Makalah Teknik Peledakan
Makalah Teknik Peledakan
( Blasting Materials )
A.
dan
perubahan
besar
pada
2
panas, benturan, gesekan atau ledakan
awal akan mengalami suatu reaksi
kimia eksotermis sangat cepat dan hasil
reaksinya sebagian atau seluruhnya
berbentuk
gas
disertai
panas
dan
mengakibatkan
tekanan
disekitarnya.
4. Menurut Berta G., 1990.
Bahan Peledak adalah suatu
bahan
atau
campuran
yang
dapat
3
tekanan yang sangat tinggi, diikuti efek
mekanik, visual, dan akustik yang
sangat tinggi.
5. Menurut Keppres RI No. 5 Tahun 1988.
Bahan Peledak adalah bahan
atau zat yang berbentuk padat, cair atau
campurannya, yang apabila dikenai
suatu aksi berupa panas, benturan atau
gesekan akan berubah secara kimiawi
menjadi zat-zat ain yang sebagian besar
atau seluruhnya berbentuk gas, dan
perubahan tersebut berlangsung dalam
waktu yang sangat singkat, disertai efek
panas dan tekanan yang sangat tinggi.
B. Klasifikasi Bahan Peledak Industri
Secara praktis, bahan peledak (BP)
adalah
kumpulan
mampu
mengurai
bahan
dengan
kimia
cepat
yang
dan
4
kerja mekanis ke sekelilingnya. Agar dapat
dipakai dengan aman, Bahan peledak harus
mempunyai stabilitas kimia yang baik
pada berbagai kondisi seperti, gesekan,
impak, atau panas. Secara umum Bahan
peledak
dapat
didefinisikan
sebagai
pertambangan
melakukan
pengolahan,
bahan
sesuai
dengan
5
keinginan, berikuti ini klasifikasi bahan
peledak industry.
1. Bahan Peledak Kuat
Berdasarkan fungsinya
bahan-bahan
disertai
pelepasan
atau
dalam
suatu
bahan
6
terbentuknya N02 (nitrogen oxide)
atau CO (carbon monoxide).
c. Antacids
Antacid
ditambahkan
dalam
stabilitas
pada
penyimpanan.
d. Penyerap (absorbents)
Absorbent
digunakan
waktu
apabila
padat
menjadi
fase
gas.
membangkitkan
(shock
gelombang
7
kejut
sehingga
dapat
wave)
menghasilkan
efek
penghancuran
(shattering effect).
Contohnya
: Blasting
gelatine,
black
blasting
8
1. Grade A adalah black blasting powder
yang
mengandung
saltpeter
atau
blasting
akan
semakin
cepat
memiliki
sifat
deflagrasi
atau
Sifat reaksi
9
deflagrasi, yaitu tidak menghasilkan
gelombang kejut (shock wave) sehingga
efek yang
ditimbulkan hanya
efek
C.
10
a) Bahan peledak mengandung AN. NG
dan wood pulp (SG), yang perlu
dihitung berapa perbandingan setiap
bahan dalam campuran. Apabila
persamaan reaksinnya diketahui maka
dapat dihitung sebagai berikut :
a AN + b NG + c SG =
d CO2 + e H2O + f N2
atau
11 NH4NO3 + 2 C3H5(NO3) 3 + C6H10O5 = 12
CO2 + 32 H2O + 14 N2
Substitusikan berat molekul untuk
setiap senyawa.
11(80) + 2(227) + 1(162) =
12(44) + 32(18) + 14(28)
1496 g = 1496 g
11
AN = 100 x (880/1496) = 58,8
%
NG = 100 x (454/1496) = 30,4
%
SG = 100 x (162/1496) = 10,8
%
12
Co
Ho
No
Oo
AN
5.00 X
2.50
3.75
FO
14.80Y
(5.00 +
2.50
3.75
7.10
14.80Y)
Total
1.00
7.10
13
Y = 0,055 (5,5% FO)
X = 0,945 (94,5% AN)
Contoh berapa campuran ANFO
dengan oxygen balance nya :
1. 94,5% AN 5,5% FO (zero
oxygen balance)
3 NH4NO3 + CH2 = 7 H2O +
CO2 + 3 N2 + 480 Kcal/kg
2. 92,0% AN 8,0% FO (fuel
exess)
2 NH4NO3 + CH2 = 5 H2O +
CO + 2N2 + 810 Kcal/kg
3. 96,6% AN 8,4% FO (fuel
shartage)
5 NH4NO3 + CH2 = 11 H2O +
CO2 + 4 N2 + 2 NO + 600
Kcal/kg
14
D.
peledak
seiring
dengan
derajat
Densitas
Densitas secara umum adalah
angka yang menyatakan perbandingan
berat per volume. Pernyataan densitas
pada
bahan
peledak
dapat
15
a. Densitas bahan peledak adalah berat
bahan peledak per unit volume
dinyatakan dalam satuan gr/cc.
b. Densitas pengisian (loading density)
adalah berat bahan peledak per
meter kolom lubang tembak (kg/m).
c. Cartridge count atau stick count
adalah jumlah cartridge (bahan
peledak berbentuk pasta yang sudah
dikemas) dengan ukuran 1 x 8
di dalam kotak seberat 50 lb atau
140
dibagi
berat
jenis
bahan
peledak.
Densitas
bahan
peledak
bahan
peledak
yang
16
Bila diharapkan fragmentasi hasil peledakan
berukuran
peledak
kecil-kecil
dengan
diperlukan
densitas
tinggi,
bahan
bila
ledak
berbentuk
silinder
yang
17
c. Bila digunakan ANFO dengan densitas 0,80
gr/cc, maka volume ANFO per meter
ketinggian lubang = 6.536 gr/m = 6,53
kg/m
Tabel 1
Densitas pengisian untuk berbagai diameter
lubang ledak dan
densitas bahan peledak dalam kg/m
Diame
ter
Luban
g
Ledak
m In
m ch
i
7 3.
6 0
0
8 3.
9 5
0
1 4.
0 0
2 0
1 4.
0 2
8 5
1 4.
0.
80
0.
85
0.
90
1.
00
1.
15
1.
20
1.
25
3.
18
3.
63
3.
86
4.
08
4.
54
5.
22
5.
44
5.
63
4.
35
4.
98
5.
29
5.
60
6.
22
7.
15
7.
47
7.
78
5.
72
6.
54
6.
95
7.
35
8.
17
9.
40
9.
81
10
.2
6.
41
7.
33
7.
79
8.
24
9.
16
8.
8.
9.
10
10
.9
9
12
11
.4
7.
10
.5
4
11.
12
18
1
4
1
2
1
1
2
7
1
3
0
1
4
0
1
5
2
1
5
9
1
6
5
1
7
8
1
8
7
2
0
3
2
1
5
0
4.
7
5
5.
0
0
5.
1
3
5.
5
0
6.
0
0
6.
2
5
6.
5
0
7.
0
0
7.
3
8
8.
0
0
8.
2
14
8.
05
8.
87
9.
29
10
.7
8
12
.7
0
13
.9
0
14
.9
7
17
.4
2
19
.2
3
22
.6
6
24
.2
17
68
19
.2 74
1
9. 9. 10 11. 13
20 77 .3 50 .2
5
2
10 10 11. 12 14
.1 .7 40 .6 .5
3
7
7
7
10 11. 11. 13 15
.6 28 5
.2 .2
2
7
6
12 13 13 15 17
.3 .0 .8 .3 .7
2
8
5
9
0
14 15 16 18 20
.5 .4 .3 .1 .8
2
2
3
5
7
15 16 17 19 22
.8 .8 .8 .8 .8
8
8
7
6
3
17 18 19 21 24
.11 .1 .2 .3 .5
8
4
8
9
19 21 22 24 28
.9 .1 .4 .8 .6
1
5
0
8
2
21 23 24 27 31
.9 .3 .7 .4 .5
7
4
2
6
8
25 27 29 32 37
.8 .5 .1 .3 .2
9
1
3
7
2
27 29 31 34 39
.7 .4 .1 .6 .8
.2
5
18
.8
0
15
.2
0
15
.9
3
18
.4
7
21
.7
8
23
.8
3
25
.6
6
29
.8
6
32
.9
6
38
.8
4
41
.5
.7
14
.3
15
.8
16
.5
19
.2
22
.6
24
.8
26
.7
31
.1
34
.3
40
.4
43
.3
19
0
2
2
9
2
5
1
2
7
0
2
7
9
2
8
6
3
1
1
3
4
9
3
8
1
4
3
2
5
9.
0
0
9.
8
8
1
0.
6
3
11
.0
0
11
.2
5
1
2.
2
5
1
3.
7
5
1
5.
0
0
1
7.
0
0
5
28
.8
3
34
.6
4
40
.0
8
1
32
.9
5
39
.5
8
45
.8
0
4
35
.0
1
42
.1
6
48
.6
7
7
37
.0
7
44
.5
3
51
.5
3
4
41
.1
9
49
.4
8
57
.2
6
3
47
.3
7
56
.9
0
65
.8
4
6
49
.4
2
59
.3
8
68
.7
1
42
.8
0
44
.9
7
53
.1
8
48
.9
1
51
.3
9
60
.7
7
51
.9
7
54
.6
1
64
.5
7
55
.0
2
57
.8
2
68
.3
7
61
.1
4
64
.2
4
75
.9
6
70
.3
1
73
.8
8
87
.3
6
73
.3
6
77
.0
9
91
.1
6
76
.4
66
.9
6
76
.5
3
81
.3
1
86
.1
0
95
.6
6
11
0.
01
11
4.
79
11
9.
5
79
.8
1
91
.2
1
96
.9
1
10
2.
61
11
4.
01
13
1.
11
13
6.
81
14
2.
5
10
2.
60
11
7.
26
12
4.
59
13
1.
92
14
6.
57
16
8.
56
17
5.
89
18
3.
3
51
.4
61
.8
71
.5
80
.3
94
.9
Setelah
diketahui
muatan
20
bahan
Untuk
menunjukkan
itu
densitas
dibuat
tabel
pengisian
yang
dengan
Sensitifitas
Sensitifitas
adalah
sifat
yang
yang
diperlukan.
Sifat
peledak bervariasi
sensitif
tergantung
21
bahan
pada
berjarak
gabungkan
1,1
keduanya
D,
kemudian
menggunakan
(disebut
Donor),
kemudian
ledakkan.
d. Apabila bahan peledak yang satunya lagi
(disebut Aseptor) turut meledak, maka
dikatakan bahwa bahan peledak tersebut
22
sensitif; sebaliknya, bila tidak meledak
berarti bahan peledak tersebut tidak
sensitif.
KARTON
DETONATOR
AIR GAP
BAHAN PELEDAK
ASEPTOR
1,1D
BAHAN PELEDAK
DONOR
23
dalam lubang ledak. Oleh sebab itu ANFO
disebut bahan peledak peka (sensitif)
terhadap primer atau peka primer.
3.
Ketahanan
Terhadap
Air
(Water
Resistance)
Ketahanan bahan peledak terhadap
air adalah ukuran kemampuan suatu bahan
peledak untuk melawan air disekitarnya
tanpa kehilangan sensitifitas atau efisiensi.
Apabila suatu bahan peledak larut dalam air
dalam waktu yang pendek (mudah larut),
berarti
bahan
dikatagorikan
peledak
mempunyai
tersebut
ketahanan
yang
terhadap
air
mempunyai
buruk
ketahanan
adalah
ANFO,
24
peledak berbentuk cartridge sangat baik
daya tahannya terhadap air. Apabila di
dalam lubang ledak terdapat air dan akan
digunakan
ANFO
sebagai
bahan
secara
kimia
dan
tetap
yang
mempercepat
25
dingin, kelembaban, kualitas bahan baku,
kontaminasi, pengepakan, dan fasilitas
gudang
bahan
peledak.
Tanda-tanda
kristalisasi,
dan
penambahan
penambahan
densitas.
Karakteristik
Gas
(Fumes
Characteristics)
Detonasi
bahan
peledak
akan
26
gas-gas tersebut perlu mendapat perhatian
khusus, yaitu dengan sistem ventilasi yang
memadai; sedangkan di tambang terbuka
kewaspadaan ditingkat-kan bila gerakan
angin yang rendah.
Diharapkan
bahan
peledak
dari
detonasi
komersial
suatu
tidak
waktu
tunda
(delay
time
27
f. Kemungkinan adanya reaksi antara
bahan peledak dengan batuan (sulfida
atau karbonat).
Fumes
hasil
peledakan
suatu
bahan
peledak
ketika
28
Beberapa karakter detonasi yang penting
diketahui meliputi:
1. Kekuatan (strength) Bahan Peledak
Kekuatan
bahan
peledak
tergantung
pada
campuran
tentang
kekuatan
bahan
29
1) Energi panas maksimum bahan
peledak teoritis didasarkan pada
campuran kimawinya.
2) Energi
per
unit
berat
bahan
per
unit
volume,
AWSHANDAK
Densitas
3) ABSANFO = 373 kj/gr x 0,85 gr/cc =
317 kj/cc
30
d. Kekuatan Volume Relatif (Relative
Bulk Strength atau RBS) adalah
kekuatan suatu bahan peledak curah
(bulk) dibanding ANFO
2. Kecepatan
Detonasi
(Detonation
Velocity)
Kecepatan
detonasi
disebut
tidak
terkurung
(unconfined
detonation velocity).
Kecepatan detonasi terkurung
adalah ukuran kecepatan gelombang
detonasi
(detonation
wave)
31
yang
detonasi
apabila
bahan
diledakkan
Karena
digunakan
kecepatan
tersebut
keadaan
peledak
dalam
pengurungan
peledak
peledak
dalam
bahan
bahan
umumnya
keadaan
tertentu,
detonasi
terbuka.
maka
dalam
derajat
harga
keadaan
detonasi
bahan
energy)
yang
mampu
32
tinggi (sifat shattering effect) dan pada
batuan lemah dipakai bahan peledak
yang kecepatan detonasinya rendah (sifat
heaving effect).
Nilai
kecepatan
detonasi
detonasi
tidak
terkurung
peledak
komersial
bervariasi
diameter
dikurangi
33
dapat berlangsung, diameter ini disebut
Diameter Kritis atau Critical Diameter.
Kecepatan
detonasi
bahan
34
35
Gambar 2. Penurunan kecepatan detonasi
ANFO akibat kandungan air
3. Tekanan Detonasi (Detonation Pressure)
Tekanan
detonasi
adalah
fungsi
dari
kecepatan
36
a.
Foto proses detonasi
Bagian-bagian dari proses detonasi
b.
PD e x VoD x Up
Up 0,25 x VoD
PD
e x VoD 2
4
Dimana :
PD
re
VoD
37
3.700 m/s, bila dihitung dengan cara di
atas, akan memiliki tekanan detonasi
(PD) = 2.900 MPa.
4. Tekanan Pada Lubang Ledak (Borehole
Pressure)
Gas
hasil
detonasi
bahan
dihasilkan
peledakan
akan
akan
menghasilkan
jarak
38
lemparan
hasil peledakan
F.
peledak
dapat
diklasifikasikan
Explosive)
39
Senyawa dalam bahan peledak
mekanis akan segera bereaksi dan
berubah menjadi gas akibat suatu
elemen panas yang dimasukkan ke
dalam bahan peledak tersebut. sebagai
contoh cardox, yaitu bahan peledak
yang terdiri dari suatu tabung atau
kelongsong dengan suatu penutup yang
mudah retak (repture disk) yang berisi
CO2 cair jika elemen pemanas ada di
dalam kelongsong dinyalakan maka
tekanan CO2 mengembang sehingga
penutup akan pecah dan gas yang
terbentuk
akan
memenuhi
lubang
Peledak
Kimia
(Chemical
Explosive)
Bahan
berdasarkan
peledak
kecepatan
kimia,
reakisinya
40
a. Bahan peledak kuat yaitu bahan
peledak yang mempunyai kecepatan
reaksi sangat tinggi yaitu 5.000
24.000 psi.
b. Bahan peledak lemah yaitu bahan
peledak yang mempunyai kecepatan
reakisinya rendah, yaitu kurang dari
5.000 fps (dari beberapa inch
sampai beberapa feet per detik)
3. Bahan Peledak Nuklir
kimia
yang
tidak
41
dapat diledakkan oleh detonator (blasting
capsule) nomor 8. Agen peledakan disebut
juga
dengan
nama
Nitrocarbonitrate,
misalnya
ferrosilicon,
maupun
alumunium
sebagai
atau
bahan
penanganannya
murah.
Agen
secara
tepat
sifat
agen
42
berubah tergantung dari ukuran butir
bahan,
densitas,
(confined
derajat
degree),
pengurungan
diameter
muatan,
akan
spesifikasinya
sesuai
normal,
termasuk
mencantumkan
dengan
kondisi
batas
waktu
kadaluarsanya.
1. Ammonium Nitrat (AN)
Ammoniun
nitrat
(NH4NO3)
nitrat
adalah
zat
43
dibakar. Sebagai penyuplai oksigen,
maka apabila suatu zat yang mudah
terbakar dicampur dengan AN akan
memperkuat
intensitas
proses
atmosfir
hanya
mengandung
nitrat
tidak
rendah.
44
Walaupun banyak tipe-tipe AN yang
dapat
digunakan
sebagai
agen
sehingga
komposisi
tipe
dapat
membentuk
ANFO.
Sifat-sifat
Mikroporositas
:
15%,
makro
plus
45
Bervariasi tergantung temperatur, yaitu:
5C tingkat kelarutan 57,5% (berat),
30C tingkat kelarutan 70% (berat),
10C tingkat kelarutan 60% (berat),
40C tingkat kelarutan 74% (berat), dan
20C tingkat kelarutan 65,4% (berat)
1. ANFO
ANFO
ammoniun
adalah
nitrat
singkatan
(AN)
sebagai
dari
zat
46
pengoksida dan fuel oil (FO) sebagai bahan
bakar. Setiap bahan bakar berunsur karbon,
baik berbentuk serbuk maupun cair, dapat
digunakan
sebagai
pencampur
dengan
1950-an
di
Amerika
masih
b.
batubara
dengan
AN
sulit
47
c.
d.
Debu
serbuk
batubara
berbahaya
b.
Mempunyai
titik
bakar
rendah,
berbahaya
ketika
dilakukan
48
Penggunaan solar sebagai bahan
bakar lebih menguntungkan dibanding jenis
FO yang karena beberapa alasan, yaitu:
a.
b.
c.
d.
memperlihat-kan
butiran AN
49
kekuatan bahan peledak dan meminimumkan
fumes. Artinya pada komposisi ANFO yang
tepat dengan AN = 94,3% dan FO = 5,7%
akan
diperoleh
zero
oxygen
balance.
reaksi
peledakan
dengan
FO
atau
underfuelled
akan
50
Agar diperoleh perbandingan berat komposisi
yang tepat antara FO dengan AN, dapat
digunakan Tabel 2 yang menggunakan solar
berdensitas 0,80 gr/cc sebagai bahan bakar.
Tabel 2
Jumlah kebutuhan FO untuk memperoleh
ANFO
Dengan
memvariasikan
kebutuhan
51
yang diperlukan untuk dicampur dengan
sejumlah AN.
Di Indonesia perusahan bahan peledak
yang sudah memproduksi ANFO (bukan
hanya AN) adalah PT. Dahana dengan merk
dagang Danfo dan
PT. Pindad dengan merk dagang Panfo.
2. Slurries (Watergels)
Istilah Slurries dan Watergel adalah
sama artinya, yaitu campuran oksidator,
bahan bakar, dan pemeka (Sensitizer) di
dalam media air yang dikentalkan memakai
gums,
semacam
perekat,
sehingga
yang
mempunyai
ketahanan
52
bahan peledak atau bukan bahan peledak
yang diaduk dalam 15% media air.
Tabel 3
Contoh Jenis Bahan Peledak Watergel
Agen
peledakan
slurry
yang
53
terhadap detonator (non-cap sensitive).
Sedangkan slurry yang mengandung bahan
pemeka dari jenis bahan peledak, seperti
TNT, maka akan peka terhadap terhadap
detonator (cap sensitive). Oleh sebab itu,
jenis
slurry yang
disebutkan terakhir
explosive)
dan
peka
terhadap
detonator.
Slurry
pada
umumnya
dikenal
slurry,
TNT
slurry,
atau
54
matrik minyak hidrokarbonat. Perbedaan
ukuran butir oksidator bahan peledak dapat
dilihat pada Tabel 4. Emulsi ini disebut tipe
air-dalam-minyak
(water-in-oil
fase
emulsi.
Dengan
Ukuran, mm
ANFO
2,000
Dinamit
0,200
Slurry
0,200
Bentuk
Semua
padat
Semua
padat
Padat /
liquid
VoD, m/s
3200
4000
3300
55
Emulsi
0,001
Liquid
adalah
kadang-kadang
Glass
Microballons
ditambah
pula
dan
dengan
memperlihatkan
produksi emulsi,
pola
urutan
5000 6000
56
Konsistensi sifat bahan peledak tergantung
pada karakteristik ketahanan fase emulsi dan
efek emulsi tersebut terhadap adanya perbahan
viskositas yang merupakan fungsi daripada
waktu penimbunan.
FASE LARUTAN
OKSIDA
FASE
MINYAK
EMULSIFIER
- MICRO BALLONS
- ALUMINIUM
TRUCK MMU
TANGKI
PENGADUK
EMULSI
- MICRO BALLONS
- AGEN GASSING
- ALUMINIUM
PENGISIAN
LANGSUNG KE
LUBANG LEDAK
BLENDER
PEMBENTUKAN
CARTRIDGE
PENDINGINAN
PENGEPAKAN
a. EMULSI KEMASAN
(CARTRIDGE)
AGEN
GASSING
BAHAN PELEDAK
EMULSI DINGIN SIAP
POMPA DIANGKUT
TANGKI JARAK JAUH
EXPLOSIVE
POMPA
DANGER
LUBANG
LEDAK
AGEN
GASSING
POMPA
LUBANG
LEDAK
b. EMULSI CURAH
(BULK)
57
bahan galian, baik pemakaian dalam bentuk
kemasan
cartridge
maupun
langsung
berbasis
emulsi
dari
beberapa
58
4. Bahan Peledak Heavy ANFO
Bahan
peledak
heavy
ANFO
dengan
perbandingan
yang
Dari
dipompakan
tangki
ke
bak
tersebut
emulsi
truk
Mobile
59
Mixer/Manufacturing Unit (MMU) yang
biasanya memiliki tiga kompartemen.
Emulsi dipompakan ke salah satu
kompartemen bak, sementara pada dua
kompartemen bak yang lainnya disimpan
ammonium nitrat dan solar. kemudian
MMU meluncur ke lokasi yang akan
diledakkan. Tabel 6 beberapa merk dagang
dan karakteristik heavy ANFO.
Tabel 6
Jenis Bahan Peledak Berbasis Emulsi
60
utama
dari
bahan
61
kadang ditambah juga ammonium atau
sodium nitrat. Nitrogliserin merupakan zat
kimia berbentuk cair yang tidak stabil dan
mudah
meledak,
sehingga
diinginkan
pengangkutannya.
dan
keamanan
dalam
62
Bahan peledak ini mempunyai sifat
plastis yang konsisten (seperti lempung atau
dodol), berkekuatan (strength) yang tinggi,
densitas tinggi, dan ketahanan terhadap air
sangat
baik,
sehingga
dapat
digunakan
(dibungkus) oleh
kertas
beberapa
produk
bahan
63
64
peledak ini harus lulus beberapa tahapan uji
keselamatan
yang
ketat
sebelum
kedalam
permitted
peledak
permissible
berbasis
dengan
garam
menekan
temperature
saat
65
NG.
permissible
yang
dapat
peledakan
tersebut tergantung
ini
biasanya
dibuat
dengan
sodium
nitrat
serta
ammonium
66
mempunyai daya pendinginan yang besar,
bahkan lebih besar dibanding dengan
pencampuran yang pertama. ICI- Explosive
membuat
bahan
peledak
permissible
powder
atau
gunpowder
67
digunakan baik untuk keperluan militer
maupun penambangan. Komposisi black
powder adalah serbuk batubara, garam, dan
belerang. Bahan peledak ini terbakar cepat
sekali, bisa mencapai kecepatan rambat 100
10 detik per meter atau 60 meter per detik
pada kondisi terselubung, tetapi tidak bisa
meledak. Oleh sebab itu black powder
diklasifikasikan sebagai bahan peledak
lemah (low explosive). Kapabilitas black
powder sangat dipengaruhi oleh cuaca yang
memperburuk
kemampuan
bakarnya.
utama
pertambangan
dalam
setelah
industri
diketemukan
68
sumbu api atau sumbu bakar atau safety
fuse untuk peledakan dengan menggunakan
detonator biasa. Untuk keperluan militer,
black powder digunakan sampai sekarang
sebagai mesiu di dalam selongsong peluru
yang berfungsi sebagai pelontar proyektil
peluru (propellant) dan juga digunakan
pada berbagai keperluan piroteknik.
H.
tersebut
mempengaruhi
dilakukan
kualitas
bahan
yang
kimia
awal
terjadinya
proses
detonasi.
Proses
dekomposisi
69
bahan
Pembakaran
adalah
reaksi
mengisolasi
material
yang
70
Deflagrasi adalah proses kimia
eksotermis di mana transmisi dari reaksi
dekomposisi
didasarkan
pada
Contohnya
pada
reaksi
Ledakan
menurut
71
Berthelot,
yang
mempunyai
sangat
menghasilkan
sangat
besar
gas
kecepatan
tinggi,
sehingga
dan
temperatur
yang
semuanya
72
membangun ekspansi gaya yang sangat
besar pula. Kecepatan reaksi yang
sangat tinggi tersebut menyebarkan
tekanan
panas
ke
seluruh
zona
proses
ini
berlangsung
terus
rambat
reaksi
pada
menjadi
wave
dapat
menimbulkan
sangat
penting
di
dalam
73
menentukan jarak aman (safety distance)
antar lubang. Contoh proses detonasi terjadi
pada jenis bahan peledakan antara lain:
TNT
: C7H5N3O6 1,75CO2 +
7H2O + 3N2
NG
+ 1,5N2 + 0,25O2
NG + AN : 2C3H5N3O9 + NH4NO3
6CO2 + 7H2O + 4N4 +O2
Dengan mengenal reaksi kimia
pada peledakan diharapkan peserta akan
lebih hati-hati dalam menangani bahan
peledak kimia dan mengetahui nama-nama
gas hasil peledakan dan bahayanya.
I.
74
memperoleh efek tertentu kadang ditambah
zat-zat sensitizer seperti Na, Al, Ca dan
sebagainya. Suatu bahan peledak tidak
harus
mengandung
material
explosive
yang
berbeda,
yaitu
sebagai
ialah
alat-alat
diperlukan
untuk
menguji
menyalakan
rangkaian
yang
dan
peledakan,
Peralatan
peledakan
antara lain :
a.
Blasting
listrik
Machine
DC),
(sumber
beserta
Ohm
energi
meter
75
(penguji tahanan rangkaian), Rheostat
b.
c.
untuk peledakan).
Kabel utama (Bus Wire, Leading Wire),
yaitu
kabel
blasting
yang
machine
menghubungan
ke
rangkaian
peledakan listrik.
Peledakan dengan menggunkan arus
istrik searah (DC) sebagai sumber tenaga,
dihasilkan dari blasting machine. Arus
listrik berfungsi membangkikan panas yang
dapat menyalakan detonator, kemudian
detonator akan meledakkan primer dimana
terdapat isian
2. Perlengkapan
Peledakan
(Blasting
Accessories)
Perlengkapan peledakan (Blasting
Accessories atau Blasting Supplies) ialah
material yang diperlukan untuk membuat
rangkaian peledakan sehingga isian bahan
peledak dapat dinyalakan. Perlengkapan
76
bahan peledak hanya dapat dipakai untuk
satu kali penyalaan saja. Perlengkapan
peledakan antara lain :
a.
Detonator
1) Detonator listrik (Electric Blasting
Caps (EBC)).
Ada dua macam yaitu detonator
seketika (Instantaneous EBC) dan
detonator tunda (Delayed EBC).
2) Detonator biasa (Plain/Ordinary
b.
Detonator).
Digunakan dengan sumbu api.
3) Kabel listrik (Connecting Wire)
4) Insulator tape
Sumbu api (Safety Fuse)
Sumbu Api (Safety Fuse) dengan
perlengkapannya antara lain igniter
cord, igniter cord connector.
c.
K.
77
Bahan peledak adalah material
yang tidak stabil secara kimia atau
energikal,
atau
pengembangan
dapat
menghasilkan
mendadak
dari
bahan
m/s,
sedangkan
low
explosive
keperluan
sipil/komersil.di
dalam
militer
dan
militer
bahan
peperangan
,melukai
78
di gunakan yaitu bom,napalm,granat,dan
sebagainya. Namun di dalam sipil/komersil
bahan peledak di gunakan dalam pemakaian
industri pertambangan,kontruksi,dll.
Di dalam militer,bahan peledak
yang
di
miliki
suatu
berpengaruh terhadap
Negara
sangat
kekuatan militer
Amerika
terkenal
dengan
adikuasa
karena
perlengkapan
79
banyak tenaga kerja yang di butuhkan ?
berapa lama waktu yang di perlukan ?
tentunya memerlukan tenaga kerja dan
waktu yang sangat banyak dan tingkat
keselamatan kerjapun tidak terjamin. Beda
halnya apabila kita menggunakan bahan
peledak dalam pertambangan. Tenaga kerja
dan waktunya pun relatif lebih sedikit dan
keselamatan tenaga kerjapun lebih terjamin.
Namun
penyalahgunaan
bahan
dalam
mencari
Mencari
ikan
ikan
sampai
dengan
80
akan tetapi bahan peledak di ciptakan untuk
membantu pekerjaan kita yang bersifat
positif sehingga pekerjaan menjadi lebih
ringan
Karena
jika
kita
DAFTAR PUSTAKA
Angga Juner. 2011. Bahan Peledak. Website :
http://angghajuner.blogspot.com/2011/
10/bahan-peledak.html. Diakses pada
hari Jumat, 5 April 2013
Himato UNP. 2011. Pengenalan Bahan
Peledak. Website :
http://himatto.wordpress.com/2011/05/
22/pengenalan-bahan-peledak/#more51. Diakses pada hari sabtu, 6 April
2013
81
Nafarin, Akhmad. 2011. Klasifikasi Bahan
Peledak. Web :
http://www.genborneo.com/2011/06/kl
asifikasi-bahan-peledak.html. Diakses
pada hari Jumat, 5 April 2013
Suyitno. 2011. Pengetahuan Dasar Bahan
Peledak Komersil. Website :
http://suyitno01.wordpress.com/pertam
bangan/peledakanblasting/pengetahuan-dasar-bahanpeledak-komersil/. Diakses Pada Hari
Jumat, 5 Mei 2013
Yusuf, Welly. 2012. Fungsi Bahan Peledak.
Website :
http://www.pantonanews.com/2989fungsi-bahan-peledak. Diakses Pada
Hari Jumat, 5 Mei 2013