DISUSUN OLEH:
Dina Ratnawati
22020113183004
Hadiharti W.
22020113183014
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2014
Insiden tinggi pada daerah tropis dan sub tropis yang panas dan lembab.
Insidens penyakit kusta di indonesia pada maret 1999 sebesar 1,01 per
10.000 penduduk. Kusta dapat menyerang semua umur, anak-anak lebih
rentan daripada orang dewasa. Frekuensi tertinggi pada kelompok
dewasa ialah umur 25-35 tahun, sedangkan pada kelompok anak umur
10-12 tahun.
B. Prevensi Epidemologi Penyakit Lepra (Kusta)
1. Primer
a. Promosi kesehatan dengan cara penyuluhan / sosialisasi tentang
penyakit dan bahaya lepra (kusta).
b. Program penemuan penderita kusta.
Penemuan penderita kusta dibedakan menjadi 2 golongan yakni
penemuan penderita secara pasif (sukarela) dimana penderita datang
sendiri ke Puskesmas dan penemuan secara aktif dimana penderita
tersebut ditemukan oleh petugas dimana mereka berada.
(1) Penemuan penderita secara pasif (sukarela)
Penderita atau tersangka penderita kusta datang
sendiri
kusta.
Tidak tahu bahwa ada obat tersedia cuma-cuma di Puskesmas.
Jarak tempat tinggal penderita terlalu jauh ke Puskesmas.
bidang kusta.
Chase survey (survei
penemuan
penderita
melalui
partisipasi masyarakat).
Tujuan survei ini adalah mencari penderita baru dalam
suatu lingkungan kecil misalnya desa atau kelurahan
sambil membina partisipasi masyarakat, dengan cara
diadakan
pertemuan/penyuluhan
dengan
pemuka
kali/minggu
DDS
: 1-2 mg/kg berat badan
Rifampisin : 10-15 mg/kg berat badan
3. Tersier
Penyandang cacat kusta (PCK)
DAFTAR PUSTAKA