Anda di halaman 1dari 27

SKENARIO 2

IMUNISASI
Seorang ibu membawa anak perempuannya yang berusia 1 tahun untuk imunisasi
di puskesmas. Anak lahir cukup bulan dengan BB lahir 3000 gr dan panjang 45
cm saat ini terjadi pertambahan BB ! " kg #B ! "0 cm. Saat ini anak belum
mampu berdiri sendiri dan berkata mama papa kepada orang tuanya. Anak ini
pernah beberapa kali menderita in$eksi saluran na$as tapi saat ini anak dalam
keadaan tidak sakit. Anak ini sudah mendapatkan imunisasi sejak lahir tetapi
belum lengkap di karenakan ibu anak tersebut tidak mengetahui adanya program
imunisasi wajib dan di karenakan tempat tinggalnya yang jauh dari pusat
kesehatan. %i lingkungan sekitar keluarga tersebut terdapat beberapa anak
penderita lumpuh layu.
Step 1
1.
&munisasi
1
- &munisasi merupakan suatu pemindahan atau trans$er antibodi secara pasi$
'dari luar tubuh(
- &munisasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kekebalan secara
akti$ terhadap suatu antigen. Sehingga bila terpajan antigen serupa tidak
terjadi penyakit. Sedangkan )aksinasi merupakan pemberian )aksin
'antigen( yang dapat merangsang pembentukan imunitas 'antibodi( dari
sistem imun di dalam tubuh.
1.
*umpuh layu 'paralisis $lasid(
3
*umpuh layu 'paralisis $lasid(merupakan kelumpuhan seketika
ditunjukkan dengan hilangnya ketegangan otot yang bersangkutan.
Step 2
1. +asil anamnesis BB* , 3000 gr -B , 45 cm
-emerilsaan $isik BB bertambah " kg #B , "0 cm hitung apakah pasien
termasuk dalam kategori normal .
/. 0engapa anak sudah berusia 1 tahun tetapi belum mampu berdiri sendiri
dan berkata mama papa kepada orang tuanya .
3. &munisasi wajib yang seharusnya sudah diberikan pada umur 1 tahun.
4. +ubungan imunisasi dengan riwayat penyakit in$eksi saluran napas.
5. +ubungan 1-S dengan lingkungan sekitar .
Step 3
1. BB sekarang ,
BB23 , median , 45
S% low , 1
"545 515 515 gi6i nomal
1 ! 1 !
#B23 , median , 743
S% up , / "
"05743 ! 57 ! / normal
/" /"
BB2#B , median , 108
S% up , 04
"5108 ! /8 ! 5/"" kurus
04 04
/. 0engapa anak sudah berusia 1 tahun tetapi belum mampu berdiri sendiri
dan berkata mama papa kepada orang tuanya .
Ada banyak kemungkinan bisa karena gangguan perkembangan dengan
berbagai macam etiologi.
a. 9aktor yang mempengaruhi terjadinya tumbuh kembang anak yaitu ,
1( 9aktor internal 'genetik(
- 0erupakan modal dasar dalam mencapai hasil proses tumbuh
kembang anak.
- 0elalui genetik dapat di tentukan kualitas dan kuantitas
pertumbuhan.
- :ang termasuk $aktor internal yaitu perbedaan ras2etnik2bangsa
keluarga umur jenis kelamin kelainan genetik dan kelainan
kromosom.
/( 9aktor eksternal 'lingkungan(
- :ang termasuk $aktor eksternal yaitu bio$isikopsikososial yang
mempengaruhi indi)isu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir
hayatnya.
- 9aktor eksternal dibagi menjadi / yaitu $aktor pranatal dan $aktor
postnatal.
- 9aktor pranatal yaitu $aktor yang mempengaruhi pertumbuhan
janin sejak konsepsi hingga lahir yang meliputi ; gi6i ibu saat
hamil mekanis toksin 2 6at kimia endokrin radiasi in$eksi stress
imunitas dan anoksia embrio.
- 9aktor postnatal meliputi lingkungan biologis lingkungan $isik
lingkungan psikososial serta keluarga dan adat5istiadat.
b. Berdasarkan $ormulir den)er anak usia 1 tahun harus sudah bisa
melakukan ,
1( -ersonal sosial
0eliputi ; minum dengan cangkir menirukan kegiatan bermain bola
dengan pemeriksa berusaha menggapai mainan dada dengan tangan
menyatakan keinginannya tepuk tangan dan makan sendiri.
/( Adapti$5motorik halus
0eliputi ; menaruh kubus di cangkir menbenturkan / kubus
memegang ibu jari dan jari telunjuk mengambil / kubus dan
memindahkan kubus.
3( Bahasa
0eliputi ; mengatakan atau mengucapkan / kata mengucapkan papa
mama dan mengoceh.
4( 0otorik kasar
0eliputi ; berjalan dengan baik membungkuk kemudian berdiri serta
berdiri sendiri.
<emungkinan yang lain anak tersebut terkena )irus polio 'kelompok )irus
entero)irus $amili picorna)iridae( yang sudah menyebar ke darah ')iremia(
dan sistem sara$ pusat. =irus tersebut memasuki tubuh melalui rongga
oro$aring kemudian berkembang biak dalam traktus digesti)us kelenjar
getah bening dan sistem retikulo endotelial. <emudian terjadi perkembangan
)irus. >ika proli$erasi )irus tersebut lebih cepat daripada pembentukan
antibodi maka akan timbul )iremia. <emudian )irus dapat masuk kedalam
sistem sara$ pusat. =irus bereplikasi dalam neuron motor kornu anterior
medula spinalis dan batang otak yang mengakibatkan kerusakan sel
kelumpuhan dan dapat menyebabkan kehilangan kemampuan untuk bergerak
serta penurunan kemampuan berbicara.
3. &munisasi wajib 'B?@ %-# polio hepatitis B dan campak( yang
lengkap. <emungkinan si anak yang berusia 1 tahun belum mendapatkan
imunisasi polio secara lengkap. #ujuan &munisasi polio ini di berikan
adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap )irus polio. >ika
imunisasinya belum lengkap bisa saja si anak mudah terserang )irus
polio. %itambah lagi dengan lingkungan tempat tinggal yang banyak
menderita lumpuh layu. +al ini karena indonesia rentan terhadap
transmisi polio.
4. +ubungan imunisasi dengan 1-% 'in$eksi saluran na$as yang sering di
deritanya( .
&munisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh secara akti$
terhadap antigen sehingga bila terpajan pada antigen serupa tidak terjadi
penyakit.
<eberhasilan imunisasi tergantung dari status imun pejamu $aktor genetik
serta kualitas dan kuantitas )aksin. -ada kasus ini anak tersebut belum
mendapatkan imunisasi wajib secara lengkap sehingga rentang terhadap
in$eksi saluran napas. +l ini karena $rekuensi pemberian mempengaruhi
respon imun yang terjadi lebih tinggi produksinya dan a$initasnyalebih
tinggi. >arak peberian )aksin pun berpengaruhpada respon imun yang
terjadi.
Bila pemberaian )aksin berikutnya diberikan saat kadar sntibodi spesi$ik
tinggi maka antigen yang masuk akan dinetralkan oleh antibodi yang
spesi$ik sehingga tidak sempat merangsang sel imunokompeten yang
berakiabat anak rentang terhadap in$eksi salauran napas.
5. Adakah hubungannya antara 1-S dengan lingkungan sekitar .
Ada dengan kurangnya pengetahuan si ibu tentang imunisasi
menyebabkan si anak tidak dapat imunisasi dengan lengkap. Sehingga si
anak mudah terpajan dengan penyakit yang menimbulkan gejala in$eksi.
%i tambah dengan lingkungan tempat tinggal yang banyak menderita
lumpuh layu. +al ini dapat menyebabkan anak bisa tertular dari berbagai
cara misal lewat kebersiahan jamban dan lingkungan sekitar rumah.
Step 4 (skema )
Anak perempuan usia 1
tahun
%atang kepuskesmas untuk imunisa si imunisasi
AAA0ABS&S ,
&dentitas , anak perempuan usia
1 tahun
1-S , anak belum mampu
berdiri dan berkata mama papa
1-% , beberapa kali menderita
penyakit saluran na$as
Sosek , pengetahuan ibu yang
kurang tentang imunisasi dan
dilingkungan sekitarnya
terdapat beberapa anak yang
lumpuh layu.
1iwayat kelahiran , anak lahir
cukup bulan dengan berat lahir
3000 gr dan panjang badan
45cm.
-B0B1&<SAAA 9&S&< ,
=ital sign
BB , " kg
#B , "0 cm
%iagnosis banding ,
-oliomielitis gangguan
perkembangan
-emeriksaan penunjang
biakan jaringan dari bahan ,
hapusan tenggorokdarah*?S
$eses
Step 5 (sasbel)
1. -erkembangan anak umur 1 tahun
/. -oliomielitis
3. &munisasi 'macam dan jadwal (
4. -eran dokter keluarga
-enatalaksanaan dan edukasi
%iagnosis pasti
IMUNISASI
A. Defiisi
&munisasi adalah suatu usaha yang dilakukan dalam pemberian )aksin
pada tubuh seseorang sehingga dapat menimbulkan kekebalan terhadap
penyakit tertentu.
&munisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal pada bayi yang baru
lahir sampai usia satu tahun untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang
perlindungan.
!. "#$#a Im#isasi
Adapun tujuan program imunisasi sebagai berikut ,
1. #ujuan 3mum
3ntuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat -enyakit
:ang %apat %icegah %engan &munisasi '-%3&(. -enyakit dimaksud antara
lain Difteri Tetanus Pertusis 'batuk rejan( Measles 'campak( -olio dan
Tuberculosis.
/. #ujuan <husus,
a. #ercapainya target Universal Child Immunization '3?&( yaitu
cakupan imunisasi lengkap minimal "0C secara.
b. #ercapainya B1A-D 'Bradiksi -olio
c. #ercapainya B#A 'Bliminasi #etanus Aeonatorum( artinya
menurunkan kasus #A sampai tingkat 1 per 1000 kelahiran hidup.
d. #ercapainya 1B?A0 '1eduksi ?ampak(.
%. Sasa&a '&()&am Im#isasi
Sasaran program imunisasi yang meliputi sebagai berikut ,
1. Bayi usia 051 tahun untuk mendapatkan )aksinasi B?@ %-# -olio
?ampak dan +epatitis5B.
/. &bu hamil dan wanita usia subur dan calon pengantin 'catin( untuk
mendapatkan imunisasi ##.
3. S% kelas 1 untuk mendapatkan imunisasi %-#.
4. S% kelas && s2d kelas =& untuk mendapatkan imunisasi ##.
D. Mafaat Im#isasi
-emberian imunisasi memberikan man$aat sebagai berikut ,
1. 3ntuk anak mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit
menular yang sering berjangkit.
/. 3ntuk keluarga menghilangkan kecemasan serta biaya pengobatan jika
anak sakit.
3. 3ntuk negara memperbaiki derajat kesehatan menciptakan bangsa yang
kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.
E. *eis Im#isasi
&munisasi -asi$
&munisasi pasi$ adalah pemberian antibodi kepada resipien dimaksudkan
untuk memberikan imunitas secara langsung tanpa harus memproduksi
sendiri 6at akti$ tersebut untuk kekebalan tubuhnya. 0isalnya,
&munisasi -asi$ Bawaan
1. #rans$er immunoglobulin G '&g@( melalui plasenta ke janin.
/. #rans$er imunitas alami dapat terjadi dari ibu ke bayi melalui
kolostrum 'AS&( jenis yang ditrans$er adalah immunoglobulin
A '&gA(.
&munisasi -asi$ %idapat
#erjadi saat seseorang menerima plasma atau serum yang
mengandung antibodi tertentu untuk menunjang kekebalan
tubuhnya dan tidak berlangsung lama.
1. Inmunoglobulin yang dapat mencegah anak dari penyakit
campak measles!
&munisasi Akti$
&munisasi akti$ dalah tubuh anak sendiri yang memproduksi 6at anti
dengan cara memasukkan antigen ke tubuh si anak yang diharapkan akan
terjadi suatu proses in$eksi buatan sehingga tubuh akan mengalami reaksi
imunologi spesi$ik yang akan menghasilkanrespon seluler dan humoral
serta dihasilkannya sel memori yang akan bertahan selama bertahun5tahun.
<andungan )aksin pada imunisasi akti$,
a. <uman mati kolera tuphoid paratyphus AB? pertusis
b. <uman hidup yang dilemahkan B?@
c. =irus hidup yang dilemahkan cacar polio
d. #oEoid 'toEin yang dinetralisir( di$teri tetanus
+. *eis,*eis -aksi Im#isasi Dasa& Dalam '&()&am Im#isasi
a. =aksin B?@ ' Bacillius ?almette @uerine (
%iberikan pada umur sebelum 3 bulan. Aamun untuk anjuran B?@
diberikan pada umur antara 0511 bulan.
b. +epatitis B
%iberikan segera setelah lahir mengingat )aksinasi hepatitis B merupakan
upaya pencegahan yang sangat e$ekti$ untuk memutuskan rantai penularan
melalui transmisi maternal dari ibu pada bayinya.
c. %-# '%i$teri -ertusis #etanus(
%iberikan 3 kali sejak umur / bulan ' %-# tidak boleh diberikan sebelum
umur 8 minggu ( dengan inter)al 45" minggu.
d. -olio
%iberikan segera setelah lahir sesuai pedoman program pengembangan
imunisasi sebagai tambahan untuk mendapatkan cakupan yang tinggi.
e. ?ampak
1utin dianjurkan dalam satu dosis 05 ml secara sub5kutan dalam pada
umur 4 bulan.
.. +akt(& /a) Mempe)a&#0i 'elaksaaa Im#isasi Dasa& 'a1a !a2i
9aktor5$aktor yang mempengaruhi imunisasi dasar pada bayi yaitu ,
a. #ingkat pengetahuan orang tua
Seorang ibu akan membawa bayinya untuk diimmnisasi bila seorang ibu
mengerti apa man$aat immnunisasi tersebut bagi bayinya.
b. >umlah anak
-erhatian ibu akan terbagi sejumlah anak yang dilahirkannya. +al ini
sering kali mengakibatkan pemberian imunisasi tidak sama untuk semua
anaknya.
c. 3rutan kelahiran
Semakin terakhir seorang anak lahir maka kepedulian terhadap imunisasi
akan berkurang.
d. >enis e$ek samping imunisasi
-emberian imunisasi mempunyai e$ek samping yang berbeda untuk setiap
jenis imunisasi sering kali ibu bayi tidak percaya bahwa reaksi yang
timbul setelah bayi diimunisasi hanya sebagai pertanda reaksi )aksin
dalam tubuh bayi.
e. -enilaian pelayanan imunisasi
Apabila pelayanan yang diberikan kurang memuaskan maka si ibu merasa
enggan membawa bayinya untuk imunisasi.
$. >arak pelayanan
Apabila jaraknya jauh dari rumah transportasi yang sulit maka ibu merasa
enggan membawa bayinya imunisasi ke tempat pelayanan imunisasi.
3. 'e2akit /a) Dapat Di4e)a0 De)a Im#isasi
1( #uberculosis
%isebabkan oleh M"cobacterium tuberculosis dan M"cobacterium
bovis# umumnya sering mengenai paru5paru tetapi dapat juga mengenai
organ5organ lain seperti selaput otak tulang kelenjar super$isialis dll.
Seseorang yang terin$eksi M"cobacterium tuberculosis tidak selalu
menjadi sakit tuberculosis akti$. Beberapa minggu '/51/ minggu( setelah
in$eksi maka terjadi respon imunitas selular yang dapat ditunjukkan
dengan uji tuberkulin.
/( %i$teri
%i$teri merupakan suatu penyakit akut yang bersi$at to$in
mediated disease dan disebabkan oleh cor"nebacterium di%hteriae.
Seorang anak dapat terserang bakteri tersebut dalam naso$aringnya.
<emudian kuman tersebut akan menghasilkan toEin yang menghambat
sintesis protein seluler dan menyebabkan destruksi jaringan setempat dan
terjadilah suatu selaput atau membran yang dapat menghambat jalan na$as.
3( #etanus
#etanus yaitu penyakit akut bersi$at $atal disebabkan oleh
eksotoksin yang diproduksi bakteri Clostridium tetani yang umumnya
terjadi pada neonatus.
4( -ertusis atau Batuk 1ejan
-ertusis adalah penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri
&ordetella %ertusis# yakni bakteri batang yang bersi$at gram negati$.
@ejala utama pertusis timbul saat terjadinya penumpukan lendir dalam
saluran na$as akibat kegagalan aliran oleh silia yang lumpuh dan berakibat
terjadinya batuk paroksisimal. -ada serangan batuk seperti ini pasien akan
muntah dan sianosis menjadi sangat lemas dan kejang.
5( ?ampak
?ampak yaitu penyakit akut yang disebabkan oleh )irus campak
yang sangat menular pada anak5anak ditandai dengan gejala panas batuk
pilek dan e$amtem diikuti eru%si ma'ulo%a%ular yang menyeluruh.
8( -olio
%isebabkan oleh )irus %oliom"elitis pada medula spinalis yang
secara klasik dapat menimbulkan kelumpuhan kesulitan berna$as dan
dapat menyebabkan kematian. @ejalanya ditandai dengan menyerupai
in$luen6a seperti demam pusing diare muntah batuk sakit menelan
leher dan tulang belakang terasa kaku.
7( +epatitis5B
+epatitis B yaitu penyakit yang disebabkan oleh in$eksi )irus
hepatitis5B '=+B( yang dapat menyebabkan kematian biasanya tanpa
gejala namun jika in$eksi terjadi sejak dalam kandungan akan menjadi
kronis seperti pembengkakan hati sirosis dan kanker hati jika terin$eksi
berat dapat menyebabkan kematian.
>enis
&munisasi
9ungsi 1eaksi yang
mungkin timbul
@ejala klinis <&-& Saat timbul
<&-&
B?@ <ekebalan
terhadap
m.tuberculosis
penyebab #B?
1ekasi lokal ,
15/ minggu
timbul merah
dan benjolan
kecil yang
keras lalu
timbul pus yang
kemudian akan
pecah dan
terbentuklah
Abses lokal
*im$adenitis
regional
*esi
muskuloskeletal
4 jam
8 minggu
8510
minggu
scar dalam
waktu "51/
minggu.
1eaksi regional
,
-embesaran
<@B tanpa
demam hilang
setelah 358
bulan.
+epatitis
B
<ekebalan
terhadap
hepatitis B
1eaksi lokal ,
Ayeri pada
tempat suntik.
1eaksi sistemik
,
%emam ringan
lesu gangguan
gastrointestinal
hilang pada
beberapa hari.
Syok ana$ilaktik
<omplikasi akut
termasuk cacat dan
kematian
4 jam
#ak
tercatat
-olio <ekebalan
terhadap
poliomielitis
D-= , polio
paralisis
30 hari
%-# 0elindungi
terhadap
di$teri
pertusis dan
tetanus
%emam ringan
nyeri ditempat
suntikan dan
bengkak.
Syok ana$ilaktik
Aeuritis brakhial
<ejangense$alopati
4 jam
/5" hari
7/ jam
?ampak <ekebalan
terhadap
penyakit
campak
%emam ruam
kulit diare.
Syok ana$ilaktik
Bnse$alopati
#rombositopenia
<omplikasi akut
4 jam
5515 hari
7.30ari
termasuk cacat dan
kematian
I. Im#isasi tamba0a 2a) 1isa&aka
1( &munisasi +&B
&munisasi ini berman$aat untuk mencekal kuman +iB
'(aemo%h"llus influenzae t"%e &(. <uman ini menyerang selaput otak
yang dapat menyebabkan radang selaput otak yang disebut meningitis.
0eningitis sangat berbahaya karena dapat merusak otak secara
permanen dan menyebabkan kematian. Selain itu dapat menyebabkan
radang paru dan radang epiglotis. @ejala yang ditimbulkan berupa
demam tinggi kejang5kejang menggigil dan kesadaran menurun. >ika
penyakit ini terlambat ditangani akan menimbulkan gejala sisa seperti
lumpuh tuli buta dan retadasi mental. %iberikan sebayak 4 kali yaitu
pada usia / 4 8 dan 15 atau 18 bulan. B$ek samping berupa demam
ringan yang akan reda dengan sendirinya.
/( &munisasi -=?
&munisasi -=? 'Pneumococcal )accine( ini memberikan
kekebalan terhadap serangan penyakit &-% '&n)asi)e Pneumococcal
Diseases( yaitu meningitis 'radang selaput otak( bakteremia ' in$eksi
darah( dan pneumonia'radang paru(. <etiga penyakit ini disebabkan
kuman *tre%tococcus Pneumoniae yang penularannya lewat udara.
@ejala yang ditimbulkan demam tinggi menggigil tekanan darah
rendah hingga tak sadarkan diri. %apat diberikan sejak usia / bulan
kemudian 4 dan 8 bulan. -ada pemberian ke 54 bisa dilakukan saat
anak usia 1/515 bulan atau / tahun. Bila hingga usia 8 bulan belum
di)aksin dapat diberikan diusia 7511 bulan sebanyak / dosis dengan
inter)al pemberian sedikitnya 1 bulan. %osis ketiga diberikan pada
usia / tahun. Atau jika hingga usia 1/ bulan belum di)aksin bisa
diberikan di usia 1/5/3 bulan sebanyak / dosis dengan inter)al
sedikitnya / bulan. 0enimbulkan e$ek samping berupa demam
mengantuk na$su makan kurang diare muntah dan muncul
kemerahan pada kulit. 1eaksi ini akan hilang dengan sendirinya.
3( &munisasi 001
&munisasi ini memberikan kekebalan terhadap penyakit Mum%s
'gondongan2parotitis( Measles 'campak( dan +ubella 'campak
>erman(. =aksinasi ini penting untuk anak perempuan untuk mencegah
1ubella pada saat hamil sedangkan pada anak laki5laki untuk
mencegah agak tak terserang 1ubella dan menulari istrinya yang
mungkin sedang hamil. %iberikan / kali pada usia 15 bulan dan 8
tahun. >ika belum mendapatkan imunisasi campak pada usia 4 bulan
maka dapat diberikan di usia 1/ bulan dan 8 tahun. B$ek samping
berupa demam timbul bercak merah serta pembengkakan di lokasi
penyuntikan.
4( &munisasi &n$luen6a
&n$luen6a merupakan penyakit yang disebabkan )irus. -ada
dasarnya penyakit ini dapat sembuh dengan sendiri tanpa obat dengan
cara istirahat minum air putih dan mengkonsumsi makanan yang
bergi6i. Akan tetapi in$luen6a beresiko pada anak5anak tertentu
seperti penderit asma paru5paru kronis leukimia thalassemia dan
penderita kanker. %apat diberikan pada usia 8 bulan kemudian diulang
setiap tahun karena )aksin ini hanya e$ekti$ selama 1 tahun. B$ek
samping berupa demam dan kemerahan di lokasi bekas suntikan.
5( &munisasi #i$oid
&munisasi ini berguna untuk mencekal penyakit ti$us yaitu
in$eksi akut yang disebabkan bakteri *almonella t"%hi yang
disebabkan makanan yang tidak higienis dan sanitasi yang buruk.
%apat diberikan satu kali pada usia / tahun dan diulang setiap 3
tahun. B$ek samping menimbulkan bengkak dan ruam pada lokasi
penyuntikan pusing dan nyeri otot.
8( &munisasi +epatitis A
&munisasi ini untuk mencegah )irus +epatitis A '=+A( yang sering
dikenal dengan penyakit kuning. Falaupun tidak separah hepatitis B
bukan berarti kita boleh menganggap remeh hepatitis A. %apat
diberikan pada usia / tahun sebanyak / kali dengan inter)al pemberian
851/ bulan. 3mumnya tidak menimbulkan e$ek samping kalaupun ada
hanya berupa demam ringan dan rasa sakit pada bekas suntikan.
7( &munisasi =arisela
%iberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit
cacar air yang disebabkan )irus varicella zooster. %iberikan 1 kali
pada usia antara 1051/ tahun. 3mumnya tidak menimbulkan e$ek
samping
'O5IOM/E5I"IS
A. Defiisi
-enyakit menular akut yang disebabkan oleh )irus dengan
predileksi pada sel anterior masa kelabu sumsum tulang belakang dan inti
motorik batang otak dan akibat kerusakan bagian system sara$ pusat tersebut
akan terjadi kelumpuhan dan atro$i otot.
!. Eti(l()i
=irus poliomyelitis '=irus 1AA(
@enus , entero)irus $amily , picona)iridae
Ada 3 strain ,
5 #ipe 1 'Brunhilde( ganas
5 #ipe / '*angsing( sporadic
5 #ipe 3 '*eon( ringan
0asa inkubasi , 7 G 10 hari tapi kadang 3 G 35 hari
Si$at )irus ,
5 =irus polio tahan pada pengaruh $isik dan bahan kimia 'lisol H alcohol
tapi peka pada $ormaldehide(.
5 <etahanan )irus di tanah dan air tergantung suhu dan kelembabannya.
5 =irus dapat bertahan lama pada air limbah dan air permukaan bahkan
dapat sampai berkilometer dari sumber penularan sedangkan di dalam
tinja 2 $eses )irus dapat bertahan sampai berbulan G bulan.
9aktor yang mempengaruhi keganasan )irus antara lain ,
5 >enis )irus
5 3sia 'penderita(
5 @enetik
5 Akti)itas $isik
5 #rauma
5 #onsilektomi
%. 'at(fisi(l()i
=irus polio '=irus 1AA( tertelan $aring bisa ke 4 tempat
5 9aring tahan terhada asam lambung saluran cerna usus bagian
bawah
5 9aring naso$aring dan oro$aring dapat dideteksi /4 jam G 3 minggu
5 >aringan lim$e dan tonsil aliran lim$e dan pembuluh darah )iremia
in$eksi SS- kerusakan pada poliomyelitis dapat ditemukan pada ,
a. 0edula spinalis 'terutama di daerah kornu anterior sedikit di daerah
kornu intermedialis dan dorsal serta dari ganglia radiks dorsalis(.
b. 0edula oblongata 'nuclei )estibularis nuclei cranial sara$ $ormation
retikularis yang terdiri dari pusat G pusat )ital(.
c. Serebelum 'hanya mengenai nuclei bagian atas dan )ermis(.
d. Dtak tengah 2 mid brain 'terutama massa kelabu substansia nigra
kadang kadang ni nuclei rubra(.
e. #allamus dan hipotalamus
$. -alicium
g. <orteks serebri 'bagian motorik(
D. Maifestasi Kliis
a. Asimtomatis 'silent in$ection(
&nkubasi 7 G 10 hari tergantung daya tahan tubuh maka tidak terdapat
gejala klinis sama sekali.
b. -oliomyelitis aborti$
5 Secara klinis hanya pada daerah yang terserang epidemic trutama
yang diketahui kontak dengan penderita poliomyelitis yang jelas.
5 #imbul mendadak Berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari.
5 @ejala berupa in$eksi )irus , malaise anoreEia nausea muntah nyeri
kepala Ayeri tenggorok dan nyeri abdomen
5 %iagnosis pasti hanya dapat dibuat dengan menemukan )irus dibiakan
jaringan
c. -oliomyelitis non paralitik
5 @ejala klinik sama dengan poliomyelitis aborti$ hanya Ayeri
kepala muntah dan nausea lebih berat.
5 @ejala timbul 1 G / hari kadang G kadang diikuti penyembuhan
sementara untuk kemudian remisi demam 2 masuk dalam $ase kedua
dengan nyeri otot.
5 <has , nyeri dan kaku otot belakang leher otot tubuh tungkai dengan
hipertonia 'karena lesi otak ganglion spinal dan kolumna posterior(.
5 Bila anak berusaha duduk dari sikap tidur maka ia akan menekuk ke
dua lutut ke atas sedangkan kedua lengan menunjang ke belakang pada
tempat tidur 'tanda tripod( terlihat kekakuan otot spinal oleh spasme.
5 <uduk kaku terlihat secara pasi$ dengan kernis E brud6ensky yang 'I(
5 Ada head drop
d. -oliomyelitis paralitik
5 @ejala seperti poliomyelitis non paralitik hanya disini terdapat kelemahan
satu atau lebih kumpulan otot skelet 2 otot cranial.
5 #imbul paralisi akut
5 Bayi , paralisis =esica urinaria dan atonia usus
Secara klinis dapat dibedakan dalam berbagai bentuk 'sesusai dengan
tinggi lesi pada SS-(.
a. Bentuk spinal gejala kelemahan 2 paralisis 2 paresis otot leher otot
abdomen otot tubuh dan otot dia$ragma otot thoraks dan otot
ekstrimitas bawah 'tersering otot G otot besar( pada tungkai bawah
otot kuadriseps $emoris pada lengan otot deltoideus.
Si$at paralitik asimetrik
1e$leks tendon menurun sampai menghilang
#idak terdapat gangguan sensibilitas
b. Bentuk bulber gangguan motorik satu 2 lebih sara$ otak dengan 2
tanpa gangguan pusat )ital yakni pernapasan dan sirkulasi dan
temperatur tubuh
c. Bentuk bulbospinal didapat gejala campuran dari bentuk bulber dan
bentuk spinal.
d. Bentuk ense$alitik dapat disertai gejala delirium penurunan
kesadaran kadang G kadang kejang.
E. Dia)(sa
1. Anamnesis
#ahap pertama adalah melakukan anamnesis yang lengkap karena kelainan
perkembangan dapat disebabkanoleh beberapa $aktor.
a. 1iwayat keluarga
#inggi badan orang tua
3sia pubertas orang tua
1iwayat keluarga dengan perlambatan pertumbuhan dan
pubertas
1iwayat keluarga dengan endokrinopati atau penyakit
sistemik yang mempengaruhi pertumbuhan.
b. 1iwayat anak
<apan mulai terjadi keterlambatan pertumbuhan
-engaruh psikologik terhadap perawakan pendeknya
1iwayat perinatal
o <omplikasi kehamilan dan kelahiran
o Berat badan lahir rendah
o -etunjuk potensial kearah endologi
1iwayat 2 gejala penyakit kronik
<onsumsi obat G obatan
1iwayat pertumbuhan gigi
1iwayat psikologik
/. Skrining @angguan perkembangan anak
BE, dengan menggunakan %%S# '%en)er %e)elopmental Screening
#est( #es &J tes psikologi.
3. B)aluasi lingkungan anak
+asil interaksi anak pada ginetik dengan lingkungan bio$isikonya.
BE , +SJ ' +ome Screening Juesioner(
4. B)aluasi penglihatan dan pendengaran anak
3 tahun, tes $iksasi dengan alat bantu gambar dari allen
3 tahun, dengan huru$ B
-erisa strabismus kornea dan retina.
5. B)aluasi bicara dan bahasa anak
3ntuk mengetahuai apakah kemampuan anak berbicara masih dalam
batas5batas yang normal atau tidak.
8. -emeriksaan $isik pada anak.
7. -emeriksaan neurologis
Apakah ada trauma saat lahir persalinan yang lama dan as$eksia berat.
". B)alusi penyakit5penyakit metabolik
4. &ntegrasi dari hasil pemeriksaan
?. #es5#es -erkembangan
1. #es intelegensi &ndi)idual
a. #es ston$ard5 Binet
0engukur intelegensi dan sudah distandarisasi
%apat digunakan untuk usia /5/4 tahun.
b. *&-S '#he *ister &nternasional -er$ormance Scale(
%igunakan untuk usia /5" #ahun
c. F&S?
%igunakan untuk usia 8517 tahun.
/. #es -restasi
a. @ray oral reading test G 1e)ised
#es baca standar
#es digunaka untuk usia yang duduk di kelas 1 5 1/.
b. F1A# 'Fide 1ange Achi)ement #est(
Berhitung mengeja dan pemahaman membca.
#es tersebut dapat digunakkan untuk usia 5 tahu G dewasa.
3. #es psikomotorik.
4. #es proyeksi.
5. #es prilaku adapti$.
+. Dia)(se !a1i)
-oliradikuloneuritis 'Sindrom @uillain5Barre S@B(
Bedanya dengan poliomielitis adalah
- Sebelum paralisis lebih dari 50C pada sindrom guillain5barre terdapat
demam tinggi
- 0erupakan penyakit autoimun terjadi myelinisasi sehingga
menghancurkan myelin sara$ sensorik maupun motorik
- paralisis tidak akut seperti pada poliomielitis tetapi perlahan5lahan
- si$at kelumpuhan pada S@B bilateral dan simetris
- *?S pada stadium permulaan poliomielitis adalah pleiositosis
sedangkan pada S@B proteinnya meningkat
- -rognosis pada S@B dapat sembuh tanpa gejala sisa
- -ada SB@ terdapat gangguan sensorik.
.. 'eme&iksaa pe#$a)
a( %iambil dari daerah $aring atau tinja pada orang yang di curigai
terkena poliomielitis. &solasi )irus dari cairan serebrospinal
sangat diagnostik tetapi hal itu jarang dikerjakan.
b( Bila )irus polio dapat di isolasi dari seorang dengan paralisis
$lasid akut harus dilanjutkan dengan pemeriksaan menggunakan
cara oligonucleotide ma%%ing finger %rinting! atau genomic
seKuencing. 3ntuk menentukan apakah )irus tersebut termasuk
)irus liar atau )iris )aksin.
c( %engan cara serologis yaitu mengukur 6at anti yang
menetralisasi 'neutrali6ing antibody( yang muncul awal dan
mungkin di temukan meningkat tinggi pada saat penderita
masuk rumah sakit. Dleh karena itu dapat terjadi kenaikan 4 kali
yang tidak di ketahui.
d( -emeriksaan cairan serebrospinal pada in$eksi )irus polio.
3mumnya terjadi kenaikan jumlah leukosit '105/00 sel2mm
3

yang sebagian besar lim$osit( dan terjadi kenaikan kadar protein


ringan dari 40 sampai 50 mg2100 ml.
e( =irus poliomielitis dapat di isolasi dan dibiakkan secara biakan
jaringan dari bahan hapusan tenggorok darah lekuor serebro
spinalis '*?S( dan $eses.
+. 'eatalaksaaa
1( Silent in$ection , dengan istirahat
/( -oliomielitis aborti$ , istirahat 7 hari. Bila tidak terdapat gejala apa5
apa akti$itas dapat di mulai lagi. Sesudah / bulan di lakukan
pemeriksaan lebih teliti terhadap kemingkinan kelainan muskulo5
skeletal.
3( -oliomielitis paralitik 2 non5paralitik , istirahat mutlak sedikitnya /
minggu. -erlu dilakukan pengawasan yang teliti karena setiap saat
dapat terjadi paralisis perna$asan. #erai kausal tidak ada.
4( -engobatan simtomatik tergantung kepada ,
a( 9ase akut
- Analgetika untuk mengurangi rasa nyeri otot.
- *okal di beri pembalut hangat. Sebaiknya di beri $oot board
papan penahan pada telapak kaki agar kaki terletak yang
sesuai terhadap tungkai.
- Antipiretika untuk menurunkan suhu.
- Bila terdapat retensi urin yang biasanya berlangsung hanya
beberapa hari maka harus dilakukan kateterisasi.
- Bila terjadi paralisis perna$asan seharusnya di rawat di unit
perawatan khusus karena penderita memerlukan bantuan
perna$asan mekanis.
- -ada poliomielitis tipe bulbar kadang5kadang re$lek
menelan terganggu dengan bahaya pneumonia aspirasi.
%alam hal ini kepala anak diletakkan lebih rendah dan di
miringkan ke salah satu sisi.
b( Sesudah $ase akut
<ontraktur atro$i dan atoni otot dapat di kurangi dengan
$isioterapi. #indakan ini dilakukan setelah / hari demamnya
hilang.
I. '&()(sis
-rognosis poliomielitis bergangtung kepada beratnya penyakit. -ada
bentuk paralitik bergantung kepada bagian yang terkena. Bentuk spinal
dengan paralisis perna$asan dapat di tolong dengan bantuan perna$asan
mekanis.
#ipe bulbar prognosisnya buruk. <ematian biasanya terjadi karena
kegagalan $ungsi pusat perna$asan atau in$eksi na$as sekunder pada jalan
na$as. Dtot5otot yang lumpuh dan tidak pulih kembali menunjukkan
paralisis tipe $lasid dengan atoni are$leksi dan degenerasi.
DEN-ER 2
%en)er && adalah re)isi utama dari standardisasi ulang dari%en)er
%e)elopment Screening #est '%%S#( dan 1e)isied %en)er %e)elopmental
Screening #est '%%S#51(. Adalah salah satu dari metode skrining terhadap
kelainan perkembangan anak. #es ini bukan tes diagnostik atau tes &J. Faktu
yang dibutuhkan 155/0 menit.
a. Aspek -erkembangan yang dinilai
#erdiri dari 1/5 tugas perkembangan.
#ugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar /5530 tugas
Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai,
1( -ersonal Social 'perilaku sosial(
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya.
/( 9ine 0otor Adapti)e 'gerakan motorik halus(
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati
sesuatu melakukan gerakan yang melibatkan bagian5bagian tubuh tertentu
dan dilakukan otot5otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
3( *anguage 'bahasa(
<emampuan untuk memberikan respons terhadap suara mengikuti
perintah dan berbicara spontan
4( @ross motor 'gerakan motorik kasar(
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
b. Alat yang digunakan
L Alat peraga, benang wol merah kismis2 manik5manik -eralatan makan
peralatan gosok gigi kartu2 permainan ular tangga pakaian buku gambar2
kertas pensil kubus warna merah5kuning5hijau5biru kertas warna
'tergantung usia kronologis anak saat diperiksa(.
L *embar $ormulir %%S# &&
L Buku petunjuk sebagai re$erensi yang menjelaskan cara5cara melakukan tes
dan cara penilaiannya.
c. -rosedur %%S# terdiri dari / tahap yaitu,
1( #ahap pertama, secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia,
358 bulan
451/ bulan
1"5/4 bulan
3 tahun
4 tahun
5 tahun
/( #ahap kedua, dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan
perkembangan pada tahap pertama. <emudian dilanjutkan dengan e)aluasi
diagnostik yang lengkap.
d. -enilaian
>ika *ulus '-assed ! -( gagal '9ail ! 9( ataukah anak tidak mendapat
kesempatan melakukan tugas 'Ao Dpportunity ! AD(.
%ARA 'EMERIKSAAN DDS" II
#etapkan umur kronologis anak tanyakan tanggal lahir anak yang akan
diperiksa. @unakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 1/ bulan untuk
satu tahun.
>ika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah
jika sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.
#arik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal
tugas perkembangan pada $ormulir %%S#.
Setelah itu dihitung pada masing5masing sektor berapa yang - dan berapa
yang 9.
Berdasarkan pedoman hasil tes diklasi$ikasikan dalam, Aormal
Abnormal 0eragukan dan tidak dapat dites.
1( Abnormal
a( Bila didapatkan / atau lebih keterlambatan pada / sektor atau lebih
b( Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan / atau lebih keterlambatan
-lus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang
sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis )ertikal usia .
/( 0eragukan
a( Bila pada 1 sektor didapatkan / keterlambatan atau lebih
b( Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada
sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis )ertikal usia.
3( #idak dapat dites
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal
atau meragukan.
4( Aormal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas.
Ite&p&etasi 1a&i ilai De6e& II
L Ad)anced
0elewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia kronologis
'dilewati pada kurang dari /5C anak pada usia lebih besar dari anak
tersebut(
L D<
0elewati gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis
usia antara persentil ke5/5 dan ke575
L ?aution
@agal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia
kronologis di atas atau diantara persentil ke575 dan ke540
L %elay
@agal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia
kronologis; penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagai
kelambatan karena alasan untuk menolak mungkin adalah
ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu
Ite&p&etasi tes
L Aormal
#idak ada kelambatan dan maksimum dari satu kewaspadaan
L Suspect
Satu atau lebih kelambatan dan2 atau dua atau lebih banyak kewaspadaan
L 3ntestable
-enolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis usia
atau pada lebih dari satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada
area 75C sampai 40C
1ekomendasi untuk rujukan tes Suspect dan 3ntestable,
Skrining ulang pada 1 sampai / minggu untuk mengesampingkan $aktor
temporer
'ERAN DOK"ER KE5UAR.A
A. -encegahan
1( 0elakukan cakupan imunisasi yang tinggi dan menyeluruh.
/( -emberian imunisasi polio yang sesuai dengan rekomendasi F+D
sebanyak 4 kali dengan inter)al 85" minggu usia 1M tahun 5 tahun
dan 15 tahun.
3( -enemuan penderita yang dicurigai lumpuh layu pada usia N 15 tahun
harus diperiksa tinjanya untuk memastikan polio atau bukan.
4( 0apping uppemberian )aksinasi massal didaerah yang ditemukan
penderita polio terhadap anak dibawah 3 tahun tanpa melihat status
imunisasi sebelumnya.
B. Bdukasi
1( 0elakukan imunisasi akti$ dan melengkapi imunisasi yang belum
lengkap pada anak.
/( 0enghindari akti$itas $isik yang berlebihan.
3( #etap memperhatikan dan memberikan nutrisi yang seimbang untuk
menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
4( 0elakukan tes lanjutan untuk mengetahui dan memastikan apakah
anak mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan atau
tidak dan untuk memastikan terapi selanjutnya pada anak.
5( Drang tua dan keluarga tetap mendukung dengan memberikan
stimulasi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan pada
anak.
8( Drang tua dan keluarga berusaha untuk menjaga higiene sanoitasi
dan lingkungan sekitar anak.
DA+"AR 'US"AKA
1( Slide pembekalan pro$ dr harsoyo sp A &lmu <esehatan Anak Oimunisasi H
)aksinasiP
/( Sta$ -engajar 9<3&. 14"5. Ilmu ,esehatan Ana'. >akarta, 9<3&
3( -urwo S. Sumarmo. /00". Buku Ajar &n$eksi dan -ediatri #ropis. >akarta ,
&%A&
4( Aarendra ./003. -enilaian -ertumbuhan dan -erkembangan anak. B@?.
>akarta
5( Slide pembekalan dr lilia dewiyanti &lmu <esehatan Anak OimunisasiP

Anda mungkin juga menyukai