1.
Latar Belakang
2. Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi
masalah, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu:
Bagaimanakah profil industri tempe di lokasi penelitian (Kota Medan)
ditinjau dari beberapa aspek yaitu ketersediaan bahan baku, teknis
maupun manajemen?
Bagaimanakah pola konsumsi tempe siswa-siswi di Kota Medan?
Bagaimanakah tingkat pengetahuan siswa-siswi di Kota Medan
sehubungan dengan tempe?
3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
Mengetahui profil industri tempe di lokasi penelitian (Kota Medan)
ditinjau dari beberapa aspek yaitu ketersediaan bahan baku, teknis
maupun manajemen.
Mengetahui pola konsumsi tempe siswa-siswi di Kota Medan
Mengidentifikasi tingkat pengetahuan siswa-siswi di Kota Medan
seputar tempe.
METODE
1.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tujuan Penelitian
Jenis Penelitian
Unit Analisis
T1
Deskriftif
T2
Deskriptif Survey
T3
Deskriptif Survey
Subkriteria
Jumlah
Jenis Kelamin
Laki-Laki
26 orang
Perempuan
34 orang
11-12 Tahun
20 orang
13-14 Tahun
20 orang
17-19 Tahun
20 orang
SD
20 orang
SMP
20 orang
SMA
20 orang
Interval usia
Jenjang Pendidikan
Penilaian
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Menghitung skor nilai untuk setiap item pernyataan, yaitu dengan cara
dan penilaian terhadap variabel yang diteliti terdapat pada tabel 3.3 yaitu
tabel kategori skor nilai.
Keterangan
Sangat baik
Baik
Cukup
Tidak baik
Sangat tidak baik
Penilaian
193-240
145-192
97-144
49-96
0-48
Gambar 1 Kegiatan Pembuatan Tempe oleh Pak Sugianto dan Ibu Sumini
tersebut
tanggapan
Responden
N Skor KateN = Jumlah
keseluruhan
peserta didik
Item
gori
Perta
No
S (4)
R (3)
TS (2) STS (1)
nyaa SS (5)
n
F %
f
% F
%
F
%
F %
item 2
Sangat
1
1
1 35 18 30 8 13 9 15 4 6.6 60 224
Baik
item 1 18.
26.
2
2
1 3 16 6 11 18.3 12 20 12 10 60 188
Baik
Item
Perny
ataan
SB (5)
B (4)
C (3)
KB (2)
SK (1)
Skor
item 3
11.6
6.67
25
41.6
15
25
11
18.3
60
167
item 4
44
74
10
16.6
3.3
1.6
1.6
60
269
item 1
25
41.6
18
30
13
21.67
1.6
60
243
item 2
20
33.3
17
28.3
12
20
6.6
3.3
60
214
item 3
21
51.6
20
33.3
11.6
1.6
3.3
60
210
item 4
23
38.3
23
38.3
11
18.33
1.6
60
240
Kategori
Baik
Sangat
baik
sangat
baik
sangat
baik
sangat
baik
sangat
baik
4.
Reponden yang
menjawab ya
Reponden yang
menjawab tidak
Responden yang
menjawab ragu-ragu
F 13 9
7 22 11 11 18
% 21.7 15.0 11.7 36.7 18.3 18.3 30.0
KESIMPULAN
Industri tempe di lokasi penelitian (Kota Medan) ditinjau
D A F TA R P U S TA K A
Mazza, G. 2008. Handbook of Fermented Functional Food. United States of
Huang, H. T. (2000). Science and Civilisation in China, Volume VI:5. Cambridge: Cambridge
University Press. hlm. 342.
Astawan M. 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian. Jakarta: Penebar Swadaya
Boye JI, LHocine L and Rajamohamed SH. 2010.Processing foods without soybean ingredients.
Di dalam Boye JI and Godefroy SB (eds). Allergen Management in Food Industry. New Jersey:
John Willey and Son Inc
Muchtadi,T.R. 1989. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. PAU Pangan dan Gizi, IPB Bogor.
Margono T, Suryati D dan Hartinah S. 2000. Buku Panduan Teknologi Pangan: Pembuatan
BubukKedelai untuk Minuman. Jakarta: Pusat Informasi Wanita PDII-LIPI
Wirakartakusumah, dkk. 1992. Peralatan dan Unit Proses Industri Pangan. PAU Pangan dan
Gizi, IPB Bogor.
Zulfitrah, Muhammad. 2012. Hubungan antara Konsumsi Tempe dengan Kejadian Acne Vulgaris
Pada Dewasa Muda. Semarang: Universitas Diponegora