Anda di halaman 1dari 14

BAB 3.

HASIL DAN PEMBAHASAN



3.1. Hasil
3.1.1. Daya Hantar Larutan Gelatin.
Volume
Gelatin
(mL)
Arus pada Suhu (
o
C)
28 35 40 45 50
100 0,0043 A 0,0038 A 0,0037 A 0,0037 A 0,0036 A
75 0,0039 A 0,0035 A 0,0031 A 0,0029 A 0,0029 A
50 0,0022 A 0,0028 A 0,0024 A 0,0026 A 0,0028 A
25 0,0017 A 0,0017 A 0,0019 A 0,0020 A 0,0024 A
10 0,0014 A 0,0015 A 0,0017 A 0,0020 A 0,0023 A
Konsentrasi Hasil Pengenceran Larutan Gelatin
Volume Diencerkan
(mL)
Konsentrasi
Pengenceran (M)
100 0,035
75 0,026
50 0,017
25 0,008
10 0,003

3.2. Pembahasan
Percobaan kelima membahas tentang penentuan konsentrasi kritis misel (KKM)
beserta entalpi miselisasi larutan gelatin dalam pelarut air. Konsentrasi kritis misel
(KKM) merupakan suatu keadaan dimana misel tepat mulai terbentuk. Misel sendiri
merupakan penggabungan (agregasi) dari ion-ion surfaktan atau dari monomer-
monomer surfaktan tersebut, dengan rantai hidrokarbon yang lipofil (bagian yang tidak
menyukai air) akan menuju ke bagian dalam misel dan meninggalkan gugus hidrofil
(bagian yang menyukai air) yang berinteraksi dengan air. Percobaan penentuan
konsentrasi kritis misel (KKM) ini menggunakan gelatin sebagai bahan utama. Gelatin
merupakan suatu bahan aktif yang bisa ditemukan dalam sabun, detergen, shampoo dan
produk pembersih lainnya. Gelatin adalah suatu jenis protein yang diekstraksi dari
jaringan kolagen kulit, tulang atau ligamen (jaringan kulit) hewan. Gelatin memiliki
struktur sebagai berikut:


Gambar Struktur Gelatin
Percobaan konsentrasi kritis misel mengukur daya hantar listrik larutan atau
yang biasa disebut dengan konduktivitas. Larutan memiliki ion-ion di dalamnya dan
ion-ion tersebut bermuatan negatif dan bermuatan positif. Adanya perbedaan muatan
tersebut dapat menghasilkan interaksi elektrostatis. Akibat adanya interaksi tersebut
menimbulkan adanya daya hantar listrik dalam larutan. Pengukuran konduktivitas pada
percobaan ini dilakukan dengan melakukan variasi temperatur dan konsentrasi larutan.
Variasi temperatur dan konsentrasi dilakukan untuk mebuktikan teori yang menyatakan
ketika temperatur makin tinggi maka gerakan molekul dalam larutan akan semakin
cepat dan semakin tinggi konsentrasi maka rangsangan yang diterima oleh
konduktometri semakin cepat dan dikeluarkan sebagai nilai daya hantar. Ketika
konsentrasi semakin tinggi maka semakin besar pula volume misel sehingga bertambah
banyak agregasi surfaktan dalam larutan yang kemudian menyebabkan terjadinya
tumbukan antar molekul dalam surfaktan juga semakin besar. Perbandingan antara daya
hantar dan konsentrasi akan menghasilkan nilai kkm. Grafik hubungan nilai ln kkm
dengan satu per suhu akan menghasilkan entalpi larutan.
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah konduktometer. Konduktometer
merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur daya hantar listrik yang
diakibatkan oleh gerakan partikel di dalam sebuah larutan dan yang didasarkan pada
energi bebas atau G.. Prinsip kerja dari konduktormeter ini yaitu menggerakkan
elektron-elektron dalam larutan, kemudian mengukur besarnya gerakan molekul dalam
larutan tersebut. Adanya misel yang terbentuk dari agregasi surfaktan akan
menyebabkan tenaga bebas (G) akan berkurang yang akan tampak pada grafik daya
hantar lawan konsentrasi tersebut akan turun laju daya hantar dari sebelum KKM
sampai setelah KKM sesuai dengan bertambahnya konsentrasi.
Proses awal yang dilakukan pada percobaan ini yaitu membuat larutan dengan
konsentrasi yang berbeda. Konsentrasi yang bebebeda dapat diperoleh dengan membuat
larutan dengan prosentase yang berbeda yaitu 1%, 0,75%, 0,50%,0,25% dan 0,1%.
Berdasarkan hasi dari perhitungan diperoleh nilai konsentrasi larutan berturut-tuurut
sebesar 0,035M; 0,026M; 0,017M;0,008M dan 0,003M.Proses berikutnya yaitu
pengukuran konduktivitas masing-masing larutan dengan menggunakan konduktometer
pada suhu yang berbeda. Suhu yangdigunakan yaitu 28
o
C, 35
o
C, 40
o
C, 45
o
C dan 50
o
C.
Hasil yang ditunjukkan konduktometer berupa arus dan tegangan, pada percobaan ini
tegangan dari masing-masing larutan dibuat sama yaitu 2V. Hasil pembagian dari
tegangan dan arus menghasilkan hambatan dimana satu per hambatan tersebut akan
menunjukkan nilai daya hantar listrik atau konduktivitas. Grafik hubungan antara
konduktivitas dan konsentrasi pada masing-masing suhu adalah sebagai berikut:

y = 0.0492x + 0.0005
R = 0.9472
0
0.0005
0.001
0.0015
0.002
0.0025
0 0.01 0.02 0.03 0.04
K
o
n
d
u
k
t
i
v
i
t
a
s

Konsentrasi
Suhu 28
o
C
Series1
Linear (Series1)



y = 0.039x + 0.0006
R = 0.9627
0
0.0005
0.001
0.0015
0.002
0.0025
0 0.01 0.02 0.03 0.04
K
o
n
d
u
k
t
i
v
i
t
a
s

Konsentrasi
Suhu 35
o
C
Series1
Linear (Series1)
y = 0.0319x + 0.0007
R = 0.992
0
0.0005
0.001
0.0015
0.002
0 0.01 0.02 0.03 0.04
K
o
n
d
u
k
t
i
v
i
t
a
s

Konsentrasi
Suhu 40
o
C
Series1
Linear (Series1)
y = 0.0266x + 0.0008
R = 0.9563
0
0.0005
0.001
0.0015
0.002
0 0.01 0.02 0.03 0.04
K
o
n
d
u
k
t
i
v
i
t
a
s

Konsentrasi
Suhu 45
o
C
Series1
Linear (Series1)

Berdasarkan kelima grafik tersebut dapat terlihat hubungan antara konduktivitas dengan
konsentrasi. Konduktivitas dan konsentrasi berbanding lurus yaitu semakin besar nilai
konsentrasi maka semakin besar pula niai konduktivitas. Terjadinya perubahan daya
hantar pada variasi konsentrasi ini dapat mengindikasikan terbentuknya misel.
Hasil grafikdiatas dapat menunjukkan nilai kkm pada masing-masing suhu.
Nilai kkm tersebut dapat menentukan besarnya harga entalpi pada percobaan ini . Harga
entalpi dapat ditentukan dengan mengkonversi kkm menjadi ln kkm kemudian diplotkan
dengan 1/T. sehingga diperoleh harga H.



y = 0.0191x + 0.0011
R = 0.9323
0
0.0005
0.001
0.0015
0.002
0 0.01 0.02 0.03 0.04
K
o
n
d
u
k
t
i
v
i
t
a
s

Konsentrasi
Suhu 50
o
C
Series1
Linear (Series1)
y = 1.9275x - 0.0171
R = 0.9711
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0 0.01 0.02 0.03 0.04
l
n

k
k
m

1/T
Grafik Hubungan ln kkm dan 1/T
Series1
Linear (Series1)
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa semakin besar nilai suhu maka
semakin besar pula nilai entalpi. Kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi selama
praktikum adalah ketidak tepatan dalam membuat larutan karena ketika konsentrasinya
terlalu kecil maka konduktometri akan sulit membaca skala daya hantar. Kesalahan juga
dapat disebabkan karena alat yang sudah tidak terstandarisasi. Alat yang tidak berfungsi
dengan baik maka tidak akan memberikan hasil pengukuran yang baik juga. Kesalahan
yang juga mungkin adalah kesalahan dalam perhitungan yang menyebabkan
ketidaktepatan hasil percobaan.


























BAB 5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan:
Konsentrasi Kritis Misel (KKM) dapat ditentukan dengan mengukur daya hantar
listik atau konduktivitas suatu surfaktan.
Entalpi
5.2. Saran
Sebaiknya praktikan lebih teliti lagi dalam melakukan perhitungan dan
pengamatan
Sebaiknya praktikan menjaga kebersihan dari elektroda konduktometri karena
akan sangat sensitif terhadap daya hantar yang dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA

Adamsons, Arthur W. 1982. Physical Chemistry of Surface. United State of America: A
wiley-Interscience Publication
Anonim. 2012. Aquades MSDS. [serial online]. (http://www.nordicstaldkemi.dk). [12
maret 2014]
Anonim. 2012. Gelatin MSDS. [serial online.]
(http://www.scienelab.com/msds/php?msdsld= 9924120). [12 maret 2014]
Atkins, P.W.1997. Kimia Fisik Jilid II Edisi IV. Jakarta: Erlangga
Brady, James E. 2000. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid I. Jakarta: Bina Rupa
Aksara
Dogra, S.K. 1990. Kimia Fisik dan Soal-Soal Malang. Jakarta: Universitas Terbuka
Fessenden, R.J. dkk. 1986. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Martin, Alfred. 1993. Farmasi Fisik Jilid I Edisi Ketiga. Jakarta: Universitas Indonesia
Tim Kimia Fisik. 2014. Penuntun Praktikum Termodinamika Kimia. Jember: FMIPA
Universitas Jember



















LAMPIRAN
Volume
gelatin (mL)
Arus pada Suhu (
o
C)
28 35 40 45 50
100 0,0043 A 0,0038 A 0,0037 A 0,0037 A 0,0036 A
75 0,0039 A 0,0035 A 0,0031 A 0,0029 A 0,0029 A
50 0,0022 A 0,0028 A 0,0024 A 0,0026 A 0,0028 A
25 0,0017 A 0,0017 A 0,0019 A 0,0020 A 0,0024 A
10 0,0014 A 0,0015 A 0,0017 A 0,0020 A 0,0023 A

1. Konsentrasi gelatin mula-mula






2. Konsentrasi gelatin setelah pengenceran
a. Volume 100 mL




b. Volume 75 mL




c. Volume 50 mL




d. Volume 25 mL




e. Volume 10 mL




3. Konduktivitas
a) Pada suhu 28
o
C
a. 1% R =

=


= 465,11 ohm Konduktivitas=


=
0,00215
b. 0,75% R =

=


= 512,82 ohm Konduktivitas =

=
0,00195
c. 0,50% R =

=


= 909,09 ohm Konduktivitas =


=
0,00110
d. 0,25% R =

=


= 1176,47 ohm Konduktivitas =


=
0,00085
e. 0,10% R =

=


= 1428,57 ohm Konduktivitas =


=
0,0007







b) ada suhu 35
a. 1% R =

=


= 526,31 ohm Konduktivitas =


=0,00190
y = 0.0492x + 0.0005
R = 0.9472
0
0.0005
0.001
0.0015
0.002
0.0025
0 0.01 0.02 0.03 0.04
K
o
n
d
u
k
t
i
v
i
t
a
s

Konsentrasi
Suhu 28
Series1
Linear (Series1)
b. 0,75% R =

=


= 571,42 ohm Konduktivitas =


=
0,00175
c. 0,50% R =

=


= 714,28 ohm Konduktivitas =


= 0,00140
d. 0,25% R =

=


= 1176,47 ohm Konduktivitas=


=
0,00085
e. 0,10% R =

=


= 1333,33 ohm Konduktivitas =


=
0,00075

c) ada suhu 40
a. 1% R =

=


= 540,54 ohm Konduktivitas =


= 0,00185
b. 0,75% R =

=


= 645,16 ohm Konduktivitas =


=
0,00155
c. 0,50% R =

=


= 833,33 ohm Konduktivitas =


= 0,00120
d. 0,25% R =

=


= 1052,63 ohm Konduktivitas=


=
0,00095
e. 0,10% R =

= 1176,47 ohm Konduktivitas=


=
0,00085
y = 0.039x + 0.0006
R = 0.9627
0
0.0005
0.001
0.0015
0.002
0.0025
0 0.01 0.02 0.03 0.04
K
o
n
d
u
k
t
i
v
i
t
a
s

Konsentrasi
Suhu 35
Series1
Linear (Series1)

d) ada suhu 45
a. 1% R =

=


= 540,54 ohm Konduktivitas =



= 0,00185
b. 0,75% R =

=


= 689,65 ohm Konduktivitas =


=
0,00145
c. 0,50% R =

=


= 769,23 ohm Konduktivitas =


= 0,00130
d. 0,25% R =

=


= 1000 ohm Konduktivitas=

=
0,001
e. 0,10% R =

=


= 1000 ohm Konduktivitas=

=
0,001

e) ada suhu 50
a. 1% R =

=


= 555,55 ohm Konduktivitas =


= 0,00180
y = 0.0319x + 0.0007
R = 0.992
0
0.0005
0.001
0.0015
0.002
0 0.01 0.02 0.03 0.04
K
o
n
d
u
k
t
i
v
i
t
a
s

Konsentrasi
Suhu 40
Series1
Linear (Series1)
y = 0.0266x + 0.0008
R = 0.9563
0
0.0005
0.001
0.0015
0.002
0 0.01 0.02 0.03 0.04
K
o
n
d
u
k
t
i
v
i
t
a
s

Konsentrasi
Suhu 45
Series1
Linear (Series1)
b. 0,75% R =

=


= 689,65 ohm Konduktivitas =


=
0,00145
c. 0,50% R =

=


=714,28 ohm Konduktivitas =


= 0,00140
d. 0,25% R =

=


= 833,33 ohm Konduktivitas =


=
0,00120
e. 0,10% R =

=


= 869,56 ohm Konduktivitas =


=
0,00115

f) Konsentrasi Kritis Misel
- Pada suhu 28 ln kkm = m
kkm =

=e
0,0492
= 1,050
- ada suhu 35 ln kkm = m
kkm =

=e
0,039
= 1,040
- ada suhu 40 ln kkm = m
kkm =

=e
0,0319
= 1,032
- ada suhu 45 ln kkm = m
kkm =

=e
0,0266
= 1,027
- ada suhu 50 ln kkm = m
kkm =

=e
0,0191
= 1,019
g) H
- Pada suhu 28 H = ln kkm . R T
H = ln (1,050) . 8,314 JK
-1
mol
-1
. 301 K
H = 122,10 Jmol
-1

- ada suhu 35 H = ln kkm . R T
H = ln (1,040) . 8,314 JK
-1
mol
-1
. 308 K
H = 100,43 Jmol
-1

- Pada suhu 40 H = ln kkm . R T
H = ln (1,032) . 8,314 JK
-1
mol
-1
. 313 K
H = 81,97 Jmol
-1

- ada suhu 45 H = ln kkm . R T
y = 0.0191x + 0.0011
R = 0.9323
0
0.0005
0.001
0.0015
0.002
0 0.01 0.02 0.03 0.04
K
o
n
d
u
k
t
i
v
i
t
a
s

Konsentrasi
Suhu 50
Series1
Linear (Series1)
H = ln (1,027) . 8,314 JK
-1
mol
-1
. 318 K
H =70,44 Jmol
-1

- ada suhu 50 H = ln kkm . R T
H = ln (1,019) . 8,314 JK
-1
mol
-1
. 323 K
H = 50,54 Jmol
-1








y = 1.9275x - 0.0171
R = 0.9711
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0 0.01 0.02 0.03 0.04
l
n

k
k
m

1/T
Grafik Hubungan ln kkm dan 1/T
Series1
Linear (Series1)

Anda mungkin juga menyukai