Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN FARMASI

STANDAR KOMPETENSI APOTEKER DALAM


PELAYANAN KEFARMASIAN

Kelompok 2
1.
2.
3.
4.

Susi yanti
Lilin
Yona
yeyen

(1420282949)

UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA


PROGRAM PROFESI APOTEKER
NOVEMBER 2014

Pembangunan kesehatan
untuk meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal

keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual


maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

PENDAHULUAN

Pengertian :
- Menkes RI, 2004
- PP 51 tahun 2009
Fungsi :
1. Menyediakan informasi tentang obat-obatan kepada tenaga
kesehatan lainnya, tujuan yang ingin dicapai mencakup
mengidentifikasikan hasil pengobatan dan tujuan akhir
pengobatan, agar pengobatan dapat diterima untuk terapi, agar
diterapkan penggunaan secara rasional, memantau efek samping
obat dan menentukan metode penggunaan obat.
2. Mendapatkan rekam medis untuk digunakan pemilihan obat yang
tepat.
3. Memantau penggunaan obat apakah efektif, tidak efektif, reaksi
yang berlawanan, keracunan dan jika perlu memberikan saran
untuk memodifikasi pengobatan.
4. Menyediakan bimbingan dan konseling dalam rangka pendidikan
kepada pasien.
5. Menyediakan dan memelihara serta memfasilitasi pengujian
pengobatan bagi pasien penyakit kronis.
6. Berpartisipasi dalam pengelolaan obat-obatan untuk pelayanan
gawat darurat.
7. Pembinaan pelayanan informasi dan pendidikan bagi masyarakat.
8. Partisipasi dalam penilaian penggunaan obat dan audit kesehatan.
9. Menyediakan pendidikan mengenai obat-obatan untuk tenaga
kesehatan

Pelayanan Kefarmasian

Apoteker sebagai pelaku utama pelayanan


kefarmasian yang bertugas sebagai pelaksana
atau

pemberi

pelayanan

kesehatan

diberi

wewenang sesuai dengan kompetensi pendidikan


yang diperolehnya, sehingga terkait erat dengan

hak dan kewajibannya.

pharmaceutical care

Standar Kompetensi Apoteker

1. Apoteker yang menjalankan pekerjaan kefarmasian harus


memiliki profesi.
2. Bagi apoteker yang baru lulus pendidikan profesi dapat
memperoleh sertifikat kompetensi profesi secara lansung

setelah melakukan registrasi.


3. Sertifikat kompetensi profesi berlaku 5 tahun dan dapat
diperpanjang untuk setiap 5 tahun melalui uji kompetensi
profesi

apabila

apoteker

tetap

akan

menjalankan

pekerjaan kefarmasian.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara memperoleh
sertifikaat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat
1 dan tata cara registrasi profesi sebagaimana pada ayat 2

diatur dengan Peraturan Menteri.

Prasyarat untuk melaksanakan


praktek bagi apoteker

Sertifikat kompetensi merupakan salah satu syarat untuk


mendapatkan STRA.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai