Anda di halaman 1dari 69

KODE MODUL

M.PTL.HAR 006 (1) A 01

Milik Negara
Tidak Diperdagangkan

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


BIDANG KEAHLIAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

MELILIT DAN MEMBONGKAR KUMPARAN

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Modul PTL.HAR 006 (1) A

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


2005

KODE MODUL
M.PTL.HAR 006 (1) A 01

Milik Negara
Tidak Diperdagangkan

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


BIDANG KEAHLIAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
PROGRAM KEAHLIAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

MELILIT DAN MEMBONGKAR KUMPARAN

Tim Penyusun:
1. Drs. Setyo Budi Santoso
2. Drs. Suyanto
3. Drs. M. Kharis

Tim Fasilitator:
1. Drs. Edy Burnawi Tji Han
2. Drs. Sudarsono, MT
3. Wiono, S. Pd

Modul PTL.HAR 006 (1) A

ii

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005

Modul PTL.HAR 006 (1) A

iii

KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul interaktif dan
modul manual. Adapun modul manual terdiri atas bidang-bidang dan programprogram keahlian kejuruan yang berkembang di dunia kerja baik instansi maupun
perusahaan. Tahun Anggaran 2005 telah dibuat sebanyak 300 modul manual
terdiri atas 9 (sembilan) bidang keahlian dan 32 (tiga puluh dua) program keahlian
yaitu: Bisnis dan Manajemen (Administrasi Perkantoran dan Akuntansi),
Pertanian (Agroindustri pangan dan nonpangan, Budidaya Tanaman, Budidaya
Ternak Ruminansia, Pengendalian Mutu), Seni Rupa dan Kriya (Kriya Kayu,
Kriya Keramik, Kriya Kulit, Kriya Logam Kriya Tekstil), Tata Busan, Teknik
Bangunan (Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Baja dan Alumunium, Teknik
Konstruksi Batu Beton, Tekni Industri Kayu), Teknik Elektronika (Teknik Audio
Vidio, Teknik Elektronika Industri), Teknik Listrik (Pemanfaatan Energi Listrik,
Teknik Distribusi, Teknik Pembangkit Ketenagalistrik-kan), Teknik Mesin
(Mekanik Otomotif, Pengecoran Logam, Teknik Bodi Otomotif, Teknik Gambar
Mesin, Teknik Pembentukan, Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri, Teknik
Pemesinan), Teknologi Informasi dan Komunikasi (Multimedia, Rekayasa
Perangkat Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan), dan program Normatif Bahasa
Indonesia.
Modul ini disusun mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI), Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004 dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi (Competency
Based Training/CBT). Diharapkan modul-modul ini digunakan sebagai sumber
belajar pokok peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) Kejuruan khususnya SMK
dalam mencapai standar kompetensi kerja yang diharapkan dunia kerja.
Penyusunan modul dilakukan oleh para tenaga ahli kejuruan dibidangnya terdiri
atas para Guru SMK, para Widyaiswara Pusat Pengembangan

Penataran Guru

(PPPG) lingkup Kejuruan dengan para nara sumber dari berbagai perguruan
Tinggi, para praktisi Balai Latihan dan Pengembangan Teknologi (BLPT) dan
unsure dunia usaha dan industri (DU/DI), dan berbagai sumber referensi yang
iv
Modul PTL.HAR 006 (1) A

digunakan baik dari dalam dan luar negri. Modul dilakukan melalui beberapa tahap
pengerjaan termasuk validasi dan uji coba kepada para peserta Diklat/Siswa di
beberapa SMK.
Sesuai perkembangan paradigma yang selalu terjadi, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah beserta para penulis dan unsure terlibat, menerima masukan-masukan
konstruktif dari berbagai pihak khususnya para praktisi dunia usaha dan
industri, para akademis, dan para psikologis untuk dihasilkannya Sumber Daya
Manusia (SDM) tingkat menengah yang handal. Pada kesempatan baik ini kami
sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada
berbagai pihak terutama tim penyusun modul, para nara sumber dan fasilitator,
serta para editor atas dedikasi dan pengorbanan waktu, tenaga, dan pemikiran
untuk dihasilkannya modul ini.
Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta Diklat SMK
atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK.
Jakarta, Desember 2005
a.n.

Direktur

Jenderal

Manajemen

Pendidikan Dasar dan Menengah


Direktur Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan

Dr, Joko Sutrisno, MM


NIP 131415680

DAFTAR ISI
Modul PTL.HAR 006 (1) A

KATA PENGANTAR ............................................................................


DAFTAR ISI

............................................................................

iii

PETA KEDUDUKAN MODUL ................................................................

MEKANISME PEMELAJARAN ......................................................

vi

GLOSSARY

vii

....................................................................................

BAB. I PENDAHULUAN ..........................................................................

A. Deskripsi ...................................................................................

B. Prasyarat

..................................................................................

C. Petunjuk Kedudukan Modul .........................................................

D. Tujuan Akhir

............................................................................

E. Kompetensi

............................................................................

F. Cek Kemampuan

......................................................................

BAB. II PEMELAJARAN ............................................................................ 8


A. Rencana Belajar Peserta Diklat .................................................... 8
B. Kegiatan Belajar 1. ....................................................................... 9
Merencanakan dan Mempersiapkan Pekerjaan
Kegiatan Belajar 2. ....................................................................... 15
Membongkar Kumparan Pada Peralatan Listrik
Test formatif

....................................................................

19

Kunci jawaban ...................................................................

19

Kegiatan Belajar 3. ...................................................................... 22


Merakit Kumparan Pada Peralatan Listrik
1.

Bentuk Kumparan Stator

.............................................

2.

Cara Menggulung Ulang Kumparan Stator Motor


Induksi 1 Phasa ..........................................................

3.

22
23

Motor Induksi Tiga Phasa dengan sistem


satu jalan ( Single layer ) ......................................... ...

Modul PTL.HAR 006 (1) A

31
vi

Rangkuman

............................................................

39

Lembar Kerja Melilit Motor Induksi Satu Phasa ...............

40

Lembar Kerja Melilit Motor Induksi Tiga Phasa ..............

43

Kegiatan Belajar 4. ..................................................................... 50


Memeriksa dan Melaporkan Penyelesaian Pekerjaan
Lembar Kerja memeriksa hasil pekerjaan .............................

52

BAB. III EVALUASI ............................................................................

54

A. Test tertulis
B. Test Praktik
C. Kunci jawaban praktik .................................................................
Kunci jawaban praktik ..................................................................

58
56

BAB. IV PENUTUP .............................................................................

59

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

60

Modul PTL.HAR 006 (1) A

vii

PETA KEDUDUKAN MODUL


PTL.OPS.006

PTL.HAR.007

PTL.OPS.005
PTL.OPS.004

PTL.HAR.012

PTL.HAR.003
PTL.KON.006

TAMATAN
SMK

PTL.HAR.009

PTL.KON.002

PTL.KON.001

PTL.KON.007

PTL.KON.008

PTL.OPS.001

PTL.OPS.002

PTL.HAR.001

PTL.HAR.005

PTL.HAR.002

PTL.HAR.006

PTL.HAR.011

PTL.HAR.026

PTL..HAR004
PTL.HAR.008
PTL.OPS.003

Modul PTL.HAR 006 (1) A

MEKANISME PEMELAJARAN
Untuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui alur mekanisme
pemelajaran sebagai berikut:
START

Lihat Kedudukan
Modul

Lihat Petunjuk
Penggunaan Modul

Kerjakan
Cek Kemampuan

Nilai 7
T
Kegiatan Belajar 1

Kegiatan Belajar n

Kerjakan
Evaluasi

Modul PTL.HAR 006 (1) A

Nilai 7

Modul
berikutnya/Uji
Kompetensi

GLOSSARY
ISTILAH
Alur/slot

KETERANGAN
merupakan

lubanglubang

untuk

tempat

kumparan
Centrifugal Switch

sakelar pada motor yang proses kerjanya atas


dasar gaya cenfrifugal.

Consentric Winding

kumparan konsentris/sepusat

Double Layer Winding

dua lapis dalam satu alur terdapat


dua kelompok kumparan.

Generator

bagian

mesin

listrik

yang

berfungsi

untuk

mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik.


Lap Winding

kumparan jerat atau spiral

Motor

bagian mesin listrik yang berfungsi mengubah


tenaga listrik menjadi tenaga mekanis

Pulley Remover

alat yang dipakai untuk melepas pulley atau


bearing.

Single Layer Winding

satu lapis dalam satu alur terdapat satu kelompok


kumparan.

Stator

bagian dari motor atau generator yang berputar

Winding Machine

alat menggulung kumparan

BAB. I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul PTL.HAR 006 (1) A

ii

Modul melilit dan membongkar kumparan merupakan modul yang memiliki


ruang lingkup cara membongkar dan menggulung ulang stator motor listrik
arus bolak balik 1 phasa dan motor induksi 3 fasa.
Modul ini terdiri dari 4 kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 adalah tentang
Merencanakan dan Mempersiapkan Pekerjaan, Kegiatan Belajar 2 berisi
tentang membongkar kumparan pada peralatan listrik, Kegiatan Belajar 3
berisi tentang merakit kumparan pada peralatan listrik, sedangkan pada
kegiatan belajar 4 berisi tentang memeriksa dan melaporkan penyelesaian
pekerjaan.
Dengan

menggunakan

modul

ini

diharapkan

peserta

diklat

dalam

menggulung ulang stator dari motor induksi 1 fasa maupun 3 fasa.

B. Prasyarat
Untuk dapat mengerjakan modul pemelajaran yang berjudul MELILIT DAN

MEMBONGKAR KUMPARAN hendaknya peserta diklat harus memiliki


kemampuan awal, yaitu:
1.

Peserta diklat menguasai teoriteori dasar listrik arus bolakbalik

2.

Peserta diklat menguasai rangkaian seri/paralel beban

3.

Peserta diklat menguasai rangkaian magnetis

4.

Peserta diklat menguasai prinsip konversi energi

5.

Peserta diklat menguasai rangkaian listrik 3 fasa

6.

Peserta diklat terampil menggunakan alatalat kerja tangan pada


pekerjaan kerja bangku dan montase.

C. Petunjuk Penggunaan Modul


Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal maka dalam menggunakan
modul ini peserta diklat harus memperhatikan langkahlangkah sebagai
berikut:
1.

Pahamilah terlebih dahulu lembar informasi sebelum mempelajari


lembar kerja.

Modul PTL.HAR 006 (1) A

iii

2.

Apabila belum paham maka diskusikan dengan teman atau tanyakan


kepada instruktur

3.

lembar kerja dimaksudkan untuk memperdalam pemahaman teori, oleh


karena itu disarankan untuk melakukan langkah demi langkah pada
lembar kerja bersama kelompok kecil, sehingga akan terjadi interaksi
dan diskusi tentang pemahaman materi dengan baik.

Prasyarat belajar modul ini harus benar benar dipenuhi, agar tidak terjadi
halhal yang tidak diinginkan.

D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini peserta dapat:
1. Melepas tutup gandar/stator motor arus bolak balik 1 phasa maupun 3
fasa.
2. Melepas kumparankumparan stator yang telah rusak/terbakar
3. Memilih dan mengukur penambang kawat/kawat yang digunakan untuk
belitanbelitan motor induksi 1 phasa maupun 3 phasa.
4. Melilit ulang motor induksi 1 fasa maupun 3 fasa.

Modul PTL.HAR 006 (1) A

iv

E. KOMPETENSI
KOMPETENSI
: Melilit dan membongkar kumparan
KODE
: PTL.HAR.006(1).A
DURASI PEMELAJARAN : 200 Jam @ 45 menit
LEVEL KOMPETENSI KUNCI

Merencanakan dan
mem-persiapkan
pekerjaan

Dalam melaksanakan kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya:


Kebijakan yang berlaku diperusahan harus dipatuhi
Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan
Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan SOP yang berlaku ditempat kerja serta peraturan
keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi

KONDISI KINERJA

SUB KOMPETENSI

KRITERIA KINERJA

LINGKUP BELAJAR

Prinsip kerja dan sirkit


komponen dipelajari
sesuai dengan
manual
Penguraian dan
perlakitan
direncanakan dan
dipersiapkan untuk
menjamin bahwa
kelayakan dan
prosedur K3 diikuti
Kebutuhan bahan dan
peralatan
diidentifikasi dan
dipersiapkan sesuai
dengan rencana
kerja

Meliputi
pengatahuan
keterampilan dan
sikap kerja yang
berkaitan dengan
pembongkaran
dan penggulungan
kumparan pada
peralatan listrik
serta pengatahuan
dan keterampilan
pendukung yaitu
Kesehatan dan
keselamatan kerja
serta penggunaan
perkakas.

Modul PTL.HAR 006 (1) A

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP
Mentaati kebijakan
dan prosedur K3
yang dipersyaratkan dalam
melilit dan
membongkar
kumparan

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

Mempelajari prinsip
kerja dan sirkit
komponen
peralatan listrik
Memahami kebijakan
dan prosedur K3
dalam melilit dan
membongkar
kumparan
peralatan listrik
Mengidentifikasi
kebutuhan bahan
dan peralatan yang
diperlu-kan untuk
melilit dan
membongkar
kumparan

Membuat rencana pekerjaan melilit dan


mem-bongkar
kumparan
Memilih dan
menyiapkan bahan
dan perlaatan yang
dibutuhkan dalam
melilit dan
membongkar
kumparan
Menyiapkan tempat/
ruang untuk
pelaksana-an
pekerjaan melilit
dan mmebongkar
kumparan

SUB KOMPETENSI

KRITERIA KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

Tempat/ruang kerja
diper-siapkan
dengan mempertimbangkan K3
Kebijakan dan proses
K3 di-pernuhi sesuai
dengan per-syaratan
pekerjaan
Mebongkar
kumparan pada
peralatan listrik

Rangkaian sirkit dalam


keada-an terisolasi
(jika diperlukan)
melalui prosedur
pengecekan dan
pengukuran yang
telah ditetapkan.
Rangkaian kelistrikan
dan kumparan
dibongkar dengan
menggunakan
peralatan dan urutan
kerja sesuai dengan
prosedur yang
ditetapkan

Meliputi
pengatahuan
keterampilan dan
sikap kerja yang
berkaitan dengan
pembongkaran
dan penggulungan
kumparan pada
peralatan listrik
serta pengatahuan
dan keterampilan
pendukung yaitu
Kesehatan dan
keselamatan kerja
serta penggunaan
perkakas.

Mengikuti prosedur
yang telah
ditetapkan dalam
pengecekan dan
pengu-kuran
Menggunakan
peralatan yang
sesuai dengan ketentuan dalam
prosedur
Mengikuti urutan
kerja sesuai
dengan prosedur
yang ditetapkan

Memahami
penggunaan
peralatan dan
urutan kerja dalam
melilit dan
membongkar
kumparan

Melakukan
pengecekan dan
pengukuran dalam
keadaan rangkaian
ter-isolasi
Membongkar
rangkaian
kelistrikan dan
kumpar-an

Merakit kumparan pada


peralatan listrik

Kumparan yang akan


di-pasang diperiksa
sesuai dengan
prosedur pemeriksaan yang ditetapkan
Kumparan dirakit
sesuai dengan tata
urutan perakitan

Meliputi
pengatahuan
keterampilan dan
sikap kerja yang
berkaitan dengan
pembongkaran
dan penggulungan
kumparan pada

Mengikuti prosedur
pe-meriksaan
kumpran yang
ditetapkan

Memahami cara
meme-riksa
kumparan yang
akan dipasang
Memahami tata
urutan perakitan
kumparan

Memeriksa kumparan
yang akan
dipasang
Merakit kumparan
per-alatan listrik

Modul PTL.HAR 006 (1) A

SUB KOMPETENSI

KRITERIA KINERJA
yang ditetapkan

Memeriksa dan
melapor-kan
penyelesaian
pekerjaan

Pemeriksaan akhir
dilakukan untuk
memastikan/menjam
im bahwa perakitan
dan pengu-raian
komponen listrik/
elektronika telah
memenuhi
persyaratan yang
ditetapkan
Penyelesaian pekerjaan
dila-porkan sesuai
dengan prosedur
yang ditetapkan

Modul PTL.HAR 006 (1) A

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

Memahami cara
mem-buat laporan
penyele-saian
pekerjaan

Melakukan
pemeriksaan akhir
penyelesaian pekerjaan melilit dan
mem-bongakr
kumparan
Membuat laporan penyelesaian
pekerjaan

peralatan listrik
serta pengatahuan
dan keterampilan
pendukung yaitu
Kesehatan dan
keselamatan kerja
serta penggunaan
perkakas.
Meliputi
pengatahuan
keterampilan dan
sikap kerja yang
berkaitan dengan
pembongkaran
dan penggulungan
kumparan pada
peralatan listrik
serta pengatahuan
dan keterampilan
pendukung yaitu
Kesehatan dan
keselamatan kerja
serta penggunaan
perkakas.

Mengikuti prosesur
pe-laporan
penyelesaian
pekerjaan

F. CEK KEMAMPUAN
1.

Jelaskan perbedaan antara motor dengan generator

2.

Bagaimana dengan belitan utama dan belitan bantu pada motor 2 phasa

3.

Sebutkan macam macam motor Asinkron 1 phasa.

4.

Motor AC 3 phasa mempunyai alur 24 berkutup 2 tahap ganda. Buatlah


daftar lilitannya.

Kunci Jawaban
1.

Motor adalah bagian dari mesin listrik yang berfungsi untuk merubah
tenaga listrik menjadi tenaga mekanik.
Generator adalah bagian dari mesin listrik yang berfungsi untuk
merubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik.

2.

Belitan bantu dan belitan utama adalah dimiliki oleh motor AC 1 phasa,
belitan utama mempunyai luas penampang kawat yang lebih besar dan
jumlah lilitan kawatnya lebih banyak dari belitan bantu.

3.

Macammacam motor Asymcroon satu phasa adalah sebagai berikut:

4.

a.

Motor phasa belah.

b.

Motor kapasitor

c.

Motor Universal

d.

Motor kutub bayangan.

Motor AC 2 phasa
G = 24, 2p = 2, tahap ganda
Buat daftar lilitannya:

G 24

12
2p 2

-----------> Langkah 1 - 13

24
G

6
2 p.m 2.2

-----------> 6 kumparan tiap kelompok

2.G 2.24

24
2p
2

-----------> 12 sisi kumparan tiap kutub

kar

360 o r 360 o r

15o r
G
24

kal Kar. p 15o.1 15o Listrik


120 o 120 o
Kp
o 8
Kal
15

DAFTAR LILIT
Kumparan Utama
U1
4
3
2
1
24
23
22
21

49
3 10
2 15
1 12
24 13
23 14
22 15
21 16

9
10
11
12
13
14
15
16
U2

Kumparan Bantu
Data Sambungan
KU : 12 24
KB : 18 6

Kumparan Utama
Kumparan Diameter Jumlah
Kawat
Lilitan
Nomor
1
0.40
100
2
0.40
100
3
0.40
100
4
0.40
100

B1
8
7
6
5

8
7
6
5

17
18
19
20

17
18
19
20
B1

Kumparan Bantu
Kumparan Diameter Jumlah
Kawat
Lilitan
Nomor
1
0.3
160
2
0.3
180

Apabila peserta diklat dapat menjawab pada soal cek kemampuan diatas 80%
maka peserta dapat langsung mengerjakan soalsoal evaluasi/uji kompetensi

PENILAIAN
Nilai Akhir= (bobot x skor)
Ket: 1. Soal no. 1, 2 dan 3 berbobot 2
2. Soal no. 4 berbobot 4

BAB. II
PEMELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIKLAT
Kompetensi

: Melilit dan Membongkar Kumparan

Sub Kompetensi

: 1. Merencanakan dan mem-persiapkan pekerjaan


2. Mebongkar kumparan pada peralatan listrik
3. Merakit kumparan pada peralatan listrik
4. Memeriksa dan melapor-kan penyelesaian
pekerjaan

Kompetensi
Sub
Kompetensi
Jenis Kegiatan

Tanggal

Waktu

Tempat
Pencapaian

Alasan
Perubahan

Disetujui
Oleh Guru

KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan Belajar 1.
Merencanakan Dan Mempersiapkan Pekerjaan
a.

Tujuan Kegiatan Pemelajaran


Setelah mempelajari dan melaksanakan modul ini, peserta diklat diharapkan:
1.

Dapat merencanakan kebutuhan alat untuk membongkar motor listrik


satu phasa maupun tiga phasa

2.

Dapat mempersiapkan motor AC satu phasa maupun tiga phasa.

b. Uraian materi
Pada lembar kegiatan belajar 1, kita akan mempelajari mengenai bagaimana
cara merencanakan dan mempersiapkan pekerjaan. Dalam hal ini, kita perlu
merencanakan dan mempersiapkan motor-motor jenis apa yang akan kita
bongkar atau kita lilit. Untuk pekerjaan ini kita merencanakan dan
menyiapkan jenis motor-motor induksi satu phasa dan motor induksi tiga
phasa. Kita memilih jenis motor jenis ini banyak dimanfaatkan dilingkungan
industri maupun pemakaian di masyarakat.
Secara teoritis motor induksi satu phasa dapat kita bedakan menjadi:
1.

Motor phasa belah

2.

Motor kapasitor

3.

Motor kutub bayangan

4.

Dan lain-lain.

Sedangkan motor induksi tiga phasa (Three phase induction motor) juga
disebut dengan poly phase induction motor adalah suatu motor listrik yang
mempunyai 3 buah kumparan stator yang dipasang pada keliling stator yang
letaknya masing-masing bergeser 120o listrik maupun mekanik. Sesuai
dengan namanya, maka motor jenis ini memerlukan sumber tegangan bolakbalik tiga phasa.

Konstruksi motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga fasa terdiri dari 2
bagian utama yaitu:
1.

Stator
Secara prinsip stator motor induksi adalah sama dengan stater motor
sinkron maupun generator. Pada stator terdapat susunan kawat yang
dimasukkan kedalam alur untuk menerima belitan stator dari motor
akan membawa belitan menurut jenis motornya misalkan motor satu
fasa, maka statornya akan membawa belitan satu fasa, dimana diumpan
dari penyedia tegangan satu fasa sedangkan untuk motor jenis tiga
fasa, maka statornya akan membawa belitan tiga fasa yang diumpan
dengan penyedia tegangan tiga fasa. Jumlah kutub dari suatu motor
akan menentukan lambat cepatnya putaran suatu motor. Makin banyak
jumlah kutub yang terpasang maka makin lambat putaran yang
dihasilkan sedangkan apabila jumlah kutubnya makin sedikit maka
putaran yang dihasilkan makin cepat. Hal semacam ini dapat dihitung
dari:

Ns

F . 60
p
Ns = Putaran sinkron
F = Frekuensi jalajala
P = Jumlah pasang kutub

2.

Rotor
Rotor dari motor induksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Rotor Sangkar
Secara umum hampir 90% dari motor induksi banyak menggunakan
rotor dengan jenis ini. Karena rotor jenis ini, pada motor induksi
adalah paling sederhana dan kuat rotor jenis ini dibuat dari baja
silicon dan terdiri dari inti yang berbentuk silinder yang sejajar
dengan alur/slot dan diisi dengan tembaga atau alumunium yang
berbentuk batangan.
b. Rotor Belit

Rotor ini memiliki belitanbelitan kawat jadi kalau didistribusikan


maka motor jenis ini juga dapat kita fungsikan sebagai alternator
(generator) dengan demikian pada rotor ini akan memiliki kutub
kutub pada stator belitan internal rotor dari motor ini dihubungkan
secara bintang (tiga fasa) kemudian terminal belitan tersebut
dikeluarkan dan disambungkan ke tiga buah slip ring terisolasi yang
diletakkan pada poros motor dengan sikat diatasnya. Ketiga sikat ini
secara eksternal dihubungkan ke suatu reostat yang membentuk
bintang. Reostat pada motor ini berfungsi untuk meningkatkan torsi
asut motor pada saat periode pengusutan. Apabila motor ini bekerja
pada kondisi normal, maka slip ring secara otomatis terhubung
pendek. Sehingga ring diatas tangkai terhubung bersama oleh suatu
logam

yang

tertekan

selanjutnya

secara

otomatis

sikat tersebut terangkat dari slip ring yang berfungsi untuk


mengurangi rugirugi gesekan.
Selain dua bagian utama tersebut motor induksi juga mempunyai
konsturksi tambahan antara lain rumah stator, tutup stator, kipas
dan terminal hubung.

c.

Rangkuman
Didalam kegiatan ini diharapkan betulbetul mempersiapkan alat dan bahan
yang dibutuhkan.
Pembagian motor induksi satu phasa
1.

Motor phasa belah

2.

Motor kapasitor

3.

Motor kutub bayangan

Stator
Secara prinsip stator adalah bagian dari motor listrik yang tidak berputar
disamping itu pada stator terdapat aluralur yang berisi kumparankumparan
kawat.
Rotor
Secara prinsip rotor adalah bagian dari motor listrik yang berputar. Rotor
pada motor listrik dapat dibagi menjadi:

d.

1.

Rotor belit

2.

Rotor sangkar

Test Formatif
1.

Apa yang terjadi apabila jumlah kutub suatu motor diubah?

2.

Komposisi dari stator adalah terdiri dari 94% baja dan 6% silicon. Apa
yang terjadi, apabila komposisi silicon ditambah?

e.

Kunci Jawaban
1.

- Bila Jumlah kutub ditambah maka yang terjadi putaran rotor yang
dihasilkan akan berkurang.
- Bila jumlah kutub pada motor dikurangi maka yang terjadi putaran dari
motor akan bertambah.

2.

Apabila komposisi dari silicon (karbon) ditambah, maka yang terjadi


stator tersebut akan rapuh dan mudah untuk pecah serta nilai fluksi
magnet yang dihasilkan akan bertambah.

f.

Lembar Kerja
Persiapan Pekerjaan
1.

2.

3.

Alat
1.

Obeng kembang dan pipih (sedang)

1 Buah

2.

Kunci pas

1 Buah

3.

Kunci ring

1 Buah

4.

Tracker

1 Buah

5.

Martil (palu) besi 0,5 Kg

1 Buah

6.

Palu karet

1 Buah

7.

Penitik

1 Buah

8.

Tang potong

1 Buah

9.

Tang lancip

1 Buah

10. Tang kombinasi

1 Buah

11. Snap tang

1 Buah

Bahan
1. Motor induksi 1 fasa

1 Buah

2. Motor induksi 3 fasa

1 Buah

3. Kertas gosok (halus)

1 Buah

4. Grease (stempet)

1 Buah

Keselamatan Kerja
1. Gunakanlah pakaian Praktik

2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan


belajar.
3. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya
4. Hatihati melepas rotor agar supaya tidak merusak kumparan stator
5. Hindarkan bagianbagian motor dari kotoran (debu)
6. Hatihati dalam melakukan praktik
4.

Langkah Kerja
1. Pakailah pakaian praktik
2. Bacalah dan pahami modul
3. Persiapkan kebutuhan alat
4. Persiapkan kebutuhan bahan

Kegiatan Belajar 2.
Membongkar Kumparan Pada Peralatan Listrik
a.

Tujuan kegiatan pemelajaran


Setelah mempelajari dan melaksanakan modul ini, peserta diklat
diharapkan:
i.

Dapat memilih motor ac satu phasa maupun tiga phasa yang akan
dibongkar

ii.

Dapat melepas pulley

iii.

Dapat melepas kipas

iv.

Dapat melepas mur dan baut pengikat motor

v.

Dapat melepas kumparan-kumparan stator pada motor AC satu phasa


maupun tiga phasa

b.

Uraian materi
Pada lembar kegiatan belajar 2, kita mempelajari bagaimana cara
membongkar kumparan pada peralatan listrik khususnya kumparan stator
pada motor induksi satu phasa maupun tiga phasa (seperti gambar 5)

Gambar 1

Gambar 2
Melepas Pulley

Gambar 3
Melepas Mur & Baut Pengikat

Gambar 4
Melepas Rotor & Stator

Gambar 5
Melepas KumparanKumparan Stator

c.

Rangkuman
Dalam membongkar kumparan suatu motor diperlukan ketelitian dan
ketelatenan. Hal ini dimaksudkan agar pekerjaan yang kita kerjakan
menghasilkan pekerjaan yang baik.
Peralatan yang dibutuhkan
1.

Obeng kembang dan pipih (sedang)

1 Buah

2.

Kunci pas

1 Set

3.

Kunci Ring

1 Set

4.

Tracker

1 Buah

5.

Martil (Palu) besi 0.5 Kg

1 Buah

6.

Palu Karet

1 Buah

7.

Penitik

1 Buah

8.

Tang Potong

1 Buah

9.

Tang Lancip

1 Buah

10. Tang Kombinasi

1 Buah

11. Snap Tang

1 Buah

12. Pasau

1 Buah

Bahan

d.

1.

Motor induksi 1 phasa

1 buah

2.

Motor induksi 3 phasa

1 buah

3.

Kertas gosok

1 lembar

4.

Grease (stempet)

secukupnya

Test Formatif
1.

Apakah tujuan kita harus memberi suatu tanda pada kedua tutup untuk
rumah stator dan kepala kumparan pada saat kita membongkarnya?

2.

Apakah tujuan kita membersihkan rotor dari kotoran?

3.

Bagaimana langkahlangkah urutan yang benar untuk melepas rotor


pada rumah stator yang aman dan benar dan melepas kumparan
kumparan stator?

e.

Kunci Jawaban
1.

Agar pada waktu pemasangan kembali kedua tutup dan As rotor tidak
tertukar letaknya serta untuk memudahkan pemasangan mur baut.
Akhirnya kembali pada posisi semula.

2.

Sebab apabila rotor dalam keadaan kotor pada waktu memasang


kembali, maka akan menjadi sulit dan disamping itu akan menyebabkan
menimbulkan gesekan pada inti dengan stator.

3.

Langkah urutan melepas rotor dan kumparan

a.

Melepas pasak/spey untuk puley

b.

Melepas puley

c.

Membuat tanda kesejajaran

d.

Membuka baut

e.

Membuka/melepas tutup penopang

f.

Mengeluarkan rotor dari rumah stator

g.

Melepas pasak bambu pada aluralur stator

h.

Melepas belitanbelitan kawat pada alur stator.

f.

Lembar Kerja
1.

2.

3.

Alat
1.

Obeng kembang dan pipih (sedang)

1 Buah

2.

Kunci pas

1 Buah

3.

Kunci ring

1 Buah

4.

Tracker

1 Buah

5.

Martil (palu) besi 0,5 Kg

1 Buah

6.

Palu karet

1 Buah

7.

Penitik

1 Buah

8.

Tang potong

1 Buah

9.

Tang lancip

1 Buah

10. Tang kombinasi

1 Buah

11. Snap tang

1 Buah

Bahan
1.

Motor induksi 1 fasa

1 Buah

2.

Motor induksi 3 fasa

1 Buah

3.

Kertas gosok (halus)

1 Buah

4.

Grease (stempet)

1 Buah

Keselamatan Kerja
1.

Gunakanlah pakaian Praktik

2.

Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar


kegiatan belajar.

3.

Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya

4.

Hatihati melepas rotor agar supaya tidak merusak kumparan


stator

4.

5.

Hindarkan bagianbagian motor dari kotoran (debu)

6.

Hatihati dalam melakukan praktik

Langkah Kerja
1.

Lepaskan pasak (kunci, spey, sekrup)

2.

Lepaskanlah puley dengan menggunakan tracker

3.

Buatlah tanda kesejajaran dengan menggunakan penitik

4.

Bukalah baut (ikatan) tutup stator (end plate)

5.

Lepaskanlah tutup stator

6.

Keluarkanlah rotor dari dalam stator

7.

Amatilah bagianbagian dari motor dengan teliti

8.

Pasanglah kembali dengan urutan langkah sebaliknya waktu


melepas dengan benar.

9.

Pastikanlah rotor berputar secara bebas atau ringan

10. Kerjakanlah langkah kerja 1 sampai 9 untuk motor dengan jenis


yang lain.
Kriteria Kelulusan
No.
1.
2.
3.
4.

Kriteria
Aspek kognitif
Langkah kerja dan
kecepatan kerja
Perolehan data analisis
data dan interprestasi
Keselamatan kerja

Skor
110

Bobot
2
4
3
1

Nilai

Keterangan

Kegiatan Belajar 3.
Merakit Kumparan Pada Peralatan Listrik
a.

Tujuan kegiatan pemelajaran


Setelah mempelajari dan melaksanakan modul ini, peserta diklat diharapkan:
1.

Dapat menghitung jumlah alur

2.

Dapat menentukan penampang kawat yang digunakan untuk melilit


kumparan stater

3.

Dapat membedakan jenis kumparan

4.

Dapat mengapresiasikan rumus untuk melilit stator motor listrik


AC/phasa

5.

Dapat melilit ulang motor AC satu phasa maupun tiga phasa

b. Uraian materi
1.

Bentuk Kumparan Stator


Bentuk kumparan stator dari motor induksi 1 fasa dapat dibagi menjadi
3 macam, hal semacam ini adalah tergantung dari cara melilitkannya
kedalam aluralur stator. Bentuk kumparankumparan yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
a. Kumparan jerat atau lilitan bertumpuk (Lap winding juga dapat
dinamakan dengan lilitan spiral (seperti gambar 6a).
b. Kumparan terpusat (concentric winding) seperti gambar 6b.
c. Kumparan gelombang (wave winding) seperti gambar 6c.

Gambar 6

a.

Bentuk kumparan jerat

b.

Bentuk kumparan sepusat

c.

Bentuk kumparan gelombang.

Fungsi dari ketiga jenis kumparan tersebut adalah sebagai berikut:


a.

Kumparan

jerat

(spiral)

benyak

digunakan

untuk

motormotor

(generator) dengan kapasitas yang relatif besar. Umumnya untuk kelas


menengah keatas, walaupun secara khusus ada mesin listrik dengan
kapasitas yang lebih besar, kumparan statornya menggunakan sistem
kosentris.
b.

Kumparan sepusat (concentric) pada umumnya sistem ini banyak


digunakan untuk motor dan generator dengan kapasitas kecil. Walaupun
ada

juga

secara

khusus

motormotor

dengan

kapasitas

kecil

menggunakan kumparan dengan tipe spesial.


c.

Kumparan gelombang/wave winding untuk motor dengan belitan sistem


ini banyak digunakan kapasitor besar.

2.

Cara menggulung ulang kumparan stator motor induksi 1 fasa


Motormotor induksi 1 fasa pada dasarnya adalah sama dengan motor
induksi 2 fasa. Hal semacam ini dapat kita lihat, bahwa pada motor
induksi 1 fasa terdapat 2 jenis kumparan, yaitu kumparan utama
(running winding = RW = RV) dan kumparan bantu (starting winding =
SW = RB) kedua kumparan tersebut mempunyai penampang kawat dan
jumlah lilitan yang tidak sama. Tetapi ada kalanya hal tersebut dibuat
hampir sama.
Kumparan utama mempunyai luas penampang kawat yang lebih besar
dan jumlah lilitan yang lebih banyak. Sedangkan untuk kumparan bantu
memiliki luas penampang yang kecil dan jumlah lilitannya sedikit.
Apabila motor induksi 1 fasa kita suplay dengan tegangan tertentu,
maka besarnya arus pada kedua buah kumparan tersebut yaitu Iu dan
Ip atau dapat kita tuliskan Ir dan Is akan mempunyai nilai yang
berbeda. Dengan demikian hal tersebut akan berpengaruh pada nilai
arus Iu dan Is yang mempunyai penggeseran fasa 90o listrik (90o el).

a. Langkah Kumparan
Yang dimaksud dengan langkah kumparan adalah sudut kisar yang
dibentuk antara kedua sisi kumparan dan diberi dengan tanda huruf
Yg. Untuk mendapatkan kopel putar yang maksimal, maka langkah
kumparan harus sama dengan satu jarak kutub. Satu jarak kutub
adalah kisar sudut antara kutub utara (U) dan kutub selatan (S)
yang paling berdekatan. Sedangkan jarak kutub diberi tanda Tho ()
dan satu jarak kutub adalah 180o listrik. Apabila jumlah pasang
kutub suatu motor adalah p, maka jumlah kutubnya adalah 2p dan
perbandingan antara derajat lingkaran (derajat busur = obs) dan
derajat listrik (oel) kita kaitkan dengan kutub, maka dapat kita ambil
contoh =
Untuk =

P = 1, maka 360obs

= 1 x 360oel

P = 2, Maka maka 360obs = 2 x 360oel


P = 3, Maka maka 360obs = 3 x 360oel
Dengan demikian perbandingan antara obs dan oel dapat dituliskan
dengan rumus:
aobs = p.aoeL
Apabila jumlah alur pada stator motor induksi 1 fasa ada G alur,
maka kisar sudut satu kali keliling stator atau G alur adalah 360o bs.
Apabila sebuah motor mempunyai sebanyak G alur adalah =
p.360oeL. satu keliling stator = 2p jarak kutub atau G alur = 2p jarak
kutub.
Jadi: satu jarak kutub = 1E = 180o eL =

G
, karena langkah
2 p Alur

kumparan Yg = 1E, maka langkah kumparan menjadi:


Yg

G
2 p Alur

Untuk memperoleh kopel putar yang maksimal, maka diperlukan


jumlah belitan yang banyak, tidak mungkin akan ditampung pada
satu alur stator. Untuk itu harus dibagi menjadi beberapa buah alur.

Artinya untuk satu buah alur kumparan akan dibagi menjadi


beberapa belitan (kumparan).
Untuk motor induksi satu fasa yang mempunyai satu pasang kutub
dengan satu buah kumparan yang terdiri dari beberapa kumparan
yang terdiri dari beberapa kumparan bagian dan setiap kumparan
bagian membutuhkan dua buah alur stator dengan demikian, untuk
motor induksi satu fasa yang mempunyai 1 pasang kutub akan
mempunyai

G
kumparan bagian.
2p

b. Jumlah Alur per kutub per fasa


Apabila jumlah fasa = m, maka masingmasing fasa akan memiliki
kumparan bagian sebanyak G/2p.m, sehingga pada setiap kutub
untuk masingmasing fasa akan menempuh alur sebanyak G/2p.m
alur. Apabila banyaknya alur pada setiap kutub untuk masing
masing fasa diberi tanda dengan huruf g, maka jumlah alur untuk
setiap kutub tiap fasa menjadi g = G/2p.m alur.
c. Menempatkan Kumparan (Pergeseran Tempat)
Untuk menempatkan kumparan pada setiap fasa, maka harus selalu
ditempatkan saling bergeseran tempat. Hal semacam ini bertujuan
agar kopel putar yang dihasilkanselaing bergeser fasa. Untuk motor
induksi 2 fasa bergeser fasa, untuk 2 kopel putar (kekuatan putar)
adalah 90o eL. Apabila pergeseran tempat tersebut diberikan dengan
tanda huruf Yf, maka Yg = 180o eL jadi untuk motor 2 fasa, nilai Yf
= Yg. Dari uraian diatas, maka dapat diperoleh beberapa rumus
yang dapat digunakan untuk membelit motormotor induksi sebagai
berikut:
P

Yg

60. f
n

G
2p.m Alur

G
2 p Alur

Sudut Pasang Kutub:

90

45

P=1

P=2

P=4

180o Listrik

180o listrik

180o Listrik

= 180o radial

= 90o radial

= 45o radial

Rumus untuk melilit stator motor AC


G
2p
G
q
2 p.m

G
2p

KAR

360 0 r
G

KAL KAR.P

KP

120 O
KAL

Untuk double layer K

= Langkah alur dari sisi kumparan 1 kesisi kumparan 2

= Jumlah alur

2p

= Jumlah kutub

= Jumlah pasang kutub

= Banyaknya kumparan tiap kelompok

= Jumlah fasa

KAR

= Kisar alur dalam derajad radikal

KAL

= Kisar alur dalam derajad listrik

Kp

= Kisar fasa

= Jumlah sisi kumparan dalam tiap kutub.

2G
2P

Gambar 7
Memasang Prespan

Gambar 8
Membuat Kumpulan Kawat pada alur dengan Mal

Gambar 9
Memasang Kumparan Pada Alur Alur

Gambar 10
Memasang Rotor, Tutup Motor dan Kipas

Gambar 11
Membuat Keras Mur Baut Pengikat
Motor AC 2 fasa jumlah alur 24, berkutub 2 pasang tahap ganda
Perhitungan:
G 24

6
2p 4

-------->

Langkah 1 - 7

G
24

3
2p.m 4.2

-------->

3 Kumparan tiap kelompok

2.G 2.24

12
2p
4

-------->

6 sisi kumparan tiap kutub

-------->

30o Listrik

-------->

Kisar fasa

KAR

360.r 360
.
15 o r
G
24

KAL = KAR.P = 15.2 = 30O Listrik


Kp =

30.l 90

3
KAL 30

Daftar lilitan
1-7

15 - 9

13 - 19

3 - 21

2-8

14 - 8

14 - 20

2 - 20

3-9

13 - 7

15 - 21

1 - 19

4 - 10

18 - 12

16 - 22

6 - 24

5 - 11

17 - 11

17 - 23

5 - 23

6 - 12

18 - 10

18 - 24

4 - 22

Gambar Bentangan: Jerat

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

24

23

Gambar 12

Gambar Bentangan : Konsentris

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

Gambar 13

24

Motor 2 Fasa dapat dipakai untuk motor 1 fasa dengan membuat kumparan
satu lebih besar kawat emailnya dan jumlah lebih banyak sebagai kutub utama
(KU) dan yang sebaliknya sebagai kutub bantu (KB)
Hal itu dimaksud supaya terjadi beda fasa, sehingga terjadi moment putar.
Karena demikian maka motor satu fasa dapat dililit dengan KU secara
konsentris dan KB secara jerat (cara campuran).
Gambar Bentangan Campuran

10

KU KB

11

12

13

14

15

Gambar 14

16

17

18

19

20

22

21

24

23

ku kb

Pernah dicoba dengan belitan jerat KU = 50 lilit, dan KB: 40 lilit, = 4 mm,
bekerja pada tegangan 50 watt
3. MotorMotor Induksi 3 fasa dengan sistem satu jalan (single layer)
Untuk motor 3 fase, seluruh aluralur stator dibagi tiga sama banyak sehingga
masingmasing fasa memiliki kumparan bagian sebanyak

2.P.3

kumparan.

Apabila jumlah fasa = m fasa, maka masing fasa akan mempunyai kumparan
sebanyak G /

2.P.m

Cara memasang sisi kumparan yaitu apabila salah satu berada didepan kutub
U, maka sisi yang lain harus berada didepan kutub S. Hal tersebut dikarenakan
masingmasing fasa mempunyai kumparan bagian sebanyak

2.P.m

pada tiap kutub masingmasing fasa akan menempati alur sebanyak

, maka
G

2.P.m

alur. Apabila banyaknya alur pada tiap kutub untuk masingmasing fasa
diberikan tanda g, maka jumlah alur perkutub perfasa yaitu: g G /

2.P.m

alur.

Sedangkan cara menggulung kumparan stator motor 3 fasa pada prinsipnya


sama dengan motor 1 fasa, dua fasa, perbedaannya ialah pada jumlah
belitannya (kumparannya). Untuk motor 3 fasa masingmasing belitan
ditempatkan saling bergeseran tempat sejauh 120oel jadi 2/3 jarak kutub atau
= 2/3 langkah belitan (Yg)
Untuk motor dengan ukuran 500 watt keatas akan lebih ekonomis apabila
dilaksanakan (dibuat) 3 fasa. Sebab apabila dilaksanakan dengan 2 atau 1
fasa, maka motor tersebut harus menggunakan kondensator (capasitor)
dengan kapasitas relatif besar. Jadi hal tersebut akan sangat merugikan, akibat
dari sifatsifat kondensator. Untuk memperjelaskan keterangan tersebut
diatas, berikut ini ada beberapa contoh motormotor 3 fasa yang akan
dilakukan penggulungan kembali.
Rumus untuk melilit stator motor AC
G
2p
G
q
2p.m

KAR

360 O r
G

KAL KAR.P

G
2p

Kp

120 O
KAL

2.G
2. p
p = Langkah alur dari sisi kumparan 1 ke sisi kumparan 2

Untuk doubel layer K

G = Jumlah alur
2p = Jumlah kutub p = pasang kutub
q = Banyak kumparan tiap kelompok
m = Jumlah fasa
KAR

= Kisar alur dalam derajat radial

KAL

= Kisar alur dalam derajat listrik

Kp = Kisar fasa
K = Jumlah sisi kumparan tiap kutub
Contoh
1. Motor AC dengan stator beralur 24, terdapat 2 pasang kutub, tiga fasa,
frekuensi 50 Hz. Dililit tahap tunggal
Perhitungan:

G 24

6
2p 4
24
G

2
q
2 p.m 4.3
G 24
K

6
2p 4

KAR

--------> Langkah 1 -7
--------> 2 Kump tiap kelompok
--------> 6 sisi kumparan tiap kutub

360 o r 360 o r

15 o r
6
24

KAL = KAR.p = 15 x 2 = 30o Listrik


120 o L 120

4
Kp
KAL
30

--------> kisar fasa 1 - 5

Daftar Lilitan
U

1-7
2-8

13 - 19
14 - 20

5 - 11
6 - 12

17 - 23
18 - 24

9 - 15
10 - 16

21 - 3
22 - 4

Gambar Bentangan

Gambar 15
Bila kumparan double layer, maka:
Daftar Lilitan

1-7
2-8

13 - 19
14 - 20

2 - 20
1 - 19

14 - 8
13 - 7

5 - 11
6 - 12

17 - 23
18 - 24

6 - 24
5 - 23

18 - 12
17 - 11

9 - 15
10 - 16

21 - 3
22 - 4

22 - 16
21 - 15

10 - 4
9-3

Z
Dapat juga:

1-7
2-8

14 - 8
13 - 7

13 - 19
14 - 20

2 - 20
1 - 19

5 - 11
6 - 12

18 - 12
17 - 11

17 - 23
18 - 24

6 - 24
5 - 23

9 - 15
10 - 16

22 - 16
21 - 15

21 - 3
22 - 4

10 - 4
9-3

Gambar Bentangan

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

U Z V X WY
Gambar 16
Dapat juga:

U Z V

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

Gambar 17

2. Motor AC beralur 36, dibuat 2 pasang kutub, 3 fasa frekuensi 50 Hz, dililit
tahap tunggal (single layer)

Perhitungan:
G 36

6
2p 6
36
G
q

2
2 p.m 6.3
G 36

6
K
2p 6

KAR

--------> Langkah 1 -7
--------> 2 Kump tiap kelompok
--------> 6 sisi kumparan tiap kutub

360 o r 360 o r

10 o r
G
36

KAL = KAR.p = 10 x 3 = 30o Listrik


Kp

120 o L 120

4
KAL
30

--------> kisar fasa 1 - 5

Daftar Lilitan
U

1-7
2-8

13 - 19
14 - 20

25 - 31
26 - 32

5 - 11
6 - 12

17 - 23
18 - 24

29 - 35
30 - 36

9 - 15
10 - 16

21 - 27
22 - 28

33 - 3
34 - 4

Gambar Bentangan

Gambar 18
Bila dibuat tahap ganda (doubel layer)
Daftar lilitan

1-7
2-8

14 - 8
13 - 7

13 - 19
14 - 20

26 - 20
25 - 19

25 - 31
26 -32

2 - 32
1 - 31

5 - 11
6 - 12

18 - 12
17 - 11

17 - 23
18 - 24

30 - 24
29 - 23

29 - 35
30 - 36

6 -36
5 - 35

9 - 15
10 - 16

22 - 16
21 - 15

21 - 27
22 - 28

34 - 28
33 - 27

33 - 3
34 - 4

10 - 4
9-3

Gambar Bentangan

Gambar 19
Contoh:
Sebuah motor 3 fasa mempunyai 24 jalur stator, akan digulung kembali
dengan bentuk kumparan consentric (sepusat) dan kumparan spiral, agar
dapat menghasilkan putaran rotor sebesar 3000 rpm pada frekuensi 50 Hz.
Buatlah skema belitan dan diagram bentangan dari kedua bentuk kumparan
tersebut?
Penyelesaian
P=

60.f

g = G/

/ n=
2.m.p

Yg = G /
Yf = 2 /

2.p

3X

60 x 60

3000 =

24

2x3x1=

24

2x1=

Yg = 2 /

3x

1
24

Jumlah pasang kutub = 1


/ 6= 4

12

12 = B (1-9-17)

Jumlah alur/kutub/fasa = 4
Langkah Belitan = 12
Pergeseran tempat = 8 (1-9-17)

Gambar 20 adalah skema belitan yang diperoleh dari hasil perhitungan


diatas. Gambar 20a adalah skema belitan untuk kumparan bentuk
concentric, sedangkan gambar 20b adalah skema belitan untuk kumparan
bentuk jerat (spiral). Sedangkan gambar 21a dan gambar 21b adalah
diagram bentangan dari skema belitan gambar 20a dan gambar 20b.

Gbr. 20 a. Skema belitan dari kumparan concentric 1 jalan


20 b. Skema belitan dari kumparan jerat (spiral) 1 jalan
Keterangan:

Ujung Ujung U X = Fasa Pertama


Ujung ujung V Y = Fasa kedua
Ujung Ujung W Z = Fasa ketiga

Untuk memperjelas skema belitan dari gambar 20a dan gambar 20b, berikut
ini gambar 21a dan gambar 21b memrupakan bentangannya.

Gambar 21a
Diagram bentangan kumparan sepusat (concentric) 1 jalan

Gambar 21b. Diagrambentangan kumparan jerat (spiral) 1 jalan

c.

Rangkuman
Bentuk kumparan stator dari motor induksi 1 fasa maupun 3 phasa dapat
dibagi menjadi 3. Bentuk kumparankumparan yang dimaksud adalah
a.

Kumparan jerat atau lilitan bertumpuk

b.

Kumparan sepusat

c.

Kumparan gelombang

Rumus untuk melilit stator motor AC

p
q

G
2p

KAR

G
2 p.m

360Or
G

KAL KAR.P

120o
Kp
KAL

G
k
2p

Untuk Double Layer, K

2G
2p

= Langkah alur dari sisi kumparan ke 1 kesisi kumparan ke 2

= Jumlah alur

2p

= Jumlah kutub

= Jumlah pasang kutub

= Banyaknya kumparan tiap kelompok

= Jumlah phasa

KAR

= Kisar alur dalam derajat radial

KAL

= Kisar alur dalam derajat listrik

Kp

= Kisar phasa

= Jumlah sisi kumparan dalam tiap kutub

d. Lembar Kerja

1. Alat:
1.

Gergaji tangan

1 Buah

2.

Tang kombinasi

1 Buah

3.

Tang potong

1 Buah

4.

Tang Lancip

1 Buah

5.

Snap tang

1 Buah

6.

Micrometer

1 Buah

7.

Sikat kawat halus

1 Buah

8.

Pisau

1 Buah

9.

Palu karet

1 Buah

10. Palu konde 0.5 kg

1 Buah

11. Penggaris (mister baja)

1 Buah

12. Gunting kain

1 Buah

13. Mesin penggulung

1 Buah

14. Solder 60 watt

1 Buah

2. Bahan
1.

Kertas prespan

Secukupnya

2.

Bambu

Secukupnya

3.

Stator motor induksi 1 fasa

1 buah

4.

Kawat email yang sesuai

Secukupnya

5.

Tali rami

Secukupnya

6.

Timah

Secukupnya

7.

Selongsong kabel 3 mm2

1 meter

8.

Bensin

Secukupnya

3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1.

Gunakanlah alat praktikum sesuai dengan fungsinya!

2.

Letakkanlah alat kerja pada tempat yang aman!

3.

Hatihati melepas pasak kumparan agar tidak merusak inti stator!

4.

Ujung potongan kawal email sangat tajam, jagalah tangan jangan


sampai terluka!

4. Langkah Kerja

1.

Melepas Kumparan Stator


a.

Lepaskan stator dari rumah stator

b.

Lepaskanlah tali ikatan pada masingmasing kepala kumparan

c.

Potonglah kepala kumparan pada salah satu sisi atau keduanya


dengan menggunakan pahat, gergaji atau air chisel!

d.

Sisakanlah masingmasing kelompok kumparan utama dan


pembantu (untuk motor 1 fasa) dan 1 kelompok kumparan
untuk motor 3 fasa, sebagai contoh!

e.

Lepaskanlah semua pasak dari dalam alur stator dengan


menggunakan pendorong dari bambu/kayu dan palu atau
dengan menggunakan gergaji tangan!

f.

Keluarkanlah seluruh kawat kumparan dari alur-alur stator


dengan menggunakan tang kombinasi atau yang sejenisnya!

b.

Melapisi alur dengan prespan


a.

Persiapkanlah bahanbahan untuk isolasi aluralur stator


seperti yang telah ditetapkan!

b.

Kerjakanlah isolasiisolasi yang akan digunakan sesuai dengan


ukuran dan jumlah aluralur stator!

c.

Bersihkanlah

seluruh

alur

stator

dari

kotoran

dengan

menggunakan sikat kawat halus!


d.

Bersihkan kembali dan yakinkan kebersihan alur stator dan


permukaan stator dengan mencucinya dengan menggunakan
bensin!

e.

Masukanlah/lapisilah aluralur stator dengan isolasi prespan


yang telah dipersiapkan secara rapih dan dengan posisi yang
benar!

c.

Memasang kumparan
1)

Persiapkanlah mal sesuai dengan ukuran kumparankumparan


type sepusat (consentris)!

a.

Lakukanlah

perbuatan/penggulungan

dengan jumlah belitan sesuai aslinya!

kumparankumparan

b.

Siapkanlah semua piranti/perlengkapan yang diperlukan untuk


memasang/memasukkan kumparan kedalam aluralur stator!

c.

Masukkanlah kumparankumparan kedalam aluralur stator,


mulailah dari kumparan yang paling kecil!

d.

Lipatlah dan masukkan ujungujung isolasi alur stator kedalam


alur

stator

dengan

menggunakan

stick

pendorong

dari

bambu/kayu, untuk setiap sisisisi kumparan yang telah masuk


alur stator!
e.

Kencangkan posisi kumparan dengan pasak diatas, lipatan


ujung-ujung isolasi alur, agar kumparan tersebut keluar dari
dalam alur stator!

f.

Rapikan

kepala

kumparan

dengan

sedikit

menekan/memukulnya dengan palu plastik/karet!


g.

Lakukanlah

penyambungan

terhadap

kelompokkelompok

kumparan untuk kumparan utama dan pembantu, sesuai


dengan diagram bentangan yang ada!
h.

Kuatkanlah setiap sambungan kelompok kumparan dengan cara


menyolder!

i.

Tutup/lindungilah

setiap

sambungan

kumparan

dengan

selongsong kabel, yang sebelumnya telah dipasang sebelum


penyolderan dilakukan!
11)

Lapisilah untuk setiap penilangan kepala kumparan dengan


kertas prespan!

a.

Rapihkan

kembali

kepalakepala

kumparan

dengan

cara

mengikatnya dengan tali rami, agar tidak terjadi kontak


mekanis antara rotor dengan kumparan!
b.

Pasang/sambung ujungujung kumparan utama dan pembantu


dengan kabel montose untuk pemasangan ke kontak terminal!

c.

Rakit kembali motor dengan memasang kembali seluruh


komponen pada posisi semula

d.

e.

Yakinkan bahwa motor telah benarbenar siap dicoba

Test Formatif

1.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem gulungan satu jalan (single
Layer Winding)!

2.

Apakah akibatnya apabila penampang kawat email dibuat lebih kecil dari
aslinya dan apa pula akibatnya jika jumlah lilitan tiap alur dikurangi?

3.

Suatu motor tiga phasa mempunyai jumlah alur 24 akan digulung lagi
untuk kecepatan 3000 rpm pada frekuensi 50 Hz dengan bentuk
kumparan spiral sistem 2 (dua) jalan tentukan:
a. Jumlah kutub
b. Jumlah alur perkutub perphasa
c. Langkah alur untuk belitan
d. Pergeseran alur antar phasa.

f.

Kunci Jawaban
1.

Gulungan sistem satu jalan adalah sistem gulungan dimana tiap alurnya
hanya diisi oleh satu kelompok lilitan.

2.

Jika penampang kawat menjadi lebih kecil dan jumlah lilitan tetap, maka
arus listrik yang mengalir akan menjadi lebih kecil. Sehingga daya listrik
berkurang dan daya mekaniknya menjadi kurang. Jika jumlah lilitan tiap
alur dikurangi, maka akan menyebabkan arus menjadi besar. Sehingga
akan menyebabkan panasnya bertambah besar/kelebihan panas (over
head).

3.

Diketahui: Motor tiga phasa


G: 24 alur, n: 3000 rpm, f: 50 Hz
Penyelesaian:
a. n

60. f
60.50
p
1 pasang kutub
p
3000

b. g

G
24
24

4 alur
3.2 p 3.2.1 6

c. Yg

G 24

12 alur
2p 2

d. Yf 2 .Yg 2 .12 8 alur


3
3

g.

Lembar Kerja

1.

2.

3.

Alat
1.

Gergaji tangan

1 buah

2.

Tang kombinasi/tang potong

1 buah

3.

Micrometer

1 buah

4.

Sikat kawat halus

1 buah

5.

Pisau

1 buah

6.

Palu plastik

1 buah

7.

Palu besi

1 buah

8.

Penggaris

1 buah

9.

Baja/Mika

1 buah

10. Gunting

1 buah

11. Mesin Penggulung

1 buah

12. Solder listrik

1 buah

13. Stick pendorong kawat kumparan (kayu / bambu)

1 buah

14. Motor induksi 3 phasa

1 buah

Bahan
1.

Bambu tebal

Secukupnya

2.

kertas prespan/fiber glass

Secukupnya

3.

Stator motor induksi 3 phasa

1 buah

4.

Kawat Email

Secukupnya

5.

Pasak dari bambu

Secukupnya

6.

Tali rami

Secukupnya

7.

Timah patri

Secukupnya

8.

Selongsong kabel 3 mm

Secukupnya

9.

Bensin

Secukupnya

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1.

Gunakanlah alat praktikum sesuai dengan fungsinya!

2.

Letakkanlah alat kerja pada tempat yang aman!

3.

Hatihati melepas pasak kumparan agar tidak merusak inti stator!

4.

Ujung potongan kawal email sangat tajam, jagalah tangan jangan


sampai terluka!

4.

Langkah Kerja
a.

Melepas Kumparan Stator


1)

Lepaskanlah stator dari rumah stator (bila mungkin)!

2)

Lepaskanlah

tali

ikatan

pada

masingmasing

kepala

kumparan!
3)

Potonglah kepala kumparan pada salah satu sisi atau


keduanya dengan menggunakan pahat, gergaji atau air
chisel!

4)

Sisakanlah masingmasing kelompok kumparan utama dan


pembantu (untuk motor 1 fasa) dan 1 kelompok kumparan
untuk motor 3 fasa sebagai contoh!

5)

Lepaskanlah semua pasak dalam alur stator dengan


menggunakan pendorong dari bambu/kayu dan palu atau
dengan menggunakan gergaji tangan!

6)

Keluarkanlah seluruh kawat kumparan dari aluralur stator


dengan menggunakan tang kombinasi atau yang sejenisnya!

b.

Melapisi alur dengan prespan


1)

Persiapkanlah bahanbahan untuk isolasi aluralur stator


seperti yang telah ditetapkan!

2)

Kerjakanlah

isolasiisolasi

yang

akan

digunakan

sesuai

kotoran

dengan

dengan ukuran dan jumlah aluralur stator!


3)

Bersihkan

seluruh

alur

stator

dari

menggunakan sikat kawat halus!


4)

Bersihkan kembali dan yakinkan kebersihan alur stator dan


permukaan stator dengan mencucinya dengan menggunakan
bensin

5)

Letakanlah pada tempat yang kering dan aman untuk


menghindari halhal yang tidak diinginkan!

6)

Masukanlah/lapisilah aluralur stator dengan isolasi prespon


yang telah dipersiapkan secara rapih dan dengan posisi yang
benar.

c.

Memasang Kumparan
1)

Persiapkanlah

mal

sesuai

dengan

ukuran

kumparan

umparan type sepusat (consentris)!


2)

Lakukanlah perbuatan/penggulungan kumparankumparan


dengan jumlah belitan sesuai aslinya!

a.

Siapkanlah semua piranti/perlengkapan yang diperlukan


untuk memasang/memasukkan kumparan kedalam aluralur
stato!

b.

Masukkanlah kumparankumparan kedalam aluralur stator,


mulailah dari kumparan yang paling terkecil!

c.

Lipatlah dan masukkan ujungujung isolasi alur stator


kedalam alur stator dengan menggunakan stick pendorong
dari bambu/kayu, untuk setiap sisisisi kumparan yang telah
masuk kedalam alur stator!

d.

Kencangkan posisi kumparan dengan pasak diatas, lipatan


ujungujung isolasi alur, agar kumparan tersebut keluar dari
dalam alur stator!

e.

Rapikanlah

kepala

kumparan

dengan

sedikit

menekan/memukulnya dengan palu plastik/karet!


f.

Lakukanlah penyambungan terhadap kelompokkelompok


kumparan untuk kumparan utama dan pembantu, sesuai
dengan diagram bentangan yang ada.

g.

Kuatkan setiap sambungan kelompok kumparan dengan


cara menyoder!

h.

Tutuplah/lindungilah setiap sambungan kumparan dengan


selongsong kabel, yang sebelumnya telah dipasang sebelum
penyolderan dilakukan!

i.

Lapisilah untuk setiap perilangan kepala kumparan dengan


kertas prespan!

j.

Rapikanlah kembali kepalakepala kumparan dengan cara


mengikatnya dengan tali rami, agar tidak terjadi kontak
mekanis antara rotor dengan kumparan!

k.

Pasang/sambung

ujungujung

kumparan

utama

dan

pembantu dengan kabel montase untuk pemasangan ke


kontak terminal!
l.

Rakit kembali motor dengan memasang kembali seluruh


komponen pada posisi semula.

m.

Yakinkan bahwa motor telah benarbenar siap dicoba.

Kriteria Kelulusan

No.

Kriteria

Skor
(1
10)

Bobot

1.

Aspek kognitif

2.

Kebenaran
rangkaian
Langkah kerja dan
kecepatan kerja
Perolehan data
analisis data dan
interprestasi

Keselamatan kerja

3.
4.
5.

2
3

Nilai

Keterangan

Syarat lulus :
Nilai Minimal
70

Kegiatan Belajar 4.
Memeriksa Dan Melaporkan Penyelesaian Pekerjaan
a.

Tujuan kegiatan pemelajaran


i.

Dapat mengoperasikan AVO meter

ii.

Dapat mengoperasikan Tang Ampere

iii.

Dapat mengoperasikan Meger

iv.

Dapat mengukur tahanan isolasi

v.

Dapat mengukur arus start

vi.

Dapat mengukur arus nominal

vii.

Dapat mengoperasikan Tachometer

viii.

Dapat mengukur putaran rotor

b. Uraian materi
Didalam kegiatan belajar ke 4 setelah pembongkaran dan pelilitan kumparan,
maka langkah selanjutnya adalah memeriksa dan melaporkan dari hasil yang
kita kerjakan
Memeriksa
Pada pemeriksaan dari hasil pelilitan yang telah dikerjakan maka motormotor tersebut kita siapkan terlebih dahulu.

Gambar 22
Mengukur Tahanan kawat Dengan AVO Meter

Gambar 23
Mengukur Tahanan Isolasi Dengan Meger

c.

Rangkuman

Pada pemeriksaan hasil kerja lilit kita perlu mengukur tahanan kawat dengan
AVO meter, tahanan isolasi dengan meger, arus start maupun arus nominal
dengan Tang ampere dan putaran rotor dengan Tacho meter.

d.

Lembar Kerja
Periksa Tahanan Kawat, Tahanan Isolasi, Arus Start, Arus Nominal dan
Putaran Rotor Motor sebagai berikut:
Alat-alat yang dibutuhkan:
1.

Multimeter (AVO meter)

1 buah

2.

Meger

1 buah

3.

Tang amper

1 buah

4.

Tachometer

1 buah

5.

Tang Kombinasi

1 buah

6.

Tang lancip

1 buah

7.

Tang potong

1 buah

8.

Kunci pas

1 set

9.

Obeng pipih/pemotong

1 buah

Pada pemeriksaan hasil kerja lilit, kita perlu mengukur tahanan pada belitan
bantu, tahanan belitan utama, tahanan tiap 3 phasa dengan AVO meter.
Disamping itu, kita juga perlu untuk mengukur tahanan isolasinya dengan
meger.
Hasil pengukuran tahanan dengan AVO meter untuk motor induksi satu
phasa
RU = ........................................ Ohm
RB = ........................................ Ohm
Hasil pengukuran tahanan isolasi dengan meger
RU dengan RB

= ........................................ Ohm

RU dengan Poros

= ........................................ Ohm

RB dengan Poros

= ........................................ Ohm

RU dengan Body Motor

= ........................................ Ohm

RB dengan Body Stator

= ........................................ Ohm

Hasil pengukuran tahanan dengan AVO meter untuk motor induksi tiga phasa
R

antara

U - X = ........................................ Ohm
U - Y = ........................................ Ohm
W - Z = ........................................ Ohm

Hasil pengukuran tahanan isolasi dengan meger untuk motor induksi tiga
phasa
R

antara

U - Body = ........................................ Ohm


U - Body = ........................................ Ohm
W - Body = ........................................ Ohm

BAB. III
EVALUASI
LEMBAR EVALUASI
A. Tes Tertulis
Pertanyaan
1. Jelaskan halhal sebagai berikut:
a. Perbedaan antara motor dan generator
b. Pengertian dari stator
c. Pengertian dari rotor
d. Motor induksi 1 fasa dan motor induksi 3 fasa
2. Kumparan stator motor 3 fasa jika diketahui putaran motor 1000 rpm,
jumlah alur 36 dan bentuk lilitan spiral sistem satu jalan (single layer)
dengan cara perhitungan.
Tentukan:
a. Jumlah kutub
b. Jumlah alur perkutub perfasa
c. Langkah belitan
d. Pergesaran antar fasa

B.Tes Praktik
Sebuah motor 3 fasa mempunyai 36 alur stator, akan digulung kembali dengan
bentuk kumparan sepusat (concentri) dan kumparan spiral agar dapat
menghasilkan putaran rotor sebesar 1500 rpm pada frekuensi 50 Hz. Buatlah
skema belitan dan diagram bertangan dari kedua bentuk kumparan tersebut,
untuk kumparan 1 (satu) jalan!

c. Kunci Jawaban Test Tertulis

1. a.

Motor adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk merubah tenaga


listrik
menjadi tenaga mekanik, sedangkan generator adalah peralatan listrik
yang berfungsi untuk merubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik.

b.

Stator adalah bagian dari motor atau generator yang tidak bergerak
atau tidak digerakkan.

c.

Rotor adalah bagian dari motor atau generator yang menghasilkan


putaran atau berputar.

d.

Motor Induksi satu phasa adalah suatu motor yang sumber


tegangannya diambilkan dari jalajala satu phasa, sedangkan motor
induksi tiga phasa adalah suatu motor yang sumber tegangannya
diambilkan dari jalajala tiga phasa sehingga terjadi perbedaan
120o listrik maupun mekanik pada lilitannya.

2. Penyelesaian
P=

80.f

g = G/

/ n=
2.m.p

Yg = G /
Yf = 2 /

2.p

3X

60 x 50

1500 =

36

2x3x2=

36

2x2=

Yg = 2 /

3x

2 Pasang kutub

Jumlah pasang kutub = 2

Jumlah alur/kutub/fasa = 3

9 = 6 (1-7-13)

Langkah Belitan = 9
Pergeseran tempat = 6

D. Kunci Jawaban Praktik


Diketahui: Motor 3 Fasa
G = 36 alur, n = 1000 rpm ; f = 50 Hz
Jawab:
a)
n = 60.f/p --------------> 60.50 / n = 3000 / 1000 = 3 pasang kutub
b)

g = G/

c)

yg = G /

d)

yf = 2/3. yg = 2/3.6 = 4 alur (1-5)

3.2p
2p

36

36

/3.2.1 =

/2.3 =

36

/18 = 2 alur

36

/6=6 alur (1-7)

Gambar 24 berikut ini adalah skema belitan yang diperoleh dari perhitungan
diatas. Gambar 24a adalah skema belitan untuk kumparan bentuk concentric,
sedangkan gambar 24b adalah skema belitan untuk kumparan bentuk jerat
(spiral)

Gambar 24
n. Skema belitan untuk bentuk concentric 1 jalan (single layer)
o. Skema belitan untuk bentuk spiral 1 jalan (single layer)

Untuk mempermudah proses perbaikan dari motor 3 fasa tersebut, maka


skema belitan

pada gambar 24a kita buat diagram bentangannya seperti

yang diperlihatkan pada gambar 25a.


Sedangkan skema belitan dari gambar 24b, diagram bentangannya seperti
diperlihatkan pada gambar 25b.

Gambar 25.a

Diagram Bentangan Kumparan Stator Bentuk Sepusat (concentric)


Untuk p = 2 ; g = 3 ; Yg = 9 dan Yf = 6

w
Gambar 25.b

Diagram Bentangan Kumparan Stator Bentuk Jerat (Spiral)


Untuk p = 2 ; g = 3 ; Yg = 9 dan Yf = 6
Dalam kenyataannya bahwa kumparan bentuk sepusat (concentric) pada
kepala kumparannya agak sulit dirapihkan, terutama untuk motormotor
dengan kapasitas daya relatif besar, dimana akan menggunakan penampang
kawat yang relatif besar pula. Untuk sebaiknya kumparan statornya dibuat
dalam bentuk jerat (spiral).
Motormotor induksi 3 fasa dengan sistem dua jalan (double layer)

Bentuk kumparan dengan sistem dua jalan (double layer) mempunyai


kelebihan bila dibanding dengan kumparan sistem satu jalan (single layer).
Salah satu kelebihannya adalah kepala kumparan stator menjadi tidak terlalu
tebal dan mempunyai bentuk yang rapi, terutama untuk motor yang berdaya
relatif besar, hal tersebut dikarenakan selain jumlah belitannya banyak, juga
ukuran disekitar kawatnya relatif besar.

E.

Kriteria Kelulusan

No.

Kriteria

Skor
(110)

Bobot

1.

Persiapan

2.

Kebenaran
rangkaian
Langkah kerja dan
kecepatan kerja

4.

Keselamatan kerja

5.

Estetika

3.

Nilai

Keterangan

Syarat lulus:
Nilai Minimal
70

BAB. IV
PENUTUP
Setelah anda menyelesaikan modul ini, maka anda diperbolehkan mengikuti test
praktik melilit kumparan, dimana fungsinya untuk mengetahui kompetensi yang
telah diperoleh dan apabila anda dinyatakan memenuhi syarat untuk ketelitian dari
hasil evaluasi dalam modul ini, maka anda berhak untuk melanjutkan ke modul
berikutnya.
Mintalah pada pengajar/instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem
penelitiaan yang dilakukan langsung dari pihak dunia industri atau asosiasi profesi
yang berkompeten.
Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan penentu dan bila memenuhi
syarat anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang telah dikeluarkan leh
dunia industri atau asosiasi profesi

DAFTAR PUSTAKA
Bambang Supatah, Drs dan Soeparno, Drs Mesin Listrik 2 Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan,
1978
E Setiawan dan Van Harlen, 1985, Instlasi Listrik Arus Kuat 3 Bandung,
Angkasa Offset
Ftszgerald, Kingsley, Charles dan Achyanto, Djoko, 1986, MesinMesin Listrik

Jakarta, Erlangga.
Hughes, Edward, 1987, Electrical Technology New York, Logman S & C
Rosenberg, Robert, 1970, Electric Motor Repair New York
Soelaiman dan Magarisawa, Mabuchi, 1984, Mesin tak serempak dalam

praktik Jakarta, PT. Pradnya Paramita


Tim Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jogjakarta, 2001, Menggulung Ulang

Mesin Listrik, Dikmenjur.

Anda mungkin juga menyukai