Anda di halaman 1dari 7

Struktur Bangunan 2 UTS 2014

1. Analisis desain struktur memerlukan gambaran yang jelas tentang perilaku dan beban
yang bekerja pada struktur. Beban tersebut terdiri atas beban statis dan dinamis.
Bedakanlah kedua jenis beban tersebut serta impaknya terhadap struktur.

1. Beban statis
Beban statis adalah beban yang memiliki perubahan intensitas beban terhadap waktu
berjalan lambat atau konstan. Jenis-jenis beban statis menurut Peraturan Pembebanan
Indonesia untuk Rumah dan Gedung 1983 adalah sebagai berikut:

Beban mati (dead load/ DL)


Beban mati adalah semua beban yang berasal dari berat bangunan, termasuk
segala unsur tambahan tetap yang merupakan satu kesatuan dengannya.

Tabel 3. 1 Beban Mati pada Struktur


Beban Mati
Batu alam

2600 kg/m3

Beton Bertulang

2400 kg/m3

Dinding Pasangan Bata

250 kg/m2

Langit-langit + penggantung

18 kg/m2

Lantai ubin dari semen Portland

Besar Beban

24 kg/m

Spesi per cm tebal

21 kg/m2

Kolam renang

1000 kg/m2

Beban Hidup ( Live Load/LL)


Beban hidup adalah semua beban tidak tetap, kecuali beban angin, beban
gempa dan pengaruh-pengaruh khusus yang diakibatkan oleh selisih suhu,
pemasangan (erection), penurunan pondasi, susut, dan pengaruh-pengaruh
khusus lainnya. Meskipun dapat berpindah-pindah, beban hidup masih dapat
dikatakan bekerja perlahan-lahan pada struktur. Beban hidup diperhitungkan
berdasarkan perhitungan matematis dan menurut kebiasaan yang berlaku pada
pelaksanaan konstruksi di Indonesia. Untuk menentukan secara pasti beban

Struktur Bangunan 2 UTS 2014


hidup yang bekerja pada suatu lantai bangunan sangatlah sulit, dikarenakan
fluktuasi beban hidup bervariasi, tergantung dari banyak faktor. Oleh karena
itu faktor pengali pada beban hidup lebih besar jika dibandingkan dengan
faktor pengali pada beban mati.

Tabel 3. 2 Beban Hidup pada Struktur


Beban Hidup Pada Lantai Bangunan

Besar Beban

Lantai Apartemen

250 kg/m2

Tangga dan Bordes

300 kg/m2

Plat Atap

100 kg/m2

Lantai Ruang rapat

400 kg/m2

Beban Pekerja

100 kg

2. Beban Dinamik
Beban dinamik adalah beban dengan variasi perubahan intensitas beban terhadap
waktu yang cepat. Beban dinamis ini terdiri dari beban gempa dan beban angin.
a) Beban Gempa
Gempa bumi adalah fenomena getaran yang dikaitkan dengan kejutan pada kerak
bumi. Beban kejut ini dapat disebabkan oleh banyak hal, tetapi salah satu faktor
utamanya

adalah

benturan/pergesekan kerak

bumi

yang mempengaruhi

permukaan bumi. Lokasi gesekan ini disebut fault zone. Kejutan tersebut akan
menjalar dalam bentuk gelombang. Gelombang ini menyebabkan permukaan
bumi dan bangunan di atasnya bergetar. Pada saa bangunan bergetar timbul gayagaya pada struktur bangunan karena adanya kecenderungan dari massa bangunan
untuk mempertahankan dirinya dari gerakan. Gaya yang timbul disebut gaya
inersia, besar gaya tersebut bergantung pada banyak faktor yaitu:
1. Massa bangunan
2. Pendistribusian massa bangunan
3. Kekakuan struktur
4. Jenis tanah
5. Mekanisme redaman dari struktur

Struktur Bangunan 2 UTS 2014


6. Perilaku dan besar alami getaran itu sendiri
7. Wilayah kegempaan
8. Periode getar alami
Dalam tugas akhir ini, faktor-faktor yang berpengaruh antara lain:

Faktor Keutamaan Struktur (I)

Untuk gedung apartemen, nilai faktor keutamaan struktur yang dimiliki sebesar 1.

Faktor Reduksi Gempa (R)


Gedung apartemen dalam Tugas Akhir ini menrut tabel 2.2 masuk dalam
kategori point 3.3(a), yaitu sistem rangka pemikul momen dimana sistem
struktur memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap dan
beban lateral dipikul rangka pemikul momen terutama melalui mekanisme
lentur. Sistem pemikul beban gempanya adalah struktur rangka pemikul
momen biasa (SPRMB) beton bertulang. Nilai faktor reduksi gempa (R) dari
sistem tersebut di atas adalah sebesar 3,5.

Faktor Respon Gempa (C)


Faktor respon gempa ini bergantung pada spektrum respon gempa yang
besarnya dipengaruhi oleh:
Zona gempa -> Lokasi pembangunan apartemen ini adalah di kota Salatiga
yang masuk zona kegempaan 2
Jenis tanah ->Jenis tanah tergantung pada kecepatan rambat gelombang
geser vs, nilai hasil test penetrasi standar N, dan kuat geser niralir Sn.

b) Beban Angin
Berdasarkan Peraturan Muatan Indonesia 1971,muatan angin diperhitungkan
dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan negatif (isapan), yang
bekerja tegak lurus pada bidang-bidang yang ditinjau. Besarnya tekanan positif
dan tekanan negatif ini dinyatakan dalam kg/m2, ditentukan dengan mengalikan
tekanan tiup (velocity pressure) yang ditentukan dalam pasal 4.2 dengan
koefisienkoefisien angin yang ditentukan dalam pasal 4.3.

Sumber : eprints.undip.ac.id/34659/6/1743_CHAPTER_III.pdf

Struktur Bangunan 2 UTS 2014


2. Elemen lentur struktur bangunan gedung adalah balok
a. Deskripsikanlah maksud dari balok berfungsi mentransfer beban vertical secara
horizontal sejak pertama kali di bangun
semua struktur pertama-tama dirancang untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan
secara keseluruhan dan hanya yang kedua sebagai serangkaian unsur yang berbedabeda. Sesuai dengan pengertian diatas maka kita dapat mengerti bahwa unsur-unsur
tersebut tanpa terkecuali ditempatkan dan diinterelasikan dengan cara tertentu agar
seluruh struktur mampu berfungsi secara keseluruhan dalam memikul beban, baik
yang beraksi secara horizontal maupun vertikal kedalam tanah. Dengan berbagai cara
beberapa unsur ditempatkan dan digabungkan satu dengan yang lain tetapi jika
resultannya dan hubungan timbal-balik diantara semua unsur tidak berfungsi sebagai
unit keseluruhan dalam menyalurkan semua jenis beban yang diantisipasi kedalam
tanah maka susunan itu tidak dapat disebut suatu struktur.
Sumber : repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19431/3/Chapter%20II.pdf
b. Apa yang anda ketahui tentang balok merupakan bagian dari sistem structural utama
Struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horisontal di atas
elemen kaku vertikal. Elemen horisontal (balok) memikul beban yang bekerja secara
transversal dari panjangnya dan menyalurkan beban tersebut ke elemen vertikal
(kolom) yang menumpunya. Kolom dibebani secara aksial oleh balok, dan akan
menyalurkan beban tersebut ke tanah. Balok akan melentur sebagai akibat dari beban
yang bekerja secara transversal, sehingga balok sering disebut memikul beban secara
melentur. Kolom tidak melentur ataupun melendut karena pada umumnya mengalami
gaya aksial saja. Pada suatu bangunan struktur balok dapat merupakan balok tunggal
di atas tumpuan sederhana ataupun balok menerus. Pada umumnya balok menerus
merupakan struktur yang lebih menguntungkan dibanding balok bentangan tunggal di
atas dua tumpuan sederhana
Sumber

http://rachmat-arsitektur.blogspot.com/2011/02/elemen-elemen-sistem-

struktur-bangunan.html
c. Bedakanlah penentuan ukuran berdasarkan analisa lenturan untuk balok simetris dan
tidak simetris

Struktur Bangunan 2 UTS 2014


Pada perilaku umum balok, tegangan lentur yang bervariasi secara linier pada suatu
penampang merupakan tanggapan atas aksi momen lentur eksternal yang ada pada
balok di titik tersebut. Hubungan antara tegangan lentur (fy), parameter loaksi (y) dan
besaran penampang (I). Untuk suatu harga momen tertentu, bila tinggi balok menjadi
dua kali (sementara lebarnya tetap), akan menyebabkan tegangan lentur mengecil
dengan faktor . Tegangan lentur tidak terlalu peka terhadap perubahan lebar
penampang. Untuk momen dan tinggi penampang konstan, memperlebar penampang
dua kali akan memperkecil tegangan lentur menjadi setengahnya. Untuk penampang
tak simetris, penentuan lokasi pusat berat tidak tepat ditengah tinggi penampang.
Proses penentuan dimensi penampang melintang pada balok sederhana simetris
yang memikul momen lentur tidaklah sulit. Mula-mula bahan dipilih sehingga
tegangan ijin diketahui. Selanjutnya ukuran penampang yang diperlukan ditentukan
berdasarkan taraf tegangan lentur aktual pada balok yang harus sama atau lebih kecil
dari taraf tegangan lentur ijin. Apabila tegangan aktual pada titik itu melampaui
tegangan ijin, maka balok tersebut dipandang mengalami kelebihan tegangan
(overstressed) dan hal ini tidak diijinkan.
Sumber : http://pustaka-ts.blogspot.com/2010/11/struktur-balok.html

3. Bedakanlah sebab dan akibat tegangan yang bekerja pada balok berikut ini :
a. Tengangan lentur
keadaan gaya kompleks yang berkaitan dengan melenturnya elemen (biasanya balok)
sebagai akibat adanya beban transversal. Aksi lentur menyebabkan serat-serat pada
sisi elemen memanjang, mengalami tarik dan pada sisi lainnya akan mengalami
tekan, keduanya terjadi pada penampang yang sama.
Sumber : http://tonikoestiantogulo.blogspot.com/p/istilah-istiliah-dalam-t.html

b. Tengangan geser
keadaan gaya yang berkaitan dengan aksi gaya-gaya berlawanan arah yang
menyebabkan satu bagian struktur tergelincir terhadap bagian di dekatnya. Tegangan
geser umumnya terjadi pada balok.
Sumber : http://tonikoestiantogulo.blogspot.com/p/istilah-istiliah-dalam-t.html

Struktur Bangunan 2 UTS 2014


c. Torsi
Torsi adalah puntiran, yang timbul pada elemen struktur apabila diberikan momen
puntir langsung MT atau secara tak langsung. Tegangan geser torsional timbul pada
elemen struktur tersebut sebagai akibat dari momen torsi yang bekerja padanya
Sumber : http://tonikoestiantogulo.blogspot.com/p/istilah-istiliah-dalam-t.html

d. Tengangan tumpu
Tegangan tumpu (bearing stress) adalah tegangan yang timbul pada bidang kontak
antara dua elemen struktur, apabila gaya-gaya disalurkan dari satu elemen ke elemen
yang lain. Tegangan-tegangan yang terjadi mempunyai arah tegak lurus permukaan
elemen.
Sumber : http://tonikoestiantogulo.blogspot.com/p/istilah-istiliah-dalam-t.html

4. Elemen vertical yang menahan tekan pada struktur bangunan gedung adalah kolom dan
dinding pemikul beban (load bearing wall). Kolom dapat dibedakan atas kolom pendek
dan kolom panjang. Bedakanlah keduanya
Kolom dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu:
1.

Kolom pendek / short column yang kemampuannya dipengaruhi oleh kekuatan material dan
bentuk geometri dari potongan melintang dan tidak dipengaruhi oleh panjang kolom karena
defleksi lateral (lendutan ke samping) yang terjadi sangat kecil (tidak signifikan).

2.

Kolom langsing / slender column yaitu kolom yang kekuatannya akan terkurangi dengan
adanya defleksi lateral. Kolom langsing dapat menjadi kolom pendek bila dipasangi lateral
bracing ataupun dipasangi diafragma.

Sumber : http://hms-poliban.blogspot.com/2013/03/struktur-kolom.html
5. Struktur rangka kaku (rigid frame) berbeda dengan struktur post-and beam. Bedakanlah
kedua jenis struktur tersebut
Apabila mengalami beban vertical, balok pada struktur post-and-beam akan memikul
beban tersebut, kemudian menyalurkan kekolom untuk selanjutnya diteruskan ketanah.
Sebagai respon terhadap beban vertical, perbedaan lain antara struktur rangka kaku
dengan strukrur post-and-beam adalah adanya reaksi horizontal pada struktur rangka
kaku. Sementara pada struktur post-and-beam tidak ada

Struktur Bangunan 2 UTS 2014


Sumber : persentasi kelompok 4
6. Sistem elemen struktur bangunan merupakan bagian bangunan yang terdiri dari sejumlah
elemen

yang

saling

berhubungan

dalam

menerima

dan

meneruskan

beban.

Deskripsikanlah sistem pendistribusian beban pada struktur bangunan yang anda


inginkan.

Beban atap didistribusikan ke ring balok, beban dari ring balok didistribusikan ke kolom,
kemudian beban dari dinding dan plat lantai di teruskan ke balok, dan baban kolom
didistribusikan pada kolom di bawah nya, kemudian beban dari balok didistribusikan ke
kolom, setelah itu beban dari kolom didistribusikan ke pondasi, beban dari pondasi di
distribusikan ke tanah,

Anda mungkin juga menyukai