Anda di halaman 1dari 20

Standar Kompetensi :

Menjelaskan struktur dan


fungsi organ manusia,
kelainan dan/atau penyakit
yang mungkin terjadi serta
implikasinya pada
salingtemas

Kompetensi Dasar :
Menjelaskan keterkaitan
antara struktur, fungsi, dan
proses yang meliputi
pembentukan kelamin,
ovulasi, menstruasi, dan
pemberian ASI, serta
kelainan yang terjadi pada
sistem reproduksi

Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses pembentukan
gamet atau sel kelamin. Sel gamet terdiri dari
gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di
testis dan gamet betina (ovum) yang dihasilkan di
ovarium. Terdapat dua jenis proses pembelahan
sel yaitu mitosis dan meiosis

Mitosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2


anakan tetapi tidak terjadi reduksi kromosom
Meiosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2

anakan dengan adanya reduksi kromosom


Pada pembelahan mitosis menghasilkan sel baru yang
jumlah kromosomnya sama persis dengan sel induk yang
bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom,
sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru

hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.

Gametogenesis terdiri 4 tahap :


Perbanyakan
Pertumbuhan
Pematangan
Perubahan bentuk

Gametogenesis ada dua yaitu


1) Spermatogenesis
2) Oogenesis.

1. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan
sel spermatozoa yang terjadi di organ kelamin

(gonad) jantan yaitu testis tepatnya di tubulus


seminiferus.

Pada proses spermatogenesis terjadi proses-proses


dalam istilah sebagai berikut :
1) Spermatositogenesis (spermatocytogenesis) adalah
tahap awal dari spermatogenesis yaitu peristiwa
pembelahan spermatogonium menjadi spermatosit
primer (mitosis),
selanjutnya spermatosit
melanjutkan pembelahan
secara meiosis menjadi
spermatosit sekunder
dan spermatid. Istilah ini
biasa disingkat spermatid.

2). Spermiogenesis (spermiogensis) adalah peristiwa perubahan


spermatid menjadi sperma yang dewasa.Spermiogenesis
terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama
2 hari. Terbagi menjadi tahap 1) Pembentukan golgi,
axonema dan kondensasi DNA, 2) Pembentukan cap
akrosom, 3) pembentukan bagian ekor, 4) Maturasi, reduksi
sitoplasma difagosit oleh sel Sertoli.

3).

Spermiasi (Spermiation) adalah peristiwa pelepasan sperma


matur dari sel sertoli ke lumen tubulus seminiferus selanjutnya
ke epididimidis. Sperma belum memiliki kemampuan bergerak
sendiri (non-motil). Sperma non motil ini ditranspor dalam
cairan testicular hasil sekresi sel Sertoli dan bergerak menuju
epididimis karena kontraksi otot peritubuler. Sperma baru
mampu bergerak dalam saluran epidimis namun pergerakan
sperma dalam saluran
reproduksi pria bukan karena
motilitas sperma sendiri
melainkan karena kontraksi
peristaltik otot saluran.

Hormon - Hormon Yang Berperan Dalam proses


Spermatogenesis
Kelenjer hipofisis menghasilkan hormon peransang folikel
(Folicle Stimulating Hormon/FSH) dan hormon lutein
(Luteinizing Hormon/LH).
LH merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon
testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron
memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP
(Androgen Binding Protein) yang akan memacu
spermatogonium untuk memulai spermatogenesis.
Hormon pertumbuhan, secara khusus meningkatkan
pembelahan awal pada spermatogenesis.

2. Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel
telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis
dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel
telur yang disebut oogonia (tunggal:
oogonium).

Hormon - Hormon Yang Berperan Dalam proses Oogenesis


Pada wanita usia reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh aktifnya
aksis hipothalamus-hipofisis-ovarium.
Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH (gonadotropin releasing
hormone) yang menstimulasi hipofisis mensekresi hormon FSH
(follicle stimulating hormone) dan LH (lutinuezing hormone).
FSH dan LH menyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga
terjadi sekresi hormon estrogen dan progesteron. LH
merangsang korpus luteum untuk menghasilkan hormon progesteron
dan meransang ovulasi.
Pada masa pubertas, progesteron memacu tumbuhnya sifat kelamin
sekunder.
Hormon prolaktin merangsang produksi susu.

Menstruasi
Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah
perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi
secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon
reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron.

Siklus menstruasi dibagi atas empat fase :


a) Fase menstruasi : Yaitu,
luruh dan dikeluarkannya
dinding rahim dari tubuh.
Hal ini disebabkan
berkurangnya kadar

hormon seks. Hal ini secara


bertahap terjadi
pada hari ke-1 sampai 7.

b)

Fasepraovulasi : ovum dalam ovarium

yang dipicu oleh peningkatan kadar


estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap

pada hari ke-7 sampai 13.


c) Fase ovulasi : Masa subur atau Ovulasi adalah suatu
masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur
yang matang siap untuk dibuahi. menurut beberapa
literatur, masa subur adalah 14 hari sebelum haid
selanjutnya.

d) Fase pascaovulasi : Yaitu, masa kemunduran ovum bila


tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi kenaikan
produksi progesteron sehingga endometrium menjadi
lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang.

Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam


tubuh akan berulang dan terjadi fase menstruasi kembali.

Felis Domestica
Dera Dwi Ardita
Dimas Alfiansyah F
Idoh Faridoh
Laila Indar K
Solihatul Afiah

Anda mungkin juga menyukai