Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada manusia, selalu ada pertumbuhan dan perkembangan yang
dialami oleh organorgan dalam tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan ini
diatur oleh sistem endokrin. !elen"ar endokrin merupakan sekelompok
susunan sel yang mempunyai susunan mikroskopis sangat sederhana dan
membentuk suatu sistem endokrin. #istem endokrin merupakan sistem yang
ber$ungsi sebagai kontrol kelen"ar tanpa saluran %ductless&, yang akan
menghasilkan hormon. Hormonhormon tersebut akan bersirkulasi di dalam
tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organorgan tertentu.
Hormon beker"a sebagai pemba'a pesan dan diba'a oleh aliran darah ke
Berbagai sel dalam tubuh, yang selan"utnya akan mener"emahkan (pesan(
tersebut untuk melakukan suatu proses mekanisme selan"utnya. Hormon
merupakan penghantar %transmitter& kimia'i yang dilepas dari selsel khusus
kedalam aliran darah.
Hal itulah yang melatar belakangi kami sebagai mahasis'a kedokteran
gigi untuk perlu mengetahui tentang kelen"ar endokrin, mulai dari tempat
sekresi dan $ungsinya, yang diharapkan ketika kamimen"adi praktisi kesehatan
dan melayani masyarakat, dapat memberikan terapi medikamentosa kepada
pasien yang mengalami gangguan sistemik lainnya dan kelainan endokrin
khusunya.
B. Perumusan )asalah
#istem endokrin merupakan salah satu sistem penting dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan tubuh. )asalah yang didapat dari latar
belakang tersebut antara lain sebagai berikut *
+. Apa de$inisi dari kelen"ar endokrin,
-. Apa sa"a ma.amma.am kelainan endokrin,
/. Bagaimana $armakoterapi yang dilakukan untuk mengatasi dari
masingmasing kelainan endokrin,
0. 1u"uan
1u"uan disusunnya laporan yang berkaitan dengan sistem endokrin ini,
diharapkan mahasis'a dapat memahami*
+. De$inisi kelen"ar endokrin
-. )a.amma.am kelainan endokrin
/. )engetahui $armakoterapi yang dilakukan untuk mengatasi dari masing
masing kelainan endokrin
BAB II
PE)BAHA#AN
A. De$inisi !elen"ar Endokrin
!elen"ar endokrin adalah suatu organ yang menghasilkan suatu 2at akti$
yaitu hormon %#ulistia, -334&. Hormon merupakan senya'a protein yang
memiliki akti5itas hormonal %Hamidie, -3++&. Hormon yang dihasilkan, akan
masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi "aringan target se.ara
spesi$ik %#ulistia, -334&. Hormon yang mempengatuhi pertumbuhan
mempengaruhi lebih dari satu target organ. Hal tersebut dikarenakan hormon
pertumbuhan mempengaruhi berbagai "enis "aringan dalam badan %#ulistia,
-334&. 6aringan target suatu hormon sangat spesi$ik karena selselnya
memiliki reseptor untuk hormon tersebut %#ulistia, -334&. #elain membantu
dalam proses pertumbuhan, hormon ber$ungsi sebagai a'al dari pengaturan
semua proses $isiologi dalam tubuh %Hemidie, -3++&.
B. !elainan Endokrin
!elainan yang dapat ter"adi pada kelen"ar endokrin dapat menyebabkan
ekskresi hormon se.ara berlebihan %hipersekresi& maupun sekresi hormon
yang sangat sedikit. !elainan sekresi hormon dapat di"elaskan sebagai
berikut*
+. !elainan !elen"ar Adrenal
1ubuh manusia memiliki - kelen"ar adrenal yang masingmasing
terletak di superior gin"al %Pri.e, -337&. !elen"ar adrenal memiliki -
bagian yang dapat menghasilkan hormon, yaitu bagian medula dan bagian
korteks %Pri.e, -337&. Bagian medula menghasilkan hormon norepine$rin
dan hormon epine$rin %hormon adrenal& yang memperngaruhi tekanan
darah, denyut "antung, dan akti5itas organ lain yang diatur oleh sistem
sara$ simpatik %Pri.e, -337&. Bagian korteks menghasilkan hormon
kortikosteroid %mirip hormon kortison&, androgen, dan aldosteron.
Hormon kortikosteroid berperan penting dalam pengolahan protein,
lemak, dan karbohidrat dalam tubuh %Pri.e, -337&. Homon androgen
merupakan hormon seksual pria. #edangkan hormon aldosteron adalah
hormon yang mengatur keseimbangan garam dalam tubuh.
6enis hormon yang dihasilkan oleh kelen"ar adrenal tersebut dapat
menimbulkan gangguan dalam tubuh %Pri.e, -337&. Hal tersebut
disebabkan apabila kadar atau "umlah hormon yang disekresikan
mengalami kelainan. !elainan kadar hormon yang dihasilkan oleh
kelen"ar adrenal dapat di kelompokan men"adi - ma.am, yaitu
hiperadrenal dan insu$isiensi adrenal %Pri.e, -337&.
a& Hiperadenal
Hiperadrenal adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh
hormon yang dihasilkan oleh kelen"ar adrenal disekresikan se.ara
berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan $isiologi yang ter"adi di
dalam tubuh %Pri.e, -337&. 8angguan tubuh yang ditimbulkan,
tergantung dari hormon yang disekresikan se.ara berlebihan %Pri.e,
-337&. 0ontohnya, apabila hormon epine$rin yang mengalami
peningkatan se.ara terus menerus atau berlebihan maka akan
menyebabkan meningkatnya tekanan darah dan denyut "antung
meningkat sehingga mengakibatkan penyakit hipertensi.
#elain hormon epine$rin, hormonhormon lain yang dihasilkan
oleh kelen"ar adrenal "uga dapat ter"adi peningkatan se.ara abnormal.
Apabila dilihat dari pato$isiologinya, dapat di"elaskan sebagai berikut
%Pri.e, -337&*
!adar hormon kortisol dan aldosteron menurun 9 menstimulasi
hipotalamus 9 stimulasi hipi$isis 9 menstimulasi kelen"ar adrenal
untuk menghasilkan hormon kortisol dan aldosteron 9 kelen"ar
adrenal tidak dapat mengasilkan hormon kortisol dan aldosteron 9
hiperplasia korteks adrenal hingga +3-3 kali berat normal 9
pelepasan hormon androgen se.ara berlebihan 9 maskulinisasi.
b& Insi$isiensi Adrenal
#indrom insu$isiensi adrenal ter"adi karena de$isiensi sekresi
kortisol dan aldosteron. Penyebab utama sindrom ini adalah penyakit
primer korteks adrenal :peningkatan hormon adrenokortikotropik
%A01H&; atau de$isiensi sekresi A01H. Pada insu$isiensi adrenal yang
bersi$at primer, ter"adi suatu proses patologik di korteks adrenal yang
hasil akhirnya menyebabkan peningkatan A01H. Penyakitnya disebut
penyakit Addison. #edangkan pada kondisi de$isiensi A01H, se.ara
garis besar ter"adi kerusakan $ungsi pada hipotalamus dan kelen"ar
pituitari, sehingga ter"adi penurunan sekresi A01H.
Penyakit Addison merupakan keadaan dimana pasien mengalami
de$isiensi semua sekresi korteks adrenal seperti kortisol, aldosteron,
dan androgen. Penyakit Addison menyerang < dari +33.333 orang
dimana dua pertiga pasien adalah 'anita. Penyebab penyakit ini dapat
dikarenakan in$eksi 1B0, Histoplasmosis, HI=, #yphilis. Namun lebih
dari >3? penderita Addison mengalami kerusakan korteks adrenal
akibat proses autoimun. Hal ini dikarenakan autoantibodi adrenal
berekasi dengan antigen di korteks adrenal, seperti en2im -+
hidroksilase yang menyebabkan peradangan hingga akhirnya
menghan.urkan kelen"ar adrenal. #elain itu penyebab ter"adinya
penyakit Addison biasanya bersamaan dengan penyakit endokrin yang
berdasar autoimun seperti hipoparatiroidisme, dan beberpara kasus
diabetes melitus tipe +. Dan "arang ditemukan pengidap penyakit
Addison dikarenakan konsumsi penggunaan obat antikoagulan dalam
"angka pan"ang.
!elainan hormonanl ini dapat dilihat dari beberapa tanda dan
ge"ala yang mun.ul, yaitu*
+& 8e"ala yang berhubungan dengan kekurangan kortisol, yaitu
lemah badan, .epat lelah, anoreksia, mual mual, muntah,
diare, hipoglikemi, hipertensi ortostatik ringan, hiponatremi,
eosinophilia.
-& 8e"ala yang berhubungan dengan kekurangan aldosteron, yaitu
hipertensi ortostatik, hiperkalemia, hiponatremia
/& 8e"ala yang berhubungan dengan kekurangan androgen, yaitu
kehilangan bulubulu a@illa dan pubis
<& 8e"ala yang berhubungan dengan kelebihan A01H, yaitu
hiperpigmentasi kulit dan permukaan mukosa
>& 8e"ala yang berhubungan dengan kekurangan A01H, yaitu
tumor hipo$isis9destruksi kottikotrop normal, tumor
hipotalamus9kranio$aringioma, in$ark hipo$isis, dan
panhipopituitarisme autoimun
Pato$isiologi
+& De$isiensi kortisol
%a& Berkurangnya glukoneogenesis9glikogen pada hati
turun9peningkatan kepekaan "aringan peri$er terhadap
insulin9tubuh tidak mampu mempertahankan kadar
glukosa darah yang normal 9hipoglikemia
%b& Peningkatan umpan balik negati$ dari sekresi peptida yang
berasal dari proopiomelanokortin %PA)0&, termasuk A01H
dan melanocyte-stimulating hormone dan
9hiperpigmentasi terutama pada pasien dengan ri'ayat
kulit gelap
%.& Insu$isiensi adrenal akut, yaitu kadar kortikosol yang
menurun drastis, memiliki mani$estasi tidak dapat menahan
strees, bedah anestesi, trauma, in$eksi, dan penyakit dalam
lainnya.
-& De$isiensi aldosteron
Peningkatan pengeluaran natrium dan reabsorpsi kalium di
gin"al. Deplesi garam mengakibatkan penurunan kadar air dan
5olume plasma. Penurunan 5olume plasma menimbulkan
hipotensi postural, yaitu pasien memiliki tekanan darah yang
normal saat berbaring, namun mengalami hipotensi men.olok
dan takikardi saat berdiri beberapa menit.
/& De$isiensi Androgen
Hormon ini beker"a mempengaruhi pertumbuhan rambut ketiak
dan pubis. #ehingga penurunan hormon ini menyebabkan
pertumbuhan rambut pada ketiak dan pubis terganngu bahkan
tidak tumbuh.
<& Insu$isiensi Adrenal #ekunder
Hal ini ter"adi apabila terdapat de$isiensi A01H atau
0BH9kurangnya sekresi kortisol dan atro$i korteks
adrenal9kurang peka terhadap angiotengsin II9de$isiensi
aldosteron. Beberapa penyebab ter"adi insu$isiensi adrenal
sekunder seperti terapi kortikosteroid "angka pan"ang,
hipo$isektomi bedah, dan tipe terapi yang mengarah ke kelen"ar
hipo$isis.
-. !elainan !elen"ar 1iroid
!elen"ar tiroid adalah organ endokrin yang terletak di sekitar leher
manusia. !elen"ar tiroid memiliki dua buah lobus yang satu sama lainya
dihubungkan oleh istmus yang tipis diba'ah kartilago krikoidea di leher.
!elen"ar tiroid ber$ungsi sebagai penghasil hormon tiroid. Hormon yang
dihasilkan oleh kelen"ar tiroid adalah thyroxine (T4) dan triiodothyronine
%D"okomoel"anto, -33C&.
!elainan yang dapat ter"adi pada kelen"ar tiroid dapat berupa
pembentukan hormon tiroid yang berlebihan %hipertiroidisme&, dan
de$isiensi produksi hormon tiroid %hipotiroidisme&.
a& Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah suatu keadaan klinik yang ditimbulkan
oleh sekresi berlebihan dari hormone tiroid yaitu tiroksin %1<& dan
triiodotironin %1/&. Hipertiroidisme dapat dide$inisikan sebagai respon
"aringan"aringan tubuh terhadap pengaruh metaboli. hormon tiroid
yang berlebihan.
Hipertiroidisme dapat ter"adi akibat dis$ungsi kelen"ar tiroid,
hipo$isis atau hypothalamus. Hipertiroidisme akibat mal$ungsi
hipo$isis memberikan gambaran kadar H1 dan 1#H yang tinggi. 1BD
akan rendah karena umpan balik negati5e dari H1 dan 1#H.
Hipertiroidisme akibat mal$ungsi hipotalamus akan memperlihatkan
H1 yang tinggi disertai 1#H dan 1BH yang berlebihan.
Adanya gangguan kelen"ar hipo$isis akan mengakibatkan
peningkatan produksi 1#H. Peningkatan produksi 1#H akan memi.u
kelen"ar tiroid untuk memproduksi tiroid, maka produksi tiroid akan
meningkat, selan"utnya akan ter"adilah umpan balik negati5e dimana
karena tingginya tiroid menyebabkan penurunan produksi 1#H, namun
karena ter"adinya akti5itas sel di hipo$isis karena adenoma umpan
balik negati5e tidak mampu menurunkan produksi 1#H, sehingga 1#H
tetap tinggi %0or'in, -33+&.
Dalam keadaan normal hormon tiroid berpenaruh terhadap
metabolism "aringan, proses oksidasi "aringan, proses pertumbuhan,
dan sintesa protein. Hormonhormon tiroid berpengaruh terhadap
semua selsel dalam tubuh melalui mekanisme transport asam amino
dan elektrolit dari .airan ekstraselular kedalam sel. Adanya
peningkatan kadar hormone ini dalam tubuh maka metabolism
"aringan, sintesa protein akan terpengaruh, se.ara klinis akan terlihat
dengan adanya palpitasi, takikardi, $ibrilasi atrium, kelemahan, banyak
berkeringat, berat badan yang menurun, namun terkadang ge"ala klnis
yang ditimbulkan hanya berupa penurunan berat badan, payah "antung,
kelemahan otot, serta buang air besar yang tidak diketahui sebabnya
%D"okomoel"anto, -33C&.
b& Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah kumpulan sindroma yang disebabkan oleh
konsentrasi hormon tiroid yang rendah sehingga mengakibatkan
penurunan la"u metabolisme tubuh se.ara umum %D"okomoel"anto,
-33C&.
Hipertiroidisme dapat diklasi$ikasikan men"adi hipotiroidisme
primer, sekunder, tersier, serta resistensi "aringan tubuh terhadap
hormone tiroid. Hipertiroidisme primer ter"adi akibat kegagalan tiroid
memproduksi hormone tiroid, sedangkan hipotiroidisme sekunder
adalah akibat de$isiensi 1#H yang dihasilkan oleh hipo$isis.
Hipotiroidisme tersier disebabkan oleh de$isiensi 1BH yang dihasilkan
oleh hypothalamus. Penyebab terbanyak adalah akibat kegagalan
produksi hormone tiroid oleh kelen"ar tiroid.
Hipotiroidisme akibat mal$ungsi kelen"ar tiroid akan
mengakibatkan kadar H1 yang rendah dan disertai oleh peningkatan
kadar 1#H dan 1BH karena adanya umpan balik negati5e oleh H1
pada hipo$isis anterior dan hipotalamus. Hipertiroidisme yang
disebabkan oleh mal$ungsi hipo$isis akan mengakibatkan kadar H1
yang rendah karena rendahnya kadar 1#H. 1BH dari hipotalamus
tinggi karena tidak adanya umpan balik negati5e baik dari 1#H
maupun H1. hipertiroidisme yang disebabkan oleh mal$ungsi
hipotalamus akan menyebabkan rendahnya kadar H1,1#H, dan 1BH
%Pri.e, -33>&.
8e"ala yang sering mun.ul pada penderita hipotiroidisme seperti
brakikardia, hipo5entilasi, penurunan .urah "antung, anoreksia, anemia
disebabkan karena gangguan sintesis hemoglobin karena de$isiensi
tiroksin, kelemahan otot proksimal, depresi, gangguan pembentukan
estrogen. %0or'in, -33+&.
/. !elainan !elen"ar Paratiroid
Pada normalnya manusia memiliki empat buah kelen"ar paratiroid,
terletak dibelakang kelen"ar tiroid, yang terbagi men"adi dua tertanam di
kutub superior kelen"ar tiroid dan dua di kutub in$eriornya. !elen"ar
paratiroid menghasilkan hormon paratiroid %parathiroid hormone, P1H&.
Adapun kelainan atau gangguan pada kelen"ar paratiroid yaitu*
a& Hiperparatiroidisme
Hiperparatiroidisme yaitu berlebihnya produksi hormon
paratiroid yang dihasilkan oleh kelen"ar paratiroid yang dapat
ditandai dengan adanya dekalsi$ikasi tulang dan terbentuknya
batu gin"al yang mengandung kalsium %Brunner E #uddath,
-33+&.
Adapun pato$isiologi dari hiperparatiroidisme yaitu,
terlalu banyaknya "umlah sekresi P1H menyebabkan
hiperkalsemia yang langsung dapat men"adi e$ek pada reseptor
di tulang, traktus intestinal, dan gin"al. #ekresi P1H %Paratiroid
Hormon& dihambat dengan tingginya ion kalsium serum.
Beabsorpsi kalsium dari tulang dan peningkatan absorpsi dari
usus merupakan e$ek langsung dari peningkatan P1H.
Pada saat kadar kalsium serum mendekati +- mgFdL,
tubular gin"al mereabsorpsi kalsium se.ara berlebihan sehingga
ter"adi keadaan hiperkalsiuria. Hal ini dapat meningkatkan
insidens ne$rolithiasis, yang dapat menimbulkan penurunan
kreanini klearens dan gagal gin"al. Peningkatan kadar kalsium
ekstraselular dapat mengendap pada "aringan halus. Basa sakit
timbul akibat kalsi$ikasi berbentuk nodul pada kulit, "aringan
subkutis, tendon %kalsi$ikasi tendonitis&, dan kartilago
%khondrokalsinosis&. =itamin D memainkan peranan penting
dalam metabolisme kalsium sebab dibutuhkan oleh P1H untuk
beker"a di target organ %8anong, +CCG&.
8ambar -.+. Pato$isiologi 1er"adinya Hiperparatiroidisme
b& Hipoparatiroidisme
Hipoparatiroid merupakan gabungan ge"ala dari produksi
hormon paratiroid yang tidak adekuat. !eadaan ini "arang
ditemukan dan "ika ada biasanya sering disebabkan oleh
kerusakan atau pengangkatan kelen"ar paratiroid pada saat
operasi paratiroid atau tiroid, dan yang lebih "arang lagi ialah
tidak adanya kelen"ar paratiroid yang se.ara kongenital. Namun
kadang penyebab yang spesi$ik tidak dapat diketahui.
Adapun pato$isiologi dari gangguan ini yaitu,
hipoparatiroidisme terdapat gangguan dari metabolisme
kalsium dan $os$at, yakni kalsium serum menurun %bisa sampai
> mgr?& dan $os$at serum meninggi %bisa sampai C,>+-,> mgr
?&. Pada pseudohipoparatiroidisme timbul ge"ala dan tanda
hipoparatiroidisme tetapi kadar P1H dalam darah normal atau
meningkat. !arena "aringan tidak berespons terhadap hormon,
maka penyakit ini adalah penyakit reseptor. 1erdapat dua
bentuk* %+& pada bentuk yang lebih sering, ter"adi pengurangan
.ongenital akti5itas 8s sebesar >3 ?, dan P1H tidak dapat
meningkatkan se.ara normal konsentrasi A)P siklik, %-& pada
bentuk yang lebih "arang, respons A)P siklik normal tetapi
e$ek $os$aturik hormon terganggu %8anong, +CCG&.
8ambar -.-. Pato$isiologi 1er"adinya Hipoparatiroidisme
<. !elainan !elen"ar Pankreas
Pankreas merupakan kelen"ar endokrin yang beker"a sebagai organ
aksesoris pada sistem pen.ernaan yang memiliki dua $ungsi utama, yaitu
menghasilkan en2im pen.ernaan serta menghasilkan beberapa hormon
%#.hteingart, -334&. !elen"ar endokrin ini terletak pada kuadran kiri
tepatnya di atas abdomen dan bagian kepalanya menempel pada organ
duodenum. Produk en2im yang dihasilkan akan disalurkan dari pankreas
ke duodenum melalui saluran pankreas utama.
Beberapa $ungsi dari pankreas adalah sebagai berikut %#.hteingart,
-33<&*
a& )engatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran hormon
glukagon, yang meningkatkan kadar gula dalam darah dengan
.ara memper.epat tingkat pelepasan dari hati.
b& Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan
hormon insulin yang memper.epat aliran glukosa ke dalam sel,
terutama otot. Insulin "uga memi.u perubahan glukosa men"adi
glikogen dan menyimpannya di dalam selsel hati.
!elainan pankreas dalam penghasilan hormon salah satunya
adalah kelainan pada sekresi insulin yang menyebabkan penyakit diabetes
melitus %Harrison, +CCC&. Diabetes melitus merupakan gangguan
metabolisme hetereogen se.ara genetik maupun klinis dengan mani$estasi
berupa penurunan toleransi karbohidrat. 6ika telah berkembang penuh
se.ara klinis maka diabetes melitus ditandai dengan hiperglikemia puasa
dan post prandial, arteroskelerotik, dan penyakit 5askular mikroangiopati,
dan neuropati %Lan.et, +CC4&.
Pasien penderita di$isiensi insulin tidak dapat mempertahankan
kadar glukosa dalam darah saat puasa yang normal atau toleransi glukosa
setelah makan karbohidrat. 6ika hiperglikemia berat dan melebihi ambang
gin"al, maka akan timbul glikosuria yang dapat mengakibatkan diuresis
osmotik yang meningkatkan pengeluaran urin atau poliurea dan rasa haus
atau polidipsia. 8lukosa akan hilang karena diekskresikan bersama urin
maka pasien akan mengalami penurunan berat badan %0)BA, +CCG&.
Aleh karena itu, rasa lapar akan .epat timbul karena hilangnya kalori dari
dalam tubuh mereka, selain itu "uga pasien mengeluh lelah dan
mengantuk %8arritsen, -33+&.
Diabates melitus dibagi men"adi dua tipe, yaitu deiabetes melitus
tipe + dan diabetes melitus tipe -. Pada pasien diabetes melitus tipe -
"umlah hormon insulin yang disekresikan pankreas normal tetapi "umlah
reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel sedikit %PH Hkabel,
-33+&. )aka dari itu, glukosa yang masuk sel akan sedikit, sehingga sel
akan kekurangan bahan bakar utamanya dan kadar glukosa di dalam
pembuluh darah meningkat. Dengan demikian keadaan ini sama dengan
pasien diabetes melitus tipe + yang umumnya memang dikarenakan
"umlah hormon insulin yang disekresikan berkurang. Perbedaan antara
diabetes melitus tipe + dengan diabetes melitus tipe - adalah diabetes
melitus tipe - disamping kadar glukosa tinggi "uga kadar insulin tinggi
atau normal. !eadaan ini disebut resistensi insulin %#uyono, -33>&.
#ebagian besar patologi diabetes melitus dapat dihubungkan
dengan e$ek utama kekurangan insulin yaitu %#.hteingart, -334&*
a& Pengurangan penggunaan glukosa oleh selsel tubuh, yang
mengakibatkan peningkatan konsentrasi glukosa darah
sampai setinggi /33 sampai +-33 mg per +33 ml.
b& Peningkatan mobilisasi lemak dan daerah penyimpanan
lemak sehingga menyebabkan kelainan metabolisme lemak
maupun pengendapan lipid pada dinding 5askuler.
.& Pengurangan protein dalam "aringan tubuh.
!eadaan patologi tersebut akan berdampak sebagai berikut
%#.hteingart, -334&*
a& Hiperglikemia
Hiperglikemia adalah sebuah keadaan dimana kadar
glukosa dalam darah lebih tinggi daripada rentang kadar
puasa normal G3C3 mgF+33 ml darah, atau rentang non
puasa sekitar +<3+73 mgF+33 ml darah %0or'in, -33+&.
Dalam keadaan insulin normal produksi glukosa
dalam tubuh akan di$asilitasi oleh insulin untuk masuk ke
dalam sel tubuh %Harrison, +CCC&. 8lukosa itu kemudian
diolah untuk men"adi bahan energi dan "ika masih tersisa
maka akan disimpan sebagai glikogen dalam selsel hati dan
selsel otot. Pembentukan glikogen dari unsur glukosa
disebut "uga proses glikogenesis, yang ber$ungsi untuk
men.egah ter"adinya hiperglikemia %Harrison, +CCC&. Pada
penderita diabetes melitus proses ini tidak dapat berlangsung
dengan baik sehingga glukosa banyak menumpuk di darah
%Long, +CC7&.
#e.ara rin.i proses ter"adinya hiperglikemia karena
de$isit insulin tergambar pada perubahan metabolik sebagai
berikut %Long, +CC7&*
%+& 1ransport glukosa yang melintasi membran selsel
berkurang.
%-& 8lukogenesis berkurang dan tetap terdapat
kelebihan glukosa dalam darah.
%/& 8likolisis meningkat, sehingga .adangan glikogen
berkurang, dan glukosa yang disimpan di hati
di.urahkan dalam darah se.ara terus menerus
melebihi kebutuhan.
%<& 8lukoneogenesis meningkat dan lebih banyak lagi
glukosa yang disimpan di hati yang ter.urah ke
dalam darah hasil peme.ahan asam amino dan
lemak.
!eadaan hiperglikemia akan memi.u pertumbuhan
berbagai mikroorganisme seperti bakteri dan "amur karena
mikroorganisme tersebut sangat .o.ok dengan daerah yang
kaya akan glukosa. #etiap kali timbul peradangan maka akan
ter"adi mekanisme peningkatan darah pada "aringan yang
.idera. !ondisi itulah yang membuat mikroorganisme
mendapat peningkatan pasokan nutrisi sehingga
pertumbuhan mikroorganisme berkembang se.ara pesat
%#u"ono, -33G&.
0. Darmakoterapi
+. !elainan !elen"ar Adrenal
a& Hiperadrenal
!elainan yang disebabkan karena hiperadrenal dapat
disebabkan karena adanya kelainan pada hipo$isis ataupun korteks
adrenal %Pri.e, -337&. !elainan yang terdapat pada hipo$isis
diantaranya hiper$ungsi dan ditemukannya tumor pada hipo$isis %Pri.e,
-337&. #edangkan kelainan yang ter"adi pada korteks adrenal adalah
hiperplasia korteks adrenal dan hiper$ungsi korteks adrenal karena
tumor.
Penyebab kelainan yang ter"adi tersebut dapat dilakukan
pengobatan, diantaranya sebagai berikut %Pri.e, -337&*
+& Abat !etokona2ol dan aminoglutetimid
Abat yang dapat menyekat atau merusak selsel korteks
adrenal penghasil kortisol. #elain itu, obat ini "uga dapat
mengontrol kelebihan kortisol.
-& Aperasi
Dilakukannya reseksi pada bagian yang mengalami tumor,
hiperplasia, atau neoplasma.
/& 1erapi radiasi
1erapi radiasi kobalt dilakukan pada hipo$isis yang
mengalami gangguan atau kelainan, namun tidak
ditemukannya tumor.
<& Andrenalektomi
b& Insu$isensi Adrenal
+& Pada penderita insu$isiensi primer dapat ditangani dengan*
%a& Pemberian kortisol po +> mg pagi hari dan hidrokortison po +3
mg sore hari %dosis dikurangi se.ara bertahap, lalu gunakan
dosis terendah yang masih dapat ditoleransi&.
%b& 8antikan aldosteron dengan $ludrikortison >3-33m.gFhari,
dosis titrasi sesuai dengan tekanan darah dan kadar !alium
%.& Iang paling penting adalah memakai tanda ditangan yang
menerangkan penyakit penderita dan instruksi untuk
meningkatkan dua kali lipat atau tiga kali lipat dosis
hidrokortison selama stres $isiologik
-& Pada penderita insu$isiensi sekunder dapat ditangani dengan*
%a& Berikan kortisol +> mg pada pagi hari dengan hidro.ortison +3
mg pada sore hari %dosis dapat di turunkan, gunakan dosis
terendah yang masih dapat ditoleransi atau gunakan
glukokortikoid dan kemudian lakukan tappering o$$&
%b& Iang paling penting adalah memakai tanda ditangan yang
menerangkan penyakit penderita dan instruksi untuk
meningkatkan dua kali lipat atau tiga kali lipat dosis
hydrokortison selama stres $isiologis.
-. !elainan !elen"ar 1iroid
a& Hipertiroidisme
+& Pengobatan "angka pan"ang dengan obatobatan antitiroid. Abat J
obat antitiroid seperti *
%a& 1hionamide
%b& )ethimeta2ole dengan dosis a'al -3/3 mgFhari
%.& Propylthiourase %P1U& dengan dosis a'al /33733 mgFhari
dosis maksimal per hari -333 mgFhari
%d& Potassium iodide
%e& #odium ipodate
%$& Anion inhibitor
Abatobat tersebut menghambat uptake, organi$ikasi kopling, dan
sekresi tiroid, "ika digunakan dengan dosis yang berlebihan maka
pasien dapat mengalami ge"ala hipotiroidime.
-& Pengobatan dengan beta bloker F beta-adrenergik reseptor
antagonist.
Abat golongan beta bloker yang digunakan adalah propanolol.
Propanolol diberikan bersamaan dengan obat anti tiroid. Pemberian
beta bloker akan mengurangi mani$etasi klinis seperti menurunkan
takikardi, kegelisahan, dan keringat yang berlebih. Propanolol "uga
menghambat perubahan tiroksin men"adi triyodotironin.
/& Pengobatan dengan Iodium
Pemberian yodium akan menghambat sintesa hormone se.ara
akut tetapi dalam masa / minggu e$eknya, karena adanya escape
mechanism dari kelen"ar yang bersangkutan, sehingga meski sekresi
terhambat sintesa tetap ada. Pengobatan dengan Iodium digunakan
untuk memperoleh e$ek yang .epat seperti pada krisis tiroid atau
persiapan operasi. #ebagai persiapan operasi, biasanya digunakan
dalam betuk kombinasi, dosis yang diberikan biasanya +> mgFhari
dengan dosis terbagi yang diberikan - minggu sebelum dilakukan
pembedahan %8una'an,-33C&.
b& Hipotiroidisme
Pengobatan hipotiroidisme antara lain dengan pemberian
le5otiroksin yang biasa nya dimulai dalam dosis rendah. Halhal yang
perlu diperhatikan dalam pengobatan hipotiroidisme adalah dosis a'al,
.ara menaikan dosis tiroksin. 1u"uan dari pengobatan hipotiroidisme
adalah meringankan keluhan dan ge"ala,menormalkan metabolisme,
menormalkan 1#H bukan mensupresinya. Dosis supresi tidak
dian"urkan, sebab beresiko gangguan "antung dan densitas mineral.
1ersedia Ltiroksin %1<&, Ltriodotironin %1/&, maupun pul5us tiroid.
Pul5us tidak digunakan lagi karena e$eknya sulit diramalkan
%D"okomoel"anto, -33C&.
Le5otiroksin beker"a sebagai reser5oir untuk hormone tiroid
akti$ %1/&. Le5otiroksin dian"urkan diminum pagi hari dalam keadaan
perut kosong dan tidak bersama bahan lain yang akan mengganggu
bio5abilitasnya. 1erapi menggunakan le5otiroid bertu"uan untuk
menghilangkan ge"ala klinis serta mempertahankan kadar 1#H.
Pemberian le5otiroksin dosis pengganti harun berhatihati pada pasien
hipotiroidisme usia lan"ut %K 73 tahun& atau pada pasien dengan
penyakit "antung iskemik. Pemberian le5otiroksin pada keadaan
tersebut dimulai dari dosis ke.il +-,> atau -> mgFhari.
1erapi tambahan lainya digunakan apabila hipotiroidisme
menimbulkan ge"ala hipotensi, penurunan berat badan yang
dikarenakan keadaan insu$$isiensi adrenal, terapi tambahan seperti
pemberian steroid atau kortisol. Pemberian steroid tidak diperlukan
apabila sebelum onset koma tidak didapatkan gangguan $ungsi adrenal.
Namun, "ika status adrenalnya tidak diketahui maka sebaiknya
dilakukan tes stimulasi .osyntropin. #etelah itu diberikan hidrokortison
+33 mg intra5ena dilan"utkan dengan < @ >3 mg dilakukan tapering
dosissampai total 4 hari. Apabila setelah itu diketahui konsentrasi
kkortisol plasma K /3 grFdl atau hasil tes stimulasi .osyntropin dalam
batas normal, maka pemberian steroid dapat dihentikan.%guna'an
-33C&.
/. !elainan !elen"ar Paratiroid
a& Hiperparatiroidisme
1erapi yang dian"urkan bagi pasien hiperparatiroidisme primer
adalah tindakan bedah untuk mengangkat "aringan paratiriod yang
abnormal. Namun demikian, pada sebagian pasien yang asimtomatik
disertai kenaikaan kadar kalsium serum ringan dan $ungsi gin"al yang
normal, pembedahan dapat ditunda dan keadaan pasien dipantau
dengan .ermat akan adanya kemungkinan bertambah parahnya
hiperkalsemia, kemunduran kondisi tulang, gangguan gin"al atau
pembentukan batu gin"al %renal .al.uli& %Bumahorbor, +CCC&.
Pemberian preparat diuretik thia2ida harus dihindari oleh pasien
hiperparatiroidisme primer karena obat ini akan menurunkan eksresi
kalsium le'at gin"al dan menyebabkan kenaikan kadar kalsium serum.
Pemberian $os$at per oral menurunkan kadar kalsium serum pada
sebagian pasien. Penggunaan "angka pan"ang tidak dian"urkan. . 6ika
pasien "uga menderita ulkus peptikum, ia memerlukan preparat antasid
dan diet protein yang khusus %Bumahorbor, +CCC&.
b& Hipoparatiroidisme
Hipoparatiroidisme dapat diatasi dengan 5itamin D, bila perlu
dapat ditambahkan dengan 0a pada dietnya tu"uan adalah untuk
menaikkan kadar kalsium serum sampai C+3 mgFdl %-,--,> mmolFL&.
terapi yang harus segera dilakukan adalah pemberian kalsium glukonas
intra5ena. 6ika terapi ini tidak segera menurunkan iritabilitas
neuromuskular dan serangan ke"ang, preparat sedati$ seperti
pentobarbital dapat dapat diberikan. Pemberian peparat parathormon
parenteral dapat dilakukan untuk mengatasi hipoparatiroidisme akut,
1rakeostomi atau 5entilasi mekanis mungkin dibutuhkan bersama
dengan obatobat bronkodilator "ika pasien mengalami gangguan
perna$asan. Preparat 5itamin D dengan dosis yang ber5ariasi
dihidrotakisterol %A1 +3 atau Hytakerol&, atau ergokalsi$erol %5itamin
D-& atau koolekalsi$erpol %5itamin D/& biasanya diperlukan dan akan
meningkatkan absorpsi kalsium dari traktus gastrointestinal %#melt2er,
-33+&.
<. !elainan !elen"ar Pankreas
a& 1erapi Non$armakologis
+& Diet
1erapi nutrisi medis direkomendasikan pada semua pasien
diabetes melitus. 1erapi ini bertu"uan untuk men.apai metabolisme
yang optimal dan mengurangi resiko komplikasi %0)BA, +CCG&.
Pada pasien diabetes melitus tipe + terapi ini di$okuskan untuk
mengatur pemberian insulin yang seimbang dengan diet dan
mempertahankan berat badan yang proporsional. Penderita diabetes
melitus memerlukan peren.anaan makan dengan komposisi rendah
karbohidrat dan lemak. Pasien harus diberi pengertian antara
hubungan karbohidrat dan glukosa dalam darah. #elain itu, pada
pasien diabetes melitus tipe - seringkali memerlukan pembatasan
kalori untuk men.egah penurunan berat badan.
ADA merekomendasikan sekitar 7343? asupan kalori harian
sebaiknya berasal dari karbohidrat dan asam lemak tak "enuh
tunggal. Banyak dokter berusaha meningkatkan prosentase asam
lemak tak "enuh tunggal dan menurunkan prosentase karbohidrat.
Penelitian terbaru menun"ukan bah'a diet rendah karbohidrat
berperan membantu menurunkan berat badan dan mengurangi
resiko penyakit kardio5askular pada pasien diabetes melitus tipe -
%#u"ono, -33G&.
-& Akti5itas
Peningkatan akti5itas umumnya akan memberikan
keuntungan bagi penderita diabetes melitus. Alahrga yang teratur
akan membantu memulihkan resistensi insulin dan kontrol glukosa
darah, mengurangi resiko penyakit kardio5askular, dan
berkontribusi pada penurunan berat badan dan pemeliharaan
kesehatan pada sebagian besar penderita diabetes melitus %Long,
+CC7&. Pasien harus memilih "enis olahraga yang mungkin untuk
di"alankannya se.ara rutin. !egiatan olahraga ini harus dimulai
se.ara perlahan sebelum akhirnya menetap. Pasien lan"ut usia,
pasien dengan penyakit kronis %berusia lebih dari /> tahun atau
lebih dari -> tahun dengan D) lebih dari +3 tahun&, pasien dengan
berbagai $aktor resiko penyakit kardio5askular, adanya penyakit
mikro5askular, pasien dengan ri'ayat atherosklerosis, memerlukan
e5aluasi pen.itraan sebelum memulai akti5itas olahraga yang
intens. #elain itu beberapa komplikasi seperti neuropati otonom,
mati rasa pada kaki dan retinopati memerlukan pembatasan
akti5itas olahraga %#.hteingart, -334&.
b& 1erapi Darmakologis
Hingga tahun +CC> hanya tersedia dua ma.am pilihan terapi
$armakologis untuk penderita diabetes melitus yaitu sul$onilurea untuk
diabetes melitus tipe - dan insulin untuk diabetes tipe + %#.hteingart,
-334&. !emudian semakin berkembangnya 2aman maka semakin
berkembang pula $armakoterapi yang diperkenalkan sebagai agen
antidiabetikum. Hingga saat kini terdapat > kelas agen antidiabetikum
oral, yaitu*
+& Inhibitor Lglukosidase
-& Biguanide
/& )eglitinide
<& Agonis Mreseptor terakti5asi proli$erator peroksisom
%thia2olidindion atau glita2on&
>& #ul$onilurea
8olongan sul$onilurea ini terdiri dari - generasi, yaitu
%#.hteingart, -334&*
%a& 8enerasi +* tolbutamid, tola2amid, asetoheksimid, dan
klorpropamid.
%b& 8enerasi -* gliburidFglibenklamid, glipi2id, glikla2id, dan
glimepirid.
)ekanisme ker"a golongan obat ini sering disebut sebagai insulin
se.retagogues, ker"anya merangsang sekresi insulin dari granul selsel
N yang menimbulkan depolarisasi membran dan keadaan ini akan
membuka kanal 0a maka 0a-O akan masuk ke sel N, merangsang
granula yang berisi insulindan akan ter"adi sekresi insulin %#.hteingart,
-334&.
Insidens e$ek samping generasi + sekitar <?, insidensnya lebih
rendah lagiuntuk generasi -. Hipoglikemia, bahkan sampai koma tentu
dapat timbul. Beaksi ini lebih sering ter"adi pada pasien usia lan"ut
dengan gangguan $ungsi hepar atau gin"al, terutama dengan
menggunakan sediaan dengan masa ker"a pan"ang.
E$ek samping lain, reaksi laergi "arang sekali ter"adi, mual, muntah,
diare, ge"ala hematologik, susunan sara$ pusat, mata dan sebagainya.
8e"ala susunan sara$ pusat berupa 5ertigo, bingung, ataksia, dsb.
8e"ala hemetologik seperti leukopenia dan agranulositosis. E$ek
samping lain adalah ge"ala hipotiroidisme, ikterus obstrukti$ yang
bersi$at sementara %#u"ono, -33G&.
Agen antidiabetikum oral diindikasikan untuk diabetes melitus tipe
- yang tak dapat dikontrol hanya dengan diet dan olahraga
%#.hteingart, -334&. Agenagen tersebut dikelompokan menurut
mekanisme ker"anya dalam menurunkan kadar glukosa darah.
Biguanide dan thia2olidindion sering dikategorikan sebagai agen
pensensitisasi insulin karena kemampuannya dalam mengurangi
resistensi insulin. #ul$onilurea dan meglitinide dikategorikan sebagai
sekretagog insulin karena kemampuannya dalam meningkatkan rilis
insulin endogen %Long, +CC7&.
.& 1erapi Insulin
Insulin masih merupakan obat utama untuk diabetes melitus tipe +
dan beberapa diabetes melitus tipe - %#.hteingart, -334&. Pemberian
insulin kepada pasien diabetes melitus dapat dilakukan dengan
berbagai .ara, antara lain in"eksi intra5ena, in"eksi intramuskular, dan
umumnya pada penggunaan "angka pan"ang lebih sering dilakukan
pemberian in"eksi subkutan.
+& Intra5ena
Beker"a sangat .epat yakni dalam -> menit akan ter"adi
penurunan glukosa darah.
-& Intramuskuler
Penyerapannya lebih .epat - kali lipat daripada subkutan.
/& #ubkutan
Penyerapanya tergantung lokasi penyuntikan, pemi"atan,
kedalaman, dan konsentrasi. In"eksi subkutan yang dilakukan
pada abdomen lebih .epat dari paha maupun lengan
%#.hteingart, -334&. Insulin diberikan subkutan dengan tu"uan
mempertahankan kadar gula darah dalam batas normal
sepan"ang hari yaitu G3+-3 mg? saat puasa dan G3+73 mg?
setelah makan. Untuk pasien usia diatas 73 tahun batas ini lebih
tinggi yaitu puasa kurang dari +>3 mg? dan kurang dari -33
mg? setelah makan.
1erapi diabetes melitus dengan insulin kini tersedia dalam
beberapa tipe insulin yaitu %#.hteingart, -334&*
+& Rapid acting insulin %lispro dan aspart& yaitu insulin ker"a .epat
yang tersedia dalam .ampuran insulin Humalog )i@ 4>F-> dan
No5olog )i@ 43F/3
-& ong acting basal insulin glarine yang mampu e$ekti5itas
terapi insulin
/& 8luisine, sebagai sediaan insulin ker"a .epat "uga telah disetu"ui
penggunaannya oleh DDA
<& #ediaan insulin inhalasi dan oral sedang dalam tahap
pengembangan.

Anda mungkin juga menyukai