KEPERAWATAN KRITIS II
INFARK MIOKARD DAN ARITMIA
OLEH:
b.
c.
Apakah nyeri dirasakan pada saat istirahat dan apakah terjadi terusmenerus (lebih dari 20 menit)
d.
Hasil laboratorium
1) CPK (Creatinin Phospokinase) > 50 u/L.
2) CK-MB (Creatinin kinase-MB) > 10 u/L.
3) LDH (Lactate Dehydrogenase) > 240 u/L.
4) SGOT (Serum Glutamic Oxalo Transminase) > 18 u/L.
5) Cardiac Troponin: positif.
e.
Aspirin dengan dosis awal 162-365 mg dikunyah atau dihisap selanjutnya 81325 mg per hari
Oksigen: 2-4 L melalui nasal kanul
Nitrogliserin: 0,3-0,4 tablet sublingual setiap 5 menit (3 kali pemberian) atau 12 spray sublingual setiap 5 menit (3 kali pemberian) atau 10 mcg/menit melaui
intravena (titrasi 10 mcg setiap 3-5 menit menurut pengkajian nyeri dan
tekanan darah)
Morfin sulfat: 2-4 mg bolus iv (dapat diulangi setiap 5-15 menit sampai nyeri
terkontrol)
a.
b.
c.
d.
e.
Berhenti merokok
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
o.
p.
Sumber:
Smeltzer, S.C. dan Brenda G. B. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC.
perfusi
jaringan tidak
efektif
intoleransi
aktivitas
PK:
Disritmia
Hasil ECG :
Infark miokard akut inferior
Iskemik high lateral
Infark miokard akut anterolateral
Infark miokard akut ventrikel kanan
nyeri
PK:
Gagal Jantung
1. Identifikasi disritmia
2. Kaji status hemodinamik
3. Evaluasi adanya
ketidaknyamanan
4. Jika disritmia, lakukan
tindakan sesuai algoritma
disritmia
Kiri
1. Kaji wheezing, crakles
2. Auskultasi bunyi jantung : evaluasi
S3
3. Monitor adekuasi perfusi organ
4. Monitor hemodinamik
Kanan
1. Beri cairan adekuat
2. Monitor PAWP
3. Auskultasi bunyi jantung utk
identifikasi gagal jantung kiri
1. Tindakan
emergensi (A-BC-D)
2. Beri
aspirin,
oksigen,
notrogliserin,
morfin
3. Posisi semifowler,
ling tenang
4. Rekaman EKG 12
lead, monitoring
EKG
5. Ajarkan
teknik
napas dalam
6.
keluhan &
1. Kaji
Beri terapi:
TTV
aspirin,
fibrinolitik,
glikoprotein, beta
bloker, ACE
inhibitor (evaluasi
ESO: krakles,
wheezing,
hiperglikemia)
2. Kolaborasi
tindakan PTCA
atau CABG
perfusi
jaringan
tidak efektif
Kriteria Hasil:
1. Nyeri
nyeri
dada
berkurang,
2. Perfusi
jaringan
jantung efektif
3. Kekurangan
vol.
Ris.
kekurangan
volume cairan
cairan
tidak terjadi
4. Aktivitas
toleran
5. Potensial
komplikasi
tidak terjadi.
1. Pertahankan catatan
intake output yang
akurat
2. Monitor status hidrasi
3. Pantau TTV
4. Berikan cairan intravena
intoleransi
aktivitas
PK:
Disritmia
PK:
Gagal
Jantung
1. Identifikasi disritmia
2. Kaji
status
hemodinamik
3. Evaluasi
adanya
ketidaknyamanan
4. Jika
disritmia,
lakukan
tindakan
sesuai
algoritma
disritmia
Kiri
1. Kaji wheezing, crakles
2. Auskultasi bunyi jantung :
evaluasi S3
3. Monitor adekuasi perfusi organ
4. Monitor hemodinamik
Kanan
1. Beri cairan adekuat
2. Monitor PAWP
3. Auskultasi bunyi jantung untuk
identifikasi gagal jantung kiri
SOAL ARITMIA
Irama teratur
2.
3.
intoleransi
aktivitas
perfusi jaringan
tidak efektif
a.
b.
c.
d.
e.