Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ETIKA PROFESI

Undang-Undang Tenaga Kesehatan

Oleh:
Kelompok/Tingkat : 2/3A
Nata Wisesa Rahmah
(1203000011)
Dini Mabruroh
(1203000014)
Anggi Wiji Lestari
(1203000032)
Idcha Kusma Ristanti
(1203000038)
Rofiatu Sholihah
(1203000039)
Heni Wahyuni
(1203000044)
Yeni Afinda
(1203000047)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI
MALANG
2014

PENDAHULUAN
Dalam UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan yang dimaksud tenaga
kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan, memiliki
pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
memerlukan kewenangan dalam menjalankan pelayanan kesehatan.\
Tenaga kesehatan yang diatur dalam Pasal 2 ayat (2) sampai dengan ayat (8)
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan terdiri dari:
1. Tenaga medis terdiri dari dokter dan dokter gigi;
2. Tenaga keperawatan terdiri dari perawat dan bidan;
3. Tenaga kefarmasian terdiri dari apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker;
4. Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan,
mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian;
5. Tenaga gizi meliputi nutrisionis dan dietisien;
6. Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasiterapis dan
7. terapis wicara;
8. Tenaga keteknisian medis meliputi radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi
elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, othotik prostetik, teknisi tranfusi dan
perekam medis.
Dalam melakukan pelayanan kesehatan terdapat peraturan yang dijadikan sebagai
landasan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan. Peraturan tersebut mengatur tentang
kode etik, standar pelaksanaan pelayanan kesehatan, sanksi sanksi bagi yang melanggar,
dan perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan. Selain itu peraturan tersebut juga mengatur
tentang hak dan kewajiban bagi tenaga kesehatan dan pasien / klien.
Peraturan yang diberlakukan untuk tenaga kesehatan merupakan peraturan yang telah
ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan dengan berdasarkan UU Kesehatan, sehingga
diharapkan tenaga kesehatan dapat menjalankan tugasnya sesuai kode etik dan standar
pelayanan, dan dapat memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk pasien/klien.

ISI PERATURAN
Undang Undang Pasal 23 Nomor 36 Tahun 2009
(1) Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan.

Tenaga kesehatan memiliki hak untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan
bidang keahliannya

(2) Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan


kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.

Tenaga kesehatan memiliki hak untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan siap
mengabdi pada negara untuk melayani masyarakat sesuai dengan keahlian di bidangnya
masing masing dan wajib mematuhi kode etik dan standar profesi masing masing .

(3) Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga


kesehatan wajib memiliki izin dari pemerintah.

Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan tenaga kesehatan harus memiliki surat tanda
registrasi yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai bukti bahwa tenaga kesehatan tersebut
kompeten dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan bidangnya.

(4) Selama memberikan pelayanan kesehatan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dilarang mengutamakan
kepentingan yang bernilai materi.
Selama memberikan pelayanan, tenaga kesehatan tidak diperkenankan untuk membeda
bedakan status sosial dan ekonomi klien / pasien . contoh : (1) Menolak pasien / klien yang
berasal dari keluarga berstatus ekonomi menegah kebawah . (2) Mematok tarif khusus bagi
pasien / klien yang berasal dari keluarga berstatus ekonomi menengah keatas.

(5) Ketentuan mengenai perizinan sebagaimana dimaksud


pada ayat (3) diatur dalam Peraturan Menteri.
Peraturan dan perizinan tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
sudah tercantum dengan jelas di peraturan/keputusan yang dibuat oleh Kementrian
Kesehatan, sehingga semua jenis peraturan dan perizinan tenaga kesehatan sesuai standar
yang diberlakukan.

KESIMPULAN
- Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, sangat penting bagi tenaga kesehatan untuk
mematuhi peraturan perundang undangan. Karena dalam peraturan perundang undangan
tersebut telah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai