Anda di halaman 1dari 66

BAHAN AJAR 1

SK : 5. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari

KD : 5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada suatu
Benda yang dikenai gaya
INDIKATOR :

1. Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya sejenis baik yang searah
maupun yang berlawanan.
2. Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang berbeda
kekasarannya yaitu pada permukaan benda yang licin, agak kasar dan kasar.
3. Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan dan
gaya gesekan yang merugikan.
4. Membandingkan berat dengan massa suatu benda

ALOKASI WAKTU : 4 X 40’

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah pembelajaran siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian tentang gaya
2. Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya yang segaris, baik yang searah maupun yang
berlawanan arah
3. Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan benda yang licin, agak kasar, dan
kasar.
4. Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan dan gaya gesekan
yang merugikan
5. Membandingkan berat dan massa benda

MATERI : Gaya

A. Pengertian Gaya
Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan terhadap suatu benda. Satuan gaya adalah Newton
(N) atau dyne ( dalam cgs), dengan 1 N = 10 5 dyne. Gaya dilambangkan dengan F dan dapat diukur
dengan dinamometer (neraca pegas).

Akibat benda yang menerima gaya adalah :


a. Menyebabkan perubahan kecepatan gerak benda.
b. Menyebabkan benda diam menjadi bergerak/ sebaliknya.
c. Mengubah arah gerak benda.
d. Mengubah bentuk suatu benda.

B. Macam-macam gaya
1. Gaya Sentuh yaitu gaya yang dikerjakan pada benda, langsung menyentuh benda tersebut,
seperti gaya otot dan gaya gesekan, gaya mesin dll.
a. Gaya otot adalah gaya yang dilakukan oleh otot-otot tubuh kita, misalnya ketika
menendang bola, mengangkat barbel dll.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


b. Gaya mesin adalah gaya yang dilakukan oleh mesin, misalnya gaya pada mesin-mesin
yang ada pada perusahaan.
2. Gaya tak Sentuh yaitu gaya yang dikerjakan pada benda tanpa menyentuh benda tersebut,
seperti gaya gravitasi, gaya magnet, gaya listrik.
a. Gaya gravitasi adalah gaya yang disebabkan oleh adanya gravitasi bumi, seperti apel
jatuh dari pohon.

C. Melukis gaya
Gaya dapat dilakukan dengan garis berarah (anak panah), dimana panjang anak panah mewakili
besar gaya, sedangkan arah anak panah menunjukkan arah gaya.
Contoh : O P

D. Resultan gaya
Adalah perpaduan gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda.
a. Dua buah gaya segaris dan searah, dimana resultan gayanya merupakan jumlah kedua gaya.
contoh : R = F1 + F2
F1 F2
R
b. Dua buah gaya segaris dan berlawanan arah
Contoh : R = F2 + (-F1)
R = F2 – F1
F1 F2

R
Ctt : Tanda (-) untuk gaya yang lebih kecil
c. Dua buah gaya segaris yang sama besarnya tetapi berlawanan arah, resultannya sama
dengan nol.
Contoh : F1 = F2
F1 F2 R = F1-F2 = 0

Contoh Soal :
1. Dua orang siswa mendorong meja kearah kanan. Bila gaya siswa pertama 20 N dan
siswa kedua 15 N, berapakah resultan kedua gaya itu.
2. Permainan tarik tambang antara regu kelas VIII.1 dan kelas VIII.2 masing-masing dengan
gaya 520 N kekanan dan 500 N kekiri. Berapakah resultan gaya kedua regu tarik
tambang itu dan tentukan arahnya.

Penyelesaian :

1. Diketahui : F1 = 20 N Ditanya : R = ….?


F2 = 15 N
Jawab : R = F1 + F2
= 20 N + 15 N = 35 N
2. Diketahui : F1 = 520 N Ditanya : R = ….? Dan arah ?
F2 = 500 N
Jawab : R = F1 – F2
= 520 N – 500 N = 20 N kekanan

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


E. Gaya gesekan
Adalah gaya yang timbul pada permukaan dua benda yang saling bersentuhan karena adanya
kecendrungan gerak antara benda yang satu dengan yang lain atau gaya yang ditimbulkan oeh
dua benda yang saling bergesekan.
Contoh : Mobil yang melaju dijalan raya mengalami gesekan antara ban mobil dengan jalan.

Faktor –faktor yang mempengaruhi gaya gesekan :


a. Kasar halusnya permukaan benda yang bergesekan.
b. Luas permukaan benda yang bergesekan.
c. Berat benda

Ciri-ciri gaya gesekan :


a. Antara dua benda yang bersentuhan terjadi gaya gesek.
b. Sebuah benda akan bergerak jika gaya yang bekerja pada benda lebih besar dari gaya
geseknya.
c. Gaya gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak benda.
d. Besarnya gaya gesek antara dua benda ditentukan oleh kekasaran dan kehalusan
permukaan2 yang bersentuhan.

Cara memperkecil gaya gesekan :


a. Memperlicin permukaan, misalnya dg memberi vaselin pada as kendaraan, minyak pelumas
engsel pintu.
b. Memisahkan kedua permukaan yang bersentuhan dengan udara, misalnya pada hovercraff
yaitu kapal laut yang bagian dasarnya berupa pelampung yang diisi udara.
c. Menaruh benda diatas roda-roda, sehingga benda lebih mudah bergerak.

Contoh gaya gesekan yang menguntungkan :


a. Gaya gesekan antara kaki dan permukaan jalan mengakibatkan kita dapat berjalan. Jika
jalanan licin tanpa gesekan, kita dapat tergelincir.
b. Gaya gesekan pada rem dapat memperlambat kendaraan.
c. Gaya gesekan antara ban yang dibuat bergerigi dengan permukaan jalan sehingga
kendaraan tidak slip.

Contoh gaya gesekan yang merugikan :


a. Gaya gesekan antara mesin mobil dan kopling menimbulkan panas yang berlebihan
sehingga mesin mobil cepat rusak karena aus.
b. Gaya gesekan antara udara dan mobil dapat menghambat gerak mobil.
c. Gaya gesekan antara ban kendaraan dan jalan mengakibatkan ban menjadi tipis.

F. Berat dan Massa


Berat adalah gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda. Berat merupakan besaran
yang memiliki arah. Arah berat selalu tegak lurus terhadap permukaan bumi. Berat diukur dengan
menggunakan neraca pegas. Satuan berat dalam SI dinyatakan dalam Newton.
Massa adalah ukuran banyaknya materi yang terkandung dalam suatu benda. Massa merupakan
besaran yang tidak memiliki arah. Oleh karena itu termasuk besaran skalar.Massa diukur dengan
menggunakan neraca. Satuan massa dalam SI adalah kilogram. Massa benda dimanapun tetap tetapi
berat benda berubah sesuai dengan gravitasi yang mempengaruhinya.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


Nilai tetap yang dinyatakan perbandingan antara berat dengan massa benda disebut percepatan
gravitasi, dengan simbol g. Hubungan berat, massa dan percepatan gravitasi adalah :
W=mxg
Ket :
W = berat benda, (N atau dyne )
M = massa benda ( Kg atau gram)
G = percepatan gravitasi ( m/s2)
Contoh :
1. Sebuah benda massanya 5 kg. berapakah berat benda itu pada suatu tempat yang memiliki
percepatan gravitasi 9,8 m/s2 ?
Diket : m = 5 kg Dit : w= … ?
2
G = 9,8 m/s
Jawab : w = m x g
= 5 kg x 9,8 m/s2 = 49 kg m/s2 = 49 N
Latihan :
1. Jika Imam memberikan gaya 180 N kekanan dan Dias memberikan gaya 250 kekiri, maka
resultan gayanya adalah …
2. Pada sebuah benda bekerja gaya-gaya F1= 30 N kearah utara, F2= 40 N dan F3 = 55 kearah
selatan, serta F4 = 15 N kearah utara. Hitung dan tentukan arah resultan gaya tersebut.
3. Apakah perbedaan berat dengan massa suatu benda.
4. Dua buah benda masing-masing bermassa 2 kg dan 5 kg. kedua benda tersebut berada pada
tempat yang sama. Jika percepatan gravitasi di tempat itu 9,8 m/s2, maka tentukan berat
masing-masing benda !
5. Sebuah benda beratnya 768 N. jika massa 80 kg, maka berapakah percepatan gravitasi ditempat
tersebut ?

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


BAHAN AJAR 2

SK : 5. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari

KD : 5.2 Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidup
an sehari-hari
INDIKATOR :

1. Mendemontrasikan hukum I Newton secara sederhana dan penerapannya dalam


kehidupan sehari-hari.
2. Mendemontrasikan hukum II Newton secara sederhana dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Mendemontrasikan hukum III Newton secara sederhana dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.

ALOKASI WAKTU : 2 X 40’

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah pembelajaran siswa dapat :
1. Menyebutkan bunyi hukum I Newton dan penerapannya dalam kehidupan sehari2.
2. Menyebutkan bunyi hukum II Newton dan penerapannya dalam kehidupan sehari2.
3. Menyebutkan bunyi hukum III Newton dan penerapannya dalam kehidupan sehari2.

MATERI : Hukum Newton

1. Hukum I newton
Bunyi : “ Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka benda yang mula-
mula diam, akan tetap diam, dan benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak lurus beraturan “.
∑F = O
- Hukum I Newton disebut juga dengan hukum kelembaman/inersia (kecendrungan benda
mempertahankan keadaan semula ). Contoh ketika kamu berada dalam kendaraan umum
yang sedang melaju, tiba-tiba sopir kendaraan umum tersebut mengerem secara mendadak,
tubuhmu seolah-olah terdorong kedepan berlawanan arah dengan gaya pengereman
kendaraan yang arahnya kebelakang.

2. Hukum II Newton
Bunyi : “ Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
berbanding lurus dengan resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda “.
a = ∑F
m
Dimana : a= percepatan benda (m/s2)
∑F= resultan gaya (N)
m= massa benda (kg)

Contoh soal : 1. Sebuah mobil mainan massanya 0,75 Kg ditarik dengan gaya 1,5 N sehingga
bergerak. Bila gesekan antara ban dan lantai diabaikan, berapakah percepatan yang dialami
mobil tersebut ?

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


Diket : m= 0,75 Kg Dit : a=……?
∑F= 1,5 N
Jawab : a = ∑F
m
a= 1,5N/0,75 kg = 2 N/kg
= 2 kgm/s2/kg =2 m/s2

3. Hukum III Newton


Bunyi : “ Jika benda pertama mengerjahkan gaya terhadap benda kedua, maka benda keduapun
mengerjahkan gaya terhadap benda pertama, yang besarnya sama tapi arahnya berlawanan “.
F1 = - F2 F1 = gaya aksi
F2 = gaya reaksi
Tanda (-) menunjukkan kedua gaya berlawanan arah
Contoh :
a. ketika menembakkan peluru
Aksi = senapan terdorong kebelakang
Reaksi = peluru terdorong kedepan
b. Ketika kita memukulkan palu pada paku
Aksi = paku akan tertancap
Reaksi = palu memantul kembali setelah mengenai paku
c. Ketika kita berenang
Aksi = tangan mendorong air kebelakang
Reaksi = air mendorong tangan kedepan

Latihan :

1. Tuliskan bunyi Hukum I Newton !


2. Sebuah mesin mobil balap mampu menghasilkan gayan 10.000 N. berapa percepatan mobil
balap itu, jika massa mobil 1500 kg dan total gesekan permukaan jalan dan gesekan angin
adalah 1.000 N.
3. Sebuah mobil mainan bermassa 0,5 kg ditarik dengan gaya sebesar 2 N hingga bergerak. Bila
gesekan antara ban dan lantai diabaikan, berapakah percepatan yang dialami mobil itu ?
4. Gaya sebesar 2,5 N bekerja pada benda bermassa 0,5 Kg. benda tersebut akan memperoleh
percepatan sebesar….
5. Sebuah gaya 2.000 N bekerja pada sebuah batang kayu yang sedang terapung disungai. Batang
kayu mengalami percepatan 4 m/s2. Berapa massa batang kayu tersebut?

BAHAN AJAR 3

SK : 5. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


KD : 5.3 Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha dan energi
Serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
INDIKATOR :
1. Menunjukkan bentuk-bentuk energi dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengaplikasikan konsep energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membedakan konsep energi kinetik an energi potensial pada suatu benda yang
bergerak.
4. Mengenalkan hukum kekekalan energi melalui contoh dalam kehidupan sehari-hari.
5. Menjelaskan kaitan antara energi dan usaha.
6. Menunjukkan penerapan daya dalam kehidupan sehari-hari.

ALOKASI WAKTU : 4 X 40’

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah pembelajaran siswa dapat :
1. Menyebutkan bentuk-bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menyebutkan aplikasi konsep energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membedakan konsep energi kinetik dan energi potensial.
4. Menyebutkan hukum kekekalan energi.
5. Menjelaskan kaitan antara energi dan usaha.
6. Menentukan besarnya daya yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

MATERI : Energi dan Usaha

A. Energi
Adalah kemampuan untuk melakukan usaha/kerja.
Contoh : - Manusia bekerja
- Manusia berangkat sekolah
- Satuan energi adalah Joule (J) atau kalori/ erg, dimana 1 joule = 107 erg = 0,24 kalori atau 1
kalori = 4,2 joule.

- Bentuk-bentuk energi :
a. Energi Listrik : energi yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang mengalir. Contoh :
setrika listrik, magic jar, kompor listrik.
b. Energi Bunyi : energi yang ditimbulkan oleh benda yang bergetar. Contoh : bunyi bel
listrik, bunyi alat-alat musik, bunyi orang berbicara.
c. Energi Kimia : energi yang dapat melakukan proses kimia. Contoh : batu batrai.
d. Energi Nuklir : energi yang tersimpan dalam inti atom. Contoh PLTNuklir.

e. Energi Potensial: energi yang tersimpan pada suatu benda karena kedudukannya
terhadap bumi / energi yang dimiliki benda karena kedudukannya. Contoh buah mangga
dipohonnya.

W = mxg
h

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


 Apabila benda yang massanya m berada pada ketinggian h dari permukaan bumi,
benda akan mengalami percepatan gravitasi g, maka benda memiliki energi
pptensial :
Ep = m x g x h
Dimana : Ep= energi potensial (J)
m= massa benda (kg)
g= percepatan gravitasi (m/s2)
h= tinggi benda (m)

Contoh : 1. Buah kelapa massanya 1,25 kg menggantung ditangkainya pada ketinggian


12 m dari tanah. Berapakah energi potensial yang tersimpan pada kelapa
jika gravitasi bumi 10 m/s2.
Diket : m= 1,25 kg Dit : Ep=…..?
h= 12 m
g= 10 m/s2

Jawab : Ep= m x g x h
= 1,25 kg x 10m/s2 x 12 m = 150 joule.

f. Energi kinetik : energi yang ditimbulkan oleh benda yang bergerak. Contoh mobil yang
bergerak, angin yang berembus.
Ek= ½ m . v2
Dimana : Ek= energi kinetik ( J )
m= massa benda (kg)
v= kecepatan (m/s )

Contoh : 1. Sebuah mobil yang massanya 800 kg bergerak dengan kecepatan 10 m/s.
berapa energi kinetik yang dimiliki mobil tersebut ?
Diket : m= 800 kg Dit : Ek=…..?
v= 10 m/s

Jawab : Ek= ½ m. v2
= ½.800 kg. (10 m/s )2 = 400kg x 100m2/s2 = 40.000 joule.

- Perubahan bentuk energi


1) Energi kimia menjadi energi listrik : aki mobil, baterai.
2) Energi listrik menjadi energi kimia : perubahan energi saat pengisian aki

3) Energi listrik menjadi energi cahaya : bola lampu listrik yang menyala
4) Energi listrik menjadi energi kalor : kompor listrik, solder listrik, setrika listrik
5) Energi gerak menjadi energi listrik : dinamo/ generator PLTA.

- Hukum kekekalan energi

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


“ Energi tidak dapat dciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah kebentuk
lain “
Contoh : Bila kita makan berarti bukan menciptakan energi. Demikian pula sebaliknya bila
kita bekerja hingga tubuh terasa panas bukan berarti pula kita memusnahkan
energi dalam tubuh tetapi mengubah bentuk energi dari energi kimia (pada
makanan) menjadi energi gerak (kinetik).

- Hukum kekekalan energi mekanik


Energi mekanik : energi yang dimiliki benda karena gerak maupun kedudukan.
Bunyi : “ Energi mekanik pada suatu benda adalah tetap asalkan tidak ada gaya luar yang
dikerjakan pada benda tersebut “.
Em= Ep + Ek
Dimana : Em= energi mekanik (J)
Ep= energi potensial (J)
Ek= energi kinetik (J)

B. Usaha
Adalah : hasil kali gaya dengan perpindahan benda searah dengan gaya atau sebagai segala
sesuatu yang dikerjakan oleh manusia.

Satuan usaha (SI) adalah joule / Nm. Dalam cgs = erg/ dyne, dimana 1 joule = 107 erg dan 1 N =
105 dyne.
W= F x S Dimana : w= usaha (J)
F= gaya (N)
S=perpindahan (m)
Conoh : Berapakah usaha yang harus dilakukan untuk menolong meja dengan gaya 50 N sejauh
2m.
Diket : F= 50 N Dit : w=….?
S= 2 m
Jawab : w= F x S =50 N x 2 m
= 100 Nm = 100 J

 Jika pada benda bekerja beberapa buah gaya maka besar usaha dapat dihitung dengan
rumus :
1) Jika gaya-gayanya searah (positif)
W= (F1+F2+….) x s F2 F2
M F1 M F1

2) Jika gaya-gayanya berlawanan arah


M M
W= (F1-F2)…) x S F2 F1 F2 F1
S

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


3) Usaha bernilai nol jika tidak terjadi perpindahan benda atau tidak ada gaya yang
bekerja. W = F x S
=Fx0 =0

 Ada 3 kasus dimana gaya dikerjakan pada sebuah benda tidak melakukan usaha :
1) Benda tidak berpindah
2) Benda menempuh suatu lintasan tertutup
3) Gaya tegak lurus terhadap perpindahan

- Hubungan usaha dengan energi


1) Usaha dapat dilakukan bila ada energi yang besarnya tertentu
2) Pada saat usaha dilakukan, terjadi perubahan energi

C. Daya
Adalah besarnya usaha yang dilakukan setiap detik.
P = W/t Dimana : P=daya (watt) P = E/t
W= usaha (joule)
E=energi (joule)
t= waktu (sekon)
Besar daya dapat juga dinyatakan dalam satuan :
- Horse power (hp) : 1 hp= 746 watt
- Kilo watt (kW) : 1 kW= 103 watt
- Mega watt(Mw) : 1Mw= 106 watt

Contoh : Sebuah mesin memiliki daya 600 watt. Berapakah usaha yang dilakukan mesin selama
0,5 jam.

Diket : P= 600 watt Dit : w=….?


T= 0,5 jam = 30 menit x 60 = 1800 sekon
Jawab : P = W/t W=P x t = 600 watt x 1800 sekon = 1.080.000 J
= 1,08 x 106 J

Penerapan daya dalam kehidupan sehari-hari :


1) Alat-alat rumah tangga seperti kulkas, mesin cuci,magic com
2) Mobil dan motor
3) Traktor
4) Aktivitas manusia

Latihan :

1. Tuliskan 4 contoh bentuk energi yang kamu ketahui !


2. Jelaskan perbedaan energi potensial dan energi kinetik.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


3. Berapakah besar energi potensial yang dimiliki benda pada ketinggian 5 m diatas tanah, jika
massanya 2 kg dan percepatan gravitasi 10 m/s2.
4. Sebuah pesawat melakukan usaha 400 J dalam waktu 8 sekon. Berapa daya pesawat itu ?
5. Listrik yang terpasang pada sebuah rumah mempunyai daya 450 watt. Berapakah energi
maksimal yang dapat digunakan oleh pemilik rumah selama 1 jam ?

BAHAN AJAR 4

SK : 5. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


KD : 5.4 Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam
Kehidupan sehari-hari
INDIKATOR :
1. Menunjukkan penggunaan beberapa pesawat sederhana yang sering dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari misalnya tuas/pengungkit, katrol tunggal baik yang
tetap maupun yang bergerak, bidang miring dn roda gigi/gear.
2. Menyelesaikan masalah secara kuantitatif sederhana yang berhubungan dengan
pesawat sederhana.

ALOKASI WAKTU : 6 X 40’

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah pembelajaran siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian pesawat sederhana.
2. Menyebutkan macam-macam tuas.
3. Menjelaskan prinsip kerja tuas.
4. Menjelaskan keuntungan mekanik tuas.
5. Menjelaskan keuntungan mekanik katrol.
6. Menjelaskan prinsip kerja bidang miring.
7. Menjelaskan keuntungan mekanik bidang miring.
8. Menyebutkan contoh pemanfaatan bidang miring dalam kehidupan sehari-hari.
9. Menyelidiki bidang miring pada sekrup.
10. Menjelaskan prinsip kerja roda gigi (gir).

MATERI : Pesawat Sederhana

Pesawat sederhana adalah alat yang digunakan untuk mempermudah melakukan usaha. Contoh tuas,
katrol dan bidang miring.

1. Tuas/ pengungkit
Adalah batang yang dapat berputar terhadap titik tetap.
- Bagian utama tuas : beban, titik tumpu, kuasa
- Ciri-ciri tuas :
 Kuasa ( K atau F) : gaya yang diberikan oleh tangan untuk mendorong tuas.
 Lengan kuasa (Lk) : bagian pengungkit yang dikenai gaya kuasa
 Beban ( B atau w) : bagian pengungkit yang mengerjahkan gaya beban
 Lengan beban(Lb) : jarak antara beban dengan titik tumpu
 Titik tumpu (T) : titik dimana bantuan/ganjal untuk mengangkat beban.

T Lk
B
Lb F

- Jenis-jenis tuas :
1) Tuas jenis pertama
Adalah titik tumpunya terletak diantara titk beban dan titik gaya/kuasa

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


T F

Contoh : pencabut paku, gunting, tang, pembuka kaleng, jungkat-jungkit, timbangan


2) Tuas jenis kedua
Adalah titik beban terletak diantara titik tumpu dan titik gaya/kuasa
F
B
T

Contoh : gerobak dorong, stapler, pembuka tutup botol

3) Tuas jenis ketiga


Adalah titik gaya/kuasa terletak diantara titik tumpu dan titik beban
F B
T

Contoh : lengan, penjepit, pinset, alat pancing, sekop.

- Maka pada tuas berlaku : “hasil kali kuasa dengan lengan kuasa sama dengan hasil kali
beban dengan lengan beban “.
F x LK = W x L b Dimana : F= gaya (N)
LK= lengan kuasa (m)
W= beban (N)
Lb= lengan beban (m)
- Keuntungan mekanis (KM) = W/F atau Lk/Lb
- Contoh Soal :
1) Sepotong tongkat panjangnya 2m digunakan untuk mengungkit batu yang beratnya
1000 N. jika titik tumpu sejauh 0,5 M dari batu. Berapakah kuasa yang diperlukan?.
Diket : L.tongkat = 2 m Dit : F=….?
W = 1000 N 2m
Lb = 0,5 N LK=1,5
Jawab : L.tongkat = Lb + Lk Lb=0,5 F=…?
2 m= 0,5 m + Lk
1,5m= Lk W=1000N T
Maka : F x Lk = W x Lb
F x 1,5 m = 1000 N x 0,5 m
F = 500 Nm/1,5 m = 333,3 N

2) Sebuah linggis digunakan untuk memindahkan sebongkah batu yang terletak ditanah.
Ujung linggis disisipkan dibawah batu kemudian linggis ditumpu pada jarak 1 m dari
ujung linggis yang disisipkan ketanah. Jika berat batu 300 N dan panjang linggis 4 m,
berapakah :

a) Kuasa minimum yang harus dilakukan untuk dapat mengangkat batu tersebut?
b) Keuntungan mekanis tuas.
Diket : Lb = 1 m Dit : F = …
W = 300N KM = ….

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


L.linggis = 4m --------L.linggis = Lb + Lk
4 m = 1 m + Lk
3 m = Lk
Jawab : a. F x Lk = W x Lb
F x 3 m = 300 N x 1 m
F = 300 Nm/ 3 m
F = 100 N

b. KM = W/F = 300 N/ 100N = 3

2. Katrol
Adalah alat yang dapat memudahkan pekerjaan manusia.
- Bagian utama katrol : beban, titik tumpu, kuasa.
- Jenis-jenis katrol :
1) Katrol tetap

Lk T Lb

F W

- Cara kerja : Dimana pada katrol tetap, beban ditahan oleh tali penahan. Jika kuasa (F)
dikerjakan, maka besarnya akan sama dengan berat beban (W), sehingga keuntungan
mekanis katrol tetap adalah 1
- Fungsi katrol tetap : Mengubah arah gaya untuk mempermudah usaha.
- Jadi W x Lb = F x Lk
Lb = Lk, maka W = F, sehingga KM = W/F = 1

2) Katrol bergerak
F
Lk

Lb T

- Cara kerja :
 Dengan merangkai sebuah katrol/lebih, bila F (gaya) dikerjakan, maka katrol yang
ditahan oleh 2 tali akan bergerak / terangkat bersama beban.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


 Pada katrol ini panjang lengan kuasa = 2 x panjang lengan beban, maka Lk = 2 Lb,
artinya untuk mengangkat benda sebesar w, hanya memerlukan gaya ½ dari berat
benda itu.
- KM = W = 2 ------------- F = ½ W ---------------KM = W = 2
F ½W

Contoh : 1. Dua buah katrol disusun seperti gambar dibawah ini. Jika beban yang diangkat adalah 50 N.
Tentukan : a. KM
b. Kuasa yang diperlukan
c. Perpindahan kuasa jika beban terangkat 1 m

F
50 N

Diket : W = 50 N Dit : a.KM…….


Lb = 1 m b. F …….
c. Lk…..
Jawab : a. KM = W/F = W = 2 = 2
½W 1
b.KM = W/F -------------------F = W/KM =50N /2 = 25 N
c. F x Lk = W x Lb
25 N x Lk = 50 N x 1m
Lk= 50 Nm/25 N
Lk = 2 m
2. Seseorang hanya mampu mengangkat benda dengan gaya 60 N. berapakah berat beban
yang sanggup diangkatnya jika :
a. menggunakan katrol tetap
b. menggunakan katrol bergerak
Diket : F = 60 N
Jawab : a. Katrol tetap
F =W
60 N = W ------ W = 60 N

b.Katrol bergerak
F=½W
F=W
2
60 = W = 120 N

3. Bidang Miring
- Bagian utama bidang miring : beban, kuasa, panjang bidang miring, tinggi bidang miring
- Tujuan : untuk memindahkan beban dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


- Fungsi : memperbesar gaya
F
W
h s

- Besar kuasa yang diperlukan untuk memindahkan beban pada bidang miring
F = h x W ---------- F = W
s s

- Keuntungan mekanis (KM) = W/F atau KM = s/h


- Contoh dalam kehidupan sehari-hari
 Sekrup yang alurnya dibuat melingkar agar mudah menancap
 Jalan mendaki bukit yang dibuat berkelok-kelok
- Bidang miring yang bergerak : sekrup, baji
Sekrup : suatu bidang miring yang dililitkan mengintari sebuah batang sebagai pusat,
sehingga membentuk spiral. Contoh : Dongkrak ulir, kran air
Fungsi : memperbesar gaya
Baji : sebatang logam yang salah satu ujungnya dibuat tipis
Fungsi : memperbesar gaya dan mengubah arah gaya

Contoh : 1. Sebuah peti yang beratnya 800 N dinaikan keatas truk menggunakan bidang miring yang
panjangnya 4 m. jika tinggi bidang miring itu 1,5 m. Berapakah kuasa yang diperlukan…..
Diket : w= 800 N Dit : F =…
s=4m
h= 1,5 m
Jawab : F = h/s x W
= 1,5 m/4 m x 800 N
= 300 N

4. Roda gigi
Adalah sepasang roda bergigi saling bersambungan yang dapat digunakan untuk
menambah/mengurangi gaya, disamping fungsi untuk mengubah besar dan arah kecepatan
putaran.
Contoh : mengayuh sepeda

Latihan :

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


1) Beban yang beratnya 400 N diungkit dengan sebuah tongkat penumpu diletakkan pada jarak 20 cm
dari titik beban. Jika jarak penumpu dengan titik kuasa 80 cm. hitunglah besar gaya kuasa dan
keuntungan mekanis tuas ini?
2) Sebuah beban bergantung pada katrol seperti pada gambar dibawah ini. Jika gaya pada neraca
pegas 180 N. Hitunglah : a. KM
b. berat benda yang diangkat

3). Seorang pekerja akan mengangkat peti pada suatu tempat yang tingginya 1,5 m. Berat peti yang
diangkat adalah 300 N. Agar dapat mengangkatnya hanya dengan gaya sebesar 75 N, maka ia
menggunakan bidang miring. Berapakah KM dan panjang bidang miring yang digunakan ?.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


BAHAN AJAR 5

SK : 5. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari

KD : 5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta penerapannya dalam
Kehidupan sehari-hari
INDIKATOR :
1. Menemukan hubungan antara gaya, tekanan dan luas daerah yang dikenai gaya
melalui percobaan.
2. Mengaplikasikan prinsip bejana berhubungan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mendeskripsikan hukum Pascal dan Hukum Archimedes dengan percobaan
sederhana serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menunjukkan beberapa produk teknologi dalam kehidupan sehari-hari sehubungan
dengan konsep benda terapung, melayang dan tenggelam

ALOKASI WAKTU : 8 X 40’

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah pembelajaran siswa dapat :
1. Menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya melalui
percobaan
2. Mengaplikasikan prinsip bejana berhubungan dalam kehidupan sehari2
3. Mendeskripsikan hukum Pascal dan hukum Archimides melalui percobaan sederhana serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
4. Menunjukkan bbrp produk teknologi dalam kehidupan sehari2 sehubungan dg konsep benda
terapung, melayang dan tenggelam.
5. Mengaplikasikan konsep tekanan benda padat, cair dan gas pada peristiwa alam yang relevan (
dalam penyelesaian masalah sehari2)

MATERI : Tekanan

A. Tekanan pada zat padat ----------Blaise Pascal


Tekanan adalah gaya persatuan luas atau besarnya gaya yang bekerja pada benda tiap satu
satuan luas permukaan bidang tekan.
P=F/A Dimana : P = tekanan (N/m2) atau dalam Pascal (Pa)
F = gaya (N)
A = luas permukaan bidang tekan (m2)
Contoh : 1. Sebuah balok kayu terletak diatas lantai seperti pada gambar. Penampang alas balok
berukuran 30 cm x 20 cm. jika gaya berat balok 12 N, berapakah besar tekanan
balok terhadap lantai ?
Diket : F = 12 N
A = 30cm x 20 cm = 600 cm2 = 0,06 m2
Dit : P …?
Jawab : P = F/A = 12 N = 12 N x 100 m2 = 200 N/m2
2
6/100m 6

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


2.Seorang anak bermassa 45 Kg berdiri diatas lantai dengan luas telapak sepatunya
masing-masing 150 cm2. Jika percepatan gravitasi bumi 10m/s2. Berapakah besar
tekanan anak terhdp lantai?
Diket : m = 45 Kg Dit : P = ….?
2
A = 150 cm
= 2 x 150 cm2 = 300 cm2 =0,03 m2
g = 10 m/s2

Jawab : P = F/A ( karena gaya yang bekerja pada anak adalah gaya berat
yaitu F = m.g)

P = m.g = 45 Kg x 10m/s2= 45 kg x 10 m/s2 x 100= 15.000 N/m2


A 3/100 m2 3

Penerapan konsep tekanan dalam kehidupan sehari-hari


 Perlatan keseharian yang luas permukaannya kecil. Contoh : menggunakan pisau
tajam/tumpul.
 Roda pada kendaraan lintas berat. Contoh : traktor pertanian memiliki roda dengan ban
yang lebar

B. Tekanan pada zat cair


1. Tekanan hidrostatika
Adalah tekanan yang diakibatkan zat cair yang diam.

C
B
A

- Apabila kamu mengisi air kedalam sebuah tabung plastik. Salah satu dinding tabung
dilubangi, maka air akan memancar keluar, ini disebabkan karena air dalam tabung
menekan setiap bagian dinding tabung.
- Kemudian tabung tersebut dilubangi dengan 3 lubang (A, B dan C), jika tabung diisi dengan
air, maka pada lubang A air akan memancar lebih jauh dari lubang B dan C. ini disebabkan
tekanan hidrostatis dititik A >B dan C.
- Jadi tekanan hidrostatis tergantung pada kedalaman/ ketinggian permukaan zat cair, dan
juga dipengaruhi oleh massa jenis dan percepatan gravitasi bumi.
- Zat cair yang massa jenisnya lebih besar akan memberikan tekanan hidrostatis yang besar
pula. Contoh : garam > air > minyak.
P=Þxgxh Dimana : P= tekanan (N/m2 atau Pa)
Þ= massa jenis (kg/m3)
g= percepatan gravitasi (m/s2)
h= kedalaman (m)

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


Contoh : 1. Hitunglah tekanan hidrostatis disebuah titik yang berjarak 10 cm dari dasar
tabung yang berisi air dengan massa jenis 1000 kg/m3, jika tinggi tabung 50 cm
dan percepatan gravitasi 10 m/s2.
Diket : Þ air = 1000 kg/m3 Dit : P=….? 50 cm
h= 50 cm – 10 cm = 40 cm = 0,4 m
g= 10 m/s2 10 cm
Jawab : P = Þ x g x h
= 1000 kg/m3 x 10 m/s2 x 0,4 m = 4.000 kg m/s2 / m2 = 4000 N/m2

2. Hukum bejana berhubungan


Bunyi : “ Jika kedalam bejana berhubungan diisikan satu zat cair dalam keadaan seimbang,
maka permukaan zat cair akan datar “
P1 = P2
Þ1 x g x h1 = Þ2 x g x h2, karena harga g sama, maka :
Þ1 x h1 = Þ2 x h2

Dimana : Þ1 = massa jenis zat cair 1


Þ2 = massa jenis zat cair 2
h1 = tinggi permukaan zat cair 1
h2= tinggi permukaan zat cair 2

Hukum bejana berhubungan tidak berlaku apabila :


a) Bejana diguncang-guncangkan
b) Masing-masing bejana diisi dengan zat cair yang berbeda
c) Salah satu bejana tertutup
d) Salah satu bejana terdapat pipa kapiler

Contoh dalam kehidupan sehari2 : teko, air mancur, PAM, waterpas.

Contoh : 1. Sebuah bejana berhubungan diisi air dan minyak seperti pada gambar. Massa
jenis air 1 gr/cm3 dan massa jenis minyak 0,9 gr/cm3. Perbedaan ketinggian air
pada kedua kaki bejana 18 cm, tentukan nilai x ?

h=18cm X =…?

Diket : Þ minyak (2) = 0,9 gr/cm3 Dit : h2=….?


Þ air (1) = 1 gr/cm3
h (1) = 18 cm
Jawab : Þ1 x h1 = Þ2 x h2
h2 = Þ1 x h1 = 1 gr/cm3 x 18 cm = 20 cm
Þ2 9/10 gr/cm3

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


3. Hukum Pascal
Bunyi : “ Tekanan yang diberikan pada zat cair didalam ruang tertutup akan diteruskan
kesegala arah dan besarnya sama “

A1 A2

P1 = P2
F1 = F2 atau F1 = F2
A1 A2 D1 D2
Dimana : F1 = gaya pada penampang A1 (N )
F2 = gaya pada penampang A2 (N)
A1 = luas penampang 1 (m2)
A2 = luas penampang 2 (m2)
D1 = diameter pada penampang 1 (m)
D2 = diameter pada penampang 2 (m)

Penerapan hukum pascal dalam kehidupan sehari2 :


- Dongkrak hidrolik, keuntungan : gaya tekan yang kecil dapat mengangkat beban yang berat.
- Mesin hidrolik, prinsip : Udara dengan tekanan tinggi masuk melalui kran K1. Udara ini
dimampatkan dalam tabung A. Tekanan ini diteruskan oleh minyak (zat cair) kepengisap B.
Pada penghisap B dihasilkan gaya angkat yang besar, sehingga penghisap ini mampu
mengangkat mobil.
- Rem hidrolik
- Fork lift
- Buldozer

Contoh : 1. Mesin hidrolik pengangkat mobil pada gambar dibawah memiliki penghisap masing2
dengan luas A1= 5 cm2 dan A2= 2000 cm2. Berat mobil yang akan diangkat 25.000 N.
Berapa besar gaya F1 yang harus diberikan pada penghisap kecil?

Diket : A1 = 5 cm2 = 5/10000 m2 Dit :F1 =….?


2 2
A2 = 2000 cm = 2/10 m
F2 = 25.000 N
Jawab : F1 = F2 -----------F1 = A1 x F2
A1 A2 A2
= 5/10000 m2 x 25.000 N
2/10 m2
= 125 N/2 = 62,5 N

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


4. Hukum Archimedes
Bunyi : “ Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya kedalam zat cair akan
mengalami gaya tekan keatas yang besarnya sama dengan berat zat yang dipindahkannya
“.
FA = Þ. V. g atau FA = S x V Dimana : FA= gaya keatas (N)
Þ = massa jenis zat cair (kg/m3)
V = volume zat cair yang dpindahkan (m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
S = berat jenis zat cair N/m3)
- Berat benda dalam zat cair : Wa = Wu – Fa atau Fa = Wu - Wa
Dimana : Wu = berat benda diudara (N)
Wa = berat benda didalam zat cair (N)
Fa = gaya keatas (N)

- Penerapan hukum Archimedes : hidrometer (mengukur massa jenis), kapal selam, galangan
kapal, balon udara, jembatan ponton.

Contoh : 1. Sebuah benda bermassa jenis 1500kg/m3 dan volume 8000 cm3 tercelup
seluruhnya kedalam air. Jika massa jenis air 1000 kg/m3 dan percepatan
gravitasi bumi 10 m/s2, tentukan :
a. Besar gaya keatas yang dialami benda
b. Berat benda didalam air
Diket : Þb = 1500 kg/m3 Dit : a. FA=…?
Vb = 8000 cm3 = 8.10-3 m3 =Va b. W air=…?
3
Þa = 1000 kg/m
G = 10 m/s2
Jawab : a. FA = Þa. Va. g
= 1000 kg/m3 x 8.10-3 m3 x 10 m/s2
= 80 kg m/s2 = 80 N

b. W udara = Þb. Vb. g


= 1500 kg/m3 x 8.10-3 m3 x 10 m/s2
= 120 kg m/s2 = 120 N

Jadi berat benda didalam air : W air = Wu – Fa


= 120 N – 80 N = 40 N

5. Terapung, melayang dan tenggelam


a. Terapung : Fa > Wb atau Þa > Þb atau Sa > Sb ( berat jenis air > berat jenis benda ).
Contoh gabus terapung diatas permukaan air.
b. Melayang : Fa = Wb atau Þa = Þb atau Sa = Sb. Contoh telur yang dimasukan kedalam air
garam atau es.
c. Tenggelam : Fa < Wb atau Þa <Þb atau Sa < Sb. Contoh baja/besi yang dimasukan
kedalam air.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


Latihan :
1. Dalam suatu ruangan tertutup terdapat gas dengan tekanan 250 Pa. pada dinding yang luasnya
200 cm2, didalam ruang tersebut bekerja gaya sebesar ….
2. Sebuah drum berisi minyak tanah setinggi 40cm. massa jenis minyak tanah 0,8 g/cm 3 dan
percepatan gravitasi bumi 10 m/s2. Tekanan minyak tanah pada dasar drum adalah …
3. Mesin pengangkat mobil hidrolik memiliki pengisap masing2 dengan luas A1= 15 cm 2 dan A2=
600 cm2. Pada penghisap kecil diberi gaya F1 sebesar 500 N. berat beban yang dapat diangkat
adalah ….
4. Sebuah bejana U berisi raksa dan air. Perbedaan ketinggian raksa seperti pada gambar. Jika
massa air raksa 13,6 gr/cm3, maka massa jenis zat cair adalah ….

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


BAHAN AJAR 6

SK : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk
teknologi sehari-hari

KD : 6.1 Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-parameternya

INDIKATOR :
1. Mengidentifikasi getaran pada kehidupan sehari-hari.
2. Mengukur periode dan frekuensi suatu getaran
3. Membedakan karakteristik gelombang longitudinal dan transversal.
4. Mendeskripsikan hubungan antara kecepatan rambat gelombang, frekuensi dan
panjang gelombang.

ALOKASI WAKTU : 6 x 40’

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah pembelajaran siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian getaran.
2. Menyebutkan contoh getaran dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membedakan antara simpangan dan amplitudo.
4. Menjelaskan pengertian periode suatu getaran.
5. Mengamati kaitan antara periode dan amplitudo.
6. Menjelaskan pengertian frekuensi suatu getaran.
7. Menjelaskan hubungan antara periode dan frekuensi suatu getaran.
8. Menjelaskan pengertian gelombang.
9. Membedakan antara gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
10. Menjelaskan pengertian gelombang transversal beserta contohnya.
11. Menjelaskan pengertian gelombang longitudinal beserta contohnya.
12. Menjelaskan pengertian kecepatan rambat gelombang dan panjang gelombang.
13. Menjelaskan hubungan antara periode, frekuensi, cepat rambat gelombang, dan panjang
gelombang.
14. Menjelaskan penerapan konsep gelombang dalam kehidupan sehari-hari.

MATERI : Getaran dan Gelombang

A. Getaran
Adalah gerak bolak balik dalam lintasan yang sama dan melalui titik keseimbangan.
Contoh : Beban A digantung pada seutas tali. Kemudian berayun ke B – A – C – A. jadi gerak dari
A – B – A – C – A disebut satu getaran penuh.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


C B
A
- Amplitudo: Simpangan terjauh yang dapat dicapai benda dari titik setimbangnya.
Contoh : A – C , A – B.
- Periode : Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran penuh (T).
Periode = waktu/getaran
- Frekuensi : Jumlah getaran yang terjadi tiap satuan waktu.
Frekuensi = getaran/periode
- Hubungan antara frekuensi dan periode :
f= 1/T atau T=1/f Dimana : f=frekuensi (Hz)
f= n/t T= periode (detik)
n= jumlah getaran
t= waktu (sekon)

Contoh : 1. Suatu benda melakukan 120 getaran dalam waktu 1 menit. Berapakah frekuensi
dan periodenya ?.
Diket : n=120 getaran Dit : f=……. Dan T =…..?
t= 1 menit = 60 sekon
Jawab : a. f= n/t = 120/60 sekon = 2 Hz
b.T = 1/f = ½ sekon.
2. Sebuah pegas menghasilkan frekuensi getaran 50 Hz. Berapakah periode getaran
ini?
Diket : f=50 Hz Dit : T =…..
Jawab : T=1/f = 1/50 sekon
- Contoh getaran dalam kehidupan sehari-hari
 Seorang anak berayun
 Kulit drum yang dipukul
 Gitar yang dipetik
 Rol yang digetarkan diatas meja
B. Gelombang
Adalah getaran yang merambat pada suatu medium.
- Pada saat merambat gelombang memindahkan energi dari suatu tempat ke tempat lain.
Contoh : gelombang laut.
- Berdasarkan medium perambatannya, gelombang :
a. Gelombang mekanik : gelombang yang merambat memerlukan medium.
Contoh : gelombang permukaan air, gelombang bunyi, gelombang tali.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


b. Gelombang elektromagnetik : gelombang yang merambat tanpa memerlukan medium.
Contoh : gelombang radio, gelombang TV, gelombang Radar.
- Berdasarkan arah rambat dan arah getarnya, gelombang :
a. Gelombang transversal : gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah
getarnya. Contoh : gelombang permukaan air, gelombang tali, gelombang cahaya.
- Gelombang transversal digambarkan dalam bentuk bukit dan lembah.
- Satu gelombang transversal meliputi satu bukit dan satu lembah gelombang.
- a-b-c dan e-f-g : bukit gelombang
- c-d-e dan g-h-I : lembah gelombang
- bb’, dd’, ff’, hh’ : amplitudo gelombang
- X : panjang gelombang ( 1 bukit 1 lembah )
- b’, f’ : puncak gelombang
- d’, h’ : dasar gelombang
b. Gelombang Longitudinal : gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah
getarnya.
- Contoh : gelombang bunyi, gelombang dalam air, gelombang pada slinki
- Gelombang longitudinal digambarkan dalam bentuk rapatan dan renggangan.
- Jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu : kecepatan gelombang.
- Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan satu gelombang penuh : periode.
- Jumlah gelombang yang terjadi tiap satuan waktu : frekuensi.
- Panjang satu bukit dan satu lembah atau panjang satu rapatan dan satu renggangan
pada gelombang : panjang gelombang.
- Hubungan panjang gelombang, kecepatan gelombang, frekuensi, periode gelombang
:
V= X/T atau V = X.f Dimana : V= cepat rambat gelombang (m/s)
Karena T=1/f X= panjang gelombang (m)
F= frekuensi gelombang (Hz)
T= periode gelombang (s)

Contoh soal : 1. Suatu gelombang memiliki periode 4 detik dengan panjang gelombang 2 m. berapakah
cepat rambat gelombang tersebut ?
Diket : T= 4 detik Dit : V=….?
X= 2 m
Jawab : V = X/T = 2m/4 detik = 0,5 m/detik
2. Panjang gelombang suatu gelombang adalah 50 m, dengan cepat rambat 75 m/s.
berapakah periodenya ?
Diket : X= 50 m Dit : T=…?
V= 75 m/s
Jawab : V = X/T -----------T = X/V = 50m/75 m/s = 0,67 sekon.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


- Manfaat gelombang dalam kehidupan sehari-hari
 Menentukan kedalaman dasar laut ----------- gelombang ultrasonik
S = v.t S= kedalaman dasar laut
2 v= kecepatan gelombang ultrasonik
t= waktu gelombang ultrasonik
Contoh : 1. Gelombang ultrasonik dipancarkan dari atas permukaan laut dg kecepatan
gelombang ultrasonik didalam air laut 800m/s. jika 1,6 sekon setelah gelombang
asli dipancarkan, terdeteksi pantulan gelombang ultrasonik tersebut, berapa
kedalaman laut tersebut?
Diket : v= 800 m/s Dit : S=…?
t= 1,6 sekon
Jawab : S= v.t/2 = 800 m/s. 1,6 sekon= 640 m
2
Latihan :
1. Apa yang dimaksud dengan getaran ?
2. Jelaskan perbedaan gelombang transversal dengan gelombang longitudinal?
3. Suatu gelombang memiliki cepat rambat 100 m/s dan frekuensi 25 Hz. Hitunglah panjang
gelombangnya ?
4. Jika gelombang merambat dengan kecepatan 350 m/s dan frekuensinya 0,5 Hz. Berapakah
panjang gelombang tersebut.
5. Hitung frekuensi gelombang yang merambat dengan kecepatan 320 m/s. jika panjang
gelombangnya 50 cm.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


BAHAN AJAR 7

SK : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk
teknologi sehari-hari

KD : 6.2 Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari

INDIKATOR :
1. Membedakan infrasonik, ultrasonik dan audiosonik.
2. Memaparkan karakteristik gelombang bunyi, menunjukkan gejala resonansi dalam
kehidupan sehari-hari, merancang percobaan untuk mengukur laju bunyi.
3. Memberikan contoh pemanfaatan dan dampak pemantulan bunyi dalam
kehidupan sehari-hari.

ALOKASI WAKTU : 4 X 40’

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah pembelajaran siswa dapat :
1. Membedakan infrasonik, ultrasonik dan audiosonik
2. Memaparkan karakteristik gelombang bunyi
3. Menunjukkan gejala resonansi dalam kehidupan sehari-hari
4. Merancang percobaan untuk mengukur laju bunyi
5. Memberikan contoh pemanfaatan dan dampak pemantulan bunyi dalam kehidupan sehari-hari

MATERI : Bunyi

A. Bunyi
Adalah merupakan gelombang longitudinal yang merambat dalam bentuk rapatan dan
renggangan dengan arah rambat sama dengan arah getarnya.
- Syarat untuk terjadi dan terdengarnya bunyi :
 Sumber bunyi
 Medium / zat antara
 Alat penerima ( ada pendengar bunyi)
- Sifat-sifat bunyi
 Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar
 Bunyi memerlukan medium
 Bunyi dapat merambat pada zat padat, cair dan gas
 Tinggi rendahnya bunyi ditentukan oleh frekuensi
 Keras dan lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo
- Jenis bunyi berdasarkan frekuensinya
1) Bunyi infrasonik : bunyi yang frekuensinya dibawah 20 Hz. Contoh : anjing,
jengkrik, kelelawar.
2) Bunyi audiosonik : bunyi yang frekuensinya antara 20 – 20.000 Hz. Contoh
manusia.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


3) Bunyi ultrasonik : bunyi yang frekuensinya diatas 20.000 Hz. Contoh lumba2,
kelelawar.
- Manfaat gelombang ultrasonik
1) Untuk mengukur kedalaman laut
2) Untuk sterilisasi pada makanan
3) Untuk bidang kedokteran (uttrasonografi)
4) Untuk kaca mata tunanetra
5) Untuk mengaduk campuran susu agar homogen
6) Untuk mengukur ketebalan plat logam

B. Cepat rambat bunyi


Adalah sebagai jarak yang ditempuh setiap satuan waktu
V = s/t Dimana : V= cepat rambat bunyi (m/s)
s= jarak sumber bunyi dan pendengar (m)
t= waktu (s)
- Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh suhu. Makin tinggi suhu udara, makin besar cepat
rambat bunyinya. Bunyi merambat paling baik pada zat padat, cair dan gas.
V = X.f Dimana : V= cepat rambat bunyi(m/s)
X= panjang gelombang (m)
f= frekuensi (Hz)
Contoh : 1. Seorang anak melihat kilatan cahaya petir dan 2 detik kemudian terdengar
guntur. Jika kecepatan bunyi diudara 340 m/s. tentukan jarak anak tersebut
dari tempat terjadinya petir.
Diket : V= 340 m/s Dit : s=…?
T= 2 detik
Jawab : s= v.t
= 340 m/s x 2 detik = 680 m
2. Gelombang bunyi merambat dalam batang besi dengan kecepatan 5.120 m/s.
berapakah frekuensi gelombang bunyi tersebut, jika panjang gelombang bunyi
yang merambat adalah 4 m.
Diket : V= 5.120 m/s Dit : f=…?
X= 4 m
Jawab : V= X.f
f=V/X = 5.120 m/s= 1280 Hz
4m
C. Karakteristik bunyi
1. Nada
Adalah bunyi yang frekuensinya teratur. Contoh : alat-alat musik
- Desah : bunyi yang frekuensinya tidak teratur. Contoh : bunyi angin bertiup, bunyi halilintar.
- Dentum : desah yang bunyinya sangat keras. Contoh : bunyi bom.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


2. Kuat bunyi
Adalah makin besar amplitudo getaran, maka makin kuat bunyi yang dihasilkan/ sebaliknya.
3. Warna bunyi(timbre)
Adalah gabungan dari dua bunyi yang memiliki frekuensi yang sama tetapi terdengar
berbeda.
4. Hukum Marsene
- Seorang ahli fisika, berkebangsaan perancis ( 1588- 1648)
- Ia menyelidiki hubungan frekuensi yang dihasilkan oleh senar yang bergetar dengan panjang
senar, penampang senar, tegangan senar dan jenis senar.
- Alat : sonometer
F= 1 √ T Dimana : f= frekuensi (Hz)
2l Þ.A l= panjang senar (m)
T= tegangan senar (N)
A= luas penampang senar (m2)
Þ= massa jenis (kg/m3)
Sehingga diperoleh persamaan :
1. f1 : f2 = l1 : l2
2. f1 : f2 = √ 1/A1 : √ 1/A2
3. f1 : f2 = Þ √ T1 : √ T2
4. f1 : f2 = √1/ Þ1 : √1/ Þ2

Contoh : 1. Dua senar yang luas penampang dan jenis sama diberi tegangan yang sama pula.
Panjang masing-masing senar 50 cm dan 20 cm. jika senar yang panjangnya 50
cm dipetik menghasilkan frekuensi 80 Hz. Berapakah frekuensi yang dihasilkan
oleh senar yang panjang 20 cm ?
Diket : l1= 50 cm = 0,5 m Dit : f2..?
l2= 20 cm = 0,2 m
f1= 80 Hz
Jawab : f1:f2 = l1 : l2
80 Hz : f2 = 0,5 m : 0,2 m
80 Hz= 0,5 m
f2 0,2 m
0,5 m .f2 = 80 Hz x 0,2 m
f2 = 16 = 32 Hz
5/10
D. Resonansi
Adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda bila benda lain didekatnya digetarkan. Contoh :
pada ayunan, kolom udara, selaput tipis.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


1. Resonansi pada ayunan

III
I V
II IV

Dari gambar diatas, bila bandul II diayunkan, maka bandul IV akan turut berayun /
sebaliknya. Jika resonansi pada ayunan ditentukan oleh panjang tali.

2. Resonansi pada kolom udara


- Seruling, terompet, klarinet
- Resonansi pada kolom udara terjadi saat panjang kolom udara merupakan kelipatan ganjil
dari ¼ panjang gelombang.
- L = ¼ X ( 2n – 1) Dimana : L= panjang kolom udara
n=bilangan bulat yang menunjukkan terjadinya
resonansi ke –n (= 1, 2, 3….)
X= panjang gelombang (m)
Contoh : 1. Sebuah kolom udara memiliki panjang 40 cm. jika garpu tala mempunyai
frekuensi 320 Hz, berapakah panjang gelombang dan cepat rambat gelombang
bunyi diudara pada saat terjadi resonansi pertama ?
Diket : L1= 40 cm Dit : X ….. dan V …….?
f= 320 Hz
Jawab : a. L = ¼ X ( 2n – 1)
40 cm= ¼ X (2.1 – 1)
40 cm= ¼ X
40cm x 4 = X
160 cm = X
1,6 m = X

b. V = X.f
= 1,6 m x 320 Hz = 512 m/s

3. Resonansi pada selaput tipis


- Contoh : bedug, gendang
- Makin besar wadah, makin kuat bunyinya
- Pada alat musik selaput tipis, bunyi dihasilkan oleh selaput tipis yang bergetar dan resonansi
udara berfungsi memperkuat bunyi.
- Keuntungan resonansi : Dapat memperkuat bunyi

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


- Kerugian resonansi :
o Bunyi kendaraan dapat menggetarkan kaca jendela rumah ……pecah
o Bunyi gemuruh yang dihasilkan oleh guntur …..kaca pecah
o Pengaruh kecepatan angin pada sebuah jembatan diselat Tacoma (AS) …..roboh

E. Pemantulan bunyi
1. Hukum Pemantulan bunyi
a. Bunyi datang, garis normal dan bunyi pantul terletak pada satu bidang datar.
b. Sudut datang (i) = sudut pantul (r)
2. Macam-macam bunyi pantul
Berdasarkan letak sumber bunyi dan dinding pemantulannya
a. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli
- Jika jarak antara sumber bunyi dan bidang pemantul sangat dekat.
b. Bunyi pantul yang memperjelas bunyi asli ( gema= echo)
- Gema : bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai diucapkan
- Terjadi, jika jarak antara sumber bunyi dan bidang pemantul sangat jauh
c. Bunyi pantul yang mengaburkan bunyi asli ( gaung/kerdam)
- Gaung : bunyi pantul yang sebagian bersamaan dengan bunyi aslinya sehingga bunyi
asli menjadi tidak jelas.
- Terjadi, jika jarak antara sumber bunyi dan bidang pemantul tidak terlalu jauh
- Contoh : Bunyi asli : mem-ba-ca
Bunyi pantul : ……. Mem-ba-ca
Terdengar :mem…..ca
3. Mengukur cepat rambat bunyi diudara
- Cepat rambat bunyi diudara dapat diukur dengan memanfaatkan pemantulan bunyi.
- V= 2s/t Dimana : V= cepat rambat bunyi (m/s)
s= jarak (m)
t= waktu (s)
Contoh : 1. Seorang gadis berdiri sejauh 50 m dari tembok sekolah. Gadis itu kemudian
bertepuk tangan, bunyi pantulan tepuk tangan gadis tersebut terdengar
setelah 0,5 sekon. Berapa kecepatan bunyi tepuk tangan gadis tersebut?
Diket : s= 50 m Dit : V=…?
t= 0,5 sekon
Jawab : V= 2.s/t = 2 x 50 m = 200 m/s
0,5 s
4. Manfaat pemantulan bunyi
1) Menentukan kedalaman laut
2) Melakukan survei geofisika
3) Mendeteksi cacat dan retak pada logam
4) Mengukur ketebalan plat logam
5) Mendeteksi posisi bayi dalam kandungan (USG)

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


BAHAN AJAR 8

SK : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk
teknologi sehari-hari

KD : 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin
dan lensa
INDIKATOR :
1. Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat-sifat perambatan
cahaya.
2. Menjelaskan hukum pemantulan yang diperoleh melalui percobaan.
3. Menjelaskan hukum pembiasan yang diperoleh berdasarkan percobaan.
4. Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin datar,
cermin cekung dan cermin cembung.
5. Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada lensa cekung
dan lensa cembung.

ALOKASI WAKTU : 8 x 40’

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah pembelajaran siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian cahaya.
2. Mengamati perambatan cahaya dan peristiwa terbentuknya bayang-bayang umbra dan
penumbra.
3. Menyebutkan bunyi hukum pemantulan.
4. Membedakan pemantulan teratur dan pemantulan tidak teratur.
5. Menjelaskan pengertian pembiasan.
6. Menyebutkan bunyi hukum pembiasan (hukum Snellius).
7. Mengamati arah perambatan cahaya yang melewati dua medium.
8. Menjelaskan pengertian indeks bias.
9. Menentukan indeks bias suatu medium.
10. Menjelaskan pengertian pemantulan sempurna.
11. Menjelaskan syarat terjadinya pemantulan sempurna.
12. Menyebutkan contoh pemantulan sempurna dalam kehidupan sehari-hari.
13. Menjelaskan peristiwa fatamorgana.
14. Membedakan bayangan nyata dan bayangan maya.
15. Menjelaskan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin datar.
16. Menyebutkan tiga sinar istimewa pada cermin cekung.
17. Menjelaskan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin cekung.
18. Menjelaskan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus.
19. Menjelaskan pengertian perbesaran bayangan.
20. Menyebutkan manfaat cermin cekung dalam kehidupan sehari-hari.
21. Menyebutkan tiga sinar istimewa pada cermin cembung.
22. Menjelaskan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin cembung.
23. Menyebutkan manfaat cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari.
24. Menjelaskan pengertian lensa.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


25. Membedakan lensa cembung dan lensa cekung.
26. Menyebutkan tiga sinar istimewa pada lensa cembung.
27. Menjelaskan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada lensa cembung.
28. Menyebutkan manfaat lensa cembung dalam kehidupan sehari-hari.
29. Menyebutkan tiga sinar istimewa pada lensa cekung.
30. Menjelaskan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada lensa cekung.
31. Menyebutkan manfaat lensa cekung dalam kehidupan sehari-hari.

MATERI : Cahaya

A. Cahaya
Adalah merupakan gelombang elektromagnetik yang merambat tanpa melalui medium.
- Cepat rambat cahaya didalam ruang hampa = 3 x 108 m/s.
- Sifat-sifat cahaya
1) Merambat menurut garis lurus
2) Memiliki energi
3) Dapat dilihat
4) Dipancarkan dalam bentuk radiasi
5) Memiliki arah rambat yang tegak lurus arah getar
6) Dapat mengalami pemantulan, pembiasan, interferensi (belokan), difraksi (
dilenturkan ) dan polarisasi (dapat merambat dalam ruang hampa)
- Berkas cahaya ------ (kelompok-kelompok cahaya), dibedakan :
1) Berkas cahaya menyebar (divergen) : berkas cahaya yang berasal dari satu titik
kemudian menyebar ke segala arah.

2) Berkas cahaya sejajar : berkas cahaya yang arahnya sejajar satu sama lain.

3) Berkas cahaya mengumpul : berkas cahaya yang menuju ke satu titik tertentu.

- Sumber cahaya
1) Sumber cahaya : benda – benda yang dapat menghasilkan cahaya sendiri.
a) Sumber cahaya alami : contoh matahari, bintang.
b) Sumber cahaya buatan : contoh bola lampu, senter, lampu kendaraan
2) Benda gelap : benda-benda yang tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri.
a) Benda tak tembus cahaya : benda yang sama sekali tidak dapat meneruskan
cahaya yang diterimanya. Contoh : dinding, papan, lempeng logam, tembok.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


b) Benda tembus cahaya : benda yang dapat meneruskan sebagian cahaya
yang diterimanya. Contoh : selembar kertas tipis, kaca buram.
c) Benda bening : benda yang dapat meneruskan sebagian besar cahaya yang
diterimanya. Contoh : udara, air jernih, kaca bening, plastik bening.

B. Pemantulan cahaya
- Apabila cahaya mengenai suatu permukaan yang mengkilap maka cahaya tersebut
umumnya akan dipantulkan kembali.

Beberapa istilah yang digunakan dalam pemantulan cahaya adalah sebagai berikut.
a. Sinar datang yaitu sinar yang datang menuju permukaan benda.
b. Sinar pantul yaitu sinar yang dipantulkan dari permukaan benda.
c. Titik datang atau titik sinar jatuh yaitu titik pada permukaan benda dimana sinar jatuh
dan dipantulkan.
d. Garis normal yaitu garis yang dibuat melalui titik datang dan tegak lurus permukaan
benda.
e. Sudut datang yaitu sudut yang dibentuk antara sinar datang dan garis normal.
f. Sudut pantul yaitu sudut yang dibentuk antara garis normal dan sinar pantul.

- Pemantulan cahaya

Jenis-jenis pemantulan cahaya :


 Pemantulan Teratur
Pemantulan teratur adalah pemantulan cahaya yang terjadi jika suatu berkas cahaya jatuh pada
benda yang mempunyai permukaan licin atau rata dan mengkilap, sehingga arah pantulan
cahaya tersebut menuju ke suatu arah tertentu.

 Pemantulan Baur (Difus)


Pemantulan baur adalah pemantulan cahaya yang terjadi jika suatu berkas cahaya jatuh pada
benda yang mempunyai permukaan kasar (tidak rata), sehingga arah pantulan cahaya tidak
teratur.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


C. Cermin
Adalah bidang rata yang memantulkan hampir seluruh berkas cahaya yang mengenainya.
1. Cermin Datar
Adalah cermin yang bagian permukaan pantulnya berupa bidang datar.
- Sifat-sifat bayangan pada cermin datar :
1) Bayangan maya
2) Tegak
3) Simetris ( sama bentuk dan sama tinggi dengan bendanya )
4) Jarak bayangan kecermin sama dengan jarak benda ke cermin
5) Berkebalikan ( tertukar bagian kanan menjadi bagian kiri )
- Untuk melukiskan bayangan pada cermin datar dengan menggunakan hukum pemantulan.
Untuk satu titik diperlukan 2 buah hukum pemantulan.
- Rumus banyaknya bayangan dari beberapa cermin datar (n) yang membentuk sudut :
n = 360 – 1 Dimana : n= banyaknya bayangan
α α = sudut yang dibentuk kedua cermin

2. Cermin Cekung
Adalah cermin yang bagian permukaan bidang pantulnya melengkung kedalam.
- Ciri-ciri :
1) Sifat konvergen/mengumpulkan sinar
2) Melengkung kedalam
3) Bagian pinggirnya tebal, sedangkan bagian tengahnya tipis
4) Titik fokus (+),karena terletak didepan cermin.
𝑹
𝒇= 𝟐
atau R = 2f

- Bayangan : tergantung letak benda


- Ruang : empat, dimana ruang I, II, III (didepan cermin) dan ruang IV (dibelakang cermin).

- Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung


1. Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


2. Sinar datang yang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.

3. Sinar datang yang melalui pusat kelengkungan cermin (P) akan dipantulkan melalui
pusat kelengkungan itu lagi.

Pembentukan bayangan pada cermin cekung


Ada 2 aturan untuk melukiskan pembentukan bayangan pada cermin cekung:
a. Sinar datang ke benda selalu dari bagian depan cermin dan dipantulkan juga ke bagian
depan. Perpanjangan sinar-sinar pantul ke belakang cermin di lukis dengan garis putus-
putus.
b. Lukislah dua buah sinar-sinar istimewa ( 1dan 2 atau 1 dan 3)

Perbedaan bayangan nyata (sejati) dengan bayangan semu (maya)


No Bayangan Nyata (Sejati) No Bayangan Semu (Maya)
1) Terbentuk di depan cermin 1) Terbentuk di belakang cermin
2) Hasil perpotongan sinar-sinar 2) Hasil perpotongan perpanjangan
pantul sinar-sinar pantul
3) Dapat ditangkap layar 3) Tidak dapat ditangkap layar
4) Menghasilkan bayangan terbalik 4) Menghasilkan bayangan tegak

- Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung:


1) Benda berada di depan titik fokus (Ruang I), bayangan benda akan terbentuk di belakang cermin
(Ruang IV).

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


Sifat bayangannya adalah maya, tegak, diperbesar.

2) Benda berada di titik fokus (F), tidak terjadi bayangan benda karena tidak terdapat perpotongan
sinar-sinar pantul.

3) Benda berada di antara P dan F (Ruang II), bayangan benda akan terbentuk dibelakang titik P
(Ruang III).

Sifat-sifat bayangannya adalah nyata, terbalik, diperbesar.


4) Jika benda berada di titik P, bayangan akan terbentuk di titik P juga.

Sifat bayangannya adalah nyata, terbalik, dan sama besar.


5) Benda berada di belakang titik P (Ruang III), bayangan benda akan terbentuk di antara titik P dan
F(Ruang II).

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


Sifat bayangannya adalah nyata, terbalik, diperkecil.

- Hubungan matematis jarak benda, jarak bayangan, jarak fokus, dan sifat-sifat bayangan
pada cermin cekung serta perbesaran bayangan
Apabila jarak benda ke cermin adalah So, jarak fokus ke cermin adalah f, dan jarak
cermin ke bayangan yang terbentuk adalah Si, maka diperoleh hubungan:
1 1 1
 
f S0 Si
Karena f = ½ R, maka persamaan di atas bisa ditulis sebagai berikut:
2 1 1
 
R S0 Si
Dimana:
f = jarak fokus cermin cekung
So = jarak benda ke cermin cekung
Si = jarak bayangan ke cermin cekung
R
= jari-jari cermin cekung

Perbandingan antara jarak bayangan ke cermin dengan jarak benda ke cermin, atau
perbandingan antara tinggi bayangan dengan tinggi benda disebut perbesaran bayangan
(M).
𝒋𝒂𝒓𝒂𝒌 𝒃𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 𝒃𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏
𝑀= =
𝒋𝒂𝒓𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒏𝒅𝒂 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 𝒃𝒆𝒏𝒅𝒂
Si hi
M 
So ho

Dimana :
M = perbesaran bayangan
Si = jarak bayangan
So= jarak benda
hi = tinggi bayangan
ho= tinggi benda
- Kegunaan cermin cekung :
1) Sebagai reflektor (pemantul) pada lampu senter/lampu sorot
2) Sbagai pengumpul cahaya pada mikroskop. OHV
3) Sebagai pengumpul energi matahari pada pembangkit listrik
4) Sebagai pengumpul cahaya pada teropong pantul astronomi

Contoh soal :
Sebuah benda dengan tinggi 4 cm diletakkan di depan cermin cekung yang mempunyai jarak
fokus 20 cm. Jarak benda dengan cermin adalah 30 cm. Tentukan :
a. Jarak bayangan

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


b. Perbesaran bayangan
c. Tinggi bayangan
d. Sifat bayangan
Penyelesaian
Diketahui : ho = 4 cm
f = 20 cm
Si = 30 cm
Ditanya :
a. So = …..?
b. M = …...?
c. hi = ……?
d. Sifat bayangan = …..?

Jawab :
1 1 1
a. = +
𝑓 𝑆𝑜 𝑆𝑖
1 1 1
= −
𝑆𝑖 𝑓 𝑆𝑜
1 1 1
= −
𝑆𝑖 20 𝑐𝑚 30 𝑐𝑚
1 3 2
= −
𝑆𝑖 60 𝑐𝑚 60 𝑐𝑚
1 1
=
𝑆𝑖 60 𝑐𝑚
Si = 60 cm
Jadi jarak bayangan adalah 60 cm.
𝑆𝑖
b. 𝑀 = |𝑆𝑜|
60 𝑐𝑚
𝑀=| |
30 𝑐𝑚
M = 2 kali
Jadi perbesarannya bayangannya adalah 2 kali.
ℎ𝑖
c. 𝑀 = | |
ℎ𝑜
hi = M . ho
hi = 2 . 4 cm
hi = 8 cm
Jadi tinggi bayangan adalah 8 cm.
d. Sifat-sifat bayangan :
 Nyata
 Terbalik
 Diperbesar
 Bayangan di Ruang III

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


1. Cermin cembung
Adalah cermin yang bagian permukaan bidang pantulnya melengkung keluar.
- Ciri-ciri :
1) Bersifat divergen (menyebarkan sinar)
2) Melengkung keluar
3) Bagian pinggir tipis sedangkan bagian tengah tebal
4) Titik fokus (-), karena terletak dibelakang cermin

- Hubungan matematis jari-jari kelengkungan cermin dengan jarak fokus cermin cembung
𝑅
𝑓= 2
atau R = 2f

Cermin cembung memiliki sifat menyebarkan berkas cahaya yang datang sejajar kearah
cermin (berkas cahaya pantul pada cermin cembung menyebar atau divergen). Berkas cahaya
tersebut dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus (F).

- Sinar – Sinar Istimewa Pada Cermin Cembung


Sebelum melukis sinar – sinar istimewa pada cermin cembung, terlebih dulu pahamilah
pembagian ruang pada cermin cembung. Pembagian ruang pada cermin cembung berbeda
dengan pembagian ruang pada cermin cekung.
Cermin cembung memiliki tiga sinar-sinar istimewa yaitu :
1. Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokus

2. Sinar datang yang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama

3. Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan (P atau C) akan dipantulkan kembali
melalui garis yang sama

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


- Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cembung
- Bayangan : Maya, tegak, diperkecil (diruang I)
- Lukisan bayangan pada cermin cekung hanya satu jenis yaitu benda berada diruang IV
didepan cermin, karena ruang I, II dan III berada dibelakang cermin.

B
B’

A
A’

A – B adalah benda
A’ – B’ adalah bayangan
Sifat bayangan selalu adalah maya, tegak , diperkecil, dan diruang I.
- Hubungan Antara Jarak Benda (So), Jarak Bayangan (Si) Dan Jarak Fokus (f) Pada Cermin
Cembung Dalam Bentuk Persamaan Matematis
Apabila jarak benda ke cermin adalah So, jarak fokus ke cermin adalah f, dan jarak cermin ke
bayangan yang terbentuk adalah Si, maka diperoleh hubungan:
1 1 1
 
f So Si

Karena f = ½ R, maka persamaan di atas bisa ditulis sebagai berikut:


2 1 1
 
R So Si

Dimana:

f = jarak fokus cermin


So = jarak benda ke cermin
Si = jarak bayangan ke cermin
R = jari-jari cermin

Perbandingan antara jarak bayangan ke cermin dengan jarak benda ke cermin, atau
perbandingan antara tinggi bayangan dengan tinggi benda disebut perbesaran bayangan (M).

Si h
M   i
So ho

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


M = perbesaran bayangan
hi = tinggi bayangan
ho = tinggi benda
Si = jarak bayangan
So = jarak benda
Contoh soal :
Sebuah benda yang tingginya 5 cm diletakkan di depan cermin cembung berjarak fokus 20 cm. Jarak
benda ke cermin 30 cm. Tentukan :
a. Jarak bayangan
b. Perbesaran bayangan
c. Tinggi bayangan
d. Sifat – sifat bayangan
Penyelesaian :
Diketahui :
ho= 5 cm
f = - 20 cm (tanda negatif (-) karena cermin cembung)
So = 30 cm
Ditanya :
a. Si =…?
b. M = …?
c. hi =…..?
d. Sifat bayangan
Jawab :
a. 1 1 1
 
f So Si

1 1 1
 
Si f So

1 1 1
 
Si  20cm 30cm

1 3 2

Si 60cm
1 5

Si 60cm
Si = - 12 cm
Jadi jarak bayangan adalah 12 cm, tanda negatif menunjukkan bayangan yang terbentuk adalah
bayangan maya.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


b. Si
M 
So
 12cm
M 
30cm
2
M 
5
2
M 
5 kali

2
Jadi besar bayangannya adalah kali.
5
hi
c. M 
ho

hi = M . ho
hi = 2. .5 cm
5
hi = 2 cm.
Jadi tinggi bayangan adalah 2 cm, lebih kecil dari benda. Berarti bayangan diperkecil.

d. Sifat – sifat bayangan adalah maya, tegak, dan diperkecil.

- Kegunaan Cermin Cembung Dalam Kehidupan


Sifat cermin cembung yang dapat menghasilkan bayangan dengan bidang pandang lebih
luas daripada cermin datar dan cermin cekung walaupun dengan ukuran yang sama. Cermin
cembung selalu menghasilkan bayangan maya, tegak, diperkecil maka cermin cembung banyak
dimanfaatkan untuk :
a. Kaca spion pada mobil atau mobil
b. Dipasang di persimpangan jalan untuk membantu pengemudi melihat kendaraan yang
akan berpapasan
c. Dipasang pada toko-toko swalayan sebagai alat bantu mengawasi para pengunjung.
- Latihan :
1) Lukislah pembentukan bayangan pada cermin cembung jika benda berada di depan
cermin!
2) Apakah sifat – sifat bayangan pada cermin cembung ?
3) Sebuah benda setinggi 6 cm, diletakkan 25 cm di depan sebuah cermin cembung yang
jarak fokusnya 10 cm. Berapakah jarak bayangannya, perbesaran bayangan, dan tinggi
bayangan ?
4) Jelaskanlah 3 kegunaan cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari !

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


D. Pembiasan cahaya
Adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya dari satu medium ke medium lain yang
berbeda kerapatannya.

Willebroad Snell (1581-1626) seorang ilmuwan matematika, melalui percobaan-percobaan


yang dilakukannya menemukan hubungan antara sinar datang dan sinar bias yang kemudian
dikenal dengan Hukum Snellius, yaitu:

1) Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
2) Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis
normal. Sebaliknya, sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat,
dibiaskan menjauhi garis normal.

- Sifat – sifat sinar bias


1. Sinar datang dari medium kurang rapat menuju medium lebih rapat akan dibiaskan
mendekati garis normal. Dengan demikian, sudut bias (r) akan lebih kecil daripada sudut
datang (i).

2. Sinar datang tegak lurus bidang batas maka tidak mengalami perubahan arah (tidak
dibiaskan tetapi hanya diteruskan).

3. Sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat akan dibiaskan menjauhi
garis normal. Dengan demikian, sudut bias (r) akan lebih besar daripada sudut datang(i).

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


 Indeks bias cahaya
Adalah perbandingan antara cepat rambat cahaya dalam ruang hampa dengan cepat rambat
cahaya dalam suatu zat.
n = C atau n= X Dimana : n= indeks bias
Cn Xn Cn= cepat rambat cahaya dlm medium (m/S)
C= cepat rambat cahaya dlm ruang hampa (3.108 m/s)
X= pjg gel. Cahaya diudara (m)
Xn= pjg gel. Cahaya dalam medium (m)

Contoh : Seberkas cahaya matahari merambat dari udara ke kaca jendela rumah dengan indeks
bias kaca 3/2 . Berapa cepat rambat cahaya dalam kaca.
Diket : n= 3/2 Dit : Cn = ….?
8
C= 3.10 m/s
Jawab : n= C
Cn
Cn= C = 3.108 m/s
n 3/2
= 2.108 m/s

Contoh-contoh pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.

a. Saat sebuah tongkat lurus kita masukkan setengahnya kedalam air kolam, maka kita melihat
seolah-olah tongkat itu tampak patah (tidak lurus).
b. Saat kita menangkap ikan dalam aquarium, posisi ikan tersebut tidak berada pada posisi tepat
kita melihatnya.
c. Saat kita melihat kolam yang berair jernih dan tenang, maka kolam tersebut kelihatannya
dangkal tetapi sebenarnya dalam.

E. LENSA
Adalah benda bening yang dibatasi oleh 2 bidang lengkung.
1. LENSA CEMBUNG
Adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal dari pada bagian tepinya.
- Ciri-ciri :
1) Dapat mengumpulkan cahaya / konvergen
2) Titik fokus (+)
3) Bagian tengah lebih tebal dari pada bagian tepinya
- Terdiri dari 3 bentuk :

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


a. Lensa Bikonveks (cembung rangkap)

b. Lensa Plankonveks (cembung datar)

c. Lensa Konkaf Konveks (cembung cekung)

- Sinar – sinar istimewa pada lensa cembung


Seperti pada cermin, pada lensa dikenal pula tiga berkas sinar istimewa. Pada lensa positif tiga
sinar istimewa tersebut adalah:

Tiga berkas sinar istimewa pada lensa positif.

1. Sinar datang sejajar utama lensa dibiaskan melalui titik fokus aktif (F1).
2. Sinar datang melalui titik fokus pasif (F2) dibiaskan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui titik pusat optik O diteruskan tanpa dibiaskan.

Berdasarkan ketiga sinar istimewa tersebut, kita dapat melukiskan bayangan benda yang terbentuk
oleh lensa cembung beserta sifat-sifatnya. Oleh karena itu, perhatikanlah uraian berikut ini:

1. Pembentukan bayangan untuk benda yang diletakkan antara F2 dan 2F2 (ruang II), ditunjukkan
pada gambar 2.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


Sifat bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik, diperbesar dan di ruang III.

2. Pembentukan bayangan untuk benda yang diletakkan pada jarak yang lebih besar dari jarak
antara pusat optik ke titik 2F2 (ruang III). Ditunjukkan pada gambar 3

Sifat bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik, diperkecil dan di ruang II.

3. Pembentukan bayangan bila benda diletakkan antara pusat optik O dan fokus utama F2 (ruang
I). Ditunjukkan pada gambar 4.

B’ (+)

2F2 A’ F2 A O F1 2F1

Sifat bayangan yang terbentuk adalah maya, tegak, diperbesar dan berada di depan lensa.
Dapat disimpulkan sifat – sifat bayangan pada lensa cembung sebagai berikut :

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


- Hubungan antara jarak fokus (f), jarak benda (So), dan jarak bayangan (Si) serta
perbesaran bayangan (M) pada lensa cembung dalam bentuk persamaan matematis
Seperti halnya pada cermin, pada lensa cembung juga berlaku persamaan berikut:

1 1 1 atau 2 1 1
   
f So Si R So Si

dan
Si h
M   i
So ho

Keterangan :
M = perbesaran bayangan (cm, m)
Si = jarak bayangan (cm, m)
So = jarak benda (cm, m)
f = jarak fokus lensa cembung (cm, m)
R = jari – jari kelengkungan lensa cembung (cm, m)
hi = tinggi bayangan (cm, m)
ho = tinggi benda (cm, m)

Untuk perhitungan menggunakan persamaan diatas, berlaku aturan :


 Jika benda terletak di depan lensa disebut benda nyata dan So bertanda positif (+)
 Jika benda terletak di belakang lensa cembung disebut benda maya dan So bertanda
negatif (–)
 Jika bayangan terbentuk di belakang lensa disebut bayangan nyata dan Si bertanda
positif (+)
 Jika bayangan terbentuk di depan lensa cembung disebut bayangan maya dan Si
bertanda negatif (–)
 Jarak fokus (f) bertanda positif (+)

- Kekuatan Lensa
P= 1/f (m) P= 100/f(cm)

Contoh soal :
Sebuah benda berbentuk anak panah yang tingginya 6 cm diletakkan pada jarak 60 cm di
depan lensa cembung yang jarak fokusnya 40 cm. Tentukan:
a. Jarak bayangan
b. Tinggi bayangan
c. Perbesaran bayangan
d. Lukisan pembentukan bayangan dan sifatnya
Penyelesaian :

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


Diketahui : Lensa cembung
So = 60 cm
f = 40 cm
ho = 6 cm
Ditanya :
a. Si = …..?
b. hi = …..?
c. M = …..?

Jawab :
a. 1

1

1
f So Si
1 1 1
 
Si f So
1 1 1
 
Si 40cm 60cm
1 6 4
 
Si 240cm 240cm
1 2

Si 240cm
Si  120cm
Jadi jarak bayangan adalah 120 cm di belakang lensa. Karena Si bertanda positif (+) berarti
bayangan adalah nyata.
b. Si h
M   i
So ho
Si.ho
hi 
So
120cm.6cm
hi 
60cm
hi  12cm
Jadi tinggi bayangan adalah 12 cm.

c. Si h
M   i
So ho
120cm
M 
60cm
M  2kali
Jadi perbesaran bayangan adalah dua kali.
d. Lukisan pembentukan bayangan

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


(+)

B
benda
A’
2F2 A F2 O F1 2F1
bayangan

B’
Sifat bayangan adalah nyata, terbalik, diperbesar.

- Kegunaan lensa cembung dalam kehidupan sehari-hari


Lensa cembung bersifat mengumpulkan sinar (konvergen) banyak digunakan pada alat – alat optik
diantaranya :
a. Kacamata penderita rabun dekat (miopi)
b. Mikroskop
c. Teropong
d. Kamera
e. Lup
f. Diaskop

2. LENSA CEKUNG
Adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian tepinya.
- Ciri – ciri :
 Sifat menyebarkan cahaya / divergen
 Bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian tepinya
 Titik fokus aktif lensa cekung berada didepan dan titik fokus pasifnya berada
dibelakang lensa.
 Titik fokus (-)

- Lensa cekung terdiri atas tiga macam bentuk, yaitu :


a. Lensa Bikonkaf (cekung rangkap)

b. Lensa Plankonkaf (cekung datar)

c. Lensa Konveks Konkaf (cekung cembung).

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


- Pembiasan cahaya pada lensa cekung
Pembagian ruang pada lensa cekung sebagai berikut :
( –)
Depan Belakang
R. IV R.I R.II R.III

R.III 2F2 R.II F2 R.I O F1 2F1

R. IV

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, ternyata bayangan yang dibentuk oleh lensa
cekung selalu bersifat maya, tegak, diperkecil dan terletak di depan lensa.

- Sinar – sinar istimewa pada lensa cekung


Pada lensa negatif (lensa cekung) tiga sinar istimewa itu adalah:

Gambar . Tiga berkas sinar istimewa pada lensa negatif.


1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah sinar bias itu berasal dari
titik fokus aktif F1.
2) Sinar datang seolah – olah menuju titik fokus pasif F2 akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
3) Sinar datang melalui titik pusat optik (O) diteruskan tanpa dibiaskan.

Berdasarkan ketiga sinar istimewa tersebut, kita dapat melukiskan bayangan benda yang
terbentuk oleh lensa cekung beserta sifat-sifatnya. Oleh karena itu, perhatikanlah gambar
berikut ini:

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


-

Benda yang diletakkan di depan lensa cekung selalu menghasilkan bayangan yang sifatnya
maya, tegak, diperkecil, dan terletak di depan lensa di antara O dan F1.

- Hubungan antara jarak fokus (f), jarak benda (So), dan jarak bayangan (Si) serta
perbesaran bayangan (M) dalam bentuk persamaan matematis
Seperti halnya pada lensa cembung, lensa cekung juga berlaku persamaan berikut:
1 1 1 2 1 1
  atau  
f So Si R So Si
dan
Si h
M  i
So ho
Keterangan :
M = perbesaran bayangan (cm, m)
Si = jarak bayangan (cm, m)
So = jarak benda (cm, m)
f = jarak fokus lensa cembung (cm, m)
R = jari – jari kelengkungan lensa cembung (cm, m)
hi = tinggi bayangan (cm, m)
ho = tinggi benda (cm, m)
- Yang perlu diperhatikan adalah perjanjian tanda berikut ini :
 Jarak fokus (f) bertanda positif pada lensa cembung dan negatif untuk lensa cekung.
 Jarak benda (So) bertanda positif untuk benda terletak di depan lensa (benda nyata).
 Jarak bayangan (Si) bertanda positif untuk bayangan berada di belakang lensa
(bayangan nyata).
 Untuk lensa cekung, Si dan f selalu bertanda negatif karena bayangan yang dibentuk
lensa cekung selalu maya dan terletak di depan lensa cekung.

Contoh soal :
1. Benda yang tingginya 4 cm diletakkan di depan sebuah lensa cekung yang memiliki jarak
fokus 40 cm. Apabila jarak benda 60 cm di depan lensa, berapakah jarak bayangan yang
terbentuk dari lensa? Berapakah perbesaran bayangannya dan tinggi bayangan?

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


Penyelesaian :
Diketahui : Lensa cekung (–)
So = 60 cm
f = – 40 cm
ho = 4 cm
Ditanya :
a. Si = …..?
b. M = …..?
c. hi = …..?
Jawab :
a. 1  1  1
f So Si
1 1 1
 
Si f So
1 1 1
 
Si  40cm 60cm
1 6 4
 
Si 240cm 240cm
1  10

Si 240cm
Si  24cm

Jadi jarak bayangan adalah 24 cm. Karena Si bertanda negatif (–) berarti bayangan terletak
di depan lensa sehingga bersifat maya.

b. Si h
M   i
So ho
 24cm
M 
60cm
M  0,4kali
Jadi perbesaran bayangan adalah 0,4 kali ukuran benda.

c. Si h
M   i
So ho
hi  M .ho
hi  0,4.4cm
hi  1,6cm
Jadi tinggi bayangan adalah 1,6 cm.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


- Kegunaan lensa cekung dalam kehidupan sehari – hari
Lensa cekung juga banyak digunakan pada alat – alat optik, diantaranya :
a. Kacamata penderita rabun jauh (hipermetropi).
b. Pada teropong panggung sebagai lensa okuler yang berfungsi membalikkan
bayangan yang dibentuk lensa objektif (lensa cembung).

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


Quis :
1. Sebutkanlah pengertian lensa cekung ?
2. Sebutkanlah 3 bentuk lensa cekung ?
3. Sebutkanlah 3 sinar – sinar istimewa pada lensa cekung ?
4. Sebutkanlah 3 sifat bayangan yang dihasilkan lensa cekung ?

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


BAHAN AJAR 9

SK : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk
teknologi sehari-hari

KD : 6.4 Mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

INDIKATOR :
1. Menjelaskan fungsi mata sebagai alat optik.
2. Menggambarkan pembentukan bayangan benda pada retina.
3. Menjelaskan beberapa cacat mata dan penggunaan kaca mata.
4. Menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optik.
5. Menjelaskan konsep lup sebagai alat optik
6. Menjelaskan cara kerja beberapa produk teknologi yang relevan seperti mikroskop,
berbagai jenis teropong, periskop dsb.

ALOKASI WAKTU : 4 X 40’

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah pembelajaran siswa dapat :
1. Menjelaskan fungsi mata sebagai alat optik
2. Menggambarkan pembentukan bayangan pada retina
3. Menjelaskan beberapa cacat mata dan penggunaan kaca mata
4. Menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optik
5. Menjelaskan konsep lup sebagai alat optik
6. Menjelaskan cara kerja beberapa produk teknologi yang relevan seperti mikroskop, berbagai
jenis teropong dan periskop

MATERI : Alat –alat optik

A. MATA
Alat optik : alat-alat yang salah satu / lebih komponennya menggunakan benda optik seperti
cermin, lensa/prisma.
- Alat optik memanfaatkan prinsip pemantulan / pembiasan cahaya
- Mata merupakan alat optik, karena mata mempunyai lensa berupa lensa cembung yang
akan membiaskan sinar-sinar yang datang ke mata.
- Bagian-bagian mata dan fungsinya

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


1. Kornea : bagian depan mata yang memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi selaput kuning.
Fungsi : melindungi bagian dalam mata.
2. Aquoeus humor : cairan dibelakang kornea.
Fungsi : membiaskan cahaya yang masuk kedalam mata.
3. Lensa mata
Fungsi : mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan didepan mata.
4. Iris : Selaput didepan lensa mata yang membentuk celah lingkaran
Fungsi : Memberi warna pada mata
5. Pupil : Celah lingkaran yang dibentuk oleh iris
Fungsi : Mengatur intensitas cahaya yang masuk kemata
6. Retina
Fungsi : Sebagai layar untuk menangkap bayangan yang dibentuk oleh lensa mata berupa
bayangan nyata, terbalik dan diperkecil.
7. Syaraf optik : syaraf-syaraf yang menghubungkan bintik kuning dengan otak sehingga sinyal-
sinyal bayangan dari bintik kuning sampai ke otak.
Fungsi : Melanjutkan sinyal-sinyal yang diterima retina menuju otak.
8. Otot Siliar
Fungsi : Memfokuskan lensa mata
9. Bintik Kuning
Fungsi : Sebagai tempat jatuhnya bayangan yang akan disampaikan ke saraf menuju otak.
- Daya akomodasi mata : kemampuan lensa mata untuk mencembung/ menebal dan
memipih agar bayangan yang dihasilkan selalu tepat pada
retina.
Apabila jarak benda dekat, lensa mata akan mencembung dan sebaliknya. Lensa mata dalam
keadaan secembung-cembungnya dikatakan berakomodasi maksimum, dan lensa mata
dalam keadaan sepipih-pipihnya dikatakan berakomodasi minimum (tidak berakomodasi).
a. Titik dekat (punctum proximum) : merupakan jarak terdekat yang masih dapat dlihat
dengan jelas oleh mata yang berakomodasi maximum.
b. Titik jauh (punctum rematum) : merupakan jarak terjauh yang masih dapat dlihat oleh
mata tanpa berakomodasi .
Mata berakomodasi maximum, jika :
1. Melihat benda yang dekat
2. Lensa mata dalam keadaan cembung
3. Otot mata sedang bekerja
Mata berakomodasi minimum, jika :
1. Melihat benda yang jauh
2. Lensa mata dalam keadaan pipih
3. Otot mata sedang istirahat

Ciri-ciri mata normal (emetropi) :


1. Jarak baca mata normal ± 25 cm
Pada anak-anak : 10 – 15 cm

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


Pada orang dewasa : 20 – 30 cm
2. Titik jauh mata normal : ∞ (tak terhingga)
3. Bayangan jatuh tepat diretina

- Cacat mata : mata yang telah mengalami kelainan penglihatan, disebabkan :


 Menurunnya daya akomodasi mata
 Tidak meratanya bidang kelengkungan lensa mata
 Terjadinya pengapuran pada lapisan kornea
- Jenis-jenis cacat mata :
1. Miopi (rabun jauh) : mata tidak bisa melihat benda jauh, disebabkan :
 Letak titik jauh dan titik dekatnya bergeser mendekati mata, lebih dekat daripada
mata normal.
 Bentuk bola mata terlalu lonjong kebelakang sehingga berkas-berkas cahaya
sejajar sumbu utama berasal dari titik jauh.
Dibantu dengan kaca mata berlensa cekung (negatif ).
Kekuatan lensa : P = - 100/PR

2. Hipermetropi (rabun dekat ) : mata tidak bisa melihat benda dekat, disebabkan :
 Letak titik dekatnya bergeser menjauhi mata, akibat bentuk bola mata terlalu
pendek / lensa mata terlalu pipih sehingga berkas cahaya sejajar sumbu utama.
 Jika lensa mata tidak berakmodasi maka berkas cahaya akan mengumpul disuatu
titik dibelakang retina.
Dibantu dengan kaca mata berlensa cembung (positif)
Kekuatan lensanya : P = 4- (100/PP)

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


3. Presbiopi (mata tua) : gangguan penglihatan terhadap benda-benda yang letaknya dekat
atau jauh, disebabkan :
 Berkurangnya daya akomodasi mata pada usia lanjut sehingga titik dekatnya
lebih dari 25 cm dan titik jauhnya terbatas didepan mata.
Dibantu dengan kaca mata berlensa rangkap (cembung dan cekung).
4. Astigmatisme : gangguan penglihatan terhadap garis-garis sejajar / tidak dapat melihat
dengan baik garis-garis horizontal dan vertikal secara bersamaan.
Dibantu dengan kaca mata berlensa slindris.

Contoh : Seorang anak memiliki batas penglihatan terjauh 2 m. berapa ukuran kaca mata yang
harus digunakan agar anak tersebut dapat melihat benda-benda ditempat tak terhingga.
Diket : so = ∞ Dit : P = …?
Si = - 2 m ( karena bayangan pada lensa cekung adalah maya )
Jawab : 1/f = 1/s0 + 1/si
1/f = 1/∞ - ½
1/f = - ½
F = -2 m
P = 1/f = -1/2 dioptri.

B. KAMERA
Adalah alat yang dapat merekam peristiwa dalam bentuk foto sehingga dapat dilihat kembali.
- Bagian – bagian kamera
1. Lensa cembung, berfungsi membentuk bayangan
2. Film, berfungsi menangkap bayangan yang dibentuk lensa cembung.
3. Diafragma, berfungsi membentuk celah untuk mengatur intensitas cahaya yang
mengenai film.
4. Aperture berfungsi mengatur diafragma.

- Prinsip kerja : bayangan nyata dari sebuah benda dibentuk oleh lensa cembung pada
kamera. Bayangan itu ditangkap oleh film ( sebagai layar untuk menangkap bayangan yang
dibentuk oleh lensa ), sehingga sifat bayangan nyata, terbalik dan diperkecil.

Penutup/
Celah
cembung pembuka
(shutter)
lensa

Ulir
sekrup

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


- Gambar negatif : gambar tembus cahaya yang warnanya berlawanan dengan benda aslinya.
- Gambar diapositif : gambar tembus cahaya yang warnanya = benda aslinya.
- Kualitas ketajaman bayangan pada film, ditentukan oleh :
 Kecepatan membuka dan menutup shutter
 Lubang (aperture) diafragma dan lama waktu penyunaran
- Persamaan kamera dengan mata
 Lensa kamera = lensa mata
 Film = retina pada mata
 Shutter = pelupuk mata
 Diafragma = iris pada mata
 Aperture = pupil mata
- 3 hal yang perlu diperhatikan dalam memotret :
1) Benda yang akan dipotret diletakan diruang III ( So > 2f)
2) Mengatur jarak benda yang dipotret dengan tepat sehingga terbentuk bayangan
nyata, diruang II (f<Si< 2f).
3) Mengatur diafragma agar cahaya yang masuk cukup banyak.

C. LUP
Adalah alat optik berlensa cembung yang digunakan untuk mengamati benda kecil agar tampak
besar.
- Cara penggunaan lup :
1. Mata berakomodasi maksimum, jika benda berada diantara titik fokus dan pusat lensa.

2. Mata tak berakomodasi, jika benda berada pada titik fokus

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


NB : Untuk mengamati benda dalam waktu lama sebaiknya mata tidak berakomodasi sehingga tidak
cepat lelah.
- Perbesaran bayangan pada lup :
1. Mata berakomodasi max : M = Sn + 1
F
2. Mata tidak berakomodasi : M = Sn
F
Dimana : M = perbesaran bayangan
Sn = jarak baca normal
f = jarak titik fokus
Contoh : 1. Seorang tukang jam menggunakan lup yang jarak titik fokusnya 10 cm. Tentukan
perbesaran bayangan jika :
a. Mata berakomodasi max
b. Mata tidak berakomodasi
Diket : f=10 cm
Sn= 25 cm
Dit a. M…. ( mata berakomodasi max)
b.M…. ( mata tidak berakomodasi max)
Jwb. a. M = Sn + 1 = 25 cm + 1 = 2,5 + 1 = 3,5 kali
F 10 cm
b.M = Sn = 25 cm = 2,5 kali
F 10 cm
D. MIKROSKOP
Adalah alat optik untuk mengamati benda-benda yang sangat kecil agar kelihatan lebih besar
dan jelas.
- Mikroskop tdd 2 lensa cembung :
1. Lensa objektif : lensa yang dekat dengan benda
2. Lensa okuler : lensa yang dekat dengan pengamat

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


- Cara penggunaan mikroskop :
1. Mata berakomodasi max, jika benda berada antara titik pusat lensa okuler (Ook) dan titik
fokus lensa okuler ( Fok) atau benda (fob<So<Pob).
+ objektif okuler

Bayangan dari lensa objektif (nyata, terbalik, diperbesar)

Pob 2Fob Fob O Fob Fok : : O Fok


A’

A” (bayangan terakhir : maya, terbalik, diperbesar)


2. Mata tidak berakomodasi, jika benda berada dititik fokus lensa okuler (Fok)

2fob fob O fob fok : : fok 2fok

- Perbesaran bayangan pada mikroskop : M mik = Mob + Mok


1. Mata berakomodasi max
M mik = Siob X Sn + 1
Soob fok
Agar mata berakomodasi max, maka jarak lensa objektif dan lensa okuler :
d=Siob + Sok = Siob + Sn x Fok
Sn + fok

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


2. Mata tidak berakomodasi
M mik = Siob x Sn
Soob fok
Agar mata tidak berakomodasi, maka jarak lensa objektif dan lensa okuler :
d=Siob + fok
dimana :M mik = perbesaran mikroskop
M ob = perbesaran oleh lensa objektif
M ok = perbesaran oleh lensa okuler
Sn = titik dekat mata
Fob = jarak fokus lensa objektif
Fok = jarak fokus lensa okuler
Siob = jarak bayangan oleh lensa objektif
Soob= jarak benda didepan lensa objektif
d = jarak lensa objektif dan lensa okuler

E. TEROPONG/TELESKOP
Adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang letaknya sangat jauh
sehingga kelihatan lebih dekat dan lebih jelas.
- Macam-macam teropong :
1. Teropong bias : teropong yang tersusun dari beberapa lensa
a. Teropong bintang : alat untuk melihat benda2 angkasa (objektif dan okuler)
Ciri2 : jarak fokus lensa objektif > lensa okuler

Prinsip : Hampir sama dengan cara kerja mikroskop dalam keadaan mata
tidak berakomodasi, sehingga bayangan mata yang dibentuk oleh
lensa objektif menjadi b menjadi benda terhadap lensa okuler
dan terletak pada titik fokus lensa okuler, dengan demikian Fob=
Fok.
Perbesaran : M = fob
fok

Jarak lensa objektif dan lensa okuler : d= fob + fok

b. Teropong Bumi : alat untuk mengamati benda2 bumi yang letaknya sangat jauh dari
pengamat sehingga terlihat lebih dekat dan jelas.
Terdiri dari : lensa objektif, lensa okuler, lensa pembalik
Lensa pembalik berfungsi : untuk mengubah posisi bayangan
benda dari terbalik menjadi tegak.
Prinsip : hampir sama dengan teropong bintang perbedaannya hanya
pada keberadaan lensa pembalik.
Perbesaran: M = fob

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


Fok
Jarak lensa objektif dan lensa okuler ; d= fob + 4fp + fok

c. Teropong Prisma ( binokuler ) : teropong bumi yang lensa pembalik tidak


menggunakan lensa cembung, melainkan menggunakan prisma siku2 sama kaki.
Fungsi prisma : untuk mengurangi panjang teropong bumi.
Terdiri dari : lensa objektif, prisma siku2, lensa okuler
Keunggulan : ukurannya lebih praktis untuk dibawah2 dan bayangan benda
nampak lebih terang karena berkas cahaya dari benda
mengalami pemantulan sempurna oleh prisma.

d. Periskop : teropong yang terdapat pada kapal selam yang digunakan untuk melihat
benda-benda dipermukaan laut.
Terdiri dari : 2 lensa cembung, sepasang prisma
Prinsip :

L1
P1
Keterangan :
L1= lensa cembung objektif
L2=lensa cembung okuler
P1 dan P2= prisma siku-siku
sama kaki

P2
L2

2. Teropong pantul : untuk mengamati benda-benda langit


Terdiri dari : cermin cekung, cermin datar (pembalik), lensa cembung (lensa okuler)
Cermin cekung : mengumpulkan berkas cahaya dari benda2 langit
(pengganti lensa objektif ).
Prinsip : sebelum berkas cahaya mengumpul dititik fokus cermin
cekung,berkas cahaya tersebut dipantulkan oleh sebuah cermin datar
yang terletak diantara titik pusat cermin (O) dan titik fokus cermin
(fob), selanjutnya dipantulkan menuju lensa okuler.
Keuntungan cermin cekung : mudah dibuat, lebih murah, cahayatidak mengalami
penguraian warna, lebih ringan dari lensa.

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ


Contoh : 1. Kekuatan lensa objektif sebuah teropong bintang adalah +2 dioptri, sedangkan kekuatan
lensa okuleradalah +2o dioptri. Berapakah perbesaran dan panjang teropong, jika pengamat mata tidak
berakomodasi ?

Diket : fob = 1/P (m) = ½ m = 50 cm


Fok =1/P (m) = 1/20 m = 5 cm
Dit : M dan d ….?
Jawab : M= fob = 50 cm = 10 cm
Fok 5 cm
d= fob + fok
=5 0 cm + 5 cm = 55 cm

Bahan Ajar Fisika Liza Utavia,S.Pt SMPN 38 SJJ

Anda mungkin juga menyukai