III
KELOMPOK 10 : RUSYDA AHMAD MUZAKI
: M FAJRIR RIDHA BILLAH
DEFINISI
Hukum Newton 3 adalah gaya aksi dan reaksi menunjukan tiap aksi akan menimbulkan sebuah
reaksi. Jika sebuah benda memberikan gaya pada benda lain, maka benda yang mendapat gaya
tersebut akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda
pertama. Namun arah yang dihasilkan akan berlawanan. Hukum Newton 3 juga menjelaskan tiap
aksi akan berkonsekuensi memunculkan reaksi, atau menimbulkan sebab dan akibat. Memberi
gaya sebagai sebab akan menghasilkan gaya akibat. Gaya aksi reaksi ini kemudian bekerja saling
berlawanan dan berproses pada benda yang berbeda-beda.
BUNYI HUKUM NEWTON III
Tiap aksi akan menimbulkan reaksi, jadi apabila suatu benda memberikan gaya pada
benda lain maka benda yang mendapat gaya akan memberikan gaya kembali yang
besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama, namun arahnya
akan berlawanan
RUMUS HUKUM NEWTON III
Hukum newton 3 ditulis dengan persamaan F aksi = F reaksi
karena bentuk aksi dan reaksi bisa berwujud lainya maka berikut ini rumus hukum newton 3 dibagi menjadi 3 jenis
yaitu:
1. gaya gesek Fg= u x N
keterangan Fg = gaya gesek
u = koefisien gesekan
N = gaya normal
2. rumus gaya berat w = m x g
keterangan w = gaya berat (N)
m = massa benda (kg)
g = gravitasi bumi (m/s2)
3. rumus gaya sejenis s = p x g
keterangan s = berat jenis(N/M3)
p = massa jenis(kg/M3)
g = berat benda (N)
BERIKUT CONTOH PENERAPAN HUKUM NEWTON III PADA KEHIDUPAN SEHARI HARI
Sebuah kotak kayu bermassa 100 kg akan dinaikkan ke atas truk. Untuk
memudahkan kerja tersebut dipasang papan miring dengan sudut 30°.
Kotak kayu tersebut didorong 3 orang sehingga bergerak dengan
percepatan 1 m/s². Jika koefisien gesekan lemari Dengan papan adalah
1/3 √3. Maka besarnya gaya dorong orang ke 3 tersebut adalah....
A. 700 N
B. 600 N
C. 800 N
D. 1100 N
E. 1200 N
2.Dua balok (m1 dan m2) yang bersentuhan mula-mula diam di atas lantai licin
seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Jika m1 = 70 kg, m2 = 30 kg
dan pada balok pertama dikerjakan gaya sebesar 200 N, maka tentukanlah
percepatan masing-masing balok dan gaya kontak antarbalok tersebut.
Jawab
Diketahui:
m1 = 70 kg
m2 = 30
kg F =
200 N
Ditanyakan: Percepatan dan gaya kontak.
Keadaan benda 1 dan 2 saling bersentuhan sehingga akan timbul gaya kontak atau gaya
aksi reaksi berdasarkan Hukum III Newton.
F12 adalah gaya aksi yang diberikan balok 1 kepada balok 2 (bekerja pada balok
2). Sedangkan F21 adalah gaya reaksi yang diberikan balok 2 kepada balok 1
(bekerja pada balok 1). Kedua gaya ini memiliki besar yang sama.
∎ Tinjau Balok 1
Karena lantai licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja, sehingga resultan gaya
pada sumbu-Y tidak perlu
diuraikan.
ΣFX = ma
F – F21 = m1a ............... Pers. (1)
∎ Tinjau Balok 2
ΣFX = ma
F12 = m2a ............... Pers. (2)
Karena F12 = F21, maka kita dapat mensubtitusikan persamaan (2) ke dalam persamaan (1)
sebagai berikut.
F – m2 a = m1 a
F = m1 a + m2 a F
F = (m1 + m2)a
a = F/(m1 + m2) ............... Pers. (3)
Dengan memasukkan nilai yang diketahui dalam soal ke dalam persamaan (3), maka
kitaperoleh besar percepatan kedua balok sebagai berikut.
a = 200/(70 + 30)
a = 200/100
a = 2 m/s2
Jadi, besar percepatan kedua balok adalah 2 m/s2. Untuk menentukan gaya kontak antara
balok 1 dan
2, kita subtitusikan nilai percepatan yang kita peroleh ke dalam persamaan (2) sebagai
berikut.
F12 = m2a
F12 = (30)(2)
F12 = 60 N
Dengan demikian, besar gaya kontak antarbalok adalah 60 N.
3. Balok A dan balok B terletak di atas permukaan bidang miring licin dengan sudut
kemiringan 37 °. Massa balok A 40 kg dan massa balok B 20 kg. Kemudian balok A
didorong dengan gaya F sebesar 480 N seperti yang diperlihatkan pada gambar di
bawah ini. Tentukan besar percepatan gerak kedua balok dan juga gaya kontak antara
balok A dan balok B.
Jawab
Diketahui:
m A = 40 kg
m B = 20
kg F =
480 N
θ = 37°
g = 10 m/s2
Ditanyakan: Percepatan dan gaya
kontak.
Perhatikan gambar di bawah ini.
∎ Tinjau Balok A
Karena bidang miring licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja, sehingga resultan gaya
pada sumbu-Y tidak perlu diuraikan.
ΣFX = ma
F – wA sin θ – FBA = mAa
F – mAg sin θ – FBA = mAa............... Pers. (1)
∎ Tinjau Balok B
ΣFX = ma
FAB – wA sin θ = mBa
FAB – mBg sin θ = mBa
FAB = mBa + mBg sin θ.............. Pers. (2)
Karena FAB = FBA, maka kita dapat mensubtitusikan persamaan (2) ke dalam persamaan
(1) sebagai berikut.
F – mAg sin θ – (mBa + mBg sin θ) = mAa
F – mAg sin θ – mBa – mBg sin θ = mAa
F – mAg sin θ – mBg sin θ = mAa + mBa
F – g sin θ(mA + mB) = (mA + mB)a
a = [F – g sin θ(mA + mB)]/(mA + mB)
a = [F/(mA + mB)] – g sin θ ..............Pers. (3)
Dengan mensubtitusikan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke dalam persamaan
(3), maka kita peroleh besar percepatan kedua balok sebagai berikut.
a = [480/(40 + 20)] – (10) sin 37°
a = (480/60) – (10)(0,6)
a=8–6
a = 2 m/s2
Jadi, besar percepatan kedua balok adalah 2m/s2. Untuk menentukan gaya kontak
antara balok A dan B, kita subtitusikan nilai percepatan yang kita peroleh ke dalam
persamaan (2) sebagai berikut.
FAB = mBa + mBg sin θ
FAB = (20)(2) + (20)(10)(sin sin 37°)
FAB = 40 + (200)(0,6)
FAB = 40 + 120
FAB = 160 N
Dengan demikian, besar gaya kontak antara balok A dan balok B adalah 160 N.
TERIMA KASIH