Anda di halaman 1dari 3

Pengguna Akhir dalam menjalankan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11

huruf c, wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:


a. berbentuk badan hukum;
b. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
c. memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
d. memiliki tenaga ahli bahan peledak;
e. memiliki kelengkapan persyaratan sebagai badan usaha yang menggunakan
bahan peledak;
f. memiliki gudang tempat penyimpanan bahan peledak;
g. memiliki tenaga Satuan Pengamanan (Satpam);
h. memiliki lokasi peledakan atau penggunaan bahan peledak.
Pengguna Akhir yang usahanya bergerak di bidang non tambang, selain memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib memiliki persyaratan lain,
yaitu:
a. memiliki penunjukan atau perjanjian kontrak dari pemegang proyek;
b. memiliki Kepala Teknik Proyek; dan
c. memiliki Juru Ledak atau Juru Tembak yang bersertifikat yang dikeluarkan oleh
Sat. Gegana Korbrimob Polri.
Pengguna Akhir dalam menjalankan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
huruf c, wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. berbentuk badan hukum;
b. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
c. memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
d. memiliki tenaga ahli bahan peledak;
e. memiliki kelengkapan persyaratan sebagai badan usaha yang menggunakan
bahan peledak;
f. memiliki gudang tempat penyimpanan bahan peledak;
g. memiliki tenaga Satuan Pengamanan (Satpam);
h. memiliki lokasi peledakan atau penggunaan bahan peledak.
A) izin gudang bahan peledak, permohonan rekomendasi diajukan kepada Kapolda
u.p. Dirintelkam dengan dilengkapi persyaratan: Pengguna Akhir, diwajibkan
melengkapi :
a) alasan dan tujuan pendirian gudang;
b) data jumlah dan macam gudang;
c) perincian jumlah dan kapasitas masing-masing gudang;
d) denah atau peta lokasi gudang;
e) gambar konstruksi dan foto gudang;
f) hasil pengecekan lapangan;
2. Pengguna Akhir, diwajibkan melengkapi:
a) fotokopi dokumen perusahaan;
b) fotokopi surat izin gudang;
c) fotokopi surat keputusan pengangkatan Kepala Teknik;

d) fotokopi Sertifikat Juru Ledak atau Tembak;


e) fotokopi Kartu Izin Meledakkan (KIM);
f) data kekuatan Satuan Pengamanan (Satpam);
g) Surat Pernyataan Pengguna Akhir (SPPA);
izin pembelian dan penggunaan bahan peledak, permohonan rekomendasi diajukan
kepada Kapolda u.p. Dirintelkam Polda dengan dilengkapi persyaratan:
1. rincian jenis dan jumlah kebutuhan bahan peledak yang akan dibeli;
2. rencana penggunaan bahan peledak;
3. Surat Pernyataan Pengguna Akhir (SPPA);
4. data Kepala Teknik;
5. data Juru Ledak atau Juru Tembak;
6. fotokopi izin pemilikan, penguasaan dan penyimpanan bahan peledak;
7. fotokopi izin gudang bahan peledak;
8. laporan sisa persediaan atau stock bahan peledak yang dimiliki;
izin pengangkutan bahan peledak dalam 2 (dua) wilayah Polda atau lebih,
permohonan rekomendasi diajukan kepada Kapolda u.p. Dirintelkam Polda dengan
dilengkapi persyaratan:
1. rincian jenis, jumlah bahan peledak yang akan diangkut dan asal-usulnya;
2. penjelasan tentang maksud dan tujuan pengangkutan bahan peledak;
3. jenis alat angkut (darat/laut/udara) yang akan digunakan dan tujuan tempat
pengriman;
4. fotokopi izin asal usul bahan peledak yang akan diangkut;
5. laporan persediaan atau stock bahan peledak yang akan diangkut;

PROSEDUR
-

izin gudang bahan peledak, permohonan ditujukan kepada Kapolri u.p


Kabaintelkam Polri dengan dilengkapi persyaratan:
Pengguna Akhir untuk usaha non tambang, dengan melengkapi:
a) rekomendasi Kapolda setempat;
b) berita acara pemeriksaan lokasi dan konstruksi gudang dari Polri setempat;
c) kelengkapan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf a angka 2;

izin pemilikan, penguasaan dan penyimpanan bahan peledak, permohonan


ditujukan kepada Kapolri u.p. Kabaintelkam Polri, dengan melengkapi:
1. rekomendasi Kapolda;
2. izin gudang;
3. kelengkapan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf b;

izin pembelian dan penggunaan bahan peledak, permohonan ditujukan


kepada Kapolri u.p.. Kabaintelkam Polri, dengan melengkapi:
1. rekomendasi Kapolda;

2. rekomendsi dari Ditjen Mineral, Batubara dan Panas Bumi atau Ditjen Minyak
dan Gas Bumi bagi Pengguna Akhir di wilayah penambangan dan khusus untuk
penambangan batu golongan C dari Dinas Pertambangan Daerah;
3. fotokopi izin gudang bahan peledak;
4. fotokopi izin pemilikan, penguasaan dan penyimpanan bahan peledak;
-

izin pengangkutan dalam 2 (dua) wilayah Polda atau lebih, permohonan


ditujukan kepada Kapolri u.p. Kabaintelkam Polri, dengan melengkapi:
1. rekomendasi Kapolda tempat asal bahan peledak;
2. rekomendasi Kapolda tempat tujuan pengangkutan bahan peledak;
3. berita acara cek fisik bahan peledak yang akan diangkut;
4. kelengkapan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf h;

Anda mungkin juga menyukai