0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
60 tayangan31 halaman
1. Seorang wanita paritas 3 datang dengan keluhan perdarahan dari kemaluan pada usia kehamilan 36-37 minggu. 2. USG menunjukkan janin hidup dengan plasenta previa totalis. 3. Pasien menjalani seksi sesar untuk mengeluarkan janin hidup dan plasenta.
1. Seorang wanita paritas 3 datang dengan keluhan perdarahan dari kemaluan pada usia kehamilan 36-37 minggu. 2. USG menunjukkan janin hidup dengan plasenta previa totalis. 3. Pasien menjalani seksi sesar untuk mengeluarkan janin hidup dan plasenta.
1. Seorang wanita paritas 3 datang dengan keluhan perdarahan dari kemaluan pada usia kehamilan 36-37 minggu. 2. USG menunjukkan janin hidup dengan plasenta previa totalis. 3. Pasien menjalani seksi sesar untuk mengeluarkan janin hidup dan plasenta.
Pembimbing :dr. Martuani Hutabarat, Sp.OG dr. Rahmanita Sinaga TEORI PENGANTAR Definisi Plasenta Previa Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim demikian rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum. Etiologi Umur dan paritas Hipoplasia endometrium Endometrium cacat pada persalinan berulang-ulang Korpus lutem bereaksi lambat Tumor Kadang-kadang pada malnutrisi Klasifikasi Plasenta Previa Menurut de Snoo, berdasarkan pembukaan 4-5 cm 1. Plasenta previa sentralis (totalis ), bila pada pembukaan 4-5 cm teraba plasenta menutupi seluruh ostium uteri internum (OUI). 2. Plasenta previa lateralis; bila mana pembukaan 4-5 cm sebagian pembukaan ditutupi oleh plasenta, dibagi 2 : 2.1. plasenta previa lateralis posterior, bila sebagian menutupi oui bagian belakang. 2.2. plasenta previa lateralis anterior; bila sebagian menutupi oui bagian depan. 3. Plasenta previa marginalis; bila sebagian kecil atau hanya pinggir OUI yang ditutupi plasenta.
Menurut penulis buku-buku Amerika Serikat : Plasenta previa totalis ; seluruh ostea ditutupi plasenta. Plasenta previa partialis ; sebagian ditutupi plasenta. Plasenta letak rendah, pinggir plasenta berada 3-4 cm diatas pinggir pembukaan pada periksa dalam tak teraba. Menurut Browne : 1. Tingkat I, lateral plasenta previa : Pinggir bawah plasenta berinsersi sampai ke segmen bawah rahim, namun tidak sampai ke pinggir pembukaan. 2. Tingkat II, Marginal plasenta previa: Plasenta mencapai pinggir pembukaan ( ostea ). 3. Tingkat III : complete placenta previa: Plasenta menutupi ostium sewaktu tertutup dan tidak menutupi bila pembukaan hampir lengkap 4. Tingkat IV : central plasenta previa: Plasenta menutupi seluruhnya pada pembukaan hampir lengkap.
Diagnosis Anamnesis Berdasarkan tanda dan gejala 6,7
1. Umur kehamilan saat terjadinya perdarahan. Biasanya terjadi pada kehamilan setelah 22 minggu terutama pada kehamilan multigravida. 2. Perdarahan yang khas tanpa nyeri, tanpa sebab, berulang kali. 3. Warna dan kapan saja munculnya perdarahan, frekuensi serta banyaknya perdarahan. 4. Mungkin sekali terjadi perdarahan postpartum karena : kadang kadang placenta lebih erat melekat pada dinding rahim (plasenta akreta), daerah perlekatan luas dan daya berkontraksi segmen bawah rahim kurang.
Inspeksi 1. Anemia. 2. Perdarahan yang keluar pervaginam. Biasanya perdarahan tersebut tidak terlalu banyak dan berwarna merah segar. Palpasi 1. Kepala anak sangat tinggi : karena plasenta terletak pada kutub bawah rahim, kepala tidak dapat mendekati pintu atas panggul. 2. Janin sering belum cukup bulan, fundus uteri masih rendah, sering dijumpai kesalahan letak janin, dan bagian terbawah janin tidak bisa berkedudukan tepat diatas pintu atas panggul, mengolak atau goyang atau terapung (floating) di atas pintu atas panggul.
Ultrasonografi Ultrasonografi berguna untuk menetapkan maturitas serta letak janin disamping menetapkan lokasi plasenta, semuanya mempermudah bila seksio sesarea diperlukan kelak. Pemeriksaan Inspekulo Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum atau dari kelainan serviks dan vagina Penatalaksanaan a. Penatalaksanaan Ekspetatif Kriteria : 1. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu 2. Perdarahan sedikit 3. Belum ada tanda-tanda persalinan 4. Keadaan umum pasien baik, kadar Hb 8gr % atau lebih
Rencana Penanganan : 1. Istirahat baring mutlak 2. Infus NaCl 0,9%/RL 3. Tokolitik (Nifedipin) jika dijumpai kontraksi, roborantia 4. Periksa Hb, HCT, CT, golongan darah 5. Periksa USG 6. Awasi perdarahan terus menerus, tekanan darah, nadi dan denyut jantung janin 7. Pematangan paru jika usia kehamilan <37 minggu dengan pemberian dexamethason 6mg/12 jam sebanyak 4 kali IM atau bethamethasone 12mg/24jam sebanyak 2 kali IM 8. Pasien dirawat sampai kehamilan 37 minggu, selanjutnya penanganan secara aktif
b. Penatalaksanaan Aktif 6,8
Kriteria : 1. Umur kehamilan (masa gestasi) 37 minggu, BB janin 2500 gr 2. Perdarahan banyak, 500cc atau lebih 3. Ada tanda-tanda persalinan 4. Keadaan umum pasien tidak baik, ibu anemik, Hb < 8 gr%
Persalinan pervaginam a. Amniotomi (pemecahan selaput ketuban) Amniotomi dilakukan dengan indikasi : Plasenta previa lateralis atau marginalis atau letak rendah, bila telah ada pembukaan. Pada primigravida dengan plasenta previa lateralis atau marginalis dengan pembukaan 4 cm atau lebih. Plasenta previa lateralis/marginalis dengan janin yang sudah meninggal b. Memasang cunam Willet Gausz Pemasangan cunam Willet Gausz dapat dilakukan dengan mengklem kulit kepala janin dengan cunam Willet Gausz. Kemudian cunam diikat dengan menggunakan kain kasa atau tali yang diikatkan dengan beban kira-kira 50-100 gr atau sebuah batu bata seperti katrol.
Persalinan perabdominam, dengan seksio cesarea Persalinan dengan seksio cesarea bertujuan untuk secepatnya mengangkat sumber perdarahan Seksio cesarea dilakukan dengan indikasi : 1. Semua plasenta previa sentralis, janin hidup atau meninggal. 2. Semua plasenta previa lateralis posterior, karena perdarahan yang sulit dikontrol dengan cara-cara yang ada. 3. Semua plasenta previa dengan perdarahan yang banyak dan tidak berhenti dengan tindakan-tindakan yang ada. 4. Plasenta previa dengan panggul sempit, letak lintang Komplikasi Ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada ibu hamil yang menderita plasenta previa, yaitu : 7
1. Komplikasi pada ibu a. Dapat terjadi anemia bahkan syok. b. Dapat terjadi robekan pada serviks dan segmen bawah rahim yang rapuh. c. Infeksi karena perdarahan yang banyak.
2. Komplikasi pada janin a. Kelainan letak janin. b. Prematuritas dengan morbiditas dan mortalitas tinggi. c. Asfiksia intra uterin sampai dengan kematian. LAPORAN KASUS Identitas Pasien Nama : Ny. JS Umur : 25 tahun Pekerjaan : Petani Pendidikan : SMP Agama : Kristen Suku : Batak Toba Alamat : Hutagalung Tuan Napitu Tanggal masuk : 09 Desember 2013 Tanggal keluar : 12 Desember 2013 Status : G 3 P 2 A 0
Anamnesis Penyakit KU : Keluar darah dari kemaluan Telaah : Hal ini telah dialami pasien sejak tanggal 9 Desember 2013 pukul 08.00 WIB. Darah keluar bewarna merah segar, volume 2x ganti doek. Riwayat keluar darah dari kemaluan sebelumnya (-). Nyeri (-). Riwayat keluar air dari kemaluan (-). BAK (+)N, BAB (+)N . RPT : tidak ada. RPO : Obat penambah darah.
Riwayat Haid HPHT : 17/03/2013 TTP : 24/12/2013 Lama siklus : 28 hari Siklus : Teratur
Antenatal Care Periksa kehamilan kepada bidan. Trimester I : - Trimester II : 1 kali. Trimester III : 1 kali. Riwayat Persalinan Laki-laki, aterm, lahir normal, 6 tahun. Laki-laki, aterm, lahir normal, 2 tahun. Hamil ini. Pemeriksaan Umum Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos Mentis Anemia : Tidak ada Ikterus : Tidak ada Sianosis : Tidak ada Dispnoe : Tidak ada Edema : Tidak ada Tanda dehidrasi : Tidak ada Pernafasan per menit : 23 x/menit Tekanan darah : 130/80 mmHg Nadi per menit : 82 x/menit Suhu : 36.5C
Pemeriksaan Obsetrikus Pemeriksaan Hasil Abdomen Membesar simetris, peritaltik (+) N Tinggi fundus uteri 36 cm Bagian tegang Kanan Bagian terbawah Kepala Denyut jantung janin 151x/menit Taksiran berat badan janin 3750 g Nyeri tekan Tidak ada His Tidak ada USG TAS (Transabdominal Sonography) Janin Tunggal, Letak Kepala FM (+), FHR (+) Plasenta corpus posterior menutupi seluruh OUI BPD 87,6 mm Air ketuban cukup Kesan: IUP (36-37) minggu + PK + AH + plasenta previa totalis
Kesimpulan Umur kehamilan (minggu) : 36-37 minggu Letak anak : Kepala Panggul : Normal Kehamilan resiko tinggi : Ada Perdarahan antepartum : Ada Inpartu : Belum Keadaan janin : Sehat Pecah ketuban (jam) : Belum pecah Pre-eklampsia : Tidak ada His : Tidak ada Komplikasi : Tidak ada Laboratorium Hb : 12,7 g/dL Ht : 33% Eritrosit : 3,88x10 6 /L Leukosit : 15,8x10 3 /L Trombosit : 312 x10 3 /L
DIAGNOSA SEMENTARA Fluxux pervaginam et causa plasenta previa totalis + MG + KDR(36-37 minggu) + PK + AH
RENCANA PERSALINAN Sectio caesarea.
Laporan Operasi Pasien dibaringkan dimeja operasi dengan infus dan kateter terpasang baik Dibawah spinal anastesi, dilakukan tindakan antiseptik pada dinding abdomen. Kemudian abdomen ditutup dengan doek steril kecuali lapangan operasi Dilakukan insisi pfanenstiel pada abdomen mulai dari kutis, subkutis hingga fascia sepanjang 10 cm Fascia digunting ke kiri dan ke kanan dengan menyisipkan pinset anatomis Otot dikuakkan secara tumpul Peritoneum digunting ke atas dan ke bawah Tampak uterus gravidarum sesuai usia kehamilan Plika vesikauterina digunting ke kiri dan ke kanan secara konkaf dan disisihkan secukupnya Uterus di insisi secara konkaf ke kiri dan ke kanan dan dipisahkan sesuai arah sayatan
Dengan menembus plasenta dan meluksir kepala, lahir bayi laki-laki, BB 3200 g, PB 46 cm, A/S=7/9, anus (+) Tali pusat diklem di dua tempat dan digunting diantaranya. Plasenta dilahirkan secara PTT, kesan lengkap Kedua tepi insisi uterus dijepit dengan oval klem. Kavum uteri dibersihkan dari sisa plasenta dengan kain kasa steril hingga bersih Dilakukan penjahitan uterus secara continuous interlocking, dilanjutkan dengan reperitonealisasi Kavum abdomen dibersihkan hingga bersih Abdomen ditutup lapis demi lapis Luka operasi ditutup dengan supratul dan kassa steril
TERAPI IVFD RL 20 gtt/menit Injeksi Ceftriaxone 1 gr/12 jam Injeksi Ketorolac 1 amp/8 jam Injeksi Ranitidin 1 amp/8jam
ANJURAN Awasi vital sign, kontraksi uterus, dan tanda-tanda perdarahan. Periksa darah lengkap post SC. Mobilisasi bertahap.
Follow Up Hari NH1 NH2 NH3 Sensorium Compos Mentis Compos Mentis Compos Mentis TD 120/70 mmHg 110/80 mmHg 130/80mmHg HR 72x/menit 74x/menit 70x/menit RR 23x/menit 22x/menit 24x/menit Suhu 36,1 0 C 36,8 0 C 36,5 0 C ASI - - - Abdomen Supel Supel Supel Kontraksi Kuat Kuat Kuat TFU 3 jari dibawah pusar 2 jari dibawah pusar 2 jari dibawah pusar Peristaltik + + + BAK + + + BAB - - - Flatus + + + Perdarahan pervaginam + + + Terapi - IVFD RL 20 gtt/menit - Injeksi Ceftriaxone 1gr/12 jam - Injeksi Ketorolac 1 amp/8 jam - Injeksi Ranitidin 1 amp/8jam
- Cefadroxil 2x500 mg - Asam Mefenamat 3x 500 mg - Vitamin B Complex 2x1 hari Analisa Kasus Teori Kasus Wanita 30 tahun keatas 3 kali lebih besar peluangnya mengalami plasenta previa daripada wanita yang lebih muda. Kejadian plasenta previa tiga kali lebih sering pada wanita multipara daripada primipara. Pasien berusia 25 tahun dan ini merupakan kehamilan ketiga. Perdarahan berulang tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri merupakan gejala utama dari plasenta previa. Darah bewarna merah segar Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari kemaluan yang sudah dialami sebanyak 2 kali. Darah berwarna merah segar dan pasien tidak merasakan nyeri. Teori Kasus Plasenta Previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Pemeriksaan USG untuk menentukan implantasi plasenta dan jarak tepi plasenta terhadap ostium. Dilakukan pemeriksaan USG TAS, dan didapati plasenta menutupi seluruh OUI. Kesan plasenta previa totalis + MG + KDR(36-37 minggu) + PK + AH
Ada 4 derajat abnormalitas yang diketahui yaitu plasenta letak rendah, plasenta previa marginalis, plasenta previa parsialis, plasenta previa totalis. Pasien didiagnosa dengan plasenta previa totalis + MG + KDR(36-37 minggu) + PK + AH. Penanganan aktif dilakukan pada usia kehamilan 37 minggu dengan plasenta previa totalis, yaitu berupa partus perabdominal (sectio cesarea).
Pada kasus ini, kehamilan diterminasi pada usia kehamilan usia 36-37 minggu.