( AKI )
Susi Sugiarti
10-2007-046
skenario
Seorang laki-laki, 60 tahun, dating dengan
keluhan muntah san diare 7x/hari sejak 2 hari
lalu. Muntah berisi makanan dan air, BAB cair,
tidak ada ampas, warna coklat, tidak ada lender
dan darah. 3 minggu yang lalu pasien mengalami
nyeri tenggorokkan disertai demam selama 7 hari.
Riwayat kencing manis dan darah tinggi diketahui
sejak 5 tahun yang lalu, tidak teratur minum obat.
Riwayat penyakit batu ginjal 3 tahun yang lalu. PF:
TB:170cm, BB 65kg, keadaan umum: tampak sakit
sedang, TD: 150/90mmHg, N: 90x/mnt, RR:
18X/mnt, suhu 37.2oC. thorax: cor/pulmo: dalam
batas normal, abdomemn: bising usus (+)
meningkat, nyeri tekan (-), RT: teraba prostat
membesar. LAB: kreatinin serum 3.2 pemeriksaan
lainnya sedang menunggu hasil.
Anamnesis
Apakah ada mual muntah sesak nafas? Edema
sebelumnya?
Adakah komplikasi ginjal (mis hipertensi,
penyakit jantung)?
Adakah minum obat-obatan yang menyebabkan
gagal ginjal (OAINS, ACE-inhibitor, antibiotic)?
Riwayat keluarga
Adakah riwayat penyakit ginjal dalam keluarga
postural?
Adakah tanda-tanda efek disfungsi ginjal (mis. Anemia, metabilok
asidosis,mengantuk)?
Periksa dengan teliti setiap tanda-tanda obstruksi . apakah
kandung kemih teraba? Adakah pembesaran prostat? Adakah masa
di pelvis?
Periksa urin dengan dipstick untuk mencari darah, protein,
glukosa, leukosit, dan mikroskopik untuk sel dan silinder?
Laboratorium
sepsis
Elektrolit, analisis gas darah
Asam urat serum, LDH=> pada sindrom lisis tumor
Kreatinin kinase
Eosinofilia => nefritis intertisial => biopsy ginjal
Pemeriksaan pencintraan => obstruksi
Pemeriksaan Radiologi
Film polos
Dapat menunjukkan batu ginjal pada system
pelviocalises, kalsifikasi parenkim ginjal, batu
ureter, kalsifikasi dan batu kandung kemih,
kalsifikasi prostat, atau deposit tulang sklerotik.
Ultrasonografi
Untuk pasien dengan retensi urin dan infeksi
saluran kemih
Pielografi retrograde
Pemeriksaan ini kadang-kadang diperlukan jika
detail system pelviocalises dan ureter tidak
tergambarkan dengan jelas dengan menggunakan
kontras intravena.
Differential Diagnosis
Gagal ginjal kronik (CRF)
Gagal Ginjal Kronik (CRF) atau penyakit ginjal
tahap akhir adalah gangguan fungsi ginjal yang
menahun bersifat progresif dan irreversibel.
Dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan
keseimbangan cairan dan elektrolit,
menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah
nitrogen lain dalam darah.
Nefrolithiasis
Batu yang bergerak di saluran ureter, biasanya
pasien akan merasa sakit yang menjalar dari
costovertebra angle yang menjalar ke depan, dan
nyeri tekan (+). Pada pemeriksaan urin juga
ditemukan adanya hematuri dan proteinuri.
Hipertensi
Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah
abnormal dari dalam arteri. Seringkali tidak ada
penyebab tekanan darah tinggi yang dapat di
identifikasi, tapi kadang-kadang terjadi sebagai
akibat dari yang mendasari gangguan ginjal atau
gangguan hormon.
Gejala hipertensi
Sakit kepala
Jantung berdebar-debar
Mudah lelah
Penglihatan kabur
Wajah merah
Telinga berdenging
Diabetes melitus
Diabetes melitus adalah suatu kondisi dimana
Working Diagnosis
Acute kidney injury (AKI)
Adalah penurunan fungsi ginjal tiba-tiba yang
ditentukan dengan peningkatan kadar BUN dan
kreatinin plasma. Keluaran urin dapat
berkurang dari 40 ml /jam (oliguri), tetapi
mungkin juga jumlahnya dapat normal atau
kadang-kadang meningkat. AKI dapat dibagi
berdasarkan etiologinya yaitu prerenal,
renal/intrinsic, postrenal.
Prarenal
Ginjal membutuhkan tekanan perfusi yang adekuat agar
bias berfungsi secara normal. Hal ini tergantung dari
tekanan darah sistemik yang harus cukup tinggi dan
kemampuan kontriksi dari arteriol eferen. Jika dari salah
satu hal ini terjadi, baik penurunan yang sangat rendah
dari tekanan darah (penyebab tersering) atau dilatasi
berlebih dari arteriol eferen.
beberapa gangguan sistemik yang sering menyebabkan
hipoperfusi ginjal yang cukup berat sehingga terjadi
gagal ginjal, seperti:
Hipovolemia karena perdarahan, diare berat, dan muntah
Luka bakar
Syok kardiogenik
Sepsis
Obat-obatan seperti ACE-inhibitor dan OAINS
Renal/intrinsik
Banyak penyebab gagal ginjal yang merupakan
penyakit yang menyerang ginjal itu sendiri. Haltersebut termasuk glomerulonefritis, vaskulitis,
obat-obatan yang nefrotoksik, rabdomiolisis,
nefritis intertisial, sindrom hemolitik/uremik, dan
myeloma.
Pascarenal
Etiologi
Azotemia Prarenal (Penurunan Perfusi Ginjal)
Adalah semua factor yang menyebabkan berkurangnya
perfusi ke ginjal, misalnya hipovolemi/hipotensi, penurunan
curah jantung, dan peningkatan viskositas darah.
Deplesi volume cairan ekstrasel (ECF) absolut
NSAID lain
Vasodilatasi arteriol eferen: penghambat enzim
pengkonversi angiotensin (co:captopril)
Obat vasokonstriktor: obat alfa-adrenergik
(co:norepinefrin), angiotensin II
Sindrom hepatorenal
streptococcus akut
Hipertensi maligna
Serangan akut pada gagal ginjal kronis yang terkait
pembatasan garam atau air
Nefritis tubulointerstisial akut
sulfonamide
Infeksi (misal:pielonefritis)
Epidemiologi
Gagal ginjal akut lebih sering terjadi tetapi
insidennya tergantung dari defenisi yang
digunakan dan dalam penelitian populasi.
Dalam suatu penelitian di Amerika, terdapat
172 kasus gagal ginjal akut berat (konsentrasi
serum kreatinin lebih dari 500 mikromol/L)
dalam per juta orang dewasa setiap tahun,
dengan 22 kasus per juta yang mendapat
dialysis akut. GGA lebih sering terjadi pada
umur tua. GGA prerenal dan nekrosis tubular
akut iskemik terjadi bersamaan sekitar 75%
pada kasus GGA.
Manifestasi klinis
Berkurangnya produksi iar kemih (oliguria, anuria)
Nokturia
Pembengkakan tungkai, kaki atau pergelangan
kaki
Pembengkakan menyeluruh (karena terjadi
penimbunan cairan)
Perubahan rasa terutama di tangan atau di kaki
Perubahan mental (emosi)
Kejang
Tremor tangan
Mual muntah
Patofisiologi
Pre renal
turunnya perfusi aktifasi barorec. aktifa
Renal/intrinsic
ggn.perfusi ggn.fgs.glom.&tub.lb.lama
Proses kompleks, dinamik, berkaitan dg.
Passca renal
terjadi ok.obstr.aliran urin ggn.filtrasi
Kerusakan permanen tgt. Berat&lama obstr.
> 72 jam : kehilangan nefron permanen
< 7 hari: laju filtr.masih dpt.normal kembali
Ok.: urolitiasis, kel.prostat( BPH, tumor ),
penatalaksanaan
Cari dan perbaiki factor pre dan pasca renal
Evaluasi obat-obatan yang telah diberikan
Optimalkan curah jantung dan aliran darah ke ginjal
Perbaiki atau tingkatkan aliran urin
Monitor asupan cairan dan pebgeluaran cairan, timbang
badan tiap hari
6. Cari dan obati komplikasi akut (hiperkalemi,
hipernatremi, asidosis, hiperfosfatemi, edema paru)
7. Asupan nutrisi adekuat sejak dini
8. Cari focus infeksi dan atasi infeksi secara agresif
9. Perawatan menyeluruh yang baik (kateter, kulit,
psikologis)
10. Segera memulai terapi dyalisis sebelum timbul
komplikasi
11. Berikan obat dengan dosis tepat sesuai kapasitas
bersihan ginjal
1.
2.
3.
4.
5.
komplikasi
Komplikasi sistemik seperti:
Jantung:Edema paru, aritmia dan efusi pericardium.
Gangguan elektrolit : Hiperkalemia, hiponatremia, dan
asidosis
Neurologi:Iiritabilitas neuromuskular, tremor, dan
koma,
Gangguan kesadaran dan kejang.
Gastrointestinal: Nausea, muntah, gastritis, dan ulkus
peptikum.
Perdarahan gastrointestinal
HematologiAnemia, dan diastesis hemoragik
InfeksiPneumonia, septikemia, dan infeksi nosokomial
Hambatan penyembuhan luka
Pencegahan
Dalam menghadapi keadaan darurat medik gagal
ginjal akut, empat sasaran khusus harus dicapai,
yaitu:
Mengenal dan mengantisipasi semua faktor risiko
Prognosis
1. Pada umumnya prognosis baik apabila
TERIMA KASIH