Gembira bagai tiada duka Begitu indah dipandangan Tapi hatiku keretakan bagai sinar Purnama terang yang terbakar Setelah aku kau miliki Mana janjimu yang sejati Segala bagai kiambang Zahirnya nampak berkembangan Akar tak jejak di dasaran Terluka cintamu itu ( korus ) Jelmaan yang mendatang Meragut menggoda Membenam binasa cinta Aku di genggaman Engkau lepaskan Kerna memburu khayalanmu Yang menjanjikan Rembulan keribaanmu Engkau kehancuran Tidakku mampu membencimu Biarpun cuba ku lepaskan Tapi rantaimu mengunciku Di kota cinta jelmaanmu Tidakku rela dibinasa Bersama cintamu itu Teringin Sesekali ku rasa teringin Melewati hatimu yang dingin Mendengar keluh resah Semenjak kau kehilanganku Tiap kali ku cuba hampiri Makin deras degup jantung ini Diranjang kian sepi Ku sendiri Sesungguhnya tewas menghadapi Malah ku akui sepi menghantui Paling tidak berilah peluang Ku berterus terang 1 Adakala ku rasa teringin Bermesra denganmu bagai waktu dulu Tapi bilakah semua ini Akan jadi pasti bukan lagi mimpi Kasihani diriku Ku wanita dengan airmata Bukan untuk meminta simpati Sekadar melepaskan Rasa hati. ( ulang dari 1 ) Ku mengharapkan Jendela hati Terbuka lagi Oh.. oh.. oh
Sepanjang Malam Keresahan Ketika Bayangan mentari kian menghilang Hatiku Menggamit kenangan waktu bertemu Mengundang
Sebaknya dada ku rindu padamu Wajahmu Bermain di dalam ingatankuSunyinya malam yang meresahkan Memaksa tidurku tidak lena Rinduku bukannya diciptakan Usah kau ragukan Ketika Masa yang berlalu mengubah hari Hatiku Semakin meronta resah selalu Bertanya Mengapa diriku kian merindu Padamu Kekasih hati yang amat kusayang Bagaikan daun daun yang layu Andainya kau hilang dariku Unggas yang kepatahan sayapnya Terjadi padaku Titisan embun yang berguguran Menambah kedinginan tubuhku Mengenang rindumu dan rinduku Membuat aku pilu Malam ku bertemankan sendu Diiringi sebak di dada ku Menanti tibanya sejuta harapan Dalam kepayahan robohlah impian Kerna jarak yang memisahkan Meminta pengorbanan
Luka Dilukai Kanan dan Kiri Cuba Berlari Masih ku Dihujani Tohmah dan Caci Jangan Sekali aku Diletak Ke Bawah Hanya Kerana Jalan Hidup Yang Susah Tak Siapa Di Antara Kita Di Dunia Memilih Jalan Hidup Yang Derita aku Sering Dipersenda dan Sering Dikecewa Oleh Hati Mereka Yang Tak Punya Rasa Ingin ku Mengecap Bahagia Padamu Kasih Yang Menjanjikan Setia Namun Belum Sempat ku Merasa Mimpi Yang Di Bina Hati Mudah Berdarah Semula Kerana Dustanya Terhempas Lagi Kesekian Kali Luka Yang DiLukai Menguji Diri Namun Begitu aku Tabahkan Semangat Biar Waktu Merawat Segalanya
Sedar Pergilah jauh Andai itu yang kau mahu Tidak ku halang Jika benar pilihanmu Tak guna diracun Di benak perasaan Kelak padahnya menyiksakan Tidakkan teguh Pertalian yang di bina Andai jiwamu Masih lagi nun di sana Tak putus mengenang Pada dia yang hilang Di mana tempat ku sebenar Aku sedar kewujudanku padamu Tiada lebih dari itu Hanya sekadar penampal ruang luka Di saat dikau tak punya siapa Kini masa terbukti Kejujuran di hati Pergi jangan dipandang Mungkinkah di sana Kau temu jalannya
Apa Ku Rasa Telah aku merasa Bagai ribut melanda Menghempas jiwa Mungkin tidak kau tahu Perasaan murniku Pada dirimu Kini aku merindu Aku benar bersungguh Menyintaimu Bukan lagi berpura Tapi itu hakikatnya Itulah yang benar ku rasa Percaya Kepada kata Bukan lagi berahsia Percaya Kepada janji Bukan sekadar di bibir Usahlah Kau menduga Menjadi hidupku gerhana Usahlah Kau dihindari Menjauhkan diri dari sisi
Aku Tetap Aku Aku tetap di sisimu selalu Di dalam susah di dalam senang Aku tetap menyayangi dirimu Begitulah peganganku Biar apapun yang melanda Aku tetap diriku bagai dulu Aku tetap insan yang kau kenali Kasihku tidak berbelah bagi Aku tetap memberi yang termampu Sepenuh jiwa ragaku Tiada yang lebih bahagia Bila aku melihat kau gembira ( korus ) Di duga diuji Tiada sekali kali aku mengalah Berundur pergi Biar apa terjadi ku tetap Percaya Kasih padamu kasih yang satu Ku tetap aku Tak inginku melihat kau derita Tak sanggup aku merasakannya Biar hebat dugaan yang mencabar Aku tidak pernah gentar Oh oh oh Disebalik Sejuta Wajah Biar semakin payah Memburu rindu Keunggulan bercinta Tetap ku cuba Pada sejuta wajah Mudah ku temu Bagai butiran pasir Sinar kilauan Bukan intan Lalu ku rebah Di riba yang parah Yang suci Tidak kutemui Bercahaya di mata Yang berkaca di wajah Dan wajah siapa Menyapa cinta Di kala ku begini Sinarilah oh di wajah Setelah mencari Kini kutemui Yang bertahta suci murni Di wajahmu kasih Terkuncilah diri Kau dan aku kini Masih sejati
Berserah Sarat luka dalam hati Makin terasa Terpenjara ku selama kerananya Cinta kita Aku datang kepadamu Kerana janji Dan aku pergi setelah dimungkiri Oh relakanlah Tapi hampa Hidup ini Kau khianati Ingin rasanya Aku pintas duniawi Dan melihat Azalinya hidup ini Agar bisa ku tahu Ketentuan-nya Esok hari Aku lah layar terkembang Sauh terhalang Haluan tiada destinasi Lama terhenti Sepi Bebaskanlah aku Dari cinta palsumu Sama kita merelakan Perpisahan Yang ditakdirkan Aku pasrah andainya Engkau bahagia Aku resah bila Engkau mempersenda Hukuman cinta Usah kenang Kerna aku Bukan milikmu
Bayangan Suram Bukan aku tak mengerti Pudarnya sinar bulan semalam Mungkinkah ada rahsia Di sebalik kesuramannya Ooo Maya indah pun resah Menanti kau Tanpa belaian Kerna cinta Berkurun derita Dibakar mentari Di lautan sepi Kepedihan Tiada bandingan Dihempas badai Karamlah cinta Dalam emosi Terdamparlah kasih Persisnya pantai usang Keluhuran pada ombak Pasrah menanti sentuhanmu Hanya tinggal lukisan cinta Yang kita lakarkan sewaktu bersama Kian usang dan kekaburan Tanpa musibahmu mungkinkah ada Sentuhan durja Air mata kasih Pastinya kujadikan Tinta hidup mewarnakan Potret rindu percintaan Yang sekudusnya