Bahasa Indonesia
Laporan Buku
Disusun oleh :
Dania Safitri (10) - XII IBB
Bab 2: Antediluvium
Kegiatan mengajar dimulai sebab sudah terkumpul 10 murid, murid duduk
berp asan gan di bangku. Ikal dud uk bersebelahan dengan Lintang. Lintang temen sebangku
lkal adalah anak seorang Nelayan, ia beg itu senang dapat bersekolah. Ayah lintang
membelikan ia pensil yang berbeda warna di kedua ujungnya dan buku bergaris 3.
Bab 3: inisiasi
Sekolah Muhammadiyah ad alah sekolah yang sudah hampir rusak, mempunyai 6
kelas dan sangat berkekurangan. Kepala Sekolah K.A Harfan Efendy Noor bin K.A Fadillah
Zein Noor adalah pria dengan kumis dan jenggot tebal yang berkharisma. Beliau sangat
berpendidikan dan bijak serta berwawasan luas. Pak Harfan mencerita kan banyak kisah
kisah Islami kepada anak-anak dan segera menjadi favorit anak anak.Ibu Mus memulai a cara
perkenalan di kelas, namun A Kiong yang maju hanya tersenyum.
Bab 6: Gedong
Orang staff PN hidup makmur di dalam Gedong yang dibatasi oleh Tembok Tinggi, di
dalam gedong orang orang hidup layaknya Raja dalam kemewahan, mencermin kan Feod
alisme yang kuat. Buruh di larang masuk ke dalam Gedong, di dalam Gedong terdapat rumah
bergaya Victorian dengan taman luas dan peman dangan yang indah. Di dalam Gedong hidup
seorang an ak wan ita bernama Floria na atau Flo yang merupakan anak seorang Mollen Bas,
kepala kapal keruk, yang merupakan anak tomboy. Ketika pelajaran piano, Flo hanya
menguap tanda bosan terhadap pelajaran nya, ia tomboi di karen akan mempun yai saud ara
lelaki semua.
Bab 18 : Moran
Karnival 17 Agustus adalah acara tahunan yang kurang disukai anak sekolah
muhammadiyah. Tiap tahun dalam karnival anak anak berparade dan di lombakan, selalu
sekolah PN yang memenangkan piala untuk setiap tahun. Sekolah PN selalu men ampilkan
parade yang spesial dan lengkap. Pada lapis pertama ada barisan sepeda hias. Pada lapisan 2
terdapat mobil hias yang didandani. Pada lapisan ketiga muncul barisan murid yang
berpakaian sesuai dengan profesi yang mereka cita citakan setelah itu disambung lapisan
penghibur, dan barisan terakhir adalah marching band.
Sekolah Muhammadiyah tiap tahun nya selalu berparade dengan pakaian kumuh
yang membuat mereka malu, karena meminjam baju orang tua mereka dalam berparade dan
menjadi profesi orang tua mereka sebagai cita cita mereka. Tahun ini karnaval dipimpin oleh
Mahar, selama 3 hari Mahar berpikir keras mencari ide untuk pertunjukan ini. Sekolah
Muhammadiyah akan menampilkan tarian suku Masai dar Afrika tahun ini dengan aksesoris
yang tidak memakan biaya.
Bab 19 : Sebuah Kejahatan Terencana
Pada hari H, ke 8 pemeran sapi berpakaian sangat megah, dengan celana pendek
merah dan aksesori helm yang indah dan kalung yang terbuat dari aren. Anak
Muhammadiyah tampil setelah marching band dari sekolah PN. Anak Muhammadiyah
berhasil mencuri perhatian penonton dari start sejak masuknya pa sukan table. Pada saat
masuk tanan sapi, te rny ata kalung aren yang diberikan mahar mengeluarkan ge tah yang
menyebabkan kulit sangat perih dan gatal. Dengan improvisasi tersebut membuat pertunjukan
mereka hidup dan Mahar puas dengan hasil kerjanya.
Bab 21 : Rindu
Bagi Melayu Belitung yang sempat terisolasi karena tingg al di pulau kecil yang di
kelilingi Samudera, keberadaan Kantor Pos, Tukang Pos, serta surat dan perangko merupakan
media komunik asi yang tak terhitung harganya adalah sebuah ruangan yaitu kluis yang
memuat perangko pe rangko untuk mengirim surat ke berbagai tujuan di Belitung dan pulau
Jawa.
Pada suatu hari Pak Pos singgah di Muhammadiyah, di kelas Ikal untuk mengirimkan
surat dari Aling kepada lkal. Olehnya Pak Pos bercerita tentang gadis yang mengirimkan
surat tersebut yang berbau hio, yang menyadarkan kal bahwa Aling yang mengim surat Surat
itu berisi puisi yang berjudul Rind u, puisi yang berisi rasa rindu Aling kepada lkal.
Bab 23 : Billitonite
Senin, lkal siap menemui Aling di toko dengan bekal puisi dan bunga di tangan. Ikal
berniat menyera hkan puisi dan bunga itu ketika Aling menyodorkan kapur lewat lubang
kecil itu. Alangkah kagetnya bahwa tangan yang menyodorkan kapur itu bukanlah tangan
Aling, tangan itu berotot dengan gelang akar bahar yang melingkar di pegelangan dangan
dengan ujung kepala ular. Ketiga jari tangan itu dibalut tiga cincin, jari telunjuk dibalut
dengan batu satam atau jug a yang disebut dengan Billio nite, batu bekas me teo rit yang sang
at lang ka dan unik. Pada jari manis terdapat cincin bati kecubung sintetis, dan pada jari
tengah terdapat sepuhan mur baja putih yang berbentuk tengkorak.
Ikal membuka kado Aling yang berisi sebuah buku berjudul Seandainya Mereka Bisa
Bicara karya Herriot dan sebuah diari yang memuat berbagai catatan harian dan puisi puisi
dari ikal yang Aling catat ulang di dalam diarinya.
Bab 25 : Rencana B
Setelah kejadian pengobatan ala dukun dar Syahdan, Bu Mus datang dan
membawakan Ikal pil APC, yang oleh nya segera sembuh lkal. Keesokan harinya Ikal masuk
sekolah. Mahar mengira ialah yang mengo bati l kal, sehingga ia sangat puas terhadap apa
yang ia lakukan. Walaupun fisiknya telah sembuh namun ternyata hati lkal belum pulih. la
membuka buku pemberian Aling dan membacanya. Buku itu berjudul Seandainya Mereka
Bisa Bicara karya He rriot.
Ikal mulai membuat rencana rencana untuk menjalani hidup nya kedepan. Sesuai
saran dari buku buku yang pernah ia baca maka ia membuat rencana sesuai dengan bakat
yang paling dikuasai dan minatn ya. Ikal pintar dalam bermain bulutangkis dan ia mempunyai
minat besar terhadap menulis.
Bab 32 : Agnostik
Melewati toko sinar harapan, membuat lkal bernostalgia tentang Aling. Aling adalah
wanita yang telah mengajarkan arti tulusnya cinta kepada Ikal. Karena cinta Aling lah,
meskipun berkali kali patah hati, ikal tetap percaya kepada arti cinta. Aling pula yang telah
memperkenalkan Ikal terhad ap Edensorm.
Pak Harfan, Bu Mus, dan Herriot-lah yang mengajarkan arti optimisme kepada lkal.
Seminggu setelah membuang bukunya di Kali Ciliwung, ia membaca pengumuman beasiswa
dari sebuah negeri asing dan akhirnya m nentukan Rencana C nya yaitu melanjutkan sekolah,
la pun belajar keras mati matian demi me wujudkan rencana C nya.
Dalam test wawancara, Ikal diwawancarai oleh seorang pandai perokok berat, oleh
bapak itu, motivation letter dan rencana riset milik lkal dipuji, akhirnya Ikal memenangkan
beasiswa tersebut. I kal telah menbayar Utangnya kepada sekolah Muhammadiyah. Laskar
Pelangi telah membentuk karakterku, Aling, Herriot, dan Eden sor mengajariku tentang
optimisme, dan Kantor Pos telah mengajariku integritas.
Hampa karena cinta dan kecewa akan masa depan telah membuat A Kiong menjadi
seorang Agn ostik, manusia yang percaya akan Tuhan namun tidak memeluk agama dan tidak
pernah semba hyang. Sampai akh irnya ia mendengar suara adzan yang menenangkan jiwa
dan membuat ia damai.
Chapter 33 : Anakronisme
Kehancuran PN timah sebagai agen kapitalis membawa berkah bagi kaum
terpinggirkan yang sekarang bebas mend ulang rezeki dari tanah nenek moyang mereka
sebagai pendulang timah. Bahkan dari hasil kerja mereka, dapat dihasilkan timah lebih
banyak daripada timah yang dihasilkan PN timah. Oleh karena kerja para pend ulang, ekon
omi lambat laun merang kak naik.
Tahun 1991 Perguruan Muhammadiyah ditutup. Bu mus dan guru guru muda lain
mendapat pelatihan guru dan sek arang dia ngkat menjadi PNS. Bu Mus sekarang mengajar
di SDN 6 Belitung Timur dan mengaku be lum pernah bertemu anak sehebat Lintang, Flo dan
Mahar.
Walaupun sudah tidak ada namun bekal bekal pendidikan Islam yang diberikan sen
antiasa bergelora di hati kami semua yang menjadi terang bagi hidup kami.
Chapter 34 : Gotik
Syahdan bangga duduk di antara panelis yaitu para budayawan Melayu. la diundang
karena Mahar meluncurkan bukunya har ini. Diantara tamu yang diundang Mahar terdapat
Bu Mus, Pak Harfan, Kucai, dan Nur zaman. Kucai sekarang men jadi ketua salah fraksi
DPRD di Belitong. Setelah peluncuran buku, Syahdan, Nur Zaman, Kucai, dan Mahar
mengunjungi ibu Ikal untuk bersilahtura hmi dan menanyakan perinal kabar lkal.
Di Jalan tidak sengaja Syahdan melihat Trapani dan ibunya. Tahun lalu Syahdan
mend engar cerita pertemuan Ikal dengan Trapani di Zaal Batu. Sekarang ia telah mengalami
kemajuan dan diizinkan pulang. Syahdan terkenang 15 tahun lalu ketika ia, I kal, Trapani,
dan Kucai memutuskan merantau ke Jawa, namun Trapani tidak muncul karena tidak mampu
meninggalkan ibunya. Setelah itu kami tidak pernah mendengar kabarnya lagi.
Didalam rumah Ikal, ibu lkal tampak marah marah menerima surat dari anaknya. la
menganggap dan danan Ikal dalam sebuah festival seni di negeri asing tersebut sa ngat
memalukan. Mencoret coret wajahnya tidak mencerminkandirinya Islam.