Sinoptis :
Awal cerita bermula dari kisah seorang bocah belitung yg ingin
berskolah, ia sgt bersemangat menggoes sepeda mewati sawah yg
bernama Lintang. Saking semangat nya, ialah murid pertama yg
sampai ke sekolah tsb. Disisi lain, seorang bocah bernama Haikal yg
ingin
bersekolah.
Sekolah
mereka
sama,
yaitu
sekolah
Muhammadyah Gantong. Sekolah yg sgt sederhana, seperti sudah
mau rubuh. Sekolah ini harus memiliki 10 murid, jika tidak sekolah
ini ditutup.
Namun sampai jam 11 masih terkumpul 9 org kurang 1 org lagi.
Namun, akhirnya seorang murid bernama Harun dtg ke skolag tsb
sambil berlari2 riang. Bu Mus pun sgt senang dan menyambutnya.
Akhirnya genap lah 10 org.
Bu Mus menyebut 10 org laskar pelangi. Ya, laskar pelangi, mereka
adalah anak yg pintar dan cerdas. Seorang murid bernama lintang
merupakan siswa terpintar sekolah tsb. Lintang sgt pintar
matematika. Bu Mus pun kaget dgn kepintaran nya.
Suatu hari, SD Muhammadyah Gantong akan menjalankan ulum dgn
skolah PN Timah, yg bs dibilang sekolah PN Timah adalah sekolah
elit. Setelah ulum akhirnya SD Muhammadyah Gantong libur.
Liburan diisi oleh Laskar Pelangi dgn bekerja, utk membantu orang
tuanya. Disela2 liburan Haikal masih belajar. Lintang pun dgn
penerangan yg minum juga tetap belajar. Lintang sgt suka
membaca buku dan belajar. Semangat Lintang bljr dan kesekolah
sgt patut dicontoh karena ia berani bertaruh nyawa ke sekolah
karena perjalanan ke skolah sering sekali banyak buaya yg lewat.
Pada suatu hari, Pak Bakrie mendapat tawaran dari sekolah lain, dan
akhirnya Pak Bakrie pun keluar dari skolah Muhammadyah Gantong
tsb.
Pada pagi hari, Haikal yg ditugaskan Bu Mus utk membeli kapur, ia
mengajak Mahar utk menemani ia membeli kapur di toko sinar
harapan. Pemilik toko tsb, menguruh seorang anak perempuan
bernama A ling utk mengambilkan kapur utk sd muhamadyah, pada
pandangan pertama Haikal langsung jatuh cinta dgn A ling.
Ternyata, pada ujian sblm nya, nilai Flo dan Mahar lah yg paling
rendah. Bu Mus pun marah kpd mereka. Namun disela2 ibu Mus
memarahi Flo dan Mahar, Haikal malah bilang kpd bu Mus bahwa
kapur sudah habis dan harus beli lagi.
Sepulang skolah, Haikal pergi ke toko sinar harapan utk membeli
kapur. Pemilik toko tsb marah2 karena tagihan bulan kemarin blm
dilunaskan, namun Haikal bilang bahwa minggu dpn akan
dilunaskan. Pemilik toko itu pun memanggil "Lina". Haikal pun
bingung, karena biasanya pemilik toko tsb memanggil "A ling".
Ternyata Aling pergi ke Jakarta utk membantu kakek nya. Haikal pun
sgt sedih.
piala saja. Tiba2 Pak Harfan dtg dan memberi nasihat kpd mereka
katanya
"Jgn
pernah
menyerah.
Hiduplah
utk
memberi
sebanyak2nya, bkn menerima sebanyak2nya.
Pada sore hari, Bu Mus mengunjungi ruang Pak Harfan. Pak Harfan
terlihat seperti tertidur di meja, namun ketika Bu Mus mencoba
membangunkan Pak Harfan, Pak Harfan tdk bgn. Ternyata, Pak
Harfan telah meninggal. Bu Mus pun sgt sedih
Pada malam harinya, banyak orang2 yg berkunjung ke rumah Pak
Harfan utk melayat. Terlihat dari muka nya, Bu Mus sgt sedih, sudah
seperti kehilangan semangat utk mengajar SD Muhammadyah
Gantong lagi.
Pada suatu pagi, laskar pelangi telah sampai disekolah. Mereka
menunggu Bu Mus yg blm dtg utk mengajar anak2. Akhirnya laskar
pelangi pun belajar sendiri tanpa Bu Mus, karena Bu Mus blm dtg
sampai hari telah siang.
Besoknya, ternyata Bu Mus blm saja dtg utk mengajar. Akhirnya
mereka belajar lagi sendiri tanpa kehadiran Bu Mus. Mereka terlihat
sgt merindukan kehadiran Bu Mus utk mengajar mereka
Keesokan harinya, Bu Mus pun lagi lagi tdk dtg mengajar. Hanya 2
murid yg dtg, yaitu Lintang dan Haikal. Haikal mengeluh, karena
tidak ada guru yg mengajar maupun murid. Namun, Lintang
menasehati Haikal. Sebenarnya Lintang harus membantu ayahnya
mencari ikan, agar tangkapannya lbh banyak. Tetapi, ayah Lintang
malah menyekolahkan Lintang utk menggapai cita2 Lintang.
Akhirnya, Haikal dan Lintang pun menjemput tmn2 nya utk bljr
bersama di sekolah. Lintang sementara mengajar anak2 laskar
pelangi lain nya. Tiba2 Bu Mus dtg ke sekolah itu. Laskar Pelangi pun
sgt senang dan menyambut Bu Mus dgn gembira.
Sekolah Muhammadyah Gantong akhirnya mengikuti lomba cerdas
cermat. Bu Mus memilih 3 murid nya, yaitu Lintang, Haikal, dan
Mahar. Mereka pun bljr dgn giat dgn bimbingan Bu Mus.
Pada hari lomba cerdas cermat, mereka cemas, karena lintang blm
juga dtg pada saat mereka sudah berkumpul diskolah. Tenyata,
diperjalanan, Lintang bertemu dgn buaya yg menghalangi jalan nya.
Jadi, Lintang harus menunggu buaya itu pergi. Setelah menunggu
cemas, Lintang pun dtg.
Pada hari kelima sejak Lintang tidak dtg ke skolah. Ada seorang
laki2 yg memberi Ibu Mus sepucuk surat dari Lintang, bunyinya
"Ibunda guru, ayahku telah meninggal. Nanti aku akan kesekolah
utk menyampaikan salam perpisahan ku"
Pada saat Haikal sudah besar, ia kembali ke kampung halamannya,
Belitung. Ia bertemu kembali dgn Lintang. Haikal bercerita kepada
Lintang bahwa ia mendapat beasiswa ke Paris, Prancis. Cita2 Haikal
pun tercapai karena kerja keras nya.
Pada suatu hari, Haikal yg ada di Paris mengirimkan surat kepada
Lintang. Dan Lintang berpesan kpd anaknya utk tidak pernah
menyerah.