Anda di halaman 1dari 3

A.

Perikoronitis
Perikoronitis merupakan inflamasi (peradangan) pada jaringan lunak
disekitar mahkota gigi yang dalam tahap erupsi sebagian atau impaksi. Umumnya
perikoronitis terjadi saat folikel gigi terbuka dan berkontak dengan gigi
antagonisnya terjadi peradangan yang dapat meluas hingga ke jaringan lunak
sekitarnya. Perikoronitis umum terjadi pada daerah gigi molar ketiga bawah yang
mengalami impaksi (Gutierrez-Perez, !!").
Perikoronitis merupakan infeksi bakteri pada jaringan oper#ulum,
meskipun organisme penyebab spesifik tidak diketahui se#ara pasti. Penyebab
infeksi dapat berupa bakteri flora normal dalam rongga mulut dan beberapa jenis
kuman anaerob serta dapat diakibatkan trauma gigitan dari gigi antagonisnya.
$aringan %perkulum yang terdapat di atas mahkota gigi molar ketiga rahang
bawah dapat menjadi bengkak karena tergigit dari gigi molar ketiga rahang atas
(&imawan, !!!)
Perikoronitis biasanya menunjukan gejala umum seperti rasa sakit pada
gingi'a atau tulang rahang, rasa yang tidak enak pada waktu mengigit. Pada gigi
yang tidak tumbuh tampak bau mulut yang tidak enak, gingi'a disekitar gigi
impaksi berwarna merah dan bengkak, kadang terjadi pembesaran limfonodi, dan
kesulitan membuka mulut serta nyeri yang dirasa dapat meluas hingga ke sakit
kepala dan nyeri pada bagian leher.
Penampakan klinis perikoronitis dan kompikasi yang ditimbulkan
menunjukan bahwa bakteri terlibat karena kondisi gigi impaksi yang khas
#enderung menyebabkan terjadinya kontaminasi oleh debris makanan dan
mikroorganisme ((a#Gregor, )*+,). -aktor lokal lain yang penting yaitu daya
tahan tubuh indi'idu juga memainkan peran penting dalam timbulnya
perikoronitis sesuai dengan prinsip medis.
.anda-tanda klinis perikoronitis adalah pembengkakakn berwarna merah
pada jaringanyang sebagian menutupi gigi yang terlibat dan dari daerha tersebut
akan mengalir keluar pus apabila ditekan dengan probe tumpul ($uniper dan
Parkins, )**/). tanda lokal akan lebih menguat pada saat infeksi terus
berkembang, 0odus limfatikus dapat terasa sait pada tahap ini. .imbul trismus
dan gerakan rahang menjadi terganggu, rasa nyeri menyebar se#ara radial dan
timbul kesulitan untuk makan makanan yang padat. Pembesaran nodus limfatikus
dapat teraba dan terlihat jelas pembengkakan bukal, (un#ul efek umum infeksi
akut seperti demam, malaise, leukositosis yang meningkat serta bau mulut juga
dapat timbul pada perikoronitis ((a#Gregor, )*+,).
1erdasarkan manifestas klinis perikoronitis dapat digolongkan menjadi 2
bagian, yaitu perikoronitis akut, sub akut dan kronis
a) Perikoronitis akut
Pasien akan mengeluh tentang rasa sakit yang spontan, berdenyut
terlokalisasi di daerah radang. Gerakan rahang bawah seperti
pengunyahan, membuat nyeri semakin bertambah. 0yeri tidak dipengaruhi
oleh rangsangan suhu panas atau dingin. 1erdasarkan hasil pengamatan
'isual dan palpasi didapatkan pembengkakakn pada segmen jaringan
lunak yang menutupi satu atau lebih permukaan koronal termasuk
permukaan oklusal.
Pemeriksaan ekstraoral pada kondisi akut biasanya terdapat suatu
pembengkakakn edematous ringan didaerah pipi, 'entral dari perlekatan
otot masseter yang melintasi pinggir rahang bawah ke daerah
submandibular. &ampir selalu terdapat trismus ringan dan besarnya
trismus tergantung lias pembengkakakn. kelenjaar limfe submandibular
dapat diraba dan nyeri pada tekanan. 3elain itu, nyeri dapat menyebar di
daerah wajah, telinga atau angulus mandibula.
b) Perikoronitis 3ub 4kut
5eluhan subyektif pada perikoronitis subakut adalah lebih ringan
dari pada yang berbentuk akut. .erdapat kelihan nyeri ringan didaerah
geraham bawah yang dapat bertambah keras pada gerakan pengunyahan
dan menjalar hingga ke telinga. .idak ditemukannya pembengkakan pipi,
namun teerdapat rasa kaku yang tidak menyenangkan pada gerakan rahang
bawah. -ase sub akut biasanya pus dapat sampai di mulut dan terdapat
fetor oris. 5elenjar limfa submandibula dapat diraba dengan jelas dan
seringkali nyeri ringan pada tekanan.
$aringan perikoronal dan operkulum mengalami pembengkakan,
nyeri pada tekanan dan dapat menunjukan ulserasu karena traumatik
oklusi dengan gigi antagonisnya. 1ila ditekan, pus akan mun#ul dari
bawah operkulum atau dari dalam pseudopo#ket. Gambaran sisitemik
seperti peningkatan suhu, nadi, frekuensi pernapasan dan sakit pada nodul
submandibular.
#) Perikoronitis 5ronik
Perikoronitis kronik biasanya gejala intra oral hanya terdapat
sedikit atau tidak sama sekali namnun hanya terasa nyeri yang tidak enak
dan timbul se#ara periodik, pemeriksaan radiologis menunjukan gambaran
kawah yang radiolusen serta terjadinya pembentukan kista paradental.
1. .rismus
.rismus terjadi pada perikoronitis disebabkan karena ada perluasan infeksi
yang menyebabkan pus akan menembus dataran jaringan dan mengalami
pergerakan. Pergerakan puus ke arah bukan dapat menembus ke depan di bawah
lapisan periosteum di atas ketinggian otot bu##inator di sulkus bukalis. 5ondisi
ini disebut dengan migratory ab#ess (abses yang bergerak) dan menyebabkan
keran#uan diagnosis khususnya bila titik absesnya berada di dekat suatu gigi yang
berpenyakit. Penenakan dan perluasan infeksi pada rongga mulut menyebabkan
nyeri dan memberikan sensasi yang luar biasa dan rasa terganggu pada otot
masseter dan bu##inator sehingga pergerakan mandibula yang terbatas yang
disebut dengan trismus.

Anda mungkin juga menyukai