Anda di halaman 1dari 10

KASUS

PENGANIAYAAN
MARIO DANDY
TERHADAP DAVID
OZORA
KRIMINOLOGI
Dosen Pengampu : Fajar Dian Aryani, S.H.,
M.H.
NAMA ANGGOTA
01 02
03 04

Era Putri Yuli


Herliza Permatasar
Ain i Giovanni Pamella Tri
5120600037 5120600151 Zidan Hitayana
5120600249 5120600258
KRONOLOGI
KASUS
Peristiwa tersebut bermula dari pacar Mario yang berinisial A bercerita pada temannya yang
berninesial APA bahwa dirinya mendapat perlakuan kurang baik dari David (mantan
lancarnya). Kemudian, APA menceritakan hal itu kepada Mario. Namun, Mario tidak
langsung percaya, dia menanyakan ulang kepada A. Lalu A membernarkan cerita tersebut.
Setelah itu, Mario menghubungi David namun tidak membuahkan hasil.  Mario meminta A
untuk menghubungi David kembali dengan alasan ingin mengembalikan kartu pelajar milik
anak pengurus GP Ansor tersebut. Hal ini merupakan cara Mario agar bisa bertemu dengan
David.

Penganiayaan terjadi pada Senin (20/2) sekitar pukul 20.30 WIB. Bermula ketika saksi A
menghubungi David dengan alasan ingin mengembalikan kartu pelajar. David kemudian
menjawab dan mengabarkan bahwa dirinya sedang main ke rumah temannya, R di Kompleks
Grand Permata, Ulujami, Pesanggrahan.

Mario Dandy bersama A dan saksi S lalu menemui David dengan menaiki Jeep Rubicon
bernopol B-120-DEN. Tersangka bersama A dan S mendatangi korban yang sedang berada di
rumah R. Polisi mengungkap saat itu korban juga tak mau keluar rumah untuk menemui
tersangka.
Setelah korban keluar dari rumah R, anak pejabat pajak tersebut kemudian membawanya ke
belakang mobil Rubicon. Anak pejabat pajak itu awalnya hendak menanyakan informasi
yang didengarnya dari mantan pacarnya, perempuan A, kepada korban.

Kemudian perdebatan pun terjadi antara tersangka Mario Dandy dan korban David. Polisi
menuturkan tersangka lalu menendang dan memukuli korban setelah terlibat perdebatan
tersebut.

Peristiwa kekerasan pada anak dengan cara pelaku menendang kaki korban sehingga korban
terjatuh, kemudian pelaku memukul korban berkali-kali menggunakan tangan kanan pelaku
Pemeriksaan AGH
Polisi pun memeriksa A atau AG (15). Kompol Henrikus Yossi mengatakan
pemeriksaan dilakukan untuk memperjelas percakapan antara AG dan Mario
Dandy Satrio.

Henrikus menyebutkan AG saat ini sedang diperiksa di Mapolres Metro


Jakarta Selatan. Selain AG, teman Mario lainnya yang ikut mendatangi
korban juga diperiksa. Henrikus menjelaskan AG ada di lokasi bersama
dengan Mario dan S ketika mereka terjadi penganiayaan terhadap David itu.

"Inisial AG ini pada saat kejadian ada di TKP. Jadi si tersangka inisial D
(Mario Dandy) kemudian kawannya S ini bersama dengan AG ini ada di
TKP. Nah, apa nih keterlibatan dalam setiap orang ini? Sebelum kejadian
kemudian sampai di TKP dan setelah kejadian itu," katanya.

Sementara itu, Henrikus enggan berspekulasi soal apakah AG dapat


ditetapkan sebagai tersangka di kasus itu. Hingga kini polisi terus dalami
kasus penganiayaan David oleh Mario Dandy Satrio.
Keterangan Shane Lukas
● Shane mulanya dihubungi berkali-kali oleh Mario Dandy yang
mengajaknya untuk pergi. "Menurut bapaknya itu dia dijemput oleh
Dandy. Ditelepon sebelumnya, ditelepon berkali-kali, si Shane tidak
mau, si Dandy langsung menjemput pakai Rubicon itu," kata Happy.
Pada akhirnya, Shane tetap ikut Mario pergi dengan menumpangi mobil
Jeep Rubicon. Namun, menurut Happy, saat itu Shane tidak mengetahui
jika Mario bakal menemui dan menganiaya David. "Dia (Shane)
sebenarnya pada saat di mobil dia pas dijemput, Dandy itu bilang kita
ke Lebak Bulus. Ini kata orangtuanya ya sekali lagi. Di Lebak Bulus, eh
tahu-tahunya di tengah jalan ke tempat yang lain," ujar dia. Di sisi lain,
Mario Dandy mengungkap cerita bertolak belakang dengan teman
baiknya tersebut. Kepada pengacaranya, Mario mengatakan
Shane Lukas sudah mengetahui kala itu dirinya mengajak untuk
menemui David.
Keterangan Shane Lukas
● “Dimulai dari Saudari AG (kekasih Mario), menyampaikan sesuatu
pada klien kami, sehingga dari cerita itulah klien kami ingin bertemu
dengan korban. Memang pada hari itu, Saudari AG berinisiatif untuk
mengambil Kartu Pelajar, mengambil parfum. Itu menurut keterangan
dari klien kami,“ hal ini dituturkan oleh kuasa hukum Shane Lukas.
Dolfie mengatakan Shane dan AGH sudah tahu niat Mario Dandy yang
ingin bertemu David. Dari awal sudah mengajak Saudara S (Shane)
untuk pergi ke situ (menemui David)
● Shane dan AGH hanya diam saja ketika Mario menganiaya David.
Mereka tak berusaha menengahi ataupun menghentikan aksi Mario.
Selain itu, Shane juga merekam aksi penganiayaan itu menggunakan
handphone (HP) Mario. Hal ini diperkuat dengan adanya bukti video
penganiayaan yang tersebar di internet.
● Shane Lukas diketahui memprovokasi Mario dengan berkata, “gua kalo
jadi lu, pukulin aja, itu parah bgt Den.” Mario menganiaya David secara
brutal dengan menendang, memukul, dan menginjak kepala korban
berkali-kali.
Keterangan Saksi N
● Pengakuan dari saksi N yang menyebut AGH tak menolong David saat
dianaiaya sang pacar Mario. N dan sang suami, R, menjadi saksi fakta
dan saksi kunci dalam kasus ini. N dan R merupakan orang tua dari
teman David. Adapun peristiwa penganiayaan itu terjadi di dekat rumah
N di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023)
● N merupakan orang yang berteriak untuk menghentikan aksi 
penganiayaan Mario Dandy terhadap David. Teriakan itu berasal dari 
saksi N yang melihat dari balkon lantai 2 rumahnya, di mana ada satu
orang tergeletak di jalan dan satu orang lainnya berdiri tegap, refleks
kemudian langsung berteriak 'woi setop!', teriakan sekencang itu
dilakukan agar tidak ada tindakan lebih lanjut kepada korban yang
sudah tergeletak, juga berharap ada orang lain yang mendengar, baik
tetangga atau orang yang kebetulan sedang lewat di lokasi kejadian.
Setelah itu, N dan R menuju tempat kejadian perkara untuk
memberikan pertolongan pada David.
BUKTI
PENGANIAYAAN

Anda mungkin juga menyukai