Serviks
Andrew
Idham
Risandi
Suhailah
Amalia
Azila
Sachriana
Identitas Pasien
Nama
Umur
JK
Alamat
No.
RM
: Ny. I
: 49 tahun
: Perempuan
: Jl. Dg. Tata lama lr. 3 No. IID
: 683828
Anamnesis
P9A0
Ibu MRS dengan pengantar dari poli
dengan D/ Carcinoma Cervix st. IIA
rencana histerektomi radikal. Ibu mengeluh
keluar darah dari jalan lahir sejak 1 hari yll.
Riw. Penyakit sebelumnya: 4 bulan yll pasien
mengalami perdarahan dari jalan lahir,
dirawat di RS Gowa dan dibiopsi. Hasil biopsi
berupa : Adenocarcinoma cervix moderate
differentiated.
Pemeriksaan Luar
TFU : tidak teraba
MT : tidak ada
NT : tidak ada
Fluksus : darah (+)
PDV
Vulva/ vagina : t.a.k
Portio : berbenjol, rapuh,
mudah berdarah
Uterus : kesan normal
Parametrium : (-)
Pelepasan : darah (+)
Laboratorium
HASIL
WBC
10,1
Hb
11,3
PLT
337
BT / CT
230 / 630
GDS
88
Ur / Cr
9 / 0,60
SGOT/ SGPT
25 / 30
Na /K/ Cl
Radiologi
USG
Diagnosis
Carcinoma
cervix stadium II A
Penatalaksanaan Awal
Asam
Pembahasan
Anatomi Serviks
Epidemiologi
Kanker leher rahim biasanya menyerang
wanita berusia 35-55 tahun.
Lebih dari 20% dari kasus KS di temukan
pada wanita diatas umur 65 tahun
DepKes Indonesia karsinoma serviks
uteri menduduki peringkat pertama
diantara tumor ganas ginekologi.
Faktor Risiko
Infeksi HPV
Merokok
Immunosupresi
Infeksi Clamydia
Diet
Kontrasepsi oral dalam jangka waktu lama
Usia pertama kali menikah
Riwayat Keluarga yang menderita KS
Patofisiologi
Mutasi gen
pengendali siklus
sel
Onkogen
Tumor
supresor
genes
Repair
genes
Patofisiologi (2)
Trauma, infeksi
virus/bakteri, gangguan
keseimbangan hormon
Keganasan
Aktivitas
regenerasi
epitel
meningkat
Perubahan gen
yang tidak
dapat diperbaiki
Displasia
Perluasan lesi di
serviks
Invasi ke bagian
lain
Luka,
pertumbuhan
yang eksofitik,
dan berinfiltrasi
ke kanalis erviks
Gejala
Kondisi
pra-kanker
flour albus, perdarahan pervagina
pascasenggama, ketidakteraturan siklus
haid, nyeri daerah lumbal yang menjalar
ke ekstrimitas
Tahap lanjut
sekret vagina, iritasi vagina, perdarahan
pervagina dan nyeri yang lebih progresif
Pemeriksaan Klinik
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Asites
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
Pap smear
a. Normal
b. Displasia ringan
c. Displasia berat.
d. Karsinoma in situ
e. Kanker invasif
Pemeriksaan DNA HPV
Biopsi kanker invasif atau tumor
HISTOPATOLOGI
Keterangan gambar :
Tingkat 1: karsinoma epidermoid berdiferensiasi baik, menunjukkan tipe sel
spinal. Sel tumor berisi menunjukkan keratin yang banyak yang berbentuk
butiran epitelial.
Tingkat 2: karsinoma epidermoid berdiferensiasi cukup baik, tipe sel
transisional, ditandai dengan sitoplasma yang cukup banyak tanpa
adanya bentuk butiran epitelial.
Tingkat 3: karsinoma epidermoid berdiferensiasi jelek, tipe sel basal, terdiri
atas sitoplasma, mitosis dan tidak memiliki keratin ataupun butiran
epitelial.
Kolposkopi
Unruk melihat daerah yang terkena proses
metaplasia
Tes Schiller
Melihat perubahan warna pada serviks
dengan yodium
Pemeriksaan Radiologi
Pelvik limphangiografi, IVU, barium enema,
sigmoidoskopi, MRI, dan CT scan abdomen
Klasifikasi stadium KS
Penatalaksanaan
Pembedahan
Biasanya dilakukan pada std IA sampai IIA
Cth operasi : LEEP, histerektomi
Radioterapi
Pada std IIB sampai IV
merusak dan menghentikan pertumbuhan sel
tumor pada serviks
Dua jenis radioterapi : radiasi eksternal dan
internal
Kemoterapi
Pencegahan
Hindari
faktor risiko
Pemeriksaan untuk deteksi dini
Pemilihan kontrasepsi yang tepat
Pemberian vaksin HPV
Prognosis
- Faktor-faktor yg menentukan prognosis 1) umur penderita, 2)
keadaan umum, 3) tingkat klinik keganasan, 4) ciri-ciri histologik
sel tumor, 5) kemampuan ahli atau tim ahli yang menangani, 6)
sarana pengobatan yang ada.
- Lama bertahan hidup selama 5 tahun berdasarkan stadium FIGO
Stadium
Jumlah pasien
% jumlah pasien
IA1
860
98,7
IA2
227
95,9
IB1
2,530
88,0
IB2
950
78,8
IIA
881
68,8
IIB
2,375
64,7
IIIA
160
40,4
IIIB
1,949
43,3
IVA
245
19,5
IVB
189
15,0
TERIMA KASIH