Anda di halaman 1dari 21

Perancangan Game Android

Mari Buang Sampah
















Disusun Oleh
Candra Agus Listiono - 11112049
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
TELKOM CREATIVE INDUSTRIES SCHOOL
BANDUNG
2014

Section 1 : Latar Belakang
a) Pendahuluan

Pertumbuhan populasi penduduk di kota besar serta perkembangana zaman dan
teknologi yang sangat pesat saat ini, namun tanpa di landasi rasa tanggung jawab serta
cinta hidup bersih pada setiap penduduknya membuat kota-kota besar banyak dijumpai
sampah yang berserakan dengan jumlah yang tidak sedikit.
Hal ini deperburuk dengan beberapa orang dewasa yang dengan atau tanpa sadar
membuang sampah sembarangan di jalan, taman, maupun sungai di depat anak anak,
sehingga tidak sedikit anak anak sekarang ini meniru orang dewasa dengan membuang
sampah sembarangan
Dengan kata lain pendidikan ataupun promosi tentang mengklasifikasikan dan
membuang sampah pada tempatnya saja tidak cukup. Dan dengan dirancangnya game YBS
(Yuk buang sampah) ini diharapkan menjadi sebuah solusi untuk mengajarkan secara
interaktf terhadap anak anak. Dengan adanya dampak akibat apabila tidak dapat
membuang sampah pada tempatnya diharapkan dapat membuat anak anak mengerti
betapa pentinggnya membuang sapah pada tempatnya.

b) Point of view
Budaya hidup bersih
Budaya hidup besrih harus di tepakan kepana anak anak sejak dini supaya hidup bersih
bukan lagi paksaan melainkan menjadi kebutuhan setiap individu.
Disiplin
Sekarang ini banyak orang yang melanggar aturan, seperti aturan di ciptakan untuk
dilanggar. Hal ini di akibatkan oleh kurangnya sifat disiplin di setiap individu. Maka dari itu
perlu sekali ditanamkan sifat disiplin, bahkan sejak dini.

c) Fokus masalah
Kurangnya kesadaran penduduk akan hidup bersih
Membuang sampah sembarangan
Tidak mengklasifikasikan sampah berdasarkan jenis jenisnya
Orang dewasa baik sadar maupun tidak, membuang sampah di depan anak anak
sehingga tidak sedikit anak anak yang menirunya

d) Fenomena
Masyarakat sekarang ini banyak yang mengabaikan kebersihan. Mereka sudah tidak
perduli lagi dengang kebersihan lingkungan, banyak masyarakat yang membuang sampah
sembarangan. Tidak heran kalau kita akan melihat sampah berserakan dimanapun kita
berada. Membuang sampah sembarangan sudah menjadi budaya terutama di kota-kota
besar di Indonesia. Tidak heran kalau kita melihat anak anak membuang sampah
sembarangan.
Selepas sampah yang berserakan, sampah itu terdapat beberapa jenis. Lain jenis lain
pula cara penanggulangannya. Dan ini harus sudah mulai di terapkan untuk
mengklasifikasikan sampah. Ada sampah yang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk
diurai, bahkan bila tertimbun didalam tanah akan menimbulkan polusi tanah.

e) Opini
pengelolaan sampah di Indonesia masih menggunakanparadigma lama, kumpul angkut,
buang. Hal ini harus segera di ubah karena setiap sampah memiliki cara yang berbeda untuk
menanggulanginya. Prof. Enri Damanhuri

f) Issue
Positif
Mengklasifikasik sampah akan mempermudah dalam penanganannya.
Tidak semua sampah tidak berguna
Penanganan sampah yang tepat dapat menghasilkan uang.

Negatif
Membuang sampah di sungai, karena sunga mengalir jadi sampahnya akan hanyut.
Semua sampah sama saja, tidak peerlu di klasifikasi. Langsung saja buang di tempat
sampah
g) Data
Metode kuesioner terhadap anak anak (SD - SMP) secara acak di daerah kota
Bekasi tentang pengetahuan seputar sampah.
Buku tentang macam macam sampah dan cara menanggulanginya
Buku tentang Psikologi disiplin dan bertanggung jawab
Buku tentang mengasilkan uang dari sampah

h) Hipotesa
Dari data-data diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan awal, bahwa di era ini
perkembangan manusia sangat pesat tapi tidak di imbangi dengan kesadaran dan
tanggung jawab akan kebersihan lingkungan. Budaya hidup bersih perlu ditanamkan
sejak dini dan hal ini dapat dikenalkan pada anak anak dengan cara cara yang
menyenangkan dan interaktif.

i) Benchmarkin / Reference



Perancangan game ini terinspirasi dari mini game pada game boy advance Pokemon dalam gym
batu. Dalam mini game ini player harus memindahkan batu untuk dapat melawan gym masternya.
j) Mind Map


k) Problem solving

Perlu pembelajaran interaktif yang menyenangkan seperti game untuk anak anak
sebagai generasi penerus, mengenai mengklasifikasikan dan membuang sampah pada
masing-masing tempatnya. Dengan dirancangnya game buang sampah ini diharapkan dapat
membuat anak anak sebagai penerus bangsa sadar akan pentingnya budaya hidup bersih



Section 2 : Konsep Game
a) Game Name
Mari Buang Sampah
(MBS)
b) Logo

c) Definisi
Pengambilan judul didasari oleh ajakan untuk memulai budaya hidup bersih. Sebuah
ajakan untuk membuang sampah pada tempatnya.
Dan penggambaran logo disesuaikan oleh temanya serta target audiencenya. Logo ini
menggambarkan keseluruhan game, diamana ada tokoh utama yang sedang berlari untuk
membuang sampah pada masing masing tempatnya.





Section 3 : GDD

Game Design dokumen
Judul game : Mari Buang Sampah (MBS)
Genre : singel player maze vs. Time
Platfom : Android
Target Audience
Primary : Anak anak ( 10 sampai 16 tahun)
Secondary : Remaja Orang tua ( 17 40 tahun)
Tema : Mengklasifikasikan dan membuang sampah
Style : 2D, Sprite, chibi
Software : Photoshop, Pain tool SAI, Game Maker
Camera :Bird eye
Keyword :Kumuh, tercemar














Section 4 : Game Elemn
a) Karakter

Terdapat satu tokoh utama dalam permainan ini, dan item pendukung antara lain :
Tokoh utama Deskripsi Sifat Fisik
GABY




Seorang anak yang berasal dari
kota Bundang, dia cinta
lingkungannya dan
berkeinginan mengembalikan
kota Bundang kembali bersih
dan indah.
Baik
Suka menolong
Ceria
Semangat

Rambut hitam
Kulit cerah
Pakaian jaket merah
dan celana hijau
Sepatu

Perlengkapan tambahan :
Masker
Sarungtangan
Pakaian anti radiasi





Deskripsi : penggayaan karakter diambil dari penggayaan anak anak di kota besar.
Pemilihan warna disesuaikan dengan target audience agar menarik perhatia.






b) Sampah

Jenis Sampah Deskripsi Keterangan








Sampah sisa makanan (sisa apel)
Bersifat mudah busuk atau diurai
Dapat diolah menjadi pupuk

Tidak dapat di daur ulang

Sampah plastik (botol plastik)
Bersifat sulit diurai
Dapat didaur ulang
Keras, menimbulkan polusi udara berbahaya bila di
bakar.

Dapat di dur ulang

Sampah sisa makanan
Bersifat mudah busuk atau diurai
Dapat diolah menjadi pupuk

Tidak dapat di daur ulang

Sampah sisa makanan (sisa apel)
Bersifat sulit diurai
Dapat didaur ulang
Keras, menimbulkan polusi tanah bila dibiarka
tertimbun di dalam tanah.
Dapat di daur ulang





c) Tombol

Tombol Fungsi
In Menu In game
- Grak ke atas
- Gerak ke bawah
- Gerak ke kanan
- Gerak ke kiri



Section 5 : Game Play

d) Sinopsis

Kota Bundang dahulu adalah kota yang indah dan bersih seiring berkembangnya
zaman, teknologi, serta peningkatan populasi penduduk membuat kota ini mebjadi kumuh
dan tercemar.
Gaby adalah seorang anak pribumi yang rajin serta berjiwa ksatria, ingin
menyelamatkan kota kesayangannya agar kembali bersih seperti sedia kala dengan
mengklasifikasikan serta membuang sampah yang berserakan disekitar kota.

e) Story Line

1. Cut scene 1
Pemandangan kota Bundang yang indah juga bersih sehingga enak dipandang dan
udaranya pun bersih. Namun, seiring berjalannya waktu, kota ini berubah menjadi kota
kumuh dan tercemar beberapa sampah yang berserakan. Dan pada suatu hari Gaby berniat
untuk menyelamatkan kota kelahirannya agar kembali bersih.
2. Di dalam lingkungan rumah
Petualangan Gaby bermulai dari membersihkan lingkungan rumah yang berserakan
sampah rumah tangga.

3. Di dalam lingkungan halaman rumah
Setelah menyelesaikan atau membersihkan sampah-sampah di dalam rumah gaby
melanjutkan petualangannya untuk membersihkan sampah di halaman rumahnya. Sampah
yang ada antara lain sampah-sampah sisa perkebunan dan peternakan

4. Di dalam lingkungan taman kota
Setelah di lingkungan rumah benar benar bersih gaby melanjutkan petualangannya
untuk membersihkan taman kota

5. Cut Scene Lingkungan Kota
Setelah membersihkan lingkungan sekitar taman, Gaby mulai memasuki kota.
Pemandangan kota yang semakin kumuh membakar semangat Gaby untuk segera
membersihkan semua sampah sebelum terlambat.

6. Di dalam lingkungan Kota
Dalam lingkungan kota Gaby melanjutkan petualangannya yang semakin sulit
dengan ditemuinya sampah sampah yang memerlukan penanganan khusus seperti limbah
dan sampah lainnya yang berbahaya.

7. Setelah semua sampah mampu ditangani, kotapun kembali seperti dahulu kala,
dimana burung-burung berkicau, ikan-ikan berenang bebas di sungai tanpa khawatir akan
limbah. Dan semua orang bahagia.


MBS (Mari Bung Sampah) adalah permainan sigle player yang fokus pada membuang
sampah pada masing masing tempatnya untuk menyelamatkan kota dari kekumuhan. Game
yang bergenre Maze dengan goal membuang seluruh sampah tanpa menyisakan satupun
dengan batas waktu yang di tentukan.
Jumlah Players: 1
Waktu bermain setiap lokasi berbeda :
o Dalam rumah : 120 s
o Di halaman rumah : 90 s
o Di taman : 60 s
o Di kota : 30 s
Rules (Win, Lose, and Reward)

1. Rule Level 1 (Stage 1 : didalam rumah)
Tingkat kesulitan : mudah (sampah yang harus di buang sedikit)
Penggunaan item : -
Waktu : lama (120 s)
Win
Reward:
Animasi pendek tentang rumah yang bersih
ITEM (sarung tangan)
Lose
Reward :
Animasi pendek rumah penuh sampah

2. Rule Level 2 (Stage 2 : halaman rumah)
Tingkat kesulitan : Menengah (terdapat sampah yang mengharuskan
menggunakan ITEM dari level sebelumnya)
Penggunaan item : Sarung Tangan (dapat dari lvl1)
Waktu : Agak cepat (90 s)
Win
Reward :
Animasi pendek halaman bersih
ITEM (Masker)
Lose
Reward :
Animasi pendek halaman penuh sampah

3. Rule Level 3 (Stage 3 : taman kota)
Tingkat kesulitan : Sulit (terdapat sampah yang mengharuskan
menggunakan ITEM dari level sebelumnya)
Penggunaan item : Sarung Tangan (dapat dari lvl1)
Masker (dapa dari lvl2)
Waktu : Cepat (60 s)
Win
Reward :
Animasi pendek halaman bersih
ITEM (Pakaian anti radiasi)
Lose
Reward :
Animasi pendek taman kota penuh sampah

4. Rule Level 4 (Stage 4 : pinggiran kota)
Tingkat kesulitan : Sulit (terdapat sampah yang mengharuskan
menggunakan ITEM dari level sebelumnya)
Penggunaan item : Pakaian anti radiasi (dapat dari lvl3)
Waktu : Sangat cepat (30 s)
Win
Reward :
Animasi pendek kota bersih
ITEM (Karakter Baru)
Lose
Reward :
Animasi pendek kota penuh sampah

Additional Objectives
Time plus
Untuk memperoleh waktu tambahan didalam gameplayer dapat mengambil mini item
berbentuk jam, maka otomatis watu bertambah 5 second.
Items
Setelah menyelesaikan game di setiap level akan mendapat item yang akan mendukung
permainan pada level selanjutnya

Level 1 : Sarung tangan
Level 2 : Masker
Level 3 : Pakaian Anti radiasi
Level 4 : karakter baru



Starting a New Game

Single Player
Untuk memulai permainan single player, player harus menekan tombol
mulai pada menu utama. Setelah itu player akan masuk ke dalam cerita. Kemudian
player memulai masuk dalam interface game pada level 1.

Ending the Game
Permainan berakhir ketika semua sampah pada lokasi atau level tersebut telah
dibuang pada masing-masing tempatnya.

Ending 1 : jika sampah diletakan atau dibuang bukan pada tempatnya
Ending 2 : jika waktu pada setiap levelnya habis sebelum menyelesaikan game


Section 6 : Game Interface
f) Game Flow


g) Interface












Section 8 : Sound
a) BackGroundMusic ( BGM )

BGM di main menu bertempo lambat.
Instrumantal di dominasi oleh suara terompet, biola, dan gitar.
Di dalam game saat waktu mendekati nol atau game akan berakhir tempo BGM akan
meningkat, sehingga memicu adrenalin pemain

b) Sound Effects ( SFX )

Sound Effect tombol saat di tekan berupa sound seperti cling
Sound Effect orang berjalan dan berlari
Sound Effect saatt meletakkan sampah berupa sound seperi benda jatuh
Sound ceria disaat player mendapatkan item baru



Section 8 : Buku & Daftar Pustaka
Dalam perancangan game ini menggunakan beberapa buku sebagai referensi dan
landasan teori. Buku buku tersebut antara lain ;



Hanurawan, Fattah , Bandung - 2010). Psikologi sosial suatupengantar : PT Remaja
Rosdakarya Universitas Negeri Malang
Wahyono, Sri dan Sahwan, Firman. Jakarta - 2011. Membuat pupuk organik granul dari
limbah : Argo Media
Safanayong, Yongki. Jakarta - 2006. Desain Komunikasi Visual Terpadu : Arte Intermedia
Darmaprawira, Sulasmi : Bandung - 2002. Warna teori dan kreatifitas penggunannya :
Penerbit ITB

Anda mungkin juga menyukai