TINJAUAN PUSTAKA
proses tiga tahap yaitu pengkajian, perencanaan, dan evaluasi yang berdasarkan
istilah proses keperawatan. Namun, hal ini baru sekadar istilah dan belum
(Deswani, 2011).
Pada tahun 1967, Yura dan Walsh menjabarkan menjadi 4 tahap proses,
yaitu pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahun 1967, edisi
2011).
2.1.2 Pengertian
praktik keperawatan yang diberikan kepada klien yang sesuai dengan standar
kolaboratif dengan klien dan tenaga kesehatan lain sesuai dengan lingkup
evaluasi. Proses tersebut harus dikerjakan secara ilmiah dan rasional, serta
mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi dalam usaha memperbaiki ataupun
evaluasi.
kelalaian.
keperawatan.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
akurat, lengkap, sesuai dengan kenyataan, kebenaran data sangat penting dalam
(Handayaningsih, 2007).
data-data yang menjelaskan respon tubuh manusia yang diakibatkan oleh masalah
kebutuhan unik klien dan respon klien terhadap masalah atau diagnosa
berbagai sumber ke dalam sumber yang bersifat umum sehingga pola kesehatan
perubahan kondisi klien, mengidentifikasi karakteristik unik dari kondisi klien dan
keperawatan, menyajikan data yang cukup bagi kebutuhan klien untuk tindakan
(Ali, 2009).
Kegiatan utama dalam tahap pengkajian ini adalah pengumpulan data,
dan mendapatkan data yang penting dan akurat tentang klien (Asmadi, 2008).
Metode utama yang dapat digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara,
1) Wawancara
langsung antara perawat dan klien. Data wawancara adalah semua ungkapan
klien, tenaga kesehatan, atau orang lain yang berkepentingan termasuk keluarga,
2) Observasi
observasi secara khusus tentang apa yang dilihat, dirasa, didengar, dicium, dan
hal tersebut.
3) Pemeriksaan
ujung kaki (head to toe) dan pendekatan sistem tubuh (review of system).
(1) Inspeksi
(2) Auskultasi
(3) Perkusi
Perkusi atau periksa ketuk adalah jenis pemeriksaan fisik dengan cara
mengetuk secara pelan jari tengah menggunakan jari yang lain untuk menentukan
(4) Palpasi
Palpasi atau periksa raba adalah jenis pemeriksaan fisik dengan cara meraba
atau merasakan kulit klien untuk mengetahui struktur yang ada dibawah kulit.
2. Diagnosa
individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan yang aktual atau
1) Masalah (problem)
masalah.
2) Penyebab (etiology)
yang memberi arah bagi terapi keperawatan. Etiologi tersebut dapat terkait dengan
dengan etiologi (E) dan keduanya ada hubungan sebab akibat secara ilmiah.
Rumusan PES sama dengan PE hanya ditambah simptom (S) atau gejala sebagai
masalah kesehatan yang nyata terjadi saat ini dan benar-benar faktual, sesuai
masalah kesehatan yang berpeluang besar akan terjadi jika tidak dilakukan
tindakan keperawatan. Pada diagnosa ini masalah belum ada secara pasti,
2) Kejelasan masalah
4) Validitas masalah
(PES))
3. Planning
dan orang terdekat klien untuk merumuskan rencana tindakan keperawatan guna
mengatasi masalah yang dialami klien. Perencanaan merupakan suatu petunjuk
Tahap perencanaan dapat disebut sebagai inti atau pokok dari proses
bagi tujuan yang ingin dicapai, hal yang akan dilakukan, termasuk bagaimana,
keluarga dan orang terdekat klien atau pasien sangat diperlukan dalam
asuhan keperawatan bagi klien, serta mendokumentasikan proses dan kriteria hasil
asuhan keperawatan yang ingin dicapai (Asmadi, 2008). Unsur terpenting dalam
tahap perencanaan ini adalah membuat prioritas urutan diagnosa keperawatan,
keperawatan.
bersamaan. Pada tahap ini perawat dan klien bersama-sama menentukan diagnosa
mengancam kehidupan.
2) Merumuskan tujuan
bentuk tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang
panjang. Rumusan tujuan ini keperawatan harus SMART, yaitu specific (rumusan
ditetapkan bersama klien), realistic (dapat tercapai dan nyata), dan timing (harus
konkret serta hasilnya harus dapat dilihat, didengar dan diukur oleh orang lain.
mandiri tanpa peran aktif dari tenaga kesehatan lain. Intervensi keperawatan
4. Implementasi
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan yang harus dimiliki perawat
puncak implementasi keperawatan yang berorientasi pada tujuan. Pada fase ini,
perawat menyimpulkan data yang dihubungkan dengan reaksi klien. Fase ketiga
rangkaian aktivitas keperawatan dari hari ke hari yang harus dilakukan dan
5. Evaluasi
perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan
tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. Evaluasi dilakukan
Jika hasil evaluasi menunjukan tercapainya tujuan dan kriteria hasil, klien bisa
keluar dari siklus proses keperawatan. Jika sebaliknya, klien akan masuk kembali
2008).
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan
keperawatan pada klien. Evaluasi dapat dibagi dua, yaitu evaluasi proses atau
umum yang telah ditentukan, (Keliat, 2011). Evaluasi dapat dilakukan dengan
dilaksanakan.
dilaksanakan
respons klien
Menurut Asmadi (2008) ada tiga kemungkinan hasil evaluasi yang terkait
2) Tujuan tercapai sebagian atau klien masih dalam proses pencapaian tujuan
ditetapkan.
3) Tujuan tidak tercapai jika klien hanya menunjukan sedikit perubahan dan
tidak ada kemajuan sama sekali serta dapat timbul masalah baru.
2.2 Kerangka Teori
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian keperawatan
2. Diagnosa keperawatan
3. Perencanaan keperawatan
4. Tindakan keperawatan
5. Evaluasi keperawatan