Anda di halaman 1dari 3

Kata orang, masa remaja adalah

diarahkan ke jalur yang positif ternyata

masa yang paling indah. Masa ini penuh

dapat menjadi sebuah letupan pergerakan

dengan semangat dan diwarnai dengan

yang bukan hanya akan mengubah masa

berbagai macam hal-hal baru yang tidak

mudamu menjadi begitu luar biasa, namun

kita temui di masa anak-anak dulu. Tenaga

juga

masih full-charge, pikiran dan ingatan

kemanfaatan yang luas untuk umat! Kamu

masih sangat kuat dan jauh dari pikun bin

siap untuk ambil bagian?

tulalit, waktu luang juga masih banyak,


serta belum ada cerita masa lalu yang

berkemungkinan

membawa

Pemuda, Taklukkan Puncakmu!

kelam yang bisa memberatkan langkah.

Allah, Dialah yang menciptakan kamu

Itulah masa remaja, masa yang penuh

dari

warna!

menjadikan

Tapi, tunggu dulu! Kok, sekarang justru


muncul istilah ababil, ya? Eits, ini bukan
nama sejenis unggas, ya.. Tapi, singkatan
dari abege labil, alias para remaja yang
hobinya galau, belum menemukan jati diri,
juntrungannya gak jelas kesana kemari dan

keadaan

lemah,

(kamu)

kemudian

sesudah

Dia

keadaan

lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia


menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah
(kembali) dan beruban. Dia menciptakan
apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah
Yang

Maha

Mengetahui

lagi

Maha

Kuasa. (QS. Ar-Rum [30]:54)

bahkan sering bikin pusing papi dan

Kita tentu sepakat bahwa masa muda

mami! Nah, lho?! Semoga kita tidak

adalah

termasuk di dalamnya yah!

seseorang. Saat melewati masa muda,

Yup, sebab memang bukan saatnya lagi


menjadi remaja yang galau dan hobinya
membuang-buang waktu. Jangan hanya
karena

masa

muda

ini

kita

belum

dibebankan tanggung jawab yang berat


seperti para orang dewasa, lalu kemudian
kita inginnya hidup dengan santai-santai
saja! Sama sekali gak keren, kawan! Sebab

masa

seseorang

puncak

akan

dalam

menuruni

hidup

kurva

kehidupannya dan kemampuannya akan


terus berkurang, kembali seperti saat masa
kecilnya
kelebihan

dulu.

Maka,

dengan segala

yang dimiliki

masa

muda

tersebut, terbentang pula berbagai macam


kemungkinan dan pilihan-pilihan dalam
menjalaninya.

nyatanya, sejarah telah mencatat bahwa

Saat kita punya banyak waktu untuk

berbagai macam kemajuan justru bisa

bersenang-senang

muncul dan bersumber dari pergerakan

jingkrak-jingkrak tanpa khawatir encok

para pemuda. Semangat membara yang

atau kehabisan napas, sebenarnya di saat

di

konser

musik,

yang sama kita punya kesempatan untuk

nabi, yang mengajarkan kepada kita bahwa

menyalurkan segala potensi itu ke arah

tidak perlu khawatir untuk menentang

yang sama sekali berbeda, dan tentunya

kemungkaran, meski usia kita masih belia!

lebih positif. Makanya, pemuda yang


punya kesempatan untuk melakukan halhal negatif, tapi justru lebih memilih untuk
menghabiskan waktu dan tenaganya untuk
mengumpulkan ilmu agama, bergabung

Mereka berkata: "Kami dengar ada


seorang pemuda yang mencela berhalaberhala ini yang bernama Ibrahim ." (QS.
Al Anbiya [21]:60)

dengan kawan-kawan yang shalih untuk

Simak pula apa yang terjadi pada 20

menebarkan kebaikan dan manfaat kepada

Jumadil Ula 857 H, saat sebuah tempat

umat, atau memiliki hati yang selalu

yang merupakan basis kekuatan Nasrani di

tertambat kepada masjid, tentu sangat

bawah pemerintahan adikuasa Heraklius

istimewa dan patut untuk kita beri gelar;

kala itu, berhasil takluk dibawah komando

remaja super! Setuju? (^_^)/

seorang pemuda berusia 23 tahun yang

Coba deh, kita kembali menengok ke


massa lalu. Kita mulai dari bangsa kita
sendiri, tanah air kita, Indonesia. Sejarah
bangsa ini mencatat bahwa peristiwa
sumpah pemuda dianggap sebagai tonggak
pergerakan nasional masa itu. Tanpa
melupakan
lainnya,

peran
namun

para

tokoh

kita

bisa

senior
melihat

bagaimana pemuda di masa itu memiliki


peranan

penting dalam

upaya

untuk

mengeluarkan bangsa ini dari belenggu


penjajahan. Dari sini kita dapat melihat,
bahwa pemuda adalah sebuah potensi yang
bila berhasil dibangkitkan, maka akan
memberikan kekuatan yang sangat besar!
Al Quran juga

telah mengabadikan

sesosok tokoh yang menggebrak kaumnya


di usia yang sangat belia. Hari ini, kita
mengenang namanya sebagai bapak para

dengan
Islam

bangga
untuk

menundukkan

membawa

panji-panji

mewujudkan

obsesinya

Konstantinopel.

Dialah

putra Sultan Murad II, Sultan Muhammad


Khan yang kita kenal dengan julukan Al
Fatih. Atau, mari mundur kepada kejadian
sebelum itu, pada tahun 92 H, seorang
pemuda muslim berusia 25 tahun kembali
mencatat sejarahnya dengan tinta emas.
Adalah

Thariq

bin

Ziyad

yang

menumbangkan 100.000 pasukan Raja


Rhoderick dari Spayol dengan modal
12.000

pasukan

muslim

di

bawah

kepemimpinannya. Masya Allah!


Para shahabat generasi pertama, juga
kebanyakan berasal dari kalangan pemuda.
Sebut saja nama Ali bin Abi Thalib,
Zubair

bin

Ubaidillah,

Awwam,
Arqam

bil

Thalhah
Abil

bin

Arqam,

Abdullah bin Masud, yang kesemuanya

kamu dapatkan itu. Ssst...berilmu tanpa

mengecap

amal kan gak ada gunanya!

manisnya

hidayah

dan

perjuangan Islam sebelum usia lima belas


tahun! Kita pun mengetahui kisah tentang
Usamah bin Zaid yang diangkat menjadi
panglima perang ke wilayah Syam saat
baru

berusia

18

tahun,

dengan

mengomandoi para shahabat yang berasal


dari kalangan senior.

Sebarkan kebaikan dengan dakwah! Saat


kamu merasakan manisnya iman, kamu
tentu juga ingin orang-orang di sekitarmu
merasakan hal yang sama, bukan? Itulah
dakwah! Sampaikanlah walau hanya satu
ayat dan kamu akan merasakan bagaimana
nikmatnya

menebarkan

kebenaran.

Yakinlah, ada pahala yang disiapkan Allah

Saya Pemuda, dan Saya Siap!


Sudah bukan jamannya lagi sibuk dengan
kegalauan pribadi dengan dalih mencari

bagi

orang-orang

yang

ikut

memperjuangankan agama ini!

jati diri. Jati diri kita sudah jelas; pemuda

Karena sabar tak ada batasnya! Ketiga

muslim! Jalan hidup kita sudah tidak

step-step di atas hanya bisa dijalani dengan

diragukan lagi; al Quran dan as Sunnah!

komitmen dan kesabaran. Sebab, sabar

Maka, daripada bingung dan pusing

akan menjadi napas yang menentukan

sendiri,

panjang

lebih

mempersiapkan

baik

pendeknya

perjuangan.

Maka, sepanjang jalan kebaikan itu,

pemuda yang sesuai dengan apa yang

mungkin kita akan menemui kesulitan dan

Allah inginkan.

kepayahan. Namun, jangan menyerah.

ilmunya!

untuk

atau

menjadi

Kumpulkan

diri

segeralah

Sekarang

ini,

majelis ilmu sudah ada di mana-mana,


bagaikan jamur di musim penghujan. Kita
hanya

perlu

menyiapkan

waktu

dan

Bukankah Allah mencintai orang-orang


yang

sabar?

Sebab,

kita

telah

memantapkan niat untuk menjalani semua


itu semata-mata untuk meraih ridha Allah!

menyiapkan diri untuk mengikuti dan

Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa

mengambil manfaat darinya. Ingat, bekal

yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan

ilmu sangat penting untuk membentuk

sesungguhnya

pribadimu, menuntun langkahmu, dan

balasan kepada orang-orang yang sabar

membawamu pada keberhasilan dunia dan

dengan pahala yang lebih baik dari apa

akhirat!

yang telah mereka kerjakan. (QS. An

Jangan lupa amalnya! Setelah berilmu,


jangan lupa untuk mengamalkan ilmu yang

Nahl [16]:96)

Kami

akan

memberi

Anda mungkin juga menyukai