan
Reni membayar taksi yang datang ke RSPAD. Namun
katanya hanya satu taksi yang dibayar perempuan
yang biasa disapa mami itu.
FOTO-FOTO: EVI/DETIKFOTO
Mobil-mobil tersangka Edo Cs
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
Sementara Reni ke parkiran, Edo mengobrol
dengan Edoe Kacily, membahas masalah utang.
Kebetulan dong kita klarifikasi masalah utang ini. Ri
tolong panggilin Jeffry, kata Edo kepada Heryanto.
Karena Jeffry tidak kunjung datang, Edo pun men-
datangi Jeffry. Kurang ajar kamu! kata Edo sambil
menunjuk Jeffry dengan marah.
Saat itu datanglah Oncu yang juga
punya dendam pada Jeffry. Dia pun
marah besar.
Tidak lama kemudian kelompok Edo
mengamuk. Oncu terlihat paling marah
dan langsung menguber Jeffry. Jeffry
lari menyelamatkan diri, tapi tangan
dan pundaknya terkena tebasan pa-
rang. Saya sempat bilang stop, berhenti
semuanya, tutur Jeffry pada majalah
detik.
Tapi amukan massa tidak berhenti.
Kelompok Edo Cs terus mengamuk
menyabetkan samurai dan parang ke-
pada kelompok Jemmy Berhitu alias
Jemmy Tato yang sedang melayat Bob.
Serangan dengan samurai dan parang
berlangsung sangat beringas bak aksi di film Kill Bill
yang dibintangi Uma Thurman. Sangat beringas.
Mereka itu biadab, menyerang pelayat di dekat mayat
dan di lingkungan TNI, kata Jemmy kepada majalah
detik.
Ada sejumlah kesaksian Reni ikut membawa
samurai mirip aksi Uma Thurman saat memerankan
Beatrix Kiddo dalam film yang disutradarai Quentin
Tarantino itu. Karena kesaksian ini pula maka me-
dia massa kemudian menjulukinya sebagai Reni Kill
ISTIMEWA
AKBP Hengky Haryadi (kanan)
dan Reni Tupessy di rumah
Hercules, Indramayu
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
Bill.
Namun Jeffry tidak mengetahui secara pasti apa-
kah Reni ikut membacok kelompok Jemmy Tato yang
saat itu melayat Bob? Saya tidak lihat. Tapi mungkin
anak-anak yang lihat. Reni yang mengatur lapangan.
Dia mau tunjukin kalau dia yang mengumpulkan pa-
sukan, kata Jeffry.
Kepada penyidik, Reni terus-menerus mem-
bantah membawa samurai ataupun parang. Dia
berulang kali mengatakan tidak bawa, kata Charles
Carlo, pengacara Reni.
Serangan brutal itu menyebabkan dua orang dari
kelompok Jemmy Tato tewas dan empat orang luka-
luka, salah satunya adik kandung Jemmy Tato, Yopi
Berhitu. Polisi kemudian menangkap 56 orang yang
diduga terlibat, 10 di antaranya sudah ditetapkan
sebagai tersangka. Dari 10 itu, Reni dan Edo lang-
sung menjadi target polisi beberapa saat setelah se-
rangan.
VVV
Kamis pukul 03.00 WIB, Polres Jakpus mem-
bentuk tim Satgasus untuk menyelidiki kasus
penyerangan di RSPAD itu. Satgassus dipimpin Ka-
polres Kombes Pol AR. Yoyol. Berbekal petunjuk
ada mobil Kijang berwarna hitam yang dipakai saat
serangan, polisi langsung ke Kampung Ambon dan
menemukan mobil itu ada di bengkel di kawasan
tersebut.
Diperoleh informasi mobil itu akan segera diubah
warna catnya.
Kita pakai jurus musang merunduk di rerum-
putan, jadi anggota sembunyi di bengkel itu. Saat ada
pria dengan bercak darah di celananya langsung kita
Kita pakai
jurus musang
merunduk di
rerumputan,
jadi anggota
sembunyi di
bengkel itu. Saat
ada pria dengan
bercak darah
di celananya
langsung kita
tangkap.
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
hampir hidup sebatang kara karena mama dan papa-
nya, Reni dan Heryanto, ditahan polisi.
Kalau sudah masuk ke situ dia menangis,
dan terus menangis, kata Sentike, sesaat setelah
mengantar Reni kembali ke selnya.
Reni sebenarnya tidak terlalu merisaukan kasus
yang kini dihadapinya. Dia lebih khawatir soal nasib
anak-anaknya yang tinggal di Kampung Ambon tanpa
pengasuh.
Saya kasihan sama anak-anak, mereka ting-
gal di komplek Kampung
Ambon, kata Reni seperti
ditirukan Sentike. Reni juga
terus merasa bersalah
karena telah meninggalkan
enam anaknya untuk me-
larikan diri.
Jul, anak kedua Reni,
bahkan sempat marah dan
kecewa dengan mamanya.
Remaja berusia 17 tahun
itu menyayangkan mama
dan papanya memilih ka-
bur dari kejaran polisi dan
meninggalkan anak-anak
di rumah sendirian.
Kenapa sih mama harus lari? Kenapa sih mama
harus pergi? Kenapa tidak pernah komunikasi dengan
anak-anaknya? Mungkin mama pikir Jul (panggilan
Jul) ini bukan anak mama apa ya? kata Jul masih
seperti diceritakan Sentike.
Meski masih muda, Jul sangat paham mengapa
mama dan papanya berurusan dengan polisi. Menu-
rutnya, itu memang konsekuensi dari segala hal yang
HASAN ALHABSHY /DETIKFOTO
Para tersangka kasus
penyerangan di Rumah Duka
RSPAD Gatot Subroto.
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
telah dilakukan kedua orang tuanya. Namun sebagai
anak, Jul berharap masih bisa terus bertemu dengan
mama dan papanya.
Meski harus tinggal berpisah karena kasus, Jul
berharap masih bisa bertemu dengan mama dan pa-
panya. Jul ingin kedua orang tuanya dalam kondisi
baik-baik saja.
Bisa meluk mama Jul, bisa meluk papa Jul. Itu
jauh lebih bagus, kata Jul. Tak cuma Jul, adiknya Lin
juga sangat hancur hatinya.
Saat dipertemukan dengan papa dan mamanya
di Polres Jakarta Pusat, Lin terus menerus menan-
gis sambil memeluk papanya. Pelajar SMP itu terus
menarik kerah baju papanya sambil terus bertanya
mengapa orang tuanya meninggal-
kannya?
Kami harus tinggal dengan sia-
pa? kata Lin sambil terus berurai air
mata. Sementara kakak-kakaknya,
Pat dan Jul yang juga ada dalam per-
temuan itu hanya bisa menatap sang adik dengan
sedih.
Heryanto dan Reni pun tidak mampu berkata-
kata menghadapi rengekan anak kandungnya itu.
Mereka terus menerus menangis. Air matanya terus
bercucuran sambil tangannya memeluk si buah hati.
Tiga anak mereka yang lebih kecil belum menger-
ti apa yang terjadi pada orang tuanya. Karena itu
pula, Reni sangat tertekan. Dia terus memikirkan
bagaimana cara menjelaskan masalah yang diha-
dapinya ini kepada anak-anaknya.
Dia tertekan dan depresi sekali, kata Sentike.
Kepada polisi, Reni mengaku sebenarnya tidak
ingin ikut datang ke RSPAD saat penyerangan itu
Tiga anak mereka yang
lebih kecil belum mengerti
apa yang terjadi pada orang
tuanya. Karena itu pula,
Reni sangat tertekan.
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
terjadi. Ia terus-menerus menyalahkan dirinya.Na-
mun nasi sudah jadi bubur. Reni harus mempertang-
gungjawabkannya di muka hukum. Ia dan suaminya
terancam hukuman mati. Reni dijerat dengan pasal
55 KUHP yakni turut serta dalam tindak pidana. Se-
mentara sang kakak, Edo, dijerat pasal 340 tentang
pembunuhan, 170 tentang pengeroyokan, dan pasal
351 ayat 3 KUHP tentang pembunuhan berencana
sampai mati.
Charles Carlo Lesiasel, saat menjadi pengacara
Reni membantah kliennya menjadi otak serangan
di RSPAD. Ditegaskan, Reni tidak membawa parang
maupun samurai seperti yang diberitakan oleh ban-
yak media.
Tapi pada prinsipnya saudara Reni itu bertang-
gung jawab atas kesalahannya, tegas Charles. Ju-
mat, 9 Maret 2012, Charles mundur dari pengacara
Reni dan hingga kini belum ada penggantinya. (KEN/YOG)
HASAN ALHABSHY /DETIKFOTO
Polisi gelar barang bukti dan para
tersangka penyerangan di Rumah
Duka RSPAD Gatot Subroto.
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
S
ETELAH Reni Kill Bill dan
suaminya, Heryanto, melarikan
diri, anak-anak mereka harus
melakukan segala upaya untuk bertah-
an hidup. Anak kedua Reni, Jul, bahkan
terpaksa mengamen.
Jadi ketika dia pulang, dia kasih ke
adik-adiknya uang, itu hasil ngamen
sehabis pulang sekolah, cerita Kanit
Perlindungan Perempuan dan Anak
(PPA) Polres Jakarta Pusat AKP Sen-
tike B. S.H., kepada majalah detik.
Jul sempat kebingunan saat tiba-ti-
ba mama dan papanya menghilang. Dia
bingung bagaimana nanti ongkos seko-
lah untuk adik-adiknya? Remaja yang
akrab disapa Jul itu terpaksa mem-
buka celengan. Meski sudah mengirit,
uang celengan itu habis hanya dalam
beberapa hari saja.
Saking tak punya uangnya, Jul dan
adik-adiknya pernah makan satu Indo-
mie dibagi untuk bertiga. Jul juga ma-
kin bingung karena adiknya sudah dua
bulan belum bayar uang sekolah.
Tapi mereka solid dan saling
menguatkan, cerita Sentike.
Bayangan keluarga Reni hidup me-
wah karena punya lapak narkoba sama
sekali tidak terlihat.
Anak-anak Reni, sebenarnya bisa
saja meminta bantuan kepada ke-
luarga besarnya yang hidup berkecu-
kupan. Tapi Jul tidak melakukannya
karena Reni mendidik mereka untuk
tidak gampang minta bantuan kepada
orang lain. Jadi setelah dia antar adik-
adiknya sekolah, dia pergi ngamen,
kata Sentike.
Meski tumbuh di lingkungan yang
keras, anak-anak Reni jauh dari sikap
kasar. Menurut Sentike, cara berbicara
mereka justru sangat lembut.
Selama ini Reni sangat disiplin
mendidik keenam anaknya. Anak-anak
tidak dibiarkan bergaul bebas di Kam-
pung Ambon.
Dia (Reni) melindungi supaya
anak-anaknya tidak mengetahui ling-
kungan di sekitar situ. Dia jaga sekali
anak-anaknya, kata Sentike.
Jul memang sempat malu orang
tuanya memiliki masalah hukum. Mes-
ki begitu, dia tetap menyayangi mama
dan papanya.
Selain mengurus adik-adiknya, Jul
juga menyempatkan diri untuk menel-
epon kantor polisi menanyakan kondisi
orangtuanya. Jul bahkan berpesan ke-
pada Sentike agar mau menjaga sang
mama.
(KEN/YOG)
Anak Reni Ngamen untuk Makan
Reporter: Evi Tresnawati
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
HERCULES MEMBANTAH MENGENAL RENI KILL BILL. SOAL RENI SEMBUNYI DI
RUMAHNYA DI INDRAMAYU, SEMUA ULAH ADIK ANGKATNYA, BOBY. HERCULES
SIAP DIPERIKSA POLISI.
Reporter: M Rizal, Deden Gunawan
S
EKOLAH yang aneh. Mungkin demikian
orang akan berpikir bila melihat sebuah
bangunan mirip gedung sekolah di Jalan
Tanjung Duren Barat II, Jakarta Barat. Ge-
dung itu memang sekilas tampak seperti sebuah
sekolah. Tapi jangan salah, itu bukan sekolahan.
Di gerbang gedung itu, berkibar bendera Gerakan
Rakyat Indonesia Baru (GRIB). Tidak ada nama
Karena Adik Angkat,
Hercules Terseret
FIKRY HIDAYAT/DETIFOTO
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
sekolahan. Bila masuk ke dalam, di sana berkumpul
puluhan orang berkulit gelap, dan ruangan-ruangan
kelas di gedung itu pun disulap menjadi semacam
rumah petak.
Gedung ini selama 2 tahun terakhir memang di-
jadikan markas GRIB yang dipimpin Hercules, man-
tan preman Tanah Abang asal Timor Timur. Meski
organisasi itu baru berusia 6 bulan, tetapi anggotanya
saat ini sudah mencapai 17 ribu orang, dan pada
deklarasi yang akan digelar Mei 2012 diperkirakan
akan dihadiri sebanyak
20 ribu orang.
Hercules saat mem-
berikan bantuan kor-
ban kebakaran di Tam-
bora, Jakarta Utara,
mengatakan, ia mu-
lai mengubah haluan
hidupnya sejak 2006.
Sejak itu, aktivitas dunia
hitam yang sejak 1990-
an dijalani pelan-pelan
ditinggalkan. Pria ber-
nama lengkap Hercules
Rozario Marshal itu pun
kini memilih menge-
lola bisnis pertanian dan
properti bersama anak buahnya.
Sementara di bidang sosial, Hercules mem-
bentuk GRIB. Dengan ormas ini Hercules berharap
dapat membantu masyarakat lainnya yang terkena
musibah.
Upaya Hercules mengubah citra dirinya sebagai
preman dan beralih ke bisnis yang halal, sedikit ter-
Hercules
WARTA KOTA/ADHY KELANA
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
ganggu dengan munculnya kabar beberapa hari lalu.
Rumah Hercules di Indramayu ternyata dijadikan
tempat persembunyian Irene Sophia Tupessy alias
Reni Kill Bill.
Reni sempat menjadi target pencarian polisi
pascaperistiwa penyerangan di rumah duka RSPAD,
23 Februari 2012. Selama dua pekan setelah ke-
jadian, Reni pun raib. Tim Satgassus yang dibentuk
Polres Metro Jakarta Pusat memburu Reni ke Bali,
Sukabumi, dan seantero Jakarta. Namun jejak Reni
baru diketahui pada 4 Maret 2012. Berdasarkan
keterangan Boby, tangan kanan Hercules, Reni ber-
sembunyi di rumah Hercules.
Tertangkapnya Reni di rumah Hercules mau tidak
mau menyeret tokoh preman asal Timor Timur itu.
Bahkan Polres Metro Jakarta Pusat pun berencana
memeriksa Hercules. Saya akan datang, kata Her-
cules kepada majalah detik.
Meski bersedia diperiksa, Hercules
mengaku sama sekali tidak tahu Reni
bersembunyi di rumahnya di Indramayu.
Ia bahkan mengaku sudah lama tidak
mengunjungi rumahnya itu. Kasus
itu merupakan urusan Boby tanpa
sepengetahuan Hercules.
Ini saja sudah tiga bulan saya ti-
dak ke sana, tegas Hercules.
Sumber majalah detik yang
merupakan teman Hercules pun
mengatakan, Hercules tidak punya
hubungan apa-apa dengan Edo, yang
punya hubungan dengan Edo adalah
Boby, adik angkatnya Hercules. Bah-
kan Boby berulang kali membantu
Boby
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
bisnis Edo di Kampung Ambon.
Boby saat ditemui majalah detik di rumahnya
juga menegaskan, Hercules tidak punya hubungan
dengan Edo. Hercules bahkan sempat mema-
rahi Boby karena membawa Reni bersembunyi di
rumahnya. Tapi setelah saya jelaskan Pak Hercules
maklum , ujar Boby.
Boby mengaku ia menolong Reni, murni alasan
kemanusiaan. Reni merasa ketakutan terutama ter-
hadap nasib anak-anaknya yang masih ber-
sekolah. Lagi pula Reni diinapkan di rumah
Hercules supaya mudah untuk didatangkan
saat dibutuhkan keterangannya oleh polisi.
Boby mengakui sangat mengenal Reni.
Sebab perempuan berusia 40 tahunan itu
merupakan adik kenalannya, Edo. Karena
adiknya Edo jadi saya kenal Reni, jelasnya.
Perkenalan Boby dengan Edo terjadi pada
2011. Saat itu kelompok Edo diduga terlibat
dalam pengrusakan mobil pengurus PSSI
Andi Darussalam di kantor KONI, 4 April 2011.
Buntut peristiwa itu, Boby diminta polisi
untuk memediasi Edo supaya mau mem-
berikan keterangan soal kasus pengru-
sakan itu. Kepada Edo, Boby menyarankan,
kalau memang terlibat ia harus bertang-
gung jawab. Kalau anak buahnya yang ter-
libat, Edo diminta untuk menyerahkannya
ke polisi. Ternyata saran itu didengar. Edo dan anak
buahnya akhirnya datang ke Polda Metro Jaya untuk
memberikan keterangan.
Beberapa bulan setelah itu, Boby kembali beruru-
san dengan Edo. Ia dimintai bantuan Polres Metro
Jakarta Barat untuk memediasi peristiwa bentrok
Edo
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
warga dengan puluhan orang di Kampung Ambon,
Senin 29 September 2011 yang menewaskan dua
orang.
Usai peristiwa itu, Boby meminta Edo untuk me-
nyerahkan anak buahnya yang terlibat ke polisi. Saya
sendiri yang membawa anak buah Edo ke kantor
polisi, terangnya.
Karena interaksi itu, hubungan keduanya pun
semakin akrab. Mereka dalam banyak kesempatan
sering bertemu, termasuk dengan Reni. Nah, ke-
tika ada peristiwa penyerangan di RSPAD, Boby juga
sempat diminta bantuan untuk datang ke Kampung
Ambon. Namun karena Edo sudah ditangkap, Boby
pun mengimbau anak buah Edo untuk menyerahkan
diri.
Boby mengklaim caranya itu mendapat respons
dari para pelaku penyerangan. Buktinya ada 4 orang
yang menyerahkan diri ke Koramil. Itu saya yang su-
ruh, ungkapnya. (DEN/YOG)
Kantor Gerakan
Rakyat Indonesia
Baru (GRIB)
FIKRY HIDAYAT/DETIFOTO
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
H
ERCULES diseret-
seret dalam ka-
sus penyerangan di
rumah duka RSPAD, Kamis
23 Februari 2012. Salah
seorang tersangka, Irene
Sophia Tupessy ditangkap
polisi di rumahnya.
Berikut wawancara ma-
jalah detik dengan Hercules
yang dilakukan dalam dua
kali percakapan telepon:
Apa kabar?
Saya lagi di rumah sakit
Puri.
Sakit apa?
Kena typus.
Irene ditangkap di
rumah Anda di Indramayu.
Bagaimana penjelasan-
nya?
Iya, saya dapat informa-
si dari anak-anak katanya
dia ke sana. Yang bawa itu
Boby, saudara saya. Tanpa
sepengetahuan saya. Saya
tidak kenal dengan Reni.
Coba kamu hubungi
Boby saja.
Waktu itu Anda dima-
na?
Saya di Jakarta, sudah
tiga bulan tidak ke sana.
Biasanya dua bulan sekali.
Apakah rumah di Indra-
mayu itu rumah Anda?
Iya. Tempat itu memang
boleh disinggahi siapa
saja. Siapapun silakan saja
kalau mau datang ke rumah
saya. Itu rumah kosong kok.
Pintu rumah saya terbuka
untuk siapa pun.
Anda mengenal Reni
dan keluarganya?
(Reni) Itu adik Edo.
Tetapi saya tak kenal Reni
secara pribadi.
Apakah Anda yang me-
nyuruh Reni sembunyi di
Indramayu?
Nggak. Itu Boby. Ya Reni
mungkin cerita ke Boby
minta perlindungan karena
merasa tidak bersalah. Ya
namanya juga mungkin
perempuan yah, jadi dia
dilindungi.
Anda kan bisa terjerat
pidana karena menyembu-
nyikan buronan?
Orangnya yang tahu
(Boby) sudah diperiksa oleh
kepolisian. Saya tidak tahu.
Apakah Anda tahu soal
keributan di RSPAD?
Saya nggak tahu. Itu
kan orang Ambon. Saya kan
orang Timor Leste.
Polisi rencananya tetap
akan memeriksa Anda.
Bagaimana tanggapan
Anda?
Sebagai warga negara
taat hukum, saya akan
datang. Saya menghormati.
Anda tidak takut
berurusan lagi dengan ke-
polisian?
Karena apa? Harus ada
dasarnya. Karena terkait
apa dan informasi dari sia-
pa? (AI/YOG)
Hercules:
Saya Tak Kenal Reni
Kill Bill
Reporter: E Mei Amelia & Isfari Hikmat
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
INTERVIEW
BEGINI, KALAU KAMI, SIAPAPUN YANG MEM-BACKING-I
KITA SIKAT. KALAU KITA MAU EKSEKUSI ITU HARUS MATANG.
KALAU KAMI HANYA RAZIA, DITERTAWAKAN NANTI.
Reporter: Monique Shintami
FOTO: FIKRY HIDAYAT / DETIKFOTO
Direktur Pengejaran & Pengedaran BNN:
SIAPAPUN BACKING
KAMPUNG AMBON
KITA SIKAT
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
INTERVIEW
Jadi dari sisi
penegakan
hukum, perlu
yang tegas
dan keras,
tunjukkan
bahwa kita
konsisten, kita
tidak pandang
bulu.
J
UMLAH penduduk Indonesia yang terkena
narkoba sudah jutaan, tepatnya, 3,8 juta.
Narkoba kini bahkan sudah meracuni semua
kalangan dari semua profesi.
Tidak ada satu instansi yang bisa mengatakan
bahwa instansinya dijamin bersih, tidak akan ke-
masukan narkoba, kata Direktur Pengejaran dan
Pengedaran Badan Narkotika Nasional Brigjen Pol.
Benny J. Mamoto.
Perkembangan bisnis haram narkoba memang
sudah merata di seluruh daerah. Di Jakarta, ada
Kampung Ambon yang dikenal sebagai pusat narko-
ba. Mengapa Kampung Ambon seolah tidak tersen-
tuh? Siapa yang mem-backing-i? Apa yang akan di-
lakukan BNN?
Berikut petikan wawancara Monique Shintami
dari majalah detik dengan Direktur Pengejaran dan
Pengedaran BNN Brigjen Pol. Benny J. Mamoto di
sela-sela rapat rencana kerja BNN:
Apa pemicu maraknya peredaran dan penggu-
naan narkoba?
Banyak faktor. Misalkan banyak pengangguran.
Salah satunya memang faktor ekonomi. Faktor pen-
didikan juga penting, tapi bukan berarti yang berpen-
didikan bersih, nggak juga.
Bagaimana tindakan aparat dalam menangani
peredaran narkoba?
Kalau aparatnya terlibat, ya lebih parah lagi,
mempermudah proses. Jadi dari sisi penegakan hu-
kum, perlu yang tegas dan keras, tunjukkan bahwa
kita konsisten, kita tidak pandang bulu. Ini dari sisi
represif, dalam rangka menekan supply, dalam rang-
ka menekan pengedaran.
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
INTERVIEW
Diikuti juga dengan upaya menekan permintaan,
demand. Cara menekan demand itu misalnya dari
yang kenal, laporlah. Sekarang Peraturan Peme-
rintah wajib lapor itu sudah diatur. Dengan mereka
melapor, (penggunanya) bisa direhabilitasi, diobati
sampai sembuh. Harus beriringan antara supply ha-
rus ditekan dengan pemberantasan, dan demand di-
tekan dengan rehabilitasi.
Ada satu lagi, yang sudah terkena itu sekitar 3,8
juta, hasil penelitian antara BNN dengan Litbang UI.
Itu setara dengan 2,2 persen total penduduk Indone-
sia. Nah kalau keluarga bisa menjaga, membentengi
agar anak-anaknya ti-
dak terjangkit narkoba,
sehingga angka 97,8
persen itu bertahan saja,
sudah bagus.
Sampai saat ini su-
dah adakah yang lapor?
Sudah, sudah ada. Ti-
dak hanya itu, informasi
kepada publik masih
perlu terus ditingkatkan.
Beberapa waktu yang
lalu saya ada imbauan,
tidak ada satu instansi yang bisa mengatakan bahwa
instansinya dijamin bersih, tidak akan kemasukan
narkoba. Hayo, mau sebut mana, saya bisa sebut.
Profesi apa, saya bisa sebut, bahkan dokter seka-
lipun. Salah satunya kita mengimbau, mohon pe-
mimpin instansi sedini mungkin melakukan tes urine
kepada seluruh stafnya. Tujuannya untuk identifikasi,
jadi kalau ada instansi yang menemukan itu, segera
obati atau jika memang ada sanksi internal harus
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
INTERVIEW
diskors, harus dipecat atau apa.
Sejak kapan Kampung Ambon, Jakarta dikenal
sebagai tempat peredaran narkoba?
Kampung Ambon itu kan relokasi, dari tempat se-
belumnya yang notabene sudah seperti itu. Perilaku-
nya tidak berubah, orang-orangnya tidak berubah.
Memang idealnya sebaiknya ketika relokasi, itulah
kesempatan untuk menata kembali, mengubah gaya
hidup, mindset orangnya. Kalau ini kan hanya memin-
dahkan masalah.
Bagaimana BNN menangani masalah di Kam-
pung Ambon?
BNN ada gerakan di Kampung Ambon, namanya
Community Development. Targetnya adalah mengalih-
kan mereka yang tadinya berprofesi jualan narkoba,
ke profesi yang legal.
Program ini sudah berjalan, dari sekitar tahun
2008 atau 2009, tapi memang belum maksimal. Kita
tahu karakteristik Kampung Ambon, masyarakatnya
tertutup karena pengaruh kelompok jaringan ini, jadi
sudah telanjur menikmati. Untuk mengubah ini bu-
tuh pendekatan secara komprehensif.
Kampung Ambon terkesan seperti tak tersen-
tuh?
Begini, kalau kami, siapapun yang mem-backing-i
kita sikat. Kalau kita mau eksekusi itu harus matang,
jaringan harus ada, barang bukti harus ada, harus
terungkap, tidak seperti razia. Kalau kami hanya ra-
zia, ditertawakan nanti. Untuk bisa sampai jelas, kita
perlu waktu.
Adakah kemungkinan oknum aparat ada di balik
jaringan itu?
Oknum itu kita tidak bisa tutup mata. Apakah dia
mengonsumsi, apakah dia terlibat dalam peredaran,
Targetnya
adalah
mengalihkan
mereka
yang tadinya
berprofesi
jualan narkoba,
ke profesi yang
legal.
R
p
1
.
2
3
4
,
2
8
t
r
i
l
i
u
n
R
p
1
.
8
3
7
,
3
9
t
r
i
l
i
u
n
R
p
1
.
8
0
3
,
4
9
t
r
i
l
i
u
n
R
p
1
.
6
3
6
,
7
4
t
r
i
l
i
u
n
R
p
1
.
6
7
6
,
1
5
t
r
i
l
i
u
n
R
p
1
.
5
9
0
,
6
6
t
r
i
l
i
u
n
R
p
1
.
3
8
9
,
4
1
t
r
i
l
i
u
n
R
p
1
.
3
0
2
,
1
6
t
r
i
l
i
u
n
R
p
1
.
3
1
3
,
5
t
r
i
l
i
u
n
R
p
1
.
2
9
9
,
5
t
r
i
l
i
u
n
R
p
1
.
2
3
2
,
5
t
r
i
l
i
u
n
R
p
1
.
2
2
5
,
1
5
t
r
i
l
i
u
n
R
p
1
.
2
7
3
,
1
8
t
r
i
l
i
u
n
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
BISNIS
SEJUMLAH INVESTOR ASING MENGANCAM AKAN
MEMINDAHKAN PABRIKNYA DARI INDONESIA KE
MYANMAR DAN VIETNAM. MEREKA KEBERATAN UPAH
BURUH NAIK 7 PERSEN. HANYA GERTAK SAMBAL?
UPAH TINGGI,
JANGAN SAMPAI
INVESTOR LARI
Reporter: Monique Shintami & Mulat Esti Utami
Foto: stock.xchng
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
BISNIS
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
BISNIS
Buruh pabrik
(REUTERS)
R
IBUAN buruh pabrik garmen dan sepatu di
Banten dan Jakarta terancam kehilangan
pekerjaan. Perusahaan patungan yang
mempekerjakan mereka, berencana
memindahkan pabriknya dari Indonesia karena
masalah upah.
Perusahaan yang berniat memindahkan
pabriknya, termasuk industri padat karya yang
bergerak di bidang garmen dan produksi sepatu.
Perusahaan itu akan bertahan hingga order tahun ini
selesai, setelah itu mereka berencana memindahkan
pabrik ke Myanmar atau Vietnam.
Mereka tak tahan
dengan kenaikan UMP
jadi Rp 1,7 Juta di
Banten dan Jawa Barat.
Saat ini mereka tengah
mengajukan banding,
jika tidak ada perubahan
kebijakan terkait upah,
mereka akan hengkang,
papar Ketua Asosiasi
Pengusaha Indonesia
(APINDO) Sofyan Wanandi
kepada majalah detik.
Para investor itu sudah dibujuk untuk bertahan
atau memindahkan pabriknya ke Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Namun, Sofyan tak yakin upaya ini akan
membuahkan hasil, karena upah di dua daerah ini
juga masih lebih tinggi dibanding Myanmar. Jika
ancaman diabaikan, ratusan ribu buruh terancam
kehilangan pekerjaan.
Tak hanya di Banten, sebanyak 96 perusahaan
garmen asal Korea yang beroperasi di kawasan
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
BISNIS
Pasar Indonesia
sangat
potensial
untuk digarap.
Jika keluar,
mereka tak
bisa seenaknya
memasarkan
produknya di
sini,
B
ILA ada ungkapan cinta ditolak, dukun bertin-
dak, di Kampar, Riau muncul kejadian nilai je-
blok, dosen ditonjok.
Dosen yang kena tonjok itu, Yusrizal, dosen di
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Persada Bunda Pekanbaru.
Si penonjok bukan orang sembarangan di daerah
itu. Dia Bupati Kampar Jefri Noer yang dulunya anggota
DPRD Riau dari Partai Demokrat (PD).
Peristiwa itu bermula saat Yusrizal didatangi Jefri
yang protes karena tidak lulus mata kuliah Hukum Adat.
Saat sedang debat, tiba-tiba Jefri langsung memukul ra-
hang si dosen dengan buku.
Yusrizal kaget bukan kepayang. Tak pernah dia
bayangkan ada mahasiswa berani memukulnya. Saya
tak menyangka, apalagi mahasiswa ini baru terpilih seb-
agai Bupati Kampar, katanya.
Tak ingin insiden berlanjut, Yusrizal memilih meni-
nggalkan ruangannya. Namun Jefri malah mengancam
akan membunuh Yusrizal.
Yusrizal mengaku, nilai mata kuliah Hukum Adat
Jefri memang tidak keluar. Si dosen punya alasan kuat
mengapa Jefri tidak lulus.
Mahasiswa ini jarang masuk, dan selalu saja hasil
ujiannya nyontek dari orang lain, kata Yusrizal.
Selain itu, Jefri juga sering mengabaikan tugas yang
diberikan. Disuruh mengerjakan tugas Hukum Adat, eh
Jefri malah mengumpulkan Hukum Ekonomi.
Jefri tentu saja menampik tudingan itu.Itu tidak
benar. Jangankan memukul, menjentik pun tidak. Saya
akan laporkan balik karena ini pencemaran nama baik,
ancamnya.
Kasus kini ditangani Polda Riau. Saya sudah lapor-
kan kasus ini, kata Yusrizal di Hotel Pangeran, Jalan
Jenderal Sudirman Pekanbaru, Senin 5 Maret 2012.
(KEN/YOG)
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
Reporter: Silvia Galikano
Foto: Big Daddy Entertainment
KUALITAS MUSIK ROXETTE MASIH
SEPRIMA DUA DEKADE LALU.
LENGKINGAN MARIE FREDRIKSSON,
YANG KINI 54 TAHUN DAN SEMPAT
TERKENA TUMOR OTAK, TETAP
BERTENAGA.
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
Tap pada gambar untuk
melihat video konser
Roxette
R
OXETTE datang saat warga Jakarta demam
Java Jazz Festival. Apa lantas konsernya jadi
sepi penonton? Oh tidak. Sama sekali tidak.
Kelas tribun dan VIP Mata Elang
International Stadium, Jakarta, terisi penuh. Kelas
festival hanya menyisakan sedikit ruang untuk
penonton menggerakkan badan. Mata Elang yang
punya daya tampung 6 ribu penonton bisa dibilang
penuh.
Pukul 20.30 WIB, tanpa basa-
basi, Marie Fredriksson dan Per
Gessle masuk panggung dan
menggebrak dengan Dressed for
Success. Penonton, yang umumnya
berusia 30-an tahun, sontak
melompat-lompat, mengacungkan
tangan, dan ikut meneriakkan Im
gonna get dressed for success.
Mungkin sembari mengenang usia
belasan dan berseragam putih
abu-abu, sewaktu badan masih
lebih ringan untuk melompat-lompat.
Sudah 24 tahun berlalu sejak Dressed for Success
pertama dikenal dunia, tahun 1988. Malam itu, Marie
menyanyikan lagu ini dengan nada dasar yang sama
dengan di album, tidak menggantinya dengan nada
dasar yang lebih rendah agar aman di panggung.
Lengking lirik pembukanya, tried to make it little
by little// tried to make it by bit on my own, masih
setinggi lengking yang dulu. Usia 54 tahun, tumor
otak yang Marie derita sepanjang 2002 hingga 2005,
dan cuti panjang hampir 10 tahun guna memulihkan
kesehatannya bukan alasan untuk menurunkan
kualitas tampilan di panggung. Roxette sudah
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
Penampilan Roxette (BIG DADDY
ENTRERTAINMENT)
merebut hati penonton sejak lagu pertama.
Usai lagu kedua, Sleeping in My Car yang juga
bertempo medium beat, Marie menyapa dengan
satu kalimat, Its so nice to see you! yang disambut
riuh. The Big Love kemudian menghentak. Penonton
melonjak, semakin bersemangat menyanyikan
bagian reffrain sambil mengacungkan jari telunjuk
dan jempol, membentuk huruf L, big L.
The big love is taking the wheel// The big love goes
head over heels// The big lust, bring it into the small
world// The bigger, the better.
Hanya tujuh orang di panggung, yakni duo Roxette
dan lima musisi pendukung. Lima orang itu adalah
Christoffer Lundquist (gitar), Magnus Brjeson
(bass), Clarence fwerman (keyboard), Pelle Alsing
(drum), dan Dea Norberg (backing vocal). Mereka
yang mengawal Roxette dalam World Tour Roxette
2012 ini hingga Oktober nanti.
Roxette menyelipkan lagu balada di antara lagu-
lagu bertempo cepat. I Wish I Could Fly yang ikut
dinyanyikan lengkap oleh penonton, Stars, Shes
Nothing On (But The Radio) yang dirilis pada Januari
2011, serta Perfect Day yang diselesaikan Marie
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
dengan head voice panjang.
Perempuan berambut cepak ini mundur sebentar,
menenggak air mineralnya. Per Gessle maju ke mic,
Apa kabar? dia menyapa dalam bahasa Indonesia.
Kemudian melanjutkan, Next one is 25 years old this
year. Its crazy isnt it? It took us from cold cold Sweden
to hot hot Hollywood.
Aha! Hollywood! Pasti ini clue untuk It Must Have Been
Love yang jadi soundtrack film Pretty Woman. Penonton
heboh. Namun sebentar kemudian ditenangkan
dengan intro gitar Per Gessle. Suara Marie masuk,
laid back dari aslinya, Lay a whisper on my pillow//
leave the winter on the ground.
Gitar berhenti. Marie juga berhenti menyanyi,
menyodorkan mic ke penonton yang sejak awal ikut
menyanyi. Penonton yang menyelesaikan lagu itu
sampai selesai chorus.
Total ada 16 lagu yang dinyanyikan malam itu,
berturut-turut, tanpa jeda, dan tanpa bintang tamu.
Selain bermain gitar, Per Gessle memang ikut
menyanyi, tapi porsinya kecil. Vokal utama tetap diisi
Marie sepanjang dua jam manggung, dan vokalnya
prima hingga lagu ke-16. Stamina Marie sinting!
Lagu Listen to Your Heart menutup konser,
setelah dua kali menghilang ke belakang panggung
dan dua kali pula penonton berteriak, We want
more, we want more.
Terima kasih. Kami tidak mungkin pergi tanpa
memainkan lagu ini, kata Gessle. Usai membawakan
Listen to Your Heart, ketujuhnya lantas berjajar,
membungkukkan badan, dan keluar panggung.
Lampu panggung dipadamkan. Kali ini konser benar-
benar berakhir.
(SIL/YOG)
Marie bernyanyi sepanjang
dua jam manggung dengan
vokal yang prima (BIG DADDY
ENTERTAINMENT)
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
PENSIUNAN MATA-MATA DIBERI TUGAS MENCARI AGEN GANDA
DI BADAN INTELIJEN INGGRIS. PERTANYAAN BESAR, APAKAH
DIA BERPERAN SEBAGAI BIDAK CATUR ATAUKAH PEMAINNYA?
Reporter: Silvia Galikano
Foto: bangordailynews.com
ADU TAKTIK
DI PUCUK
PERANG DINGIN
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
I
NGGRIS, awal 1970-an. Perang Dingin sedang
dingin-dinginnya. Negara-negara Barat dan
Soviet di pucuk kecurigaan. Skandal marak
berpusar pada kegiatan mata-mata yang
memata-matai mata-mata.
George Smiley (Gary Oldman), mata-mata Inggris
yang sudah pensiun, ditugaskan kembali secara diam-
diam di luar badan intelijen. Tugasnya membereskan
Dinas Rahasia Inggris (MI-6) yang diresahkan adanya
agen ganda yang bekerja untuk Soviet.
Smiley menghubungi kolega-koleganya dulu. Di
antaranya Ricki Tarr (Tom Hardy) bad boy yang pernah
jadi mata-mata di Istanbul dan nyaris membuka
misteri adanya agen ganda di sana. Ada juga Peter
Guillam (Benedict Cumberbatch) yang dia jadikan
tangan kanannya.
Ricki Tarr saat di Istanbul terlibat hubungan
asmara dengan Irina (Svetlana Khodchenkova), yang
adalah kekasih mata-mata Soviet, mata-mata yang
Tap pada gambar untuk melihat video
trailer Tinker Tailor Soldier Spy
Judul:
Tinker Tailor Soldier
Spy
Kategori:
Drama, misteri,
thriller
Sutradara:
Tomas Alfredson
Penulis skenario:
Bridget OConnor,
Peter Straughan
Pemain:
Gary Oldman,
Colin Firth, Tom
Hardy, John Hurt,
Toby Jones, Mark
Strong, Benedict
Cumberbatch,
Ciarn Hinds
Durasi:
127 menit
SENI & HIBURAN
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
Ricki Tarr (foto atas) menjalin
hubungan dengan Irina (foto
bawah), kekasih mata-mata
Soviet. (ALLMOVIEPHOTO.COM)
selama ini jadi incarannya. Tapi ketika
penyamaran si mata-mata terkuak, Tarr
hilang kontak dengan perempuan ini.
Sementara itu, Peter Guillam punya
tugas menyusup ke badan intelijen
dan mencuri dokumen rahasia di
sana. Guillam bekerja cepat. Dokumen
ditemukan, tapi halaman yang dicari
telah hilang disobek. Semakin kuat
dugaan adanya agen ganda di tubuh MI-
6.
Kecurigaan adanya agen ganda ternyata bukan
baru-baru ini saja. Kolega lama Smiley yang juga
sudah pensiun, Connie Sachs (Kathy Burke) yang
dulu bertugas sebagai analis data, bahkan sudah
mencium hal ini saat dia masih aktif,
tapi kemudian dibungkam atasannya,
Percy. Dengan alasan mengurus yang
tidak perlu itu pula dia diberhentikan.
Smiley beradu cerdas dengan kepala
mata-mata Soviet, Karla. Keduanya
sudah pernah berjumpa dulu sekali,
ketika Smiley ke Soviet untuk mengajak
sejumlah mata-mata Soviet menjadi
agen ganda. Di antara yang banyak
berhasil direkrut, Karla menolak karena
besar cintanya pada Soviet.
Saat itulah saya tahu bahwa dia bisa dikalahkan.
Karena dia fanatik, dan yang fanatik selalu pada
akhirnya tidak yakin, Smiley bercerita pada Tarr.
Thriller yang kompleks ini diadaptasi dari novel
berjudul sama karya John le Carre yang terbit
pada 1974. Bridget OConnor dan Peter Straughn
mengadaptasinya ke dalam film dengan cermat dan
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
dingin.
Peran kunci Smiley si poker-
face dimainkan dengan sangat
memukau oleh Gary Oldman.
Brilian sekali cara Oldman
menjaga tempo dan membuat
perhitungan matang di setiap
jeda kalimat. Smiley menghadapi
siapa saja dan dalam keadaan
apa saja dengan ekspresi datar,
kecuali sedikit emosional itu pun
cuma sedikit, ketika memergoki
istrinya berselingkuh dengan Bill
Haydon.
Kembali ke agen ganda, jadi siapa agen ganda
itu? Apakah kepala badan intelijen baru, Percy (Toby
Jones) yang pernah memecat Sachs? Ataukah
rekan Percy, Roy Bland (Ciaran Hinds)? Bawahan
Percy, Esterhase (David Dencik)? Atau si flamboyan
Bill Haydon (Colin Firth)? Bagaimana pula dengan
Jim Prideaux (Mark Strong) yang dilaporkan tewas,
tapi dua bulan kemudian ternyata ada dana yang
dialokasikan untuknya?
Lantas siapa yang mendapat julukan Tinker
(Pematri), Tailor (Penjahit), dan Soldier (Tentara)?
Siapa pula Spy (Mata-mata)? Tinker Tailor Soldier
Spy menyembunyikan semua rahasia itu dengan
baik. Rapat dan rapi hingga tak lebih dari lima menit
terakhir film, simpul-simpul rahasia itu terbuka
beruntun.
Tonton filmnya hingga selesai, maka Anda bahkan
akan bisa menjawab siapa paling mata-mata di
antara semua mata-mata di sini.
(SIL/YOG)
Esterhase (David Dencik) dan
George Smiley (Gary Oldman)
(FANPOP.COM)
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
( 21 CINEPLEX )
( 21 CINEPLEX )
( 21 CINEPLEX )
NEGERI 5 MENARA
Jenis Film : Drama
Produser :
Aoura Lovenson
Chandra, Dinna Jasanti
Dan Salman Aristo
Produksi :
KG PRODUCTION
Sutradara :
Affandi Abdul Rachman
Durasi :
120 menit
KEUMALA
Jenis Film : Drama
Produser : Teuku
Muhammad Iqbal
Produksi :
Indirama Films
Sutradara : Andhy
Pulung
Durasi: 100 menit
SAFE HOUSE
Jenis Film: Action
Produser :
Scott Stuber
Produksi :
Universal Pictures
Sutradara :
Daniel Espinosa
Durasi:117 menit
K
ISAH tentang kesungguhan
dan kerja keras enam sahabat
di Pondok Madani. Berbekal
semangat man jadda wa jada (siapa
yang bersungguh-sungguh akan
berhasil) mereka bisa meraih puncak
menara, cita-cita mereka selama ini.
S
ENJA. Momen alam yang
paling indah. Setidaknya itu
menurut Langit, sang fotografer.
Awalnya senja cuma pelarian atas
kekecewaannya terhadap masa lalu.
Pelarian yang justru mengajarkannya
banyak makna kehidupan. Jadilah
ia mengadakan pameran foto
bertema langit senja di sebuah kapal.
Siapa sangka, di kapal ia justru
terlibat perdebatan menyebalkan
yang mengusik lagi soal idealismenya
sebagai fotografer dengan seorang
penulis dan pembuat sketsa yang cantik
tapi kepala batu bernama Keumala.
B
OSAN dengan kerja di belakang
meja pos CIA di Afrika Selatan,
seorang polisi (Ryan Reynolds)
mengawal seorang buronan berbahaya
(Denzel Washington) saat pos tersebut
diserang dan dihancurkan oleh tentara
bayaran. Saat ini mereka harus mencari
tahu apakah para penyerang adalah
teroris atau salah satu dari kepolisian?
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FILM PEKAN INI SENI & HIBURAN