Bab I
Definisi
Gaya adalah besaran vektor yang ditentukan oleh arah, harga
vektornya dan titik tangkapnya. Gaya statis adalah gaya dimana baik
arah dan harga vektornya tetap sepanjang waktu, atau konstan.
1.2
( 1 1)
menjadi :
F =0
( 1 2)
F : jumlah dari vektor gaya -gaya luar yang dikenakan (bekerja) pada
benda, dalam hal ini pada batang atau link. Gaya luar termasuk gaya
aksi dan gaya reaksi, gambar 1a
(a)
(b)
(c)
Gambar-1.1, Gaya-gaya luar ( aksi dan reaksi ) benda yang dalam keseimbangan.
Adalah benda yang mendapat gaya aksi F1 dan F2, gambar-1b, reaksi
yang terjadi pada benda untuk mendacapai keseimbangan statis, dan
gambar-1c poligon gaya yang melukiskan keseimbangan gaya, dari
persamaan (1 -2). Gaya resultan adalah jumlah vektor dari gaya-gaya (
Diktat DINAMIKA
Oleh : Ir. Endi Sutikno Ir. Erwin Sulistyo
gaya luar), berarti keseimbangan statis terjadi bila gaya resultan adalah
nol.
1.3
( 1 3)
Statis rotasi tercapai bila benda diam atau bergerak dengan putaran
konstan, persamaan (1 -3) menjadi :
M =0
( 1 4)
momen statis yang dihasilkan oleh gaya-gaya luar terhadap titik putar
adalah nol.
F1
a
F2
F1
F2
RA
(a)
F1
(b)
F2
F1
F2
RB
RA
(c)
RB
(d)
Gambar-1.2, Gaya-gaya luar ( aksi dan reaksi ) benda yang dalam keseimbangan rotasi.
Diktat DINAMIKA
Oleh : Ir. Endi Sutikno Ir. Erwin Sulistyo
1.4.
1. Kasus-1.
Bila pada batang bekerja tiga gaya : F1, F2, dan F3. Arah dan
besarnya F1, F2, diketahui, maka sistem batang akan seimbang bila F3
vektor penutup dari dua vektor gaya sebelumnya.
F1
F1
F2
F2
F1
F3
F3
(a)
(b)
(c)
2.
Kasus-2
Bila pada batang bekerja tiga gaya : F1, F2, dan F3. Arah dan
F1
of
F1
l2
F1
l3
l1
F3
F2
l3
(a)
(b)
(c)
Diktat DINAMIKA
Oleh : Ir. Endi Sutikno Ir. Erwin Sulistyo
pindahkan arah vektor gaya F2: l2, dan arah vektor gaya F3: l3,
sehingga kedua arah gaya tersebut berpotongan, gambar-1.4b; 4)
Tentukan arah gaya F2 dan F3, sedemikian membentuk segitiga vektor
tertutup, gambar-1.4c.
3.
Kasus-3
Bila pada batang bekerja tiga gaya : F1, F2, dan F3. Arah dan
l1
F1
l2
n
F1
l3
l2
F3
F1
.m
.m
F2
(a)
b)
(c)
(d)
Diktat DINAMIKA
Oleh : Ir. Endi Sutikno Ir. Erwin Sulistyo
Kasus-3.
Bila dua gaya F1, F2 diketahui besar dan arahnya, sedang dua lainnya
diketahui
arahnya:
l3
dan
l4,
gambar-1.6a.
Untuk
penyelesaian
keseimbangan adalah : 1). Susun dua gaya yang sudah diketahui F1, dan
F2; 2). Letakkan garis arah gaya F4: l4 pada pangkal F1, dan garis arah
gaya F3: l 3 di ujung F2, sehingga berpotongan, gambar-1.6b; 3) Tentukan
arah (panah) vektor gaya F3 dan F4, sehingga membentuk segiempat
vektor yang tertutup, gambar-1.6c.
F2
F1
of
of
F1
F4
F1
l4
l4
l3
l3
(a)
F2
(b)
F3
F2
(c)
4.
Kasus-4.
Bila dua gaya F1, F2 diketahui besar dan arahnya, sedang F3
Diktat DINAMIKA
Oleh : Ir. Endi Sutikno Ir. Erwin Sulistyo
F2
F1
r1
l1
l2
n
l3
l3
l3
F1
.m
.m
F2
R1
R1
(a)
(b)
(c)
ditinjau dalam sistem dua gaya dan sistem lebih dari dua gaya.
Keduanya harus memenuhi keseimbangan translasi lurus dan rotasi :
F = 0 dan M = 0
Diktat DINAMIKA
Oleh : Ir. Endi Sutikno Ir. Erwin Sulistyo
keseimbangan
kedua
besar
gaya
(magnitude)
sama
besarnya,
F2
F1 = F 2
F1 = - F2
(15)
sistem
mengakibat
dua
gaya
berimpit
kecenderungan
sistem
Gambar 1.8
antar
Syarat
kedua
garis
keseimbangan
gayanya.
translasi
keseimbangan gaya
(b).
( 1 6)
Ditinjau dari titik manapun besarnya kopel tetap, yaitu gaya dikalikan
dengan jarak antara kedua gaya yang paralel. Supaya sistem
seimbang terhadap rotasi maka akan diberikan kopel lawan, yang
Diktat DINAMIKA
Oleh : Ir. Endi Sutikno Ir. Erwin Sulistyo
(17 )
Dimana arah vektor torsi lawan berlawan dengan arak kopel dari dua
gaya tak berimpit
m .
F2
TL
F1
F1
F2
R
Gambar
1.10.
Resultan
gaya paralel
( 1 8)
r=
F1 .a + F2 ( a + d )
R
( 1 9)
( 1 10 )
Diktat DINAMIKA
Oleh : Ir. Endi Sutikno Ir. Erwin Sulistyo
Rm 2
m .
m .
r
R
Rm 1
Gambar 1.11
m .
Km
m . Tm
F1
F2
Rm 1=R
Jadi sekarang pada titik m bekerja beban akibat dua gaya sejajar F1
dan F2 adalah Rm1 = R dan kopel searah jarum jam, Km, gambar-1.13.
Supaya terjadi keseimbangan, maka pada titik m terdapat gaya dan
kopel yang sama besarnya dan berlawanan arah, yaitu R m dan Tm ,
gambar-1.14.
Program Semi Que IV
Fakultas Teknik Jurusan Mesin
Universitas Brawijaya
Diktat DINAMIKA
Oleh : Ir. Endi Sutikno Ir. Erwin Sulistyo
Sehingga :
R m = Rm 1 = R = F 1 + F 2
R m = - R m1 = - ( F1 + F 2 )
T m = Km = R . r = ( F1 + F2 )
Tm = - K m
1.5.2
sejajar, tiga buah atau lebih, resultan gaya dari gaya-gaya tadi, menurut
persamaan (1 -8), yang dikembangkan menjadi :
R = F 1 + F2 + F3 + + Fk + + Fn , atau
n
R = Fk
k =1
( 1 11 )
dan letak gaya resultan yang ditinjau terhadap suatu titik tertentu,
menurut persamaan (1-10) yang diturunkan dari teorema Varignan,
menjadi :
R .r = F1. a 1 + F 2. a2 + + Fk. ak + + F n. an, atau
r=
F1 .a 1 + F2 .a 2 + ........+ Fk .a k + ..........+ Fn .a n
F1 + F2 + .........+ Fk + ........... + Fn
r=
Fk .a k
k=1
n
k=1
( 1 12 )
Fk
dimana :
Fk : mewakili gaya secara umum
ak : mewakili jarak gaya secara umum terhadap titik
peninjauan.
10