Milik Negara
Tidak Diperdagangkan
KODE MODUL
M.PTL.HAR 006 (1) A 01
Milik Negara
Tidak Diperdagangkan
Tim Penyusun:
1. Drs. Setyo Budi Santoso
2. Drs. Suyanto
3. Drs. M. Kharis
Tim Fasilitator:
1. Drs. Edy Burnawi Tji Han
2. Drs. Sudarsono, MT
3. Wiono, S. Pd
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul interaktif dan
modul manual. Adapun modul manual terdiri atas bidang-bidang dan programprogram keahlian kejuruan yang berkembang di dunia kerja baik instansi maupun
perusahaan. Tahun Anggaran 2005 telah dibuat sebanyak 300 modul manual
terdiri atas 9 (sembilan) bidang keahlian dan 32 (tiga puluh dua) program keahlian
yaitu: Bisnis dan Manajemen (Administrasi Perkantoran dan Akuntansi),
Pertanian (Agroindustri pangan dan nonpangan, Budidaya Tanaman, Budidaya
Ternak Ruminansia, Pengendalian Mutu), Seni Rupa dan Kriya (Kriya Kayu,
Kriya Keramik, Kriya Kulit, Kriya Logam Kriya Tekstil), Tata Busan, Teknik
Bangunan (Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Baja dan Alumunium, Teknik
Konstruksi Batu Beton, Tekni Industri Kayu), Teknik Elektronika (Teknik Audio
Vidio, Teknik Elektronika Industri), Teknik Listrik (Pemanfaatan Energi Listrik,
Teknik Distribusi, Teknik Pembangkit Ketenagalistrik-kan), Teknik Mesin
(Mekanik Otomotif, Pengecoran Logam, Teknik Bodi Otomotif, Teknik Gambar
Mesin, Teknik Pembentukan, Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri, Teknik
Pemesinan), Teknologi Informasi dan Komunikasi (Multimedia, Rekayasa
Perangkat Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan), dan program Normatif Bahasa
Indonesia.
Modul ini disusun mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI), Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004 dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi (Competency
Based Training/CBT). Diharapkan modul-modul ini digunakan sebagai sumber
belajar pokok peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) Kejuruan khususnya SMK
dalam mencapai standar kompetensi kerja yang diharapkan dunia kerja.
Penyusunan modul dilakukan oleh para tenaga ahli kejuruan dibidangnya terdiri
atas para Guru SMK, para Widyaiswara Pusat Pengembangan
Penataran Guru
(PPPG) lingkup Kejuruan dengan para nara sumber dari berbagai perguruan
Tinggi, para praktisi Balai Latihan dan Pengembangan Teknologi (BLPT) dan
unsure dunia usaha dan industri (DU/DI), dan berbagai sumber referensi yang
iv
Modul PTL.HAR 006 (1) A
digunakan baik dari dalam dan luar negri. Modul dilakukan melalui beberapa tahap
pengerjaan termasuk validasi dan uji coba kepada para peserta Diklat/Siswa di
beberapa SMK.
Sesuai perkembangan paradigma yang selalu terjadi, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah beserta para penulis dan unsure terlibat, menerima masukan-masukan
konstruktif dari berbagai pihak khususnya para praktisi dunia usaha dan
industri, para akademis, dan para psikologis untuk dihasilkannya Sumber Daya
Manusia (SDM) tingkat menengah yang handal. Pada kesempatan baik ini kami
sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada
berbagai pihak terutama tim penyusun modul, para nara sumber dan fasilitator,
serta para editor atas dedikasi dan pengorbanan waktu, tenaga, dan pemikiran
untuk dihasilkannya modul ini.
Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta Diklat SMK
atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK.
Jakarta, Desember 2005
a.n.
Direktur
Jenderal
Manajemen
DAFTAR ISI
Modul PTL.HAR 006 (1) A
............................................................................
iii
vi
GLOSSARY
vii
....................................................................................
A. Deskripsi ...................................................................................
B. Prasyarat
..................................................................................
D. Tujuan Akhir
............................................................................
E. Kompetensi
............................................................................
F. Cek Kemampuan
......................................................................
....................................................................
19
19
.............................................
2.
3.
22
23
31
vi
Rangkuman
............................................................
39
40
43
52
54
A. Test tertulis
B. Test Praktik
C. Kunci jawaban praktik .................................................................
Kunci jawaban praktik ..................................................................
58
56
59
60
vii
PTL.HAR.007
PTL.OPS.005
PTL.OPS.004
PTL.HAR.012
PTL.HAR.003
PTL.KON.006
TAMATAN
SMK
PTL.HAR.009
PTL.KON.002
PTL.KON.001
PTL.KON.007
PTL.KON.008
PTL.OPS.001
PTL.OPS.002
PTL.HAR.001
PTL.HAR.005
PTL.HAR.002
PTL.HAR.006
PTL.HAR.011
PTL.HAR.026
PTL..HAR004
PTL.HAR.008
PTL.OPS.003
MEKANISME PEMELAJARAN
Untuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui alur mekanisme
pemelajaran sebagai berikut:
START
Lihat Kedudukan
Modul
Lihat Petunjuk
Penggunaan Modul
Kerjakan
Cek Kemampuan
Nilai 7
T
Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar n
Kerjakan
Evaluasi
Nilai 7
Modul
berikutnya/Uji
Kompetensi
GLOSSARY
ISTILAH
Alur/slot
KETERANGAN
merupakan
lubanglubang
untuk
tempat
kumparan
Centrifugal Switch
Consentric Winding
kumparan konsentris/sepusat
Generator
bagian
mesin
listrik
yang
berfungsi
untuk
Motor
Pulley Remover
Stator
Winding Machine
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul PTL.HAR 006 (1) A
ii
menggunakan
modul
ini
diharapkan
peserta
diklat
dalam
B. Prasyarat
Untuk dapat mengerjakan modul pemelajaran yang berjudul MELILIT DAN
2.
3.
4.
5.
6.
iii
2.
3.
Prasyarat belajar modul ini harus benar benar dipenuhi, agar tidak terjadi
halhal yang tidak diinginkan.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini peserta dapat:
1. Melepas tutup gandar/stator motor arus bolak balik 1 phasa maupun 3
fasa.
2. Melepas kumparankumparan stator yang telah rusak/terbakar
3. Memilih dan mengukur penambang kawat/kawat yang digunakan untuk
belitanbelitan motor induksi 1 phasa maupun 3 phasa.
4. Melilit ulang motor induksi 1 fasa maupun 3 fasa.
iv
E. KOMPETENSI
KOMPETENSI
: Melilit dan membongkar kumparan
KODE
: PTL.HAR.006(1).A
DURASI PEMELAJARAN : 200 Jam @ 45 menit
LEVEL KOMPETENSI KUNCI
Merencanakan dan
mem-persiapkan
pekerjaan
KONDISI KINERJA
SUB KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR
Meliputi
pengatahuan
keterampilan dan
sikap kerja yang
berkaitan dengan
pembongkaran
dan penggulungan
kumparan pada
peralatan listrik
serta pengatahuan
dan keterampilan
pendukung yaitu
Kesehatan dan
keselamatan kerja
serta penggunaan
perkakas.
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
Mempelajari prinsip
kerja dan sirkit
komponen
peralatan listrik
Memahami kebijakan
dan prosedur K3
dalam melilit dan
membongkar
kumparan
peralatan listrik
Mengidentifikasi
kebutuhan bahan
dan peralatan yang
diperlu-kan untuk
melilit dan
membongkar
kumparan
SUB KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
Tempat/ruang kerja
diper-siapkan
dengan mempertimbangkan K3
Kebijakan dan proses
K3 di-pernuhi sesuai
dengan per-syaratan
pekerjaan
Mebongkar
kumparan pada
peralatan listrik
Meliputi
pengatahuan
keterampilan dan
sikap kerja yang
berkaitan dengan
pembongkaran
dan penggulungan
kumparan pada
peralatan listrik
serta pengatahuan
dan keterampilan
pendukung yaitu
Kesehatan dan
keselamatan kerja
serta penggunaan
perkakas.
Mengikuti prosedur
yang telah
ditetapkan dalam
pengecekan dan
pengu-kuran
Menggunakan
peralatan yang
sesuai dengan ketentuan dalam
prosedur
Mengikuti urutan
kerja sesuai
dengan prosedur
yang ditetapkan
Memahami
penggunaan
peralatan dan
urutan kerja dalam
melilit dan
membongkar
kumparan
Melakukan
pengecekan dan
pengukuran dalam
keadaan rangkaian
ter-isolasi
Membongkar
rangkaian
kelistrikan dan
kumpar-an
Meliputi
pengatahuan
keterampilan dan
sikap kerja yang
berkaitan dengan
pembongkaran
dan penggulungan
kumparan pada
Mengikuti prosedur
pe-meriksaan
kumpran yang
ditetapkan
Memahami cara
meme-riksa
kumparan yang
akan dipasang
Memahami tata
urutan perakitan
kumparan
Memeriksa kumparan
yang akan
dipasang
Merakit kumparan
per-alatan listrik
SUB KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
yang ditetapkan
Memeriksa dan
melapor-kan
penyelesaian
pekerjaan
Pemeriksaan akhir
dilakukan untuk
memastikan/menjam
im bahwa perakitan
dan pengu-raian
komponen listrik/
elektronika telah
memenuhi
persyaratan yang
ditetapkan
Penyelesaian pekerjaan
dila-porkan sesuai
dengan prosedur
yang ditetapkan
LINGKUP BELAJAR
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
Memahami cara
mem-buat laporan
penyele-saian
pekerjaan
Melakukan
pemeriksaan akhir
penyelesaian pekerjaan melilit dan
mem-bongakr
kumparan
Membuat laporan penyelesaian
pekerjaan
peralatan listrik
serta pengatahuan
dan keterampilan
pendukung yaitu
Kesehatan dan
keselamatan kerja
serta penggunaan
perkakas.
Meliputi
pengatahuan
keterampilan dan
sikap kerja yang
berkaitan dengan
pembongkaran
dan penggulungan
kumparan pada
peralatan listrik
serta pengatahuan
dan keterampilan
pendukung yaitu
Kesehatan dan
keselamatan kerja
serta penggunaan
perkakas.
Mengikuti prosesur
pe-laporan
penyelesaian
pekerjaan
F. CEK KEMAMPUAN
1.
2.
Bagaimana dengan belitan utama dan belitan bantu pada motor 2 phasa
3.
4.
Kunci Jawaban
1.
Motor adalah bagian dari mesin listrik yang berfungsi untuk merubah
tenaga listrik menjadi tenaga mekanik.
Generator adalah bagian dari mesin listrik yang berfungsi untuk
merubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik.
2.
Belitan bantu dan belitan utama adalah dimiliki oleh motor AC 1 phasa,
belitan utama mempunyai luas penampang kawat yang lebih besar dan
jumlah lilitan kawatnya lebih banyak dari belitan bantu.
3.
4.
a.
b.
Motor kapasitor
c.
Motor Universal
d.
Motor AC 2 phasa
G = 24, 2p = 2, tahap ganda
Buat daftar lilitannya:
G 24
12
2p 2
-----------> Langkah 1 - 13
24
G
6
2 p.m 2.2
2.G 2.24
24
2p
2
kar
360 o r 360 o r
15o r
G
24
DAFTAR LILIT
Kumparan Utama
U1
4
3
2
1
24
23
22
21
49
3 10
2 15
1 12
24 13
23 14
22 15
21 16
9
10
11
12
13
14
15
16
U2
Kumparan Bantu
Data Sambungan
KU : 12 24
KB : 18 6
Kumparan Utama
Kumparan Diameter Jumlah
Kawat
Lilitan
Nomor
1
0.40
100
2
0.40
100
3
0.40
100
4
0.40
100
B1
8
7
6
5
8
7
6
5
17
18
19
20
17
18
19
20
B1
Kumparan Bantu
Kumparan Diameter Jumlah
Kawat
Lilitan
Nomor
1
0.3
160
2
0.3
180
Apabila peserta diklat dapat menjawab pada soal cek kemampuan diatas 80%
maka peserta dapat langsung mengerjakan soalsoal evaluasi/uji kompetensi
PENILAIAN
Nilai Akhir= (bobot x skor)
Ket: 1. Soal no. 1, 2 dan 3 berbobot 2
2. Soal no. 4 berbobot 4
BAB. II
PEMELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIKLAT
Kompetensi
Sub Kompetensi
Kompetensi
Sub
Kompetensi
Jenis Kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat
Pencapaian
Alasan
Perubahan
Disetujui
Oleh Guru
KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan Belajar 1.
Merencanakan Dan Mempersiapkan Pekerjaan
a.
2.
b. Uraian materi
Pada lembar kegiatan belajar 1, kita akan mempelajari mengenai bagaimana
cara merencanakan dan mempersiapkan pekerjaan. Dalam hal ini, kita perlu
merencanakan dan mempersiapkan motor-motor jenis apa yang akan kita
bongkar atau kita lilit. Untuk pekerjaan ini kita merencanakan dan
menyiapkan jenis motor-motor induksi satu phasa dan motor induksi tiga
phasa. Kita memilih jenis motor jenis ini banyak dimanfaatkan dilingkungan
industri maupun pemakaian di masyarakat.
Secara teoritis motor induksi satu phasa dapat kita bedakan menjadi:
1.
2.
Motor kapasitor
3.
4.
Dan lain-lain.
Sedangkan motor induksi tiga phasa (Three phase induction motor) juga
disebut dengan poly phase induction motor adalah suatu motor listrik yang
mempunyai 3 buah kumparan stator yang dipasang pada keliling stator yang
letaknya masing-masing bergeser 120o listrik maupun mekanik. Sesuai
dengan namanya, maka motor jenis ini memerlukan sumber tegangan bolakbalik tiga phasa.
Konstruksi motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga fasa terdiri dari 2
bagian utama yaitu:
1.
Stator
Secara prinsip stator motor induksi adalah sama dengan stater motor
sinkron maupun generator. Pada stator terdapat susunan kawat yang
dimasukkan kedalam alur untuk menerima belitan stator dari motor
akan membawa belitan menurut jenis motornya misalkan motor satu
fasa, maka statornya akan membawa belitan satu fasa, dimana diumpan
dari penyedia tegangan satu fasa sedangkan untuk motor jenis tiga
fasa, maka statornya akan membawa belitan tiga fasa yang diumpan
dengan penyedia tegangan tiga fasa. Jumlah kutub dari suatu motor
akan menentukan lambat cepatnya putaran suatu motor. Makin banyak
jumlah kutub yang terpasang maka makin lambat putaran yang
dihasilkan sedangkan apabila jumlah kutubnya makin sedikit maka
putaran yang dihasilkan makin cepat. Hal semacam ini dapat dihitung
dari:
Ns
F . 60
p
Ns = Putaran sinkron
F = Frekuensi jalajala
P = Jumlah pasang kutub
2.
Rotor
Rotor dari motor induksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Rotor Sangkar
Secara umum hampir 90% dari motor induksi banyak menggunakan
rotor dengan jenis ini. Karena rotor jenis ini, pada motor induksi
adalah paling sederhana dan kuat rotor jenis ini dibuat dari baja
silicon dan terdiri dari inti yang berbentuk silinder yang sejajar
dengan alur/slot dan diisi dengan tembaga atau alumunium yang
berbentuk batangan.
b. Rotor Belit
yang
tertekan
selanjutnya
secara
otomatis
c.
Rangkuman
Didalam kegiatan ini diharapkan betulbetul mempersiapkan alat dan bahan
yang dibutuhkan.
Pembagian motor induksi satu phasa
1.
2.
Motor kapasitor
3.
Stator
Secara prinsip stator adalah bagian dari motor listrik yang tidak berputar
disamping itu pada stator terdapat aluralur yang berisi kumparankumparan
kawat.
Rotor
Secara prinsip rotor adalah bagian dari motor listrik yang berputar. Rotor
pada motor listrik dapat dibagi menjadi:
d.
1.
Rotor belit
2.
Rotor sangkar
Test Formatif
1.
2.
Komposisi dari stator adalah terdiri dari 94% baja dan 6% silicon. Apa
yang terjadi, apabila komposisi silicon ditambah?
e.
Kunci Jawaban
1.
- Bila Jumlah kutub ditambah maka yang terjadi putaran rotor yang
dihasilkan akan berkurang.
- Bila jumlah kutub pada motor dikurangi maka yang terjadi putaran dari
motor akan bertambah.
2.
f.
Lembar Kerja
Persiapan Pekerjaan
1.
2.
3.
Alat
1.
1 Buah
2.
Kunci pas
1 Buah
3.
Kunci ring
1 Buah
4.
Tracker
1 Buah
5.
1 Buah
6.
Palu karet
1 Buah
7.
Penitik
1 Buah
8.
Tang potong
1 Buah
9.
Tang lancip
1 Buah
1 Buah
1 Buah
Bahan
1. Motor induksi 1 fasa
1 Buah
1 Buah
1 Buah
4. Grease (stempet)
1 Buah
Keselamatan Kerja
1. Gunakanlah pakaian Praktik
Langkah Kerja
1. Pakailah pakaian praktik
2. Bacalah dan pahami modul
3. Persiapkan kebutuhan alat
4. Persiapkan kebutuhan bahan
Kegiatan Belajar 2.
Membongkar Kumparan Pada Peralatan Listrik
a.
Dapat memilih motor ac satu phasa maupun tiga phasa yang akan
dibongkar
ii.
iii.
iv.
v.
b.
Uraian materi
Pada lembar kegiatan belajar 2, kita mempelajari bagaimana cara
membongkar kumparan pada peralatan listrik khususnya kumparan stator
pada motor induksi satu phasa maupun tiga phasa (seperti gambar 5)
Gambar 1
Gambar 2
Melepas Pulley
Gambar 3
Melepas Mur & Baut Pengikat
Gambar 4
Melepas Rotor & Stator
Gambar 5
Melepas KumparanKumparan Stator
c.
Rangkuman
Dalam membongkar kumparan suatu motor diperlukan ketelitian dan
ketelatenan. Hal ini dimaksudkan agar pekerjaan yang kita kerjakan
menghasilkan pekerjaan yang baik.
Peralatan yang dibutuhkan
1.
1 Buah
2.
Kunci pas
1 Set
3.
Kunci Ring
1 Set
4.
Tracker
1 Buah
5.
1 Buah
6.
Palu Karet
1 Buah
7.
Penitik
1 Buah
8.
Tang Potong
1 Buah
9.
Tang Lancip
1 Buah
1 Buah
1 Buah
12. Pasau
1 Buah
Bahan
d.
1.
1 buah
2.
1 buah
3.
Kertas gosok
1 lembar
4.
Grease (stempet)
secukupnya
Test Formatif
1.
Apakah tujuan kita harus memberi suatu tanda pada kedua tutup untuk
rumah stator dan kepala kumparan pada saat kita membongkarnya?
2.
3.
e.
Kunci Jawaban
1.
Agar pada waktu pemasangan kembali kedua tutup dan As rotor tidak
tertukar letaknya serta untuk memudahkan pemasangan mur baut.
Akhirnya kembali pada posisi semula.
2.
3.
a.
b.
Melepas puley
c.
d.
Membuka baut
e.
f.
g.
h.
f.
Lembar Kerja
1.
2.
3.
Alat
1.
1 Buah
2.
Kunci pas
1 Buah
3.
Kunci ring
1 Buah
4.
Tracker
1 Buah
5.
1 Buah
6.
Palu karet
1 Buah
7.
Penitik
1 Buah
8.
Tang potong
1 Buah
9.
Tang lancip
1 Buah
1 Buah
1 Buah
Bahan
1.
1 Buah
2.
1 Buah
3.
1 Buah
4.
Grease (stempet)
1 Buah
Keselamatan Kerja
1.
2.
3.
4.
4.
5.
6.
Langkah Kerja
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kriteria
Aspek kognitif
Langkah kerja dan
kecepatan kerja
Perolehan data analisis
data dan interprestasi
Keselamatan kerja
Skor
110
Bobot
2
4
3
1
Nilai
Keterangan
Kegiatan Belajar 3.
Merakit Kumparan Pada Peralatan Listrik
a.
2.
3.
4.
5.
b. Uraian materi
1.
Gambar 6
a.
b.
c.
Kumparan
jerat
(spiral)
benyak
digunakan
untuk
motormotor
juga
secara
khusus
motormotor
dengan
kapasitas
kecil
2.
a. Langkah Kumparan
Yang dimaksud dengan langkah kumparan adalah sudut kisar yang
dibentuk antara kedua sisi kumparan dan diberi dengan tanda huruf
Yg. Untuk mendapatkan kopel putar yang maksimal, maka langkah
kumparan harus sama dengan satu jarak kutub. Satu jarak kutub
adalah kisar sudut antara kutub utara (U) dan kutub selatan (S)
yang paling berdekatan. Sedangkan jarak kutub diberi tanda Tho ()
dan satu jarak kutub adalah 180o listrik. Apabila jumlah pasang
kutub suatu motor adalah p, maka jumlah kutubnya adalah 2p dan
perbandingan antara derajat lingkaran (derajat busur = obs) dan
derajat listrik (oel) kita kaitkan dengan kutub, maka dapat kita ambil
contoh =
Untuk =
P = 1, maka 360obs
= 1 x 360oel
G
, karena langkah
2 p Alur
G
2 p Alur
G
kumparan bagian.
2p
Yg
60. f
n
G
2p.m Alur
G
2 p Alur
90
45
P=1
P=2
P=4
180o Listrik
180o listrik
180o Listrik
= 180o radial
= 90o radial
= 45o radial
G
2p
KAR
360 0 r
G
KAL KAR.P
KP
120 O
KAL
= Jumlah alur
2p
= Jumlah kutub
= Jumlah fasa
KAR
KAL
Kp
= Kisar fasa
2G
2P
Gambar 7
Memasang Prespan
Gambar 8
Membuat Kumpulan Kawat pada alur dengan Mal
Gambar 9
Memasang Kumparan Pada Alur Alur
Gambar 10
Memasang Rotor, Tutup Motor dan Kipas
Gambar 11
Membuat Keras Mur Baut Pengikat
Motor AC 2 fasa jumlah alur 24, berkutub 2 pasang tahap ganda
Perhitungan:
G 24
6
2p 4
-------->
Langkah 1 - 7
G
24
3
2p.m 4.2
-------->
2.G 2.24
12
2p
4
-------->
-------->
30o Listrik
-------->
Kisar fasa
KAR
360.r 360
.
15 o r
G
24
30.l 90
3
KAL 30
Daftar lilitan
1-7
15 - 9
13 - 19
3 - 21
2-8
14 - 8
14 - 20
2 - 20
3-9
13 - 7
15 - 21
1 - 19
4 - 10
18 - 12
16 - 22
6 - 24
5 - 11
17 - 11
17 - 23
5 - 23
6 - 12
18 - 10
18 - 24
4 - 22
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
24
23
Gambar 12
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Gambar 13
24
Motor 2 Fasa dapat dipakai untuk motor 1 fasa dengan membuat kumparan
satu lebih besar kawat emailnya dan jumlah lebih banyak sebagai kutub utama
(KU) dan yang sebaliknya sebagai kutub bantu (KB)
Hal itu dimaksud supaya terjadi beda fasa, sehingga terjadi moment putar.
Karena demikian maka motor satu fasa dapat dililit dengan KU secara
konsentris dan KB secara jerat (cara campuran).
Gambar Bentangan Campuran
10
KU KB
11
12
13
14
15
Gambar 14
16
17
18
19
20
22
21
24
23
ku kb
Pernah dicoba dengan belitan jerat KU = 50 lilit, dan KB: 40 lilit, = 4 mm,
bekerja pada tegangan 50 watt
3. MotorMotor Induksi 3 fasa dengan sistem satu jalan (single layer)
Untuk motor 3 fase, seluruh aluralur stator dibagi tiga sama banyak sehingga
masingmasing fasa memiliki kumparan bagian sebanyak
2.P.3
kumparan.
Apabila jumlah fasa = m fasa, maka masing fasa akan mempunyai kumparan
sebanyak G /
2.P.m
Cara memasang sisi kumparan yaitu apabila salah satu berada didepan kutub
U, maka sisi yang lain harus berada didepan kutub S. Hal tersebut dikarenakan
masingmasing fasa mempunyai kumparan bagian sebanyak
2.P.m
, maka
G
2.P.m
alur. Apabila banyaknya alur pada tiap kutub untuk masingmasing fasa
diberikan tanda g, maka jumlah alur perkutub perfasa yaitu: g G /
2.P.m
alur.
KAR
360 O r
G
KAL KAR.P
G
2p
Kp
120 O
KAL
2.G
2. p
p = Langkah alur dari sisi kumparan 1 ke sisi kumparan 2
G = Jumlah alur
2p = Jumlah kutub p = pasang kutub
q = Banyak kumparan tiap kelompok
m = Jumlah fasa
KAR
KAL
Kp = Kisar fasa
K = Jumlah sisi kumparan tiap kutub
Contoh
1. Motor AC dengan stator beralur 24, terdapat 2 pasang kutub, tiga fasa,
frekuensi 50 Hz. Dililit tahap tunggal
Perhitungan:
G 24
6
2p 4
24
G
2
q
2 p.m 4.3
G 24
K
6
2p 4
KAR
--------> Langkah 1 -7
--------> 2 Kump tiap kelompok
--------> 6 sisi kumparan tiap kutub
360 o r 360 o r
15 o r
6
24
4
Kp
KAL
30
Daftar Lilitan
U
1-7
2-8
13 - 19
14 - 20
5 - 11
6 - 12
17 - 23
18 - 24
9 - 15
10 - 16
21 - 3
22 - 4
Gambar Bentangan
Gambar 15
Bila kumparan double layer, maka:
Daftar Lilitan
1-7
2-8
13 - 19
14 - 20
2 - 20
1 - 19
14 - 8
13 - 7
5 - 11
6 - 12
17 - 23
18 - 24
6 - 24
5 - 23
18 - 12
17 - 11
9 - 15
10 - 16
21 - 3
22 - 4
22 - 16
21 - 15
10 - 4
9-3
Z
Dapat juga:
1-7
2-8
14 - 8
13 - 7
13 - 19
14 - 20
2 - 20
1 - 19
5 - 11
6 - 12
18 - 12
17 - 11
17 - 23
18 - 24
6 - 24
5 - 23
9 - 15
10 - 16
22 - 16
21 - 15
21 - 3
22 - 4
10 - 4
9-3
Gambar Bentangan
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
U Z V X WY
Gambar 16
Dapat juga:
U Z V
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Gambar 17
2. Motor AC beralur 36, dibuat 2 pasang kutub, 3 fasa frekuensi 50 Hz, dililit
tahap tunggal (single layer)
Perhitungan:
G 36
6
2p 6
36
G
q
2
2 p.m 6.3
G 36
6
K
2p 6
KAR
--------> Langkah 1 -7
--------> 2 Kump tiap kelompok
--------> 6 sisi kumparan tiap kutub
360 o r 360 o r
10 o r
G
36
120 o L 120
4
KAL
30
Daftar Lilitan
U
1-7
2-8
13 - 19
14 - 20
25 - 31
26 - 32
5 - 11
6 - 12
17 - 23
18 - 24
29 - 35
30 - 36
9 - 15
10 - 16
21 - 27
22 - 28
33 - 3
34 - 4
Gambar Bentangan
Gambar 18
Bila dibuat tahap ganda (doubel layer)
Daftar lilitan
1-7
2-8
14 - 8
13 - 7
13 - 19
14 - 20
26 - 20
25 - 19
25 - 31
26 -32
2 - 32
1 - 31
5 - 11
6 - 12
18 - 12
17 - 11
17 - 23
18 - 24
30 - 24
29 - 23
29 - 35
30 - 36
6 -36
5 - 35
9 - 15
10 - 16
22 - 16
21 - 15
21 - 27
22 - 28
34 - 28
33 - 27
33 - 3
34 - 4
10 - 4
9-3
Gambar Bentangan
Gambar 19
Contoh:
Sebuah motor 3 fasa mempunyai 24 jalur stator, akan digulung kembali
dengan bentuk kumparan consentric (sepusat) dan kumparan spiral, agar
dapat menghasilkan putaran rotor sebesar 3000 rpm pada frekuensi 50 Hz.
Buatlah skema belitan dan diagram bentangan dari kedua bentuk kumparan
tersebut?
Penyelesaian
P=
60.f
g = G/
/ n=
2.m.p
Yg = G /
Yf = 2 /
2.p
3X
60 x 60
3000 =
24
2x3x1=
24
2x1=
Yg = 2 /
3x
1
24
12
12 = B (1-9-17)
Jumlah alur/kutub/fasa = 4
Langkah Belitan = 12
Pergeseran tempat = 8 (1-9-17)
Untuk memperjelas skema belitan dari gambar 20a dan gambar 20b, berikut
ini gambar 21a dan gambar 21b memrupakan bentangannya.
Gambar 21a
Diagram bentangan kumparan sepusat (concentric) 1 jalan
c.
Rangkuman
Bentuk kumparan stator dari motor induksi 1 fasa maupun 3 phasa dapat
dibagi menjadi 3. Bentuk kumparankumparan yang dimaksud adalah
a.
b.
Kumparan sepusat
c.
Kumparan gelombang
p
q
G
2p
KAR
G
2 p.m
360Or
G
KAL KAR.P
120o
Kp
KAL
G
k
2p
2G
2p
= Jumlah alur
2p
= Jumlah kutub
= Jumlah phasa
KAR
KAL
Kp
= Kisar phasa
d. Lembar Kerja
1. Alat:
1.
Gergaji tangan
1 Buah
2.
Tang kombinasi
1 Buah
3.
Tang potong
1 Buah
4.
Tang Lancip
1 Buah
5.
Snap tang
1 Buah
6.
Micrometer
1 Buah
7.
1 Buah
8.
Pisau
1 Buah
9.
Palu karet
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
2. Bahan
1.
Kertas prespan
Secukupnya
2.
Bambu
Secukupnya
3.
1 buah
4.
Secukupnya
5.
Tali rami
Secukupnya
6.
Timah
Secukupnya
7.
1 meter
8.
Bensin
Secukupnya
2.
3.
4.
4. Langkah Kerja
1.
b.
c.
d.
e.
f.
b.
b.
c.
Bersihkanlah
seluruh
alur
stator
dari
kotoran
dengan
e.
c.
Memasang kumparan
1)
a.
Lakukanlah
perbuatan/penggulungan
kumparankumparan
b.
c.
d.
stator
dengan
menggunakan
stick
pendorong
dari
f.
Rapikan
kepala
kumparan
dengan
sedikit
Lakukanlah
penyambungan
terhadap
kelompokkelompok
i.
Tutup/lindungilah
setiap
sambungan
kumparan
dengan
a.
Rapihkan
kembali
kepalakepala
kumparan
dengan
cara
c.
d.
e.
Test Formatif
1.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem gulungan satu jalan (single
Layer Winding)!
2.
Apakah akibatnya apabila penampang kawat email dibuat lebih kecil dari
aslinya dan apa pula akibatnya jika jumlah lilitan tiap alur dikurangi?
3.
Suatu motor tiga phasa mempunyai jumlah alur 24 akan digulung lagi
untuk kecepatan 3000 rpm pada frekuensi 50 Hz dengan bentuk
kumparan spiral sistem 2 (dua) jalan tentukan:
a. Jumlah kutub
b. Jumlah alur perkutub perphasa
c. Langkah alur untuk belitan
d. Pergeseran alur antar phasa.
f.
Kunci Jawaban
1.
Gulungan sistem satu jalan adalah sistem gulungan dimana tiap alurnya
hanya diisi oleh satu kelompok lilitan.
2.
Jika penampang kawat menjadi lebih kecil dan jumlah lilitan tetap, maka
arus listrik yang mengalir akan menjadi lebih kecil. Sehingga daya listrik
berkurang dan daya mekaniknya menjadi kurang. Jika jumlah lilitan tiap
alur dikurangi, maka akan menyebabkan arus menjadi besar. Sehingga
akan menyebabkan panasnya bertambah besar/kelebihan panas (over
head).
3.
60. f
60.50
p
1 pasang kutub
p
3000
b. g
G
24
24
4 alur
3.2 p 3.2.1 6
c. Yg
G 24
12 alur
2p 2
g.
Lembar Kerja
1.
2.
3.
Alat
1.
Gergaji tangan
1 buah
2.
1 buah
3.
Micrometer
1 buah
4.
1 buah
5.
Pisau
1 buah
6.
Palu plastik
1 buah
7.
Palu besi
1 buah
8.
Penggaris
1 buah
9.
Baja/Mika
1 buah
10. Gunting
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
Bahan
1.
Bambu tebal
Secukupnya
2.
Secukupnya
3.
1 buah
4.
Kawat Email
Secukupnya
5.
Secukupnya
6.
Tali rami
Secukupnya
7.
Timah patri
Secukupnya
8.
Selongsong kabel 3 mm
Secukupnya
9.
Bensin
Secukupnya
2.
3.
4.
4.
Langkah Kerja
a.
2)
Lepaskanlah
tali
ikatan
pada
masingmasing
kepala
kumparan!
3)
4)
5)
6)
b.
2)
Kerjakanlah
isolasiisolasi
yang
akan
digunakan
sesuai
kotoran
dengan
Bersihkan
seluruh
alur
stator
dari
5)
6)
c.
Memasang Kumparan
1)
Persiapkanlah
mal
sesuai
dengan
ukuran
kumparan
a.
b.
c.
d.
e.
Rapikanlah
kepala
kumparan
dengan
sedikit
g.
h.
i.
j.
k.
Pasang/sambung
ujungujung
kumparan
utama
dan
m.
Kriteria Kelulusan
No.
Kriteria
Skor
(1
10)
Bobot
1.
Aspek kognitif
2.
Kebenaran
rangkaian
Langkah kerja dan
kecepatan kerja
Perolehan data
analisis data dan
interprestasi
Keselamatan kerja
3.
4.
5.
2
3
Nilai
Keterangan
Syarat lulus :
Nilai Minimal
70
Kegiatan Belajar 4.
Memeriksa Dan Melaporkan Penyelesaian Pekerjaan
a.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
viii.
b. Uraian materi
Didalam kegiatan belajar ke 4 setelah pembongkaran dan pelilitan kumparan,
maka langkah selanjutnya adalah memeriksa dan melaporkan dari hasil yang
kita kerjakan
Memeriksa
Pada pemeriksaan dari hasil pelilitan yang telah dikerjakan maka motormotor tersebut kita siapkan terlebih dahulu.
Gambar 22
Mengukur Tahanan kawat Dengan AVO Meter
Gambar 23
Mengukur Tahanan Isolasi Dengan Meger
c.
Rangkuman
Pada pemeriksaan hasil kerja lilit kita perlu mengukur tahanan kawat dengan
AVO meter, tahanan isolasi dengan meger, arus start maupun arus nominal
dengan Tang ampere dan putaran rotor dengan Tacho meter.
d.
Lembar Kerja
Periksa Tahanan Kawat, Tahanan Isolasi, Arus Start, Arus Nominal dan
Putaran Rotor Motor sebagai berikut:
Alat-alat yang dibutuhkan:
1.
1 buah
2.
Meger
1 buah
3.
Tang amper
1 buah
4.
Tachometer
1 buah
5.
Tang Kombinasi
1 buah
6.
Tang lancip
1 buah
7.
Tang potong
1 buah
8.
Kunci pas
1 set
9.
Obeng pipih/pemotong
1 buah
Pada pemeriksaan hasil kerja lilit, kita perlu mengukur tahanan pada belitan
bantu, tahanan belitan utama, tahanan tiap 3 phasa dengan AVO meter.
Disamping itu, kita juga perlu untuk mengukur tahanan isolasinya dengan
meger.
Hasil pengukuran tahanan dengan AVO meter untuk motor induksi satu
phasa
RU = ........................................ Ohm
RB = ........................................ Ohm
Hasil pengukuran tahanan isolasi dengan meger
RU dengan RB
= ........................................ Ohm
RU dengan Poros
= ........................................ Ohm
RB dengan Poros
= ........................................ Ohm
= ........................................ Ohm
= ........................................ Ohm
Hasil pengukuran tahanan dengan AVO meter untuk motor induksi tiga phasa
R
antara
U - X = ........................................ Ohm
U - Y = ........................................ Ohm
W - Z = ........................................ Ohm
Hasil pengukuran tahanan isolasi dengan meger untuk motor induksi tiga
phasa
R
antara
BAB. III
EVALUASI
LEMBAR EVALUASI
A. Tes Tertulis
Pertanyaan
1. Jelaskan halhal sebagai berikut:
a. Perbedaan antara motor dan generator
b. Pengertian dari stator
c. Pengertian dari rotor
d. Motor induksi 1 fasa dan motor induksi 3 fasa
2. Kumparan stator motor 3 fasa jika diketahui putaran motor 1000 rpm,
jumlah alur 36 dan bentuk lilitan spiral sistem satu jalan (single layer)
dengan cara perhitungan.
Tentukan:
a. Jumlah kutub
b. Jumlah alur perkutub perfasa
c. Langkah belitan
d. Pergesaran antar fasa
B.Tes Praktik
Sebuah motor 3 fasa mempunyai 36 alur stator, akan digulung kembali dengan
bentuk kumparan sepusat (concentri) dan kumparan spiral agar dapat
menghasilkan putaran rotor sebesar 1500 rpm pada frekuensi 50 Hz. Buatlah
skema belitan dan diagram bertangan dari kedua bentuk kumparan tersebut,
untuk kumparan 1 (satu) jalan!
1. a.
b.
Stator adalah bagian dari motor atau generator yang tidak bergerak
atau tidak digerakkan.
c.
d.
2. Penyelesaian
P=
80.f
g = G/
/ n=
2.m.p
Yg = G /
Yf = 2 /
2.p
3X
60 x 50
1500 =
36
2x3x2=
36
2x2=
Yg = 2 /
3x
2 Pasang kutub
Jumlah alur/kutub/fasa = 3
9 = 6 (1-7-13)
Langkah Belitan = 9
Pergeseran tempat = 6
g = G/
c)
yg = G /
d)
3.2p
2p
36
36
/3.2.1 =
/2.3 =
36
/18 = 2 alur
36
Gambar 24 berikut ini adalah skema belitan yang diperoleh dari perhitungan
diatas. Gambar 24a adalah skema belitan untuk kumparan bentuk concentric,
sedangkan gambar 24b adalah skema belitan untuk kumparan bentuk jerat
(spiral)
Gambar 24
n. Skema belitan untuk bentuk concentric 1 jalan (single layer)
o. Skema belitan untuk bentuk spiral 1 jalan (single layer)
Gambar 25.a
w
Gambar 25.b
E.
Kriteria Kelulusan
No.
Kriteria
Skor
(110)
Bobot
1.
Persiapan
2.
Kebenaran
rangkaian
Langkah kerja dan
kecepatan kerja
4.
Keselamatan kerja
5.
Estetika
3.
Nilai
Keterangan
Syarat lulus:
Nilai Minimal
70
BAB. IV
PENUTUP
Setelah anda menyelesaikan modul ini, maka anda diperbolehkan mengikuti test
praktik melilit kumparan, dimana fungsinya untuk mengetahui kompetensi yang
telah diperoleh dan apabila anda dinyatakan memenuhi syarat untuk ketelitian dari
hasil evaluasi dalam modul ini, maka anda berhak untuk melanjutkan ke modul
berikutnya.
Mintalah pada pengajar/instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem
penelitiaan yang dilakukan langsung dari pihak dunia industri atau asosiasi profesi
yang berkompeten.
Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan penentu dan bila memenuhi
syarat anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang telah dikeluarkan leh
dunia industri atau asosiasi profesi
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Supatah, Drs dan Soeparno, Drs Mesin Listrik 2 Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan,
1978
E Setiawan dan Van Harlen, 1985, Instlasi Listrik Arus Kuat 3 Bandung,
Angkasa Offset
Ftszgerald, Kingsley, Charles dan Achyanto, Djoko, 1986, MesinMesin Listrik
Jakarta, Erlangga.
Hughes, Edward, 1987, Electrical Technology New York, Logman S & C
Rosenberg, Robert, 1970, Electric Motor Repair New York
Soelaiman dan Magarisawa, Mabuchi, 1984, Mesin tak serempak dalam