Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENGERTIAN AUDIT
Untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah
AUDITING 1
Oleh :
Aloysius Adi Setyawan
Hangga Yoga
Gladys Bella Novenna R.
Devy Dame Maria S.
kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak
yang berkepentingan
Beberapa hal penting dari definisi di atas :
1. Yang diperiksa adalah laporan keuangan yang disusun oleh manajemen beserta
catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya.
Laporan keuangan yang harus diperiksa terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan modal dan laporan arus kas. Catatan pembukuan terdiri dari buku harian, buku
besar, dan buku pembantu. Bukti pendukung antara lain bukti penerimaan kas dan
pengeluaran kas, faktur penjualan, jurnal voucher dan lain-lain. Dokumen lain yang perlu
diperiksa antara lain notulen rapat direksi dan pemegang saham, akte pendirian, kontrak,
perjanjian kredit dan lain-lain.
2. Pemeriksaan dilakukan secara kritis dan sistematis.
Dalam melakukan pemeriksaan, akuntan publik berpedoman pada SPAP (di Amerika
GAAS).Agar pemeriksaan dapat dilakukan secara kritis, pemeriksaan harus dipimpin oleh
seorang yang bergelar akuntan dan mempunyai ijin praktek sebagai akuntan publik dari
Menteri Keuangan. Pelaksana pemeriksaan harus berpendidikan, berpengalaman dan
berkeahlian di bidang akuntansi, perpajakan, sistem akuntansi dan pemeriksaan akuntansi.
Agar pemeriksaan dapat dilakukan secara sistematis, akuntan publik harus
merencanakan pemeriksaannya sebelum proses pemeriksaan dimulai dengan membuat
AUDIT PLAN yang memuat kapan pemeriksaan dimulai, berapa lama, kapan laporan harus
selesai, berapa orang staf yang ditugaskan, masalah-masalah yang diperkirakan akan dihadapi
di bidang auditing, akuntansi dan perpajakan.
3. Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independen, yaitu akuntan publik.
Independen berarti tidak mempunyai kepentingan tertentu di perusahaan tersebut
(Misal sebagai pemegang saham, direksi) atau mempunyai hubungan khusus (Misal keluarga
dari pemegang saham, direksi).
Akuntan publik harus independen karena sebagai orang kepercayaan masyarakat,
harus bekerja secara objektif, tidak memihak dan melaporkan apa adanya.
dan akun yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan telah dicantumkan di dalamnya.
Sebagai contoh, manajemen membuat asersi bahwa seluruh pembelian barang dan jasa dicatat
dan dicantumkan dalam laporan keuangan. Demikian pula, manajemen membuat asersi
bahwa utang usaha di neraca telah mencakup semua kewajiban entitas.
3.
Right and Obligation .Asersi tentang hak dan kewajiban berhubungan dengan apakah
aktiva merupakan hak entitas dan utang merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal
tertentu. Sebagai contoh manajemen membuat asersi bahwa jumlah sewa guna
usaha (leased) yang dikapitalisasi dineraca mencerminkan nilai pemerolehan hak entitas atas
kekayaan yang disewa-guna-usahakan (leased) dan utang sewa guna usaha yang
bersangkutan mencerminkan suatu kewajiban entitas.
4.
Valuation and allocation .Asersi tentang penilaian atau alokasi berhubungan dengan
apakah komponen- komponen aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya sudah dicantumkan
dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya. Sebagai contoh, manajemen membuat
asersi bahwa aktiva tetap dicatat berdasarkan harga pemerolehannya dan pemerolehan
semacam itu secara sistematik dialokasikan ke dalam periode-periode akuntansi yang
semestinya. Demikian pula manajemen membuat asersi bahwa piutang usaha yang tercantum
di neraca dinyatakan berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan.
5.
Disamping pemahaman mengani akuntansi, auditor juga harus memiliki keahlian dalam
mengumpulkan dan menafsirkan bahan bukti audit. Keahlian seperti itulah yang
membedakan auditor dengan akuntan. Masalal-masalah spesifik yang dihadapi auditor dalam
melakukan audit adalah penentuan prosedur audit yang tepat, penentuan sample, penentuan
pos-pos tertentu yang diperiksa, saat pengujian dan pengevaluasian hasilnya.
Tahap Tahapan dalam Audit
1. Kantor Akuntan Publik (KAP) dihubungi oleh calon klien yang membutuhkan jasa
audit
2. Akuntan dank klien dalam rangka membicarakan beberapa hal, diantaranya :
alasan dari perusahaan atau klien untuk melakukan audit atau untuk
kepentingan apakah klien tersebut melakukan audit terhadap perusahaannya
3. Kantor Akuntan Publik atau KAP mengajukan proposal terkait dengan proses
pengauditan yang akan dilakukan oleh KAP terhadap perusahaan , jika proposal
diterima oleh klien selanjutnya proposal akan berubah menjadi Surat Penugasan atau
Perjanjian Kerja
4. Selanjutnya KAP melakukan pemeriksaan lapangan dikantor klien. Selanjutnya
setelah pemeriksaan lapangan selesai, KAP memberikan draft audit report kepada
klien, lalu setelah disetujui, KAP akan menyerhkan final audit report, namun
sebelumnya KAP harus meminta Surat Pernyataan Langganan dari klien yang
tanggalnya sama dengan tanggal audit report dan tanggal selesainya audit field work
5. Setelah audit report, KAP juga diharapkan memberikan Management Letter yang
isinya memberitahukan kepada manajemen mengenai kelemahan pengendalian intern
dari perusahaan dan disertai dengan saran saran yang dapat digunakan perusahaan
dalam membenahi segala kelemahan kelemahan dari pengendalian intern
perusahaan.
Mengapa Audit Diperlukan?
Laporan Keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen perlu diaudit oleh KAP
yang merupakan pihak ketiga yang independen, karena :
1. Apabila laporan keuangan tidak diaudit, maka ada kemungkinan bahwa laporan
keuangan tersebut mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak
desengaja. Oleh sebab itu laporan keuangan perusahaan yang belum diaudit kurang
dipercaya kewajarannya oleh pihak pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan tersebut
2. Jika laporan keuangan telah diaudit dan mendapat tanggapan wajar dari KAP yang
melakukan audit tersebut maka pihak pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan tersebut bisa yakin laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang
material dan laporan keuangan tersebut telah disajikan sesuai dengan ketentuan
standar akuntansi yang berlaku di Indonesia
3. Mulai tahun 2001perusahaan yang memiliki total asset >Rp. 25miliyar harus
memasukkan audited financial statements ke Departemen Perdagangan dan
Perindustrian
4. Perusahaan yang sudah go public harus memasukkan audited financial statements ke
Bapepam LK paling lambat 90 hari setelah tahun buku
5. SPT yang didukung oleh audited financial statements lebih dipercaya oleh pihak
pajak dibandingkan dengan laporan keuangan yang belum diaudit .
Jenis Jenis Audit
1. Pemeriksaan Umum (General Audit), yaitu suatu pemeriksaan umum atas laporan
keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen
dengan maksud untuk memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan
secara keseluruhan.
2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit), yaitu suatu bentuk pemeriksaan yang hanya
terbatas pada permintaan auditee yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
dengan memberikan opini terhadap bagian dari laporan keuangan yang diaudit,
misalnya pemeriksaan terhadap penerimaan kas perusahaan.
ditinjau dari jenis pemeriksaan maka jenis jenis audit dapat dibedakan atas:
1. Audit Operasional (Management Audit), yaitu suatu pemeriksaan terhadap kegiatan
operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional
yang telah ditetapkan oleh manajemen dengan maksud untuk mengetahui apakah
kegiatan operasi telah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.
Prosedur yang biasa digunakan dalam operasional audit ini ialah :
Pengujian ketaatan
Untuk menilai efektivitas dari pengendalian manajemen dengan melakukan
pemeriksaan secara sampling atas bukti bukti pembukuan, sehingga bisa
diketahui apakah transaksi bisnis perusahaan dan pencatatan akuntansinya
sudah dilakukan sesuai dengan kebijakan yang ditentukan oleh manajemen
Sedangkan berdasarkan kelompok atau pelaksana audit, jenis audit dibagi 4 yaitu:
1. Auditor Ekstern
Auditor ekstern/ independent bekerja untuk kantor akuntan publik yang statusnya
diluar struktur perusahaan yang mereka audit. Umumnya auditor ekstern
menghasilkan laporan atas financial audit.
2. Auditor Intern
Auditor intern bekerja untuk perusahaan yang mereka audit. Laporan audit
manajemen umumnya berguna bagi manajemen perusahaan yang diaudit. Oleh karena
itu tugas internal auditor biasanya adalah audit manajemen yang termasuk jenis
compliance audit.
3. Auditor Pajak
Auditor pajak bertugas melakukan pemeriksaan ketaatan wajib pajak yang diaudit
terhadap undangundang perpajakan yang berlaku.
4. Auditor Pemerintah
Tugas auditor pemerintah adalah menilai kewajaran informasi keuangan yang disusun
oleh instansi pemerintahan. Disamping itu audit juga dilakukan untuk menilai
efisiensi, efektifitas dan ekonomisasi operasi program dan penggunaan barang
milik pemerintah. Dan sering juga audit atas ketaatan pada peraturan yang
dikeluarkan pemerintah. Auditing yang dilaksanakan oleh pemerintahan dapat
dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pemeriksa
Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Akuntan Publik
Akuntan Pemerintah.
Akuntan Pendidik.
Akuntan Manajemen/Perusahaan
Profesi CFA
Profesi CPA
CISA
ketaatan akuntan publik dan KAP terhadap peraturan dan UU yang berlaku.
b)
c)
Tb. Ch. Amachi Zandjani, Ex. Selaku ketua Tim Peer Review pada saat acara
yang sama juga turut menjelaskan mengenai Quality Review.
a) Jenis review :
1. Reguler review : KAP dan anggotanya wajib ikut dan mengganti biaya
review yang sudah disepakati sebelumnya
2. Voluntary review : KAP dan anggotanya meminta untuk di-reviewdan
mengganti biaya nya.
b) Scope review :
* review mutu atas KAP
* atas pelaksanaan jasa yang telah diatur dalam standar profesional AP
* atas pelaksanaan jasa yang tidak diatur dalam standar profesional AP
c) Review mutu KAP
* Tujuan : evaluasi keadaan umum kantor, SDM, Program PPL, Ketaatan
pada kewajiban
d) Jasa yang telah diatur dalam Standar Profesi
1. Tujuan : mendapatkan kesimpulan apakah praktik KAP memenuhi SPM.
2. Pelaksanaan :
a)
b)
f)
a)
perikatan yang tidak diatur dalam SPAP ditentukan sampel yang akan
dipilih dengan mengutamakan yang berkaitan dengan kepetingan publik.
b)
dilaksanakan staf profesional yang memiliki tingkat pelatihatn dan keahlian teknis
untuk perikatan tersebut.
3. Konsultasi
KAP harus merumuskan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu mengenai
konsultasi untuk memberikan keyakinan memadai bahwa personel akan memperoleh
informasi memadai sesuai yang dibutuhkan dari orang yang memiliki tingkat
pengetahuan, kompetensi, pertimbangan, dan wewenang memadai.
4. Supervisi
KAP harus merumuskan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu mengenai
pelaksanaan supervisi perikatan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa
perikatan memnuhi standar mutu yang ditetapkan oleh KAP.
5. Pemerkerjaan
KAP harus merumuskan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu mengenai
pemerkerjaan untuk memberikan keyakinan bahwa semua orang yang diperkerjakan
memiliki karakteristik semestinya, sehingga memungkinkan mereka melakukan
penugasan secara kompeten.
6. Pengembangan Profesional
KAP harus merumuskan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu untuk
memberikan keyakinan memadai bahwa personel memiliki pengetahuan memadai
sehingga memungkinkan mereka memenuhi tanggungjawabnya.
7. Promosi
KAP harus merumuskan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu profesional
untuk memberikan keyakinan memadai bahwa personel yang terseleksi untuk
promosi memiliki kualifikasi seperti yang disyaratkan untuk tingkt tanggungjawab
yang lebih tinggi.
8. Peneriman dan Keberlanjutan Klien
KAP harus merumuskan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu untuk
menentukan apakah perikatan dari klien akan diterima atau dilanjutkan untuk
meminimumkan kemungkinan terjadinya hubungan dengan klien yang
manajemennya tidak memiliki intergritas.
9. Inspeksi
KAP harus merumuskan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu mengenai
inspeksi untuk memberikan keyakinan memadai bahwa prosedur yang berhubungan
dengan unsur-unsur lain pengendalian mutu telah diterapkan dengan efektif.
Persyaratan
Contoh Prosedur
Independensi,
Integritas, dan
objektivitas
Manajemen
Personalia
memadai bahwa :
individual perusahaan.
dengan kompeten.
- Tugas diberikan kepada staf yang mempunyai
pelatihan teknis dan keahlian yang cukup.
- Semua staf harus mengikuti pendidikan
profesi berkelanjutan dan kegiatan
pengembangan profesi agar dapat memenuhi
tanggung jawab yang diberikan
- Staf yang dipromosikan dalam jabatan yang
lebih tinggi, telah memiliki kualifikasi yang
diperlukan untuk memnuhi tanggung jawab
yang diberikan.
Penerimaan dan
keberlanjutan klien
dan penugasan
efektif
AICPA memiliki 2 divisi yang berbeda yaitu SEC PRATICE SECTION dan PRIVATE
COMANY PRATICE SECTION. Tujuan dari pembentukan divisi ini adalah untuk
peningkatan kualitas praktik KAP. Masing-masing divisi memiliki persyaratan masingmasing dan juga memiliki otoritas untuk memberikan sanksi bila terjadi pelanggaran. Setiap
KAP dapat memilih untuk menjadi anggota dari salah satu divisi namun bila sebuah KAP
memiliki klien yang go public maka KAP tersebut harus menjadi anggota SEC Practice
Section.
Berikut ini adalah syarat untuk menjadi anggota SEC Pratice Section :
- Menaati SPM.
KAP harus setuju dan menaati standar pengendalian mutu.
- Kewajiban Peer Review.
KAP harus menjalani peer review atas pengendalian mutu, praktik audit dan
akuntansi oleh KAP lain yang qualified.
- Pendidikan Berkelanjutan.
Staf KAP harus mengikuti pendidikan profesi berkelanjutan selama 120 jam tiap
3 tahun
- Rotasi Partner
Partner in-charge untuk suatu penugasan audit di perusahaan publik yang telah
bertugas 7 tahun berturut-turut di klien tersebut harus diganti oleh lainnya.
- Concurring partner Review
Setiap penugasan audit harus di-review oleh seorang partner lain, selain partner
in-charge.
- proscription of certain services.
KAP harus menolak memberikan jasa konsultasi manajemen tertentu kepada
perusahaan publik yang menjadi klien auditnya.
- Reporting on Disagreements.
Seorang auditor diharuskan untuk melaporkan kepada Komite Audit atau Broad
of Directors dari klien perusahaan publik mengenai perbedaan pendapat yang terjadi
dengan manajemen masalah akuntansi, pengungkapan dan audit.