Anda di halaman 1dari 5

Tugas Softskill

Ekonomi Koperasi
Dasar Hukum dan prinsif Koperasi





Nama : Aang Kunaefi
Kelas : 2ea26
Npm : 10213007
Dosen : Apriana Anggraeni Bangun




Dasar - dasar hukum di Indonesia
Dasar hukum Koperasi Indonesia adalah UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.UU
ini disahkan di Jakarta pada tanggal 21 Oktober 1992, ditandatangani oleh Presiden RI Soeharto,
dan diumumkan pada Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 116.

Dengan terbitnya UU 25 Tahun 1992 maka dinyatakan tidak berlaku UU Nomor 12 Tahun 1967
tentang Pokok-pokok Perkoperasian, Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 23, dan
Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 2832
Pengertian Ada lima istilah yang berkaitan dengan koperasi yang dijelaskan dalam UU 25/1992,
Pasal 1.

Berikut ini kutipan lengkap bunyi Pasal 1.
Dalam Undang-undang ini yang dimaksudkan dengan :
1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum Koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus senagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut kehidupan koperasi.
3. Koperasi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang.
4. Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan Koperasi.
5. Gerakan Koperasi adalah keseluruhan organisasi Koperasi dan kegaiatn perkoperasian yang
bersifat terpadu menuju tercapainya cita-cita bersama Koperasi.






Undang-undang yang mengatur koperasi
1. Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
2. Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan
Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
3. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah
4. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam oleh
Koperasi
5. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada Koperasi.
6. Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PPK No. 36/Kep/MII/1998 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penggabungan dan Peleburan Koperasi
7. Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PKM No. 19/KEP/Meneg/III/2000 tentang
Pedoman kelembagaan dan Usaha Koperasi
8. Peraturan Menteri No. 01 tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan,
Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
Berdasarkan UU No. 12 tahun 1967 hukum yang telah ditetapkan. Dalam undang-undang,
koperasi merupakan organisasi kerakyatan bersifat sosial, anggotanya orang-orang yang
termasuk dalam tatanan ekonomi bersifat usaha bersama dan berazazkan pada kekeluargaan,
maka dari itu koperasi di Indonesia di lindungi oleh badan
ini yang dimaksudkan dengan :
Koperasi adalah suatu organisasi bisnis yang di operasikan secara bersama berdasarkan prinsip-
prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berazazkan kepada kekeluargaan. Bertujuan untuk
mencapai kepentingan ekonomi bersama dan meningkatkan kesejahteraan bersama anggotanya
maupun orang banyak yang membutuhkan.
1. Perkoperasian adalah suatu hal yang sangat berkaitan dengan kehidupan koperasi.
2. Koperasi Primer ialah suatu koperasi yang didirikan oleh sekurangnya 20 orang dimana
setiap anggotanya berjumlah perseorangan.
3. Koperasi Sekunder adalah gabungan suatu badan koperasi yang memiliki jangkauan
kerjanya sangat merata dan luas.
4. Gerakan Koperasi adalah keseluruhan organisasi koperasi dan kegiatan perkoperasian
yang bersifat terpadu dan terarah untuk menuju tercapainya suatu cita-cita bersama




Apakah Prinsif ekonomi koperasi sesuai dengan kebutuhan
bangsa Indonesia ?
Ya, dalam Pasal (5) UU No.25 Koperasi tahun 1992 diuraikan bahwa :
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota;
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
e. Kemandirian.
Bangsa indonesia merupakan negara berkembang yang membutuhkan wadah untuk
mensejahterahkan masyarakatnya, anatara lain dengan adanya koperasi. Karena koperasi bersifat
sukarela dan terbuka, maka masyarakat yang ingin menintipkan uangnya ke koperasi juga ikut
serta membangun negara. Karena koperasi mempermudah anggotanya untuk meminjam modal
selama digunakan dan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh anggotanya.
Pengelolaan dilakukan secara demokratis, ini adalah salah satu kesamaan dengan sistem negara
kita yang berlandaskan demokrasi, dengan adanya faktor yang sudah disebut tadi, maka
masyarakat yang menjadi anggota koperasi juga dapat menyatakan pendapatan mengenai
perkembangan kinerja maupun peraturan yang ada di koperasi selama tidak bertentangan dengan
pertaturan yang telah ada.
Pembagian balas jasa yang terbatas terhadap modal, maksudnya adalah bila kita menitipkan uang
kepada koperasi sejumlah uang tertentu, maka koperasi membalas jasa sesuai dengan uang yang
telah dititipkan kepada koperasi, mengenai hal ini, adalah bentuk keadilan dari prinsip koperasi
agar semakin rajin menitip kan uang nya ke koperasi, semakin sering menitipkan uang, semakin
besar modal koperasi untuk meminjamkan kepada anggota koperasi yang membutuhkan dana
untuk membangun usahanya.
Kemandirian, selama ini kita mengenal dalam meminjam dan menitipkan uang melalui bank.
Dengan ada nya koperasi, maka ketergantungan itu secara tidak langsung berkurang. Bila kita
membutuhkan uang untuk keperluan sehari-hari, keperluan penambahan modal usaha, maupun
membeli barang konsumsi, maka tidak perlu lagi meminjam kepada koperasi. Cukup dengan
menitipkan kepada koperasi uang yang secara sukarela telah kita titipkan, untuk digunakan di
masa yang akan datang.
Berdasarkan penjelasan diatas bangsa Indonesia membutuhkan koperasi untuk
menggerakan perekonomian, karena koperasi tersebut bersifat sukarela dan terbuka sehingga
masyarakat atau anggota koperasi tidak terbebani dengan adanya persyaratan yang memberatkan
sesorang terlibat dalam koperasi terutama dalam pinjaman dana untuk modal usaha karena dalam
Koperasi tersebut tidak ada jaminan dan tidak ada bunga namun dilakukan berdasarkan dengan
bagi hasil sesuai dengan jasa usaha masing-masing. Dalam Koperasi di Indonesia, menurut UU
no. 25/1992, didefinisikan badan usaha yg beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi dengan berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Di Indonesia prinsip koperasi
telah dicantumkan dalam UU No. 12 Tahun 1967 dan UU No. 25 Tahun 1992.
Prinsip koperasi Indonesia:

Selalu melakukan trade off
Biaya adalah segala seuatu yang akan anda korbankan untuk memperoleh sesuatu
Orang rasional berfikir hidup secara bertahap
Orang selalu bereaksi terhadap insentif
Perdagangan dapat menguntungkan semu pihak
Pasar secara umum merupakan wahan yang baik guna mengkoorninasikan kegiatan ekonomi
Pemerintah adakalanya dapat memeperbaiki hasil kerja dan mekanisme pasar
Standart hidup suatu negara tergantung pada kemampuan memroduksi suatu barang dan jasa
Harga- harga akan meningkat apabila mencetak uang terlalu banyak
Masyarakat menghadapi trade off jangka pendek antara infasi dan penganguran

Prinsip ekonomi koperasi yang sesuai dengan kebudayaan Indonesia:
Koperasi selalu melakukan trade off untuk mencapai keuntungan yang diharapkan
Hasil perdagangan dapat menguntungkan semua pihak ( anggota koperasi )
Biaya biaya yang berasal dari anggota dipakai untuk memperoleh suatu laba
Koperasi dimiliki oleh semua anggota koperasi
Koperasi juga memberi ruang dalam pembelajaran demokrasi, implementasi prinsip-prinsip
gotong-royong, keterbukaan, tanggung jawab dan kebersamaan yang juga dapat menjadi modal
dasar bagi pembangunan ekonomi yang mandiri. Dengan demikian, akan memberi ruang dan
kesempatan pula bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh kesejahteraan ekonomi, ruang dan
kesempatan untuk menata persatuan dan solidaritas bangsa

Anda mungkin juga menyukai