Anda di halaman 1dari 2

Harmonis

1. Lintang, Ikal, Kucai, dan kawan lainnya begitu peduli dan sangat menghargai Harun yang terlahir
istimewa

Adaptif

1. Pak Harfan berinovasi dengan bercerita kepad sepuluh murid bu Mus yang tadinya enggan
masuk kelas Pak Harfan mengumpulkan semua siswanya dan menceritakan tengtang kisah
tenggelamnya KapaL Nabi Nuh
2. Kelas 5 hari itu sedang belajar berhitung, tidak ada kalkulator seperti SD PN Timah. Bu Mus
meminta murid-muridnya menggunakan lidi dalam pelajaran matematika.
3. Karnaval memperingati hari kemerdekaan Indonesia diadakan. Tahun ini Bu Mus dan Pak Harfan
memutuskan agar sekolahnya ikut berpatisipasi. Ditunjuklah Mahar sebagai ketua kelompok.
Mahar menemukan tema karnaval dimana mereka tidak perlu mengeluarkan uang.
4. Sepeninggal Pak Harfan, Bu Mus berduka. Berhari-hari beliau tidak masuk mengajar. Demi
pelajaran agar tidak tertinggal, Lintang rela menggantikan Bu Mus untuk mengajar kawan-
kawannya sementara waktu

Loyal

1. Bu Mus mengajarkan Pancasila di kelas kepada sepuluh muridnya.

Akuntanable

1. Lintang yang hidup tanpa ibu harus berbagi peran dengan sang Ayah, bergantian menjaga adik.
Lintang harus menunggu di rumah sampai Sang Ayah pulang, baru bisa berangkat ke sekolah.
Lintang tidak menyerah meski jalur menuju sekolah penuh rintangan. Ia harus berteduh saat
hujan, dan hati-hati Ketika bertemu buaya besar.
2. Siang itu di ruang guru. Pak Harfan membenamkan kepalnya di tepi meja. Mungkin beliau tidur,
piker Bu Mus. Bu Mus pun mencoba membangunkannya, namun tubuh Pak Harfan sudah
dingin. Kepala Sekolah Muhammadiyah itu sudah meninggal. Meski berduka dan kehilangan
semngat mengajar berhari-hari. Bu Mus tetap Kembali ke sekolah itu mengabdi demi
mencerdaskan para muridnya

Berorientasi Pelayanan

1. Ketika hujan turun, lantai sekolah basah karena atap bocor. Pak Harfan mebersihkan kelas dan
menjemur kapur tulis. Beberapa warga juga ikut mrmbantu kepala sekolah membawa kayu
untuk menopang bangunan sekolah yang hampir rubuh.
2. Pak Harfan dan Bu Muslimah tetap mengajar di Sekolah Muhammadiyah dalam segala
keterbatasan dan kekurangan. Tidak sekalipun mereka mengeluh akan kurangnya fasilitas, gaji
bahkan biaya untuk perawatan sekolah.
Kompeten

1. Ikal begitu heran dengan Lintang yang baru turun dari sepedanya begitu memasuki pekrangan
sekolah. Anak itu langsung berceloteh tentang buaya. Ketika ditanya dari mana Lintang tahu
semua itu, dengan santainya ia menjawab dari surat kabar. Lintang anak yng rajin belajar dan
selalu haus akan pengetahuan.
2. Tiga SD Muhammadiyah memberanikan mengikuti cerdas cermat. Para siswa itu tidak henti-
hentinya belajar.

Anda mungkin juga menyukai