Anda di halaman 1dari 4

Alat permainan merupakan salah satu alat untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan

anak. Yang dimaksud stimulasi disini adalah perangsangan yang datangnya dari lingkungan di luar
individu anak.
Stimulasi dapat juga berfungsi sebagai pengkuat (reinforcement). Contohnya dengan munculnya
seseorang di hadapan anak , misal ibunya, maka akan memberikan kenikmatan dan kesenangan
sehingga anak akan berinisiatif untuk melakukan permainan dengan ibu tersebut agar memperoleh
sesuatu yang menyenangkan.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Aktivitas Bermain
Agar anak bisa bermain, diperlukan hal-hal seperti di bawah ini:
1. Ekstra energi
Untuk bermain diperlukan ekstra energi. Anak yang sakit, kecil keinginannya untuk bermain.
2. Waktu
Anak harus mempunyai waktu yang cukup untuk bermain
3. Alat Permainan
Untuk bermain diperlukan alat permainan yang sesuai dengan umur dan taraf
perkembangannya.
4. Ruangan untuk Bermain
Ruangan tidak usah terlalu lebar dan tidak perlu ruangan khusus untuk bermain. Anak bisa
bermain di ruang tamu, halaman, bahkan ruang tidurnya.
5. Pengetahuan Cara Bermain
Anak belajar bermain melalui coba-coba sendiri, meniru teman-temannya, atau diberi tahu
caranya oleh orang lain. Cara yang terakhir adalah yang terbaik, karena anak tidak terbatas
pengetahuannya dalam menggunakan alat permainannya dan anak akan mendapatkan
keuntungan lain yang lebih banyak.
6. Teman Bermain
Anak harus merasa yakin bahwa ia mempunyai teman bermain kalau ia memerlukan, apakah
itu saudaranya, orang tuanya atau temannya. Karena kalau anak bermain sendiri, maka ia
akan kehilangan kesempatan belajar dari teman-temannya. Sebaliknya kalau terlalu banyak
teman bermain dengan anak lain maka dapat mengakibatkan anak tidak mempunyai
kesempatan yang cukup untuk menghibur diri sendiri dan menemukan kebutuhannya
sendiri. Bila kegiatan bermain dilakukan bersama orang tuanya,maka hubungan orang tua
dengan anak menjadi akrab, dan ibu/ayah akan segera mengetahui setiap kelainan yang
terjadi pada anak mereka secara dini.
Variasi dan keseimbangan dalam aktivitas bermain
1. Bermain aktif
a. Bermain mengamati/menyelidiki (exploratory play)
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa apakah alat permainan
tersebut. Anak memperhatikan alat permainan, mengocok-ngocok apakah ada bunyi,
mencium, meraba, menekan, dan kadang-kadang berusaha membongkar.
b. Bermain konstruksi (construction play)
Pada anak umur 3 tahun, misalnya dengan menyusun balok-balok menjadi rumahrumahan, dll.
c. Bermain drama (dramatic play)

Misalnya main sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan saudara-saudaranya


atau dengan teman-temannya.
d. Bermain bola, tali, dsb
2. Bermain pasif
Dalam hal ini anak berperan pasif, antara lain dengan melihat/mendengar. Bermain pasif ini
adalah ideal apabila anak sudah lelah bermain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk
mengatasi kebosanan dan keletihannya.. contohnya nelihat gambar-gambar di buku atau
majalah, mendengarkan cerita atau musik, menonton televisi, dll.
Kadang-kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal
seperti di bawah ini:
1. Kesehatan anak menurun
2. Tidak ada variasi dari alat permainan
3. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya
4. Tidak mempunyai teman bermain
Keuntungan bermain
1. Membuang ekstra energi
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot, dan organ-organ
3. Meningkatkan nafsu makan anak
4. Anak belajar mengontrol diri
5. Berkembangnya berbagai keterampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya
6. Meningkatkan daya kreativitas
7. Mendapatkan kesempatan menemukan arti benda-benda yang ada di sekitar anak
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekhawatiran, iri hati dan kedukaan
9. Kesempatan untuk belajar bergaul dengan anak lainnya
10. Kesempatan untuk menjadi pihak yang kalah ataupun yang menang dalam bermain
11. Kesempatan untuk belajar mengikuti aturan
12. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya
Alat Permainan Edukatif (APE)
Yaitu alat permainan yang mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usia dan
tingkat perkembangannya, serta berguna untuk:
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau merangsang
pertumbuhan fisik anak.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar.
3. Pengembangan aspek kognitif yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk, warna, dsb.
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam interaksi antara ibu-anak, keluarga, dan
masyarakat.
Syarat APE:
1. Aman
Tidak boleh terlalu kecil, catnya mengandung racun, tidak ada bagian-bagian yang tajam dan
tidak ada bagian yang mudah pecah
2. Ukuran dan besarnya disesuaikan dengan usia anak

3.
4.
5.
6.
7.
8.

Bila ukuran terlalu besar, akan sukar dijangkau anak, sebaliknya jika terlalu kecil akan
berbahaya karena dapat dengan mudah ditelan oleh anak. Sedangkan jika terlalu berat,
maka anak akan sulit memindahkannya serta akan berbahaya jika APE jatuh dan menimpa
anak.
Desainnya harus jelas
Mempunyai fungsi untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak yaitu
motorik, sosial, bahasa, dan kognitif
Dapat dimainkan dengan berbagai variasi, tetapi jangan terlalu sulit sehingga membuat anak
frustasi atau terlalu mudah sehingga membuat anak cepat bosan
Menarik, baik warna maupun bentuknya. Bila bersuara, suara harus jelas
Mudah diterima oleh semua kebudayaan
Tidak mudah rusak

Ciri Alat Permainan untuk anak di bawah usia 5 tahun


0-12 bulan
Tujuan:
1. Melatih refleks-refleks (untuk anak berumur 1 bulan), misalnya menghisap, menggenggam
2. Melatih kerja sama tangan dan mata
3. Melatih kerja sama mata dan telinga
4. Melatih mencari obyek yang ada tapi tidak keliatan
5. Melatih mengenal sumber asal suara
6. Melatih kepekaan perabaan
7. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang
Alat permainan yang dianjurkan:
1. Benda-benda yang aman dimasukkan mulut atau dipegang
2. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka
3. Alat permainan lunak yang dapat digoyangkan dan keluar suara
4. Alat permainan berupa selimut dan boneka
5. Giring-giring
12-24 bulan
Tujuan:
1. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara
2. Memperkenalkan sumber suara
3. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik
4. Melatih imajinasi
5. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-haru semuanya dalam bentuk kegiatan yang
menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
1. Genderang dengan giring-giring di dalamnya
2. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik
3. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga (misal cangkir yang tidak mudah pecah,
sendok, botol plastik, ember, waskom air), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku
bergambar, kertas untuk dicoret-coret.

25-36 bulan
Tujuan:
1. Menyalurkan emosi/perasaan anak
2. Mengembangkan keterampilan berbahasa
3. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan membedakan
warna)
4. Melatih kerja sama mata dan tangan
5. Melatih daya imajinasi
6. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda
Alat permainan yang dianjurkan:
1. Lilin yang dapat dibentuk
2. Alat-alat untuk menggambar
3. Puzzle yang sederhana
4. Manik-manik ukuran besar
5. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda
6. Bola
32-72 bulan
Tujuan:
1. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan
2. Mengembangkan kemampuan berbahasa
3. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi
4. Meragsang daya imajinasi dengan berbagai cara bermain pura-pura (sandiwara)
5. Membedakan benda dengan perabaan
6. Menumbuhkan sportivitas
7. Mengembangkan kepercayaan diri
8. Mengembangkan kreativitas
9. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll)
10. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar
11. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang di luar rumahnya
12. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan misalnya pengertian tentang
terapung dan tenggelam
13. Memperkenalkan suasana kompetisi, gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan:
1. Berbagai benda di sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat gambar dan
tulis, kertas untuk belajar melipat.
2. Teman-teman bermain: anak sebaya, orang tua atau orang lain di luar rumah
Sumber: Soetjiningsih. 2014. Tumbuh Kembang Anak. Ed.2. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai