Anda di halaman 1dari 13

Tugas

Bahasa Indonesia

Laporan Buku

Disusun oleh :
Dania Safitri (10) - XII IBB

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 78 JAKARTA


Komplek Pajak Kebun Jeruk, Jalan Bhakti IV No.1, Kemanggisan, Palmerah,
RT.1/RW.9, Kemanggisan, Kec. Palmerah, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 11480
2020
Laskar Pelangi

Judul Buku     : Laskar Pelangi


Penulis             : Andrea Hirata
Penerbit           : Yogyakarta: Bentang Pustaka
Jenis novel : Fiksi

Ringkasan Novel Laskar Pelangi

Bab 1: Sepeluh Murid Baru


sekolah Muhammadiyah terancam akan dibub arkan oleh Depdikbud Sumsel jika lau
tidak men capai siswa baru sejumlah 10 anak. Bu mus seorang guru perempuan, tampak
cemas me nungg u murid yang akan belajar.
9 anak duduk di bangku panjang depan sekolah Muhammadiyah, mereka menunggu
anak ke sepuluh datang. Akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak
berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah
kecil itu. Sekolah tidak jadi di tutup karena sekarang Murid berjumlah 10, membuat bu Mus
kembali tersenyum.

Bab 2: Antediluvium
Kegiatan mengajar dimulai sebab sudah terkumpul 10 murid, murid duduk
berp asan gan di bangku. Ikal dud uk bersebelahan dengan Lintang. Lintang temen sebangku
lkal adalah anak seorang Nelayan, ia beg itu senang dapat bersekolah. Ayah lintang
membelikan ia pensil yang berbeda warna di kedua ujungnya dan buku bergaris 3.

Bab 3: inisiasi
Sekolah Muhammadiyah ad alah sekolah yang sudah hampir rusak, mempunyai 6
kelas dan sangat berkekurangan. Kepala Sekolah K.A Harfan Efendy Noor bin K.A Fadillah
Zein Noor adalah pria dengan kumis dan jenggot tebal yang berkharisma. Beliau sangat
berpendidikan dan bijak serta berwawasan luas. Pak Harfan mencerita kan banyak kisah
kisah Islami kepada anak-anak dan segera menjadi favorit anak anak.Ibu Mus memulai a cara
perkenalan di kelas, namun A Kiong yang maju hanya tersenyum.

Bab 4: perembuan-peremp uan Perkasa


N.A Muslimah Hafsari Hamid binti K. A Abdul Hamid adalah satu satunya guru di
SD Muhammadiyah, beliau meng ajar semua mata pelajaran di SD tanpa di bayar. Bu mus
merup akan guru yang karismatik dan berpandangan luas serta mengajarkan budi pekerti
kepada anak anak. Bagi anak anak Pak Harfan dan Bu mus adalah sosok pahlawan tanpa
tanda jasa yang seben arnya bagaikan pohon filicium.

Bab 5: The Tower of Babel


Di Belitong terdapat Tembok Tinggi yang membagi wilayah Belitong, Tembok itu
membagi wilayah para Staff PN dengan wilayah buruh, wilayah staff di sebut gedong. Di
Tanah milik mereka send iri, rak yat harus hid up miskin di tanah yang kaya akan timah,
malah Perusahaan yang mengelola men jadi kaya, bukti nyata aristrokrasi yang masih ada.
Tanah Belitong kaya akan timah namun yang menikmati hasilnya hanya kaum yang tinggal
di gedong, sedangkan para buruh tidak menikmati. Seperti pada masa penjajahan Belanda.

Bab 6: Gedong
Orang staff PN hidup makmur di dalam Gedong yang dibatasi oleh Tembok Tinggi, di
dalam gedong orang orang hidup layaknya Raja dalam kemewahan, mencermin kan Feod
alisme yang kuat. Buruh di larang masuk ke dalam Gedong, di dalam Gedong terdapat rumah
bergaya Victorian dengan taman luas dan peman dangan yang indah. Di dalam Gedong hidup
seorang an ak wan ita bernama Floria na atau Flo yang merupakan anak seorang Mollen Bas,
kepala kapal keruk, yang merupakan anak tomboy. Ketika pelajaran piano, Flo hanya
menguap tanda bosan terhadap pelajaran nya, ia tomboi di karen akan mempun yai saud ara
lelaki semua.

Bab 7: Zoom Out


Jika di zoom out Belitong adalah pulau yang kaya, namun jika di zoom in, kekayaan
tersebut han ya menumpung di dalam Pagar Tinggi Gedong. Di Belitong Tionghua
kebanyakan berda gang dan Melayu menjadi buruhPN, setiap hari mereka masuk pukul 7
pagi, istirahat pukul 12 siang, dan kembali kerja pukul 2 sore sampai 5 sore. Hidup buruh
sangat bertolak belaka ng dengan kehidupan di gedong, mereka makan apa saja, mereka
makan Lemak sapi ketika nelayan tidak melaut, dan makan ikan, ketika nelayan melaut. Di
Belitong kekuatan ekonomi di pegang staff PN dan cukong pengolah. Timah, sisanya berada
di lapisan terendah.

Bab 8: Center of Excellence


Sekolah PN Timah berada di kawas an Gedong dan merupakan centre of excellence,
sekolah ini di sokong penuh oleh PN, kelas dengan fasilitas lengkap, kolam renang, kotak
P3K, dan guru yang jumlahnya banyak. Murid PN umumnya anak luar Be litong yang
bapaknya menjadi petinggi di
PN dan anak kampung yang orang tuanya menjadi anggota staff.
Terdapat 4 kelas untuk tiap tingkat di sekolah PN, murid nya mempunya 3 seragam
harian dan 2 seragam olahraga. Kepala sekolahny a adalah Ibu Frischa seorang wanita
ambisius dan angkuh. Selain sekolah PN terdapat sekolah swasta miskin seperti
Muhammadiyah dan sekolah Negeri yang disokong pemerintah.

Bab 9: penyakit Gila no. 5


Menceritakan ten tang pohon filicium yang menjadi sumber kehidupan bagi burung
burung yang hinggap dan segala organisme disana mengibaratkan saksi drama tentang
sekolah sebagai sumber kehidup an ke 10 anak tersebut.
Menurut ibu Ikal, penyakit gila ada 44 nomor, semakin kecil angkanya, maka semakin
gawat penyakitnya. Ke sepuluh anak tersebut dan Ibu Mus merupakan saksi hidup
Feodalisme di pulau Belitong.

Bab 10: Bodenga


Suatu pagi Lintang Terlambart ke sekolah karena di hadang oleh Buaya di tengah
perjalanan ke sekolah, saat itu ia di tolong oleh Bodenga, seorang dukun buaya. Bodenga
merup akan dukun buaya di pulau Belitong, tidak jelas asal usuInya dan darimana ia berasal,
hidup hanya dengan ayahnya yang telah meninggal, karena mengumpankan diri kepada
buaya. Pernah sekali Ikal melihat Bodenga menangis ketika orang desa mencabik buaya yang
dianggap memakan manusia, menurut Bodenga buaya tersebut adalah ayahnya yang
bereinkarnasi setelah meninggal.

Bab 11: langit ketujuh


Kebodohan bisa menjalar kep ada siapa saja begitu pula Kepintaran akan mejalar
kemana saja, begitulah Lintang, lelaki jenius dan rendah hati yang membagi kecerdasan nya.
Lintang merupakan murid yang di anugerh ai bakat jenius, tidak hanya dalam hal berhitung,
namun juga kemampuan verbal dan linguistik yang bagus, de scriptive power, cara berpikir
yang be rwawasan luas, rendah hati, dan senang membagi ilmunya.

Bab 12: Mahar


Bakat merupakan hal yang misterius, tidak otomatis timbul namun harus ditemukan.
Di suatu siang sambil menunggun adzan zuhur, pada pelajaran seni, anak anak dipanggil ke
depan kelas untuk bernyanyi. Tidak ada yang mahir dalam bernyanyi, dan hanya 3 jenis lagu
yang dinyanyikan berupa lagu Nasional, lagu anak a nak dan lagu khasidah. 5 menit terakhir
sambil menunggu adzan, mahar di panggil untuk bernyanyi, ternyata dis ini ditemukan bakat
Ma har dalam seni, ia menyanyikan lagu Tennesse waltz dengan ukulele yang membuat
semua anak dan Ibu Mus kagum.

Bab 13: Jam Tangan Plastik Murahan


Mahar adalah penyeimbang Kejeniusan Lintang di Kelas kami, Lintang dengan otak
kirinya dan Mahar dengan otak kanan nya dan kami terjebak di tengahnya. Lintang dan
Mahar bergantian memukau kami dengan ajaran mereka, dan penemuan mereka serta
pertunjukan yang mereka sajikan. Mahar Sangat imajinatif dsan tidak logis, ia menyukai hal
yang aneh dan menjadi magnet bagi kamu. Pernah kami disuruh membuat karya master piece
kamu dan karya dia lah yang paling menarik perhatian. la membuat band yang beran
ggotakan an ak anak SD Muhammadiyah yang tenar di kalangan anak anak kampong.

Bab 14: Laskar Pelangi & Orang-orang Sawang


Karena ke gemaran mereka lerse puluh memandang pelangi maka bu Mus menamai
mereka sebagai Laskar Pelangi, tidak tahu siapa yang memulai kebiasaan itu, namun mereka
senang memandangi pelangi. Mahar bercerita bahwa pelangi adalah lorong waktu, Akiong
yang mengagumi Mahar percaya dengan cerita ter sebut, dan menurut Syahdan, Mahar adalah
anak yang gila.

Bab 15: Eutoria Musim Hujan


Anak anak tersebut juga suka dengan Hujan, di awal musim Hujan mereka akan
memung guti buah karet dan bermain tarak. Ketika hujan sudah makin lebat mereka akan
bermain hujan dan bermain di atas pelepah pin ang yang di tarik oleh Akiong, Tripani, dan
Samson. Hujan di Belitong tidak pernah sedikit, karena terletak pada wilayah hutan hujan,
maka hujan d sini selalu lebat. Pernah suatu ketika, syahd an terjatuh pada permainan pelepah
pisang dan pura pura tewas sehingga semua orang panik. Begitulah cara anak anak laskar
pelangi menikmati pesta musim hujan.

Bab 16 : Puisi Surga dan Kawanan Burung Pelintang Pulau


Kemarau yang panjang membuat warga tionghua mandi pada siang han, orang orang
suku sawang menjadi lelah, dan warha melayu semakin kumal. Pada bulan agustus kelas 2
SMP berkemah ke pantai pangkalan punai. Terdapat burung yang dinamakan pelintang
Pulau, konon burung ini sangat langka dan jarang dilhat, sehingga dianggap mitos. Bila
melihat burung ini, dian ggap mitos akan teradi bad ai di laut. Karena Keindahan daerah ini,
lkal membuat puisi yang mengibaratkan daerah ini surge. Mahar melihat burung pangkalan
pulau, namun ketika kembali bersama teman temannya burung itu sudah hilang, sehingg a
orang meng anggap dia berbohong. Karena mood yang jelek, maka karya puisi l kal me
ngungguli karya lukisan Mahar, sebab Mahar telat menggumpulkan karena mood yang
sedang jelek.

Bab 17 : Ada Cinta di Toko Kelintong Bobrok Itu


Ada 2 tugas yang dibenci an ak Muhammadiyah, yaitu menyiram tanaman, dan
membeli kapur di toko Sinar Harapan. Menyiram tanaman menye balkan karen a harus
membawa air dari sumur yang horor karena terkenal dalam. Membeli kap ur tidak me nyen
angkan karena harus bersepeda jauh ke pasar ikan ke toko Sinar Harapan yang bau. Toko
Sinar Harap an berada di tengah pasar Ikan yang bau, dengan bos seorang tiong hua bernama
A miauw.
Tiap kali membeli kapur, A miauw selalu men eriakan pesanan dan akan ada tangan
yang keluar dari jendela kecil menyodorkan kapur. Tangan itu adalah tangan seorang gadis
yang sangat bagus dengan kuku yang terawat. Suatu hari Ikal dan Syahd an mendap at giliran
membeli kapur, Syahdan harus me ngayuh sepeda seteng ah rute yang ditempuh sampai
kuburan Cina dan lkal setengah rute sisanya. Karena suatu ketidaksengajaan, Ikal dan gadis
tersebut bertatap muka karena sang gadis menjatuhkan kap ur, hal tersebut membu at gadis
malu dan lkal hanya memunggut setengah kotak kapur. Atas kejadian itu lkal dihukum oleh
ibu Mus.

Bab 18 : Moran
Karnival 17 Agustus adalah acara tahunan yang kurang disukai anak sekolah
muhammadiyah. Tiap tahun dalam karnival anak anak berparade dan di lombakan, selalu
sekolah PN yang memenangkan piala untuk setiap tahun. Sekolah PN selalu men ampilkan
parade yang spesial dan lengkap. Pada lapis pertama ada barisan sepeda hias. Pada lapisan 2
terdapat mobil hias yang didandani. Pada lapisan ketiga muncul barisan murid yang
berpakaian sesuai dengan profesi yang mereka cita citakan setelah itu disambung lapisan
penghibur, dan barisan terakhir adalah marching band.
Sekolah Muhammadiyah tiap tahun nya selalu berparade dengan pakaian kumuh
yang membuat mereka malu, karena meminjam baju orang tua mereka dalam berparade dan
menjadi profesi orang tua mereka sebagai cita cita mereka. Tahun ini karnaval dipimpin oleh
Mahar, selama 3 hari Mahar berpikir keras mencari ide untuk pertunjukan ini. Sekolah
Muhammadiyah akan menampilkan tarian suku Masai dar Afrika tahun ini dengan aksesoris
yang tidak memakan biaya.
Bab 19 : Sebuah Kejahatan Terencana
Pada hari H, ke 8 pemeran sapi berpakaian sangat megah, dengan celana pendek
merah dan aksesori helm yang indah dan kalung yang terbuat dari aren. Anak
Muhammadiyah tampil setelah marching band dari sekolah PN. Anak Muhammadiyah
berhasil mencuri perhatian penonton dari start sejak masuknya pa sukan table. Pada saat
masuk tanan sapi, te rny ata kalung aren yang diberikan mahar mengeluarkan ge tah yang
menyebabkan kulit sangat perih dan gatal. Dengan improvisasi tersebut membuat pertunjukan
mereka hidup dan Mahar puas dengan hasil kerjanya.

Bab 20: Miung Sui


Kini setiap hari lkal dilanda rindu oleh nona kuku cantik itu setelah pertemuan itu,
oleh karena rasa rindu yang berlebih itu membuat lkal memohon kepada bu Mus agar diberi
tugas membeli kapur tulis untuk seluruh SD dan SMP muhammadiyah sepanjang tahun ini.
Bu Mus setuju dengan ide lkal dengan syarat dia tidak menghilangkan kapur yang dibeli,
maka iya dan Syahdan kini menjadi partner abadi dalam membeli kapur.

Bab 21 : Rindu
Bagi Melayu Belitung yang sempat terisolasi karena tingg al di pulau kecil yang di
kelilingi Samudera, keberadaan Kantor Pos, Tukang Pos, serta surat dan perangko merupakan
media komunik asi yang tak terhitung harganya adalah sebuah ruangan yaitu kluis yang
memuat perangko pe rangko untuk mengirim surat ke berbagai tujuan di Belitung dan pulau
Jawa.
Pada suatu hari Pak Pos singgah di Muhammadiyah, di kelas Ikal untuk mengirimkan
surat dari Aling kepada lkal. Olehnya Pak Pos bercerita tentang gadis yang mengirimkan
surat tersebut yang berbau hio, yang menyadarkan kal bahwa Aling yang mengim surat Surat
itu berisi puisi yang berjudul Rind u, puisi yang berisi rasa rindu Aling kepada lkal.

Bab 22 : Early Morning Blue


Anggota laskar pelangi menginap di masjid karena pagi pagi subuh mereka akan
mendaki Gunung Selumar. Ikal yang mempunyai darah rendah sangat susah untuk bangun
pagi mendad ak . Peras aan ketika bangun terlalu dini inilah yang di sebut Early Morning
Blue ketika merasa malas, sakit, dan pesimis ketika harus bangun dini.
Gunung Selumar tidak terlalu tinggi, namun punca knya merupakan tempat tertinggi
di Belitong Timur. Mendaki sampai ke puncak gunung, I kal mempunyai rencana untuk
memetik bunga jarum merah Callistemon laevis dan bungan kuning Diplotaxis muralis.
Bunga bunga itu sangat indah jika dirangkai bersamaan , oleh lkal bunga tersebut akan
dijadikan hadiah untuk Aling be serta dengan puisi yang akan dia tulis, puisi berjudul Jauh
Tinggi.

Bab 23 : Billitonite
Senin, lkal siap menemui Aling di toko dengan bekal puisi dan bunga di tangan. Ikal
berniat menyera hkan puisi dan bunga itu ketika Aling menyodorkan kapur lewat lubang
kecil itu. Alangkah kagetnya bahwa tangan yang menyodorkan kapur itu bukanlah tangan
Aling, tangan itu berotot dengan gelang akar bahar yang melingkar di pegelangan dangan
dengan ujung kepala ular. Ketiga jari tangan itu dibalut tiga cincin, jari telunjuk dibalut
dengan batu satam atau jug a yang disebut dengan Billio nite, batu bekas me teo rit yang sang
at lang ka dan unik. Pada jari manis terdapat cincin bati kecubung sintetis, dan pada jari
tengah terdapat sepuhan mur baja putih yang berbentuk tengkorak.
Ikal membuka kado Aling yang berisi sebuah buku berjudul Seandainya Mereka Bisa
Bicara karya Herriot dan sebuah diari yang memuat berbagai catatan harian dan puisi puisi
dari ikal yang Aling catat ulang di dalam diarinya.

Bab 24 : Tuk Bayan Tula


Sejak di tinggal Aling, lkal sering bermimpi aneh, berhalusinasi, dan berkhayal yang
aneh aneh. Perpisahan itu bahkan me mbuat I kal jatuh sakit, ia tidak masuk sekolah selama 2
hari karena demam. Suatu hari Syahdan menjenguk Ikal, datang pula Mahar dan A Kiong.
Mahar memakai jas panjang seperti dokter dan A Kiong di belakangnya membawa tas koper.
Mahar melaku kan upa cara pengusiran jin dengan bantuan A Kiong sebagai asisten .
Menurut Mahar, Ikal sakit panas karena lkal kencing sembarangan di dekat sumur sekolah
sehingga diganggu jin.

Bab 25 : Rencana B
Setelah kejadian pengobatan ala dukun dar Syahdan, Bu Mus datang dan
membawakan Ikal pil APC, yang oleh nya segera sembuh lkal. Keesokan harinya Ikal masuk
sekolah. Mahar mengira ialah yang mengo bati l kal, sehingga ia sangat puas terhadap apa
yang ia lakukan. Walaupun fisiknya telah sembuh namun ternyata hati lkal belum pulih. la
membuka buku pemberian Aling dan membacanya. Buku itu berjudul Seandainya Mereka
Bisa Bicara karya He rriot.
Ikal mulai membuat rencana rencana untuk menjalani hidup nya kedepan. Sesuai
saran dari buku buku yang pernah ia baca maka ia membuat rencana sesuai dengan bakat
yang paling dikuasai dan minatn ya. Ikal pintar dalam bermain bulutangkis dan ia mempunyai
minat besar terhadap menulis.

Bab 26 : Be There Or be Damned!


Ketika Bu Mus menanyakan kepada Mahar tentang rencana A dan B nya, Mahar
hanya menjawab cuek bahwa masa depan milik Tuhan. Bu Mus ingin menyadarkan Mahar
dengan praktik praktik perduku nannya yang telah me nyala hi ajaran Islam. Nilai nilai ujian
dan pelajaran Mahar merosot tajam dan bahkan mungkin ia tidak bisa menghadapi ebtanas.
Mahar bersikeras dengan pendap atnya dengan berkata ia mencari hikmah dan dunia gelap.
Jawaban Mahar membuat Bu Mus kecewa.
Di tengah pembicaraan terdengar salam dari pintu, segera masuk kepala sekolah,
seorang anak perempuan tomboi, dan seorang bap ak berwajah penting. Anak perempuan itu
adalah Flo, setelah kejadian di gunung Selamar, ia mendesak dipindah kan bersekolah di
SMP Muhammadiyah. Sahara senang karena akhirnya ia mempunyai teman wanita sebab
telah menjadi wanita satu satunya di kelas itu selama 9 tahun.
Di perintahkan duduk di samping Sahara, Flo menolak dengan tegas, ia ingin duduk
di samping Mah ar. Tampaknya Flo terpesona dengan Mahar, yang akhirnya membuat Ibu
Mus mengambil keputusan memindahkan Trapani duduk bersama Sahara dan Mahar duduk
bersama Flo. Tampaknya Flo dan Mahar punya banyak kes amaan dan mereka sama sama
tertarik den gan cara yang ganjil. Mereka sama sama menyukai dunia hitam dan bertukar
ilmu. Tidak lama Flo segera akrab dengan semua anak dan di bawah pohon Ficillium ia
ditasbihkan sebagai anggota kesebelas dari laskar pelangi.
Flo sering meminjamkan buku buku dan majalah paranormal, metafisika dan science
fiction. Segera Mahar tahu istilah istilah paranormal asing seperti exorcism dan lain lain.

Bab 27 : Detik-Detik Kebenaran


Murid murid Muhamadiyah mengikuti acara lomba cerdas cermat di ibukota
kabupaten yaitu Tanjong Pandan. Perlombaan tersebut diikuti 6 tim, 3 tim dari sekolah PN
dan team F adalah sekolah Muhammadiyah. Tim muhammadiyah beranggotak an Ikal,
Lintang dan Sahara yang telah dilatih secara ketat oleh Bu Mus. Jika me nang dalam
perlombaan ini maka akan menaikan citra sekolah.
Tim sekolah PN dipimpin oleh seorang guru muda lulusan sebuah perguruan tinggi
negeri terkemuka di Indonesia deng an status Cumlaude. Drs. Zulfikar namanya, ia mengajar
Fisika di sekolah PN. Tim sekolah PN telah menyiapkan persiapan se demikian rupa sehingga
menciutkan nyali tim lain terutama tim sekolah Muhammadiyah. Semua dalam ruangan itu
tegang, tim Muhammadiy ah tid ak bisa berpikir tenang, kecuali Lintang yang tampak tenang
dan larut dalam pikirannya sendiri.

Bab 28 : Societe it de Limpai


Societe it de Limpai atau Kelompok Limpai adalah organisasi rahasia yang dibentuk
oleh Mahar dan Flo, beranggotakan 9 orang, dan aku sebagai sekretaris dan bendahara, maka
ber 10 kami selalu berpetualang menyingkap misteri. Filosofi nama kelompok ini berasal dar
Limpai, so sok mitos di Belitung yang dita fsirkan berbeda beda di seluruh pulau belitong,
ada yang mengata kan ia bagai Mammoth, ada yang bilang seperti kabut dan angin, maupun
ada yang bilang seperti incubus.
Anggota organisasi ini ad alah seorang pensiunan Syah Bandar, seorang teller BRI,
seorang Tiong hua tukang sepuh emas, seorang pengangguran, seorang pemain org an
tunggal, mahasiswa elektro yang dropan, dan mujis. Ada pula Ikal sebagai sektretaris dan Flo
serta Mahar sebagai ketua perkumpulan. Aktivitas Societeit sangat padat, mereka melaku kan
ekspe disi ke daerah daerah angker, menyelidiki kejad ian mistik dan membongkar fenomena
fenomena ganjil dengan metode ilmiah. Dalam menjalan kan tugasnya mereka dilengkapi
peralatan canggih sehingga mereka pantas disebut ilmuan.

Bab 29 : Pulau Lanun


Karena terlalu sibuk dengan Socie teit dan ekspedisin ya, maka nilai nilai Flo dan
Mahar merosot drastis, ada kemungkinan mereka tidak bisa mengikuti ebtanas maupun ditu
runkan kelas. Mahar dan Flo terlalu berkon sentrasi pada komitmen mereka dalam dunia
mistik. Tidak dapat melepas sekolah maupun dunia mistik, maka muncul suatu gagas an yang
absurd yaitu bahwa keku atan supranatural bisa menjadi solusi bagi masalah nilai mereka.
Mahar dan Flo berencana untuk berekspedisi ke Pulau Lanun tempat tinggal Tuk
Bayan Tula untuk meminta ban tuan nya dalam menjawab soal ujian dan mengubah nilai
mereka menjadi bagus. Rencana itu segera disetujui dan didukung oleh anggota lain. Maka
mereka bersiap mengumpulkan uang dan menjual segala macam benda untuk mendapatkan
modal bagi ekspedisi mereka kali ini.

Bab 30 : Elvis Has Left The Building


Kesembilan anggota laskar pelangi sedang benci pada Samson karena
memperdebatkan isi film yang berjudul 'pulau putri'. Kesepuluh anggota laskar pelangi
menonton film tersebut di bioskop markas pertemua guru, bioskop yang disediakan untuk
anak buruh PN. Film itu bercerita tentang S . Bagyo yang terdampar di pulau yang
berpenghuni perempuan semua dan diterror oleh nenek sihir.
Perseteruan terjadi karena Samson berpendapat bahwa S. Bagyolah yang menguber
uber nenek sihir, namun anggota yang la in berpendapat lain. Samson ketika pemutaran film,
sangat takut sehingga bersembunyi di ketiak Syahdan, dan mengartikan filmnya sendiri,
menurut an ak anak lain, dia tidak menonton. Tidak ada yang me nengahi perse teruan
tersebut sebab Lintang sang penengah telah lama tidak masuk sekolah.

Chapter 31 : Zaal Batu


Ikal ad alah tipe pria umur 25 - 30 yang hidup pas pasan di kota bogor, malah ia
cenderung miskin. Ikal tinggal di kontrakan dan bekerja sebagai pegawai pos sejak subuh.
Oleh profesor Yan, Ikal dan Eryn di ajak ke sebuah ruangan dimana di dalamnya terd
apat sepasang ibu anak yang berpelukan, keduanya tampak kasihan. Ikal menunggu di luar
sementara Eryn melakukan wawancara dengan kedua orang tersebut dengan bantuan profesor
Yan.
Setelah wawancara selesai dan akan pulang, ketika akan menutup pintu, terdengar
panggilan yang memanggil nama lkal dari belakang. Ternyata panggilan tersebut datang dar
mulut sang pemuda yang membuat lkal kaget. Ternyata pemuda tersebut adalah trapani dan
ibunya. Ikal tidak mengenali karena perubahan yang beg itu besar pada pemuda ini.

Bab 32 : Agnostik
Melewati toko sinar harapan, membuat lkal bernostalgia tentang Aling. Aling adalah
wanita yang telah mengajarkan arti tulusnya cinta kepada Ikal. Karena cinta Aling lah,
meskipun berkali kali patah hati, ikal tetap percaya kepada arti cinta. Aling pula yang telah
memperkenalkan Ikal terhad ap Edensorm.
Pak Harfan, Bu Mus, dan Herriot-lah yang mengajarkan arti optimisme kepada lkal.
Seminggu setelah membuang bukunya di Kali Ciliwung, ia membaca pengumuman beasiswa
dari sebuah negeri asing dan akhirnya m nentukan Rencana C nya yaitu melanjutkan sekolah,
la pun belajar keras mati matian demi me wujudkan rencana C nya.
Dalam test wawancara, Ikal diwawancarai oleh seorang pandai perokok berat, oleh
bapak itu, motivation letter dan rencana riset milik lkal dipuji, akhirnya Ikal memenangkan
beasiswa tersebut. I kal telah menbayar Utangnya kepada sekolah Muhammadiyah. Laskar
Pelangi telah membentuk karakterku, Aling, Herriot, dan Eden sor mengajariku tentang
optimisme, dan Kantor Pos telah mengajariku integritas.
Hampa karena cinta dan kecewa akan masa depan telah membuat A Kiong menjadi
seorang Agn ostik, manusia yang percaya akan Tuhan namun tidak memeluk agama dan tidak
pernah semba hyang. Sampai akh irnya ia mendengar suara adzan yang menenangkan jiwa
dan membuat ia damai.

Chapter 33 : Anakronisme
Kehancuran PN timah sebagai agen kapitalis membawa berkah bagi kaum
terpinggirkan yang sekarang bebas mend ulang rezeki dari tanah nenek moyang mereka
sebagai pendulang timah. Bahkan dari hasil kerja mereka, dapat dihasilkan timah lebih
banyak daripada timah yang dihasilkan PN timah. Oleh karena kerja para pend ulang, ekon
omi lambat laun merang kak naik.
Tahun 1991 Perguruan Muhammadiyah ditutup. Bu mus dan guru guru muda lain
mendapat pelatihan guru dan sek arang dia ngkat menjadi PNS. Bu Mus sekarang mengajar
di SDN 6 Belitung Timur dan mengaku be lum pernah bertemu anak sehebat Lintang, Flo dan
Mahar.
Walaupun sudah tidak ada namun bekal bekal pendidikan Islam yang diberikan sen
antiasa bergelora di hati kami semua yang menjadi terang bagi hidup kami.

Chapter 34 : Gotik
Syahdan bangga duduk di antara panelis yaitu para budayawan Melayu. la diundang
karena Mahar meluncurkan bukunya har ini. Diantara tamu yang diundang Mahar terdapat
Bu Mus, Pak Harfan, Kucai, dan Nur zaman. Kucai sekarang men jadi ketua salah fraksi
DPRD di Belitong. Setelah peluncuran buku, Syahdan, Nur Zaman, Kucai, dan Mahar
mengunjungi ibu Ikal untuk bersilahtura hmi dan menanyakan perinal kabar lkal.
Di Jalan tidak sengaja Syahdan melihat Trapani dan ibunya. Tahun lalu Syahdan
mend engar cerita pertemuan Ikal dengan Trapani di Zaal Batu. Sekarang ia telah mengalami
kemajuan dan diizinkan pulang. Syahdan terkenang 15 tahun lalu ketika ia, I kal, Trapani,
dan Kucai memutuskan merantau ke Jawa, namun Trapani tidak muncul karena tidak mampu
meninggalkan ibunya. Setelah itu kami tidak pernah mendengar kabarnya lagi.
Didalam rumah Ikal, ibu lkal tampak marah marah menerima surat dari anaknya. la
menganggap dan danan Ikal dalam sebuah festival seni di negeri asing tersebut sa ngat
memalukan. Mencoret coret wajahnya tidak mencerminkandirinya Islam.

Tanggapan Terhadap Buku :


Novel Laskar Pelangi adalah buku yang sangat memotivasi. Menceritakan kita tentang
pentingnya ilmu, persahabatan, dan semangat untuk mencapai cita-cita.
Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar

Judul                            : Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar


Pengarang                    : Merry Riana
Penulis                         : Alberthine Endah
Penerbit                        : PT Gramedia Pustaka Utama
Jenis novel : Fiksi

Ringkasan Novel Laskar Pelangi

Bab 1 : Tantangan Mengejutkan


Tantangan Mengejutkan, menceritakan bagaimana keluarga Merry memutuskan untuk
mengirim Merry Riana ke Singapura, demi keselamatan masa depan Merry karena saat itu
Indonesia sedang mengalami kerusuhan. Singapura dipilih karena dengan pertimbangan biaya
yang murah dengan bantuan beasiswa dan bantuan pinjaman dari Development Bank Of
Singapure serta jarak yang dekat dari Indonesia.
Berawal dari Tragedi Trisakti tahun 1998, membawa Merry Riana terdampar di negeri
orang. Keputusan untuk melanjutkan kuliah di Universitas Trisakti Jakarta tersebut harus
pupus begitu saja karena keadaan yang tidak memungkinkan. Wilayah Jakarta yang saat itu
sedang ada dalam kecaman, membuat semua orang merasa tidak tenang dan selalu dilanda
kegelisahan. Ayahnya memutuskan untuk menyekolahkan Merry Riana di Nanyang
Technological University (NTU) di negeri Singa, Singapura. Keputusan ayah adalah
keputusan terbaik. Itulah harapan terakhir Marry Riana.

Bab 2 : Dihadang Kesulitan


Dihadang Kesulitan, menceritakan bagaimana Merry Riana bertahan hidup di awal
masuk Universitas karena ia sadar uang yang dimilikinya tak berarti banyak disana, dengan
membuat strategi-strategi bertahan hidup. Kuliah hari pertama di NTU menyambutnya
dengan peringatan jelas, betapa uang yang dimilikinya tidaklah berarti banyak. Uang yang
dikeluarkan untuk pertama kalinya adalah saat ia memesan nasi goreng tanpa campuran apa-
apa. Nasi goreng polos. Ia harus merelakan lembaran uang dolar pemberian ayahnya untuk
membayar  nasi goreng dengan harga dua dolar atau setara dengan dua puluh ribu rupiah saat
itu. Dua puluh ribu hanya untuk sepiring nasi goreng polos. Apalah arti 20 ribu rupiah. Tetapi
bagi seorang mahasiswi dengan bekal uang pas-pasan dan dihadapkan pada tuntutan bertahan
di masa yang akan panjang selama studi, itu adalah persoalan serius.

Bab 3 : Perjuangan-Perjuangan Awal


Perjuangan-Perjuangan Awal, menceritakan Pertemuan Merry dengan Alva di sebuah
gereja, melalui diskusi dengan Alva akhirnya kemudian Merry mulai berfikir tentang
pekerjaan Merry melakukan pekerjaan pertamanya sebagai pembagi brosur dengan resiko
resikonya. Merry Riana tidak bisa selamanya mengandalkan uang kiriman dari kedua
orangtuanya. Dia menyadari bahwa kiriman dari orangtua tidak selamanya cukup untuk
mencukupi kebutuhan kuliah dan kebutuhan pribadinya. Meskipun sudah berusaha berhemat,
namun kebutuhan tidaklah selamanya statis. Maka dari itu, dengan niat yang kuat ia
memutuskan untuk bekerja. Pekerjaan pertama yang ia terima adalah sebagai pembagi brosur.
Meskipun upah yang diterimanya tidaklah seberapa, yaitu 5 dolar dalam waktu satu jam.

Bab 4 : Merealisasikan Revolusi


Merealisasikan resolusi, menceritakan Merry sudah menetapkan resolusinya yaitu
harus sudah memiliki kebebasan financial sebelum ia ulang tahun yang ke -30 kemudian
Merry bekerja keras lagi untuk mencapai resolusinya itu. Dari pekejaan pertamanya, tidak
memberikan rasa putus asa untuk Merry Riana terus bekerja dan bekerja. Ia pun pernah
bekerja sebagai pelayan, kerja magang, menjadi sales, dan harus berjuang di jalanan hingga
tengah malam dengan 20 presentasi dan rasa lelah yang selalu menyurutkan semangatnya
untuk melanjutkan pekerjaannya. Beruntung Merry Riana memiliki seorang partner yang
sangat setia menemani, memberikannya semangat dan motivasi untuk terus berjuang dan
berusaha dalam mempertahankan hidup dengan bekerja mencari nafkah untuk menghidupi
dirinya sendiri.

Bab 5 : Keputusan Ekstrem


Keputusan Ekstrem, menceritakan bagaimana Merry merasa ingin lebih berhasil,
Merry menemukan bahwa bekerja habis-habisan sepanjang bulan dan tetap harus berhemat
bukanlah ide yang enak di dengar,Merry memutuskan untuk berwirausaha,walaupun usaha
pertamanya gagal.

Bab 6 : Pertemuan dengan Anthony Robbins


Pertemuan dengan Anthony Robbins, menceritakan pertemuan Merry dengan
Anthony Robbins di sebuah seminar yang sengaja Merry ikuti dengan Alva. Seminar itu telah
memberikan dorongan keberanian pada diri Merry.

Bab 7 : Memburu Peluang


Memburu Peluang, menceritakan bagaimana di tengah kesibukan Merry persiapan
membuat skripsi Merry memanfaatkan waktu luang untuk mempraktikan hasrat bisnisnya
dengan cara memulai bisnis pertamanya mencetak kaus dan skripsi serta menjadi distributor
produk tianshi walaupun ke-2nya gagal. Disamping itu Merry akhirnya Merry dan Alva lulus
dengan penghargaan Second Upper Honour.

Bab 8 : Pintu Pun terbuka


Pintu Pun Terbuka, menceritakan bagaimana Merry dan Alva menjadi wirausaha
setelah lulus dari NTU dengan cara menjadi sales Prudential setelah sebelumnya mereka
berdua memutuskan untuk betunangan dan meminta restu dari orang tua.

Bab 9 : 1001 Penolakan


1001 Penolakan, menceritakan bagaimana Perjuangan Merry dan Alva mengatasi
masa sulit selama bekerja di bidang Asuransi dan produk financial dengan segala tantangan
dan hambatannya dan Akhirnya Merry berhasil mencapai target mencapai level manejer di
awal tahun 2004.

Bab 10 : Jawaban Indah Itu Ada!


Jawaban Indah Itu ada, menceritakan Pencapaian-pencapaian dahsyat Merry di akhir
tahun 2003setelah mencapai target 100 ribu dollar, dengan cara menjaga pola kerja keras
serta kisah Merry yang akhirnya bisa melunasi hutangnya serta membahagiakan orang
tuannya. Dan terakhir Merry menjadi President Star Club.

Bab 11: Meraih 1 Juta Dolar


Meraih 1 Juta Dollar, menceritakan bagaimana kehidupan Merry berubah dan Merry
kemudian membentuk organisasi konsultan keuangan sendiri. Serta kisah Merry yang
akhirnya menikah dengan Alva dan Merry banyak mendapatkan penghargaan-penghargaan.

Bab 12: Jurus-Jurus Sukses!


Jurus-Jurus Sukses, Di Bab ini Merry berbagi tentang jurus-jurus sukses yang Merry
dapatkan ketika Merry memulai saat-saat perjuangan nya sampai akhirnya merry berhasil.
Jurus-jurus Merry Riana untuk sukses adalah 1) siapapun berhak sukses, 2) jangan pernah
takut gagal, 3) berusahalah menjadi berbeda, 4) jeli dalam mengamati konsep kerja, 5)
menghargai proses dan lihatlah hasilnya, 6) kebebasab fianansial-visi yang jelas, 7) disiplin
adalah sebuah keharusan, 8) Miliki passion, 9) peka pada peluang, 10) berhemat dan
menabung dan 11) kekuatan iman.

Bab 13: Berbagi untuk Indonesiaku


Berbagi untuk Indonesiaku, Di Bab ini menceritakan Merry ketika pulang Indonesia
dan seminar pertama kalinya di Indonesia. Dan Kisah Merry yang merasa jiwanya terpanggil
dan membuat keputusan besar untuk memberi dampak positif setidaknya pada 1 juta orang di
Asia , sebelum usianya menginjak 40 Tahun.

Tanggapan terhadap buku:


Buku ini teramat membangun , saya merasa di suguhi cerita yang real yang pernah dialami
merry , begitu kerja keras dan pantang menyerah Merry membuat saya percaya jika kita
memiliki kerja keras, perjuangan, ketekunan da kesungguhan pasti akan membuahkan hasil,
serta sisi religious Merry membuat saya lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, karena semua
itu tak lepas dari campur tanganNya. Merry menginspirasi saya untuk berjuang dan jangan
membuang waktu , selagi masih muda dan belum di repotkan dengan urusan ini itu ,benar ini
merupakan kesempatan saya untuk memanfaatkan diri seoptimal mungkin . Dari Merry saya
mengadari pentingnya pergerakan, tidak takut untuk gagal karena benar banyak gagal itu
banyak belajar , justru dari kegagalan itu kita dapat mengambil pelajaran dan memulai
langkah selanjutnya. Kemudian yang saya petik pentingnya parter atau sahabat yang
berfikiran positif juga , itu menjadikan langkah kita menadi ringan, ternyata pergaulan yang
baik itu penting dalam kontribusi pribadi kita, Merry telah membuktikannya dengan Alva.

Anda mungkin juga menyukai