Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di negeri ini, kesehatan dengan segala aspeknya memang belum menjadi primadona.
Alih-alih untuk mencapai tujuan pembangunan nasional yang salah satunya adalah
mewujudkan masyarakat adil dan makmur, mengurus persoalan hukum saja Negara
maupum masyarakat masih keteteran. Padahal itu menjadi tulang punggung
penyelenggaraan Negara, termasuk penyelenggaraan penyehatan warga Negara.
Para pembesar negeri ini (diakui atau tidak) sudah semakin berkepribadian instat
mengejar hasil pembangunan yang sekejap bisa dipandang mata. !ehingga urusan yang
sedikit ruwet seperti pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan upaya
kesehatan dan aksebilitas pendidikan, menjadi urutan kesekian dalam etalase program
pembangunan yang sesungguhnya, jauh dibawah urusan politik, militer daan ekonomi
makro. Padahal, mungkin kita semua juga mengetahui, bahwa kesehatan dan pendidikan
menjadi prasyarat eksistensi kita, eksistensi bangsa ini. Pada gilirannya, kita sekaligus
akan selalu membicarakan kebobrokan demi kebobrokan. "ukan merupakan salah
Negara, melainkan salah para penyelenggaranya. #ereka mengetahui tetapi tidak
memahaminya, mengiyakan tetapi kemudaian tidak menjalankannya.
Dalam diskursus pendidikan kedokteran jiwa, $enomena (pemerintahan) seperti ini
sudah termasuk kedalam gangguan jiwa. !ebuah keadaan yang ditunjukkan dengan
adanya ketidakmampuan menilai realitas, ketidakmampuan secara normati%e
menggunakan waktu secara benar sesuai kondisinya. &ondisi ini seakan-akan berada pada
sisi abnormal dimana bisa saja terdapat beragam halusinasi (waham) dan penyakit jiwa
lainnya. Pada banyak penderita gangguan jiwa dijumpai adanya waham dan penurunan
kemampuan tilikam (insight) secara signi$ikan. !ehingga mereka sulit megidenti$ikasi
dan mengkritisi diri secara normati%e.
Ada semacam 'waham( kebesaran yang menghiasi kepribadian mereka, sehingga
menjadi sulit untuk lebih realistis dengan kondisi merka sendiri.
)anguan mental merupakan salah satu masalah yang seringkali ditemui dalam
masyarakat, mulai dari yang mengalami stress hingga mengalami halusinasi dan waham.
*alusinasi adalah gejala yang berhubungan dengan panca indera, yaitu+ auditori
,
(pendengaran), %isual (penglihatan), penciuman, pengecap, dan perasa. -ang paling
sering ditemukan adalah halusiansi auditori, dimana penderita mendengar suara-suara
yang tidak didengar oleh orang lian, yang berasal dari pikirannya sendiri.
!elain halusinasi, gejala psikiatri lain yang cukup sering ditemukan adalah delusi atau
yang lebih dikenal dengan waham. !ama seperti halusinasi, delusi merupakan salah satu
gejala dan bukan merupakan nama penyakit. Delusi adalah keyakinan yang salah,
yang tidak sesuai dengan kultur yang ada. "iasanya delusi berhubungan dengan
interpretasi yang salah atas persepsi atau pengalaman. Delusi ini bisa berhubungan
dengan tubuh, religi dal lain-lain. .aham yang paling sering adalah waham kejar, dimana
seseorang percaya bahwa ia diikuti atau akan disakiti oleh seseorang. Penyebab terjadinya
delusi ini tidak diketahui secara pasti. Namun demikian, telah diketahui bahwa ada
kondisi medis yang dapat memunculkan gejala ini, antara lain+ penderita tumor otak.
&edua gejala tersebut, halusinasi dan delusi dapat ditemukan pada satu penderita.
Namun demikian, konsultasidengan dokter diperlukan untuk menentukan diagnosis dari
gejala yang ditemukan. &edua gejala tersebut pada umumnya berhubungan dengan
gangguan mental, antara lain+ gangguan waham atau delusi, ski/o$renia, ski/oa$ekti$, dan
lain-lain. Dengan obat-obatan yang diberikan dokter, gejala ini dapat dikontrol dan tidak
mengganggu kehidupan penderitanya. Dalam dunia kedokteran, orang yang memiliki
keyakinan atau pikiran yang salah karena bertentangan dengan realitas disebut juga
dengan gangguan kejiwaan berupa waham atau delusional.
.aham merupakan salah satu jenis gangguan jiwa. .aham sering ditemuipada
gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesi$ik seringditemukan pada
penderita ski/o$renia. !emakin akut psikosis semakin sering ditemuiwaham disorganisasi
dan waham tidak sistematis. &ebanyakan pasien ski/o$reniadaya tiliknya berkurang
dimana pasien tidak menyadari penyakitnya sertakebutuhannya terhadap pengobatan,
meskipun gangguan pada dirinya dapat dilihatoleh orang lain (0omb, 1223 dalam Purba,
1224).
Pre%alensi gangguan waham di Amerika !erikat diperkirakan 2,215 sampai2,23
persen. 6sia onset kira-kira 72 tahun, rentang usia untuk onset dari ,4 tahunsampai 82
tahunan, terdapat lebih banyak pada wanita. #enurut penelitian .*9 pre%alensi
gangguan jiwa dalam masyarakat berkisar satu sampai tiga permil penduduk. :umlah
penduduk ;ndonesia pada tahun 12,2 13<,= juta. Dengan asumsi angka , > tersebut di
1
atas maka jumlah penderita di ;ndonesia pada tahun 12,1 ini sekitar 1.3<<.=22 orang.
Angka yang $antastis dibanding jumlah daya tampung 31 rumah sakit jiwa di seluruh
;ndonesia sebanyak 4.27< tempat tidur. Di :awa 0engah dengan penduduk lebih kurang
32 juta, maka akan ada sebanyak 32.222-82.222 penderita psikotik. "ila ,2> dari
penderita perlu pelayanan perawatan psikiatrik ada 3.222-8.222 yang harus dirawat.
.aham seperti yang digambarkan di atas terjadi pada =5 > dari suatu sampel besar lintas
negara (!artorius ? jablonsky, ,8<7 dalam Da%ison, 122=).
'9rang yang memiliki gangguan waham akan mempertahankan apa yang ditakini
secara kokoh meskipun sudah diberikan bukti konkret yang menentang wahamnya.(
Papar dr.Andri. spesialis kesehatan jiwa dari @!. 9#N; AAA#, !umatera 6tara.
6mumnya pengidapp waham tidak menampakkan adanya disintegrasi kepribadian
atau adanya keanehan pada akti%itas kesehariannya. #ereka tampak 'baik-baik( saja,
kecuali menyangkut system wahamnya yang abnormal. #eski begitu tidak semua orang
yang bisa menjelaskan secara sistemik hal yang keliru dianggap mengalami gangguan
waham. 6ntuk menentukan apakah seseorang mengalami gangguan waham atau tidak
perlu dilakukan pemeriksaan secara mendalam.
')angguan waham bisa saja disalahgunakan agar seorang penipu bisa lepas dari
hukum.( imbuhnya.
Perbedaan mendasar penipu dengan penderita gangguan waham ialah sebuah
kesadaran dalam menyebarkan hal yang keliru. #enurut dr.Andri, penipu mengambil
keuntungan baik bersi$at ekonomis atau ketenaran, sedangkan penderita gangguan waham
tidak memiliki moti$ ekonomi. (&9#PA!, !abtu ,= maret 12,3)
0indakan perawat dalam melaksanakan praktek keperawatan pada pasien waham
memiliki beberapa terapi yang digunakan salah satunya yaitu terapi modalitas, dimana
terapi modalitas yang umum dilaksanakan adalah terapi bermain,terapi akti%itas
kelompok (0A&), terapi indi%idual, terapi keluarga, terapi milieu, terapi biologis,
inter%ensi krisis, hipnosis, terapi perilaku, terapi singkat dan terapi pikiran jasmani
rohani. Dalam terapi indi%idual, tindakan praktek keperawatan pada pasien waham adalah
pembentukan hubungan yang terstruktur dan satu persatu antara perawat dengan klien
untuk mencapai perubahan pada diri klien, mengembangkan suatu pendekatan yang unik
dalam rangka menyelesaikan kon$lik, dan mengurangi penderitaan serta untuk memenuhi
kebutuhan klien yaitu dengan pemberian asuhan keperawatan (Brlina$siah, 12,2).
3
Adapun standar asuhan keperawatan yang diterapkan pada klien dalam keperawatan
jiwa yaitu strategi pelaksanaan komunikasi terapeutik. Dalam melakukan stategi
pelaksaan komunikasi terapeutik perawat mempunyai empat tahap komunikasi, yang
setiap tahapnya mempunyai tugas yang harus diselesaikan oleh perawat. Bmpat tahap
tersebut yaitu tahap prainteraksi, orientasi atau perkenalan, kerja dan terminasi. Dalam
membina hubungan terapeutik perrawat-klien, diperlkukan keterampilan perwat dalam
berkomunikasi untuk mebantu memecahkan masalah klien. Perawat harus hadir secara
utuh baik $isik mapun psikologis terutama dalam penampilan maupun sikap pada saat
bekomunikasi klien (@iyadi,1228).
1.2 Rumusan Masalah
,. Apa de$inisi wahamC
1. "agaimana gambaran dari wahamC
3. Apa $aktor predisposisi dari wahamC
7. Apa $aktor prespitasi dari wahamC
5. Apa tanda dan gejala dari wahamC
=. "agaimana proses terjadinya wahamC
<. "agaimana penatalaksanaan dari wahamC
4. "agaimana pohon masalah secara umum dari wahamC
8. Apa diagnosa waham secara umumC
,2. "agaimana inter%ensi secara umum yang diberikan untuk pasien dengan wahamC
,,. "agaiamana Asuhan &eperawatan pada klien dengan wahamC
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Pembuatan makalah bertujuan agar mahasiswa keperawatan mengerti mengenai
waham dan juga cara membuat asuhan keperawatan sebagai panduan dalam
melakukan praktik klinik keperawatan jiwa di rumah sakit.
1.3.2. Tujuan husus
,. 6ntuk mengetahui de$inisi waham
1. 6ntuk mengetahui gambaran waham
3. 6ntuk mengetahui $aktor predisposisi waham
7
7. 6ntuk mengetahui $aktor prespitasi waham
5. 6ntuk mengetahui tanda dan gejala dari waham
=. 6ntuk mengetahui proses terjadinya waham
<. 6ntuk mengetahuai penatalaksanaan dari waham
4. 6ntuk mengetahui pohon masalah secara umum dari waham
8. 6ntuk mengetahui diagnosa waham secara umum
,2. 6ntuk mengetahui inter%ensi secara umum yang diberikan untuk pasien dengan
waham
,,. 6ntuk mengetahui Asuhan &eperawatan pada klien dengan waham
5
BAB II
TIN!AUAN PU"TAA
2.1 De#$n$s$ %aham
,. .aham adalah keyakinan atau penilaian yang salah dan tidak dapat dikoreksi, tidak
sesuai dengan kenyataan dan dengan kepercayaan yang berlaku dalam lingkungan
masyarakat serta budaya tempat tinggal indi%idu tersebut (.*9).
1. )angguan waham adalah berkembangnya sebuah waham atau sekelompok waham yang
berhubungan yang isinya sangat beraneka ragam, biasanya menetap dan kadang kala
berlangsung seumur hidup di mana tidak terdapat halusinasi pendengaran, waham
kendali, penumpukan a$ek, atau bukti pasti tentang adanya penyakit otak. (.*9).
3. .aham adalah keyakinan palsu, didasarkan kepada kesimpulan yang salah tentang
eksternal, tidak sejalan dengan intelegensia pasien dan latar belakang kultural, yang
tidak dapat dikoreksi dengan suatu alasan. De$inisi ini untuk memisahkan waham-
waham yang merupakan indikator dari penyakit jiwa dari jenis-jenis lain keyakinan
yang dipegang kuat yang ditemukan diantara orang-orang yang sehat. :adi pikiran
waham hanya dapat dimengerti atau die%aluasi dengan sedikitnya beberapa
pengetahuan dari hubungan interpersonal pasien seperti keterlibatan mereka terhadap
agama atau kelompok politik. (Damelia,12,2)
7. .aham adalah suatu kepercayaan yang salah atau bertentangan dengan kenyataan dan
tidak tetap pada pemikiran seseorang dan latar belakang sosial budaya. (@awlin,
!.P.,85,)
5. .aham adalah suatu kenyataan E pendapat yang salah atau tidak sesuai dengan $akta,
kultur, tidak dapat diterima orang lain dan sulit dikoreksi. (Pusdiknakes Depkes
@;.,882)
=. .aham adalah keyakinan tentang isi pikir yang tidak sesuai atau tidak cocok dengan
intelegensi dan latar belakang kebudayaannya, walaupun dibuktikan kemustahilannya
itu (#aramis, .F)
<. .aham adalah keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan
atau tidak sesuai dengan intelegensi dan latar belakang kebudayaan.(*arnawatia, 1224)
2.2 &am'aran %aham
1.%aham menurut k(nse) *asarn+a
=
a. .aham sistematis
&eyakinan yang palsu yang digabungkan oleh suatu tema atau peristiwa tunggal,
melibatkan situasi yang menurut pikiran dapat terjadi dikehidupan nyata.
b. .aham yang kacau ("i/arre Delusion)
&eyakinan palsu yang aneh, mustahil dan sama sekali tidak masuk akal tidak
berasal dari pengalaman hidup pada umumnya.
2. %aham 'er*asarkan klas$#$kas$n+a
a. )angguan waham terinduksi
)angguan waham yang dialami bersama oleh dua orang atau lebih yang
mempunyai kedekatan emosional satu penderita menginduksi lainnya dan
gangguan menghilang pada orang lain apabila mereka dipisahkan.
b. )angguan waham menetap
)angguan waham yang gejala satu-satunya atau gejala yang menonjol dan
merupakan karakteristik kliniknya adalah waham yang berlangsung lama dan
bukan disebabkan oleh gangguan organik ski/o$renia atau adekti$.
c. )angguan waham organik
)angguan yang gambaran kliniknya didominasi oleh waham yang menetap atau
berulang yang dapat disertai halusinasi atau sebagaian gambarannya menyerupai
ski/o$renia yang muncul dalam ruang lingkup penyakit, kerusakan dis$ungsi
serebral, terutama epilepsi.
3. Menurut ,nsetn+a
a. .aham Primer (autochthonous)
#erupakan salah satu waham yang muncul secara tiba-tiba dan dengan keyakinan
penuh namun tanpa peranan perilaku kejiwaan kearah itu. Dontoh+ !eorang pasien
mungkin secara tiba-tiba dan penuh keyakinan bahwa dia sedang mengalami
perubahan kelamin, tanpa pernah memikirkan hal itu sebelumnya dan tanpa ada ide
atau kejadian sebelumnya yang dapat dimengerti atas kesimpulan tersebut.
&eyakinan datang di dalam pikiran secara tiba-tiba dibentuk penuh dan dalam
bentuk keyakinan sempurna. Agaknya hal tersebut merupakan ekspresi langsung
dari proses patologi penyebab penyajit jiwa-satu gejala primer. 0idak semua
waham primer dimulai dengan suatu ide, suatu mood waham atau persepsi waham
juga dapat muncul tiba-tiba dan tanpa pendahuluan untuk menjelaskan hal tersebut.
0entu saja pasien untuk mengingat saat-saat tepat dari sesuatu yang tidak biasa dan
<
sering mempengaruhi keadaan jiwa dan untuk alasan ini, merupakan hal yang sulit
untuk meyakini apa yang disebut primer.
b. .aham !ekunder
Dimana keyakinan waham dapat dijelaskan atau dinilai sebagai perluasan dari
keyakinan kultur atau mood. .aham sekunder dapat dimengerti saat diperoleh dari
beberapa pengalaman yang tidak wajar sebelumnya. Akhirnya mungkin menjadi
beberapa jenis, seperti halusinasi (Dontoh seseorang yang mendengar suara-suara
mungkin akan menjadi percaya bahwa ia telah diikuti) suatu mood (contoh
seseorang yang sebelumnya mengalami depresi mungkin percaya bahwa orang-
orang berpikir ia tidak berharga) atau eGisting delusion (contoh seseorang dengan
waham bahwa ia telah kehilangan seluruh uangnya akan mempercayai bahwa ia
akan dipenjara karena tidak bayar hutang). "eberapa waham sekunder kelihatannya
memiliki sebuah $ungsi integrati$ membuat pengalaman asli menjadi lebih dapat
dimengerti pasien seperti contoh pertama diatas. -ang lainnya kelihatan sebaliknya
menambah rasa penyiksaan atau kegagalan seperti pada contoh ketiga.
-. Pengalaman %aham La$nn+a
a. #ood .aham
!aat seorang pasien pertama kali mengalami sebuah waham, ia juga memiliki
sebuah respon emosional dan mengartikan lingkungannya dengan cara yang baru.
&adang-kadang kejadiannya terbalik. Pengalaman pertama merupakan sebuah
perubahan mood, seringkali sebuah perasaan cemas dengan prasangka bahwa
beberapa kejadian menakutkan akan terjadi dan kemudian waham terjadi. Dengan
kata lain mood waham (Atmos$ir waham) adalah suatu keadaan yang
membingungkan, suatu perasaan yang aneh atau gaib atau ganjil sedang terjadi
melibatkan pasien tapi dengan cara yang tidak spesi$ik.
b. Persepsi .aham
#engacu kepada pengalaman dari pena$siran sebuah persepsi yang normal dengan
pengertian waham, yang mana hal ini memiliki makna pribadi yang begitu besar
bagi pasien. Dontoh waham $regoli illusion desosies sindrom capgras.
c. #emori .aham
Adalah ingatan dari suatu kejadian adalah waham yang nyata.
.. %aham Ber*asarkan Teman+a
4
a. .aham halusinasi
)angguan waham yang muncul berdasarkan halusinasi primer yang dialami
indi%idu atau merupakan penjelasan tentang asal usul dan makna halusinasi
tersebut.
b. .aham alam polomor$ik
"erbagai waham yang isinya beraneka ragam, tidak konsisten, atau kontradikti$
dan seringkali bersi$at sementara. .aham ini tidak memiliki pusat pengatur
sehingga dianggap sebagai kebalikan dari waham sistematik
c. .aham &ejar
!ebuah waham dengan tema utama bahwa pasien diserang, diganggu, ditipu,
disiksa atau dilawan komplotan.
d. .aham @e$erensi
&eyakinan bahwa objek, kejadian atau orang memiliki sebuah makna pribadi bagi
pasien. 6mumnya dalam bentuknegati$ diturunkan dari ide re$erensi, dimana
seseorang secara salah merasa bahwa ia sedang dibicarakan orang lain.
e. %aham e'esaran
#enunjukkan kepentingan, kemampuan, kekuatan, pengetahuan atau identitas
yang berlebihan atau hubungan khusus dengan dewa atau orang terkenal.
$. .aham rasa bersalah dan &etidakberhargaan
Ditemukan lebih sering pada penyakit depresi dan terkadang disebut waham
depresi. 0ema-tema yang khas adalah kesalahan yang kecil dari hukum pada masa
yang lalu akan ditemukan dan membawa malu pada pasien, atau kesalahannya
akan membawa ganti rugi pada keluarganya.
g. %aham N$h$l$st$k
#erupakan keyakinan tentang ketiadaan beberapa orang atau sesuatu. 0api
pengertian ini diperluas hingga termasuk ide-ide pesimis bahwa karier pasien
berakhir, ia akan mati, tidak memiliki uang atau bahwa dunia adalah merupakan
sebuah malapetaka. .aham nihilistik dihubungkan dengan derajat ekstrim dari
mood depresi.
h. %aham "(mat$k
&eyakinan palsu yang menyangkut $ungsi tubuh pasien. Dimana pasien memiliki
suatu cacat $isik atau kondisi medis umum
8
i. %aham Agama
.aham yang berisi nilai agama, lebih sering terjadi pada abad ,8 daripada masa
sekarang, agaknya mencerminkan bagian terbesar bahwa agama dijalankan dalam
kehidupan orang-orang biasa dimasa lalu. !uatu keyakinan agama yang tidak biasa
dan dipegang dengan kuat ditemui diantara anggota kelompok agama minoritas,
dapat disarankan untuk berbicara kepada anggota yang lain sebelum menentukan
apakah ide-ide itu abnormal atau tidak.
j. .aham Demburu
&eyakinan palsu yang didapatkan dari kecemburuan patologis bahwa kekasih pasien
adalah tidak jujur.
i. .aham !eksual atau Dinta (Brotomania)
&eduanya jarang terjadi namun jika terjadi hal ini sering terjadi pada wanita. .aham
mengenai hubungan seksual seringkali sekunder pada halusinasi somatik yang
dirasakan pada genital. !eorang wanita dengan waham cinta percaya bahwa ia
dicintai oleh pria yang biasanya tak dapat digapai, dari golongan status sosial yang
lebih tinggi dan kepada siapa dia belum pernah bicara.
j. .aham Pengendalian
&eyakinan bahwa tindakan, perasaan dan kemauan adalah benar-benar berasal dan
dipengaruhi atau diatur oleh orang atau kekuatan dari luar.
,) Penarikan Pikiran (thought witdrawal)
&eyakinan bahwa pikirannya telah ditarik keluar
1) Penanaman Pikiran (thought insertion)
&eyakinan bahwa beberapa pikirannya adalah bukan miliknya telah ditanamkan
kedalam pikirannya oleh kekuatan dari luar.
3) Penyiaran Pikiran (thought broadcasting)
&eyakinan bahwa pikirannya telah diketahui oleh yang lain, seolah-olah setiap
orang dapat membaca pikirannya.
7) Pengendalian pikiran (thought control)
&eyakinan bahwa pikiran pasien dikendalikan oleh orang atau tenaga lain.
/. Menurut 0$r$ la$nn+a
a. .aham 0erbagi
.aham tidak hanya terdapat pada indi%idu yang terisolasi, gangguan waham dapat
terjadi pada pasangan ($olie a deuG) dan pada $amili ($olie en $amille). #aradon de
#ontyel membagi $olie a deuG kedalam tiga kelompok.
,. Folie impose
,2
"entuk gangguan yang paling sering dan klasik, orang yang dominan
mengembangkan suatu sistem waham dan secara progresi$ menanamkan siswam
waham tersebut kedalam orang yang biasanya lebih muda dan lebih pasi$.
1. Folie !imultanee
!istem waham yang serupa dikembangkan secara terpisah pada dua orang yang
berhubungan erat. Perpisahan kedua orang tersebut tidak menyebabkan
perbaikan pada keduanya.
3. Folie communiHuite
9rang yang dominan terlibat dalam mengakibatkan sistem waham yang mirip
pada orang yang tunduk, tetapi orang yang tunduk mengembangkan sistem
wahamnya sendiri, yang tidak menghilang setelah perpisahan kedua pihak.
7. Folie ;nduite
!atu orang dengan waham memperluas wahamnya dengan mengambil waham
dari orang kedua. .aham terbagi biasanya terjadi dimana orang yang dominant
biasanya menderita ski/o$renia atau gangguan psikotik simpleks. Pada 15>
orang yang tunduk memiliki kecacatan $isik termasuk ketulian, penyakit
serebro%askuler atau kecacatan lain yang meningkatkan ketergantungan orang
yang tunduk terhadap yang dominan.
2.3 1akt(r Pre*$s)(s$s$
1. Te(r$ B$(l(g$s
0eori biologi terdiri dari beberapa pandangan yang berpengaruh terhadap waham+
a. Faktor
$aktor genetik yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan suatu kelainan ini
adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan kelainan yang sama (orang
tua, saudara kandung, sanak saudara lain).
b. !ecara relati$
ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan ski/o$renia mungkin pada
kenyataannya merupakan suatu kecacatan sejak lahir terjadi pada bagian
hipokampus otak. Pengamatan memperlihatkan suatu kekacauan dari sel.
,) sel pramidal di dalam otak dari orang
1) orang yang menderita ski/o$renia.
c. 0eori biokimia
menyatakan adanya peningkatan dari dopamin neurotransmiter yang dipertukarkan
menghasilkan gejala
,) gejala peningkatan akti%itas yang berlebihan dari pemecahan asosiasi
,,
1) asosiasi yang umumnya diobser%asi pada psikosis
2. Te(r$ Ps$k( s(s$al
a. 0eori sistem keluarga "awen dalam 0owsend (,884 + ,7<)
menggambarkan perkembangan ski/o$renia sebagai suatu perkembangan dis$ungsi
keluarga. &on$lik diantara suami istri mempengaruhi anak. Penanaman hal ini dalam
anak akan menghasilkan keluarga yang selalu ber$okus pada ansielas dan suatu
kondsi yang lebih stabil mengakibatkan timbulnya suatu hubungan yang saling
mempengaruhi yang berkembang antara orang tua dan anak-anak. Anak harus
meninggalkan ketergantungan diri kepada orang tua dan anak dan masuk ke dalam
masa dewasa, dan dimana dimasa ini anak tidak akan mamapu memenuhi tugas
perkembangan dewasanya.
b. 0eori interpersonal
menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis akan menghasilkan hubungan
orang tua anak yang penuh akan kecemasan. Anak menerima pesan-pesan yang
membingungkan dan penuh kon$lik dari orang tua dan tidak mampu membentuk
rasa percaya terhadap orang lain.
c. 0eori psikodinamik
menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu ego yang lemah. Perkembangan
yang dihambat dan suatu hubungan saling mempengaruhi antara orang tua, anak.
&arena ego menjadi lebih lemah penggunaan mekanisme pertahanan ego pada waktu
kecemasan yang ekstrim menjadi suatu yang maladapti$ dan perilakunya sering kali
merupakan penampilan dan segmen ide dalam kepribadian.
2.- 1akt(r Pres$)$tas$
1. B$(l(g$s
!tressor biologis yang berhubungan dengan neurobiologis yang maladapti$ termasuk
gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur perubahan isi in$ormasi
dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan
ketidakmampuan untuk secara selekti$ menanggapi rangsangan. Pada pasien dengan
waham, pemeriksa #@; menunjukkan bahwa derajat lobus temporal Itidak simetris.
Akan tetapi perbedaan ini sangat kecil, sehingga terjadinya waham kemungkinan
melibatkan komponen degenerati$ dari neuron. .aham somatic terjadi kemungkinan
,1
karena disebabkan adanya gangguan sensori pada sistem sara$ atau kesalahan
pena$siran dari input sensori karena terjadi sedikit perubahan pada sara$ kortikal
akibat penuaan.
2. "tres L$ngkungan
!ecara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stres yang berinterasksi
dengan sterssor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan prilaku.
3. Pem$2u &ejala
Pemicu yang biasanya terdapat pada respon neurobiologis yang maladapti$
berhubungan dengan kesehatan lingkungan, sikap dan prilaku indi%idu, seperti + gi/i
buruk, kurang tidur, in$eksi, keletihan, rasa bermusuhan atau lingkungan yang penuh
kritik, masalah perumahan, kelainan terhadap penampilan, stres gangguan dalam
berhubungan interpersonal, kesepain, tekanan, pekerjaan, kemiskinan, keputusasaan
dan sebagainya.
2.. Tan*a Dan &ejala
0anda dan gejala dari perubahan isi pikir waham yaitu + klien menyatakan dirinya
sebagai seorang besar mempunyai kekuatan, pendidikan atau kekayaan luar biasa, klien
menyatakan perasaan dikejar-kejar oleh orang lain atau sekelompok orang, klien
menyatakan perasaan mengenai penyakit yang ada dalam tubuhnya, menarik diri dan
isolasi, sulit menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain, rasa curiga yang
berlebihan, kecemasan yang meningkat, sulit tidur, tampak apatis, suara memelan,
ekspresi wajah datar, kadang tertawa atau menangis sendiri, rasa tidak percaya kepada
orang lain, gelisah.
#enurut &aplan dan !hadok (,88<)+
,. !tatus #ental
a. Pada pemeriksaan status mental, menunjukkan hasil yang sangat normal,
kecuali bila ada sistem waham abnormal yang jelas.
b. #ood klien konsisten dengan isi wahamnya.
c. Pada waham curiga didapatkannya perilaku pencuriga
d. Pada waham kebesaran, ditemukan pembicaraan tentang peningkatan identitas
diri, mempunyai hubungan khusus dengan orang yang terkenal
,3
e. Adapun sistem wahamnya, pemeriksa kemungkinan merasakan adanya
kualitas depresi ringan.
$. &lien dengan waham, tidak memiliki halusinasi yang menonjolEmenetap
kecuali pada klien dengan waham raba atau cium. Pada beberapa klien
kemungkinan ditemukan halusinasi dengar.
1. !ensorium dan kognisi
a. Pada waham, tidak ditemukan kelainan dalam orientasi, kecuali yang memiliki
wham spesi$ik tentang waktu, tempat, dan situasi.
b. Daya ingat dan proses kogniti$ klien dengan intak (utuh)
c. &lien waham hampir seluruh memiliki insight (daya tilik diri) yang jelek.
d. &lien dapat dipercaya in$ormasinya, kecuali jika membahayakan dirinya,
keputusan yang terbaik bagi pemeriksa dalam menentukan kondisi klien
adalah dengan menilai perilaku masa lalu, masa sekarang dan yang
direncanakan. (&aplan dan !hadok, ,88<)
0anda dan gejala waham dapat juga dikelompokkan sebagai berikut +
,. &ogniti$ +
a. 0idak mampu membedakan nyata dengan tidak nyata
b. ;ndi%idu sangat percaya pada keyakinannya
c. !ulit ber$ikir realita
d. 0idak mampu mengambil keputusan
1. A$ekti$ +
a. !ituasi tidak sesuai dengan kenyataan
b. A$ek tumpul
3. Prilaku dan *ubungan !osial +
a. *ipersensiti$
b. *ubungan interpersonal dengan orang lain dangkal
c. Depresi$
d. @agu-ragu
e. #engancam secara %erbal
$. Akti$itas tidak tepat
g. !treoti$
h. ;mpulsi%e
i. Duriga
7. Fisik +
a. *igiene kurang
b. #uka pucat
c. !ering menguap
d. "" menurun
e. Na$su makan berkurang dan sulit tidur
2./ Pr(ses Terja*$n+a %aham
a. Fase lack o$ human need
,7
.aham diawali dengan terbatasnya kebutuhan-kebutuhan klien baik secara $isik
maupun psikis. !ecara $isik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan
status social dan ekonomi sangat terbatas. "iasanya klien sangat miskin dan menderita.
&einginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah. Ada juga klien yang secara social dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antara reality dengan sel$ ideal sangat tinggi. #isalnya ia seorang sarjana
tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang yang dianggap sangat cerdas, sangat
berpengalaman dan diperhitungkan dalam kelompok. .aham terjadi karena sangat
pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini. Dapat dipengaruhi juga oleh
rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang (li$e span history).
b. Fase lack o$ sel$ esteem
0idak adanya pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara sel$ ideal
dengan sel$ reality (kenyataan dengan harapan)serta dorongan kebutuhan yang tidak
terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya. #isalnya,
saat lingkungan sudah banyak yang kaya,menggunakanteknologi komunikasi yang
canggih,berpendidikan tinggi serta memiiki kekuasaan yang luas,seseorang tetap
memasang sel$ ideal yang melebihi lingkungan tersebut. Padahal sel$ reality-nya sangat
jauh. Dari aspek pendidikan klien,materi,pengalaman,pengaruh,support system
semuanya sangat rendah.
c. Fase control internal eGternal
&lien mencoba berpikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia
katakana adalah kebohongan, menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan
kenyataan.0etapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat,
karena kebutuhannya untuk diakui,kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima
lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya,karena kebutuhan tersebut belum
terpenuhi sejak kecil secara optimal. Aingkungan sekitar klien mencoba memberikan
koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar,tetapi hal ini tidak
dilakukan secara adeHuate karena besarnya toleransi dan keinginan menjadi perasaan.
Aingungan hanya menjadi pendengar pasi$ tetapi tidak mau kon$rotati$ berkepanjangan
dengan alas an pengakuan klien tidak merugikan orang lain.
d. Fase en%ironment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan
klien merasa didukung,lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan
tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang. Dari sinilah mulai
,5
terjadinya kerusakan control diri dan tidak ber$ungsinya norma (!uper ego)yang
ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong.
e. Fase com$orting
&lien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa
semua orang sama yaitu akan memercayai dan mendukungnya. &eyakinan sering
disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya.!elanjutnya klien
lebih sering menyendiri dan menghindari interaksi social (isolasi sosial).
$. Fase impro%ing
Apabila tidak adanya kon$rontasi dan upaya-upaya koreksi,setiap waktu keyakinan
yang salah pada klien akan meningkat. 0ema waham yang muncul sering berkaitan
dengan traumatic masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi (rantai
yang hilang). .aham bersi$at menetap dan sulit untuk dikoreksi. ;si waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain. Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara kon$rontati$ serta memperkaya keyakinan religious bahwa
apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial. (-osep,
122<).
2.3 Penatalaksanaan
Perawatan dan pengobatan harus secepat mungkin dilaksanakan karena,
kemungkinan dapat menimbulkan kemunduran mental. 0etapi jangan memandang klien
dengan waham pada gangguan ski/o$renia ini sebagai pasien yang tidak dapat
disembuhkan lagi atau orang yang aneh dan in$erior bila sudah dapat kontak maka
dilakukan bimbingan tentang hal-hal yang praktis. "iar pun klien tidak sembuh
sempurna, dengan pengobatan dan bimbingan yang baik dapat ditolong untuk bekerja
sederhana di rumah ataupun di luar rumah. &eluarga atau orang lain di lingkungan klien
diberi penjelasan (manipulasi lingkungan) agar mereka lebih sabar menghadapinya.
Penatalaksanaan klien dengan waham meliputi $armako terapi, BD0 dan terapi
lainnya seperti+ terapi psikomotor, terapi rekreasi, terapi somatik, terapi seni, terapi
tingkah laku, terapi keluarga, terapi spritual dan terapi okupsi yang semuanya bertujuan
untuk memperbaiki prilaku klien dengan waham pada gangguan ski/oprenia.
Penatalaksanaan yang terakhir adalah rehablitasi sebagai suatu proses
re$ungsionalisasi dan pengembangan bagi klien agar mampu melaksanakan $ungsi
sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat.
Penatalaksanaan lain yang dapat dilakukan untuk pasien waham adalah sebagai
berikut +
,=
a. Farmakoterapi
0atalaksana pengobatan ski/o$renia paranoid mengacu pada penatalaksanaan
ski/o$renia secara umum menurut 0ownsend (,884), &aplan dan !adock (,884)
antara lain +
,) Anti Psikotik
:enis- jenis obat antipsikotik antara lain +
a) Dhlorproma/ine
6ntuk mengatasi psikosa, premidikasi dalam anestesi, dan mengurangi gejala
emesis. 6ntuk gangguan jiwa, dosis awal + 3J15 mg, kemudian dapat
ditingkatkan supaya optimal, dengan dosis tertinggi + ,222 mgEhari secara oral.
b) 0ri$luopera/ine
6ntuk terapi gangguan jiwa organik, dan gangguan psikotik menarik diri. Dosis
awal + 3J, mg, dan bertahap dinaikkan sampai 52 mgEhari.
c) *aloperidol
6ntuk keadaan ansietas, ketegangan, psikosomatik, psikosis,dan mania. Dosis
awal + 3J2,5 mg sampai 3 mg.
9bat antipsikotik merupakan obat terpilih yang mengatasi gangguan waham. Pada
kondisi gawat darurat, klien yang teragitasi parah, harus diberikan obat antipsikotik
secara intramuskular. !edangkan jika klien gagal berespon dengan obat pada dosis
yang cukup dalam waktu = minggu, anti psikotik dari kelas lain harus diberikan.
Penyebab kegagalan pengobatan yang paling sering adalah ketidakpatuhan klien
minum obat. &ondisi ini harus diperhitungkan oleh dokter dan perawat. !edangkan
terapi yang berhasil dapat ditandai adanya suatu penyesuaian sosial, dan bukan
hilangnya waham pada klien.
1) Anti parkinson
a) 0riheksipenydil (Artane), untuk semua bentuk parkinsonisme, dan untuk
menghilangkan reaksi ekstrapiramidal akibat obat. Dosis yang digunakan + ,-,5
mgEhari
b) Di$ehidamin
Dosis yang diberikan + ,2- 722 mgEhari
3) Anti Depresan
a) Amitriptylin, untuk gejala depresi, depresi oleh karena ansietas, dan keluhan
somatik. Dosis + <5-322 mgEhari.
b) ;mipramin, untuk depresi dengan hambatan psikomotorik, dan depresi neurotik.
Dosis awal + 15 mgEhari, dosis pemeliharaan + 52-<5 mgEhari.
7) Anti Ansietas
Anti ansietas digunakan untuk mengotrol ansietas, kelainan somatro$orm, kelainan
disosiati$, kelainan kejang, dan untuk meringankan sementara gejala-gejala
insomnia dan ansietas. 9bat- obat yang termasuk anti ansietas antara lain+
,<
a) Fenobarbital + ,=-312 mgEhari
b) #eprobamat + 122-1722 mgEhari
c) &lordia/epoksida + ,5-,22 mgEhari
b. Psikoterapi
Blemen penting dalam psikoterapi adalah menegakkan hubungan saling percaya.
0erapi indi%idu lebih e$ekti$ dari pada terapi kelompok. 0erapis tidak boleh
mendukung ataupun menentang waham, dan tidak boleh terus-menerus
membicarakan tentang wahamnya. 0erapis harus tepat waktu, jujur dan membuat
perjanjian seteratur mungkin. 0ujuan yang dikembangkan adalah hubungan yang kuat
dan saling percaya dengan klien. &epuasan yang berlebihan dapat meningkatkan
kecurigaan dan permusuhan klien, karena disadari bahwa tidak semua kebutuhan
dapat dipenuhi. 0erapis perlu menyatakan pada klien bahwa keasyikan dengan
wahamnya akan menegangkan diri mereka sendiri dan mengganggu kehidupan
konstrukti$. "ila klien mulai ragu-ragu dengan wahamnya, terapis dapat
meningkatkan tes realitas.
!ehingga terapis perlu bersikap empati terhadap pengalaman internal klien, dan
harus mampu menampung semua ungkapan perasaan klien, misalnya dengan berkata +
'Anda pasti merasa sangat lelah, mengingat apa yang anda lalui, 'tanpa menyetujui
setiap mis persepsi wahamnya, sehingga menghilangnya ketegangan klien. Dalam hal
ini tujuannya adalah membantu klien memiliki keraguan terhadap persepsinya. !aat
klien menjadi kurang kaku, perasaan kelemahan dan in$erioritasnya yang menyertai
depresi, dapat timbul. Pada saat klien membiarkan perasaan kelemahan memasuki
terapi, suatu hubungan terapeutik positi$ telah ditegakkan dan akti$itas terpeutik dapat
dilakukan.
c. 0erapi &eluarga
Pemberian terapi perlu menemui atau mendapatkan keluarga klien, sebagai sekutu
dalam proses pengobatan. &eluarga akan memperoleh man$aat dalam membantu ahli
terapi dan membantu perawatan klien. (0ownsend, ,884) (&aplan dan !adock, ,884).
2.4 P(h(n Masalah
,4
@isiko tinggi mencederai +
orang lain
Perubahan proses pikir + waham
Dore Problem
Btiologi
2.5 D$agn(sa Umum %aham 6 @isiko tinggi mencederai orang lain b.d waham
2.17 Inter8ens$
0ujuan tindakan +
,. Pasien dapat berorientasi kepada realtitas secara bertahap
1. Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar
3. Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
7. Pasien menggunakan obat dengan teratur
0indakan &eperawatan +
,. "ina hubungan saling percaya. !ebelum memeulai mengkaji pasien dengan waham,
anda harus membina hubungan saling percaya terlebih dahulu agar pasien merasa
nyaman dan aman saat berinteraksi dengan anda. 0indakan yang harus anda lakukan
dalam rangka membina hubungan saling percaya adalah +
a. #engucapkan slaam terapeutik
b. "erjabat tangan
c. #enjelaskan tujuan interaksi
d. #embuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu pasien.
1. "antu 9rientasi realita
a. 0idak mendukung atau membantu waham pasien
b. -akinkan pasien berada dalam keadaan aman
c. 9bser%asi pengaruh waham terhadap akti%itas sehari-hari
d. :ika pasien terus-menerus membicarakan wahamnya dengarkan tanpa
memberikan dukungan atau menyangkal sampai pasien berhenti
membicarakannya
e. Fokuskan pembicaraan pada realitas, (mis. #emanggil nama pasien),
menjelaskan hal yang sesuai realita
$. "erikan pujian bila penampilan dan dan orientasi pasien sesuai dengan realitas
3. Diskusikan kebutuhan psikologis atau emosional yang tidak terpenuhi sehingga
menimbulkan kecemasan rasa takut dan marah
7. 0ingkatkan akti%itas yang dapat memenuhi kebutuhan $isik dan emosional pasien
5. "erdiskusi tentang kemampuan positi$ yang dimiliki
=. "antu melakukan kemampuan yang dimiliki
<. "erdiskusi tentang obat yang diminum
4. #elatih minum obat yang benar
,8
)angguan konsep diri + harga
diri rendah
Dause
a. :elaskan pada pasien tentang program pengobatannya (man$aat, dosis obat, jenis,
dan e$ek samping obat yang diminum serta cara meminum obat yang benar)
b. Diskusikan akibat yang terjadi bila pasien berhenti minum obat tanpa konsultasi
12
BAB 3
A"UHAN EPERA%ATAN
3.1 Anamnesa
a. Pengkaj$an I*ent$tas Pas$en
Nama + Byang !ubur
6mur + 52 0ahun
Alamat + :akata
Pendidikan + !#A
0anggal pengkajian + ,4 #ei 12,3
'. Alasan Masuk
&lien dibawa ke rumah sakit karena bicara kacau, mengamuk dengan cara melempar
barang-barang, mengancam keluarganya. &lien mengamuk dikarenakan keluarga dan
orang-orang terdekatnya tidak mempercayai perkataannya.
Masalah : resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
2. 1akt(r Pre*$s)(s$s$
&lien pernah dirawat di rumah sakit, ini adalah untuk yang 3G. !elama proses
penyembuhan di rumah, tidak ada yang mengontrol pengobatannya. &lien minum
obat sendiri, karena oleh keluarga dianggap sudah sembuh. Dalam keluarga secara
genogram tidak ada yang menderita gangguan jiwa seperti pasien. !etelah lulus
sekolah !#A pasien menjadi melanjutkan ke 6# tetapi hanya , semester saja,
kemudian mencoba mencari pekerjaan tidak dapat-dapat. Pernah bekerja menjadi juru
karcis pada salah satu stadion tapi terus keluar. Dalam keluarga klien mengatakan
benci terhadap kakaknya ) karena merasa cemburu bila klien berbicara dengan istri
kakaknya.
Masalah :
a. Tidak efektifnya penatalaksanaan regimen terapeutik dan Koping, keluarga
inefektif ; ketidakmampuan
b. Harga diri rendah
*. Pemer$ksaan
,. 0anda-tanda %ital + 0 + ,12 E <2 mm*g @@ + ,4 GE menit
N + <4 G E menit ! + 3<
2
D
"" +78 &g 0" + ,53 cm
1. Pemeriksaan Fisik +
a. &epala + rambut hitam, kotor tetapi tidak ada ketombe, kering
b. #ata + ada serumen di sudut mata, konjungti%a tidak anemis, sclera putih
c. 0elinga + bersih, tidak mengalami penurunan pendengaran
d. *idung + bersih, tidak ada masalah dengan peghiduan
e. #ulut dan gigi + gigi kekuningan, tanggal 5 gigi klien mengatakan tetap
gososk gigi sehari 1 kali pagi dan sore.
$. Dada + retraksi dada kuat, simetris, tidak ada keluhan nyeri dada
g. Abdomen + tidak ditemukan asites, ataupun adanya massa
h. Bkstremitas Atas ? bawah + kulit kering, bersisik, kuku tangan dan kaki
bersih
i. 0angan kanan bertato + 'Nabi #ohammad(, tangan kiri + '&iamat(
j. &eluhan $isik yang dirasakan pasien adalah badan lemas dan kadang pusing.
e. Ps$k(s(s$al
,. )enogram
14
&eterangan +
+ &lien + laki-laki
+ #eninggal + wanita
+ 0inggal !erumah
&omunikasi dalam keluarga tidak mengalami hambatan. &lien tinggal satu
rumah dengan ibu kandungnya, ayah sudah meninggal. *ambatan dalam
komunikasi keluarga hanya pada hubungan dengan kakak kandung no , (#as )),
dimana klien merasa komunikasinya kurang harmonis karena klien selalu merasa
dimarah oleh sang kakak, sang kakak merasa cemburu jika eyang subur datang
kerumahnya dan menemui istrinya.
1. &onsep diri
a. Ditra tubuh
&ien mengatakan bahwa keseluruhan bagian tubuhnya dari kepala sampai
dengan kaki disenangi. 0idak ada yang tidak disenangi.
b. ;deal diri
!aat ini yang menjadi keinginan pasien bisa sembuh trus di jemput pulang
dan bisa bekerja, lalu bisa menikah dan punya anak. Pasien sebelum masuk
@!: tidak mempunyai pekerjaan, di rumah hanya duduk-duduk saja..
b. Peran
0ugas klien sebelum sakit, selama dirumah tidak banyak, biasanya memberi
makan ayam dan burung, menyapu dll jarang dilakukan. &lien senang dengan
peran yang diterima di rumahnya. Di masyarakat, klien tidak pernah menjadi
pengurus &arang taruna, tetapi akti$ ikut dengan teman-teman pemuda kalau
ada acara olah raga + sepakbola.
c. ;dentitas diri
!ebelum dirawat di @!:, klien tidak bekerja, hanya duduk-duduk saja, merasa
terganggu dengan predikat pengangguran.Di rumah klien senang bisa
berkumpul bersama dengan teman-teman karang taruna -ang dikeluhkan klien
saat ini adalah merasa tidak enak sama tetangga, dicap sebagai laki-laki
pengangguran
d. *arga diri
Pasien merasa kalau dirinya menjadi anak yang baik, teman-teman main juga
banyak. 0etapi karena belum bekerja dan cuma dirumah saja sang kakak
sering marah-marah sering marah pada klien. Disamping itu sang kakak
melarang klien kerumahnya apalagi disaat sang kakak tidak di rumah. &lien
mengatakan sang kakak merasa cemburu kalau klien ke rumah dan menemui
istrinya. Padahal klien Duma ingin menonton 0K saja, dan ketemu dengan
keponakan. &lien juga mengatakan dia masuk rumah sakit ini juga karena
dianggap sakit oleh sang kakak jadi dimasukkan ke @!:
Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. *ubungan !osial
Pasien mengatakan kalau dirinya senang dengan kumpul-kumpul bersama
karang taruna tetapi hanya sebatas bermain sepakbola, teman-teman dan
lingkungan masih mau menerima dia.
7. !piritual
Agama pasien adalah ;slam tetapi klien tidak menjalankan sholat. Alasan
karena 0uhan sudah datang dan membisikkan padanya bahwa dia adalah Nabi
#uhammad. :adi tidak sholat 0uhan tidak bakalan marah.
Masalah keperawatan:
a. Halusinasi dengar
b. aham keagamaan
#. "tatus Mental
,. Akti%itas motoric
0idak menunjukan adanya gelisah ataupun lesu.
1. ;nteraksi selama wawancara
!elama proses wawancara klien kooperati$, kontak mata baik dengan perawat dan
pasien lain. 0idak bermusuhan. 0etapi kadang cenderung de$ensi%e dalam hal
wahamnya karena klien selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran
bahwa dirinya adalah Nabi #uhammad.
3. #emori
&lien masih mampu mengingat memori baik jangka panjang dan memori jangka
pendeknya dengan baik.
7. 0ingkat &onsentrasi dan "erhitung
&lien mampu berkonsentrasi dengan baik ketika menjawab pertanyaan dari perawat
dan mampu melalakukan penghitungan angka-angka dengan baik.
5. &emampuan Penilaian
&lien tidak mengalami gangguan penilaian baik yang ringan ataupun yang
bermakna. &lien mampu mengambil keputusan yang sederhana tanpa harus di bantu
orang lain.
=. Alam perasaan
Pasien tidak merasa sedih ataupun, putus asa. &lien hanya merasa kenapa
keluarganya belum datang ke @umah !akit untuk menjemputnya. Padahal klien
merasa tidak sakit.
<. Proses Pikir
&lien mengalami gangguan proses pikir berupa Perser%asi yaitu pembicaraan yang
selalu diulang-ulang bahwa dia adalah Nabi #uhammad
4. ;si pikir
&lien dahulu selama di rumah sering mendengar suara-suara yang asalnya dari
0uhan yang mengatakan dialah Nabi #uhammad. &lien juga sangat terobsesi untuk
menjadi orang yang dihargai dan dijunjung tinggi semua orang. &lien juga
mengatakan pernah 0uhan datang menemui dirinya.
Masalah keperawatan : !erubahan !roses !ikir: waham keagamaan
8. 0ingkat kesadaran
Pasien terlihat biasa saja, tidak menunjukkan adanya bingung dll. &lien masih
mampu berorientasi terhadap waktu tempat, tanggal dl, klien hanya menunggu tidak
sabar kenapa saudaranya belum datang menjemputnya.
,2. Daya 0ilik Diri
Daya Pasien mengingkari penyakit yang diderita dan merasa tidak sakit. &lien
mengatakan kalau 0uhan datang dan membisikkan padanya bahwa dia adalah Nabi
#uhammad kenapa di bilang sakit oleh kakaknya dan keluarganya.
g. Mekan$sme ()$ng
!ebelum masuk @!: kien jika marah maka dia akan mengamuk dengan cara
melempar barang-barang. 0etapi setelah di @!: mengamuk itu sudah tidak dirasakan
lagi.
Masalah : resti mencederai diri, orang lain dan lingkungan
h. Masalah Ps$k(s(s$al
Pasien mempunyai merasa tidak mempunyai masalah dengan keluarganya
termasuk dengan lingkungan masyarakat sekitar didaerahnya. 0etapi ketika dengan
&akaknya ), klien merasa dibohongi dan sering dimarah-marah.
j. Pengetahuan
Pasien mengatakan pernah sekolah selesai !#6 dan melanjutkan kuliah di 6nair
$akultas hukum tetapi hanya sampai semester , saja. &lien merasa bahwa selama
sekolah tidak pernah juara dan tidak bodo-bodo amat.
3.2 P(h(n Masalah
@eaksi &erusakan
&omunikasi Kerbal
@esiko mencederai diri, orang lain dan
lingkungan
@esiko kambuh
0idak e$ekti$nya
penatalaksanaan
regiment terapeutik
0idak e$ekti$nya koping indi%idu
3.3 Anal$sa Data
N,
DATA MA"ALAH
, " 6
&lien mengatakan marah dikarenakan
keluarganya dikarenakan tidak ada satupun yang
mempercayai perkataanya
, 6
&lien dibawa ke rumah sakit karena mengamuk,
bicara kacau dengan cara melempar barang-
barang dan mengancam keluarganya
@esiko
mencederai diri,
orang lain dan
lingkungan
1 " 6
&lien mengatakan+ 0uhan sudah datang dan
Gangguan proses pikir :
waham keagamaan
&oping keluarga tidak
e$ekti$, &etidakmampuan
keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit
1
2
3
)angguan konsep diri + harga diri
rendah
membisikkan padanya bahwa dia adalah Nabi
#uhammad !A..
&lien mengatakan bertemu dengan 0uhan dan
dialah !ang Nabi #uhammad
Aku ini Nabi #uhammad
, 6
0angan kanannya bertato+ 'Nabi
#uhammad(
0angan kanan bertato+ 'Donsya kiamat(
)angguan proses
pikir + waham
keagamaan
3 " 6
&lien mengatakan mencoba mencari pekerjaan
tapi tidak ada yang mau menerimanya
&lien selalu merasa dimarah oleh kakanya karena
kakaknya merasa cemburu
&lien mengatakan bosan dirumah karena tidak
melakukan kegiatan apapun
0idak enak sama tetangga dan dicap sebagai
pengangguran
Dianggap sakit gila oleh kakaknya sehingga di
bawa ke @!:
, 6
&lien tidak kooperati$, kontak mata tidak melihat
lawan bicaranya
&lien selalu melihat kearah bawah
*arga diri rendah
5 " 6
&lien pernah di rawat di @!: LLL sebanyak 3
kali
!elama proses penyembuhan, tidak ada yang
mengontrol pengobatnnya
&lien minum obat sendiri karena dianggap
keluarga sudah sembuh
, 6
0idak e$ekti$nya
penatalaksanaan
regiment
terapeutik
&lien tidak kooperati$, kontak mata tidak baik
.aktu memberi penjelasan tidak jelas
namun mengatakan jelas
3.- D$agn(sa e)era9atan 6
,. @esiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan b.d waham keagamaan
1. )angguan proses pikir + waham keagamaan b.d harga diri rendah
3. )angguan &onsep diri + harga diri rendah b.d tidak e$ekti$nya koping indi%idu
3.. Inter8ens$ e)era9atan
"TRATE&I PELA"ANAAN EPERA%ATAN
PADA LIEN %AHAM
:"P 1;
Mem'$na hu'ungan sal$ng )er2a+a *an mem'uat )as$en merasa n+aman
I. Pr(ses ke)era9atan
1. (n*$s$ kl$en
Byang subur berumur 52 tahun, suatu hari dia mendengar bisikan gaib dan melihat
0uhan memberikannya wahyu untuk menjadikannya Nabi #uhammad. &eesokan harinya, ia
memberitahukan kejadian ini kepada keluarganya, namun tidak ada seorang pun yang
mempercayainya.
!ejak saat itu ia menjadi sangat sensiti$. &etika istri dan anaknya mengatakan kalau ia
sebenarnya tidak benar-benar mengalami hal tersebut, ia menjadi tersinggung dan
melembarkan barang perabotan di rumahnya. Bmosinya menjadi mudah meninggi, sering
mengancam orang yang menyangkal pandangannya, dan susah diajak berpikir realistis.
#elihat perilaku Byang subur yang sudah mulai kelewatan, salah seorang anggota
keluarga berinisiati$ untuk membawa Byang subur ke @umah sakit jiwa. &etika dimintai
keterangan, keluarga mengatakan klien dipecat dari pekerjaanya dan sudah mencari pekerjaan
namun tidak ada seorang pun yang menerima lamarannya. Akhirnya Byang !ubur selalu
duduk-duduk di rumah, menyendiri dan sering mengkhayal. *ingga suatu hari dia mendengar
dan melihat 0uhan memberikan wahyu kepadanya dan mengangkatnya sebagai Nabi
#uhammad. &lien mengamuk dan membuang barang-barang jika tidak ada yang percaya
dengan perkataanya.
2. D$agn(sa ke)era9atan
@isiko mencederai diri+ orang lain berhubungan dengan gangguan proses pikir+
waham
3. Tujuan khusus
&lien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan klien dapat
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan perawat
&lien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya
&lien merasa lebih tenang
-. T$n*akan ke)era9atan
"ina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara mengucapkan salam
terapeutik, memperkenalkan diri perawat sambil berjabat tangan dengan klien
Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Dengarkan setiap
perkataan klien. "eri respon, tetapi tidak bersi$at menghakimi
II. "trateg$ )elaksanaan
A. Taha) (r$entas$
1. "alam tera)eut$k6
- 'AssalamuMalaikum, selamat pagi Byang. !aya !el%i, Byang bisa memanggil saya
suster !el%i. !aya perawat yang dinas pagi ini dari pukul 2<.22 sampai ,7.22 nanti
dan saya yang akan merawat Byang. Nama Byang siapaC Byang senangnya dipanggil
apaC(
2. E8aluas$ < 8al$*as$6
'"aiklah, bagaimana keadaan Byang hari iniC(
3. (ntrak6
a. T()$k 6
'&alau begitu, bagaimana jika kita berbincang-bincang sebentar tentang keadaan ByangC
'. %aktu 6
!aya rasa 32 menit cukup . Byang bersediaC(
2. Tem)at
'Byang mau kita berbincang-bincang dimanaC Di sini sajaC "aiklah.(
B. Taha) kerja
,. '"aiklah Byang !ubur, bisa Byang jelaskan kepada saya bagaimana perasaan Byang
!ubur saat iniC(
1. '"isakah Byang !ubur menceritakan kepada saya bagaimana kronologis kejadian Byang
!ubur dibawa ke tempat iniC(
3. '!aya mengerti Byang merasa bahwa Byang dibisikkan 0uhan untuk menjadi Nabi
#uhammad, tapi yang Byang rasakan tidak dirasakan oleh orang lain(
7. '0ampaknya Byang gelisah sekali, bisa Byang ceritakan apa yang Byang rasakanC(
5. '9... jadi Byang subur merasa takut nanti tidak dianggap sebagai Nabi #uhammadC(
=. '!iapa menurut Byang yang sering tidak mengakui bahwa Byang adalah Nabi
#uhammadC(
<. ':adi &eluarga Byang yang tidak mengakui eyang sebagai Nabi #uhammadC juga teman-
teman perempuan Byang yang lainC(
4. '&alau Byang sendiri inginnya seperti apaC(
8. '9... bagus Byang sudah punya cita-cita untuk menjadi seseorang yang mulia(
,2. 'Doba kita bersama-sama tuliskan rencana yang akan eyang lakukan untuk menjadi
seseorang yang mulia tersebut(
,,. '.ah..bagus sekali, jadi nanti #as ingin terus menjadi orang yang mulia yaC(
,1. 'Byang, dalam hidup ini selalu pasti ada kegagalan dan keberhasilan. 6ntuk mencapai
suatu keberhasilan selain berusaha sekuat tenaga jangan lupa berdoa dan tawakkal pada
-ang #aha &uasa, manusia harus berusaha tapi yang menentukan tetaplah 0uhan. &etika
kita gagal itu berarti pilihan terbaik yang tuhan berikan kepada kita, artinya kita masih
punya banyak kesempatan di bidang lain untuk berprestasi dan mengembangkan bakat
kita yang sesungguhnya.(
,3. 'Byang sudah bisa memahaminyaC(
,7. 'Byang tidak perlu cemas. Byang masih bisa mencoba melakukan berbagai kegiatan
positi$ yang lain. Byang keluarga dan orang lain yang sayang dan peduli dengan Byang.
#ereka selalu bangga pada eyang meski eyang tidak bekerja.(
0. Taha) term$nas$
1. E8aluas$6
:su'jekt$#;6 '"agaimana perasaan Byang sekarangC !etelah berbincang-bincang
dengan sayaC (
:('jekt$#; 6 '&alau begitu, coba Byang jelaskan lagi, hal-hal yang Byang dapatkan
dari perbincangan kita tadi.(
2. T$n*ak Lanjut 6 '-a, bagus sekali Byang. Nah, setiap kali Byang merasa Byang tidak
terima dengan kenyataan ini, Byang dapat mengingat kembali perbincangan kita hari
ini.
3. (ntrak +ang akan *atang6
(!udah 32 menit ya, Byang. !aya rasa perbincangan kita kali ini sudah cukup.(
'"agaimana kalau saya kembali lagi 1 jam lagi atau bagaimana kalau besok kita
berbincang-bincang mengenai hobi ByangC(
':adi Byang, hari ini kita sudah berbincang tentang perasaan yang Byang rasakan, Byang
ingin seperti apa dari jadwal yang sudah kita buat(
'&alau begitu saya pamit dulu Byang, !elamat Pagi. Assalamualaikum
"TRATE&I PELA"ANAAN EPERA%ATAN
PADA LIEN %AHAM
:"P 2;
Meng$*ent$#$kas$ kemam)uan )(s$t$# )as$en *an mem'antu mem)raktekkann+a
I. Pr(ses ke)era9atan
1. Pengkaj$an
Pada pertemuan kedua, Byang sudah mulai menunjukkan rasa penerimaan terhadap
kegagalannya . Namun, ia masih menganggap dirinya lebih dari dari lingkungan dan orang-
orang sekitarnya. ;a juga masih hiperakti$ dan terkadang tidurnya tidak nyenyak.
2. D$agn(sa ke)era9atan
@isiko mencederai diri+ orang lain berhubungan dengan gangguan proses pikir+
waham
3. Tujuan khusus
&lien tidak bersikap hiperakti$ lagi atau pun mengucapkan kata-kata ancaman terhadap
orang lain lagi daan dapat membina hubungan baik kembali dengan lingkungannya maupun
dengan orang-orang di sekitarnya
-. T$n*akan ke)era9atan
- Aibatkan klien dalam setiap akti%itas kelompok, terutama akti%itas yang ia sukai
- "erikan klien pujian setiap kali klien melakukan kegiatan dengan benar
II. "trateg$ )elaksanaan
A. Taha) (r$entas$
1. "alam tera)eut$k6 'AssalamuMalaikum, selamat pagi Byang !ubur. #asih ingat dengan
sayaC -a, betul sekali. !aya suster !el%i. !eperti kemarin, pagi ini dari pukul 2<.22
sampai ,7.22 nanti dan saya yang akan merawat Byang !ubur.(
2. E8aluas$ 8al$*as$6 '"agaimana keadaan Byang hari iniC Apa sudah lebih baik dari
kemarinC "agus kalau begitu(
3. (ntrak6 '!esuai janji yang kita sepakati kemarin ya. *ari ini kita bertemu untuk
membicarakan hobi Byang di taman depan. !aya rasa 32 menit seperti kemarin cukup ya,
Byang.(
B. Taha) kerja
,. 'Apa saja hobi ByangC !aya catat ya Byang, terus apa lagiC(
1. '.ah.., rupanya Byang pandai melukis ya, tidak semua orang bisa membuat kerajinan
tangan seperti itu lho Byang(
3. '"isa Byang ceritakan kepada saya kapan pertama kali Byang bisa melukis, siapa yang
dulu mengajarkannya kepada Byang, dimanaC(
7. '"isa Byang contohkan kepada saya bagaimana teknik melukis yang baik ituC(
5. '.ah..bagus sekali ya lukisan Byang(
=. 'Doba kita buat jadwal untuk kemampuan Byang ini ya, berapa kali sehariEseminggu
Byang mau melukisC(
<. 'Apa yang Byang harapkan dari kemampuan melukis Byang iniC(
4. 'Ada tidak hobi atau kemampuan Byang yang lain selain melukisC(
8. '#engenai melukis apa eyang pernah mengikuti lomba melukis sebelumnyaC :ika belum
bagaimana jika setelah Byang pulang nanti Byang coba mengikuti pameran lukisanC(
,2. 'Nah, bagaimana kalau sekarang Byang saya ajak bergabung dengan yang lain untuk
melukis bersamaC 0ampaknya di sana banyak orang yang juga ingin melukis. Byang bisa
melakukan hobi Byang ini bersama-sama dengan yang lain.(
,,. '&enalkan, ini Byang !ubur. Byang !ubur juga akan ikut melukis bersama-sama. Byang
ini jago melukis lo(
,1. 'setelah kita melukis bersama, Nah sekarang Byang bisa tunjukkan teknik-teknik dasar
dalam melukisC(
,3. '.ah, bagus sekali Byang. Byang hebat.(
,7. 'Byang !ubur, saat Byang sedang merasa emosi tapi tidak mampu meluapkannya, Byang
bisa melakukan kegiatan ini bersama-sama yang lain. !elain itu, kegiatan ini juga dapat
membuat Byang berhubungan lebih baik dengan yang lainnya dan Byang tidak merasa
kesepian lagi.(
0. Taha) term$nas$
1. E8aluas$6
(subjekti$)+ '"agaimana perasaan Byang sekarangC Apa sudah lebih baik dibandingkan
kemarinC(
(objekti$)+ '!ekarang coba Byang ulangi lagi apa saja man$aat yang dapat Byang dapatkan
dengan melakukan kegiatan yang Byang senangi.(
2. T$n*ak Lanjut 6 '!etelah ini coba Byang berlatih melukis sesuai dengan jadwal yang
telah kita buat yaC( atau bisa juga Byang mengajak yang lain untuk melukis bersama(
3. (ntrak +ang akan *atang6
'"esok kita ketemu lagi ya ByangC(
'"agaimana kalau nanti sebelum makan siangC Di kamar makan saja, ya setujuC(
'Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus Byang minum, setujuC(
'&alai begitu, saya pamit Byang ya.. !elamat Pagi(
"TRATE&I PELA"ANAAN EPERA%ATAN
PADA LIEN %AHAM
:"P 3;
Mengajarkan *an melat$h 2ara m$num ('at +ang 'enar
I. Pr(ses e)era9atan
1. Pengkaj$an
Pada pertemuan ketiga, Byang !ubur sudah mulai tidak banyak mengucapkan kata-
kata ancaman dan bersikap hiperakti$ lagi serta mulai membuka dirinya kepada orang-
orang sekitarnya. Byang juga mau membalas sapaan ataupun senyuman jika ada perawat
ataupun orang lain yang menyapanya ataupun tersenyum padanya. Namun, Byang
mengaku ia masih terbayang akan perintah yang diberikan 0uhan bahwa ia mendapat
wahyu untuk menjadi Nabi #uhammad.
2. D$agn(sa ke)era9atan
@isiko mencederai diri+ orang lain berhubungan dengan gangguan proses pikir+
waham
3. Tujuan khusus
- &lien dapat mengetahui aturan yang benar dalam meminum obat
- !i$at hiperakti$ klien berkurang sehingga klien dapat berinteraksi dengan baik dengan
lingkungan disekitarnya.
-. T$n*akan ke)era9atan
- Ajarkan klien cara meminum obat dengan benar
- Awasi klien saat minum obat
II. "trateg$ Pelaksanaan
A. Taha) (r$entas$
1. "alam tera)eut$k6 'AssalamuMalaikum, selamat pagi Byang.(
2. E8aluas$ 8al$*as$6 '"agaimana keadaan Byang hari iniC
3. (ntrak6 '"aiklah, sesuai dengan janji kita yang kemarin, saya akan memberitahu
Byang !ubur obat yang harus Byang minum untuk mengurangi sikap hiperakti$ Byang.
!aya rasa ,5 menit saja cukup ya , di kamar ini saja.(
B. Taha) kerja
,. 'Byang berapa macam obat yang diminumC Per jam berapa saja obat diminumC(
1. 'Byang perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang(
3. '9batnya ada tiga macam Byang, yang warnanya oranye namanya DPN gunanya agar
tenang, yang putih ini namanya 0*P gunanya agar rileks, dan yang merah jambu ini
namanya *AP gunanya agar pikiran jadi teratur. !emuanya ini diminum 3 kali sehari jam <
pagi, jam , siang, dan jam < malam(.
7. '"ila nanti setelah minum obat mulut Byang terasa kering, untuk membantu mengatasinya
Byang bisa banyak minum dan mengisap-isap es batu(.
5. '!ebelum minum obat ini Byang mengecek dulu label di kotak obat apakah benar nama
Byang tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam berapa saja harus
diminum. "aca juga apakah nama obatnya sudah benar(
=. '9bat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus diminum dalam
waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi sebaiknya Byang tidak menghentikan sendiri obat
yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan dokter(.
0. Taha) term$nas$
1. E8aluas$6
(subjekti$)+ 'Apa Byang sudah mengerti apa saja obat yang harus Byang minum dan
bagaimana prosedur sebelum meminumnyaC(
(objekti$)+ '"agus. &alau Byang sudah mengerti, coba ulangi lagi apa saja obat yang
harus Byang minum dan apa saja prosedur meminum obatnya.(
2. T$n*ak Lanjut 6 =!eperti yang sudah saya katakan tadi ya Byang, jika setelah minum
obat mulut Byang terasa kering, Byang dapat meminum air yang banyak. Dan kalau
Byang merasa gatal-gatal, pusing, atau bahkan muntah, Byang dapat menghubungi saya
atau perawat lain yang sedang bertugas.(
3. (ntrak +ang akan *atang6 '"aiklah Byang, nanti jam ,7.22 setelah makan siang, saya
akan datang kembali untuk memantau perkembangan Byang. &ita bertemu di ruangan ini
saja ya Byang.( '!ebelum saya pergi apa ada yang ingin Byang tanyakanC "aiklahByang,
kalau tidak ada, saya permisi dulu. AssalamuMalaikum.(
"TRATE&I PELA"ANAAN EPERA%ATAN
PADA ELUAR&A PA"IEN DEN&AN %AHAM
:"P1;
0ujuan &husus + &eluarga mampu mengidenti$ikasi waham pasien
0indakan Perawat+
,. Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami pasien
1. #engidenti$ikasi masalah, menjelaskan proses terjadinya masalah waham yang dialami pasien
3. Diskusikan dengan keluarga kondisi pasien yang memerlukan konsultasi segera
7. Diskusikan dengan keluarga tentang lingkungan yang tepat untuk pasien
Proses 0indakan &eperawatan
!P , &eluarga + &eluarga mampu mengidenti$ikasi waham pasien
9@;BN0A!;
'!elamat pagi ;bu, perkenalkan nama saya Ns. !el%i, biasa dipanggil !el%i, saya mahasiswa
keperawatan dari 6ni%ersitas Airlangga !urabaya yang praktek di ruangan ini selama 1
minggu ke depan. !aya hari ini dinas pagi dari pukul 2<.22-,7.22 !aya yang merawat Byang
!ubur selama ini. Nama ibu siapaC(
'"agaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang waham yang dialami Byang !uburC(
'Dimana kita mau berbicaraC "agaimana kalau di ruang tamu iniC(
'"erapa lama waktu ibuC "agaimana kalau 32 menit(
&B@:A
'"u, apakah ;bu sudah mengetahui apa yang terjadi dengan Byang !ubur iniC yang terjadi
pada Byang !ubur ini merupakan salah satu gangguan proses berpikir(
'Dan saya akan menjelaskan proses terjadinya masalah waham yang dialami Byang !ubur
yang diawali dari hilangnya pekerjaan Byang(
'!elanjutnya saya jelaskan sikap dan cara menghadapinya setiap kali eyang berkata kepada
ibu dan keluarga berkata bahwa ia dipilih 0uhan untuk menjadi Nabi(
';stri mengerti Byang merasa dipilih 0uhan untuk menjadi Nabi, tapi sulit bagi istri dan
keluarga untuk mempercayainya karena dalam kenyataannya dia tidak diterima sebagai Nabi
#uhammad karena setelah Nabi #uhammad tidak akan ada lagi Nabi setelah Nabi
#uhammad(
'jadi Byang juga memerlukan konsultasi untuk mengatasi masalah gangguan jiwanya tersebut
agar lebih cepat terselesaikan dan tidak berkelanjutan sehingga Byang menjadi normal
kembali(
';bu, untuk memulihkan kondisi Byang ini, diperlukan kondisi lingkungan sekitar yang
mendukung serta orang-orang yang mensuport dia supaya cepat terselesai masalah
wahamnya.
0B@#;NA!;+
'"agaimana perasaan ;bu setelah berbincang-bincang dengan sayaC(
(Apa saja tadi yang telah kita bicarakanC "agus(
'"agaimana kalau jadwal ini ;bu coba lakukan, setujuC(
'"agaimana kalau saya datang kembali dua jam lagiC(
(&ita bercakap-cakap tentang kemampuan yang pernah Byang milikiC #au di mana kita
bercakap-cakapC "agaimana kalau di sini lagiC(
"TRATE&I PELA"ANAAN EPERA%ATAN
PADA ELUAR&A PA"IEN DEN&AN %AHAM
:"P2;
0ujuan &husus+ &eluarga mampu mem$asilitasi pasien untuk memenuhi kebutuhan yang
dipenuhi oleh wahamnya.
0indakan Perawat+
,. #elatih keluarga cara merawat pasien
1. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga saat merawat pasien di rumah.
3. Diskusikan kepada keluarga tentang cara merawat pasien waham dirumah
7. Aatih cara merawat
5. #enyusun rencana pulang pasien bersama keluarga
Proses 0indakan &eperawatan
!P 1 &eluarga + &eluarga mampu mem$asilitasi pasien untuk memenuhi kebutuhan yang
dipenuhi oleh wahamnya.
9@;BN0A!;
'!elamat pagi ;bu, sesuai janji kita dua hari yang lalu kita sekarang ketemu lagi(
'"agaimana bu, ada pertanyaan tentang cara menghadapi eyang yang kita bicarakan dua jam
yang laluC(
'!ekarang kita membahas cara-cara merawat eyang waktu di rumah yang berkaitan dengan
penyakit wahamnya, ya buC(
'setelah itu akan coba disini dulu, lalu baru kita coba langsung ke Byang yaC(
'"erapa lama ibu punya waktuC(
&B@:A
'sekarang saya jelaskan bagaimana cara-cara merawat eyang waktu di rumah yang berkaitan
dengan penyakit wahamnya(
'pasti ibu akan menemukan masalah-masalah yang diakibatkan keganjilan dari Byang, nah
saya jelaskan kira-kira masalah apa saja yang akan terjadi(
'ibu sudah $ahamC "agus(
'nah ibu coba cara-cara yang telah saya beritahu kepada andaO(
'!ekarang anggap saya Byang yang dipilih 0uhan menjadi Nabi #uhammad, coba ibu
praktekkan cara bicara yang benar bila Byang sedang dalam keadaan yang seperti ini(
'"agus, betul begitu caranya(
'!ekarang coba praktekkan cara memberikan pujian kepada kemampuan yang dimiliki
Byang. "agus.(
'"agus sekali, ternyata ibu sudah mengerti cara merawat Byang(
'dan setelah itu kita bisa merencanakan kepulangan Byang dan bisa berkumpul kembali
dengan keluarga(
'"agaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada ByangC(
(6langi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)
0B@#;NA!;
'"agaimana perasaan ibu setelah kita berlatih cara merawat ByangC(
'!etelah ini coba ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali ibu membesuk Byang(
'"aiklah bagaimana kalau dua hari lagi ibu datang kembali kesini dan kita akan mencoba
lagi cara merawat Byang sampai ibu lancar melakukannya(
':am berapa ibu bisa kemariC(
'"aik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya bu(
"TRATE&I PELA"ANAAN EPERA%ATAN
PADA ELUAR&A PA"IEN DEN&AN %AHAM
:"P3;
0ujuan &husus + &eluarga mampu mempertahankan program pengobatan pasien secara
optimal
0indakan &eperawatan+
,. :elaskan kepada keluarga tentang terapi pasien
1. Diskusikan dengan keluarga tentang obat pasien (nama obat, dosis, $rekuensi, e$ek samping, akibat
penghentian obat)
3. Diskusikan dengan keluarga tentang $ollow up dan keteraturan pengobatan
Proses 0indakan &eperawatan
!P3 &eluarga + &eluarga mampu mempertahankan program pengobatan pasien secara
optimal
9@;BN0A!;
'!elamat pagi bu, bertemu lagi dengan saya(
'"agaimana bu, ada yang masih dibingungkan tentang cara merawat Byang di rumah terkait
gangguan jiwa wahamnya yang kita bicarakan dua hari yang laluC(
'!ekarang kita membahas tentang bagaimana cara mempertahankan program pengobatan
pasien secara optimal, buC(
'"erapa lama waktu ibuC "agaimana kalau 32 menit(
&B@:A
'"u, Byang perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang(
'dalam pemberian obat, perlu diperhatiakan nama obat, dosis, $rekuensi, e$ek samping, akibat
penghentian obat(
'untuk lebih jelasnya, saya beri contoh(
'bagaimana ibuC !udah $ahamC "agus(
'nah habis ini silahkan ibu memberikan terapi obat kepada Byang ya, sudah siap C iya(
0B@#;NA!;
'"agaimana perasaan ibu setelah kita berlatih memberikan terapi obat ByangC(
'!etelah ini coba ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali ibu membesuk Byang(
'"aiklah bagaimana kalau dua hari lagi ibu datang kembali kesini dan kita akan mencoba
lagi memberikan terapi obat Byang sampa ibu lancar melakukannya(
':am berapa ibu bisa kemariC(
'"aik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya bu(
BAB I>
PENUTUP
-.1 es$m)ulan
Pengertian waham menurut para ahli +
.aham adalah keyakinan palsu, didasarkan kepada kesimpulan yang salah tentang
eksternal, tidak sejalan dengan intelegensia pasien dan latar belakang kultural, yang tidak
dapat dikoreksi dengan suatu alasan. De$inisi ini untuk memisahkan waham-waham yang
merupakan indikator dari penyakit jiwa dari jenis-jenis lain keyakinan yang dipegang kuat
yang ditemukan diantara orang-orang yang sehat. :adi pikiran waham hanya dapat
dimengerti atau die%aluasi dengan sedikitnya beberapa pengetahuan dari hubungan
interpersonal pasien seperti keterlibatan mereka terhadap agama atau kelompok politik.
(Damelia,12,2)
!edangkan klasi$ikasi dari waham itu sendiri terbagi menjadi 3, yaitu+
,. )angguan waham teriduksi
1. )angguan waham menetap
3. )angguan waham organik
0anda dan gejala waham dapat dilihat dari beberapa $aktor berikut +
,. &ogniti$
1. A$ekti$
3. Prilaku dan *ubungan !osial
7. Fisik
-.2 "aran
Dengan adanya makalah ini mudah-mudahan kita mampu memahami dan
mengetahui asuhan keperawatan jiwa pada klien dengan masalah psikososial khususnya
waham mulai dari pengkajian, analisis data, pohon masalah, inte%ensiEimplementasi, dan
e%aluasi. 0entunya kita sebagai seorang perawat harus mampu dan menguasai asuhan
keperawatan jiwa pada klien dengan gangguan psikososial yang nantinya sebagai bekal
pada saat terjun langsung ke rumah sakit dan berhadapan langsung dengan seorang klien.
DA1TAR PU"TAA
Anna, "udi &eliat, dkk. 12,,. Keperawatan Kesehatan "iwa Komunitas : #MH$ %basic
course&. :akarta + B)D.
&aplan,*.;., !hadock, ".:. ? )rebb, :.A. ,88<. 'inopsis !sikiatri "ilid ( %Ter)emahan:
Kusuma, &. :akarta + "inarupa Aksara.
Ni%en, N. (1222). !sikologi Kesehatan : !engantar untuk !erawat dan !rofessional
Kesehatan lain. :akarta+ B)D.
Purba, :. #, !ri Bka, #ahnum, A.N, dan .ardiyah. (1224). *suhan Keperawtaan pada Klien
dengan Masalah !sikososial dan Gangguan "iwa. #edan+ 6!6 Press.
!adock, ":., !adock KA. 122<. +elusional +isorder and 'hared !sychotic +isorder in
Kaplan , 'adock-s 'ynopsis of !sychiatry: .eha/ioral 'ciences0#linical !sychiatry,
12th 3dition.
0omb, D. (1223). .uku 'aku !sikiatrik. :akarta+ B)D.
.*9. 6nknown -ear. 4eksikon : (stilah Kesehatan "iwa dan !sikiatrik, 3d. 5. :akarta +
B)D.
-osep, ;yus. 122<. Keperawatan "iwa. "andung + @e$ika Aditama
http+EEhealth.kompas.comEreadE12,3E23E,=E2<7=278<E!uka.#embual..Penipu.atau.)angguan.
.aham diakses ,2E25E12,3 pukul ,5.13
Nisa, Bra Nana Nisa. 12,1. !kripsi + Pengaruh Pelaksanaan &omunikasi 0erapeutik pada
Pasien .aham 0erhadap &emampuan #enilai @ealita di @umah !akit :iwa Pro%su
#edan. Diakses %ia www.repository.usu.ac.id pada tanggal 8 #ei 12,3 pukul 28.53
.;".
Damelia, Kita. 12,2. !kripsi + .aham !ecara &linik Departemen Psikiatri Fakultas
&edokteran 6ni%ersitas !umatera 6tara. Diakses %ia www.repository.usu.ac.id pada
tanggal 8 #ei 12,3 pukul 24.,= .;".

Anda mungkin juga menyukai