Anda di halaman 1dari 15

Kebebasan

dan
Tanggung-jawab
Amrullah M
Nim. 8136173002
Apa itu Kebebasan ?
Moralitas (kewajiban & larangan) dibuat karena
mengandaikan adanya kebebasan!
Seseorang membeli teh botol di warung seharga
Rp. 1.500,-. Ia membayar dengan uang Rp.
5.000,- tetapi karena keliru, sang penjual
memberi uang kembaliannya sebesar Rp.
8.500,-. Apa yang akan ia lakukan?
Setidaknya ada dua pilihan kebebasan :(1)
mengatakan kekeliruan sang penjual, dan
mengembalikan kelebihan uang itu (2)
mendiamkan kekeliruan sang penjual, dan
mengambil keuntungan dari situ.
Arti Kebebasan
Arti Pasif :
Bebas dari
Arti Aktif :
Bebas untuk
Tekanan,
Paksaan,
Larangan,
Pewajiban
melakukan
Kehendak &
tindakan
sendiri
Defenisi Kebebasan
Menurut Kamus Bahasa Indonesia arti dari kebebasan
adalah kemerdekaan atau keadaan bebas. Dalam hal
ini kebebasan berarti lepas sama sekali (tidak terhalang,
terganggu dan sebagainya, sehingga boleh bergerak
berbicara, berbuat, dan sebagainya dengan leluasa.
Menurut teori filsafat pengertian kebebasan adalah
Kemampuan manusia untuk menentukan dirinya
sendiri. Kebebasan lebih bermakna positif, dan ia ada
sebagai konsekuensi dari adanya potensi manusia untuk
dapat berpikir dan berkehendak. Sudah menjadi kodrat
manusia untuk menjadi mahluk yang memiliki
kebebasan, bebas untuk berpikir, berkehandak, dan
berbuat .

Bentuk Kebebasan
Kebebasan
Sosial
Politik
Kebebasan
Individual
Pembatasan Kekuasaan Negara
Kemerdekaan suatu Negara
Fisik
Psikis
Normatif
Yuridis
Kemungkinan untuk
Bertindak (dalam
Batas kodrat fisik)
Kemungkinan untuk
Memikirkan, atau
meyakini
Tidak berada
Dibawah norma
Yang mengharuskan
Pembatasan Fisik
Ditahan
Diborgol,
Dipenjara.
Pembatasan Psikis
Manipulasi
Sugesti,
Obat bius
Keharusan
Dengan
Ancaman.
Produk
Perjuangan
Sejarah
Kesenang-wenangan
Bertindak Semau Gue
Dan tidak pantas
dibilang kebebasan
Moral
suka rela (voluntary)
atau tidak terpaksa
secara moral
Tidak ada keharusan.
Eksistensial
memiliki dirinya
sendiri.
kebebasan tertinggi.
Pembatasan Kebebasan
Faktor dari dalam: fisik maupun psikis (mis:
keterbatasan fisik manusia sehingga tidak bisa
terbang atau keterbatasan intelengensi
sehingga tidak semua orang bisa jadi profesor).
Lingkungan: alamiah maupun sosial-ekonomi.
(mis: Di Indonesia kita tidak bisa main ski,
perbedaan nilai moral tentang pornografi di
Amerika dan Indonesia)
Generasi-generasi mendatang : Kebebasan
juga dibatasi oleh masa depan umat manusia,
atau generasi mendatang.

Kesosialan/orang lain manusia secara umum.
Pembatasan Kebebasan karena kesosialan
Kebebasan manusia tidak sama dengan
kesewenangan. Kebebasan kita secara hakiki
terbatas oleh kenyataan bahwa kita adalah
anggota masyarakat. Keterbatasan itu dapat
diperinci kedua arah:
Pertama: Hak kita untuk bertindak menemukan
batasnya dalam hak setiap orang lain atas
kebebasan yang sama.
Kedua: kita hanya dapat hidup karena kebutuhan
kita terus menerus dipenuhi oleh orang lain, oleh
masyarakat. Karena itu masyarakat berhak
membatasi (secara terbuka) kesewenangan saya
demi kepentingan bersama.
Cara Pembatasan Kebebasan
Misalnya bagaimana cara mencegah
seseorang masuk ke kamar kita?
Melalui paksaan (kunci pintu), melalui
tekanan atau manipulasi psikis (menakuti)
dan melalui pewajiban dan larangan
(memasang tulisan dilarang masuk).
Pembatasan fisik dan psikis mengabaikan
adanya kebebasan dan meniadakan
tanggungjawab.
Karena itu, pertama-tama yang diperlukan
adalah pembatasan melalui pewajiban dan
larangan.
Tanggung - Jawab
Tanggungjawab berkaitan dengan penyebab.
Yang bertanggung jawab hanya yang
menyebabkan atau yang melakukan tindakan.
Tidak ada tanggungjawab tanpa kebebasan dan
sebaliknya.
Tanggung jawab bisa secara langsung, tetapi
juga bisa secara tidak langsung (misalnya
pemimpinnya).
Ada tanggungjawab restropektif (atas perbuatan
yang telah berlangsung) dan prospektif
(perbuatan yang akan datang)
Hubungan Kebebasan dan
Tanggungjawab
Ruang Kebebasan
Harus diisi
Dengan sikap dan tindakan
Kebebasan memungkinkan
Kita sendiri yang
menentukan tindakan
Tindakan yang diambil
Dalam kebebasan
Menjadi tanggungjawab kita
Tingkat-Tingkat Tanggungjawab
Ali mencuri karena ia tidak tahu bahwa
perbuatannya itu mencuri.
Budi mencuri, karena ia seorang kleptoman
Cipluk mencuri karena ia menyangka bahwa
ia boleh mencuri
Darso mencuri karena orang lain memaksa
dia dengan mengancam jiwanya
Eko mencuri, karena ia tidak bisa
mengendalikan nafsunya
Mempertanggungjawabkan
Kebebasan
Kebebasan yang kita miliki tidak boleh diisi
dengan sewenang-wenang, tetapi secara
bermakna. (Semakin bebas, semakin
bertanggungjawab)
Orang yang tidak bertanggung jawab adalah
orang yang lemah, mengalah terhadap segala
macam perasaan (jadi tidak bebas).
Penolakan bertanggungjawab akan
mempersempit wawasan (hanya memperhatikan
diri sendiri) dan memperlemah diri sendiri,
sebaliknya semakin bertanggungjawab akan
semakin bebas.
Tanggungjawab kolektif.
Tanggungjawab kolektif bukan
tanggungjawab struktural (seperti
tanggungjawab kelompok mafia atau
perusahaan) tetapi bahwa orang A, B, C, D,
dan seterusnya, secara pribadi tidak
bertanggungjawab, tetapi semuanya
bertanggungjawab sebagai kelompok
(misalnya: Bangsa Jerman dianggap harus
bertanggungjawab atas perbuatan partai nazi
pimpinan A. Hitler)
Terima Kasih




Kritikan Dan Sarannya Sangat
Membangun

Anda mungkin juga menyukai