Anda di halaman 1dari 4

GAYA

A. PENGERTIAN GAYA

Di dalam ilmu fisika, gaya adalah pengaruh apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda
bermassa mengalami perubahan, baik dalam bentuk, gerakan, arah, maupun konstruksi geometris. Dengan
kata lain, sebuah gaya dapat menyebabkan sebuah objek dengan massa tertentu untuk mengubah
kecepatannya (termasuk untuk bergerak dari keadaan diam), atau berakselerasi, atau untuk terdeformasi.
Gaya memiliki besar dan arah, sehingga merupakan besaran vektor. Satuan SI yang digunakan
untuk mengukur gaya adalah Newton (dilambangkan dengan N) yang merupakan penghormatan bagi
seorang ilmuwan Fisika Inggris bernama Sir Isaac Newton (1642-1727). Gaya sendiri dilambangkan dengan
simbol F.

B. JENIS-JENIS GAYA

Berdasarkan sifatnya, gaya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gaya yang bekerja melalui sentuhan
langsung dan gaya yang bekerja tidak melalui sentuhan langsung

Macam-macam gaya berdasarkan penyebabnya adalah:


1) Gaya listrik, yaitu gaya yang timbul karena adanya muatan listrik.
2) Gaya magnet, yaitu gaya yang berasal dari kutub-kutub magnet, berupa tarikan atau tolakan.
3) Gaya pegas, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh pegas.
4) Gaya gravitasi, yaitu gaya tarik yang berasal dari pusat bumi.
5) Gaya mesin, yaitu gaya yang berasal dari mesin.
6) Gaya gesekan, yaitu gaya yang ditimbulkan akibat pergeseran antara dua permukaan yang
bersentuhan.

C. MENGUKUR GAYA

Ketika Anda memberikan tarikan atau dorongan pada sebuah benda, tentu Anda tidak tahu
seberapa besar tarikan atau dorongan yang Anda berikan. Untuk dapat mengetahui besar gaya yang Anda
berikan, diperlukan suatu alat ukur. Alat ukur gaya yang paling sederhana dan dapat mengukur secara
langsung adalah neraca pegas (dinamometer).

D. PENJUMLAHAN GAYA/RESULTAN GAYA

Sebuah besaran gaya dapat digambarkan dengan sebuah anak panah. Panjang anak panah
menyatakan nilai (besar) gaya, sedangkan arah anak panah menyatakan arah kerja gaya. Misalnya, sebuah
gaya F yang besarnya 5 bekerja pada sebuah benda. Jika 1 cm menggambarkan 1 N, gaya tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :

Panjang OF menyatakan nilai gaya dan arah OF menyatakan arah gaya.

1) Resultan Gaya-Gaya Segaris-Lurus

Resultan gaya segaris-lurus dapat ditentukan dengan 2 cara, yaitu:


a) Gaya-gaya searah
Besar resultan gaya yang gaya-gayanya searah dapat ditentukan dengan menjumlahkan semua gaya-
gaya yang bekerja pada benda.

Pada gambar di atas, dua orang anak berusaha mendorong meja pada arah yang sama. Jika anak
pertama mengeluarkan gaya sebesar 20 N dan anak kedua mengeluarkan gaya sebesar 30 N, maka
besar resultan gaya yg akan dikeluarkan oleh kedua anak tersebut dapat dilukiskan dengan
menggunakan diagram panah seperti pada contoh di bawah ini:

Resultan gaya (FR) dari kedua gaya tersebut dapat dinyakatan dengan:
FR = F1 + F2
= 20 N + 30 N
= 50 N ke arah kanan atau ke arah sumbu X positif
Panjang anak panah menyatakan nilai atau besar gaya, sedangkan arah anak panah menyatakan arah
gaya.

b) Gaya-Gaya Berlawanan Arah

Apabila pada sebuah benda bekerja dua gaya yang segaris tetapi berlawanan arah, besarnya
kedua gaya tersebut dapat diganti dengan sebuah gaya yg besarnya sama dengan selisih kedua gaya
tersebut dan arahnya sama dengan arah gaya yg besar. Besar resultan gaya yang gaya-gayanya
berlawanan arah dapat ditentukan dengan mengurangkan gaya-gayanya.

Peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan adanya pengurangan gaya-gaya


berlawanan arah adalah olah raga tarik tambang. Pada peristiwa tarik tambang, tali akan bergerak
kearah tim yg kuat. Gaya yg mengarah ke kanan atau atas bernilai positif dan gaya yang mengarah ke
kiri bawah bernilai negatif. Jadi, untuk melukiskan gaya digunakan aturan sebagai berikut :
 Panjang anak panah melukiskan besarnya gaya.
 Arah anak panah merupakan arah gaya.
 Pangkal anak panah merupakan titik tangkap gaya.

2) Kesetimbangan
Menjumlahkan dua buah gaya yang saling berlawanan arah adalah dengan cara mengurangkan
besar kedua gaya tersebut. Bagaimanakah jika besar kedua gaya itu sama? Berapakah resultannya?
Apakah akibatnya terhadap benda? Tentu benda akan diam karena jumlah kedua gaya tersebut sama
dengan nol. Keadaan ini disebut benda berada dalam kesetimbangan. Jadi, suatu benda dikatakan
setimbang apabila resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.
CONTOH SOAL
1. Tiga gaya masing-masing besarnya F1 = 22 N, F2 = 18 N dan F3 = 40 N dikerjakan pada balok kayu,
seperti gambar berikut :

Berapa resultan gayanya ?


JAWABAN :
Diketahui : F1 = 22 N
F2 = 18 N
F3 = 40 N
Ditanyakan : ∑F = …?
Dijawab : ∑F = (F2+F3) - F1
∑F = (18 + 40 ) – 22
∑F = 36 N

2. Perhatikan gambar dua benda yang ditarik oleh gaya berikut!

Bila gaya F menimbulkan percepatan benda 2 m/s2 maka berapa besar gaya tersebut ?
JAWABAN =
Diketahui : m1 = 5 kg
m2 = 3 kg
a = 2 m/s2
Ditanyakan : F = …… ?
Dijawab : F = m.a
F = (m1+m2). a
F = (5 + 3 ) . 2
F = 8. 2
F = 16 N

3. Perhatikan gambar!

Sebuah balok ditarik dengan gaya F sehingga mengalami percepatan 1,5 m/s 2. Apabila di atas balok
ditambah dengan beban 1 kg, maka berapa percepatan yang dialami oleh kedua balok saat ditarik
dengan gaya yang sama?
JAWABAN =
Diketahui : m1 = 2 kg
m2 = 1 kg
a1 = 1,5 m/s2
Ditanyakan : a2 = …… ?
Dijawab : F = m.a F = (m1 + m2) . a2
F = m1. 1,5 3 = (2 + 1 ) . a2
F = 2. 1,5 3 = 3. a2
F=3N 3/3 = a2
1 m/s2 = a2
SOAL
1. Hitunglah resultan gaya tiap benda berikut !

2. Pada permainan mobil-mobilan, seorang anak yang massanya 50 kg dan mobil-mobilan yang massanya
10 kg, di dorong oleh dua orang temannya dengan gaya dorong 130 N dan 120 N. jika gaya gesek
dengan tanah 10 N, maka berapa percepatan yang terjadi ?

3. Sebuah balok bermassa 3 kg diberi gaya F dan bergerak dengan percepatan 2 m/s 2 seperti gambar
berikut

Balok tersebut kemudian ditumpuk dengan balok lain bermassa 2 kg. Berapa percepatan sistem balok
dengan gaya F yang sama ?
4. Berat sebongkah es adalah 735 N, jika g = 9,8 m/s2, berapa massa es tersebut?
5. Gaya sebesar 300 N bekerja pada suatu benda bermassa 75 gram. Berapa percepatan yang dialami
benda?

Anda mungkin juga menyukai