Anda di halaman 1dari 16

KORUPSI

KELOMPOK 4

Frida Gustina P
Syifa Amalia
Anggi Dwi P
Yessi Mentari
Sandra Ayu
Gian

Latar Belakang Masalah


Tindak perilaku korupsi akhir-akhir ini ramai
di perbincangkan, baik di media massa maupun
maupun media cetak. Tindak korupsi ini
mayoritas dilakukan oleh para pejabat tinggi
negara yang sesungguhnya dipercaya oleh
masyarakat
luas
untuk
memajukan
kesejahteraan rakyat sekarang malah merugikan
negara.
Hal
ini
tentu
saja
sangat
memprihatinkan bagi kelangsungan hidup
rakyat yang dipimpin oleh para pejabat yang
terbukti melakukan tindak korupsi. Maka dari
itu, di sini kami akan membahas tentang korupsi
di Indonesia dan upaya untuk memberantasnya.

A. Pengertian Korupsi
Pengertian Korupsi dalam arti
luas adalah suatu tindakan atau
perbuatan curang, buruk, yang
menyimpang dari ketentuan yang
berlaku dalam berbagai bidang,
demi keuntungan pribadi atau
golongan. Dalam arti sempit,
korupsi adalah penyelewengan
atau penggelapan uang negara,
perusahaan, dan lain-lain yang
merugikan keuangan negara.

B. Penyebab Korupsi
1. Ketentuan peraturan
kurang jelas dan tegas.

perundang-undangan

Ketentuan peraturan perundangundangan yang lemah, kurang jelas


dan tegas, dapat memberikan celah
atau peluang bagi seseorang atau
sekelompok orang untuk melakukan
tindakan korupsi karena mereka
dapat terhindar dari jerat hukum.

yang

2. Lemahnya penegakan hukum


Lemahnya dan tidak tegasnya penegakan hukum
merupakan faktor tumbuh dan berkembangnya
tindakan korupsi. Penegakan hukum yang lemah
akan dapat menghindarkan para pelaku korupsi
dari sanksi hukum.
3.

Adanya Peluang
Ada kalanya kejahatan muncul
bukan karena niat jahat dari para
pelaku melainkan karena adanya
kesempatan atau peluang untuk
melakukan korupsi.

4.

Birokrasi yang rumit


Birokrasi yang rumit seperti prosedur pengurusan
sesuatu (contoh : paspor, surat tanah, SIM, dan
sebagainya) di kantor pemerintahan atau lembaga
lainnya, akan mendorong orang untuk melakukan
tindakan korupsi, misalnya mereka
melakukan penyuapan terhadap
aparat untuk memperlancar segala
urusan tersebut, tanpa harus
melalui prosedur yang benar dan
telah ditetapkan.

5. Kurangnya
masyarakat

sosialisasi

dan

penyuluhan

pada

Kurangnya sosialisasi dan penyuluhan mengenai


korupsi
dan
ketentuan
hukumnya,
dapat
menyebabkan masyarakat tidak tahu mengenai
bentuk-bentuk tindakan korupsi, ketentuan dan
sanksi hukumnya, cara mengindarinya,
dan cara melaporkannya apabila
menemukan
perbuatan
yang
dikategorikan sebagai tindakan
korupsi.

C. Macam-Macam Korupsi
1.

Penyuapan

Penyuapan merupakan salah satu


bentuk korupsi, yang antara lain
dilakukan dengan cara memberikan
sejumlah uang kepada pejabat atau
aparatur pemerintahan, dengan maksud
agar urusan & kepentingan dapat
terselesaikan dengan cepat, meskipun
kurang memenuhi syarat & prosedurnya
tisak sesuai dengan ketentuan.

2.

Komersialisme jabatan
Komersalisme
jabatan
dilakukan
dengan
cara
menggunakan jabatannya demi keuntungan finansial
(keuangan) yang digunakan untuk kepentingan pribadi
atau kelompoknya. Hal ini jelas melangar ketentuan
yang berlaku, apalagi jabatan
tersebut diamanahkan padanya
demi kepentingan bangsa dan
negara.

3. Pungutan liar (Pungli)

Melakukan pungut-pungutan di luar ketentuan yang


berlaku, pada dasarnya juga merupakan tindakan
korupsi. Misalnya, seorang petugas memungut
sejumlah uang kepada setiap sopir kendaraan umum
yang lewat, bukan berdasarkan ketentuan peraturan
yang berlaku, tetapi demi kepentingan
diri sendiri dan kelompoknya.

Analisis Perbandingan Strategi


Pemberantasan Korupsi

Perancis

Jerman

Indonesia

Memiliki akuntabilitas di Memiliki akuntabilitas yang Memiliki


atas Indonesia tetapi di paling tinggi diantara negara peling

dengan

Hal

ini

Jerman

karena lainnya

kasus

korupsi

disana disana cukup terkendali . tingginya kasus korupsi di


dengan

korupsi terbukti

rendah.

bawah

masih cukup tinggi. Salah terbukti

karena

akuntabilitas

masih

tidak Indonesia yang dibuktikan

satu pemimpinanya pun didirikannta auxilary body dengan rangking Indonesia

menjadi tersangka kasus sehingga


korupsi.

hukum

menunjukkan yang masih di posisi 111.


sebagai

entitas

independen di Jerman telah


dapat mengendalikan kasus
korupsi.

Lembaga terkorup di
Indonesia
kepolisian

parlemen

pengadilan

Cara Pencegahan Dan Strategi


Pemberantasan Korupsi
Strategi Preventif.
Strategi Deduktif.
Strategi Represif.

Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa korupsi
merupakan penyelewengan atau penggelapan
(uang negara atau perusahaaan) dan
sebagainya untuk keuntungan pribadi atau
orang lain serta selalu mengandung unsur
penyelewengan atau dishonest
(ketidakjujuran). Dan korupsi akan
berdampak pada masyarakat luas serta akan
merugikan negara.

Dari uraian diatas sudah jelas bahwa


penanggulangan kasus-kasus korupsi tidaklah
mudah, untuk itu diperlukan kerjasama dari
berbagai pihak yang tentunya dilandasi
dengan kesadaran hukum disetiap warga
negara, baik posisinya sebagai warga sipil
maupun pejabat negara yang tentunya semua
itu berpulang pada individu masing-masing
yang berketuhanan YME. Tanggung jawab
kita bukan hanya kepada pribadi, keluarga dan
masyarakat melainkan juga kepada Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai