Anda di halaman 1dari 2

BRUXISM

Menurut Nadler (1957) etiologi bruxism dibagi menjadi empat, yaitu :


1. Faktor lokal, suatu gangguan oklusal ringan, usaha yang dilakukan pasien tanpa sadar
untuk memperbanyak jumlah gigi yang berkontak atau reaksi atas adanya iritasi lokal,
2. Faktor sistemik, gangguan gastrointestinal, defisiensi nutrisi dan alergi atau gangguan
endokrin telah dilaporkan menjadi salah satu faktor penyebab,
3. Faktor psikologis, tekanan emosi yang tidak dapat di tunjukan oleh pasien seperti rasa
takut, marah, dan penolakan, perasaan tersebut disembunyikan dan secara tidak sepenuhnya
sadar diekspresikan melalui berbagai cara seperti menggeretakkan gigi,
4. Faktor pekerjaan, seperti para pembuat arloji, orang-orang yang suka mengunyah permen
karet, tembakau atau benda-benda lain seperti pensil atau tusuk gigi.
Beberapa akibat yang timbul dari kebiasaan bruxism yang dilakukan dalam waktu
lama adalah :
1. Gigi geligi aus yang berakibat gigi sering linu.
2. Gigi retak akibat tekanan yang kuat pada bruxism.
3. Jaringan penyangga gigi rusak, akibatnya gigi dapat terlepas.
4. Sakit kepala.
5. Nyeri pada otot-otot pipi.
6. Tulang rahang membesar / menonjol karena fungsi yang berlebihan.
7. Posisi gigi yang tidak normal, disebabkan posisi menutup mulut untuk menghindari
rasa nyeri akibat kontak dengan gigi yang aus. Tarikan otot yang cenderung pada satu
sisi rahang sehingga gigitan silang sering terjadi.
8. Gangguan pada sendi rahang akibat penyimpangan aktifitas otot-otot penggerak
rahang.
Biasanya kasus-kasus bruxism terlambat didiagnosa karena penderita tidak menyadari
bahwa mereka menderita bruxism karena terjadi pada saat mereka tidur. Untuk perawatan
kasus ini dokter gigi akan membuatkan alat tertentu yang didesain dan dibuat khusus
sesuai dengan susunan gigi-geligi pasien, alat ini disebut night-guard dan digunakan saat
tidur pada malam hari. Alat ini akan membatasi antara gigi-gigi rahang atas dan rahang
bawah sehingga tidak akan saling beradu. Pemakaian alat ini akan mencegah kerusakan
yang lebih jauh pada gigi-geligi dan membantu pasien dalam menghentikan kebiasaan
buruknya. Apabila penyebab utama dari bruxism adalah stres, maka lakukan konsultasi
dengan psikolog merupakan salah satu hal yang dapat membantu menghilangkan
kebiasaan buruk ini.
Sumber
http://www.pdgi-
online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=727&Itemid=1
http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/18/bruxism--kebiasaan-mengerat-
gigi-

Anda mungkin juga menyukai