Anda di halaman 1dari 100

EDISI 15 | 12-18 Maret 2012

TERTIMBUN UTANG
RP 2.000 TRILIUN
WAWANCARA
HERCULES
DILARANG SEKSI
DI SENAYAN
K
O
M
I
K

P
O
L
I
S
I

D
I
B
A
K
A
R
PETUNJUK PENGGUNAAN
Halaman
geser halaman
keatas atau
kebawah untuk
membaca
halaman
selanjutnya
Slide Show
geser gambar untuk
melihat galeri foto
& sentuh foto untuk
melihat diukuran yang
lebih besar
Video, Musik,
Suara & Teks
sentuh layar untuk
melihat video,
mendengarkan
musik atau suara dan
membaca teks
Teks Scroll
Geser teks keatas
dan kebawah untuk
membaca teks
Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Deden
Gunawan, M Rizal, Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano, Bahtiar Rifai, Evi
Tresnawati, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra,
Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono
Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum Kontak
Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Wishnutama Kusubandio, Andry S. Huzain, Warnedy Kritik dan
Saran: appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan,
12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra
Siberkom, Grup Trans Corp.
FOKUS
Musang Merunduk Memburu Kill Bill
Polisi memakai jurus Musang Merunduk untuk mengejar
kelompok Edo dan Reni Kill Bill. Setelah dua minggu, Reni
ditangkap di rumah Hercules di Indramayu.
Cover: Kiagus Aulianshah
NASIONAL
Menantang Perang sang Jenderal
Ramadhan Pohan kembali
melempar tuduhan. Setelah
kepada Ical, kini serangannya
mengarah ke Jenderal
purnawirawan Wiranto. Akrobat
politik yang tak ada habisnya.
HUKUM
Skandal Anas, Seribu Serangan
Seribu Sangkalan
ALBUM
Penghargaan Garuda
INTERNASIONAL
Serangan Empat Penjuru Untuk Ahmadinejad
EKONOMI
Siap-Siap Tertimbun Utang Rp. 2.000 Triliun
PEOPLE
Slank, Maudy Ayunda, Villas-Boas
INTERVIEW
Direktur Pengejaran dan Pengedaran BNN
SENI DAN HIBURAN
Adu Taktik di Pucuk
Perang Dingin
MOMEN SEPEKAN
Malinda Dee Divonis 8 Tahun
GAYA HIDUP
Aman dan Nyaman Ber-Matic Ria
WKWKWK
Nilai Jeblok, Dosen Ditonjok
K
O
M
I
K

P
O
L
I
S
I

D
I
B
A
K
A
R
Belum habis serangan
kubu M. Nazaruddin untuk
Anas. Selain urusan duit,
Anas disebut mengawasi
penggeledahan Permai
Group.
EDISI 15 12-18 MARET 2012
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
ALBUM
B
EGAWAN Ekonomi Widjojo Nitisas-
tro, Jumat 9 Maret 2012 dini hari
berpulang di usia 84 tahun. Sebelum
dimakamkan di TMP Kalibata, jenazah Wi-
djojo disemayamkan di Gedung Bappenas,
Jakarta Pusat.
Widjojo, merupakan peletak dasar
pembangunan di masa Orde Baru. Pan-
dangannya menjadi kebijakan pemban-
gunan Indonesia di masa Orde Baru. Al-
marhum juga dikenal dengan kebijakan
ekonomi yang mengacu pada pertumbu-
han, serta perencanaan dan pemerataan.
Berkat strategi Widjojo, ekonomi Indo-
nesia yang pernah mengalami masalah di
tahun 60-70an, akhirnya kembali tumbuh.
Bahkan mengalami masa keemasan ber-
kat harga minyak. Terakhir pria kelahiran
23 September 1927 ini menjabat sebagai
penasehat ahli bidang perencanaan pem-
bangunan nasional.
(Monique)
WIDJOJO NITISASTRO WAFAT
Buku Tanri Abeng Penghargaan Garuda
FIKRI/DETIKFOTO
C
ARRIER Flag nasional, Garuda Indone-
sia dinobatkan sebagai The Best In-
ternational Airline oleh Roy Morgan,
lembaga riset internasional independen yang
berkedudukan di Australia.
Vice President Corporate Communications
PT Garuda Indonesia Tbk, Pujobroto, dalam
siaran persnya mengatakan, penetapan ini di-
dasarkan pada riset dari Februari 2011 hingga
Januari 2012. Sebanyak 91 persen responden
menyatakan sangat puas terhadap layanan Ga-
ruda Indonesia.
Penilaian terhadap Garuda melebihi pe-
nilaian terhadap maskapai penerbangan dunia
lain, semacam Singapore Airlines, Air New Zea-
land, Emirates, dan Cathay Pacific. (Monique)
D
I hari ulang tahunnya yang ke-70,
mantan Menteri BUMN Tanri Abeng
meluncurkan buku yang berjudul No
Regrets: Rekam Jejak Sang Profesional,
Teknokrat, dan Guru Manajemen di The Hotel
Ritz Carlton, Jakarta pada hari Rabu, 7 Maret
2012.
Buku ini mengulas perjalanan hidup Tanri,
mulai dari kesuksesan, pengelolaan bisnis,
manajemen hingga kehidupan kesehariannya.
No Regrets dengan setengah Begawan,
setengah entrepreneur, dan setengah-
setengah lainnya. Tapi pada titik ini, saya
menentukan pilihan hidup dengan tidak
setengah-setengah, kata Tanri.
Hadir dalam acara itu antara lain mantan
Presiden BJ Habibie dan Mantan Wapres
Jusuf Kalla. (Monique)
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
POLISI MEMAKAI JURUS MUSANG
MERUNDUK UNTUK MENGEJAR KELOMPOK
EDO DAN RENI KILL BILL. SETELAH DUA
MINGGU, RENI DITANGKAP DI RUMAH
HERCULES DI INDRAMAYU.
MUSANG
MERUNDUK
MEMBURU
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
D
ATANG ke rumah duka RSPAD Gatot Su-
broto menjadi keputusan yang disesali Irene
Sophia Tupessy alias Reni Kill Bill seumur
hidup. Seandainya bisa mengubahnya, Reni
tidak akan pernah mau menuruti perintah yang
datang dari kakaknya, Edward Tupessy alias Edo.
Semua bermula dari sebuah telepon pada Rabu,
22 Februari 2012 sore. Telepon berasal dari Edo.
Isinya, Reni diminta datang ke RSPAD karena ke-
nalan mereka, Bob Sahusilawane, meninggal di sana.
Saat itu suami Reni,
Heryanto, sedang sakit
sehingga perempuan
berusia 44 tahun itu pun
berniat tidak datang.
Namun pada malam-
nya, Reni kembali ditele-
pon Rein, tangan kanan
Edo, dengan pesan yang
sama. Hanya saja ada
pesan tambahan, yakni
Reni harus membawa
serta anak-anak yaitu
Rein, Ian, Apek, dan Bob.
Keempat orang itu merupakan orang yang menjaga
kediaman orang tua Reni dan Edo.
Perintah dari Edo ialah untuk pergi ke RSPAD dan
mengecek keberadaan Edoe Kacily alias Edoy serta
mencegah Edoy keluar dari lingkungan RSPAD,
cerita AKBP Hengky Haryadi, Kasat Reskrim Polres
Jakarta Pusat kepada majalah detik.
Edoe Kacily memiliki urusan dengan Edo Tupessy
terkait utang narkoba senilai Rp 270 juta. Kakak Reni
itu bertugas menagih utang pada Edoe. Malam itu,
Tap untuk melihat video
penangkapan Reni Kill Bill
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
Jeffry yang menjadi mediator utang, juga diketahui
berada di RSPAD.
Maka tengah malam itu dengan terpaksa, Reni
datang menjemput empat anak buahnya. Dengan
disopiri Heryanto, mereka meluncur ke RSPAD.
Di tengah perjalanan, Reni menelepon Berry,
keponakannya agar menyusul ke RSPAD.
Sampai di komplek RS tentara itu, Reni dan ke-
lompoknya tidak langsung turun karena melihat
Jeffry. Mereka tetap di mobil meski memarkir mobil
di dekat gerbang Rumah Duka RSPAD.
Beberapa saat kemudian mobil Ford Everest B 113
LSA yang membawa Edo pun tiba di RSPAD. Orang
Edo Tupessy Heryanto Robert Paliyama alias
Oncu
Reni
Edoe Kacily
Gheteres Tomatala alias Heri Tony Pocerau alias Ongen
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
paling kejam dan berpengaruh di keluarga Tupessy
itu lantas memberi perintah agar kelompoknya tetap
standby. Dalam masa menunggu ini, Reni menelepon
John Robert Paliyama alias Oncu. Beritahu anak-
anak komplek agar merapat ke RSPAD, ditunggu Om
Edo. Jangan lupa bawa parang, kata Reni seperti
dikutip Hengky.
Menuruti perintah Reni, kelompok Edo datang
dalam empat mobil pribadi (satu Kijang hitam, dua
Honda Jazz, sedan Cina berstiker BMW) dan 15 taksi.
Parang dan samurai diangkut dalam Kijang hitam
yang disopiri Berry.
Setelah sebagian kelompoknya datang, Kamis,
23 Februari dini hari, Edo, Reni, dan Heri masuk ke
rumah duka untuk melayat Bob. Usai melayat, Reni
pergi ke parkiran yang letaknya tidak jauh dari Ruang
A tempat persemayaman Bob, sementara Edo duduk
di depan ngobrol dengan Edoe.
Reni sengaja ke tempat parkir menunggu taksi
yang membawa rombongan yang menyusul datang
dari Kampung Ambon. Begitu mereka turun, Reni
langsung membayar taksi.
Reni yang membayar taksi itu, kata Jeffry.
Pengacara Reni, Charles Carlo pun membenarkan
Reni membayar taksi yang datang ke RSPAD. Namun
katanya hanya satu taksi yang dibayar perempuan
yang biasa disapa mami itu.
FOTO-FOTO: EVI/DETIKFOTO
Mobil-mobil tersangka Edo Cs
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
Sementara Reni ke parkiran, Edo mengobrol
dengan Edoe Kacily, membahas masalah utang.
Kebetulan dong kita klarifikasi masalah utang ini. Ri
tolong panggilin Jeffry, kata Edo kepada Heryanto.
Karena Jeffry tidak kunjung datang, Edo pun men-
datangi Jeffry. Kurang ajar kamu! kata Edo sambil
menunjuk Jeffry dengan marah.
Saat itu datanglah Oncu yang juga
punya dendam pada Jeffry. Dia pun
marah besar.
Tidak lama kemudian kelompok Edo
mengamuk. Oncu terlihat paling marah
dan langsung menguber Jeffry. Jeffry
lari menyelamatkan diri, tapi tangan
dan pundaknya terkena tebasan pa-
rang. Saya sempat bilang stop, berhenti
semuanya, tutur Jeffry pada majalah
detik.
Tapi amukan massa tidak berhenti.
Kelompok Edo Cs terus mengamuk
menyabetkan samurai dan parang ke-
pada kelompok Jemmy Berhitu alias
Jemmy Tato yang sedang melayat Bob.
Serangan dengan samurai dan parang
berlangsung sangat beringas bak aksi di film Kill Bill
yang dibintangi Uma Thurman. Sangat beringas.
Mereka itu biadab, menyerang pelayat di dekat mayat
dan di lingkungan TNI, kata Jemmy kepada majalah
detik.
Ada sejumlah kesaksian Reni ikut membawa
samurai mirip aksi Uma Thurman saat memerankan
Beatrix Kiddo dalam film yang disutradarai Quentin
Tarantino itu. Karena kesaksian ini pula maka me-
dia massa kemudian menjulukinya sebagai Reni Kill
ISTIMEWA
AKBP Hengky Haryadi (kanan)
dan Reni Tupessy di rumah
Hercules, Indramayu
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
Bill.
Namun Jeffry tidak mengetahui secara pasti apa-
kah Reni ikut membacok kelompok Jemmy Tato yang
saat itu melayat Bob? Saya tidak lihat. Tapi mungkin
anak-anak yang lihat. Reni yang mengatur lapangan.
Dia mau tunjukin kalau dia yang mengumpulkan pa-
sukan, kata Jeffry.
Kepada penyidik, Reni terus-menerus mem-
bantah membawa samurai ataupun parang. Dia
berulang kali mengatakan tidak bawa, kata Charles
Carlo, pengacara Reni.
Serangan brutal itu menyebabkan dua orang dari
kelompok Jemmy Tato tewas dan empat orang luka-
luka, salah satunya adik kandung Jemmy Tato, Yopi
Berhitu. Polisi kemudian menangkap 56 orang yang
diduga terlibat, 10 di antaranya sudah ditetapkan
sebagai tersangka. Dari 10 itu, Reni dan Edo lang-
sung menjadi target polisi beberapa saat setelah se-
rangan.
VVV
Kamis pukul 03.00 WIB, Polres Jakpus mem-
bentuk tim Satgasus untuk menyelidiki kasus
penyerangan di RSPAD itu. Satgassus dipimpin Ka-
polres Kombes Pol AR. Yoyol. Berbekal petunjuk
ada mobil Kijang berwarna hitam yang dipakai saat
serangan, polisi langsung ke Kampung Ambon dan
menemukan mobil itu ada di bengkel di kawasan
tersebut.
Diperoleh informasi mobil itu akan segera diubah
warna catnya.
Kita pakai jurus musang merunduk di rerum-
putan, jadi anggota sembunyi di bengkel itu. Saat ada
pria dengan bercak darah di celananya langsung kita
Kita pakai
jurus musang
merunduk di
rerumputan,
jadi anggota
sembunyi di
bengkel itu. Saat
ada pria dengan
bercak darah
di celananya
langsung kita
tangkap.

Jemmy Berhitu alias Jemmy Tato.


EVI/DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
tangkap, kata Kasat Reskrim Polres Jakpus AKBP
Hengky.
Polisi lantas mengamankan mobil Kijang itu dan
orang yang akan mengambil mobil itu. Namun hari
itu Satgassus hanya bisa mencokok Edo, dan tiga
anak buahnya. Sementara Reni sudah tidak ada di
Kampung Ambon.
Reni memang cukup lihai untuk lolos dari kejaran
polisi. Misalnya, ia menghitamkan rambutnya yang
sebelumnya berwarna pirang. Dia juga berpindah-
pindah tempat persembunyian. Akibatnya Satgassus
harus menelusurinya ke seantero Jakarta, Bali, dan
Sukabumi.
Reni berpindah-pindah
tempat hingga akhinya infor-
masi keberadaan Reni di se-
buah apartemen di Tanjung
Duren, Jakarta Barat, kata
Kasubdit Resmob Iptu Reza
yang memimpin pemburuan
Reni.
Setelah dipantau selama
tiga hari berturut-turut jejak
keberadaan Reni di aparte-
men itu nihil. Sebab yang
menginap di sana didaftarkan atas nama Oncu. Oncu
kemudian berhasil ditangkap di Hotel Golden Sky,
Pluit, Jakarta Utara, Jumat 2 Maret. Saat itu Oncu
sedang bersama istrinya, dan seorang wanita berini-
sial C.
Dari mulutOncu, kemudian keluar informasi anak
Reni , Pat dan Jul, berada di sebuah gedung seperti
sekolah di Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Polisi pun melakukan pengecekan di sebuah
Tap untuk melihat Trailer
Film Kill Bill-Youtube.com
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
yayasan berbendera Gerakan Rakyat Indonesia Baru
(GRIB). Yayasan ini milik Hercules, mantan preman
Tanah Abang. Benar saja, setelah dicek ternyata di
sekolah ini ditemukan beberapa anak Reni. Satgas-
sus pun langsung meminta keterangan anak-anak
itu berikut keterangan Fransisco Suarez Rekardo
alias Bobby, penanggung jawab gedung yang seperti
sekolah itu.
Akhirnya keberadaan Reni diketahui. Perempuan
berusia 44 tahun itu bersama suami sedang berada
di rumah milik Hercules di Indramayu. Polisi dengan
senjata lengkap pun bergerak ke rumah Hercules di
Indramayu, Minggu 4 Maret. Dan pukul 07.00 WIB,
Reni dibekuk saat sedang berada di dalam rumah
bersama suaminya.
Oh ini kamu! Kok mukamu beda? Rambutmu
sudah tidak pirang lagi? kata polisi pada Reni. Reni
pun menyatakan, Muka saya memang seperti ini
Pak, mau diapain lagi? Rambut saya memang sudah
dicat hitam.
Hercules membantah ikut terlibat menyem-
bunyikan Reni.Saya tidak kenal dia, kata Hercules.
VVV
Kepada Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak
Polres Jakpus AKP Sentike B. S.H., Reni menyatakan
menyesali perbuatannya. Apalagi ternyata, Edo yang
perintahnya sangat dipatuhi Reni justru menjeru-
muskan Reni. Edo, kepada penyidik menyatakan yang
punya masalah dalam kasus itu justru Reni dan Oncu.
Ia menyalahkan dirinya mengapa saya terlalu
bodoh. Karena pertamanya saya tak mau datang ke
RSPAD. Kenapa saya begitu terpengaruh? Saya be-
gitu takut, kata Reni seperti ditirukan Sentike. (DEN/IYE)
Minggu 4 Maret.
Dan pukul
07.00 WIB,
Reni dibekuk
saat sedang
berada di dalam
rumah bersama
suaminya.

MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012


FOKUS RENI KILL BILL
LIKA LIKU PERBURUAN
RENI KILL BILL
23 Februari 2012
Pukul 01.30 WIB, Reni
bersama 50-an orang
menyerang kelompok Jemmy
Tato yang sedang melayat di
Rumah Duka RSPAD. Dua
orang tewas, 4 luka.
23 Februari 2012
Beberapa jam kemudian
Polisi menangkap Edo
Tupessy alias Edo Kiting.
Lalu, polisi menangkap
4 orang lagi, 2 di
antaranya, Tomy alias
Ongen dan Gheteres
Tomatala, jadi tersangka.
Malam harinya, polisi
menangkap1 orang lagi.
25 Februari 2012
Polisi menetapkan 7 tersangka
penyerangan RSPAD.
2 Maret 2012
Polisi menangkap John Robert
alias Oncu dan istrinya di
Kondomium Hotel Golden Sky
Pluit Jakarta Barat.
3 Maret 2012
Polisi menggeledah sebuah
rumah di Tanjung Duren,
Jakarta Barat. Polisi hanya
menemukan 2 anak Reni, Pat
dan Jul. Kedua anak itu dan
Boby, adik angkat Hercules,
dibawa ke kantor polisi.
4 Maret 2012
Polisi menggerebek rumah
Hercules di Indramayu, sekitar
pukul 07.00 WIB. Reni dan
Heryanto, suaminya, ditangkap
saat masih tidur di rumah itu.
FOKUS RENI KILL BILL
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
I
RENE Sophia Tupessy alias Reni yang namanya dise-
but sebagai Reni Kill Bill diduga sebagai salah satu
otak serangan di rumah duka RSPAD. Melalui pen-
gacaranya, Charles Carlo Lesiasel, S.H, Reni mem-
bantahnya.
Dia bukan aktornya, tegas Charles kepada majalah
detik pada Rabu, 7 Maret 2012.
Namun pada Jumat, 9 Maret 2012, malam, Charles
menyatakan mundur sebagai pengacara Reni. Hingga
kini, Reni belum menunjuk siapa pengganti Charles.
Berikut wawancara dengan Charles Carlo Lesiasel,
S.H., pada Rabu, 7 Maret 2012:
Benarkah Reni membawa parang ataupun samurai
saat penyerangan di RSPAD?
Dia tidak membawa parang maupun samurai seperti
yang diberitakan oleh banyak media.
Jadi apa yang ia lakukan di sana?
Dia datang melayat. Dia kenal sama yang berduka,
dia masuk ke dalam rumah duka dan kasih salam sama
keluarga yang berduka, dia mau kasih uang duka tapi
pada saat itu dia tidak membawa amplop. Lalu keluarlah
dia ke luar rumah duka menuju warung yang ada di se-
belah kanan gerbang pintu masuk Rumah Duka RSPAD.
Sampai di pintu gerbang dia mendengar ada teriakan
Woi woi woii dia sempat lihat banyak orang sudah ko-
car-kacir, tapi dia tidak tahu orang-orang itu datang dari
arah mana, karena dia berusaha cari selamat saja dan
langsung pulang naik taksi.
Benarkah Reni membayar taksi-taksi yang diketa-
hui ialah rombongan pasukan Edo?
Betul dia bayar taksi, ada salah satu anak (buah) bu
Pengacara: Reni Bukan Aktor Serangan RSPAD
Reporter: Evi Tresnawati
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
Reni yang dia lupa namanya siapa, dia bayarin taksi. Itu
cuma satu taksi saja yang ia bayarkan, dan di dalam tak-
si itu ada 3 atau 4 orang. Mereka yang turun dari taksi itu
semua dalam keadaan tangan kosong (tidak bawa alat),
ada semua saksinya itu.
Tapi benar Reni merupakan adik kandung Edo
Tupessy?
Betul, adiknya Edo.
Kenapa Reni melarikan diri hingga Indramayu?
Karena dia takut. Dia menonton berita dan mengeta-
hui bahwa dalam kejadian itu sampai ada yang mening-
gal. Sebagai wanita, dia dalam ketakutan sekali.
Bagaimana perjalanannya hingga bisa ke rumah
Hercules di Indramayu?
Jadi sebelumnya setelah kejadian, dia pulang menuju
komplek Kampung Ambon, sehari setelahnya ada te-
man baiknya yang datang menawarkan bantuan untuk
dia, karena dia ketakutan dan panik akhirnya dia setuju.
Tetapi sebenarnya dia mau menyerahkan diri, karena
ketakutan yang luar biasa itulah dia akhirnya bersem-
bunyi.
Bagaimana kondisi Reni saat pemeriksaan berlang-
sung?
Dia dalam kondisi merasa bersalah, dia mengakui
dan mengatakan Betul saya sadar saya melanggar hu-
kum.
Apa yang Reni rasakan?
Dia stres berat, bukan stres lagi mungkin. Dia sudah
depresi.
Jadi sejauh mana Reni ini sebenarnya terlibat?
Dia bukan aktornya.
Hubungan dengan Edo bagaimana?
Intinya dia segan dan takut sama Edo.
(EVI/YOG)
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
Reporter: Isfari Hikmat, M. Rizal,
& Evi Tresnawati
Berani Sebut Tupessy
Bisa Mati
KELUARGA RENI KILL BILL SANGAT DISEGANI DI KAMPUNG AMBON.
MAYORITAS ORANG DI KAWASAN ITU MEMILIH BUNGKAM BILA DITANYA
SOAL RENI. MEREKA TIDAK MAU MATI.
RENI&HERYANTO (ISTIMEWA)
M
ATIKAN HP! Bunyi, telinga hilang.
Tulisan seram itu tertempel di tembok
sebuah kafe narkoba di Kampung
Ambon. Inilah kawasan yang menjadi
surga narkoba di Jakarta. Di kawasan ini pula, para
tersangka penyerangan Rumah Duka RSPAD, Edo
Tupessy dan Irene Sophia Tupessy alias Reni Kill
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
Bill, tinggal.
Majalah detik menyusuri kawasan tertutup ini,
Kamis 1 Maret 2012 sore. Suasana mencekam
langsung terasa, saat memasuki Kampung Ambon.
Wajah-wajah terlihat tidak ramah dengan mata
penuh menyelidik seperti terus mengawasi ke mana
kaki melangkah.
Tukang ojek yang mangkal di ujung jalan
misalnya, tidak akan menyambut ramah orang
asing yang datang. Mereka cermat mengamati
siapapun yang masuk. Maklum para tukang ojek
ini tidak hanya mencari uang dari mengantar orang
dengan motornya. Kerja mereka sesungguhnya
adalah menjadi pengantar para pelanggan ke kafe
narkoba, sekaligus informan jika ada penyusup.
Untuk pekerjaan ini, upah tukang ojek itu tidak kecil,
mereka dibayar hingga Rp 200 ribu per hari.
Tidak banyak kendaraan yang lewat di kawasan
ini. Hanya sesekali mobil mewah melintas pelan
di jalanan yang lebarnya kurang dari enam meter.
Namun di setiap tikungan, ada saja kelompok pria
setengah baya berbadan kekar.
Sore itu, belasan pria berparas Ambon dan
perawakan Cina berkerumun di ujung sebuah jalan
buntu. Tak jauh dari sudut ini, sejumlah pria keluar-
masuk dari sebuah rumah bergerbang kayu yang
tertutup rapat. Dari luar terlihat jelas mereka asyik
bermain judi.
Memasuki kawasan ini, berulang kali majalah
detik diingatkan, bakal tidak mudah menggali
informasi mengenai Reni dan keluarganya.
Peringatan itu ternyata benar adanya. Semua
wajah langsung menegang saat majalah detik
menyebut nama Tupessy. Mereka memilih bungkam.
Siapa yang
mau menjamin
keselamatan
saya atau
keluarga saya?
Saya tidak mau
jawab soal itu,
jangan tanya
soal itu lagi.
Saya tidak mau
mati

MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012


FOKUS RENI KILL BILL
Tidak terkecuali pengurus RT setempat.
Siapa yang mau menjamin keselamatan saya
atau keluarga saya? Saya tidak mau jawab soal itu,
jangan tanya soal itu lagi. Saya tidak mau mati,
ujar seorang warga yang menolak disebut namanya
dengan penuh ketakutan. Warga lainnya termasuk
aparat desa yang ditemui majalah detik juga bersikap
sama, ketakutan.
Keluarga Tupessy memang merupakan salah
satu penguasa di kawasan ini. Reni dan keluarganya
tinggal di Jalan Pirus No. 35, RT 02/07, Kedaung,
Kali Angke. Sementara anggota
keluarga besar lainnya menyebar
di sekitar kawasan tersebut.
Selain Reni, keluarga Tupessy
lainnya yakni Edo Tupessy, kakak
Reni yang juga menjadi tersangka
serangan RSPAD dan sudah
ditahan. Seluruhnya keluarga inti
Tupessy tujuh bersaudara. Selain
Edo dan Reni, ada Gaby, Anis,
Marice, Yuli, dan Jenny. Kelima
orang ini hingga kini belum
diperiksa polisi.
Sebenarnya masih banyak
keluarga besar lainnya di Kampung Ambon yang juga
menjadi bandar narkoba ataupun bandar judi selain
keluarga Tupessy. Jumlahnya mencapai belasan.
Namun keluarga Tupessy sangat disegani, karena
anggotanya paling banyak.
Keluarga ini seperti warga Kampung Ambon
lainnya, awalnya tinggal di Kampung Ambon Kwini,
Senen. Kakek keluarga Tupessy ini pernah menjadi
tentara KNIL (tentara pemerintah Hindia Belanda).
Rumah Edo Tupessy di Cinere
ISTIMEWA
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
Reni sekeluarga diduga berbisnis narkoba.
Dibanding saudaranya hidup Edo lebih mewah. Ia
juga memiliki rumah mewah di Cinere. Edo juga
merupakan orang yang paling ditakuti di keluarganya.
Pria yang diduga sebagai otak serangan di RSPAD
itu memang terkenal kejam. Dalam serangan itu,
kelompok Edo mengamuk bak aksi film Kill Bill,
dengan samurai panjang dan parang.
Orang di Kampung Ambon saja, kalau salah
sama dia (Edo), dia sendiri yang bantai, kata sumber
majalah detik di Kampung Ambon.
Menurut sumber itu, Reni yang berusia
44 tahun dalam bisnis narkoba keluarganya
berperan sebagai tenaga pembukuan dan
keuangan. Dibanding Edo yang terkenal
kejam, Reni dikenal bersikap lembut dan
sopan. Ia biasa dipanggil dengan sebutan
mami di kalangan para pengguna.
Reni menikah dua kali. Pertama menikah
dengan Raymond dan memiliki satu anak
perempuan, Pat. Setelah cerai dari Raymond,
Reni menikah dengan Heryanto. Dari pernikahan
dengan Heryanto yang usianya lebih muda ini, Reni
memilikilima anak, satu perempuan dan empat laki-
laki.
Reni dan suaminya itu tidak memiliki pekerjaan
yang jelas, tapi ya begitu hidupnya (mapan), terang
sumber yang lahir dan besar di Kampung Ambon itu.
Setelah buron 10 hari, Reni akhirnya ditangkap
di rumah Hercules di Indramayu, Jabar, Minggu 4
Maret 2012. Pengacara Reni, Charles Carlo Lesiasel,
membantah Reni otak serangan di RSPAD. Dia
bukan aktornya, tegas Charles kepada majalah
detik. (IYE/YOG)
Reni dan suaminya, Heryanto
DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
Surga Narkoba yang Tak Tersentuh
Reporter: Isfari Hikmat & Monique Shintami
K
AMPUNG Ambon awalnya
bernama Komplek Permata.
Kawasan ini terdiri dari
delapan Rukun Tetangga di
Kedaung Kali Angke, Cengkareng,
Jakarta Barat. Kawasan ini dikenal
sebagai Kampung Ambon, setelah
warga Ambon yang semula tinggal di
Kwini, Senen dipindahkan ke sana.
10 tahun belakangan, kawasan yang
kini ditinggali sekitar 2.000 keluarga
ini, dikenal sebagai surga peredaran
narkoba. Di tempat itu, narkoba dijual
besar-besaran dan terang-terangan.
Para pengguna narkoba tinggal datang,
memilih barang, dan menggunakannya
tanpa khawatir digerebek. Sang bandar
menyediakan tempat dan peralatan
yang dibutuhkan, termasuk jaminan
bebas dari penggerebekan.
Meski sudah menjadi rahasia
umum, aparat tidak bisa berbuat
banyak, begitu juga warga setempat.
Namun akhir tahun lalu polisi nekat
menggerebek tempat ini.
Dalam penggerebekan 8 Desember
2011 lalu, polisi menyita 6.531
butir ekstasi, 4 ons sabu, 4
pucuk senjata api, 50 gram
heroin, 15 pucuk senjata tajam,
4 kilogram ganja, 600 butir
happy five, 1.000 bong, dan uang
tunai Rp 218 juta.
Polisi juga menyegel 30
rumah dan warung yang
kedapatan menjual narkoba.
Mesin hitung dan timbangan yang
diduga digunakan untuk transaksi
narkoba, tidak hanya ditemukan di
rumah-rumah, tetapi juga di warung-
warung yang banyak tersebar di
kawasan itu.
DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
Meski sudah berulang kali
digerebek, bisnis narkoba di Kampung
Ambon tetap tumbuh subur. Bisnis di
kampung Ambon justru berkembang
menjadi bagian jaringan internasional.
Sebagian besar peredaran narkoba
di Jakarta berasal dari Kampung
Ambon yang konon mendapat pasokan
dari Malaysia. Omzet diperkirakan
mencapai triliunan rupiah per hari.
Untuk memberantas sangat
susah, harus sudah sejak dulu, ujar
Asmaran yang pernah menjadi kepala
lingkungan Kedaung.
Seorang warga yang minta namanya
dirahasiakan menuturkan Kampung
Ambon sudah menjadi sindikat yang
melibatkan aparat kepolisian, dan
tentara. Direktur Penindakan dan
Pengejaran BNN Brigjen Pol. Benny
J. Mamoto tidak menampik adanya
oknum yang terlibat. Kita tidak
menutup mata soal itu, kata Benny.
Kampung Ambon, sebenarnya
sudah masuk dalam pantauan BNN.
Lembaga ini bahkan membuat
gerakan Community Development
untuk menyadarkan warga yang jualan
narkoba agar beralih ke profesi legal.
Gerakan ini dilakukan pada 2008-2009.
Tapi memang belum maksimal, kata
Benny. (AMI/YOG)
Rumah Keluarga Besar Tupessy
Parkir VIP
POS. POL
GEREJA
Gerbang Kampung Ambon
Gerbang Kampung Ambon
A
r
a
h

D
a
a
n
M
o
g
o
t
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
Reporter: Evi Tresnawati
Kill Bill pun Menggigil
Ketakutan
PENAMPILAN RENI KILL BILL SEHARI SETELAH DITANGKAP JAUH DARI SOSOK
JAGOAN. IA MENGGIGIL KETAKUTAN. BAHKAN TERUS MENERUS MENANGIS.
T
UBUH perempuan berpostur tinggi be-
sar itu terus menggigil. Tangannya yang
menggenggam sebotol kecil minyak angin
terlihat gemetaran. Raut wajahnya terlihat
sangat ketakutan.
Perempuan itu adalah Irene Sophia Tupessy alias
Reni Kill Bill. Perempuan berusia 44 tahun itu didu-
ga ikut memimpin serangan di rumah duka RSPAD
Gatot Subroto yang menewaskan 2 orang.
HASAN ALHABSHY /DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
Reni menjadi perempuan yang paling ditakuti di
Kampung Ambon, selain sang kakak, Edo Tupessy.
Keduanya menjadi tersangka dan kini ditahan poli-
si terkait aksi bak film Kill Bill saat melakukan
serangan pada dini hari 23 Februari 2012 itu.
Kelompok Edo dan Reni saat itu mengamuk se-
cara beringas dengan samurai dan parang. Sejumlah
kesaksian bahkan menyebut Reni ikut berteriak dan
mengacungkan samurai saat penyerangan berdarah
itu.
Namun penampilan Reni sehari setelah ditang-
kap sungguh berbeda. Pada Senin 5 Maret 2012
sekitar pukul 22.30 WIB, sosok Reni sangat jauh dari
bayangan seorang cewek jagoan. Posturnya memang
tinggi besar, tinggi Reni 172 cm,
tetapi tak tampak sedikit saja ibu
enam anak ini jago berkelahi.
Berkemeja kotak-kotak warna
cokelat, Reni menolak berbicara
tentang kasus yang tengah men-
jeratnya. Dia hanya terus menerus mengucap kata
maaf. Dia berjanji akan berbicara saat didampingi
pengacaranya.
Mohon maaf ya, saya mohon saya nggak bisa.
Mohon maaf ya, mohon maaf sekali. Besok akan ada
pengacara yang mendampingi saya, kata perem-
puan keturunan Arab-Ambon ini saat ditemui ma-
jalah detik. Tak sampai dua menit, Reni langsung
keluar ruangan Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat.
Reni saat ini memang sedang tertekan. Kanit
Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta
Pusat AKP Sentike B. S.H., bercerita, perempuan 44
tahun itu banyak menangis saat dicecar soal kasus-
nya. Apalagi jika ditanya soal anak-anaknya yang kini
Mohon maaf ya, saya mohon
saya nggak bisa. Mohon maaf
ya, mohon maaf sekali. Besok
akan ada pengacara yang
mendampingi saya.


MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
hampir hidup sebatang kara karena mama dan papa-
nya, Reni dan Heryanto, ditahan polisi.
Kalau sudah masuk ke situ dia menangis,
dan terus menangis, kata Sentike, sesaat setelah
mengantar Reni kembali ke selnya.
Reni sebenarnya tidak terlalu merisaukan kasus
yang kini dihadapinya. Dia lebih khawatir soal nasib
anak-anaknya yang tinggal di Kampung Ambon tanpa
pengasuh.
Saya kasihan sama anak-anak, mereka ting-
gal di komplek Kampung
Ambon, kata Reni seperti
ditirukan Sentike. Reni juga
terus merasa bersalah
karena telah meninggalkan
enam anaknya untuk me-
larikan diri.
Jul, anak kedua Reni,
bahkan sempat marah dan
kecewa dengan mamanya.
Remaja berusia 17 tahun
itu menyayangkan mama
dan papanya memilih ka-
bur dari kejaran polisi dan
meninggalkan anak-anak
di rumah sendirian.
Kenapa sih mama harus lari? Kenapa sih mama
harus pergi? Kenapa tidak pernah komunikasi dengan
anak-anaknya? Mungkin mama pikir Jul (panggilan
Jul) ini bukan anak mama apa ya? kata Jul masih
seperti diceritakan Sentike.
Meski masih muda, Jul sangat paham mengapa
mama dan papanya berurusan dengan polisi. Menu-
rutnya, itu memang konsekuensi dari segala hal yang
HASAN ALHABSHY /DETIKFOTO
Para tersangka kasus
penyerangan di Rumah Duka
RSPAD Gatot Subroto.
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
telah dilakukan kedua orang tuanya. Namun sebagai
anak, Jul berharap masih bisa terus bertemu dengan
mama dan papanya.
Meski harus tinggal berpisah karena kasus, Jul
berharap masih bisa bertemu dengan mama dan pa-
panya. Jul ingin kedua orang tuanya dalam kondisi
baik-baik saja.
Bisa meluk mama Jul, bisa meluk papa Jul. Itu
jauh lebih bagus, kata Jul. Tak cuma Jul, adiknya Lin
juga sangat hancur hatinya.
Saat dipertemukan dengan papa dan mamanya
di Polres Jakarta Pusat, Lin terus menerus menan-
gis sambil memeluk papanya. Pelajar SMP itu terus
menarik kerah baju papanya sambil terus bertanya
mengapa orang tuanya meninggal-
kannya?
Kami harus tinggal dengan sia-
pa? kata Lin sambil terus berurai air
mata. Sementara kakak-kakaknya,
Pat dan Jul yang juga ada dalam per-
temuan itu hanya bisa menatap sang adik dengan
sedih.
Heryanto dan Reni pun tidak mampu berkata-
kata menghadapi rengekan anak kandungnya itu.
Mereka terus menerus menangis. Air matanya terus
bercucuran sambil tangannya memeluk si buah hati.
Tiga anak mereka yang lebih kecil belum menger-
ti apa yang terjadi pada orang tuanya. Karena itu
pula, Reni sangat tertekan. Dia terus memikirkan
bagaimana cara menjelaskan masalah yang diha-
dapinya ini kepada anak-anaknya.
Dia tertekan dan depresi sekali, kata Sentike.
Kepada polisi, Reni mengaku sebenarnya tidak
ingin ikut datang ke RSPAD saat penyerangan itu
Tiga anak mereka yang
lebih kecil belum mengerti
apa yang terjadi pada orang
tuanya. Karena itu pula,
Reni sangat tertekan.


MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
terjadi. Ia terus-menerus menyalahkan dirinya.Na-
mun nasi sudah jadi bubur. Reni harus mempertang-
gungjawabkannya di muka hukum. Ia dan suaminya
terancam hukuman mati. Reni dijerat dengan pasal
55 KUHP yakni turut serta dalam tindak pidana. Se-
mentara sang kakak, Edo, dijerat pasal 340 tentang
pembunuhan, 170 tentang pengeroyokan, dan pasal
351 ayat 3 KUHP tentang pembunuhan berencana
sampai mati.
Charles Carlo Lesiasel, saat menjadi pengacara
Reni membantah kliennya menjadi otak serangan
di RSPAD. Ditegaskan, Reni tidak membawa parang
maupun samurai seperti yang diberitakan oleh ban-
yak media.
Tapi pada prinsipnya saudara Reni itu bertang-
gung jawab atas kesalahannya, tegas Charles. Ju-
mat, 9 Maret 2012, Charles mundur dari pengacara
Reni dan hingga kini belum ada penggantinya. (KEN/YOG)
HASAN ALHABSHY /DETIKFOTO
Polisi gelar barang bukti dan para
tersangka penyerangan di Rumah
Duka RSPAD Gatot Subroto.
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
S
ETELAH Reni Kill Bill dan
suaminya, Heryanto, melarikan
diri, anak-anak mereka harus
melakukan segala upaya untuk bertah-
an hidup. Anak kedua Reni, Jul, bahkan
terpaksa mengamen.
Jadi ketika dia pulang, dia kasih ke
adik-adiknya uang, itu hasil ngamen
sehabis pulang sekolah, cerita Kanit
Perlindungan Perempuan dan Anak
(PPA) Polres Jakarta Pusat AKP Sen-
tike B. S.H., kepada majalah detik.
Jul sempat kebingunan saat tiba-ti-
ba mama dan papanya menghilang. Dia
bingung bagaimana nanti ongkos seko-
lah untuk adik-adiknya? Remaja yang
akrab disapa Jul itu terpaksa mem-
buka celengan. Meski sudah mengirit,
uang celengan itu habis hanya dalam
beberapa hari saja.
Saking tak punya uangnya, Jul dan
adik-adiknya pernah makan satu Indo-
mie dibagi untuk bertiga. Jul juga ma-
kin bingung karena adiknya sudah dua
bulan belum bayar uang sekolah.
Tapi mereka solid dan saling
menguatkan, cerita Sentike.
Bayangan keluarga Reni hidup me-
wah karena punya lapak narkoba sama
sekali tidak terlihat.
Anak-anak Reni, sebenarnya bisa
saja meminta bantuan kepada ke-
luarga besarnya yang hidup berkecu-
kupan. Tapi Jul tidak melakukannya
karena Reni mendidik mereka untuk
tidak gampang minta bantuan kepada
orang lain. Jadi setelah dia antar adik-
adiknya sekolah, dia pergi ngamen,
kata Sentike.
Meski tumbuh di lingkungan yang
keras, anak-anak Reni jauh dari sikap
kasar. Menurut Sentike, cara berbicara
mereka justru sangat lembut.
Selama ini Reni sangat disiplin
mendidik keenam anaknya. Anak-anak
tidak dibiarkan bergaul bebas di Kam-
pung Ambon.
Dia (Reni) melindungi supaya
anak-anaknya tidak mengetahui ling-
kungan di sekitar situ. Dia jaga sekali
anak-anaknya, kata Sentike.
Jul memang sempat malu orang
tuanya memiliki masalah hukum. Mes-
ki begitu, dia tetap menyayangi mama
dan papanya.
Selain mengurus adik-adiknya, Jul
juga menyempatkan diri untuk menel-
epon kantor polisi menanyakan kondisi
orangtuanya. Jul bahkan berpesan ke-
pada Sentike agar mau menjaga sang
mama.
(KEN/YOG)
Anak Reni Ngamen untuk Makan
Reporter: Evi Tresnawati
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
HERCULES MEMBANTAH MENGENAL RENI KILL BILL. SOAL RENI SEMBUNYI DI
RUMAHNYA DI INDRAMAYU, SEMUA ULAH ADIK ANGKATNYA, BOBY. HERCULES
SIAP DIPERIKSA POLISI.
Reporter: M Rizal, Deden Gunawan
S
EKOLAH yang aneh. Mungkin demikian
orang akan berpikir bila melihat sebuah
bangunan mirip gedung sekolah di Jalan
Tanjung Duren Barat II, Jakarta Barat. Ge-
dung itu memang sekilas tampak seperti sebuah
sekolah. Tapi jangan salah, itu bukan sekolahan.
Di gerbang gedung itu, berkibar bendera Gerakan
Rakyat Indonesia Baru (GRIB). Tidak ada nama
Karena Adik Angkat,
Hercules Terseret
FIKRY HIDAYAT/DETIFOTO
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
sekolahan. Bila masuk ke dalam, di sana berkumpul
puluhan orang berkulit gelap, dan ruangan-ruangan
kelas di gedung itu pun disulap menjadi semacam
rumah petak.
Gedung ini selama 2 tahun terakhir memang di-
jadikan markas GRIB yang dipimpin Hercules, man-
tan preman Tanah Abang asal Timor Timur. Meski
organisasi itu baru berusia 6 bulan, tetapi anggotanya
saat ini sudah mencapai 17 ribu orang, dan pada
deklarasi yang akan digelar Mei 2012 diperkirakan
akan dihadiri sebanyak
20 ribu orang.
Hercules saat mem-
berikan bantuan kor-
ban kebakaran di Tam-
bora, Jakarta Utara,
mengatakan, ia mu-
lai mengubah haluan
hidupnya sejak 2006.
Sejak itu, aktivitas dunia
hitam yang sejak 1990-
an dijalani pelan-pelan
ditinggalkan. Pria ber-
nama lengkap Hercules
Rozario Marshal itu pun
kini memilih menge-
lola bisnis pertanian dan
properti bersama anak buahnya.
Sementara di bidang sosial, Hercules mem-
bentuk GRIB. Dengan ormas ini Hercules berharap
dapat membantu masyarakat lainnya yang terkena
musibah.
Upaya Hercules mengubah citra dirinya sebagai
preman dan beralih ke bisnis yang halal, sedikit ter-
Hercules
WARTA KOTA/ADHY KELANA
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
ganggu dengan munculnya kabar beberapa hari lalu.
Rumah Hercules di Indramayu ternyata dijadikan
tempat persembunyian Irene Sophia Tupessy alias
Reni Kill Bill.
Reni sempat menjadi target pencarian polisi
pascaperistiwa penyerangan di rumah duka RSPAD,
23 Februari 2012. Selama dua pekan setelah ke-
jadian, Reni pun raib. Tim Satgassus yang dibentuk
Polres Metro Jakarta Pusat memburu Reni ke Bali,
Sukabumi, dan seantero Jakarta. Namun jejak Reni
baru diketahui pada 4 Maret 2012. Berdasarkan
keterangan Boby, tangan kanan Hercules, Reni ber-
sembunyi di rumah Hercules.
Tertangkapnya Reni di rumah Hercules mau tidak
mau menyeret tokoh preman asal Timor Timur itu.
Bahkan Polres Metro Jakarta Pusat pun berencana
memeriksa Hercules. Saya akan datang, kata Her-
cules kepada majalah detik.
Meski bersedia diperiksa, Hercules
mengaku sama sekali tidak tahu Reni
bersembunyi di rumahnya di Indramayu.
Ia bahkan mengaku sudah lama tidak
mengunjungi rumahnya itu. Kasus
itu merupakan urusan Boby tanpa
sepengetahuan Hercules.
Ini saja sudah tiga bulan saya ti-
dak ke sana, tegas Hercules.
Sumber majalah detik yang
merupakan teman Hercules pun
mengatakan, Hercules tidak punya
hubungan apa-apa dengan Edo, yang
punya hubungan dengan Edo adalah
Boby, adik angkatnya Hercules. Bah-
kan Boby berulang kali membantu
Boby
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
bisnis Edo di Kampung Ambon.
Boby saat ditemui majalah detik di rumahnya
juga menegaskan, Hercules tidak punya hubungan
dengan Edo. Hercules bahkan sempat mema-
rahi Boby karena membawa Reni bersembunyi di
rumahnya. Tapi setelah saya jelaskan Pak Hercules
maklum , ujar Boby.
Boby mengaku ia menolong Reni, murni alasan
kemanusiaan. Reni merasa ketakutan terutama ter-
hadap nasib anak-anaknya yang masih ber-
sekolah. Lagi pula Reni diinapkan di rumah
Hercules supaya mudah untuk didatangkan
saat dibutuhkan keterangannya oleh polisi.
Boby mengakui sangat mengenal Reni.
Sebab perempuan berusia 40 tahunan itu
merupakan adik kenalannya, Edo. Karena
adiknya Edo jadi saya kenal Reni, jelasnya.
Perkenalan Boby dengan Edo terjadi pada
2011. Saat itu kelompok Edo diduga terlibat
dalam pengrusakan mobil pengurus PSSI
Andi Darussalam di kantor KONI, 4 April 2011.
Buntut peristiwa itu, Boby diminta polisi
untuk memediasi Edo supaya mau mem-
berikan keterangan soal kasus pengru-
sakan itu. Kepada Edo, Boby menyarankan,
kalau memang terlibat ia harus bertang-
gung jawab. Kalau anak buahnya yang ter-
libat, Edo diminta untuk menyerahkannya
ke polisi. Ternyata saran itu didengar. Edo dan anak
buahnya akhirnya datang ke Polda Metro Jaya untuk
memberikan keterangan.
Beberapa bulan setelah itu, Boby kembali beruru-
san dengan Edo. Ia dimintai bantuan Polres Metro
Jakarta Barat untuk memediasi peristiwa bentrok
Edo
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
warga dengan puluhan orang di Kampung Ambon,
Senin 29 September 2011 yang menewaskan dua
orang.
Usai peristiwa itu, Boby meminta Edo untuk me-
nyerahkan anak buahnya yang terlibat ke polisi. Saya
sendiri yang membawa anak buah Edo ke kantor
polisi, terangnya.
Karena interaksi itu, hubungan keduanya pun
semakin akrab. Mereka dalam banyak kesempatan
sering bertemu, termasuk dengan Reni. Nah, ke-
tika ada peristiwa penyerangan di RSPAD, Boby juga
sempat diminta bantuan untuk datang ke Kampung
Ambon. Namun karena Edo sudah ditangkap, Boby
pun mengimbau anak buah Edo untuk menyerahkan
diri.
Boby mengklaim caranya itu mendapat respons
dari para pelaku penyerangan. Buktinya ada 4 orang
yang menyerahkan diri ke Koramil. Itu saya yang su-
ruh, ungkapnya. (DEN/YOG)
Kantor Gerakan
Rakyat Indonesia
Baru (GRIB)
FIKRY HIDAYAT/DETIFOTO
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FOKUS RENI KILL BILL
H
ERCULES diseret-
seret dalam ka-
sus penyerangan di
rumah duka RSPAD, Kamis
23 Februari 2012. Salah
seorang tersangka, Irene
Sophia Tupessy ditangkap
polisi di rumahnya.
Berikut wawancara ma-
jalah detik dengan Hercules
yang dilakukan dalam dua
kali percakapan telepon:
Apa kabar?
Saya lagi di rumah sakit
Puri.
Sakit apa?
Kena typus.
Irene ditangkap di
rumah Anda di Indramayu.
Bagaimana penjelasan-
nya?
Iya, saya dapat informa-
si dari anak-anak katanya
dia ke sana. Yang bawa itu
Boby, saudara saya. Tanpa
sepengetahuan saya. Saya
tidak kenal dengan Reni.
Coba kamu hubungi
Boby saja.
Waktu itu Anda dima-
na?
Saya di Jakarta, sudah
tiga bulan tidak ke sana.
Biasanya dua bulan sekali.
Apakah rumah di Indra-
mayu itu rumah Anda?
Iya. Tempat itu memang
boleh disinggahi siapa
saja. Siapapun silakan saja
kalau mau datang ke rumah
saya. Itu rumah kosong kok.
Pintu rumah saya terbuka
untuk siapa pun.
Anda mengenal Reni
dan keluarganya?
(Reni) Itu adik Edo.
Tetapi saya tak kenal Reni
secara pribadi.
Apakah Anda yang me-
nyuruh Reni sembunyi di
Indramayu?
Nggak. Itu Boby. Ya Reni
mungkin cerita ke Boby
minta perlindungan karena
merasa tidak bersalah. Ya
namanya juga mungkin
perempuan yah, jadi dia
dilindungi.
Anda kan bisa terjerat
pidana karena menyembu-
nyikan buronan?
Orangnya yang tahu
(Boby) sudah diperiksa oleh
kepolisian. Saya tidak tahu.
Apakah Anda tahu soal
keributan di RSPAD?
Saya nggak tahu. Itu
kan orang Ambon. Saya kan
orang Timor Leste.
Polisi rencananya tetap
akan memeriksa Anda.
Bagaimana tanggapan
Anda?
Sebagai warga negara
taat hukum, saya akan
datang. Saya menghormati.
Anda tidak takut
berurusan lagi dengan ke-
polisian?
Karena apa? Harus ada
dasarnya. Karena terkait
apa dan informasi dari sia-
pa? (AI/YOG)
Hercules:
Saya Tak Kenal Reni
Kill Bill
Reporter: E Mei Amelia & Isfari Hikmat
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
INTERVIEW
BEGINI, KALAU KAMI, SIAPAPUN YANG MEM-BACKING-I
KITA SIKAT. KALAU KITA MAU EKSEKUSI ITU HARUS MATANG.
KALAU KAMI HANYA RAZIA, DITERTAWAKAN NANTI.
Reporter: Monique Shintami
FOTO: FIKRY HIDAYAT / DETIKFOTO
Direktur Pengejaran & Pengedaran BNN:
SIAPAPUN BACKING
KAMPUNG AMBON
KITA SIKAT
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
INTERVIEW
Jadi dari sisi
penegakan
hukum, perlu
yang tegas
dan keras,
tunjukkan
bahwa kita
konsisten, kita
tidak pandang
bulu.

J
UMLAH penduduk Indonesia yang terkena
narkoba sudah jutaan, tepatnya, 3,8 juta.
Narkoba kini bahkan sudah meracuni semua
kalangan dari semua profesi.
Tidak ada satu instansi yang bisa mengatakan
bahwa instansinya dijamin bersih, tidak akan ke-
masukan narkoba, kata Direktur Pengejaran dan
Pengedaran Badan Narkotika Nasional Brigjen Pol.
Benny J. Mamoto.
Perkembangan bisnis haram narkoba memang
sudah merata di seluruh daerah. Di Jakarta, ada
Kampung Ambon yang dikenal sebagai pusat narko-
ba. Mengapa Kampung Ambon seolah tidak tersen-
tuh? Siapa yang mem-backing-i? Apa yang akan di-
lakukan BNN?
Berikut petikan wawancara Monique Shintami
dari majalah detik dengan Direktur Pengejaran dan
Pengedaran BNN Brigjen Pol. Benny J. Mamoto di
sela-sela rapat rencana kerja BNN:
Apa pemicu maraknya peredaran dan penggu-
naan narkoba?
Banyak faktor. Misalkan banyak pengangguran.
Salah satunya memang faktor ekonomi. Faktor pen-
didikan juga penting, tapi bukan berarti yang berpen-
didikan bersih, nggak juga.
Bagaimana tindakan aparat dalam menangani
peredaran narkoba?
Kalau aparatnya terlibat, ya lebih parah lagi,
mempermudah proses. Jadi dari sisi penegakan hu-
kum, perlu yang tegas dan keras, tunjukkan bahwa
kita konsisten, kita tidak pandang bulu. Ini dari sisi
represif, dalam rangka menekan supply, dalam rang-
ka menekan pengedaran.
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
INTERVIEW
Diikuti juga dengan upaya menekan permintaan,
demand. Cara menekan demand itu misalnya dari
yang kenal, laporlah. Sekarang Peraturan Peme-
rintah wajib lapor itu sudah diatur. Dengan mereka
melapor, (penggunanya) bisa direhabilitasi, diobati
sampai sembuh. Harus beriringan antara supply ha-
rus ditekan dengan pemberantasan, dan demand di-
tekan dengan rehabilitasi.
Ada satu lagi, yang sudah terkena itu sekitar 3,8
juta, hasil penelitian antara BNN dengan Litbang UI.
Itu setara dengan 2,2 persen total penduduk Indone-
sia. Nah kalau keluarga bisa menjaga, membentengi
agar anak-anaknya ti-
dak terjangkit narkoba,
sehingga angka 97,8
persen itu bertahan saja,
sudah bagus.
Sampai saat ini su-
dah adakah yang lapor?
Sudah, sudah ada. Ti-
dak hanya itu, informasi
kepada publik masih
perlu terus ditingkatkan.
Beberapa waktu yang
lalu saya ada imbauan,
tidak ada satu instansi yang bisa mengatakan bahwa
instansinya dijamin bersih, tidak akan kemasukan
narkoba. Hayo, mau sebut mana, saya bisa sebut.
Profesi apa, saya bisa sebut, bahkan dokter seka-
lipun. Salah satunya kita mengimbau, mohon pe-
mimpin instansi sedini mungkin melakukan tes urine
kepada seluruh stafnya. Tujuannya untuk identifikasi,
jadi kalau ada instansi yang menemukan itu, segera
obati atau jika memang ada sanksi internal harus
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
INTERVIEW
diskors, harus dipecat atau apa.
Sejak kapan Kampung Ambon, Jakarta dikenal
sebagai tempat peredaran narkoba?
Kampung Ambon itu kan relokasi, dari tempat se-
belumnya yang notabene sudah seperti itu. Perilaku-
nya tidak berubah, orang-orangnya tidak berubah.
Memang idealnya sebaiknya ketika relokasi, itulah
kesempatan untuk menata kembali, mengubah gaya
hidup, mindset orangnya. Kalau ini kan hanya memin-
dahkan masalah.
Bagaimana BNN menangani masalah di Kam-
pung Ambon?
BNN ada gerakan di Kampung Ambon, namanya
Community Development. Targetnya adalah mengalih-
kan mereka yang tadinya berprofesi jualan narkoba,
ke profesi yang legal.
Program ini sudah berjalan, dari sekitar tahun
2008 atau 2009, tapi memang belum maksimal. Kita
tahu karakteristik Kampung Ambon, masyarakatnya
tertutup karena pengaruh kelompok jaringan ini, jadi
sudah telanjur menikmati. Untuk mengubah ini bu-
tuh pendekatan secara komprehensif.
Kampung Ambon terkesan seperti tak tersen-
tuh?
Begini, kalau kami, siapapun yang mem-backing-i
kita sikat. Kalau kita mau eksekusi itu harus matang,
jaringan harus ada, barang bukti harus ada, harus
terungkap, tidak seperti razia. Kalau kami hanya ra-
zia, ditertawakan nanti. Untuk bisa sampai jelas, kita
perlu waktu.
Adakah kemungkinan oknum aparat ada di balik
jaringan itu?
Oknum itu kita tidak bisa tutup mata. Apakah dia
mengonsumsi, apakah dia terlibat dalam peredaran,
Targetnya
adalah
mengalihkan
mereka
yang tadinya
berprofesi
jualan narkoba,
ke profesi yang
legal.

MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012


INTERVIEW
itu ada.
Benarkah orang-orang lama, seperti eks napi,
yang aktif di sini?
Nah itu, yang memprihatinkan. Ada 58 napi yang
diberi hukuman mati, tapi belum dieksekusi dengan
berbagai macam alasan. Undang-undang baru,
sanksi hukumnya jauh lebih berat, tapi tidak ada hu-
kuman mati satu pun sampai detik ini yang terealisa-
sikan. Kalau hukuman seumur hidup kan percuma,
mereka tinggal angkat telepon dari dalam. Malah ada
yang ngomong, lebih kaya di lapas daripada di luar.
Apakah peredaran narkoba terbesar hanya ada
di kota besar?
Memang nomor satu DKI, dan trennya terus me-
ningkat, cenderung di kota besar. Tapi ya itu, ketika
saya dapat fakta bahwa ada di desa di Aceh, itu ngeri
juga. Imbauannya wajib lapor itulah, ayo lapor BNN,
bisa dicek di www.bnn.go.id. (SIL/YOG)
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
NASIONAL
Reporter: M. Rizal
MENANTANG
RAMADHAN POHAN KEMBALI
MELEMPAR TUDUHAN.
SETELAH KEPADA ICAL, KINI
SERANGANNYA MENGARAH KE
JENDERAL PURNAWIRAWAN
WIRANTO. AKROBAT POLITIK
YANG TAK ADA HABISNYA.
PERANG
SANG
JENDERAL
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
NASIONAL
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
NASIONAL
M
ENCARI satu teman sejati memang lebih
sulit ketimbang banyak musuh. Barang-
kali analogi itu pas bagi Partai Demokrat
(PD).
Umur boleh muda, 7 tahun. Namun, PD su-
dah banyak persoalan. Mulai dari kadernya yang
tersandung korupsi sampai gesekan dengan partai
lain.
Gesekan terbaru timbul antara Wakil Sekretaris
Jenderal (Wasekjen) DPP PD Ramadhan Pohan
dengan sejumlah elit Partai Hanura. Berawal dari
tudingan keras Ramadhan mengenai netralitas Elza
Syarief sebagai Ketua
DPP Partai Hanura.
Seperti diketahui, Elza
adalah tim pengacara
pecatan Bendahara
Umum PD Muhammad
Nazaruddin dalam ka-
sus suap proyek Wisma
Atlet.
Tak hanya menyerang
Elza, Ramadhan juga
menyerang Ketua
Umum DPP Partai Ha-
nura Wiranto. Kritik
jenderal purnawirawan itu terhadap Presiden SBY
disebutnya karena sakit hati dua kali gagal dalam
Pilpres. Mungkin Wiranto masih sakit hati, tuding
Ramadhan.
Kepada majalah detik, Elza mengaku heran
dengan sikap Ramadhan yang main tuding seperti
itu. Ia menegaskan, sebagai advokat, ia bekerja se-
cara profesional.
Akbar tanjung bersama Wiranto.
RAMSES/DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
NASIONAL
Elza pun minta Ramadhan membaca Kode Etik
Advokat. Di dalam kode etik itu, seorang pengacara
diharuskan membela seseorang tanpa menimbang
suku, agama dan ras. Harusnya itu anggota Dewan
jangan asal ngomong. Harus ada sopan santun kalau
bicara, ujar Elza sewot.
Wiranto pun menyampaikan kekecewaan atas si-
kap Ramadhan. Tuduhan itu dinilai sangat dangkal,
emosional, dan tendensius serta menandakan
adanya kepanikan yang luar biasa.
Walau merasa tuduhan Ramadhan tak masuk
akal, tetapi Wiranto tak mau mengambil jalur hukum.
Malah, Wiranto minta semua kader Hanura di daerah
bersikap tenang dan tak menanggapi tuduhan ber-
lebihan dari Ramadhan.
Wiranto mengaku tak pernah melakukan cara-
cara kotor dalam mengkritisi pemerintahan SBY-
Boediono. Walau sudah pensiun, tapi semua man-
tan perwira masih punya jiwa Saptamarga. Silakan
tanya kepada para mantan jenderal di Demokrat,
termasuk SBY yang lebih mengenal saya ketimbang
Ramadhan, kata mantan Panglima ABRI itu.
Sikap Ramadhan sendiri oleh anggota Dewan
Pembina PD Syarief Hasan justru dinilai sebagai
upaya membela partai. Syarief yakin Ramadhan tak
sengaja mengobarkan perang terhadap Hanura.
Ini aksi-reaksi. Ramadhan membuat testimoni
tentunya ada penyebab. Mari berpikir jernih, sebagai
kader dia hanya membela partainya, paparnya.
Sementara Ketua DPP Partai Hanura Akbar Faizal
menilai apa yang dilakukan Ramadhan sebagai
pengalihan isu korupsi sejumlah kader PD. Seha-
rusnya beliau belajar dari kasus ancaman gugatan
Pak Aburizal Bakrie kemarin, yang juga karena ke-
Silakan tanya
kepada para
mantan
jenderal di
Demokrat,
termasuk SBY
yang lebih
mengenal saya
ketimbang
Ramadhan.


MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
NASIONAL
sembronoan bahasa dia ke publik, ujar Ak-
bar.
Ramadhan, lanjut Akbar, sosok yang tak
paham sejarah dan hubungan antara Wiran-
to dan SBY. Ia menduga SBY pun tak suka
dengan cara dan manuver Ramadhan. Saya
berharap Ramadhan fokus pada partainya
yang kesulitan menjelaskan berbagai kasus
korupsi, ujar Anggota Komisi II DPR ini.
Pengamat politik Universitas Gadjah
Mada (UGM) Arie Sudjito menilai sikap Ra-
madhan menunjukkan lemahnya mental
demokrasi elit dan kader partai di Indonesia.
Menurutnya, selama ini telah terjadi pola
kompetisi antarelit partai politik dan internal
parpol yang tidak sehat.
Siapa pun partai politik yang menjadi
penguasa memang selalu bersikap reak-
sioner. Tak hanya yang dilakukan Ramad-
han dari PD, dulu juga dilakukan oleh PDIP,
apalagi Golkar, terangnya kepada majalah
detik.
Sistem berdemokrasi di Indonesia dini-
lai sangat mewah. Artinya, demokrasi sudah begitu
banyak dipayungi secara hukum. Namun sayangnya,
mental para elit dan kader partai politik di Indonesia
sangat lemah. Artinya kultur berdemokrasi elit politik
dinilai jeblok.
Ini jadi semacam main game solitaire, main te-
bak-tebakan, saling goreng. Kalau mental elit poli-
tik seperti ini terus, siapa pun yang berkuasa akan
digerogoti, gampang GR, dan paranoid. Rakyat tahu
semua kalau mereka ini sedang bersandiwara,
ujarnya. (WAN/YOG)
Elza Syarief
RAMSES/DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
NASIONAL
Reporter: Isfari Hikmat
Berlomba Kalahkan
Jagoan Cikeas
F
AUZI Bowo meluncur ke Cikeas, Bo-
gor, Minggu 4 Maret 2012, malam. Ia
tak sendiri, tim pemenangan turut ser-
ta mendampinginya. Namun, pertemuan
dengan sang tuan rumah, SBY, hanya berlangsung
empat mata.
Pulang dari Cikeas, Foke, begitu orang menyapa
gubernur DKI Jakarta ini, memikul tugas berat. Ia
PERHELATAN PEMILUKADA DKI JAKARTA TINGGAL LIMA BULAN LAGI. FAUZI BOWO (FOKE)
TELAH MENGANTONGI RESTU SBY. CALON LAIN TIDAK KALAH PERCAYA DIRI.
DIKHY SASRA/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
NASIONAL
harus mampu merangkul dukungan partai-
partai di luar Partai Demokrat. Ditarget
Cikeas tiga hari, kata sumber majalah detik.
Sumber itu menuturkan, SBY dan Foke
membahas Pemilukada DKI yang tinggal hi-
tungan bulan. Foke memang berkeinginan
kuat maju kembali. Tak sekali ini saja ang-
gota dan ketua dewan pembina PD itu ber-
temu. Namun, baru pada pertemuan malam
Senin itu SBY memberi restu.
Sehari setelah pertemuan itu, Foke men-
gungkapkan dukungan SBY di depan publik.
Tepatnya di acara Rakornas PKS di Hotel Bi-
dakara. Ketua Dewan Pembina menyampai-
kan amanah PD untuk maju di dalam Pilkada
yang akan datang diberikan kepada saya,
ujar Foke.
Meski telah dipanggil SBY, tetapi belum
ada ketetapan resmi dari PD tentang pen-
calonan Foke itu. Soal calon dari PD, masih
dibahas oleh Majelis Tinggi yang diketuai
SBY. Di samping itu, muncul pula pesaing
Foke dari internal PD yakni Nachrowi Ramli, Ketua
DPD PD DKI Jakarta.
Bila Foke didukung SBY, maka Nachrowi disokong
Ketua Umum PD Anas Urbaningrum. Saya sama
Pak Nachrowi punya hubungan lahir batin. Dia nya-
pres aja saya dukung, tegas Anas.
Namun, Foke terlihat lebih aktif bergerak mencari
calon pendamping dan partai pendukung. Di anta-
ranya dengan hadir di Rakernas PKS. Tapi, kabar tak
nyaman berhembus. Menurut kalangan dekat Cikeas,
SBY tidak terlalu suka bila PD berkoalisi dengan PKS.
Tawaran PKS juga terlalu mahal.
Presiden SBY
SETNEG
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
NASIONAL
PKS sendiri secara tegas mengusung kadernya,
Triwisaksana. Meski demikian, PKS tak menolak ja-
goannya jadi cawagub bila kalkulasi politik tak me-
mungkinkan. Kita sedang mencermati kondisi poli-
tik yang ada, kata Presiden PKS Luthfi Hassan Ishaq.
Kembali kepada Foke, sebagai calon petahana
alias incumbent, kansnya untuk maju kembali me-
mimpin Jakarta diprediksi masih besar. Dalam sur-
vei yang dirilis Media Survei Nasional (Median) dan
The Future Institute (FTI) awal Februari, Foke masih
duduk di peringkat tera-
tas.
Namun, sejumlah
penantang kini juga ikut
memanaskan bursa
Pemilukada DKI. Kubu
Partai Golkar maju den-
gan calon internal par-
tai. Partai yang ditinggal
Foke setelah menyuk-
seskannya jadi guber-
nur periode 2007-2012
itu, memiliki tiga cagub.
Mereka adalah Prya Ra-
madhani, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin,
dan anggota DPR Tantowi Yahya.
Golkar bernegosiasi alot dengan PPP, khususnya
terkait Alex Noerdin. PPP menyorongkan nama Lu-
lung Lunggana sebagai cawagub. Namun, keputusan
finalnya, kedua partai itu, didukung PDS, mengusung
pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono.
Alex sendiri sudah sesumbar mampu memenang-
kan Pemilukada dan memimpin Jakarta. Lebih sulit
menjadi gubernur di daerah daripada menjadi guber-
Calon Gubernur DKI dari pasangan
Independen Faisal Basri secara
simbolis menyerahkan boks suara
kepada KPU Pengprov DKI Jakarta,
di Perpustakaan Nasional, Jakarta.
RENGGA SANCAYA/DETIKCOM
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
NASIONAL
nur di Jakarta, katanya.
Sementara PDIP juga siap mengusung cagub
dari kadernya sendiri. Partai moncong putih sudah
menggelar audisi, Selasa, 6 Maret 2012. Sejumlah
nama diundang, yakni Nono Sampono, Walikota Solo
Joko Widodo (Jokowi),
dan Prijanto. Jokowi
menyatakan siap ber-
tarung untuk DKI 1.
Nono Sampono ber-
paling ke Golkar.
PDIP yang memi-
liki 11 kursi sulit untuk
maju sendiri. Sam-
butan hangat datang
dari Partai Gerindra
yang memiliki 6 kursi.
Kabarnya Prabowo
Subianto membujuk
Ketua Umum PDIP
Megawati Soekarnopu-
tri untuk mencalonkan Jokowi. Namun, Megawati
belum setuju, karena Jokowi di-plot untuk gubernur
Jateng.
Sejumlah elit PDIP tak menjawab ketika ditanya
mengenai hal itu. Sekjen Gerindra Ahmad Muzani
juga mengaku tidak tahu menahu. Namun, ia me-
mastikan Gerindra memang ngebet dengan Jokowi.
Satu lagi calon yang tak boleh dilupakan, yaitu
Wanda Hamidah. Wanda telah mendeklarasikan diri,
di depan para kader PAN Jakarta. Namun, PAN juga
belum menyatakan secara resmi. Lobi-lobi politik
pun tak nampak. Sepi.
(WAN/YOG)
Anggota DPRD DKI dari Pantai
PAN Wanda Hamidah hadir dalam
acara pendeklarasian dirinya
sebagai bakal calon Gubenur DKI
Jakarta di Jakarta.
ANTARA/TERESIA MAY
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
NASIONAL
B
ERBEDA dengan calon yang
digadang-gadang partai poli-
tik, calon independen dalam
Pemilukada DKI Jakarta menghada-
pi jalan terjal. Hambatan itu berupa
proses verifikasi dukungan warga
yang sudah susah payah dikumpul-
kan.
Pencalonan jalur independen
yang tidak menggunakan kenda-
raan partai ini, harus mendapatkan
dukungan 4 persen dari 10.183.498
warga Jakarta. KPU DKI Jakarta
menetapkan jumlahnya minimal ha-
rus 407.340 pemegang wajib KTP.
Sejauh ini ada dua pasangan yang
telah menyerahkan dukungan sebe-
lum batas akhir tanggal 8 - 12 Feb-
ruari 2012, yaitu Faisal Basri-Biem
Benyamin dan Hendardji Supandji-
Achmad Riza Patria. Ratusan ribu
fotokopi KTP yang telah diserahkan
kini masih dalam proses verifikasi
KPUD DKI Jakarta.
Biem mengeluhkan aturan-
aturan KPUD yang sangat
memberatkan dalam verifikasi itu.
Contohnya, dokumen untuk mendu-
kung validitas KTP warga harus juga
ditunjukkan. Setelah itu juga harus
menghadirkan ribuan pendukung itu
secara fisik, kata Biem kepada ma-
jalah detik.
Diwajibkan ada 2.000 pen-
dukung di tiap kelurahan untuk
para pasangan cagub-cawagub.
Ini juga memberatkan, Sebab
kecenderungan politik warga DKI
berbeda-beda. Mengurus KTP saja
sulit, katanya. Ada lagi ketentuan
lain yang bersifat abu-abu, yaitu soal
kedaluwarsa KTP.
Rencananya kami akan meng-
gugat ke MK terkait beberapa pasal
Pilkada dan peraturan KPU, ungkap
Biem.
Anggota KPUD DKI Jakarta Pojka
Pencalonan Jamaluddin F. Hasyim
mengatakan, pihaknya hanya melak-
sanakan aturan dalam Pemilukada.
Verifikasi harus dilakukan mulai dari
tingkat kecamatan hingga provinsi.
Setelah berkas dokumen calon
memenuhi syarat dukungan, selan-
jutnya bersama calon yang diusung
partai politik, mereka mendaftar ke
KPU Jakarta pada 13 18 Maret.
Sesuai aturan main, partai politik
hanya bisa mengajukan bakal calon
sendiri bila memiliki 15 persen kursi
di DPRD Provinsi Jakarta. (WAN)
Jalan Terjal Calon Independen
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
NASIONAL
LARANGAN BERPAKAIAN SEKSI MEMBUKA
BOROK DPR SENDIRI. SEBENARNYA YANG
HARUS JADI PRIORITAS, MENYELESAIKAN
UTANG LEGISLASI YANG MASIH MENUMPUK.
MENGAPA RIBUT MENGURUSI ROK MINI?
Reporter: Bahtiar Rifai
Dilarang
GETTYIMAGE
di Senayan
SEKSI
G
EDUNG DPR di Senayan, Jakarta,
tidak cuma menjadi tempat ang-
gota dewan untuk beraktivitas.
Gedung itu juga menjadi ajang
pamer gaya hidup glamor para wakil
rakyat. Dandanan mentereng, mobil me-
wah, aksesoris berharga ratusan juta
rupiah, dan... asisten maupun staf yang
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
NASIONAL
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
NASIONAL
cantik-cantik. Hmmn!
Di DPR pun muncul istilah PRC alias Pasu-
kan Rambut Cokelat. Ini untuk menyebut para staf
perempuan nan muda-muda itu. Selain gaya rambut
yang dicat warna-warni, mereka juga tampil men-
colok dengan gaya busana yang berani.
Seperti pemandangan pada Selasa, 6 Maret 2012.
Para perempuan dengan sepatu hak tinggi serta rok
di atas lutut berlalu lalang di Gedung Nusantara I
DPR. Di tangan mereka tergenggam map dan bera-
gam kertas kerja. Ada pula yang hanya terlihat berja-
lan entah apa kepentingannya.
Namun, pemandangan itu mungkin saja akan
hilang dalam waktu dekat, atau
setidaknya hilang untuk semen-
tara. Sebab, muncul larangan
untuk memakai rok di atas lutut
atau berpakaian seksi di DPR.
Rok mini haram hukumnya
dipakai di kantor dewan yang
terhormat itu.
Larangan itu pertama kali
diungkapkan Wakil Ketua
DPR Pramono Anung. Na-
mun, peraturan itu rupanya
dibuat atas arahan BURT ke-
pada Sekjen DPR. Tujuannya untuk menjaga etika
berp akaian dan sopan santun di DPR.
Budaya timur dan budaya bangsa supaya
berpakaian sopan, ini bagian dari etika dan moral,
ujar Wakil Ketua BURT Refrizal, kepada majalah de-
tik.
Ketua DPR Marzuki Alie memandang busana
para staf DPR perempuan memang kurang patut. Ia
Marzuki Alie
(RENGGA SANCAYA/DETIKFOTO)
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
NASIONAL
mengingatkan penampilan perempuan yang di luar
kepantasan umum bisa membahayakan. Menurut-
nya, maraknya pemerkosaan antara lain disebabkan
oleh ketidaklayakan perempuan dalam berpakaian.
Pantas dan patut itu perlu, supaya tidak terjadi
hal yang tidak diinginkan, kata politisi Partai De-
mokrat yang sering membuat pernyataan kontrover-
sial itu.
Pernyataan Marzuki tentu menyulut kontroversi.
Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Golkar,
Nurul Arifin, misalnya, justru memprotes pernyataan
Marzuki bahwa rok mini mengundang perkosaan.
Statement seperti itu tak layak diucapkan Ketua
DPR. Pikiran itu merendahkan sendiri kelompoknya,
kritik Nurul.
Bagi Nurul, pelarangan ini malah memperburuk
citra DPR, karena membuka fakta banyaknya rok
mini di DPR. Selain itu, soal rok mini hanya masalah
sepele yang tidak penting dibuatkan aturan khusus.
Utang legislasi begitu banyak. Hal-hal yang
printilan seperti ini hendaknya diserahkan kepada
fraksi masing-masing, tegasnya.
Anggota Komisi IX dari Fraksi Partai Demokrat
Nova Riyanti Yusuf juga keberatan dengan larangan
tampil seksi di Senayan. Kolega Marzuki itu
sebenarnya setuju perempuan memakai rok selutut
demi etika dan estetika kerja yang intelektual dan
santun, terlebih dalam forum resmi. Tapi tidak perlu
ada larangan, cukup imbauan saja.
Protes tidak hanya disuarakan perempuan,
anggota DPR yang laki-laki juga ada yang keberatan.
Anggota Komisi III Bambang Soesatyo yang dike-
nal memiliki staf yang cantik-cantik misalnya. Bagi
Bamsat, DPR justru akan ditertawakan oleh rakyat.
Nova Riyanti Yusuf
(DHIKY/DETIKFOTO)
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
NASIONAL
Apalagi dalam beberapa waktu belakangan ini, DPR
seolah melakukan blunder dengan mengurusi hal
seperti persoalan katering, toilet dan perparkiran.
Kepentingan rakyatnya mana? ucap Bamsat.
Para staf anggota DPR yang menjadi objek per-
aturan itu juga tidak sedikit yang menolaknya.
Mereka berpendapat penampilan mereka masih wa-
jar, bukan seksi atau pun menggoda.
Salah satu asisten pribadi anggota DPR, Novia
Yulinda, menilai larangan itu tidak begitu penting
untuk diterapkan. Perempuan yang memakai rok di
atas lutut itu mengatakan, DPR seharusnya mengu-
rusi rakyat dan fokus pada pembuatan undang-un-
dang serta kebijakan.
Kalau yang saya lihat (penampilan para staf),
masih di batas normal, ucapnya kepada majalah
detik.
Selain Novia, seorang asisten pribadi
anggota DPR yang namanya tak mau dise-
butkan merasa agak riweuh dengan adan-
ya peraturan baru di Gedung DPR itu. Kan
di dalam kantor. Lagian juga nggak terlalu
seksi, masih sebatas wajar, keluhnya.
Staf DPR lainnya, Riva, merasa aneh
dengan larangan itu. Menurutnya, bukan
kapasitas DPR untuk melarang penggu-
naan rok mini. DPR seharusnya
fokus untuk mengawasi kebi-
jakan pemerintahan, bujeting
dan menyerap aspirasi rakyat,
bukan mengurusi persoalan
moral. DPR sempat juga ya me-
mikirkan persoalan rok pendek?
sinisnya. (WAN/YOG)
Nurul Arifn
(DHIKY/DETIKFOTO)
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
MOMEN SEPEKAN
Malinda Dee Divonis 8 Tahun
Harga BBM dan
TDL Naik
PEMERINTAH mengusul-
kan kenaikan harga BBM
sebesar Rp 1.500 per li-
ter mulai 1 April 2012,
seda ngkan TDL akan dinai-
kan bertahap 3% per kuar-
tal. Usulan ini masuk dalam
Nota Keuangan dan RUU
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan
(APBN-P) 2012 yang diaju-
kan ke DPR Senin, 5 Maret
2012.
Dalam RAPBNP itu
subsidi BBM pada 2012
diperkirakan Rp 273,15
triliun, naik Rp 64,3 triliun
atau 30,8 persen dari aloka-
si semula Rp 208,85 triliun.
Adapun subsidi listrik, diu-
sulkan menjadi Rp 93,05
triliun. Naik Rp 48,09 triliun
(107,1 persen) dari pagu
semula Rp 44,96 triliun. (ami)
Putin Kembali
Pimpin Rusia
VLADIMIR Putin akhirnya
memenangi pemilihan
presiden Rusia yang dige-
lar Minggu 4 Maret 2012. Ini
merupakan kali ketiga Pu-
tin memimpin Rusia.
Putin meraup 60 pers-
en suara sehingga men-
gantarkannya sebagai
M
ALINDA Dee, Rabu 7 Maret 2012 divonis 8 ta-
hun penjara oleh Majelis Hakim PN Jakarta
Selatan. Ia juga dijatuhi denda Rp 10 miliar
subsider 3 bulan kurungan.
Sejumlah mobil mewah Malinda seperti
Ferrari Scuderia, Ferrari California, dan Mer-
cedes E350, dikembalikan ke Citibank. Putu-
san ini juga berlaku untuk mobil Hummer atas
nama Andika Gumilang, suami siri Malinda.
Malinda dinyatakan terbukti bersalah melakukan
tindak pidana perbankan pencucian uang. Ia didakwa
membobol dana 37 nasabah Citigold Citibank sejak
Januari 2007 hingga Februari 2011. (ami)
DETIKFOTO
pemimpin Rusia hingga
2018. Ia jauh mengung-
guli empat pesaingnya,
yakni Gennady Zyuganov
dari Partai Komunis, tokoh
ultranasionalis Vladimir
Zhirinovsky, pengusaha
Mikhail Prokhorov seb-
agai calon independen,
dan mantan ketua parle-
men Sergey Mironov, dari
Partai Keadilan Rusia.
Namun kemenangan ini tak
diterima secara bulat. La-
wan politik Putin menuding
ada kecurangan.
(ami)
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
HUKUM
BELUM HABIS SERANGAN KUBU
M. NAZARUDDIN UNTUK ANAS.
SELAIN URUSAN DUIT, ANAS DISEBUT
MENGAWASI PENGGELEDAHAN PERMAI
GROUP. CHANDRA M. HAMZAH IKUT
TERBAWA-BAWA.
SKANDAL ANAS
Serangan,
angkalan
1000
S
Repoter: Isfari Hikmat
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
HUKUM
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
HUKUM
H
AKIM memberondongnya dengan pertan-
yaan. Lelaki itu tampak gugup. Ia sering
minta agar pertanyaan hakim diulang kem-
bali sebelum menjawab. Keringat memban-
jiri wajahnya yang tembam. Beberapa kali ia mengu-
sapnya.
Perangai itu jelas berbeda ketika Mujahiddin
Nurhasyim, nama adik Muhammad Nazaruddin itu,
mengobrak-abrik ruangan nomor 905 di DPR dua
pekan lalu. Saat itu, di ruangan politikus Partai De-
mokrat (PD) Sutan Bathoegana itu, Hasyim marah
luar biasa. Ia juga terlibat adu mulut dengan kepala
keamanan FPD di lantai 9 Gedung Nusantara I.
Namun, bukan berarti kesaksian yang diungkap-
kan Hasyim di depan hakim Pengadian Tipikor pada
Rabu 3 Maret 2012 itu bersifat remeh-temeh. Hasyim
menjadi saksi meringankan (a de charge) bagi ka-
kaknya, yang berstatus terdakwa dalam kasus suap
Wisma Atlet SEA Games.
Hasyim, antara lain ikut menuding Anas
Urbaningrum, Ketua Umum PD, sebagai pemilik kon-
sorsium Permai Group. Konsorsium itu membawahi
sejumlah perusahaan dan memberikan modal usaha.
Pak Anas pemodal tunggal, ucap Hasyim.
Selaku pemegang modal tunggal, seluruh
keuntungan konsorsium masuk ke Anas. Di samping
itu, Anas masih mendapat gaji lagi Rp 60 juta per bu-
lan. Hasyim mengatakan, ia sendiri adalah pengawas
proyek-proyek Permai Group. Kalau saya cash, Rp 40
juta tiap bulan, ungkap Hasyim saat ditanya berapa
besaran gajinya di konsorsium itu.
Saat kantor Permai Group yang berada di Mam-
pang, Jakarta Selatan, digeledah KPK pada 21 April
2011, ucap Hasyim, Anas juga ikut mengawasi. Tiap
Anas Urbaningrum
ARI/DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
HUKUM
satu jam sekali, Anas meneleponnya. Mantan Ketua
PBHMI itu meminta agar dirinya menjaga gerak-
gerik penyidik KPK.
Saya diminta mengarahkan penyidik untuk fokus
menggeledah ruangan Rosa, jangan ruangan lain,
terang Hasyim. Mindo Rosalina Manulang, mantan
Direktur Marketing PT Anak Negeri, kini sudah divo-
nis 2,5 tahun penjara dalam kasus Wisma Atlet.
Soal Kongres Partai Demokrat di Bandung ta-
hun 2010, Hasyim juga menyebut ada
uang Permai Group yang mengalir
ke acara itu, jumlahnya Rp 105 mili-
ar. Sebanyak Rp 75 miliar dibagikan
untuk pemenangan Anas sebelum
kongres. Sedangkan sisanya diantar
ke Bandung pada saat kongres ber-
langsung.
(Tapi) Penyerahannya nggak
tahu, imbuh Hasyim.
Di luar persidangan yang dipimpin
Hakim Darmawati Ningsih siang
itu, Nazar juga menambah daftar
kebobrokan Anas. Katanya, Anas lah
yang menyuruhnya segera kabur ke
luar negeri sebelum dicekal oleh KPK pada 24 Mei
2011. Info pencekalan, menurut mantan bendaha-
ra umum PD itu diperoleh Anas dari mantan Wakil
Ketua KPK Chandra M. Hamzah.
Anas dapat info dari Chandra Hamzah bahwa
saya besok mau dikeluarkan surat cekal, kata Naza-
ruddin.
Anas berulang kali membantah terlibat dalam
drama kasus Wisma Atlet itu. Terhadap tudingan
yang terbaru, Anas juga kembali menyangkal. Penga-
Gedung Permai Grop
DIKHY/DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
HUKUM
Chandra M.
Hamzah
caranya, Patra M. Zen, menyatakan, Anas tak pernah
sekalipun datang ke kantor Permai Group.
Pak Anas nggak pernah menginjakkan kaki di
Permai Tower yang di Mampang itu, kata Patra ke-
pada majalah detik.
Anas juga tidak pernah memberitahu Nazarud-
din perihal status cekal mantan anak buahnya itu.
Semua itu adalah karangan kubu Nazaruddin yang
tidak perlu direspons. Patra menambahkan, seluruh
proses hukum kasus Wisma Atlet didominasi kubu
Nazaruddin, sehingga memberatkan Anas. Namun,
Anas tak takut sedikit pun.
Yang khawatirkan saat ini adalah opini pub-
lik yang terbentuk dari karangan saksi-saksi yang
memberatkan itu, ucap Patra.
Sementara itu mengenai info cekal Nazaruddin,
Chandra belum berkomentar. Telepon dan SMS yang
dikirim majalah detik belum dijawab mantan Wakil
KPK Bidang Pencegahan itu. (WAN/YOG)
ARI/DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
HUKUM
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
HUKUM
Reporter: Irwan Nugroho dan Bahtiar Rifai
BANGUNPERSADA-REALTY.COM
Menelisik Bisnis Properti
Miliaran Dhana
KEJAGUNG TERUS MENELUSURI HARTA TAK WAJAR MANTAN PEGAWAI DITJEN
PAJAK DHANA WIDYATMIKA. DIKETAHUI, DHANA JUGA MENGINVESTASIKAN
DUITNYA KE BISNIS PROPERTI. NILAINYA MILIARAN.
S
ESUATU itu rupanya berupa jalinan bisnis
antara Dhana Widyatmika dan PT Bangun
Persada Sejahtera (BPS). Dhana, tersangka
kasus penyuapan dan pencucian uang itu,
menginvestasikan uangnya di perusahaan yang
bergerak dalam bidang properti itu.
Awalnya M. Rudjito, pengacara PT BPS, tak

MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
HUKUM
Dhana Widyatmika
DETIKFOTO
mengakuinya ketika datang memenuhi panggilan
Kejaksaan Agung, Senin, 5 Maret 2012. Namun,
belakangan ia akhirnya berterus terang mengenai
bisnis yang dijalankan Dhana bersama Agus
Purwanto itu. Agus juga salah satu pemilik saham PT
BPS.
Ya, mencapai miliaran lah, ujar Rudjito saat
ditanya berapa nilai investasi yang ditanamkan Dhana
di PT BPS.
Menurut Rudjito, Riwayat bisnis antara Dhana
dan Agus bermula saat keduanya bertemu di Arab
Saudi. Rudjito tak menyebut kapan pertemuan itu
terjadi, tapi yang jelas saat ibadah haji. Waktu itu,
Dhana mengenalkan diri sebagai pengusaha, bukan
pegawai Ditjen Pajak.
Perkenalan itu kemudian berlanjut. Makin akrab,
keduanya sepakat untuk bekerja sama. Bidang
properti menjadi pilihan bisnis Dhana dan Agus. Dari
penelusuran majalah detik, PT BPS didirikan pada
tahun 2009. Pengembang ini mempunyai kantor
pusat di Lantai 6 Gedung JDC di Jl. Gatot Subroto,
Jakarta Selatan.
Setidaknya ada dua proyek hunian minimalis yang
telah dan sedang dibangun PT BPS di bawah bendera
Bangun Persada Realty. Lokasinya berdekatan,
sama-sama di Kelurahan Jati Luhur, Kecamatan
Jati Asih, Bekasi. Proyek pertama adalah komplek
perumahan Puri Duren Asri 2-4. Sedangkan kedua
adalah komplek yang dinamai Woodhills Residence.
Pengembang itu juga mempunyai marketing
gallery di Jl. Wibawa Mukti II KM 4, Jati Luhur. Di
kedua proyek itu, produk yang ditawarkan berupa
hunian berbagai tipe dengan harga mulai Rp 250-an
juta. Rumah-rumah itu rupanya laku keras. Sebanyak
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
HUKUM
Sold Out, rumah cluster di
Puri Duren Asri
BANGUNPERSADA-REALTY.COM
125 unit rumah dengan sistem cluster di Puri Duren
Asri 2-4 sudah sold out.
Sedangkan untuk Woodhills Residence dengan
total rumah 90 unit, satu tipe di antaranya juga
sudah terjual habis. Tipe 32 sudah sold out, ungkap
seorang tenaga pemasaran Woodhills. Kini, yang
masih tersedia adalah tipe 43, 52, dan 54. Kata
karyawan tersebut, Woodhills dilengkapi dengan
fasilitas kolam renang dan klub house.
Seorang anak buah Dhana lainnya mengaku telah
mendengar kabar buruk yang menimpa bosnya.
Namun, tak ada yang dapat dilakukannya kecuali
bersabar dan terus meyakinkan konsumen. Kami
akan menanggapi dengan sabar saja, kata dia.
Kejagung masih belum mau mengungkap
gamblang bisnis properti Dhana di Jati Asih itu.
Lembaga penegak hukum juga menolak memberi
tahu apakah uang yang diinvestasikan Dhana itu
bagian dari tindak pidana yang disangkakan terhadap
bapak satu anak itu.
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
HUKUM
Semua kegiatan
penyidikan adalah
pengungkapan fakta
hukum. Semua informasi
akan kita telusuri, kata
Kapuspenkum Kejagung,
Adi Toegarisman kepada
majalah detik.
Namun, lanjut Adi, bila
nantinya terbukti bisnis
itu ada sangkut pautnya
dengan perbuatan pidana
Dhana, Kejagung tak
segan untuk mengambil
tindakan. Termasuk
dengan menyitanya.
Pengacara Dhana, Reza Dwijanto, tak membantah
kliennya ikut menanam investasi ke PT BPS. Namun,
ia tak tahu persis sejak kapan Dhana berkongsi
dengan Agus. Ia juga mengaku tak tahu-menahu
berapa duit yang disetorkan Dhana ke Agus untuk
bisnis properti itu.
Saya belum tahu nilai investasinya berapa. Tapi
mungkin iya ada, ujarnya kepada majalah detik.
Adapun istri Dhana, Dian Aggraeni, menyatakan
suaminya juga telah lama bergelut di dunia usaha.
Namun, ia tak pernah ikut campur. Detail apa saja
yang dilakukan Dhana dalam berbisnis, ia juga
tak mengetahui persis. Saya nggak pernah tahu
bagaimana persisnya, apalagi angka-angka detailnya
saya nggak tahu, kata Dian, yang juga seorang
pegawai di Ditjen Pajak ini.
(WAN/YOG)
Istri Dhana, Dian Aggraeni
DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
HUKUM
Istri Dhana:
Saya Tinggal di Pengungsian
Reporter:Hendaru Purnomo
Berikut wawancara majalah detik dengan Dian
Anggraeni, istri Dhana:
Apa yang Anda ketahui tentang transaksi rekening
Dhana yang disebut mencapai Rp 60 miliar?
Saya, jujur, tidak pernah terlibat dengan bisnis
suami saya. Saya beda memang karakternya dengan
Mas Dhana. Kalau saya fokus ke pekerjaan, benar-
benar nggak pernah melakukan usaha apa pun. Jadi
saya nggak pernah tahu bagaimana persisnya, apalagi
angka-angka detailnya saya nggak tahu.
Tetapi kalau Anda bilang angka Rp 60 miliar, saya
mencermati dari berita yang beredar, angka 60 miliar
sampai sekarang saya belum tahu asal usulnya. Jadi
saya nggak mengerti media awalnya mengambil angka
Rp 60 miliar itu dari mana?
Selama ini pernah tidak suami Anda cerita terkait
wajib pajak?
Nggak pernah. Saya kenal Mas Dhana itu kan dari
kuliah di STAN. Kami ketemu, pacaran. Jadi, kalau
ngobrol-ngobrol sebagai suami-istri itu ngomong yang
wajar saja. Ngomong tentang wajib pajak nggak pernah
sama sekali.
Sejak kuliah Dhana sudah punya bisnis. Bisnis
seperti apa itu?
Kecil-kecilan. Bisnis mobil sudah mulai. Mas Dhana
juga saya tahu pernah minta modal sama orang tua
saya.
DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
HUKUM
Berarti Anda tidak yakin dengan transaksi yang Rp
60 miliar itu?
Kalau tanya sama saya, percuma. Saya bukannya
menutupi diri, tapi betul-betul nggak tahu. Saya di
kantor juga diperiksa internal. Ditanya apakah Anda
tahu suami Anda punya rekening dolar? Saya nggak
tahu. Sampai kejadian baru tahu.
Anda juga dikait-kaitkan dengan Gayus Tambunan?
Tahun 2008, saya ditugaskan di Direktorat Keberatan
dan Banding, di mana di situ sudah ada Gayus. Tapi saya
ini hanya pelaksana kelas bawah yang nggak punya
wewenang. Gayus menangani wajib pajak di Jakarta,
saya di luar Jakarta. Jadi nggak ada hubungan.
Pernah tidak dapat tawaran uang dari wajib pajak?
Wajib pajak adanya takut sama saya. Karena galak,
hehe.. Saya di Banding tidak pernah main-main dengan
wajib pajak. Bisa dibuktikan.
Berapa gaji Dhana di Ditjen Pajak?
Take home pay-nya sekitar Rp 10 juta sampai Rp 11
juta lah.
Apa ada yang dendam terhadap Dhana?
Saya nggak mau berpikir negatif seperti itu. Sudah
lah. Kalaupun memang ada dendam, kami malah
introspeksi, berarti selama ini ada sikap kami yang tidak
nyaman, kami mohon maaf.
Sekarang tinggal di mana?
Saya tinggal di pengungsian. Karena rumah saya
masih diawasi terus kan? Saya sempat pulang naik ojek
kemarin ternyata jadi berita juga. Saya pulang itu kan
buat ambil baju kerja.
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
KRIMINAL
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
KRIMINAL
POLDA METRO JAYA KEMBALI MEMBONGKAR PRAKTIK JUDI ONLINE.
OMZETNYA MENCAPAI RP 400 JUTA SEHARI. SANG BANDAR, ROBI
HANAFI, MASIH BURON.
Reporter: Bahtiar Rifai
Dosa di Rumah
Mewah Robi
J
ALAN Jati Raya, Pasar Minggu, Jakarta
Selatan sontak gempar, Rabu, 29 Februari
2012. Pagi itu, sejumlah orang mendatangi
rumah bernomor 72 di jalan tersebut. Warga
sekitar pun berdatangan karena penasaran apa yang
sedang terjadi.
Mereka tak tahu yang masuk ke rumah mewah
DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
KRIMINAL
Subari
BAHTIAR DETIKFOTO
itu, adalah polisi. Kepada warga, aparat dari Polda
Metro Jaya mengaku sebagai penagih utang. Petugas
yang memakai baju preman itu melarang warga
untuk melongok ke dalam rumah.
Selang beberapa saat kemudian, datanglah satu
unit mobil tahanan kepolisian. Lalu sekitar enam
laki-laki digelandang dari dalam rumah menuju
mobil. Petugas juga mengangkut sejumlah barang.
Kayak ada penggerebekan waktu itu, kata seorang
warga setempat, Entin (31) kepada majalah detik.
Empat hari kemudian, Kabid Humas Polda Metro
Jaya AKBP Rikwanto mengumumkan enam orang
itu ditetapkan sebagai tersangka kasus judi online.
Mereka adalah LAF (pentransfer uang penjudian), RC
(operator), OPP (account username), EK (update data
deposit), ST (admin chatting Yahoo! Messenger dan
gmail) dan NN (penghapus pemain yang kalah).
Para tersangka ini mengoperasikan bisnis judi
online di rumah bercat warna cokelat itu sejak lama.
Sang pemilik rumah, Robi Hanafi (51) sekaligus
bertindak sebagai bandar. Namun, Robi rupanya
mengendus gerak-gerik petugas. Pria berperawakan
Tionghoa itu kabur dan kini masih buron.
Menurut Ketua RT setempat, Subari, Robi sudah
sekitar dua tahun yang lalu pindah ke Pondok Indah.
Disebut-sebut, rumah baru bapak empat anak itu
dibeli seharga Rp 2 miliar. Setelah pindah, Robi
sesekali saja datang ke rumah lamanya. Itu pun
sekadar masuk dan tak pernah keluar-keluar.
Tinggal di Jati Raya sejak tahun 2000, Robi juga
dikenal sangat tertutup dan pelit. Kalau memberi
sumbangan, paling-paling cuma Rp 10.000. Itu
pun kita tak pernah boleh masuk rumahnya, ucap
Subari, yang berumah sekitar 15 meter dari rumah
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
KRIMINAL
Robi.
Namun, meski perangainya aneh, warga
setempat tak curiga sedikit pun rumah Robi dipakai
sebagai tempat judi online. Setahu mereka, Robi
berbisnis material bangunan. Robi punya dua toko
bangunan, satu di seberang rumah, satunya lagi di
daerah Pejaten.
Menurut pengakuan warga lainnya, Wandi, ia
sering melihat mobil Honda CRV dan Toyota Yaris ke
rumah Robi. Namun, begitu mobil-mobil itu masuk,
pintu gerbang lalu dikunci rapat. Hanya penunggu
rumah yang biasa keluar masuk untuk membeli
makanan.
Karyawan Robi menerima upah antara Rp 1 juta
hingga Rp 2 juta per bulan. Mereka mengoperasikan
judi online selama 24 jam dan terbagi ke dalam dua
shift, yaitu pukul 08.00-22.00 WIB dan 22.00-08.00
WIB.
Menurut Rikwanto, mereka menjalankan judi
online dengan modus menggunakan alamat game
online (www.kakakdewa.com). Adapun permainan
Para operator judi online
DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
KRIMINAL
yang dijudikan adalah perjudian bola (www.sbobet.
com) dan www.ibcbet.com), judi rolet (www.338a.
com), bakarat (www.bakarat.com), dan Sicbo (www.
grand628.com).
Mereka iklan di google, bahwa website itu
menerima penyelenggaraan judi, kata Rikwanto
saat ditemui majalah detik di kantornya.
Setiap orang yang hendak ikut dalam judi itu harus
login terlebih dahulu untuk
mendapatkan username
dan password. Setelah
itu, mereka diwajibkan
mentransfer uang sedikitnya
Rp 200 ribu sebagai deposit.
Uang itu ditukar dengan koin
senilai Rp 1.000 per koin
untuk dipertaruhkan dalam
judi online.
Apabila ada pemain
yang menang, Robi Cs akan
mentransfer hasilnya ke
rekening pemain. Jumlah pemain judi yang dikelola
Robi mencapai 20.000 orang. Namun, belum dipilah
mana user yang masih aktif dan mana yang sudah
kalah. Pengguna judi online ini juga berasal dari luar
negeri khususnya kawasan Asia.
Ini kan sifatnya online, jadi pemainnya bisa dari
mana saja, kata Rikwanto.
Transaksi judi online ini bisa mencapai Rp 300 juta-
Rp 400 juta per hari. Sebagian uang itu disita penyidik
saat penangkapan. Polisi juga mengamankan bukti-
bukti lainnya seperti 7 set komputer, 6 wireless, 3
modem, 3 key BCA dan 1 key Mandiri, 3 kalkulator,
serta 1 handphone.
(Wan/Yog)
Barang bukti
DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
GAYA HIDUP
M
E
N
YE
T
IR
M
O
B
IL
M
A
T
IC
M
E
M
A
N
G
TA
K
S
E
R
U
M
IT

M
A
N
U
A
L
. N
A
M
U
N
K
A
D
A
N
G
-
K
A
D
A
N
G
, K
A
R
E
N
A
T
ID
A
K
TA
H
U
,
P
E
N
G
E
N
D
A
R
A
M
O
B
IL
M
A
T
IC
M
A
L
A
H
B
IS
A
C
E
L
A
K
A
.
B
e
r
-
M
a
t
i
c

R
i
a
N
y
a
m
a
n
d
a
n

A
m
a
n
GAYA HIDUP
Reporter: Ken Yunita
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
GAYA HIDUP
M
ENYETIR mobil matic memang terlihat mudah.
Mungkin karena itu, matic sering menjadi mobil pili-
han para perempuan. Alasannya, lebih simpel dan
tidak bikin kaki pegal waktu bermacet-macet ria di
jalanan.
Nissa misalnya. Ibu muda ini sengaja memilih
mobil bertransmisi matic agar lebih nyaman menyetir
di Jakarta. Maklum saja, lalu lintas Jakarta memang
macet dan semrawut.
Yang pasti pakai matic nyaman ya di Jakarta, se-
cara cuma kaki kanan aja yang injak gas dan rem.
Kalau menurutku, matic lebih mudah dari mobil (ber-
transmisi) manual, kata karyawan swasta itu.
Namun karena terlihat mudah itu, kadang orang
tidak hati-hati menyetir matic. Banyak dari mereka
bahkan tidak membaca buku manual mobil tersebut.
Aku sih memang nggak baca buku manualnya,
tapi aku belajar dari papaku. Alhamdulillah belum
pernah terjadi apa-apa, kata perempuan berambut
panjang ini.
Jika Nissa aman-aman saja menggunakan matic,
lain soal dengan Rina. Mahasiswi salah satu Pergu-
ruan Tinggi di Jakarta ini sempat mengalami hal yang
kurang enak dengan mobil matic-nya.
Saat hendak parkir di salah satu mal, Rina kelu-
paan menginjak rem saat memasukkan transmisi ke
posisi D (jalan). Akibatnya, tahu-tahu mobilnya lang-
sung nyelonong.
Untung di depanku tembok dan aku langsung
rem, jadi cuma nabrak dan nggak keras, kata gadis
manis ini.
Pengalaman lainnya, Rina sempat dibuat stres
berat saat mobil kesayangannya mogok di jalanan.
Keadaaan makin kacau karena jalanan yang dilalui
GAYA HIDUP
Yang pasti
pakai matic
nyaman-nya
di Jakarta,
secara cuma
kaki kanan
aja yang injak
gas dan rem.
DOK. DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
GAYA HIDUP
Rina saat itu sedang macet-macetnya.
Mobilku mogok di tengah jalan, pas macet. Pa-
dahal kan matic nggak bisa didorong sembarangan.
Klakson di mana-mana, aku sampai stres, cerita
Rina.
Meski terlihat mudah, menyetir mobil matic se-
benarnya perlu pengetahuan. Sebaiknya, pelajari da-
hulu cara dasar menyetir mobil matic sebelum ter-
jun ke jalan raya.
Jadi kadang, orang, termasuk para perempuan
itu asal saja. Kalau sudah merasa bisa, langsung
saja nyetir di jalan raya, kata instruktur Indonesia
Defensive Driving Center (IDDC) Bintarto Agung.
Akibatnya, kecelakaan mobil
matic karena persoalan tidak tahu
sering terjadi. Contoh, orang yang
tidak tahu, sering memasukkan
gigi ke posisi D tanpa menginjak
rem.
Kalau ini dilakukan, mobil akan
jalan sendiri. Nah ini kan karena
persoalan tidak tahu, akan meru-
gikan si pengemudi dan orang lain
kalau terjadi kecelakaan, katanya.
Peristiwa terbaru kecelakaan mobil matic terjadi
di Medan, Sumatera Utara. Marini, seorang guru TK
menabrak belasan siswanya hingga luka-luka. Marini
baru sekitar 5 bulan piawai menyetir mobil matic.
Peristiwa nahas itu berawal saat Marini ber-
niat memindahkan mobilnya agar tempat olahraga
lebih lapang. Namun ternyata malah berbuntut ke-
celakaan.
Kepala Satlantas Polresta Medan Kompol M.
Risya Mustario menyebutkan, kasus ini saat ini masih
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
GAYA HIDUP
ditangani. Ada kemungkinan pengemudi lalai sehing-
ga kecelakaan terjadi.
Diduga ada kelalaian dari pengemudi sehingga
dikenakan pasal 359 KUHP dengan ancaman huku-
man lima tahun, ujar Risya Mustario di Medan be-
berapa waktu lalu.
Jika dilihat dari rekaman CCTV, terlihat sekali
Marini tidak siap menjalankan mobilnya. Hal itu ter-
lihat dari pintu mobil yang masih terbuka saat mobil
nyelonong.
Belajar dari pengalaman Marini itu, Bintarto
mengingatkan agar pengemudi, khususnya mobil
matic bisa meluangkan waktu untuk belajar dasar-
dasar menyetir yang aman. Semua itu bisa dipelajari
di manual atau mencari referensi di internet, semua
tersedia lengkap.
Tinggal menyediakan waktu untuk belajar, refer-
ensinya banyak. Perilaku asal menyetir ini yang perlu
diubah, ujar pria yang juga menjabat President Di-
rector IDDC ini. (KEN/YOG)
Kebiasaan Buruk Wanita Saat Menyetir
Good driver, just drive. Mungkin banyak yang tahu ungkapan itu,
tapi dalam praktiknya sedikit yang mempraktikkan. Berikut sejumlah
kebiasaan wanita yang sebaiknya dihindari saat sedang menyetir.
1 2 3 4
5 6
Tap untuk melihat tulisan
FOTO-FOTO: HASAN ALHABSY/DETIKFOTO
DOK. DETIKFOTO
1. Asyik dengan Handphone
Tidak cuma perempuan, benda ini seakan menjadi
godaan paling rawan saat menyetir. Meski menggunak-
an handsfree, aktivitas ini tetap saja bisa mengganggu
konsentrasi. Jadi selama anda di belakang kemudi,
pastikan si ponsel kesayangan duduk manis di dalam
tas.
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
PEOPLE
Reporter: Silvia Galikano
Foto: reuters
KONSER UNTUK
TIGA LEGENDA
SLANK,
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
PEOPLE
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
PEOPLE
S
UDAH 28 tahun Slank ada, menyanyikan
lagu-lagu rockn roll berisi kritik sosial dan
lagu-lagu cinta. Gonta-ganti personel dan
berhasil keluar dari jerat narkoba mewarnai
perjalanan mereka.
Menandai 28 tahun Slank berkarya, kelompok
beranggotakan Kaka (vokal), Bimbim (drum), Ridho
(gitar), Ivanka (bass), Abdee (gitar) itu akan menggelar
konser I Slank U, The Journey of The Blue Island di
Mata Elang International Stadium, Ancol, Jakarta
pada 12 Mei 2012. Konser ini akan diikuti tur di lima
kota, yakni Bandung, Surabaya, Makassar, Medan,
dan Palembang.
I Slank U, The Journey of The Blue Island
merupakan bentuk apresiasi mereka
terhadap tiga legenda Tanah Air, yakni
Benyamin S., Chrisye, dan Iwan Fals.
Menurut Kaka, ketiganya adalah musisi
berpengaruh di jalur masing-masing.
Karenanya selain membawakan lagu-lagu
hits Slank seperti Terlalu Manis, Orkes Sakit
Hati, dan Jakarta Pagi Ini, mereka juga akan
menyanyikan lagu-lagu dari tiga legenda
tersebut.
Bimbim memberi bocoran, mereka akan
membawakan, antara lain Kompor Mleduk, lagu ceria
Benyamin yang menyinggung Jakarta yang langganan
banjir, dan Serasa dari Chrisye. Sedangkan lagu
Iwan Fals masih belum ditentukan. Saat kecil saya
mendengar lagu-lagu Benyamin. Waktu kenal cewek,
dengarnya Chrisye, dan ketika mulai bermusik, saya
dengar Iwan Fals, ujar Bimbim.
Konser ini akan berformat orkestra untuk
memberi nuansa berbeda bagi lagu-lagu Slank yang
sudah akrab di telinga. (SIL/YOG)
Slank (DETIKFOTO)
PEOPLE
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
Reporter: Silvia Galikano
Foto: detikforum
M
AUDY Ayunda tak cuma bisa akting
dan menyanyi. Ia juga berprestasi di
bidang akademis. Salah satu prestasi
yang pernah diraihnya adalah juara dua
Speech Competition.
Sejak terjun ke dunia akting, Maudy telah
berjanji untuk mengutamakan sekolah. Apalagi, dia
masih duduk di kelas III SMA. Hingga kini pun, gadis
berkulit cokelat itu tetap konsisten.
Meski kini kariernya berkembang ke dunia tarik
suara, Maudy tidak melupakan waktu belajarnya.
PEOPLE
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
PEOPLE
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
Maudy Ayunda (DETIKFORUM)
Pemeran Mura dalam Malaikat Tanpa Sayap ini lebih
memilih kehilangan waktu bermainnya daripada
harus tidak belajar.
Ya memang harus ada yang prioritas ya, harus
ada yang dikorbanin. Misalnya nggak jalan lagi sama
teman-teman, kata Maudy saat ditemui di Planet
Hollywood beberapa waktu lalu.
Selain syuting film, Maudy sedang asyik dengan
aktivitas menyanyi. Sejak albumnya, Panggil Aku:
Maudy Ayunda diluncurkan pada akhir tahun 2011
lalu, tawaran manggung
untuknya memang terus
berdatangan.
Gadis kelahiran Jakarta 19
Desember 1994 ini mengawali
karier sebagai aktris lewat
film Untuk Rena yang dirilis
2006 lalu. Saat itu, Maudy
masih berusia 12 tahun. Tiga
tahun kemudian, muncul
dalam film Sang Pemimpi.
Meski bukan pemeran utama,
namun aktingnya boleh
diperhitungkan.
Sejak kemunculan di film kedua itu, Maudy mulai
sering mendapat tawaran tampil. Sejumlah rumah
produksi sinetron juga mencoba menggaetnya.
Namun Maudy lebih banyak menolak karena tidak
ingin sekolahnya terganggu.
(KEN/IYE)
PEOPLE
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
MAJALAH DETIK 12 - 18 MARET 2012
PEOPLE
Reporter:Ken Yunita
Foto: reuters
Vil las-Boas,
Dipecat Chelsea
B
ARU delapan bulan menjadi manajer Chelsea,
Andre Villas-Boas (AVB) secara mengejutkan
dipecat. Chelsea memutuskan kerja sama
dengan AVB karena dianggap gagal.
Prestasi Chelsea memang buruk. Klub asal
London Barat itu hanya menuai tiga kemenangan
dari 12 pertandingan terakhir di Liga Inggris.
Pasukan yang dipimpin Villas-Boas juga keteteran
dan terancam tak lolos ke perempat final karena
kalah 1-3 dari Napoli di leg pertama babak 16 besar.
Boleh dibilang, Chelsea hancur-hancuran.
Sebelumnya, akhir 2011, Villas-Boas masih yakin
tidak akan dipecat. Saya telah mendapatkan jaminan
saya tidak akan dipecat. Seluruh jajaran direktur
Chelsea mendukung saya, kata Villas-Boas.
Tapi kenyataan berkata lain, pemilik klub, Roman
Abramovich, akhirnya kehilangan kesabaran pada
pelatih berusia 34 tahun itu. Hasrat meraih trofi
musim ini pun makin jauh dari genggaman mereka.
Sebenarnya, Villas-Boas bukanlah pelatih yang
buruk. Dia telah sukses mengantarkan FC Porto
menjadi salah satu klub terbaik di Portugal dan
Eropa. Ada apa denganmu Villas-Boas?
(KEN/YOG)
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
PEOPLE
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
INTERNASIONAL
Reporter: Isfari Hikmat
Foto: reuters
MASA JABATAN MAHMOUD AHMADINEJAD TINGGAL 18 BULAN,
TETAPI TANTANGAN YANG DIHADAPINYA CUKUP BERAT. TAK HANYA
TEKANAN DARI BARAT TERKAIT PROGRAM NUKLIR IRAN, IA JUGA
HARUS MENGHADAPI PERLAWANAN DARI DALAM NEGERI.
SERANGAN
EMPAT PENJURU
UNTUK
AHMADINEJAD
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
INTERNASIONAL
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
INTERNASIONAL
Pemimpin tertinggi Republik
Iran, Ayatollah Khamenei
REUTERS / CAREN FIROUZ
P
EMILU parlemen, Jumat 2 Maret 2012,
sungguh menjadi sebuah ujian bagi Presiden
Iran Mahmoud Ahmadinejad. Presiden yang
berkuasa sejak 29 Juni 2005 ini tengah
menghadapi tekanan dari segala arah.
Dari luar, ia terus menghadapi tekanan AS dan
sekutunya terkait program nuklir. Dari dalam negeri,
Ahmadinejad yang akan mengakhiri masa jabatannya
pada 2013, menghadapi
tekanan para Mullah yang ingin
memangkas kewenangannya.
Namun bagi rakyat Iran,
pemilu ini juga menjadi ajang
untuk menunjukkan sikap
mereka. Ini menjadi simbol
pemersatu rakyat Iran dalam
menghadapi tekanan barat.
Pemimpin tertinggi Republik
Iran, Ayatollah Khamenei,
menggaris-bawahi pentingnya
pemilu kali ini. Ia pun menyeru
rakyat Iran memberikan
suaranya.
Kekuatan yang arogan telah menggertak kita
untuk mempertahankan kewibawaan mereka.
Tingginya jumlah pemilih akan lebih baik bagi bangsa
kita dan bagi keamanan, terang Khamenei.
Sebaliknya, kelompok oposisi justru memboikot
pemilu ini. Mereka menilai ada kecurangan dan
mendesak pemerintah terlebih dahulu membebaskan
sejumlah politisi yang ditahan. Di tengah segala
polemik ini, rakyat Iran tetap antusias memberikan
suaranya. Lebih dari 64 persen pemilih memberikan
suaranya, meningkat dibanding pemilu 2008.
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
INTERNASIONAL
Presiden Iran Mahmoud
Ahmadinejad (L) memberikan
suara dalam pemilu parlemen
di Teheran
REUTERS /PRESIDENT.IR
Pemilu kali ini juga menjadi
ajang perang pengaruh bagi
dua kubu terbesar di Iran, yakni
antara kelompok sayap kanan di
bawah Ahmadinejad dengan kubu
konservatif di bawah pemimpin
tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei.
Bagi kubu principalist di
bawah Khamenei, pemilu ini
merupakan kesempatan untuk
mengembalikan posisi ulama dalam
sistem pemerintahan Iran. Peranan
mereka mulai dikesampingkan
Ahmadinejad.
Sementara popularitas Ahmadinejad yang
semula didukung kelompok reformis juga terus
tergerus. Ia dianggap bertanggung jawab atas
memburuknya kondisi ekonomi negeri para Mullah
itu. Front Khamenei, menuduh kubu Ahmadinejad
berupaya memangkas sejumlah peraturan dan
undang-undang. Ahmadinejad juga dituduh menjalin
hubungan dengan AS.
Kubu konservatif di belakang Khamenei untuk
sementara yang unggul. Dari 290 kursi yang
diperebutkan, memang baru 190 kursi yang sudah
selesai dihitung. Namun dari hasil sementara ini,
dipastikan Ahmadinejad harus bekerja keras di
akhir masa jabatannya. Pasalnya, banyak calon dari
lingkaran dekat Ahamadinejad gagal di tahap awal.
Sejumlah kalangan menilai kelompok radikal
pendukung Ahmadinejad, kurang terorganisasi dan
tidak dipimpin orang yang tepat, sehingga taktik
politik mereka kurang berhasil. Setidaknya 24 wakil
mereka di Teheran gagal di tahap awal. Termasuk
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
INTERNASIONAL
Presiden AS Barack Obama
REUTERS /JONATHAN ERNST
adik sang Presiden,Parvin Ahmadinejad.
Sementara kubu Khamenei, yang mendapatkan
dukungan dari kelompok tradisionalis dan nasionalis,
bergabung dalam United Principleist Front (UPF),
menjadi pilar utama dalam menghadapi upaya
pelemahan posisi ulama, oleh kubu reformis dan
luar negeri.
Faksi di bawah pimpinan Ayatollah Mesbah Yazdi
ini sangat menekankan pada sektor ekonomi dan
budaya. Mereka ingin memurnikan rezim
penguasa dari penyimpangan nilai-nilai
ketatanegaraan yang selama ini dianut Iran.
Namun dukungan dari kelompok
minoritas dan akar rumput terus mengalir
untuk Ahmadinejad. Seorang penyapu jalan,
Ilam Morteza (62), menyatakan mendukung
kepemimpinan Ahmadinejad.
Saya akan memilih kelompok
Ahmadinejad. Mereka sangat rendah
hati dan sederhana. Mereka memahami
masalah kami, terangnya. Ahmadinejad
dinilai memiliki empati kepada warga akar rumput.
Dari luar, tekanan dari negara barat tak kunjung
usai. AS memang belum mendukung niat Israel
untuk menyerang Iran. Namun dalam pidatonya di
pertemuan Aipac (Komite Kebijakan Publik Amerika-
Israel), Barack Obama mengungkapkan perlunya
sanksi yang lebih keras bagi Iran, agar negeri itu
menghentikan program nuklirnya. Padahal embargo
ekonomi sudah sangat menyulitkan rakyat Iran.
Pemimpin Iran harus memahami saya tidak
memiliki kebijakan penahanan. Saya memiliki
kebijakan untuk mencegah Iran menguasai senjata
nuklir, ujar Obama dalam pertemuan tahunan Aipac.
(AP/AFP/Reuters/ami)
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
EKONOMI
PEMERINTAH BERENCANA
MENERBITKAN SURAT UTANG
BARU SENILAI RP 50 TRILIUN.
DENGAN TAMBAHAN INI MAKA
UTANG INDONESIA MENDEKATI
RP 2.000 TRILIUN. POLITISI
SENAYAN PUN MENENTANG.
TERTIMBUN UTANG
RP 2.000 TRILIUN
Reporter: Monique Shintami
Ilustrasi: Kiagus
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
EKONOMI
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
EKONOMI
Menteri Keuangan Agus
Martowardojo (DETIKFOTO)
P
EMERINTAH akan menerbitkan Surat Ber-
harga Negara (SBN) senilai Rp 40 triliun
hingga Rp 50 triliun. Penjualan SBN ini akan
digunakan untuk menutup defisit angga-
ran yang diperkirakan naik menjadi 2,2 persen, dari
perkiraan semula 1,5 persen.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo,
mengatakan sebagian besar SBN diupayakan
dalam bentuk rupiah. Namun, belum diputuskan
berapa besar dalam bentuk valas ataupun rupiah.
Itu belum diputuskan. Tapi memang lebih mengarah
ke rupiah, kita juga jaga bahwa ini adalah satu jum-
lah yang sustainable karena kita kan tahu bahwa SBN
yang jatuh tempo, mesti diperpanjang, ujar Agus,
Jumat, 2 Maret 2012.
Jika rencana ini benar-benar direalisasikan, maka
utang pemerintah yang saat ini mencapai Rp 1.837,39
triliun akan bertambah menjadi Rp 1.887,39 triliun.
Persentase utang ini memang masih kurang dari
sepertiga pendapatan domestik bruto (PDB) yang
sebesar Rp 7.226 triliun. Namun tetap saja pemerin-
tah diwanti-wanti untuk mempertimbangkan masak-
masak rencana ini.
Penambahan utang baru hanya akan
memberatkan posisi keseimbangan fiskal. Apalagi
jika utang itu digunakan untuk menutup utang lama
yang jatuh tempo, ujar Arif Budimanta, Anggota
Komisi XI dari FPDIP.
Peringatan Arif ini tidak berlebihan. Dalam APBN
2012, pemerintah menghabiskan Rp 123,1 triliun atau
hampir seperduabelas dari total anggaran hanya un-
tuk membayar bunga utang. Bayangkan jika angka
ini digunakan untuk membangun infrastruktur atau
pengentasan kemiskinan.
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
EKONOMI
Untuk itu, ketimbang mencetak utang baru,
pemerintah diminta untuk berhemat. Batalkan be-
lanja barang yang tak perlu. Jika dari Rp 140 triliun
bisa dihemat 40 persen, maka akan didapat Rp 56
triliun, tukas Arif.
Selain itu pemerintah juga bisa memanfaatkan
windfall profit akibat kenaikan harga minyak yang
menurutnya mencapai Rp 36 triliun.
Namun pemerintah memang sudah berniat me-
nambah utang. Akhir tahun lalu Direktur Pengelolaan
Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto
sudah mengisyaratkan pemerintah akan menerbit-
kan surat utang negara senilai total Rp 240 triliun
pada 2012. Mungkin sekitar 55%-60% pada semes-
ter satu, ujar Rahmat pertengahan Desember 2011.
Saat itu, Rahmat menyatakan, pemerintah akan
menerapkan strategi front loading karena kondisi
pasar pada 2012 tidak sebaik 2011. Sebagian besar
SBN ini akan dilepas di semester satu 2012. Kita
akan menerbitkan cukup banyak dengan tetap mem-
pertimbangkan yield yang harus dibayar.Dari surat
utang itu, sekitar 75-80% akan diterbitkan di dalam
negeri, dan sisanya diterbitkan ke luar negeri dalam
Rapat RAPBN Presiden
dan DPR (SETPRES)
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
EKONOMI
denominasi valas, papar Rahmat.
Dalam APBN 2012, SBN neto pemerintah diren-
canakan senilai Rp 134,6 triliun. Selain itu pemerintah
juga akan menerbitkan SBN untuk menutup utang
yang jatuh tempo senilai Rp 212,75 triliun.
Presiden SBY sebenarnya sudah meminta agar
pelunasan utang digencarkan. Bahkan SBY juga
menargetkan persentase utang pemerintah terhadap
PDB di 2014 maksimal 22 persen. Namun selama
hampir delapan tahun kepemimpinannya, utang In-
donesia terus saja bertambah. Bahkan kenaikannya
mencapai Rp 537,89 triliun. Saat SBY terpilih men-
jadi presiden pada 2004, utang pemerintah tercatat
Rp 1.299,50 triliun. Sedangkan pada Januari 2012 Rp
1.837,39 triliun.
Namun pemerintahan SBY memang berha-
sil menurunkan rasio utang terhadap PDB, dari 57
persen (Rp 1.234,28) pada 2000 menjadi 25 persen
pada akhir 2011 dengan nominal Rp 1.837,39 triliun.
Tetapi ini tentu tidak bisa dijadikan alasan pemerin-
tah untuk berbangga diri dan terus menambah utang.
(AMI/YOG)
Rp 1.200,00 triliun
Rp 1.400,00 triliun
Rp 1.600,00 triliun
Rp 1.800,00 triliun
Rp 2.000,00 triliun
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Utang pemerintah dan rasionya terhadap PDB:
Utang
Indonesia
terus saja
bertambah.
Bahkan
kenaikannya
mencapai Rp
537,89 triliun

R
p

1
.
2
3
4
,
2
8

t
r
i
l
i
u
n
R
p

1
.
8
3
7
,
3
9

t
r
i
l
i
u
n
R
p

1
.
8
0
3
,
4
9

t
r
i
l
i
u
n

R
p

1
.
6
3
6
,
7
4

t
r
i
l
i
u
n

R
p

1
.
6
7
6
,
1
5

t
r
i
l
i
u
n

R
p

1
.
5
9
0
,
6
6

t
r
i
l
i
u
n

R
p

1
.
3
8
9
,
4
1

t
r
i
l
i
u
n
R
p

1
.
3
0
2
,
1
6

t
r
i
l
i
u
n
R
p

1
.
3
1
3
,
5

t
r
i
l
i
u
n
R
p

1
.
2
9
9
,
5

t
r
i
l
i
u
n
R
p

1
.
2
3
2
,
5

t
r
i
l
i
u
n

R
p

1
.
2
2
5
,
1
5

t
r
i
l
i
u
n

R
p

1
.
2
7
3
,
1
8

t
r
i
l
i
u
n
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
BISNIS
SEJUMLAH INVESTOR ASING MENGANCAM AKAN
MEMINDAHKAN PABRIKNYA DARI INDONESIA KE
MYANMAR DAN VIETNAM. MEREKA KEBERATAN UPAH
BURUH NAIK 7 PERSEN. HANYA GERTAK SAMBAL?
UPAH TINGGI,
JANGAN SAMPAI
INVESTOR LARI
Reporter: Monique Shintami & Mulat Esti Utami
Foto: stock.xchng
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
BISNIS
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
BISNIS
Buruh pabrik
(REUTERS)
R
IBUAN buruh pabrik garmen dan sepatu di
Banten dan Jakarta terancam kehilangan
pekerjaan. Perusahaan patungan yang
mempekerjakan mereka, berencana
memindahkan pabriknya dari Indonesia karena
masalah upah.
Perusahaan yang berniat memindahkan
pabriknya, termasuk industri padat karya yang
bergerak di bidang garmen dan produksi sepatu.
Perusahaan itu akan bertahan hingga order tahun ini
selesai, setelah itu mereka berencana memindahkan
pabrik ke Myanmar atau Vietnam.
Mereka tak tahan
dengan kenaikan UMP
jadi Rp 1,7 Juta di
Banten dan Jawa Barat.
Saat ini mereka tengah
mengajukan banding,
jika tidak ada perubahan
kebijakan terkait upah,
mereka akan hengkang,
papar Ketua Asosiasi
Pengusaha Indonesia
(APINDO) Sofyan Wanandi
kepada majalah detik.
Para investor itu sudah dibujuk untuk bertahan
atau memindahkan pabriknya ke Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Namun, Sofyan tak yakin upaya ini akan
membuahkan hasil, karena upah di dua daerah ini
juga masih lebih tinggi dibanding Myanmar. Jika
ancaman diabaikan, ratusan ribu buruh terancam
kehilangan pekerjaan.
Tak hanya di Banten, sebanyak 96 perusahaan
garmen asal Korea yang beroperasi di kawasan
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
BISNIS
Pasar Indonesia
sangat
potensial
untuk digarap.
Jika keluar,
mereka tak
bisa seenaknya
memasarkan
produknya di
sini,

berikat Cakung, Jakarta Utara juga mengancam


akan memindahkan pabriknya ke Myanmar dan
Vietnam. Lagi-lagi masalah upah dijadikan alasan.
Perusahaan-perusahaan ini keberatan dengan
kebijakan upah minimum sektoral yang ditetapkan
Pemprov DKI Jakarta sebesar 7 persen dari UMP
DKI Jakarta yang sebesar Rp 1.529.000.
Myanmar dan Vietnam, memang jadi saingan
berat Indonesia dalam menarik investor. Selain
menawarkan upah lebih murah, dua negara ini juga
terus memperbaiki iklim investasi di negerinya.
Upah minimum di Myanmar setara US$ 50 per bulan
sedangkan Vietnam US$ 80 per bulan. Sementara
rata-rata upah minimum di Indonesia, sekitar US$
100-120 per bulan.
Namun pengamat ekonomi dari LIPI, Latif Adam
menilai ancaman ini hanyalah gertak sambal.
Menurutnya memindahkan pabrik bukanlah masalah
mudah. Selain itu, perusahaan-perusahaan itu
memiliki alasan kuat untuk membuka pabriknya di
Indonesia. Pasar Indonesia sangat potensial untuk
digarap. Jika keluar, mereka tak bisa seenaknya
memasarkan produknya di sini, paparnya.
Meski lebih tinggi dibanding Vietnam dan
Myanmar, sebenarnya upah buruh kita masih
tergolong rendah, bahkan terendah untuk kawasan
ASEAN. Saat ini rata-rata upah buruh Indonesia US$
0,6 atau sekitar Rp 5.400 per jam.Jauh di bawah upah
di negara ASEAN lainnya yaitu Thailand (US$ 1,63/
jam), Filipina (US$ 1,04/jam) dan Malaysia (US$ 2,88/
jam).
Sehingga tidak ada alasan bagi perusahaan
keberatan dengan upah di Indonesia. Bahkan Adam
melihat, masih ada ruang untuk menaikkan rata-
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
BISNIS
Buruh tembakau
(DETIKFOTO)
rata upah buruh Indonesia hingga 20 persen. Ini bisa
dilakukan jika pemerintah bisa menghapus biaya
siluman yang mengakibatkan biaya ekonomi tinggi.
Pemerintah harus bisa memangkas biaya
siluman seperti biaya transportasi, logistik dan
pungutan liar di birokrasi, paparnya.
Untuk industri padat karya seperti garmen, tekstil
dan alas kaki, upah buruh memang menjadi porsi
terbesar dalam ongkos produksi yakni mencapai 35
persen. Namun selain itu masih banyak biaya tak
perlu yang bisa dihindari.
Biaya logistik di sini misalnya, bisa menyerap 17
persen dari total biaya produksi. Padahal di negara
lain, biayanya hanya 6-7 persen. Belum lagi biaya
yang harus dibayar pengusaha akibat kebijakan yang
tidak jelas yang bisa berkali lipat dibanding biaya
resmi.
Selain itu, suku bunga kredit yang masih
bertengger di kisaran 11-13 persen, juga jadi
masalah tersendiri bagi pengusaha. Karena ini akan
menggerus laba perusahaan, yang pada gilirannya
akan mengurangi pos untuk pembayaran upah.
Sudah lama pengusaha mendesak agar suku bunga
diturunkan jadi 8 persen, tetapi hingga kini belum
terealisasi.
Jika semua ini bisa diatasi, bukan tidak mungkin
target Menakertrans Muhaimin Iskandar, agar
pada 2014 upah minimum buruh Rp 2 juta bisa
terwujud. Tapi sejumlah kalangan mengingatkan,
peningkatan upah ini juga harus dibarengi dengan
peningkatan keterampilan dan produktivitas buruh.
Sehingga untuk menarik investor, tidak lagi hanya
mengandalkan upah buruh yang murah.
(AMI/YOG)
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
WKWKWK
Reporter: Chaidir Anwar Tanjung
Illustrasi: Kiagus
BUPATI KAMPAR JEFRI NOER DILAPORKAN KE POLISI.
JEFRI YANG MENJADI MAHASISWA HUKUM ITU
MENONJOK DOSENNYA. IA NGAMUK KARENA TIDAK
DILULUSKAN SANG DOSEN.
Nilai Jeblok,
Dosen Ditonjok
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
WKWKWK
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
WKWKWK
Mahasiswa
ini jarang
masuk,
dan selalu
saja hasil
ujiannya
nyontek dari
orang lain

B
ILA ada ungkapan cinta ditolak, dukun bertin-
dak, di Kampar, Riau muncul kejadian nilai je-
blok, dosen ditonjok.
Dosen yang kena tonjok itu, Yusrizal, dosen di
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Persada Bunda Pekanbaru.
Si penonjok bukan orang sembarangan di daerah
itu. Dia Bupati Kampar Jefri Noer yang dulunya anggota
DPRD Riau dari Partai Demokrat (PD).
Peristiwa itu bermula saat Yusrizal didatangi Jefri
yang protes karena tidak lulus mata kuliah Hukum Adat.
Saat sedang debat, tiba-tiba Jefri langsung memukul ra-
hang si dosen dengan buku.
Yusrizal kaget bukan kepayang. Tak pernah dia
bayangkan ada mahasiswa berani memukulnya. Saya
tak menyangka, apalagi mahasiswa ini baru terpilih seb-
agai Bupati Kampar, katanya.
Tak ingin insiden berlanjut, Yusrizal memilih meni-
nggalkan ruangannya. Namun Jefri malah mengancam
akan membunuh Yusrizal.
Yusrizal mengaku, nilai mata kuliah Hukum Adat
Jefri memang tidak keluar. Si dosen punya alasan kuat
mengapa Jefri tidak lulus.
Mahasiswa ini jarang masuk, dan selalu saja hasil
ujiannya nyontek dari orang lain, kata Yusrizal.
Selain itu, Jefri juga sering mengabaikan tugas yang
diberikan. Disuruh mengerjakan tugas Hukum Adat, eh
Jefri malah mengumpulkan Hukum Ekonomi.
Jefri tentu saja menampik tudingan itu.Itu tidak
benar. Jangankan memukul, menjentik pun tidak. Saya
akan laporkan balik karena ini pencemaran nama baik,
ancamnya.
Kasus kini ditangani Polda Riau. Saya sudah lapor-
kan kasus ini, kata Yusrizal di Hotel Pangeran, Jalan
Jenderal Sudirman Pekanbaru, Senin 5 Maret 2012.
(KEN/YOG)
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
Reporter: Silvia Galikano
Foto: Big Daddy Entertainment
KUALITAS MUSIK ROXETTE MASIH
SEPRIMA DUA DEKADE LALU.
LENGKINGAN MARIE FREDRIKSSON,
YANG KINI 54 TAHUN DAN SEMPAT
TERKENA TUMOR OTAK, TETAP
BERTENAGA.
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
Tap pada gambar untuk
melihat video konser
Roxette
R
OXETTE datang saat warga Jakarta demam
Java Jazz Festival. Apa lantas konsernya jadi
sepi penonton? Oh tidak. Sama sekali tidak.
Kelas tribun dan VIP Mata Elang
International Stadium, Jakarta, terisi penuh. Kelas
festival hanya menyisakan sedikit ruang untuk
penonton menggerakkan badan. Mata Elang yang
punya daya tampung 6 ribu penonton bisa dibilang
penuh.
Pukul 20.30 WIB, tanpa basa-
basi, Marie Fredriksson dan Per
Gessle masuk panggung dan
menggebrak dengan Dressed for
Success. Penonton, yang umumnya
berusia 30-an tahun, sontak
melompat-lompat, mengacungkan
tangan, dan ikut meneriakkan Im
gonna get dressed for success.
Mungkin sembari mengenang usia
belasan dan berseragam putih
abu-abu, sewaktu badan masih
lebih ringan untuk melompat-lompat.
Sudah 24 tahun berlalu sejak Dressed for Success
pertama dikenal dunia, tahun 1988. Malam itu, Marie
menyanyikan lagu ini dengan nada dasar yang sama
dengan di album, tidak menggantinya dengan nada
dasar yang lebih rendah agar aman di panggung.
Lengking lirik pembukanya, tried to make it little
by little// tried to make it by bit on my own, masih
setinggi lengking yang dulu. Usia 54 tahun, tumor
otak yang Marie derita sepanjang 2002 hingga 2005,
dan cuti panjang hampir 10 tahun guna memulihkan
kesehatannya bukan alasan untuk menurunkan
kualitas tampilan di panggung. Roxette sudah
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
Penampilan Roxette (BIG DADDY
ENTRERTAINMENT)
merebut hati penonton sejak lagu pertama.
Usai lagu kedua, Sleeping in My Car yang juga
bertempo medium beat, Marie menyapa dengan
satu kalimat, Its so nice to see you! yang disambut
riuh. The Big Love kemudian menghentak. Penonton
melonjak, semakin bersemangat menyanyikan
bagian reffrain sambil mengacungkan jari telunjuk
dan jempol, membentuk huruf L, big L.
The big love is taking the wheel// The big love goes
head over heels// The big lust, bring it into the small
world// The bigger, the better.
Hanya tujuh orang di panggung, yakni duo Roxette
dan lima musisi pendukung. Lima orang itu adalah
Christoffer Lundquist (gitar), Magnus Brjeson
(bass), Clarence fwerman (keyboard), Pelle Alsing
(drum), dan Dea Norberg (backing vocal). Mereka
yang mengawal Roxette dalam World Tour Roxette
2012 ini hingga Oktober nanti.
Roxette menyelipkan lagu balada di antara lagu-
lagu bertempo cepat. I Wish I Could Fly yang ikut
dinyanyikan lengkap oleh penonton, Stars, Shes
Nothing On (But The Radio) yang dirilis pada Januari
2011, serta Perfect Day yang diselesaikan Marie
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
dengan head voice panjang.
Perempuan berambut cepak ini mundur sebentar,
menenggak air mineralnya. Per Gessle maju ke mic,
Apa kabar? dia menyapa dalam bahasa Indonesia.
Kemudian melanjutkan, Next one is 25 years old this
year. Its crazy isnt it? It took us from cold cold Sweden
to hot hot Hollywood.
Aha! Hollywood! Pasti ini clue untuk It Must Have Been
Love yang jadi soundtrack film Pretty Woman. Penonton
heboh. Namun sebentar kemudian ditenangkan
dengan intro gitar Per Gessle. Suara Marie masuk,
laid back dari aslinya, Lay a whisper on my pillow//
leave the winter on the ground.
Gitar berhenti. Marie juga berhenti menyanyi,
menyodorkan mic ke penonton yang sejak awal ikut
menyanyi. Penonton yang menyelesaikan lagu itu
sampai selesai chorus.
Total ada 16 lagu yang dinyanyikan malam itu,
berturut-turut, tanpa jeda, dan tanpa bintang tamu.
Selain bermain gitar, Per Gessle memang ikut
menyanyi, tapi porsinya kecil. Vokal utama tetap diisi
Marie sepanjang dua jam manggung, dan vokalnya
prima hingga lagu ke-16. Stamina Marie sinting!
Lagu Listen to Your Heart menutup konser,
setelah dua kali menghilang ke belakang panggung
dan dua kali pula penonton berteriak, We want
more, we want more.
Terima kasih. Kami tidak mungkin pergi tanpa
memainkan lagu ini, kata Gessle. Usai membawakan
Listen to Your Heart, ketujuhnya lantas berjajar,
membungkukkan badan, dan keluar panggung.
Lampu panggung dipadamkan. Kali ini konser benar-
benar berakhir.
(SIL/YOG)
Marie bernyanyi sepanjang
dua jam manggung dengan
vokal yang prima (BIG DADDY
ENTERTAINMENT)
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
PENSIUNAN MATA-MATA DIBERI TUGAS MENCARI AGEN GANDA
DI BADAN INTELIJEN INGGRIS. PERTANYAAN BESAR, APAKAH
DIA BERPERAN SEBAGAI BIDAK CATUR ATAUKAH PEMAINNYA?
Reporter: Silvia Galikano
Foto: bangordailynews.com
ADU TAKTIK
DI PUCUK
PERANG DINGIN
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
I
NGGRIS, awal 1970-an. Perang Dingin sedang
dingin-dinginnya. Negara-negara Barat dan
Soviet di pucuk kecurigaan. Skandal marak
berpusar pada kegiatan mata-mata yang
memata-matai mata-mata.
George Smiley (Gary Oldman), mata-mata Inggris
yang sudah pensiun, ditugaskan kembali secara diam-
diam di luar badan intelijen. Tugasnya membereskan
Dinas Rahasia Inggris (MI-6) yang diresahkan adanya
agen ganda yang bekerja untuk Soviet.
Smiley menghubungi kolega-koleganya dulu. Di
antaranya Ricki Tarr (Tom Hardy) bad boy yang pernah
jadi mata-mata di Istanbul dan nyaris membuka
misteri adanya agen ganda di sana. Ada juga Peter
Guillam (Benedict Cumberbatch) yang dia jadikan
tangan kanannya.
Ricki Tarr saat di Istanbul terlibat hubungan
asmara dengan Irina (Svetlana Khodchenkova), yang
adalah kekasih mata-mata Soviet, mata-mata yang
Tap pada gambar untuk melihat video
trailer Tinker Tailor Soldier Spy
Judul:
Tinker Tailor Soldier
Spy
Kategori:
Drama, misteri,
thriller
Sutradara:
Tomas Alfredson
Penulis skenario:
Bridget OConnor,
Peter Straughan
Pemain:
Gary Oldman,
Colin Firth, Tom
Hardy, John Hurt,
Toby Jones, Mark
Strong, Benedict
Cumberbatch,
Ciarn Hinds
Durasi:
127 menit
SENI & HIBURAN
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
Ricki Tarr (foto atas) menjalin
hubungan dengan Irina (foto
bawah), kekasih mata-mata
Soviet. (ALLMOVIEPHOTO.COM)
selama ini jadi incarannya. Tapi ketika
penyamaran si mata-mata terkuak, Tarr
hilang kontak dengan perempuan ini.
Sementara itu, Peter Guillam punya
tugas menyusup ke badan intelijen
dan mencuri dokumen rahasia di
sana. Guillam bekerja cepat. Dokumen
ditemukan, tapi halaman yang dicari
telah hilang disobek. Semakin kuat
dugaan adanya agen ganda di tubuh MI-
6.
Kecurigaan adanya agen ganda ternyata bukan
baru-baru ini saja. Kolega lama Smiley yang juga
sudah pensiun, Connie Sachs (Kathy Burke) yang
dulu bertugas sebagai analis data, bahkan sudah
mencium hal ini saat dia masih aktif,
tapi kemudian dibungkam atasannya,
Percy. Dengan alasan mengurus yang
tidak perlu itu pula dia diberhentikan.
Smiley beradu cerdas dengan kepala
mata-mata Soviet, Karla. Keduanya
sudah pernah berjumpa dulu sekali,
ketika Smiley ke Soviet untuk mengajak
sejumlah mata-mata Soviet menjadi
agen ganda. Di antara yang banyak
berhasil direkrut, Karla menolak karena
besar cintanya pada Soviet.
Saat itulah saya tahu bahwa dia bisa dikalahkan.
Karena dia fanatik, dan yang fanatik selalu pada
akhirnya tidak yakin, Smiley bercerita pada Tarr.
Thriller yang kompleks ini diadaptasi dari novel
berjudul sama karya John le Carre yang terbit
pada 1974. Bridget OConnor dan Peter Straughn
mengadaptasinya ke dalam film dengan cermat dan
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
dingin.
Peran kunci Smiley si poker-
face dimainkan dengan sangat
memukau oleh Gary Oldman.
Brilian sekali cara Oldman
menjaga tempo dan membuat
perhitungan matang di setiap
jeda kalimat. Smiley menghadapi
siapa saja dan dalam keadaan
apa saja dengan ekspresi datar,
kecuali sedikit emosional itu pun
cuma sedikit, ketika memergoki
istrinya berselingkuh dengan Bill
Haydon.
Kembali ke agen ganda, jadi siapa agen ganda
itu? Apakah kepala badan intelijen baru, Percy (Toby
Jones) yang pernah memecat Sachs? Ataukah
rekan Percy, Roy Bland (Ciaran Hinds)? Bawahan
Percy, Esterhase (David Dencik)? Atau si flamboyan
Bill Haydon (Colin Firth)? Bagaimana pula dengan
Jim Prideaux (Mark Strong) yang dilaporkan tewas,
tapi dua bulan kemudian ternyata ada dana yang
dialokasikan untuknya?
Lantas siapa yang mendapat julukan Tinker
(Pematri), Tailor (Penjahit), dan Soldier (Tentara)?
Siapa pula Spy (Mata-mata)? Tinker Tailor Soldier
Spy menyembunyikan semua rahasia itu dengan
baik. Rapat dan rapi hingga tak lebih dari lima menit
terakhir film, simpul-simpul rahasia itu terbuka
beruntun.
Tonton filmnya hingga selesai, maka Anda bahkan
akan bisa menjawab siapa paling mata-mata di
antara semua mata-mata di sini.
(SIL/YOG)
Esterhase (David Dencik) dan
George Smiley (Gary Oldman)
(FANPOP.COM)
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
SENI & HIBURAN
( 21 CINEPLEX )
( 21 CINEPLEX )
( 21 CINEPLEX )
NEGERI 5 MENARA
Jenis Film : Drama
Produser :
Aoura Lovenson
Chandra, Dinna Jasanti
Dan Salman Aristo
Produksi :
KG PRODUCTION
Sutradara :
Affandi Abdul Rachman
Durasi :
120 menit
KEUMALA
Jenis Film : Drama
Produser : Teuku
Muhammad Iqbal
Produksi :
Indirama Films
Sutradara : Andhy
Pulung
Durasi: 100 menit
SAFE HOUSE
Jenis Film: Action
Produser :
Scott Stuber
Produksi :
Universal Pictures
Sutradara :
Daniel Espinosa
Durasi:117 menit
K
ISAH tentang kesungguhan
dan kerja keras enam sahabat
di Pondok Madani. Berbekal
semangat man jadda wa jada (siapa
yang bersungguh-sungguh akan
berhasil) mereka bisa meraih puncak
menara, cita-cita mereka selama ini.
S
ENJA. Momen alam yang
paling indah. Setidaknya itu
menurut Langit, sang fotografer.
Awalnya senja cuma pelarian atas
kekecewaannya terhadap masa lalu.
Pelarian yang justru mengajarkannya
banyak makna kehidupan. Jadilah
ia mengadakan pameran foto
bertema langit senja di sebuah kapal.
Siapa sangka, di kapal ia justru
terlibat perdebatan menyebalkan
yang mengusik lagi soal idealismenya
sebagai fotografer dengan seorang
penulis dan pembuat sketsa yang cantik
tapi kepala batu bernama Keumala.
B
OSAN dengan kerja di belakang
meja pos CIA di Afrika Selatan,
seorang polisi (Ryan Reynolds)
mengawal seorang buronan berbahaya
(Denzel Washington) saat pos tersebut
diserang dan dihancurkan oleh tentara
bayaran. Saat ini mereka harus mencari
tahu apakah para penyerang adalah
teroris atau salah satu dari kepolisian?
MAJALAH DETIK 12-18 MARET 2012
FILM PEKAN INI SENI & HIBURAN

Anda mungkin juga menyukai