MODUL III
PEUBAH ACAK, DISTRIBUSI PELUANG DISKRET,
DAN DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
Tujuan :
Teori Pendukung
a. Peubah acak
Pada suatu percobaan statistik, terdapat beberapa satu atau lebih karakteristik yang
dapat diamati atau diukur. Tetapi kadang−kadang seseorang hanya tertarik untuk
mengamati satu macam karakteristik saja. Biasanya setelah proses pengambilan titik
sampel, dilanjutkan dengan pengelompokan yang berkaitan dengan nilai numerik . Misalkan
percobaan pelemparan uang logam sebanyak 3 kali, dengan ruang sampel sebagai berikut,
dimana A menyatakan angka dan G menyatakan gambar :
S = { AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG}
Selanjutnya bila hanya munculnya angka saja yang diamati, maka nilai numeriknya adalah 0,
1, 2, 3, dimana 0 menyatakan angka tidak pernah muncul, 1 menyatakan angka satu kali, 2
menyatakan angka dua kali, dan 3 menyatakan angka tiga kali. Untuk mengkaitkan ruang
sampel dengan nilai numeriknya yang berupa bilangan real diperlukan suatu fungsi yang
dinamakan peubah acak. Peubah acak dinotasikan dengan huruf kapital, misal X, Y atau
lainnya. Sedangkan nilai−nilainya dinyatakan dengan huruf kecil, misal x, y atau lainnya.
Bila peubah acak tersebut didefinisikan pada ruang sampel diskret, maka peubah
acaknya disebut peubah acak diskret, dan bila didefinisikan pada ruang sampel kontinu
disebut peubah acak kontinu.
F( x ) = P(X ≤ x ) = ∑ p( y) , ∀ x
y:y≤ x
b
P(a ≤ X ≤ b) = ∫ f ( x ) dx
a
yang menyatakan luas daerah dibawah kurva f(x) di antara x =a dan x = b.
Sedangan fungsi distribusi kumulatif dari peubah acak kontinu X, yaitu F(x)
didefinisikan sebagai berikut :
x
F( x ) = P(X ≤ x ) = ∫ f ( y) dy
−∞
Contoh
1. Suatu pengamatan mengenai nomor telepon yang di dial oleh mesin penerima secara
acak untuk suatu area tertentu, dedefinisikan peubah acak X sebagai berikut:
x 1 2 3 4
p(x) 0.4 0.3 0.2 0.1
Dengan perhitungan manual :
F(1) = p(1) = 0.4
F(2) = P(X ≤ 2) = p(1) + p(2) = 0.4 + 0.3 = 0.7
F(3) = P(X ≤ 3) = p(1) + p(2) + p(3) = 0.4 + 0.3 + 0.2 = 0.9
F(4) = P(X ≤ 4) = p(1) + p(2) + p(3) + p(4) = 0.4 + 0.3 +0.2 + 0.1 = 1
3. Setelah muncul kotak dialognya , pilih cumulative probability kemudian ketik C1 pada
kotak values in dan C2 pada probabilities in. Setelah itu pilih dan ketik pada input
column C1 dan C3 pada optional storage.
C1 C2 C3
1 0.4 0.4
2 0.3 0.7
3 0.2 0.9
4 0.1 1.0
3. Misalkan saya berangkat ke kantor naik bus dan setiap 5 menit bus tiba di halte. Karena
saya berangkat ke kantor tiap hari tidak selalu pada waktu yang sama, maka saya
sampai di halte juga pada waktu yang tidak sama. Misalkan peubah acak X adalah waktu
saya menunggu bus berikutnya dan X dalam interval [0, 5]. Fungsi padat peluang X
didefinisikan sebagai berikut
⎧⎪ 1 , 0 ≤ x ≤ 5
f (x) = ⎨ 5
⎪⎩ 0 , lainnya
f(x)
1
5
5 x
Akan dihitung :
− peluang saya akan menunggu antara 1 sampai 3 menit
− peluang saya menunggu paling lama 5 menit
Sehingga :
3 3
− P(1 ≤ X ≤ 3) = ∫ 15 dx = x =2
51 5
1
5 5
− P(X ≤ 5) = ∫ 15 dx = ∫ 15 dx = 1
−∞ 0
Sedangkan CDF dari f(x) dapat ditabelkan sebagai berikut :
x 0 1 2 3 4 5
CDF 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
Latihan
1. Buatlah suatu percobaan statistik dan tentukan peubah acaknya baik yang diskret
maupun kontinu
2. Suatu bisnis layanan surat lewat komputer mempunyai 6 saluran telepon. Misalkan X
menyatakan banyaknya saluran telepon yang digunakan pada suatu waktu tertentu.
Diberikan tabel berikut yang berisi nilai x dan p(x) :
x 0 1 2 3 4 5 6
p(x) 0.10 0.15 0.20 0.25 0.20 0.06 0.04
3. Misalkan fungsi padat peluang dari magnitude X dari suatu dynamic load sebuah
jembatan (dalam newtons) diberikan sebagai berikut :
⎧⎪ 1 + 3 x , 0 ≤ x ≤ 2
f (x) = ⎨ 8 8
⎪⎩ 0 , lainnya
− Cari rumus F(x) dari f(x) tersebut
− Hitung P( 1 ≤ X ≤ 1.5) dengan menggunakan rumus F(x)
− Hitung P( X > 1)
Daftar Pustaka
[1] Devore J.L, Probability and Statistics for enginering and the sciences third edition,
Pacific Grove California 1991
[2] Miller I, Freund J.E, Probability and Statistics for engineers third edition, Prentice-Hall
Internatoinal, New Jersey 1985
[3] Walpole R.E, Pengantar Statistika edisi ke-3, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Umum