Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

Hormon Insulin dan Glukagon


Faridah Tsuraya (1512100051)
Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: tsuraya.faridah12@mhs.bio.its.ac.id
AbstrakSistem
endokrin
adalah
sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi
dan mengatur hormone dalam aliran darah untuk
mengatur fungsi tubuh seperti metabolisme,
pertmbhan, reproduksi, regulasi osmotic dan regulsi
ionik. Beberapa hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin adalah insulin dan glukagon yang
berfungsi dalam metabolisme. Praktikum ini
bertujuan untuk mengetahui fungsi hormonehormon endokrin dan respon fisiologis manusia
terhadap hormone endokrin serta melakukan uji
kadar glukosa darah menggunakan glucometer. Alat
dan bahan yang digunakan adalah glucometer, strip
glukotest accu check, blood lanset, kapas, alcohol
70% dan probandus puasa dan 2 probandus setelah
makan. Hasil yang diperoleh adalah probandus yang
makan setelah 2 jam memiliki kadar glukosa 91
mg/dl dan 90 mg/dl setelah aktivitas, 86 mg/dl dan 91
mg/dl pada probandus ke-2. Probandus puasa
memiliki kadar glukosa 91 mg/dl dan 104 setelah
aktivitas dan 96 mg/dl dan 83 mg/dl pada probandus
ke-4 yang tidak melakukan aktivitas. Hasil tersebut
menunjukkan kenormalan kadar glukosa darah pada
masing-masing probandus, namun perbedaan
tersebut dipengaruhi factor berat badan, makanan,
aktivitas, dan metabolisme masing-masing.
Kata kunciEndokrin, Glukagon, Hormon, Insulin,
Metabolisme, Probandus

I. PENDAHULUAN
Sistem endokrin merupakan sekelompok
organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi
internal),
yang
fungsi
utamanya
adalah
menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon
secara langsung ke dalam aliran darah. Kelenjar
endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang
mempunyai susunan mikroskopis sangat sederhana.
Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel,
lempengan atau gumpalan sel disokong oleh
jaringan ikat halus yang banyak mengandung
pembuluh kapiler. Kelenjar endokrin tidak
memiliki saluran, hasil sekresi dihantarkan tidak
melaui saluran, tapi dari sel-sel endokrin langsung
masuk ke pmbuluh darah. Selanjutnya hormon
tersebut dibawa ke sel-sel target (responsive cells)
tempat terjadinya efek hormon. Sedangkan ekresi
kelenjar eksokrin keluar dari tubuh kita melalui
saluran khusus, seperti uretra dan saluran kelenjar
ludah. [1]

Hormon adalah senyawa organik yang


dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu).
Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan,
reproduksi, tingkah laku, keseimbangan dan
metabolisme. Hormon masuk ke dalam peredaran
darah menuju organ target. Jumlah yang dibutuhkan
sedikit namun mempunyai kemampuan kerja yang
besar dan lama pengaruhnya karena hormon
mempengaruhi kerja organ dan sel. [2]
Hormon terdiri dari 2 jenis berdasarkan
struktur kimiawinya yaitu hormon yang terbuat dari
peptida (hormon peptida) dan hormon yang terbuat
dari kolesterol (hormon steroid). Perbedaan saraf
dan hormon adalah saraf bekerja cepat dan
pengaruhnya cepat hilang. Sedangkan hormon
bekerja lambat dan pengaruhnya lama. [2]
Ada beberapa kelompok sel pada
pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans
berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormon insulin. Hormon ini
berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam
darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati
dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen
untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan
menyebabkan
penyakit
diabetes.
Selain
menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan
hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan
hormon insulin. [3]
Kadar glukosa darah adalah istilah yang
mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah.
Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum,
diatur dengan ketat di dalam tubuh. Umumnya
tingkat gula darah bertahan pada batas-batas yang
sempit sepanjang hari (70-150 mg/dl). Tingkat ini
meningkat setelah makan dan biasanya berada pada
level terendah pada pagi hari, sebelum orang
makan. [4]
Ada beberapa tipe pemeriksaan glukosa
darah. Pemeriksaan gula darah puasa mengukur
kadar glukosa darah selepas tidak makan
setidaknya 8 jam. Pemeriksaan gula darah
postprandial 2 jam mengukur kadar glukosa darah
tepat selepas 2 jam makan. Pemeriksaan gula darah
ad random mengukur kadar glukosa darah tanpa
mengambil kira waktu makan terakhir. [4]

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN


METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilakukan pada 27 Oktober
2014 di Laboratorium Botani, Biologi, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah glucometer, strip glukotest
accu check, blood lanset, kapas, alcohol 70%,
darah probandus puasa, dan darah probandus
setelah makan.
C. Cara Kerja
Disiapkan 4 probandus dengan jenis
kelamin yang sama dan berat badan yang sama
(selisih 3 kg), probandus yang melakukan
puasa minimal 8 jam sebelum pengambilan
darah, probandus yang lain makan dalam jumlah
cukup 2 jam sebelum pengukuran kadar gula
darah. Disiapkan glucometer dan strip glukotest.
Ujung jari dibersihkan dengan kapas beralkohol
dan dibiarkan mengering. Ujung jari ditusuk
dengan menggunakan lanset steril dan 1-2 tetes
darah pertama dibuang. Strip glukotest
dimasukkan pada glucometer dan ditunggu
hingga terlihat gambar tetesan darah. Darah
diteteskan pada tempat reagen di strip glukotest.
Ditunggu hingga nilai kadar glukosa darah
tertera pada glucometer. Dilakukan pengukuran
kadar glukosa darah kedua kalinya setelah 1
probandus makan dan 1 puasa melakukan
aktivitas dan 1 probandus makan dan 1 puasa
tidak melakukan aktivitas.

terkontaminasi bakteri, probandus puasa 2 orang


dan probandus setelah makan 2 orang untuk
membedakan kadar gula darah dengan berbagai
factor yang mempengaruhi yaitu makanan dan
aktivitas.
Cara kerja yang dilakukan adalah disiapkan
2 probandus puasa dan 2 probandus makan 2-3 jam
untuk mengetahui perbedaan kadar gula darah yang
dipengaruhi factor makanan. Keempat probandus
ini memiliki berat badan yang sama (selisih 3 kg)
agar tidak terdapat factor lain yaitu berat badan
pada pengukuran kadar gula darah. Disiapkan
glucometer dan glukostrip untuk mengukur kadar
gula darah. Ujung jari dibersihkan dengan alcohol
agar tidak terkontaminasi bakteri ketika
pengambilan darah. Ditunggu hingga mongering
agar alcohol tidak bercampur dengan darah pada
saat pengambilan darah. Ujung jari ditusuk
menggunakan lanset steril untuk mempermudah
mengambilan darah, 1-2 tetes darah pertama
dibuang agar tidak terdapat banyak darah yang
digunakan, darah dioleskan ke strip glukotest yang
telah dipasang pada glucometer untuk mengetahui
ukuran kadar gula darah. Ditunggu hasil angka
yang keluar pada glucometer, angka tersebut
merupakan hasil test kadar gula darah pada masingmasing probandus. Dilakukan pengujian ke-2
setelah 1 probandus makan dan 1 probandus puasa
melakukan aktivitas, dan 1 probandus makan dan 1
probandus puasa tidak melakukan aktivitas untuk
mengetahui factor aktivitas yang mempengaruhi
naik turunnya kadar gula darah.
b).Tabel dan Pembahasan

I. HASIL DAN PEMBAHASAN


a). Fungsi Perlakuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui
fungsi hormone-hormon endokrin dan respon
fisiologis manusia terhadap hormone endokrin serta
melakukan uji kadar glukosa darah menggunakan
glucometer.
Alat yang diperlukan dalam praktikum ini
adalah glucometer yang digunakan untuk mengukur
kadar gula darah Prinsip kerja glucometer adalah
glukosa dalam darh dioksidasi oleh enzim glukosa
oksidase (yang ada dalam strip) menjadi glucagon.
Proses pemecahan glukosa menjadi glucagon
menimbulkan electron yang kemudian dibaca oleh
sensor yang terdapat pada alat. [5 ] Strip glukotest
accu
check
digunakan
sebagai
tempat
diletakkannya darah yang nantinya akan dipasang
dan dibaca oeh glucometer, blood lanset digunakan
untuk mengambil darah probandus. Kapas
digunakan sebagai sterilisasi ujung jari dengan
alcohol dan untuk menyerap darah yang berlebih.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah alcohol 70% untuk sterilisasi ujung dari
sebelum dan sesudah pengambilan darah agar tidak

Tabel 1. Kadar Gula Darah Probandus


No
.

Probandus

Berat badan
(kg)

1.
2.
3.
4.

Citra
Devi
Yuvita
Faridah

51
47
57
55

Sebelum
aktivitas
(mg/dL)
91
86
91
96

Sesudah
aktivitas
(mg/dL)
90
*91
104
*83

Keterangan : *tidak melalukan aktivitas


Dari table di atas dapat diketahui bahwa
kadar gula darah seseorang dapat dipengaruhi oleh
berat badan, berat badan lebih tinggi maka kadar
gula darahnya juga tinggi.
Kadar gula darah normal adalah 80-120
mg/dl (pada kondisi puasa), 100-180 mg/dl (kondisi
setelah makan), dan 100-140 mg/dl (pada kondisi
istirahat/tidur). [6]
Citra memiliki kadar gula 91 mg/dL setelah
makan 2-3 jam sebelum melakukan aktivitas. Devi
memiliki
kadar
gula
86
mg/Dl.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN


Respon peningkatan kadar glukosa darah setelah
makan berhubungan dengan sifat monosakarida
yang diserap , jumlah karbohidrat yang dikonsumsi
, tingkat penyerapan dan fermentasi kolon. [7]
Yuvita memiliki kadar gula darah 91 mg/dL dan
Faridah memiliki kadar gula darah 96 mg/dL.
Mekanisme kadar gula orang puasa adalah
pengurangan konsumsi kalori secara fisiologis akan
mengurangi sirkulasi hormon insulin dan kadar
gula darah. Ini akan meningkatkan sensitivitas
hormon insulin dalam menormalkan kadar gula
darah dan menurunkan suhu tubuh. [7] Kadar gula
Citra mengalami penurunan menjadi 90 mg/dL
setelah melakukan aktivitas, sedangkan Yuvita
mengalami kenaikan menjadi 104 mg/Dl. Hal ini
dipengaruhi karena adanya aktivitas fisik yang
dapat menurunkan kadar gula darah. Yuvita
mengalami penurunan karena sedang berpuasa.
Faridah mengalami penurunan kadar gula menjadi
83 mg/dL. Penurunan dan kenaikan kadar gula
darah ini dapat dipengaruhi oleh metabolisme dari
masing-masing individu itu sendiri.

Sebaliknya pada probandus yang melakukan


aktivitas dapat menurunkan kadar gula darahdapat
dipengaruhi factor metabolisme tubuh dan hormone
yang bekerja cepat pada masing-masing probandus.
Kelenjar pankreas memproduksi hormone
insulin dan glucagon. Hormon insulin berperan
dalam mengubah glukosa menjadi glikagon agar
dapat menurukan kadar gula dalam darah. Insulin
akan meningkat setelah kita makan. Setelah makan,
maka kadar glukosa dalam darah akan naik karena
tubuh mendapatkan glukosa dari pemecahan
makanan tersebut. Tubuh mengambil kelebihan
glukosa dengan cara mensekresikan insulin untuk
menyeimbangkannya pada kadar normal. Glukagon
berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa
sehingga kadar glukosa naik. Pada saat kita
berpuasa. Karena tubuh tidak mendapatkan asupan
glukosa
ketika
berpuasa,
maka
tubuh
mensekresikan glukagon untuk menyeimbangkan
kekurangan glukosa tersebut [7]

c). Mekanisme Kerja Insulin dan Glukagon

d). Mekanisme Insulin dan Glukagon secara


Fisiologis

Mekanisme
setelah
makan
adalah
peningkatan glukosa darah segera setelah makan
menstimulasi sekresi insulin dan supresi glukagon.
Hal itu bersamaan pula dengan pemasukan glukosa
ke dalam hati, stimulasi sintesis glikogen, dan
penghambatan degradasi glikogen. Perubahan ini
juga memicu produksi glukokinase (enzim pertama
untuk membakar glukosa menjadi energi melalui
proses glikolisis), penyediaan substrat- substrat
untuk sintesis glikogen, dan pengaktifan asetilCoA karboksilase (enzim untuk sintesis asam
lemak di hati, kemudian asam lemak ditranspor ke
jaringan adiposa dalam bentuk lemak). Sintesis
glikogen serupa, juga terjadi di otot. [8] Pada hasil
probandus setelah makan didapatkan kadar gula
yang cukup, namun hal ini tergantung pada berat
badan dan metabolisme masing-masing probandus.
Pada waktu puasa, glikogen hati dipecah
dari hati untuk meningkatkan kadar glukosa darah.
Jika terjadi puasa yang lebih panjang, glikogen hati
habis dan terjadi glikoneogenesis dari asam amino
dan gliserol di dalam hati. [9] Pada hasil didapatkan
kadar gula darah yang tinggi, namun masih normal.
Tetapi tergantung juga pada factor berat badan dan
metabolisme masing-masing probandus.
Aktivitas fisik yang kurang dapat
menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah.
Aktivitas fisik merupakan gerakan yang dihasilkan
oleh kontraksi otot rangka yang memerlukan energi
melebihi pengeluaran energi selama istirahat. [10]
Hal ini sesuai dengan probandus Devi yang
mengalami kenaikan kadar gula darah ketika tidak
mengalami aktivitas. Pada probandus Faridah tidak
melakukan aktivitas namun gula darah menurun.

Mekanisme kerja insulin dimulai dengan berikatnya


insulin dengan reseptor glikoprotein yang spesifik
pada permukaan sel sasaran.
Reseptor ini terdiri dari 2 subunit yaitu:
a. Subunit yang besar dengan BM 130.000 yang
meluas ekstraseluler terlibat pada pengikatan
molekul insulin [11]
b. Subunit yang lebih kecil dengan BM 90.000
yang dominan di dalam sitoplasma mengandung
suatu kinase yang akan teraktivasi pada pengikatan
insulin dengan akibat fosforilasi terhadap subunit
itu sendiri (autofosforilasi). Kelainan reseptor
insulin dalam jumlah, afinitas ataupun keduanya
akan berpengaruh terhadap kerja insulin. Down
Regulation adalah fenomena dimana jumlah ikatan
reseptor insulin jadi berkurang sebagai respon
terhadap kadar insulin dalam sirkulasi yang
meninggi kronik, contohnya pada keadaan adanya
korsitol dalam jumlah berlebihan. Sebaiknya jika
kadar insulin rendah, maka ikatan reseptor akan
mengalami peningkatan. Kondisi ini terlihat pada
keadaan latihan fisik dan puasa. [11]
Sekresi insulin terutama di atur oleh
konsentrasi glukosa darah. akan tetapi asam amino
darah dan faktor-faktor lain juga memengang
peranan penting. Kadar glukosa darah normal
waktu puasa adalah 80 sampai 90 mg/100 ml
kecepatan sekresi insulin minumun. Waktu
konsentrasi glukosa darah meningkat di atas 100
mg/100 ml darah, kecepatan sekresi insulin
meningkat cepat mencapai puncaknya yaitu 10
sampai 20 kali tingkat basal konsentrasi glukosa
darah antara 300 dan 400 ml,jadi peningkatan
sekresi insulin akibat rangsangan glukosa adalah

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN


dramatis dalam kecepatan dan sangat tingginya
kadar sekresi yang di capai. selanjutnya
penghentian sekresi insulin hampir sama cepat
terjadi dalam beberapamenit setelah pengurangan
konsentrasi glukosa darah kembali ke tingkat puasa
[11]

5. Kecepatan perubahan hormon dari bentuk


inaktif menjadi bentuk yang aktif.
6. Jarak, perubahan dari salah satu faktor di
atas merupakan perbahan dari jumlah
aktivitas pada organ sasaran.
g). Standart Gula Darah

e). Homeostatis
Homeostasis berfungsi dalam menjaga
stabilitas lingkungan internal secara konstan relatif
yang dinamis, untuk menyelenggarakan seluruh
aktivitas sel dalam tubuh, yang memerlukan
berbagai bahan dari lingkungan secara konstan,
misalnya oksigen, nutrien, dan garam. Perubahan
lingkungan
internal
dalam
tubuh
dapat
mempengaruhi aktivitas sel dalam tubuh yang
menghasilkan bermacam-macam hasil sekresi sel
bermanfaat dan berbagai zat sisa yang dialirkan ke
lingkungan internal berupa cairan ekstraseluler.
Oleh karena itu jika aktivitas sel dalam tubuh
terganggu maka pengambilan zat dari lingkungan
luar dan pengeluaran zat dari dalam tubuh akan
berubah, dan perubahan tersebut akan mengubah
keadaan lingkungan internal.[12]
Hormon homeostasis metabolik berespons
terhadap perubahan yang terjadi dalam asupan
makanan dan status fisiologis dengan cara
sedemikian sehingga ketersediaan bahan bakar
dapat disesuaikan. Insulin dan glukagon secara
terus-menerus berfluktuasi sebagai respon terhadap
pola makan kita sehari-hari maka dianggap sebagai
hormon yang utama dalam homeostasis metabolik
di samping hormon-hormon tambahan lain seperti
epinefrin, norepinefrin, dan kortisol. Homeostasis
metabolik juga dipengaruhi oleh kadar metabolit
yang beredar dalam darah dan sinyal neuron.

Nilai Normal Glukosa Dalam dapat


dihitung
dengan berbagai cara dan kriteria yang berbeda.
Berikut ini tabel penggolongan kadar glukosa
dalam darah dengan metode enzimatik. [15]

*DM : Diabetes Militus

Mekanisme
homeostatik
berperan
untuk
memasukkan glukosa ke dalam sel dan
penggunaannya oleh jaringan tubuh. Bila kadar
gula turun, mekanisme pelepasan gula simpanan
glikogen dalam sel (atau dari glukoneogenesis)
terbuka, sehingga kadar normal tetap terpelihara.
[8]
f). Faktor-faktor Penyebab Kerja Hormon
Faktor yang mempengaruhi kerja hormon pada
organ sasaran : [14]
1. Kecepatan sintesis hormon dan sekresi
hormon dan kelenjarnya
2. Sistem transportasi hormon di dalam
plasma (spesifik carrier protein)
3. Reseptor hormon khusus yang terdapat
pada organ sasaran yang berbeda dengan
letak reseptornya
4. Kecepatan degradasi hormone

1V. KESIMPULAN
Hormon-hormon yang terdapat dalam
system endokrin salah satunya adalah insulin dan
glucagon yang berperan dalam pengatur kadar gula
dalam darah. Tubuh mengambil kelebihan glukosa
dengan cara mensekresikan insulin untuk
menyeimbangkannya pada kadar normal. Glukagon
berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa
sehingga kadar glukosa naik. Pada saat kita

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN


berpuasa. Karena tubuh tidak mendapatkan asupan
glukosa
ketika
berpuasa,
maka
tubuh
mensekresikan glukagon untuk menyeimbangkan
kekurangan glukosa tersebut. Aktivitas fisik yang
kurang dapat menyebabkan peningkatan kadar
glukosa darah. glucometer yang digunakan untuk
mengukur kadar gula darah Prinsip kerja
glucometer adalah glukosa dalam darh dioksidasi
oleh enzim glukosa oksidase (yang ada dalam strip)
menjadi glucagon. Proses pemecahan glukosa
menjadi glucagon menimbulkan electron yang
kemudian dibaca oleh sensor yang terdapat pada
alat.
V. DAFTAR PUSTAKA
[1] Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi
Kedokteran : dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC
[2] J. H. Green. 2002. Fisiologi Kedokteran.
Tangerang : Binarupa Aksara
[3] Mc Wright, Bodga MD. 2008. Paduan Diabetes
Melitus , Edisi Baru. Jakarta: PT Pustakakarya.
[4] Henrikson J. E., Bech-Nielsen H., 2009. Blood
Glucose
Levels.
Available
from:
http://www.netdoctor.co.uk/healthadvice/facts/diab
etesbloodsugar. htm
[5] Hones, J. , Muller, P., & Surrige, N. 2008. The
Technology behind glucose meters : test strips.
Diabetes Technol Ther, 10, S10-S26
[6] Siswono. 2002. Glisemik Bahan Pangan
Perspektif Baru pada formulasi prosuk pangan
untuk penderita diabetes. IPB : Bogor
[7] Shils, M.E., Shike, M., Olson, J., and Ross, C.,
2005. Fiber and Other Dietary Factors Affecting
Nutrient Absorption and Metabolism. In: Jenkins,
DJA., Wolever, TMS., Jenkins, AL., ed. Modern
Nutrition in Health and Disease. 10th ed. USA:
Lippincott Williams and Wilkins. 679-689.
[8] Nurachman, Zeily. 2003. Diabetes. Bandung:
ITB
.[9] Ganong, W., 2001. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran Edisi 20. Jakarta : EGC
[10] Colberg SR, Sigal RJ, Fernhall B, Judith G.
Regensteiner, Blissmer BJ et al (2010). Exercise

and Type 2 Diabetes. The American College of


Sports Medicine and the American Diabetes
Association: joint position statement. Diabetes Care
33, e147e167
[11] Asman Manaf. 2006. Insulin: mekanisme
sekresi dan aspek metabolisme. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV.UI : Jakarta
[12] Isnaeny, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan.
Penerbit Kanisius : Yogyakarta
[13] Cranmer H., Shannon M., 2009.
Hypoglycemia.
Disadur
http://emedicine
.medscape.com/article/802334-overview.
[14] Isma, Suss. 2014. Faktor yang mempengaruhi
kerja hormon pada organ sasaran. Universitas
Sumatera Utara.
[15] Dalimartha, Setiawan. 2004. Ramuan
tradisional untuk pengobatan diabetes mellitus.
Cetakan 9. Jakarta : Penebar Swadaya

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN


LAMPIRAN
Tabel Perlakuan
No
.
1.

Perlakuan

Keterangan
Disiapkan 4 probandus dengan jenis kelamin yang
sama dan berat badan yang sama (selisih 3 kg),
probandus yang melakukan puasa minimal 8 jam
sebelum pengambilan darah, probandus yang lain
makan dalam jumlah cukup 2 jam sebelum
pengukuran kadar gula darah.

2.

Disiapkan glucometer dan strip glukotest.

3.

Ujung jari dibersihkan dengan kapas beralkohol dan


dibiarkan mengering.

3.

Ujung jari ditusuk dengan menggunakan lanset steril


dan 1-2 tetes darah pertama dibuang.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN


4.

Strip glukotest dimasukkan pada glucometer dan


ditunggu hingga terlihat gambar tetesan darah.

5.

Darah diteteskan pada tempat reagen di strip


glukotest. Ditunggu hingga nilai kadar glukosa darah
tertera pada glucometer.

6.

Dilakukan pengukuran kadar glukosa darah kedua


kalinya setelah 1 probandus makan dan 1 puasa
melakukan aktivitas dan 1 probandus makan dan 1
puasa tidak melakukan aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai