NO. DOKUMEN
SOP-RESKRIM MAROS-009
NO. REVISI
009
HALAMAN
Halaman 1 dari 13
DIBUAT OLEH
DIPERIKSA OLEH
DISAHKAN OLEH
KAURBIN OPS
KASAT RESKRIM
KAPOLRES MAROS
MAX D. PALILINGAN, SH
IPTU NRP. 58050278
IMRAN, SE
AKP NRP. 65110375
1.
Tujuan
Untuk digunakan sebagai pedoman bagi petugas Polri dan
masyarakat dalam prosedur pemeriksaan perkara tindak pidana secara
transparan dan akuntabel.
2.
Pedoman/Acuan
2.1
2.2
2.3
2.4
3.
Pengertian
3.1
NO. REVISI
009
HALAMAN
Halaman 2 dari 13
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
NO. REVISI
009
HALAMAN
Halaman 3 dari 13
3.9
3.10
3.11
3.12
3.13
3.14
3.15
3.16
NO. REVISI
009
HALAMAN
Halaman 4 dari 13
4.
Alat
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
5.
Komputer
Printer
Alat Tulis
Meja dan kursi sesuai kebutuhan
Tape Recorder dan alat-alat elektronik
pendukung pemeriksaan (bila diperlukan)
Kelengkapan Administrasi Penyidikan
sebagai
sarana
Prosedur Pemeriksaan
5.1
Tahap Persiapan
a. Penyidik/penyidik pembantu menyiapkan daftar pertanyaan
yang dapat memenuhi
unsur-unsur
pasal
yang
dipersangkakan. Daftar tersebut mengacu pada Tabel
Pemenuhan Unsur Pasal dengan tujuan agar Pertanyaan
dapat disampaikan secara sistematis, fokus dan tepat
sasaran.
b. Daftar pertanyaan yang telah dibuat kemudian dituangkan
dalam Berita Acara
Pemeriksaan
jauh
sebelum
pemeriksaan
itu
sendiri
dimulai, dengan tujuan
mengefektifkan waktu pemeriksaan.
c. Penyidik
menyiapkan
ruangan
pemeriksaan
perlengkapan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan.
dan
NO. REVISI
009
HALAMAN
Halaman 5 dari 13
5.2
Tahap Pelaksanaan
a. Pemeriksaan saksi
1) Saksi diperiksa tidak disumpah, kecuali cukup alasan
untuk diduga bahwa ia tidak akan dapat hadir dalam
pemeriksaan dipengadilan, maka pemeriksaan terhadap
saksi dilakukan diatas sumpah dalam hal ini disaksikan
atau didampingi rohaniawan (vide Pasal 116 ayat 1
KUHAP).
2) Dalam hal saksi didampingi oleh penasihat hukum,
maka penasihat hukum tersebut wajib menghadirkan
Surat Kuasa asli dari Kliennya yang berisi kuasa
pendampingan. Foto Copy Surat Kuasa
tersebut
kemudian diserahkan kepada Penyidik untuk diarsipkan.
3) Sebelum dilakukan pendampingan oleh penasihat hukum,
kepada yang bersangkutan dijelaskan tata cara dan
batasan-batasan pendampingan selama pemeriksaan,yaitu
sbb :
a)
b)
c)
NO. REVISI
009
HALAMAN
Halaman 6 dari 13
/_ 3) Dalam Hal .
NO. REVISI
009
HALAMAN
Halaman 7 dari 13
NO. REVISI
009
HALAMAN
Halaman 8 dari 13
8)
9)
NO. REVISI
009
HALAMAN
Halaman 9 dari 13
c. Pemeriksaan Ahli
1) Apabila dalam pemeriksaan suatu tindak pidana terhadap hal hal tertentu,
(misal: bila ada pengaduan bahwa
suatusurat/tulisan palsu/dipalsukan/ diduga palsu) atau barangbarang (misal : emas, berlian) atau dalam menangani
seorang korban (luka / keracunan / mati karena peristiwa
yang diduga tindak pidana), yang hanya dapat diterangkan
atau dijelaskan oleh orang ahli atau orang yang memiliki
keahlian khusus dalam bidang tertentu, maka maka
penyidik/ penyidik pembantu dapat meminta pendapat kepada
orang ahli yang memiliki keahlian khusus. (vide pasal 120 ayat
(1) KUHAP) .
2) Pemeriksaan
ahli
dilaksanakan
setelah
penyidik /
penyidik pembantu mendapatkan bukti bukti yang dapat
dianalisa oleh ahli sesuai dengan keahliannya, dengan jalan
mengajukan permintaan tertulis keterangan keahlian atau
dengan jalan memanggil orang ahli/yang memiliki keahlian
khusus.
3) Sebelum
memberikan
keterangan berdasarkan
keahliannya
seorang
ahli
terlebih
dahulu
disumpah/mengucapkan janji dihadapan penyidik/ penyidik
pembantu bahwa ia akan memberikan
keterangan
menurut pengetahuannya dan keahliannya
4) Untuk memberikan keterangan itu, ahli mengangkat sumpah
atau mengucapkan janji dihadapan penyidik, kecuali bila
disebabkan karena harkat dan martabat, pekerjaan atau
jabatannya orang mewajibkan menyimpan rahasia, dapat
menolak untuk memberikan keterangan yang diminta (Vide
pasal 120 ayat (2) KUHAP)
5) Penyidik / penyidik pembantu memberikan penjelasan kepada
ahli tentang kronologis perkara berdasarkan alat bukti dan
bukti-bukti yang telah didapat oleh penyidik, setelah
itu
ahli
akan memberikan keterangannya berdasarkan
keahliannya.
/_ 6) Penyidik ..
NO. REVISI
009
HALAMAN
Halaman 10 dari 13
NO. REVISI
009
HALAMAN
Halaman 11 dari 13
Langsung
Tersangka atau para tersangka dan atau saksi atau
para saksi yang keterangannya saling tidak ada
kecocokan atau tidak terdapat persesuaian satu sama
lain, dipertemukan satu sama lain dihadapan pemeriksa
guna diuji manakah diantara keterangan-keterangan
tersebut
yang
benar
atau
paling mendekati
kebenaran.
b)
Tidak langsung
Tersangka atau orang yang dicari dicampur dengan
beberapa orang (3 orang atau lebih) yang belum
dikenal oleh saksi, berdiri atau duduk berjajar dan
masing-masing diberi nomor, ditempatkan di dalam
suatu ruangan yang dapat dilihat saksi. Sedangkan saksi
bersama pemeriksa berada di luar ruang tersebut,
dapat melihat orang-orang tersebut.Manakah yang
dimaksudkan dalam keterangan tersebut cara ini biasa
disebut dengan link up
3) Hasil konfrontasi
Konfrontasi.
f.
agar
dituangkan
dalam
Berita
Acara
Rekonstruksi
1) Maksud
diadakannya
rekonstruksi
ialah
untuk
memberikan gambaran tentang terjadinya suatu tindak
pidana dengan jalan memperagakan kembali cara tersangka
melakukan tindak pidana dengan tujuan untuk lebih
meyakinkan kepada pemeriksa tentang kebenaran keterangan
tersangka atau saksi.
2) Rekonstruksi dapat dilakukan di tempat kejadian perkara
atau tempat lain bila situasi tidak memungkinkan.
3) Setiap peragaan perlu diambil foto-fotonya dan jalannya
peragaan dituangkan dalam berita acara.
/_ 5.3 Tahap .
NO. REVISI
009
HALAMAN
Halaman 12 dari 13
5.3
Tahap Penutup
a.
b.
c.
d.
/_ 6. Mekanisme Pemeriksaan.
NO. REVISI
009
HALAMAN
Halaman 13 dari 13
6. Mekanisme Pemeriksaan
PEMERIKSA/PENYIDIK
PEMERIKSAAN/PENYIDIK
PEMERIKSA/PENYIDIK
MEMBUAT RENCANA
PERTANYAAN YANG AKAN
DITANYAKAN KEPADA
TERPERIKSA
MEMPERSIAPKAN
RUANG PEMERIKSAAN
DENGAN RAPI
SETELAH SELESAI
MEMERIKSA
PEMERIKSA/PENYIDIK
MEMPERLIHATKAN ISI
BERITA ACARA
PEMERIKSAAN KEPADA
TERPERIKSA
PEMERIKSA / PENYIDIK
MENGUASAI PERSOALAN
YANG DISIDIK
PEMERIKSA / PENYIDIK
DAN TERPERIKSA
MENANDA TANGANI
BERITA ACARA YANG
TELAH DIBUAT
MELAKSANAKAN
PEMERIKSAAN SESUAI
DENGAN WAKTU
DALAM SURAT
PANGGILAN